Tujuan penulisan ini untuk mengetahui perkembangan nilai-nilai budaya adat Banjar,
asli perlambangan, ciri-ciri khas yang unik dan fungsi yang perlu dicatat,
pengantin Banjar dengan adat istiadat perkawinan yang masih berlaku secara turun
temurun tidak terlepas dari pengaruh agama Hindu/Budha di sebabkan sekitar abad Ke
XV dan ke XVI berkembang diseluruh pelosok daerah Kalimantan Selatan. Objek riset
tata cara perkawinan adat Banjar di Banjarmasin. Kesimpulannya adalah dalam upacara
perkawinan adat Banjar ada mengalami perubahan karena perkembangan zaman, situasi,
kondisi dan lain-lain, namun tidak mengurangi ciri khas, tradisi, unsur yang ada, ada
empat gaya tata rias pengantin Banjar Yaitu, 1. Gaya Bagajah Gamuling Baular Lutut,
2. Gaya Baamar Galung Pancar Matahari, 3. Gaya Babaju Kubaya panjang dan 4. Gaya
Babaju Kuning Galung Paci Naan. Dalam perkembangan pernah mengalami perubahan
A. Latar Belakang
Suku Banjar di Kalimantan Selatan terdiri dari tiga sub etnis berbeda, yakni
Pahuluan, Batang Banyu, dan Kuala Ketiga subetnis ini disebut dengan orang
Banua dan dikenal memiliki kreasi kebudayaan yang unik dan penuh makna, salah
mereka. Meskipun busana adat tersebut telah mengalami penambahan mode dan
assesoris, namun realitas ini mencerminkan bahwa orang Banjar masih peduli dalam
Menurut sejarahnya, secara umum busana adat pengantin Banjar terdiri dari
tiga jenis, yaitu bagajah gamuling baular lulut, ba'amar galung pancaran
matahari, dan babajukun galung pacinan. Akan tetapi secara khusus, sebagian
orang menyebut ada empat jenis, yaitu dengan tambahan babaju kubaya
pengantin Banjar di era modern, dan biasanya dengan tambahan jilbab untuk
pengantin perempuannya.
Ketiga jenis busana adat pengantin ini memiliki asal-usul perbedaan yang
jauh, baik dari sisi wujud, assesoris, warna, tata cara pemakaian, maupun makna
bahwa leluhur Banjar memiliki daya cipta yang kaya. Busana adat pengantin
Busana adat pengantin jenis bagajah gamuling baular lulut menurut sejarah
diciptakan leluhur Banjar sekitar abad ke 15-16 M (Maschi) dan diangggap sebagai
busana adat pengantin yang pertama. Busana adat jenis ini dipengaruhi oleh
berbeda dengan jenis yang pertama, busana adat pengantin jenis ba'amar galung
pancaran matahari, dipercaya telah diciptakan oleh leluhur Banjar pada abad ke 17-
18M. Busana pengantin jenis ini dipercaya sebagai busana Banjar kedua yang
dipengaruhi kebudayaan Hindu dan Islam. Hal ini dikarenakan pada abad tersebut
Islam mulai masuk ke wilayah Banjar. Sementara itu,busana adat pengantin jenis
babaju kun galung pacinan dipercaya telah tercipta pada abad ke 19M. Busana jenis
ketiga ini dipengaruhi oleh budaya Arabdan Tiongkok, hal ini terlihat dari wujud
busana dan nama pacinan. Pada abad tersebut, suku Arab dan Cina banyak bermukim
Dari semua jenis busana adat pengantin Banjar diatas, jenis ba'amar galung
pancaran matahari adalah yang paling populer dan digemari masyarakat, karena
wujudnya yang tampak mewah dan wibawa jika dipakai, apalagi saat ini sudah di
modifikasi dengan tambahan assesoris modern, seperti mahkota yang dibuat mewah.
mampu, serta pola piker mereka ada yang mandi sederhana dan ada yang mau
mengikuti adat seluruhnya), Menurut para perias.pemilihan ini dapat terjadi karena
perbedaan selera masyarakat, Selain itu, hal ini justru memudahkan orang Banjar yang
ingin menikah, karena mereka memiliki banyak pilihan busana adat yang bagus-bagus
dan bersahaja
B. Rumusan Masalah
Pada kesempatan ini penulis ingin menguraikan tentang Rias Pengantin Adat
Banjar yang merupakan aset seni budaya masyarakat Banjar. Maka rumusan masalah
dalam karya tulis ini adalah bagaimana rias pengantin adat Banjar ?
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
1. Menambah ilmu pengetahuan, wawasan, dan pembanding kelak jika ada akan yang
2. Dapat membantu adik jurusan kecantikan kulit untuk membuat karya tulis sebagai
referensi atau contoh apabila mengambil topik bahasan yang sama
3. Bagi penulis sendiri sebagai penambah ilmu pengetahuan dan pengalaman agar
mampu melaksanakan kegiatan yang sama pada saat bekerja atau terjun ke lapangan
E. Sistematika Penulisan
Bab II Landasan Teori terdiri dari 3 subbab, yaitu: Pengertian Rias, Adat
Bab III Prosedur Kerja Metodologi terdiri atas 5 subbab, yaitu: Alat Bahan
Pengantin bagaikan raja dan ratu dalam schari. Pasangan pengantin akan menjadi pusat
perhatian, karena dilihat, dikagumi, dilayani, di berikan ucapan selamat, dan sebagainya.
Berbagai pernak-pernik, dari ujung rambut sampai kaki, dikenakan untuk menarik perhatian.
Oleh karena itu, sudah jadi kelaziman jika pengantin harus terlihat anggun dan cantik, karena
riasan dan model pakaian yang dikenakannya tidak seperti hari-hari biasanya.
Rias atau hias adalah istilah yang berkaitan dengan upaya mempercantik diri. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia rias berarti "berhias diri atau berdandan' (Alwi, ed., 2007 :
955). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia untuk pelajar, Qodratillah, ed., (2011 : 455)
(Qodratillah, ed. 2011: 400; Alwi, ed. 2007: 849). Berdasarkan uraian diatas, maka yang
Dalam uraian Adat Pengantin Daerah Banjar ini kita ketengahkan secara ringkas.
Sebagaimana kita maklumi bahwa adat perkawinan atau pengantin ini mungkin belum
Dalam uraian ini akan kita bagi atas beberapa bagian atau babakan/tahapan. Tahapan-
4. Baninikahan (menikah).
5. Basalamatan (kenduri).
c. Baju koko lengan pendek tanpa kerah dan pada ujung lengan dihias manik
manik serta rumbai-rumbai
e. Kayu apu sabuk selebar lebih kurang 15-20 cm yang berfungsi menutup baju
g. Hiasan berupa kembang goyang berumpun sebanyak 11-13 kuntum, sisir emas
berbentuk melati dengan lima kelopak, anting beruntai panjang, kalung cikak,
kalung kebun raja, kalung bentuk biji kurma, ikat pinggang emas, kilat
bahu berbentuk garuda paksi, gelang tangan berbentuk kembang jepun, cincin
berbentuk pagar mayang, gelang kaki, dan selop tutup bersulam benang emas
h. Bunga-bunga berupa karang jagung berjumlah ganjil, kalung dari bunga mawar
dan melati yang sedang kuncup, daun sirih buah tangan yang terbuat dari daun
sirih dan dihias dengan bunga mawar, janur, serta bunga kenanga yang diuntai.
1. Bagajah Gamuling Baular Lulut, yaitu suatu jenis busana pengantin klasik
yang berkembang sejak zaman kerajaan Hindu yang ada di Kalimantan Selatan.
Pengantin wanita hanya memakai kemben yang disebut udat.
2. Baamar Galung Pancar Matahari, yaitu suatu jenis busana pengantin yang
berkembang sejak zaman munculnya pengaruh agama Islam dan kerajaan Islam
yang ada di Kalimantan Selatan. Amar artinya mahkota kecil yang dipakai
Kalimantan Selatan.
1. Bagajah Gamuling Baular Lulut, yaitu suatu jenis busana pengantin klasik yang
2. Baamar Galung Pancar Matahari, yaitu suatu jenis busana pengantin yang
berkembang sejak zaman munculnya pengaruh agama Islam dan kerajaan Islam
yang ada di Kalimantan Selatan. Amar artinya mahkota kecil yang dipakai
Selatan.
4. Babaju Kubaya Panjang, yaitu suatu jenis busana pengantin yang menggunakan
kebaya panjang.
BAB II
PROSEDUR KERJA
1. Alat
Alat adalah benda permanen yang bersifat tidak habis sekali pakai.
Sedangkan bahan adalah benda yang tidak permanen dan bersifat habis pakai,
adalah:
a. Kuas lengkap
b. Sisir lengkap
c. Hairnet.
d. Jepit lidi.
e. Hairpin.
E Halal.
g. Penjepit bulu mata.
2. Bahan
Bahan adalah benda yang dapat digunakan kembali, bahan yang digunakan
a. Baju kerja.
b. Hair bando
cape rias.
d. Spons foundation.
e. Puff.
3. Lengan
Lenan adalah benda tidak permanen dan habis sekali pakai, lenan yang
a. kapas.
b. Tissu.
c. Cotton bud.
d. Bulu mata
4. Kosmetik
Banjar, yaitu:
Milk cleanser
b. Face tonic/astringen
C. Pelembab
d Foundation cair
Bedak tabur
f Foundation padat
g. eye shadow
h. Contour
Highlighter
j. blush on
k bedak padat
L lipstik
m. lip gloss
n. Pensil alis
o. Base eyeshadow
Bulu mata
r. Eyeliner
S. Mascara
t Pidih hitam
u Finishing
C. Selop
d. Kayu Apu
e. Kida-kida
e. Kalung Cikak
1. 2 buah Bogem
n. Karang Jagung
o. Malai belakang
p. Malai depan
1. Palimbaian
$. Cacantik di Mata Hagi
L Lalintang di Papilingan
C. Langkah Kerja
1. Pendahuluan
a. Persiapan pribadi.
c. Persiapan kosmetik.
c. Persiapan model
2. Pelaksanaan
dengan kapas
dihasilkan lebih tahan lama. Koreksi wajah dan bentuklah shading sesuai
14. Untuk bawah mata, gunakan eye shadow warna kuning atau hijau.
17. Rias mata anda agar terlihat lebih cantik menggunakan eye linear
18. Beri perona pipi atau blush on warna cerah, agar wajah terlihat lebih segar.
3. Pada ikatan karet, dipasang padang terbuat dari gedebok pisang, cara
kepala
6. Sisa rambut disatukan dan dihilangkan dibuat rapi lalu dipakai haimet
14. Tusukkan sumping melati dan kayu apu dibagian samping kanan dan kiri
5. Pakaikan kida-kida
Model yang digunakan untuk pelaksanaan rias pengantin wanita adat banjar
bamir galung pancaran matahari yaitu yang tidak memiliki cacat fisik wajah, dahi
cenderung lebar, bentuk wajah oval, rambut panjang, dan proporsi badan ideal
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
penulisan, serta hasil penulisan dan pembahasan seperti diuraikan dalam bab 1 karya
1. Laporan ini membahas dan menerangkan tentang tata rias pengantin adat Banjar
B. Saran-saran
Dari beberapa kesimpulan di atas, maka sebagai penutup karya tulis ini
1. Harapan saya agar karya tulis ini bisa menjadi bahan penambah pengetahuan tentang
tradisional.blogspot.com/2016/07/pakaian-adat-kalimantan-selatan-banjar.html
baju-adat-kalimantan-selatan-lengkap-plus-aksesoris-gambar
tp://jejakrekam.com/2018/10/20/mengenal-tata-rias-dan-busana-pengantin
tradisional-banjar-dari-abad-ke-abad/
ttps://nadillanoviantiadinda.wordpress.com/2016/08/12/kalimantan-selatan