Oleh :
i
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan
kepada penulis. Tentunya ada hal-hal yang penulis berikan kepada rekan-rekan
semua dari hasil laporan penelitian ini. Karena itu penulis berharap semoga
laporan penelitian ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita semua.
Semoga laporan penelitian yang penulis buat ini dapat membuat kita mencapai
kehidupan yang lebih baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
ii Hal
LEMBAR JUDUL
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
2.4 Produktivitas.................................................................................10
2.6 Pelayanan......................................................................................13
2.7 Puskesmas.....................................................................................14
1. Kerangka Pemikiran................................................................16
2. Hipotesis..................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Hal ini akan menjadi masalah jika penggunaaan waktu yang kurang tepat
tentunya pelayanan akan tertunda dan mencerminkan tenaga kesehatan belum
semaksimal mungkin membantu dalam proses penyembuhan klien bahkan
sebaliknya dapat menjadi masalah bagi profesi kesehatan dimata masyarakat
(Suryati Kasim, 2013:01). hal tersebut dapat menimbulkan ketidakpuasan
terhadap pasien, dimana pasien sudah menunggu lama akan tetapi para petugas
pelayanan belum datang, maka hal tersebut menjadi masalah.untuk mendapatkan
image yang baik dimata masyarakat tentang pelayanan publik di bidang kesehatan
masarakat, maka para petugas harusnya mempunyai komitmen terhadap tujuan
dengan cara mengutamakan kepuasan terdapat pelanggan.
1
UPTD Kesehatan/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan disuatu wilayah kerja itu sendiri.
1
2. Kinerja karyawan yang kurang disiplin menyebabkan produktivitas di
Puskesmas Buahdua sangat rendah.
1
3. Untuk mengetahui besar pengaruh kinerja pelayanan kesehatan terhadap
kepuasan pasien di Puskesmas Buahdua Kabupaten Sumedang
4. Untuk mengetahui besar pengaruh disiplin kerja terhadap kepuasan pasien
melalui kinerja pelayanan kesehatan di Puskesmas Buahdua Kabupaten
Sumedang.
B. Manfaat Penelitian
1. Sebagai salah satu tugas mata kuliah MPA Kualitatif Fakultas Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sebelas April Sumedang.
2. Bagi Penyusunan proposal ini diharapkan dapat memperluas wawasan
berfikir serta pengetahuan penulis dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan yang sudah diperoleh untuk dilaksanakan dilapangan.
3. Bagi Puskesmas Buahdua Kabupaten Sumedang hasil penelitian ini
diharapkan dapat menambah masukan dalam menyusun kebijakan agar
kinerja karyawan lebih baik lagi.
4. Bagi akademis sebagai tambahan khasanah perpustakaan dan referensi bagi
pihak-pihak lain dalam meneliti masalah selanjutnya dimasa yang akan
datang.
1
untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam jabatan atau kegiatan tertentu
dengan memperoleh imbalan yang dibayarkan berdasarkan periode tertentu,
penyelesaian pekerjaan, atau ketentuan lain yang ditetapkan pemberi kerja,
termasuk orang pribadi yang melakukan pekerjaan dalam jabatan negeri.
5. Menurut UU No 25 tahun 1992, koperasi dapat diartikan sebagai sebuah
badan usaha yang beranggotakan sekumpulan orang yang kegiatannya
berlandaskan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi kerakyatan
yang berasas kekeluargaan. Sementara itu, menurut bapak proklamator kita,
Mohammad Hatta, yang sekaligus menjadi bapak Koperasi, koperasi adalah
suatu jenis badan usaha bersama yang menggunakan asas kekeluargaan dan
gotong royong.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1
dalam melaksanakan peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun
tidak.
3. Menurut Sastrohardiwiryo (2003)
Disiplin kerja, ialah suatu sikap yang menghargai, menghormati,
taat dan patuh terhadap peraturan-peraturan yang berlaku dalam
perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Dan sanggung
menjalankannya, tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanki yang
berlaku, apabila melanggar tugas dan wewenang yang telah diberikan
dalam perusahaannya.
4. Menurut Sutrisno (2009)
Disiplin kerja yakni, perilaku seseorang ang menyesuaikan denga
peraturan, prosedur kerja yang berlaku atau disiplin adalah sikap, tingkah
laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari
organisasi/perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis.
5. Menurut Sinambela (2018) menyimpulkan bahwa:
Disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan karyawan menaati
semua peraturan organisasi/perushaan dan norma-norma sosial yang
berlaku. Dengan demikian, disiplin kerja merupakan suatu alat yang
digunakan pimpinan untuk berkomunikasi dengan pegawai agar mereka
bersedia untuk mengubah perilaku mereka mengikuti aturan main yang
ditetapkan. Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi. Artinya,
tanpa dukungan disiplin kerja pegawai yang baik, sulit bagi organisasi
terebut untuk mewujudkan tujuannya. Jadi, kedisiplinan adalah kunci
keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.
Berdasarkan pendapat para ahli dapat kita tarik kesimpulan bahwa
disiplin kerja adalah tindakan manajemen untuk mendorong agar para
anggota organisasi/perusahaan memenuhi berbagai ketentuan dan
peraturan yang berlaku berupa tata tertib dan adanya sanksi bagi yang
melanggarnya.
1
Jika Grameds ingin menjadi karyawan yang disiplin, alangkah lebih
baiknya anda mengenal jeni-jenis disiplin kerja yang akan dipaparkan di
bawah ini dalam versi Handoko (2011) sebagai berikut:
1. Disiplin Preventif
Dalam disiplin ini, kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong
para karyawan agar mampu mengikuti berbaga standarisasi dan aturan,
sehingga hal tersebut dapat mencegah penyelewengan-penyelewengan
yang mungkin terjadi.
2. Disiplin Korektif
Dalam disiplin ini, kegiatan yang diambil untuk menangani
pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari
pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut.
3. Aturan Kompor Panas
Dalam disiplin ini, pada hakekatnya menyatakan bahwa tindakan
kedisplinan hendaknya memiliki ciri-ciri yang sama dengan sanksi
yang diterima seseorang karena telah menyentuh sebuah kompor
panas.Motivasi berasal dart kata latin "Movere” yang berarti dorongan
atau daya penggerak. Menurut konsep teori dart Fahmi Irham (2016)
bahwa motivasi adalah aktivitas pelaku sebagai energy untuk bangkit
memenuhi kebutuhan dan tugas pekerjaan sesuai tujuan yang di
tetapkan. Sedangkan menurut David McClelland dalam Darmawan
(2013) menyatakan bahwa motivasi kerja adalah segala sesuatu yang
mendorong seseorang untuk melaksanakan tugasnya untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Motivasi kerja merupakan kondisi yang
betpengaruh untuk membangkitkan semangat karyawan dalam bekerja
untuk mencapai tujuan organisasi.
4. Disiplin Progresif
Dalam disiplin ini, memberikan hukuman-hukuman yang lebih
berat terhadap pelanggaran-pelanggaran yang terus berulang.
Tujuannya ialah memberikan kesempatan kepada karyawan untuk
1
mengambil tindakan korektif sebelum hukuman-hukuman yang lebih
serius dilaksanakan.
5. Indikator Disiplin Kerja
Didalam disiplin kerja juga ada indikator beserta aspek yang akan
digunakan dalam menilai sikap disiplin kerja karyawan, untuk itu simak
pembahasan indikator beserta aspek disiplin kerja dibawah ini, yakni;
a. Tepat Waktu
Tepat waktu disini diartikan bahwa anda dapat menilai karyawan
dari bagaimana disiplin dari waktu yang telah ditetapkan oleh
perusahaan, meliputi kehadiran dan kepatuhan karyawan
melaksanakan tugas dengan tepat waktu dan benar. Misalnya,
perusahaan menetapkan jam kerja pada pukul 07.00 wib s/d 16.00 wib,
maka sebagai karyawan harus hadir dan selesai sesuai jam kerja yang
telah ditentukan. Selain itu, jika perusahaan membetikan tugas yang
harus diselesaikan, maka karyawan harus menyerahkan tugas harus
tepat waktu.
b. Taat Terhadap Peraturan dalam Perusahaan
Karyawan yang disiplin harus taat terhadap peraturan dalam
perusahaan. Peraturan maupun tata tertib harus dibuat agar tujuan
suatu perusahaan dapat dicapai dengan baik. Untuk itu dibutuhkan
sikap kesetiaan dari karyawan terhadap komitmen yang telah
ditetapkan pada perusahaan. Kesetiaan disini diartikan patuh dan taat
dalam melaksanakan perintah dari atasan dan peraturan tata tertib yang
telah ditetapkan. Serta ketaatan karyawan dalam menggunakan
kelengkapan pakaian seragam yang telah ditentukan organisasi atau
perusahaan.
c. Tanggung Jawab dalam Bertugas
Seorang karyawan harus memiliki tanggung jawab dalam bertugas.
Salah satu wujud sebagai tanggung jawab karyawan yakni penggunaan
dan pemeliharaan peralatan yang sebaik-baiknya, sehingga dapat
1
menunjang kegiatan kantor berjalan dengan lancar. Serta adanya
kesanggupan dalam menghadapi pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya sebagai seorang karyawan yang dapat dihandalkan.
2.4 Produktivitas
Produktivitas berasal dari kata bahasa Inggris productivity yang
merupakan gabungan dari dua kata, yaitu product dan activity. Jika dilihat
berdasarkan asal katanya, produktivitas memiliki arti suatu bentuk
aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan produk barang atau jasa.
Secara umum, produktivitas adalah kemampuan setiap orang, sistem, atau
suatu perusahaan dalam menghasilkan produk barang atau jasa dengan
cara memanfaatkan sumber daya secara efektif dan efisien.
Arti kata produktivitas sendiri masih memiliki nilai yang sama
dengan daya produksi dan keproduktifan. Kata tersebut sering digunakan
untuk menilai tingkat efisiensi mesin, pabrik, perusahaan, sistem atau
seseorang dalam mengubah input menjadi output yang diinginkan. Dengan
demikian, berdasarkan penjelasan yang ada, dapat dipahami bahwa
produktivitas memiliki tiga unsur penting di dalamnya.
Pertama, efektivitas yang menjadi nilai ketepatan dalam memilih
cara untuk mendapatkan sesuatu atau mencapai tujuan. Kedua, efisiensi
yang menjadi nilai ketepatan dalam melaksanakan sesuatu dengan cara
menghemat sumber daya yang tersedia. Ketiga, kualitas yang menyatakan
tingkat pemenuhan atas berbagai persyaratan, spesifikasi, atau harapan
pelanggan.
1
Eddy Herjanto berpendapat bahwa produktivitas adalah suatu nilai
yang menyatakan cara terbaik bagi suatu sumber daya untuk diatur dan
digunakan dalam mencapai tujuan secara maksimal.
2. Kung H. Chen, Thomas W. Lin, Blocher Edward J.
Kung H. Chen, Thomas W. Lin, dan Blocher Edward J.
berpendapat bahwa produktivitas adalah hubungan antara jumlah
output yang dihasilkan dengan jumlah input yang dibutuhkan untuk
menghasilkan output tersebut.
3. Husein Umar
Husein Umar berpendapat bahwa produktivitas adalah
perbandingan antara jumlah output yang dihasilkan dengan jumlah
input yang dibutuhkan untuk menghasilkan output tersebut.
4. Heny Kuswanti Daryanto
Heny Kuswanti Daryanto berpendapat bahwa produktivitas adalah
konsep yang merefleksikan hubungan antara hasil produk dengan
sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk tersebut.
5. Muchdarsyah Sinungan
Muchdarsyah Sinungan berpendapat bahwa produktivitas adalah
hubungan hasil nyata antara produk dan input yang sebenarnya.
6. J. Ravianto
Ravianto berpendapat bahwa produktivitas adalah hubungan antara
hasil kerja dengan suatu satuan waktu yang diperlukan untuk
menghasilkan sebuah produk.
1
1. Faktor Teknis
2. Faktor Produksi
3. Faktor Organisasi
Terdapat lima poin yang masuk dalam faktor organisasi, yaitu jenis
organisasi yang diterapkan, cara mendefinisikan organisasi, otoritas dan
tanggung jawab individu maupun kelompok (departemen/tim), keahlian
pekerjaan, pembagian atau alokasi pekerjaan.
4. Faktor Personal
Terdapat enam poin yang masuk dalam faktor personal, yaitu kualitas
SDM, pelatihan serta pengembangan SDM, penempatan posisi, kesempatan
berkarier, kesempatan untuk mengemukakan pendapat, dan kondisi lingkungan
kerja.
5. Faktor Finansial
Seperti yang sudah kita ketahui, seluruh bisnis dapat berjalan dengan baik
jika memiliki kondisi finansial yang baik. Dengan demikian, pengelolaan
keuangan atau pengendalian keuangan serta modal kerja harus dilakukan
dengan penuh perhitungan. Tingkat produktivitas perusahaan atau organisasi
1
pun akan menjadi lebih baik jika manajemen keuangan dapat dijalankan
dengan baik.
6. Faktor Manajemen
7. Faktor Lokasi
8. Faktor Pemerintah
2.6 Pelayanan
Pelayanan dalam hal ini sangat erat kaitannya dengan hal pemberian
kepuasaan terhadap pelanggan, pelayanan dengan mutu yang baik dapat
memberikan kepuasaan yang baik pula bagi pelanggannya, sehingga pelanggan
dapat lebih merasa diperhatikan akan keberadaanya oleh pihak perusahaan.
1
melakukan komunikasi tentang pandangan perusahaan kepada para pemimpin
pemerintahan serta publik lainnya yang berkepentingan.
Selain itu Brata juga menambahkan bahwa suatu layanan dapat terjadi
antara seseorang dengan seseorang, seseorang dengan kelompok, ataupun
kelompok dengan seseorang seperti halnya orang-orang yang berada dalam
sebuah organisasi.Yang memberikan layanan kepada orang-orang yang berada
disekitarnya yang membutuhkan informasi organisasi tersebut.
Dan jika dikaitkan dengan masalah penelitian ini, maka hal ini dapat
dilihat dari peran dan fungsi Humas itu sendiri dalam menjalankan setiap
program-program kegiatannya, dengan kata lain pemberian pelayanan yang
dilakukan oleh Humas Carrefour dapat terlihat dari bagaimana Humas itu
memanfaatkan salah satu media informasi eksternal sebagai alat perantara dalam
menunjang kegiatan komunikasi antara perusahaan dengan Publik eksternalnya,
yakni para pelanggan pada khususnya.
2.7 Puskesmas
1
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksana teknis
dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatau wilayah kerja (Depkes, 2011).
1
Menurut Amriany, dkk dalam Anggraeni (2008) menyebutkan aspek-aspek
disiplin kerja yaitu :
1. Kehadiran
2. Waktu kerja
3. Kepatuhan terhadap perintah
4. Kepatuhan terhadap aturan
5. Produktivitas kerja
6. Pemakaian seragam
Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa disiplin memiliki andil
besar dalam terciptanya produktivitas kerja pegawai dalam suatu organisasi.
1
Waktu kerja merupakan jangka waktu saat bekerja yang bersangkutan
harus hadir untuk memulai pekerjaan, waktu istirahat, dan akhir
pekerjaan. Mencetak jam kerja pada kartu hadir merupakan sumber data
untuk mengetahui tingkat disiplin karyawan.
3. Kepatuhan terhadap perintah
Kepatuhan yaitu jika seseorang melakukan apa yang dikatakan
kepadanya.
4. Kepatuhan terhadap aturan
Serangkaian aturan yang dimiliki perusahaan merupakan tuntutan bagi
karyawan agar patuh, sehingga dapat membentuk perilaku yang
memenuhi standar perusahaan.
5. Produktivitas kerja
Yaitu menghasilkan lebih banyak dan berkualitas baik dengan usaha
yang sama.
6. Pemakaian seragam
Sikap karyawan terutama lingkungan organisasi menerima seragam kerja
setiap dua tahun sekali.
Ditinjau dari aspek disiplin kerja diatas, produktivitas kerja memiliki peran
salah satunya untuk menghasilkan output lebih banyak dan berkualitas dengan
usaha yang sama, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana dan tujuan yang
telah ditetapkan akan tercapai.
Produktivitas kerja merupakan aspek penting dari keberhasilan suatu
organisasi baik pemerintah maupun swasta. Mengingat tujuan semua stakeholder
dalam suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta sama maka untuk mecapai
produktivitas kerja tersebut yang diharapkan oleh setiap organisasi adalah
ditanamkannya sikap disiplin dalam diri setiap stakeholder yang bersangkutan.
Jika setiap pegawai atau stakeholder yang berada dalam suatu organisasi memiliki
disiplin kerja maka produktivitas kerja pun akan meningkat, sebaliknya jiga
disiplin kerja itu tidak dimiliki oleh setiap stakeholder maka tingkat produktivitas
kerja pegawai cenderung rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa disiplin ini
memiliki pengaruh kuat terhadap produktivitas kerja pegawai dalam suatu
organisasi.
Berikut adalah kerangka pemikiran dari Pengaruh Disiplin terhadap
Produktivitas Kerja Pegawai di Kantor Kecamatan Buahdua Kabupaten
Sumedang.
Gambar 2.1
1
Kerangka Pemikiran Penelitian
Ketegasan
2. Hepotesis Penelitian
Hipotesis kemanusiaan
Hubungan merupakan jawaban teoritis terhadap rumusan masalah, bukan
jawaban empiris. ”empiris diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian” (Sugiono, 2015 : 159).
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas penulis mengajukan hipotesis
penelitian sebagai berikut :
1. Disiplin di Kantor Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang baik.
Sumedang baik.
sebagai berikut:
1
1. Ho : ρ < 75%, artinya Disiplin di Kantor Kecamatan Buahdua Kabupaten
Sumedang mencapai lebih besar dari atau sama dengan 75% dari kriteria
ideal.
Kabupaten Sumedang.
Sumedang.
Kabupaten Sumedang.
1
BAB III
METODE PENELITIAN
Metodologi Penelitian pada umumnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metodologi penelitian
adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang
diperlukan guna menjawab persoalan yang sedang diselidiki atau diteliti.
3.1 Lokasi Penelitian
1
Objek dalam penelitian ini adalah pengaruh disipllin terhadap produktivitas
pelayanan di Puskesmas Kecamatan Buahdua kabupaten Sumedang. Objek
penelitian adalah masalah atau tema yang akan diteliti.
1
Metode pengumpulan data adalah penelitian lapangan (Field Research). yang
dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan langsung pada instansi yang
menjadi objek untuk mendapatkan data primer (data yang diperoleh langsung dari
Puskesmas Buahdua Sumedang).
c. Kuesioner
1
data-data mengenai disiplin kerja terhadap kinerja pelayanan kesehatan
Implikasinya pada kepuasan pasien.
keterangan :
y = Skor total variabel untuk responden n Suatu instrumen dikatakan valid, bila:
Uji Reabilitas
1
kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur
yang sama pula.
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah
Teknik Alpa Cronbach yaitu teknik yang digunakan untuk menentukan apakah
suatu instrumen penelitian reliabel atau tidak. bila jawaban yang diberikan
respoden berbentuk skala seperti 1-3 , dan 1-5, serta 1-7 atau jawaban responden
yang menginterperetasikan penilaian sikap.
dimana:
n = Jumlah sampel
1
∑ σ2 = Jumlah varians butir
Menetapkan Hipotesis
1
Ha : Pyx ≠ 0 Artinya terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja
pelayanan kesehatan.
Daftar Pustaka
Albert Kurniawan, Metoderiset untuk Ekonomi dan Bisnis, Alfabeta, Bandung,
2014.
Amiruddin SE, M.Si, Pengaruh Etos Kerja, Disiplin Dan Motivasi Terhadap
Kinerja Pegawai Pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Biak
Numfor, (Biak: IYB, 2015)
Ananto pramandhika, Motivasi Kerja dalam Islam, (semarang: undip, 2011)
Djam’in Satori, dan Aan Komariah, Metodologi penelitian kualitatif (Bandung:
Alfabeta, 2014)
Djamil Hasim, Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Iklim Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai Pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Biak Numfor,
(Purworejo : Qiara Media, 2019)
Ernie Tusnawati dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta:
Kencana, 2009)
1
Fahmi Irham, Manajemen Sumber Daya Manusia Teori dan Aplikasi, (Bandung:
Alfabeta, 2016)
Fuad mas’ud, Survai Diagnosis Organisasional (Konsep dan Aplikasi), (Semarang:
UNDIP, 2004)
Website :
Rismayadi, B. 2016. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKTIVITAS. Dikutip Mei 2019
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://
repository.ubpkarawang.ac.id/download.php%3Fid
%3D97&ved=2ahUKEwiG9ZiZiIfjAhXHN48KHSoHCuwQFjAEegQIBhAB
&usg=AOvVaw1cXIIuA415dmna_-xr_K-b
Syahyuti. 2011. Definisi, Variabel, Indikator, dan Pengukuran dalam Ilmu Sosial.
Dikutip April 2019
http://syahyutivariabel.blogspot.com/2011/08/indikator-produktivitas.html?m-0
Yani, A. 2010. Bab ii kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis – repo unpas.
Dikutip April 2019
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://
repository.unpas.ac.id/157/4/BAB
%2520II.pdf&ved=2ahUKEwjZoNvH84bjAhVOWH0KHRQ2BQAQFjADe
gQIBxAC&usg=AOvVaw03Tv19bMF3LVc_eVwegrA3
1
LAMPIRAN
KUESIONER
Identifikasi Responden :
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. Usia :
4. Pendidikan :
5. Posisi/Jabatan :
6. Lamanya bekerja :
Petunjuk Pengisian :
1
Adapun petunjuk untuk mengisi kuesioner ini, sebagai berikut :
Keterangan :
NO PERTANYAAN SS S CS TS STS
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
1
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.