Anda di halaman 1dari 17

Rias Pengantin Jogja, Rias Pengantin Terbaik Di Jogja, Harga Rias Pengantin Jogja

Tata Rias Pengantin Yogyakarta


MUA: Ibu Sandra Irma Pratiwi [ Griya Rias Pengantin Pratiwi ]
Jl. Kokosan 171, Perum Wirokerten, Kotagede, Yogyakarta
0274-377027 / 9175507 / 0816.684.611

Narasi & Fotografi : PHOTOCINEMAC


[ Photography & Cinematic Mata Angin Creative ]
WA. 08222.5988.908 / BB. 51CG43B7

TATA RIAS DAN BUSANA PENGANTIN JAWA

Salah satu tahap kehidupan manusia adalah pernikahan. Tahap yang indah dan memiliki makna
yang penting. Sebuah momen yang ditunggu-tunggu, penuh gairah, namun juga kekhawatiran
karena seseorang memasuki babak kehidupan yang benar-benar baru setelah menikah. Oleh
karena itu, tak heran jika banyak orang mempersiapkan pernikahan mereka dengan serius. Rias
pengantin menjadi salah satu unsur pernikahan yang tak bisa diabaikan.

Tata rias pengantin yang kental dengan history budaya adalah tata rias pengantin jawa.
Banyak pengantin Indonesia yang lebih memilih tata rias modern dalam pernikahan mereka.
Padahal, sebenarnya rias pengantin tradisional mengandung nilai yang sangat agung dan setiap
simbol yang digunakan dalam pernikahan adat memiliki makna filosofis yang mendalam dan
unik.

Namun tata rias pengantin tradisional jawa masih lestari dan masih cukup banyak digemari,
khususnya corak Jogja dan Solo. Kuatnya tradisi Jawa yang masih dipegang masyarakat Jogja
dan Solo mungkin menjadi penyebab rias pengantin Jawa ini masih memiliki tempat di
kalangan pasangan muda masa kini. Selain mereka juga menginginkan sensasi sebagai Raja
Sehari dalam balutan tradisi dan budaya. Macam-macam Gaya Rias Pengantin Jawa
Gaya rias pengantin Jawa pada umumnya mengacu pada gaya Jogja atau Solo.
Tata Rias Pengantin Jogja Putri
Tata Rias pengantin gaya Yogya Putri mengaplikasikan sanggul tekuk untuk tata rambutnya.
Cunduk mentul besar dan pelat gunungan adalah pelengkap aksesoris untuk rambut. Baju
yang dikenakan berupa kain kebaya panjang berbahan beludur dengan motif kain batik prada.
Sementara mempelai pria mengenakan beskap berwarna putih dengan kain batik motif prada
untuk bagian bawah, sedangkan bagian atasnya mengenakan blangkon sebagai penutup
kepala.
Tata Rias Pengantin Jogja Paes Ageng
Rias pengantin gaya Yogya Paes Ageng pada mempelai perempuan dengan tata rias hitam di
dahi dan pinggiran emas, kemudian rambut disanggul dengan gaya gajah ngoling yang
terjuntai dengan cantik. Tak lupa mempelai wanita dilengkapi dengan sumping dan aksesoris
lainnya. Sementara pada mempelai pria dodot masih digunakan untuk gaya ini, dilengkapi
dengan berbagai aksesoris yang semakin memberi kesan klasik yang gagah dan berwibawa.
Tata Rias Pengantin Jogja Jangan Menir
Gaya berbusana pengantin Jawa gaya Yogya Jangan Menir ini yaitu sang mempelai tidak
mengenakan dodot. Pengantin pria mengenakan baju blenggen dengan hiasan bordir dan
berbahan dasar beludru. Selendang bercorak pendhing menjadi sabuk yang melilit pinggang,
sedangkan untuk penutup kepala mengenakan kuluk kanigara.
Tata Rias Pengantin Jogja GKR Pembayun, Yogya kontemporer

Corak tata rias paes ageng berpadu dengan busana modifikasi kebaya panjang lace,
dilengkapi dengan kain prada Yogya. Ini adalah perpaduan pengantin gaya tradisional dan
nasional, yaitu paes ageng tapi dengan busana kebaya modern.
Corak Kesatrian
Gaya berbusana pengantin Jawa corak kesatrian dipergunakan sebagai busana pengantin yang
sangat sederhana terdiri dari kebaya panjang dan selop polos. Corak paes Yogya Putri, corak
Kesatrian Ageng dan corak Kesatrian memiliki tata rias wajah dan sanggul yang sama.
Ketiganya hanya dibedakan terutama pada tata busananya. Sementara rias pengantin wajah
dan sanggul Paes Ageng dan Paes Ageng Jangan Menir juga sama, sedang perbedaan
keduanya juga terutama pada tata busananya.
Ada juga perkembangan gaya berbusana pengantin Jawa Kesatrian Modifikasi ini digunakan
sebagai busana pengantin modern namun tetap berakar pada tradisi budaya. Memperlai
wanita menggunkan paes yogya putri, busana kebaya panjang berbahan lace berpadu kain
batik prada, bersanggul gelung tekuk serta untaian melati menjuntai.
Tata Rias Pengantin Muslimah
Selain Pakem tata rias jawa, berkembangpula tata rias untuk muslimah. Pada dasarnya tata
rias pengantin muslim masa kini tak jauh berbeda dengan tata rias pengantin wanita pada
umumnya. Tata rias modern muslimah masa kini saat ini memang lebih cenderung ke arah
soft dan natural. Tata rias pengantin modern bahkan cenderung minimalis.
Seluk-beluk Tata Rias Pengantin Jawa
Tata upacara dan rias busana Pernikahan tradisional Jawa pada dasarnya mengacu pada
pernikahan keluarga Kerajaan atau Keraton yang anggun dan agung. Hal ini memang ditujukan
untuk membuat mempelai pria dan wanita, meskipun berasal dari orang awam atau bukan
kerabat Keraton, tapi bisa merasakan menjadi Raja dan Ratu sehari.
Oleh karena itu, segala persiapan dan pelaksanaan pernikahan Jawa juga mengikuti tata cara
pernikahan kerajaan. Beberapa minggu sebelumnya, mempelai wanita terutama, sebaiknya
mulai mendapatkan perawatan kecantikan yang intensif, seperti mandi lulur, mangir, ratus
rambut, mandi rerempahan, dan minum jamu untuk kesehatan dan kecantikan kulit. Agar tubuh
dan wajah menjadi segar dan beraroma layaknya para bangsawan pada jaman dahulu.
Saat rias pengantin dimulai, bedak yang digunakan untuk mempercantik wajah dipilih warna
kuning. Bentuk alis dibuat seindah mungkin dengan gaya mangot yaitu bentuk alis dengan
lengkungan yang cantik. Bayangan mata atau eye shadow diaplikasikan pada bagian mata.
Warna hijau samar-samar biasanya diaplikasikan untuk kelopak mata bagian atas. Sementara
kelopak mata bagian bawah diaplikasikan warna coklat yang semakin menipis warnanya ketika
semakin ke atas. Jangan lupa memperkuat garis mata dengan pensil hitam dan menggunakan
maskara untuk membuat bulu mata terlihat lentik atau bisa juga dengan menggunakan bulu mata
palsu. Maka pancaran wajah sebagai sekar kedhaton menjadi sangat exotis.
Sebagai ciri khas rias pengantin Jawa adalah warna hitam yang ada di dahi, yang disebut paes.
Paes merupakan simbol kecantikan dan menjauhkan diri dari tidakan buruk. Paes juga dianggap
sebagai pertanda bahwa sang mempelai wanita telah memasuki babak kedewasaan dalam
hidupnya. Paes yang diaplikasikan pada dahi ini berbentuk empat cengkorongan yang masing-
masing disebut gajahan, pengapit, penitis, dan godeg. Dan juga ada beberapa hiasan yang
digunakan untuk menghias rambut yang disanggul, yaitu cunduk mentul, bros gelun, tanjungan,
sintingan, cunduk jungkat, centung, borokan, dan iba dada bawang sebungkul. Cunduk mentul
yang dipasang di atas sanggul berjumlah 7 buah yang dipasang membentuk kipas. Sementara
bros gelung diselipkan di tengah-tengah sanggul dan tanjungan di pasang di sisi kanan dan kiri
sanggul dengan jumlah 3 buah pada masing-masing bagian. Sebuah karya luhur para pendahulu
yang luar biasa.

Beberapa Tahap Proses Merias Pengantin Jawa


Untuk melakukan rias pengantin Jawa dibutuhkan keterampilan khusus dan juga kadang
harus melakukan puasa sebelumnya sebagai salah satu syarat. Konon, jika sang perias
melakukan puasa terlebih dahulu sebelum merias, maka mempelai yang dirias nantinya akan
tampak cantik dan semua aura positif akan keluar. Namun, terlepas dari tradisi puasa bagi
sang perias, pada dasarnya setiap perias melakukan beberapa tahap dalam proses rias
pengantin Jawa, yaitu sebagai berikut.

Menganalisa Karakter Wajah Mempelai Wanita


Analisis ini dilakukan dengan cara mengamati karakter wajah dan kulit wajah mempelai
wanita yang akan dirias, seperti warna kulit wajah, jenis kulit wajah, bentuk muka, bentuk
mata, bentuk alis, bentuk bibir, adakah ‘cacat’ seperti flek hitam pada wajah, bekas jerawat,
kerutan, dan sebagainya. Analisis wajah ini bertujuan menentukan jenis make up yang cocok
dan bagaimana riasan itu nantinya akan diaplikasikan ke wajah untuk membuatnya tampak
sempurna, lebih cantik dan menawan.
Corak atau Pola Riasan
Sebagai ciri khas rias pengantin Jawa adalah hiasan hitam pada dahi. Bagi perias yang belum
terlalu berpengalaman, bisa menggambar polanya terlebih dahulu di dahi sebelum
diaplikasikan dengan pidih hitam. Hal ini memerlukan keahlian tanagn yang khusus.
Memakai Kosmetik yang Cocok

Hal ini sangat vital mengingat jenis kulit wajah tiap-tiap orang berbeda-beda, ada yang
memiliki kulit berminyak, kering maupun normal. Oleh karena itu, pemilihan kosmetik juga
harus disesuaikan dengan jenis kulit tersebut. Sebaiknya, dua minggu sebelum hari
pernikahan, calon mempelai wanita melakukan tes make up terlebih dahulu. Warna bedak
yang digunakan untuk rias pengantin Jawa adalah warna kuning. Tetapi pada jaman sekarang
pengantin banyak menyukai warna yang merona atau lebih dikenal dengan make up artis.
Sementara itu, pensil mata berwarna hitam, eye shadow berwarna coklat dan hijau muda, dan
jangan lupa pemerah pipi dan bibir. Biasanya pemerah bibir dipilih warna merah sirih yang
klasik. Namun pilihan selera warna pada jaman kini bisa di sesuaikan.
Tata Rias Pengantin Jawa memang terkesan rumit, namun semuanya memiliki simbol dan
lambang yang sarat makna. Rias pengantin Jawa juga tidak bisa dilakukan sambil lalu,
melainkan harus penuh ketaletenan. Oleh karena itu, tak heran jika dibutuhkan waktu lama
untuk merias mempelai wanita dengan adat Jawa. Namun, hasilnya juga sebanding karena
mempelai wanita akan terlihat anggun, cantik, dan proses pernikahan yang berlangsung akan
terkesan sakral dan agung. Nah, bagi kalian para pasangan muda yang akan segera menikah
sebaiknya mulai menentukan tema riasan yang sesuai dengan pilihan hatinya. Jadikan hari
bahagia anda menjadi Amazing!

Photocinemac Pictures
WA: 08222.5988.908 / BB: 51CG43B7
Instagram: @fotograferweddingjogja
Twitter: @Photocinemac
Line: @photocinemac

http://www.mataangincreative.net
http://www.facebook.com/mataangin.photography
http://www.photocinemacpictures.wixsite.com
http://www.preweddingjogja.wixsite.com
http://www.id.pinterest.com/photocinemac
http://www.plus.google.com/+mataanginfotografi
http://www.photocinemac.tumblr.com

Anda mungkin juga menyukai