Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH SENI BUDAYA: TARI TRADISIONAL DAN

KEANEKARAGAMAN TARI TRADISONAL DI INDONESIA

1
DAFTAR IS

DAFTAR ISI 1
KATA PENGANTAR 2
BAB 1 PENDAHULUAN 3
A. Latar Belakang 3
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penulisan 3
BAB 2 PEMBAHASAN 4
A. Pengertian Tari Tradisional 4
B. Ciri dan Jenis Gerak Tari Tradsional 5
C. Perkembangan dan jenis Tari Tradsional di Indonesia 7
BAB 3 PENUTUP 9
A. Kesimpulan 9
B. Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 9

2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat, sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang mungkin sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang Keanekaragaman Tari
Tradisional di Indonesia.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para
pembaca. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun,

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tarian Daerah Indonesia dengan beraneka ragam jenis tarian indonesia seni tari
membuat indonesia kaya akan adat kebudayaan kesenian. Dengan mengenal lebih
banyak Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia mudah-mudahan membuat kita
lebih mencintai negeri kita ini. Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan
keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia.
Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya
bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri
tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap
suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri.
Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian
dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh
pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas merumuskan beberapa pertanyaan sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud tari tradisional?
2. Apa saja Ciri dan Jenis Gerak Tari Tradisional?
3. Bagaimana perkembangan dan jenis-jenis tari tradsional di Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Untuk Mengetahui pengertian tari tradisional.
2. Untuk mengetahui Ciri dan Jenis Gerak Tari Tradisional.
3. Untuk mengetahui perkembangan dan jenis-jenis tari tradsional di Indonesia.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tari Tradisional
Tari tradisional merupakan sebuah tarian yang diwariskan secara turun temurun
dan telah menjadi budaya masyarakat setempat. Dikutip dari laman Badan Pendidikan
Kristen Penabur, tari tradisional merupakan tarian yang dilestarikan dan berkembang
di daerah tertentu yang memiliki keunikan tersendiri sesuai dengan ciri kebudayaan
pada daerah tersebut.
Biasanya tari tradisional sangat rumit, mengandung filosofis, simbolis dan
religius yang sangat kental sehingga tak banyak orang yang dapat memahaminnya.
Ragam gerak tari tradisional, busana, formasi, hingga tata riasnya memiliki pakem
atau aturan tertentu dan tidak banyak yang berubah.

B. Ciri dan Jenis Gerak Tari Tradisional


Tari tradisional memiliki ciri ragam gerak yang indah antara lain gerak stilatif
dan gerak distorsif. Melansir dari modul Uniknya Tarian Daerahku (2018), berikut
merupakan penjelasan ciri-ciri ragam gerak pada tari tradisional:
1. Gerak Stilatif, yakni gerak yang telah mengalami proses pengolahan (penghalusan)
yang mengarah pada bentuk-bentuk yang indah.
2. Gerak Distorsif, yaitu pengolahan gerak melalui proses perombakan dari aslinya
dan merupakan salah satu proses stilasi.
Dari hasil pengolahan gerak yang telah mengalami stilasi dan distorsi maka
lahirlah dua jenis gerak tari, yakni gerak murni (pure movement) dan gerak maknawi,
berikut penjelasannya:
1. Gerak murni Gerak murni merupakan gerak yang digarap untuk mendapatkan
bentuk yang artistik dan tidak dimaksudkan untuk menggambarkan sesuatu. Dalam
pengolahannya hanya mementingkan faktor keindahannya saja, tidak mengandung
arti tertentu. Misalnya gerak seblak sampur dalam Tarian Jawa.
2. Gerak maknawi Gerak maknawi merupakan gerak yang mengandung arti yang
jelas. Sebuah gerakan yang telah diubah menjadi gerak indah yang memiliki makna
dan dalam pengolahannya mengandung pengertian atau maksud tertentu. Misalnya
gerakan ulap-ulap pada Tarian Jawa, yakni gerakan menempelkan telapak tangan ke
dada, gerakan ini menggambarkan kesedihan dari penarinya. Tarian ini juga telah
mengalami stilatif dan distorsif untuk menambah keindahan tarinya. Ragam Fungsi

5
Tari Tradisional Selain memiliki ciri ragam gerak, tari tradisional juga memiliki
beragam fungsi tertentu.
Secara garis besar tari memiliki 3 fungsi utama, yakni tari sebagai upacara,
sebagai hiburan, dan sebagai sarana pertunjukan. Menurut modul Uniknya Tarian
Daerahku (2018), berikut penjelasan fungsi tari tradisional:
1. Sarana Upacara Tari tradisional dapat berfungsi sebagai sarana upacara seperti
upacara keagamaan, upacara pelantikan raja, pernikahan, menyambut atau merayakan
panen, dan banyak lagi. Tari sebagai sarana upacara ritual harus diselenggarakan pada
saat tertentu dilengkapi berbagai sesaji, tarian, dan bunyi-bunyian. Fungsinya yaitu
untuk menambah kesakralan dan daya magis. Sebagai contoh, Tari Gantar dari
Kalimantan untuk upacara adat selamatan bagi Dewi Sri, Tari Bedhaya dari Jawa
Tengah untuk upacara pelantikan raja, dan sebagainya.
2. Sarana Hiburan serta Pergaulan Tari juga dapat berfungsi untuk menghibur
penonton. Terkadang penari mengajak para penonton untuk ikut menari. Contohnya
yaitu Tari Giring-giring dari Kalimantan, Tari Tayub dari Jawa Tengah, Tari Jaipong
dari Jawa barat, dan lainnya.
3. Sarana Pertunjukan Tari sebagai sarana pertunjukan dipentaskan dengan persiapan
yang matang dari segi ideologi, artistik, koreografi, interpretasi, konsepsional, dan
tema menarik. Tari pertunjukan juga digunakan untuk meningkatkan industri
pariwisata suatu daerah, seperti Sendratari Ramayana, tari Kecak dan sebagainya.

C. Perkembangan dan Jenis-Jenis Tari Tradisional di Indonesia


Sebelum bersentuhan dengan pengaruh asing, suku bangsa di kepulauan
Indonesia sudah mengembangkan seni tarinya tersendiri, hal ini tampak pada berbagai
suku bangsa yang bertahan dari pengaruh luar dan memilih hidup sederhana di
pedalaman, misalnya di Sumatra (Suku Batak, Nias, Mentawai), di Kalimantan
(Dayak, Punan, Iban), di Jawa (Badui), Sulawesi (Toraja, Minahasa), Kepulauan
Maluku dan Papua (Dani, Asmat, Amungme).
Banyak ahli antropologi percaya bahwa tarian di Indonesia berawal dari gerakan
ritual dan upacara keagamaan. Tarian semacam ini biasanya berawal dari ritual,
seperti tari perang, tarian dukun untuk menyembuhkan atau mengusir penyakit, tarian
untuk memanggil hujan, dan berbagai jenis tarian yang berkaitan dengan pertanian
seperti tari Hudoq suku Dayak. Tarian lain diilhami oleh alam, misalnya Tari Merak
dari Jawa Barat. Tarian jenis purba ini biasanya menampilkan gerakan berulang-ulang

6
seperti tari Tor-Tor suku Batak dari Sumatra Utara. Tarian ini juga bermaksud untuk
membangkitkan roh atau jiwa yang tersembunyi dalam diri manusia, juga
dimaksudkan untuk menenangkan dan menyenangkan roh-roh tersebut. Beberapa
tarian melibatkan kondisi mental seperti kesurupan yang dianggap sebagai penyaluran
roh ke dalam tubuh penari yang menari dan bergerak di luar kesadarannya. Tari
Sanghyang Dedari adalah suci tarian istimewa di Bali, dimana gadis yang belum
beranjak dewasa menari dalam kondisi mental tidak sadar yang dipercaya dirasuki roh
suci. Tarian ini bermaksud mengusir roh-roh jahat dari sekitar desa. Tari Kuda
Lumping dan tari keris juga melibatkan kondisi kesurupan.
Tari tradisional Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman bangsa
Indonesia. Beberapa tradisi seni tari seperti ; tarian Bali, tarian Jawa, tarian Sunda,
tarian Minangkabau, tarian Palembang, tarian Melayu, taruan Aceh, dan masih
banyak lagi adalah seni tari yang berkembang sejak dahulu kala, meskipun demikian
tari ini tetap dikembangkan hingga kini.
Beberapa tari mungkin telah berusia ratusan tahun, sementara beberapa tari
berlanggam tradisional mungkin baru diciptakan kurang dari satu dekade yang lalu.
Penciptaan tari dengan koreografi baru, tetapi masih di dalam kerangka disiplin tradisi
tari tertentu masih dimungkinkan. Sebagai hasilnya, munculah beberapa tari kreasi
baru. Tari kreasi baru ini dapat merupakan penggalian kembali akar-akar budaya yang
telah sirna, penafsiran baru, inspirasi atau eksplorasi seni baru atas seni tari
tradisional.
D. Jenis Tari Tradisional di Indonesia
1. Tari Keraton
Tari keraton adalah tari yang semula berkembang dikalangan kerajaan dan
bangsawan. Tarian di Indonesia mencerminkan sejarah panjang Indonesia. Beberapa
keluarga bangsawan; berbagai istana dan keraton yang hingga kini masih bertahan di
berbagai bagian Indonesia menjadi benteng pelindung dan pelestari budaya istana.
Perbedaan paling jelas antara tarian istana dengan tarian rakyat tampak dalam tradisi
tari Jawa. Strata masyarakat Jawa yang berlapis-lapis dan bertingkat tercermin dalam
budayanya. Jika golongan bangsawan kelas atas lebih memperhatikan pada kehalusan,
unsur spiritual, keluhuran, dan keadiluhungan. Masyarakat kebanyakan lebih
memperhatikan unsur hiburan dan sosial dari tarian. Sebagai akibatnya tarian istana
lebih ketat dan memiliki seperangkat aturan dan disiplin yang dipertahankan dari

7
generasi ke generasi, sementara tari rakyat lebih bebas, dan terbuka atas berbagai
pengaruh.
Perlindungan kerajaan atas seni dan budaya istana umumnya digalakkan oleh
pranata kerajaan sebagai penjaga dan pelindung tradisi mereka. Misalnya para Sultan
dan Sunan dari Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta terkenal sebagai pencipta
berbagai tarian keraton lengkap dengan komposisi gamelan pengiring tarian tersebut.
Tarian istana juga terdapat dalam tradisi istana Bali dan Melayu. Seperti di Jawa juga
menekankan pada kehalusan, keagungan dan gengsi. Tarian Istana Sumatra seperti
bekas Kesultanan Aceh, Kesultanan Deli di Sumatra Utara, Kesultanan Melayu Riau,
dan Kesultanan Palembang di Sumatra Selatan lebih dipengaruhi budaya Islam,
sementara Jawa dan Bali lebih kental akan warisan budaya Hindu-Buddhanya.
2. Tari Rakyat
Tari Rakyat merupakan tari yang hidup dan berkembang dikalangan rakyat.
Tarian Indonesia menunjukkan kompleksitas sosial dan pelapisan tingkatan sosial dari
masyarakyatnya, yang juga menunjukkan kelas sosial dan derajat kehalusannya.
Berdasarkan pelindung dan pendukungya, tari tradisional adalah tari yang
dikembangkan dan didukung oleh rakyat kebanyakan, baik di pedesaan maupun di
perkotaan.
Dibandingkan dengan tari istana (keraton) yang dikembangkan dan dilindungi
oleh pihak istana. Tari rakyat Indonesia relatif lebih bebas dari aturan yang ketat dan
disiplin tertentu, meskipun demikian beberapa langgam gerakan atau sikap tubuh
yang khas seringkali tetap dipertahankan. Tari rakyat lebih memperhatikan fungsi
hiburan dan sosial pergaulannya daropada fungsi ritual. Tari Ronggeng dan tari
Jaipongan suku Sunda adalah contoh yang baik mengenai tradisi tari rakyat.
Keduanya adalah tari pergaulan yang lebih bersifat hiburan.
Seringkali tarian ini menampilkan gerakan yang dianggap kurang pantas jika
ditinjau dari sudut pandang tari istana, akibatnya tari rakyat ini seringkali
disalahartikan terlalu erotis atau terlalu kasar dalam standar istana. Meskipun
demikian tarian ini tetap berkembang subur dalam tradisi rakyat Indonesia karena
didukung oleh masyarakatnya. Beberapa tari rakyat tradisional telah dikembangkan
menjadi tarian massal dengan gerakan sederhana yang tersusun rapi, seperti tari Poco-
poco dari Minahasa Sulawesi Utara, dan tari Sajojo dari Papua.

BAB III

8
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tari tradisional adalah tari yang telah melampaui perjalanan perkembangannya
cukup lama, dan senantiasa berfikir pada pola-pola yang telah mentradisi. Para ahli
antropologi percaya bahwa tarian di Indonesia berawal dari gerakan ritual dan upacara
keagamaan dan juga alam. Jenis Tari Tradisional ada dua :
a) Tari keraton adalah tari yang semula berkembang dikalangan kerajaan dan
bangsawan.
b) Tari Rakyat merupakan tari yang hidup dan berkembang dikalangan rakyat.
Setiap daerah provinsi di Indonesia masing-masing memiliki tarian tradisional.
B. Saran
Sebagai seorang pelajar, kita diharuskan untuk mempelajari seni budaya dengan
lebih mendalam lagi, agar kita dapat mengapresiasi. menikmati dan sekaligus lebih
mencintai seni budaya khususnya seni budaya daerah, umumnya seni budaya negeri
kita sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

(https://tirto.id/pengertian-tari-tradisional-ciri-ciri-jenis-dan-fungsinya-goHG)
(https://kids.grid.id/read/472722703/pengertian-tari-tradisional-ciri-ciri-fungsi-dan-
contohnya?page=all)
(https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/20/154643169/tari-tradisional-definisi-
ciri-ciri-keunikan-dan-fungsinya)
(https://failfaire.org/pengertian-tari-tradisional/)

Anda mungkin juga menyukai