Anda di halaman 1dari 3

Latar Belakang

Perikanan budidaya di Indonesia merupakan salah satu komponen yang


penting di sektor perikanan. Hal ini sangat berkaitan dengan peranannya dalam
menunjang persedian pangan nasional. Permintaan pasar dalam negeri untuk
kebutuhan hasil perikanan semakin meningkat dari tahun ke tahun, keadaan ini
menunjukan tingkat kesadaran masyarakat Daerah Bali yang mulai mengerti akan
pentingnya kebutuhan gizi dan kesehatan guna meningkatkan perkembangan anak
dan mengurangi kurang gizi pada manusia. Akan tetapi dukungan pemerintah
terhadap menunjang terpenuhinya kebutuhan bibit berkualitas tinggi sehingga
penggunaan bibit yang digunakan dengan kualitas rendah sehingga
mengakibatkan produktivitas yang tidak maksimal sehingga terdapat ikan yang
memasuki umur stagnan mejadi tidak layak untuk masuk pasaran akibat dari
ukuran yang tidak sesuai dengan umur ikan seperti contohnya ikan air tawar nila.

Benih ikan nila yang telah dipelihara dengan baik selama 1-4 minggu
dalam budidaya air tawar belum tentu memiliki ukuran yang sama, hal tersebut
bisa saja terjadi pada satu kolam air tawar budidaya ikan nila dikarenakan adanya
benih ikan yang berukuran berbeda dan pemberian pakan yang tidak sama rata.
Satu kali panen prosentase komposisi kelompok ukuran benih secara keseluruhan
sebagai berikut: 40% ikan nila dengan kelompok ukuran 10-12 cm, 40% ikan nila
dengan kelompok ukuran 7-9 cm dan 20% ikan nila dengan kelompok ukuran
kurang dari 7 cm dimana dibawah ukuran 7 cm tidak layak untuk pembesaran,
apabila seorang pembudidaya benih ikan nila tetap melakukan pembesaran pada
benih yang memasuki umur stagnan ini maka akan menimbulkan beberapa
kerugian dari segi ekonomi, waktu dan kualitas benih ikan nila. Kerugian-
kerugian yang ditimbulkan jika benih ikan nila memasuki umur stagnan ini terus
di besarkan yaitu dari segi waktu akan memakan rentang waktu yang lebih lama
dalam pemeliharaan benih ikan nila, dari segi ekonomi dalam bahan pakan akan
menghabiskan biaya pada pakan yang lebih besar karena pemberian pakan terus
dilakukan terhadap benih ini dan dari segi kualitas benih ikan nila yang memasuki
umur stagnan ini akan menghasilkan kualitas daging dengan rasa yang tidak
adanya kekenyalan ikan.

Program penganekaragaman yang akan dipilih yaitu crispy baby fish


ikan nila , dengan ini harga jual ikan nila yang tidak layak memasuki ukuran pasar
akan memiliki peningkatan harga ekonomis dibandingkan sebelum dilakukan
pengolahan, disamping itu agar olahan ini mampu bertahan lebih lama.
Penganekaragaman bahan pangan adalah salah satu upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat baik dari konsumen maupun produsen melalui peningkatan
mutu gizi makanan dengan pola konsumsi yang lebih beragam, meningkatkan
produksi dari masing-masing komoditas dan mampu mengolah bahan pangan
dalam ketahanan waktu yang cukup lama, salah satu contoh penganekaragaman
pangan yaitu pengolahan ikan nila menjadi crispy baby fish ikan nila.

Crispy baby fish adalah produk bahan pangan yang sejatinya terbuat dari
ikan buangan atau baby fish sudah memasuki umur stagnan yang diolah diberi
bumbu dan di baluri tepung. Crispy baby fish ikan nila nama pangan yang baru
dikenal di kalangan masyarakat, bahan utama crispy baby fish ikan nila sesuai
dengan namanya yaitu baby fish yakni bayi ikan. Komponen ikan yang terpenting
dalam pembuatan baby fish ini adalah kandungan protein yang tinggi.

Melihat dari ukuran ikan yang baik untuk kualitas crispy baby fish ikan
nila yang menggunakan adonan tepung sagu, beras dan maizen maka
penganekaragaman bahan dasar pembuatan crispy baby fish ikan nila perlu
diupayakan agar baby fish tetap berkualitas dan memiliki harga yang terjangkau,
salah satu cara untuk mengetahui kualitas crispy baby fish ikan nila yang
digunakan yaitu mencari ukuran ikan yang tepat digunakan untuk pembuatan
baby fish. Dalam kesempatan ini alternatif yang dipilih adalah memilih ukuran
ikan.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis berkeinginan untuk melakukan


penelitian dengan judul Pengaruh Ukuran Ikan Terhadap Kualitas Crispy Baby
Fish Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)
Rumusan Masalah

1. Berapan kisaran ukuran ikan yang tepat untuk crispy baby fish ikan nila
(Oreochromis Niloticus)

Tujuan

1. Mengetahui kualitas crispy baby fish ikan nila (Oreochromis Niloticus)


dengan jenis ukuran ikan yang tepat.
2. Untuk mengetahui jenis ukuran ikan yang tepat untuk memberikan
kualitas terbaik dalam pengolahan crispy baby fish ikan nila.

Manfaat

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:


1. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai pedoman
terhadap pembibitan benih ikan nila untuk memanfaatkan benih yang
bukan hasil ekonomis tinggi dan memberi peluang pada kelompok
pengusaha makanan ringan.
2. Memberikan informasi kepada kalangan masyarakat tentang pengolahan
dengan jenis ukuran ikan yang tepat terhadap mutu yang dihasilkan.
3. Agar penelitian ini mampu mengurangi kerugian di kalangan petani
budidaya ikan nila.

Hipotesis

1. Diduga bahwa dengan kisaran ukuran ikan akan menghasilkan mutu


crispy baby fish ikan nila yang berbeda pula.
2. Diduga bahwa ukuran ikan yang tepat menghasilkan crispy baby fish ikan
nila yang terbaik.

Anda mungkin juga menyukai