Anda di halaman 1dari 47

KEBERAGAMAN MASYARAKAT

INDONESIA DALAM
BINGKAI BHINEKA TUNGGAL IKA

TUGAS MATA PELAJARAN PPKN


PEMBIMBING: ISNANDAR M.Pd

KELAS : IX E 2

PENYUSUN
KETUA : SABILA ROSMILANDA
SEKRETARIS : WULSU LAISA FITRI
BENDAHARA : NITA ROSIMA

SMP NEGERI 2 TANJUNGKERTA


KABUPATEN SUMEDANG
TAHUN 2022
ANGGOTA
1. Nadila Intan Nurmala
2. Nani
3. Nita Rosima
4. Raditia Saputra
5. Randy Kuncorojati
6. Rangga Somantri
7. Refan Aditia Nugraha
8. Reva Jimatinia Nurjanah
9. Riki Fadilah
10. Rizky Zaelani
11. Sabila Rosmilanda
12. Sahrul Arodi
13. Syifa Auliya
14. Teguh Firmansyah
15. Wulsu Laisa Fitri
16. Yudisthira Musa Aprizal
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpah rahmat, inayah, taufik
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan tugas ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga tugas ini dapat dipergunakan sebagai saah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami rasa Kebhineka Tunggal Ika-an.
Harapan kami tugas ini membantu manambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga kamu dapat memperbaiki bentuk maupun isi tugas ini sehingga kedepannya
bias lebih baik lagi.
Tugas ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
masih kurang. Oleh karena itu, kami berharap kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas ini.

Tanjungkerta, 19 Februari 2022

Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Kaper
Kata Pengantar..................................................................................................................i
Anggota Kelompok............................................................................................................ii
Daftar Isi.............................................................................................................................iii
A. PULAU JAWA ......................................................................................................1
1. Makanan Adat (Nani)........................................................................................2
2. Tarian Adat (Nadila Intan Nurmala)..................................................................4
3. Senjata Tradisional (Syifa Aulia)......................................................................6
4. Rumah Adat (Wulsu Laisa Fitri).......................................................................8

B. PULAU KALIMANTAN......................................................................................11
1. Makanan Adat (Sahrul Arodi)...........................................................................12
2. Pakaian Adat ( Refan Aditia Nugraha)..............................................................14
3. Tarian Adat Riki Fadilah)..................................................................................17
4. Senjata Tradisional ( Randy Kuncorojati).........................................................18

C. PULAU SULAWESI.............................................................................................20
1. Makanan Adat ( Reva Jimatinia Nurjanah).......................................................21
2. Pakaian Adat (Nita Rosima)..............................................................................23
3. Tarian Adat (Sabila Rosmilanda)......................................................................25
4. Senjata Tradisonal ( Rizky Zaelani)..................................................................27

D. PULAU PAPUA.....................................................................................................30
1. Pakaian Adat (Raditia Saputra) ........................................................................31
2. Senjata Tradisional (Teguh Firmansyah)..........................................................33
3. Rumah Adat (Yudisthira Musa Aprizal)...........................................................35
4. Tarian Adat (Rangga Soamantri).......................................................................38

Pesan dan Kesan Angota Kelompok................................................................................41


JAWA
MAKANAN KHAS JAWA

1. Jawa Barat
a. Tahu Sumedang

Tahu sumedang merupakan makanan khas dari Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Banyak
pengusaha memproduksi tahu sumedang. Namun yang paling terkenal dan melegenda adalah tahu
bikinan keluarga Ong Boen Keng.

b. Baso Aci

Baso aci kuah pedas adalah salah satu jajanan paling banyak diburu semua orang. Kuliner khas
Garut, Jawa Barat ini memiliki tekstur kenyal dan kuah dengan cita rasa asam gurih yang lezat.

Terbuat dari bahan dasar tepung kanji atau aci seperti cilok, cimol, dan lainnya, kamu bisa coba
sendiri lho resep baso aci kuah pedas satu ini. Dengan bahan-bahan dan cara membuatnya yang
sederhana,

2. Jawa Tengah
- Lontong krubyuk
Lontong Krubyuk tergolong sebagai makanan tradisional masyarakat Jepara kawasan
Karimun Jawa. Krubyuk artinya air atau genangan air, masyarakat Jepara menyebut hidangan
lontong krubyuk karena makanan ini berasal dari sebrang laut (kepulauan Karimun).

Riwayat lain menyebutkan asal mula dinamakan lontong krubyuk karena awalnya ada
seorang perempuan yang bernama Asfiah. Saat kali pertama berjualan lontong, rumah Asfiah
berada di tepi pantai. Jika air laut pasang, pembeli yang hendak membeli lontong di warung
Asfiah harus ngrubyuk.

3. Jawa Timur
- Rawon
Rawon adalah masakan Indonesia berupa sup daging berkuah hitam sebagai campuran bumbu
khas yang mengandung kluwek. Rawon, meskipun dikenal sebagai masakan khas Jawa
Timur, dikenal pula oleh masyarakat Jawa Tengah sebelah timur.

- Nasi Krawu

Daging suwir yang jadi lauk utama punya cita rasa manis dari kecap. Biasanya, sajian daging
ini juga dilengkapi dengan jeroan sapi seperti babat, usus, paru, dan otak. Tak heran jika
rasanya gurih. Apalagi, dipadukan dengan sambal terasi. Kenikmatannya sulit ditolak!
Kekayaan rasa sajian ini juga dipengaruhi oleh serundeng. Biasanya, ada dua jenis serundeng
yang disajikan yakni serundeng merah bercita rasa pedas, dan serundeng kuning bercita rasa
gurih. Dengan begitu, kita bisa mendapatkan beragam rasa sekali suap, mulai dari manis,
gurih, dan pedas
TARIAN ADAT JAWA

1. Tari Jaipong (Jawa Barat)

Tari jaipong adalah sebuah tari daerah yang berasal dari Karawang, Jawa Barat
yang berkembang pada tahun 60-an. Mulanya tari jaipong dikenal dengan sebutan
tari Banjet, sebuah pertunjukan seni tari yang yang dipentaskan dengan gerakan
tari yang diiringi oleh musik dengan instrumen gamelan sebagai pengiringnya
ari ini dahulu dijadikan sebagai hiburan rakyat, tari jaipong merupakan sebuah
inovasi yang dilakukan oleh seorang seniman asal Karawang, tari ini merupakan
gabungan dari pencak silat, wayang golek, topeng banjet, ketuk tilu, tarling, dan
tepak topeng.

2. Tari Merak

Tari merak dikenalkan ke pentas seni secara lebih luas oleh seniman Sunda yang bernama
Raden Tjetjep Soemantri. Tarian merak merupakan tari modern atau kontemporer,
dimana setiap gerakan dalam tarian ini diciptakan secara bebas dengan kreasi sendiri.

Tari ini bukan tarian tradisional atau tarian klasik. Namun karena keindahan gerakannya,
tarian ini mampu menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Barat dan Indonesia secara luas.
Tari merak mempunyai ciri dan karakteristik tersendiri dibanding tarian lainnya. Hal itu
bisa dilihat dari gerakan penari, properti, serta penyajian yang begitu unik. Berikut ini
adalah keistimewaan tari merak, antara lain:

Kostum atau busana penari berdesain seperti tubuh burung merak lengkap dengan bulu-
bulunya. Hal tersebut ditampilkan dalam penggunaan warna biru, hijau, dan hitam
sebagai ciri khas burung merak. Kostum penari juga dilengkapi dengan sepasang sayap
yang dapat dikembangkan. Selain itu, pada bagian kepala penari juga terdapat mahkota.
Gerakan penari merak sebisa mungkin mengikuti tingkah laku burung merak jantan
ketika mendekati burung merak betina. Gerakan-gerakan tersebut dilakukan dengan
sangat gemulai.
Tari merak dipentaskan secara berpasangan sebagai symbol tarian antara merak jantan
dan merak betina.

3. Tari Gambyang (Jawa Tengah)

Tari Gambyong merupakan salah satu bentuk tarian Jawa klasik yang berasal-mula dari
wilayah Surakarta dan biasanya dibawakan untuk pertunjukan atau menyambut tamu.
Gambyong bukanlah satu tarian saja melainkan terdiri dari bermacam-macam koreografi,
yang paling dikenal adalah Tari Gambyong Pareanom (dengan beberapa variasi) dan Tari
Gambyong Pangkur (dengan beberapa variasi). Meskipun banyak macamnya, tarian ini
memiliki dasar gerakan yang sama, yaitu gerakan tarian tayub/tlèdhèk. Pada dasarnya,
gambyong dicipta untuk penari tunggal, namun sekarang lebih sering dibawakan oleh
beberapa penari dengan menambahkan unsur blocking panggung sehingga melibatkan
garis dan gerak yang serba besar.

4. Tari Serimpi (Yogyakarta)

Pasti sudah pada tahu kan tari serimpi tarian klasik berasal dari jawa tengah? Keindahan
serta kelembutan gerakan para penari adalah salah satu ciri khas dari kesenian ini. Maka
tak heran jika jenis tarian ini cukup digandrungi banyak seniman lokal maupun
mancanegara. Gerakan tari yang lemah gemulai seolah menggambarkan peringai
perempuan Jawa Tengah yang terkenal akan kelembutan serta sopan santunnya.
Fungsi tarian srimpi sendiri pada masa lalu dipertunjukkan sebagai salah satu ritual sakral
dalam acara-acara tertentu seperti pisowanan agung dan peringatan hari penting dalam
keratin.
Senjata Tradisional Jawa
1. Clurit

Clurit Jawa Timur via Blogger

Clurit atau celurit merupakan senjata tradisional yang berasal dari daerah Madura, Jawa Timur.
Clurit diyakini berasal dari legenda pak Sakera / Sakerah, seorang mandor tebu dari Pasuruan
yang menjadi salah satu tokoh perlawanan terhadap penjajahan Belanda. Beliau dikenal tak
pernah meninggalkan Celurit dan selalu membawa / mengenakannya dalam aktifitas sehari-hari,
dimana saat itu digunakan sebagai alat pertanian / perkebunan. Beliau berasal dari kalangan
santri dan seorang muslim yang taat menjalankan agama Islam.

Pak Sakera melakukan perlawanan atas penindasan penjajah. Setelah pak Sakerah tertangkap dan
dihukum gantung di Pasuruan, Jawa Timur, beliau dimakamkan di Kota Bangil. Atau tepatnya di
wilayah Bekacak, Kelurahan Kolursari, daerah paling selatan Kota Bangil. Tindakan penjajah
tersebut ternyata menimbulkan kemarahan orang-orang Madura, dan mulai berani melakukan
perlawanan pada penjajah dengan senjata andalan meraka adalah Celurit. Sehingga Celurit mulai
beralih fungsi menjadi simbol perlawanan, simbol harga diri serta strata sosial.

2. Buding

Gambar Buding Jawa Timur via asyraafahmadi.com

Senjata tradisional buding ini bisa ditemukan pada masyarakat Suku Using di Kabupaten
Banyuwangi, Jawa Timur. Buding berfungsi sebagai alat untuk membantu aktivitas sehari-hari
juga sebagai senjata untuk mempertahankan dari segala macam bahaya/ancaman, baik serangan
musuh atau binatang yang buas.

Bentuk Buding seperti halnya pisau/golok berukuran panjang sekitar 46 cm dengan gagang dan
memiliki sarung pelindung.

3. Bionet

Bionet adalah senjata tradisional yang biasa digunakan oleh masyarakat disekitar Lenteng,
Sumenep – Jawa Timur. Senjata ini berbentuk lurus, kedua sisinya tidak terlalu tajam,
panjangnya menterupai pedang, tetapi memiliki ujung yang sangat runcing dibanding dengan
senjata lainnya. Pada mulanya, Bionet dipakai sebagai senjata dalam berperang; menusuk,
membabat dan membela diri dari serangan musuh. Tetapi pada perkembangannya, Bionet juga
memiliki fungsi sosial tertentu bagi masyarakat Jawa Timur

4. Caluk

Gambar Caluk Jawa Timur via indoshinju.com

Caluk merupakan senjata tradisional yang bentuknya mirip seperti golok panjang namun dengan
lengkungan diujung senjata serta terdapat kapak ditengahnya. Bisa dibilang senjata tradisional ini
sangat unik.

Senjata tradisional yang bernama Caluk ini sudah sangat jarang digunakan. Bisa dibilang sebagai
benda pusaka yang langka keberadaannya. Caluk berukuran satu meter lebih seperti golok
dengan kapak ditengah-tengah badanya, namanya yang dulu terkenal yaitu Caluk Trantang,
nama itu diambil dari nama empu pembuatnya yaitu Ki Trantang, yang pada masa itu tinggal di
wilayah Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban-jawa timur.

5. KERIS

Senjata Keris telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan Pajajaran. Pembuatan Keris
pada zaman dahulu sangat rumit dan harus disesuaikan dengan tanggal lahir bagi yang
membuatnya. Senjata tajam yang ujungnya runcing dengan badan meliuk ini merupakan warisan
budaya yang masih lestari hingga kini, walaupun pembuatannya tidak se-rumit dahulu. Keris
selalu menghiasi pakaian adat laki-laki Jawa dalam berbagai perayaan besar seperti pernikahan. 

 
RUMAH ADAT JAWA

1. Jawa Barat
Julang Ngapak

Rumah ini dinamai Julang Ngapak karena desain atapnya terbuat dari ijuk dan berbentuk
V sehingga rumah ini tampak seperti burung yang sedang mengepakkan sayapnya. Ciri
khas lain dari rumah adat Julang Ngapak ini adalah bagian bubungan atapnya yang
dilengkapi cagak gunting atau capit hurang.

Capit gunting atau capit hurang ini berfungsi sebagai antisipasi supaya air hujan enggak
merembes ke dalam rumah. Rumah adat ini berbentuk rumah panggung yang memiliki
kolong sebagai antisipasi terhadap bencana banjir atau gempa bumi, sebagai kandang
penyimpanan hewan ternak, atau alat-alat kebutuhan sehari-hari.

2. Jawa Timur

Joglo

Rumah Joglo adalah rumah tradisional dari Jawa yang kepopulerannya terdengar sampai
mancanegara. Itu karena desainnya identik dengan nilai warisan nenek moyang sehingga
fungsi pembuatannya ada banyak. Tidak hanya dijadikan tempat tinggal saja. Namun
juga memiliki banyak filosofi lainnya.

Berdasarkan jenisnya, rumah tradisional ini memiliki ciri khas tersendiri yang
membedakannya dengan yang lain. Berikut adalah penjelasannya!

3. Jawa Timur
Limasan
Rumah adat Limasan ini memiliki atap berbentuk limas. Atap rumah adat ini memiliki 4

sisi dan sekilas mirip dengan rumah adat Sumatra Selatan. Namun, rumah adat ini terdiri

berbagai macam juga, yaitu Lawakan, Gajah Mungkur, Klabang Nyander, dan Semar

Pindohong.

Rumah adat ini biasanya terbuat dari material bata yang kokoh. Uniknya, meski rumah adat
Limasan ini tidak dicat atau dibalut lapisan lainnya, tetapi tetap terlihat indah dan sederhana
KALIMANTAN

Kalimantan atau juga disebut Bornea oleh dunia internasional, adalah pulau terbesar ketiga di dunia yang
terletak di sebelah utara Pulau Jawa dan di sebelah barat Pulau Sulawesi. Pulau Kalimantan dibagi
menjadi wilayah Indonesia (73%), Malaysia (26%), dan Berunei (1%). Pulau Kalimantan terkenal dengan
julukan ‘’ Pulau Seribu Sungai’’ karena banyaknya sungai yang mengalir di pulau ini. Luas pulau
Kalimantan 743.330 km2. Dan penduduknya 21.258.000 jiwa (2014).
1. MAKANAN KHAS KALIMANTAN

Kalimantan punya beragam jenis kuliner yang rasanya khas dan nggak mengecewakan. Makanan
khas Kalimantan ini juga bisa ditemukan di seluruh wilayah Kalimantan. Setiap daerahnya punya
makanan khas yang enak dan wajib kamu coba. Tujuh belas masakan khas kalimantan ini
menjadi makanan wajib yang harus kamu coba karena rasanya enak dan susah ditemukan di
daerah lain.

1. Ketupat Kandangan

Makanan khas dari Kandangan, Kalimantan Selatan ini juga punya rasa otentik. Kalau biasanya
ketupat disajikan bersama ayam atau daging, ketupat kandangan ini disajikan bersama ikan. Ikan
yang digunakan dalam ketupat kandangan adalah jenis ikan gabus. Ikan gabus ini dimasak
dengan cara dipanggang terlebih dahulu sebelum dimasak dengan kuah santan yang penuh
bumbu.

2. Chai Kue

Chai kue atau choi pan adalah snack dari Kalimantan yang banyak terpengaruh budaya
Tiongkok. Makanan gurih dengan isian lobak dan ebi ini punya rasa unik. Apalagi kalau
dimakan bersama sambalnya yang pedas plus asam. Rasanya kamu nggak akan pernah berhenti
ngunyah.

3. Manday
Kalau Yogyakarta punya gudeg yang terbuat dari nangka, Kalimantan juga punya sajian khas
yang terbuat dari buah cempedak yang mirip dengan buah nangka. Bedanya manday atau mandai
ini terbuat dari kulit buah cempedak. Makanan alternatif ini dibuat dengan cara diasinkan selama
beberapa hari. Manday bisa dikonsumsi dengan cara digoreng terlebih dahulu.

4. Bubur Pedas

Bubur pedas masakan khas Kalimantan ini berbeda dengan bubur yang sering kamu makan.
Walaupun namanya bubur pedas, rasa bubur ini sama sekali nggak pedas. Bubur ini sebenarnya
hampir mirip dengan bubur manado yang di dalamnya banyak sayur-sayuran. Bubur pedas ini
adalah sarapan khas di Kalimantan Barat, bubur ini paling enak disantap bersama ikan teri plus
jeruk nipis.

5. Pengkang

Kue unik ini juga hanya bisa ditemukan di Kalimantan Barat saja. Pengkang terbuat dari ketan
yang isiannya adalah udang ebi. Mirip lemper sih tapi bedanya pengkang ini bentuknya segita
dan dimakan bersama saus kerang yang pedas.

6. Hekeng

Hekeng masakan khas Tiongkong-Pontianak ini juga wajib kamu coba. Biasnaya hekeng terbuat
dari campuran berbagai macam daging mulai dari babi sampai udang. Rasanya mirip dengan
siomay, bedanya hekeng biasanya digoreng kering dan disantap bersama kuah asam manis.
2. PAKAIAN ADAT KALIMANTAN

1. Baju adat Kalimantan Barat (KalBar)

Provinsi KalBar didominasi oleh dua suku besar yakni Dayak dan Melayu. Keduanya
mempunyai perbedaan yang sangat mencolok dalam hal berpakaian. Pakaian adat kalimantan
barat suku Dayak memiliki sebutan King Baba dan King Bibinge. King Baba umumnya
dikenakan oleh kaum pria sedangkan King Bibinge dikenakan oleh kaum wanita.

Baik King Bibinge maupun King Baba keduanya berbahan dasar serat kulit kayu kapuo atau
tanaman ampuro. Keduanya merupakan jenis tumbuhan endemik yang memiliki kandungan serat
tinggi. Dihias menggunakan beragam warna dan lukisan etnik Dayak sehingga memiliki
keindahan sedemikian rupa. Ketika mengenakan pakaian tersebut, beragam aksesori tambahan
juga turut dikenakan, seperti:

 Senjata tradisional
 Perhiasan berupa kalung
 Manik-manik
 Bulu burung Enggang (burung khas Borneo yang langka) dipasang pada bagian penutup
kepala

Sedangkan busana adat Melayu (khususnya Melayu Sambas), bahan, desain, dan cara
pemakaiannya kurang lebih sama seperti pakaian tradisional Melayu lainnya. Kaum pria
mengenakan jas tutup sedangkan para wanita umumnya mengenakan busana kurung.

2. Pakaian adat Kalimantan Tengah (KalTeng)

Suku Dayak merupakan penduduk mayoritas yang mendiami wilayah provinsi KalTeng,
terutama Dayak Ngaju (dengan sekitar 46,62% dari total populasi) yang mempunyai busana adat
bernama Sangkarut. Sangkarut yakni sejenis rompi yang terbuat dari bahan dasar serat kulit kayu
lemba atau nyamu. Baju adat Kalimantan Tengah ini kerap dikenakan dalam upacara pernikahan
atau peperangan.
Rompi tersebut diwarnai menggunakan tinta alami serta dihiasi beragam pernak-pernik seperti
koin, kancing, kulit trenggiling, hingga benda-benda lain yang diyakini menyimpan kekuatan
magis. Sangkarut biasanya dikenakan dengan bawahan berupa cawat lengkap dengan senjata
tradisional seperti mandau, tombak, atau perisai.

Selain contoh di atas, masih ada beberapa jenis pakaian tradisional khas KalTeng, antara lain:

 Upak nyamu. Mirip seperti sangkarut jika dilihat dari bentuk dasar serta bahan
pembuatannya yang menggunakan kulit kayu nyamu. Perbedaanya terdapat pada detail
pakaiannya di mana upak nyamu tidak dihiasi lukisan (polos).
 Seperti namanya, jenis baju adat ini khusus dikenakan oleh dukun lokal di mana
masyarakat setempat percaya bahwa pakaian ini dapat mendatangkan hujan, mengusir
roh jahat, hingga mengobati penyakit.
 Umumnya terbuat berbahan dasar serat nyamu atau nenas. Kain tenunan ini biasanya
dihiasi berbagai motif unik seperti flora/fauna, segitiga, dan motif alam. Namun kabarnya
pakaian tradisional ini sekarang telah punah.
 Anyaman tikar. Sejenis baju perang terbuat dari anyaman tikar dilengkapi ukiran kayu,
kerang, atau tulang.
 Sejenis zirah (pakaian perang) terbuat dari untaian besi

3. Baju Adat Kalimantan Selatan (KalSel)

Provinsi KalSel adalah provinsi yang mayoritas penduduknya merupakan suku Banjar (sekitar
74% dari total populasi). Etnis Banjar sendiri mempunyai setidaknya empat jenis pakaian
tradisional yang kerap digunakan dalam upacara pernikahan, antara lain:

 Pengantin Baamar Galung Pancar Matahari. Diciptakan sekitar abad ke-17, baju adat ini
memiliki berbagai hiasan mewah. Misalnya kalung kebun raja, cikak, anting beruntai
panjang kilat bahu, gelang, selop bersulam benang emas, cincin, gelang kaki, hingga
roncean bogam penghias kepala.
 Pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut. Jenis busana ini kental akan nuansa Hindu,
salah satunya dengan penggunaan kemben (disebut udat) oleh para mempelai wanita.
Digunakan pula rangkaian bunga melati (disebut karang jagung).
 Pengantin Babaju Kun Galung Pacinan. Diperkenalkan sekitar abad ke-19, di mana
pakaian ini merupakan perpaduan nuansa China dan Timur Tengah.
 Pangantin Babaju Kubaya Panjang. Jenis yang paling banyak digemari masyarakat,
terkenal dengan nuansa Islaminya.
4. Pakaian adat Kalimantan Timur (KalTim)

Masyarakat KalTim tersusun atas dua etnis mayoritas yakni Dayak dan Kutai. Kedua etnis
tersebut mempunyai pakaian adat tradisional masing-masing. Pakaian adat Dayak disebut Ta’a
(untuk kaum wanita) dan Sapei Sapaq (untuk kaum pria). Sedangkan etnis Kutai memiliki
busana khas bernama Kustim.

Ta’a terdiri dari atasan (sapei inoq), ta’a (rok sebatas lutut), da’a (ikat kepala terbuat dari
kain/daun pandan berhiaskan bulu burung), dan gelang dari pintalan benang. Baik bawahan,
atasan, hingga penutup kepala, semuanya dihiasi uleng, yakni semacam pernik bermotif khusus.
Motifnya antara lain harimau atau burung enggang untuk kalangan bangsawan, dan motif
tumbuhan untuk rakyat biasa.

Sapei sapaq merupakan pakaian adat Kalimantan Timur yang diperuntukkan bagi kaum pria
Dayak. Pakaian ini tak mempunyai perbedaan mencolok dengan ta’a. Perbedaannya terdapat
pada bawahan berupa celana pendek (disebut Abeq kaboq). Umumnya ditambah mandau dan
perisai sebagai media perlindungan diri.

Baju adat Kutai, yakni Kustim terdiri atas pakaian kurung dan bawahan, riasan sanggul dihiasi
kembang goyang serta tali kuantan untuk mempelai wanita, topi berbulu (setorong) untuk
mempelai pria.

5. Baju adat Kalimantan Utara (KalTar)

KalTar merupakan provinsi pecahan dari KalTim sekaligus menjadi provinsi paling muda di
Indonesia. Kebudayaan penduduknya juga hampir menyerupai budaya KalTim dengan mayoritas
penduduknya merupakan suku Dayak. Hal tersebut ditandai dengan diakuinya Ta’a dan Sapei
Sapaq khas Dayak sebagai baju adat Kalimantan Utara.
3. TARIAN DAERAH KALIMANTAN
a. Tari Magunatip dari Kalimantan Utara

Tari magunatip atau tari lalatip adalah tarian daerah Kalimantan Utara dari suku Dayak Tahol.
Lalatip artinya menjepit. Tarian ini memperlihatkan ketangkasan kaki penari yang melompat dan
menghindari rintangan. Di masa lalu, tari Magunatip berfungsi untuk melatih keterampilan
berperang anak muda Tahol.

b. Tari Gong dari Kalimantan Timur

Tari Gong dikenal juga sebagai tari Kancet Lendo. Tarian daerah Kalimantan Timur ini
menggambarkan perempuan yang lemah lembut. Penari mengenakan pakaian adat Dayak Kenyak
sambil memegang rangkaian bulu burung enggang.

c. Tari Mance dari Kalimantan Utara

Tari Mance merupakan tarian daerah Kalimantan Utara khas masyarakat suku Balungan. Tari ini
merupakan tarian silat yang luwes dan ditujukan untuk hiburan. Tari ini dibawakan dua pemuda
dengan busana adat Bulungan dengan selempangan kuning dan ikat kepala. Penari menari dalam
sebuah lingkaran diiringi bunyi gong bertalu talu.

d. Tari Jepit Kinsat Suara Siam dari Kalimantan Utara

Tari Jepit Kinsat Suara Siam meupakan tarian suku Tidung di Tarakan , Kalimantan utara. Tari
ini menjadi berbeda dengan Tari Jepin lainnya karena di dominasi ragam gerak waltz. Waltz
adalah jenis tarian dalam ruangan atau indoor dan tarian rakyat dalam ketukan ¾ terutama dalam
posisi tertutup.

e. Tari Hugo dan Huda dari Kalimantan Tengah

Tarian Kalimantan Tengah ini dilakukan sebagai tari minta hujan. Tarian ini biasanya dilakukan
saat musim kemarau panjang.

4. SENJATA TRADISIONAL KALIMANTAN


a. Parang

Parang merupakan senjata yang sangat umum ditemukan di Nusantara. Senjata adat Kalimantan
Seatan ini dibuat dari besi denganbentukpipih dan salah satu bilah sisinya tajam. Pada umumnya,
gagang parang yang berguna sebagai pegangan saat digunakan dibuat dari kayu.

b. Keris Banjar

Keris adalah senjata tradisional Kalimantan Selatan khas yang dibuat dari besi dan campuran
logam lainnya. Panjang keris ini sekitar 30cm. Keris merupakan jenis senjata yang biasa dipakai
oleh masyarakat Indonesia pada zaman dahulu.

Biasanya yang membedakan dari daerah mana keris tersebut berasal adalah ukiran dan lekukan
keris tersebut. Sebagaimana provinsi Kalimantan Selatan mempunyai keris khas dengan nama
Keris Banjar.

c. Sungga

Sungga adalah salah satu senjata yang dipakai masyarakat traisional Kalimantan pada perang
Banjar di daerah Benteng Gunung Madang, Kandangan, Hulu Sungai Selatan. Senjata tersebut
dipasang dibawah jembatan yang berungsi sebagai jebakan, sehingga dilewati oleh musuh
( Tentara Belanda ), maka jembatan ini akan runtuh dan musuh tertancap pada sungga tersebut.

d. Sarapang
Sarapang secara umum merupakan senjata trisula atau tombak bermata tiga. Namun di
Kalimantan Selatan, sarapang terbuat dari sepotong baja yang dibelah menjadi lima bagian dan
pada sebagian ujugnya diruncingkan, sebatang bamboo, sera sebuah salut dari kuningan atau
besi.

e. Mandau

Mandau, yang disebut juga parang ilang merupakan senjata tajam jenis parang yang bertangkai
pendek. Mandau menjadi identitas dan senjata utama masyarakat Dayak yang ada di Kalimantan,
termasuk Kalimantan Selatan disamping senjata jenis parang yang lain.

Berbeda dengan parang biasa, Mandau memiliki ukiran-ukiran di bagian bilahnya yang tidak
tajam. Sering juga dijumpai tambahan lubang lubang di bilahnya yang ditutup degan kuningan
atau tembaga yang maksud memperindah bilah Mandau.
SULAWESI

Sulawesi merupakan salah satu dari empat Kepulauan Sunda Besar dan merupakan pulau
terbesar kesebelas di dunia. Pulau Sulawesi terletak di sebelah timur pulau Kalimantan, sebelah
barat Kepulauan Maluku, dan sebelah selatan Mindanao dan Kepuauan Sulu, Filipina. Luas pulau
ini adalah 180.681 km2. Dan jumlah penduduknya 18.455,058 jiwa ( tahun 2014 ).
1. MAKANAN DAN MINUMAN KHAS SULAWESI
a. Es Tji Mei

Mengelilingi kota Manado seharian pasti akan membuat dahaga, Anda dapat mengobatinya
dengan menikmati es tji mei. Minuman ini hampir sama dengan es kacang merah, yaitu terbuat
dari rebusan kacang merah yang dicampur dengan gula merah. Selain itu penyajiannya pun juga
menggunakan es serut dan susu kental manis, yang dihidangkan di atas mangkuk kecil.

Perbedaan minuman ini dengan es kacang merah adalah, es tji mei terdapat campuran alpukat dan
durian sehingga rasanya lebih nikmat. Sebelum dimasak, kacang merah biasanya direndam
terlebih dahulu sampai mengembang. Dengan begitu, kacang merah yang direbus dengan gula
kacang merah tersebut memiliki tekstur yang empuk.

b. Kapurung

Kapurung merupakan salah satu makanan khas dari Sulawesi Selatan. Khususnya daerah Luwu,
Kota Palopo. Makanan ini terbuat dari sari atau tepung sagu yang dimasak dengan campuran ikan
atau daging dan berbagai sayuran.

Makanan ini terbuat dari sari atau tepung sagu. Kapurung dimasak dengan campuran ikan atau
daging ayam dan aneka sayuran. Meski makanan tradisional, kapurung mulai populer. Selain
ditemukan di warung-warung khusus di Makassar juga telah masuk ke beberapa restoran,
bersanding dengan makanan modern.

c. Sup Kaledo
Makanan yang satu ini terkenal dengan rasa pedas dan asamnya yang nagih banget. Sup ini
berasal dari kota Palu dan banyak disukai oleh masyarakat setempat. Ya, hal ini dikarenakan sup
kaledo memiliki cita rasa yang pedas dan segar.

d. Lalampa

Makanan yang satu ini merupakan salah satu cemilan khas yang berasal dari Sulawesi. Kamu bisa
menemukan makanan yang satu ini di seluruh bagian Sulawesi
e. Coto Makassar

Makanan yang satu ini memiliki cita rasa yang istimewa rasa yang istimewa dan tentunya sangat
menggugah selara.

Makanan ini olah dengan menggunakan berbagai macam rempah pilihan. Biasanya soto ini
dicampur dengan beberapa potongan daging sapi atau jeroan.
2. PAKAIAN ADAT SULAWESI
a. Baju Bodo

Baju bodo adalah pakaian adat tradisional Bugis-Makassar. Baju bodo merupakan penamaan
Makassar, sedangkan dalam Bahasa Bugis disebut waju ponco. Baju bodo berbentuk persegi
yang tampak seperti balon, berlengan pendek, hanya setengah siku, sesuai dengan namanya baju
bodo. Dalam Bahasa Makassar berarti baju pendek.

Baju bodo dibedakan menjadi dua menurut panjang bajunya. Baju bodo pendek sampai pinggang
umumnya dipakai para penari, pengantin, dan gadis remaja. Sementara yang panjangnya sampai
di bawah betis, dipakai orang dewasa.

Warna baju bodo umumnyaberwarna terang dan menunjukkan identitas, usia dan status social
perempuan yang memakainya. Namun, di masa sekarang pemaikan berdasarkan ketentuan warna
perlahan memudar. Semua kalangan masyarakat dapat memilih warna yang ingin dipakai sesuai
selera.

b. Baju Bella Dada

Pakaian adat para pria Makassar disebut baju bella dada, yang berarti baju dengan belahan dada.
Model bajunya berlengan panjang dengan leher berkerah dan dibubhi kancing berwarna emas
atau perak. Terdapa saku pada bagian kiri dan kanan baju.

Sementara bagian bawah berupa celana yang disebut paroci yang dibalut dengan sarung atau
disebut lipa’ garusu. Saat memakai baju ini, para pria Makassar juga mengenakan hiasan penutup
kepala bernama passapu’.

Baju bella dada umumnya berupa ain tradisional tanpa motif atau polos dan berwarna terang
mencolok seperti merah dan hijau. Selain hiasan kepala passapu’, baju traisional Makassar ini
juga dilengkapi dengan akssoris seperti gelang, badik,dan hiasan lainnya. Kaum pria Makassar
menggunakan pakaian ini untuk acara upacara adat, pernikahan,acara kenegaaan ataupun acara
formal lainnya.

c. Baju Labbu

Baju labbu hamper mirip dengan baju bodo. Bedanya, baju labbu memiliki lengan panjang dan
agak ketat dari siku sampai pergelangan tanga. Baju ini ini umumnya menggunakan kain sutera
tipis yang tidak menerawang.

Baju labbu ini juga dipadukan dengan lipa’ bermotif kotak cerah, dan dilengkapi dengan
aksesoris berupa perhiasan lempeng berwarna emas atau perak. Dulunya baju ini hanya
dikenakan oleh para bangsawan Kerajaan Luwu, namun dimasa modern bisa dikenakan oleh
perempuan manapun.

d. Jas Tutu’

Jas tutu’ merupakan pakaian adat untuk laki-laki Bugis yang memiliki makna tutup. Sesuai
dengan moelnya yang tertuutup. Pria yang mengenakan baju tutu’ juga biasanya menggunakan
tutup kepala. Kalau baju bella dada penutup kepala bernama passapu’, pada jas tutu’ disebut
songkok.

e. Baju Pokko’

Baju pokko’ adalah sebutan untuk pakaian adat perempuan tanah Toraja. Modelnya berlengan
pendek, dengan warna baju dan rok senada. Baju pokko’ umumnya dibuat dari kain polos dengan
warna-warna yang mencolok.

Saat mengenakannya, baju pokko’ dipadukan dengan aksesoris khas Toraja berupa anyaman
manik-manik pada bagian dada dan pinggang yang disebut kadaure.
3. Tarian Asal Sulawesi Selatan
a. Tarian Asal Sulawesi Selatan
Tari Ma’Gellu

Masih mengenai tarian Sulawesi Selatan. Tarian yang satu ini disebut tari ma’gellu.
Tarian ini merupakan tari yang dibawakan dalam perayaan yang berkaitan dengan
sukacita serta para penarinya biasanya berjumlah ganjil.

Hal ini karena merujuk pola-pola pada tarian yang mengharuskan para penari berjumlah
ganjil. Disebut juga dengan pa’gellu oleh penduduk Toraja, kata gellu sendiri mempunyai
arti menari. Ma’Gellu artinya menari, sementara pa’gellu artinya penari.

Karena tari ma’gellu dibawakan dengan penuh suka cita, penari gadis yang akan
membawakan tarian ini juga harus bisa menggambarkan suasana suka cita serta penuh
kegembiraan ketika menarikannya

b. Tarian Tradisional Sulawesi Barat

Tari Bulu Londong

Tari ini ialah sebuah tarian yang berasal dari daerah Mamasa, Sulawesi Barat dan dikenal
dengan nama Tarian Bulu Londong. Kesenian tari tradisional merupakan senjenis tarian
perang yang menggambarkan rasa gembira prajurit ketika telah memenangkan peperangan.
Pada Tarian Bulu Londong, secara umum hanya ditarikan oleh para penari pria yang
menggunakan busana dan senjata prajurit masa lampau. Karena minimnya regenerasi para
penari, diperkirakan tarian ini sudah amat jarang dimainkan dengan kondisi modern saat ini.
Akan tetapi terhadap hal tersebut pemerintah bersama beberapa penggiat budaya di Sulawesi
Barat yang ingin terus melestarikan tarian tersebut mengagas untuk mengalih fungsikan
tarian ini sebagai salah satu kesenian tari yang ditujukan untuk kepentingan seni budaya,
hiburan, pertunjukan, dan sebagai tari penyambutan.

c. Tarian Sulawesi Tengah


Tari Pontanu

Apabila Tari Pomonte menggambarkan kebiasaan wanita Donggala dalam bertani, Tari
Pontanu menggambarkan kebiasaan lain mereka yakni menenun. Pontanu menyajikan ragam
gerak yang mencoba menggambarkan aktivitas para penenun Sarung Donggala, yakni jenis
sarung khas dari Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Tari ini sering ditampilkan untuk
menyambut tamu, festival budaya dan promosi wisata.

Dalam prakteknya, Pontanu dibawakan oleh setidaknya 4 penari wanita. Mereka memulai
tari dengan gerak yang dikreasikan, sebelum kemudian mempertunjukkan gerak seolah
sedang menenun. Adapun pada babak akhir mereka mengibarkan sarung layaknya bendera
seolah memamerkan hasil karya tenunannya. Sebagai musik pengiring digunakan Ngongi
(sejenis Gong) dan Ganda (sejenis Gendang)

d. Tari Adat Tradisional Dari Sulawesi Tenggara

Tari Umo’ara

Tari umo’ara, Tari Adat Tradisional Dari Sulawesi Tenggara – Sumber: blogkulo.com
Salah satu tari adat tradisional dari Sulawesi Tenggara tepatnya dari Suku Tolaki adalah Tari
umo’ara.Tari umo’ara adalah tari perang yang mempertunjukkan ketangkasan bermain taawu 
dan menangkis dengan kinia. Tari umo’ara juga melatih otot melalui hentakan kaki dan melatih
ketangkasan mata. Umo’ara mempunyai arti mencoba. Di masa lalu, tari umo’ara dipentaskan
untuk menyambut para prajurit kerajaan Mekongga dan Konawe setelah memenangkan
peperangan.

Saat ini, tari umo’ara lebih berfungsi sebagai hiburan, tari penyambutan, dan seni pertunjukan.
Tari umo’ara dibawakan oleh 2-3 penari laki-laki dengan gerakan energik dan diiringi oleh gong.
4. SENJATA TRADISIONAL
a. Badik Raja

Senjatan adat Badik Raja merupakan jenis Badik dari daerah kejuara, Kabupaten Bone.
Masyarakat sekitar mempercayai bahwa Badik yang bernama lain Gencang Raja atau Bontoala
ini dibuat oleh mahluk halus, tidak heran kekuatan magis yang dimilikinya diyakini sangat tinggi.

Badik Raja memiliki ukura agak besar dengan panjang antara 20-25 cm. Baduj ini berbentuk
mirip badik lampo batang dengan billah membungkuk dan perut billah membesar. Budik ini
terbuat dari logam berkualitas tinggi dan sering dilengkapi pemeran indah dibagian hulunya,
seperti pamor timpalaja atau pamor mallasoarcale.

Sesuai dengan namanya, senjata tradisional Sulawesi Selatan tersebut. Pada jaman dahulu sering
dipakai oleh para raja raja bone.

b. Badik Lagecong

Senjata adat Badik Lagecong pada jaman dahulu dipakai sebagai senjata untuk berperang atau
dalam keadaan terdesak. Keunikan dari badik jenis ini yaitu adanya bisa racub pada bilahnya.
Sehingga semakin menambah efek mematikan baagi lawan yang terlukai senjata ini. Jenis senjata
tradisional Sulawesi Selatan tersebut kini banyak dibur orang sebagai benda koleksi. Senjatan ini
berukuran sejengkalan orang dewasa, cukup kecil tetapi sangat mematikan. Inilah yang
menambah keunikan.

c. Badik Luwu
Sesuai dengan sebutannya, senjata adat Sulawesi Selatan badik luwu berasal dari budaya
masyarakat. Kabupaten luwu pada masa lampau. Bentuk badik ini membungkuk mirip bungkuk
kerbau (mabbaku tedong), billahnya lurus dan merancing dibagian ujung.

Ada keyakinan pada sebagaian masyarakat bagus bahwa bila badik ini disepuh dengan bibir
kemaluan gadis perawan, maka orang dengan ilmu sebagai apapun akan tewas bila tertusuk.

d. Badik Lampo Battang

Dalam Bahasa Bugis, Lampo Battang berarti perut besar. Tidak heran bila senjata tradisional
badik ini bentuk billahnya memang tampak seperti perut yang besar.

Jenis senjatan tradisional Sulawesi Selatan ini juga tidak kalah uniknya disbanding senjata adat
lainnya sehingga banyak kolektor yang mencarinya.

PAPUA

Papua atau dikenal oleh dunia internasional dengan sebutan Guinea Baru atau Nugini atau yang
dulu pernahh disebut dengan Irian atau Irian Jaya, adalah pulau terbesar kedua ( setelah
Greenland ) di dunia yang terletak di ebelaj utara Australia. Pulau ini dibagi menjadi dua wilayah
yang bagian baratnya merupakanwilayah Indonesia da bagian timurnya merupakan negara Papua
Nugini. Di pulau yang bentuknya menyerupai burung cendrawasih ini terletak gunung tertinggi di
Indonesia, yaitu Puncak Jaya ( 4.. 884 m ). Luas pulau Papua adalah 785.753 km2,penduduk
11.306.940 jiwa (2014).
1. PAKAIAN ADAT PAPUA
a. Pakaian Yokal

Pakaian yokal hanya ada di daerah Papua Barat dan sekitarnya. Pakaian tersebut juga hanya boleh
dipakai oleh perempuan yang telah memiliki keluarga atau yang telah menikah. Pakaian tersebut
juga hanya dapat dijumpai di pedalaman papua. Untuk warna dari pakaian tersebut adalah warna
coklat yang sedikit kemerahan.

b. Pakaian Ewer

Pakaian ewer merupakan rok rumbai yang terbuat dari susunan daun sagu yang kering yang
dipakai untuk menutupi tubuh bagian bawah. Rok rumbai tersebut tidak hanya dipakai oleh
para wanita saja tetapi juga dipakai oleh pria.

c. Pakaian Holim
Pakaian holim dipakai untuk para lelaki. Pakaian tersebut berasal dari suku Dani di Papua.
Pakaian adat holim tersebut juga memiliki nama lain yaitu koteka. Seperti yang telah diketahui
bahwa koteka tersebut sudah sangat sudah sangat terkenal namanya di masyarakat Indonesia
sebagai penutup kemaluan.

d. Pakaian Sali

Pakaian Sali ini adalah pakaian khusus yang pakai untuk perempuan yang masih lajang atau
belum menikah. Bahan dasarnya terbuat dari kulit pohon dan enggak sembarangan. Kulit pohon
yang dipilih harus berwarna cokelat agar menghasilkan warna yang sempurna.

e. Pakaian Kurung

Pakaian kurung merupakan pakaian adat papua yang digunkan oleh para wanita sebagai atasa.
Bahan dari baju kurung adalah kain beludru. Baju kurung mendapatkan pengaruh dari budaya
luar papua dan banyak dipakai oleh perempuan di monokwari.
2. SENJATA TRADISIONAL PAPUA
a. Alat Tusuk Dari Tulang Kuskus

Alat tusuk dari tulang kuskus adalah senjata tradisional Papua yang digunakan oleh salah satu
kelompok suku asli Papua, yakni suku Bauzi. Suku Bauzi merupakan suku yang semi nomaden
karena tidak memiliki wilayah tinggal yang jelas.

Senjata tradisional Papua Barat ini dibat dari tulang kuskus yang telah dibersihkan ( sebelum
dagingnya dimakan dan dipisahkan dengan tulang ), diperuncing dengan cara digosok
menggunakan batu asahan, dan dilakukan secara berulang hingga terbentuk keruncingan senjata
yang dikhendaki.

b. Tombak Tradisional Papua

Senjata tradisional Papua Barat ini oleh masyarakat setempat disebut dengan nama “Tul”.
Tombak adalah senjata yang bisa digunakan baik untuk pertempuran maupun perburuan. Selain
itu, di kebudayaan Papua sendiri sering menggunakan tombak sebagai property dalam tari-tarian.

Senjata ini terbuat dari bahan dasar yang mudah dijumpai di alam. Kayu untuk membuat gagang,
serta batu kali yang dipertajam sebagai mata tombak. Oleh karena itulah, tombak mampu
bertahan sebagai senjata yang wajib ada dalam kegiatan berburu maupun berperang. Yang
membuat senjata tradisional Papua ini terasa special yaitu adanya aturan tidak boleh
menggunakan tombak selain keperluan berburu dan berperang.
c. Busur dan Panah

Busur dan panah adalah satu kesatuan senjata tradisional Papua Barat yang memiliki kegunaan
untuk berburu babi hutan dan binatang lainnya. Selain itu busur dan panah papua adalah alat yang
selalu dibawa berdampingan dengan tombak. Kegunaan lain dari panah adalah alat untuk
berperang.

Selain itu, panah juga berfungsi sebagai property untuk dekorasi rumah di sebagian wilayah di
Papua, antara lain Irian Jaya, Wamena, serta Kurulu. Pada zaman modern seperti sekarang,
senjata tradisional Papua ini sudah banyak mengalami perkembangan dan perubahan akibat
modernisasi.

d. Parang Papua

Senjata tradisional Papua Barat ini adalah perlambang dari kuat dan uletnya seorang laki-laki
alam berumah tangga. Parang oleh masyarakat setempat disebut dengan nama “jalowy”. Senjata
ini pada dasarnya memiliki banyak kegunaan. Untuk keperluan rumah tangga, yakni memasak,
memotong daging, serta menebang sagu. Selain itu parang juga digunakan dalam industry
pertanian, bahkan bisa juga digunakan sbagai alat untuk melamar calon pasangan..
e. Pahat

Pahat adalah senjata yang beragam kegunaan seperti, memotong rotan yang akan dianyam, alat
untuk melubangi kayu, serta alat darurat untuk menusuk musuh bila terjadi pperangan. Namun,
sebagian besar kini fungsinya telah beralih menjadi perkakas yang digunakan sebagai
pertukangan.
Meut sejarahnya, pada zaman dahulu pahat adalah alay yang digunakan untuk memangkas jari-
jari tangan jenazah anggota keluarga yang mengalami kematian. Sayangnya budaya tersebut
mendapat larangan dari pemerintah dan hanya boleh digunakan sebagai alat dalam industry.

3. RUMAH ADAT PAPUA


a. Rumah Honai

Rumah honai merupakan rumah tradisional sku Dani di Wamena. Rumah honai juga terkenal
dengan nama ‘Onai’, yang artinya rumah. Rumah honai umumnya ditempati oleh laki-laki
dewasa. Untuk itu, rumah ini juga disebut dengan nama rumah Honai Pilamo.

Keunikan rumah honai terletak dai bentuk rumahnya yang bundar dengan atap rumah berbentuk
kerucut seperti jamur dan hanya memiliki satu pintu tanpa jendela. Atap rumah honai umumnya
terbuat dari jerami dan dinding rumahnya trbuat daribahan kayu.

b. Rumah Ebei atau Huma

Rumah ini memiliki bentuk yang sama dengan rumah honai. Namun, yang membedakan rumah
ini degan rumah honai adalah siapa yang menempatinya. Apabila rumah honai ditempati oleh
laki-laki dewasa maka rumah ini ditempati oleh para ibu, anak-anak gadis, dan anak-anak laki-
laki yang belum dewasa.

Selain itu, para wanita juga akan melakukan berbagai kegiatan harian lainnya. Seperti membuat
kerajinan tagan atau saling bercengkrama.

c. Rumah Hunila

Berbeda dengan kedua rumah di atas, rumah ini adalah sejenis honai namun memiliki bentuk
yang lebih memanjang dan lebih luas. Rumah ini merupakan dapur yang menjadi pusat untuk
perbuatan makanan bagi seluruh pengghuni silimo atau beberapa rumah honai si suatu tempat.

Biasanya para wanita akan memasak sagu atau membakar ubi di dalam ruah ini. Setelah
memasak, para wanita kemdian akan mengantarkan makanan kepadaPilamo dan seluruh
keluarganya.
d. Rumah Wamai

Bangunan rumah ini sebenarnya bukan bangunan rumah tempat tinggal, melainkan bangunan
untuk kandang ternak. Nama wamai sendiri berasal dari panggilan hewan ternak utama yang
biasanya dipelihara, yaitu ‘wan’ atau babi.

Bangunan ini cukupistimewa bagi masyarakat suku Dani, karena wan atau babi sangat bernilai
bagi mereka. Bentuk bangunan rumah ini hamper mirip dengan hunila, namun memiliki ukuran
yang lebih kecil dan ditempat di sudut-sudut yang agak jauh dari rumah honai

e. Rumah Kaki Seribu


Mod Aki Aksa atau lebih dikenal dengan nama rmah kaki seribu merupakan rumah tradisional
khas suku Arfak yang berada di papua barat. Rumah ini disebut rumah kaki seribu karena
memiliki kaki atau tiang pondasi yang sangat banyak sperti hewan berkaki seribu.

Rumah ini memiliki bentuk seperti rumah panggung. Namun, yang mmbedakannnya adalah
banyaknya tiang pondasi yang berada di bawah rumah dan menjadi tumpuan utama bangunan
rumah. Atap rumah ini terbuat dari rumput ilalang dan lantainya terbuat dari anyaman rotan.
Sedangkan dinding bangunan rumahnya terbuat dari kayu yang disusun secara horizontal dan
vertical dengan cara saling mengikat.

4. Tarian Tradisional Papua

1. Tari Musyoh

tari-musyoh

Tari Musyoh merupakan salah satu tarian sakral asal Papua, dan tarian ini diadakan jika ada
sanak saudara ataupun warga yang mengalami kecelakaan maut dan diperkirakan arwahnya tidak
tenang.

Jika kita lihat dari unsur gerakannya, tarian ini mencerminkan masyarakat Papua yang lincah dan
energik.
Dan biasanya penarinya terdiri dari sekelompok penari pria.

Menurut budayanya, tarian ini dapat bermanfaat untuk mengusir arwah yang gentayangan.

Kostum yang digunakan adalah pakaian adat Papua yang terdiri dari Koteka, Rok rumbai, dan
peralatan perang seperti tameng dan tombak.

Sedangkan alat musik yang digunakan adalah tifa.

2. Tari Sajojo

tari-sajojo

Tari Sajojo dibuat untuk mencerminkan budaya warga Papua yang senang bergaul.

Tarian ini dapat ditarikan dengan jumlah penari yang sangat banyak, tidak terpatok dengan jenis
kelamin dan dapat ditarikan oleh anak muda ataupun tua.

Konon, tarian ini sudah ada semenjak tahun 1990-an. Karena gerakannya ceria, tarian ini
menjadi terkenal dengan pesat dikalangan penduduk Papua, bahkan saat zamannya tarian ini
sering dipertontokan di acara TV nasional.

Mengapa dinamakan Sajojo?

Karena musik yang digunakan untuk mengisi tarian ini adalah lagu Sajojo. Seperti poco-poco,
selalu itu-itu saja yang dilantunkan.

Sejarah singkatnya, tarian ini menceritakan seorang bunga desa yang banyak diidolakan
dikampungnya. Karenanya, tarian ini masih dilestarikan hingga sekarang dan menjadi tarian
yang dicari wisatawan asing.

Kostum yang digunakan adalah kostum adat Papua.

3. Tari Yospan
tari-yospan

Tari Yospan adalah salah satu tarian tradisional asal Papua yang satu kategori dengan Tari
Sajojo, dimana tarian ini menandakan pergaulan masyarakat Papua.

Hal ini terlihat dengan gerakannya yang sangat energik.

Tarian ini cukup terkenal lho, dan biasa digunakan bila ada acara-acara besar seperti upacara
adat, acara seni budaya, dan upacara penyambutan.

Sejarah singkatnya, Tari Yospan adalah hasil dari penggabungan Tari Pancar dan Tari Yosim.
Gerakannya seperti loncat-loncat, jalan-jalan, memutar dan sebagainya terinspirasi dari
pertunjukan akrobat pesawat saat zaman penjajahan Belanda.

Sekarang, tarian ini telah mengalami berbagai perubahan agar lebih kaya dan bervariatif.

Untuk tarian ini, tidak terpatok pada jumlah penari, namun biasanya ditarikan secara masal dan
beramai-ramai. Musik yang digunakan adalah musik tradisional Papua.

4. Tari Selamat Datang

tari-selamat-datang

Tarian ini dinamakan tari selamat datang karena digunakan untuk menyambut kedatangan tamu
besar atau tamu kehormatan di Papua.

Penarinya tidak diutamakan harus laki-laki, terkadang ada juga perempuan.

Tarian ini menjadi salah satu tarian kebanggaan daerah sana. karena memiliki gerakan yang
enerjik yang mengandung niliai-nilai estetika didalamnya.

Tidak ada sejarah singkatnya, namun konon tarian ini sudah lama digunakan oleh masyarakat
Papua.

Kostum yang digunakan adalah kostum adat Papua, dilengkapi beberapa atribut masyarakat sana
seperti senjata. Alat musik yang digunakan adalah tifa.

5. Tari Perang

tari-perang-papua
Tari perang merupakan salah satu tarian tradisional Papua. Dimana tarian ini memiliki makna
jiwa kepahlawanan masyarakat Papua.

Karena tarian ini menunjukan jiwa seseorang yang gagah perkasa. Maka biasanya ditarikan oleh
laki-laki dengan pakaian adat tradisional beserta perlengkapan perang.

Sejarah singkatnya, diambil dari kisah zaman dulu yang sering terjadi peperangan antar suku
Sentani dan suku-suku lainnya.

Kemudian para leluhur membuat tarian ini dengan tujuan memberikan semangat para pasukan
Papua. Dan seiring zaman, peperanganpun sudah ditiadakan, namun tarian ini masih tetap
dibudidayakan.

Sekarang, tarian ini hanya simbolik untuk menghargai para leluhur saja yang telah mati-matian
melindungi daerah Papua.

Biasanya tarian ini ditarikan oleh 7 orang ataupun lebih. Musik yang digunakan dalam tarian ini
adalah kerang, tifa dan gendang. Tariannya pun cukup energik dan menampilkan beberapa
gerakan perang, antara lain memanah, loncat, mengintip musuh, dan lain-lain.

6. Tari Suanggi

tari-suanggi

Tari Suanggi salah satu tarian dari Papua tepatnya di Papua Barat, sejarah singkatnya tarian ini
menceritakan tentang suami yang ditinggal mati oleh istrinya.

Konon tarian tradisional yang satu ini sangat bernuansa magis karena seperti ritual.

Terlihat dari namanya ‘Suanggi’ yang mengandung arti roh jahat, konon roh tersebut memiliki
janji yang belum ditebus semasa ia hidup, dan ketika mati ia akan menjadi roh penasaran.

Roh tersebut akan memasuki jiwa perempuan yang masih hidup dan mencelakakan orang lain.

Tidak banyak orang yang mengetahui asal usul tarian tersebut, hal ini terlihat dari info yang
sangat sedikit didapat mengenai tarian ini.

Bila kamu melihat gerakan tarian


PESAN DAN KESAN ANGGOTA KELAS IX-E 2

Nama: Nadila Intan Nurmala


Kesan : Saya sangat senang belajar di SMPN 2 tanjung kerta,
guru nya baik dan penuh kesabaran.

Pesan :Tetaplah cintai murid – muridnya, karena itu bentuk


kasih sayang dari para guru untuk muridnya.

Nama : Wulsu Laisa Fitri

Pesan : Kepada guru – guru saya yang terkasih, saya ucapkan


terima kasih atas semua pengabdian dan dedikasinya.

Kesan : Saya sangat senang belajar di sini, semua gurunya baik.


Saya telah belajar banyak hal, selain pengetahuan yang saya
miliki, juga teman – teman yang baik.
Nama : Sabila Rosmilanda
Pesan : Dalam sebuah kelompok, berkoordinasi itu sangat
penting sepenting kita membutuhkan makanan dan minuman
maka dari itu jaga koordinasi tersebut dengan sebaik-baiknya

Kesan :
Selama ini, kami sudah bersusah payah mengeluarkan keringat
dan air mata, demi berjuang di masa transisi ini.
Terima kasih sudah bertahan!

Nama : Nita Rosima

Kesan : Untuk [bapak/ibu guru] terima kasih telah memberikan


banyak ilmu kepada kami. Terima kasih juga karena selalu
sabar dalam mengajar kami.

Pesan : Semoga ilmu yang [bapak/ibu] guru berikan bisa kami


manfaatkan sebagai bekal untuk menuju masa depan yang lebih
baik..

Nama : Randy Kuncorojati

Kesan: Datang, kerjakan, lupakan

Pesan: Kenikmatan sesungguhnya ada pada bubur yang di aduk.

Nama : Teguh Firmansyah

Kesan:Saya sekolah di sini karna brosur nya aestetik

Pesan:Semangat ya pren, masa depan ga bisa di request

Nama : Reva Jimatinia Nurjanah

Pesan : Semoga Allah selalu menjaga dan melindungi warga


sekolah.

Kesan : Sekolah ini telah membentuk karakter saya menjadi


karakter yang jauh lebih baik dari sebelumnya..
Nama : Nani

Kesan: Saya senang karena selama sekolah di sini saya jadi bisa
mendapat pengetahuan pendidikan yg bagus, Para guru juga sabar
dalam mengajar walaupun murid melakukan kesalahan.

Pesan: Semoga saya dan teman-teman saya bisa bertemu nanti saat
udah lulus nanti dan bisa satu sekolahan lagi, Saya juga akan ingat
selalu pesan guru-guru untuk jangan melupakan sholat 5 waktu dan
sholat Dhuha.
Nama : Syifa Auliya

Kesan : Sekolah selalu memberikan yang terbaik pada siswa. Guru-


gurunya baik dan selalu memberikan penjelasan yang mudah
dipahami, serta ramah pada siswa. Teman-teman seangkatan juga
kompak dan menyenangkan

Pesan : Saya sadar, begitu banyak kesalahan yang sudah dilakukan,


tentunya membuat kesal Bapak/ Ibu guru, untuk itu saya mohon
maaf. Semoga Tuhan memberikan balasan yang setimpal.

Nama: Ekawati
Kesan: Kesan saya selama bersekolah di SMPN 2 TANJUNG
KERTA,sangat menyenangkan. Banyak hal tak terlupakan yang
saya dapatkan selama bersekolah disini. Sekolah ini telah
mengajarkan banyal hal dan banyak membantu saya untuk menjadi
seorang pribadi yang lebih baik dengan cara yang menyenangkan.
Nama: Fitria Devita
Kesan: Sangat bangga bisa belajar di SMPN 2 TANJUNGKERTA
ini. Para guru tidak lelah menjawab pertanyaan siswa dan selalu
mendukung kegiatan belajar siswa dengan maksimal. Bahkan
diluar jam sekolah pun para guru tetap membantu jika siswa
kesulitan dalam belajar.
Nama: Gilang Ernawan
Kesan: Saya bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari
sebelumnya, tentunya berkat kerja keras para pengajar yang ada
di sekolah ini, kesabaran dan ketekunan merekalah yang
membuat sekolah ini tetap bermanfaat.
Pesan: Tetap mencintai sekolah terutama guru tersayang.

Nama: Gilang Ramadan


Kesan: Pengalaman belajar mengajar dengan teman teman yang
tak bisa terlupakan anjay gurinjay slebeww

Nama: Melly Anisa Juhana


Kesan: Tetap lah sekolah walaupun tidak tahu apa-apa dan tepat
lah semangat walaupun tidak ada penyemangat
Nama: Muhammad Andika Putra Pratama
Kesan: Sangat bangga sekolah di SMPN 2 TANJUNGKERTA
Nama: Muhamad Khalpan Muzani
Kesan: "Yaudah iya"
PULAU SULAWESI

Anda mungkin juga menyukai