Tata Rias Rambut, Tata Rias Wajah, Tata Busana dan Aksesoris, Upacara Pernikahan
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Mode Tata Rias
Dosen Pengampu:
Oleh:
Nyinyi Fatimah
NIM: 5402421015
FAKULTAS TEKNIK
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Pernikahan Adat Suku Pegon Surabaya Provinsi Jawa
Timur Tata Rias Rambut, Tata Rias Wajah, Tata Busana dan Aksesoris, Upacara
Pernikahan” dengan tepat waktu.
Makalah Pernikahan Adat Suku Pegon Surabaya Provinsi Jawa Timur Tata Rias
Rambut, Tata Rias Wajah, Tata Busana dan Aksesoris, Upacara Pernikahan ini disusun guna
memenuhi tugas dari Ibu Dra. Marwiyah, S.Pd., M. Pd. Pada mata kuliah Sejarah Mode Tata
Rias di Universitas Negeri Semarang. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang Pernikahan Adat Suku Pegon Surabaya Provinsi
Jawa Timur.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Nyinyi Fatimah
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iii
BAB I...........................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG............................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................................... 4
C. TUJUAN...............................................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................................... 6
BAB III...................................................................................................................................... 12
A. Kesimpulan......................................................................................................................... 13
B. Saran................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada zaman modern sekarang ini, mode atau gaya pernikahan semakin
bermacam-macam. Dari yang terlihat simple dan sederhana sampai yang terlihat
angggun, elegan dan mewah. Seiring berubahnya zaman, banyak masyarakat yang
melupakan arti sebuah pernikahan bergaya tradisional. Alasannya karena pernikahan
tradisional itu rumit dan membutuhkan biaya yang cukup banyak.
Setiap daerah tentu memiliki ciri khas tersendiri dalam menggelar pernikahan.
Ragam dan jenis pernikahan yang ada memiliki arti atau simbol tersendiri, entah
melambangkan ciri khas daerah atau merupakan sebuah doa bagi kedua mempelai.
Dalam hal ini saya akan berbagi pengetahuan mengenai pernikahan adat suku Pegon
Surabaya yang berasal dari provinsi Jawa Timur.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan
saya bahas, yaitu sebagai beriku:
C. TUJUAN
Tujuan disusunnya makalah ini, yaitu sebagai berikut:
4
b. Memberi informasi tentang tata rias rambut pengantin adat Pegon Surabaya
c. Memberi informasi tentang tata rias wajah pengantin adat Pegon Surabaya
e. Memberi informasi tentang aksesoris yang digunakan oleh pengantin adat Pegon Surabaya
f. Memberi informasi tentang tata cara upacara pernikahan adat Pegon Surabaya
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
C. Tata Rias Wajah Pengantin Pegon Surabaya
Tabel 2. Tatarias wajah pengantin wanita
7
Tabel 3. Tata rias wajah pengantin pria
makeup pengantin Pegon disesuaikan dengan sejarah asal masyarakat surabaya, dimana
mereka kreol dalam berbahasa. Makeup pengantin wanita cenderung mirip dengan orang Jawa,
Belanda dan Cina sedangkan untuk pengantin pria mirip dengan orang Arab karena
menggunakan topi panjang khas orang Arab. Riasan makeup adat Pegon zaman dulu atau riasan
tradisionalnya memiliki ciri khas menonjolkan pemilihan warna yang terang. Seperti warna
eyeshadow (perona mata), mereka memilih warna hijau atau yang senada dengan busananya.
Namun seiring berjalannya waktu dan berkembang pesatnya dunia kecantikan, kini pemilihan
warna baik eyeshadow, blushon, dan lain sebagainya lebih mengedepankan warna yang natural.
8
2. Pengantin putri harus Terlihat elegan bak
menggunakan sarung putri
tangan yang senada
dengan warna busana dan
stocking sewarna kulit.
9
Tabel 5. Busana dan aksesoris pengantin pria
10
E. Tata Upacara Pernikahan Adat Pegon Surabaya
Tabel 6. Urutan tata cara pernikahan mulai dari pranikah hingga pascanikah
No Kegiatan Makna dan Filosofi
1. Tahap Pranikah Dimana mempelai laki-laki dapat mengetahui karakter calon
istrinya dan keluarganya agar tidak ada yang di tutup-tutupi.
2. Nelesik Dimana Orang tua sang laki-laki yang mencari pasangan
untuk anaknya yang sesuia dengan kriteria
3. Ndelok Untuk mengetahui informasi lebih lanjut dan data pribadi
calon yang dipilih oleh orang tua dengan melihat calon lebih
dekat. Ndelok dilakukan dengan sengaja pada pesta kecil
dimana anggota kedua keluarga hadir. Di pesta kecil ini,
kandidat dari kedua keluarga akan melihat satu sama lain
lebih dekat. Ketika anggota kedua keluarga telah mencapai
persetujuan tentang kandidat, maka ini dilanjutkan dengan
proposal. Namun, sejak waktu kita telah berubah secara
drastis, tahap "mencocokkan" ini hampir tidak selesai.
Sekarang, orang tua biarkan anak-anaknya memilih
pasangannya masing-masing.
6. Malam manggulan Malam Manggulan adalah malam tirakatan, tidak ada gamelan yang
dimainkan atau atraksi apapun. Pengantin wanita tergores terutama
di leher, di belakang telinga, yang semua bagian kakinya ditutupi
dengan bulu lembut. Setelah mari mengeruk calon mantendirias
samar-samar untuk menemui teman-teman wanitanya di kamar.
Selama proses upacara pernikahan Jawa ada satu proses dimana
pengantin wanita menjadi orang yang istimewa. Di malam yang
mulia ini dia akan mendapat keistimewaan di ruang pernikahan
untuk menerima wahyu agar paes bisa terlihat lebih cantik dari apa
yang Tuhan berikan kepada mereka sehingga kecantikan mereka
bisa terpancar.
11
kedatangan rombongan mempelai pria yang di iringi dengan
kesenian terbang rebana menuju rumah mempelai wanita,
agar mempererat tali persaudaraan
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah ini, dapat disimpulkan bahwa pernikahan adat
Betawi masih sangat kental dengan budaya-budaya daerahnya. Keindahan akulturasi
budaya dari Tionghoa (Cina), Belanda, dan Arab memberikan ciri khas tersendiri bagi
adat Pegon Surabaya. Tata rias rambut, wajah, tata busana, dan aksesoris yang
digunakan semua memiliki ciri budaya dan doa doa yang ditujukan kepada kedua
mempelai. Begitu juga dengan prosesi upacara pernikahannya.
B. Saran
Nilai keunikan dan tradisional pernikahan adat Pegon ini sebaiknya terus
dijaga dan dilestarikan. Karena dengan budaya ini, generasi-generasi selanjutnya akan
mengetahui jika Indonesia memiliki keragaman budaya yang bermacam-macam
terutama adat pernikahan yang ada di ibukota negara Indonesia.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/devika/54f90091a3331162158b4b27/pengantin-pegon-
pengantin-khas-surabaya-bagian-1?page=2&page_images=1
http://mahligai-indonesia.com/pernikahan-nusantara/galeri-pengantin/rupa-busana-
pengantin-pegon-suroboyo-4911
https://mahligai-indonesia.com/pernikahan-nusantara/prosesi-temu-manten-adat-surabaya-
2845
https://www.kompasiana.com/devika/54f90091a3331162158b4b27/pengantin-pegon-pengantin-khas-
surabaya-bagian-1
https://pagiberbicara.com/pengantin-pegon-tradisi-surabaya/
https://cangcor.tumblr.com/post/48196249922/manten-pegon-cangcor-inilah-model-pengantin/amp
https://lkpnoeralita.wordpress.com/galeri-rias-pengantin/rias-pengantin-adat-pegon-surabaya/
http://puramoz.blogspot.com/2013/04/jadwal-pagelaran-wayang-2013-pakeliran.html
Lukitosari, Rahayu (2001) Makna Simbolik Upacara Adat Ceprotan: Studi Deskriptif di
Desa Sekar, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Skripsi
tidak Diterbitkan. Surabaya: FISIP Universitas Airlangga.
Novieana, Dewie. TATA RIAS PENGANTIN PEGON (Studi Deskriptif Hasil Akulturasi
Budaya di Surabaya). Diss. UNIVERSITAS AIRLANGGA, 2008.
Novieana, D. (2008). TATA RIAS PENGANTIN PEGON (Studi Deskriptif Hasil Akulturasi
Budaya di Surabaya) (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS AIRLANGGA).
NOVIEANA, Dewie, et al. TATA RIAS PENGANTIN PEGON (Studi Deskriptif Hasil
Akulturasi Budaya di Surabaya). 2008. PhD Thesis. UNIVERSITAS AIRLANGGA.
14