DosenPengampu :
Disusun oleh :
Nurohmah (5402417021)
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa(YME), yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
pengantin semarangan ini dengan baik.
Makalah ini telah kami susun dengan sistematis dan sebaik mungkin. Hal ini
bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah rias pengantin Jawa.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan makalah ini. Khususnya kepada :
1. Kepada Maria Krisnawati, S. Pd., M. Sn. , Ade Novi Nurul Ihsani, S. Pd., M. Pd. Dan
Delta Apriyani, S. Pd., M. Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah rias pengantin
Jawa.
2. Orang tua yang telah mendoakan dan memberikan materi untuk kelancaran kuliah
kami.
3. Teman-teman yang berkenan saling membantu menyelesikan makalah ini.
Demikian makalah mengenai pengantin Semarangan yang telah kami buat. Kami
menerima kritik, masukan dan saran yang membangun apabila terdapat kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan
menambah banyak wawasan. Juga bermanfaat bagi kami selaku penyusun.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN..............................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................................
D. Manfaat....................................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN.................................................................................................................
A. Pengantin Semarangan............................................................................................
B. Busana Pengantin Pria Semarangan........................................................................
C. Busana Pengantin Wanita Semarangan...................................................................
D. Sanggul dan Aksesori Pengantin Semarangan........................................................
E. Prosesi Pernikahan Pengantin Semarangan.............................................................
BAB III
PENUTUP .........................................................................................................................
A. Simpulan..................................................................................................................
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tata rias pengantin Semarangan?
2. Bagaimana busana pengantin Semarangan pria?
3. Bagaimana busana pengantin Semarangan wanita?
4. Bagaimana bentuk sanggul dan aksesori yang digunakan pengantin Semarangan?
5. Bagaimana prosesi pernikahan pengantin Semarangan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tata rias pengantin Semarangan
2. Untuk mengetahui busana pengantin Semarangan pria
3. Untuk mengetahui busana pengantin Semarangan wanita
4. Untuk mengetahui bentuk sanggul dan aksesori yang digunakan pengantin
Semarangan
5. Untuk mengetahui prosesi pernikahan pengantin Semarangan
D. Manfaat
1. Bisa mengetahui sejarah atau filosofi pengantin Semarangan;
2. Mempermudah mahasiswa dalam mencari literatur tentang pengantin Semarangan;
3. Memenuhi tugas perkuliahan mata kuliah rias pengantin luar jawa.
BAB II
A. Pengantin Semarangan
Semarang merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah yang merupakan kota
terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan. Tentunya
Kota Semarang mempunyai beraneka ragam adat dan budaya. Mulai dari baju adat yang
berbeda-beda, upacara kematian, upacara pernikahan, upacara peringatan hari besar dan
lain sebagainya.
Bagian depan disasak dan disunggar dengan bentuk Semarangan. Untuk sanggul
semarangan disebut konde. Sanggul dibuat dari cemara 100 cm. Pada hidung
konde diberi irisan daun pandan kurang lebih 15 cm yang disebut Kembang
konde.
Pada bagian kanan kiri atas telinga memakai Sumping dari Emas Permata.
Cincin, Gelang, Kalung Krekang, Subang dan dibagian Kraag-Shanghai memakai
kancing yang terbuat dari Emas, dan lengan pakai Klad-Bahu.
Cunduk-Mentul sebanyak kurang lebih 22 buah. Mentul besar 5 buah yang
melambangkan sholat 5 waktu, dipasang menghadap kedepan. Mentul kecil 17
buah yang melambangkan jumlah rakaat dalam sholat, dipasang menyebar
menghadap ke belakang.
Roncean mawar, melati, cempaka kuning, kantil atau disebut “endog remek”.
Untuk pengantin Semarangan di bagian dahi dihiasi dengan beberapa perhiasan
yang namanya pilis yaitu :
1) Pilis emas dengan permata
2) Pilis hitam yang terbuat dari Bludru dengan payet
3) Pilis perak
4) Yang atas sendiri Kroon sehingga kelihatan bedanya dengan pengantin
yang lain.
E. Prosesi Pernikahan Pengantin Semarangan
Sebagaimana adat pengantin lain, dalam Pengantin Semarangan juga didahului
prosesi lamaran, serah-serahan peningset, upacara ukupan atau midodareni (jawa) dan
upacara ijab kabul antara pengantin pria dan wanita. Pengantin Wanita Dalam gaya
Semarangan, calon pengantin wanita disebut Model Encik Semarangan, yaitu istilah
yang berasal dari perpaduan antara Cina dan Arab.
Tata cara upacara adat Pengantin Semarangan yang merupakan asset dan ikon
budaya masyarakat Semarang, yang masih dilaksanakan di tiga kampung yaitu Kampung
Begog, Kampung Kauman dan Kampung Melayu. Berikut merupakan urutan prosesi
pernikahan adat Semarangan.
2. Lamaran
Lamaran dilakukan di rumah orang tua calon pengantin putri, yang
dibicarakan masalah hari dan tanggal pelaksanaan pernikahan. Calon pengantin
pria membawa “songsongan” atau Serah-Serahan Peningset dengan jumlah
angka bilangan ganjil, seperti 7, 9, 11, dan seterusnya.
Setelah prosesi penyerahan seserahan lamaran oleh pihak pria, pihak
wanita akan membalas dengan jumlah yang lebih sedikit, tapi tetap dengan
jumlah yang ganjil. Balasan ini biasa disebut dengan angsul-angsul.
3. Upacara Midodereni (Ukupan)
Midodareni yaitu mandi siram dan dilanjutkan dengan acara lek-lekan di
malam harinya.
Prosesi Pernikahan
1. Ngarak Pengantin
1. Sembilan orang Sinoman Terbangan, yang terdiri dari 3 orang Pembawa Terbang
(Rebana), 3 orang berjalan mundur (Mlaku Mundur), 3 orang pembawa Koor
(Jawaban ).
2. Sembilan orang Sinoman Blanten, yang terdiri dari 2 orang pemikul jidur (gong
atau bas), 1 orang pemukul jidur, 1 orang pembawa atau penabuh kendang, 1
orang pembawa atau penabuh kentrung, 1 orang pembawa atau penabuh kenteng,
serta 3 orang pembawa koor (jawaban).
3. Dua orang pembawa Kembang Manggar (ditambah 1 orang pembawa khusus
payung pengantin. Adapun jumlah kembangan manggar banyaknya tidak terbatas.
Maksud Kembang Manggar Kembang manggar disamping untuk kelengkapan
Ngarak Pengantin, juga ada maksud tertentu yaitu :
Acara pernikahan
Akad nikah yang dilakukan dengan mengelar tikar atau secara lesehan.
PENUTUP
A. Simpulan
Pada awalnya semua adat istiadat di Semarang bernafas Islam yang kemudian mendapat
pengaruh dari Arab, Jawa, Cina dan Melayu. Berbagai ragam tradisi pengantin itu terus
berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, sebagai asset budaya Semarang.
Seperti adat pengantin lainnya, Pengantin Semarangan juga didahului prosesi lamran,
srah-srahan peningset, upacara ukupan/midodareni (jawa) dan upacara ijab kabul antara
pengantin pria dan wanita. Untuk tata rias wajah pengantin Semarangan seperti halnya
dengan tata rias pengantin lainnya. Tidak ada perbedaan khusus.
Febriyani, Arina Prima. 2016. Tingkat Pengetahuan Perias Terhadap Seni Rias
Pengantin Gaya Semarangan di Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang.
Universitas Negeri Semarang.
Kusnanti, Herni, dkk. 2008. Tata Kecantikan Kulit Jilid 1 Untuk SMK. Jakarta: Direktorat
Pembinaan SMK, Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,
Departemen Pendidikan Nasional.