Makalah PKN
Makalah PKN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mempelajari suprastruktur dan infrasturktur politik sebuah negara tidak akan lepas
dari pembahasan mengenai struktur politik. Struktur politik dapat dijumpai pada setiap
sistem politik di berbagai negara. Dalam suatu negara struktur politik dapat dipahami
sebagai pelembagaan hubungan organisasi antar komponen yang membentuk bangunan
politik berkaitan dengan alokasi nilai – nilai yang bersifat otoritatif. Nilai otoritatif
merupakan nilai yang dipengaruhi oleh distribusi dan penggunaan kekuasaan. Dengan
demikian, struktur politik dapat diartikan sebagai tata susunan kelembagaan dalam
kehidupan politik suatu bangsa dan negara yang terdiri atas suprastruktur dan
infrastruktur politik. Struktur politik memiliki hubungan dengan sistem politik sebuah
negara karena struktur politik akan membentuk sistem politik dalam negara.
Dilihat dari asal katanya, sistem politik terdiri atas dua kata. Pertama, “Sistem”
yang berarti suatu kesatuan terdiri atas elemen – elemen atau bagian – bagian yang saling
terkait untuk mencapai tujuan tertentu. Kedua, “Politik” yang berasal dari Bahasa Yunani
yaitu “Polis” yang artinya negara kota. Pada awalnya politik berhubungan dengan
berbagai kegiatan dalam kehidupan negara. Kini istilah politik dalam ketatanegaraan
mencakup tata cara pemerintah, dasar – dasar pemerintahan, ataupun dalam hal
kekuasaan negara.
Jadi, jika sebuah negara memliki struktur politik yang demokratis, secara otomatis
sistem politik dalam negara tersebut juga demokratis, begitu juga sebaliknya.
1 | halaman
BAB II
2 | halaman
b. Fungsi Suprastruktur Politik
3 | halaman
Governing bodies terdiri atas presiden/wakil presiden, dewan
pertimbangan presiden, kementrian negara, dan pemerintah daerah. Adapun
support bodies terdiri atas elemen militer ( Tentara Nasional Indonesia ) yang
terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan
Udara, serta lembaga kepolisian negara. Support bodies tidak melakukan
fungsi pemerintah.
4 | halaman
Suprastruktur politik di Indonesia dapat diamati melalui pelaksanaan
pemerintahannya. Pelaksanaan pemerintahan di Indonesia secara kelambagaannya
melibatkan lembaga – lembaga negara, baik di tingkat pusat maupun tingkat
daerah. Adapun lembaga negara Indonesia dibagi dalam kekuasaan eksekutif
( pelaksana undang – undang ), legislatif ( pembuat undang – undang ), dan
yudikatif ( kekuasaan kehakiman yang mengadili pelanggaran undang – undang ).
Untuk menciptakan kondisi politik negara yang mantap, suprastruktur politik
harus memperoleh dukungan dari infrastruktur politik yang mantap pula. Rakyat,
baik secara berkelompok berupa partai politik atau organisasi kemasyarakatan
maupun secara individual dapat ikut berpartisipasi dalam pemerintahan melalui
wakil – wakilnya.
2. Infrastruktur Politik
Infrastruktur politik adalah lembaga politik atau mesin politik informasl ( sifatnya
tidak resmi ) yang beperan secara tidak langsung dalam pengambilan kebijakan –
kebijakan politik oleh suprastruktur politik. Infrastruktur politik ini merupakan kekuatan
yang berada dalam masyarakat. Meskipun sifatnya tidak resmi dan tidak secara langsung
memengaruhi kebijakan politik, kelompok ini pada kenyataannya memliki kedudukan
penting bagi keberlangsungan suatu pemerintahan. Untuk menyampaikan aspirasinya
infrastruktur politik dalam masyarakat membentuk atau bergabung dalam kelompok –
kelompok yang nantinya akan membawa aspirasi mereka ke parlemen ( legislatif ).
Infrastruktur poltik sering disebut bangunan bawah, mesin politik informal, atau mesin
politik riil dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai kelompok. Kelompok tersebut
dibentuk atas dasar kesamaan sosial, ekonomi, kesamaan tujuan, serta kesamaan lainnya.
Infrastruktur politik sebagai mesin politik informal berasal dari kekuatan riil
masyarakat seperti partai politik, kelompok penekan, Lembaga Swadaya Masyarakat,
dan media massa. Kekuatan riil masyarakat tersebut menjadi elite power atau
kelompok yang mampu menguasai keadaan sistem politik dalam sebuah negara.
Infrastrktur politik mencakup lima komponen sebagai berikut.
1) Partai Politik
5 | halaman
Leon D. Epstein, seorang ilmuwan poltik inggris, mendefinisikan partai politik
sebagai satu kelompok pengajar kedudukan pemerintahan yang secara bersama
terikat pada identitas atau label yang dimilikinya. Ramlan Surbakti, seorang guru
besar bidang politik, mendefinisikan partai politik sebagai kelompok yang
terorganisasi secara rapid an stabil. Kelompok tersebut dipersatukan dan
dimotivasi dengan ideologi tertentu dan berusaha mencari serta mempertahankan
kekuasaan melalui pemilihan umum. Adapun tujuannya untuk merealisasikan
alternatif kebijakan yang telah mereka susun.
Fungsi Artikulasi
6 | halaman
Fungsi Komunikasi Politik
7 | halaman
Kelompok kepentingan bertujuan memperjuangkan suatu kepentingan dan
memengaruhi lembaga – lembaga politik untuk memperoleh keputusan yang
menguntungkan atau menghindari keputusan yang merugikan. Menurut Gabriel A.
Almond, kelompok kepetingan dapat didentifikasi dalam jenis – jenis kelompok
antara lain :
Kelompok anomik, yaitu kelompok yang terbentuk dari unsur – unsur
masyarakat secara spontan dan seketika akibat isu kebijakan pemerintah,
agama, dan politik.
Kelompok asosiasional, yaitu kelompok yang menyatakan kepentingannya
secara khusus, memakai tenaga professional, dan memiliki prosedur yang
teratur untuk merumuskan kpentingan dan tuntutan.
Kelompok nonasosional, yaitu kelompok yang berasal dari keluarga dan
ketururnan atau etnik, regional, status, dan kelas yang menyatakan
kepentingannya berdasarkan situasi.
Kelompok institusional, yaitu kelompok yang bersifat formal dan memliki
fungsi – fungsi politik atau sosial.
3) Kelompok Penekan ( Pressure Group )
8 | halaman
4) Alat atau Media Komunikasi Politik
Alat atau media kominikasi politik adalah salah satu instrumen politik yang
dapat berfungsi menyampaikan informasi dan persuasi mengenai politik, baik dari
pemerintah kepada masyarakat maupun sebaliknya. Adapun alat komunikasi
politik meliputi radio, telivisi, surat kabar, majalah, kampanye, pawai aksi, rapat
terbuka, diskusi, dan seminar. Media tersebut memainkan peran penting terhadap
penyampaian infromasi serta pembentukan atau pengubah pendapat umum dan
sikap politik public. Adapun komunikasi politik adalah cara menghubungkan
pikiran politik yang dalam masyarakat, baik pikiran intragolongan, institusi,
asosiasi maupun sektor kehidupan politik masyarakat dengan sektor pemerintah.
5) Tokoh Politik
Tokoh politik merupakan orang – orang yang berkerja di dunia politik dan
aktif di kalangan masyarakat. Tokoh politik berperan penting dalam mengambil
keputusan – keputusan yang berpengaruh dalam suatu wilayah. Dalam sebuah
negara, seseorang dianggap sebagai tokoh politik apabila berada atau bergerak
dalam lembaga eksekutif dan legislative. Orang – orang dalam lembaga lainnya
seperti lembaga yudikaif umumnya tidak dianggap sebagai tokoh politik, mskipun
mereka terlibat dalam tugas pemerintahan. Mereka hanya dianggap sebagai
penegak hukum dan militer.
9 | halaman
Hubungan antara pengangkatan tokoh – tokoh politik dan perbuatan politik.
Sebagai pendidikan politik untuk meningkatkan pengetahuan politik rakyat dan agar
mereka dapat berpartisipasi secara maksimal dalam sistem politiknya. Sesuai dengan
paham demokrasi atau kedaulatan rakyat, rakyat harus mampu menjalankan tugas
partisipasi.
Sebagai komunikasi politik dengan menghubungkan pikiran politik yang hidup dalam
masyarakat, baik pikiran intra golongan, institusi, asosiasi, ataupun sektor kehidupan
politik masyarakat dengan sektor pemerintah. Kelima fungsi tersebut di atas sering
disebut dengan nama fungsi input.
10 | halaman
BAB III
LEMBAGA – LEMBAGA NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENURUT UUD
NRI TAHUN 1945
Secara garis besar berdasarkan UUD 1945 tugas dan wewenang lembaga negara
yang merupakan kekuatan suprastruktur politik di Indonesia adalah sebagai berikut.
11 | halaman
MPR berwenang mengubah dan menetapkan UUD.
MPR hanya dapat memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden dalam
masa jabatannya.
Dalam hal terjadi kekosongan wakil presiden, selambat-lambatnya dalam
jangka waktu enam puluh hari, MPR menyelenggarakan sidang dalam
memilih wakil presiden dari dua calon yang diusulkan oleh presiden.
MPR melantik presiden dan/atau wakil presiden.
Jika presiden mangkat, berhenti, diberhentikan atau tidak dapat melakukan
kewajibannya dalam masa jabatannya, ia digantikan oleh wakil presiden
sampai habis masa jabatannya.
Jika presiden dan wakil presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau
tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara
bersamaan, pelaksanaan tugas kepresidenan adalah Menteri Luar Negeri,
Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pertahanan secara bersama-sama.
Selambat-lambatnya tiga puluh hari setelah itu, MPR menyelenggarakan
sidang untuk memilih presiden dan wakil presiden dari dua pasangan calon
presiden dan wakil presiden yang diusulkan oleh partai politik atau
gabungan partai politik yang pasangan calon presiden dan wakil presidennya
meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum
sebelumnya, sampai akhir masa jabatannya.
12 | halaman
Kata presiden berasal dari Bahasa latin. Dalam Bahasa latin presiden berasal
dari dua kata yaitu pre dan sedere. Pre berarti sebelum dan sedere berarti
menduduki. Jika ditinjau dari arti katanya makan presiden berarti sebelum
menduduki. Kata menduduki disini merujuk pada makna duduk yang lebih luas
yaitu jabatan. Presiden merupakan suatu nama jabatan resmi yang digunakan untuk
pimpinan suatu organisasi, perkumpulan, perusahaan, perguruan tinggi, atau
pimpinan suatu negara. Umumnya istilah presiden digunakan untuk seseorang yang
memimpin suatu acara atau rapat atau biasa disebut ketua. Namun istilah ini secara
keseluruhan terus berkembang menjadi istilah yang tujukan untuk seseorang yang
memiliki kekuasaan atau jabatan eksklusif. Secara lebih spesifik. Istilah presiden
lebih utama digunakan untuk menyebutkan nama kepala Negara suatu negara yang
menganut pemerintahan yang berbentuk Republik, baik dipilih secara langsung
maupun tak langsung.
Indonesia merupakan negara yang berbentuk republik sehingga sebutan untuk
kepala negaranya adalah Presiden Presiden Indonesia. Presiden Indonesia adalah
kepala negara yang merangkap menjadi kepala pemerintahan.
a. Tugas dan Wewenang
Tugas presiden sebagai kepala pemerintahan yaitu.
13 | halaman
Anggota badan pemeriksaan keuangan dipilih oleh dewan perwakilan rakyat
dengan memperhatikan pertimbangan dewan perwakilan daerah dan
diresmikan oleh presiden.
Calon hakim agung diusulkan oleh komisi yudisial kepada dewan perwakilan
rakyat untuk mendapat persetujuan dan selanjutnya hakimagung ditetapkan
oleh presiden.
Anggota yudisial diangkat dan diberhentikan oleh presiden dengan
persetujuan dewan perwakilan rakyat.
Mahkamah konstitusi mempunyai Sembilan orang hakim konstitusi yang
ditetapkan oleh Presiden.
14 | halaman
Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
fasilitas pelayanan umum yang layak.
DPR atau Dewan Perwakilan Rakyat merupakan suatu lembaga yang dalam
hal ini memiliki kekuasaan legislatif di dalam Negara. UUNRI Tahun 1945 pasal
15 | halaman
19 ayat 1,2 dan juga 3 menjelaskan bahwasanya anggota DPR dapat dipilih
melalui pemilihan umum. Susunan DPR dapat diatur menggunakan undang-
undang dan harus bersidang minimalnya satu kali dalam satu tahun. DPR atau
Dewan Perwakilan Daerah memiliki susunan tugas, fungsi, kedudukan dan
kewajibannya sebagai lembaga Negara.
Anggota DPR terdiri dari anggota politik yang telah dipilih dengan pemilihan
umum. Pasal 21 UU No. 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPR,
didalamnya menjelaskan bahwa kursi yang ada didalamnya ialah sebanyak 560
bangku yang artinya hanya 560 orang yang dapat berada di tempat tersebut.
Untuk masa jabatan dari setiap anggota DPR ialah 5 tahun dan berakhir secara
bersamaan dimana anggota DPR yang baru mengucapkan janjinya sebagai
anggota DPR yang baru dengan panduan dari MK pada sidang paripurna.
16 | halaman
Hak Interpelasi, yaitu hak DPR untuk meminta sebuah keterangan
kepada pemerintah yang mengenai kebijakan pemerintah yang penting
dan strategis serta berdampak luas pada sebuah kehidupan masyarakat,
bangsa, dan bernegara.
Hak Angket, yaitu hak DPR untuk melakukan sebuah penyelidikan
terhadap pelaksanaan suatu undang-undang dan/atau kebijakan
pemerintah yang berkaitan dengan hal penting, strategis, dan
berdampak luas pada sebuah kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara yang diduga bertentangan dengan sebuah peraturan
perundang-undangan.
Hak Menyatakan Pendapat, yaitu hak DPR yang dilakukan untuk
menyatakan sebuah pendapat atas kebijakan pemerintah dan kejadian
dari luar biasa yang terjadi di tanah air dan dunia internasional
Hak Budget, yaitu hak untuk mengesahkan sebuah RAPBN menjadi
APBN
Hak Bertanya, yaitu hak DPR untuk bertanya kepada pemerintah atau
presiden yang dilakukan secara tertulis.
Hak Imunitas, yaitu hak yang tidak bisa digangu gugat di pengadilan
dari hasil keputusan yang dibuatnya
Hak Petisi, yaitu hak untuk mengajukan usul atau anjuran serta
pertanyaan yang mengenai suatu masalah
Hak Inisiatif, yakni hak untuk mengajukan sebuah usulan atas
rancangan undang-undang
Hak Amandemen, yakni hak untuk melakukan suatu perubahan alat
suatu rancangan udang-undang
17 | halaman
Mendahulukan suatu kepentingan negara diatas kepentingan pribadi,
kelompok dan golongan
Memperjuangkan dalam peningkatan kesejahteraan rakyat
Menaati prinsip demokrasi dalam penyelenggaraan sistem
pemerintahan negara
Menaati suatu tata tertib dan kode etik
Menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan lembaga lain
Menyerap dan menghimpun sebuah aspirasi konstituen melalui
kunjungan kerja secara berkala
Menampung dan menindak lanjuti sebuah aspirasi dan pengaduan
masyarakat
Memberikan suatu pertanggungjawaban secara moral dan politis
kepada konstituen di daerah pemilihannya.
4. Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK )
a. Keanggotaan BPK
18 | halaman
b. Tugas dan Wewenang BPK
1) Tugas BPK
2) Wewenang BPK
19 | halaman
Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik
Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan
lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara.
Melakukan pemeriksaan di tempat penyimpanan uang dan barang
milik negara, di tempat pelaksanaan kegiatan, pembukuan dan tata
usaha keuangan negara, serta pemeriksaan terhadap perhitungan-
perhitungan, surat-surat, bukti-bukti, rekening koran,
pertanggungjawaban, dan daftar lainnya yang berkaitan dengan
pengelolaan keuangan negara.
Menetapkan jenis dokumen, data, serta informasi mengenai
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang wajib
disampaikan kepada BPK.
Menetapkan standar pemeriksaan keuangan negara setelah konsultasi
dengan Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah yang wajib digunakan
dalam pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara.
Menetapkan kode etik pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara.
Menggunakan tenaga ahli dan/atau tenaga pemeriksa di luar BPK
yang bekerja untuk dan atas nama BPK;
Membina jabatan fungsional Pemeriksa;
Memberi pertimbangan atas Standar Akuntansi Pemerintahan.
Memberi pertimbangan atas rancangan sistem pengendalian intern
Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah sebelum ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah.
5. Mahkamah Agung ( MA )
20 | halaman
Di Negara Republik Indonesia ini, Mahkamah Agung merupakan lembaga
tinggi dalam kekuasaan kehakiman yang bersama dengan Mahkamah
Konstitusi. Lembaga tinggi negara di bidang kehakiman ini ialah salah satu
lembaga yang bebas dari berbagai macam cabang kekuasaan lembaga lainnya.
Dengan demikian maka Mahkamah Agung ini berdiri sendiri dan bebas dari
intervensi lembaga manapun.
21 | halaman
Menguji secara materiil hanya terhadap peraturan perundang-
undangan di bawah undang-undang.
Meminta keterangan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan
teknis peradilan dari semua Lingkungan Peradilan.
Memberi petunjuka, teguran atau peringatan yang dipandang perlu
kepada Pengadilan di semua Lingkungan Peradilan, dengan tidak
mengurangi kebebasan Hakim dalam memeriksa dan memutus
perkara.
Memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali pada
tingkat pertama dan terakhir atas putusan Pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap.
6. Mahkamah Konstitusi ( MK )
22 | halaman
Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
23 | halaman
8. Dewan Perwakilan Daerah ( DPD )
24 | halaman
Dewan Perwakilan Daerah ikut membahas rancangan undang-undang
yang berkaitan dengan otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah;
pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah; pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta
perimbangan keuangan pusat dan daerah; serta memberikan
pertimbangan kepada Dewan Perwakilan Rakyat atas Rancangan
Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan
rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan,
dan agama.
Dewan Perwakilan Daerah dapat melakukan pengawasan atas
pelaksanaan undang-undang mengenai: otonomi daerah, pembentukan,
pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya,
pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara, pajak,
pendidikan dan agama serta menyampaikan hasil pengawasannya itu
kepada Dewan Perwakilan Rakyat sebagai bahan pertimbangan untuk
ditindak lanjuti.
b. Kewajiban DPD
Mengamalkan Pancasila
25 | halaman
Melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan menaati segala peraturan perundang-
undangan
Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan
Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan
keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia
Memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat
Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti
aspirasi masyarakat dan daerah
Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi,
kelompok, dan golongan
Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis
kepada pemilih dan daerah pemilihannya
Menaati kode etik dan Peraturan Tata Tertib DPD dan
Menjaga etika dan norma adat daerah yang diwakilinya.
Selain kedelapan lembaga negara yang termasuk dalam lembaga eksekutif, legislatif,
yudikatif, dan eksaminatif masih terdapat lima lembaga negara indenpenden. Lembaga
negara indenpenden dibentuk dengan dasar hukum berbeda – beda, baik melalui konstitusi ,
undang – undang, maupun keputusan presiden. Lembaga negara indenpenden dibentuk
dengan tujuan menciptakan pemerintah yanh bersih, memiliki kredibilitas tinggi, dan terbatas
dari kepentingan politik tertentu. Lembaga negara indenpenden berdasarkan konstitusi di
26 | halaman
Indonesia antara lain Bank Indonesia, Komisi Pemilihan Korupsi, Tentara Nasional
Indonesia, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, dan Komisi Pemilihan Umum. Berikut
penjelasan singkat beberapa lembaga negara di Indonesia.
1. Bank Indonesia
Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal yakni mencapai dan menjaga
kestabilan nilai rupiah. Hal ini mengandung dua aspek yakni kestabilan nilai mata uang
rupiah terhadap barang dan jasa yang tercermin pada laju inflasi; serta kestabilan nilai
mata uang rupiah terhadap mata uang negara lain yang tercermin pada perkembangan
nilai tukar. Dari segi pelaksanaan tugas dan wewenang, Bank Indonesia menerapkan
prinsip akuntabilitas dan transparansi melalui penyampaian informasi kepada masyarakat
luas secara terbuka melalui media massa setiap awal tahun mengenai evaluasi
pelaksanaan kebijakan moneter, dan serta rencana kebijakan moneter dan penetapan
sasaran-sasaran moneter pada tahun yang akan datang. Informasi tersebut juga
disampaikan secara tertulis kepada Presiden dan DPR sesuai dengan amanat Undang-
Undang.
KPK dibentuk bukan untuk mengambil alih tugas pemberantasan korupsi dari
lembaga-lembaga yang ada sebelumnya. Penjelasan undang-undang menyebutkan peran
KPK sebagai trigger mechanism, yang berarti mendorong atau sebagai stimulus agar
upaya pemberantasan korupsi oleh lembaga-lembaga yang telah ada sebelumnya menjadi
lebih efektif dan efisien.
27 | halaman
2) Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi.
3) Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana
korupsi.
4) Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi.
5) Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.
Komnas HAM (Komisi Nasional Hak Asasi Manusia) adalah sebuah lembaga
mandiri di Indonesia yang kedudukannya setingkat dengan lembaga negara lainnya
dengan fungsi melaksanakan kajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, investigasi,
dan mediasi terhadap persoalan-persoalan hak asasi manusia.
28 | halaman
HAM (Hak Asasi Manusia) adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia
sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat
siapa pun.
Jadi Dapat disimpulkan Bahwa komisi pemilihan umum adalah lembaga negara
yang menyelenggarakan pemilihan umum di Indonesia yang bersifat nasional, tetap
dan mandiri (independen).
29 | halaman
3) Membentuk Panitia Pemilihan Indonesia yang selanjutnya disebut PPI dan
mengkoordinasikan kegiatan Pemilihan Umum mulai dari tingkat pusat sampai di
Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut TPS.
4) Menetapkan jumlah kursi anggota DPR, DPRD I dan DPRD II untuk setiap daerah
pemilihan.
5) Menetapkan keseluruhan hasil Pemilihan Umum di semua daerah pemilihan untuk
DPR, DPRD I dan DPRD II.
6) Mengumpulkan dan mensistemasikan bahan-bahan serta data hasil Pemilihan
Umum.
7) Memimpin tahapan kegiatan Pemilihan Umum.
D. Tata Kelola Pemerintah Yang Baik
Tata kelola pemerintahan yang baik merupakan suatu konsep yang akhir - akhir ini
banyak dibahas dalam ilmu politik dan administrasi publik, terutama dalam hubungannya
dengan demokrasi, masyarakat sipil, partisipasi rakyat, hak asasi manusia, dan
pembangunan masyarakat secara berkelanjutan.
Dalam tata kelola pemerintahan yang baik, terdapat 3 (tiga) unsur pokok yang bersifat
sinergis.
Unsur pemerintah yang dipercaya menangani administrasi negara pada suatu periode
tertentu.
Unsur swasta/wirausaha yang bergerak dalam pelayanan publik.
Unsur warga masyarakat (stakeholders).
Tata kelola pemerintahan yang baik merupakan bentuk pengelolaan negara dan
masyarakat yang bersandar pada kepentingan rakyat. Pemerintah dan masyarakat duduk
bersama untuk membicarakan masalahmasalah yang dihadapi bersama dan sekaligus
30 | halaman
merencanakan bersama tentang sesuatu yang hendak dilakukan dan dikerjakan di masa
mendatang.
Menurut Laode Ida (2002), tatakelola pemerintahan yang baik memiliki sejumlah ciri
dan karakteristik sebagai berikut.
31 | halaman
Hubungan antara lembaga pemerintahan daerah dan penduduk perkotaan dan
pedesaan. Misalnya, memberikan izin bertempat tinggal kepada penduduk pedesaan
yang bekerja di perkotaan.
Hubungan antara legislatif dan eksekutif dalam membahas rancangan undang-undang
(RUU).
Hubungan pemerintah nasional dan lembaga-lembaga internasional dalam menjalin
kerja sama di segala bidang untuk kemajuan bangsa.
Mewujudkan efisiensi dalam menajemen pada sektor publik, antara lain dengan
memperkenalkan teknik-teknik manajemen perusahaan di lingkungan administrasi
pemerintah negara, dan melakukan desentralisasi administrasi pemerintah.
Terwujudnya akuntabilitas publik, sesuatu yang dilakukan oleh pemerintah harus
dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
Tersedianya perangkat hukum yang memadai berupa peraturan perundangundangan
yang mendukung terselenggaranya sistem pemerintahan yang baik.
Adanya sistem informasi yang menjamin akses masyarakat terhadap berbagai
kebijakan dan atau informasi yang bersumber baik dari pemerintah maupun dari
elemen swasta serta LSM.
Adanya transparansi dalam perbuatan kebijakan dan implementasinya, sehingga hak-
hak masyarakat untuk mengetahui (rights to information) keputusan pemerintah
terjamin.
Salah satu wujud tata pemerintahan yang baik yaitu adanya citra pemerintahan yang
demokratis. Pemerintahan yang demokratis merupakan landasan terciptanya tata
pemerintahan yang baik. Pemerintahan yang demokratis menjalankan tata pemerintahan
secara terbuka terhadap kritik dan kontrol dari rakyat.
32 | halaman
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Mempelajari suprastruktur dan infrasturktur politik sebuah negara tidak akan lepas
dari pembahasan mengenai struktur politik. Struktur politik dapat dijumpai pada setiap
sistem politik di berbagai negara. Dalam suatu negara struktur politik dapat dipahami
sebagai pelembagaan hubungan organisasi antar komponen yang membentuk bangunan
politik berkaitan dengan alokasi nilai – nilai yang bersifat otoritatif. Nilai otoritatif
merupakan nilai yang dipengaruhi oleh distribusi dan penggunaan kekuasaan. Dengan
demikian, struktur politik dapat diartikan sebagai tata susunan kelembagaan dalam
kehidupan politik suatu bangsa dan negara yang terdiri atas suprastruktur dan
infrastruktur politik. Struktur politik memiliki hubungan dengan sistem politik sebuah
negara karena struktur politik akan membentuk sistem politik dalam negara.
Sedangkan, Infrastruktur politik adalah lembaga politik atau mesin politik informasl
( sifatnya tidak resmi ) yang beperan secara tidak langsung dalam pengambilan kebijakan
– kebijakan politik oleh suprastruktur politik. Infrastruktur politik ini merupakan
kekuatan yang berada dalam masyarakat. Meskipun sifatnya tidak resmi dan tidak secara
langsung memengaruhi kebijakan politik, kelompok ini pada kenyataannya memliki
kedudukan penting bagi keberlangsungan suatu pemerintahan. Untuk menyampaikan
aspirasinya infrastruktur politik dalam masyarakat membentuk atau bergabung dalam
kelompok – kelompok yang nantinya akan membawa aspirasi mereka ke parlemen
( legislatif ). Infrastruktur poltik sering disebut bangunan bawah, mesin politik informal,
atau mesin politik riil dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai kelompok. Kelompok
33 | halaman
tersebut dibentuk atas dasar kesamaan sosial, ekonomi, kesamaan tujuan, serta kesamaan
lainnya.
Tata kelola pemerintahan yang baik merupakan bentuk pengelolaan negara dan
masyarakat yang bersandar pada stakeholders. Pemerintah dan mayarakat duduk bersama
untuk membicarakan masalah-masalah yang dihadapi bersama dan sekaligus
merencanakan bersama apa yang mau dilakukan dan hendak dikerjakan di masa
mendatang.
34 | halaman