KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................
DAFTAR GAMBAR......................................................................................
DAFTAR TABEL...........................................................................................
DAFTAR DIAGRAM.....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................
A. Latar Belakang.....................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................
C. Tujuan Praktikum.................................................................
D. Manfaat Praktikum...............................................................
BAB V PENUTUP.....................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................
B. Saran.....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
i
DAFTAR TABEL
Kandungan gizi bayam merah per 100 gram....................................................
Kandungan gizi pada bayam hijau per 100 gram.............................................
Kandungan gizi pada daun katuk per 100 gram...............................................
Kandungan gizi pada buah pit per 100 gram....................................................
Kandungan gizi pada ubi jalar kuning per 100 gram........................................
Hasil bayam merah...........................................................................................
Hasil bayam hijau.............................................................................................
Hasil daun katuk ..............................................................................................
Hasil buah pit ..............................................................................................
Hasil ubi jalar kuning........................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar pengolahan blanching dan pasteurisasi bayam merah........................
Gambar pengolahan blanching dan pasteurisasi bayam hijau..........................
Gambar pengolahan blanching dan pasteurisasi daun katuk............................
Gambar pengolahan blanching dan pasteurisasi buah pit.................................
Gambar pengolahan blanching dan pasteurisasi ubi jalar kuning.....................
DAFTAR DIAGRAM
Diagram Alir Praktikum...................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahan pangan hasil pertanian relatif mudah mengalami perubahan yang
mengarah pada kerusakan bahan pangan tersebut, terutama pada bahan pangan
yang sering kita konsumsi setiap harinya yang cenderung bersifat perishable
seperti daging, buah, dan sayur. Jenis kerusakan yang terjadi pada bahan pangan
sangat beragam. Banyak hal yang dapat menjadi pemicu kerusakan tersebut,
diantaranya mikroorganisme, suhu, penyimpanan, pengolahan pasca panen, dan
masih banyak lagi faktor pemicu lainnya.
Ada banyak metoda dan cara untuk mencegah terjdinya kerusakan bahan pangan
tersebut, salah satunya dengan thermal processing. Suhu tinggi diterapkan baik
dalam pengawetan maupun dalam pengolahan pangan. Memasak, menggoreng,
memanggang, dan kegiatan pemanasan lain adalah cara-cara pengolahan yang
menggunakan panas. Proses-proses tersebut membuat makanan menjadi lebih
lunak, lebih siap konsumsi, dan memiliki masa simpan yang lebih baik.
Pemberian suhu tinggi pada pengolahan dan pengawetan pangan didasarkan
kepada kenyataan bahwa pemberian panas yang cukup dapat membunuh sebagian
besar mikroba dan menginaktifkan enzim. Selain itu makanan menjadi lebih aman
karena racun-racun tertentu rusak karena pemanasan, misalnya racun dari
bakteri Clostridium botulinum.
Pemanasan dapat menghentikan aktifitas atau metabolisme mikroba. Efek
yang ditimbulkannya tergantung dari intensitas panas dan lamanya pemanasan.
Makin tinggi suhu yang digunakan, makin singkat waktu pemanasan yang
digunakan untuk mematikan mikroba. Pada umumnya pengawetan dengan suhu
tinggi tidak mencakup pemasakan, penggorengan, maupun pemanggangan. Yang
dimaksud dengan pengawetan menggunakan suhu tinggi adalah proses-proses
komersial dimana penggunaan panas terkendali dengan baik, antara lain sterilisasi,
pasteurisasi , dan blansing.
Pada proses pasteurisasi dan blansing, terdapat faktor-faktor yang perlu
diperhatikan dalam menunjang penanganan dan pencegahan terhadap kerusakan
3
bahan pangan. Untuk itu, perlu adanya praktikum untuk menganalisis faktor-
faktor tersebut dan bagaimana pengaruhnya terhadap bahan pangan.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian proses termal ?
b. Bagaimana perbedaan proses blanching, pasteurisasi, dan tanpa
perlakuan ?
c. Berapakah berar kotor dan berat bersih dari proses blanching,
pasteurisasi, dan tanpa perlakuan?
d. Bagaimanakah membedakan tekstur, warna, dari prosesblanching,
pasteurisasi, dan tanpa perlakuan?
e. Berapakah suhu air yang digunakan untuk proses blanching dan
pasteurisasi?
f. Bagaimanakah hasil akhir dari proses blanching, pasteurisasi, dan tanpa
perlakuan?
g. Apa saja kandungan zat gizi yang yang ada di dalam bayam merah,
bayam hijau, buah bit, daun katuk, dan ubi jalar kuning?
C. Tujuan Praktikum
D. Manfaat Praktikum
a. Untuk mengetahui, memahami, mengukur suhu, proses blanching
dan pasteurisasi pada bayam merah.
b. Mengetahui perbedaan warna, tekstur, berat, sebelum dimasak dan
setelah dimasak
c. Mengetahui kegunaan dan manfaat kandungan gizi yang ada pada
bayam merah.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
pangan, diantaranya adalah enzim peroksidase dan katalase. Kedua jenis enzim ini
paling tahan terhadap panas.
6
Serat 2,2 gr
Zat besi 7 mg
Vitamin C 62 g
Bayam Hijau
Bayam hijau mempunyai struktur batang, daun, bunga dan alat reproduksi.
Bagian batang pada bayam banyak mengandung air dan tumbuh tinggi di atas
permukaan tanah. Cabang-cabang pada tanaman bayam biasanya akan melebar
dan tumbuh tunas baru yang sering dipangkas. Daun bayam hijau umumnya
berbentuk bulat telur dengan ujung agak meruncing, dan urat-uratnya daunnya
terihat jelas.Ciri-ciri bayam hijau cabut siap panen adalah umur tanaman antara
25-35 hari setelah tanam. Tak hanya kaya akan vitamin, bayam hijau juga
mengandung berbagai mineral seperti magnesium, asam folat, zat besi, potasium,
kalsium dan sodium, bayam hijau juga memiliki kandungan nutrisi yang cukup
lengkap seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan Vitamin A. Dengan
kandungan nutrisi vitamin dan mineral yang lengkap, bayam memiliki beberapa
manfaat bagi kesehatan seperti untuk menjaga kesehatan mata, mengurangi stres,
hingga mencegah kanker. Selain itu, bayam aman dikonsumsi bagi ibu hamil.
Sayur berwarna hijau tersebut juga bisa dikonsumsi berbagai usia, mulai dari
anak-anak, hingga orangtua.
Energi 36 kkal
Protein 3,5 gr
Lemak 0,5 gr
Karbohidrat 6,5 gr
Kalsium 267 mg
Serat 0,8 gr
Zat besi 3,9 mg
Fosfor 67 g
Daun Katuk
Daun katuk merupakan salah satu jenis sayuran yang mudah diperoleh di
7
setiap pasar baik pasar tradisional maupun swalayan. Ditinjau dari kandungan
gizinya, daun katuk merupakan jenis sayuran hijau yang banyak manfaat bagi
kesehatan dan pertumbuhan badan. Di dalam daun katuk terdapat cukup banyak
kandungan kalori, protein, kalsium, zat besi, fosfor dan vitamin yang dibutuhkan
dapat membunuh bakteri antara lain asam seskuiterna, alkaloid papaverin, tanin,
yang sangat berguna bagi tubuh kita. Manfaat daun katuk yaitu : melancarkan
dan otak.
Energi 59 kkal
Protein 4,8 gr
Lemak 2 gr
Karbohidrat 11 gr
Buah Bit
8
Manfaat Buah Bit :Menurunkan tekanan darah dan menjaga kesehatan jantung,
Mencegah pikun, Baik bagi penderita diabetes, Meningkatkan kinerja fisik,
Memiliki sifat antiradang.
Energi 44 kkal
Protein 1,7 gr
Lemak 0,2 gr
Serat 2 gr
Ubi jalar kuning merupakan jenis ubi jalar yang warna daging umbinya
kuning, kuning muda atau putih kekuning-kuningan. Keunggulan dari ubi jalar
kuning ini adalah mengandung betakaroten yang tinggi. Betakaroten yang ada
dalam ubi jalar dapat mengurangi sekitar 40% resiko terkena penyakit jantung,
matahari, dan gangguan otot. Ubi jalar kuning memiliki banyak keunggulan
seperti kandungan gizi yang lengkap. Ubi jalar kuning juga memiliki keunggulan
lain seperti kandungan nutrisi yang baik, umur yang relatif pendek, dan produksi
yang tinggi. Ubi jalar kuning juga dianggap lebih murah, lebih manis, banyak
mengandung pati dan gluten Kroket ubi jalar merupakan salah satu olahan
berbahan dasar ubi jalar yang bisa dijadikan suatu inovasi yang kreatif. Ubi jalar
yang digunakan nantinya bila dicampur akan menghasilkan kroket yang menarik
dan memiliki citra rasa yang berbeda dari kroket pada umumnya. Dan kroket
9
masyarakat dalam menjaga kekebalan tubuh danmencegah bertambahnya
Kandungan beta karoten yang terdapat pada kroket ini dapat mencegah penyakit
yang degeneratif.
Hal ini dikarenakan β-karoten merupakan salah satu antoksidan yang dapat
10
BAB III
METODE
Alat Bahan
Thermometer Daun bayam merah
Kompor gas Daun bayam hijau
Panci pengukus Daun katuk
Blower Buat bit
Baskom Ubi jalar kuning
Saringan
Sendok
C. Prosedur Kerja
Timbang sampel terlebih dahulu
11
Sebelum digunakan sampel terlebih dahulu dibersihkan dari batangnya,
dan cuci bersih
Bagi sampel menjadi tiga untuk tiga pengolahan proses termal, yaitu
blanching, pasteurisasi, dan tanpa perlakuan.
Ukur suhu air yang mendidih dengan menggunakan thermometer.
Untuk blanching digunakan metode blanching boiling. Air dipanaskan
pada suhu 99,50 C selama 3 menit.
Setelah 3 menit, angkat dan tiriskan hingga kering sampai air tidak
menetes lagi. Dan timbang
Untuk pasteurisasi menggunakan metode boiling. Air dipanaskan sampai
suhu 60-650 C selama 30 menit
Setelah 30 menit angkat, tiriskan hingga kering sampai air tidak menetes
lagi.
Bayam Merah
Blanching Pasteurisasi
12
13
Bayam Hijau
Blanching
14
Pasteurisasi
15
Daun Katuk
Blanching
16
Pasteurisasi
17
Buah Bit
Blanching
18
Pasteurisasi
19
E. Diagram Alir Praktikum
21
A. HASIL
Bayam Merah
Bayam hijau
Daun Katuk
No Perlakuan Tekstur Warna Berat
Sebelum Setelah Sebelum Setelah Berat Berat
Dimasak dimasak Dimasak dimasak Kotor Bersih
1. Blanching Keras Layu Hijau Hijau 200 225
(lunak) tua gram gram
2. Pasteurisasi Keras Sangat Hijau Hijau 200 205
Layu Muda gram gram
3. Tanpa Keras - hijau - 200 200
perlakuan gram gram
Buah Bit
No Perlakuan Tekstur Warna Berat
22
Sebelum Setelah Sebelum Setelah Berat Berat
Dimasak dimasak Dimasak dimasak Kotor Bersih
F. Blanching Keras Sedikit Merah Merah 300 230
lunak gelap gelap gram gram
pekat
G.Pasteurisasi Keras Keras Merah Merah 180 140
gelap gelap gram gram
pekat pekat
H.Tanpa Keras Sangat Merah - 110 80
perlakuan keras gelap gram gram
pekat
B. Pembahasan.
Hasil pratikum tentang blancing dan pasteurisasi yaitu daun katup, bayam
hijau dan sawi hijau memiliki tekstur yang agak sedikit keras dengan teknik
blancing menggunakan metode blancing boiling air di panaskan pada suhu
99,50 C selama 3 menit dengan warna hijau terang. Sedangkan untuk teknik
pasteurisasi mengunakan metode boiling air di panaskan sampai suhu 60-650
C selama 30 menit, daun katup, bayam hijau dan sawi hijau memiliki tekstur
yang lembek dengan warna hijau tua. Sedangkan daun katup, bayam hijau dan
sawi hijau sebelum diberi perlakuan blancing atau pun pasteurisasi berwarna
hijau dan teksturnya seperti sayur daun pada biasanya.
Untuk buah bit dan ubi jalar sebelum diberi perlakuan warnanya tetap
sama seperti warna buah bit pada dasarnya yaitu merah hati sedangkan ubi
jalar kuning pucat dengan tekstur keras. Setelah diberi perlakuan blacing
dengan menggunakan metode blancing boiling air di panaskan pada suhu
99,50 C selama 3 menit warna buah bit sedikit berbeda yaitu ungu tua dengan
23
tekstur mulai lunak sedangkan ubi jalar yang tadi nya kuning pucat mulai
mengeluarkan warna yang sedikit cerah yaitu kuning dengan tekstur agak
sedikit lunak. Sedangkan untuk teknik pasteurisasi mengunakan metode
boiling air di panaskan sampai suhu 60-650 C selama 30 menit, buah bit
memiliki warna ungu tua dengan tekstur yang lunak sedangkan ubi jalar
bewarna orange dengan tekstur yang lunak.
Dari hasil pratikum kita dapat ambil kesimpulan bahwa teknik blancing
sangat cocok digunakan untuk memasak sayur, sedangkan teknik pasteurisasi
cocok untuk umbi – umbian karena dengan teknik pasteurisasi warna umbi-
umbian lebih keluar dan umbinya mulai lunak sedangkan jika menggunakan
teknik blancing warna umbi masih kurang cerah dengan tekstur yang masih
agak sedikit keras.
24
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses pasteurisasi lebih baik dari pada proses blanching untuk sayuran
meski waktu dari proses pasteurisasi lebih panjang dari pada proses blanching
tetapi proses pasteuriasi lebih bagus dan tidak merusak tekstur dan vitamin dari
sayur bayam tersebut sehingga sayur bayam tidak mengalami kerusakan yang
sangat parah dan masih enak untuk dikonsumsi tidak terlalu keras daan tidak juga
terlalu lembut.
B. Saran
25
DAFTAR PUSTAKA
http://lanimeita.blog.upi.edu/2015/10/01/18/
(https://hot.liputan6.com/read/4187547/12-manfaat-bayam-merah-untuk-
kesehatan-kaya-nutrisi-penting)
(https://brilicious.brilio.net/kuliner-kesehatan/15-manfaat-bayam-hijau-untuk-
kesehatan-turunkan-risiko-kanker-201012b.html#)
(https://www.alodokter.com/manfaat-buah-bit-si-merah-dengan-segudang-nutrisi)
26
27