Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL BOOK REPORT (CBR)

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan

Dosen Pengampu:
ELYA SISKA ANGGRAINI

Disusun Oleh :

Delon Alvaro Panggabean (5222151002)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN


KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha Esa, yang berkuasa
atas seluruh alam semesta, karena berkat rahmat, taufik serta hidayah-Nya jugalah maka Critical
Book Review (CBR) mata kuliah Kpemimpinan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas CBR ini tidak terlepas dari kesalahan
dan sangat jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi sempurnanya laporan ini.

Kami berharap semoga laporan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan bisa
memberikan manfaat bagi kita semua. Semoga Tuhan yang maha Esa mencurahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua.

Medan, 17 oktober 2022

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar belakang pentingnya CBR.............................................................................................4
B. Tujuan adanya CBR................................................................................................................4
C. Manfaat CBR..........................................................................................................................4
D. Identitas buku..........................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
RINGKASAN ISI BUKU................................................................................................................5
BAB I Pengertian Dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan………………………… 5
BAB II Latar Belakang Munculnya Filsafat Pendidikan…………………………………6
BAB III Aliran Filsafat Pendidikan Modern Ditinjau Dari Ontologi, Epistemologi,Dan
Aksiologi……………………………………………………………………………………..7
BAB IV Hubungan Antara Filsafat Manusia Dan Pendidikan…………………………8

BAB V Filsafat Pendidikan Pancasila…………………………………………………….9
BAB VI Filsafat Pendidikan Peningkatan Sumber Daya Manusia…………………….9
BAB VII Pendidikan Nasional Dan Pembinaan Karakter………………………………9
BAB III PEMBAHASAN/ANALISISA.
Pembahasan Isi Buku…………………………………………………………………………10
Kelebihan Dan Kekurangan Buku……………………………………………………………10

BAB IVPENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………10
B.Saran……………………………………………………………………………………...11

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………11

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.Terkadang kita
memiliki satu buku, namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari segianalisis bahasa,
pembahsan tentang filsafat pendidikan. Oleh karena itu menulis membuatCritical Book Report
ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensiterkhusus pada pokok bahasa
tentang filsafat pendidikan.
B. Tujuan Penulisan
Tugas CBR ini merupakan suatu tugas untuk membandingkan antara satu bukudengan buku yang
lain, membandingkan kedua buku ini bertujuan untuk menambah danmeningkatkan pengetahuan
kita mengenai filsafat pendidikan dan menguatkan kita untuk berfikir kritis mengenai filsafat
pendidikan.
 C. Manfaat
1. Untuk menambah pengetahuan mengenai filsafat pendidikan.
2.Untuk mengetahui bagaimana sebenarnya berfikir untuk berfilsafat.
3.Untuk mengetahui prinsip dan konsep-konsep apa saja yang dilakukan filsafat pendidikan.
 
D. Identitas buku yang diriview
Buku I Sebagai Buku Utama
1.Judul : Filsafat Pendidikan
2.Edisi : Revisi cetakan ke 4
3.Pengarang :Prof. Dr. H. Jalaluddin & Prof. Dr. H. Abdullah Idi, M. Ed
4.Penerbit : Rajawali Pers
5.Kota terbit : Jakarta
6.Tahun terbit : 2014
7.ISBN : 978-979-769-372-5
BUKU II Sebagai Pembanding
1.Judul : Filsafat Pendidikan
2.Edisi : Ke 1
3.Pengarng :
Moh. Ghufron S.Ag., M.Pd
4.Penerbit : Kalimedia
5.Kota terbit : Yogyakarta
6.Tahun terbit : 2017
7.ISBN : 978-602-6827-37-1

4
 

BAB II
 
RINGKASAN ISI BUKUBAB I Pengertian Dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan
Menurut Harold Titus (1984 ) mengemukakan pengertian filsafat sebagai berikut :
1. Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam
yang biasanya diterima secara kritis.
2. Filsafat ialah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yangsangat
kita junjung tinggi.
3. Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan.
4. Filsafat ialah analisis logis dari bahasan dan penjelasan tentang arti konsep.
5. Filsafat ialah sekumpulan problem-problema yang langsung mendapat perhatian manusiadan
dicarikan jawabannya oleh ahli filsafat( Jalaluddin dan Usman Said, 1994:9 ).
Filsafat pendidikan diartikan sebagai ilmu pengetahuan normatif dalam
bidang pendidikan yang merumuskan kaidah-kaidah, norma-norma, dan ukuran tingkah laku per
buatan yang sebenarnya dilaksanakan oleh manusia dalam hidup dan kehidupan.Hubungan
filsafat dan filsafat pendidikan menjadi sangat penting karena masalah pendidikan merupakan
masalah hidup dan kehidupan manusia. Proses pendidikan berada dan berkembang bersama
proses perkembangan hidup dan kehidupan . Dalam konteks ini,

5
filsafat pendidikan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, menyangkut seluruh aspekkehid
upan.Filsafat dengan filsafat pendidikan sangat erat hubungannya dan tidak terpisahkankarena
filsafat pendidikan merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha perbaikan,
meningkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi tegaknya sistem pendidikan.Hubungan filsafat
pendidikan dengan fakultas Tarbiyah merupakan hubungan yangsangat erat dan mempunyai nilai
yang relevansi yang tinggi. Hal ini disebabkan keberadaanfilsafat
pendidikan akan membantu memecahkan persoalan-persoalan pendidikan islam dan dapat
membentuk kepribadian pendidik, anak didik, atau calon pendidik dan semua yangterlibat dalam
dunia pendidikan.
BAB II Latar Belakang Munculnya Filsafat Pendidikan
 Filsafat mulai berkembang dan berubah fungsi, dari sebagai induk ilmu pengetahuanmenjadi
semacam pendekatan dan perekat kembali berbagai macam ilmu pengetahuanyangberkembangan
pesat dan terpisah satu dengan yang lainnya. Jadi, jelaslah bahwa
filsafat berkembang sesuai dengan perputaran dan perubahan zaman. Paling tidak, sejarah filsafat
lama membawa manusia untuk mengetahui salah satu cerita
dalam kategori filsafatspiritualisme kuno. Kira-kira 1200-1000SM sudah terdapat cerita-cerita la
hirnyaZarathusthra, dari keluarga Sapitama ,yang lahir ditepi sebuah sungai yang ditolong
olehAhura Mazda dalam masa pemerintahan raja-raja Ahmania(550-530SM).Spiritualisme
merupakan suatu aliran filsafat yang mementingkan kerohanian kunolawan dari materialisme.
Karena itu , spiritualisme mendasari semua yang ada di alam initerdiri dari roh, subme, jiwa yang
tidak berbentuk dan tidak menempati ruangan. Aliran
inimempunyai aliran didalamnya pertama adalah aliran idealisme yang merupakan aliranfilsafat
yang mengangungkan jiwa. Tokohnya adalah Plato. Selanjutnya, adalah aliranmaterialisme yang
merupakan aliran filsafat yang berisikan tentang ajaran kebendaan.Tokohnya adalah Leukipos
dan Demokritus.Lalu ada aliran rasionalisme. Aliran
ini berpendapat bahwa sumber pengetahuan itu terletak pada akal. Sedangkan kesadaran
terbentuk wadah-wadah pengetahuan, yaitu ide-ide. Tokohnya adalah Rene descartes.Pada masa
ini, keterangan-keterangan mengenai alam semesta dan penghuninyamasih
berdasarkan kepercayaan. Dan karena para filsuf belum puas atas keterangan ini,akhirnya
mereka mencoba mencari keterangan melalui budinya. Misalnya denganmenanyakan dan
mencari jawaban tentang apakah sebetulnya alam ini? Apakah inti sari alam(Arche ) ini. Ache
berasal dari Yunani yang berarti mula, asal. Oleh karena filsuf-filsuf itu berusaha mencari
inti alam, maka mereka disebut filsuf alam dan filasafat mereka dinamakanfilsafat alam.Socrates
memang tidak membangun suatu sistem filsafat yang luas, tidak pernahmenggali secara
mendalam bidang psikologi, emosi, motivasi,kebiasaan dan aspek-aspek
dari proses pengetahuan. Namun demikian, ia telah membuat suatu permulaan yang besar dalam
membangun konsep-konsep dan metode-metode yang lebih luas, lebih sungguh-sungguh
danefektif. Dalam pendidikan, Socrates menggunakan sistem atau cara berpikir yang
bersifatinduksi, yaitu menyimpan pengetahuan yang bersifat umum dengan berpangkal dari
banyak pengetahuan tentang hal khususMenurut Plato, pendidikan itu sangat perlu, baik bagi
dirinya selaku individu maupunsebangai warga negara. Negara wajib memberikan pendidikan
kepada setiap warganegaranya . Namun demikian, setiap peserta ddidik harus diberikan
kebebasan untukmengikuti ilmu sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan masing-masing
sesuai jenjangusianya, sehingga pendidikan itu sendiri akan memberikan dampak dan perubahan
bagikehidupan pribadi, bangsa dan negara.Menurut Aritoteles, agar orang dapat hidup baik maka
ia harus mendapatkan pendidikan. Pendidikan bukanlah soal akal semata-mata, melainkan

6
soal memberi bimbingan pada perasaan
perasaan yang lebih tinggi, yaitu akal,guna mengatur nafsu-nafsu. Akalsendiri tidak berdaya,
sehingga ia memerlukan dukungan perasaan yang lebih tinggi agardiarahkan secara
benar. Aristoteles mengemukakan bahwa pendidikan yang baik itu yangmempunyai tujuan untuk
kebahagiaan. Dan kebahagiaan tertinggi adalah hidup spekulatif(imam Barbadib, 1994:72).
BAB III Aliran Filsafat Pendidikan Modern Ditinjau Dari Ontologi, Epistemologi,Dan
Aksiologi
Ontologi berati , ilmu hakikat yang menyelidiki alam nyata dan bagaimana keadaanyang
sebenarnya, apakah hakikat dibalik alam nyata ini. Ontologi menyelidiki hahikat darisegala
sesuatu dari alam nyata yang sangat terbatas bagi pancaindra.Epistomologi adalah , pengetahuan
yang berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaanseperti apakah pengetahuan, cara manusia
memperoleh dan menangkap pengetahuan dan jenis-jenis pengetahuan.Aksiologi yaitu,
menyangkut nilai-nilai yang berupa pertanyaan apakah yang bik atauyang bagus itu. Dalam
defenisi lain, aksiologi merupakan suatu pendidikan yang mengujidan mengintegrasikan semua
nilai tersebut dalam kehidupan manusia.
 
1. Aliran Progresisvisme
Aliran ini mengakui dan berusaha mengembangkan asas :
a. Asas belajarAkal dan kecerdasan merupakan potensi kelebihan manusia dibanding dengan
makhluk lain.Dengan potensi tersebut, anak didik berkembang dan menjadi individu yang aktif,
kreatif,dan dinamis dkalam menghadapi lingkungannya.
b. Pandangan Kurikulum ProgresisvismeKurikulum dipusatkan pada pengalam yang didasarkan
atas kehidupan manusia dalam berinteraksi lingkungan yang kompleks. Pengalaman-
pengalaman itu diperoleh sebagaiakibat dari belajar.
c. Pandangan Progresisvisme tentang BudayaKebudayaan sebagai hasil budi manusia, dalama
berbagai bentuk dan manifestasinya,sepanjang sejarah dikenal sebagai milik manusia yang tidak
kaku.Menganggap bahwa pendidikan telah mampu mengubah dan membina manusiauntuk
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan kultural dan tantangan zaman,sekaligus
menolong manusia menghadapi transisi zaman.
2.Aliran Essensialisme
a. Pandangan Ontologi EssensialismeSifat yang menonjol dari ontologi essensialisme adalah
suatu konsep bahwa dunia inidikuasai oleh tata nilai yang tiada cela, yang mengatur
isinyadengan tiada cela pula. Dengankata lain , bagaimana bentuk, sifat, kehendak dan cita-cita
manusia haruslah disesuaikandenga tata alam yang ada. Tujuan umum aliran ini adlah
membentuk aliran pribadi bahagia didunia dan di akhiratd.
 
b. Pandangan Epitosmologi EssensialismeBerdasarkan kualitas
inilah manusia memproduksi pengetahuannya secara tepat dalam benda-benda, ilmu
alam ,biologi, sosial dan agama
1. Kontoversi jasmaniah rohania
2. Pendekatan idealisme pada pengetahuan
3. Pendekatan realisme pada pengetahuan

7
4. Tipe epismologi realismec.Pandangan Aksiologi Essensialisme1.teori nilai menurut idealism
2. teori nilai-nilai menurut realismed. Pandangan Essensialisme mengenai belajarIdealisme
sebagai falsafa hidup, memulai tinjauannya mengenai pribadi individu denganmenitik
beratkan pada aku. Menurut idealisme pada taraf permulaan seseorang belajarmemahami aku nya
sendiri, kemudian keluar untuk memamahami dunia objektif.e. Pandangan Essensialisme
mengenai kurikulumrealisme mengumpamakan kurilukulum sebagai balok-balok yang disusun
dengan teratursatu sama lain, disusun dari yang paling sederhan sampai pada yang paling
kompleks.
 

3. Aliran Perennialisme
a. Pandangan Ontologi PerennialismeSecara ontologis perenialisme membadakan suatu realita
dalam aspek-aspek perwujudannya 
b. Pandangan Epistomologi PerennialismeMenurut perennialisme, ilmu pengetahuan merupakan
filsafat yang tertinggi, karenadengan ilmu pengetahuanlah seseorang dapat berpikir secara
induktif.c. Pandangan Aksiologi PerennialismePerennialisme memandang masalah nilai
berdasarkan asas-asas super natural, yaknimenerima universal yang abadi.
4.Aliran Rekontruksionisme
a. Pandangan Ontologialiran rekontruksinisme memamdang bahwa realita itu berisifat
universal.Realita itu ada dimana-mana sama disetiap tempat.( Muhammad Noorsyam, 1983:306).
 b. Pandangan Epistemologiskajian epistemologis merujuk pada pendapat aliran prgmatisme
dan perennialisme .
c. Pandangan AksiologiDalam hal ini, mausia sadar atau tidak sadar telah melakukan proses
penilaian,yang merupakan kecenderungan manusia.
 
BAB IV Hubungan Antara Filsafat Manusia Dan Pendidikan
Teori kebenaran menurut pandangan filsafat dalam bidang Ontologi, Epistemologi,dan
Aksiologi, yaitu :1. OntologiOntologi adalah teori dari cabang filsafat yang membahasa realitas.
Realitas adalah kenyataanyang selanjutnya menjurus pada suatu kebenaran.
2. EpistemologiAdalah studi tentang pengetahuan bagaimana kita mngetahui bendsa-benda.
Yang menggunakan kata “ tahu “ dan mengandung pengertian yang berbeda-beda, baik
sumbernyamaupun validitasnya.
3. AksiologiAdalah suatu bidang yang memiliki nilai-nilai atau ( value ) .
Nilai dan implikasi aksiologi didalam pendidikan ialah, pendidikan menguji dan
mengintegrasikan semua nilai tersebut didalam kehidupan masyarakat.Filsafat berpandangan
bahwa hakikat manusia itu berkaitan anatara badan dan roh.Hakikat manusia adalah roh
sedangkan jasatnya hanyalah alat yang dipergunakan oleh rohsemata. Tanpa kedua substansi
trersebut tidak dapat dikatakan manusia
Nilai akan selalu muncul apabila manusia mengadakan huubungan sosial atau bermasyarakat den
gan manusia laiin. Hal ini sesuai dengan apa yang di katakan oleh aliran progresivisme bahwa
manusi menjadi wadah nilai-nilai.Filsafat pendidikan adalah nilai-nilai yang menjiwai,
mendasari dan memberikanidentitas suatu sistem pendidikan. Filsafat pendidikan adalah jiwa

8
dan roh kepribadian sisttemkependidikan nasional karena sistem pendidikan nasional
dijiwai, didasari dan mencerminkanidentitas pancasila dan karsa bangsa kita.
 
BAB V Filsafat Pendidikan Pancasila
Pada dasarnya masyarakat Indonesia telah melaksanakan pancasila, walupun sifatnyamasih
merupakan kebudyaan. Nilai-nilai yang terkandung dalam nilai-nilai pancasila tersebutsudah
berabad lamanya mengakar pada kehidupa bangsa indonesia, karena itu pancasiladijadikan
falsafah hidup bangsa.Sistem pendidikan nasional dijiwai dan di dasari oleh sistem filsafat
pendidikan yanglain selain pancasila. Dalam UU NO 2 TAHUN 1989 dan UU No 20 Tahun
2003 tentangsistem pendidikan nasional, yakni : pendidikan asional bertujuan mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman
yang bertakwakepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pengetahuan keterampilan, kesehatan
jasmani, danmandiri serta bertanggung jawab kepada masyarkat.
BAB VI Filsafat Pendidikan Peningkatan Sumber Daya Manusia
Hubungan antara pendidikan dan pembentukan kepribadian, dan hubungannyadengan filsafat
pendidikan bersumber dari nilai-nlai budaya sebagai pandandan hidup suatu bangsa.Manusia
adalah makhluk yang memiliki berbagai potensi bawaan. Dari sudut
pandang potensi yang di miliki, manusia dinamakan dengan berbagai sebutan. Dilihat dari potens
ininteleknya manusia disebut homo intelectus , manusia juga disebut homo fabe karenamanusia
memiliki kemampuan untuk membuat beragam barang atau peralatandi pihak lainmanusia juga
memiliki kemampuan merasai, mengerti, membeda-bedakan, kebijaksnaan dan pengetahuan.
BAB VII Pendidikan Nasional Dan Pembinaan Karakter
Dalam Undang-Undang No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan :
  Pendidikan adalah usaha  sadar  dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar  dan prose
s  pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlakmulia, serta keterampilan diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU
Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional , 2008:111).
Sebagai upaya sadar untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkarakter seperti
yangdiharapkan itu, institusi pendidikan memiliki peranan terdepan. Institusi pendidikan
diIndonesia, sejak Sekolah Dasar ( SD ), atau Madrasah Ibtidaiyah ( MI ), pesantren ,
hinggaPerguruan Tinggi ( PT ) memiliki peranan strategis dalam menciptakan anak didik dan
generassi muda berkarakter yang dapat bertindak sebagai “ pemain “ Sebagai “ pemain “,
generasi muda Indonesia hendaklah memiliki beragam bekal , yang tidak hanya
memiliki pengetahuan pragmatis tetapi juga perlu memiliki integritas, karakter atau
moralitas.Dalam proses pembentukan dan menanamkan nilai-nilai kebajikan ( moral,
karakter,akhlak ) pada anak didik agaknya sangat tergantung pada jenis pola asuh yang
diterapkan keluarga/orang tua pada anaknya

Pola assuh dapat didefinisikan sebagai pola interaksi anatraanak dengan orang tua yang meliputi
pemenuhan kebutuhan fisik dan kebutuhan psikologis,serta sosialisassi norma-norma yang
berlakau di masyarakat agar anak dapat hidup selarasdengan lingkungannya.
 

9
BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS
A. Pembahasan Isi Buku
Kedua buku yang bertemakan filsafat pendidikan ini menurut saya sangat baguskarena
disamping materi yang padat dan cukup luas, kedua buku ini juga dilengkapi denganmateri awal
yang mengajak pembaca untuk lebih memahami kajian materinya dengan baiksehingga pembaca
lebih mengerti maksud dari penulis yang ingin disampaikan kepada pembaca lebih terstruktur
dan mudah dimengerti sehingga pembaca lebih mudah menangkapmaterinya dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.Buku
Filsafat Pendidikan karya Prof. Dr. H. Jalaluddin & Prof. Dr. H.Abdullah Idi, M. Ed
materi kajiannya lebih terfokus dan terperinci, mengapa saya katakandemikian, karena kajian
materinya lebih padat dan lebih sedikit terlihat dari 7 bab yangdibahas di dalamnya yang hampir
keseluruhannya materinya berhubungan dengan filsafat pendidikan.Dari berbagai aspek dan
faktor yang mempengaruhi perkembangannya, materi
pada buku ini lebih dipersempit agar pembaca lebih mudah menangkap maksud dan tujuanmemp
elajari setiap babnya.Jika dibandingkan dengan buku
Filsafat Pendidikan karya Moh. Ghufron S.Ag.,M.Pd
 sebenarnya hanya sedikit saja yang terlihat perbedaan diantara kedua buku tersebut,materi pada
buku ini juga membahas masalah filsafat pendidikan. Namun di dalam buku iniagak sedikit
diperlebar mengenai pendidikan hingga 14 bab.Tetapi pada dasarnya kedua buku ini mempunyai
tujuan yang sama yaitu,
bagaimana pembaca dapat mengerti dan memahami apa maksud dan tujuan dari mempelajari fila
safat pendidikan dan implikasinya terhadap diri sendiri dan kehidupan sehari-hari.
B. Kelebihan Dan Kekurangan Buku
Filsafat Pendidikan karya Prof. Dr. H. Jalaluddin & Prof. Dr. H.Abdullah Idi, M. Ed
ini sangatlah bagus, baik dari segi cover buku, layout dan
ketata bahasaan yang sudah mengikuti selera pembaca, jika ditinjau dari segi materi juga sudahsa
ngat bagus karena pada setiap bab nya penulis sudah memaparkan maksud dan tujuanmembaca
setiap point dari setiap babnya, tetapi buku ini tidak dilengkapi dengan cara dan
praktek dari setiap bab agar tujuan dan maksud dari bab tersebut dapat terelealisasi, buku juga
tidak dilengkapi contoh soal.Buku
Filsafat Pendidikan karya Moh. Ghufron S.Ag., M.Pd
 ini sangatlah bagus, baik dari segi cover buku, layout dan ketata bahasaannya yang
sudah dimengerti , setiap babnya ditulis dengan sangat baik dan penulis berusaha menyajikan seti
ap bab dengansangat baik, tetapi di dalam buku ini tidak penulis tidak memberikan rangkuman di
akhir bab, dan tidak memberikan contoh-contoh soal agar pembaca dapat lebih muda
memahami buku tersebut.

BAB IVPENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kedua buku yang sudah saya bandingkan dapat saya simpulkan bahwasebenarnya kedua
buku ini tidak jauh berbeda karena keduanya membahas tentang filsafat pendidikan dan tidak
hanya dalam lingkup sosial tetapi juga dalam lingkup
keluarga dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya yang dapat kita lihat dari keseluruhan b
ab yangterkesan simpel.Kedua buku ini sangatlah bagus dan sangat cocok bagi seseorang yang
inginmempelajari materi filsafat pendidikan.

10
B. Saran Kedua buku ini pada dasarnya sangat baik sebagai panduan memahami
materikepemimpinan dan manajemen, tetapi ada baiknya kedua buku ini lebih diperbanyak
dibagianaspek pendukungnya seperti, rangkuman di akhir bab, evaluasi dan masih banyak lagi
sebagai panduan untuk memahami dan mengaplikasikan setiap teori yang ada di dalam kedua bu
kuini.
 
DAFTAR PUSTAKA
Jalaluddin,Idi Abdullah. 2014.
  Filsafat Pendidikan
. Jakarta: Rajawali PressGhufron. 2017.
  Filsafat Pendidikan.
Yogyakarta: Kalimedia

11

Anda mungkin juga menyukai