Anda di halaman 1dari 19

Abstrak

SHAUFANI AMYANTI, NIS/NISN 161102327 /0010634394 "Rias Pengantin

Wanita Adat Banjar" Di bawah bimbingan Ibu Setia Hermayanti,S.Pd. sebagai

(pembimbing pertama) dan Bapak Subchan Setiyawan, S.Pd. sebagai (pembimbing

kedua) karya tulis kreasi siswa

Tujuan penulisan ini untuk mengetahui perkembangan nilai-nilai budaya adat Banjar,

asli perlambangan, ciri-ciri khas yang unik dan fungsi yang perlu dicatat,

mendokumentasikan nilai-nilai tradisi yang terkandung di dalam penulisan. Tata rias

pengantin Banjar dengan adat istiadat perkawinan yang masih berlaku secara turun

temurun tidak terlepas dari pengaruh agama Hindu/Budha di sebabkan sekitar abad Ke

XV dan ke XVI berkembang diseluruh pelosok daerah Kalimantan Selatan. Objek riset

tata cara perkawinan adat Banjar di Banjarmasin. Kesimpulannya adalah dalam upacara

perkawinan adat Banjar ada mengalami perubahan karena perkembangan zaman, situasi,

kondisi dan lain-lain, namun tidak mengurangi ciri khas, tradisi, unsur yang ada, ada

empat gaya tata rias pengantin Banjar Yaitu, 1. Gaya Bagajah Gamuling Baular Lutut,

2. Gaya Baamar Galung Pancar Matahari, 3. Gaya Babaju Kubaya panjang dan 4. Gaya

Babaju Kuning Galung Paci Naan. Dalam perkembangan pernah mengalami perubahan

ketika Islam masuk ke Kalimantan Selatan

A. Latar Belakang

Suku Banjar di Kalimantan Selatan terdiri dari tiga sub etnis berbeda, yakni

Pahuluan, Batang Banyu, dan Kuala Ketiga subetnis ini disebut dengan orang

Banua dan dikenal memiliki kreasi kebudayaan yang unik dan penuh makna, salah

satunya tercermin dalam busana adat pengantin. Baik di kampung maupun di


kota, busana adat pengantin Banjar masih digunakan dalam perhelatan pernikahan

mereka. Meskipun busana adat tersebut telah mengalami penambahan mode dan

assesoris, namun realitas ini mencerminkan bahwa orang Banjar masih peduli dalam

menjaga tradisi leluhur mereka.

Menurut sejarahnya, secara umum busana adat pengantin Banjar terdiri dari

tiga jenis, yaitu bagajah gamuling baular lulut, ba'amar galung pancaran

matahari, dan babajukun galung pacinan. Akan tetapi secara khusus, sebagian

orang menyebut ada empat jenis, yaitu dengan tambahan babaju kubaya

panjang. Busana jenis keempat ini merupakan perkembangan busana adat

pengantin Banjar di era modern, dan biasanya dengan tambahan jilbab untuk

pengantin perempuannya.

Ketiga jenis busana adat pengantin ini memiliki asal-usul perbedaan yang

jauh, baik dari sisi wujud, assesoris, warna, tata cara pemakaian, maupun makna

simbolnya. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan terciptanya ketiga busana

tersebut. Terlepas dari kontroversi yang ada, perbedaan-perbedaan ini menunjukkan

bahwa leluhur Banjar memiliki daya cipta yang kaya. Busana adat pengantin

Banjar menjadi ciri identitas kebudayaan orang Banjar yang berkepribadian

terbuka terhadap perkembangan zaman.

Busana adat pengantin jenis bagajah gamuling baular lulut menurut sejarah

diciptakan leluhur Banjar sekitar abad ke 15-16 M (Maschi) dan diangggap sebagai

busana adat pengantin yang pertama. Busana adat jenis ini dipengaruhi oleh

kebudayaan Hindu yang tercermin dari pengantin laki-laki yang hanya


bertelanjang dada. Busana jenis yang sama juga dapat dilihat dari daerah Jawa,

Bali, Dayak, atau Lombok. Dalam sejarahnya, daerah-daerah tersebut juga

mendapatkan pengaruhi kebudayaan Hindu.

berbeda dengan jenis yang pertama, busana adat pengantin jenis ba'amar galung

pancaran matahari, dipercaya telah diciptakan oleh leluhur Banjar pada abad ke 17-

18M. Busana pengantin jenis ini dipercaya sebagai busana Banjar kedua yang

dipengaruhi kebudayaan Hindu dan Islam. Hal ini dikarenakan pada abad tersebut

Islam mulai masuk ke wilayah Banjar. Sementara itu,busana adat pengantin jenis

babaju kun galung pacinan dipercaya telah tercipta pada abad ke 19M. Busana jenis

ketiga ini dipengaruhi oleh budaya Arabdan Tiongkok, hal ini terlihat dari wujud

busana dan nama pacinan. Pada abad tersebut, suku Arab dan Cina banyak bermukim

di Banjar dan berbaur dengan masyarakat asli Banjar. Dalam kehidupan

bermasyarakat terjadi akulturasi perilaku diantara sesamapen duduk Banjar

Dari semua jenis busana adat pengantin Banjar diatas, jenis ba'amar galung

pancaran matahari adalah yang paling populer dan digemari masyarakat, karena

wujudnya yang tampak mewah dan wibawa jika dipakai, apalagi saat ini sudah di

modifikasi dengan tambahan assesoris modern, seperti mahkota yang dibuat mewah.

Meskipun demikian, sebuah keluarga Banjar yang akan menggelar pernikahan,

biasanya akan memilih salah satu dariti gajenis busana tersebut

Pemilihan busana biasanya didasarkan pada kesukaan, biaya yang mereka

mampu, serta pola piker mereka ada yang mandi sederhana dan ada yang mau

mengikuti adat seluruhnya), Menurut para perias.pemilihan ini dapat terjadi karena
perbedaan selera masyarakat, Selain itu, hal ini justru memudahkan orang Banjar yang

ingin menikah, karena mereka memiliki banyak pilihan busana adat yang bagus-bagus

dan bersahaja

B. Rumusan Masalah

Pada kesempatan ini penulis ingin menguraikan tentang Rias Pengantin Adat

Banjar yang merupakan aset seni budaya masyarakat Banjar. Maka rumusan masalah

dalam karya tulis ini adalah bagaimana rias pengantin adat Banjar ?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk

1. Memberikan wawasan dan pemahaman tentang Rias Pengantin adat Banjar

2. Membimbing agar memiliki kemampuan untuk mendeskripsikan budaya adat

Kalimantan selatan khususnya dalam adat pernikahan Banjar

D. Manfaat Penulisan

Penulisan Tugas Akhir ini diharapkan bermanfaat untuk :

1. Menambah ilmu pengetahuan, wawasan, dan pembanding kelak jika ada akan yang

melakukan suatu pekerjaan yang sama atau sejenis

2. Dapat membantu adik jurusan kecantikan kulit untuk membuat karya tulis sebagai
referensi atau contoh apabila mengambil topik bahasan yang sama

3. Bagi penulis sendiri sebagai penambah ilmu pengetahuan dan pengalaman agar

mampu melaksanakan kegiatan yang sama pada saat bekerja atau terjun ke lapangan

E. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pemahaman terhadap penyajian Proposal Ini, maka

dibuat sistematika sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan terdiri atas 4 subbab, yaitu: Latar Belakang, Perumusan

Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat yang Diperoleh dan Sistematika Penulisan.

Bab II Landasan Teori terdiri dari 3 subbab, yaitu: Pengertian Rias, Adat

Istiadat, Tata Rias dan Busana Pengantin.

Bab III Prosedur Kerja Metodologi terdiri atas 5 subbab, yaitu: Alat Bahan

Lenan dan kosmetik, Busana Pengantin dan Aksesories, Langkah-langkah kegiatan

Model yang Digunakan, Waktu dan Tempat Kegiatan, Rencana Biaya.

Bab IV Penutup Terdapat Kesimpulan dan Saran-saran,

A. Pengertian Rias Pengantin

Menjadi pengantin merupakan dambaan setiap pasangan yang belum menikah.

Pengantin bagaikan raja dan ratu dalam schari. Pasangan pengantin akan menjadi pusat
perhatian, karena dilihat, dikagumi, dilayani, di berikan ucapan selamat, dan sebagainya.

Berbagai pernak-pernik, dari ujung rambut sampai kaki, dikenakan untuk menarik perhatian.

Oleh karena itu, sudah jadi kelaziman jika pengantin harus terlihat anggun dan cantik, karena

riasan dan model pakaian yang dikenakannya tidak seperti hari-hari biasanya.

Rias atau hias adalah istilah yang berkaitan dengan upaya mempercantik diri. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia rias berarti "berhias diri atau berdandan' (Alwi, ed., 2007 :

955). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia untuk pelajar, Qodratillah, ed., (2011 : 455)

mengartikan rias adalah 'dandan'.

Sedangkan pengertian pengantin adalah orang yang sedang melangsungkan perkawinan

(Qodratillah, ed. 2011: 400; Alwi, ed. 2007: 849). Berdasarkan uraian diatas, maka yang

dimaksud rias pengantin adalah 'kegiatan berdandan untuk melangsungkan perkawinannya'

B. Tata Cara Adat Perkawinan Suku Banjar

Dalam uraian Adat Pengantin Daerah Banjar ini kita ketengahkan secara ringkas.
Sebagaimana kita maklumi bahwa adat perkawinan atau pengantin ini mungkin belum

lengkap sebagaimana mestinya.

Dalam uraian ini akan kita bagi atas beberapa bagian atau babakan/tahapan. Tahapan-

tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tahapan melamar (penjajakan).

2. Tahapan melamar atau meminang disebut badatang atau bapara.

3. Maatar jujuran (mengantar uang mahar).

4. Baninikahan (menikah).

5. Basalamatan (kenduri).

C. Tata Rias Pengantin Banjar

Tata rias pengantin perempuan terdiri dari beberapa hal, yaitu:

a Mahkota amar galung pancaran matahari berupa permata yang tengahnya

bermotif buah nanas dan matahari

b. Sanggul berbentuk bulan sabit

c. Baju koko lengan pendek tanpa kerah dan pada ujung lengan dihias manik
manik serta rumbai-rumbai

d. Kida-kida penutup dada berbentuk bulat segilima

e. Kayu apu sabuk selebar lebih kurang 15-20 cm yang berfungsi menutup baju

poko dan sarung

f. Tapih atau sarung panjang motif khas binatang halilipan

g. Hiasan berupa kembang goyang berumpun sebanyak 11-13 kuntum, sisir emas

berbentuk melati dengan lima kelopak, anting beruntai panjang, kalung cikak,

kalung kebun raja, kalung bentuk biji kurma, ikat pinggang emas, kilat

bahu berbentuk garuda paksi, gelang tangan berbentuk kembang jepun, cincin

berbentuk pagar mayang, gelang kaki, dan selop tutup bersulam benang emas

h. Bunga-bunga berupa karang jagung berjumlah ganjil, kalung dari bunga mawar

dan melati yang sedang kuncup, daun sirih buah tangan yang terbuat dari daun

sirih dan dihias dengan bunga mawar, janur, serta bunga kenanga yang diuntai.

Adat daerah daerah

1. Bagajah Gamuling Baular Lulut, yaitu suatu jenis busana pengantin klasik

yang berkembang sejak zaman kerajaan Hindu yang ada di Kalimantan Selatan.
Pengantin wanita hanya memakai kemben yang disebut udat.

2. Baamar Galung Pancar Matahari, yaitu suatu jenis busana pengantin yang

berkembang sejak zaman munculnya pengaruh agama Islam dan kerajaan Islam

yang ada di Kalimantan Selatan. Amar artinya mahkota kecil yang dipakai

pengantin wanita, di Sumatera disebut sunting.

3. Babaju Kun Galung Pacinan, yaitu suatu jenis busana pengantin

yang mencerminkan masuknya pengaruh pedagang Gujarat dan China di

Kalimantan Selatan.

4. Babaju Kubaya Panjang, yaitu suatu jenis busana pengantin yang

menggunakan kebaya panjang

1. Bagajah Gamuling Baular Lulut, yaitu suatu jenis busana pengantin klasik yang

berkembang sejak zaman kerajaan Hindu yang ada di Kalimantan Selatan.

2. Baamar Galung Pancar Matahari, yaitu suatu jenis busana pengantin yang

berkembang sejak zaman munculnya pengaruh agama Islam dan kerajaan Islam

yang ada di Kalimantan Selatan. Amar artinya mahkota kecil yang dipakai

pengantin wanita, di Sumatera disebut sunting


3. Babaju Kun Galung Pacinan, yaitu suatu jenis busana pengantin yang

mencerminkan masuknya pengaruh pedagang Gujarat dan China di Kalimantan

Selatan.

4. Babaju Kubaya Panjang, yaitu suatu jenis busana pengantin yang menggunakan

kebaya panjang.

BAB II

PROSEDUR KERJA

A. Alat, Bahan, Lenan & Kosmetik

1. Alat

Alat adalah benda permanen yang bersifat tidak habis sekali pakai.

Sedangkan bahan adalah benda yang tidak permanen dan bersifat habis pakai,

baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Alat yang diperlukan untuk melaksanakan Rias Pengantin Adat Banjar

adalah:

a. Kuas lengkap

b. Sisir lengkap

c. Hairnet.

d. Jepit lidi.

e. Hairpin.

E Halal.
g. Penjepit bulu mata.

2. Bahan

Bahan adalah benda yang dapat digunakan kembali, bahan yang digunakan

untuk melaksanakan Rias Pengantin adat Banjar adalah:

a. Baju kerja.

b. Hair bando

cape rias.

d. Spons foundation.

e. Puff.

3. Lengan

Lenan adalah benda tidak permanen dan habis sekali pakai, lenan yang

diperlukan untuk melaksanakan Rias Pengantin adat Banjar.

a. kapas.

b. Tissu.

c. Cotton bud.

d. Bulu mata

4. Kosmetik

Kosmetik yang digunakan untuk melaksanakan Rias Pengantin adat

Banjar, yaitu:

Milk cleanser
b. Face tonic/astringen

C. Pelembab

d Foundation cair

Bedak tabur

f Foundation padat

g. eye shadow

h. Contour

Highlighter

j. blush on

k bedak padat

L lipstik

m. lip gloss

n. Pensil alis

o. Base eyeshadow

Bulu mata

q Lem bulu mata

r. Eyeliner

S. Mascara

t Pidih hitam

u Finishing

B. Busana Pengantin dan Aksesoris

Busana Pengantin adat Banjar, yaitu:


a Baju Poko

b. Tapih motif Halilipan

C. Selop

d. Kayu Apu

e. Kida-kida

Aksesoris Pengantin adat Banjar

Mahkota Pancar Matahari

b. 7 buah Kembang Goyang Barampun

c. 2 buah Sumping Melati

d. 2 buah Kayu Apu

e. Kalung Cikak

f. Kalung Kebon Raja

& 2 buah Utas Pagar Mayang

h. 2 buah Galang Tangan Kambang Japun

i. 2 buah Galang Batis motif Akar Tatau atau Buku manisan

j. Pending Gula Kelapa

k. sepasang Kilat Bahu

1. 2 buah Bogem

m. 2 buah Ronce Melati

n. Karang Jagung

o. Malai belakang

p. Malai depan

9. Surui Bulan Melati

1. Palimbaian
$. Cacantik di Mata Hagi

L Lalintang di Papilingan

C. Langkah Kerja

Langkah-langkah kegiatan untuk melaksanakan Rias Pengantin Adat Banjar

adalah sebagai berikut:

1. Pendahuluan

a. Persiapan pribadi.

b. Persiapan area kerja.

c. Persiapan kosmetik.

d. Persiapan alat dan bahan

c. Persiapan model

2. Pelaksanaan

1. Pakaikan Hair Bando dan Cape rias kepada model

2. Bersihkan wajah menggunakan milk cleanser, angkat sisa milk cleanser

dengan kapas

3. Bubuhkan face tonic/astringen pada kapas, tepuk-tepukan di wajah.

4. Ratakan pelembab ke seluruh wajah dan leher.

5. Gunakan Foundation cair secukupnya, ratakan dengan tangan atau kuas


foundation

6. Gunakan foundation padat dengan cara di tepuk-tepuk agar riasan yang

dihasilkan lebih tahan lama. Koreksi wajah dan bentuklah shading sesuai

dengan bentuk wajah

7. Bubuhkan bedak tabur ke wajah, ratakan dengan kuas bedak.

8. Bubuhkan bedak padat di wajah.

9. Buatlah shading pada hidung, agar terlihat lebih mancung.

10, Bentuklah alis menggunakan pensil alis berwarna coklat

11. Berikan sedikit base eyeshadow pada kelopak mata.

12. Aplikasikan eye shadow warna hijau pada kelopak mata.

13. Gunakan highlight warna putih atau emas.

14. Untuk bawah mata, gunakan eye shadow warna kuning atau hijau.

15. Pasanglah bulu mata atas dan bulu mata bawah.

16. Gunakan maskara agar bulu mata lebih menyatu.

17. Rias mata anda agar terlihat lebih cantik menggunakan eye linear

18. Beri perona pipi atau blush on warna cerah, agar wajah terlihat lebih segar.

19. Gunakan warna lipstik yang merah sirih.

20. Bubuhkan finishing pada wajah.

3. Pelaksanaan rias rambut pengantin adat Banjar adalah:

1. Rambut dibagi menjadi 2 bagian, bagian belakang diikat di ubun-ubun,

bagian depan disasak dirapikan dijepit pada ikatan karet


2. Membuat susunggaran dikanan kiri Contoh riasan dahi

3. Pada ikatan karet, dipasang padang terbuat dari gedebok pisang, cara

membuat siku-siku 90derajat (lipat pandan), disesuaikan besar kecilnya

kepala

4. Lalu dipasang cemara yang panjangnya

5. Cara membuat cemara dibawa ke kanan, melingkar keatas gadang lalu

kebelakang kedepan kiri jadi seperti membuat angka delapan

6. Sisa rambut disatukan dan dihilangkan dibuat rapi lalu dipakai haimet

7. Tusukkan kembung goyang barapun 7 buah pada gedebok pisang

8. Pasangkan amar didepan galung

9. Memasang karang jagung merah di belakang amir membentuk kipas Dipasang

dari ujung amar kanan dan kiri

10. Memasang karang jagung merak di belakang karang jagung melati.

11. Pasangkan bogem kanan dan kiri didepan ronce melati

12. Pasangkan malai belakang

13. Pasankan surui bulan, dibelakang malai

14. Tusukkan sumping melati dan kayu apu dibagian samping kanan dan kiri

15. Pasangkan bonek barumbai

16. Pasangkan kalung cikak dan kalung kebon raja

17. Pasangkan malai depan

18. Pasangkan galang tangan kembang japun


19. Pasangkan galang batis motif akar tatau atau buku manisan

20. Pasang kan panding gula kelapa

21. Beri palimbaian ke tangan model

4. Pelaksanaan memakai busana pengantin, sebagai beikut:

1 Pakaikan selop, agar terlihat panjang atau pendeknya tapih

2. Pakaian tapih motif halilipan, ujung tapih berada di kanan dan

3. panjangnya semata kaki

4. Pakaikan baju poko

5. Pakaikan kida-kida

6. Pakaian kayu apu di pinggang pengantin

D. Model yang digunakan

Model yang digunakan untuk pelaksanaan rias pengantin wanita adat banjar

bamir galung pancaran matahari yaitu yang tidak memiliki cacat fisik wajah, dahi

cenderung lebar, bentuk wajah oval, rambut panjang, dan proporsi badan ideal

E. Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan ini secara keseluruhan dilaksanakan selama 4 jam, dari 08001200

WITA. Bertempat di Laboratorium Kecantikan Kulit SMK Negeri 3 Banjarbaru.

Kegiatan ini secara keseluruhan dilaksanakan selama 4 (empat) bulan, dari


bulan September sampai dengan desember 2018.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari beberapa uraianyang dituangkan dalam perumusan masalah, tujuan

penulisan, serta hasil penulisan dan pembahasan seperti diuraikan dalam bab 1 karya

tulis ini, maka dapat di simpulan beberapa hal sebagai berikut:

1. Laporan ini membahas dan menerangkan tentang tata rias pengantin adat Banjar

2. Terdapat adat istiadat pernikahan adat banjar

3. Terdapat pula pengertian rias pengantin

B. Saran-saran

Dari beberapa kesimpulan di atas, maka sebagai penutup karya tulis ini

menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Harapan saya agar karya tulis ini bisa menjadi bahan penambah pengetahuan tentang

rias pengantin Adat Banjar

2. Bisa menjadi referensi bagi siswi yang membacanya


Blogspot 2016 4 pakaian adat banjar khas Kalimantan Selatan http://adat

tradisional.blogspot.com/2016/07/pakaian-adat-kalimantan-selatan-banjar.html

Willis. 2015 gambar pengantin banjar lengkap aksesoris https://glapa.com/blog/review

baju-adat-kalimantan-selatan-lengkap-plus-aksesoris-gambar

Nolis. Martiani 2015 tata cara upacara adat Banjar

tp://jejakrekam.com/2018/10/20/mengenal-tata-rias-dan-busana-pengantin

tradisional-banjar-dari-abad-ke-abad/

Rani. 2014 pengantin adat Banjar Kalimantan Selatan

ttps://nadillanoviantiadinda.wordpress.com/2016/08/12/kalimantan-selatan

Anda mungkin juga menyukai