Objek yang di Observasi : Cara Berpakaian dan Model Pakaian Kaum Wanita
Hasil Observasi
Untuk tugas mata kuliah agama islam ini, saya mengamati tata cara wanita muslim
berpakaian. Apakah wanita – wanita tersebut sudah berpakaian sesuai syari’at islam atau
belum. Setelah kurang lebih sepuluh hari saya melakukan observasi di tempat-tempat
keramaian yang ada di Bukittinggi ini, seperti di Lapangan Kantin,Kampus,Pasar,Jam
Gadang,Panorama,Ngarai, dan lain sebagainya. Saya melihat bahwasanya kaum hawa
tersebut,terutama para remaja pada umumnya memakai celana jeans, hanya beberapa orang
saja dari mereka yang mengenakkan rok. Saya lihat yang memakai rok dan baju muslim iu
kebanyakan adalah ibu-ibu. Dan tidak semua ibu-ibu pun memakai pakaian yang pantas
untuk dilihat, bahkan ada sebagian ibu yang memakai celana ketat plus dengan kaos
ketatnya,lalu rambut digerai, seperti kaum muda kebanyakan.
Dari observasi ini, memang saya lebih mengkhususkan pada cara berpakaian para
remaja.Disamping mengamati gadis – gadis cantik, saya juga sekalian melihat ibu – ibu
disana, seperti yang sudah dijelaskan di atas tadi. Pakaian – pakaian remaja muslim ini agak
menyimpang dari aturannya dalam syari’at islam, Meskipun ada sebagian remaja muslim
yang sudah berpakaian menurut syari’at agama islam.
Hasil observasi ini akan saya jelaskan lebih lanjut pada bab pembahasan, sebagai
perbandingannya antara teori berpakaian menurut agama islam dengan kenyataan yang ada di
lapangan.
1
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui atau lebih
mendalami bagaimana cara berpakaian yang sesuai dengan ajaran agama islam, agar
kita tidak menyimpang lagi dari syari’at islamiah.
Dalam AL-Qur’an terdapat 3 istilah yang memiliki makna pakaian, yaitu libas,
tsiyab, dan sarabil. Kata libas ditemukan sebanyak sepuluh kali dalam AL-Qur’an,
kata tsiyab sebanyak delapan kali,sedangkan serabil sebanyak tiga kali.
Libas berarti penutup, apapun yang ditutup. Namun tidak harus berarti menutup
aurat karena cincin yang menutup sebagian jari juga disebut dengan libas.Libas
digunakan oleh Al-Qur’an untuk menunjukkan pakaian lahir maupun bathin.
Tsiyab digunakan untuk menunjukkan pakaian lahir,tsiyab berasal dari asal kata
tsaub yang berarti kembali, yakni kembalinya sesuatu pada keadaan semula. Ar-
Raghib Al-Isfahani menyatakan pakaian dinamai tsiyab atau tsaub karena ide dasar
adanya bahan – bahan pakaian adalah untuk dipakai. Ide dasar itu juga dapat
dikembalikan pada apa yang terdapat dalam benak manusia (Adam) dalam dirinya
(QS Al – A’raf : 20 ).Selanjutnya dijelaskan dalam QS.Al-A’raf :22. Pada ayat itu
terlihat jelas bahwa ide dasar yang terdapat dalam diri manusia adalah tertutupnya
aurat, namun godaan syetan membuat aurat manusia trbuka.Dengan demikian, aurat
yang ditutup dengan pakaian akan dikembalikan pada ide dasarnya yaitu tertutup.
2. Fungsi Pakaian
a. Penutup Aurat
3
sebahagian dari tanda – tanda kekuasaan Allah, mudah – mudahan
mereka selalu ingat”.
b. Perhiasan,
c. Perlindungan (takwa),
d. Penunjuk Identitas,
4
laki-laki dengan laki-laki maupun antara perempuan dengan perempuan baik
dengan syahwat ataupun tidak.
a. Aurat Laki-Laki
Aurat laki-laki yang tidak boleh dilihat adalah antara pusar dan lutut
sebagaimana yang diterangkan dalam Hadis Nabi.
Rasulullah S.A.W bersabda :
“Aurat laki-laki ialah antara pusar sampai dua lutut”. [HR. Ad-Daruquthni dan Al-
Baihaqi].
b. Aurat Wanita
5
putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan
mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka pilih, atau
pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita)
atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah
mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka
sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang
yang beriman supaya kamu beruntung”.
Setelah penguraian teori tentang berpakaian menurut agama islam, dan telah
di observasi pula cara berpakaian umat muslim (kaum wanita) sekarang,ternyata
banyak terjadi penyimpangan – penyimpangan. Diantara penyimpangan –
penyimpangan tersebut antara lain :
1. Di dalam teori atau ajaran agama islam sebenarnya, berjilbab itu menutupi dada
dan jilbab itu tidak boleh seperti punuk unta di belakangnya. Yang terjadi atau
yang dilihat pada kenyataan sekarang, wanita muslim gaya berjilbabnya masih
banyak yang hanya sekedar jilbab saja, bukan jilbab syar’i yang dipakai
6
melainkan jilbab untuk bergaya yang sama sekali tidak menutupi dada, lilit sana
lilit sini sudah seperti mayat tergantung saja.
2. Pakaian yang digunakan wanita muslim hendaklah pakaian muslim, yaitu yang
membungkus badan kita bukan yang menutupi lekuk tubuh.Contohnya pakaian
yang longgar dan dalam, pokoknya aurat jangan kelihatan. Yang terjadi sekarang
di kehidupan sehari – hari, wanita muslim kebanyakan berpakaian hanya
menutupi lekuk tubuh saja, pakaiannya itu berlebih tetapi tidak cukup atau aurat
tidak tertutup.Ada pula pakaian itu sudah berlebihan, dari modelnya, bentuknya,
bahannya yang mahal, dan lain sebagainya. Segala sesuatu yang berlebihan itu
tidak baik, jadi cukuplah penampilan itu sesederhana mungkin, sesuai dengan
ajaran agama islam.
3. Untuk rok, sekarang wanita muslim hanya sebagian saja yang memakainya,
kebanyakan kaum hawa menggunakan celana. Celana yang digunakan itupun
jeans yang ketat, sehingga lagi – lagi lekuk tubuh itu kelihatan.
4. Untuk masalah penampilan atau riasan pada wajah, juga banyak sekarang ini umat
muslim khususnya para wanita muda yang seperti hantu. Make up yang digunakan
itu tidak cocok dengan umur dan terkesan berlebihan. Bibir merah merekah,mata
hitam-hitam sampai ke alis, pipi warna pink dan lain sebagainya. Ber make up itu
cukup seerhana saja.Karena cantik itu bukanlah dengan memakai make up,tetapi
cantik yang sejati itu datangnya dari hati dan tingkah laku serta akhlak diri sendiri.
Kalau kita sholat nya tidak bolong – bolong dan beribadah itu untuk meraih
ridhanya ALLAH, percayalah, wajah kita akan kelihatan berseri dan tenang serta
suci.
5. Meskipun banyak kaum wanita muslim sekarang yang sudah menyimpang cara
berpakaiannya menurut ajaran agama islam, namun alhamdulillah saya masih
melihat wanita muslim yang benar – benar cara berpakaiannya itu menuruti atau
menta’ati ajaran agama islam. Subhanallah, betapa cantiknya mereka, betapa
anggunnya mereka, dan betapa tenangnya hati mereka.Setelah saya bandingkan
rupa mereka, antara wanita yang benar – benar menta’ati agama dengan yang
melakukan penyimpngan tadi. Terdapat perbedaan yang jauh sekali, wanita
muslim yang sebenarnya itu, mereka terlihat seperti bidadari yang memancarkan
sinar di wajahnya, sedangkan wanita yang menyimpang dari agama, tampak
bahwasanya bahasa tubuh mereka itu gelisah dan tidak mendapatkan kenyamanan.
7
3. Kurangya keimanan dan keyakinan kepada Allah swt.
4. Pengaruh lingkungan yang tidk sesuai dengan norma – norma agama islam
Adapun kiat – kiat untuk mrnyadarkan diri dari penyimpangan yang telah
terlanjur diperbuat hanyalah dengan memperkuat dan memperkokoh benteng diri
yaitu iman,ilmu,dan akhlak.
Cara berpakaian yang baik menurut agama islam adalah berpakaian menurut
aturan yang telah ada dalam agama islam.Cara menutup aurat itu sudah kita
bahas pada uraian diatas tadi.
Manfaat yang kita perolaeh dari berpakaian yang islami, antara lain :
8
Dari penulisan laporan ini, saya dapat menyimpulkan bahwa akhlak umat
muslim khususnya kaum hawa pada zaman sekarang sudah mulai berkurang.Sudah
banyak norma – norma dalam berpakaian itu yang dilanggar.Mereka berpakaian
sesuai model dan sesuka hati sehingga melupakan bagaimana cara berpakaian
menurut agama islam.Yang lebih menyedihkan lagi, penyimpangan yang mereka
perbuat itu dijadikan ajang untuk berlomba – lomba dan mereka senang dengan
penyimpangan tersebut, sehingga sudah menjadi kebiasaan dan untuk mengubahnya
pun sudah sulit.Tidak ada yang bisa merubahnya kecuali mereka sendiri atas izin
Allah Swt.
Tugas akhir yang diberikan oleh dosen saya ini, sangat memberi manfaat
bagi saya sendiri. Saya menyadari betapa pentingnya menjaga aurat tersebut, betapa
berharganya tubuh seorang wanita dan betapa mulianya jika kita bisa menjaga
pemberian Sang Pencipta yang maha sempurna ini.Saya sadar, saya bukanlah orang
yang memiliki akhlak sempurna, masih banyak kekurangan – kekurangan pada diri
saya, bahkan saya sendiri termasuk kedalam orang – orang yang menyimpang dari
cara berpakaian menurut agama islam.
Dari yang saya amati itu, hati saya tergerak untuk berubah menjadi lebih
baik, memperbaiki akhlak dan tentunya memperbaiki cara berpakaian dengan
berpegang teguh pada agama islam.Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada
dosen yang memberikan tugas ini, karena sudah banyak menyadarkan saya pribadi,
dan mudah – mudahan orang lain juga tersadar dan tergerak hatinya untuk merubah
dirinya menjadi lebih baik agar selamat dunia dan akhirat. Aamiin Ya Robbal
‘Alamiin. Saya rasa rumusan masalah pada Bab Pendahuluan di ats sudah terjawab
semuanya di dalam uraian ini.
B. Saran
Tidak banyak yang ingin saya sarankan.Jika hatimu masih berkata bahwa
yang kamu kerjakan itu buruk, maka pasti hatimu juga masih berkata bahwa yang
benarnya itu ada dan kembalilah kepada ajaran yang benar.Ingin masuk syurga atau
nerakanya Allah, maka itu semua tergantung pada apa yang kita kerjakan sekarang.
Mulailah menata diri kembali dan perbaikilah akhlak diri sehingga nantinya tercermin
manusia yang taqwa pada diri kita yang akan menghuni syurganya Allah tempat yang
abadi untuk kita tinggali.
DAFTAR PUSTAKA
9
Abdussalam,Thawilah,Abdul Wahab.2010.Fiqh al-Ath’imah.Kairo : Dar al-Salam.
10