Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK REPORT

MK. FILSAFAT PENDIDIKAN


PRODI S1 PGSD

CRITICAL BOOK REPORT SKOR NILAI :

FILSAFAT PENDIDIKAN
DISUSUN OLEH :
DHEA LATIFAHANUM
1181111035
DOSEN PENGAMPU:
MIRZA IRAWAN S.Pd.,M.Pd. Kons

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu dipanjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayahnya Critical Book Report ini dapat dibuat. Critical Book Report ini dibuat
dengan tujuan untuk memenuhi tugas Critical Book Report Tidak lupa diucapkan lupa terima
kasih kepada teman-teman dan keluarga yang selalu mendukung saya dalam menyelesaikan
Critical Book Report ini.
Saya menyadari bahwa dalam proses pembuatan Critical Book Report ini dan hasil
dari Critical Book Report terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Sehingga saya sangat
membuka bagi siapa pun yang ingin memberikan kritik dan saran yang membangun bagi
saya.Saya berharap dengan selesainya Critical Book Report ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca, amin.
Rabu , September 2018

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................................1
1.1 PENDAHULUAN………………….............................………………..……........................1
1.2 TUJUAN.....……………………………………………….......................................................1
1.3 MANFAAT……................................…………………………..………....…….....................1
BAB II ISI BUKU.................................................................................................................................................2
2.1 BAB I.........................................................................................................................................................2
2.1.1 PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN FILSAFAT DALAM ILMU PENGETAHUAN DAN
KEHIDUPAN MANUSIA........................................................................................................................3
2.1.2 PENGERTIAN FILSAFAT DAN FILSAFAT PENDIDIKAN.............................................................3
2.2 BAB II................................................................................................................ .........................................3
2.2.1 PENGERTIAN PENDIDIKAN DAN FILSAFAT PENDIDIKAN SERTA PERANNYA...................3
2.2.2 FILSAFAT PENDIDIKAN.......................................................................................................... ............4
2.3 BAB III................................................................................................. .......................................................5
2.3.1 MASALAH POKOK DAN FILSAFAT PENDIDIKAN.........................................................................5
2.3.2 ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN......................................................................................6
2.4 BAB IV....................................................................................................................... ..................................8
2.4.1 PROSES HIDUP SEBAGAI DASAR FILSFAT PENDIDIKAN.............................................................8
2.4.2 FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA.............................................................................................. ..8
2.5 BAB V........................................................................................................ ..................................................9
2.5.1 TUJUAN HIDUP DAN TUJUAN PENDIDIKAN..................................................................................9
2.5.2 HAKIKAT ILMU PENDIDIKAN........................................................................................................... 10
2.6 BAB VI....................................................................................................... ...............................................10
2.6.1 FUNGSI PENDIDIKAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BIOLOGIS..10
2.7 BAB VII.......................................................................................................................... ...........................11
2.7.1 DEMOKRASI PENDIDIKAN...............................................................................................................11
2.8 BAB VIII..................................................................................................................... ...............................12
2.8.1 ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN....................................................................................12
BAB III
PEMBAHASAN……………………………………........…..............................................................................14
3.1 PERBEDAAN…………………………………………………………..........................................14
3.2 KEUNGGULAN……………………………………………………………….…………............14
3.3 KELEMAHAN................................................................................................................................14
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................................................15
4.1 KESIMPULAN................................................................................................................................15
4.2 SARAN............................................................................................................... ..............................15
BIODATA BUKU

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Critical book review ini merupakan tugas pemenuhan tugas individu dari dosen
pengampu mata kuliah. Tujuan dari pembuatan critical book review ini untuk mengkaji
buku berdasarkan konsep kurikulum dalam negeri. Critical book review ini bukan hanya
sekedar tulisan dari isi buku tersebut tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi kita
mengenai keunggulan dan kelemahan dari buku yang di kritik.

1.2 TUJUAN
Adapun tujuan CBR(Critical Book Review) ini adalah sebagai berikut :
a. Memenuhi tugas individu yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah
b. Mengkaji buku dan mengkritik buku sekaligus

1.3 MANFAAT
Manfaat dari CBR Ini ialah membantu kita dalam memahami isi materi dalam
buku dengan membuat inti dari setiap garis besar atau judul buku yang telat di review
kembali oleh mahasiswa. Critical Book Review ini bisa sangat bermanfaat jika kita
dapat memahami dengan pasti apa yang disampaikan dalam setiap penjelasannya.
BAB II

ISI BUKU

2.1 BAB I
2.1.1 PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN FILSAFAT DALAM ILMU
PENGETAHUAN DAN KEHIDUPAN MANUSIA(BUKU UTAMA)

Kata fisafat berkaitan erat dengan segala sesuatu yang dapat di pikirkan oleh
manusia, bahkan tidak akan pernah ada habisnya karena mengandung dua
kemungkinan, yaitu proses berfikir dan hasil berfikir. Filsafat dalam arti pertama
adalah jalan yang ditempuh untuk memecahkan masalah. Sedangkan pada pengertian
kedua,merupakan kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan masalah atau
pembahasan masalah.jika pemikiran manusia dapat di pelajari,ada empat golongan
pemikiran yaitu :
1. Pemikiran pseudo-ilmiah, bertumpu pada aspek kepercayaan terhadap
buku primbon.
2. Pemikiran awam, merupakan pemikiran-pemikiran orang dewasa yang
dapat menggunakan akal sehat, cukup menggunakan akal sehat tanpa
melakukan penelitian terlebih dahulu.
3. Pemikiran ilmiah lazim, menggunakan metode-metode tata pikir dalam
paradigma ilmu pengetahuan tertentu dilengkapi dengan penggunaan
hipotesis untuk menguji kebenaran konsep teori atau pemikiran dalam
dunia empiris dalam proses keilmuan
4. Pemikiran filosofis, kegiatan berfikir reflektif meliputi kegiatan analisis
,pemahaman,deskripsi,penilaian,penafsiran,dan perekaan yang bertujuan
untuk memperoleh kejelasan.
Kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan yaitu memberikan
alternatif pilihan yang paling baik untuk dijadikan pegangan manusia.
Sedangkan kedudukan filsafat dalam kehidupan manusia yaitu meberikan
pengertian dan kesadaran kepada manusia akan arti pengetahuan tentang
kenyataan yang diberikan oleh filsafat, dan memberikan pedoman hidup
kepada manusia. Jadi,filsafat ialah upaya manusia dengan akal budi nya
untuk memahami, mendalami, dan menyelami secara radikal, integral dan
sistematis mengenai ketuhanan alam semesta, dan manusia.
2.1.2 PENGERTIAN FILSAFAT DAN FILSAFAT PENDIDIKAN(BUKU
PEMBANDING)
Kata filsafat dalam bahasa inggris philosophy , dan dalam bahasa arab
falsafash, yang keduanya berasal dari bahasa yunani yakni philosopia. Philosopia
terdiri atas dua suku kata yakni philein an shopia; philein berarti cinta dan shopia
berarti kebijaksanaaan(love of widom) dalam arti yang sedalam-dalamny. Orang yang
senang dengan berfilsafat dan membidangi filsafat atau ahli filsafat atau filusuf
filsafat adalah pecinta atau pencari kebijaksanaaan. Dapat diambil suatu kesimpulan
bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada
secara mendalam sampai pada hakikatny dengan menggunakan akal atau pikiran.
Alasan orang berfilsafat yaitu kebenaran, kesangsian, dan kesadaran akan
keterbatasan.Peranan filsafat dalam kehidupan manuia adalah sebagai pendobrak,
pembebas, dan pembimbing.
Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, dimana pendidikan
meupakan usaha sadar dan penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalam
membimbing, memimpin, dan mengarahkan peserta didik dengan berbagai problema
atau pesoalan dan pertanyaan yang mungkin timbul dalam pelaksanannya. Pendidikan
juga dapat diartika sebagai hasil dimana pendidikan itu merupakan wahana untuk
membawa peserta didik mencapai optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga
menjadi manusia yang sadar dan bertanggung jawab akan tugas-tugas hidupnya
sebagai manusia, sesuai dengan hakiki dan ciri-ciri kemanusiannya. Jadi, filsafat
adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam
sampai pada hakikatnya dengan menggunakan akal dan pikiran.

2.2 BAB II
2.2.1 PENGERTIAN PENDIDIKAN DAN FILSAFAT PENDIDIKAN
SERTA PERANNYA(BUKU UTAMA)
Dalam pengertian sederhana dan umum , makna pendidikan sebagai usaha
manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan,baik
jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan
kebudayaan. Dengan kata lain pendidikan dapat diartikan sebagai hasil peradaban
bangsa yang dikembangkan atas dasar pandangan hidup bangsa itu sendiri, yang
berfungsi sebagai filsafat pendidikannya atau sebagai ciita-cita dan pernyataan tujuan
pendidikannnya. Pengertian filsafat pendidikan menggunakan dua pendekatan yakni:
1. filsafat pendidikan bermakna sebagai filsafat tradisional.
Filsafat pendidikan dalam arti ini dan dalam bentuknya yang murni, telah berkembang
dan menghasilkan berbagai alternatif jawaban terhadap berbagai pertanyaan filosofis.
2. Filsafat pendidikan dengan menggunakan pendekatan yang bersifat kritis.
Dalam pendekatan ini, pemikiran logis kritis mendapatkan tempat utama.
Pertanyaaan-pertanyaaan yang diajukan dapat disusun dan tidak terikat pada
periodesasi waktu ,serta dapat menerapkan analisis yang dapat menjangkau waktu saat
dan masa datang.

Peranan filsafat dan pendidikan tidak dapat dipisahkan. Karena filsafat


menetapkan ide-ide dan idealisme,sedangkan pendidikan adalah suatu usaha yang
sengaja dan terencana, untuk merealisasikan ide-ide itu menjadi kenyataan dalam
tindakan atau perilaku serta pembinaaan kepribadian. Adapun perbandingan pengaruh
dan beberapa ide filsafat dalam pendidikan dapat diketahui melalui sejarah pendidikan
anatr lain tersimpul dalam pandangan-pandangan berikut:

a. Aliran empirisme. Menurut teori ini, kepribadian didasarkan pada lingkungan


pendidikan yang di dapatnya,atau perkembangan jiwa seseorang semata-mata
bergantung kepada pendidikan.
b. Nativisme dan natralisme. Mendidik, menurut aliran nativisme membiarkan anak
tumbuh berdasarkan pembawaannya. Sedangkan menurut pandangan bahwa
pendidik hanyaa wajib membiarkan pertumbuhan anak didik saja dan diserahkan
kepada alam.
c. Teori konvergensi

2.2.2 FILSAFAT PENDIDIKAN(BUKU PEMBANDING)

Filsafat ditandai dengan pemunculan atau lahirnya teori-teori atau sistem


pemikiran yang dihasilkan oleh para pemikir atau filusuf besar seperti Socrates, Plato,
Aristoteles, Thomas Aquinas, Spinoza, Hegel Karlmax, August Comte. Filsafat
pendidikan terwujud dengan menarik garis besar linier antara filsafat dan pendidikan.
Dalam hal ini filsafat seolah-olah dijabarkan secara langsung kedalam pendidikn
dengan maksud untuk menghasilkan konsep pendidikan yang berasal ari satu cabang
atau aliran filsafat, misalnya dengan idealisme.
Kedudukan filsafat pendidikan dalam jajaran ilmu pendidikan adalah sbagai
bagian dari fundasi-fundasi pendidikan. Berarti bahwa filsafat pendidikan perlu
mengetengahkan tentang konsep-konsep dasar pendidikan. Nuansa serta tekanan
permasalahan dari waktu ke waktu dapat berbeda sehingga erlu mendapatkan
perhatian khusus dalam telaah pendidikan serta filsafat pendidikan. Kalau dewasa ini
persoalan yang selalu nampak adalah berkaitan dengan kaakter atau perilaku manusia
yang sudah tidak sesuai dengan harkat dan martabat manusia sebagai ciptaan tuhan
yang Maha Mulia, misalnya maka sudah sewajarnya bila studi tentang filsafat
pendidikan dan praksis serta praktek pendidikan memperhatikan substansi dan
praktek pelaksanaan pendidikan.
Filsafat pendidikan dan pendidikan terdapat suatu hubungan yang erat sekali
dan tidak terpisahkan. Filsafat pendidikan mempunnyai peranan penting dalam suatu
sistem pendidikan, karena filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi
usaha-usaha perbaikan , menaingkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi tegaknya
sistem pendidikan.

2.3 BAB III


2.3.1 MASALAH POKOK DAN FILSAFAT PENDIDIKAN (BUKU
UTAMA)

Objek filsafat terdiri atas :

1. Objek materi filsafat terdiri atas tiga persoalan pokok yaitu, Masalah tuhan,
Masalah alam, Masalah manusia .
2. Objek formal filsafat ,yaitu mencari keterangan yang sedalam-dalamnya.

Hasil dari usaha manusia menyangkut akal,rasa, dan kehendak dapat dijadikan
satu,yang disebut filsafat kebudayaan. Sebab,kebudayaan menyangkut ketiga segi dan
alat-alat kejiwaan manusia. Sedangkan filsafat tentang hidup kemanusiaan, disebut
filsafat antropologi. Adapun sikap manusia terhadap filsafat yaitu:
a. Terbayang dihadapan mereka bahwa filsafat merupakan sesuatu yang
sulit,sesuatu alam abstrak yaitu alam yang dalam dan luas yang hanya dapat di
pelajari oleh orang-orang tertentu saja.
b. Pandangan yang bersifa skeptis, yaitu suatu perbuatan yang tidak ada gunanya
, akan membuang waktu saja.
c. Pandangan yang bersifat negatif, bermain api alias berbahaya. Karena
berfilsafat dianggap tidak baik, tidak boleh, dan berdosa.
d. Golongan yang memandang sudut yang positif, yakni filsafat adalah suatu
lapangan studi, tempat melatih akal untuk berfikir.

Dalam tinjauan dari segi sistematis ada tiga problem utama dalam filsafat yaitu:
1. Realitas,menjerumus pada masalah kebenaran
2. Pengetahuan, berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan
3. Nilai, pertanyaan yang dicari jawabannya.

2.3.2 ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN (BUKU


PEMBANDING)
Adapun beberapa aliran filsafat pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Idealisme
Idealisme berpendirian bahwa kenyataan tersusun atas gagasan-gagasan
(ide-ide) atau spirit. Segala benda yang nampak berhubungan dengan
kejiwaan dan segala aktivitas adalah aktivitas kejiwan. Aliran idealisme
kenyataannnya tidak terpisahkan dengan alam dan lingkungan sehingga
melahirkan dua macam realita: pertama, yang nampak yaitu apa yang
dialami oleh kita selaku makhluk hidup dalam lingkungan ini seperti ada
yang datang dan ada yang pergi, ada yang hidup adayng mati; kedua,
adalah realitas sejati yang merupakan sikap yang kekal dan sempurna.
2. Realisme
Seorang pengikut materialisme mengatakan bahwa jiwa dan materi
sepenuhnya sama jika demikian halnya, sudah tentu dapa juga sama-sama
dikatakan ”jiwa adalah materi” seperti hal nya mengatakan “materi adala
jiwa”. Sistem kefisafatan realisme percaya bahwa dengan sesuatu atau lain
cara, ada hal-hal yang adanya terdapat didalam dan tentang dirinya sendiri
, dan yang hakekatnya tidak terpengaruhi oleh seseorang.
3. Filsafat pendidikan realisme
Aliran materialisme adalah suatu aliran filsafat yang berisikan tentang
ajaran kebendaan di mana benda merupakan sumber segalanya, sedangkan
yang dikatakan materialistis mementingkan kebendaan menurut
materialisme. Aliran ini, berfikir dengan sederhana, mereka berfikir
realitas sebagaimana adanya, kenyataannya aliran ini memberikan suatu
pertanyaan bahwa segala sesuatu yang ada di semua alam ini memberia
suatu pertanyaan bahwa segala sesuatu yang ada di semua alam ini ialah
yang dapat dilihat atau di observasi, baik wujudnya maupun gerakan-
gerakannya serta peristiwa-peristiwanya.
4. Pragmatisme
Filsafat ini dipandang sebagai filsafat Amerika asli, pada hal kenyataan
yang sebenarnya adalah berpangkal pada filsafat empirisme Inggris, yang
berpendapat bahwa sumber pengetahuan manusia adalah apa yang amnusia
alami. Pragtisme berasal dari kata “pragma’ yang berarti praktik atau aku
yang berbuat. Hal ni mengandung arti bahw makna dari segala sesuatu
tergantung dari hubungannya dengan apa yang dapat dilakukan.
5. Eksistensialisme
Filsafat ini memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu.
Eksistensi adalah cara manusia ada di dunia
6. Progresivisme
Menurut penganut aliran ini bahwa kehidupan manusia berkembang terus
menerus dalam suatu arah yang positif. Apa yang dipandang benar
sekarang belum tentu benar pada masa yag akan datang.
7. Perenialisme
Aliran ini berbeda dengan progresivisme yang menekankan perubahan dan
sesuatu yang baru. Perenialisme mengemukakan bahwa situasi dunia saat
ini penuh dengan kekacauan dan ketidakpastian , dan ketidak teraturan
terutama dalam tatanan kehidupan moral, moral, intelektual dan sosio-
kultural.
8. Esensialisme
Esensialisme bukan merupakan suatu aliran filsafat tersendiri , yang
mendirikan suatu bangunan filsafat tersendiri, melainkan suatu gerakan
dalam pendidikan yang memprotes pendidikan progresivisme. Penganut
paham ini berpendapat bahwa betul-betul ada hal-hal yang esensial dari
penglaman peserta didik yang memilki nilai esensial dan perlu
dipertahankan.
9. Rekonstruksionalisme
Adalah suatu kelanjutan yang logis dari cara berfikir progresifisme dalam
pendidikan. Tidak cukup kalau individu belajar hanya dari pengalaman-
pengalaman kemasyarakatan di sekolah.
2.4 BAB IV
2.4.1 PROSES HIDUP SEBAGAI DASAR FILSFAT PENDIDIKAN
( BUKU UTAMA)

Filsafat pendidikan mempelajari proses kehidupan dan alternatif proses


pendidikan dalam pembentukan watak ,dimana kedua proses itu pada hakikatnya
adalah satu. Dengan mengambil pengertian pendidikan secara luas, berarti masalah
kependidikan mempunyai ruang lingkup yang luas pula, meliputi seluruh aspek hidup
dan kehidupan manusia atau sepanjang pengalaman yang dialami seseorang sejak ia
dilahirkan hingga berpisah dengan dunia kehidupan atau mati. Seseorang mulai
mendapatkan pendidikan sejak memperoleh pengalaman dalam
lingkungannya,terutama lingkungan keluarga dimana anak dilahirkan dalam keadaan
lemah tak berdaya.

Dalam proses pendidikan,potensi-potensi merupakan potensi dasar manusia


dan merupakan isi pendidikan yang dibina dan dkembangkan dalam proses hidup dan
kehidupan seseorang, mulai dari lingkungan keluarga hingga kepada masyarakat yang
lebih luas.
Sudah merupakan suatu kenyataan dalam proses kehidupan manusia bahwa
mereka harus melaksanakan tugas-tugas hidup yang dilaksanakan dan ditunaikan
dengan baik dan sempurna sejak zaman kehidupan mereka yang sederhana, di hutan
rimba dan di gua batu, atau di tempat lainnya,sampai kehidupan umat abad ini.
2.4.2 FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA (BUKU PEMBANDING)
Pancasila merupakan dasar dari pembentukan negara Indonesia sebagaimana
yang dikemukakan oleh Bung Karno di dalam lahirnya Pancasila. Setiap negara
mempunyai dasar atau Ideologinya. Pancaasilaa sebagai dasar dan nilaai yang
dijunjung tinggi oleh masyarakat, bangsa dan negara Indonesia memandang bahwa
manusia adalah makhluk tertinggi ciptaan Tuhan Yang Maha kuasa dan Maha Mulia
yang dianugrahi kemampuan atau potensi untuk bertumbuh dan berkembang, baik
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
2.5 BAB V
2.5.1 TUJUAN HIDUP DAN TUJUAN PENDIDIKAN (BUKU UTAMA)
Manusia adalah satu jenis makhluk hidup yang menjadi anggota populasi di
permukaan bumi ini . ia adalah suatu himpunan yang memilki ciri khas yang tidak
dimiliki oleh sekian juta makhluk hidup lainnya. Manusia, selama ia hidup selalu
berusaha dan berjuang untuk memanfaatkan alam sekitarnya dengan cara
mengguanakan daya dan tenaga alam untuk kepentingan dirinya.
Kehidupan manusia selalu berubah , sangat bergantun g kepada
pengharapan,,cita-cita hidup, dan atau pengalaman kebagiaaan, atau kesengsaraan
hidup manusia dalam bermasyarakat. Kebahagiaan manusia memerlukan perjuangan
yang keras untuk mempertahankan hidup, dalam suasana serba sulit,serba
ketakutan,sengsara,dan tidak merasakan kebahagiaan. Namun,mungkin pendididkan
dalam pengertian sempit sudah berlangsung bagi manusia pada saat itu, yakni
mengajarkan bagaimana mengahadapi hidup,berjuang untuk menghadapi serangan
binatang buas dan lain sebagainya.
Sejak negara Indonesia merdeka,tujuan hidup bangsa Indonesia telah
ada dan jelas ,sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar
1945. Cita-cita kemerdekaan yaitu untuk membentuk suatu pemerintahan neagara
Indonesia yang melindungi seenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia,dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan turut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Tujuan hidup manusia menurut pandangan islam harus dipahami terlebih
dahulu apa sebenarnya manusia hidup, atau diturukan Allah kemuka bumi ini menurut
pandangan islam. Jadi tujuan hidup kita sebagai muslim adalah menyembah,
mengabdi, dan berbakti kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Artinya, mengabdikan diri
kepada-Nya harus sesuai dengan kehendak-Nya. Semua aktivitas dalam kehidupan
manusia seharusnya sesuai dengan petunjuk dan aturan-Nya, baik dalam kehidupan
individu,keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan bernegara, baik sebagai
masyarakat awam maupun sebagai pejabat penguasa,sebagai orang yang tak punya
maupun sebagai orang jutawan, baik dalam mencari maupun menafkahkan harta.
Tujuan pendidikan selalu terpaut pada zamannya, dengan kata lain rumusan
tujuan pendidikan yang dapat di baca unsur filsafat dan kebudayaan suatu bangsa
yang dominan. Fungsi tujuan pendididkan ialah sebagai berikut:
a. Mengakhiri tujuan itu
b. Mengarahkan tujuan itu
c. Suatu tujuan dapat pula berupa titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan
lain, baik tujuan baru maupun tujuan lanjutandan tujuan pertama.
d. Memberi nilai (sifat) pada usaha-usaha itu.
2.5.2 HAKIKAT ILMU PENDIDIKAN (BUKU PEMBANDING)
Pendidikan haruslah berorientasi kepada pengenalan realitas diri manusia dan
dirinya sendiri, pengenalan itu tidak cukup hanya bersifat objektif atau subyektif,
tetapi harus kedua-duanya. Pendidikan merupakan pemberdayaan sumebr daya
manusia. Untuk mengembangkan diirinya sendiri sesuai potensi yang dimiliki. Jadi,
pendidikan dapat dimaknai sebaagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar
menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat
dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada.
Pendidikan harus di dasarkan pada cinta kasih, agar terbentuk pada diri
individu cinta sesama, cinta masyarakat, cinta bangsa, dan negara sebagai modal dasar
timbulnya dan berkembangnya pengabdian masing-masing warga negara bagi
perkembangan dan kemajuan bangsa dan negara menuju masyarakat adil, makmur,
sejahtera.
2.6 BAB VI
2.6.1 FUNGSI PENDIDIKAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
SEBAGAI MAKHLUK BIOLOGIS (BUKU UTAMA)
Seni pendidikan yang dapat mewujudkan teori menjadi kenyataan atau
menggabungkan teori dengan praktik. Artinya, menjadi pendidik dalam pengertiannya
disini lebih banyak ditentukan oleh bakat atau sifat bawaan, disamping ilmu dasar
yang dimiliki. Sebab, suatu praktik yang baik tentu bersumber dari teori yang baik,
walaupun teori ilmu yaang baik belum tentu melahirkan praktik yang baik pula.
Dari uraian-uraian tersebut, jelas bahwa pendidikan melaksanakan fungsi
seluruh aspek kebutuhan hidup untui mewujudkan potensi manusia sebagai akualitas.
Sehingga mampu menjawab tantangan dan memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi oleh umat manusia dalam dinamika hidup dan perubahan yang terjadi pada
masa-masa yang akan datang. Sebagai konsenkuensi logis, pendidikan senantiasa
mengandung pemikiran dn analisis , baik secara konseptual maupun operasional.
Memikirkan masalah pendidikan merupakan suatu kegiatan yang terhormat.
Karena, hal itu merupakan suatu usaha berguna bagi perkembangan masyarakat.
Mendidik adalah al yang khusus hanya terdapat dalam dunia kemanusiaan.
Salah satu ciri yang paling mendasar tentang gambaran manusia adalah bahwa
manusia itu makhluk yang harus di didik, dapat didik dan dapat pula mendidik.
Pendidikan itu berusaha untuk mengembangkaan potensi-potensi manusia yang utuh,
yang merupakan aspek-aspek kepribadian termasuk didalamnya aspek individualitas,
moralitas, seimbang antara kebutuhan jasmani dan rohani dan antara duniawi serta
ukhrawi.
2.7 BAB VII
2.7.1 DEMOKRASI PENDIDIKAN (BUKU UTAMA)

Demokrasi pendidikan dalam pengertian luas mengandung tiga hal, yaitu:

1. Rasa hormat terhadap harkaat sesama manusia


2. Setiap manisa memilki perubahan kearah pikiran yang sehat
3. Rela berbakti untuk kepentingan atau kesejahteraan bersama.

Prinsip-prinsip demokrasi dalam pendidikan yaitu:

1. Hak asasi setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan


2. Kesempatan yang sama bagi warga negara untuk memperoleh pendidikan
3. Hak dan kesempatan atas dasar kemampuan mereka.

Prinsip-prinsip demokrasi dalam pandangan Islam yaitu Al-Qur’an daan Hadist.


Jadi, dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan bathin untuk kepentingan hidup
manusia yang kekal di akhirat nanti, umat islam harus memperhatikan pendidikan.
Mulai dari baca tulis hingga ketingkat pendidikan yang lebih tinggi , sesuai dengan
kebutuhan manusia dalam mengikuti kemajuan perkembangan ilmu pengetahun dan
tekhnologi.

Sebenranya, bangsa indonesia telah menganut dan mengembangkan asas


demokrasi dalam pendidikan sejak di proklamasikannya kemerdekaan hingga masa
pembangunan dan era reformasi sekarang ini. Hal itu dapat dilihat pada apa yang
terdapat dalam hal-hal sebagai berikut

1. Undang-undang dasar 1945 pasal 31


2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
pendidikan Nasional.
3. Prinsip penyelenggaraan Pendidikan pasal 4
4. GBHN di sektor negara

Dan apa yang tercantum dalam undang-undang dan GBHN di atas merupakan
suatu proses untuk memberikan jaminan dan kepastian adanya persamaan dan
pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan bagi seluruh warga negara
Indonesia, terutama pada usia sekolah tertentu.

2.8 BAB VIII


2.8.1 ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN ( BUKU UTAMA)

Adapun-adapun aliran-aliran filsafat pendidikan adalah sebagai berikut :

1. Aliran Progresivisme. Merupakan salah satu aliran filsafat pendidikan yang


berkembang pesat pada permulan abad ke XX dan sangat berpengaruh dalam
pembaharuan pendidikan. Progresivisme disebut sebagai naturalisme, yang
mempunyai pandangan bahwa kenyataan yang sebenarnya adalah alam semesta
ini.
2. Aliran Esensialisme. Dapat ditelusuri dari aliran filsafat yang menginginkan agar
manusia kemabli kepada kebudayaan yang lamatelah banyak melakukan kebaikan
untuk manusia. Kebudayaan lama telah ada sejak peradaban umat manusia dahulu,
terutama sejak zaman Renaissance mulai tumbuh dan berkembang dengan
megahnya. Esensialisme merupakam perpaduan antara ide-ide filsafat idealisme
dan realisme. Aliran tersebut akan tampak lebih mantap dan kaya dengan ide-ide,
jika hanya mengambil salah satu aliran atau posisi sepihak.
3. Aliran Perennialisme. Diartikan sebagai abadi atau kekal dan dapaat berarti pula
tiada akhir. Dengan demikian esensi kepercayaan filsafat perennial adalah
berpegang pada nilai-nilai atau norma-norma yang bersifat abadi.
4. Aliran Rekonstruksionalisme. Sebenarnya aliran ini sepaham dengan aliran
perennialisme dalam mengahadapi krisis keebudaayaan modern. Bedanya cara
yang dipakai berbeda dengan yang ditempuh oleh perennialisme. Namun, sesuai
istilah yang dikandungnya, yakni berusaha membina suatu konsesus yang paling
luas dan paling mungkin tentang tujuan utama dan tertinggi dalam kehidupan
manusia.
BAB III

PEMABAHASAN

3.1 PERBEDAAN
Buku utama menjelaskan bahwa filsafat ialah upaya manusia dengan
akal budi nya untuk memahami, mendalami, dan menyelami secara radikal,
integral dan sistematis mengenai ketuhanan alam semesta, dan manusia.
Sedangkan buku pembanding menjelaskan bahwa filsafat adalah ilmu
pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam
sampai pada hakikatnya dengan menggunakan akal dan pikiran.

Perbedaan lainnya yaitu buku utama lebih menekankan ada pengertian


filsafat pendidikan secara mendalam sedangkan buku pembanding hanya
menekankan Pendidikan.

3.2 KEUNGGULAN

Kelebihan buku utama oleh Muhammad anwar ialah membahas tentang perilahal
filsafat yang lahir dari ilmu pendidikan sebagai ilmu pengetahuan praktis,
mengandung maksud bahwa pendidikan sebagai aspek kebudayaan. Juga dijelaskan
bahwa masalah pokok dalam filsafat dan pendidikan yang meliputi masalah tuhan,
masalah alam dan masalah manusia. Sedangkan buku pembanding kelebihannya ialah

3.3 KELEMAHAN
Kelemahan buku utama tidak menjelaskan terminology. Di buku utama
dijelaskan bahwa ada 4 golongan pemikiran filsafat yaitu Pseudo Ilmiah,
awam, ilmiah dan filosofis. Sedangkan buku pembanding tidak
menjelaskannya.
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan adalah ilmu yang mempelajari
proses kehidupan dan alternatif proses pendidikan dalam pembentukan watak ,dimana
kedua proses itu pada hakikatnya adalah satu. Filsafat pendidikan dan pendidikan
terdapat suatu hubungan yang erat sekali dan tidak terpisahkan. Filsafat pendidikan
mempunnyai peranan penting dalam suatu sistem pendidikan, karena filsafat
merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha perbaikan ,
menaingkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi tegaknya sistem pendidikan.

1.2 SARAN

Berdasarkan hasil Critical Book Report yang sudah di review , priview


menyarankan agar filsafat pendidikan dapat dipelajari dan dipahami semua lapisan
baik guru, orangtua, maupun masyarakat sehingga meningkatkan prestasi anak
dalaam berbagai hal kehidupan . Menyadari bahwa penulis harus menjelaskan
Critical Book Review dengan sumber-sumber yang lebih banyak. Dan agar dalam
pengetikan tidak terdapat huruf yang salah. Penulis juga jangan membuat kata-kata
atau kalimat yang bertele-tele karena akan membuat pembaca merasa bosan.
BIODATA BUKU UTAMA

Judul : Filsafat Pendidikan


Nama pengarang : Muhammad Anwar
Penerbit : Kencana
Tahun : 2015
Halaman : 176 Halaman

BIODATA BUKU PEMBANDING

Judul : Filsafat Pendidikan


Nama pengarang : Dr. Erward Purba, MA dan Prof. Dr. Yusnadi, MS
Penerbit : UNIMED PRESS
Tahun : 2013
Halaman : 164 Halaman
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Anwar, Filsafat Pendidikan: Kencana, 2015, Depok
Erward,Yusnadi, Filsafat Pendidikan: UNIMED PRESS,2013, Medan

Anda mungkin juga menyukai