Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL BOOK REPORT

PIMPINAN DAN KEPEMIMPINAN

DOSEN PENGAMPU :Dr.Wahyu.Tri ATM ojo

PENULIS:
DR. KARTINI KARTONO

Nama :Nazwa Andini

NIM: 2221151015
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA

Fakultas Bahasa Dan Seni

Stambuk 2022
EXCECUTIVE SUMMAR

Kata pemimpin” muncul tahun 1300, manakala kata “kepemimpinan” tahun


1800(selisi5 0 0 tahun) . Ada definisi“ pemimpin” antara lain: Seorang pribadi yang memiliki
kecakapan dan kelebihan (khususnya disatubidang), sehingga mampu mempengaruh i
orang-orang lain untuk bersama-samamelakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
tercapainnya satu atau beberapatujuan.Seorang yang memimpin dengan jalan
memprakarsai tingkah laku sosialdengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir, atau
mengontrol usaha/upaya oranglain, atau melalui prestise, kekuasaan atau posisi
(pengertian luas). Seorang yangmembimbing memimpin dengan bantuan kualitas-kualitas
persuasifnya danekseptensi (penerimaan) secara sukarela oleh pengikutnya (pengertian
sempit) (olehHenry Pratt
Fai rchild)Pemimpin Formal adalah orang yang ditunjuk oleh organisasi /lembagasebagai
pemimpin, berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi untukmemangku suatu
jabatanbdalam struktur organisasi dengan segala hak dankewajiban. yang berkaitan
dengannya untuk me ncapai sasaran organisasi.Pemimpin Informal adalah orang yang
tidak mendapatkan mengangkatan formalsebagai pemimpin, tetapi karena memiliki
sejumlah
kualitas unggul, dapat mencapaikedudukan sebagai orang yang mampu mempengaruhi
kondisi psikis dan perilakus uatu kelompok atau masyarakat.Tim adalah suatu upaya yang
dibuat secara sadar untuk mengembangkan kerjakelompok dalam suatu
organisasiKepemimpinan merupakan interaksi pemimpin dengan pengikut, an dalam
nteraksitersebut pengikutlah yang menganalisis dan mem persepsikan apakah menerima
ataumenolak pengaruh dari pemimpinnya.Pendekatan sifat pada kepemimpinan artinya
rupadari keadaan pada suatu benda,tanda lahirnya, ciri khas yang ada pada sesuatu
untukmembedakan dari yang lain.ada dua jenis pendekatan.

Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah "Critical Book
Review". Dalam pembuatan makalah ini. Penulis mendapat bantuan dari berbagai buku,
maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen. Sebagai
dosen pengampu mata kuliah "Filsafat Pendidikan". Penulis menyadari bahwa dalam
makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran membangun
penulis harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis

DAFTAR ISI
EXECUTIVE SUMMARY ........................................................................................................... 2

NDAFTAR ISI .................................................................................................................................................. 4

BAB I ......................................................................................................................................................................... 6

PENDAHULUAN ......................................................................................................................................................... 6

A .Rasionalisasi pentingnya CBR ........................................................................................................ 6

B.Tujuan penulis CBR .................................................................................................................. 7

C.Manfaat CBR .................................................................................................................................... 7

D . Identitas buku ................................................................................................................................. 7

BAB II ............................................................................................................................................. 8

RINGKASAN ISI BUKU ............................................................................................................................................... 8

A .Bab 4 kepemimpinan metode dan Tipe kepemimpinan ..............................................................................................................

B.Bab 6 dinamika kelompok organisasi formal dan informal .......................................................................................................... 8

C.Bab 7 pemimpin dan komunikasi ................................................................................................................................................ 9

D.Bab 8 rekapitulasi tugas- tugas pemimpin ............................................................................................................................................... 9


Ringkasan Buku Kedua .................................................................................................................................... 18
BAB 8................................................................................................................................................................... 18

BAB III ..................................................................................................................................................................... 19 PEMBAHASAN


........................................................................................................................ 19 A .

Pembahasan Isi Buku .................................................................................................................... 19

Buku utama ..................................................................................................................................... 19

Buku pem banding 1 ............................................................................................................... 20

A Kelebihan dan kekurangan buku ............................................................................................ . 20

BAB IV ......................................................................................................................................... 21 PENUTUP


.................................................................................................................................... 21 A
KESIMPULAN ................................................................................................................................ 21

B. REKOMENDASI ................................................................................................................................ 21

Bab 1 PENDAHULUAN

A. Rasjonalisasi pentingnya CBR Dalam Critical Book Review ini mahasiwa dituntut untuk mengkritisi sebuah buku, dan meringkas
menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga dapat dipahami oleh mahasiswa yang melakukan critical book report ini, termasuk didalamnya
mengerti akan kelemahan dan keunggulan dari buku yang akan dikritisi. Dalam hal ini saya mengkritik buku utama “PEMIMPIN DAN
KEPEMIMPINAN” Oleh Penulis Dra. Kartini Kartono dan membandingkan dengan buku lainnya yang relevan. Adapun dalam penuntasan
tugas Critical Book Review ini mahasiswa dituntut dalam meringkas,menganalisa dan membandingkan serta memberikan kritik berup a
kelebihan dan kelemahan pada suatu buku berdasarkan fakta yang ada dalam buku tersebut ,sehingga dengan begitu mahasiswa akan
menjadi terbiasa dalam berpikir logis dan kritis serta tanggap terhadap hal-hal yang baru yang terdapat dalam suatu buku.penugasan
Critical Book Review ini juga merupakan bentuk pembiasaan agar mahasiswa terampil dalam menciptakan ide-ide kreatif dan berpikir
secara analitis sehingga pada saat pembuatan tugas-tugas yang sama mahasiswa pun menjadi terbiasa serta semakin mahir dalam
penyempurnaan tugas tersebut.Pembuatan tugas Critical Book Review ini juga melatih,menambah,serta menguatkan pemahaman
mahasiswa betapa pentingnya mengkritikalisasi suatu karya berdasarkan data yang factual sehingga dengan begitu tercipta lah
mahasiswa-mahasiswa yang berkarakter logis serta analisis .

B. Tujuan penulis CBR 1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah strategi belajar mengajar 2.meningkatkan kemampuan
mahasiswa dalam meringkas,menganalisa dan membandingkan serta memberikan kritik pada suatu buku berdasarkan fakta yang ada 3.
Menguatkan mempelajari pemahaman strategi pembaca belajar betapa mengajar pentingnya sebagai bentuk implementasi menjadi guru
yang professional.

C. Manfaat CBR Manfaat CBR adalah memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa yang tampak dan
terungkap dalah sebuah buku yang mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan dan mendiskusikan lebih jauh mengenai masalah
yang muncul dalam sebuah buku.

D. identitas buku utama yang direviuw:

1.judul:PIMPINAN DAN KEPEMIMPINAN

2. Penerbit: Rajawali Pers

3. Penulis: Dra. Kartini Kartono.

4. Pencetak: PT RAJAGRAFINDO PERSADA

5. Kota Terbit: Jakarta

6. 6. Tahun Terbit: 2016

7. ISBN: 978-979-259-2

8. Halaman: XIX- 362 halaman, 21 cm .

Buku pembanding 1. Judul buku : Leadersh ip Skills


2. Penerbit: MTD Training & Ventus Publishing ApS

3. ISBN: 978-87-7681-603-2

4. Tahun: 2010

BAB II RINGKASAN ISI BUKU

BUKU UTA MA DAN PEMBANDING 1

Bab 4. :A . Kepemimpinan tidak lagi didasarkan pada bakat dan pengalaman saja, tetapi pada penyiapan secara berencana, melatih calon-
calon pemimpin. Nilai kepemimpinan tidak lagi dinilai dari bakat alamnya akan tetapi oleh kemampuannya me nggerakkan banyak orang
melakukan satu karya bersama, berkat pengaruh kepemimpinan yang diperoleh melalui pelatihan dan pendidikan. Namun yang terpen
ting
untuk diketahui ialah pribadi pemimpin dan bentuk kepemimpinan yang bagaimana yang cocok dalam kelompo k dalam kondisi serta
situasi tertentu. Dari satu sisi, kepemimpinan dapat dilihat sebagai instrument yang memiliki kekuatan dan kekuasaan tertentu untuk
melancarkan kegiatan organisasi. Dari hubungan pemimpin dan para pengikut secara lambat laun akan berk embang metode
kepemimpinan. Metode kepemimpinan ialah cara bekerja dan bertingkah laku pemimpin dalam membimbing para pengikutnya untuk
berbuat sesuatu yang diharapkan dapat membantu keberhasilan seorang pemimpin dalam melakukan tugas -tugasnya. Dibawah ini
beberapa metode kepemimpinan: Memberi perintah. Memberikan celaan dan pujian. Memupuk tingkah laku pribadi pemimpin yang
benar. Peka terhadap saran-saran. Memperkuat rasa kesatuan kelompok . Menciptakan disiplin dan kelompok . Meredam kabar angin dan
isu-isu yang tidak benar.

b. Kepemimpinan yang tidak efisien Ciri-ciri negative yang tidak patut dimiliki oleh seorang pemimpin dalam kelompok individu yang sehat
adalah: inteligensi rendah, sifat penakut dan pengecut, sikap yang egoistis atau individualistis, atribut infantile (kekanak-kanakan), tidak
bertanggung jawab, dan lain-lain. c . Teori tentang kepemimpinan i. Teori otokratis dan pemimpin otokratis Kepemimpinan didasarkan atas
perintah-perintah, paksaan, dan tindakantindakan yang arbitrer. Pemimpin terseb ut pada dasarnya mau berambisi untuk dapat
menaklukkan sesuatu serin disebut sebagai otokrat keras . Ciri-cirinya, adalah: Dia memberikan perintah-perintah yang dipaksakan dan
harus dipatuhi. Dia menentukan policies atau kebijakan untuk semua pihak tanpa be rkonsultasi dengan para anggota. Dia tidak pernah
memberikan informasi mendetail tentang rencana-rencana yang akan datang. Dia memberikan pujian dan kritik pribadi terhadap setiap
anggota kelompoknya dengan inisiatif sendiri. Otokrat lembut atau baik banya k memilki kemiripan dengan otokrat keras, namun dia selalu
didera oleh perasaan-perasaan nonkonformistis . Dia hanya mentolerir kepatuhan yang sesuai dengan perintah dan prinsip yang diciptakan
sendiri. Berbeda dengan kedua tipe otokrat yang memilki prinsip-prinsip konservatif dan kuat, otokrat inkompeten ini justru tidak punya
prinsip yang tidak mau mengindahkan moral. ii. Teori psikologis Fungsi seorang pemimpin adalah memunculkan dan mengembangkan
sistem motivasi terbaik guna merangsang kesedian bekerja dari para pengikut. Kepemimpinan yang seperti ini selalu membutuhkan aspek
-
aspek psikis manusia. iii. Teori sosiologis Kepemimpinan dianggap sebagai usaha-usaha untuk melancarkan untuk antar relasi dalam
organisasi dan sebagai usaha untuk menyelesaikan setiap konflik organisatoris antara para pengikutnya. Dalam teori pemimpin diharapkan
dapat mengambil tindakan korektif apabila terdapat penyimpangan dalam organisasi. iv. Teori suportif Pemngikut harus berusaha sekuat
mungkin dan bekerja dengan penuh gairah sedangkan pemimpin akan membimbing dengan sebaik-baiknya melalui policy tertentu. Untuk
itu pemimpin perlu menciptakan suatu lingkungan kerja yang menyenangkan dan bisa membantu pengikutnya dengan mengembangkan
bakat dan keterampilan. v. Teori Laissez Faire Pemimpin Laissez Faire bukanlah seorang pemimpin yang dalam pengertian sebenarnya.
Atau juga dapat dikatakan pemimpin yang acuh tak acuh. Sehingga kelompok tersebut praktis menjadi tidak terkontrol. vi. Teori kelakuan
pribadi Kepemimpin dilihat berdasarkan kualitas-kualitas pribadi atau pola kelakuan para pemimpinnya. Pemimpin diharapkan harus
mampu bersifat fleksibel dan bijaksana. vii. Teori sifat orang-orang besar (traits of great men) Ciri-ciri unggul sebagai predisposisi yang
diharapkan akan seorang pemimpin yaitu memiliki inteligensi tinggi, banyak inisiatif, energik, punya kedewasaan.

emosional, keterampilan berkomunikatif, memiliki kepercayaan diri, peka, kreatif, partisipasi sosial. viii. Teori situasi Kep emimpinan
adalah produk dari satu situasi atau keadaan. Pada teori ini dinamik interaksi antara pemimpin dengan rakyat melalui interaksi, untuk
dapat memenuhi keinginan rakyat secara mendasar. ix. Teori humanistik atau populastik Fungsi kepemimpinan ialah merealisir ke bebasan
manusia dan memenuhi segenap kebutuhan insane yang dicapai melalui interaksi dengan rakyat. Karena focus dari teori ini adalah rakyat
dengan segenap harapan dan kebutuhannya yang harus diperhatikan. d. Tipe kepemimpinan i.

Tipe karismatis Tipe pemimpin karismatis memilki kekuatan energi serta daya tarik yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain
sehingga ia banyak memiliki pengikut yang sangat besar jumlahnya dan dapat dipercaya. Tokoh -tokoh semacam ini ialah: Jengis Khan,
Hitler, Ghandi, John. F. Kennedy, Sukarno, Margarete Tatcher, Gandhi, Gorbachev, dan lain-lain. ii. Tipe paternalistis Tipe kepemimpinan
seperti ini adalah tipe “kebapakan”, yang memiliki sifat antara lain: Menganggap bawahannya sebagai manusia yang belum dewasa .
Bersikap terlalu meindungi (overly protective) . Jarang memmberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri.
Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.

iii.Tipe militeristis Adapun sifat-sifat pemimpin yang militeristis adalah: Menggunakan sistem perintah atau komando terhadap
bawahannya yang otoriter, Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan. Sangat senang akan formalitas . Menuntut adanya kedisplinan
keras . Tidak menghendaki saran, usul kritikan dari bawahannya. Komunikasi hanya berlangsung searah saja. iv. Tipe otokratis
(outhoritative, dominator) Kepemimpinan otokratis mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan yang mutlak harus dipatuhi. Pemimpin
selalu berdiri jauh dari anggota atau eksklusivisme. Pemimpin otokratis senantiasa ingin berkuasa absolute, tunggal dan meraj ai keadaan.
v. Tipe laissez faire Peada tipe ini, pemimpin praktis tidak memimpin dan membiarkan kelompoknya serta setiap orang berbuat s emau
sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikti pun dalam kegiatan kelompoknya.
vi.Tipe populistis Kepemimpinan populistis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisional. Kepemimpinan jenis ini
mengutamakan nasionalisme. vii. Tipe administratif atau eksekutif Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mam pu
menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Dengan demikian segala sesuatunya dapat dibangun dalam sistem
administratsidan birokrasi yang efisien. viii. Tipe demokratis Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu dan
mendengarkan nasihat atau sugesti dari bawahan. Kepe mimpinan demokratis juga sering disebut sebagai kepemimpinan group
developer.

BAB 6 : DINAMIKA KELOMPOK ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL

a. Dinamika Kelompok Manusia adalah makhluk sosial yang hidup berkelompok, bersama-sama, saling berhubungan satu sama lain atau
berkomunikasi , dan saling mempengaruhi. Ada prosesdeterminasi sosial, yaitu dipengaruhi oleh orang lain dan oleh lingkungann ya;
namun sekaligus mempengaruhi orang lain dan lingkungan sekitarnya. Kehadiran manusia lain juga m utlak diperlukan untuk melastarikan
hidupnya, sebab manusia itu tidak bisa hidup sendirian tanpa dibantu orang lain. Maka, kepemimpinan merupakan gejala interaks ional
dalam kelompok yang memiliki tujuan bersama. Pada setiap anggota kelompok selalu kita dib utuhkan aksi-aksi dan reaksi yang timbal
balik . Yang penting dalam kelompok tersebut adalah bukan persamaan da perbedaan satu sama lainnya, akan tetapi saling keterga
ntungan
atau interdependensinya di mana setiap individu harus bekerjasama dengan orang lai n, untuk bisa hidup rukun damai bersama-sama.
Individu-individu dalam kelompoknya itu bersifat dinamis, sebab saling mempengaruhi dan saling mendorong. Maka ciri -ciri manusia di
dalam kelompoknya atau di dalam medan sosial antara lain: 1) Dinamis, selalu b ergerak dan berubah; tak bisa di duga dengan tepat,
beraneka ragam geraknya, dan bebas merdeka. 2) Mempunyai potensi untuk melakkukan bermacam -macam aksi atau perbuatan dan
peristiwa. 3) Menanggapi orang lain sebagai makhluk sejenis, sebagai sesama hidup, dan sebagai subjek yang sederajat.

4) Interaksi dan partisipasi masing-masing anggota kelompok itu sangat berkaitan dengan semakin: Meningkatnya emosi dan
sentimen-sentimeneuforis (senang dan puas, keinginan, kebutuhan-kebutuhan, dan keterampilan teknis masing-masing individu).
Berkaitan dengan semakin jelasnya norma-norma kelompok . Pada saatnya, sentimen dan norma-norma kelompok ini akan menjadi unsur
kekuatan dalam organisasi dan administrasi yang perlu diperhatikan pemimpin. b. Fungsi Kelompok Bagi Individu, dan Fungsi Pemimpin
Kelompok merupakan suatu situasi sosial-psikologis khusus, tempat berpijaknya individu. Kelompok ini sangat berarti bagi individu, karena
kelompok memberikan pengaruhnya kepada individu. Begitu juga dengan individu, dapat memberikan pengaruhnya kepada kelompok .
Secara psikologis disebutkan bahwa individu dan kelompok itu masing-masing adalah unit, dengan orde yang berbeda-beda.

Fungsi kelompok bagi individ u , ialah sebagai berikut: Memberikan wadah sosial dan ruang hidup psikologis kepada individu untuk
berprestasi dan bekerja sama dengan orang lain. Menjadi kader-referensi untuk mengaitkan diri, sehingga muncul loyalitas . Memberikan
rasa aman Memberikan status sosial kepada individu, sehingga marasa diakui, dihargai, diterima di lingkungannya. Memberikan ideal-
ideal, cita-cita, tujuan-tujuan hidup tertentu, dan asa-asas perjuangan bagi hidupnya. Menjadi alat atau wahana untuk mencapai cita-cita
hidupnya, dan untuk membangun bersama-sama. Di dalam kelompok, individu merasa menjadi satu bagian dari kelompok . Fungsi
pemimpin dalam kelompok: Memelihara struktur kelompok, menjalin interaksi yang lancar, dan memudahkan pelaksanaan tugas -tugas .
Menyinkronkan ideologi, ide, pikiran dan ambisi anggota kelompok dengan pola keinginan pemimpin. Memberikan rasa aman
Memanfaatkan dan mengoptimasikan kemampuan, bakat dan produktivitas semua anggota kelompok untuk berkarya dan berprestasi.
Menegakkan peraturan agar tercapai kepaduan kelompok untuk meminimalisir konflik dan perbedaan-perbedaan. Merumuskan nilai-nilai
kelompok, dan memilih tujuan kolompok, sambil menentukan sarana dan cara -cara operasional guna mencapainya. Mampu memenuho
harapan anggota, sehingga mereka merasa puas .

c. Organisasi Fomal dan Informal Organisasi formal adalah orgnisasi yang ada di atas kertas, dengan relasi-relasi logis
berdasarkan peraturan, konvensi dan kebijakan dari organisasi, denga pembagian tugas pekerjaan dan herarki kerja. Maka menjad
i kewajiban para pemimpin ialah

memahami bagaimana fungsi dan beroperasinya organisasi formal tersebut dalam kenyataan dan praktiknya. Ciri-ciri khas organisasi
formal adalah: Bersifat impersonal Kedudukan setiap individu berdasarkan fungsi masing -masing. Ada relasi formal Suasana kerja dan
komunikasi berlandaskan pada kompetisi/persaingan dan efisiensi. Tugas pokok upaya pengorganisasian formal itu meliputi hal -hal
sebagai berikut: Menentukan kelompok /unit-unit kerja Membagi tugas-tugas kerja Menentukan tingkat otoritas, yaiatu kewibawaan dan
kekuasaan untuk bisa bertindak secara bertanggung jawab. Organisasi informal ialah sistem interelasi manusiawi berdasarkan ra sa suka
dan tidak suka, dengan iklim psikis yang intim, kontak muka, serta moral tinggi. Ciri-ciri khas organisasi informal antara lain ialah:
Terintegrasi dengan baik Di luar kelompok primer atau informal ini terdapat kelompok yang lebih besar, yaitu kelompok formal atau
sekunder. Setiap anggota secara individual mengadakan interelasi berupa jaringan perikatan. Terdapat iklim psikis “suka dan tidak suka
Sedikit atau banyak, setiap anggota mempunyai sikap yang pasti terhadap anggotaangggota lainnya dan dimuati afeksi serta emos i-emosi
tertentu. Setiap orang dalam kelompok primer mengetahui tugasnya, sifat dan kebiasaan masing-masing sehingga ia tidak anonim . Setiap
individu punya fungsi tertentu, dan menjalin hubungan interelasi akrab dengan anggota lainnya. Sehingga terdapat moral kelomp ok yang
cukup tinggi dan kontrol sosial yang ketat. Pola interelasi dari kelompok tersebut mutlak mempengaruhi masing-masing orang dalam
kelompok tersebut, dan dapat mengubah pola-pola tingkah laku individual.

BAB 7 : PEMIMPIN DAN KOMUNIKASI

a. TIPE DAN PERSYARATAN KOMUNIKASI Suksesnya pelaksanaan tugas pemimpin itu sebagian besar ditentukan oleh kemahirannya
menjalin komunikasi yang tepat dengan semua pihak . Beberapa defenisi komunikasis ialah sebagai berikut: Komunikasi ialah arus
informasi dan emosi-emosi yang terdapat dalam masyarakat yang berlangsung ke semua pihak . Komunikasi ialah kapasitas individu atau
kelompok untuk menyampaikan perasaan, pikiran, dan kehendak kepada individu dan kelompok lain. Dan yang perlu diperhatikan da lam
komunikasi adalah teknik komunikasi. Teknik komunikasi ialah tata cara hubungan yang efisien, baik melalui penggunaan alat-alat
komunikasi maupun tidak dengan semua unsur yang saling melibatkan diri dalam satu unit sosial. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam teknik komunikasi, yaitu: 1. Manfaat komunikasi 2. Arus komunikasi 3. Kebijaksanaan komunikasi.

Tipe dan persyaratan komunikasi. Bentuk-bentuk komunikasi. Tipe atau bentuk-bentuk komunikasi ialah: komunikasi searah, dan
komunikasi dua arah. Keuntungan dari komunikasi searah antara lain: Dapat berlangsung cepat dan efisien, Dapat melindungi pemimpin,
sehingga orang atau para pengikut tidak dapat melihaat dan menilai kesalahan dan kelemahan pemimpin. Kelemahan dari komunikas i
searah antara lain: Kepemimpinannya bersifat otoriter, Dapat meni mbulkan ketidakjelasan, salah paham, penafsiran yang keliru, sentimen
dan banyak ketegangan. Selanjutnya, keuntungan dan kelemahan dari komunikasi dua arah antara lain: Semua perintah dapat diter ima
dengan lebih akurat-tepat, Dapat dikurangi salah paham san salah interpretasi, Suasananya lebih demokratis . Beberapa kelemahan dari
komunikasi dua arah ialah: Komunikasi dan kepatuhan berlangsung lebih lambat, Kemungkinan besar muncul sikap “menyerang” pada
pengikut, dan terdapat sikap bertahan pada diri pemimpi n. Setiap saat bisa timbul masalah-masalah baru yang tidak terduga dengan
adanya dialog terbuka. Dalam melaksanakan fungsinya sebagai dinamisator dan organisator, pe

mimpin harus selalu berkomunikasi, baik melalui hubungan formal maupun informal. Sebab suk sesnya pelaksanaan tugas-tugas
kepemimpinan itu sebagian besar ditentukan sekali oleh keterampilannya menjalin komunikasi dengan semua pihak yang ada kaitan nya
dengan organisasi tersebut.

b. PENGAMBILAN KEPUTUSAN Dalam kondisi ketidak pastian dengan banya k perubahan yang mendadak, maka pemgambilan keputusan
merupakan unsur yang paling sulit dalam manajemen, namun merupakan usaha yang paling penting bagi pimpinan. Apabila pemimpin
mampuu dengan tangkas, cerdas, cepat dan arif bijaksana mengambil keputusan y ang tepat, maka organisasi atau administrasi bisa
berfungsi secara afektif dan produktif. H.A . Simon mengemukakan tiga proses dalam pengambilan keputusan (dalam bukunya
Administrative Behaviour, 1947), yaitu: - Inteligence activity, yaitu proses penelitian situasi dan kondisi dengan wawasan, - Design activity,
yaitu proses menemukan masalah, mengembangkan pemahaman dan menganalisis kemungkinan pemecahan masalah serta tindakan
lebih lanjut; jadi ada perencanaan pola kegiatan, - Choice activity, yaitu memilih salah satu tindakan dari sekian banyak alternatif atau
kemungkinan pemecahan. c . KETERAMPILAN BERDISKUSI Kemampuan berdiskusi dengan baik merupakan salah satu persyaratan mutlak
yang perlu bagi setiap pimpinan. Diskusi ialah pembicaraan bebas (free talk) yang diarahkan pada pemecahan pada pemecahan masalah.
Pada diskusi diharapkan terdapat interaksi yang timbal balik, suasana bebas, arus pemberian informasi yang seluas -luasnya, pertimbangan
kontra pertimbangan lain. Manfaat diskusi antara lain: Ø Dapat mem perluas dan memperdalam pengetahuan, perincian masalah, serta
memperluas cakrawala kemungkinan-kemungkinan pemecahan. Ø Adanya pendekatan multidisipliner, multidimensional, berpikir secara
kooperatif, dan akumulasi dari ide-ide yang konstruktif, didertai kejernihan dan kejelasan yang lebih gamblang. Ø Dapat meningkatkan
proses pengendapan permasalahan, ada proses internalisasi. Ø Pembentukan kepribadian menjadi lebih kaya dan lebih matang. · ·

Tujuan berdiskusi ialah: Untuk memikirkan beberapa alternatif k emungkinan pemecahan yang diperlukan dalam pengambilan keputusan.
Untuk mendapatkan informasi dan data selengkap mungkin, dan memikirkan cara penyelesaian masalah seefisien mungkin.

BAB 8 :REKAPITULASI TUGAS-TUGAS PEMIMPIN

a. RE KAPITULASI TUGAS-TUGAS PEMIMPIN Rekapitulasi dari tugas-tugas pemimpin yang bisa dibedakan dari tugas anggota ialah sebagai
berikut: 1) Dalam perurutan waktu yang relatif menjadi semakin pendek, kualitas pekerjaam dan tugas pemimpin mengandung banya k
sekali dimensi inovasi dan perubahan-perubahan secara cepat, 2) Pemimpin harus menyusun kebijakan, 3) Jika tugas anggota biasa
berkualitas statis-lebih banyak pasif dan patih mengikuti, maka tugas pemimpin sifatnya dinamis, kreatif, inovatif, unik lentur, luwes , dan
tidak banyak dibatasi oleh standar serta norma-norma ketat. 4) Pemimpin harus bisa menerjemahkan atau menjabarkan ide-ide, konsep
dan kebijakan organisasi dalam bahasa-aksi. 5) Pada struktur piramida, pemimpin tertinggi mempunyai kewibawaan tertinggi, kekuasaan
paling besar, dan pertanggung jawaban paling berat, serta memikul resiko yang paling besar. 6) Pemimpin harus sanggup berpiki r kreatif,
orisinil, otentik dan futuristik . 7) Mampu membangunkan sikap kooperatif dan partisipatif pada setiap pengik utnya, agar mereka bersedia
memberikan kontribusinya pada organisasi. 8) Pemimpin juga berfungsi sebagai juri (wasit) dan hakim bagi segala konvensi dan
permainan
organisasi. 9) Seni kepemimpinan juga mencakup keseimbangan antara pelaksanaan tugas rutin de ngan tugas inovatif dan kreatif dalam
wujud penerapan sistem kerja baru, perbaikan dan revisi. 10) Tugas yang paling sulit ialah penagambilan keputusan (decision m aking),
yang memungkinkan berlangsungnya semua kerangka kerja secara efektif dan efisien. Dalam

kemahiran pengambilan keputusan tercakup keterampilan mengadakan seleksi, dan mengambil keputusan yang tepat dari sekia banya k
alternatif. 11) Tugas pemimoin merupakan hal yang berat karena dibebani tanggung jawab moril/etis . 12) Pemimpin harus mampu
menyelesaikan konflik melalui manajemen konfik . Pemimpin dengan kepemimpinannya itu mempengaruhi, mengubah dan mengarahkan
tingkah laku bawahan atau orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Persyaratan -persyaratan seseorang menjadi pemimpin
dikemukakan oleh William G. Scott, antara lain: 1. The Great Man approach (pendekatan Orang Besar). 2. The Trait approach (pendekatan
ciri atau sifat). 3. The modified trait approach (pendekatan ciri yang sudah diubah). 4. The situation approach (pendekatan s ituasional).
Kedudukan pemimpin selalu dikaitkan dengan: kemampuan, kewibawaan, dan kekuasaannya. Ketiga faktor inilah yang mewarnai tipe
kepemimpinan dari pribadi pribadi pemimpin, yang dapat mengarahkan tingkah laku bawahan dalam satu organisasi, atau menuntun
tingkah laku rakyat dalam satu negara ke arah kegiatankegiatan pembangunan.
BAB 9 : MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DETERMINAN DAN KEKUATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMIMPINAN

a. MANAJEMEN DAN PEMIMPIN

Manajeman adalah inti dari administrasi, sedangkan kepemimpinan adalah inti dari manajemen. Analog dengan ini, kepemimpinan
merupakan inti baik dari manajemen maupun dari administrasi yang dikelola oleh manusia. Faktor pribadi, posisi pemimpin, dan situasi
sosial tertentu ikut menentukan macamnya pemimpin dan kepemimpinan yang dibutuhkan pada suatu saat. G. R. Terry dalam bukunya
Principle of Management menyatakan beberapa defenisi tenteng istilah manajemen, sebagai berikut: Manajemen adalah suatu kekua
saan
yang mengatur suatu usaha, dan bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan Manajemen adalah penyelenggaraan usaha
penyusunan dan mencapai hasil yang di inginkan dengan menggunakan upaya-upaya kelompok, terdiri atas penggunaan bakatbakat dan
sumber daya manusia. Secara sederhana, manajemen adalah melaksanakan perbuatan-perbuatan tertentu dengan menggunakan tenaga
orang lain. Manajemen dapat juga disebut sebagai pengendalian suatu usaha, yaitu merupakan: Proses pendelegasian/pelimpahan
wewenang kepada beberapa penanggung jawab dengan tugas-tugas kepemimpinan, Proses penggerakan serta bimbingan-pengendalian
semua SDM dan sumber materiil dalam kegiatan mencapai sasaran organisasi G. R. Terry berpendapat bahwa fungsi-fungsi manajemen
meliputi empat peristiwa yang disingkat dengan P . O. A . C., yait u: - Planning (perencanaan) - Organizing (pengorganisasian)

Actuating (penggerakan, aktualisasi) Control (pengawasan)

b. DETERMINAN KEPEMIMPINAN DAN KEKUATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMIMPINAN

Agar kepemimpinan menjadi operasional, perlu ada tiga determ inan kepemimpinan yaitu: Faktor orang. Bahwa individu itu memiliki sifat-
sifat pribadi yang dapat membantu atau justru mnghalang-halangi tugasnya sebagai pemimpin. Faktor posisi. Pemimpin mempunyai satu
posisi atu kedudukan sehubungan dengan fungsi dan tugas atau pekerjaannya. Kemusian ia selalu memiliki semacam citra atau gambaran
mengenai perilaku sendiri, yaitu hal-hal yang harus dilakukan dalam posisi tertentu. Hal demikian disebut juga dengn ‘konsep peranan’ .
Faktor situasi/tempat. Sifat-sifat pemimpin harus sesuai dengan kebutuhan kelompok yang bersangkutan, dan cocok dengan situasi,
tempat serta zamannya. John French dan Bertram Raven mengemukakan suatu kerangkan kekuatan yang berhubungan dengan pengaruh
kepemimpinan, yaitu: Kekuatan (coersive power). Mengandalkan kekuatan pribadinya untuk memaksakan keinginan kepada para
pengikutnya. Kekuatan via pemberian penghargaan (reward power). Para pengikut berbuat sesuai dengan norma -norma dan keinginan
pemimpin, diberi penghargaan dalam wujud material atau no nmaterial tertentu. Kekuatan karena pengesahan (legitimate power).
Diperoleh melalui posisi “supervisor” di dalam organisasi yang bersangkutan. Kekuatan oleh memiliki suatu keahlian (expert po wer).
Mucul karena pemimpin memiliki keterampilan teknis dan sos ial, pengetahuan, pengalaman dan keahlian khusus . Kekuatan karena
penyamaan diri dengan orang yang dikagumi (identification power).

c . KONSEP MANAJEMEN PEMBANGUNAN DI INDONESIA Di masa sekarang ini, untuk keperluan pembangunan di segala sektor kehidupan,
diperlukan adanya manajemen pembangunan masyarakat Indonesia, yang kita gali dari tiga bahan pokok, yaitu: 1. Kearifan dari ajaran-
ajaran kuna warisan para leluhur kita mengenai kepemimpinan dan manajemen/pengelolaan. 2. Esensi dari manajemen modern berasa l
dari negara-negara Barat, yang sudah disaring dan diujicobakan, sertaa cocok dengan situasi-kondisi di tanah air sekarang. 3. Realitas
hidup bangsa Indonesia sekarang dengan unsur filsafat hidup, norma, nilai, cita-cita dan kebudayaan bangsa Indonesia yang semuanya
“nonmanajemen” sifatnya, dalam menggapai masa depan yang lebih sejahtera .

BAB III PEMBAHASAN

A . Pembahasan Kepemimpinan sebagai suatu cara atau kemampuan untuk membimbing, menuntun, memandu, melatih, dan memberi
pedoman untuk pencapaian suatu tujuan. Kepemimpinan adalah kemampuan atau kesanggupan yang ditunjukkan seseorang atau
kelompok agar mempu nyai visi dan misi dalam pribadinya sebagai landasan berpihak . Pengklasifikasian Pemimpin Pemimpin dapat
dikelompokkan kedalam sejumlah kategori yang berkembang dalam masyarakat. Dengan kata lain, pengklasifikasian pemimpin ini
khususnya dilihat berdasarkan faktor legalitas seseorang yakni; pemimpin formal dan pemimpin informal.Pemimpin formal adalah
seseorang yang oleh organisasi tertentu swasta atau pemerintah yang ditunjukkan berdasarkan surat -surat-surat keputusan
pengangkatanbdari organisasi. Sedangkan pemimpin informal adalah seseorang atau sekelompok orang yang karena latar belakang
pribadi yang kuat mewarnai dirinya yang memilki kualitas subyektif ataupun obyektif. Ciri-ciri pemimpin yang baik Tugas utama
kepemimpinan tidaknterlepas dengan tugas pekerjaan. Untuk memenuhi semua tugas pekerjaannya itu perlu kriteria seorang
pemimpin yang baik, diantaranya adalah: 1. Memilki kondisi fisik yang sehat. 2. Berpengetahuan luas . 3. Mempunyai keyakinaan. 4.
Mengetahui dengan jelas sifat hakiki danbkompleksitas . 5. Memilki stamina atau daya kerja dan antusiasme 6. Obyektif 7. Adil. 8.
Menguasaiprinsip-prinsip human relations . 9.nMenguasai teknik-tekni berkomunikasi. 10. Dapat dan mampu bertindak sebagai
penasehat, guru, dan kepala. Pemimpin yang abnormalnmempunyai sifat yang inferior dan itu akan berdampak pada peyimpangan-
penyimpangan tingkah laku atau gejala psikologis, mungkar dan penyimpangan sosial pada anggota-anggotanya. Agar kepemimpinan
secara abnormal tidak terjadi, ada empat landasan karakter yang baik dimiliki oleh pemimpin agar karakter yang baik dapat
mengendalikan seluruh perilaku dan kinerja kepemimpinannya, yaitu: Karakter byang baik akan menampakkan diri pada kebiasaan,
sikap yang terikat kepada kebenaran, kebaikan,kejujuran, kesetiaan, dan ketahanan dalam pengabdian Karakter yang baik akan
menyelamatkan dan memantapkan hubungan diri dengan orang lain, karena karakter yang baik akan tercermin dalam kebiasaan, sikap
dan perilaku terhadap orang lain. Karakter yang baik akan menopang untuk mewujudkan kinerja kerja yang baik,yang ditandai oleh
proses, mutu dan jumlah produksi kerja yang baik . Karakter yang baik akan membuahkan kebaikan moral, sosia l,ekonomi, dsb. yang
membawa nilai tambahdan kebaikan bagi diri dan orang lain. Karakter yang baik menja min keberhasilan dan sukses dalam segala
bidang hidup. Hasil tertinggi yang pernah dicapai oleh para pemimpin besar, tidak diperoleh dengan mudah, dengan waktu normal
dan standard serta dengan pengorbanan yang sedikit, melainkan melampaui batasan normal, d engan cara membuat standard baru,
yaitu memecahkan rekor waktu kerja umum . Demikian pula agar seorang pemimpin memperoleh hasil yang sangat bernilai dalam
kepemimpinannya, ia tidak boleh mengorbankan orang lain, melainkan ia harus mengorbankan dirinya send iri, hidupnya, seluruh
waktunya dan apa yang dimilikinya. Itulah yang harus dibayarnya untuk mencapai hal tersebut dan harganya adalah kedisiplinan.
Pemimpin yang mengharapkan kedisiplinan dari para pengikutnya, seharusnya sudah menerapkan terlebih dahulu sikap ini di dalam
kehidupannya. Tipe-tipe kepemimpinan Dalam bukunya, Bob Gordon “Visi seorang Pemimpin” mengambil contoh peran Musa yang
memakai orang - orang cakap untuk memungkinkan visinya, begitu pula Tuhan akan member setiap visioner yang sejati orang -orang
yang mereka perlukan untuk mewujudkan visinya. Organisatoris mengambil visi dari sumbernya, oleh karena itu menurutnya perlu
sekali menjadi orang yang bertanggung jawab, yang dapat mengerti, mengorganisir, dan menyampaikan. Pemimpin juga harus memil
iki: Persepsi, mempunyai kemampuan untuk mengambil bagian dalam visi itu dan menjadikannya milik sendiri. Kemampuan untuk
mengambil keputusan, pengelo la harus mampu mengambil keputusan yang sejalan dengan visi itu dan yang memungkinkan visi itu
digenapi. T idak bercabang pikiran, pengelola perlu mempunyai komitmen yang kuat terhadap visi, ia juga adalah orang yang
berpengaruh dalam menjalankan visi. Ia perlu menurutinya sampai mencapai sasaran apapun resikonya. Motivasi, pengelola perlu
mempunyai kemampuan u ntuk menabur apa yang diperlohnya dari visi itu, ke dalam kehidupan orang-orang lainnya sehingga
orangorang itu dapat dan akan bertindak secara efektif. Kepemimpinan, pengelola perlu menjadi pemimpin yang tidak hanya
memimpin orang-orang lain, tetapi dapat juga memimpin dan mendukung pemimpin lainnya. Essensi kepemimpinan adalah suatu
alat, kepemimpinan adalah tujuan. Pemimpin -pemimpin yang efektif menganggap kepemimpinan sebagai tanggung jawab, bukan
pangkat dan kelebihan. Seorang pemimpin yang efektif tah u bahwa dialah yang pada akhirnya bertanggung jawab, dia tidak takut
akan kekuatan yang ada pada bawahan. Tetapi, dia memberdayakan dan mempergunakan mereka. Pemimpin yang efektif menyadari
kekuatan dan kelemahannya. Dia tahu bahwa dia tidak dapat bekerja hanya sendiri, dan dia tidak takut akan orang-orangnya lebih
mampu di sekelilingnya. Pemimpin yang demikian tidak mencari kemasyuran atau kemuliaan diri, tetapi keberhasilan misi.

B.Kelebihan dan kekurangan buku 1. Dilihat dari aspek tampilan buku ( face value ), buku yang direview sangat menarik 2. Dari
aspek layout dan tata letak, serta tata tulis,termasuk penggunaan font Lumayan rapi tapi cara penyusunan nya kurang teratur 3 .Dari
aspek isi buku, dari isi bukunya sangat bagus dan lengkap sekali ,teoriteori kepemimpinan banyak terdapat didalam buku tersebut .
Namun juga ada yang tidak dijelasin pengertian-pengertian tersebut 4.Dari aspek tata bahasa,buku tersebut , Penggunaan dan pemilihan
kalimat yang digunakannya mudah dipahami sehingga tidak akan sulit untuk memahami isi dari buku, Namun sayangnya penulis ada yang
tidak menyimpulkan pengertian-pengertian tersebut sehingga tidak ada terdapat tentang materi tersebut.

BAB IV PENUTUP

A . KESIMP ULAN Pemimpin yang baik dengan kepemimpinannya yang efektif, akan banyak membantu kelancaran kerja sama yang
kooperatif untuk mencapai sasaran-sasaran yang ditetapkan, khususnya sasaran pembangunan nasional. Setiap kekuasaan dan wewenang
pemimpin harus dilandasi dengan asas keadilan dan kebaikan yang diarahkan pada penciptaan syarat -syarat untuk mencapai
kebahagiaan,kesejahteraan, dan keadilan bagi masyarakat luas . Pemimpin adalah seseorang yang memiliki superioritas tertentu, sehingga
dia memilikinkewibawaan dan kekuasaan untuk menggerakkan orang lain untuk melakukan usaha bersama, gena mencapai satu sasaran
tertentu.Pemimpin selalu dikaitkan dengan tiga hal, yaitu kemampuan, kewibawaan, dan kekuasaan. Keberhasilan menajemen konflik
adalah inti dari menajemen yang sukses . Konflik itu penting dalam kehidupan, secara eksplisit konflik itu merangsang oposisi, orang harus
mengembangkan manajemen konflik, dan harus bisa memecahkannya dengan bantuan manajemen konflik, dalam hal ini merupakan
tanggungjawab pemimpin dan manajer.

SARAN DAN REKOMENDASI

Sehubungan dengan sulitnya upaya memilih tokoh pemimpin yang baik bagi semua sektor kehidupan, perlua adanya training
kepemimpinan bagi para calon dan pemimpin-pemimpin yunior. Yang sangat diutamakan dalam training kepemimpinan adalah
banyak melakukan praktik kepemimpinan di bawah supervisi yang ketat. Melalui itu, mereka akan mendapat cukup banyak kritik -
kritik, nasihat dan bimbingan, maka pemimpin-pemimpin yunior akan belajar melakukan introspeksi untuk menemukan kelemahan
-kelemahan sendiri.Lalu dia akan menyadari pentingnya upaya perbaikan diri dan pembentukan diri untuk menjadi pemimpin yang
baik . Dia bisa menir utingkah laku pemimpin-pemimpin sukses dan belajar dari tingkat paling bawah melalui banyak pengalaman.
Buku yang ditulis oleh Dr.Kartini Kartono yang berjudul “Pemimpin dan Kepemimpinan-Apakah Kepemimpinan Abnormal Itu?
sangat jelas memaparkan tentang: Teori tan teknik kepemimpinan Pemimpin dan sifat-sifatnya Bagaimana Tipe Kepemimpinan
Asas dan fungsi kepemimpinan Teknik pengambilan keputusan Menangani konflik dengan manajemen konflik . Buku ini tidak
sekedar memberikan konsep, teori, ciri, mode l, tipe dan contoh pemimpin dan kepemimpinan, tetapi memberikan jalan terang
menuju kepemimpinan dan menjadi pemimpin yang berhasil.

DAFTAR PUSAKA

Kartono,Kartini. 2017.Pemimpin Dan Kepemimpinan.Jakarta : PT RajaGrafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai