i
ii
3.3.4 Pembuatan Larutan Sampel Daun Bayam Hijau dan Bayam Merah .. 35
ii
iii
BIODATA ......................................................................................................... 42
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Kandungan gizi pada 100 gram bayam hijau dan bayam merah.. ..... 14
v
BAB 1
PENDAHULUAN
gizi, sayuran juga mengandung zat anti gizi yang salah satunya oksalat. Oksalat
kalsium dan membentuk kalsium oksalat yang tidak dapat diserap oleh tubuh,
sehingga terbentuk endapan garam yang tidak dapat larut yang menyebabkan
munculnya penyakit batu ginjal. Oksalat sering ditemukan dalam berbagai macam
sayuran seperti bayam, jamur, kacang-kacangan dan belimbing (Syarif dkk, 2007).
salah satu jenis sayuran komersil yang mudah diperoleh di setiap pasar, baik pasar
bentuk bayam cabut dan bayam petik. Harganya relatif murah sehingga dapat
bahwa kandungan kadar oksalat bertambah atau semakin banyak larut apabila
1
2
mengurangi kadar oksalat. Kadar oksalat dapat tereduksi hingga 52,1% dengan
cara merebus bahan sayur tersebut pada suhu 600C selama satu jam. Pemanasan
dengan cara perebusan suhu tinggi, selain mengurangi kadar oksalat baik terlarut
maupun tidak terlarut ternyata dapat menurutkan beberapa nutrisi penting dalam
bahan sayur. Oleh karena itu di perlukan pemanasan dan pengolahan sayuran yang
buruk bagi manusia, karena kandungan yang ada didalam bayam jika salah
dalam pengolahannya akan menjadi racun jika teroksidasi. Oleh sebab itu sangat
diperlukan pengolahan yang baik pada proses pemanasan bayam. Kandungan gizi
bayam relatif mudah rusak oleh proses pemanasan. Usahakan untuk tidak
memanaskan bayam terlalu lama. Selain itu, biasakan untuk memasak dalam
dimasak, tidak dianjurkan untuk dikonsumsi jika bayam telah berada diatas meja
lebih dari lima jam dikarenakan bayam yang disimpan lebih dari lima jam atau
penyerapan beberapa jenis nutrisi yang terdapat di bayam, misalnya zat besi yang
3
hanya diserap sebanyak 53% serta kalsium yang hanya diserap sebanyak 5%
(Ramdani, 2010).
bagian tanaman tidak merata, bagian daun umumnya lebih banyak mengandung
gusi, mengobati eksim, asma, untuk perawatan kulit muka, kulit kepala, rambut,
dapat mengobati rasa lesu dan kurang gairah akibat kurang darah. Asam oksalat
selain mempunyai banyak kegunaan, juga dapat menyebabkan toksik bagi tubuh
apabila dikonsumsi dalam jumlah atau kadar yang tinggi. Menurut Sentra
Informasi Keracunana Nasional dan Badan POM RI (2012) rata-rata dosis letal
asam oksalat pada manusia dewasa 15-30 gram. Dosis letal yang pernah di
laporkan adalah 6-8 gram (setelah mengkonsumsi sup sorrel) (fitriani dkk, 2016).
Menurut Jiang et al. (1996), kandungan oksalat yang tinggi dalam urin atau
penyakit usus dan hiperoksaluria. Selain itu oksalat merupakan asam kuat sehingga
oleh tubuh karena kandungan zat besinya yang tinggi tetapi tidak boleh berlebih
karena kadar oksalatnya yang tinggi juga. Oleh karena itu diperlukan metode yang
tepat untuk penentuan kadar oksalat (Suyata, 2006). Paparan tersebut menjadi
kandungan oksalat dalam bayam serta peranan oksalat dalam daun bayam yang
masalah adalah :
bayam hijau?
2. Bagaimana cara menentukan kadar oksalat dalam daun bayam hijau dengan
Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar oksalat dalam daun
berupa bayam hijau dipanaskan dengan variasi waktu untuk memperoleh waktu
efek aktivasi oksalat pada efek katalitik besi (II) pada oksidasi iodida oleh
dari reaksi iodida dan bromat dengan menggunakan katalis besi (II). Oksalat
dalam hal ini bertindak sebagai aktivator, triodida yang dihasilkan pada panjang
dilakukan metode analisa data berdasarkan penentuan kurva kalibrasi dan regresi
linear, dimana metode ini menghasilkan peningkatan dan penurunan respon secara
Cimahi, Jawa barat 40285. Waktu penelitian September 2016 - Juni 2017.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bayam
Bayam adalah salah satu jenis tanaman daun yang dapat tumbuh didataran
rendah maupun tinggi, dan berbentuk tumbuhan semak. Tanaman bayam berasal
dari daerah Amerika tropik, bayam merupakan tanaman sayuran yang dikenal
dengan nama ilmiah Amaranthus spp. Kata “maranth” dalam bahasa yunani
salah satu jenis sayuran komersil yang mudah diperoleh di setiap pasar, baik pasar
bentuk bayam cabut dan bayam petik. Harganya relatif murah sehingga dapat
untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari
Amerika tropik namun sekarang tersebar di daerah tropis dan subtropis di seluruh
dunia. Di Indonesia, bayam dapat tumbuh sepanjang tahun dan ditemukan pada
ketinggian 5-2000 m daerah pinggiran laut, tumbuh di daerah panas dan dingin,
tetapi tumbuh lebih subur di dataran rendah pada lahan terbuka yang udaranya
7
Menurut hasil survey tanaman sayuran Indonesia, tanaman bayam
sayuran daun yang bergizi tinggi sehingga termasuk salah satu tanaman
Bayam yang liar dan tidak dibudidayakan ada dua jenis, yaitu bayam tanah
(Amaranthus blitum L.) dan bayam berduri (Amaranthus spinosus L.). Bayam
tersebut enak dimakan walaupun agak keras dan kasap. Warna batangnya
umumnya berbiji hitam, di antaranya bayam cabut dan bayam tahun (Ramdani,
2010).
Bentuk daunnya yang kecil dan lembut sangat digemari oleh masyarakat, bayam
ini juga disebut bayam cabut (Amaranthus Tricolor. L). Juga ada bayam berdaun
8
lebar, tebal dan agak liat yang disebut bayam tahunan (Amaranthus Hybridus.L)
(Lingga, 2010).
berwarna hijau saja. Namun ada pula bayam merah atau blitul rubrum. Cirinya
yaitu memiliki batang dan daun yang berwarna merah. Memiliki tinggi batang
sekitar 0.4-1 mtr dan bercabang, batang lemah dan berair, daun bertangkai,
berbentuk bulat telur serta pangkal runcing berwarna merah. Jenis bayam ini juga
hingga salad. Bayam ini juga memiliki sejumlah manfaat yang baik untuk
kesehatan tubuh. Selain mengkonsumsi bayam hijau dan bayam putih, msayarakat
juga perlu mengkonsumsi bayam yang berwarna merah. Selain itu bayam jenis ini
juga bisa dicampurkan sebagai pewarna makanan alami. Manfaat utama bayam
9
Gambar 2.2 Bayam Merah
daunnya bulat, berdaging tebal dan lunak. bayam ini juga sering ditemukan di
pasar-pasar tradisional maupun pasar modern. Bayam ini juga biasa dimasak
dikonsumsi oleh masyarakat sebagai sayuran hijau dari beberapa bagian yang
terdapat pada bayam seperti daun, batang, bunga, dan akar yang memiliki fungsi
10
Table 2.1 bagian-bagian bayam (Jamaluddin, 2012)
Bagian Penjelasan
dalam bayam daun hijau sebesar 39 kcal/100 gram, sedangkan pada bayam daun
11
merah sebesar 55 kcal/100 gram. Bayam hampir bebas lemak sehingga kalori
sedikit, tak heran jika bayam disebut makanan dengan indeks glikemik rendah
artinya bila dikonsumsi tidak meningkatkan kadar gula secara cepat. Hal ini
disebabkan gula yang ada tidak cepat diserap oleh darah, efeknya kadar gula
vitamin dan mineral termasuk dalam kategori sangat baik dan baik. Kandungan
zat besi, kalsium dan kalium termasuk dalam katagori sangat baik, sedangkan
tembaga, fosfor dan seng masuk dalam kategori baik. Kandungan vitamin A
dalam 100 gram bayam hijau sebesar 6.090 mg, sedangkan dalam bayam merah
sebesar 5.800 mg. Vitamin A tersebut berupa beta-karoten yang di dalam tubuh di
ubah menjadi retinol (Vitamin A).secra teoritis dengan makan satu porsi bayam
kebutuhan vitamin A harian telah terpenuhi. Namun hal ini sangt di pengaruhi
oleh cara pengolahan yang dilakukan dan metabolisme tubuh dalam mengatur
penyerapan vitamin yang larut dalam minyak tersebut. Selain itu, dalam 100 gram
garam terdapat vitamin C sebanyak 80 mg, dengan jumlah ini kebutuhan vitamin
penyakit seperti sembelit, jantung, stroke, dan persoalan mengenai tekanan darah
dan pembuluh darah. Selain itu, daun bayam dapat digunakan untuk
12
membersihkan darah sehabis bersalin, memperkuat akar rambut, serta mengobati
tekanan darah rendah, kurang darah anemia dan gagal ginjal (Nurjanah&Ihsan,
2013).
Usahakan untuk tidak memanaskan bayam terlalu lama. Selain itu, biasakan untuk
memasak dalam jumlah sekali santap dan hindari proses pemanasan berulang-
dan meningkatkan senyawa nitrit. Kandungan senyawa nitrit yang berlebih bisa
kedalam air dingin/air es. Pemindahan kedalam air dingin tersebut akan
(Pertiwi&Ginting, 2007). Bayam bisa di rebus, ditumis, atau di buat sup. Daun
dan batang bayam banyak mengandung air sehingga dapat lunak bila di rebus.
Karena itu, lebih baik kita mengukusnya agar zat gizi yang dikandungnya tidak
gizinya daripada bayam hijau. Hal ini tidak benar, dari segi kualitas nutrisi bayam
merah dan bayam hijau tidak berbeda, hanya bayam merah memiliki pigmen
antosianin yang tidak terdapat dalam bayam hijau. Antosianin adalah pigmen
merah keunguan yang menandai warna merah pada bayam merah. Antosianin
13
berperan utama sebagai antioksidan, antioksidan sangat diperlukan tubuh untuk
pentakit. Namun, bukan berarti bayam hijau tidak memiliki antioksidan, bayam
antara bayam merah dan bayam hijau sebenarnya hanya berbeda jenis dan kadar
antioksidannya (Lingga, 2010). Berikut adalah tabel dari kandungan gizi pada
bayam.
Tabel 2.2 Kandungan gizi pada 100 gram bayam hijau dan bayam merah
(Lingga,2010).
Dapat kita lihat bahwa bayam sangat lengkap, mulai dari gizi makro,
karbohidrat, protein sampai dengan zat gizi mikro. Meski begitu yang harus
14
diperhatikan, dalam bayam juga terdapat kandungan senyawa kimia yang bersifat
beberapa kandungan zat gizi yang ada pada bayam seperti Fe, sehingga Fe hanya
dapat diserap sebanyak 53% dan kalsium sebanyak 5% (Iskandar, 2010). Selain
itu, kandungan zat besi (Fe) yang sangat tinggi pada bayam tidak boleh terlalu
lama berinteraksi dengan udara. Karena ketika zat besi (Fe2+) yang bermanfaat
tersebut berinteraksi dengan udara, akan berubah menjadi zat besi yang bersifat
Asam oksalat dapat mengikat nutrien yang penting bagi tubuh. Oleh
karena itu konsumsi makanan yang banyak mengandung asam oksalat dalam
zat gizi tersebut diikat oksalat. Selain itu oksalat merupakan asam kuat sehingga
berperan dalam pembentukan batu ginjal. Bayam tetap diperlukan dalam tubuh
karena kandungan zat besinya yang tinggi akan tetapi tidak boleh berlebihan
karena kadar asam oksalatnya yang tinggi juga. Bahkan apabila terkena udara,
asam oksalat akan mengalami oksidasi dan berubah menjadi nitrit (NO2).
Senyawa nitrat didalam bayam dapat jadi racun bagi tubuh yang dapat
mengakibatkan sel darah didalam tubuh tidak mampu mengikat oksigen yang
menyebabkan sel tubuh kekurangan oksigen. Jika teroksidasi oleh udara, maka
(NO3-) Seperti halnya dengan zat besi tadi, zat nitrat ini akan tereduksi dengan
15
udara (O2) yang akan menjadikan nitrat menjadi nitrit (NO2-). Nitrit ini bersifat
racun dalam tubuh. Kandungan Nitrat yang cukup tinggi inilah yang biasanya
tereduksi menjadi nitrit dalam tubuh. Nitrit ini akan menghambat hemoglobin
dalam mengalirkan oksigen dalam darah. Gangguan aliran oksigen dalam darah
kekurangan oksigen ini terjadi pada bayi, maka disebut blue baby syndrom,
gejalanya adalah kulit bayi terutama di sekitar mata dan mulut menjadi berwarna
sayuran yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Berikut manfaat bayam bagi
kesehatan manusia.
Vitamin A dan C serta serat, asam folat dan 13 flavonoid dalam bayam sangat
terutama pada kanker payudara, kanker rahim, kanker prostat, kanker kulit dan
kanker perut.
16
2. Sumber Anti-inflamasi
Bayam mengandung sifat alkalinitas yang tinggi sehingga membuat sayur ini
Bayam kaya akan kalium dan rendah sodium. Tingkat mineral yang seimbang
ini sangat bermanfaat bagi pasien dengan tekanan darah tinggi. Selain itu,
folat dalam bayam juga dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi
5. Mencegah Osteoporosis
Secangkir daun bayam segar memenuhi 200% kebutukan nilai harian akan
vitamin K. Vitamin ini amat penting dalam pencegahan keropos tulang. Selain
itu, mineral lainnya seperti magnesium, seng, tembaga dan fosfor dalam
17
6. Mencegah Diabetes
Bayam sangat berguna bagi orang yang menderita diabetes juga. Magnesium
7. Mencegah Anemia
Bayam adalah sumber zat besi yang diperlukan dalam mencegah anemia. Zat
melindungi mata terhadap katarak. Bayam juga kaya akan vitamin A, yang
Campuran bayam dan jus wortel sangat membantu dalam mengobati gusi
18
1. Membentuk batu ginjal
yang dominan adalah oksalat. Kandungan oksalat yang terlalu tinggi pada
akan mengendap dan jika berkumpul akan membesar membentuk batu ginjal.
kalsium yang kita konsumsi terikat oleh oksalat alibatnya kalsium tidak dapat
Kandungan purin pada bayam cukup tinggi, dalam jumlah normal purin tidak
terhadap kesahatan khusus bagia anda yang menderita kadar asam urat tinggi
(Lingga, 2010).
19
2.7 Asam oksalat
Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus H2C2O4 dengan
nama sistematis asam etanadiot. Asam karboksilat paling sederhana ini biasanya
relative kuat 10.000 kali lebih kuat dari pada asam asetat. Dianionnya dikenal
Asam oksalat terdistribusi secara luas dalam bentuk garam potassium dan
kalium yang terdapat pada daun, akar dan rhizome dari berbagai macam tanaman.
Asam oksalat juga terdapat pada air kencing manusia dan hewan dalam bentuk
garam kalsium yang merupakan senyawa terbesar dalam ginjal. Kelarutan asam
oksalat pada suhu 15,6 oC dan etil eter pada suhu 25 oC adalah 23,7 gram / 100
gram solvent dan 1,5 gr/ 100 gram solvent. Makanan yang banyak mengandung
asam oksalat adalah cokelat, kopi, strawberry, kacang dan bayam. (Lehninger.
keadaan yang demikian dapat dikatakan asam oksalat lebih kuat daripada senyawa
homolognya dengan rantai atom karbon lebih panjang. Namun demikian dalam
medium asam kuat (pH <2) proporsi asam oksalat yang terionisasi menurun
(Sutrisno, 2007).
dan mudah dijumpai. Salah satu contoh turunan asam karboksilat adalah asam
oksalat. Asam oksalat merupakan asam organik kuat dengan nilai pKa sebesar 1,3
dan 4,3. Molekul asam oksalat terdiri atas dua gugus karboksil yang saling terikat
20
sehingga lebih dikenal dengan nama asam dikarboksilat. Senyawa ini banyak
ditemukan sebagai garam asam dalam berbagai tanaman yang berasa asam. Asam
oksalat dapat mengganggu lapisan usus apabila dikonsumsi dan dapat berakibat
fatal jika berada dalam dosis yang tinggi. Asam oksalat dapat bergabung dengan
logam seperti kalsium di dalam tubuh untuk membentuk kristal oksalat yang dapat
mengganggu usus dan ginjal. Mengikat gizi vital seperti kalsium, konsumsi
jangka panjang makanan yang mengandung kadar asam oksalat tinggi dapat
Asam oksalat telah dideteksi dalam jumlah yang bervariasi pada seluruh
bagian tanaman seperti pada daun, tangkai daun, bunga, umbi dan akar. Salah satu
oksalat dengan kalsium, besi, sodium, magnesium serta kalium untuk membentuk
sedikit garam dapat larut yang terdapat dalam tanaman (Caliskan, 2000).
ditemukan oleh Scheele pada tahun 1776. Pada bayam asam oksalat kemungkinan
terbentuk akibat adanya reaksi oksidasi karbohidrat dengan asam nitrat pada suhu
63-850C. Glukosa yang diperoleh dicampurkan dengan larutan induk asam oksalat
menggunakan katalis V2O5. Reaksi yang terjadi pada tahap ini adalah :
21
4C6H12O6 + 18 HNO3 12 C2H2O4.2H2O + 3 H2O + 9 N2O
jumlahnya 2-7 kali lebih besar daripada kalsium, seperti bayam, orach, daun
beet dan akar beet, sorrel, sorrel kebun, kelembak dan bubuk kakao. Bahan
tak dapat dimanfaatkan tetapi dengan besarnya asam oksalat yang terkandung
asam oksalat dan kalsium terdapat dalam jumlah yang hampir setara (1±0,2),
karena itu tidak memberikan kalsium yang tersedia bagi tubuh. Tetapi mereka
tidak merngganggu penggunaan kalsium yang diberikan oleh produk lain dan
oleh karena itu tidak menimbulkan pengaruh anti mineralisasi seperti pada
22
c. Bahan makanan yang meskipun mengandung asam oksalat dalam jumlah yang
cukup banyak, tapi karena pada bahan tersebut kaya akan kalsium, maka
kelompok ini adalah selada, dandelion, cress, kobis, bunga kol (terutama
brokoli), kacang hijau, dan terutam green peas, koherabbi, block raddish,
green turnip, dan dalam jumlah sedikit pada semua sayuran dan buah-buahan.
membentuk senyawa yang tak larut dan tak dapat diserap tubuh, hal ini tak hanya
mengandung oksalat, tetapi menurunkan CDU dari kalsium yang diberikan oleh
bahan pangan lain. Hal tersebut menekan mineralisasi kerangka dan mengurangi
Asam oksalat dan garamnya yang larut air dapat membahayakan, karena
senyawa tersebut bersifat toksis. Pada dosis 4-5 gram asam oksalat atau kalium
oksalat dapat menyebabkan kematian pada orang dewasa, tetapi biasanya jumlah
yang menyebabkan pengaruh fatal adalah antara 10 dan 15 gram. Gejala pada
kegagalan peredaran darah dan pecahnya pembuluh darah inilah yang dapat
buruk bagi manusia, karena kandungan yang ada didalam bayam jika salah
dalam pengolahannya akan menjadi racun jika teroksidasi. Bayam yang sudah
23
dimasak tidak diperkenankan untuk dihangatkan atau dimasak kembali, karena
mengandung zat Fe2+ yang bisa beralih menjadi racun apabila teroksidasi dengan
dikonsumsi jika bayam telah berada diatas meja lebih dari 5 jam
dikarenakan bayam yang disimpan lebih dari lima jam atau dihangatkan
jenis nutrisi yang terdapat di bayam, misalnya zat besi yang hanya diserap
(Ramdani, 2010).
Karena pengaruh distropik oleh oksalat tergantung pada ratio molar antara
asam oksalat dan kalsium, hal itu dapat dicegah melalui cara, yaitu
dalam jumlah besar atau juga menghindari makan dalam jumlah kecil tetapi
24
3. Memasak bahan makanan yang mengandung asam oksalat hingga mendidih
pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada
atau kisi difraksi dan detector vacuum phototube atau tabung foton hampa. Alat
yang digunakan adalah spektrofotometer, yaitu suatu alat yang digunakan untuk
mengukur transmitan ataupun absorban dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari
gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang
ketebalan berbanding lurus dengan intensitas cahaya atau dapat dikatakan bahwa
25
bertambahnya konsentrasi zat penyerap.
berikut:
A = a.b.c
Keterangan:
A: Absorban
a: Absortivitas
c: Konsentrasi (M)
monokromator, prisma, grating (kisi difraksi), celah optis, filter, sel kuvet,detector
pamancaran radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber radiasi pada
mengukur sampel pada daerah tampak. Bentuk lampu ini mirip dengan
bola lampu pijar biasa. Memiliki panjang gelombang antara 380-900 nm.
26
Spektrum radiasianya berupa garis lengkung. Umumnya memiliki waktu
mengukur sampel yang terletak pada daerah uv. Memiliki waktu 500 jam
pemakaian.
365 nm.
2. Monokromator
3. Prisma
sinar akan disebarkan merata, dengan pendispersi yang sama, hasil dispersi
akan lebih baik. Selain itu kisi difraksi dapat digunakan dalam seluruh
jangkauan spektrum.
5. Celah optis
dari sumber radiasi. Apabila celah berada pada posisi yang tepat, maka radiasi
27
akan dirotasikan melalui prisma, sehingga diperoleh panjang gelombang yang
diharapkan.
6. Filter
7. Sel kuvet
spektra yang diminati, jadi sel kaca melayani daerah tampak, sel kuarsa atau
kaca silica tinggi istimewa untuk daerah ultraviolet. Dalam instrumen, tabung
membubuhkan tanda pada salah satu sisi tabung dan tanda itu selalu tetap
arahnya tiap kali ditaruh dalam instrumen. Sel-sel lebih baik bila permukaan
optisnya datar. Sel-sel harus diisi sedemikian rupa sehingga berkas cahaya
menembus larutan.
8. Detektor
Detektor akan menangkap sinar yang diteruskan oleh larutan. Sinar kemudian
diubah menjadi sinyal listrik oleh amplifier dan dalam rekorder dan
28
9. Rekorder
dengan panjang gelombang yang sesuai. Sinar yang dihasilkan akan melewati
sampel. Sinar tersebut akan ada yang diserap dan ada yang diteruskan. Sinar yang
29
diteruskan akan dideteksi oleh detektor. Radiasi yang diterima oleh detektor
diubah menjadi signal listrik yang kemudian terbaca dalam bentuk transmitansi
(Damayanti, 2015).
Prinsip metode ini didasarkan pada perubahan absorban dan triodida yang
dihasilkan dari reaksi iodida dan bromat dengan menggunankan katalis besi(II).
Oksalat dalam hal ini bertindak sebagai aktivator. Triodida yang dihasilkan pada
Fe (II)
- - +
BrO3 + 9I + 6H 3I3- + 3H2O + Br-
Oksalat
C X V X Fp
Kadar oksalat (mg/kg) = W
Keterangan :
Fp = faktor pengencera
BAB III
METODELOGI
- Dipotong-potong kecil
- dicuci
30
Bayam bersih dan sudah
dipotong-potong kecil
tanpa bumbu
Ditambah bumbu
Proses pemasakan
- Dipanaskan variasi waktu
(3,5,8,10 menit)
- Didinginkan
- Dimasukan ke dalam desikator
- Digerus hingga halus
a. Batang Pengaduk
b. Beker Gelas
c. Bulb Pipet
31
d. Corong Kaca
g. Pipet Tetes
h. Pipet Volume
j. Sentrifuge
k. Spektofotometer UV-Vis
l. Tabung Reaksi
m. Timbangan Analitik
n. Termometer
a. Aquabidest
32
3.3 Prosedur Penelitian
3.3.1 Pembuatan Larutan Induk Baku Oksalat 1000 ppm (Chamjangali et al,
2006)
analitik, lalu masukan kedalam labu ukur 100 mL, larutkan dengan aquabidest
hingga tanda batas dan kocok hingga homogen, didapatkan larutan baku dengan
konsentrasi 1000 ppm. Dari larutan tersebut pipet 5 mL masukan kedalam labu
ukur 100 mL, encerkan dengan menambahkan aquabidest hingga tanda batas dan
ppm.
2006)
Pipet sebanyak 0,6 mL larutan induk baku oksalat 50 ppm dan masukan
tanda batas. Kemudian mengukur larutan pada panjang gelombang antara 280-375
nm.
0,4; 0,6; 0,8;1,0; 1,2 mL kedalam labu ukur 10 mL, kemudian menambahkan 2
mL larutan buffer asetat pH 5, 1 mL larutan besi (II) 7 ppm, 1 mL larutan kalium
iodida 0,12 mol/L, 1 mL larutan natrium bromat 0,1 mol/L dan aquabidest hingga
3.3.4 Pembuatan Larutan Sampel Daun Bayam Hijau (Chamjangali et al, 2006)
Sampel bayam hijau potong kecil-kecil, cuci hingga bersih dan timbang
dengan dua cara yaitu direbus dan ditumis. Pertama direbus dengan bumbu yaitu
bawang putih, penyedap rasa dan di rebus tanpa bumbu, yang kedua ditumis
dengan ditambahkan bumbu yaitu bawang merah, bawang putih, cabai, penyedap
rasa dan ditumis tanpa bumbu. Lalu pemanasaan dibuat variasi waktu yaitu 3
masukan pasta kedalam beker gelas, menambahkan aquabidest hingga 250 mL,
ppm, 1 mL larutan kalium iodida 0,12 mol/L, 1 mL larutan natrium bromat 0,1
mol/L dan aquabidest hingga tanda batas. Lau mengukur absorban pada panjang
gelombang maksimum.
35
RENCANA KERJA
Rencana jadwal kegiatan penelitian secara umum dapat dilihat pada tabel
berikut:
12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Studi Literatur
2 Bimbingan Proposal
dan Skripsii
3
Pembuatan Proposal
4 Seminar Proposal
5 Penelitian
Pengumpulan dan
6
Pengolahan Data
Penyusunan Laporan
Akhir
7 Seminar Laporan Akhir
8 Sidang
*Bulan kesatu berlangsung pada bulan September 2016 dan bulan ke-12 jatuh
pada bulan Agustus 2017.
36
RANCANGAN BIAYA PENELITIAN
Harga/
No. NamaBahan Jumlah Kebutuhan Total Harga
kemasan
Besi(II) Amonium
3 1 gr Rp. 5.600 1 gr Rp. 5.600
Sulfat
37
38
2. Lain-lain
3. Rekapitulasi Biaya
No Alokasidana Biaya
38
39
39
DAFTAR PUSTAKA
Caliskan, M. 2000. The Metabilism of oxalid acid. Turk J Zool, Vol 24 : 103-106.
Day, R.A. & Underwood, A.L. 1989. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Kelima.
Erlangga. Jakarta.
Damayanti, A.T. 2015. Penentuan Kadar Fosfor Dalam Sampel Daun Teh Cibuni
Dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri Sinar Tampak. Tugas
Akhir. Universitas Padjadjaran. Bandung.
Harjadi, W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Lingga, L. 2010. Cerdas Memilih Sayuran. Cet 1. PT. Gramedia Pustaka Utama..
Jakarta.
Nurjanah, N. & Ihsan, N. 2013. Ancaman Dibalik Segarnya Buah & Sayuran. Cet
1. Pustaka Bunda. Jakarta.
Pertiwi, A.F. & Ginting, A.L. 2007. Yuk, Makan Bayam 20 Resep Olahan Bayam
Untuk Anak. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
39
40
Ramdani, S. 2010. Bayam Jadi Pilihan Usaha. Cet 2. Sarjana Ilmu Pustaka.
Bandung.
Septi, F.D. Susilowati, E. dan Arza.I. 2011. Sintesis Asam Oksalat. Kimia
Organik. Fakultas Sains dan Teknologi. UIN syarif Hidayatullah Jakarta.
Suwardi, 2011. Analisis Kadar Oksalat Dalam Daun Bayang Sudah Dimasak
Dengan Metode Spektrofometri UV. Skripsi. Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasyim Riau. Pekanbaru.
Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
40
41
41
42
BIODATA
Agama : Islam
Handphone : 081395450666
E-mail : deviwindaryanti21@gmail.com
Tahun Tempat
42
43
Tahun Tempat
43
39