Disusun Oleh
NIM :198882119010
2020
KATA PENGANTAR
1. Kata pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul baju
adat sumbar ini tepat pada waktunya.Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas [dosen/guru].
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang baju
adat sumbar bagi para pembaca dan juga bagi penulis.Saya mengucapkan terima
kasih kepada [guru/dosen],yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Page
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................2
a.Latar Belakang...............................................................................................6
b. Tujuan...........................................................................................................6
c. Rumusan Masalah.........................................................................................6
d.Manfaat……………………………………………………………………...6
1. baju panghulu................................................................................................7
2. sarawa...........................................................................................................7
3. misai .............................................................................................................8
5. sasampiang....................................................................................................9
Page
3
1. Baju bata bue................................................................................................10
3. Minsie ..........................................................................................................10
4.Salempang…………………………………………………………………..10
a. Kesimpulan................................................................................................... 12
b. Saran ..........................................................................................................12
Daftar Pustaka...................................................................................................
Page
4
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Pakaian adat merupakan ciri khas kebudayaan suatu daerah. Setiap daerah di
Indonesia memiliki pakaian adat yang berbeda-beda. Setiap daerah memiliki
pengertian pakaian adat sendiri-sendiri. Sebagai ciri khas, pakaian adat memang
dijadikan penanda untuk sesuatu, biasanya berupa doa atau pencerminan suatu sikap.
Perbedaan tata cara berpakaian tiap daerah berbeda karena mereka memiliki suku,
budaya, adat istiadat yang berbeda. Salah satunya yaitu kebaya, yang merupakan
pakaian adat Sunda dan Jawa. Kebaya sering digunakan pada acaraacara besar seperti
upacara adat, pernikahan, dan acara keagamaan. Namun pada saat ini, kebaya juga
dipakai untuk acara-acara tertentu dan kebutuhan gaya fashion. Dewasa ini banyak
sekali butik-butik yang menawarkan jasa produk
pakaian adat yang memang masih dengan desain atau bentuk yang standar pada
masanya maupun pakaian adat yang sudah melalui tahap perancangan yang lebih
modern. Fungsi kebaya saat ini tidak hanya dipakai pada acara adat istiadat seperti
pada jaman dahulu, namun juga dipakai untuk keberagaman acara, seperti menghadiri
pernikahan, tampil bernyanyi, acara pemerintahan, pengajian, fashion show,
photoshoot, wisuda, seragam kantor, dan kebutuhan gaya fashion lainnya. Maka dari
itu, dewasa ini banyak sekali desainer dan butik yang berlomba-lomba untuk
merancang kebaya yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Perkembangan
butik pada saat ini tentunya tidak terlepas dari strategi pemasaran, salah satunya yaitu
promosi. Promosi diperlukan dalam upaya memberitahukan atau menawarkan produk
dan jasa sebuah perusahaan terhadap khalayak umum. Dengan adanya promosi, maka
informasi mengenai perusahaan dan produk akan tersampaikan dengan baik, sehingga
Page
5
akan terciptanya citra perusahaan dan produk pada benak konsumen sesuai dengan
harapan perusahaan tersebut.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan dasar pemikiran yang terdapat pada latar belakang tersebut terdapat
beberapa rumusan permasalahan yang ditemukan, antara lain :
C.Tujuan
Tujuan pembuatan pembahasan tentang baju adat sumbar ini antara lain :
Agar dapat memahami ciri-ciri, perlengkapan pakaian, fungsi pakaian adat dan cara
perawatan pakaian tradisional adat sumbar terhadap masyarakat SUMBAR
khususnya generasi muda dalam proses pelestarian nilai dan budaya di Provinsi
SUMBAR.
D.Manfaat
1. Menjadi kekayaan nasional dalam bidang budaya yang wajib untuk dijaga.
2.Menjadi ciri khas Indonesia yang turut memperkaya dirinya di mata dunia.
3.Menjadi salah satu warisan budaya yang diakui dunia melalui UNESCO
terkait pakaian adat sumbar.
Page
6
BAB II
PEMBAHASAN
1. BAJU PENGHULU
Orang yang umumnya memakai baju ini adalah para pemangku adat.
Namun, tidak menutup kemungkinan juga kalau orang biasa pun boleh
memakainya. Keunikan dari baju penghulu ada pada penggunaan warna hitam
yang mana menyimbolkan kepemimpinan terlihat dari gambar pakaian adat
Sumatera Barat di atas.Mengenai bahannya, baju penghulu dibuat dari kain
beludru, sehingga terkesan mewah. Disamping itu, Baju Penghulu juga terdiri
dari beberapa komponen yang membuatnya terlihat berwibawa.
2. SARAWA
Page
7
saja.Sesuai dengan adat yang ada, deta ternyata dibagi menjadi beberapa
tingkatan sesuai dengan kasta atau status sosial pemakainya. Pembagian deta
tersebut di antaranya deta raja, deta saluak batimbo, deta cilien manurun, dan
deta ameh.Deta raja diperuntukkan untuk para raja, serta bahan pembuatnya
pun berbeda dari deta pada umumnya. Deta saluak batimbo diperuntukkan
untuk para penghulu dan deta inilah yang selalu dipakai bersama baju
penghulu.Lalu, untuk deta cilien manurun dan deta ameh diperuntukkan bagi
rakyat biasa. Bentuk dari kedua deta tersebut juga tergolong lebih sederhana
dan lebih sering dipakai oleh para pria Minangkabau. Perbedaan bentuk dari
deta bisa dilihat dari gambar pakaian adat Sumatera Barat di atas.
3. MINSAI
Page
8
dikenakan di bagian pinggang dan mempunyai bentuk segi empat.Panjang
dari sandang bisa mencapai lutut. Kemudian, warna dari sandang
umumnya berupa warna merah dan punya nilai filosofis yang sama
dengan minsai yaitu para pria harus tunduk dengan adat istiadat yang
berlaku.
5. SASAMPIANG
sasampiang yaitu nama pakaian adat Sumatera Barat yang merujuk
pada aksesoris yang disampirkan pada bahu. Bentuk dari sasampiang
berupa selendang yang berwarna merah dengan adanya hiasan benang
makau aneka warna.Motif tersebut membuat sasampiang memberikan
nuansa yang lebih hidup dan berwarna pada pakaian adat minangkabau
ini. Sehingga, akan menjadikan ciri khas yang menunjukkan pakaian adat
Sumatera Barat asli. Uniknya, sasampiang juga mempunyai nilai filosofis
serta simbol berupa keberanian bagi yang memakainya.
6. KERIS DAN TONGKAT
Tak lengkap rasanya jika suatu pakaian adat tidak dilengkapi dengan
aksesoris senjatanya. Nah, pada pakaian adat Sumatera Barat, juga
penghulu. Senjata tersebut ada 2 macam yaitu keris dan tongkat.
Pemilihan keris sebagai senjata dikarenakan nilai filosofis yang
terkandung di dalamnya yaitu menandakan akan kesabaran dan tidak
gegabah dalam bertindak. Untuk pemakaian dari keris dengan disematkan
di bagian pinggang.Senjata selanjutnya yaitu tongkat yang umumnya
dipegang oleh para pria Sumatera Barat di tangan kanan. Seperti halnya
keris, tongkat juga mempunyai simbol tertentu yaitu menunjukkan sikap
tanggung jawab para pria dalam memimpin.
Page
9
C. JENIS JENIS PAKAIAN ADAT WANITA SUMBAR
1. BAJU BATABUE
Baju batabue punya nama lain yaitu baju bertabur dikarenakan baju
adat ini semacam ditaburi emas. Lalu, dilengkapi pula dengan sulaman
benang emas sebagai cerminan kekayaan alam Minangkabau seperti yang
ada di gambar pakaian adat Sumatera Barat di atas. Motif taburan dan
sulaman emas ini menjadikan baju batabue sebagai pakaian adat Sumatera
Barat asli yang berciri khas. Namun, meski didominasi oleh emas, tetapi
corak dari baju batabue juga beraneka ragam mulai dari warna hitam, biru,
merah, dan lembayung. Corak ini menandakan jika beragam rupa orang
Minangkabau, tapi tetap dalam satu naungan adat Minangkabau
2. LAMBAK ATAU SARUANG .
3. MINSIE
Page
10
4,SALEMPANG
Page
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Sebagai anak Indonesia khusus nya disumatra barat mari bergandeng tangan
agar sama sama menjaga stabilitas dan melestarikan budaya yang diturunkan
oleh nenek moyang itu harus kita tunjukan kepada dunia bahwa Sumatra barat
banyak memiliki kebudayaan dan pakaian adat tradisional .
Page
12
DAFTAR PUSTAKA
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Busana_tradisional_Sumatra_Barat
2. http://joincarlos.blogspot.com/2015/05/makalah-pakaian-adat-maluku.html
3. https://tambahpinter.com/pakaian-adat-sumatera-barat/
4. https://tambahpinter.com/pakaian-adat-sumatera-utara-batak/#:~:text=Pakaian
%20Adat%20Suku%20Batak%20Toba,-Sumber%3A
%20pariwisatasumut.net&text=Nama%20pakaian%20adat%20Sumatera
%20Utara%20satu%20ini%20pastinya%20sudah%20tidak,jadi%20identitas
%20dari%20Sumatera%20Utara
5. https://www.google.com/search?
q=SEJARAH+BAJU+ADAT+MINANGH&oq=SEJARAH+BAJU+ADAT+
MINANGH&aqs=chrome..69i57j0i13j0i22i30l4.7659j0j4&sourceid=chrome
&ie=UTF-8
6. https://tambahpinter.com/pakaian-adat-sumatera-barat/
Page
13