Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Mode Tata Rias
Dosen Pengampu :
Childa Kumala Azzahri, S.Pd.
Disusun oleh :
Rahmad Retno Wahyu Wulandari (5402414030)
Dea Amelia Widyananda (5402414031)
BAB I
PENDAHULUAN. 3
1.1 Latar Belakang.. 3
1.2 Rumusan Masalah. 4
1.3 Tujuan Pembahasan.. 4
BAB II
PEMBAHASAN... 5
2.1 Tata Rias Wajah Pengantin Semarangan5
2.2 Sanggul Pengantin Semarangan 6
2.3 Aksessoris Pengantin Semarangan 6
2.4 Busana Pengantin Semarangan .7
BAB III
PENUTUP... 10
3.1 Kesimpulan... 10
3.2 Saran. 10
DAFTAR PUSTAKA. 11
BAB I
2
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pernikahan adalah salah satu tahap kehidupan yang indah dan memiliki makna penting.
Oleh karena itu, tak heran jika banyak orang mempersiapkan pernikahan mereka dengan serius.
Rias pengantin menjadi salah satu unsur pernikahan yang tak bisa diabaikan. Salah satu gaya rias
yang bisa menjadi pilihan adalah gaya rias pengantin Jawa.
Di zaman modern ini banyak pengantin Indonesia yang lebih memilih tata rias modern
dalam pernikahan mereka. Padahal, sebenarnya rias pengantin tradisional sangat agung dan
setiap simbol yang digunakan dalam pernikahan adat memiliki makna filosofis yang mendalam.
Kota Semarang mempunyai tradisi yang beraneka ragam,masing-masing mempunyai perbedaan
dalam busana, kelengkapan dan upacaranya.
Walaupun ditengah perombakan budaya yang lebih cenderung ke arah modern dan
kebarat-baratan, kota Semarang
Semarangan". Guna mengikuti era yang semakin modern maka gaya Pengantin Semarangan
pun terus mengalami perkembangan dan modifikasi, hal ini ditujukan juga untuk menjaga
kelestarian kebudayaan di Kota Semarang.
Oleh karena itulah perlu adanya pengetahuan yang mendalam tentang aturan-aturan yang
digunakan dalam pelaksaan pernikahan adat Semarang, khususnya bagi para calon perias
pengantin. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pernikahan Semarang antara lain tata
rias wajah pengantin, sanggul pengantin wanita, aksessoris yang digunakan pengantin, serta
busana yang dikenakan oleh kedua mempelai pengantin.
1.2
Rumusan Masalah
3
1.
2.
3.
4.
1.3
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
2.
3.
4.
5.
Pengantin Wanita
Mahkota yang dinamakan Kroon
Sunping
Bunga yang terletak dikanan kiri kepala
Cincin, gelang, kalung krekang, subang, kancing yang terbuat dari emas,
Klad bahu
Untuk pengantin Semarangan, di bagian dahi dihiasi dengan beberapa perhiasan yang
namanya pilis yaitu :
a. Pilis emas dengan permata
b. Pilis hitam yang terbuat dari Bludru dengan payet
c. Pilis perak yang atas sendiri Kroon sehingga kelihatan bedanya dengan pengantin
yang lain. Pada bagian kanan kiri atas telinga memakai Sumping dari Emas Permata.
Pengantin Pria
1. Sorban Kopyah Alfiah dengan Cunduk Mentul satu buah terletak di depan
2. Pedang panjang berwarna putih perak
3. Slempang kuning
4. Sabuk
5. Pada bagian samping kiri surban memakai bunga Roncean dari bunga Melati, Mawar,
Cempaka Kuning dan bunga Jantil
Pengantin perempuan
Dalam gaya Semarangan, calon pengantin wanita disebut Model Encik Semarangan ,
yaitu istilah yang berasal dari perpaduan antara Cina dan Arab. Adapun kelengkapan pengantin
6
wanita adalah, memakai alas kaki selop tertutup hitam bludru bersulam mote dengan
mengenakan kaos kaki, kaki songket, kebaya bludru hitam bersulam mote model Kraag Shanghai
memakai sarung tangan.
a. Zaman Dahulu
1. Memakai kebaya warna biru tua bersulam gim atau monte
2. Hiasan tabor kancing keemasan
3. Memakai kain sarung songket
4. Alas kaki memakai selop bludru tertutup
5. Memakai kaos kaki berwarna putih
6. Memakai sarung tangan warna
b. Zaman Sekarang
1. Baju kebaya yang dikenakan lebih banyak pilihan warna dan model.kebaya
zaman sekarang memakai payet sehingga menarik untuk dikenakan.
2. Kain yang dikenakan adalah kain jarik
3. Zaman sekarang tidak memakai kaos kaki atau sarung tangan karena masyarakat
memilih kepraktisannya.
Pengantin pria
Memakai alas kaki selop tutup terbuat dari bludru bersulam mote, memakai kaos kaki,
celana hitam bludru bersulam mote. Baju yang dikenakan pengantin pria disebut Gamis terbuat
dari bahan berkilau, berlengan panjang memakai Kraag Shanghai dan juga memakai baju hitam
a. Zaman Dahulu
1. Menggunakan alas kaki selop-tutup terbuat dari bludru bersulam mote
2. Memakai kaos kaki
3. Celana hitam bludru bersulam mote
4. Bajunya dengan gaya gamis terbuat bahan berkilau
5. Memakai sarung tangan
b. Zaman Sekarang
1. Baju yang dikenakan lebih bervariasi hal ini dikarenakan baju yang aslinya jarang
dipakai oleh masyarakat semarang.dan mengikuti perkembangan zaman.
2. Untuk kelengkapan pakaian mengikuti perkembangan zaman
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kota Semarang mempunyai tradisi pernikahan dengan gaya "Pengantin Semarangan".
Perbedaan tradisi yang ada tersebut sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Arab, Jawa, Cina dan
Melayu.
3.2
Saran
Dalam melaksanakan upacara pernikahan adat istiadat, hendaknya memperhatikan setiap
aturan adat tersebut. Mulai dari tata rias wajah pengantin, sanggul dan aksessoris yang
digunakan, serta busana yang dikenakan. Sebaiknya juga kita mengetahui makna dari masingmasing ketentuan adat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.suaramerdeka.com/harian/0706/15/kot17.html
http://pernikahansemarang.blogspot.co.id/p/pengantin-semarangan.html
10