DISUSUN OLEH:
Kelas X-1
Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata pelajaran Seni Tari,
dengan judul: “Tari Jaipong Tanjung Baru”.
Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Yuli Aulia Wiastuti yang telah
membantu kami baik secara moral maupun materi. Tidak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang kami buat ini masih
banyak kekurangan yang terdapat didalamnya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan segala bentuk masukan berupa saran atau kritik yang membangun
dari berbagai pihak.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Tari tradisi adalah tari yang lahir, tumbuh, berkembang pada suatu
masyarakat yang kemudian diturunkan atau diwariskan secara terus menerus
dari generasi ke generasi serta sesuai adat kebiasaannya itu sendiri dan telah
diakui oleh masyarakat pendukungnya. Seiring perkembangan zaman,
muncullah karya-karya tari kreasi yang semakin memperkaya bangsa
Indonesia.
1
5. Apa makna yang ingin disampaikan di setiap gerakan tari?
6. Bagaimana kostum yang digunakan penari?
7. Berapa jumlah penari pada tari Jaipong Tanjung Baru?
1.3 Batasan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tari Jaipong Tanjung Baru merupakan salah satu kreasi atau modifikasi
dari Tari Jaipong. Tari yang dinilai baru dan belum terkenal di kalangan
masyarakat ini berasal dari Karawang, Jawa Barat. Tanjung Baru sendiri adalah
salah satu kawasan wisata pantai yang berlokasi di Cimalaya, tepatnya di
Tanjung Baru, Desa Pesisir Jaya, Kecamatan Cimalaya Kulon, Karawang, Jawa
Barat. Tari Tanjung Baru menceritakan tentang kelincahan dan keceriaan gadis
3
remaja pesisir pantai. Tarian ini sama saja dengan tari Jaipong, hanya saja gerak
tarinya dikreasikan.
Tari Jaipong dapat dikatakan sudah menjadi ikon kesenian dari Jawa
Barat, dan sering dipertontonkan saat acara-acara penting untuk menghibur tamu
dari negara asing yang sedang berkunjung di Jawa Barat, serta saat melakukan
misi kesenian mancanegara. Tari Jaipong biasanya juga diartikan bahwa
perempuan tidak selalu dinilai hanya dari luar berdasarkan stereotip budaya lama
yang sudah melekat dengan bangsa ini.
Tari jaipong diciptakan oleh seniman asal Karawang dan Bandung yakni
Gugun Gumbira dan H. Suanda sekitar tahun 1975. Perhatian kedua seniman ini
pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah ketuk tilu menjadikan keduanya
mengetahui dan mengenal perbendaharaan pola-pola gerak tari tradisi yang pada
Keliningan/Bajidoran atau Ketuk Tilu. Gerak-gerak bukaaan, pencungan,
nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid dari beberapa kesenian diatas pada
akhirnya memberi Gugum dan Suanda inspirasi untuk mengembangkan tari atau
kesenian yang kini dikenal dengan nama Jaipongan.
Tarian ini juga gabungan dari bebrapa kesenian tradisional seperti wayang
golek, pencak silat, dan ketuk tilu. Maka dari itu, tari jaipong akhirnya terkenal
karena gerkan-gerakannya yang sangat enerjik, unik dan sederhana. Ciri khas
tarian jaipong ini tercermin dalam pola penyajian tariannya, ada yang diberi pola
(ibing pola) seperti seni jaipong yang berkembang di Bandung. Selain itu,
iringan alat music degung akan menambah suasana ceria sehingga banyak
orangpun jadi ikut menari saat menonton tarian ini.
4
2.4 Karakteristik Tari
a) Kostum
Sampur : Sampur atau selendang wajib digunakan baik diikatkan di
pinggang atau dileher. Hamper setiap gerakan tari jaipong
melibatkan gestur dan sampur.
Apok : Apok atau baju atasan penari meliki kancing yang dihiasi
oleh bordiran berbentuk bunga dan daun di sudut-sudut pakaian.
Sinjang : Bawahan dari apok. Sinjang berupa kain mirip celana
yang diikatkan pada pinggang hingga kaki.
Hiasan kepala : Untuk memperkaya penampilan para penari diatas
panggung. Beragam motif dan bahan tersemat di rambut para penari
wanita yang ditata dalam bentuk sanggul.
b) Properti
Krecek : Alat musik tradisional yang terdiri dari lempengan logam
kemudian dijadikan satu.
Rebab : Alat musik pelengkap dalam tari jaipong. Alat musik ini
terdiri dari tiga senar dan dimainkan dengan cara dipetik.
Gong : Alat musik yang digunakan dengan cara dipukul memakasi alat
khusus. Sehingga nanti memunculkan suara tertentu dan membuat
tarian semakin indah untuk dihayati.
Gendang : Alat musik yang digunakan untuk memberi ketukan penari
jaipong saat menari.
Kecapi : Alat musik ini dapat digunakan sebagai pelengkap pentas.
Irama musik yang dihasilkan pun akan semakin menarik dan membuat
penonton lebih menikmatinya.
c) Jumlah Penari dan Pola Lantai
Jumlah Penari : jumlah ideal penari tari jaipong adalah kategori
kelompok minimal 3 orang dan idealnya 5 orang.
Pola Lantai : pola lantai yang digunakan dalam menari tari jaipong
adalah gabungan dari pola lantai lurus dan pola lantai zig-zag.
5
a) Bukaan
b) Pencungan
Grakan tari ini mengacu pada tempo yang cepat, serta diiringi
musik dan lagu yang cepat pula. Gerakan pencungan ini adalah
gerakan tari yang penuh semangat sehingga bias membuat penonton
ikut terbawa dan menikmati tarian ini.
c) Ngala
Gerakan tari ini adalah gerakan patah-patah. Perpindahan dari titik
kr titik berikutnya dilakukan dengan tempo yang sangat cepat. Gerakan
ngala merupakan gerakan yang menambah keunikan dari tarian ini.
d) Mincit
Gerakan ini adalah perpindahan dari satu ragam gerakan ke ragam
gerakan lain. Saat menari, gerakan ini dilakukan setelah ada gerakan
ngala.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tari Jaipong Tanjung Baru adalah tari yang berasal dari Karawang,
Jawa Barat. Tari ini adalah tari kreasi dari tari tradisional atau
pengembangan serta modifikasi dari pola-pola yang sudah ada.
3.2 Saran
7
LAMPIRAN
8
DAFTAR PUSTAKA