Anda di halaman 1dari 12

ANTROPOLOGI DAN ETNOGRAFI RIAS

“Analisis Rias Pengantin pada Pernikahan Artis”


Dosen Pengampu: Sri Usodoningtyas, S.Pd., M.Pd.

Dr. Mutimmatul Faidah, S.Ag., M.Ag.

Disusun Oleh:

Siti Chusnul 17050634012

Maria Alfananda A 19050634003

Lailla Putri Anggita D 19050634016

Salsabila Auliaputri P 19050634041

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TATA RIAS

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2020
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat, hidayah dan karunia-Nya maka penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul: “Analisis Rias pada Pernikahan Artis”.

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mingguan pada mata kuliah
Etnografi dan Antropologi Tata Rias. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah
ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, hal ini
dikarenakan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki.

Atas segala kekurangan dan ketidaksempurnaan makalah ini, penulis sangat


mengharapkan masukan, kritik dan saran yang bersifat membangun kearah perbaikan
dan penyempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini
dapat disetujui dan bermanfaat bagi semua pihak, baik penulis maupun pembaca.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………...………i

Daftar Isi ……………………………………………………………………………...ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..............…………………………………………………....…1


1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………….1
1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………………….
……..1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Rias yang Digunakan oleh MUA untuk Merias Artis
………..............2
2.2 Detail Tata Rias yang
Digunakan.......................................................................2
2.3 Apakah MUA tersebut Mengikuti Trend Riasan atau yang
Lainnya..................3
2.4 Bagaimana keaktifan MUA tersebut di sosial
media……………………………
2.5 Kesan Kecantikan yang Ditampilkan dalam Riasan……………………………

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………….4
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap riasan memiliki ciri khas dan makna masing-masing. Biasanya, riasan
di masing-masing daerah maknya berbeda dan memiliki ciri khas yang dapat
dibedakan dari daerah lain. Selain itu, perias yang merias seseorang akan
mengikuti trend dan kekhasan yang ada di dalam adat tersebut.

Perias juga harus pintar membuat riasan yang elegan dan menarik perhatian
masyarakat. Banyak sekali perias-perias yang merias dengan sangat menarik
sekali. Contohnya adalah Adi Andrian. Ia adalah perias Nagita Slavina saat acara
pernikahan. Riasannya yang membuat masyarakat terpukau membuat dirinya
menjadi lebih terkenal dan patut diacungi jempol.

Maka dari itu, untuk makalah dengan judul “Analisis Rias Pengantin pada
Pernikahan Artis” kami mengambil contoh pada pernikahan Raffi Ahmad dan
Nagita Slavina dengan penata rias wajah Adi Andrian.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep rias yang digunakan oleh MUA untuk merias Artis?
2. Apa saja detail tata rias yang digunakan?
3. Apakah MUA tersebut mengikuti trend riasan atau yang lainnya?
4. Bagaimana keaktifan MUA tersebut di sosial media?
5. Apa saja kesan kecantikan yang ditampilkan dalam riasan tersebut?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang konsep rias yang digunakan oleh MUA.
2. Untuk mengetahui detail rias yang digunakan.
3. Untuk mengetahui apakah MUA tersebut mengikuti trend atau tidak.
4. Untuk mengetahui kesan kecantikan yang ditampilkan di dalam riasan
tersebut.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Rias yang Digunakan MUA untuk Merias Artis

Setiap pernikahan adat Jawa, umumnya selalu menggunakan gaya riasan paes
pada pengantin putri. Dulunya tata rias dan busana Paes Ageng Yogyakarta ini hanya
boleh dipakai oleh Sultan dan kerabatnya. Setelah jaman Sri Sultan
Hamengkubuwono IX masyarakat umum diizinkan mengenakan gaya busana
pengantin ini.

Riasan Paes Ageng memiliki makna dan filosofi mendalam untuk kedua
mempelai dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Gaya riasan ini memiliki ciri
khas pada alis 'menjangan ranggah' dan jahitan mata. Lalu pada bagian dahinya
dilukis menggunakan prada yang kemudian disebut dengan paes.

Tahap tata rias pengantin ini dimulai dari pinggiran rambut dikerik (halup-
halupan), lalu berlanjut ke pembuatan pola dibagian dahi dipinggiran rambut
(cengkorongan). Lalu ada lukisan citak diantara alis, panunggul dibagian tengah batas
rambut, pengapit dan penitis disisi kanan kirinya dan terakhir godek.

2.2 Detail Tata Rias yang Digunakan


 Pengantin Wanita

Rias Wajah yang digunakan:

1. Menggunakan riasan paes


 Penunggul
 Pengapit
 Penitis
 Godek

Penghitam cengkorongan menggunakan pidih kental. Di bagian tepi


cengkorongan penunggul, pengapit, penitis sama godek diberi prodo atau serbuk
emas. Tiap cengkorongan di bagian tengahnya diberi hiasan yang bermotif Kinjeng.
Paes adalah riasan adat tradisional Yogyakarta yang biasa diaplikasikan
pada pengantin. Tujuan utamanya adalah untuk membersihkan jiwa dan
menguatkan batin agar dapat melaksanakan tugas dengan baik dan terhindar dari
petaka. Ini dipercaya dapat membuat pengantin terlihat semakin cantik dan
bercahaya.
Lengkungan yang besar adalah simbol kebesaran Tuhan. Sedangkan
lengkungan yang kecil disebut pengapit, sebagai simbol bahwa seorang istri harus
siap menjadi penyeimbang dalam rumah tangga.

2. Alis berbentuk seperti tanduk rusa atau menjangan ranggah

Bentuk ini memang terinspirasi dari hewan rusa. Karena, rusa adalah hewan
yang cerdik, cerdas dan anggun. Artinya perempuan harus memiliki ketiga karakter
ini, cerdik, cerdas dan anggun.

3. Menggunakan riasan jahit mata namun hanya pada ujung luar mata ke arah
penitis
4. Menggunakan riasan mata bold tanpa menggunakan bulumata bawah
5. Memakai titik di tengah-tengah dahi, di atas ketinggian kedua alis diberikan
hiasan dari daun sirih berbentuk belah ketupat atau cithak

Citak berada tepat di tengah-tengah. Sebagai simbol bahwa seorang wanita


harus fokus, berpandangan lurus ke depan, dan setia.

6. Menggunakanrose pipi berwarna merah bata atau kecoklatan.


7. Memakai lipstick merah.

PENATAAN RAMBUT

1. Menggunakan penataan rambut sanggul bokor mengkurep jeruk sak ajar

BUSANA

1. Kain jarik motif cinde sekar memakai slarak


2. Kain kampuh atau dodot prada motif semen dengan tengahan
3. Udet kain cinde sekar dengan gombyok
4. Selop

PERHIASAN

1. Kepala
- Sisir gunungan
Gunungan juga diletakkan di kepala dan berbentuk seperti gunung. Kenapa
berbentuk gunung? Karena gunung dipercaya oleh masyarakat terdahulu sebagai
tempat yang sakral dan tempat bernaungnya para dewa. Simbol ini diletakkan di
kepala perempuan menandakan bahwa perempuan harus juga dihormati oleh
suaminya.

- Jebehan sritaman
- Ceplok
- 2 bros sanggul
- 5 mentul

Cunduk mentul yang jumlahnya satu sebagai simbol atas keesaan Tuhan.
Berjumlah tiga sebagai simbol trimurti. Jika berjumlah 5, adalah simbol rukun
Islam. Jika berjumlah 7 sebagai simbol pertolongan karena tujuh dalam bahasa
jawa adalah “pitu” yang dipercaya sebagai simbol “pitulungan”. Terbanyak
berjumlah 9, sebagai simbol walisongo. Selain itu, cunduk mentul seharusnya
dipasang menghadap belakang. Sebagai simbol bahwa perempuan harus cantik saat
terlihat dari depan maupun belakang.

- Subang ronyok atau bumbungan


- Centung

Centhung berbentuk seperti gerbang sebanyak dua yang terpasang di sisi


kanan dan kiri. Ini adalah simbol tentang gerbang kehidupan. Artinya, perempuan
harus siap untuk memasuki gerbang baru dalam kehidupannya. Perempuan harus
siap masuk memasuki kehidupan dalam rumah tangga dan memerankan diri
sebagai seorang istri.

2. Badan
- Kalung susun 3 atau sangsangan

Kalung ini bersusun tiga. Simbol dari tiga fase kehidupan yang harus dilalui
oleh seorang wanita. Fase ini terdiri dari kelahiran, pernikahan dan kematian.
Artinya setiap wanita harus siap untuk menghadapi fase-fase tersebut.

- Kalung permata
- Sepasang kelat bahu naga

Kelat bahu adalah hiasan yang disematkan di bahu pengantin wanita. Kelat
ini berbentuk naga. Naga adalah hewan yang dipercaya memiliki kekuatan besar.
Artinya, menjadi perempuan harus kuat. Kuat menghadapi beragam masalah yang
hadir di dalam pernikahan.

- Pending atau slepe


- Binggel atau gelang kono

Berbentuk bulat tanpa putus. Ini adalah simbol dari cinta abadi antara dia
dan suaminya.

- Cicin permata
- Bros untuk jengil

BUNGA

1. Rajut pandan
2. Rajut melati atau teplok
3. Gajah ngoling atau anyaman melati
4. Karang jagung
5. Sumping dari daun kates muda atau pupus yang diberi pidih dan prada

Daun pepaya rasanya pahit, sehingga menandakan bahwa menjadi seorang


istri harus siap untuk merasakan berbagai kepahitan.

6. Buntal
 Pengantin pria
Riasan yang digunakan, yaitu:
1. Menggunakan alas bedak tipis
2. Menggunakan perona pipi dan lipstik samar-samar
3. Alis dibentuk sesuai dengan wajah

PENATAAN RAMBUT

1. Menggunakan cemara pupuk di sanggul atau dibentuk gelung ukel kecil

BUSANA

1. Memakai celana cinde


2. Memakai moga atau bludru bludiran
3. Memakai stagen dalam
4. Memakai kampuh
5. Memakai kamus timang, lerep bludru
6. Kuluk bludru
7. Selop
PERHIASAN

1. Pethat mentul kecil


2. Ron sumping
3. Kalung susun
4. Kalung karset
5. Klat bahu naga
6. Gelang kana
7. Singgetan
8. Keris

BUNGA

1. Ronce sumping
2. Buntal
3. Ronce keris
4. Kalung melati
2.3 Apakah MUA tersebut Mengikuti Trend atau Tidak?
Raffi Ahmad dan Nagita Slavina kembali menjadi pusat perhatian,
ketika mereka menggelar resepsi di Hotel Ritz Carlton, Jakarta. Keduanya
tampil memesona, kental dengan adat Jawa. Raffi dan Nagita menggunakan
dodot Jawa khas Yogyakarta. Menurut Adi Adrian, make-up artis yang
mendandani Nagita, butuh waktu cukup panjang menyulap Nagita menjadi
wanita bak ratu. Khusus untuk make-up, kata Adi sebenarnya tidak memakan
waktu cukup lama, hanya dua jam. Yang membuatnya begitu lama adalah
merias dahi Nagita dengan paes. "Sama pakai baju yang lama, paesnya juga
beda. Kainnya bukan yang sekali pakai, tapi pakai kain panjang," ujarnya lagi.
Make-up untuk acara resepsi diakuinya memang sangat berbeda
dengan make up ketika Nagita menjalani akd nikah. "Kalu di akad nikah,
lebih innocent, seperti gadis yang siap dipinang. Sementara untuk resepsi,
terlihat lebih dewasa seperti putri keraton." Bagi Adi, tak ada kesulitan yang
ia hadapi ketika merias Gigi. Namun yang menjadi beban, justru karena
Nagita akan dilihat banyak orang di seluruh nusantara. Ia pun sempat meminta
Nagita menjalani beberapa ritual agar terlihat beda di acara resepsi
pernikahan. "Biasanya harus puasa 40 hari, tapi kalau nggak bisa Senin-
Kamis nggak apa-apa. Lebih bagus lagi mutih."
Simpulan
Pada makeup pengantin Nagita Slavina dan Raffi Ahmad keduanya
menggunakan adat Jawa, trend makeup yg dilakukan MUA menciptakan
kesan make up yang lebih innocent atau lebih polos dari makeup adat Jawa yg
lainnya dengan tujuan dari MUA agar calon pengantin mendapat kesan seperti
"gadis yg akan dipindang" (makeup untuk gadis biasanya terlihat soft/polos)
selain itu Nagita Slavina juga menggunakan kain panjang yg dibentuk sendiri
sesuai lekuk tubuh calon pengantin (bukan baju jadi).
2.4 Keaktifan MUA Tersebut di Sosial Media

Makeup Artist untuk Nagita Slavina adalah Adi


Andrian. Dengan followers 141 ribu. Setiap hari pasti
meng-upload sebuah postingan seperti, produk
makeup, makanan, hasil karyanya, dan quotes.

2.5 Kesan Kecantikan yang Ditampilkan dalam Riasan

Dari apa yang telah kelompok kami amati dan pengakuan dari narasumber
sendiri, kesan makeup yang ditampilkan merupakan kesan makeup Perempuan
yang begitu terencana baik dari segi penampilannya yang merupakan ciri kuat
sifat gaya riasan wajah klasik dan polos. Gaya yang dipilih, cenderung formal,
rapi, elegan dan paduan pulasan yang tegas. Biasanya menonjolkan satu bagian
wajah seperti mata, bibir atau pipi yang menjadi kekuatan wajahnya. Adapun,
warna yang dipilih biasanya warna netral dan pekat.  
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada pernikahan ini menggunakan konsep pernikahan adat Jawa. Prosesi resepsi
yang dilakukan memakai riasan paes ageng Jogja . Namun disini terjadi kesalahan
pada busana yang di gunakan dimana seharusnya menggunakan kuluk berwarna biru
bukan hitam. Dan tidak perlu menggunakan kalung melati.

Anda mungkin juga menyukai