DOSEN PENGAMPU :
Fitria Hamsyah Fatmasari, S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh:
Kelompok
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, serta hidayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan laporan Pengelolaan
Usaha Rias 2 dengan baik dan tepat waktu. Penulisan laporan ini dimaksudkan
untuk melengkapi syarat-syarat Pengelolaan Usaha Rias 2, program pendidikan
kesejahteraan keluarga, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas PGRI
Adi Buana Surabaya. Dengan itu isi makalah ini tentang pengelolaan usaha rias 2
atau Wedding organizer pegantin “Solo Basahan“ dengan dilakukannya secara
berkelompok. Sehingga kita dapat mengetahui bagaimana cara untuk mendirikan
sebuah usaha Wedding Organizer.
Penulis tentu menyadari bahwa lapoan ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Serta kami
ucapkan banyak terimakasih kepada ibu Fitria Hamsyah Fatmasari, S.Pd. selaku
dosen mata kuliah Pengelolaan Usaha Rias 2 (PUR 2} Fakulitas Keguruan Ilmu
Pendidikan atas bimbingannya .
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................36
ii
B. Saran..............................................................................................36
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia yang kaya akan budaya tidak lepas dari tata rias pengantin yang
ada di hasanah Indonesia ini. Beragam bentuk tata rias mempunyai ciri khasnya
masing-masing, hal ini terlihat dalam susunan acara sampai dengan tata rias
pengantin. Sebagai pusat budaya Jawa, keraton dan Yogyakarta mewariskan
banyak tradisi dalam kehidupan masyarakat Jawa. Salah satu warisan itu adalah
upacara perkawinan adat Jawa. Salah satu jenis perkawinan khas Jawa yang
berasal dari keraton Surakarta atau Solo adalah pengantin Solo Basahan.
Tata Rias dan Busana Pengantin Solo Basahan merupakan sebuah cara
merias dan berbusana pengantin model adat Jawa dengan busana yang dikenakan
disebut dengan dodotan karena kedua mempelai menggunakan kain kemben yang
panjang dan lebar. Tata Rias dan Busana Pengantin Solo Basahan diciptakan
dengan makna dan filosofis yang sangat dalam salah satunya sebagai penyerahan
total kepada Yang Maha Kuasa, setiap elemen-elemen tata rias dan busana
merupakan sebuah harapan agar kedua pengantin bisa menjalani kehidupan
berumah tangga secara harmonis dan sejahtera. Tata Rias Pengantin Solo
Basahan memiliki arti yang unik diantaranya paes berwarna hijau bercorak
menjangan meranggah yang melambangkan pengantin wanita yang selalu berpikir
positip dan ceria. Paesnya terdiri dari 4 bentuk yaitu gajahan/panunggal yang
letaknya di tengah dahi, pengapit, penitis dan godheg. Sanggulnya berbentuk
bokor mengkurep dengan sunggaran disamping kanan kiri telingga serta jumlah
cundhuk mentulnya 7 atau 9, hiasan sempyok garuda dipasang di belakang
sanggul, hiasan cundhuk jungkat dan centung.
1
bermotip alas-alasan dan blumbangan, stagen, udat cinde dengan panjang 2,5
meter dengan motip cakar sebagai ikat pinggang, januran dan buntal udan emas.
Sedangkan Tata Rias dan Busana Pengantin Solo Basahan untuk pengantin pria
memakai celana panjang bermotip cindhe dengan corak dan warna kampuh
dodotanya pria dan wanita sama. Pengantin pria menggunakan roncean buntal
udan emas serta memakai ukup dan epek timang sebagai ikat pinggang dan
menyelipkan keris.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Pengantin Solo Basahan ?
2. Apa saja Produk Viva makeup, Busana dan aksesoris yang digunakan ?
3. Bagaimana mengidentifikasi bentuk wajah ?
4. Berapa banyak kosmetik viva yang digunakan ?
5. Bagaimana hasil praktikum pengantin wanita Solo Basahan ?
6. Bagaimana hasil praktikum pengantin Solo Basahan pria ?
C. Manfaat penulisan
1. Untuk mengetahui Sejarah Pengantin Solo Basahan.
2. Untuk mengetahui Produk, Busana dan aksesoris apa saja yang digunakan
dalam Merias pengantin Solo Basahan.
2
3. Untuk mengetahui cara menginditifikasi bentuk wajah Pengantin saat di
Rias.
4. Untuk mengetahui berapa kosmetik viva yang digunakan untuk merias
pengatin Solo Basahan.
5. Untuk mengetahui praktikum pengantin wanita solo basahan.
6. Untuk mengetahui praktikum pengantin pria solo basahan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
sebagai hadiah dari Susuhan Paku Buwono II kepada putranya, Pangeran
Mangkubumi. Setelah peristiwa itu, Keraton Surakarta Hadiningrat membuat
desain (gagrak) baru dengan pola bergaya barat. Biasanya busana baru ini kita
kenal dengan nama beskap.
1. Kosmetik Viva
5
c. Viva loose powder ( bedak tabur )
e. eye primer
f. Viva eyeshadow
g. Mascara viva
6
area waterline untuk menyempurnakan natural eye makeup. Dan
eyeliner hitam pada bagian upper lashline
7
hidup selaras dengan alam dengan berpegang teguh pada petunjuk Sang Maha
Pencipta.
Untuk Tata rias pengantin putri model Solo Basahan sendiri memiliki
ciri khas yang unik diantaranya pada paes berwarna hijau yang
melambangkan agar pengantin putri dapat selalu berpikir positif, juga bentuk
alis bercorak Menjangan Meranggah yang menyimbolkan semangat dan
keceriaan .
8
a. Busana Pengantin Wanita
9
kata janur (Sejane Nur) yang bermakna petunjuk/cahaya Tuhan,
dan udet cinde motif cakar bermakna kemandirian dalam mencari
rejeki.
4. Sedangkan buntal Udan Emas adalah roncean berbagai daun dan
bunga, terdiri dari daun krokot bermakna kuat dalam hati, pupus
pisang bermakna cinta sejati, daun beringin bermakna
pengayom/pelindung, daun bayem atau bayam bermakna
ayem/damai, daun pandan berarti sepadan, bunga ningkir (wening
ing pikir) bermakna bening di pikiran, dan bunga kantil yang
bermakna kesetiaan (tansah kumanthil).
b. Aksesoris dan Hiasan:
10
4. Kelat Bahu (perhiasan pada pangkal lengan), berbentuk seekor
naga, kepala dan ekornya membelit. Melambangkan bersatunya
pola rasa dan pikir yang mendatangkan kekuatan dalam hidup
5. Centhung, perhiasan berupa sisir kecil bertahtakan berlian di
letakkan diatas dahi pada sisi kiri dan kanan. Melambangkan
bahwa pengantin putri telah siap memasuki pintu gerbang
kehidupan rumah tangga
6. Cincin, putri tidak diperkenankan memakai cincin di jari tengah.
Karena sebagai simbol satu perintah untuk diunggulkan, yaitu
milik Tuhan. Cincin di jari manis sebagai simbol untuk senantiasa
bertutur kata manis. Cincin di jari kelingking simbol untuk selalu
terampil dan giat dalam mengerjakan pekerajaan rumah tangga.
Cincin di ibu jari sebagai simbol untuk senantiasa melakukan
pekerjaan dengan ikhlas dan terbaik
7. Anting
8. Racik melati miji timun , sanggul rambut diisi dengan irisan daun
pandan dan ditutup rajut bunga melati. Perpaduan daun pandan
dan bunga melati memancarkan keharuman yang berkesan
religius, sehingga pengantin diharapkan dapat membawa nama
harum yang berguna bagi masyarakat.
9. Ronce bunga melati tibo dodo, pada bagian bawah agak ke arah
kanan sanggul dipasang untaian melati berbentuk belalai gajah
sepanjang 40 cm, diberi nama gajah ngoling. Hiasan ini bermakna
bahwa pemakainya menunjukkan kesucian/kesakralan baik
sebagai putri maupun kesucian niat dalam menjalani hidup yang
sakral pula.
10. Rajut
11. Mangle Pasung = 7 buah
12. Sisir bunga = 2 buah
13. Mangle susun = 3 untai
14. Penetep bunga = 1 buah
15. Mayang sari = 2 untai
11
16. Kalung bunga = 1 untai
17. Omyok Keris = 1 untai
18. Thibododho = 1 buah
12
Untuk aksesoris pengantin pria Solo Basahan juga cukup
sederhana. Rias wajah tidak dipaes, menggunakan kuncup melati
untuk sumping di telinga dan bagian rambut ditutup dengan Kuluk
Mathak. Ada banyak warna kuluk yang bisa dipakai, jaman
dahulu warna Kuluk mencerminkan pemakainya, misalnya warna biru
muda keputihan di gunakan oleh Raja, warna biru muda dipakai oleh
Pangeran Adipati, warna biru tua dipakai sentana dalem
dan warna hitam untuk busana kanigaran raja.
13
BAB III
METODE PRAKTIKUM
14
Gambar 3.1 Bentuk Wajah Persegi
(Sumber http://Woop.id/beauty)
Pemilik wajah oval memiliki bentuk wajah yang seimbang, jadi tidak
terlalu lebar dan tak terlalu panjang pula. Wajah oval sebenarnya memiliki
bentuk yang sangat proposional untuk diaplikasikan contour. Cukup
aplikasikan contour berwarna cokelat di cekungan pipi atas dan dahi.
Untuk highlighternya, jadi dapat mengaplikasikannya pada di bagian tengah
wajah.
(Sumber https://magazine.job-like.com/ )
15
B. Kebutuhan Kosmetik Viva
16
Viva perfect matte lipstick Rp. 30.000 2.5 gr
17.
Viva countur cokelat Rp. 10.000 22 gr
18.
Pidih hijau Rp. 15.000 9gr
19.
Milk cleanser Rp. 9500 200ml
20.
Face tonik Rp. 9500 200ml
21.
Total Rp. 478.500
Kosmetik
Kosmetik rambut
Alat
Set Brush makeup 1/50 x150.000 3000
17
Beauty blender 1/15 x40.000 2700
Sponge bedak 1/10 x10.000 1000
Sisir sasak 1/50 x20.000 400
Sisir penghalus 1/50 x20.000 400
Jepit bebek 1/50 x15.000 300
Cemara uk 125 cm 1/50 x45.000 900
Ringlight 1/100 x2.800.000 28000
Beauty case 1/100 x400.000 4000
Meja dan kursi 1/100 x200.000 2000
Kaca 1/100 x200.000 2000
Total 44.700
Bahan
Peniti 3 x2500 7500
Harnet 6/50 x15.000 1800
Kapas 5/125 x10.000 400
Tissue kering 10/100 x10.000 1000
Jepit lidi 2 x6000 12000
Harnal besar 1 x5000 5000
Bunga pengantin 1 x350.000 350000
Total 377.700
Lenan
Set Baju pengantin pria 1 x sewa 500.000
wanita solo basahan dan
aksesoris.
Lain-lain
Listrik 1600
Akomodasi
Bensin 2 x2 liter 40.000
Parkir 4000
18
: 250.999
- Modal + jasa
- Mark up 100%
= 1.254.997 + 1.254.997
= Rp. 2,509,994
BAB IV
1. Memakaikan Dodotan
19
(Sumber Dokumentasi Pribadi)
20
(Sumber Dokumentasi Pribadi)
g. Sisa lipatan dodot diambil dan dilipat keatas dan dipeniti dari dalam
kemudian dibawa kearah bawah bawah payudara dan sisanya
21
dibelitkan melalui belakang dilanjutkan kearah depan menuju pangkal
dodot dan dijadikan satu dengan ujungannya.
h. Sisa kain dibelitkan kebawah kiri payudara, sampai diri sered harus
ditutup dengan lipatan diatasnya dan dirapikan dan diterskan menuju
arah pinggang kanan, ditempelkan dengan peniti.
22
i. Periksa pinggiran dodot bagian bawah, pinggiran ini harus rata
letaknya dan tingginya harus sama dengan ujung yang dalam.
j. Sisa kain ditarik keatas dan sambil mewiru dijadikan satu genggaman
kemudian dikaitkan ditangan pengantin.
k. Dari bawah tangan pengantin ini wiru diatur rapi sebesar 3jari menuju
bawah.
l. Wiru diatur rapi dan dijepit dengan jepit lidi, sehingga bagian perut
pengantin kelihatan rapi tidak ada lipata-lipatannya.
m. Kemudian ujung dodot yang ada blenggengnya ( gombyok ) diambil
dan diwiru selebar ¾ jengkal sampai habis. Pada waktu membuat wiru
blenggen harus berada disebelah kanan, brom berada diluar.
23
(Sumber Dokumentasi Pribadi)
24
Gambar 4.11 Memakaiakan Contok
(Sumber Dokumentasi Pribadi)
25
Gambar 4.13 (Membuat Sunggar)
Sumber Dokumen Pribadi
c. Membentuk sanggul
Setelah membuat sunggar dilanjutkan membentuk sanggul, pasang rajut
pandan. Ikat sisa rambut yang sudah disunggar. Pasang rajut pandan2,5
jengkal. Jika rambut kurang tebal/ banyak tambahkan lungsen. Sibakan
rambut menjadi 2 bagian untuk membungkus rajut pandan.pasang bangun
tulak menutup sisa rajut pandan yang terlihat di sanggul dan aksesoris
lainnya(cunduk mentul, bross gelung, tanjungan, sintingan, cunduk
jungkat, centung,borokan, tiba dada).
Gambar 4.14 (Membentuk Sanggul)
26
3. Cara Merias Pengantin
a. Mrias wajah pengantin harus secara teliti dan hati-hati agar tercapai
hasil yang memuaskan. Wajah pengantin harus tampak cantik
menarik dan bersinar, memiliki pesona pamor tersendiri. Beberapa
tahan dalam merias wajah pengantin adalah:
b. Membersihkan wajah dengan cleansing milk dilanjutkan dengan
face tonic lalu mengaplikasikan mouisturizer pada muka dan leher.
c. Setelah mengaplikasikan moisturizer, aplikasikan foundation dngan
rata tebal tipisnya pada seluruh muka, leher, dada, telinga, bagian
belakang telinga, kuduk, tangan.
d. Kemudian buatlah conturing dan tinting sesuai bentuk wajah
e. Lalu bedakilah muka dengan face powder, gunakan spon dengan
cara menepuk-nepuk pada muka pelan-pelan, gunakan face brush
untuk menjamin ratanya bedak, kemudian aplikasikan bedak padat.
f. Membuat alis dengan pensil alis membentuk alis menjangan.
g. Kemudian buat cengkorongan.
h. Pada tata rias mata diprindah dengan eyeshadow pada kelopak
bagian bawah eyeshadow warna coklat, kelopak mata bagian
ataseyeshadow warna hijau samar-samar. Makin katas semakin
berbaur.
i. Garis mata ditebalkan dengan celak/pensil alis mata warna hitam
eyeliner, supaya kelihatan lebih nyata.
j. Gunakan mascara untuk mempertebal, menghitamkan, dan
melientikkan bulumata
k. Lalu pasangkan bulu mata palsu
l. Aplikasikan blush on agar wajah terlihat lebih cerah
Aplikasikan pemerah bibir ( lipstick ) .
27
Gambar 4.15 (Hasil Rias Pengantin)
Sumber Dokumentasi Pribadi
28
menggunakan jari perias, yang digunakan untuk menentukan besarnya
bagian-bagian paes. Berdasarkan pengamatan dan pengaaman peneliti
teknik ini memiliki kelemahan khususnya bagi para perias pemula. Bagi
para perias pemula, biasanya mereka mengalami kesulitan untuk membuat
ukuran paes yang proporsional dengan wajah pengantin jika ukuran jari
perias lebih besar sedangkan dahi pengantin lebih sempit, dan sebaliknya.
a. Gajahan
29
b. Penitis
Ukur dari pangkal gajahan selebar 3 jari, kemudian
lebar penitis 2,5 jari. Dari titik tengah tersebut dibuat garis
lurus kea rah ujung hidung, untuk menentukan ujung
penitis diambil jarak dari alis selebar 1 ibu jari. Hubungkan
ketiga titik dengan garis lengkung, sehingga bentuknya
menyerupai setengah bulatan ujung telur ayam.
c. Pengapit
30
Buat titik pada garis tengah diantara pangkal gajahan
dan penitis. Di antara ujung gajahan dan penitis dicari garis
tengah, lalu buat titik. Buat jarak selebar ½cm di antara
pangkal gajahan dan penitis, dan diberi titik. Hubungkan
ketiga titik dengan garis lengkung membentuk kuncup
bunga kantil. Ujung pengapit menghadap ke pangkal alis.
d. Godeg
31
diteruskan masuk ke dalam rambut 1cm, pada sisi kiri dan kanan
wajah. Bentuk godeg kearah bawah semakin kecil dan meruncing.
32
d. Bagian depan kemudian dipasangkan dan diikat. Pada samping kiri
membuat wiru yang ditata rapi dengan jepit lidi yang diambil dari
dodot depan. Jarak dodot harus pas dibawah lutut .
e. Kemudian dipasangkan stgen pada bagian perut agar rapi dan dipeniti.
33
f. dipasangkan kain hijau dodotan yang dililitkan dengan
memperlihatkan motif kawungan
34
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil peneltian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Penulisan laporan Usaha rias II Pengantin Putri Solo Basahan terdiri dari
beberapa tahapan antara lain: a)Terdapat perencanaan dalam merumuskan
tujuan, disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa agar dapat tercapai
kompetensi dibidang Tata Rias Pengantin. b) review produk kosmetik viva
Pengantin Putri Gaya Solo Basahan dengan prosedur yang direncanakan. c)
Uji coba kosmetik untuk memvalidasi produk, dengan validasi ahli materi, dan
ahli media yang berkompeten di bidang Tata Rias Pengantin Terutama
penganti Gaya Solo Basahan. d) Merevisi hasil produk dan memperbaiki
sebelum dilakukan uji coba dilapangan. e) Uji coba produk dilapangan atau
pada pengguna produk tersebut. f) membuat laporan hasil praktiku pengantin
pria dan wanita sesuai dengan data yang diperoleh dilapangan baik dari ahli
materi
35
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
36