FILSAFAT PENDIDIKAN
DISUSUN OLEH :
ENJELINA S LUBIS
3222322003
DOSEN PENGAMPU:
SARIANA MARBUN M,Si
Enjelina S Lubis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG..................................................................................................................4
1.2 TUJUAN..................................................................................................................................4
1.3 MANFAAT..............................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
ISI BUKU.............................................................................................................................................5
2.1 BAB I............................................................................................................................................5
2.1.1 PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN FILSAFAT DALAM ILMU PENGETAHUAN
DAN KEHIDUPAN MANUSIA(BUKU UTAMA)..........................................................................5
2.1.2 PENGERTIAN FILSAFAT DAN FILSAFAT PENDIDIKAN(BUKU PEMBANDING)....................6
2.2 BAB II...............................................................................................................................................6
2.1.2 PENGERTIAN PENDIDIKAN DAN FILSAFAT PENDIDIKAN SERTA PERANNYA(BUKU UTAMA)
6
2.2.2 FILSAFAT PENDIDIKAN (BUKU PEMBANDING)...................................................................7
2.3 BAB III..............................................................................................................................................8
2.3.1. MASALAH POKOK DAN FILSAFAT PENDIDIKAN (BUKU UTAMA)..........................................8
2.3.2 ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN (BUKU PEMBANDING)............................................8
2.4 BAB IV........................................................................................................................................10
2.4.1 PROSES HIDUP SEBAGAI DASAR FILSFAT PENDIDIKAN ( BUKU UTAMA)......................10
2.4.1 FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA (BUKU PEMBANDING)...........................................11
2.5 BAB V.........................................................................................................................................11
2.5.1 TUJUAN HIDUP DAN TUJUAN PENDIDIKAN (BUKU UTAMA)........................................11
2.5.2 HAKIKAT ILMU PENDIDIKAN (BUKU PEMBANDING)....................................................12
2.6 BAB VI........................................................................................................................................13
2.6.1 FUNGSI PENDIDIKAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BIOLOGIS
(BUKU UTAMA)............................................................................................................................13
2.7 BAB VII...........................................................................................................................................14
2.7.1 DEMOKRASI PENDIDIKAN (BUKU UTAMA)..................................................................14
2.8BAB VIII...........................................................................................................................................15
2.8.1 ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN ( BUKU UTAMA)............................................15
BAB III...............................................................................................................................................16
PEMABAHASAN..............................................................................................................................16
3.1 PERBEDAAN.........................................................................................................................16
3.2 KEUNGGULAN............................................................................................................................16
3.3 KELEMAHAN..............................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Critical book review ini merupakan tugas pemenuhan tugas individu dari dosen
pengampu mata kuliah. Tujuan dari pembuatan critical book review ini untuk mengkaji
buku berdasarkan konsep kurikulum dalam negeri. Critical book review ini bukan hanya
sekedar tulisan dari isi buku tersebut tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi kita
mengenai keunggulan dan kelemahan dari buku yang di kritik.
1.2TUJUAN
Adapun tujuan CBR(Critical Book Review) ini adalah sebagai berikut :
a. Memenuhi tugas individu yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah
b. Mengkaji buku dan mengkritik buku sekaligus
1.3MANFAAT
Manfaat dari CBR Ini ialah membantu kita dalam memahami isi materi dalam
buku dengan membuat inti dari setiap garis besar atau judul buku yang telat di review
kembali oleh mahasiswa. Critical Book Review ini bisa sangat bermanfaat jika kita
dapat memahami dengan pasti apa yang disampaikan dalam setiap penjelasannya.
BAB II
ISI BUKU
2.1 BAB I
2.1.1 PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN FILSAFAT DALAM ILMU
PENGETAHUAN DAN KEHIDUPAN MANUSIA(BUKU UTAMA)
Kata fisafat berkaitan erat dengan segala sesuatu yang dapat di pikirkan oleh manusia,
bahkan tidak akan pernah ada habisnya karena mengandung dua kemungkinan, yaitu proses
berfikir dan hasil berfikir. Filsafat dalam arti pertama adalah jalan yang ditempuh untuk
memecahkan masalah. Sedangkan pada pengertian kedua,merupakan kesimpulan yang
diperoleh dari hasil pemecahan masalah atau pembahasan masalah.jika pemikiran manusia
dapat di pelajari,ada empat golongan pemikiran yaitu :
Pemikiran ilmiah lazim, menggunakan metode-metode tata pikir dalam paradigma ilmu
pengetahuan tertentu dilengkapi dengan penggunaan hipotesis untuk menguji kebenaran
konsep teori atau pemikiran dalam dunia empiris dalam proses keilmuan
Kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan yaitu memberikan alternatif pilihan yang paling
baik untuk dijadikan pegangan manusia. Sedangkan kedudukan filsafat dalam kehidupan
manusia yaitu meberikan pengertian dan kesadaran kepada manusia akan arti pengetahuan
tentang kenyataan yang diberikan oleh filsafat, dan memberikan pedoman hidup kepada
manusia. Jadi,filsafat ialah upaya manusia dengan akal budi nya untuk memahami,
mendalami, dan menyelami secara radikal, integral dan sistematis mengenai ketuhanan alam
semesta, dan manusia.
2.1.2 PENGERTIAN FILSAFAT DAN FILSAFAT PENDIDIKAN(BUKU
PEMBANDING)
Kata filsafat dalam bahasa inggris philosophy , dan dalam bahasa arab falsafash, yang
keduanya berasal dari bahasa yunani yakni philosopia. Philosopia terdiri atas dua suku kata
yakni philein an shopia; philein berarti cinta dan shopia berarti kebijaksanaaan(love of
widom) dalam arti yang sedalam-dalamny. Orang yang senang dengan berfilsafat dan
membidangi filsafat atau ahli filsafat atau filusuf filsafat adalah pecinta atau pencari
kebijaksanaaan. Dapat diambil suatu kesimpulan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan
yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam sampai pada hakikatny dengan
menggunakan akal atau pikiran. Alasan orang berfilsafat yaitu kebenaran, kesangsian, dan
kesadaran akan keterbatasan.Peranan filsafat dalam kehidupan manuia adalah sebagai
pendobrak, pembebas, dan pembimbing.
Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, dimana pendidikan meupakan usaha
sadar dan penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalam membimbing, memimpin, dan
mengarahkan peserta didik dengan berbagai problema atau pesoalan dan pertanyaan yang
mungkin timbul dalam pelaksanannya. Pendidikan juga dapat diartika sebagai hasil dimana
pendidikan itu merupakan wahana untuk membawa peserta didik mencapai optimal sesuai
dengan potensi pribadinya sehingga menjadi manusia yang sadar dan bertanggung jawab
akan tugas-tugas hidupnya sebagai manusia, sesuai dengan hakiki dan ciri-ciri
kemanusiannya. Jadi, filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang
ada secara mendalam sampai pada hakikatnya dengan menggunakan akal dan pikiran.
2.2 BAB II
2.1.2 PENGERTIAN PENDIDIKAN DAN FILSAFAT PENDIDIKAN SERTA
PERANNYA(BUKU UTAMA)
Dalam pengertian sederhana dan umum , makna pendidikan sebagai usaha manusia
untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan,baik jasmani maupun
rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan. Dengan kata
lain pendidikan dapat diartikan sebagai hasil peradaban bangsa yang dikembangkan atas
dasar pandangan hidup bangsa itu sendiri, yang berfungsi sebagai filsafat pendidikannya atau
sebagai ciita-cita dan pernyataan tujuan pendidikannnya. Pengertian filsafat pendidikan
menggunakan dua pendekatan yakni:
Filsafat pendidikan dalam arti ini dan dalam bentuknya yang murni, telah berkembang dan
menghasilkan berbagai alternatif jawaban terhadap berbagai pertanyaan filosofis.
Peranan filsafat dan pendidikan tidak dapat dipisahkan. Karena filsafat menetapkan
ide-ide dan idealisme,sedangkan pendidikan adalah suatu usaha yang sengaja dan terencana,
untuk merealisasikan ide-ide itu menjadi kenyataan dalam tindakan atau perilaku serta
pembinaaan kepribadian. Adapun perbandingan pengaruh dan beberapa ide filsafat dalam
pendidikan dapat diketahui melalui sejarah pendidikan anatr lain tersimpul dalam pandangan-
pandangan berikut:
Aliran empirisme. Menurut teori ini, kepribadian didasarkan pada lingkungan pendidikan
yang di dapatnya,atau perkembangan jiwa seseorang semata-mata bergantung kepada
pendidikan.
Nativisme dan natralisme. Mendidik, menurut aliran nativisme membiarkan anak tumbuh
berdasarkan pembawaannya. Sedangkan menurut pandangan bahwa pendidik hanyaa wajib
membiarkan pertumbuhan anak didik saja dan diserahkan kepada alam.Teori konvergensi
Filsafat ditandai dengan pemunculan atau lahirnya teori-teori atau sistem pemikiran
yang dihasilkan oleh para pemikir atau filusuf besar seperti Socrates, Plato, Aristoteles,
Thomas Aquinas, Spinoza, Hegel Karlmax, August Comte. Filsafat pendidikan terwujud
dengan menarik garis besar linier antara filsafat dan pendidikan. Dalam hal ini filsafat seolah-
olah dijabarkan secara langsung kedalam pendidikn dengan maksud untuk menghasilkan
konsep pendidikan yang berasal ari satu cabang atau aliran filsafat, misalnya dengan
idealisme.
Kedudukan filsafat pendidikan dalam jajaran ilmu pendidikan adalah sbagai bagian
dari fundasi-fundasi pendidikan. Berarti bahwa filsafat pendidikan perlu mengetengahkan
tentang konsep-konsep dasar pendidikan. Nuansa serta tekanan permasalahan dari waktu ke
waktu dapat berbeda sehingga erlu mendapatkan perhatian khusus dalam telaah pendidikan
serta filsafat pendidikan. Kalau dewasa ini persoalan yang selalu nampak adalah berkaitan
dengan kaakter atau perilaku manusia yang sudah tidak sesuai dengan harkat dan martabat
manusia sebagai ciptaan tuhan yang Maha Mulia, misalnya maka sudah sewajarnya bila studi
tentang filsafat pendidikan dan praksis serta praktek pendidikan memperhatikan substansi
dan praktek pelaksanaan pendidikan.
Filsafat pendidikan dan pendidikan terdapat suatu hubungan yang erat sekali dan tidak
terpisahkan. Filsafat pendidikan mempunnyai peranan penting dalam suatu sistem
pendidikan, karena filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha
perbaikan , menaingkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi tegaknya sistem pendidikan.
2.3 BAB III
2.3.1. MASALAH POKOK DAN FILSAFAT PENDIDIKAN (BUKU UTAMA)
Objek filsafat terdiri atas : Objek materi filsafat terdiri atas tiga persoalan pokok
yaitu, Masalah tuhan, Masalah alam, Masalah manusia . Objek formal filsafat ,yaitu mencari
keterangan yang sedalam-dalamnya. Hasil dari usaha manusia menyangkut akal,rasa, dan
kehendak dapat dijadikan satu,yang disebut filsafat kebudayaan. Sebab,kebudayaan
menyangkut ketiga segi dan alat-alat kejiwaan manusia. Sedangkan filsafat tentang hidup
kemanusiaan, disebut filsafat antropologi. Adapun sikap manusia terhadap filsafat yaitu:
Terbayang dihadapan mereka bahwa filsafat merupakan sesuatu yang sulit,sesuatu alam
abstrak yaitu alam yang dalam dan luas yang hanya dapat di pelajari oleh orang-orang
tertentu saja.
Pandangan yang bersifa skeptis, yaitu suatu perbuatan yang tidak ada gunanya , akan
membuang waktu saja. Pandangan yang bersifat negatif, bermain api alias berbahaya. Karena
berfilsafat dianggap tidak baik, tidak boleh, dan berdosa. Golongan yang memandang sudut
yang positif, yakni filsafat adalah suatu lapangan studi, tempat melatih akal untuk berfikir.
Dalam tinjauan dari segi sistematis ada tiga problem utama dalam filsafat yaitu:
Realitas,menjerumus pada masalah kebenaran Pengetahuan, berusaha menjawab pertanyaan-
pertanyaan Nilai, pertanyaan yang dicari jawabannya.
Idealisme
Idealisme berpendirian bahwa kenyataan tersusun atas gagasan-gagasan (ide-ide) atau spirit.
Segala benda yang nampak berhubungan dengan kejiwaan dan segala aktivitas adalah
aktivitas kejiwan. Aliran idealisme kenyataannnya tidak terpisahkan dengan alam dan
lingkungan sehingga melahirkan dua macam realita: pertama, yang nampak yaitu apa yang
dialami oleh kita selaku makhluk hidup dalam lingkungan ini seperti ada yang datang dan ada
yang pergi, ada yang hidup adayng mati; kedua, adalah realitas sejati yang merupakan sikap
yang kekal dan sempurna.
Realisme
Seorang pengikut materialisme mengatakan bahwa jiwa dan materi sepenuhnya sama jika
demikian halnya, sudah tentu dapa juga sama-sama dikatakan ”jiwa adalah materi” seperti hal
nya mengatakan “materi adala jiwa”. Sistem kefisafatan realisme percaya bahwa dengan
sesuatu atau lain cara, ada hal-hal yang adanya terdapat didalam dan tentang dirinya sendiri ,
dan yang hakekatnya tidak terpengaruhi oleh seseorang.
Aliran materialisme adalah suatu aliran filsafat yang berisikan tentang ajaran kebendaan di
mana benda merupakan sumber segalanya, sedangkan yang dikatakan materialistis
mementingkan kebendaan menurut materialisme. Aliran ini, berfikir dengan sederhana,
mereka berfikir realitas sebagaimana adanya, kenyataannya aliran ini memberikan suatu
pertanyaan bahwa segala sesuatu yang ada di semua alam ini memberia suatu pertanyaan
bahwa segala sesuatu yang ada di semua alam ini ialah yang dapat dilihat atau di observasi,
baik wujudnya maupun gerakan-gerakannya serta peristiwa-peristiwanya.
Pragmatisme
Filsafat ini dipandang sebagai filsafat Amerika asli, pada hal kenyataan yang sebenarnya
adalah berpangkal pada filsafat empirisme Inggris, yang berpendapat bahwa sumber
pengetahuan manusia adalah apa yang amnusia alami. Pragtisme berasal dari kata “pragma’
yang berarti praktik atau aku yang berbuat. Hal ni mengandung arti bahw makna dari segala
sesuatu tergantung dari hubungannya dengan apa yang dapat dilakukan.
Eksistensialisme
Progresivisme
Menurut penganut aliran ini bahwa kehidupan manusia berkembang terus menerus dalam
suatu arah yang positif. Apa yang dipandang benar sekarang belum tentu benar pada masa
yag akan datang.
Perenialisme
Aliran ini berbeda dengan progresivisme yang menekankan perubahan dan sesuatu yang baru.
Perenialisme mengemukakan bahwa situasi dunia saat ini penuh dengan kekacauan dan
ketidakpastian , dan ketidak teraturan terutama dalam tatanan kehidupan moral, moral,
intelektual dan sosio-kultural.
Esensialisme
Esensialisme bukan merupakan suatu aliran filsafat tersendiri , yang mendirikan suatu
bangunan filsafat tersendiri, melainkan suatu gerakan dalam pendidikan yang memprotes
pendidikan progresivisme. Penganut paham ini berpendapat bahwa betul-betul ada hal-hal
yang esensial dari penglaman peserta didik yang memilki nilai esensial dan perlu
dipertahankan.
Rekonstruksionalisme Adalah suatu kelanjutan yang logis dari cara berfikir progresifisme
dalam pendidikan. Tidak cukup kalau individu belajar hanya dari pengalaman-pengalaman
kemasyarakatan di sekolah.
2.4 BAB IV
2.4.1 PROSES HIDUP SEBAGAI DASAR FILSFAT PENDIDIKAN ( BUKU UTAMA)
Sudah merupakan suatu kenyataan dalam proses kehidupan manusia bahwa mereka harus
melaksanakan tugas-tugas hidup yang dilaksanakan dan ditunaikan dengan baik dan
sempurna sejak zaman kehidupan mereka yang sederhana, di hutan rimba dan di gua batu,
atau di tempat lainnya,sampai kehidupan umat abad ini.
2.4.1 FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA (BUKU PEMBANDING)
2.5 BAB V
2.5.1 TUJUAN HIDUP DAN TUJUAN PENDIDIKAN (BUKU UTAMA)
Manusia adalah satu jenis makhluk hidup yang menjadi anggota populasi di permukaan bumi
ini . ia adalah suatu himpunan yang memilki ciri khas yang tidak dimiliki oleh sekian juta
makhluk hidup lainnya. Manusia, selama ia hidup selalu berusaha dan berjuang untuk
memanfaatkan alam sekitarnya dengan cara mengguanakan daya dan tenaga alam untuk
kepentingan dirinya.
Sejak negara Indonesia merdeka,tujuan hidup bangsa Indonesia telah ada dan
jelas ,sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Cita-cita
kemerdekaan yaitu untuk membentuk suatu pemerintahan neagara Indonesia yang
melindungi seenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan turut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Tujuan hidup manusia menurut pandangan islam harus dipahami terlebih dahulu apa
sebenarnya manusia hidup, atau diturukan Allah kemuka bumi ini menurut pandangan islam.
Jadi tujuan hidup kita sebagai muslim adalah menyembah, mengabdi, dan berbakti kepada
Allah subhanahu wa ta’ala. Artinya, mengabdikan diri kepada-Nya harus sesuai dengan
kehendak-Nya. Semua aktivitas dalam kehidupan manusia seharusnya sesuai dengan
petunjuk dan aturan-Nya, baik dalam kehidupan individu,keluarga, masyarakat, maupun
dalam kehidupan bernegara, baik sebagai masyarakat awam maupun sebagai pejabat
penguasa,sebagai orang yang tak punya maupun sebagai orang jutawan, baik dalam mencari
maupun menafkahkan harta.
Tujuan pendidikan selalu terpaut pada zamannya, dengan kata lain rumusan tujuan
pendidikan yang dapat di baca unsur filsafat dan kebudayaan suatu bangsa yang dominan.
Fungsi tujuan pendididkan ialah sebagai berikut:
Suatu tujuan dapat pula berupa titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan lain, baik tujuan
baru maupun tujuan lanjutandan tujuan pertama. Memberi nilai (sifat) pada usaha-usaha itu.
Pendidikan haruslah berorientasi kepada pengenalan realitas diri manusia dan dirinya
sendiri, pengenalan itu tidak cukup hanya bersifat objektif atau subyektif, tetapi harus kedua-
duanya. Pendidikan merupakan pemberdayaan sumebr daya manusia. Untuk
mengembangkan diirinya sendiri sesuai potensi yang dimiliki. Jadi, pendidikan dapat
dimaknai sebaagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa
yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar
dimana individu itu berada.
Pendidikan harus di dasarkan pada cinta kasih, agar terbentuk pada diri individu
cinta sesama, cinta masyarakat, cinta bangsa, dan negara sebagai modal dasar timbulnya dan
berkembangnya pengabdian masing-masing warga negara bagi perkembangan dan kemajuan
bangsa dan negara menuju masyarakat adil, makmur, sejahtera.
2.6 BAB VI
2.6.1 FUNGSI PENDIDIKAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK
BIOLOGIS (BUKU UTAMA)
Mendidik adalah al yang khusus hanya terdapat dalam dunia kemanusiaan. Salah satu
ciri yang paling mendasar tentang gambaran manusia adalah bahwa manusia itu makhluk
yang harus di didik, dapat didik dan dapat pula mendidik. Pendidikan itu berusaha untuk
mengembangkaan potensi-potensi manusia yang utuh, yang merupakan aspek-aspek
kepribadian termasuk didalamnya aspek individualitas, moralitas, seimbang antara kebutuhan
jasmani dan rohani dan antara duniawi serta ukhrawi.
2.7 BAB VII
2.7.1 DEMOKRASI PENDIDIKAN (BUKU UTAMA)
Demokrasi pendidikan dalam pengertian luas mengandung tiga hal, yaitu: Rasa hormat
terhadap harkaat sesama manusia Setiap manisa memilki perubahan kearah pikiran yang
sehat Rela berbakti untuk kepentingan atau kesejahteraan bersama. Prinsip-prinsip demokrasi
dalam pendidikan yaitu: Hak asasi setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan
Kesempatan yang sama bagi warga negara untuk memperoleh pendidikan Hak dan
kesempatan atas dasar kemampuan mereka.
Prinsip-prinsip demokrasi dalam pandangan Islam yaitu Al-Qur’an daan Hadist. Jadi,
dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan bathin untuk kepentingan hidup manusia yang
kekal di akhirat nanti, umat islam harus memperhatikan pendidikan. Mulai dari baca tulis
hingga ketingkat pendidikan yang lebih tinggi , sesuai dengan kebutuhan manusia dalam
mengikuti kemajuan perkembangan ilmu pengetahun dan tekhnologi.
Dan apa yang tercantum dalam undang-undang dan GBHN di atas merupakan suatu
proses untuk memberikan jaminan dan kepastian adanya persamaan dan pemerataan
kesempatan untuk memperoleh pendidikan bagi seluruh warga negara Indonesia, terutama
pada usia sekolah tertentu.
2.8BAB VIII
2.8.1 ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN ( BUKU UTAMA)
Aliran Progresivisme. Merupakan salah satu aliran filsafat pendidikan yang berkembang
pesat pada permulan abad ke XX dan sangat berpengaruh dalam pembaharuan pendidikan.
Progresivisme disebut sebagai naturalisme, yang mempunyai pandangan bahwa kenyataan
yang sebenarnya adalah alam semesta ini.
Aliran Esensialisme. Dapat ditelusuri dari aliran filsafat yang menginginkan agar
manusia kemabli kepada kebudayaan yang lamatelah banyak melakukan kebaikan untuk
manusia. Kebudayaan lama telah ada sejak peradaban umat manusia dahulu, terutama sejak
zaman Renaissance mulai tumbuh dan berkembang dengan megahnya. Esensialisme
merupakam perpaduan antara ide-ide filsafat idealisme dan realisme. Aliran tersebut akan
tampak lebih mantap dan kaya dengan ide-ide, jika hanya mengambil salah satu aliran atau
posisi sepihak.
Aliran Perennialisme. Diartikan sebagai abadi atau kekal dan dapaat berarti pula tiada
akhir. Dengan demikian esensi kepercayaan filsafat perennial adalah berpegang pada nilai-
nilai atau norma-norma yang bersifat abadi.
Perbedaan lainnya yaitu buku utama lebih menekankan ada pengertian filsafat pendidikan
secara mendalam sedangkan buku pembanding hanya menekankan Pendidikan.
3.2 KEUNGGULAN
Kelebihan buku utama oleh Muhammad anwar ialah membahas tentang perilahal
filsafat yang lahir dari ilmu pendidikan sebagai ilmu pengetahuan praktis, mengandung
maksud bahwa pendidikan sebagai aspek kebudayaan. Juga dijelaskan bahwa masalah pokok
dalam filsafat dan pendidikan yang meliputi masalah tuhan, masalah alam dan masalah
manusia. Sedangkan buku pembanding kelebihannya ialah
3.3 KELEMAHAN
Kelemahan buku utama tidak menjelaskan terminology. Di buku utama dijelaskan
bahwa ada 4 golongan pemikiran filsafat yaitu Pseudo Ilmiah, awam, ilmiah dan filosofis.
Sedangkan buku pembanding tidak menjelaskannya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan adalah ilmu yang mempelajari proses
kehidupan dan alternatif proses pendidikan dalam pembentukan watak ,dimana kedua proses
itu pada hakikatnya adalah satu. Filsafat pendidikan dan pendidikan terdapat suatu hubungan
yang erat sekali dan tidak terpisahkan. Filsafat pendidikan mempunnyai peranan penting
dalam suatu sistem pendidikan, karena filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar
bagi usaha-usaha perbaikan , menaingkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi tegaknya
sistem pendidikan.
SARAN
Berdasarkan hasil Critical Book Report yang sudah di review , priview menyarankan agar
filsafat pendidikan dapat dipelajari dan dipahami semua lapisan baik guru, orangtua, maupun
masyarakat sehingga meningkatkan prestasi anak dalaam berbagai hal kehidupan . Menyadari
bahwa penulis harus menjelaskan Critical Book Review dengan sumber-sumber yang lebih
banyak. Dan agar dalam pengetikan tidak terdapat huruf yang salah. Penulis juga jangan
membuat kata-kata atau kalimat yang bertele-tele karena akan membuat pembaca merasa
bosan.
BIODATA BUKU UTAMA