Anda di halaman 1dari 35

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS


PELAYANAN DI PUSKESMAS KECAMATAN BUAHDUA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah MPA Kualitatif

Oleh :

Iqbal Anugrah Faturodzi


NPM E 2135223983

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGRA


FAKULTAS SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS APRIL SUMEDANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan


pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “Pengaruh
Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Pelayanan di Puskesmas Buahdua
Kabupataen Sumedang” dapat terselesaikan.
Laporan hasil penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
kompetensi menyelesaikan tugas dan Ujian Akhir Semester mata kuliah MPA
Kuantitatif.
Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang penulis alami dalam
proses pengerjaannya tetapi penulis berhasil menyelesaikan proposal penelitian ini
tepat waktu. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih
terdapat kekurangan dan kelamahan yang disebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan, pengalaman dan kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis
menerima secara terbuka saran dan kritik yang membangun dari semua pihak
demi perbaikan proposal ini.
Dalam penyusunan proposal penelitian ini tidak lepas pula dari adanya
petunjuk, dorongan dan bimbingan baik moral maupun materil dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati dalam kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Yth. Bapak Shofwan Hendryawan, S.Pd., M,Pd. selaku dosen mata kuliah
Metodologi Penelitian Administrasi Kuantitatif yang telah membantu dan
membimbing peneliti dalam menyelesaikan proposal ini.
2. Yth. Seluruh Staf di Kantor Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang
yang telah memberikan ijin penelitian dan memberikan bimbingan kepada
penulis.
3. Rekan-rekan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi
Administrasi Negara yang juga sudah memberikan kontribusi baik langsung
maupun tidak langsung dalam pembuatan proposal penelitian ini.
4. Tak lupa juga keluarga yang telah memberikan dukungan moril maupun
materil kepada penulis.

i
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan
kepada penulis. Tentunya ada hal-hal yang penulis berikan kepada rekan-rekan
semua dari hasil laporan penelitian ini. Karena itu penulis berharap semoga
laporan penelitian ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita semua.
Semoga laporan penelitian yang penulis buat ini dapat membuat kita mencapai
kehidupan yang lebih baik lagi.

Sumedang, Juli 2022

Penulis
DAFTAR ISI

ii Hal

LEMBAR JUDUL

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................1


1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................2
1.3 Batasan Masalah..........................................................................3
1.4 Rumusan Masalh.........................................................................3
1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................3
1.6 Manfaat Penelitian ......................................................................3
1.7 Defenisi Oprsional.......................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pengaruh....................................................................6

2.2 Disiplin Kerja...............................................................................6

2.3 Jenis-jenis disiplin kerja ..............................................................7

2.4 Produktivitas.................................................................................10

2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi Produktivitas.........................11

2.6 Pelayanan......................................................................................13

2.7 Puskesmas.....................................................................................14

2.8 Hubungan Konseptual Variabel Displin kerja..............................15

2.9 Kerangka pemikiran dan Hipotesis...............................................16

1. Kerangka Pemikiran................................................................16
2. Hipotesis..................................................................................18

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian.........................................................................20

3.2 Subyek dan Obyek Penelitian......................................................20

3.3 Populasi, Teknik Sampling dan Sample Penelitian.....................20

3.4 Sumber Dana................................................................................21

3.4 Teknik Pengumpulan Data..........................................................21

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen.....................................22

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya yang paling penting dalam penyelenggaraan jasa pelayanan


publik di bidang kesehatan adalah sumber daya manusia, karena dengan adanya
sumber daya manusia, maka sumber daya yang lainnyapun bisa dikendalikan
sehingga dapat berfungsi dengan baik. salah satu konsep dalam memberikan
kepuasan di bidang jasa pelayanan yaitu terciptanya kinerja pelayanan yang baik
di bidang jasa pelayanan publik.

Hal ini akan menjadi masalah jika penggunaaan waktu yang kurang tepat
tentunya pelayanan akan tertunda dan mencerminkan tenaga kesehatan belum
semaksimal mungkin membantu dalam proses penyembuhan klien bahkan
sebaliknya dapat menjadi masalah bagi profesi kesehatan dimata masyarakat
(Suryati Kasim, 2013:01). hal tersebut dapat menimbulkan ketidakpuasan
terhadap pasien, dimana pasien sudah menunggu lama akan tetapi para petugas
pelayanan belum datang, maka hal tersebut menjadi masalah.untuk mendapatkan
image yang baik dimata masyarakat tentang pelayanan publik di bidang kesehatan
masarakat, maka para petugas harusnya mempunyai komitmen terhadap tujuan
dengan cara mengutamakan kepuasan terdapat pelanggan.

Depkes RI 1991: Puskesmas merupakan organisasi kesehatan fungsional


yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina
peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok,
tujuanya yaitu mendukung tercapainnya pembangunan kesehatan nasional, yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan indonesia sehat.
adapun definisi Puskesmas menurut Kepmenkes RI No 128/Menkes/SK/II//2004
adalah

1
UPTD Kesehatan/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan disuatu wilayah kerja itu sendiri.

Salah satu keluhan yang sering terdengar dari masyarakat yang


berhubungan dengan aparatur pemerintah yaitu peraturan yang berbelit-belit
akibat birokrasi yang kaku, dimana terkadang aparatur kurang bersahabat, juga
kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan dalam hal ini ketepatan waktu
dalam memberikan pelayanan, kondisi lingkungan serta kinerja pelayanan yang
masih sangat rendah.

Rendahnya kinerja pelayanan akibat dari ketidak disiplinan maka akan


menimbulkan citra yang buruk pada Puskesmas, dimana pasien akan merasa tidak
puas terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh karena itu mereka akan
menceritakan kepada rekan-rekannya. begitu juga sebaliknya semakin tinggi
kinerja pelayanan yang diberikan maka pasien akan merasa puas terhadap
pelayanan yang diberikan. Puskesmas Sekeloa Bandung merupakan organisasi
pelayanan publik di bidang kesehatan masyarakat. meskipun

Puskesmas Buahdua Kabupaten Sumedang tempatnya sangatlah mudah di


jangkau oleh masyarakat yang datang untuk berobat, akan tetapi aktivitas kerja
yang dilakukan oleh pegawai di Puskesmas yaitu masih menggunakan manual.
dan terbatasnya tenaga kesehatan serta terbatasnya peralatan. untuk memenuhi
kebutuhan pasien Puskesmas Buahdua hanya membuka pelayanan Umum, BP
(Balai Pengobatan), Klinik Sanitasi dan Farmasi.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan uraian yang peneliti kemukakan pada bagian pendahuluan di
atas, maka permasalahan-permasalahan pada penelitian ini diidentifikasi sebagai
berikut:
1. Rendahnya disiplin pelayanan kepada pasien menyebabkan ketidakpuasan
terhadap Puskesmas Buahdua

1
2. Kinerja karyawan yang kurang disiplin menyebabkan produktivitas di
Puskesmas Buahdua sangat rendah.

1.3 Batasan Masalah

Agar lebih terarah, maka penulis memberikan batasan masalah untuk


mendapatkan uraian yang lebih terarah tentang inti permasalahan, maka
pembahasan dalam tulisan ini dibatasi tentang Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap
Produktivitas Pelayanan di Puskesmas Kecamatan Buahdua.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada pemaparan latar belakang di atas maka rumusan


masalah untuk penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana disiplin kerja, kinerja pelayanan kesehatan, dan kepuasan


pasien di Puskesmas Buahdua Kabupaten Sumedang ?
2. Berapa besar pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pelayanan kesehatan
di Puskesmas Buahdua Kabupaten Sumedang ?
3. Berapa besar pengaruh kinerja pelayanan kesehatan terhadap kepuasan
pasien di Puskesmas Buahdua Kabupaten Sumedang ?

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian


A. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai disiplin kerja, kinerja


pelayanan kesehatan dan kepuasan pasien di Puskesmas Buahdua
Kabupaten Sumedang.
2. Untuk mengetahui besar pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pelayanan
kesehatan di Puskesmas Buahdua Kabupaten Sumedang.

1
3. Untuk mengetahui besar pengaruh kinerja pelayanan kesehatan terhadap
kepuasan pasien di Puskesmas Buahdua Kabupaten Sumedang
4. Untuk mengetahui besar pengaruh disiplin kerja terhadap kepuasan pasien
melalui kinerja pelayanan kesehatan di Puskesmas Buahdua Kabupaten
Sumedang.
B. Manfaat Penelitian
1. Sebagai salah satu tugas mata kuliah MPA Kualitatif Fakultas Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sebelas April Sumedang.
2. Bagi Penyusunan proposal ini diharapkan dapat memperluas wawasan
berfikir serta pengetahuan penulis dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan yang sudah diperoleh untuk dilaksanakan dilapangan.
3. Bagi Puskesmas Buahdua Kabupaten Sumedang hasil penelitian ini
diharapkan dapat menambah masukan dalam menyusun kebijakan agar
kinerja karyawan lebih baik lagi.
4. Bagi akademis sebagai tambahan khasanah perpustakaan dan referensi bagi
pihak-pihak lain dalam meneliti masalah selanjutnya dimasa yang akan
datang.

1.6 Definisi operasional


Adapun definisi operasional dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang
ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang
2. Motivasi kerja merupakan suatu dorongan atau semangat kerja yang timbul
dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan harapannya.
3. Semangat kerja adalah suatu gambaran perasaan berupa keinginan,
kesanggupan, ketertarikan dan antusiasme yang ditunjukkan seorang pekerja
dalam melakukan pekerjaan dengan giat, disiplin dan tekun sehingga
menghasilkan kerja yang lebih banyak, lebih cepat dan lebih baik.
4. Pegawai adalah Orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja, berdasarkan
perjanjian atau kesepakatan kerja baik secara tertulis maupun tidak tertulis,

1
untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam jabatan atau kegiatan tertentu
dengan memperoleh imbalan yang dibayarkan berdasarkan periode tertentu,
penyelesaian pekerjaan, atau ketentuan lain yang ditetapkan pemberi kerja,
termasuk orang pribadi yang melakukan pekerjaan dalam jabatan negeri.
5. Menurut UU No 25 tahun 1992, koperasi dapat diartikan sebagai sebuah
badan usaha yang beranggotakan sekumpulan orang yang kegiatannya
berlandaskan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi kerakyatan
yang berasas kekeluargaan. Sementara itu, menurut bapak proklamator kita,
Mohammad Hatta, yang sekaligus menjadi bapak Koperasi, koperasi adalah
suatu jenis badan usaha bersama yang menggunakan asas kekeluargaan dan
gotong royong.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pengaruh


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2015:1045), ―pengaruh adalah
daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk
watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang. Pengaruh merupakan suatu
daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun benda
serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga mempengaruhi apa-apa yang
ada disekitarnya (Yosin, 2012:1).
Menurut surakhmad (2012: 1), Pengaruh adalah kekuatan yang muncul
dari sesuatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan
perubahan yang dapat membentuk kepercayaan atau perubahan.
Dapat disimpulkan pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang
dapat timbul dari sesuatu, baik itu watak,orang, benda, kepercayaan dan
perbuatan seseorang yang dapat mempengaruhi lingkungan yang ada di
sekitarnya

2.2 Disiplin Kerja


1. Menurut Rivai (2011)
Disiplin kerja merupakan suatu alat yang hendak dipergunakan
para manajer untuk melakukan komunikasi dengan karyawan agar mereka
bersedia dalam merubah perilaku serta sebagai upaya untuk meningkatkan
kesadaran dan kesediaan seseorang dalam memenuhu segala peraturan
yang ada pada perusahaan.
2. Menurut Hasibuan (2002)
Disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati
semua peraturan yang ada dan norma-norma sosial yang berlaku.
Kesadaran yakni sebuah sikap seseorang yang yang secara sukarela
mentaati semua peraturan dan pastinya sadar atas tugas dan tanggung
jawabnya masing-masing. Kesedian yakni suatu sikap dan tingkah laku

1
dalam melaksanakan peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun
tidak.
3. Menurut Sastrohardiwiryo (2003)
Disiplin kerja, ialah suatu sikap yang menghargai, menghormati,
taat dan patuh terhadap peraturan-peraturan yang berlaku dalam
perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Dan sanggung
menjalankannya, tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanki yang
berlaku, apabila melanggar tugas dan wewenang yang telah diberikan
dalam perusahaannya.
4. Menurut Sutrisno (2009)
Disiplin kerja yakni, perilaku seseorang ang menyesuaikan denga
peraturan, prosedur kerja yang berlaku atau disiplin adalah sikap, tingkah
laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari
organisasi/perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis.
5. Menurut Sinambela (2018) menyimpulkan bahwa:
Disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan karyawan menaati
semua peraturan organisasi/perushaan dan norma-norma sosial yang
berlaku. Dengan demikian, disiplin kerja merupakan suatu alat yang
digunakan pimpinan untuk berkomunikasi dengan pegawai agar mereka
bersedia untuk mengubah perilaku mereka mengikuti aturan main yang
ditetapkan. Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi. Artinya,
tanpa dukungan disiplin kerja pegawai yang baik, sulit bagi organisasi
terebut untuk mewujudkan tujuannya. Jadi, kedisiplinan adalah kunci
keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.
Berdasarkan pendapat para ahli dapat kita tarik kesimpulan bahwa
disiplin kerja adalah tindakan manajemen untuk mendorong agar para
anggota organisasi/perusahaan memenuhi berbagai ketentuan dan
peraturan yang berlaku berupa tata tertib dan adanya sanksi bagi yang
melanggarnya.

2.3 Jenis-jenis Disiplin Kerja

1
Jika Grameds ingin menjadi karyawan yang disiplin, alangkah lebih
baiknya anda mengenal jeni-jenis disiplin kerja yang akan dipaparkan di
bawah ini dalam versi Handoko (2011) sebagai berikut:
1. Disiplin Preventif
Dalam disiplin ini, kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong
para karyawan agar mampu mengikuti berbaga standarisasi dan aturan,
sehingga hal tersebut dapat mencegah penyelewengan-penyelewengan
yang mungkin terjadi.
2. Disiplin Korektif
Dalam disiplin ini, kegiatan yang diambil untuk menangani
pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari
pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut.
3. Aturan Kompor Panas
Dalam disiplin ini, pada hakekatnya menyatakan bahwa tindakan
kedisplinan hendaknya memiliki ciri-ciri yang sama dengan sanksi
yang diterima seseorang karena telah menyentuh sebuah kompor
panas.Motivasi berasal dart kata latin "Movere” yang berarti dorongan
atau daya penggerak. Menurut konsep teori dart Fahmi Irham (2016)
bahwa motivasi adalah aktivitas pelaku sebagai energy untuk bangkit
memenuhi kebutuhan dan tugas pekerjaan sesuai tujuan yang di
tetapkan. Sedangkan menurut David McClelland dalam Darmawan
(2013) menyatakan bahwa motivasi kerja adalah segala sesuatu yang
mendorong seseorang untuk melaksanakan tugasnya untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Motivasi kerja merupakan kondisi yang
betpengaruh untuk membangkitkan semangat karyawan dalam bekerja
untuk mencapai tujuan organisasi.
4. Disiplin Progresif
Dalam disiplin ini, memberikan hukuman-hukuman yang lebih
berat terhadap pelanggaran-pelanggaran yang terus berulang.
Tujuannya ialah memberikan kesempatan kepada karyawan untuk

1
mengambil tindakan korektif sebelum hukuman-hukuman yang lebih
serius dilaksanakan.
5. Indikator Disiplin Kerja

Didalam disiplin kerja juga ada indikator beserta aspek yang akan
digunakan dalam menilai sikap disiplin kerja karyawan, untuk itu simak
pembahasan indikator beserta aspek disiplin kerja dibawah ini, yakni;

a. Tepat Waktu
Tepat waktu disini diartikan bahwa anda dapat menilai karyawan
dari bagaimana disiplin dari waktu yang telah ditetapkan oleh
perusahaan, meliputi kehadiran dan kepatuhan karyawan
melaksanakan tugas dengan tepat waktu dan benar. Misalnya,
perusahaan menetapkan jam kerja pada pukul 07.00 wib s/d 16.00 wib,
maka sebagai karyawan harus hadir dan selesai sesuai jam kerja yang
telah ditentukan. Selain itu, jika perusahaan membetikan tugas yang
harus diselesaikan, maka karyawan harus menyerahkan tugas harus
tepat waktu.
b. Taat Terhadap Peraturan dalam Perusahaan
Karyawan yang disiplin harus taat terhadap peraturan dalam
perusahaan. Peraturan maupun tata tertib harus dibuat agar tujuan
suatu perusahaan dapat dicapai dengan baik. Untuk itu dibutuhkan
sikap kesetiaan dari karyawan terhadap komitmen yang telah
ditetapkan pada perusahaan. Kesetiaan disini diartikan patuh dan taat
dalam melaksanakan perintah dari atasan dan peraturan tata tertib yang
telah ditetapkan. Serta ketaatan karyawan dalam menggunakan
kelengkapan pakaian seragam yang telah ditentukan organisasi atau
perusahaan.
c. Tanggung Jawab dalam Bertugas
Seorang karyawan harus memiliki tanggung jawab dalam bertugas.
Salah satu wujud sebagai tanggung jawab karyawan yakni penggunaan
dan pemeliharaan peralatan yang sebaik-baiknya, sehingga dapat

1
menunjang kegiatan kantor berjalan dengan lancar. Serta adanya
kesanggupan dalam menghadapi pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya sebagai seorang karyawan yang dapat dihandalkan.

2.4 Produktivitas
Produktivitas berasal dari kata bahasa Inggris productivity yang
merupakan gabungan dari dua kata, yaitu product dan activity. Jika dilihat
berdasarkan asal katanya, produktivitas memiliki arti suatu bentuk
aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan produk barang atau jasa.
Secara umum, produktivitas adalah kemampuan setiap orang, sistem, atau
suatu perusahaan dalam menghasilkan produk barang atau jasa dengan
cara memanfaatkan sumber daya secara efektif dan efisien.
Arti kata produktivitas sendiri masih memiliki nilai yang sama
dengan daya produksi dan keproduktifan. Kata tersebut sering digunakan
untuk menilai tingkat efisiensi mesin, pabrik, perusahaan, sistem atau
seseorang dalam mengubah input menjadi output yang diinginkan. Dengan
demikian, berdasarkan penjelasan yang ada, dapat dipahami bahwa
produktivitas memiliki tiga unsur penting di dalamnya.
Pertama, efektivitas yang menjadi nilai ketepatan dalam memilih
cara untuk mendapatkan sesuatu atau mencapai tujuan. Kedua, efisiensi
yang menjadi nilai ketepatan dalam melaksanakan sesuatu dengan cara
menghemat sumber daya yang tersedia. Ketiga, kualitas yang menyatakan
tingkat pemenuhan atas berbagai persyaratan, spesifikasi, atau harapan
pelanggan.

Di sisi lain, para ahli juga memiliki pengertian tersendiri tentang


produktivitas. Pengertian produktivitas menurut para ahli adalah sebagai
berikut:
1. Eddy Herjanto

1
Eddy Herjanto berpendapat bahwa produktivitas adalah suatu nilai
yang menyatakan cara terbaik bagi suatu sumber daya untuk diatur dan
digunakan dalam mencapai tujuan secara maksimal.
2. Kung H. Chen, Thomas W. Lin, Blocher Edward J.
Kung H. Chen, Thomas W. Lin, dan Blocher Edward J.
berpendapat bahwa produktivitas adalah hubungan antara jumlah
output yang dihasilkan dengan jumlah input yang dibutuhkan untuk
menghasilkan output tersebut.
3. Husein Umar
Husein Umar berpendapat bahwa produktivitas adalah
perbandingan antara jumlah output yang dihasilkan dengan jumlah
input yang dibutuhkan untuk menghasilkan output tersebut.
4. Heny Kuswanti Daryanto
Heny Kuswanti Daryanto berpendapat bahwa produktivitas adalah
konsep yang merefleksikan hubungan antara hasil produk dengan
sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk tersebut.
5. Muchdarsyah Sinungan
Muchdarsyah Sinungan berpendapat bahwa produktivitas adalah
hubungan hasil nyata antara produk dan input yang sebenarnya.
6. J. Ravianto
Ravianto berpendapat bahwa produktivitas adalah hubungan antara
hasil kerja dengan suatu satuan waktu yang diperlukan untuk
menghasilkan sebuah produk.

2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas

Tidak hanya satu, nyatanya terdapat delapan faktor yang mampu


mempengaruhi produktivitas dalam ruang lingkup organisasi, yaitu faktor teknis,
faktor produksi, faktor organisasi, faktor personel, faktor finansial, faktor
manajemen, faktor lokasi, dan faktor pemerintah. Penjelasan lebih detail
mengenai berbagai faktor yang memengaruhi produktivitas dapat dilihat di bawah
ini:

1
1. Faktor Teknis

Beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam faktor teknis adalah


penentuan lokasi pabrik, ukuran pabrik, tata letak di dalam pabrik, mesin
produksi, cara menggunakan mesin dan berbagai peralatan lainnya,
pengembangan, serta penerapan sistem digital. Jangan sampai lengah, faktor
teknis sangat berpengaruh terhadap tingkat produktivitas perusahaan, sebab
tingkat produktivitas perusahaan akan semakin meningkat jika karyawannya
mampu beradaptasi dan menggunakan teknologi terbaru.

2. Faktor Produksi

Beberapa poin yang masuk dalam faktor produksi adalah perencanaan,


koordinasi, kualitas bahan baku, standarisasi proses produksi, dan
pengendalian produksi.

3. Faktor Organisasi

Terdapat lima poin yang masuk dalam faktor organisasi, yaitu jenis
organisasi yang diterapkan, cara mendefinisikan organisasi, otoritas dan
tanggung jawab individu maupun kelompok (departemen/tim), keahlian
pekerjaan, pembagian atau alokasi pekerjaan.

4. Faktor Personal

Terdapat enam poin yang masuk dalam faktor personal, yaitu kualitas
SDM, pelatihan serta pengembangan SDM, penempatan posisi, kesempatan
berkarier, kesempatan untuk mengemukakan pendapat, dan kondisi lingkungan
kerja.

5. Faktor Finansial

Seperti yang sudah kita ketahui, seluruh bisnis dapat berjalan dengan baik
jika memiliki kondisi finansial yang baik. Dengan demikian, pengelolaan
keuangan atau pengendalian keuangan serta modal kerja harus dilakukan
dengan penuh perhitungan. Tingkat produktivitas perusahaan atau organisasi

1
pun akan menjadi lebih baik jika manajemen keuangan dapat dijalankan
dengan baik.

6. Faktor Manajemen

Manajemen perusahaan harus mampu memaksimalkan sumber daya yang


tersedia agar dapat menghasilkan sesuatu dengan biaya yang efisien. Adanya
pemanfaatan teknologi terbaru dalam suatu produksi, lingkungan kerja yang
baik, dan motivasi yang tinggi terhadap karyawan, secara signifikan juga
mampu meningkatkan produktivitas perusahaan.

7. Faktor Lokasi

Tingkat produktivitas suatu perusahaan juga bisa dipengaruhi oleh


faktor lokasi. Beberapa poin yang masuk dalam faktor lokasi adalah jarak
lokasi dengan sumber bahan baku, jarak dengan pasar, fasilitas
infrastruktur, keahlian SDM, dan lain sebagainya.

8. Faktor Pemerintah

Berbagai peraturan dan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah


juga dapat mempengaruhi tingkat produktivitas suatu organisasi, seperti
peraturan ketenagakerjaan, kebijakan fiskal, dan lain sebagainya.

2.6 Pelayanan

Pelayanan dalam hal ini sangat erat kaitannya dengan hal pemberian
kepuasaan terhadap pelanggan, pelayanan dengan mutu yang baik dapat
memberikan kepuasaan yang baik pula bagi pelanggannya, sehingga pelanggan
dapat lebih merasa diperhatikan akan keberadaanya oleh pihak perusahaan.

Dalam bukunya yang bertajuk Hubungan Masyarakat Membina Hubungan


Baik Dengan Publik (2001 : 138), Loina beranggapan bahwa : Pelayanan
merupakan suatu proses keseluruhan dari pembentukan citra perusahaan, baik
melalui media berita, membentuk budaya perusahaan secara internal, maupun

1
melakukan komunikasi tentang pandangan perusahaan kepada para pemimpin
pemerintahan serta publik lainnya yang berkepentingan.

Menurut Moenir dalam bukunya Manajemen Pelayanan Umum Di


Indonesia, mengatakan bahwa : ” Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan
melelui aktivitas orang lain secara langsung.” (Moenir, 1992 : 16). Penekanan
terhadap definisi pelayanan diatas adalah pelayanan yang diberikan menyangkut
segala usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka mencapai tujuan guna
untuk mendapatkan kepuasan dalan hal pemenuhan kebutuhan.

Sedangkan Brata mengeluarkan definisi yang berbeda dalam karyanya


yang berjudul Dasar-Dasar Pelayanan Prima, mengatakan bahwa : ”Suatu
pelayanan akan terbentuk karena adanya proses pemberian layanan tertentu dari
pihak penyedia layanan kepada pihak yang dilayanai.” (Brata, 2003 : 9)

Selain itu Brata juga menambahkan bahwa suatu layanan dapat terjadi
antara seseorang dengan seseorang, seseorang dengan kelompok, ataupun
kelompok dengan seseorang seperti halnya orang-orang yang berada dalam
sebuah organisasi.Yang memberikan layanan kepada orang-orang yang berada
disekitarnya yang membutuhkan informasi organisasi tersebut.

Dan jika dikaitkan dengan masalah penelitian ini, maka hal ini dapat
dilihat dari peran dan fungsi Humas itu sendiri dalam menjalankan setiap
program-program kegiatannya, dengan kata lain pemberian pelayanan yang
dilakukan oleh Humas Carrefour dapat terlihat dari bagaimana Humas itu
memanfaatkan salah satu media informasi eksternal sebagai alat perantara dalam
menunjang kegiatan komunikasi antara perusahaan dengan Publik eksternalnya,
yakni para pelanggan pada khususnya.

2.7 Puskesmas

1
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksana teknis
dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatau wilayah kerja (Depkes, 2011).

Jadi dengan adanya Puskesmas di setiap kecamatan atau tingkat lebih


rendah lainnya diharapkan seluruh warga mendapat akses kesehatan yang merata.

Puskesmas ini adalah unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai


pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu yang
berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalarn suatu
wilayah tertentu (Azrul Azwar, 1996).

Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang


menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata
dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif
masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa
mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan (Depkes, 2009).

2.8 Hubungan Konseptual Variabel Disiplin dengan Produktivitas


Untuk mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan sebelumnya, perlu
diterapkan prinsip-prinsip manajemen sebaik-baiknya. Pelaksaan prinsip
manajemen ini tidak lain dimaksudkan agar pekerjaan yang di lakukan para
pegawai terarah kepada sasaran atau tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya.
Salah satu prinsip manajemen yang paling penting adalah displin
(discipline) kerja. Dengan adanya displin kerja ini, pegawai diharapkan akan
adanya perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang menjadi
tanggungjawabnya serta dapat meningkatkan produktivitas kerja dari pegawai
tersebut pula dalam rangka pencapaian tujuan organisai.

1
Menurut Amriany, dkk dalam Anggraeni (2008) menyebutkan aspek-aspek
disiplin kerja yaitu :
1. Kehadiran
2. Waktu kerja
3. Kepatuhan terhadap perintah
4. Kepatuhan terhadap aturan
5. Produktivitas kerja
6. Pemakaian seragam
Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa disiplin memiliki andil
besar dalam terciptanya produktivitas kerja pegawai dalam suatu organisasi.

2.9 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis


1. Kerangka Pemikiran
Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Disiplin terhadap Produktivitas Kerja
Pelayanan di Puskesmas Buahdua Kabupaten Sumedang. Pada dasarnya
pengertian disiplin merupakan sikap mental yang tercermin dalam perbuatan
tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau
ketaatan terhadap peraturan, ketentuan, etika, norma dan kaidah yang berlaku.
Berikut adalah pengertian disiplin menurut para ahli :
Menurut Hasibuan dalam bukunya Dasar Kunci Keberhasilan Manajemen
Sumber Daya Manusia (2001 : 193) : ”Disiplin adalah kesadaran dan kesediaan
orang-orang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku”.
Sedangkan menurut Moenir (2002) : “Disiplin adalah suatu bentuk ketaatan
terhadap aturan, baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah ditetapkan. Disiplin
harus ditumbuhkembangkan agar tumbuh pula ketertiban dan efisien.”
Menurut Amriany, dkk dalam Anggraeni (2008) menyebutkan aspek-aspek
disiplin kerja yaitu :
1. Kehadiran
Seseorang dijadwalkan untuk bekerja harus hadir tepat pada waktunya
tanpa alasan apapun.
2. Waktu kerja

1
Waktu kerja merupakan jangka waktu saat bekerja yang bersangkutan
harus hadir untuk memulai pekerjaan, waktu istirahat, dan akhir
pekerjaan. Mencetak jam kerja pada kartu hadir merupakan sumber data
untuk mengetahui tingkat disiplin karyawan.
3. Kepatuhan terhadap perintah
Kepatuhan yaitu jika seseorang melakukan apa yang dikatakan
kepadanya.
4. Kepatuhan terhadap aturan
Serangkaian aturan yang dimiliki perusahaan merupakan tuntutan bagi
karyawan agar patuh, sehingga dapat membentuk perilaku yang
memenuhi standar perusahaan.
5. Produktivitas kerja
Yaitu menghasilkan lebih banyak dan berkualitas baik dengan usaha
yang sama.
6. Pemakaian seragam
Sikap karyawan terutama lingkungan organisasi menerima seragam kerja
setiap dua tahun sekali.
Ditinjau dari aspek disiplin kerja diatas, produktivitas kerja memiliki peran
salah satunya untuk menghasilkan output lebih banyak dan berkualitas dengan
usaha yang sama, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana dan tujuan yang
telah ditetapkan akan tercapai.
Produktivitas kerja merupakan aspek penting dari keberhasilan suatu
organisasi baik pemerintah maupun swasta. Mengingat tujuan semua stakeholder
dalam suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta sama maka untuk mecapai
produktivitas kerja tersebut yang diharapkan oleh setiap organisasi adalah
ditanamkannya sikap disiplin dalam diri setiap stakeholder yang bersangkutan.
Jika setiap pegawai atau stakeholder yang berada dalam suatu organisasi memiliki
disiplin kerja maka produktivitas kerja pun akan meningkat, sebaliknya jiga
disiplin kerja itu tidak dimiliki oleh setiap stakeholder maka tingkat produktivitas
kerja pegawai cenderung rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa disiplin ini
memiliki pengaruh kuat terhadap produktivitas kerja pegawai dalam suatu
organisasi.
Berikut adalah kerangka pemikiran dari Pengaruh Disiplin terhadap
Produktivitas Kerja Pegawai di Kantor Kecamatan Buahdua Kabupaten
Sumedang.

Gambar 2.1

1
Kerangka Pemikiran Penelitian

Variabel Bebas X Variabel Terikat Y


Disiplin Produktivitas Kerja
(Hasibuan, 2012 : 195-198) (Balai Pengembangan
Produktivitas Daerah dalam
Tujuan dan kemampuan Umar, 2003)

Teladan pimpinan Sikap kerja


Tingkat keterampilan
Balas jasa
Hubungan antar tenaga kerja
Keadilan dan pimpinan
Efesiensi tenaga kerja
Waskat Manajemen produktivitas
Kewiraswastaan.
Sanksi hukuman

Ketegasan
2. Hepotesis Penelitian
Hipotesis kemanusiaan
Hubungan merupakan jawaban teoritis terhadap rumusan masalah, bukan
jawaban empiris. ”empiris diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian” (Sugiono, 2015 : 159).
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas penulis mengajukan hipotesis
penelitian sebagai berikut :
1. Disiplin di Kantor Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang baik.

2. Produktivitas Kerja Pegawai di Kantor Kecamatan Buahdua Kabupaten

Sumedang baik.

3. Terdapat hubungan antara Disiplin terhadap Produktivitas Kerja Pegawai

di Kantor Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang.

4. Terdapat pengaruh antara Disiplin terhadap Produktivitas Kerja Pegawai

di Kantor Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang.

Dari uraian di atas, maka penulis mempunyai beberapa hipotesis statistik

sebagai berikut:

1
1. Ho : ρ < 75%, artinya Disiplin di Kantor Kecamatan Buahdua Kabupaten

Sumedang kurang dari 75% dari kriteria ideal.

Ha : ρ ≥ 75 %, artinya Disiplin di Kantor Kecamatan Buahdua Kabupaten

Sumedang mencapai lebih besar dari atau sama dengan 75% dari kriteria

ideal.

2. Ho : ρ < 75%, artinya Produktivitas Kerja Pegawai di Kantor Kecamatan

Buahdua Kabupaten Sumedang kurang dari 75% dari kriteria ideal.

Ha : ρ ≥ 75%, artinya Produktivitas Kerja Pegawai di Kantor Kecamatan

Buahdua Kabupaten Sumedang mencapai lebih dari atau sama dengan

75% dari kriteria ideal.

3. Ho : rxy = 0, artinya tidak terdapat hubungan yang positif dan

signifikan antara Disiplin dengan Produktivitas Pelayanan di Puskesmas

Buahdua Kabupaten Sumedang.

Ha : rxy ≠ 0, artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara

Disiplin dengan Produktivitas Pelayanan di Puskesmas Buahdua

Kabupaten Sumedang.

4. Ho : α = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

antara Disiplin dengan Pelayanan di Puskesmas Buahdua Kabupaten

Sumedang.

5. Ha : α ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

Disiplin dengan Produktivitas Pelayanan di Puskesmas Buahdua

Kabupaten Sumedang.

1
BAB III
METODE PENELITIAN
Metodologi Penelitian pada umumnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metodologi penelitian
adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang
diperlukan guna menjawab persoalan yang sedang diselidiki atau diteliti.
3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah Puskesmas Kecamatan Buahdua kabupaten


Sumedang, yang terletak di Jl. Pasir Picung, Kec. Buah Dua, Kabupaten
Sumedang

3.2 Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah individu yang dijadikan sumber informasi yang


dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian. Adapun subjek penelitiam ini
adalah karyawan Puskesmas Kecamatan Buahdua kabupaten Sumedang.

1
Objek dalam penelitian ini adalah pengaruh disipllin terhadap produktivitas
pelayanan di Puskesmas Kecamatan Buahdua kabupaten Sumedang. Objek
penelitian adalah masalah atau tema yang akan diteliti.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian. Adapun yang menjadi populasi


dalam penelitian ini adalah karyawan Puskesmas Kecamatan Buahdua kabupaten
Sumedang yang berjumlah 18 orang. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 18
orang yang terdiri 1 orang Kepala Puskesmas dan 5 orang Dokter 5 orang bidan
dan 7 orang perawat . Karena jumlah populasi sedikit maka seluruhnya dijadikan
sampel, dengan Pengambilan sampel menggunakan metode sampling jenuh adalah
teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi dijadikan sampel. Hal
ini dilakukan karena jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah
lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota pupulasi dijadikan
sampel.

3.4 Sumber Data


Penelitian ini bersifat lapangan (field research). Sumber data dalam penelitian
ini dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok, yaitu :
a. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh penulis secara
langsung melalui objek yang dituju atau diteliti. Adapun data primer ini
diperoleh dengan cara menyebarkan angket kepada Pegawai dan juga
wawancara terhadap kepala puskesmas.
b. Data sekunder, yaitu data yang tidak berhubungan langsung dengan
responden yang diteliti dan merupakan data pendukung bagi penelitian
yang dilakukan. Data ini diperoleh dari dokumentasi puskesmas dan dari
perpustakaan dengan cara memperhatikan dan mengkaji kitab-kitab yang
ada kaitannya dengan permasalahan ini.
3.5 Teknik Pengumpulan Data

1
Metode pengumpulan data adalah penelitian lapangan (Field Research). yang
dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan langsung pada instansi yang
menjadi objek untuk mendapatkan data primer (data yang diperoleh langsung dari
Puskesmas Buahdua Sumedang).

Data Primer ini di dapat melalui teknik-teknik sebagai berikut:

Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung diperusahaan yang


menjadi objek penelitian. Data yang diperoleh merupakan data primer yang
diperoleh dengan cara:

a. Observasi (Pengamatan Langsung)

yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian


dengan memperoleh data. kegiatan observasi yang dilakukan dengan mengamati
Puskesmas sekeloa Bandung yang berhubungan dengan variabel penelitian.
sehingga mendapatkan hasil observasi yang dijadikan pendukung dalam
menganalisis dan mengambil kesimpulan

b. Wawancara atau interview

yaitu teknik pengumpulan informasi dengan cara melakukan tanya jawab


langsung dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan masalah yang di bahas dalam
penelitian. dalam teknik wawancara ini, penulis mengadakan tanya jawab kepada
sumber yang dapat memberikan data dan informasi. informasi itu berupa yang
berkaitan dengan disiplin kerja, terhadap kinerja pelayanan kesehatan
implikasinya pada kepuasan pasien.

c. Kuesioner

yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memberikan


pertanyaanpertanyaan atau pernyataan tertulis kepada pihak-pihak yang dianggap
dapat memberikan informasi sesuai kebutuhan. kuesioner tersebut berisi daftar
pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian ini. hasil kuesioner ini berupa

1
data-data mengenai disiplin kerja terhadap kinerja pelayanan kesehatan
Implikasinya pada kepuasan pasien.

3.6 Uji Validitas

Menurut Syopian Siregar (2012:162) Uji Validitas yaitu menunjukan


sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin di ukur (Valid
measure if it sccesfully measure the phenomenon).

Pengujian Validitas dilakukan adalah menghitung dengan menggunakan


teknik korelasi masing- masing pernyataan dengan skor total. Adapun rumus dari
pada korelasi product moment adalah sebagai berikut:

r =n(∑ xy) − (∑ x)(∑ y)


√[n(∑ x2 ) − (∑ x)2|n(∑ x2) − (∑ y)2]

Sumber: Sugiyono (2008:248)

keterangan :

r = koefisien korelasi product moment n = Jumlah responden

x = Skor Variabel (jawaban responden)

y = Skor total variabel untuk responden n Suatu instrumen dikatakan valid, bila:

1. Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Sugiyono,1999)


2. Jika Koefisien korelasi product moment> r-tabel (α; n − 2), n = jumlah
sampel.
3. Nilai Sig. ≤ α

Uji Reabilitas

Menurut Syofian Siregar (2012:173) Reliabilitas adalah untuk mengetahui


sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua

1
kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur
yang sama pula.

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah
Teknik Alpa Cronbach yaitu teknik yang digunakan untuk menentukan apakah
suatu instrumen penelitian reliabel atau tidak. bila jawaban yang diberikan
respoden berbentuk skala seperti 1-3 , dan 1-5, serta 1-7 atau jawaban responden
yang menginterperetasikan penilaian sikap.

Tahapan perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan teknik Alpha


Cronbach, yaitu:

a. Menentukan nilai varians setiap butir pertanyaan

b. Menentukan nilai varians total

c. Menentukan relibilitas instrument

dimana:

n = Jumlah sampel

x = Nilai skor yang dipilih σ2 = Varians Total

1
∑ σ2 = Jumlah varians butir

k = Jumlah butir pertanyaan

r11 = Koesfisien reliabilitas instrumen

Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan penggunaan teknik


ini, bila koefisien reabilitas (r11) > 0,7.

3.7 Pengujian Hipotesis

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakkan sebelumnya, dalam


penelitian ini yang akan diuji Pengaruh Disiplin Kerja (X) terhadap Kinerja
Pelayanan Kesehatan (Y) dan Implikasinya Pada Kepuasan Pasien (Z).dengan
menggunakan uji statistik yaitu menggunakan perhitungan analisis jalur dan
korelasi. Berkaitan dengan data yang digunakan pada penelitian ini merupakan
data populasi.

Jadi koefisien jalur yang diperoleh langsung dibandingkan dengan nol.


Pada pengujian ini apabila nilai koefisien jalur variabel yang sedang diuji tidak
sama dengan nol, maka Ho ditolak dan sebaliknya apabila koefisien jalur variabel
yang sedang diuji sama dengan nol maka Ho diterima. Pada pengujian nilai
koefisien jalur variabel independen tidak sama dengan nol, maka Ho ditolak dan
sebaliknya apabila semua koefisien jalur sama dengan nol, maka Ho diterima.

Menetapkan Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis penelitian, maka peneliti


menetapkan dua hipotesis yang digunakan untuk uji statistiknya, yaitu hipotesis
nol (H0) yang diformulasikan untuk ditolak, dan hipotesis alternative (Ha) yaitu
hipotesis yang diformulasikan untuk diterima dengan perumusan sebagai berikut:

a. H0: Pyx = 0 Artinya tidak terdapat pengaruh Disiplin terhadap Kinerja


Pelayanan Kesehatan

1
Ha : Pyx ≠ 0 Artinya terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja
pelayanan kesehatan.

H0: Pzy = 0 Artinya tidak terdapat pengaruh kinerja pelayanan kesehatan


terhadap kepuasan pasien.

Ha : Pyx ≠ 0 Artinya terdapat pengaruh kinerja pelayanan kesehatan terhadap


kepuasan pasien.

H0: Pzε = 0 Artinya tidak terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap


kepuasan pasien melalui kinerja pelayanan kesehatan.

H0: Pzε ≠ 0 Artinya terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kepuasan


pasien melalui kinerja pelayanan kesehatan.

Daftar Pustaka
Albert Kurniawan, Metoderiset untuk Ekonomi dan Bisnis, Alfabeta, Bandung,
2014.
Amiruddin SE, M.Si, Pengaruh Etos Kerja, Disiplin Dan Motivasi Terhadap
Kinerja Pegawai Pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Biak
Numfor, (Biak: IYB, 2015)
Ananto pramandhika, Motivasi Kerja dalam Islam, (semarang: undip, 2011)
Djam’in Satori, dan Aan Komariah, Metodologi penelitian kualitatif (Bandung:
Alfabeta, 2014)
Djamil Hasim, Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Iklim Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai Pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Biak Numfor,
(Purworejo : Qiara Media, 2019)
Ernie Tusnawati dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta:
Kencana, 2009)

1
Fahmi Irham, Manajemen Sumber Daya Manusia Teori dan Aplikasi, (Bandung:
Alfabeta, 2016)
Fuad mas’ud, Survai Diagnosis Organisasional (Konsep dan Aplikasi), (Semarang:
UNDIP, 2004)
Website :
Rismayadi, B. 2016. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKTIVITAS. Dikutip Mei 2019
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://
repository.ubpkarawang.ac.id/download.php%3Fid
%3D97&ved=2ahUKEwiG9ZiZiIfjAhXHN48KHSoHCuwQFjAEegQIBhAB
&usg=AOvVaw1cXIIuA415dmna_-xr_K-b
Syahyuti. 2011. Definisi, Variabel, Indikator, dan Pengukuran dalam Ilmu Sosial.
Dikutip April 2019
http://syahyutivariabel.blogspot.com/2011/08/indikator-produktivitas.html?m-0

Yani, A. 2010. Bab ii kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis – repo unpas.
Dikutip April 2019
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://
repository.unpas.ac.id/157/4/BAB
%2520II.pdf&ved=2ahUKEwjZoNvH84bjAhVOWH0KHRQ2BQAQFjADe
gQIBxAC&usg=AOvVaw03Tv19bMF3LVc_eVwegrA3

1
LAMPIRAN

KUESIONER

Identifikasi Responden :

Harap responden mengisi dengan sebenarnya :

1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. Usia :
4. Pendidikan :
5. Posisi/Jabatan :
6. Lamanya bekerja :

Petunjuk Pengisian :

1
Adapun petunjuk untuk mengisi kuesioner ini, sebagai berikut :

1. Berikan tanda “Checklist” ()pada pilihan yang tersedia . yang sesuai


dengan pendapat anda.
2. Dimohon kuesioner diisi sesuai denga napa yang dirasakan, sesuai bobot
yang peneliti berikan.
3. Kuesioner ini terdiri dari 40 pertanyaan dimana setiap pertanyaan terapat
kolom keterangan yang dapat Bapak/Ibu isi apabila dibutuhkan.

Keterangan :

SS : Sangat Setuju diberi nilai 5

S : Setuju diberi nilai 4

CS : Cukup Setuju diberi nilai 3

TS : Tidak Setuju diberi nilai 2

STS : Sangat Tidak Setuju diberi nilai 1

DISIPLIN KERJA (X)

NO PERTANYAAN SS S CS TS STS
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

1
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

Anda mungkin juga menyukai