Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ..................................................................................................
...................i
DAFTAR
ISI................................................................ .................................................
...............ii
BAB I
PENDAHULUAN .............................................................................................
..................1
1.1 Latar
Belakang..............................................................................................
................1
1.2 Tujuan................................................................ ........................
..................................1
1.3 Rumusan
Masalah..................................................................... .........................
.........1
1.4 Landasan
Teori..................................................................... ...............................
........1
BAB II METODE
PRAKTIKUM....................................................................................................
5
2
3.1 Data Hasil
Pengamatan.............................................................................................
...7
3.2
Pembahasan.............................................................................................
....................8
3.3
Pertanyaan...............................................................................................
....................9
3.4
Jawaban....................................................................................................
....................9
BAB IV
PENUTUP........................................................................................................
.............10
4.1
Simpulan..................................................................................................
...................10
4.2
Saran................................................................ .......................................
...................10
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................................
............11
Lampiran.......................................................................................................
..........................12
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.1. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk hidup heterorof. Mereka tidak
dapat membuat makanannya sendiri. Mereka mendapatkan
makanan tersebut dari organisme lain, baik tumbuhan maupun
hewan. Makanan adalah bahan yang mengandung zat-zat gizi atau
unsur kimia yang dapat dicerna dan diserap oleh tubuh sehingga
dapat berguna bagi tubuh.
Makanan yang dapat dimakan oleh manusia adalah makanan
yang baik dan menyehatkan. Syarat makanan yang baik dan
menyehatkan diantaranya yaitu mengandung zat gizi (nutrisi) yang
mencukupi, seperti mengandung karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, garam-garam mineral, dan air. Namun setiap makanan
mengandung nutrisi yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, kami akan mencoba melakukan praktikum uji
lemak, protein, karbohidrat dan glukosa pada beberapa sampel
makanan yang telah kami persiapkan.
1.2. Tujuan
Mengetahui kandungan zat makanan (karbohidrat/amilum,
protein, lemak, dan glukosa) dari berbagai jenis bahan makanan.
Memahami fungsi zat makanan bagi tubuh.
4
dapat dibagi menjadi asam amino essensial yang tidak dapat dibuat
oleh tubuh, dan asam amino non essensial yang dapat dibuat oleh
tubuh. Sumber-sumber protein diantaranya yaitu daging merah,
kacang-kacangan, sereal, ikan, susu, kerang, dll.
Dalam pengujian makanan diperlukan reagen sebagai berikut :
1. Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H 2 NC (O)
NHC (O) H 2 . Berbagai turunan organik yang mungkin diuji
menggunakan biuret sebuah uji
kimia untuk protein dan polipeptida . Bahan makanan yang
ditetesi dengan biuret dan menghasilkan perubahan warna
menjadi warna ungu, maka bahan makanan tersebut
mengandung protein.
2. Benedict adalah bahan kimia pereaksi yang digunakan untuk
menguji ada tidaknya kandungan gula dalam makanan. Hal ini
termasuk semua monosakarida dan disakarida, laktosa dan
maltosa.Bahan makanan yang dicampur dengan benedict dan
memanaskannya diatas pembakar spritus dan menghasilkan
perubahan warna menjadi warna merah bata, maka bahan
makanan tersebut mengandung glukosa.
3. Lugol sering digunakan untuk menguji suatu makanan apakah
mengandung karbohidrat atau tidak. Bahan makanan yang
dicampur dengan lugol dan menghasilkan warna biru, maka
dapat disimpulkan bahwa makanan tersebut mengandung
karbohidrat.
BAB II
5
METODE PRAKTIKUM
2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum uji zat makanan ini berlangsung pada hari Sabtu tanggal 18
Januari 2015 di Laboratoriun Biologi SMAN 1 Tasikmalaya.
- gula tepung,
- benedict,
- lugol,
- biuret.
A. Uji Lemak
6
1. Gunakan pensil/ballpoint dan penggaris untuk membuat kotak-kotak
pada kertas minyak sebanyak jenis bahan makanan yang akan diuji.
Tuliskan nama jenis bahan makanan pada setiap kotak.
2. Teteskan 3 tetes ekstrak bahan makanan pada kertas minyak
3. Jemur kertas minyak tersebut hingga kering. Amati adanya noda
transparan pada kertas minyak. Jika terdapat noda transparan,
berarti bahan makanan tersebut mengandung lemak.
B. Uji Protein
1. Teteskan ekstrak bahan makanan pada pelat tetes. Tempelkan label
kecil bertuliskan nama setiap bahan makanan pada pelat tetes.
2. Teteskan reagen Biuret sebanyak 5 tetes pada masing-masing
bahan makanan. Aduk dengan menggunakan tusuk gigi/ potongan
lidi.
3. Catat perubahan warna yang terjadi. Jika menunjukkan perubahan
warna ungu (violet), berarti bahan makanan tersebut mengandung
protein.
C. Uji Karbohidrat
1. Cuci pelat tetes dan keringkan dengan kertas tisu
2. Teteskan ekstrak bahan makanan pada pelat tetes. Tempelkan label
kecil bertuliskan nama setiap bahan makanan pada pelat tetes.
3. Teteskan reagen lugol/iodium sebanyak 5 tetes pada masing-masing
bahan makanan. Aduk dengan menggunakan tusuk gigi/ potongan
lidi.
4. Catatlah perubahan warna yang terjadi. Jika menunjukkan
perubahan warna biru tua, berarti bahan makanan tersebut
mengandung karbohidrat.
D. Uji Glukosa
1. Masukkan ekstrak bahan makanan ke dalam tabung reaksi
sebanyak 2 mL. Tambahkan 5 tetes reagen Benedict (Fehling A+B),
dan kocok hingga bercampur merata.
2. Siapkan pemanas kaki tiga dengan kasa asbes. Isi gelas beker
dengan air panas hingga setengahnya.
3. Masukkan semua tabung reaksi yang telah terisi bahan makanan
dan reagen Benedict tersebut ke dalam gelas beker. Rebus hingga
mendidih beberapa saat. Amati dan catat perubajan warna yang
terjadi. Jika menunjukkan perubahan warna mulai dari hijau, kuning,
dan akhirnya menjadi merah bata, berarti bahan makanan tersebut
mengandung glukosa.
7
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Data Hasil Pengamatan
Perubahan warna
Noda Ke
Nama setelah diuji Kandungan zat makanan
Transpara t
No Bahan dengan reagen
n
. Makan Karbohidr
Biure Lug Bened (ada/tida protei glukos lema
an at/amilu
t ol ict k ada) n a k
m
Ungu
Biru orang
1. Nasi sedik Tidak ada + + + -
tua e
it
8
Ora
2. Tahu Ungu Biru Tidak ada + - - -
nge
ora
3. Tempe Ungu Biru Tidak ada + - - -
nge
Biru Orang
4. Terigu Ungu Tidak ada + + + -
tua e
Gula biru Orang
5. Biru Tidak ada - + + -
tepung tua e
Menteg Ora
6. Biru Biru Ada - - - +
a nge
Ora
7. Minyak Biru Biru Ada - - - +
nge
Ora Orang
8. Pepaya Putih Tidak ada - - + -
nge e
Ora Orang
9. Wortel Putih Tidak ada - - + -
nge e
Orang
10 Ora e
Pisang Ungu Tidak ada + - + -
. nge kecokl
atan
Matan
g
11 Putih Ora Ada
Ungu berwa + - - +
. telur nge sedikit
rna
putih
3.2 Pembahasan
9
2. Uji Glukosa
3. Uji Protein
Putih telur (mentah) setelah dicampur dengan
Biuret warnanya berubah dari bening menjadi sangat ungu.
Perubahan warna tersebut menunjukkan bahwa putih telur
mengandung banyak protein
Ekstrak tempe setelah dicampur dengan Biuret warnanya
berubah dari putih menjadi agak ungu. Perubahan warna tersebut
menunjukkan bahwa tempe mengandung protein.
Perbandingan banyaknya protein yang terdapat dalam
makanan dapat dilihat dari perubahan warna yang terjadi pada
makanan tersebut setelah dicampur dengan Biuret. Makanan yang
mengandung protein akan berubah warna menjadi ungu. Putih telur
mengandung lebih banyak protein dibandingkan dengan ekstrak
tempe dan tahu. Sedangkan nasi, terigu dan pisang memiliki
kandungan protein yang sangat sedikit lebih sedikit dari tahu,
tempe, dan putih telur.
4. Uji Lemak
Minyak goreng,mentega,dan putih telur yang diteteskan pada
kertas buram setelah beberapa waktu dibiarkan, meninggalkan
bekas tranparan. Bekas tersebut menggambarkan bahwa minyak
goring,mentega,dan putih telur mengandung lemak.
10
Semakin transparan noda yang terbentuk menunjukkan
semakin banyak mengandung lemak. Minyak goreng meninggalkan
noda yang lebih transparan dibandingkan dengan mentega ,
sehingga dapat diketahui bahwa minyak goreng mengandung lebih
banyak lemak dibandingkan dengan mentega dan putih telur.
3.3 Pertanyaan
3.2 Jawaban
11
Mineral sumbernya garam dapur, buah – buahan, kacang hijau,
kedelai dll.
9. Nasi putih, telur dadar, sayur kangkung, apel, dan segelas susu.
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
12
5. Makanan yang mengandung protein memiliki fungsi, diantaranya :
sebagai pengganti sel – sel rusak,sebagai sumber energi,pembentuk
enzim dan hormon,mengatur berbagai proses dalam tubuh.
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://langgengsetya.blogspot.com/2013/01/laporan-praktikum-biologi-uji-
makanan.html
13
http://chikatikatista.blogspot.com/2012/03/laporan-praktikum-biologi-uji-
makanan.html
http://hanifahluthfiana.blogspot.com/2012/05/laporan-uji-zat-makanan.html
14
Pipet
tetes
Lampu
spiritus/kompo
15
Kaki tiga