Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN

PENGELOLAAN USAHA RIAS 2

“PENGANTIN SOLO BASAHAN”

DOSEN PENGAMPU :
Fitria Hamsyah Fatmasari, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok

1. Rezita Monita Luthfiadi (175870007)


2. Fika Yunita Pelokila (175870031)
3. Anastasya Pristiati (175870040)
4. Nuzulul Fitri Ariputri (175870052)
5. Devi Febrianti (175870057)
6. Annisa Digma Maharani (17587020 )

UNIVERSITAS PGRI ADIBUANA SURABAYA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PVKK-TATA RIAS
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, serta hidayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan laporan Pengelolaan
Usaha Rias 2 dengan baik dan tepat waktu. Penulisan laporan ini dimaksudkan
untuk melengkapi syarat-syarat Pengelolaan Usaha Rias 2, program pendidikan
kesejahteraan keluarga, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas PGRI
Adi Buana Surabaya. Dengan itu isi makalah ini tentang pengelolaan usaha rias 2
atau Wedding organizer pegantin “Solo Basahan“ dengan dilakukannya secara
berkelompok. Sehingga kita dapat mengetahui bagaimana cara untuk mendirikan
sebuah usaha Wedding Organizer.

Penulis tentu menyadari bahwa lapoan ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Serta kami
ucapkan banyak terimakasih kepada ibu Fitria Hamsyah Fatmasari, S.Pd. selaku
dosen mata kuliah Pengelolaan Usaha Rias 2 (PUR 2} Fakulitas Keguruan Ilmu
Pendidikan atas bimbingannya .

Demikian, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah


membantu dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Dan apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya

Surabaya, Maret 2020

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ...........................................................................................i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................1


B. Rumusan Masalah ............................................................................2
C. Manfaat .............................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Pengantin Solo Basahan ......................................................4


B. Produk Kosmetika Viva busana dan aksesoris
1. Kosmetik Viva.............................................................................5
2. Busana dan Aksesoris..................................................................7
a. Busana Pengantin Wanita
b. Aksesoris dan Hiasan
c. Busana dan Aksesoris Pengantin Pria

BAB III METODE PRAKTIKUM

A. Indentifikasi Bentuk wajah ............................................................14


B. Kebutuhan Kosmetika Viva ...........................................................16

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Praktikum Pengantin Wanita...............................................20


1. Memakaikan Dodotan
2. Cara Menata Sanggul Pengantin
3. Cara Merias Pengantin
4. Cara Memakaikan Paes
B. Hasil praktikum Pengantin Pria ...................................................33

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................36

ii
B. Saran..............................................................................................36

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................37

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia yang kaya akan budaya tidak lepas dari tata rias pengantin yang
ada di hasanah Indonesia ini. Beragam bentuk tata rias mempunyai ciri khasnya
masing-masing, hal ini terlihat dalam susunan acara sampai dengan tata rias
pengantin. Sebagai pusat budaya Jawa, keraton dan Yogyakarta mewariskan
banyak tradisi dalam kehidupan masyarakat Jawa. Salah satu warisan itu adalah
upacara perkawinan adat Jawa. Salah satu jenis perkawinan khas Jawa yang
berasal dari keraton Surakarta atau Solo adalah pengantin Solo Basahan.

Tata Rias dan Busana Pengantin Solo Basahan merupakan sebuah cara
merias dan berbusana pengantin model adat Jawa dengan busana yang dikenakan
disebut dengan dodotan karena kedua mempelai menggunakan kain kemben yang
panjang dan lebar. Tata Rias dan Busana Pengantin Solo  Basahan diciptakan
dengan makna dan filosofis yang sangat dalam salah satunya sebagai penyerahan
total kepada Yang Maha Kuasa, setiap elemen-elemen tata rias dan busana
merupakan sebuah harapan agar kedua pengantin bisa menjalani kehidupan
berumah tangga secara harmonis dan sejahtera. Tata Rias Pengantin Solo
Basahan memiliki arti yang unik diantaranya paes berwarna hijau bercorak
menjangan meranggah yang melambangkan pengantin wanita yang selalu berpikir
positip dan ceria. Paesnya terdiri dari 4 bentuk yaitu gajahan/panunggal yang
letaknya di tengah dahi, pengapit, penitis dan godheg. Sanggulnya berbentuk
bokor mengkurep dengan sunggaran disamping kanan kiri telingga serta jumlah
cundhuk mentulnya 7 atau 9, hiasan sempyok garuda dipasang di belakang
sanggul, hiasan cundhuk jungkat dan centung.

Hiasan sanggulnya menggunakan rangkaian melati bulat kawungan serta


rocean tibo dada wiji timun serta di beri perhiasan yang lain sepertti suweng atau
giwang, kalung, gelang tretes, cincin serta bros. Dodotan yang dipakai pengantin
wanita terdiri dari kain kampuh berwarna hijau, yang dipadu dengan warna emas

1
bermotip alas-alasan dan blumbangan, stagen, udat cinde dengan panjang 2,5
meter dengan motip cakar sebagai ikat pinggang, januran dan buntal udan emas.
Sedangkan Tata Rias dan Busana Pengantin Solo  Basahan untuk pengantin pria
memakai celana panjang bermotip cindhe dengan corak dan warna kampuh
dodotanya pria dan wanita sama. Pengantin pria menggunakan roncean buntal
udan emas serta memakai ukup dan epek timang sebagai ikat pinggang dan
menyelipkan keris.

Dalam tata rias wajah pengantin Solo Basahan kelompok kami


menggunakan brand lokal Viva kosmetik, warna bedak kekuningkuningan dan
halus. Meniru putri-putri raja yang memiliki kulit yang halus mulus, bersih dan
kuning berkat ketekunan dan kerajinan mereka merawat kecantikan. Viva
kosmetik memiliki warna eyeshadow, lipstick dan foundation yang sesuai dengan
jenis dan warna kulit orang indonesia sedangkan tata rias dahi merupakan tata rias
khas untuk pengantin Jawa yang lazim disebut paes. Paes dikenakan , tidak hanya
saat akad nikah atau resepsi tetapi juga pada saat acara midodareni. Paes adalah
tata rias wajah khususnya untuk pengantin putri mengunakan pidih hijau dari viva
kosmetik (Seperti dikutip oleh Fitri, 2005).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Pengantin Solo Basahan ?
2. Apa saja Produk Viva makeup, Busana dan aksesoris yang digunakan ?
3. Bagaimana mengidentifikasi bentuk wajah ?
4. Berapa banyak kosmetik viva yang digunakan ?
5. Bagaimana hasil praktikum pengantin wanita Solo Basahan ?
6. Bagaimana hasil praktikum pengantin Solo Basahan pria ?

C. Manfaat penulisan
1. Untuk mengetahui Sejarah Pengantin Solo Basahan.
2. Untuk mengetahui Produk, Busana dan aksesoris apa saja yang digunakan
dalam Merias pengantin Solo Basahan.

2
3. Untuk mengetahui cara menginditifikasi bentuk wajah Pengantin saat di
Rias.
4. Untuk mengetahui berapa kosmetik viva yang digunakan untuk merias
pengatin Solo Basahan.
5. Untuk mengetahui praktikum pengantin wanita solo basahan.
6. Untuk mengetahui praktikum pengantin pria solo basahan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Pengantin Solo Basahan

Gambar 2.1 (Pengantin Solo Basahan)


Sumber Dokumentasi Pribadi

Tata rias pengantin Solo basahan berasal dari Karaton Surakarta


Hadiningrat. Tata rias dan busana pengantin Solo basahan adalah bentuk tata
rias tertinggi dalam Karaton Surakarta Hadiningrat. Pada zaman dahulu, tata
rias tertinggi hanya boleh digunakan oleh putra-putri Sultan, Sunan, atau Raja
yang bertahta. Namun, sekarang tata rias ini dapat digunakan oleh berbagai
lapisan masyarakat Jawa sehingga banyak yang ingin mengenakannya karena
terlihat agung, anggun, dan artistik. Tata rias dan busana Solo basahan
dikenakan pada waktu akad nikah sampai upacara “Panggih” Pengantin
dengan menggunakan kain batik dengan warna dasar tertentu, misalnya warna
hijau “Gadung Melati” dengan moti alas-alasan yang diprada (dilukis dengan
air emas). Hiasan rambut tak ketinggalan, ada cundhuk mentul atau kembang
goyang yang bermotif hewan dan bunga-bungaan. Menurut
nationalgeographic.co.id, terciptanya busana pengantin ini diperkirakan
setelah adanya Perjanjian Giyanti dimana waktu itu seluruh gaya busana dari
Keraton Surakarta Hadiningrat dibawa ke Keraton Yogyakarta Hadiningrat

4
sebagai hadiah dari Susuhan Paku Buwono II kepada putranya, Pangeran
Mangkubumi. Setelah peristiwa itu, Keraton Surakarta Hadiningrat membuat
desain (gagrak) baru dengan pola bergaya barat. Biasanya busana baru ini kita
kenal dengan nama beskap.

B. Produk Kosmetik Viva, Busana dan Aksesoris

1. Kosmetik Viva

Gambar 2.2 (kosmetik Viva)


Sumber Dokumentasi Pribadi

a. Viva perfect lock cc foundation base makeup


CC foundation ini mampu menghaluskan kulit, melindungi kulit
dari sinar UV Aplikasikan base makeup ini dengan
menggunakan makeup sponge agar hasilnya semakin natual.

b. Viva Queen Perfect Look Cover Up


Merupakan foundation / alas bedak waterproof dengan tekstur
halus dan lembut yang dengan mudah dapat menyamarkan
ketidaksempurnaan pada wajah, seperti noda bekas jerawat, flek, dan
garis-garis halus.

5
c. Viva loose powder ( bedak tabur )

Setelah menggunakan base makeup, kunci dengan loose


powder  agar wajah bebas kilap. Viva Perfection Natural Bright Loose
Powder merupakan bedak tabur Bedak ini hasil akhirnya matte finish.
Supaya hasilnya smooth, aplikasikan menggunakan face brush.

d. Pencil alis viva

Digunakan untuk membuat alis dan menggambar pola untuk paes


karena warna yang dihasilkan sangat pigmented aplikasikan tipis-tipis
dan jangan lupa untuk dibaurkan menggunakan spoolie brush, 

e.  eye primer

Sebelum mengawali eye makeup, gunakan Viva Eye Base Gel


untuk melembabkan kulit sekitar mata agar membuat eyeshadow
tampak pigmentid. Oleskan Viva Queen Eye Base Gel secara tipis dan
merata pada kelopak mata dan bagian bawah mata, biarkan sesaat agar
meresap, kemudian gunakan eye shadow seperti biasa. 

f. Viva eyeshadow

Gunakan warna hijau sebagai warna dasar, eyeshadow emas


pada bagian increase, eyeshadow coklat bagian kelopak mata bagian v
dan eyeshadow hitam bagian sudut luar mata dan eyewshadow silver
bagian bawah alis untuk highlight,

g. Mascara viva

Aplikasikan Viva Perfecting Eyelash Mascara untuk membuat


bulu mata lentik dan lebih tebal. Hadir dengan bentuk sikat curve yang
unik sehingga mudah digunakan dan membantu melentikkan mata. Alu
berikan bulu mata

h. Eyeliner pencil putih dan hitam

Gunakan Viva Perfect Shape Pencil Matic Eyeliner warna putih


untuk memberi kesan bentuk mata yang besar dan cerah, gunakan di

6
area waterline untuk menyempurnakan natural eye makeup. Dan
eyeliner hitam pada bagian upper lashline

i. Viva blush on duo

Gunakan blush on ombre ada bagian tulang pipi aplikasi secara


halus menggunakan brush.

j. Viva perfect matte lipstick wana pink

Viva Queen Perfect Matte merupakan lipstik dengan


hasil matte di bibir, mempunyai tekstur yang lembut dan terasa ringan
di bibir, Lipstik ini memberikan warna yang tahan lama sehingga tidak
perlu sering diaplikasi ulang. 

2. Busana dan Aksesoris

Busana dan rias pengantin Solo Basahan merupakan salah satu


pakaian dan tata rias pengantin adat Jawa yang cukup populer di Solo dan
Jawa tengah pada umumnya. Busana ini juga dikenal dengan sebutan
dodot karena kedua mempelai mengenakan kain kemben panjang dan lebar
bernama kain dodot/kampuh.

Penggunaan busana dan rias pengantin Solo Basahan ini ini


bersumber dari tradisi Keraton. Pada jaman dahulu pakaian ini hanya boleh
dikenakan dilingkungan dan oleh kerabat keraton, namun
seiring perkembangan zaman, busana dan rias pengantin Solo Basahan dapat
dikenakan oleh masyarakat. Hal ini hampir sama dengan berbagai motif batik
yang dulunya sangat disakralkan kini dapat dipakai oleh masyarakat umum.

Busana dan rias pengantin Solo Basahan diciptakan bukan tanpa


makna, busana dan tata rias ini memiliki arti filosofis sebagai simbol berserah
diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dari setiap elemen tata rias dan busana
yang ada merupakan sebuah doa dan harapan agar dalam menjalani hidup
mampu membangun keluarga yang harmonis, bahagia, sejahtera, dan dapat

7
hidup selaras dengan alam dengan berpegang teguh pada petunjuk Sang Maha
Pencipta.

Sebagaimana dengan tata rias pengantin model lainnya,


proses makeup biasanya akan banyak terfokus pada pengantin putri. Untuk
menghasilkan riasan yang optimal biasanya akan dilakukan semacam
“diagnosa” wajah terlebih dahulu untuk menyesuaikan kosmetik yang akan
dipakai untuk rias wajah pengantin solo basahan. Hal ini diperlukan karena
setiap wajah memiliki karakteristik yang berbeda sehingga memerlukan
penanganan yang berbeda pula.

Untuk Tata rias pengantin putri model Solo Basahan sendiri memiliki
ciri khas yang unik diantaranya pada paes berwarna hijau yang
melambangkan agar pengantin putri dapat selalu berpikir positif,  juga bentuk
alis bercorak Menjangan Meranggah yang menyimbolkan semangat dan
keceriaan .

Paes pada pengantin Solo Basahan terdiri dari empat bentuk yakni


satu Gajahan atau Panunggul terletak di tengah dahi yang memiliki maksut
agar menjadi manusia yang berilmu, kemudian Pangapit yang bermakna
mampu membedakan baik dan buruk, Panitis yang bermakna agar pengantin
mampu memilih secara tepat, dan Godheg yang merupakan sebuah harapan
agar mampu memberikan keturunan yang dapat melanjutkan ilmu dan
kehidupan.

Adapun bahan yang digunakan untuk merias wajah pengantin pria


maupun wanita adalah pelembab, alas bedak, bedak, sipat mata, pensil alis,
pemerah pipi, pemerah bibir (lipgloss), Eye Shadow, Kapas, Tissue,
Cottonbuds, pembersih dan penyegar, serta Hair spray. Sedangkan peralatan
yang digunakan diantaranya adalah Spon, powder puff, kuas bedak, kuas eye
shadow, kuas lipstik, Kuas pemerah pipi, Sikat alis, sikat bulu mata, bandana,
Eyelash Curler, dan Pinset.

8
a. Busana Pengantin Wanita

Gambar 2.3 (Pakaian Pengantin Wanita)

Sumber Dokumentasi Pribadi

1. dhodhot bangun tulak pola alas – alasan : Dodotan adalah kain


beserta perlengkapannya yang dikenakan pada pengantin Solo
Basahan.  Adapun dodotan ini terdiri dari kain kampuh dodot
warna hijau yang dipadu prada warna emas bermotif alas-
alasan beserta motif blumbangan, kemudian ada Stagen, Udet
Cinde sepanjang 2,5 meter motif cakar sebagai ikat pinggang,
januran dan Buntal Udan emas.
2. Motif batik alas-alasan pada kampuh dodot ini memiliki
ukuran panjang sekitar 4,5 meter, memiliki makna hayati yakni
menyatunya jiwa raga dengan alam, selain itu juga bermakna
kemakmuran serta kewibawaan. Secara lebih rinci, motif alas-
alasan ini terbentuk dari berbagai ragam hias stilasi flora fauna
seperti garuda, kura-kura, ular, burung, gunung, gajah dan lain
sebagainya yang menggambarkan keselarasan alam.
3. Motif blumbangan (*blumbang adalah tempat/sumber air) pada
kampuh dodot bermakna sumber kehidupan, Januran berasal dari

9
kata janur (Sejane Nur) yang bermakna petunjuk/cahaya Tuhan,
dan udet cinde motif cakar bermakna kemandirian dalam mencari
rejeki.
4. Sedangkan buntal Udan Emas adalah roncean berbagai daun dan
bunga, terdiri dari daun krokot bermakna kuat dalam hati, pupus
pisang bermakna cinta sejati, daun beringin bermakna
pengayom/pelindung, daun bayem atau bayam bermakna
ayem/damai, daun pandan berarti sepadan, bunga ningkir (wening
ing pikir) bermakna bening di pikiran, dan bunga kantil yang
bermakna kesetiaan (tansah kumanthil).
b. Aksesoris dan Hiasan:

Gambar 2.4 (Perhiasan dan Melati)


Sumber Dokumentasi Pribadi

1. Cunduk Menthul dan Pethat/sisir berbentuk gunung, diperindah


perhiasan cundhuk sisir dan cundhuk mentul di bagian atas konde
9 tangkai bunga dipasang di atas  sanggul menghadap belakang,
menggambarkan sinar matahari yang berpijar memberi
kehidupan. 
2. Kalung Sungsun (kalung terdiri 3 susun), melambangkan 3
tingkatan kehidupan manusia dari lahir, menikah, meninggal.
3. Gelang Binggel Kana, berbentuk melingkar tanpa ujung pangkal
yang melambangkan kesetiaan tanpa batas

10
4. Kelat Bahu (perhiasan pada pangkal lengan), berbentuk seekor
naga, kepala dan ekornya membelit. Melambangkan bersatunya
pola rasa dan pikir yang mendatangkan kekuatan dalam hidup
5. Centhung, perhiasan berupa sisir kecil bertahtakan berlian di
letakkan diatas dahi pada sisi kiri dan kanan. Melambangkan
bahwa pengantin putri telah siap memasuki pintu gerbang
kehidupan rumah tangga
6. Cincin, putri tidak diperkenankan memakai cincin di jari tengah.
Karena sebagai simbol satu perintah untuk diunggulkan, yaitu
milik Tuhan. Cincin di jari manis sebagai simbol untuk senantiasa
bertutur kata manis. Cincin di jari kelingking simbol untuk selalu
terampil dan giat dalam mengerjakan pekerajaan rumah tangga.
Cincin di ibu jari sebagai simbol untuk senantiasa melakukan
pekerjaan dengan ikhlas dan terbaik
7. Anting
8. Racik melati miji timun , sanggul rambut diisi dengan irisan daun
pandan dan ditutup rajut bunga melati. Perpaduan  daun pandan
dan bunga melati memancarkan keharuman yang berkesan
religius, sehingga pengantin diharapkan dapat membawa nama
harum yang berguna bagi masyarakat.
9. Ronce bunga melati tibo dodo, pada bagian bawah agak ke arah
kanan sanggul dipasang untaian melati berbentuk belalai gajah
sepanjang 40 cm, diberi nama gajah ngoling. Hiasan ini bermakna
bahwa pemakainya menunjukkan kesucian/kesakralan baik
sebagai putri maupun kesucian niat dalam menjalani hidup yang
sakral pula.
10. Rajut
11. Mangle Pasung = 7 buah
12. Sisir bunga = 2 buah
13. Mangle susun = 3 untai
14. Penetep bunga = 1 buah
15. Mayang sari = 2 untai

11
16. Kalung bunga = 1 untai
17. Omyok Keris = 1 untai
18. Thibododho = 1 buah

c. Busana dan Aksesoris Pengantin Pria :

Gambar 2.5 (Pakaian Pengantin Wanita)

Sumber Dokumen Pribadi

Busana dan rias pengantin Solo Basahan untuk Pria


pengerjaannya memang lebih sederhana jika dibanding dengan busana
dan tata rias pengantin wanita. Meski demikian semua elemen juga
harus selaras dengan apa yang dikenakan oleh pengantin wanita.

Untuk busana pengantin pria terdiri dari celana panjang


berbahan kain cinde. Corak dan warna kampuh dodot yang dipakai
pengantin pria sama dengan yang dipakai wanita, perbedaanya hanya
cara memakainya. Pengantin pria juga mengenakan roncean Buntal
Udan Emas sepanjang sekitar 120 cm. Untuk memperkuat kampuh
dodot, pengantin pria mengenakan ukup dan epek timang sebagai ikat
pinggang dan tempat menyelipkan keris.

12
Untuk aksesoris pengantin pria Solo Basahan juga cukup
sederhana. Rias wajah tidak dipaes, menggunakan kuncup melati
untuk sumping di telinga dan bagian rambut ditutup dengan Kuluk
Mathak. Ada banyak warna kuluk yang bisa dipakai, jaman
dahulu warna Kuluk mencerminkan pemakainya, misalnya warna biru
muda keputihan di gunakan oleh Raja, warna biru muda dipakai oleh
Pangeran Adipati, warna biru tua dipakai sentana dalem
dan warna hitam untuk busana kanigaran raja.

Untuk aksesoris hiasan, pengantin pria memakai Kalung karset


dan singgetan serta sebilah keris dengan warangka ladrang.  Bagi
orang Jawa keris merupakan symbol kejantanan, sehingga pada jaman
dahulu jika karena suatu sebab pengantin pria berhalangan hadir
dalam upacara pengantin, maka ia bisa diwakili oleh sebilah kerisnya.

Sebagai pelengkap busana dan rias pengantin Solo Basahan,


mempelai pria dan wanita menggunakan alas kaki berupa selop
dengan warna yang telah disesuaikan dengan warna dodot yang
dikenakan.

13
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Identifikasi Bentuk Wajah


Wajah merupakan bagian depan dari kepala yang meliputi: daerah dari
dahi hingga dagu, termasuk juga alis, mata, hidung, pipi, mulut, bibir, gigi dan
kulit. Wajah digunakan untuk menunjukkan sikap seseorang terhadap ekspresi
wajah, penampilan, serta identitas dari seseorang dan tidak ada satu pun wajah
yang sama atau serupa mutlak, bahkan pada manusia kembar sekalipun.
Wajah sebagai objek dua dimensi digambarkan dengan berbagai macam
illuminasi, pose dan ekspresi wajah untuk diidentifikasi berdasarkan citra dua
dimensi dari wajah tersebut. Oleh sebab itu dengan melihat wajah, manusia
dapat mengenali atau mengidentifikasi seseorang dengan mudah.

Dalam praktek pengantin Solo Basahan ini kami menggunakan model


dengan wajah berbentuk oval. Wajah oval adalah bentuk wajah proporsional
mirip dengan bentuk telur terbalik. Lebih panjang dari pada lebarnya, dengan
dahi lebih lebar dari pada rahang dan dagu yang halus membulat.

14
Gambar 3.1 Bentuk Wajah Persegi

(Sumber http://Woop.id/beauty)

Pemilik wajah oval memiliki bentuk wajah yang seimbang, jadi tidak
terlalu lebar dan tak terlalu panjang pula. Wajah oval sebenarnya memiliki
bentuk yang sangat proposional untuk diaplikasikan contour. Cukup
aplikasikan contour berwarna cokelat di cekungan pipi atas dan dahi.
Untuk highlighternya, jadi dapat mengaplikasikannya pada di bagian tengah
wajah.

Gambar 3.2 Shading wajah Oval

(Sumber https://magazine.job-like.com/ )

15
B. Kebutuhan Kosmetik Viva

Daftar belanja Kosmetik

NO Barang Harga Isi

Viva perfect lock cc base Rp. 40.500 30 gr


1.
Viva queen cover up Rp. 40.000 13 gr
2.
Viva loose powder Rp. 35.000 35 gr
3.
Compact powder viva Rp. 21.000 19 gr
4.
Shimmering loose powder Rp. 32.000 10 gr
5.
Pencil alis viva Rp. 30.000 1.3 gr
6.
Eye cream revitalizing Rp. 34.500 15 gr
7.
Eye base gel Rp 12.000 15 gr
8.
Viva eyeshadow duo Rp. 8.500 3 gr
9. coklat dan emas
Viva eyeshadow silver Rp. 8000 1.5 gr
10.
Viva eyeshadow hitam Rp. 8000 1.5 gr
11.
Viva eyeshadow hijau Rp. 8000 1.5 gr
12.
Maskara viva Rp. 45.000 8 gr
13.
Eyeliner putih matic Rp. 28.000 10 gr
14.
Eyeliner hitam matic Rp. 28.000 10 gr
15.
Viva blush on duo pink Rp. 26.000 4 gr
16.

16
Viva perfect matte lipstick Rp. 30.000 2.5 gr
17.
Viva countur cokelat Rp. 10.000 22 gr
18.
Pidih hijau Rp. 15.000 9gr
19.
Milk cleanser Rp. 9500 200ml
20.
Face tonik Rp. 9500 200ml
21.
Total Rp. 478.500

Kosmetik

Viva perfect lock cc base 1 gr/30gr x 40.500 1.350


Viva queen cover up 2gr/13 gr x 40.000 6200
Viva loose powder 2 gr/35 gr x 35.000 2000
Compact powder viva 1 gr/19gr x 21.000 1105
Shimmering loose powder 0.5gr/10gr x32.000 1600
Pencil alis viva 0.05gr/1.3 gr x 30.000 1153
Eye cream revitalizing 1 gr/15gr x34500 2300
Eye base gel 0.2 gr/15gr x12.000 160
Viva eyeshadow duo 0.2gr/3gr x8500 566
coklat dan emas
Viva eyeshadow silver 0.1gr/1.5gr x8000 533
Viva eyeshadow hitam 0.1gr/1.5gr x8000 533
Viva eyeshadow hijau 0.1gr/1.5gr x8000 533
Maskara viva 0.4gr/8gr x45.000 2250
Eyeliner putih matic 0.5gr/10gr x28.000 1400
Eyeliner hitam matic 0.8gr/10gr x28.000 2240
Viva blush on duo pink 0.4gr/4gr x26.000 2600
Viva perfect matte lipstick 0.1gr/2.5gr x 30000 1200
Viva countur cokelat 0.2gr/22gr x10000 100
Pidih hijau 0.9gr/9gr x15.000 1500
Milk cleanser 5ml/200ml x9500 237
Face toner 5ml/200ml x9500 237
Total 29.798

Kosmetik rambut

Hairspary 50ml/500ml x62.000 6200

Alat
Set Brush makeup 1/50 x150.000 3000

17
Beauty blender 1/15 x40.000 2700
Sponge bedak 1/10 x10.000 1000
Sisir sasak 1/50 x20.000 400
Sisir penghalus 1/50 x20.000 400
Jepit bebek 1/50 x15.000 300
Cemara uk 125 cm 1/50 x45.000 900
Ringlight 1/100 x2.800.000 28000
Beauty case 1/100 x400.000 4000
Meja dan kursi 1/100 x200.000 2000
Kaca 1/100 x200.000 2000
Total 44.700

Bahan
Peniti 3 x2500 7500
Harnet 6/50 x15.000 1800
Kapas 5/125 x10.000 400
Tissue kering 10/100 x10.000 1000
Jepit lidi 2 x6000 12000
Harnal besar 1 x5000 5000
Bunga pengantin 1 x350.000 350000
Total 377.700

Lenan
Set Baju pengantin pria 1 x sewa 500.000
wanita solo basahan dan
aksesoris.

Lain-lain
Listrik 1600

Akomodasi
Bensin 2 x2 liter 40.000
Parkir 4000

Perhitungan Harga Jual

- Total Modal : Rp. 1.003.998

Jasa : 25% = (1.003.998 x 25% )

18
: 250.999

- Modal + jasa

1.003.998 + 250.999 = 1.254.997

- Mark up 100%

1.254.997 x 100% = 1.254.997

Harga jual = Mark up 100% + (modal + jasa )

= 1.254.997 + 1.254.997

= Rp. 2,509,994

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Praktikum Pengantin Wanita

1. Memakaikan Dodotan

a. Sebelum memakaikan dodot, terlebih dahulu memakaikan kain cinde


yang panjangnya kira-kira 3,5meter
Gambar 4.1 Memakaikan Kain Cinde

19
(Sumber Dokumentasi Pribadi)

b. Kain cinde dibelitkan seperti saat memakaikan kain biasa, tetapi


disisakan panjangnya 1,4 meter.
c. Sisa kain ditarik kebawah dan dibuat wiru yang rapi sampai kebawah
kemudian sisanya dimasukkan antara kedua kaki dan ditarik
kebelakang. Sehingga terlihat terlepas atau nglewer dibawah dan inila
dinamakan seredan.

Gambar 4.2 Menarik Sisa Kain Kebelakang


(Sumber Dokumentasi Pribadi)
d. Pinggang diikat dengan setagen dan ditutup dengan kemben. Sebelum
dodot dibelitkan, maka harus diukur lebih dahulu panjang kain dan
disesuaikan dengan tinggi pengantin.

Gambar 4.3 Memakaikan Stagen, Memakaikan Kemben, Memakaiakan


Stagen

20
(Sumber Dokumentasi Pribadi)

e. Cara mengukur lipatan dodot dibalik ( brom didalam ), kemudian


ujung lipatan dodot yang tanpa blenggen ( gombyok ) diambil dan
diukur dari bawah lutut sampai ke ketiak, kemudian batas ini dilipat
memanjang kurang lebih 2 meter. Ujung lipatan ini ditempelkan
dibawah ketiak kanan dan dipeniti

Gambar 4.4 Memakaiakan Dodotan


(Sumber Dokumentasi Pribadi)
f. Bagian dodot yang bawah dibalik keatas, diambil sered/ pinggiranya
dan dijadikan satu dengan ujung yang dipeniti tadi. Lipatan ini
diteruskan memanjang sama dengan lipatan dibawahnya.

Gambar 4.5 Memakaikan Kain Dodotan


(Sumber Dokumentasi Pribadi)

g. Sisa lipatan dodot diambil dan dilipat keatas dan dipeniti dari dalam
kemudian dibawa kearah bawah bawah payudara dan sisanya

21
dibelitkan melalui belakang dilanjutkan kearah depan menuju pangkal
dodot dan dijadikan satu dengan ujungannya.

Gambar 4.6 Memakaikan Kain Dodotan


(Sumber Dokumentasi Pribadi)

h. Sisa kain dibelitkan kebawah kiri payudara, sampai diri sered harus
ditutup dengan lipatan diatasnya dan dirapikan dan diterskan menuju
arah pinggang kanan, ditempelkan dengan peniti.

Gambar 4.7 Memakaikan Kain Dodotan


(Sumber Dokumentasi Pribadi)

22
i. Periksa pinggiran dodot bagian bawah, pinggiran ini harus rata
letaknya dan tingginya harus sama dengan ujung yang dalam.
j. Sisa kain ditarik keatas dan sambil mewiru dijadikan satu genggaman
kemudian dikaitkan ditangan pengantin.

Gambar 4.8 Mewiru


(Sumber Dokumentasi Pribadi)

k. Dari bawah tangan pengantin ini wiru diatur rapi sebesar 3jari menuju
bawah.
l. Wiru diatur rapi dan dijepit dengan jepit lidi, sehingga bagian perut
pengantin kelihatan rapi tidak ada lipata-lipatannya.
m. Kemudian ujung dodot yang ada blenggengnya ( gombyok ) diambil
dan diwiru selebar ¾ jengkal sampai habis. Pada waktu membuat wiru
blenggen harus berada disebelah kanan, brom berada diluar.

Gambar 4.9 Mewiru

23
(Sumber Dokumentasi Pribadi)

n. Kemudian udet ditali dibagian muka tengah. Sisanya dibentuk pita,


ujung udet menjuntai kebawah, jangan sampai melebihi pinggir dodot.

Gambar 4.10 Memakaikan Udet


(Sumber Dokumentasi Pribadi)

o. Kemudian dipasangkan januran slepe dengan jarak kurang lebih 1 ibu


jari dibawah udet.
p. Kemudian sisa wiru yang dipegang oleh pengantin dilepas dan dibuat
cintok, pangkal contok berbentuk seperti kerucut.
q. Cara membuat contok, sisa wiru yang memanjang dilingkarkan
kebelakang diatas pantat pengantin menuju kepinggang kiri sebelah
muka, diletakkan dengan peniti, dan sisa contok menjuntai kebawah
dan dirapikan, panjangnya jangan sampai melebihi dodot sebelah
bawah. Kelebihan contok ini dinamakan kunco.

24
Gambar 4.11 Memakaiakan Contok
(Sumber Dokumentasi Pribadi)

r. Buntal dipasang diatas blenggen dengan belakang kedua ujungnya


berada didepan dikanan kirinya slepe batokan. Jarak antara slepe
batokan dengan buntal kira-kira 4 jari.
s. Memasang perhiasan. Bross dipasang dipingkai kunco dan ditengah
dada, memasang kalung, subang, gelang cincin.

Gambar 4.12 Memasang Perhiasan


(Sumber Dokumentasi Pribadi)

2. Cara Menata Sanggul Pengantin

a. Mengisi rajut pandan


Rajut pandan diisi dengan rajangan atau irisan kecil-kecil daun pandan
yang telah disiapkan. Rajut dibuka dan digulung kemudian dilepas sedikit
demi sedikituntuk isi pandan rajangan,gunakan kedua ibu jari
untukmeratakan rajangan pandan. Apabila rajut telah penuh. Panjangnya
diukur kira-kira2 ½ kilan atau ;ebih dari ukuran dua tapak tangan.
b. Membuat sunggar
Rambut calon pengantin yang sudah diikat disemprot hairspray. Apabila
ada rambut pendek (poni dan lain-lain) olesi dengan pomade agar dapat
melekat. Kemudian rambut disisir kebelakang untuk membuat sunggar.

25
Gambar 4.13 (Membuat Sunggar)
Sumber Dokumen Pribadi

c. Membentuk sanggul
Setelah membuat sunggar dilanjutkan membentuk sanggul, pasang rajut
pandan. Ikat sisa rambut yang sudah disunggar. Pasang rajut pandan2,5
jengkal. Jika rambut kurang tebal/ banyak tambahkan lungsen. Sibakan
rambut menjadi 2 bagian untuk membungkus rajut pandan.pasang bangun
tulak menutup sisa rajut pandan yang terlihat di sanggul dan aksesoris
lainnya(cunduk mentul, bross gelung, tanjungan, sintingan, cunduk
jungkat, centung,borokan, tiba dada).
Gambar 4.14 (Membentuk Sanggul)

(Sumber Dokumentasi Pribadi)

26
3. Cara Merias Pengantin

a. Mrias wajah pengantin harus secara teliti dan hati-hati agar tercapai
hasil yang memuaskan. Wajah pengantin harus tampak cantik
menarik dan bersinar, memiliki pesona pamor tersendiri. Beberapa
tahan dalam merias wajah pengantin adalah:
b. Membersihkan wajah dengan cleansing milk dilanjutkan dengan
face tonic lalu mengaplikasikan mouisturizer pada muka dan leher.
c. Setelah mengaplikasikan moisturizer, aplikasikan foundation dngan
rata tebal tipisnya pada seluruh muka, leher, dada, telinga, bagian
belakang telinga, kuduk, tangan.
d. Kemudian buatlah conturing dan tinting sesuai bentuk wajah
e. Lalu bedakilah muka dengan face powder, gunakan spon dengan
cara menepuk-nepuk pada muka pelan-pelan, gunakan face brush
untuk menjamin ratanya bedak, kemudian aplikasikan bedak padat.
f. Membuat alis dengan pensil alis membentuk alis menjangan.
g. Kemudian buat cengkorongan.
h. Pada tata rias mata diprindah dengan eyeshadow pada kelopak
bagian bawah eyeshadow warna coklat, kelopak mata bagian
ataseyeshadow warna hijau samar-samar. Makin katas semakin
berbaur.
i. Garis mata ditebalkan dengan celak/pensil alis mata warna hitam
eyeliner, supaya kelihatan lebih nyata.
j. Gunakan mascara untuk mempertebal, menghitamkan, dan
melientikkan bulumata
k. Lalu pasangkan bulu mata palsu
l. Aplikasikan blush on agar wajah terlihat lebih cerah
Aplikasikan pemerah bibir ( lipstick ) .

27
Gambar 4.15 (Hasil Rias Pengantin)
Sumber Dokumentasi Pribadi

4. Cara Memakaikan Paes

Paes adalah hiasan dahi yang berwarna hitam/hijau. Pola atau


bentuk paes biasa disebut dengan cengkorongan. Paes pengantin solo putri
terdiri dari empat (4) bentuk yaitu: gajahan, pengapit, penitis, dan godeg.
Paes pada pengantin solo putri memili makna masing-masing, yaitu:

No. Nama Makna


1. Gajahan
Pengantin wanita harus menjadi manusia
berilmu untuk
mampu menghadapi dunia.
2. Pengapit Mampu membedakan baik dan buruk
3. Penitis Mampu memilih yang tepat
4. Godeg
Memiliki keturunan untuk meneruskan ilmu
dan
kehidupan
Tabel 4.1 (Makna Paes Pengantin Solo Putri)

Dalam pembuatan paes, teknik yang digunakan adalah teknik


tradisional. Teknik tradisional dalam pembuatan paes yaitu teknik dengan

28
menggunakan jari perias, yang digunakan untuk menentukan besarnya
bagian-bagian paes. Berdasarkan pengamatan dan pengaaman peneliti
teknik ini memiliki kelemahan khususnya bagi para perias pemula. Bagi
para perias pemula, biasanya mereka mengalami kesulitan untuk membuat
ukuran paes yang proporsional dengan wajah pengantin jika ukuran jari
perias lebih besar sedangkan dahi pengantin lebih sempit, dan sebaliknya.

Langkah kerja membuat paes pengantin solo putri dengan teknik


tradisional adalah sebagai berikut:

a. Gajahan

Buatlah bentuk setengah bulatan seperti ujung telur bebek


di tengahtengah dahi di atas pangkal alis. Lebarnya kurang lebih 4
jari dan berjarak 3 jari di atas pangkal alis. Buatlah tiga titik pada
ukuran tersebut terlebih dahulu, lalu ke tiga titik tersebut
hubungkan dengan garis lengkung menyerupai ujung telur bebek.

Gambar 4.16 (Gajahan)

Sumber Puspita Martha

29
b. Penitis
Ukur dari pangkal gajahan selebar 3 jari, kemudian
lebar penitis 2,5 jari. Dari titik tengah tersebut dibuat garis
lurus kea rah ujung hidung, untuk menentukan ujung
penitis diambil jarak dari alis selebar 1 ibu jari. Hubungkan
ketiga titik dengan garis lengkung, sehingga bentuknya
menyerupai setengah bulatan ujung telur ayam.

Gambar 4.17 (Penitis)

Sumber Puspita Martha

c. Pengapit

30
Buat titik pada garis tengah diantara pangkal gajahan
dan penitis. Di antara ujung gajahan dan penitis dicari garis
tengah, lalu buat titik. Buat jarak selebar ½cm di antara
pangkal gajahan dan penitis, dan diberi titik. Hubungkan
ketiga titik dengan garis lengkung membentuk kuncup
bunga kantil. Ujung pengapit menghadap ke pangkal alis.

Gambar 4.18 (Pengapit)

Sumber Puspita Martha

d. Godeg

Dengan ukuran 1jari, bentuklah godeg dengan


menggunakan garus lengkung sehingga bentuknya menyerupai
ngudup turi (kuncup bunga turi) dari pangkal penitis, garisnya

31
diteruskan masuk ke dalam rambut 1cm, pada sisi kiri dan kanan
wajah. Bentuk godeg kearah bawah semakin kecil dan meruncing.

Gambar 4.19 (Godeg)

Sumber Puspita Martha

B. Hasil Praktikum Pengantin Pria

Cara memakaikan dodotan pada pengantin pria :


a. Pengantin laki- laki menggunakan celana terlebih dahulu dari kain
cinde sesuai dengan penantin wanita.
b. Pinggang diikat dengan stagen terlebih dahulu supaya rapi.
c. Dodot yang lebih panjang dipasang terlebiih dahulu pada bagian
belakang kemudian diikat didibagian depan .

Gambar 4.20 (memakaikan kain Dodot)


Sumber Dokumentasi Pribadi

32
d. Bagian depan kemudian dipasangkan dan diikat. Pada samping kiri
membuat wiru yang ditata rapi dengan jepit lidi yang diambil dari
dodot depan. Jarak dodot harus pas dibawah lutut .

Gambar 4.21 (memakaikan kain Dodot)


Sumber Dokumentasi Pribadi

e. Kemudian dipasangkan stgen pada bagian perut agar rapi dan dipeniti.

Gambar 4.22 (memakaikan Stagen)


Sumber Dokumentasi Pribadi

33
f. dipasangkan kain hijau dodotan yang dililitkan dengan
memperlihatkan motif kawungan

Gambar 4.23 (memakaikan kain Dodot)


Sumber Dokumentasi Pribadi

g. bagian terakhir masangkan sabuk merah yang dipasangkan timangan


dan 3ronce satu dibagian depan dan dua dibagian belakang. Kemudian
keris diselipkan

Gambar 4.23 (Hasil jadi dodotan Pengantin Pria)


Sumber Dokumentasi Pribadi

34
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil peneltian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
sebagai berikut:

1. Penulisan laporan Usaha rias II Pengantin Putri Solo Basahan terdiri dari
beberapa tahapan antara lain: a)Terdapat perencanaan dalam merumuskan
tujuan, disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa agar dapat tercapai
kompetensi dibidang Tata Rias Pengantin. b) review produk kosmetik viva
Pengantin Putri Gaya Solo Basahan dengan prosedur yang direncanakan. c)
Uji coba kosmetik untuk memvalidasi produk, dengan validasi ahli materi, dan
ahli media yang berkompeten di bidang Tata Rias Pengantin Terutama
penganti Gaya Solo Basahan. d) Merevisi hasil produk dan memperbaiki
sebelum dilakukan uji coba dilapangan. e) Uji coba produk dilapangan atau
pada pengguna produk tersebut. f) membuat laporan hasil praktiku pengantin
pria dan wanita sesuai dengan data yang diperoleh dilapangan baik dari ahli
materi

35
B. Saran

Saran yang dapat diberikan sebagai berikut :

1. Bagi para juru rias pengantin, untuk meningkatkan pengetahuan dan


keahlian tentang tata rias dan busana pengantin tradisional Indonesia agar
dapat melestarikan tata rias dan busana pengantin tradisional Indonesia.

2. Untuk pembaca dan masyarakat luas agar meningkatkan partisipasinya


dalam melestarikan tata rias dan busana pengantin tradisional Indonesia
sebagai salah satu kebudayaan nasional dan sebagai ciri khas bangsa
Indonesia.

3. Berdasarkan hasil penulisan laporan, diharapkan pembaca dan mahasiswa


dapat mempelajari dan memahami langkah dan proses Pengantin Solo
Basahan, kedepannya agar mampu mengelola dan memberi pengetahuan
tentang wedding Organizer.

DAFTAR PUSTAKA

1. Nanik Saryoto (2009), Tata Rias Pengantin Solo Basahan, Jakarta:


Yayasan Insan
2. https://www.weddingku.com/blog/tata-rias-pengantin-solo-basahan
3. https://www.fimela.com/lifestyle-relationship/read/3844194/sejarah-tata-rias-
pengantin-solo-basahan-di-pernikahan-adat-solo
4. https://www.indonesia.go.id/ragam/budaya/kebudayaan/makna-adiluhung-
dibalik-paes-pengantin-solo-dan-yogyakarta
5. https://www.3kencanafoto.com/tata-rias-baju-pengantin-dan-tata-upacara-
pernikahan-adat-solo-basahan/

36

Anda mungkin juga menyukai