Oleh :
KOMANG CINTYA TRI UTAMI
NIM. 1554121001
i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAGA PENGESAHAN
PADA TANGGAL:
Pembimbing I, Pembimbing II
Ir. Dewa Gede Semara Edi, M.Si Ir. I Gede Sudiarta, M.Si
NIDN.
Mengetahui,
Ir. Dewa Nyoman Sadguna, M. Agb. Ir. I Gusti Ngurah Sugiana, M.M.A
NIK. 230500084 NIK. 230500189
ii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
2.2.2 Klasifikasi........................................................................................16
iii
2.2.3 Morfologi Ikan.................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................34
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 5. Analisis……...………………………..………………………………...33
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Gaya hidup serba praktis saat ini menjadi tren di kalangan ibu rumah
satunya penyimpanan ikan. Ibu-ibu modern biasanya tidak mau direpotkan dalam
hal menyiapkan bahan setiap kali memasak. Salah satu cara yang ditempuh adalah
jenis ikan segar yang banyak dikonsumsi adalah ikan nila. Ikan nila biasa
niloticus) merupakan ikan air tawar yang termasuk dalam famili Cichlidae dan
merupakan ikan asal Afrika (Boyd, 2004). Benih ikan nila di Indonesia secara
resmi didatangkan dari Taiwan oleh Balai Penelitian Perikanan Air Tawar pada
tahun 1969. Ikan ini merupakan spesies ikan yang berukuran besar antara 200-400
gram, sifat omnivora sehingga bisa mengkonsumsi makanan berupa hewan dan
Cara mengemas dan menyimpan bahan makanan agar tahan lama menjadi
penting. Penyimpanan pada suhu rendah atau pada kondisi beku dapat
memperpanjang umur simpan bahan dan produk pangan yang mudah rusak.
Penyimpanan dingin yang tidak sesuai dapat menyebabkan kerusakan bahan dan
produk pangan, misalnya dengan terjadinya chilling injury dan freezing injury.
1
Ruang penyimpanan dingin seperti lemari es dan cold storage pada
menyebabkan terjadinya penguapan kandungan air pada ikan nila yang disimpan
kehilangan kandungan air dapat dicegah, kedua hal tersebut dapat dilakukan
dengan penyimpanan dalam wadah yang kedap udara atau yang permeabilitas uap
airnya rendah.
penyimpanan dapat dilakukan jika ikan nila ditempatkan dalam wadah yang kaku
di dalam lemari es. Salah satu wadah yang dapat digunakan adalah wadah-wadah
plastik rigid kedap udara yang saat ini banyak beredar di pasaran. Bahan dan
produk perikanan pada umumnya mempunyai sifat sangat mudah rusak (highly
mempercepat kerusakan yang terjadi pada bahan dan produk perikanan. Maka dari
itu perlu dilakukan penelitian tentang jenis pengemas terbaik untuk penyimpanan
Kabupaten Buleleng?
2
2. Apakah jenis alat penangkapan ikan yang digunakakan oleh nelayan di
Kabupaten Buleleng dalam satuan berat (kg) dan satuan jumlah (ekor)?
jumlah (ekor).
penelitian sejenis.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dari wilayah Provinsi Bali, menurut data dari BPS Kabupaten Buleleng tahun
2007 dengan luas wilayah daratan dari kabupatenini adalah 136.588 hektar atau
meliputi 24,25% dari luas wilayah daratan Provinsi Bali. Kabupaten yang
memiliki posisi geografis 80 03’ 40”- 80 23’ 00” Lintang Selatan dan 1140 25’ 55”
Bujur Timur ini terdiri dari 9 (Sembilan) kecamatan, yang mana 7 kecamatan
dengan luas wilayah sekitar 97,68 km dan panjang pantai 27,23 km. Jumlah
diantaranya Desa Sembiran, Desa Pacung, Desa Julah, Desa Bondalem, Desa
Madenan, Desa Tejakula, Desa Les, Desa Penuktukan, Desa Sambirenteng dan
Desa Tembok. Adapun yang masuk desa pesisirnya adalah Desa Sambirenteng,
Desa Tejakula, Desa Penuktukan, Desa Bondalem dan Desa Tembok (Profil
4
Berdasarkan Buku Data Statistik Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten
Kecamatan Tejakula setiap tahun dengan hasil tangkapan ikan yaitu pada tahun
2016 hasil tangkapan ikan sebanyak 5.439,0 (lima ribu empat ratus tiga puluh
sembilan koma nol) ton, pada tahun 2017 sebanyak 4.326,1 (empat ribu tiga ratus
dua puluh enam koma satu) ton dan pada tahun 2018 sebanyak 4.645,0 (empat
Ikan sebagai salah satu organisme yang menjadi kajian ekologi, sehingga
adalah kunci jawaban yang digunakan untuk menetapkan identitas suatu individu.
buku panduan kunci determinasi untuk menentukan ordo, famili, genus dan
5
spesies. Selanjutnya dilakukan pencocokan dengan katalog dan bibliografi
kepala.
atau pengaturan, atau hukum. Sehingga taksonomi dapat diartikan sebagai tatacara
berlaku. Kata taksonomi dulu lebih sering digunakan untuk klasifikasi tumbuh-
namun sekarang kedua istilah tersebut dapat digunakan untuk hewan maupun
Efendi dan Arifin (2003) menyatakan bahwa dalam taksonomi dikenal tiga
kelompok yaitu:
nama.
6
3. Gamma taksonomi menunjukkan analisa variasi yang terdapat di dalam
ciri-ciri suatu jenis ikan misalnya Klas adalah tingkatan ikan dalam penggolongan
merupakan ikan yang tidak mempunyai rahang dan Teleostei atau Osteichthyes
sering disebut sebagai susunan, misalnya kelompok ikan yang mempunyai alat
Sedangkan kelompok ikan yang dapat meloncat dari air dan beberapa saat
Demikian seterusnya setiap ada perbedaan ciri-ciri pada suatu jenis ikan akan
ke ordo atau setelah ordo sebelum masuk ke famili, atau setelah famili sebelum
masuk ke Genus apabila terdapat ciri khusus yang specifik digolongkan tersendiri
sebagai sub, sehingga ada sub klas, Sub ordo, sub famili atau sub genus bahkan
varietas atau adanya perbedaan sedikit ciri dari organisme yang sama dalam satu
7
2.2.2 Klasifikasi
skala hierarki. Tiap-tiap ketegori ini meliputi satu atau beberapa kelompok rendah
1. Ikan Cendro
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : actinopterygii
Ordo :beloniformes
Family :belonidae
Genus :Tylosurus
2. Ikan Layang
Phylum : Chordata
Class : Pisces
Ordo : Percomorphi
8
Sub ordo : Percoidea
Family : Carangidae
Genus : Decapterus
3. Ikan Lemuru
Phylum : Chordata
Superclass : Osteichthyes
Class : Pisces
Ordo : Clupeiformes
Family : Clupeidae
Genus : Sardinella
4. Ikan Lemadang
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Class : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
9
Family : Coryphaenidae
Genus : Coryphaena
5. Ikan Terbang
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Class : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Family : Coryphaenidae
Genus : Coryphaena
6. Ikan Tongkol
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Pisces
Ordo : Percomorphi
10
Family : Scombridae
Genus : Euthynnus
7. Ikan cekalang
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Family : Scombridae
Genus : Katsuwonus
8. Ikan kembung
Phylum : Chordata
Class : Pisces
Ordo : Percommorphy
Family : Scomberidae
Genus : Rastrelliger
11
Spesies :Rastrelliger brachysoma Rastrelliger kanagurta
9. Ikan Tenggiri
Filum : Chordata
Class : Pisces
Ordo : Percomorphi
Family : Scombridae
Genus : Scomberomorus
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Claas : Teleostei
Ordo : Perciformes
Family : Scombridae
12
Genus : Thunnus
susunan makhluk hidup (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Menurut Wiadnya dan
1. Kepala : bagian dari ujung mulut terdepan hingga ujung tutup insang
paling belakang. Pada bagian ini terdapat mulut, rahang atas dan bawah,
gigi, hidung, mata, insang dan sebagainya. Beberapa tipe utama posisi
mulut ikan antara lain: terminal, sub terminal, inferior dan superior
2. Badan : bagian badan mulai dari belakang tutup insang sampai belakang
anus. Bagian anggota badan antara lain: sirip, baik yang tunggal maupun
yang berpasangan. Sirip punggung, sirip ekor dan sirip dubur disebut sirip
tunggal. Sirip dada dan sirip perut disebut sirip berpasangan. Pada ikan
kan yang memiliki dua sirip punggung, bagian depannya terdiri dari duri
dan yangkedua terdiri dari duri di bagian depan diikuti oleh jari-jari yang
lunak dan umumnya bercabang. Pada ikan bersirip punggung tunggal, jari-
13
belakangnya lunak atau besekat dan umumnya bercabang (Kottelat et al.,
1993).
3. Ekor : bagian tubuh yang terletak di permulaan sirip dubur hingga ujung
sirip ekor terbelakang. Pada bagian ini terdapat anus, sirip dubur dan sirip
ekor. Adapun tipe-tipe utama sirip ekor ikan antara lain bentuk membulat,
Bentuk tubuh ikan biasanya berkaitan erat dengan tempat dan cara mereka
hidup. Secara umum, tubuh ikan berbentuk setangkup atau simetris bilateral, yang
berarti jika ikan tersebut dibelah pada bagian tengah-tengah tubuhnya (potongan
sagittal) akan terbagi menjadi dua bagian yang sama antara sisi kanan dan sisi kiri.
Selain itu, ada beberapa jenis ikan yang mempunyai bentuk non-simetris bilateral,
yaitu jika tubuh ikan tersebut dibelah secara melintang (cross section) maka
terdapat perbedaan antara sisi kanan dan sisi kiri tubuh, misalnya pada ikan
Anggota gerak pada ikan berupa sirip-sirip.Ikan dapat bergerak dan berada
Saanin (1984) sirip ikan terdiri atas jari-jari keras dan jari-jari lemah. Jari-jari
keras adalah berupa duri yang bersifat pejal, keras dan tidak dapat dibengkokkan,
sedangkan jari-jari lemah memiliki sifat seperti tulang rawan yang dapat
14
Affandi (1992) menyatakan bentuk sirip ekor secara morfologis dapat
daun sirip atas lebih besar), Hypocercal (bagian daun sirip bawah lebih besar).
menyatakan jenis ikan yang tertangkap oleh nelayan yaitu ikan cendoro, ikan
layang, ikan lemadang, ikan terbang, ikan tongkol, ikan cakalang, ikan kembung,
ikan tenggiri, ikan madidihang dan hasil penelitian pendahuluan yaitu Jenis ikan
yang di tangkap oleh nelayan adalah ikan kembung, ikan cekalang, cumi, ikan
layang, ikan lemadang, ikan tenggiri, ikan barakuda, ikan tuna, ikan tongkol dan
ikan marlin. Adapun ikan hasil tangkapan nelayan berdasarkan jenis ikan karang
Alat tangkap ikan merupakan salah satu sarana pokok yang penting dalam
15
2.4.1 Alat Tangkap di Kecamatan Tejakula
1. Pukat pantai (beach seine), alat penangkapan ikan yang termasuk dalam
kantong dan dua buah sayap serta memiliki tali yang panjang. Sepintas
lalu, alat ini mirip dengan alat tangkap trawl, namun banyak sekali
oleh seorang saja apabila ukuran alat ini kecil (Subani, 1988).
2. Pukat cincin (Purse seine) adalah alat penangkap ikan dari jaring yang
ikan, kemudian tali kolor (purse line) ditarik ke dan dari kapal hingga
disebut juga pukat atau jaring kantong, karena bentuk jaring pada saat
kolor, karena pada bagian bawah jaring dilengkapi dengan tali kolor yang
16
3. Jaring insang hanyut (Drift Gill Nets), Jaring insang adalah jaring yang
ukurannya pada seluruh bidang jaring, lebar jaring lebih pendek jika
bawah dan pelampung pada tali atas. Dalam operasi penangkapan, jaring
dipasang tegak lurus di dalam air dan menghadang arah gerak ikan. Ikan-
ikan tertangkap karena tutup insang tersangkut pada mata jaring. Jaring
4. Pancing tonda (Troll Line), alat penangkap ikan pancing tonda termasuk
aktif, terdiri dari tali, mata pancing, swivel dan umpan buatan yang juga
5. Pancing ulur (hand line) adalah suatu konstruksi pancing yang umum
ulur terdiri atas tali utama (main line) dan tali cabang (branch line) yang
terbuat dari bahan PA monofilament, swivel yang terbuat dari besi putih,
mata pancing (hook) yang terbuat dari besi, dan pemberat (sinkers) yang
terbuat dari timah. Umpan yang digunakan pada pancing ulur adalah
17
6. Bubu (Portable Traps) merupakan perangkap yang mempunyai satu atau
dua pintu masuk dan dapat diangkat dengan mudah (dengan atau tanpa
18
BAB III
METODOLOGI
Penelitian ini menggunakan metode survei yang dilaksanakan pada bulan Mei
2020.
19
3.2 Rancangan Penelitian
Jenis alat tangkap yang di gunakan untuk penangkapan ikan oleh nelayan
di Kecamatan Tejakula.
Tejakula.
tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih
20
karena Desa Les merupakan paling banyak terdapat kelompok nelayan
Bahan dan alat yang digunakan pada kegiatan penelitian ini seperti pada
Tabel berikut.
21
3.5 Prosedur Penelitian
Peta survei
Kuisioner
Bahan dan Alat
Data sheet (blangko
pencatatan data)
22
3.6 Pelaksanaan Penelitian
pengambilan sampel ikan hasil tangkapan nelayan lalu di identifikasi dan analisis
data.
suatu penelitian.
Kecamatan Tejakula.
23
Tabel 3.2 Lembar Observasi
sebanyak tiga kali selama tiga minggu dengan tabel observasi, contoh tabel
Penelitian ini akan menggunakan data deskriptif yaitu data statistik yang
sederhana, data yang di peroleh dari hasil pengamatan akan ditabulasi untuk
memperoleh hasil yang bisa digunakan sebagai informasi bagi pihak-pihak terkait.
Contoh tabulasi data dan analisis data dalam bentuk statistic sederhana dapat
24
Table 1.3 Analisis
Sampel
Hasil Tangkapan Jumlah
25
DAFTAR PUSTAKA
Buku Data Statistik Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng, 2018.
file:///C:/Users/telolit/Downloads/KKP%20Buleleng%20(Jejaring
http://furqoninspired.blogspot.com/2012/01/taksonomi-ikan.html.Diakses
26
of Western Indonesia and Sulawesi. London: Periplus Edition.
MPA for Fisheries WWF 2017, Tentang Kawasan Konservasi Perairan Investasi
perikanan Indonesia
http://awsassets.wwf.or.id/downloads/mpa_for_fisheries_2017.pdf.
Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Bogor: Bina Cipta.
Saanin, H. 1986. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan . Bina Cipta. Jakarta.
Parin, N.V. 1999. Exocoetidae, pp. 2162-2179. In Carpenter, K.E. and V.H.
Subani,W dan H.R. Barus. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di
27
Saputra A. 2002. Seleksi Umpan Untuk Meningkatkan Hasil Tangkapan
Pertanian Bogor.
28
Lampiran 1. Kuisioner Penangkapan Ikan
Hari/tanggal :
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Alamat :
4. Pendidikan :
5. Status :
6. Nama Kelompok :
B. Teknis Penangkapan
1. Operasi Penangkapan :
6. Alat Tangkap :
29
Lampiran 2. Data Sheet
DATA SHEET
Sampel No :
NamaNelayan :
Hari/tanggal :
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
30