Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH PERKEMBANGAN MODE BUSANA

BUSANA PENGANTIN PAES MOJOPUTRI

Disusun oleh:

FISSILMI KAFFA

20050404068

S1 PENDIDIKAN TATA BUSANA 2020 B

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga saya
dapat menyampaikan tugas makalah yang berjudul “ pakaian pengantin tradisional mojokerto”
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari makalah ini saya untuk memenuhi tugas Sejarah Mode Busana. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai identitas dan penyajian unsur
dalam busana pengantin Mojoputri bagi para pembaca dan juga penulis.

Saya mengucapkan terimakasih kepada ibu Inty Nahari,S.Pd., M.Ds. selaku Dosen mata kuliah
Sejarah Mode Busana yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan
pengetahuan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga dapat menyelesikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang saya
tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh Karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Mojokerto, 20 Desember 2020

Fissilmi Kaffa

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………………..i

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN ………...………………………………………………......1

A. Latar belakang ……...……………………………………………………...1


B. Rumusan masalah …………………………………………………………….1
C. Tujuan ……………………………………………………………………..1
D. Manfaat ……………………………………………………………………..1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………………..2

A. Pengertian pakaian tradisional ……………………………………………..2


B. Busana pengantin tradisional Indonesia ……………………………………..2

BAB III PEMBAHASAN ……………………………………………………………..3

A. Daerah asal busana mojoputri ……………………………………………..3


B. Kelengkapan busana mojoputri …………………………………………..3-4
C. Arti atau makna busana ……………………………………………………..4
D. Dokumentasi ……………………………………………………………..5

BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………………..6

A. Kesimpulan ……………………………………………………………..6
B. Saran ……………………………………………………………………..6

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………..7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Busana tradisional yang di miliki Indonesia di pengaruhi oleh banyak hal, salah satunya
adalah perkembangan kehidupan yang terdapay di masyarakat terutama masyarakat daerah.
Indonesia sendiri sebagai Negara kesatuan memiliki begitu banyak suku bangsa dan budaya dari
barat hingga timur Nusantara sehingga perkembangan budaya dan seni di Indonesia ini sangatlah
beraneka ragam salah satunya adalah busana Mojoputri.

Hal tersebut membuat Indonesia kaya akan sumberdaya alam, sumberdaya alam manusia
dan sumberdaya alam budaya yang sangat melimpah. Bangsa Indonesia merupakan Negara yang
multi, baik multi di dalam hal budaya, agama, bangsa, bahkan sudah banyak budaya indonessia
yang telah di pertontonkan atau diperlihatkan hingga ke mancaanegaraa.

Sehubung dengan hal tersebut penulis memaparkan informasi tentang kebudayaan busana
tradisional Indonesia khusunya adalah busana Mojoputri yaitu busana tradisional yang berasal
dari daerah Mojokerto. Penulis tertarik membahas tentang busana tradisional khususnya busana
Mojoputri di dalam hal busana ini agar bias mengajak pembaca ikut berpartisipasi melestarikan
dan memperkenalkan busana tersebut kepada daerah lain bahkan ke mancanegara.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah Berasal dari manakan busana tradisional mojoputri tersebut…? Pada kesempatan apa
busana mojoputri di gunakan…? Apa saja unsur-unsur busana yang di kenakan…? Apa arti atau
makna busana yang di gunakan…?

1.3 TUJUAN
Untuk memenuhi tugas Sejarah Perkembangan Mode an sekaligus dapat menambah
wawasan pembaca terutama dalam hal busana tradisional.

1.4 MANFAAT PENELITIAN


Makalah ini di harapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi masyarakat agar
mengetahui tentang kebudayaan busana tradisional Mojoputri dari Mojokerto.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PAKAIAN TRADISIONAL


Paakaian adat, ( juga pakaian rakyat, busana daerah, busana nasional atau pakaian
tradisional) adalah kostum yang mengekspresikan identitas, yang biasanya dikaitkan dengan
wilayah geografis atau periode waktu dalamsejarah pakaian adat juga dapat manunjukkan status
social, perkawinan atau agama.

Jika kostum di kenakan untuk mewakili budaya atau identitas kelompok etnis atau suku
bangsa tertentu, biasanya di kenal sebagai busana adat suku (juga pakaian etnis, busana etnis,
atau pakaian etnis tradisional). Kostum seperti ini sering terdiri atass dua jenis: satu untuk acara
sehari-hari, yang lain untuk festival tradisional, atau sebagai pakaian formal untuk upacara-
upacara adat.

Di daerah di mana aturan aturan berpakaian barat sudah di adopsi menjadi kebiasaan
baku, pakaian tradisional sering di gunakan di acara-acara istimewa atau perayaan tertentu.
Khususnya yang berhubungan dengan tradisi budaya, warisan, untuk menggambarkan identitas
kebanggaan nasional atau jati diri keddaerahan.acara internasional dapat mengakomodasi peserta
Non-Barat dengan kode pakaian lebih beraneka ragam seperti “setelan bisnis atau busana
nasional”

Di zaman modern ini, ada beberapa contoh pakaian tradisional yang di wajibkan oleh
undang-undang perlindungan. Misalnya di Bhutan, semua warga wajib mengenakan pakaian gho
dan kera gaya tradisional Tibet untuk pria serta kira dan toego untuk wanita di Arab Saudi kaum
perempuan wajib mengenakan abaya di depan umum.

Di Indonesia sendiri pakaian adat atau pakaian tradisional di kenakan pada saat acara-
acara tertentu atau dalam keadaan tertentu dengan berbagai jenis dan juga corak yang tergantung
daerah masing-masing.

2.2 BUSANA PENGANTIN TRADISIONAL


Busana Mojoputri merupakan salah satu hal utama dalam busana pengantin tradisional.
Penggunaan busana ini memegang peran yang penting dalam acara pernikahan adat Mojokerto
agar pernikahan tampak berkesan dan menggambarkan adat daerah. Busana yang indah dapat
memberikan kesan pada para tamu undangan dan mempelai bahwa pernikahan yang di
selenggarakan berkualitas.

2
BAB III

PEMBAHASAN

BUSANA PAES MOJOPUTRI

3.1 DAERAH ASAL BUSANA MOJOPUTRI


Mojokerto, salah satu kabupaten di provinsi Jawa Timur, dalam perjalanan sejarah
Nusantara tidak bisa dipisahkan dari keberadaan dan masa keemasan kerajaan Majapahit
bertahta. Mengacu pada penelusuran perkembangan budaya dari masa ke masa, maka Mojokerto
merekonstruksi busana adat pengantin berdasarkan fakta dan prasasti sejarah peninggalan dinasti
kerajaan Majapahit. Gaya busana pengantin yang kini menjadi ikon dan kebanggaan Mojokerto
tersebut dinamakan Paes Mojoputri.

3.2 KELENGKAPAN BUSANA MOJOPUTRI

. Busana pengantin Mojokerto terdiri dari elemen-elemen masa kejayaan Majapahit dan
modifikasi busana tempo dulu. Penutup kepala berbentuk blangkon meruncing ke depan/ke atas
(model serban), bagian belakang terdapat dua pelipitan yang posisinya menjorok ke bawah
(samping kiri-kanan) dengan dasar motif gringsing.
Baju takwa dengan potongan leher tegak berlengan panjang dan bersaku tiga, dihias
kancing emas berlambang surya Majapahit.Celana panjang model potongan biasa/kolor (dari
mata kaki sampai pinggang). Kain sinjang batik gringsing yang digunakan sebagai pelengkap
busana khas pria, dipakai dari pinggang sampai di atas lutut, dilipat tanpa diulur ke bawah dan
lipatannya agak’dilebihkan ke kanan serta memakai sabuk otok. Alas kaki
berupa selop/cripu (sepatu polos).
 
Busana pengantin Pria
Busana pengantin pria adalah tutup kepala berupa kupluk dengan motif garudha mungkur
warna dasar kuning emas, dihiasi peru (putih, hijau, kuning), sumping motif bunga cempaka,
kalung bersusun  kelat bahu dengan motif ceplok bunga teratai atau simbar dengan warna
kuning emas. Cincin 2 buah salah satu dipakai di jari telunjuk, kain penutup badan berupa baju
beskap lengan panjang dengan potongan kerah berd dibagian tengah terbuka dihiasi benang
emas, berkancing sinar berlambang surya Majapahit.

3
Celana panjang agak komprang dipakai di bagian dalam dan ditutup dengan kain
kampuh/dodot terdiri dua lapis dengan motif bat gringsing yang warna emas dengan motif
bunga-bunga sebagai, ciri khas Mojokerto. Wastra atau bebed motif sulur bunga cempak dengan
warna emas, dapat dikombinasi warna hijau pandan. Ikat pinggang/sabuk pendhing motif
gringsing dari kain sutra atau liner bagian tepi diberi warna kuning emas. Senjata berupa keris
disesuaikan: warna kuning pada sarung kerisnya, dipakai di bagian depan, lilitai bulat di bagian
depan dan panjang di sisi samping kanan/kiri dihias benang/monte warna emas. Alas kaki, selop
dengan warna disesuaikan dan dihias dengan monte/benang warna emas.

Busana Pengantin Wanita


Berikut ini deskripsi mengenai buasana pengantin wanita Mojokerto. Pada bagian kepala
dibentuk sanggul keling yang mengepal ke atas dan diulur lepas ke bawah sampai di pinggul dan
dililit dengan untaian bunga melati serta diberi rangkaian karang melok pada sisi kanan-kiri dan
dilengkapi cucuk mentul motif bunga cempaka serta motif ronyok yang diberi permata warna-
wami (kuning, hijau dan merah). Hiasan kepala bagian depan berupa jambang, kancing gelung
motif garudha mungkur yang pada garis bawahnya diberi untaian permata (wama hijau, kuning
dan merah/putih) atau dihiasi dengan kain beludru lima lengkung, subang/giwang motif ronyok
dengan hiasan permata (kuning, hijau dan merah), Sumping motif bunga cempaka wama
disesuaikan, penutup badan berupa baju panjang sampai batas lutut, dihiasi benang/manik wama
emas dengan motif sulur bunga campaka dan motif surya Majapahit, dilengkapi dengan
bros/paniti renteng (ceplok bunga anggrek).
Sinjang motif gringsing warna cerah dan hijau, wastra warnaa merah cerah dengan hiasan
benang/monte warna emas. Kampuh motif ceplok bunga cempaka/ anggrek diprada warna emas.
Koncer motif cawuto berwarna hitam dapat digunakan kain sutra. Kemer/punding diberi
perhiasan tiruan permata (warna kuning, hijau dan merah). Manggala dari kain kasa tipis/kain
sutra warna disesuaikan. Gelang tangan motif kuno/sigar menjalin dihiasi dangan permata tiruan
(kuning, hijau dan merah).Kelat bahu motif tridhatu yaitu untaian tiga warna/tiga unsur. Cincin
dapat dibuat motif ganda, memakai kalung dangan motif kebon raja dan untaian bunga melati
dangan motif cengkehan. Alas kaki, selop dihiasi manik/monte/benang warna emas.

3.3 ARTI ATAU MAKNA BUSANA


Busana pengantin Paes Mojoputri selain menggambarkan estetika kultur Majapahit, juga
sebagai perwujudan dan citra keagungan raja dan ratu dinasti Majapahit. Meski demikian,
penerapan dan penggunaannya juga disesuaikan dengan situasi, kondisi dan kultur masyarakat
yang sekarang berkembang.

4
5
BAB IV

PENUTUPAN

4.1 KESIMPULAN
Busana pengantin Paes Mojoputri ini merupakan salah satu ikon kota Mojokerto yang
banyak di kenal oleh masyarakat Mojokerto. Busana ini terinspirasi dari busana pada masa
kejayaan majapahit, seiring dengan perkembangan zaman yang ada banyaknya budaya asing
masuk ke masyarakat secara tidak langsung membuat beberapa masyarakat lebih tertarik dengan
busana pengantin ayang lebih ke Barat-baratan di banding busana khas sendiri.

4.2 SARAN
Demikianlah isi makalah yang dapat saya sampaikan saya sebagai penulis masih jauh dari
kata sempurna. Semoga para pembaca dapat menambah pengetahuan dan melestarikan busana
pengantin tradisional Paes Mojoputri ini

6
DAFTAR PUSTAKA

Soetrisno R., Ensiklopedia Seni Budaya Jawa timur; Pendekatan Kajian Budaya,Surabaya
Intelektual Club(SIC), Surabaya, 2008, hlm. 79-81

Anda mungkin juga menyukai