Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEBUDAYAAN SUNDA

Tema : Pakaian Adat Sunda

Dosen Pengampu:
Bapak Dr. M. Daud Yusuf, M.Si

Disusun Oleh :
Asep Achmad Suyudi (C1B190779)
Hendra Andriana (C1B190846)
Sahrul Haryadi (C1B190836)
Wandi Wahyudi (C1B190787)
Yopi Sopian (C1B190778)
Mursalim pusung. (C1B190847)

JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AL-GHIFARI
BANDUNG
2020
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Karena Ridho-Nya lah kita
masih mampu hidup hari ini di tengah pandemic yang ingin segera diahiri. Dan
atas izin-Nya kami mampu menyusun makalah ini dengan seksama dan tanpa
halangan yang berarti.

Jikalau kita merenung sejenak, Allah menciptakan makhluk sangat


beraneka ragam. Sampai sidik jaripun saling berbeda. Lantas apakah itu hanya
sekedar estetika saja? Pasti ada maksud dan manfaatnya.

Ketika kita bergeser melihat lingkungan sekitar, banyak sekali


keanekaragaman. Termasuk manusia. Allah menciptakan mansusia dengan
paket paling lengkap disbanding ciptaan lain-Nya. Sungguh beruntung kita ini.
Lalu apakah hanya menjadi sebatas pembeda? Kalau kita perdalam pembeda itu
yang menjadikan ciri dan identitas diri.

Manusia karena akal pikirannya mampu melahirkan suatu kebudayaan


dalam kehidupannya. Kebudayaan itulah yang menghantarkan manusia menjadi
makhluk yang bernilai. Tidak hanya sekedar hidup saja.

Menengok kebudyaan jelas didalamnya masih banyak sekali muatannya.


Seperti halnya atom yang terdiri dari electron-elektron penyusunnya. Dari
kebudayaan akan melahirkan suatu produk, entah itu produk fisik, jasa, bahkan
cara pandang hidup masyarakat atau yang biasa disebut filosofi hidup.

Produk fisik budaya ialah hasil cipta karya manusia yang berwujud yang
memiliki nilai fungsi. Salah satunya ialah pakaian. Karena kenaekaragaman,
produk budyapun demikian. Dari keanekaragaman budaya inilah nantinya
makalah ini akan membahas tentang pakaian adat Sunda.

Bandung, 10 Mei 2020

Kelompok 4

i
Daftar Isi

ii
AB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lahir ditengah masyarakat yang sangat kaya akan budaya adat dan
istiadat jelas suatu kebanggaan tersendiri yang wajib disyukuri. Karena manusia
yang berbudaya berrarti manusia yang menggunakan potensi akal pikirannya.

Dari kekayaan budaya tersebut menghasilkan output budaya yang berupa


benda-benda yeng memiliki sebuah nilai, baik estetik dan juga nilai guna/kriya.
Sebagai manusia yang berbudaya jelas mengedepankan nalar norma tentunya.
Salah satu efek budaya yang telah membedakan manusia berbudaya dengan
manusia primitive ialahmanusia berbudaya menggunakan pakaian.

Pakaian itu sendiri merupakan hasil cipta karya pikiran manusia yang
muncul karena ada respon lingkungan, yang dimana tubuh manusia ketika siang
kepanasan dan ketika malam kedinginan, dengan demikian terciptalah pakaian.
Seiring perkembangan pemahaman, pakaian lebih dari sekedar pembalut tubuh.

Karena keanekaragaman budaya maka terciptalah pakaian adat yang


sangat variatif di Indonesia, jelas itu dipengaruhi lingkungan dan kreatifitas setiap
suku budaya setempat. Pakaian adat Sunda ialah pakaian adat yang tercipta di
daerah Sunda atau jawa bagian barat dan merupakan hasil mahakarya budaya
Sunda itu sendiri.

2.1 Rumusan Masalah

1. Apa saja jenis pakaian adat yang ada di Suku Sunda?


2. Apa makna yang terkandung dalam pakaian adat Sunda?
3. Seberapa penting pakaian adat dalam kebudayaan Sunda?

3.1 Tujuan

1. Mengenal dan mengkaji nilai pakaian adat Sunda


2. Sebagai wacana dan mengenalkan pakaian adat sunda
3. Bentuk kepedulian terhadap kelestarian pakian adat sunda

1
AB 2
PEMBAHASAN

1.2 Baju Pangsi dan Kebaya Sunda serta Kain Kebat

Pangsi
Pangsi adalah salah satu pakaian adat dari Indonesia. Pangsi merupakan
setelan pakaian berupa baju kemeja polos yang agak longgar serta celana yang
juga longgar dan panjangnya tidak melebihi mata kaki. Pakaian ini umumnya
dipakai oleh laki-laki dan merupakan pakaian khas dari beberapa suku
di Indonesia, terutama Betawi dan Sunda. Dalam kultur Betawi, pangsi
digunakan oleh jawara atau pemuka masyarakat, sementara dalam kultur Sunda
pangsi merupakan pakaian bagi laki-laki yang termasuk ke dalam kelompok atau
golongan rakyat biasa. Adapun suku bangsa lain di Indonesia yang juga
menggunakan pangsi adalah Suku Melayu. Pangsi pada awalnya hanya merujuk
kepada celana longgar, sehingga sering disebut celana pangsi. Seiring
berjalannya waktu pangsi merujuk terhadap setiap setelan pakaian yang
memakai celana pangsi sebagai bawahan, sehingga baju yang dipakai pun ikut
disebut sebagai baju pangsi meskipun baju tersebut memiliki nama sendiri.

Kebaya Sunda

Kebaya yang dipakai oleh para wanita Jawa Barat bentuknya sama
dengan sedikit sekali perbedaannya dengan kebaya dari Jawa Tengah dan Jawa
Timur. Untuk pakaian adat Jawa Barat yang berupa kebaya ini akan terlihat
perbedaannya pada bentuk bagian leher khusus untuk kebaya modern. Jika
kebaya lama, bentuknya cenderung sama dengan kebaya dari tetangganya yang
tinggal di pulau Jawa.

Kain Kebat

Kain Kebat adalah kain yang dipakai sebagai pelengkap baju Kebaya
Sunda untuk masyarakat kelas bawah yang berupa kain dengan corak yang
tidak terlalu mencolok dan sering dipakai oleh orang Sunda dalam
kesehariannya.

Selain itu para wanita kelas bawah atau masyarakat biasa juga
memakai beuber untuk ikat pinggang, dan kamisol untuk branya juga alas
kakinya cukup menggunakan sandal jepit biasa.

2
2.2 Baju Bedahan dan Kebaya

Kaum menengah adalah mereka yang mempunyai kekayaan,


tetapi bukan keturunan bangsawan. Jadi disini yang dimaksud kaum
menengah ialah para pedagang (saudagar)
Ya. Beda kelas, beda juga tampilannya, untuk mereka yang
terbilang kaum menengah dalam tingkatan sosial, dari segi pemakaian
nya pun beda dengan rakyat biasa baik itu dari segi pakaian maupun
barang-barang yang dipakainya.
Dan biasanya pada adat Sunda, kelompok ini ada beberapa
tambahan dengan memakaikan pernak-pernik dalam menggunakan
pakaiannya.
Bagi laki-laki, memakai baju bedahan putih (jas takwa), kain kebat
batik, alas kaki sandal tarumpah (terompah kayu), sabuk (beubeur), dan
ikat kepala, mereka juga mengenakan arloji rantai emas yang di
gantungkan di saku baju sebagai tambahan aksesoris.
Sementara untuk para wanitanya, pakaian yang dikenakan adalah
kebaya beraneka warna sebagai atasan, kain kebat batik beraneka corak
sebagai bawahan, ikat pinggang (beubeur), selendang berwarna, alas
kaki berupa selop atau biasa juga disebut dengan kelom geulis, dan
perhiasan berupa kalung, gelang, giwang (anting), dan cincin yang
terbuat dari perak atau emas.

3
3.2 Jas Beludru Sulam Benang Emas
Baju Adat Kaum Bangsawan – Menak (Jas Beludru Sulam
Benang Emas)

source: budayajawa.id
Dari namanya saja sudah ketahuan bahwa pengelompokan jenis pakaian
adat dari Sunda berdasar tingkatan yang terakhir ini merupakan kelas
paling atas. Artinya orang yang mengenakannya hanya dari kalangan
bangsawan (orang terpandang).
Sehingga secara tampilan pun berbeda jauh dari pada jenis pakaian yang
saya jelaskan di atas. Bagi kaum bangsawan pria, baju adat Sunda yang
digunakan adalah jas yang terbuat dari bahan beludru hitam. Konon jas
tersebut disulam dengan benang emas pada bagian ujung lengan.
Celana panjang, dan untuk motif nya serupa dengan jas, dan sabuk
emas. Tidak lupa menggunakan bendo sebagai tutup kepala dan untuk
alas kaki yaitu menggunakan sandal selop hitam.
Adapun untuk perempuan, pakaian adat yang dikenakan adalah kebaya
dengan bahan beludru hitam. Disulam dengan tambahan mute atau
manik-manik. Tidak lupa kain kebat dengan motif rereng sebagai
bawahan. Dan untuk alas kaki itu menggunakan selop dari bahan beludru
hitam.
Tak ketinggalan juga sebagai tambahan aksesoris yang digunakan adalah
berupa sanggul rambut (konde), cincin, tusuk konde, peniti rantai, dan
bros, selanjutnya yang tak kalah penting yaitu memakai perhiasan yang
biasanya bertahtakan berlian ataupun emas.

4
4.2 Beskap

Beskap nama pakaian adat Bandung yaitu sejenis kemeja resmi


untuk laki-laki. Pakain adat sunda yang satu ini untuk event resmi.
Beskap memiliki tekstru tebal, kerah bajunya juga tidak memiliki rlipat.
Warnanya beragam namun biasanya berwarna gelap dan selalu polos.
Jika dilihat dari dekat, ada perbedaan ukuran potongan beskap di bagian
depan yang tidak simentris. Tujuannya yaitu untuk pemakaian aksesoris
yang mungkin cukup berat seperti keris. Pola kancingnya juga
menyamping. Beskap hampir selalu dipadukan dengan jarik, yakni sejenis
kain panjang yang diikatkan untuk menutupi kaki.
 Pakaian untuk Mojang (Perempuan).
Para mojang atau perempuan biasa pastinya memakai baju adat
berupa kebaya dengan paduan warna polos. Sedangkan atasan
menggunakan kain. Tak lupa menggunakan selop disesuaikan dengan
kebaya. lupa juga pemakaian ikat pinggang (beubeur) untuk
dikencangkan dengan kain. Kemudian juga memakai selendang atau
karembong.
 Pakaian untuk jejaka
Adapun para jajaka (pemuda) dalam acara penting kerap mengenakan
atasan yaitu Beskap atau jas tertutup dengan warna hitam. Celana
panjang juga biasanya disesuaikan dengan warna baju. Kepala
menggunakan penutup sejenis peci (bendo). Dan penggunaan selop
(kelom) untuk alas kaki. Asessoris jam (arloji) emas yang dipasangkan
dengan cara dijepit di saku. Baju adat resmi ini juga bisa termasuk
dalam kelompok baju adat Sunda modern atau baju adat jawa barat
modern.

5
5.2 Pengantin dan Anak-Anak

Untuk Wanita.
Busana / baju yang dikenakan pengantin wanita adalah kebaya brokat.
Aksesoris gelang, cincin permata dan dua kalung (pendek dan panjang)
yang dipakai bersamaan. Bawahanya menggunakan kain batik kebat
Lereng Eneng Prada.
Untuk Pria.
Adapun untuk pengantin prianya mengenakan Jas Buka Prangwedana
dengan warna yang disesuaikan dengan mempelai wanita. Begitupun
dengan kain batik yang dipakai. Untuk penutup kepala (Bendo) dengan
hiasan permata. Kemudian di bagian bawahadalah Boro Sarangka, yakni
sejenis kantong atau tempat untuk menyimpan keris.

Untuk perempuan memakai kebaya sunda, dengan kain kebat.


Untuk anak laki-laki yaitu meggunakan beskap, dengan bendo dan kain
kebatnya. Bisa di pakai untuk acara tertentu seperti peringatan hari Kartini
dan wisuda sekolah.

6
AB 3
PENUTUP

1.3 Kesimpulan
Berdasarkan apa yang sudah dipaparkan diatas, kami dapat
menyimpulkan bahwa pakaian adat sunda itu cukup unik dan bisa
menjadi daya tarik dari segi kebudayaan. Hal ini merupakan aset
kekayaan masyarakat dan budaya sunda itu sendiri. Pengenalan dan
penggunaan pakaian adat sunda harus lebih dikampanyekan lagi agar
tidak punah dan akan tetap terjaga.

2.3 Saran
saran dari kami adalah bahwa pakaian adat sunda ini
harus secara insten dimunculkan kembali eksistensinya. Dibuat
semenarik mungkin tanpa mengupas nilai budayanya. Di dunia
pendidikan-pendidikan di tatar pasundan, kampanye terus
menerus dari pakaian adat sunda ini akan membantu menjaga
kelestarian budaya dari bidang pakaian.

7
Referensi
https://perpustakaan.id/pakaian-adat-jawa-barat/

https://milenialjoss.com/pakaian-adat-sunda/

8
9

Anda mungkin juga menyukai