DISUSUN OLEH:
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat-nya. Atas berkat rahmat-nya serta berbagai upaya tugas mata
kuliah “Tata Rias Pengantin Indonesia” yang membahas tentang tata rias pengantin Banjarmasin.
Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan dengan tata rias
Indonesia. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Untuk itu diharapkan
berbagai masukan yang bermanfaat membangun demi kesempurnaannya. Semoga makalah ini
dapat membawa manfaat untuk pembaca.
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
PENUTUP
3
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tata rias pengantin di nusantara sangatlah beragam. Keunikan ragam tata rias pengantin Indonesia
dipengaruhi oleh budaya, legenda, dan mitos yang ada, serta juga dipengaruhi oleh kondisi sosial-historis
masyarakat setempat. Perkembangan nilai-nilai budaya adat Banjar banyak memiliki makna, arti
perlambang, serta ciri khas yang unik. Dimyanti (2010:71), menjelaskan bahwa pengantin khas
Kalimantan Selatan (Banjarmasin) mempunyai keistimewaan tersendiri yang diambil dari peninggalan
masyarakat dari kerajaan Negara Dipa dan Negara Daha yang tampak dari tata rias, bentuk aksesoris, dan
paes pengantin Banjarmasin. Banjarmasin memiliki tata rias pengantin yang khas, yaitu Ba’gajah
Gamuling Baular Lulut dan Ba’amar Galung Pancar Matahari.
Tata Rias Pengantin Banjar merupakan perwujudan kebudayaan lokal Banjar yang perlu dilestarikan.
Meskipun telah mengenal tata rias pengantin Ba’gajah Gamuling Ba’ular Lulut maupun tata rias
pengantin Ba’amar Galung Pancar Matahari, namun masyarakat Banjar masih jarang yang menggunakan
tata rias pengantin Banjar sejak tahun 2009 dalam acara resepsi pernikahannya.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui Bagaimana Sejarah tata rias pengantin BagajahGamuling Baular Lulut!
3. Mengetahui Bagaimana perkembangan tata rias pengantin Baamar Galung Pancar Matahari di
Banjarmasin!
4
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
5
sebelahkanan dan kiri bagian depan. Pada bagianbelakang terdapat anyaman
berbentukhalilipan, bagian atas anyaman halilipanterdapat paksi melayang dan
kembanggoyang barapun di bagian atas galung.
Tata busana pengantin Wanita
Busana pengantin wanita menggunakantapih air guci, umumnya berwarna
kuning,hijau, atau merah dari bahan beludru. Tapihair guci berhias pucuk rabung
dengantambahan hiasan berupa halilipan danbinatang behambur pada bagian sisi
depanhingga sisi bawah yang biasa disebut tumpaltapih. Pada bagian atas tapih
menggunakanudet atau kemben yang dililitkan dibagiandada, diatas udet menggunakan
kakambanatau selendang, pada bagian pinggangmenggunakan kayu apu yang terbuat
darikain selebar 20cm bersulam air guci, padabagian leher menggunakan kida-kida
sebagai penutup dada, dan menggunakan selop tutupberwarna sesuai dengan busana yang
dihiasidengan air guci/mote/manik.
Aksesoris pengantin Wanita
Aksesoris yang digunakan padapengantin wanita antara lain: Amar ataumahkota Bagajah
Gamuling Baular Lulut,anting/bonel beruntai Panjang, kalungsamban (susun tiga),
kambang goyangbarapun, kalung erkan/kalung cekak/kalungkebun raja, pendeng/ikat
pinggang, klat bahuberbentuk garuda mungkir paksi malayangdan ular lidi, utas/cincin
pagar malayang/litring/grompol, gelang tangan bentukkembang jepun/gelang tabu-tabu,
gelangkaki bentuk akar tatau, dan bunga tangan/palimbaian
2. Pengantin pria
Tata rias pengantin pria
Tata rias pengantin pria pada tata riaspengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut
tidakterlalu menonjol seperti pengantin wanita hanyasaja cara mengaplikasikan kosmetik
secara samar-samar atau tipis-tipis.
Tata rambut
Penataan rambut pengantin pria yaitumenggunakan amar atau mahkota BagajahGamuling
Baular Lulut, karang jagung,bogam baronce sebelah kanan dan kiri bagiandepan,
anyaman berbentuk halilipan padabagian belakang, dan paksi malayang padabagian atas
anyaman halilipan.
Tata busana
Busana pengantin pria menggunakan bajupoko atau kemeja lengan pendek tanpa
kerahyang panjangnya sebatas pinggang, celana atauselawar kincir setengah tihang yang
panjangnya10cm diatas mata kaki berbentuk mengecilkebawah dan pada bagian bawah
6
diberi hiasanmotif pucuk rabung bersulam air guci, tapih atausabuk pendek dengan
lipatan dari kanan ke kiriPanjang 10cm diatas lutut bermotif khas binatanghalilipan yang
merayap ke arah bawah danbagian bawah sabuk diberi hiasan pucuk rabungbersulam air
guci/mote/manik, tali wanangterbuat dari kain sasirangan atau kain beludruyang
diikatkan disekeliling pinggang dan ujungikatannya menjuntai dipinngang sebelah
kiri,dan menggunakan selop tutup.
Aksesoris
Aksesoris yang digunakan pada pengantinpria antara lain: Amar atau mahkota
BagajahGamuling Baular Lulut, kalung saban, klat bahugaruda mungkur paksi malayang
dan ular lidi,pendeng atau ikat pinggang dengan kepalapendeng bermotif gula kelapa,
keris pusaka khasBanjar yang diberi hiasan bogam baronce dengantiga runtaian, gelang
kaki berbentuk akar tatau,dan bunga tangan atau palimbaian.
2.3 Perkembangan tata rias pengantin Baamar Galung Pancar Matahari di Banjarmasin
Ba’amar Galung Pancar Matahari mengalami perkembangan pada bentuk busana,
dan aksesoris pada tata rias pengantin Banjar ini. Semakin berkembangnya media sosial
seperti sekarang, maka semakin mudah untuk memperkenalkan tata rias pengantin
Ba’amar Galung Pancar Matahari tehadap perias dan masyarakat yang terdapat di
Banjarmasin. Tata rias pengantin “Ba’amar Galung Pancar Matahari” mengalami
perkembangan yang sangat bagus dari masa ke masa, misalnya pada busana pada tahun
1980 busananya sangat berbeda pada zaman sekarang, karena bahan yang digunakan
bukan dari bahan beludru. Pada tata rias pengantin dari masa ke masa ini memiliki
7
perbedaan pada bentuk busana, dan dasi pada pengantin pria. Sedangkan pada tata rias
wajah penataan rambut tidak mengalami perubahan sama sekali, termasuk pada warna
busana, eye shadow, dan lipstiknya.
2.4 Tata rias wajah,rambut,busana,aksesoris pengantin Baamar Galung Pancar Matahari di
Banjarmasin
1. Pengantin Wanita
Tata rias pada pengantin wanita ini sebagian besar sudah sesuai dengan pakem
dari tata rias pengantin Baamar Galung Pancar Matahari, meskipun pada baju dan
aksesoris dari pengantin Banjar ini tidak sesuai dengan pakem. Tetapi dalam hal
tata rias wajah wanita pada pengantin Banjar ini sangat sesuai dengan tata rias
pengantin Banjar yang sudah di pakemkan oleh pihak HARPI, begitu pula dalam
penataan rambut wanita. Penataan rambut dan aksesoris pada pengantin wanita ini
sudah sesuai dengan yang telah dipakemkan oleh pihak HARPI, meskipun pada
pengantin ini tidak memegang palimbaian. Pada tata rias pengantin wanita I ini
memiliki perbedaan pada pengantin wanita yang telah di pakemkan pada tahun
1980. Letak perbedaannya terdapat pada busana pengantin wanita, dan banyaknya
aksesoris yang tidak digunakan pada pengantin wanita, misalnya klat bahu,
palimbaian, dan cincin. Namun pada busana dan aksesorisnya sebagian besar
sudah sesuai dengan pakem.
2. Pengantin pria
Tata rias pada pengantin pria ini sebagian besar sudah sesuai dengan pakem dari
tata rias pengantin Baamar Galung Pancar Matahari, hanya saja pada pengantin
pria ini tidak memegang palimbaian. Secara keseluruhan pada pengantin pria ini
sudah sesuai dengan pakem tata rias yang telah di patenkan oleh pihak HARPI
Melati. Pada tata rias pengantin pria I ini tidak memiliki perbedaan pada
pengantin pria yang telah di pakemkan pada tahun 1980. Namun pada pengantin
pria ini yang berbeda hanya pada palimbaian, karena pada pengantin yang sudah
dipakemkan memegang palimbaian.
8
9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tata rias pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut sudah sangat jarang digunakan oleh
masyarakat karena busananya yang sangat mewah, mahal, dan sedikit terbuka dibandingkan dengan
tata rias pengantin Baamar Galung Pancar Matahari yang busana nya lebih sederhana dan lebih
tertutup.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-tata-rias/article/view/15836/14368
11