CTK
PELABUHAN PERIKANAN SAMUDRA (PPS) KELURAHAN
BAGAN DELI KECAMATAN MEDAN BELAWAN
PROVINSI SUMATERA UTARA
OLEH
SALOMO ANDRI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memproleh Gelar Sarjana Pada
Fakultas Perikanan dan Kelautan
OLEH
SALOMO ANDRI
NIM. 1804124322
Disetujui Oleh
Pembimbing Lapangan,
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
magang ini. Praktek magang ini berjudul “Proses Pembekuan Ikan Layur
pembimbing saya Dr. Desmelati, S.Pi., M.Sc. yang telah banyak memberi
masukan serta bimbingan kepada saya serta memberi arahan tentang kegiatan
magang. Ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada seluruh staff di CV.
CTK Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) yang telah mengizinkan penulis untuk
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharpkan kritikan dan
masukan yang bersifat membangun dari teman, dosen, dan pembaca sekalian
menuju perbaikan yang lebih baik. Akhir kata saya ucapkan terimakasih.
Salomo Andri
5
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
DAFTAR TABEL.................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ v
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktek Magang............................................................ 3
1.3. Sasaran Kompetensi.................................................................. 3
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 26
LAMPIRAN............................................................................................. 28
7
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3. Penimbangan I..................................................................................... 20
4. Penimbangan II................................................................................... 21
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2. Kegiatan magang................................................................................. 14
9
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
3. Penyerahan plakat............................................................................. 32
1
I. PENDAHULUAN
sehingga dengan wilayah yang luas ini sangat memungkinkan untuk dimanfaatkan
potensinya karena kandungan sumber daya alam yang ada di dalamnya. Salah
daya alam yang terkandung didalamnya dan didukung tata letak dari negara
Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau kecil dan besar yang ada didalamnya,
dengan demikian maka negara Indonesia memiliki kekayaan perairan yang berupa
bakau, crustacean, decapoda, cumi- cumi, dan masih banyak lagi biota yang
merupakan bahan makanan yang bernilai tinggi dan digemari oleh banyak orang,
baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Penilaian tersebut didasarkan atas
nilai komersial dan nilai gizinya. Banyak permintaan produk berupa ikan segar
baik di indonesia maupun diluar negeri maka dari itu harus ada cara
penanganannya yang diperhatikan supaya ikan tidak rusak maupun busuk pada
saat di kirim, maka dari itu salah satu penanganannya dengan cara pembekuan
(Zulfikar, 2016).
Indonesia. Hal itu dilakukan, karena ikan sebagai salah satu komoditas dalam
peningkatan 16,39%, yaitu dari 192.926 ton pada tahun 2003 menjadi 352.220 ton
dan air sangat tinggi, oleh karenanya termasuk komoditi yang sangat mudah
Salah satu cara untuk mempertahankan mutu dan kesegaran ikan adalah dengan
dan mikrobiologi yang berakibat pada menurunnya mutu produk secara instriksik
(Handiwiyoto, 1993).
Ikan layur adalah salah satu komoditi hasil perikanan yang memiliki nilai
ekonomis tinggi dan digemari oleh masyarakat. Ikan layur termasuk ke dalam
jenis ikan demersal dimana ikan yang hidup di dasar laut. Ikan layur memiliki
badan tipis dan panjang. Produksi ikan demersal di Indonesia begitu melimpah
ekspor. Salah satu kendala dalam pemasaran adalah ikan layur termasuk hasil
satu cara pengolahan hasil perikanan yang bertujuan untuk mengawetkan suatu
pangan agar daya simpannya menjadi lebih panjang. Salah satu upaya pengawetan
bahan pangan dengan cara membekukan bahan pada suhu di bawah titik beku
pangan tersebut. Proses pembekuan akan menyebabkan kandungan air bahan akan
berubah fase menjadi bentuk padat (es), sehingga kegiatan enzim dapat dihambat
dapat mempertahankan rasa dan nilai gizi bahan pangan yang lebih baik daripada
aktivitas enzim yang dapat merusak kandungan gizi bahan pangan (Frazier, 1978).
bagaimana Proses Pembekuan pada Ikan Layur (Trichiurus sp.) di CV. CTK
Ikan Layur (Trichiurus sp.) di CV. CTK Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan
Vertebrata; Class: Pisces; Sub Class: Teleostei; Ordo: Percomorphi; Sub Ordo:
dan tengiri. Ikan layur mempunyai bentuk tubuh yang panjang dan gepeng,
ekornya panjang seperti cemeti, kulitnya tidak tidak bersisik, warnanya putih
seperti perak, sedikit kekuningan, sirip perutnya tidak ada sedangkan sirip dubur
terdiri dari duri-duri kecil yang lepas-lepas. Rahang bawah lebih panjang daripada
rahang atasnya. Mulutnya lebar dan kedua rahangnya bergerigi kuat dan tajam.
Ikan ini bersifat karnivora. Ukuran panjang bisa mencapai lebih dari 100 cm
( Saanin, 1984 ).
5
negara tujuan utama adalah Korea dan Cina. Hal ini merupakan pendorong dalam
peningkatan devisa negara. Ikan layur yang diekspor harus memiliki standar mutu
yang tinggi. Standar mutu yang tinggi menjadi sebuah keharusan suatu
produk untuk dapat diterima dan menjadi jaminan keamanan pangan bagi
konsumen.
Badan Riset Kelautan dan Perikanan (2012), kandungan gizi dan vitamin
Ikan layur umumnya hidup di wialayah iklim subtropis hingga tropis yang
biasanya hidup di perairan tropis hingga daerah beriklim sedang dalam kisaran
60°LU dan 45°LS (Froese dan Pauly, 1997), habitat hidupnya berupa perairan
6
berlumpur dari perairan pantai yang dangkal. Ikan ini juga sering memasuki
perairan muara sungai. Makanan utama pada masakcil adalah udang eupasid,
udang-udang planktonis dan ikan ikan kecil. Pada waktu dewasa ikan ini
dan dapat dilihat hubungan ekologi diantara organisme di dalam perairan itu,
1997).
Pembekuan adalah suatu proses pengolahan, yaitu suhu produk atau bahan
pangan diturunkan dibawah titik beku dan sejumlah air berubah bentuk menjadi
dan suhu pembekuanyang ingin dicapai. Suhu pembekuan dimana seluruh cairan
tubuh ikan turuh cairan tubuh ikan telah membeku disebut eutentic point dan
selanjutnya akan meningkatkan jumlah cairan tubuh ikan yang akan membeku dan
akhirnya akan mencapai air tak bebas (Suparmi dan Sumarto, 2011).
7
Menurut Suparmi dan Sumarto (2011), ada empat faktor penting yang
pembekuan.
b. Perbedaan suhu awal tubuh ikan yang didinginkan, Dimana perbedaan antara
suhu tubuh ikan semula dengan dengan suhu yang diinginkan dapat
pembekuan tersebut.
maka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik beku akan semakin lama.
air produk bahan pangan sampai serendah mungkin. Pada umumnya, produk
perikanan memiliki kandungan air sekitar 70-80% sehingga sangat cocok bagi
keseimbangan antara tekanan uap air dalam larutan dan tekanan uap air murni
pada suhu yang sama. Keadaan yang demikian biasanya disebut juga dengan Aw
kelembaban relatif (%RH) dimana bahan makanan tidak akan kehilangan air lagi
(Kanna, 2005).
maupun aktivitas enzim. Pada saat proses pembekuan berlangsung, akan terjadi
pemindahan panas dari tubuh ikan yang bersuhu lebih tinggi ke refrigerant yang
bersuhu rendah. Dengan begitu kandungan air yang ada didalam tubuh ikan akan
berubah bentuk menjadi kristal es. Kandungan air ini terdapat didalam sel jaringan
higienis yang dirancang untuk mempertahankan lingkungan yang bersih dan sehat
olahan hasil perikanan yang memenuhi syarat kesehatan adalah dengan adanya
maupun cemaran kimiawi. Cemaran tersebut biasa terjadi pada semua komponen
9
pengolahan yang meliputi bahan baku, tenaga kerja, ruangan prosesdan peralatan
Februari 2021 yang bertempat di CV. CTK Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS),
adalah dengan mengikuti pada proses pembekuan Ikan layur memberikan sebuah
pertanyaan dan wawancara untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Data yang
dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder, ditabulasikan dalam bentuk
tabel dan skema, selanjutnya dianalisis secara deskriptif sehingga dapat ditarik
jenis data yang akan dikumpulkan, maka dalam metode pengambilan data pada
praktek magang yang akan dilaksanakan adalah dengan metode mengamati secara
CV. CTK secara legalitas berdiri pada tanggal 19 Agustus 2020 sesuai
SH, Notaris di Medan. Namun usaha ini berjalan sesuai komersil sejak tanggal 10
Febuari 2011, dimulai dari usaha perorangan yang dirintis langsung oleh Bapak
Harno yang saat ini menjabat sebagai Direktur Perusahaan pada CV. CTK.
2007 berjalan dan berkembang sejak tahun 2010. CV. CTK dahulu nya adalah
UD. CTK Yang kemudian pada Oktober tahun 2020 telah berganti menjadi CV.
CTK.
CV. CTK telah berdiri selama 5 tahun dan terus berkembang menjadi
salah satu perusahaan perikanan yang cukup berkembang dengan fokus produksi
dan pemasaran.Yaitu, jasa produksi (sewa coldstorage ; air bersih dan perbekalan
ikan dari beberapa sumber) serta perdagangan dan pengolahan ikan dan hasil laut,
menjadi ikan beku terutama bahan baku yang dibutuhkan untuk UKM
atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak, sebelum barang tersebut dikirim ketujuan
akhir dan gudang ini termasuk kelompok pembekuan cepat (blast freezing).
terdiri dari tim manajemen dan staff produksi profesional dan juga berpengalaman
yang menjamin pelayanan yang sangat efisien, produk bermutu tinggi dan tentu
berpengalaman yang mengenal “Mutu dan Nilai”. Dan penyalur utama bagi
yang diemban, maka CV. CTK mempunyai visi dan misi sebagai berikut:
Visi :
Bertekad untuk menjadi unit pengolahan ikan yang unggul dalam kualitas dan
Misi :
konsumen
1. Sarana Produksi
Meja Produksi
12
Keranjang
Timbangan
Ruang Kemasan
2020 lalu. CV. CTK dipimpin oleh Pak Harno selaku pemilik instansi tersebut.
13
Tenaga kerja yang ada merupakan penduduk usia produktif yang berusia 14-
50 tahun yang sudah mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan
jasa pada suatu perusahaan maupun industri kecil. Dalam instansi disini ada 2
golongan tenaga kerja yaitu tenaga kerja tetap dan PKWT (Perjanjian Kerja
Waktu Tertentu) atau borongan. Tenaga kerja tetap adalah tenaga kerja yang
sudah memiliki upah atau gaji tetap dari perusahaan, sedangkan PKWT ialah
kerja dalam waktu tertentu atau untuk pekerjaan tertentu yang bersifat sementara
atau untuk waktu-waktu tertentu. CV. CTK memiliki tenaga kerja tetap sebanyak
fungsi yang berbeda-beda namun tetap berhubungan baik antara bagian satu
Karyawan CV. CTK bekerja mulai pukul 09.00 WIB sampai jam 18.00
WIB dan istirahat mulai jam 13.00 WIB sampai jam 14.00 WIB setiap harinya.
sangatlah baik untuk itu selama kegiatan magang berjalan saya mengikuti aturan
jam kerja karyawan yang telah berlaku. Selanjutnya tingkat pendidikan karyawan
Sumatera Utara.
Sumatera Utara.
menjelang sore hari atau sekitar mulai dari pukul 09.00 – 17.00 WIB. Hari
pertama tepat nya hari Senin tanggal 26 Januari 2021 kami mulai melakukan
berbagai kegiatan di CV. CTK. Pada hari pertama magang, peserta magang
diarahkan untuk dibimbing oleh QC. Peserta magang memperkenalkan diri dan
mengikuti kegiatan apel pada pagi hari, selesai apel kami berkeliling sekitar
pelabuhan. Hari 3 dan hari ke 4 peserta magang sudah mulai turun ke lapangan
untuk pengenalan sarana dan prasarana yang ada di CV. CTK dan juga melihat
mengikuti kegiatan rutin di CV. CTK, para peserta magang masuk kedalam cold
storage untuk melihat aktivitas yang ada disana, dan peserta magang diajak untuk
ikut serta dalam proses packing ikan kembung. Sebelumnya ikan diambil dari
ruang freezer dengan menggunakan tongkat besi untuk menarik keluar loyang.
pembekuan. Yang di pantau oleh QC dan asisten manager es dan cold storage.
cold storage mahasiswa ikut serta mengamati dan melakukan pembongkaran ikan,
peserta magang masuk kedalam cold storage untuk melihat aktivitas yang ada
disana. Peserta magang diajak untuk ikut serta dalam proses packing ikan
kembung. Sebelumnya ikan diambil dari freezer setelah dimasak selama beberapa
jam. Kemudian ikan ditimbang setiap 1 kemasan berisikan ikan 1 kg. Setelah itu
di masukkan kedalam plastik yang berguna untuk masa than lama ikan yang akan
ikan tersebut disusun diatas Hand Forklift. Setelah penuh maka dimasukkan
mencatat ikan masuk dan keluar dari ruang penyimpanan. Sambil menyaksikan
hari ke 15 saya mengamati dan ikut serta dalam kegiatan proses pemasaran
kepada pembeli yang datang ke cold storange. Setiap ada pembeli atau konsumen,
17
ikan selalu di periksa terlebih dahulu sebelum dibawa. Ini bertujuan agar setiap
data dengan mewawancarai karyawan defisi pemasaran dan juga masuk ke cold
storange untuk mewawancarai staf-staf yang ada di cold storange. Hari Berikutnya
hingga hari terakhir di lokasi magang, saya dan rekan magang saya berada di
wilayah PPS Belawan untuk bersosialisasi dan perpisahan dengan para pekerja
dan memberi kenang-kenagan kepada kantor CV. CTK juga Gedung Humas PPS
Belawan Medan.
18
Adapun proses pembekuan pada ikan layur terdiri dari beberapa langkah
yaitu :
Dari hasil kegiatan magang, Bahan baku yang menjadi produk di CV.
CTK adalah Ikan Layur beku yang disimpan di coldstorage. Sumber bahan baku
yang didapatkan oleh CV. CTK Belawan berasal dari luar daerah seperti perairan
Selat Malaka yang sebelumnya nelayan menangkap ikan dengan pukat. Pembelian
ikan sudah dalam bentuk beku kapal. Kemudian para nelayan akan menjual
dijual kepada CV.CTK Setelah sampai diperusahaan ikan disortir lalu di packing
dan langsung dimasukkan kedalam freezer selama 3-6 jam kemudian dikeluarkan
dan dimasukkan kemabli untuk disimpan sebelum di kirim atau diekspor ke luar
Bahan baku yang telah diterima harus dalam kondisi segar dan dingin
dengan menggunakan chill box. Temperatur bahan baku harus ≤ 4-5oC. Pada
kualitas temperatur bahan baku di monitoring oleh QC. Hal ini sesuai menurut
SNI 01-6941.3-2002. Bahan yang tidak sesuai di tolak dan dikembalikan lagi. Jika
suhu bahan baku melebihi batas akan segera ditambahkan es sampai pada batas
Tidak semua bahan baku itu segar yang diterima, berikut ini ciri-ciri dari
1. Ikan layur segar yaitu masih memiliki organ tubuh yang lengkap, serta
berbau amis segar dan kulit masih elastis, serta tidak terlalu banyak lendir.
5.1.2. Sortasi I
pensortiran oleh karyawan yang terlatih. Sortasi dilakukan secara cepat, bersih,
hati-hati, serta menjaga kestabilan suhu bahan baku pada kisaran ≤ 4 oC.
grade, ada dua faktor yang mempengaruhi kemunduran ikan layur yaitu: suhu
bahan baku dan grade bahan baku yang kemudian melakukan pengawasan oleh
QC.
5.1.3. Penimbangan I
yang diterima. Semua ikan layur yang di terima harus ditimbang. Penimbangan
dilakukan dengan cepat, hati-hati dan bersih dengan mempertahankan bahan baku,
ikan layur yang telah diterima oleh pemasok kemudian ditimbang dengan cara
meletakkan keranjang besar diatas timbangan. Ikan layur yang telah ditimbang
dicatat oleh QC yaitu untuk memberikan label mengenai berat ikan layur dalam
keranjang dan kode pemasok. Ikan layur yang telah ditimbang kemudian
Gambar 3. Penimbangan I
Sumber : Dokumentasi Pribadi
5.1.4. Pencucian I
Setelah Ikan layur melewati beberapa proses, ikan layur akan memasuki
5.1.5. Sortasi II
Masuk pada tahap sortasi yang ke II, pada tahap ini ikan layur disortasi
kembali untuk membedakan ukuran ikan layur tersebut dan dilakukan oleh
karyawan yang terlatih, serta memisahkan ikan layur yang layak diekspor dan
tidak layak diekspor. Ikan layur yang layak diekspor akan memasuki pada tahap
selanjutnya, sedangkan sotong yang tidak layak diekspor akan dijual kepasar.
5.1.6. Penimbangan II
dan hati-hati dengan mempertahankan suhu produk ≤ 4oC yang dilakukan oleh
21
karyawan lama secara bergantian setiap hari nya dan pengawasan dilakukan
Gambar 4. Penimbangan II
Sumber : Dokumentasi Pribadi
5.1.7. Pencucian II
maksimum 7oC ke wadah yang berisi ikan layurdengan tujuan supaya ikan layur
bersih.
5.1.8. Penyusunan
kaleng dengan bentuk susunan yang rapi supaya pada proses pengemasan posisi
ikan layur bagus dan tidak berantakan. Ikan layur disusun dengan berbagai
ukuran. Setelah ikan layur disusun dikaleng, kemudian ikan layur disusun diatas
5.1.9 Pembekuan
dan Contact Plate Freezer. Pengawasan terhadap alat pembekuan ABF harus lah
besar. Dengan suhu pembekuan mencapai -35oC, dan lama pembekuan berkisar
antara 8-12 jam. Dan suhu CPF ialah -32oC, dan lama pembekuan sekitar 5-8 jam.
23
produk akan di ekspor, proses penyimpanan harus di lakukan cara yang benar
24
agar produk tidak rusak dan mengalami kemunduran mutu. Tempat penyimpanan
5.1.12. Pemuatan
Adapun produk yang telah selesai dikemas kemudian disimpan dalam cold
dari cold storage tersebut adalah 150 ton. Produk yang berada dalam cold storage
standar.
Saat penyimpanan, karton/kardus yang telah diisi ikan layur beku disusun
secara bertumpuk di dalam cold storage. Dalam cold storage terdapat 5 jenis
pemuatan produk ikan layur beku serta produk-produk perikanan beku lainnya.
25
6.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh penulis dari hasil praktek magang yang
baik namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan lagi pada tiap-
6.2. Saran
karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Z., S. Redjeki & Ambariyanto. 2013. Studikebiasaan makanan ikan layur
(Trichiurus lepturus) diperairan pantai Bandengan Kabupaten Jepara dan
diKabupaten Tawang Weleri Kabupaten Kendal.Journal of Marine
Research. 2 (3): 95-103.
Dahlia, Desmelati dan Merry. S. 2017. Bahan Ajar Refrigerasi Hasil Perikanan
(edisi revisi 2017). FPK, UNRI, Pekanbaru.
Holthuis, L.B. 2002, The recent general of the Caridean and Stenopodideae
shirms (Class krustasea, order Decapoda Supersection Natantiamwith
Keys for Their Determinatation. Rijksmuseum van Natuurlijke Historie,
Leiden, Netherlands.
Bandung.
Sihombing, I. 2008. ekspor Ikan Layur Trichiurus sp. Bumi Aksara. Jakarta.
LAMPIRAN
29
Timbangan Afron
CPF PAN