Anda di halaman 1dari 30

STUDI PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP TORTILLA CHIPS

DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG IKAN BILIH


(Mystacoleucus padangensis)

SALOMO ANDRI

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
STUDI PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP TORTILLA CHIPS
DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG IKAN BILIH
(Mystacoleucus padangensis)

USULAN PENELITIAN

DALAM BIDANG TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana


pada Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

SALOMO ANDRI
NIM: 1804124322

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

PENGESAHAN USULAN PENELITIAN

Judul Penelitian : Studi Penerimaan Konsumen Terhadap Tortilla Chips


Dengan Penambahan Tepung Ikan Bilih (Mystacoleucus
padangensis)
Nama : Salomo Andri
NIM : 1804124322
Jurusan : Teknologi Hasil Perikanan
Program Studi : Teknologi Hasil Perikanan

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Dahlia, M.Si


Dr. Desmelati, S.Pi, M.Sc
NIP. 19590419 1986032001
NIP. 197202161998032001

Diketahui Oleh:
Dekan

Prof. Dr. Rifardi, M. Sc


NIP. 1964012519600310002

Tanggal Lulus Ujian:


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan usulan
penelitian ini dengan judul “Studi Penerimaan Konsumen Terhadap Tortilla
Chips Dengan Penambahan Tepung Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis)”
yang merupakan panduan bagi penulis dalam melakukan penelitian.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Desmelati S.Pi, M.Si
selaku pembimbing I dan Ibu Ir. Dahlia, M.Si selaku pembimbing II atas segala
petunjuk dan bimbingannya sejak penentuan judul penelitian hingga
terselesaikannya penyusunan usulan penelitian ini.
Dalam penulisan usulan penelitian ini penulis menyadari masih terdapat
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan
usulan penelitian ini.

Pekanbaru, Februari 2023

Salomo Andri
DAFTAR ISI

Isi Halaman
Contents

KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL...................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. i
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. vi
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang............................................................................. 1


1.2. Peumusan Masalah...................................................................... 2
1.3. Tujuan dan Manfaat..................................................................... 3
1.4. Hipotesis...................................................................................... 3
II. METODE PENELITIAN
2.1. Waktu dan Tempat...................................................................... 4
2.2. Bahan dan Alat............................................................................ 4
2.3. Metode Penelitian........................................................................ 4
2.3.1. Formulasi pembuatan tortilla chpis................................... 5
2.4. Prosedur Penelitian...................................................................... 5
2.4.1. Proses pembuatan tepung ikan bilih.................................. 5
2.4.2. Skema pembuatan tepung ikan bilih.................................. 6
2.4.3. Proses pembuatan tortilla chips......................................... 6
2.4.4. Skema pembuatan tortilla chips........................................ 8
2.5. Pengamatan.................................................................................. 9
2.5.1. Penilaian Organoleptik...................................................... 9
2.6. Analisis Proksimat....................................................................... 9
2.6.1. Uji kadar air....................................................................... 9
2.6.2. Analisis kadar protein........................................................ 10
2.6.3. Analisis kadar lemak......................................................... 11
2.6.4. Analisis kadar abu............................................................. 11
2.7. Analisis Data................................................................................ 12
2.8. Asumsi......................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Formulasi pembuatan tortilla chips dengan penambahan tepung


ikan bilih...........................................................................................
...................................................................................................... 5
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Skema pembuatan tepung ikan bilih........................................................ 6


2. Skema pembuatan tortilla chips................................................................
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Score sheet uji kesukaan......................................................................


.........................................................................................................16
2. Jadwal penelitian.................................................................................
.........................................................................................................18
3. Biodata pribadi dan pembimbing.........................................................
.........................................................................................................19
4. Anggaran biaya....................................................................................
.........................................................................................................20
5. Outline Sementara...............................................................................
.........................................................................................................21
1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki berbagai macam jenis
ikan air tawar yang berkualitas. Selain itu, mayoritas warga negara Indonesia juga
gemar mengkonsumsi ikan. Ikan adalah satu makanan yang sangat mudah
ditemukan, hal inilah yang menyebabkan permintaan penjualan jenis ikan air
tawar menjadi meningkat. Sehingga banyak masyarakat yang mulai membuat
produk olahan berbahan dasar ikan untuk memenuhi permintaan pasar (Maryani
et al. 2019). Sifat ikan yang mudah mengalami pembusukan karena kandungan
airnya yang tinggi juga menyebabkan ikan perlu diolah menjadi produk olahan
agar bisa bertahan lebih lama (Ramlawati dan Ramli 2018).

Salah satu ikan tawar yang sering dibuat menjadi produk olahan adalah
ikan bilih (Mystacoleucus padangensis). Ikan bilih merupakan jenis ikan tawar
yang hidup dan bersifat endemik di perairan Danau Singkarak. Spesies endemik
adalah spesies yang hanya ditemukan di satu tempat dan tidak ditemukan di
tempat lain (Indrawan 2007). Ikan bilih adalah salah satu sumber protein hewani
yang sangat potensial untuk dikembangkan karena kandungan gizinya yang tinggi.
Tepung ikan Bilih per 100 gram yaitu zink 166, 83 mg/kg, protein 63%, lemak
8,84%, karbohidrat 34,03%, kadar air 9,27%, kadar abu 13,74% dan kalori 467,68
kkal (Medhyna dan Yeni 2022).
Kandungan ikan Bilih yang sangat bermanfaat menyebabkan ikan bilih
bernilai ekonomis dan dijadikan sebagai komoditas ekspor ke negara Malaysia
dan Singapura. Di Indonesia sendiri ikan Bilih juga dipasarkan ke Riau, Jambi dan
Jakarta. Ikan Bilih dipasarkan biasanya dalam bentuk ikan bilih asap dan goreng.
Selain itu ikan bilih juga berpotensi untuk dijadikan snack yang bisa dikonsumsi
oleh masyarakat (Luthfi dan Zaenal 2012).
Snack merupakan makanan ringan yang dikonsumsi di antara hidangan
utama (makan pagi, makan siang, dan makan malam) yang berkontribusi
menyumbang energi dan zat gizi. Namun nilai gizi dari makanan ringan ini masih
terbatas. Snack yang beredar di pasar tidak memiliki keseimbangan nilai gizi
2

karena tinggi kalori dan monosodium glutamate. Oleh sebab itu perlu dilakukan
fortifikasi pada produk snack agar dapat lebih menambah keseimbangan nilai gizi
bagi konsumen. Salah satu jenis snack yang digemari oleh masyarakat adalah
tortilla chips (Kumalaningsih et al. 2005).
Tortilla chips adalah suatu produk berbahan dasar tepung jagung yang
memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi sebagai salah satu bahan utama dalam
pembuatan suatu produk. Tortilla chips termasuk makanan cemilan yang bersifat
kering dan mempunyai daya simpan yang cukup lama serta disukai oleh semua
golongan umur baik anak-anak, remaja maupun dewasa sehingga produk tortilla
ini sangat potensial untuk dikembangkan dalam industri makanan berskala mikro
(Fajriah et al. 2019).
Tortilla chips merupakan khas dari Meksiko berbentuk keripik dengan bahan
baku jagung yang dibuat melalui proses pemasakan, penggilingan, pengeringan
dan penggorengan. Tortilla chips mengandung 2,81% protein, 2,57% air, 4,49%
kadar abu, 28,89% kadar lemak, dan 62,23% karbohidrat. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa tortilla chips rendah protein dan tinggi dengan karbohidrat.
Oleh sebab itu produk tortilla perlu dilakukan fortifikasi olahan tepung ikan bilih
yang tinggi akan protein dan serat sehingga membentuk keseimbangan gizi dan
meningkatkan nilai tambah pada suatu produk yang dibuat (Santoso et al. 2006).
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, penulis tertarik melakukan
penelitian tentang studi penerimaan konsumen terhadap tortilla chips dengan
penambahan tepung ikan Bilih yang memiliki harga lebih murah.
1.1. Perumusan Masalah
Pembuatan tortilla chips pada umumnya mengunakan tepung jagung
sebagai bahan utama. Akan tetapi kandungan gizi tepung jagung sangat sedikit
terutama kandungan proteinnya, maka perlu dilakukannya penambahan tepung
ikan bilih terhadap pembuatan tortilla chips. Sehingga dalam penelitian ini
diajukan rumusan permasalahan yaitu :
1. Apakah penambahan tepung ikan bilih memberikan pengaruh terhadap
kandungan gizi tortilla chips?
2. Apakah penambahan tepung ikan bilih pada pembuatan tortilla chips
memberikan pengaruh terhadap penerimaan konsumen?
3

1.2. Tujuan dan Manfaat


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung
ikan bilih terhadap kandungan gizi tortilla chips serta mengetahui pengaruh
penerimaan konsumen terhadap tortila chips yang difortifikasi dengan tepung
ikan bilih.
Adapun manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi kepada
masyarakat atau konsumen bahwa tortilla chips dengan penambahan tepung ikan
bilih sangat baik untuk dikonsumsi.
1.3. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
H0 : Tidak ada pengaruh penambahan tepung ikan bilih pada pembuatan
tortilla chips terhadap penerimaan konsumen.
H1 : Ada pengaruh penambahan tepung ikan bilih pada pembuatan tortilla
chips terhadap penerimaan konsumen.
4

II. METODE PENELITIAN

2.1 Waktu dan Tempat


Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret 2023 yang bertempat di
Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Riau.
2.2 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tepung ikan bilih,
tepung jagung, tepung maizena, bawang putih, gula, garam. Sedangkan
alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu timbangan analitik, panci
presto, meat grinder, oven, alat pencetak, kompor, wajan, blender, pisau,
plastik, rolling pin, baskom.
2.3 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode
eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan 4 taraf perlakuan yaitu T0 (tanpa penambahan tepung ikan bilih), T1
(10% penambahan tepung ikan bilih), T2 (20% penambahan tepung ikan
bilih), T3 (30% penambahan tepung ikan bilih). Masing-masing perlakuan
dilakukan 3 (tiga) kali ulangan sehingga satuan percobaan menjadi 12 unit.
Parameter yang diuji dalam penelitian ini adalah tingkat uji mutu
terhadap rupa, aroma, tekstur dan rasa. Selanjutnya dilakukan analisis
proksimat yaitu kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar abu dan
tingkat kerenyahan.

Model matematis yang diajukan menurut rancangan Gasperz


(1995), adalah sebagai berikut:

Yij = µ + τi + ∑ij

Dimana:

Yij = Nilai pengamatan dari ulangan ke-j yang memperoleh perlakuan ke-i

µ = Nilai tengah umum


5

τi = Pengaruh perlakuan ke-i

∑ij = Pengaruh galat ke-j yang memperoleh perlakuan ke-i

2.3.1 Formulasi pembuatan tortilla chips


Tabel 1. Formulasi pembuatan tortilla chips dengan penambahan tepung ikan
bilih
Perlakuan
Bahan (g)
T0 T1 T2 T3
Tepung ikan 0 50 100 150
Tepung Jagung 500 500 500 500
Garam 10 10 10 10
Tepung maizena 100 100 100 100
Merica bubuk 2 2 2 2
Baking powder 5 5 5 5
Bawang putih 20 20 20 20
Kapur sirih 2,7 2,7 2,7 2,7
Air 500 500 500 500
Sumber : Tri Wulandari 2008

2.4 Prosedur Penelitian


2.4.1 Proses pembuatan tepung ikan bilih (Ramadan et al. 2019)
dimodifikasi

Adapun proses pembuatan tepung ikan bilih dapat dilihat sebagai berikut :
1. Ikan bilih dibersihkan dengan melepas kepala dan seluruh isi perutnya.
2. Ikan bilih yang telah dibersihkan dari kepala dan isi perut selanjutnya
dicuci bersih dari kotoran-kotoran.
3. Setelah dicuci bersih, ikan bilih direndam dalam air selama 15 mneit untuk
menghidrasi ikan.
4. Setelah itu ikan di keringkan menggunakan oven pada suhu 60°C selama 7
jam.
5. Blender ikan bilih yang telah dikeringkan pada oven sampai halus.
6. Ayak tepung ikan bilih menggunkan ayakan 80 mesh.
6

2.4.2 Skema pembuatan tepung ikan bilih

IIkan bilih

Preparasi ikan bilih, pembersihan (kepala dan isi


perut dibuang)

Ikan bilih dicuci bersih

Ikan bilih direndam air selama 15 menit

Ikan bilih di keringkan menggunakan oven dengan suhu


600 C selama 7 jam

Daging ikan dihaluskan dengan cara diblender


lalu diayak (pengayakan 80 mesh)

ITepung ikan
Gambar 1. Skema pembuatan tepung ikan bilih
2.4.3 Proses pembuatan tortilla chips (Kumalaningsih et al. 2005
dimodifikasi)
Adapun proses pembuatan tortilla chips dapat dilihat sebagai berikut :
1. Pembuatan larutan kapur
Untuk membuat 10 liter larutan kapur dilakukan dengan menambahkan 50 gram
kapur sirih dengan 10 liter air, setelah itu diaduk sampai larut.
2. Presto jagung
Jagung setelah ditimbang kemudian dipresto selama 1 jam.
3. Perendaman dengan larutan kapur sirih
7

Setelah jagung dipresto, jagung dibiarkan terendam dalam larutan kapur selama
18 jam, selama perendaman dilakukan pengadukan.

4. Pencucian
Setelah jagung direndam, jagung dicuci 5 kali dengan air bersih untuk
menghilangkan sisa kapur. Kemudian jagung ditiriskan.
5. Penggilingan
Jagung yang telah ditiriskan kemudian digiling menggunakan blender hingga
halus, tambahkan bumbu-bumbu seperti bawang putih, garam, lada dan bahan
lainnya.
6. Pencampuran bahan
Jagung yang telah digiling dan diberi bumbu kemudian ditambahkan tepung
maizena kemudian diaduk hingga semua bahan tercampur rata.
7. Pencetakan adonan
Adonan ditipiskan hingga membentuk lembaran tipis, kemudian lembaran
tersebut dipotong-potong sesuai selera.
8. Pengeringan
Tortilla basah yang telah dipotong-potong kemudian dijemur dibawah sinar
matahari selama 5 jam.
9. Penggorengan
Keripik tortilla mentah kemudian digoreng dengan minyak panas hingga berwarna
kuning kecoklatan.
10. Penyelesaian
Tahap penyelesaian ialah pengemasan. Pengemasan dapat dilakukan dengan
menggunakan plastik tebal atau kaleng yang ditutup rapat.
8

2.4.4 Skema pembuatan tortilla chips

Pembuatan larutan kapur

Jagung di presto

Jagung yang sudah di presto kemudian


di rendam menggunakan larutan kapur
sirih

Setelah di rendam kemudian jagung di


cuci menggunakan air bersih

Kemudian dilakukan penggilingan


jagung menggunakan blender

Pencampuran bahan-bahan dan tepung


ikan dan diaduk sampai homogen

T0 T1 T2 T3
tanpa penambahan Penambahan Penambahan Penambahan
tepung ikan bilih tepung ikan tepung ikan tepung ikan
bilih 10% bilih 20% bilih 30%

Pencetakan adonan

Setelah di cetak kemudian adonan di keringkan

Adonan yang sudah kering siap untuk di lakukan penggorengan


9

Tortilla chips
Gambar 2. Skema pembuatan tortilla chips

2.5 Pengamatan
2.5.1. Penilaian organoleptik
Uji organoleptik yang lebih spesifik untuk suatu jenis mutu
tertentu. Skor penilaian berdasarkan uji mutu terhadap tortilla chips ikan
bilih. Penilaian ini bertujuan untuk mengamati rupa, rasa, tekstur dan
aroma pada tortilla chpis ikan bilih. Penelitian ini menggunakan panelis
agak terlatih yang diambil dari mahasiswa jurusan Teknologi Hasil
Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.

2.6. Analisis Proksimat


2.6.1. Analisis kadar air (AOAC 2005)
Analisis kadar air dilakukan untuk mengetahui kandungan atau
jumlah air yang terdapat pada sampel. Tahap pertama yang dilakukan pada
analisis kadar air adalah mengeringkan cawan porselen dalam oven pada
suhu 102-105oC hingga diperoleh berat konstan selama 15 menit. Cawan
tersebut diletakkan ke dalam desikator (kurang lebih 30 menit) dan
dibiarkan sampai dingin kemudian ditimbang. Sampel ditimbang seberat
5 gram. Selanjutnya cawan yang telah diisi sampel dimasukkan ke dalam
oven dengan suhu 102-105oC selama 6 jam. Cawan tersebut dimasukkan
ke dalam desikator dan dibiarkan sampai dingin kemudian ditimbang.

Perhitungan kadar air:

(B−C)
% Kadar air= X 100 %
(B− A)

Keterangan:
A = Berat cawan porselen kosong (gram)
B = Berat cawan porselen dengan daging ikan kembung (gram)
10

C = Berat cawan porselen dengan daging ikan kembung setelah


dikeringkan (gram)

2.6.2. Analisis kadar protein, metode Kjeldahl (AOAC 2005)


Analisis protein untuk mengetahui kandungan protein kasar
(crude protein) pada sampel. Tahapan yang dilakukan dalam analisis
protein terdiri dari tiga tahap, yaitu destruksi, destilasi, dan titrasi.
1. Tahap destruksi
Sampel ditimbang seberat 1 gram, kemudian dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl.
Setengah tablet kjedahl atau selenium dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl yang
berfungsi untuk mempercepat reaksi tersebut dan ditambahkan 10 mL H 2SO4.
Kemudian tabung yang berisi larutan tersebut dimasukkan ke dalam alat pemanas
dengan suhu 410oC. Proses destruksi dilakukan sampai larutan menjadi hijau
bening.

2. Tahap destilasi
Sampel yang telah didestruksi dilarutkan ke dalam labu takar 100 mL
menggunakan akuades. Air bilasan juga dimasukkan ke dalam alat destilasi dan
ditambahkan larutan NaOH 40% sebanyak 10 mL. Kemudian cairan dalam ujung
tabung kondensor ditampung dalam erlenmeyer 125 mL berisi larutan H 3BO3 dan
3 tetes indikator (cairan methyl red dan bromocresol green) yang ada di bawah
kondensor. Destilasi dilakukan sampai terjadi perubahan warna dari merah muda
menjadi biru.

3. Tahap titrasi
Titrasi dilakukan dengan menggunakan HCl 0,1 N sampai warna larutan pada
erlenmeyer berubah warna menjadi merah muda kembali.
Perhitungan kadar protein:

Pengencer x ml HCL ( sampel−blanko )


% N¿ x NaCl xBA Nitrogen x 100
berat sampel ( gram ) x 1000
11

% Protein = % N x faktor konversi

Dimana:

BA Nitrogen = 14,007

Faktor konversi protein = 6,25

2.6.3. Analisis kadar lemak (AOAC 2005)

Sampel seberat 5 gram (X) dimasukkan ke dalam kertas saring dan


dimasukkan ke dalam selongsong lemak, kemudian dimasukkan ke dalam soxhlet
dan kemudian labu lemak yang sudah ditimbang berat tetapnya (A) disambungkan
dengan soxhlet.
Selongsong lemak dimasukkan ke dalam soxhlet dan disiram dengan
pelarut lemak heksana. Tabung ekstraksi dipasang pada alat destilasi soxhlet lalu
dipanaskan pada suhu 80oC menggunakan pemanas listrik selama 6 jam.Pelarut
lemak yang ada dalam labu lemak didestilasi hingga semua pelarut lemak
menguap.kemudian Saat destilasi, pelarut akan tertampung disoxhlet dan
dikeluarkan sehingga tidak kembali ke dalam labu lemak.

Labu lemak dikeringkan dalam oven pada suhu 105 oC selama 15


menit, setelah itu labu didinginkan dalam desikator sampai beratnya
konstan (B).
Perhitungan kadar lemak:

(B−A )
% Kadar lemak= x 100 %
X
Keterangan:

X = Berat sampel (gram)

A = Berat labu kosong (gram)

B = Berat labu lemak dengan lemak (gram)

2.5.2.4. Analisis kadar abu (AOAC 2005)

Analisis kadar abu dilakukan untuk mengetahui jumlah abu yang


terdapat pada sampel terkait dengan mineral. Siapkan cawan porselen
12

dibersihkan dan dikeringkan di dalam oven bersuhu sekitar 105 oC selama


30 menit.Cawan porselen tersebut dimasukkan ke dalam desikator (30
menit) dan kemudian ditimbang. Lalu Sample yang sudah dicacah
ditimbang sebanyak 5 gram, kemudian dimasukkan ke dalam cawan
porselen. Selanjutnya dibakar di atas kompor listrik sampai tidak berasap
dan dimasukkan ke dalam tanur pengabuan dengan suhu 600 oC selama 6
jam. Cawan dimasukkan di dalam desikator dibiarkan sampai dingin dan
kemudian ditimbang.

Perhitungan kadar abu:

(C − A )
Kadar abu (%) = ( B − A ) x 100%

Keterangan:

A = Berat cawan porselen kosong (gram)

B = Berat cawan porselen dengan sampel (gram)

C = Berat cawan porselen dengan sampel setelah dikeringkan (gram) dan


analisis kadar kalsium dan phospor

2.6. Analisis Data


Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan grafik,
selanjutnya dilakukan analisis secara deskriptif dengan studi literatur yang
ada. Data yang diperoleh dilanjutkan dengan analisis variansi (anava)
menguji dua varian atau ragam. Berdasarkan analisis variansi, jika F hitung >
F tabel pada tingkat kepercayaan 95% berarti hipotesis ditolak, kemudian
dapat dilakukan uji lanjut BNJ, Apabila F hitung< F tabel maka hipotesis
diterima, maka tidak perlu dilakukan uji lanjut.
2.7. Asumsi
Dalam penelitian ini diajukan asumsi sebagai berikut;
1. Tingkat keterampilan peneliti selama penelitian dianggap sama.
2. Tingkat keterampilan panelis pada saat uji organoleptik dianggap sama.
13
14

DAFTAR PUSTAKA

[AOAC] Association of Official Analytical Chemist. 2005. Official Method of


Analysis of The Association of Official Analytical of Chemist. Arlington:
The Association of Official Analytical Chemist, Inc.
Fajriah, F., Junaidin, J., Nudiyanti, I., dan Isamu, K. T. 2019. Pemanfaatan dan
Peningkatan Produksi Rumput Laut bagi Masyarakat Desa Torokeku,
Kecamatan Tinanggea, Konawe Selatan, Sultra. Jurnal Pengabdian Pada
Masyarakat, 4(1), 11-18.
Fatmawati dan Mardiana. 2014. Analisis Tepung Ikan Gabus Sebagai Sumber
Protein. Jurnal Ilmiah Octopus. 3(1) : 235-243
Gasperz, V. 1995. Teknik Analisis Dalam Penelitian Percobaan I. Bandung:
Tarsito.
Indrawan, M. 2007. Biologi Konservasi. Jakarta : Yayasan Bina Sains Hayati
Indonesia

Kumalaningsih, S, Wignyanto, Fitria. 2005. Perancangan Unit Pegolahan Keripik


Tortilla Jagung (Corn tortilla chips) Dalam Skala Industri Kecil. Jurnal
Teknologi Pertanian, 5 (1): 7-16.
Lutfhi, A dan Zaenal, A.S. 2012. Pengaruh Metode Pengeringan Terhadap
Komposisi Nilai Gizi Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis). Seminar
Nasional MPHPI : 107-111
Maryani, Eko E. dan Sapto, C. U. 2019. Efektivitas Ekstraks Bunga Kenanga
(Cananga odorata) Sebagai Bahan Anestesi pada Trasportasi Benih Nila
Merah (Oreochromis sp) Tanpa Media Air. Saintek Perikanan vol. 14, no. 1
Medhyna, V dan Yeti, A. 2022. Aspek Laboratorium Tepung Ikan Bilih (M-
Padangensis) Sebagai Inovasi Pengolahan MP-ASI. Human Care Journal,
7(2): 482-486.
Ramadan, R, Nuryanto, Wijayanti, H.S. 2019. Kandungan Gizi dan Daya Terima
Cookies Berbasis Tepung Ikan Teri (Stolephorus sp) Sebagai PMT-P Untuk
Balita Gizi Kurang. Journal of Nutrition College, 8(4): 264-273.
Ramlawati, dan Ramli, A. 2018. Pembuatan Berbagai Produk Olahan Ikan Bagi
Kelompok Tani Nelayan Di Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar.
Jurnal IPA Terpadu 1 (2): 86-95.
Santoso, B, Nur, H, Wahyu A.. 2006. Tortilla. Trubus Agrisarana. Surabaya.
Wulandari, T. 2008. Pengaruh Subtitusi Tempe Terhadap Kualitas Organoleptik
dan Kandungan Gizi Tortilla Chips. [Skripsi]. Program Sarjana Universitas
Negeri Semarang
Wulandari, E. 2016. Perbedaan Kualitas Tortilla Chips Tepung Maizena
Komposit Tepung Mocaf (Modified Casada Flour). [Skripsi]. Semarang :
Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Universitas Negeri Semarang.
15
16

LAMPIRAN

Lampiran 1. Score sheet uji organoleptik

Nama Panelis :
Umur :
Jenis Kelamin :
Intruksi : Beri penilaian terhadap studi penerimaan konsumen terhadap
tortilla chips tepung ikan bilih pada score sheet berdasarkan
rupa, aroma, rasa dan tekstur.
Kriteria Nilai Kode Sampel
17

T T T T T T T T T T T
T
02 03 11 12 13 21 22 23 31 32 33

1 Warna
 Tortilla Chips kuning keemasan 9
 Tortilla Chips kuning 7
 Tortilla Chips kuning pucat 5
 Tortilla Chips kuning keabu-abuan 3
 Tortilla Chips kuning tidak cerah 1
2 Aroma
 Spesifik aroma Tortilla Chips,
9
segar
 Sedikit aroma tortilla chips, tidak
7
amis
 Khas aroma Tortilla Chips, Sedikit
5
beraroma ikan
 Bau amis, bau ikan masih terasa 3
 Sangat amis, bau ikan sangat terasa 1

3 Rasa
Spesifik rasa Tortilla Chips dengan
fortifikasi tepung jagung, manis
9
dan gurih

 Spesifik rasa Tortilla Chips, rasa


jagung agak terasa 7

 Dominan rasa Tortilla Chips,


kurang manis dan gurih 5

 Agak terasa ikan, kurang enak


3
 Terasa ikan, tidak enak
1
4 Tekstur
 Sangat renyah
9
 Renyah,
7
 Agak renyah, sedikit hancur
5
 Kurang renyah, rapuh, hancur
3
 Tidak renyah , sangat rapuh, sangat
hancur. 1
18

Lampiran 2. Jadwal penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret 2023. Adapun rencana
mengenai pelaksanaan kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

Bulan
Kegiatan Desemb Februa Maret
Januari 2023
er 2022 ri 2023 2023
Minggu 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Usulan Judul X
Persiapan Proposal X X X
19

Seminar Proposal
Penelitian
Penyusunan
Laporan Hasil
Penelitian
Seminar Hasil
Ujian Sarjana

Lampiran 3. Biodata pribadi dan pembimbing

1. PENELITI UTAMA

Nama : Salomo Andri


NIM : 1804124322
Jurusan : Teknologi Hasil Perikanan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Riau
20

Alamat : Jalan melati simpang baru Panam, Kota


Pekanbaru, Riau

2. PEMBIMBING I

Nama : Dr. Desmelati, S.Pi, M.Sc


NIP : 19720216998032001

Jabatan : Ketua Jurusan Teknologi Hasil Perikanan


Alamat : Fakultas Perikanan dan Kelautan
3. PEMBIMBING II

Nama : Ir, Dahlia, M.Si

NIP : 195904191986032001

Jabatan : Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan


Universitas Riau

Alamat : Fakultas Perikanan dan Kelautan

Lampiran 4. Anggaran biaya

Rincian anggaran biaya yang diperlukan pada penelitian ini yaitu sebagai

berikut:
21

I. Persiapan

1.1. Pengetikan Proposal Rp. 100.000,-


1.2. Perbanyak Proposal Rp. 200.000,-
1.3. Seminar Proposal Rp. 250.000,- +
Rp. 550.000,-

II. Pelaksanaan

2. 1.Bahan dan Media Rp. 2.350.000,-


2.2. Dokumentasi Rp. 150.000,- +
Rp. 3.500.000,-

III. Laporan

3.1. Pengetikan Laporan Rp. 200.000,-


3.2. Pencetakan Laporan Rp. 400.000,-
3.3. Seminar Hasil Rp. 550.000,-
3.4. Ujian Sarjana Rp. 750.000,- +
Rp. 1.900.000,-
IV. Dan lain-lain Rp. 500.000,-
Total Rp. 6.450.000,-
Terbilang: “Lima Juta Empat Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah”

Lampiran 5. Outline Sementara

KULIT
LEMBAR PENGESAHAN
RINGKASAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan dan Manfaat
1.4. Hipotesis
22

II. METODE PENELITIAN


3.1 Waktu dan Tempat
3.2 Bahan dan Alat
3.3 Metode Penelitian
3.4 Prosedur Penelitian
3.5 Pengumpulan Data
3.6 Analisis Data
3.7 Asumsi

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian
4.2 Pembahasan

IV. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai