Anda di halaman 1dari 11

TARI SAMAN

Oleh Kelompok 1, X IPS 1 :


1. Muhammad Nabihan Satria Adji
2. Nouval Haddad Pahlawi
3. Nayla Fiska Nabil
4. Linggar Putri Swandi
5. Izma Iklas Muntahar

Jl. Pakuan Indah No.4, RT.01/RW.01, Baranangsiang, Kec. Bogor Tim, Kota
Bogor, Jawa Barat 16143
Anggota kelompok

M.Nabihann satria adji Nouval Haddad Pahlawi

Izma Iklas Muntahar Nayla Fiska Nabil

Linggar Putri Swandi


KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata
pelajaran seni dengan judul 'Tari Saman’.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta
memasukkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan
ilmu tentang seni.

DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................
1. Latar Belakang Masalah..............................................................................
2. Rumusan Masalah..............................................................................
3. Tujuan Pembelajaran..............................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN/ISI..............................................................................
1. Sejarah..............................................................................
2. Sinopsis Tarian..............................................................................
3. Nama-nama Gerakan..............................................................................
4. Busana Tari (Kostum Tari) ..............................................................................
5. Tata Rias Tari (Makeup Tari) ..............................................................................
6. Iringan Tari..............................................................................
7. Karakter..............................................................................
8. Durasi..............................................................................
9. Pola Lantai..............................................................................
BAB 3 PENUTUP..............................................................................
1. Kesimpulan..............................................................................

 SARAN..............................................................................
1.Daftar Pustaka..............................................................................
2.Glosarium Tarian..............................................................................

BAB 1
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk geraktubuh yang
diperhalus melalui estetika. Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa.Sebagai kata sifat, cilpa
berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapidengan bentuk-bentuk yang indah
atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda iaberarti pewarnaan, yang kemudian berkembang
menjadi segala macam kekriaan yangartistik. Cilpacastra yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran
sejarah kesenian, adalahbuku atau pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang, termasuk di dalamnya
apa yangsekarang disebut seniman. Memang dahulu belum ada pembedaan antara seniman
dantukang. Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi pribadi belum ada dan seniadalah
ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat kolektif. Yang demikian ituternyata tidak hanya
terdapat di India dan Indonesia saja, juga terdapat di Barat padamasa lampau.

Sayang sekali pengetahuan orang Indonesia akan budayanya sendiri sangatlah kecil.Maka dari itu
dalam penulisan Makalah ini kami akan mengulas sedikit tentang salahsatu kekayaan budaya tari
Indonesia. Sebut saja Tari Saman namanya. Akan tetapi kamimemahami punulisan masih sangat jauh
dari kesempurnaan. Karena dalam penulisan inibanyak sekali yang masih tidak rancu.

B.Rumusan Masalah
1.Bagaimana sejarah tari saman?

2.Bagaimana gerakan-gerakan tari saman?

C.Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan penulisan Makalah ini adalah sebagai berikut :

1.Ingin mengetahui sejarah Tari Saman

2.Makna dan Fungsi yang terkandung dalam tari Saman

3.Di gunakan untuk apa saja Tari Saman tersebut.

4.Sedikit mengulas seluk – beluk Tari Saman

BAB 2
PEMBAHASAN/ISI

A.Sejarah
Tari Saman merupakan sebuah tarian asal Suku Gayo, Aceh yang mulai dikembangkan pada abad ke
14 oleh seorang ulama besar bernama Syekh Saman. Tarian ini awalnya hanyalah sebuah permainan
rakyat bernama Pok Ane. Kebudayaan Islam yang masuk ke daerah Gayo pada masa itu berakulturasi
dengan permainan Pok Ane, sehingga nyanyian pengiring permainan Pok Ane yang awalnya hanya
bersifat pelengkap, berubah menjadi nyanyian penuh makna dan pujian pada Alloh. Kebudayaan
Islam juga merubah beberapa gerakan pada tari saman mulai dari tepukan dan perubahan tempat
duduk. Tari saman di masa Kesultanan Aceh hanya ditampilkan pada acara perayaan Maulid Nabi
Muhammad di surau-surau atau masjid di daerah Gayo, namun pada perkembangannya ia juga
kemudian dimainkan pada acara-acara umum seperti acara pesta ulang tahun, pernikahan, khitan,
dan acara lainnya hingga sekarang.

Sejak 24 November 2011, tari saman telah ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak
benda asal Indonesia oleh UNESCO dalam sidang keenam Komite Antar Negara yang dilaksanakan di
Bali. Tarian yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan “Dance of Thousand Hand” ini hingga
sekarang masih terus dilestarikan, bukan hanya oleh orang suku Aceh Gayo, melainkan juga oleh
seluruh masyarakat dunia yang mengagumi keunikannya.

B.Sinopsis Tarian
Pada awalnya, tarian saman hanya dimainkan para pria yang jumlahnya tidak lebih dari 10 orang, 8
sebagai penari dan 2 sebagai pemberi aba-aba. Namun, pada perkembangannya, menyadari bahwa
sebuah tarian akan menjadi semakin semarak jika dimainkan oleh lebih banyak penari, maka tari
saman pun jadi boleh ditarikan oleh lebih dari 10 penari. Selain itu, para wanita yang awalnya tidak
boleh memainkan tarian ini, juga menjadi diperkenankan untuk memainkannya.

Untuk mengatur kekompakan gerakan penari, tari saman biasanya akan dipimpin oleh 2 orang
syekh. Syekh adalah pengatur irama gerakan sekaligus pemandu nyanyian atau syair-syair yang
mengiringi tarian ini. Gerakan-gerakan dalam tari saman secara umum terbagi menjadi beberapa
unsur, yaitu gerakan tepuk tangan dan gerak tepuk dada, gerak guncang, gerak kirep, gerak lingang,
dan gerak surang-saring. Nama-nama semua gerakan dalam tari saman ini berasal dari bahasa Gayo.
Yang membuat tari saman begitu unik dan sering menghadirkan decak kagum bagi yang
menyaksikannya adalah karena harmonisasi gerakan dalam tarian ini yang mengalun cepat bersama
syair-syair dan yang mengiringinya. Banyak orang luar negeri bahkan lebih mengenal tari saman
daripada tari kecak atau tari pendet yang berasal dari bali.

C.Nama-nama Gerakan
Tari Saman memiliki dua unsur utama dalam gerakannya yaitu tepuk dada dan tepuk
tangan. Gerakan-gerakan tersebut di dalam bahasa Gayo dikenal dengan nama gerak guncang, kirep,
lingang dan surang-saring. Dalam melakukan tarian ini penari harus berbaris membentuk garis lurus
ke samping.

D.Busana Tari

Bagian Kepala

 Bulang teleng (ikat segi empat yang bertujuan untuk menutup kepala)
 Sunting kepies (sulam benang dan manik-manik di bulang teleng dengan motif tertentu)
 Kerudung (digunakan jika penarinya berhijab)

Bagian Badan

 Pakaian khas suku Gayo


 Celana (umumnya berwarna hitam)
 Sarung
 Stagen (pengencang baju)
 Sabuk
 Kain songket

Bagian Tangan

 Topong gelang: hiasan gelang berbentuk kain yang hanya boleh dipakai di tangan kanan
 Sapu tangan: sapu tangan mirip topong gelang, tapi desainnya sederhana dan boleh dipakai
di kedua tangan

E.Tata Rias Tari


Tata rias dan busana merupakan bahagian dari elemen pendukung sebuah tarian, penggunaannya
akan berbeda dari masing-masing tarian sesuai dengan tujuan dari pelaksanaannya. Penggunaan
tata rias biasanya dipakai untuk membantu penonjolan dari suasana yang diinginkan, agar
penyampaian tujuan dari pesan yang diinginkan akan tersampaikan. Dalam kesenian “Saman” tata
rias tidak menjadi sebuah keharusan terutama apabila ditampilkan dalam bentuk Saman jalu,
berbeda ketika ditampilkan dalam Saman “bepukes” dan Saman “festival”, walau tata rias yang
dikenakan dalam kategori tata rias sederhana. Biasanya tata rias yang dipakai hanya menggunakan
bedak dengan warna yang tidak mencolok, dan pemakaian warna yang lebih natural seperti coklat.
Namun kadangkala lebih banyak yang tidak menggunakan rias sama sekali. 
F.Iringan Tari
Tari Saman kebanyakan ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik, hendak tetapi
menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang kebanyakan dikombinasikan
dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan
ke beragam arah.

G.Karakter
Ciri khas gerakannya adalah geraknya henjutan badan, gerakan gelengan kepala yang menyelaraskan
gerakan badan, dan gerakan tangan yang dilakukan dengan duduk bersimpuh dengan tangan saling
berdempetan antar satu penari dengan penari lainnya.

H.Gerakan
Tarian Saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalamtarian saman, yakni
tepuk tangan dan tepuk dada. Diduga, ketika menyebarkan agamaIslam, Syekh Saman mempelajari
tarian Melayu Kuno, kemudian menghadirkankembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair
dakwah islam demi memudakandakwahnya. Dalam konteks kekinian, tarian ritual yang bersifat
islami ini masihdigunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah
melaluipertunjukan-pertunjukan

Gerak tepuk tangan dan tepuk dada:


I.Durasi
Tari Saman gayo biasanya ditarikan selama dua hari dua malam oleh 15-30 orang.

J.Pola Lantai
Tari saman menggunakan Pola lantai garis lurus yang sejajar secara horizontal pada Tari
Saman dapat dilihat dari pandangan penonton. Pola lantai ini menempatkan posisi penari duduk
bersimpuh.
Bukti saat perancangan makalah:

Anda mungkin juga menyukai