Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PELAJARAN AGAMA ISLAM

“Berbusana Muslim & Muslimah


Merupakan Cerminan Kepribadian ”

GURU PEMBIMBING :
INDA LAURA S.Pd

Kelompok 5 :

  GINAH SONIA
  JUNI APRIANTO
  SITI NUR AIN
  SALMAN ALFARIZI

SMA NEGERI 1
PASEMAH AIR KERUH
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah tentang “Berbusana Muslim dan Muslimah
Cermin Kepribadian” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan
salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata pelajaran PAI.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan
dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan
menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT,
dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya.

I
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................... ii


Daftar Isi ................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................  3
A. Latar Belakang .................................................................................................... 3
B.Rumusan Masalah ................................................................................................ 3
C. Tujuan ................................................................................................................ 4

BABII PEMBAHASAN ...................................................................................... 5


A. Dalil Menutup Aurat .......................................................................…………. 6
B. Menunjukkan Perilaku Berbusanah Muslim & Muslimah ..........…...........…… 7

BAB III PENUTUP ..............................................................................................  8


A. Kesimpulan ......................................................…............................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................….. 9

II
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Pakaianku adalah Pribadiku

" Ajining Raga saka Busana”

yang memiliki arti : " kehormatan badan dilihat daripakain yang di kenakan"

Sejarah busana lahir seiring dengan dengan sejarah peradaban manusia itu
sendiri. Oleh karenanya, busana sudah ada sejak manusia diciptakan. Kesimpulan ini
dapat diambil dari firman Allah SWT,
“Wahai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syetan
sebagaimana ia telah mengeluarkan ibu-bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari
keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya”.

B.     Rumusan Masalah

Busana memiliki fungsi yang begitu banyak, dari menutup anggota tertentu di
tubuh hingga penghias tubuh. Sebagaimana yang telah diterangkan pula oleh Allah
dalam Al-Qur’an, yang mengisyaratkan akan fungsi busana, “Wahai anak Adam
(manusia), sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi
(aurat) tubuhmu dan untuk perhiasan.”

Dari tata cara, bentuk, dan mode berbusana, manusia dapat dinilai
kepribadiannya. Dengan kata lain, cara berbusana merupakan cermin kepribadian
seseorang.
Konsekwensi sebagai manusia agamis adalah berusaha semaksimal mungkin untuk
melaksanakan segala perintah Allah dan meninggalkan segala larangan agamanya.
Salah satu bentuk perintah agama Islam adalah perintah untuk mengenakan busana
yang menutup seluruh aurat yang tidak layak untuk dinampakkan pada orang lain
yang bukan muhrim.

C.    Tujuan

Dari situlah akhirnya muncul apa yang disebut dengan istilah “Busana Muslimah”.

3
Busana muslimah adalah busana yang sesuai dengan ajaran Islam, dan pengguna
gaun tersebut mencerminkan seorang muslimah yang taat atas ajaran agamanya dalam
tata cara berbusana. Busana muslimah bukan hanya sekedar simbol, melainkan
dengan mengenakannya, berarti seorang perempuan telah memproklamirkan kepada
makhluk Allah akan keyakinan, pandangannya terhadap dunia, dan jalan hidup yang
ia tempuh, dimana semua itu didasarkan pada keyakinan mendalam terhadap Tuhan
Yang Mahaesa dan Kuasa.

4
BAB II
PEMBAHASAN

Aurat wanita adalah seluruh anggota tubuhnya kecuali wajah dan dua telapak
tangannya. Leher dan rambutnya adalah aurat di hadapan lelaki ajnabi (bukan
mahram) walaupun sehelai. Pendek kata, dari hujung rambut sampai hujung kaki
kecuali wajah dan dua telapak tangan adalah aurat yang wajib ditutup.

A.    Dalil Menutup Aurat

Dalil-dalil AL-QUR'AN

"Wahai Nabi, suruhlah isteri-isterimu dan anak-anak perempuanmu serta perempuan-


perempuan yang beriman, supaya melabuhkan pakaiannya bagi menutup seluruh
tubuhnya (semasa mereka keluar); cara yang demikian lebih sesuai untuk mereka
dikenal (sebagai perempuan yang baik-baik) maka dengan itu mereka tidak diganggu.
Dan (ingatlah) Allah adalah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani." (Surah Al-
Ahzab, ayat 59).

"Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat


pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan
mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang
zahir daripadanya; dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya dengan
tudung kepala mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh
mereka melainkan kepada suami mereka, atau bapa mereka atau bapak mertua mereka
atau anak-anak mereka, atau anak-anak tiri mereka, atau saudara-saudara mereka, atau
anak bagi saudara-saudara mereka yang lelaki, atau anak bagi saudara-saudara mereka
yang perempuan, atau perempuan-perempuan Islam, atau hamba-hamba mereka, atau
orang gaji dari orang-orang lelaki yang telah tua dan tidak berkeinginan kepada
perempuan, atau kanak-kanak yang belum mengerti lagi tentang aurat perempuan; dan
janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa yang
tersembunyi dari perhiasan mereka; dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,
wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu berjaya." (Surah An-Nur, ayat 31).

5
B.     Menunjukkan Perilaku Berbusana Muslim Dan Muslimah

Hadis-hadis NABI S.A.W.

“Sesungguhnya wanita itu adalah aurat, setiap kali mereka keluar, syeitan akan
memperhatikannya.” (HR. Bazzar & At- Tirmizi).
Bahawa Asma’ bint Abi Bakr (kakaknya) bertemu Nabi s.a.w. dalam keadaan
pakaiannya nipis sehingga nampak kulit badannya, lalu Nabi s.a.w. pun bersabda:
“Wahai Asma’, seorang perempuan yang telah sampai haidh (baligh) tidak boleh
dilihat (hendaklah bertutup) pada badannya melainkan ini dan ini” (sambil baginda
menunjukkan ke arah wajah dan kedua pergelangan tangannya). (HR Abu-Dawud).

“Allah merahmati wanita-wanita Muhajirin yang pertama, apabila turunnya ayat


(yang bermaksud) “…dan hendaklah mereka menutup belahan leher baju mereka
dengan tudung kepala mereka…”,serta-merta mereka mengoyakkan apa sahaja kain
(yang ada di sekeliling mereka) lalu bertudung dengannya.” (HR, Al-Bukhari).

Siksaan Neraka Wanita Yang Berpenampilan Menyimpang Dari Islam :


   Wanita yang memakan badannya sendiri adalah ia yang berhias untuk lelaki yang
bukan muhrimnya dan suka mengumpat orang lain.
  Wanita yang akan memotong badannya sendiri dengan gunting neraka adalah ia
memperkenalkan dirinya kepada orang yang kepada orang lain bersolek dan berhias
supaya kecantikannya dilihat para laki-laki yang bukan muhrimnya.
Etika Berpakaian:
  Tidak berpakaian yang menyerupai lawan jenisnya, laki-laki tidak berpakaian yang
menyerupai wanita dan juga wanita tidak berpakaian yang menyerupai laki-laki.
  Tidak berpakaian menyerupai orang yang non-Islam. Islam melarang umatnya untuk
memekai pakaian yang menyerupai pakaian, menggunkan simbol-simbol yang
dimiliki oleh orang-orang non-Islam.
 Hendaklah tidak menggunakan wangi-wangian yang menimbulkan fitnah dan
rangsangan nafsu.
 Hendaklah pakaian itu yang wajar dan beradab, bukan berupa perhiasan yang
menyolok, yang aneh-aneh baik potongannya maupun memiliki warna warni yang
menarik, yang menimbulkan fitnah dan perhatian.

6
  Hendaklah hijab/jilbab/ pakaian tersebut menutup seluruh badan (auratnya), tidak tipis,
transparan, tidak sempit, tidak ketat, tidak menampakkan lekuk tubuh dan aurat.
Karena dimaksud dan tujuan hijab/jilbab adalah menutup, jika tidak menutup, tidak
dinamakan hijab, karena hal tersebut tidak menghalangi penglihatan terhadap aurat
dan lekuk-lekuknya aurat. Hal inilah yang disinyalir oleh Nabi SAW “wanita-wanita
yang berpakaian tetapi telanjang”. wanita yang demikian itu dinyatakan tidak masuk
surga dan tidak mencium baunya surga.
  Hendaknya tidak memakai pakaian dengan model yang aneh-aneh agar berbeda
dengan kebanyakan orang, dan memakainya dengan perasaan sombong dan takabbur,
karena hal ini dilarang oleh agama Islam.

7
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dari tulisan ringkas ini, dapat diambil kesimpulan bahwa, mode, seni, budaya, dan
etika yang masih masuk dalam bingkai ajaran agamalah yang sanggup menghantarkan
manusia pada kesempurnaan hakiki sebagai manusia, termasuk dalam masalah mode
busana yang berfungsi menjaga etika kepada Allah dan lingkungan sekitar, terkhusus
sesama komunitas manusia.

Dari sini pula akhirnya muncul apa yang disebut dengan “Mode Busana
Muslimah” yang masih masuk dalam koridor ajaran agama Islam. Dan dikarenakan
ajaran agama Islam bersumber dari Dzat Yang Mahasuci dan Sakral, maka mode
busana yang bersandar pada ajaran sakral itu pun bersifat sakral pula.
Jadi, segala bentuk pelecehan terhadap busana muslimah, dengan berbagai modenya
yang masih masuk kategori busana muslimah, sama halnya dengan melecehkan ajaran
agama Allah. Selain itu, menyebarkan budaya busana muslimah, sama halnya dengan
menyebarkan salah satu ajaran Allah.

Jadi Itulah Sahabat Wanita, sekilas tentang Etika dalam berpakaian ala Muslimah,
karenanya tak perlu ragu dan merasa rendah diri dalam memenuhi perintah Allah,
karena sesungguhnya Allah Maha Penyayang.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://pinix29.blogspot.co.id/2014/10/makalah-agama-islam.html

http://jurnalaqidah.blogspot.co.id/2016/07/berbusana-muslim-dan-muslimah.html

Anda mungkin juga menyukai