Anda di halaman 1dari 10

RIAS PENGANTIN LUAR JAWA

PENGANTIN BALI

Dosen Pengampu:
MARIA KRISNAWATI,S.Pd,M.Sn

Disusun Oleh:
Nurul Aisyah 5402415041
Anggita Desi P 5402415041
Hemma Zulfi 5402415041

PENDIDIKAN TATA KECANTIKAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
makalah Rias Pengantin Luar Jawa yang berjudul "Pengantin Bali". Atas dukungan moral
dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat, tata bahasa maupun materi. Oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun dari pembaca sangat kami butuhkan dalam penyempurnaan makalah ini.

Semarang, 24 Juli 2017

Penulis
DAFTAR ISI

Cover.........................................................................................................................1
Kata Pengantar..........................................................................................................2
Daftar Isi....................................................................................................................3
BAB I
1.1Pendahuluan..............................................................................................4
1.2Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3Tujuan penulisan.......................................................................................4
BAB II
1.1Pengertian rias pengantin bali....................................................................5
1.2Tujuan riasan pengantin bali......................................................................5
1.3Macam macam rias bali.............................................................................5
1.4Langkah-langkas merias wajah pengantin bali..........................................6
BAB III
1.1 Kesimpulan..............................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Sejak zaman dahulu, Tata Rias Pengantin merupakan simbol kebanggaan seseorang yang
akan memulai kehidupan berumah tangga. Pernikahan adalah bagian yang normal dalam
suatu kehidupan dan merupakan pertautan dalam dua keluarga besar. Pernikahan selalu
identik dengan Tata Rias Pengantin dan serangkaian upacara adatnya. Salah satu langkah
positif yang ditempuh adalah membina dan memelihara kelestarian warisan budaya yang ada
di Bali.
Rias wajah bukan merupakan suatu hal baru, karena sejak ribuan tahun yang lalu sudah
dikenal dan diterapkan khususnya oleh kaum wanita, dimana setiap bangsa memiliki standar
tertentu akan arti cantik. Tata rias adalah seni menggunakan bahan kosmetika untuk
menciptakan wajah peran sesuai dengan tuntutan lakon. Selain itu tata rias adalah suatu ilmu
yang mempelajari tentang seni mempercantik diri sendiri atau orang lain dengan
menggunakan kosmetika. Pemakaian kosmetika untuk tata rias sendiri telah dikenal sejak
jaman dahulu, dimana kata kosmetikos berarti keterampilan berhias.
Sementara itu di jaman modern seperti sekarang ini konsep cantik dengan make up sudah
bergeser menjadi cantik dengan memiliki tubuh yang sehat, berpenampilan cantik, menarik
serta tampil muda. Fungsi pokok rias adalah mengubah watak seseorang, baik dari segi fisik,
psikis, dan sosial. Fungsi bantuan rias adalah untuk memberikan tekanan terhadap perannya.
Sementara itu tujuan dari tata rias yaitu untuk memperelok dan mempercantik wajah dan
tubuh, baik dengan kosmetik maupun dengan bantuan bedah plastik.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari rias pengantin?
2. Apa tujuan dari rias pengantin?
3. Apa saja macam macam pengantin Bali?
4. Apa saja langkah langkah merias pengantin Bali?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Memahami pengertian dari rias pengantin
2. Mengerti tujuan dari rias pengantin
3. Mengetahui macam macam pengantin Bali
4. Memahami langkah langkah untuk merias pengantin Bali
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN RIAS PENGANTIN


Tata rias pengantin adalah makeup atau tata rias yang digunakan untuk pengantin.
Tata rias pengantin harus memiliki kekuatan untuk merubah wajah lebih berseri dan tampak
istimewa dengan tetap mempertahankan kecantikan alami yang bersifat personal. Makeup
pengantin biasanya digunakan warna warna yang kuat atau tebal.

2.2 TUJUAN RIAS PENGANTIN


1. mempercantik wajah
2. membuat wajah lebih terlihat ceria dan anggun
3. mengimbangi dengan keadaan sebuah pesta pernikahan

2.3 MACAM MACAM PENGANTIN BALI


Dengan adanya perbedaan kasta dan status sosial di dalam masyarakat Bali, maka
dikenal pula norma norma yang mengatur perkawinan dalam hubungannya dengan upacara
dan tata rias. Oleh karena itu, terciptalah suatu konsepsi pengantin Nista (sederhana,
kebanyakan), Madya (biasa, menengah), dan Utama (tertinggi). Akan tetapi, sekarang
pemakaian tata rias tersebut tidak ketat lagi. Sekarang lebih banyak tergantung kemampuan
ekonomi pengantin yang menyelenggarakan upacara.
Upacara perkawinan di Bali
Upacara dapat dibedakan menjadi dua bagian upacara pokok adalah:
a) Upacara Medeng-dengen (Mekala-kala) Merupakan bagian upacara terpenting
dengan dilakukannya persaksian ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, persaksian
kepada masyarakat, dan pemberian/pesucian mempelai terutama sukla swanitanya
b)Upacara Natab dan Mepejati (Ngaba Jauman) Merupakan penyempurnaan dalam
rangkaian upacara perkawinan. Tujuan untuk meningkatkan pembersihan yang
dialami pada upacara medengen dengen dan untuk menentukan status salah satu
pihak (upacara mejauman atau ngaba jaja)
2.4 LANGKAH LANGKAH MERIAS WAJAH PENGANTIN BALI
a) Merias wajah
membersihkan wajah
memberi pelembab
memberi alas bedak warna kekuningan
memberi bedak menur berwarna kuning
membentuk alis
memulas eyeshadow warna merah, highlight kuning emas, biru di sudut mata
memulas eyeliner, mascara
membubuhkan blush on merah
memulas lipstick merah
membuat srinatha
membuat kecek merah di antara dua alis

Cara mambuat srinatha :


Dari tengah-tengah dahi dibuat garis melengkung bak bulan dumanggal ke
kanan ke arah telinga (menyambung dengan rambut godheg) demikian juga ke
sebelah kiri
b) Menata sanggul
Membuat semi yaitu bentuk rambut untuk mengimbangi raisan srinatha serta tempat
hiasan bunga. cara:
(1) rambut dari belahan di tengah garis serong ke kiri dan kanan membentuk lengkung
indah menuju ke belakang kuping kiri dan kanan simetris.
(2) rambut ini diberi malam (semacam lilin supaya mudah dibentuk.
(3) mepusungan (sanggul disebut gelung moding). Moding adalah sumpel yang dibuat
gepeng dari rambut. Pasang moding di sebelah kanan lalu ditutup dengan rambut asli
kemudian dibentuk batun pusungan di sebelah kiri dan sisa rambut terjurai lepas
melalui antara moding dan batun pusungan

c) Memasang bunga dan asesoris


Bunga mawar dipasang di tengah rambut
Kantil putih dikaitkan pada rambut berjejer di sebelah kiri dan kanan kepala
sampai batas kuping.
Kantil kuning yang telah ditusuk lidi dipasang di atas bunga mawar terus ke
kanan dan ke kiri sampai batas atas kuping. Cara pemasangan bunga ini disusun
bertumpuk kuntum disusun dari tengah ke kiri lalu ke kanan berbentuk kerucut
Bunga kap dipasang di belakang sandat
Sasak dipasang di tengah tengah bawah bunga mawar ke kiri dan ke kanan
masing-masing tiga kuntum.
Bunga kompyang dipasangkan pada rambut yang terjurai (gonjeran) di sebelah
kiri dipasang satu kuntum puspo lembo.
Bunga kantil putih dikaitkan pada rambut yang terjurai

d) Mengenakan busana
Tapih yaitu kain songket atau perade yang dipakai untuk bagian dalam sebelum
mamakai kamen (kain panjang). Cara memakai: belahan di belakang dengan
panjang melewati ujung jari kaki
Kamen yaitu kain panjang dari songket atau parede dipakai agak miring di bagian
depan sehingga bagian bawah kelihatan melebar. Letak kain agak di atas sedikit
dari tapih (kira-kira sampai mata kaki sehingga tapih kelihatan.
Sabuk dan sabuk parade: sabuk biasa dililitkan dari bawah ke atas dengan rapi.
Kemudian sabuk parade dililitkan dari atas bagian dada ke bawah sampai pinggul
dengan rapi pula.
Cerik yaitu selendang pelangka gading. Cara memakaianya: cerik dilipat lalu
dililitkan dari atas dada sampai melingkari dada. Kemudian sisa selendang di
kebelangkangkan melalui ketiak.
Alas kaki: selop

e) Memasang asesoris
subeng cerocot (giwang)
di atas dada memakai titik titik putih
gelang
cincin

f) Merias & Memasang Busana Pengantin Pria


Wajah Pengantin Pria dirias sekedarnya
Rias kepala memakai udeng (destar). Udeng dibentuk segitiga melebar di kaki
menumpuk seperti wiron beberapa tumpuk lalu dililitkan di kepala kemudian
bagian depan dibentuk.
Sebagai hiasan kepala diletakkan bunga pucuk (kembang sepatu emas atau bunga
sandat di sebelah kiri atas ikatan udeng).
Di atas kuping kiri dan kanan diberi bunga kantil putih dan kuning atau bunga
kamboja (jepun putih).
Kamen yaitu kain panjang tenunan atau perade dililitkan di pinggang satu lilitan
lalu diwiru agak ke sebelah kiri.
Saput (kampuh yaitu kain songket dililitkan dari dada atas tepinya menumpuk ke
kiri). Saput kelihatan lebih pendek dari kamen.
Umpal lebih lebar dari sabuk untuk menutupi sabuk pengetat saput (kampuh).
Keris (kedutan) dipasangkan di belakang/di punggung menghadap ke kanan.
Alas kaki: selop
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian materi di atas akan di simpulkan bahwa rias pengantin bali
terdapat tiga macam konsepsi pengantin Nista (sederhana, kebanyakan), Madya (biasa,
menengah), dan Utama (tertinggi). Upacara dapat dibedakan menjadi dua bagian upacara
pokok adalah Upacara Medeng-dengen (Mekala-kala) dan Upacara Natab dan Mepejati
(Ngaba Jauman)

Anda mungkin juga menyukai