Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH MUATAN LOKAL

“Kaidah Berpakaian Melayu Riau”

Guru pengampu : bapak Tantowi Yahya, S.Pd


Disusun Oleh :

Hafidza Syahira Anwar


Neza Elisa
Akhdan Zidane Manurung
Tangguh Mahaputra
Suci Anggraini
Linda Saputri
M. Iqbal

SMA NEGERI 1 KABUN


TAHUN PELAJARAN : 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa Berkat rahmat dan karunia-Nya
penulis menyusun makalah yang berjudul "Kaidah Berpakaian Melayu Riau" Tak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Tantowi Yahya selaku guru pembimbing yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis juga berterimakasih kepada teman-teman yang
ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat bertujuan untuk menambah
wawasan para pembaca tentang apa saja kearifan lokal melayu dalam memanfaatkan alam yang ada di
daerah riau.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karenanya diharapkan
saran dan kritik yang membangun agar penulis menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Kabun, Januari 2024

Penulis.

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar………………………………………………………………….………………………2
Daftar isi ……………………………………………………………………………………………….3

BAB I
Pendahuluan ……………………………………………………………………………………… … .4
A. Latar belakang…………………………………………………………………………………4
B. Rumusan masalah……………………………………………………………….……………..4
C. Tujuan…………………………….……………………………………………………………4

BAB II
Pembahasan
A. Asal usul pakaian adat Melayu Riau ……………………………………………..……………5
B. Fungsi pakaian adat Melayu Riau…………………..………………………………………… 5
C. Kearifan Lokal Menjaga Hutan dan Lahan…………………………………………………….7
D. Nilai nilai yang terkandung pada pakaian adat Melayu Riau …………………..………….… 7

BAB III
Penutup…………………………………………………………………………………....…………... 8
A. Kesimpulan…………………………………………………………………..…………..…….8
B. Saran……………………………………………………………..………….…………………8

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………..…….. 9

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pakaian merupakan simbol budaya yang menandai perkembangan, akulturasi,dan kekhasan budaya
tertentu.pakaian dapat pula menjadi penanda bagi pemikiran masyarakat, termasuk pakaian tradisional
masyarakat melayu riau. Pakaian tradisional Riau terdiri atas pakaian harian dan pakaian
resmi/pakaian adat.

Masyarakat Melayu Riau masih memegang adat dengan teguh. pengaruh adat terasa dalam sikap dan
perilaku sebagian besar masyarakat, terutama di daerah pedesaan/pedalaman.adat Melayu Riau adalah
adat yang bersendikan syariat Islam. Islam dan adat Melayu saling memengaruhi yang kemudian
membentuk satu budaya baru, yang salah satunya tercermin dalam pakaian yang dikenakan.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana asal usul pakaian adat Melayu Riau?


2. Apa fungsi pakaian adat Melayu Riau?
3. Apa nilai nilai yang terkandung pada pakaian adat Melayu Riau?
4. Apa ciri khas pakaian adat Melayu Riau?

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk membawa wawasan kita tentang bentuk dan jenis pakaian masyarakat melayu
2. Mengetahui pantangan-pantangan dalam berpakaian adat melayu
3. Memberi gagasan kepada kita untuk lebih mengebangkan nilai-nilai yang ada saat ini

BAB II

4
PEMBAHASAN

A. Asal Usul Pakaian Melayu Riau

Adat istiadat tentu tidak terlepas dari Pakain Adat, itu sebuah ciri khas suatu daerah dengan adat
istiadatnya sesuai dengan Hukum dan Norma Adat yang berlaku.Pakain Adat ini adalah pakaian
tradisional Riau, walaupun ada beberapa macam-macam namun hanya satu pakaian adat untuk daerah
Riau, yaitu pakaian adat Melayu Riau. Pakaian adat melayu Riau hampir selalu dikaitkan dengan
norma sosial, agama dan adat istiadat. Ini membuat pakaian adat ini berkembang dengan makna dan
filosofi yang bermacam-macam. Pakaian tradisional Melayu Riau terdiri dari berbagai macam jenis.
Jenis pakaian ini tergantung pada situasi dan kondisi si pemakai dan kegiatan yang dilakukan,
misalnya untuk acara resmi atau untuk dikenakan dalam kegiatan sehari-hari

ASAL USUL PAKAIAN


Merupakan simbol budaya yang menandai perkembangan,akulturasi, dan kekhasan budaya tertentu.
Pakaian dapat pula menjadi penanda bagi pemikiran masyarakat, termasuk pakaian tradisional
masyarakat Melayu Riau. Pakaian tradisional Riau Terdiri atas pakaian harian dan pakaian
resmi/pakaian adat.Pakaian harian dipakai setiap hari, baik oleh anak-anak, dewasa,maupun orang tua.
Pakaian sehari-hari dikenakan untuk berbagai kegiatan harian, misalnya saat bekerja di
ladang, bermain, ke laut, di rumah, maupun kegiatan yang lain. Jenis Pakaian untuk perempuan
dikelompokkan menjadi pakaian perempuan anak-anak dan pakaian perempuan dewasa (O.K.Nizami
Jamil, et al. 2005:15-16). Sedangkan pakaian resmi atau pakaian adat dikenakan pada acara-acara
tertentu yang berkenaan dengan kegiatan resmi atau pada saat acara adat. Warna, bentuk, dan model
pakaian adat ditentukan berdasarkan filosofi masyarakat Melayu Riau yang mengandung nilai- nilai
tertentu.

B. Fungsi Pakaian Adat Melayu Riau

1. Fungsi Religius
Pakaian tradisional daerah Riau mengandung makna dan berfungsi keagamaan. Pengaruh
Islam dalam tata cara berpakaian sedikit banyak berpengaruh pada pakaian daerah Riau, di
mana fungsi pakaian adalah untuk menutup aurat. Hal Ini dapat kita lihat pakaian perempuan
yang berbentuk baju kurung, kerudung, dan menutupi hampir semua anggota tubuhnya.
Selain dari bentuknya, fungsi religius pakaian tradisional Riau juga terlihat dari simbol yang
digunakan sebagai hiasan yang berbentuk bulan dan bintang.

Simbol tersebut mengandung makna ketakwaan terhadap Tuhan.

Fungsi religius busana Melayu di daerah Riau juga muncul di berbagai media yang mereka
gunakan untuk upacara, misalnya adanya kelengkapan tepung tawar

2. Fungsi Budaya

5
Pakaian tradisional dapat menjadi ciri kebudayaan tertentu dalam suatu
masyarakat.Secara umum, fungsi pakaian untuk menutup tubuh. Namun,
kemudian muncul berbagai aksesori dan ciri khas yang membedakan antara
satu masyarakat dengan masyarakat yang lain.Di masyarakat Riau, pakaian
menjadi simbol yang dipakai dalam pelaksanaan upacara atau dalam acara-
acara tertentu. Setiap upacara mempunyai jenis pakaian yang berbeda yang
tentu saja juga berbeda dengan pakaian yang dikenakan sehari-hari.

3 .Fungsi Estetik

Estetika busana Melayu Riau muncul dalam berbagai bentuk hiasan yang
terdapat dalam pakaian tersebut.Selain berbagai hiasan, warna-warna dalam
pakaian tradisional Riau juga mengandung makna-makna tertentu.Misalnya,
warna kuning mengandung arti kekuasaan.Pakaian dengan warna seperti ini
biasanya diperuntukkan bagi sultan atau raja. Warna hitam mengandung makna
keberanian. Pakaian dengan warna seperti ini biasanya dipakai oleh
parahulubalang dan para petarung yang melambangkan ketangkasan mereka.

Warna Pakaian

Warna Hijau Lumut


melambangkan kesuburan dan kesetiaan, taat serta patuh, terhadap ajaran
agama. Warna Pakaian Hijau Lumut dipakai oleh kaum-kaum
bangsawan,Tengku, Encik, dan Wan.

Warna Kuning Keemasan


melambangkan kebesaran dan kewibawaan dan kemegahan serta kekuasaan
Warna kuning keemasan pada zaman kerajaan Siak,Kerajaan Riau Lingga,
Kerajaan Indragiri dan Kerajaan Pelalawan Adalah warna larangan dan tabu
bagi masyarakat biasa jika memakainya.

Warna Hitam,
melambangkan kesetiaan, ketabahan dan bertanggung jawab serta jujur. Baju
warna Hitam Dipakai oleh datuk dan orang besar kerajaan dalam upacara adat
kebesaran kerajaan.

Warna Merah Darah Burung


melambangkan kepahlawanan dan keberanian,patuh dan setia terhadap raja
dan rakyat. Warna Merah dari darah burung memancarkan kecemerlangan.
C. Nilai yang Terkandung Pada Pakaian Adat Melayu Riau

6
1.Nilai Tradisi

Busana yang dikenakan dalam suatu upacara adat telah menjadi tradisi selama bertahun-tahun. Hal
ini menjadi ciri khas dan keunikan sebuah masyarakat. Dari busana adat yang dikenakan, maka
dapat dipelajari mengenai tradisi masyarakat yang bersangkutan.

2. Nilai Pelestarian Budaya

Pakaian Merupakan Salah satu produk kebudayaan modern yang semakin hari semakin berkembang.
Pakaian Adat yang saat ini banyak dipakai masyarakat Melayu Riau merupakan warisan budaya
yang harus dilestarikan. Melestarikan Busana Tradisional Tersebut sama artinya dengan
melestarikan kekayaan budaya Melayu.

3. Nilai Sosial

Pakaian Menjadi simbol tertentu yang menjadi penanda status seseorang. Selain itu, lewat nilai-nilai
yang dikandungnya, pakaian Melayu juga bermakna sebagai media untuk menyatukan
masyarakat.Nilai-nilai sosial itu muncul karena dalam pakaian tradisional tersebut tersemat makna-
makna tertentu yang dinilai dan ditafsirkan oleh masyarakatnya.

D. Ciri khas pakaian adat Melayu Riau

Adapun ciri khas pakaian adat Melayu Riau, yaitu:

Corak khas pakaiannya memakai sarung dan rok yang lebar, karena menjunjung tinggi nilai-nilai
Islam
Bajunya berkerah tinggi dan longgar
Pakaian akan terlihat lebih elegan dan bersinar

PENUTUP

7
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut pakaian di gunakan setiap hari, baik oleh anak-anak maupun orang
dewasa, pakaian harian di gunakan untuk melakukan kegiatan setiap hari misalnya berkerja di ladang,
bermain ke laut, dirumah dan kegiatan harian lainnya, pakaian harian perempuan di kelompokkan
menjadi pakaian perempuan dewasa dan pakaian perempuan anak-anak, pakaian resmi di gunakan
pada acara-acara tertentu yang berkenaan dengan acara resmi dan acara-acara adat, warna bentuk dan
model pakaian adat telah di tentukan berdasarkan filosofi masyarakat Melayu Riau yang mengandung
nilai-nilai tertentu.
Selain itu, pakaian dan perhiasan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dan kegunaan estetika,
tetapi mengandung semangat tertentu, semangat tersebut melingkupi nilai budi dan kejujuran hidup

B. Saran
Pakaian tradisional adat Melayu Riau merupakan salah satu kekayaan budaya yang
wajib di lestari kan.masyarakat Riau sendiri sadar bahwa busana tradisional ini suatu
saat akan punah jika tidak di lestari kan

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.riautime.com/news/detail/4519/alam-dan-lingkungan-melayu-riau-ole

https://www.suara.com/news/2021/01/07/130125/pengertian-kearifan-lokal-oleh-pa

https://www.coursehero.com/file/48071024/ALAM-DALAM-PANDANGAN-BUD

https://dli.ejournal.unri.ac.id/index.php/DL/article/download/2808/2741

9
10

Anda mungkin juga menyukai