Anda di halaman 1dari 10

Sebaik-baik Perhiasan Dunia Adalah Wanita Shalihah

Oleh Herwadi Sahid

Alhamdulillah, Segala puji hanya bagi Allah yang telah memberikan kepada kita nikmat
yang tak ternilai & sungguh sampai akhir hayat kita pun tak kan pernah terhitung nikmat
yang telah Allah berikan kepada kita. Salawat serta salam semoga tercurah kepada tauladan,
Nabi dan Rasul kita Muhammad SAW, kepada Keluarganya, para Sahabatnya, dan semoga
tercurah kepada kita semua sebagai umatnya sampai akhir jaman, Amin ya Allah ya Rabbal
Alamin.
Penulis dengan sengaja ingin menilai & melihat bagaimana pada zaman sekarang ini
kebanyakan umat manusia khususnya perempuan, sudah tidak lagi menaati hukum-hukum
Allah. Yaitu, pada zaman sekarang ini kebanyakan dari kaum Hawa di mukabumi ini sudah
sangat mengabaikan isi Alqur’an & sunah-sunah-Nya untuk menutup aurat & tidak
menonjolkan perhiasan yang dimilikinya kecuali sebatas kepunyaannya apa adanya, serta
sekarang ini perzinaan sudah sangat banyak terjadi (entah itu perzinaan mata, tangan, bibir,
ataupun malah maaf! Bersetubuh), khususnya di indonesia yang perlu sama-sama kita
perbaiki.
Islam memandang wanita sebagai sosok yang indah, anggun, dan berwibawa. Ia
laksana mutiara yang sangat berharga. Tidak sembarangan orang boleh melihat, memegang
& memilikinya. Wanita merupakan figur yang terjaga, suci, dan terhormat. Untuk itu, dalam
hal pakaian, Islam mensyariatkan sebuah pakaian yang mampu menjaga kehormatannya,
bukan pakaian yang menghinakan & merendahkan martabatnya. Islam juga memberikan
tuntunan model pergaulan yang anggun & terjaga, model pergaulan yang dapat memelihara
pergaulannya.
Namun di zaman modern ini, kehormatan & kesucian wanita mengalami krisis eksistensi
yang memprihatinkan. Ia bagaikan “telur di ujung tanduk”, terancam pecah & koyak oleh
runcingnya tanduk godaan setan. Hebatnya, tanduk setan yang runcing & tajam itu mampu
dibalut secara menarik dengan bungkus yang indah, sehingga banyak saudari muslimah
yang terjebak.

Terjebak Pergaulan Bebas; Pacaran?

Salah satu “tanduk” setan yang berpotensi mengoyak kesucian & kehormatan wanita
adalah pergaulan bebas, yakni pergaulan antara wanita & pria di luar pernikahan. Secara
faktual, pergaulan bebas mewujudkan diri dalam tata-cara pergaulan pria-wanita secara
bebas. Model pergaulan semacam itu akan melembaga menjadi praktik pacaran. Lambat
laun, disadari atau tidak, diakui atau tidak, hal semacam itu akan mengiring keduanya ke
dalam poros perzinaan. Semua itu jelas melemparkan manusia ke dalam kesesatan. Padahal,
secara tegas Allah Swt, telah melarang hal tersebut:
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu perbuatan yang keji dan jalan
yang buruk.”(Al-Isra’:32)
Dengan demikian, pacaran sebenarnya merupakan siklus pergaulan bebas yang dapat
menggiring pelakunya melakukan perzinaan. Merujuk kepada ayat tersebut, maka aktivitas
apa pun yang dapat mendekatkan seseorang kepada perzinaan hukumnya HARAM (hanya
apilah temannya diakhirat kelak). Namun anehnya, mengapa pacaran sebagai perkara yang
100% menjurus kepada perzinaan, saat ini dianggap sebagai sesuatu yang biasa, legal & halal?
Padahal, berdasarkan pandangan Islam, hal itu sangat berbahaya. Kendati demikian, banyak
aktivis Islam-termasuk para muslimah yang ikut-ikutan menghalakan pacaran.
Marilah kita berpikir jernih dengan mengedepankan nurani keberagaman yang ikhlas.
Kita singkirkan pengaruh nafsu yang membelenggu kalbu. Kita semua telah paham bahwa
pikiran, pemahaman, dan perbuatan yang diridhai Allah hanyalah berlandaskan ajaran Islam
& keikhlasan kepada Allah (jika memang Anda beragama Islam & Tuhanmu adalah Allah
Swt). Tanpa landasan itu, hanya kesia-siaan yang dia dapatkan atau bahkan kemurkaan Allah.
Cobalah renungkan, apa mungkin dalam doktrin ukhuwah Islamiah dikenal konsep pacaran?
Padahal hal tersebut membukakan peluang besar bagi terjadinya kemaksiatan? Apakah
mungkin Allah Yang Mahasuci melegalkan pacaran? Padahal pacaran itu mengotori hati.
Mungkinkah Allah menjadikan pacaran sebagai bagian dari ajaran-ajaran-Nya yang hak? Lalu
mengapa kita berani menghalalkannya & menganggapnya sebagai sesuatu yang wajar
dilakukan oleh anak muda masa kini? Bukan semua ini berarti kita telah mengikuti bisikan
hawa nafsu & terjebak ke dalam perangkap setan?
Pacaran yang bernafaskan perzinaan itu telah dibungkus setan dengan kemasan
kelumrahan, kewajaran, kemodernan, masa penjajakan, saling mengenal, dan kemasan-
kemasan lain, sehingga terlihat baik, halal, dan indah. Yang ada juga konsep pacaran dalam
Islam itu adalah pacaran yang dilakukan setelah nikah. Tapi setan memang pengecoh ulung,
penipu lihai, dan penjebak cerdas. Sedemikian ulung, lihai, dan cerdasnya, sampai-sampai
label Islam pun dia suguhkan untuk mengemas pacaran. Lalu dia munculkan konsep
“pacaran Islami” untuk melegalisasikan pergaulan bebas tersebut. Padahal tak mungkin ada
konsep pacaran Islami, sebagaimana tak mungkin ada konsep maksiat Islami, zina Islami,
dsb. Islam dan kemaksiatan seperti halnya Allah & setan, selamanya tak akan pernah
terpadu. Dua ayat ini layak untuk direnungi:
“Maka apakah orang yang berada di atas keterangan yang datang dari Tuhannya sama
dengan orang yang memandang baik perbuatan buruknya, dan mengikuti hawa nafsunya?”
(Muhammad: 14)
“Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada (hari) akhirat, Kami jadikan
mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, lalu mereka bergelimang (dalam
kemaksiatan)” (An-Naml: 4)
Dalam seebuah hadist, Nabi Saw. secara tegas memerintahkan kaum muda untuk
segera menikah apabila telah mampu dan jika belum mampu harus berpuasa, sebagai
benteng dari godaan syahwat (HR. Bukhari)

Berpakaian,Tetapi Telanjang!

Allah memperingatkan kepada umat manusia dengan firmannya:


“Hai anak cucu adam, jangan sampai kamu dapat diperdayakan oleh syaitan, sebagaimana
mereka telah dapat mengeluarkan kedua orang tuamu (Adam & Hawa) dari surga; mereka
dapat menanggalkan pakaian kedua orangtuamu itu supaya kelihatan kedua auratnya.” (Q.S
Al-A’raf: 27).
Islam mewajibkan setiap Muslim supaya menutup aurat, dimana setiap manusia yang
berbudaya pasti akan merasa malu, jika ‘aurat-nya terbuka. Sehingga dengan demikian, akan
jelaslah bedanya antara manusia dengan mahluk lain (binatang). Berbahagialah manusia
yang masih memiliki rasa malu, artinya dia masih termasuk katagorie manusia yang beriman.
”Rasa malu adalah sebagian dari iman.”(HR. Abu Na’im & Al-khatob).
Islam mengHARAMkan perempuan memakai pakaian yang membentuk (yang artinya
pakaian tersebut ketat & terlihat lekukan tubuhnya) dan tipis, sehingga nampak kulitnya.
Termasuk diantaranya, pakaian yang menonjolkan bagian-bagian tubuh, khususnya bagian
tubuh yang bisa membawa fitnah, seperti maaf, payudara dsb. Sehingga mencenderungkan
kaum laki-laki untuk bermaksiat (zina mata) sebagaimana bahwa memandang wanita
dengan didasari syahwat sangat dilarang, dijelaskan oleh Allah dengan firman-Nya:
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan
memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha
Mengetahui apa yang mereka kerjakan. Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman, agar
mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakan
perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan
kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakan perhiasannya (auratnya), kecuali
kepada … Dan janganlah mereka menghentakan kakinya agar diketahui perhiasan yang
mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang
beriman, agar kamu beruntung.” (Q.S An-Nur: 30-31).
Model pakaian wanita yang disyariatkan Islam adalah model pakaian yang menutup
seluruh tubuh wanita, kecuali muka dan telapak tangan. Model jilbab yang sesuai dengan
tuntunan Islam pun sangat spesifik. Akhir-akhir ini, di kalangan kaum Muslimah sedang
berkembang sebuah model “jilbab gaul” yang tidak se-laras dengan tuntunan Islam.
Kerudung memang dikenakan untuk menutupi rambut & kepalanya, namun baju, kaos, dan
pakaian bawah sangat ketat, sehingga tetap memperlihatkan lekuk-lekuk tubuh. Atau
mungkin tidak ketat, namun rok bagian bawahnya dibelah cukup tinggi, sehingga ketika
berjalan, terpampanglah sebuah pemandangan neraka yang menggiurkan, sebab hampir
separo kakinya terlihat. Juga kerudung yang seharusnya dijulurkan untuk menutupi bagian
dada, malah diikatkan ke belakang leher, sementara kaos atau pakaian yang dikenakan
bagian dadanya terbuka lebar. Akibatnya, bagian dadanya tampak dengan jelas.
Pemandangan semacam itu sangat berbahaya. Sebab mengundang kemaksiatan bagi yang
menyaksikannya. Terutama kalau orang yang menyaksikannya tidak memiliki benteng
keimanan yang kuat. Jilbab model ini bukan hanya tidak Islami, bahkan orang yang
mengenakannya sama saja dengan tidak berjilbab. Secara lahir dia berjilbab, namun
hakikatnya dia telanjang. Sahabatku yang mudah-mudahan dirahmati Alloh, kita patut
merenungkan hadits dibawah ini, bahwa penghuni neraka itu kebanyakan dari perempuan.
Dikarnakan kelalaian & keingkaran mereka atas perintah Allah untuk menutup auratnya
dengan baik:
“Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat, keduanya ialah: (1)
Kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi, yang mereka pakai untuk memukul orang
(penguasa yang dzalim/kejam); (2) Perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi telanjang,
yang cenderunng kepada perbuatan maksiyat, dan rambutnya sebesar punuk unta. Mereka
ini tidak akan bisa masuk syurga, dan tidak akan bisa mencium bau syurga, padahal bau
syurga itu tercium sejauh demikian dan demikian.” (HR. Muslim, dari Abu Hurairah)
Dalam hadits diatas, seolah-olah Rasulullah Saw. melihat apa yang terjadi pada zaman
sekarang ini, yang kini diwujudkan dalam bentuk penataan rambut, dengan berbagai macam
mode dalam salon-salon khusus (kecantikan). Jadi kita mesti berhati-hati dalam menjalani
kehidupan ini, supaya kita tidak bertentangan dengan hadits Rasul diatas, khususnya bagi
yang suka pergi ke salon kecantikan! Banyak pula orang yang tidak puas dengan rambut asli
pemberian Allah Swt. lalu digantinya/disambungnya dengan rambut palsu (wig), yang
bermacam-macam juga modelnya.
Tujuan pakaian menurut pandangan Islam ada dua hal: ialah untuk menutup ‘aurat &
untuk berhias, sebaimana firman Allah :
”Hai anak adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk
menutupi aurat-mu & pakaian untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik.
Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, semoga mereka selalu
ingat.” (Q.S Al-A’raf: 26)
Dan barang siapa yang mengabaikan salah satu dari dua hal perintah Allah diatas, maka
sebenarnya ia telah menyimpang dari ajaran Islam, dan sungguh telah mengikuti jejak
jalannya syaitan. Dan sungguh apakah kita sebagai agama Islam tidak heran dengan fashion-
fashion & keadaan pakaian yang kebanyakan para kaum Hawa saat ini telah terjajah oleh
orang-orang yahudi melalui televisi, majalah-majalah, dan media-media lainnya, dan
meninggalkan serta mengabaikan kebudayaan Islam yang asli dari Rasul dan para Nabi serta
orang-orang terdahulu yang telah mendapatkan petunjuk dari Allah untuk menutup aurat
sebagai bukti ketaatannya sebagai umat Islam!

Salah Satu Tandanya Kiamat Kubra Sudah Didepan Mata!

Mungkin anda juga pernah mendengar, bahwa salah satu tandanya hari kiamat sudah
sangat dekat, dimana seluruh alam jagat raya ini berhamburan seperti halnya kapas
melayang-layang diudara adalah Laka-laki berpakaiannya menyerupai perempuan, begitu
juga sebaliknya. Rasulullah Saw. juga pernah menjelaskan bahwa perempuan dilarang
memakai pakaian laki-laki & sebaliknya laki-laki dilarang memakai pakaian perempuan. Beliau
juga melaknati laki-laki yang menyerupai perempuan, dan perempuan yang menyerupai laki-
laki.
“Bukan dari golongan kami, orang-orang perempuan yang menyerupai laki-laki; dan
bukan golongan kami orang-orang laki-laki yang menyerupai orang-orang perempuan.” (HR.
Imam Ahmad dari Abdullah bin Amr bin Ash).
Dari hadits ini dapat difahami bahwa yang dimaksud menyerupai itu bukan saja cara
berpakaian, tetapi juga tentang bicaranya, gerak-geriknya, pakaian & perhiasannya.
Dari sahabat Ibnu Abbas ra. berkata:
“Allah Swt. telah melaknati orang-orang laki-laki yang menyerupai perempuan, dan
orang-orang perempuan yang menyerupai orang-orang laki-laki.” (HR. Imam Bukhari, Abu
Dawud dan Nasa’I).
Sejahat-jahat bencana yang mengancam kehidupan manusia dan masyarakat, ialah
karena sikap yang abnormal dan menentang tabi’at. Sedang tabi’at ada dua: Tabi’at laki-laki
dan tabi’at perempuan. Masing-masing mempunyai kekhususan sendiri-sendiri. Maka jika
ada laki-laki yang berlagak seperti perempuan, dan perempuan bergaya seperti laki-laki,
maka itu berarti suatu sikap yang tidak normal & bisa meluncur kebawah, sampai idiot &
atau menjadi gila. Lalu dari golongan siapa perempuan yang memakai celana pendek, kaos
ketat yang sampai terlihat pusarnya, rambut terurai, dsb? Lalu dari golongan siapa pula laki-
laki yang memakai anting, gelang, kalung, dll? Sungguh, kiamat sudah didepan mata! Allah
murka dengan orang yang seperti ini. Jadi jangan heran kalau Indonesia terus dilanda
bencana, jangan heran pula kalau tempat kita besok digoyangkan oleh Allah Yang Maha
Perkasa!
Untuk memenuhi tuntunan kodratnya, menurut fitrahnya, perempuan cenderung
kepada berhias diri, dengan syarat untuk kebaktian kepada suaminya, dan tidak untuk
membangkitkan syahwat pria lain. Selain dari penampilan, suatu sikap yang dilarang dalam
Islam adalah memakai wangi-wangian, sehingga orang yang dekat atau berpapasan
dengannya tercium bau parfumnya. Hal ini sangat dilarang Islam, terlebih bila perempuan
yang memakai parfum ini memasuki mesjid.
Sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
“Siapa saja perempuan yang memakai wangi-wangian, kemudian melewati suatu kaum
supaya mereka itu mencium baunya, maka perempuan tersebut dianggap telah berbuat
zina; dan tiap-tiap mata ada zinanya.” (HR. Nasa’I, Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu Majjah).
Pada masa sekarang ini, sudah sangat banyak perempuan berlalu-lalang dijalan atau pun
ditempat-tempat umum dengan bau neraka yang bermacam-macam, dan sungguh sangat
mengherankan banyak sekali perempuan yang menjadikan zina sebagai hobinya
(sebagaiman hadits diatas).
Selain itu, Islam menentang sikap berlebih-lebihan dalam berhias sampai menjurus
kepada sikap merubah ciptan Allah, sedangkan sikap merubah ciptaan Allah dengan tujuan
berhias; oleh Al-Qur’an sikap ini dinilai sebagai langkah mengikuti syaitan.
“… dan akan aku suruh mereka mengubah ciptaan Allah (lalu mereka benar-benar
mengubahnya). Barang siapa menjadikan syaitan sebagai pelindung selain Allah, maka sungguh
dia menderita kerugian yang nyata.” (Q.S An-Nisa: 19).
Terhadap pengertian ayat ini, ada dua penafsiran: Ciptaan Allah ialah fitrah manusia,
yang mempercayai Agama yang khanif. Syaitan merubahnya menjadi musyrik. Pengertian
ciptaan Allah secara daohori; ialah merobah secara fisik misalnya mengebiri hewan &
manusia. Nabi melarang mengebiri anak manusia. Selain itu ciptaan Allah yang suka banyak
dirubah adalah warna rambut yang tadinya berwarna putih, dirubah menjadi warna arang
(hitam), yang tadinya berwarna hitam dirubah menjadi warna darah (merah), menjadi warna
kotoran sapi (hijau), menjadi warna kotoran manusia (kuning), dsb.
Hal yang dilaknat lainnya adalah yang mentato & yang minta ditato, yang mengikir gigi
& yang minta dikikir giginya, sebagaimana Muhammad Saw. melaknati perbuatan tersebut:
“Rasull Saw. melaknati perempuan yang mentato dan yang minta ditato, yang mengikir
gigi dan yang minta dikikir giginya.” (HR. Thabrani).
Nabi Saw. melaknati kedua pekerjaan itu yang dilakukan untuk tujuan kecantikan untuk
menyiksa & menyakiti anggota tubuh. Dengan demikian mereka telah merubah ciptaan
Allah. Semoga kita tidak termasuk golongan yang kufur nikmat.
Salah satu cara berhias lainnya yang berlebih-lebihan & diharamkan Islam adalah
mencukur rambut alis mata untuk ditinggikan/disamakan, atau supaya menjadi tebal. Dalam
hal ini Rasulullah Saw. pernah melaknatinya seperti tersebut dalam hadits:
“Rasulullah Saw. melaknati perempuan yang mencukur alisnya atau minta dicukurkan
alisnya.” (HR. Abu Dawud).
Lebih diharamkan lagi, jika mencukur alis itu sebagai simbol bagi perempuan cabul
(prostitusi), karna biasanya sebagian perempuan cabul melakukan hal tersebut.
Mari kita renungi hadits dibawah ini:
“Aku telah mengunjungi syurga, aku dapati terbanyak penduduknya adalah mereka
yang fakir (miskin). Dan aku mengunjungi neraka, maka aku mendapati kebanyakan
penduduknya adalah wanita.” (HR. Bukhari).
Kita patut merenungi hadits diatas, mengapa neraka itu kebanyakan penduduknya
adalah dari kaum Hawa? Sahabatku yang Insya Allah disayangi Allah, itu semua dikarnakan
dari kelalaian mereka sendiri, serta keingkaran yang mereka lakukan dengan tidak menutup
auratnya dengan baik (sesuai syariat), yang memakai wangi-wangian, dan hal-hal yang
dilarang lainnya.
Jadi sungguh banyak sekali calon-calon penghuni neraka yang dengan mata kepala kita
sendiri menyaksikannya dilingkungan kita, entah itu dilingkungan sekolah, dilingkungan
RTnya, ditempat-tempat umum, ditelevisi, dan tempat-tempat lainnya, atau mungkin kita
sendiri pernah termasuk didalamnya. Dari mulai yang berpakaian tetapi telanjang, yang pergi
kesalon kecantikan tidak sesuai syariat, yang bertato, yang memakai farfum neraka, sampai
yang menipiskan alisnya. Dan sungguh berbahagialah orang yang bisa memanfaatkan waktu,
harta, dan raganya untuk selalu berada dijalan Allah, dan sungguh merugilah mereka yang
senantiasa ikut dalam test CPNS (Calon Penduduk Neraka, S-naudzubillahi min dzalik).
Diperjelas lagi oleh Allah, oleh Allah, oleh Allah yang Insya Allah setiap saat selalu
menyayangi kita, yang sampai detik ini masih memberikan kita waktu untuk tetap hinggap
didunia yang fana ini, dalam firman-Nya untuk menutup jilbab keseluruh tubuhnya supaya
mereka selamat dari azab Allah, yaitu:
“Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri
orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.” Yang
demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan
Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (Al-Ahjab: 59). Sahabatku, “SETIAP DETIK ORANG
YANG MENUTUP AURAT DENGAN BENAR, MAKA DARI DETIK ITULAH PAHALANYA TERUS
MENGALIR (Subhanalloh). DAN SETIAP DETIK ORANG YANG TELANJANG (tidak menutup
aurat dengan benar), MAKA DARI DETIK ITULAH DOSANYA TERUS DIPERBUAT
(Astagfirulloh al’adzim).”
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani dalam kitabnya Jilbab Al-Mar’at Al-Muslimat fi
Al-Kitab wa As-Sunat, menyebutkan delapan kriteria jilbab yang sesuai dengan ajaran Islam:
1. Menutupi seluruh badan selain muka dan telapak tangan.
2. Bukan berfungsi sebagai perhiasan.
3. Kainnya harus lebar
4. Harus longgar (tidak ketat), sehingga tidak menggambarkan bentuk tubuhnya.
5. Tidak menyerupai laki-laki.
6. Tidak diberi wewangian yang menyengat.
7. Tidak menyerupai pakaian wanita kafir.
8. Bukan busana untuk mencari popularitas (libas asy-syuhrah).
Hanya pakaian seperti itulah yang dapat menjaga kehormatan dan kesucian wanita.
Model pakaian seperti itulah yang harus dikenakan secara konsisten dalam setiap
kesempatan. Namun rupanya setan tak sudi melihat wanita mendapat kesucian. Setan
memiliki skenario lain. Dia bisiki kaum wanita untuk mengenakan “jilbab gaul” atau malah
sama sekali tidak berjilbab (telanjang). Kenapa banyak artis yang menentang RUU-APP?
Karna mereka semua adalah pemain-pemain yang berada didalamnya, dan hati mereka telah
tertutup rapat untuk menerima kebenaran dari Allah, serta dibutakan sesesat-sesatnya oleh
syaitan. Na’udzubillahi min dzalik, mudah-mudahan kita bukan termasuk kedalam golongan
orang-orang yang munafik.
Setan tumbuhkan kegemaran wanita untuk memakai kaos & baju yang ketat, rok mini
maupun celana yang mampu menampilkan lekuk tubuh & keindahan kaum wanita. Model
pakaian seperti ini dihembuskan syaitan, entah itu syaitan sinetron, syaitan artis dangdut,
syaitan artis rock, syaitan artis pop, dan syaitan-syaitan lain yang menjadi pengikutnya
dengan dalih trend atau mengikuti perkembangan zaman agar tidak dianggap kuno dan
ndeso, supaya dipuji & mendapat perhatian laki-laki dan sebagainya. Padahal mereka itu
adalah orang-orang kuno & tidak tau trendnya orang-orang syurga, mereka itu sama dengan
orang-orang primitif, atau malah lebih hina dari binatang yang sama-sama tidak memakai
pakaian. Sungguh, mereka patut kita kasihani & kita do’akan supaya tidak menjadi (berhenti)
sebagai pengikut syaitan.
Syaitan telah membungkus pakaian seronok dengan kemasan indah menawan,
sehingga banyak kaum wanita terjebak kedalam perangkapnya. Hal itu diperkuat lagi oleh
dorongan nafsu untuk tampil seksi, trendi, dan gaul, kendati untuk semua itu mereka (kaum
wanita) harus membayar mahal. Mereka gadaikan harga diri & kehormatan mereka dengan
mengekspose auratnya secara bebas dan murah-meriah. Mereka tak lagi menjadi sosok yang
anggun & berwibawa, melainkan sosok wanita murahan dengan harga diri & kehormatannya
terkoyak. Na’udzubillahi min dzalik. Allah Swt. Telah berfirman:
“Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) sejauh-jauhnya.” (An-Nur: 60).
“Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-anagan
kosong pada mereka, padahal syaitan tidak menjanjikan kepada mereka selain tipuan belaka.”
(An-Nisa: 120).
“Sungguh, syaitan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, karna
sesungguhnya syaitan itu hanya mengajak golongannya agar mereka mejadi penghuni neraka
yang menyala-nyala.” (Fatir: 35).

Berhias Dengan Ikhlas, Sabar, dan Khusyuk, serta mengharap keridhoan Allah!
“Dan( ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan “sesungguhnya jika kamu bersyukur,
niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmatku),
maka pasti azabku sangat berat.”” (Ibrahim: 7).
“Iblis berkata, “Ya Tuhanku, karena Engkau telah menyesatkanku, aku pasti akan
menjadikan mereka (manusia) memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi dan pasti
aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas di antara
mereka.”” (Al-Hijr: 39-40).
“Jadikan sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya yang demikian itu sungguh
berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (Al-Baqarah: 45).
Rasulullah Saw. juga bersabda: “(Perbedaan) diantara seorang laki-laki (Muslimin dan
Muslimat) dengan orang kafir yaitu meninggalkan shalat.” (HR. Muslim).
Hadits tersebut sangat jelas, dimana perbedaan kita dengan orang kafir adalah dari
shalatnya. Dimana orang kafir itu tidak suka dengan shalat. Jadi, untuk menandakan kita
sebagai seorang muslim & muslimat dimata Allah adalah diwajibkannya sholat dengan
khusyuk dan benar. Jadikanlah sholat yang indah & benar sebagai penolongmu, karena yang
pertama kali dihisab amal perbuatan kita diakhirat adalah shalatnya. Insya Allah, Allah Yang
Maha Pengampun akan menolong kita semua dari azab dunia & siksa neraka, bila kita
beriman & bertakwa kepada-Nya.
“Belum datangkah waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk khusyuk hati mereka
mengingat Allah dan kebenaran (Al-Qur’an) yang telah Dia turunkan (kepada mereka)?.” (Al-
Hadid: 16).
Wahai sahabatku kaum muslimah, ikhlaslah untuk menerima kebenaran ini. Mungkin
nafsu Anda ingin memberontak, membantah, protes, dan menolak kebenaran ini, bahkan
mungkin ingin merobek-robek kertas yang Anda pegang ini. Namun apakah kita akan
mempertuhankan hawa nafsu? Belum datangkah waktunya bagi kita untuk khusyuk &
bersungguh-sungguh mengabdi kepada Allah?
Wahai sahabatku kaum Muslimah, mungkin selama ini Anda telah “terlanjur” terjebak
oleh setan, namun selama masih dikandung badan, tak ada kata terlambat untuk bangkit
melepaskan diri dari perangkap syaitan. Walau mungkin nasi sudah menjadi bubur, tapi
sungguh banyak bubur yang lebih mahal dari pada nasi. Ikhlaslah untuk meninggalkan
kebiasaan buruk & sabarlah untuk mengikuti kebenaran. Hanya orang yang ikhlaslah yang
tak akan dapat digoda syaitan & hanya sifat sabarlah yang dapat menolong kita dari
cengkeraman hawa nafsu.
Sedangkan soal jodoh, yakinlah bahwa Allah Swt. akan memuliakan wanita solehah
dengan suami yang soleh pula, yang akan memberikan syurga ganda dalam kehidupannya;
syurga dunia dan syurga akhirat. Terkecuali wanita yang tidak baik, maka Allah jodohkan
dengan suami yang tidak baik pula, itulah janji Allah dalam Al-Qur’an. Orang yang dilaknat
Alloh akan menempati tempat yang serendah-rendahnya yaitu api yang bergejolak sangat
panas yang tidak pernah terbesit dan terasa oleh kita seperti yang ada di dunia. Kita akan
berpikir? Ketika kita merasakan & memegang api dunia yang jauh berlipat-lipat panasnya dari
api neraka. Kita harus berpikir berapa detik lagi kita hinggap didunia yang hina ini? Sungguh
tidak ada yang dapat menjamin besok kita masih berada di alam ini! Sungguh anda akan
berpikir jika memang anda orang yang suka berpikir! Maka dari itu perbaikilah diri kita agar
menjadi orang yang beruntung, menjadi orang yang bermanfaat bagi suami, bagi keluarga,
bagi masyarakat, dan bagi kemajuan Islam. Serta menjadi wanita-wanita yang beruntung
untuk mendampingi Rasulullah sebagai bidadarinya di akhirat kelak, Subhanalloh. Ikutilah
pengajian-pengajian yang ada dilingkunganmu (khususnya pentauhidan kepada Allah), cari
guru-guru tauhid & fikih yang benar, serta membaca dengan beli/pinjam buku-buku Islami,
guna untuk menambah bekal kita diakhirat kelak. Kita harus siap jika se-jam kemudian kita
dipanggil oleh Allah untuk mempertanggungjawabkan amal perbuatan kita di alam yang hina
ini?

Bermuhasabahlah!

Ya Allah, bukakanlah hati kami untuk menerima kebenaran dari-Mu. Hamba yakin ya
Allah, dalam hati kami sebenarnya kerapkali terbetik niat untuk segera bertobat dan segera
menunaikan perintah-Mu, serta mengabdi kepada-Mu. Namun godaan syaitan dan hawa
nafsunya sangat dahsyat. Oleh sebab itu tolonglah kami ya Allah, usirlah setan yang
menguasai jiwa kami, lemahkan nafsu yang selalu mengacak-ngacak keimanan kami, Berilah
petunjuk dijalan-Mu yang lurus ya Allah, jangan sesatkan kami. Hindarkanlah kami dari azab
& siksa neraka-Mu yang sungguh kami tidak akan bisa memikulnya, Ampuni siapa saja yang
memohon ampun kepada-Mu ya Allah. Selamatkan kami ya Rabb. Sungguh Engkau Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.

Penulis, sekretaris DOM DKM ULUL IL’MI 2010 – 2011 dan Pemerhati Masalah Perempuan

Anda mungkin juga menyukai