Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BUDAYA MELAYU RIAU

:DISUSUN OLEH
AFSI SYIFA
AMANDA PATRICIA
ARYA PRADANA
FAUZAN WAHYU MAULANA
LIDYA DWI ZAHARANI

NADHIF RASYA
SUCI MALADEWI
Kata Pengantar
Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah d a n r a h m a t -
N y a j u a l a h s e h i n g g a m a k a l a h i n i d a p a t t e r s e l e s a i k a n . D a l a m penyusunan
makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana telah memakan
waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yangmemberikan
bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang positif bagi penulis
ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan materi untuk
menyusun makalah ini.Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi
bahasanya.Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa penulis
.harapkan demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini
DAFTAR ISI

.................................................................................................................................. Cover

.......................... ......................................................................................... .Kata Pengantar

A,Makna pakaian melayu .......................................................................................................


............................................................................................... .B.Fungi pakaian melayu

...................................................................................................................... .fungi pokok .1

.......................................................................................................... fungi adat.2

.............................................................................. Fungsi estetis 3

.......................................................................... C jenis pakaian melayu

....................................... pakaian harian 1.

......................................................... pakaian setengah resmi 2 .

3pakaian resmi . .............................................................................................................. .


4pakaian upacara keagamaan
(ritual)............................................................................................................. 5pakaian
upcara
..................................................................................................................... pengantin
PAKAIAN MELAYU RIAU
A.Makna pakaian melayu
Makna pakaian bagi orang Melayu seperti ungkapan yang lazim kita dengar kalau hendak
melihat orang yang tahu diri, tengok kepada pakaian diri. Tahu diri dapat dilihat dari
ketentuan adat yang menetapkan bahwa pakaian harus sesuai dengan status pemakai, bener
cara memakai, tepat penggunaan, betul tempat memakai, benar tujuan memakai, dan
sempurna pula alat dan kelengkapan pakaian

Tunjuk ajar merujuk pada nilai yang dapat dilihat dari alat dan kelengkapannya, dari
penerapan motif dasarnya, dari cara memakai, dll. Motif dan ragam hias pakaian Melayu juga
turut mengekalkan jati diri Melayu. Prinsip membuat pakaian adat berdasarkan kepada
kepatutan dalam syariat dan kelaziman pakaian Melayu yang diwarisi secara turun temurun,
sehingga orang dapat melihat kemelayuan itu dalam pakaian adatnya. Menegakkan Tuah,
membangkitkan Marwah sebagai filosofi yang mengacu kepada menegakkan Tuah,
membangkitkan Marwah amat banyak ditemui dalam alat dan perlengkapan pakaian adat
Melayu. Hal ini dapat dilihat antara lain lambang-lambang dipakai, jumlah alat dan
perlengkapannya. Orang tua tua mengatakan kalau memakai pakaian adat, Tuah bangkit
.Marwah melekat

Mendatangkan manfaat yang dimaksud ialah bermacam ragam kebaikan seperti


mendatangkan rezeki, membawa kedamaian dan kerukunan hidup, dan sebagainya yang
bermanfaat sebagai kehidupan manusia baik pribadi, rumah tangga maupun kehidupan
bermasyarakat. Filosofi ini tercermin dalam berbagai bentuk alat dan kelengkapan pakaian
.adat, ornamen dan ragam hias, serta motif-motif dan bahannya

Menolak bala dilihat dari berbagai lambang, alat dan kelengkapan pakaian adat itu sendiri.
Dengan menggunakan pakaian yang sesuai syariat, maka seseorang Melayu terhindar dari
.dosa dan petaka dunia akhirat
B.FUNGSI PAKAIN MELAYU

Fungsi Pokok .1
Fungsi pokok pakaian Melayu dapat dibedakan dalam dua bagian. Pertama sebagai
pakaian rohani yakni sebagai pelindung diri dari aib (syarak). Dalam ungkapan Melayu
dikenal ungkapan "pantang memakai memandai-mandai" maksudnya pakaian dan hal-hal
yang berkaitan dengan pakaian tidak boleh dikenakan secara sembarangan, tetapi harus
mengikuti ketentuan yang sudah diatur adat istiadat. Kedua, fungsi yang berkenaan dengan
.jasmani, yakni untuk melindungi diri dari panas dan dingin

.2
. fungsi Adat
Dalam adat, fungsi pokok yang baku sesuai tuntunan syarak bersifat mutlak. Selain itu,
fungsi penting pakaian dalam adat juga diatur sesuai asasnya. Seseorang yang salah
berpakaian dalam upacara adat akan dikatakan sebagai aib. Misalnya, dalam menggunakan
kain samping atau sampin, kepala kain dihadapkan ke belakang bagi laki-laki dan bagi
perempuan dihadapkan ke depan. Aturan semacam itu sebagai perwujudan adat dalam
.menempatkan nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri

Fungsi pakaian dalam adat yang dimaksud sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan adalah
cara berpakaian yang sesuai dengan aktivitas yang dilakukan. Misalnya, pakaian menghadap
(akan beraktivitas) ke ladang, seseorang menggunakan baju lengan panjang, celana panjang,
sepatu karet, dan bertengkuluk. Pakaian tersebut dilengkapi dengan peralatan ke ladang,
yakni gedubang, tajak, cangkul, ambung atau bakul dan lain sebagainya. Bila ke sungai,
seseorang dapat memakai pakaian yang sama seperti ke ladang, namun adat ke sungai
tentulah dilengkapi dengan pendayung, jala, pukat, pancing,badik, dan sebagainya. Begitu
pula ketika menghadap ke kebun, menggunakan peralatan yang dilengkapi dengan adat ke
.kebun. Nilai-nilai kemanusiaan itu pula wujud semacam azaz manfaat

Dalam upacara dan ritual tertentu, selain tata cara memakai pakaian, warna pakaian yang
digunakan juga disesuaikan dengan peran dan jawatan yang diembannya. Misalnya, fungsi
warna hitam diperuntukkan bagi datuk-datuk hulubalang, warna kuning diperuntukkan bagi
kerajaan, warna hijau bagi guru agama, warna merah bagi Datuk bendahara, dan lain
.sebagainya yang sesuai dengan adat tempatan
fungsi estetis .3
Fungsi estetis dalam pakaian adat dilihat dari motif dan model jahitannya. Fungsi estetis
dalam pakaian orang Melayu Riau tidak terpisah dengan fungsi pokoknya. Fungsi estetis
yang tertuang melalui motif dan model pakaian misalnya, harus menggambarkan syarak.
.Tidak boleh melanggar syarak yang mengarah pada perusakan akidah

Kebanyakan motif pakaian Melayu diambil dari bagian-bagian tumbuhan seperti pucuk
rebung, pucuk paku, bunga cengkeh, bunga kundur, dan lain sebagainya. Ada pula yang
dibubuhkan dalam bentuk hewan-hewanan seperti siku keluang, naga-naga, ikan-ikanan, itik
sakawan, lebah bergayut, ayam-ayaman, dan sebagainya. Motif yang dikukung syarak adalah
.motif yang tidak menyerupai berhala

Fungsi estetis dalam model pakaian atau jahitannya, misalnya seperti cekak musang, teluk
belanga, baju kurung Johor, dan lain sebagainya, dikukung syarak. Model jahitannya mesti
.yang menutup aurat, longgar dan tidak menonjolkan bentuk tubuh pemakainya

C. JENIS PAKAIAN MELAYU


Jenis pakaian dapat dibedakan dalam dua pembeda utama yakni pakaian laki-laki dan
pakaian perempuan. Tetapi, pakaian juga dapat dibedakan berdasarkan aktivitas dan umur
pemakai. Pembahasan pada materi ini, diarahkan untuk memahami jenis-jenis pakaian
.tersebut

Pakaian Harian.1

Pakaian harian dipakai untuk berbagai macam kegiatan. Mulai dari bermain,
bekerja, ataupun di rumah. Orang Melayu sangat menjaga adab terutama dalam
berpakaian. Tidak hanya pakaian upacara dan ritual saja yang diatur, pakaian yang
dikenakan pakaian sehari-hari juga diatur agar nilai sopan santun tetap dijaga dalam
.berpakaian

Pakaian harian adalah pakaian yang dipakai oleh orang Melayu setiap harinya,
baik masa kanak-kanak, remaja, orang setengah baya maupun orang tua. Pakaian
harian ini dipakai untuk melaksanakan kegiatan harian, baik untuk bermain, ke
.ladang, ke laut, di rumah maupun kegiatan dalam kehidupan di masyarakat

a.pakaian harian kanak-kanak lelaki

Pakaian harian anak masa kanak-kanak kita kenal baju monyet yang dipakai oleh
anak-anak lelaki. Kalau dia sudah meningkat besar dia memakai baju kurung teluk
belanga atau baju kurung cekak musang dan ada kalanya memakai celana setengah
lutut, memakai kopiah atau ikat kepala dari kain empat persegi yang dilipat untuk
menghindarkan sengatan binatang yang berbisa, memakai kain samping ada yang
dikenakan secara utuh, ada pula yang dibelikan di pinggang ataupun disandang di
bahu. Apabila ia pergi salat dan mengaji ke surau atau masjid, iya memakai sarung
.dan kopiah

b. Pakaian harian masa kanak-kanak perempuan

Pakaian harian anak perempuan menggunakan baju langsung (baju dan rok
menyatu) atau terbuat dari bahan katun. Selain itu, juga memakai celana panjang yang
tertutup roknya. Bagian kepala menggunakan kerudung sarung yang menggunakan
pengikat. Bila pergi mengaji ke masjid atau surau, ia menggunakan baju kurung atau
.baju gembang dan menggunakan kerudung

c. pakaian harian anak dewasa laki-laki

Pakaian harian untuk anak laki-laki dewasa memakai baju kurung cekak musang
atau baju kurung teluk belanga, bertulang belut ditambah dengan kain samping yang
diikat pada pinggang dan memakai kopiah atau destar (tanjak). Kain samping dipakai
ketika ia hendak melaksanakan salat ketika ke masjid atau surau. Cara memasangnya
sama dengan mengenakan kain sarung, hanya saja, kain samping dipasang sesuai
aturan yang dikenal juga sebagai penanda lajang. Tepi kain samping bila dikenakan
.mesti berada di atas lutut (bujang)

d. pakaian harian anak dewasa perempuan

Pakaian untuk anak perempuan yang sudah balig adalah baju kurung, baju kebaya
laboh, baju kebaya pendek yang sudah selaras dan memakai kerudung. Apabila
pakaian yang dikenakan oleh perempuan tidak menutup aurat, orang yang melihatnya
akan menilai bahwa perempuan itu tidak baik. Pada perempuan yang telah masuk
dewasa, ia memakai baju kurung, kebaya pendek kemudian memakai kain selendang
atau belacu (tengkuluk) untuk menutup kepala apabila turun ke ladang. Ketika
bepergian di sekitar kampung, ia memakai tudung lingkup yang terbuat dari
.selendang

Perkembangan kemudian, tudung lingkup yang dipakai adalah kain sarung.


Semakin kekinian, digantikan dengan kerudung sarung yang telah dibentuk sesuai
dengan bentuk kepala. Takaran nilai kemelayuan dalam kerudung setidaknya harus
berukuran panjang menutupi dada dan lebih besar 1 hasta dari ukuran badan. Hal ini
.diwajibkan untuk menutupi bentuk tubuh perempuan yang memakainya

e. pakaian harian orangtua dan setengah baya laki-laki

Pakaian orang tua laki-laki dan setengah baya berupa baju kurung teluk belanga
bertulang belut dan baju kurung cekak musang. Untuk pakaian harian baju ini terbuat
dari bahan katun dan kain samping perekat, bentuk baju agak longgar. Baju melayu
bagi orang tua sering memakai baju melayu dagang luar digunakan untuk salat dan
bertamu ke tetangga. Jika berada di rumah, mereka menggunakan baju teluk belanga
dan kain sarung
Dalam bekerja, orang tua Melayu menggunakan celana panjang dan baju sarung
berkerah. Perlengkapan pakaian ketika bekerja yakni destar atau kain pengikat kepala.
Konsep dasar atau tanjak bagi orang Melayu merupakan alat untuk melindungi
kepala. Sebab, kepala sebagai semua fitrah yang harus dilindungi. Berpantang bagi
orang Melayu mempermainkan kepala

f. pakaian harian orangtua dan setengah baya perempuan

Pakaian perempuan tua adalah baju kurung teluk belanga dan pada lehernya
bersulam bernama tulang belut. Baju ini longgar dan lapang dipakai, ada juga kebaya
laboh atau kebaya panjang hingga di bawah lutut. Kedua bentuk baju ini memakai
. pesak atau Kekek

Pakaian setengah resmi

Pakaian setengah resmi adalah pakaian yang digunakan dalam berbagai acara
keluarga atau acara yang tidak berkenaan dengan negeri atau kerajaan, misalnya acara
kenduri, menghadiri acara keagamaan, perkawinan, dan Sunnah Rasul. Orang Melayu
menggunakan pakaian sesuai dengan tempat dan waktu. Dalam acara kekeluargaan
.biasanya, warna pakaian tidak diatur seperti dalam acara resmi

a.pakai setengah resmi laki-laki

Bentuk pakaian setengah resmi bagi kaum laki-laki adalah baju kurung cekak
musang yang dilengkapi dengan kopiah, kain samping, sepatu atau capal. Kain
samping yang dipakai tergantung pada kemampuan seseorang. Misalnya kain pelekat,
.kain tenunan siak, Trengganu, daek, dan Johor

Pakaian setengah resmi ini dipakai dalam upacara keluarga, seperti menghadiri
perkawinan, acara keagamaan, sunat Rasul, dan lain-lain. Berbeda dengan pakaian
resmi yang dipakai ketika menghadiri undangan dari kerajaan, lembaga adat Melayu,
pemerintah atau menghadiri jemputan resmi dari suatu kegiatan

b. pakain setengah resmi perempuan

Bentuk pakaian resmi dan setengah resmi kaum perempuan adalah baju kurung
teluk belanga dan baju kebaya laboh. Bahan baju ini dibuat dari bahan sutra, satin atau
bahan brokat serta bahan yang bagus lainnya tergantung dengan kemampuan si
pemakai. Persyaratan baju melayu kaum perempuan ini karena dia disebut baju
kurung maka jelas baju ini mengurung bagian aurat di badan agar tidak kelihatan,
tidak terlalu sempit, tidak terlalu tipis yang memperlihatkan kulit badan. Untuk kain
yang dipakai adalah kain tenunan atau kain pilihan, seperti tenunan daek atau kain
.tenunan lain yang bercorak Melayu
Hiasan di kepala harus memakai sanggul yang disebut sanggul jonget, sanggul
lintang atau sanggul lipat pandan. Setelah rambut disanggul kepala ditutup dengan
kain tudung yang seharusnya tidak kelihatan rambut. Kain tudung untuk pakaian
.resmi dan sekarang ini kaum wanita yang Islam umumnya menggunakan jilbab

Alas kaki dipakai kasur yang dipilih sesuai selera, tidak memakai sendal jepit
sebaiknya pakailah kasut yang memakai hak rendah atau hak tinggi. Warna yang
dipakai dapat dipilih sesuai dengan selera dan juga disesuaikan dengan suasana waktu
siang atau malam, pagi atau sore

pakaian resmi .3

Tidaklah sopan seandainya menghadiri upacara atau jemputan yang terhormat dari
suatu kegiatan pemerintah (masa dahulunya di zaman kerajaan-kerajaan), memakai
pakaian Melayu namun tidak memakai kopiah dan juga kain samping, seseorang akan
dicap orang yang tidak tahu adat sopan Melayu. Digunakan untuk menghadiri upacara
resmi seperti menghadiri jemputan dari pemerintah, atau menghadiri rapat dewan
.yang resmi, harus berpakaian Melayu dan memakai sepatu kulit

Pada zaman dahulu, acara-acara resmi diatur oleh kerajaan, pada masa sekarang
diatur oleh pemerintah atau lembaga adat. Yang dimaksud upacara adat adalah suatu
:kegiatan yang dibuat oleh pemerintah (kerajaan) antara lain

 Upacara penobatan raja dan permaisuri


 Upacar pemberian gelar
 Upacara pelantikan datuk-datuk, ketua adat atau mentri kerajaan
 Upara menjunjung duli
 Upacara menyambut tamu-tamu agung atau tamu-tamu yang dihormati
 Upacar adat menerima anugarah dan persembahan dari rakyat atau dari Negara
lain yang bersahabat .

a.pakaian resmi laki-laki

Warna baju yang dipakai untuk upacara adat adalah warna hitam, berkain samping sesuai
dengan tingkat kedudukannya. Setelan kuning dan setelan hitam adalah kain yang dipakai
untuk Sultan atau pemimpin negeri. Dalam upacara adat Sultan memakai setelan berwarna
hitam, maka tanjak juga berwarna hitam, demikian juga kalau memakai warna kuning harus
seluruhnya berwarna kuning pula.
Baju datuk-datuk atau orang besar, dalam upacara adat memakai baju berwarna hitam
berkain samping. Bagi masyarakat, mereka boleh saja memakai apa saja warnanya (selain
kuning) sesuai dengan seleranya, itulah sebagai pertanda perbedaan pimpinan dan bukan
pimpinan

Jenis pakaian dan bentuk baju yang dipakai dalam upacara adat bagi kaum lelaki adalah
baju kurung cekak musang, tidak dipakai baju kurung teluk belanga. Warna pakaian adat
kaum lelaki berwarna hitam dari bahan satin atau sutra yang dilengkapi dengan perlengkapan
sebagai berikut: baju setelan dengan celana panjang sampai ke tumit, kain samping terbuat
dari tenunan sendiri seperti daek, tanjak sebagai penutup kepala, bengkung pengikat
pinggang, sebilah keris Melayu sepukal, atau tuasik atau tilam upih, dan kasut capal atau
sepatu.

Sultan atau pimpinan tertinggi memakai baju cekak musang berwarna kuning atau hitam
satu setel, celana dan kain samping. Setelan baju penuh dengan taburan bunga cengkeh,
bintang dari ornamen yang ditenun khusus. Sultan memakai tanjak yang bernama belah
mumbang atau elang menyongsong angin serta bertingkat 3 atau 5..

b. pakaian resmi perempuan

Jenis pakaian dan bentuk baju yang dipakai dalam upacara adat bagi kaum perempuan
baik muda maupun tua sama saja. Baju yang dipakai adalah baju kurung teluk belanga, baju
kebaya laboh, bagi anak gadis baju kebaya laboh cekak musang. Kepala memakai tudung
mente atau tudung kain lingkup. Apabila masuk ke dalam ruangan, kain tudung lingkup
dilipat atau dijepitkan ke pinggang.

Rambut di sanggul dengan bentuk sanggul Melayu, seperti sanggul jonget, sanggul lintang,
dan sanggul lipat pandan, kemudian ditutup dengan kerudung. Perhiasan dipakai di dada yang
disebut dokoh atau gelang serta anting-anting. Warna kuning hanya dipakai oleh Sultan dan
permaisuri atau pimpinan tertinggi di daerahnya. Warna baju yang dipakai istri datuk-datuk
dan orang besar adalah warna hitam setelan dan berkain samping atau tudung lingkup yang
berwarna lain.

4. Pakaian Upacara Keagamaan(ritual)

Pakaian acara keagamaan ini disesuaikan pemakaiannya pada acara kegiatan keagamaan
yang akan kita laksanakan atau yang akan hadiri. Bagi pembesar agama seperti Tuan Kadi,
imam masjid memakai jubah berwarna hitam, panjang jubah sampai ke mata kaki, kepala
memakai terbuka dan dibelut dengan kain tipis berwarna putih, biasanya dibuat berwarna
merah. Bilal biasanya memakai jubah berwarna hijau lumut di sebelah luarnya sedangkan di
dalam tetap memakai baju kurung cekak musang dan juga memakai terbungkus di balut kain
putih tipis. Garin masjid memakai baju melayu dagang luar dengan kopiah hitam atau kopiah
haji dan kain samping pelekat.

Pakaian orang-orang biasanya dalam acara agama terbagi dua:

 Pakaian hari raya atau hari-hari besar agama memakai pakaian baju melayu lengkap
seperti baju Melayu cekak musang atau baju Melayu teluk belanga, yang disebut
baju melayu dagang dalam.
 Salat Jumat biasanya memakai baju melayu harian atau baju melayu dagang luar
dengan memakai kain samping kain perekat dan pakai kopiah, pada umumnya kalau
sudah pernah menunaikan ibadah haji biasanya memakai kopiah haji.

5. Pakaina upacara pengantin

Orang Melayu juga mengatur jenis dan tata cara pemakaian baju pengantin. Pakaian
pengantin Melayu tidak jauh berbeda dengan konsep dasar pakaian Melayu. Hanya saja,
pakaian pengantin dilengkapi dengan berbagai aksesoris dan perhiasan yang sesuai dengan
simbol-simbol adat Melayu tempatan.

Anda mungkin juga menyukai