Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PLKK MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI UPT PUSKESMAS II KLUNGKUNG


PADA TANGGAL 18-21 AGUSTUS 2020

OLEH :

KELOMPOK 1/ B12-B

1. COKORDA PUTRA SUARMANA (193223109)


2. KOMANG YASMITA DEWI (193223126)
3. NI LUH PUTU SRI RAHAYU (193223142)
4. NI WAYAN WIDIANA SARI (193223156)
5. PANDE MADE BAYU WEDHAYANA (193223158)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI

DENPASAR 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kami berupa kesempatan serta pengetahuan
sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat waktu. Terimakasih pula kami ucapkan
kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga
makalah ini bias disusun dengan baik.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembacanya.
Namun terlepas dari itu kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah yang lebih baik dikemudian hari

Denpasar, 18 Agustus 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ 3
1.3 Metode.......................................................................................................... 3
1.4 Manfaat......................................................................................................... 3
1.4.1 Manfaat Teoritis........................................................................................ 3
1.4.2 Manfaat Praktis.......................................................................................... 3
BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKTIK................................... 5
2.1 Sejarah Singkat Tempat Praktik................................................................... 5
2.2 Visi, Misi, Tujuan dari Sasaran.................................................................... 5
2.3 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Klungkung II Berdasarkan Permenkes
75 Tahun 2014.................................................................................................... 6
2.4 Dimensi Area UPTD Puskesmas Klungkung II......................................... 10
BAB III PENGKAJIAN DAN ANALISA DATA........................................ 11
3.1 Data Umum dan Data Khusus Tempat Praktik.......................................... 11
3.2 Analisa Data............................................................................................... 16
3.3 Rumusan dan Prioritas Masalah................................................................. 17
3.4 Seleksi Alternatif Penyelesaian Masalah Metode Carl.............................. 18
3.5 Plan of Action............................................................................................. 19
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................... 20
BAB V PENUTUP......................................................................................... 24
5.1 Simpulan..................................................................................................... 24
5.2 Rekomendasi.............................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan diorganisasi. Manajemen tersebut mencakup kegiatan
planning, organizing, aktualing, controlling terhadap staf, sarana dan prasarana dalam
mencapai tujuan organisasi (Nursalam, 2013). Manajemen keperawatan adalah suatu
proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan
secara profesional (Nursalam, 2013). Saat ini dunia keperawatan di Indonesia sedang
mengalami perkembangan yang sangat pesat. Bidang kesehatan telah menjadi industri
dengan pertumbuhan yang luar biasa dan dengan sendirinya kebutuhan akan tenaga
perawat yang profesional dan kompeten di bidangnya meningkat pula. Pelaksanaan
manajemen keperawatan diperlukan di setiap layanan keperawatan seperti rumah sakit,
puskesmas, dan klinik lainnya karena sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat
professional bekerja sama dengan klien, dan tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan
lingkup kewenangan dan tanggung jawabnya (Tafwidhah, 2012).
Beberapa hal yang berkaitan dengan manajemen keperawatan yaitu, bagaimana
tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan, bagaimana gaya
kepemimpinan kepala perawat dan dampaknya terhadap staf perawat yang lain, serta
bagaimana pengorganisasian serta cara mengontrol suatu organisasi sehingga bisa
memberikan pelayanan yang baik. Pelayanan yang memuaskan serta berkualitas tentunya
akan membentuk loyalitas pasien/pelanggan dan kepuasan yang sangat erat hubungannya
dengan ”word of mouth”, maka dari itu pelayanan yang memuaskan tersebut juga akan
mendatangkan pelanggan baru nantinya (Kuntoro dan Istiono, 2017).
Puskesmas yaitu suatu kesatuan organisasi fungsional yang secara langsung
memberikan pelayanan dengan cara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah
kerja tertentu dalam bentuk usaha kesehatan pokok. Puskesmas memiliki beberapa peranan
penting didalam masyakat salah satunya yaitu peranan sebagai pusat pelayanan kesehatan
strata pertama yang dimana akan memberikan pelayanan kesehatan pertama kali kepada
pasien sebelum ke rumah sakit. Puskesmas diharapkan mampu melakukan identifikasi
terkait kebutuhan pasien serta faktor-faktor yang mempengaruhi harapan pasien terhadap

1
mutu pelayanan yang diterimanya, sehingga dapat diketahui gambaran tingkat kepuasan
pasien terhadap pelayanan yang telah diberikan (Purwanti, dkk., 2017).
Berdasarkan data WHO diseluruh Amerika Serikat dan Eropa, tingkat kepuasan
konsumen memainkan peran yang sangat penting dalam kualitas reformasi perawatan dan
kesehatan. selama 10 tahun terakhir, keproliferasi dari survei yang memfokuskan secara
eksklusif pada pengalaman pasien, aspeknya yaitu dari pengalaman perawatan seperti
waktu tunggu, kualitas dasar fasilitas, dan komunikasi dengan penyedia layanan kesehatan,
yang dimana semuanya membantu mengidentifikasi prioritas nyata bagi peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan. Diantara tujuh belas negara, Italia berada di peringkat kedua
oleh WHO, akan tapi hanya 20 % penduduknya yang mengatakan mereka merasa puas
dengan sistem perawatan kesehatan yang mereka dapatkan (Purwanti, dkk., 2017). Jumlah
kunjungan pasien rawat jalan di UPTD Puskesmas se-Kabupaten Semarang mengalami
penurunan. Jumlah kunjungan pasien rawat jalan pada tahun 2015 yaitu sebanyak
1.082.886 pasien menurun menjadi sebanyak 1.055.097 pasien pada tahun 2016. Sebanyak
13 (tiga belas) dari 26 (dua puluh enam) Puskesmas mengalami penurunan jumlah
kunjungan pasien rawat jalan (Eninurkhayatun, dkk., 2017).
Kemampuan perawat sangat diperlukan dalam mendukung tujuan yang hendak
dicapai dari pelaksanaan perkesmas (Tafwidhah, 2012). Mutu pelayanan keperawatan
sebagai indikator kualitas pelayanan kesehatan menjadi salah satu faktor penentu citra
institusi pelayanan kesehatan di mata masyarakat. Hal ini terjadi karena keperawatan
merupakan kelompok profesi dengan jumlah terbanyak, paling depan dan terdekat dengan
penderitaan, kesakitan, serta kesengasaraan yang dialami pasien dan keluarga. Salah satu
indikator dari mutu pelayanan keperawatan itu adalah apakah pelayanan keperawatan yang
diberikan itu memuaskan pasien atau tidak. Kepuasan merupakan perbandingan antara
kualitas jasa pelayanan yang didapat dengan keinginan, kebutuhan dan harapan. Pasien
sebagai penggunan jasa pelayanan keperawatan menuntut pelayanan keperawatan yang
sesuai dengan haknya, yakni pelayanan keperawatan yang bermutu dan paripurna. Pasien
akan mengeluh bila perlakuan caring yang dirasakan tidak memberikan nilai kepuasan bagi
dirinya (Widyastuti, 2013).

2
Berdasarkan latar belakang diatas mengingat betapa pentingnya memanajemen suatu
pelayanan kesehatan sehingga bisa memberikan pelayanan yang membuat pengunjungnya
merasa puas, sehingga kami tertarik untuk mengetahui bagaimana manajemen yang
diterapkan di UPT Puskesmas II Klungkung.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana manajemen yang diterapkan di UPT Puskesmas II Klungkung
1.3 METODE
Metode yang digunakan dalam melakukan pengumpulan data untuk mengidentifikasi
masalah dilakukan dengan metode:
a. Observasi
Observasi dilakukan untuk dapat memperoleh data kondisi fisik ruangan, proses
pelayanan inventaris ruangan, dan asuhan keperawatan yang langsung dilakukan ke pasien.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada kepala ruangan, perawat untuk mengumpulkan data
tentang proses orientasi pasien baru dan pelayanan pasien.
c. Studi dokumentasi
Kegiatan dilakukan untuk pengumpulan data mengenai karakteristik pasien,
ketenagaan, dokumentasi proses keperawatan.
1.4 MANFAAT
1.4.1 MANFAAT TEORITIS
a. Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan bagi lembaga pendidikan kesehatan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dibidang keperawatan khususnya manajemen
Puskesmas.
b. Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan bagi peneliti selanjutnya sebagai data
dasar untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan manajemen
Puskesmas.
1.4.2 MANFAAT PRAKTIS
a. Pelayanan Kesehatan
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan bagi pusat pelayanan kesehatan dalam
memanajemen pelayanan yaitu meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan Puskesmas.

3
b. Profesi Keperawatan
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan bagi profesi keperawatan dalam
meningkatkan pelayanan keperawatan khusunya bagi perawat yang bekerja di Puskesmas.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKTEK

2.1 SEJARAH SINGKAT TEMPAT PRAKTIK


Pusat Kesehatan Masyarakat, atau yang disingkat dan lebih dikenal di Indonesia
dengan nama Puskesmas, adalah unit pelaksana teknis Dairah (UPTD) dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatu wilayah kerja UPTD. Sebagai unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan dalam
unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota, salah satunya adalah UPTD
Puskesmas Klungkung II yang di dirikan pada tahun 1970 oleh pemerintah kabupaten
klungkung yang terletak di wilayah Desa Selat, Kecamatan Klungkung, Kabupaten
Klungkung.
UPTD Puskesmas Klungkung II merupakan Puskesmas dengan cangkupan wilayah
terkecil dari Sembilan Puskesmas di wilayah Kabupaten Klungkung, secara administrasi
mewilayahi 3 kelurahan dan 8 Desa, harapan pemerintah khususnya kabupaten klungkung
di dirikannya UPTD Puskesmas Klungkung II agar dapat meningkatkan kualitas kesehatan
masyarakat di kabupaten klungkung, khususnya di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Klungkung II.
2.2 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
a. Visi UPTD Puskesmas Klungkung II :
Terwujudnya masyarakat sehat menuju Klungkung yang unggul dan sejahtera,
sedangkan misi untuk mencapai visi tersebut adalah sebagai berikut :
1) Meningkatkan Upaya Kesehatan yang Paripurna dan Bermutu
2) Meningkatkan Kemandirian Masyarakat untuk Hidup Sehat
3) Meningkatkan Sumber daya Puskesmas
b. Tujuan dan Sasaran UPTD Puskesmas Klungkung II :
Berdasarkan UUD Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan , pasal 17 ayat 1
menyebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses informasi,
edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatan dengan tujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Selain itu pada pasal 168 yang menyebutkan
bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efesien diperlukan
informasi kesehatan yang dilakukan melalui system informasi dan melalui kerjasama lintas

5
sector, dengan ketentuan lebih lanjut akan diatur dengan peraturan pemerintah. Sedangkan
pada pasal 169 disebutkan sasaran pemerintah memberikan kesehatan dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan kepada masyarakat.
2.3 STRUKTUR ORGANISASI UPTD PUSKESMAS KLUNGKUNG II
BERDASARKAN PERMENKES 75 TAHUN 2014
a. Struktur organisasi UPTD Puskesmas Klungkung II.
Adapun struktur organisasi Puskesmas Induk UPTD Puskesmas Klungkung II
sebagai berikut :
1) Kepala Puskesmas
Kriteria Kepala Puskesmas yaitu tenaga kesehatan dengan tingkat pendidikan
paling rendah sarjana, memiliki kompetensi manajemen kesehatan masyarakat,
masa kerja di Puskesmas minimal 2 (dua) tahun, dan telah mengikuti pelatihan
manajemen Puskesmas.
2) Kasubag Tata Usah
Membawahi beberapa kegiatan diantaranya Sistem Informasi Puskesmas,
kepegawaian, rumah tangga, dan keuangan.
3) Penanggungjawab UKM esensial dan keperawatan kesehatan masyarakat
membawahi:

a) Pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS

b) Pelayanan kesehatan lingkungan

c) Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM

d) Pelayanan gizi yang bersifat UKM

e) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit

f) Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat

g) Penanggung jawab UKM pengembangan

4) Membawahi upaya pengembangan yang dilakukan Puskesmas, antara lain:

a) Pelayanan kesehatan jiwa

b) Pelayanan kesehatan gigi masyarakat

6
c) Pelayanan kesehatan tradisional komplementer

d) Pelayanan kesehatan olahraga

e) Pelayanan kesehatan indera

f) Pelayanan kesehatan lansia

g) Pelayanan kesehatan kerja

h) Pelayanan kesehatan lainnya

5) Penanggung jawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium membawahi beberapa


kegiatan, yaitu:

a) pelayanan pemeriksaan umum

b) pelayanan kesehatan gigi dan mulut

c) pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP

d) pelayanan gawat darurat

e) pelayanan gizi yang bersifat UKP

f) pelayanan persalinan

g) pelayanan rawat inap untuk Puskesmas yang menyediakan pelayanan rawat


inap

h) pelayanan kefarmasian

i) pelayanan laboratorium

6) Penanggung jawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan


membawahi:

a) Puskesmas Pembantu

b) Puskesmas Keliling

c) Bidan Desa

d) Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan

7
8
STRUKTUR ORGANISASI UPTD PUSKESMAS KLUNGKUNG II BERDASARKAN PERMENKES 75 TAHUN 2014

9
b. Struktur Organisasi Puskesmas Pedesaan ( Pustu ) UPTD Puskesmas Klungkung II
terdiri dari 8 Pustu, Pustu adalah organisasi puskesmas terpencil dan sangat terpencil
lebih sederhana karena disesuaikan dengan keterbatasan sumber daya manusia di
Puskesmas kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil. Berikut adalah Pola struktur
organisasi Puskesmas pedesaan ( Pustu ) UPTD Puskesmas Klungkung II
1) Kepala Puskesmas; dengan kriteria yaitu tenaga kesehatan dengan tingkat
pendidikan minimal diploma tiga bila tidak tersedia tenaga kesehatan dengan
pendidikan sarjana, memiliki kompetensi manajemen kesehatan masyarakat,
masa kerja di Puskesmas minimal 2 (dua) tahun, dan telah mengikuti pelatihan
manajemen Puskesmas.
2) Kepala sub bagian Tata Usaha, yang bertanggung jawab membantu kepala
Puskesmas dalam pengelolaan Sistem Informasi Puskesmas, kepegawaian,
rumah tangga. Bendahara termasuk dalam bagian Tata Usaha.
3) Penanggungjawab UKM Esensial, UKM Pengembangan dan Keperawatan
Kesehatan Masyarakat.
4) Penanggungjawab UKP, kefarmasian dan laboratorium
5) Penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan, yang membawahi:
a) Puskesmas Pembantu
b) Puskesmas Keliling
c) Bidan Desa
d) Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan.

10
2.4 DIMENSI AREA UPTD UPTD PUSKESMAS KLUNGKUNG II
UPTD Puskesmas Klungkung II merupakan Puskesmas dengan wilayah geografi
terkecil dari Sembilan puskesmas di wilayah Kabupaten Klungkung. Secara administrasi
UPTD Puskesmas Klungkung II mewilayahi 3 kelurahan dan 8 desa dengan luas wilayah
kurang lebih 14,824 km, Dengan desa/kelurahan terluas adalah Desa Selat dengan luas
wilayah 4,89 km.

11
BAB III
PENGKAJIAN DAN ANALISA DATA

3.1 DATA UMUM DAN KHUSUS TEMPAT PRAKTEK


3.1.1 MAN

No. Fungsi Manajemen Hasil Pengkajian Keterangan


1. Planning 1. Jumlah perawat di UPT PUSKESMAS II Klungkung sebanyak 18 orang, 1 Wawancara
kepala puskesmas, 1 kepala tata usaha, 3 dokter gigi, 17 bidan, 3 cleaning
servis, 1 tenaga laboratorium, 2 tenaga farmasi dan 1 sopir.
2. Jumlah perbulan untuk kunjungan sehat yaitu 3.830 kunjungan dan untuk
kunjungan sakit ada 1.400 kunjungan.

2. Organizing Puskesmas dibagi menjadi 9 UKP dimasing-masing UKP terdapat penanggung Wawancara
jawabnya baik perawat bidan, tenaga laboratorium mauapun farmasi
3. Actuating Kepala puskesmas memberikan kesempatan untuk perawat yang ingin Wawancara
mengikuti seminar dan tugas belajar.
4. Kontroling Kepala puskesmas setiap pagi mengontrol kondisi setiap ruangan maupun Wawancara
pelayanan puskesmas

Kesimpulan : -

12
3.1.2 MATERIAL AND MACHINE

No. Fungsi Manajemen Hasil Pengkajian Keterangan


1. Planning PUSKESMAS II Klungkung sudah memiliki sarana dan prasarana untuk Wawancara dan
menunjang pengobatan maupun pelayanan pasien. observasi
2. Organizing 1. Staff PUSKESMAS II Klungkung sudah meletakkan alat-alat penunjang Wawancara dan
kesehatan sesuai dengan tempatnya. observasi
2. Staff PUSKESMAS II Klungkung sudah menggunakan alat-alat sesuai
dengan fungsinya untuk menunjang kesehatan.
3. Actuating 1. PUSKESMAS II Klungkung memesan bahan habis pakai sebulan sekali. Wawancara dan
2. Penggunaan alat kesehatan disposibel masing-masing pasien memiliki alat observasi
sendiri (seperti sungkup, nasal kanul, dan spuit)
3. Ketika terjadi kerusakan alat, ruangan melapor kepada KASUBAG tata
usaha
4. Kontroling Kalibrasi pengecekan alat dilakukan oleh petugas Puskesmas
Kesimpulan : -

3.1.3 METHOD

No. Fungsi Manajemen Hasil Pengkajian Keterangan

13
1. Planning PUSKESMAS II Klungkung melaksanakan promosi kesehatan sebagai tindakan Wawancara
promotif
2. Organizing 1. Petugas promkes menyiapkan materi sebagai bahan melakukan promosi Wawancara dan
kesehatan observasi
2. Pelaksanaan promosi masih belum berjalan optimal seperti promosi
kesehatan mengenai pentingnya protokol kesehatan saat pandemi covid 19
dimana kesadaran masyarakat mengenai penggunaan protokol kesehatan
covid19 masih kuranng seperti memakai alat pelindung diri masker,
mencuci tangan, menjaga jarak.
3. Cakupan promosi kesehatan kurang luas akibat kurangnya tingkat
kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan terutama di masa
pandemi covid19 ini.
3. Actuating 1. Petugas yang ditunjuk untuk melakukan promosi kesehatan biasanya pergi Wawancara
ke beberapa wilayah kerja untuk melakukan promosi kesehatan.
2. Tidak semua penduduk yang termasuk kedalam wilayah kerja ikut
berpartisipasi.
4. Kontroling Setiap melakukan promosi kesehatan dilakukan evaluasi hasil. Wawancara
Kesimpulan : pelaksanaan program promosi kesehatan tidak berjalan optimal akibat terjadinya pandemic covid19 serta kurangnya
cakupan promosi kesehatan akibat rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan

3.1.4 MONEY

14
No. Fungsi Manajemen Hasil Pengkajian Keterangan
1. Planning PUSKESMAS II Klungkung mendapat dukungan dana dari APBD daerah serta Wawancara
BOK. Disamping itu puskesmas juga mengeluarkan dana yang bersumber dari
pengembalian retribusi puskesmas, kapitasi JKN, serta kapitasi JKBM
2. Organizing Pendapatan para staf diperoleh dari dana APBD Wawancara
3. Actuating PUSKESMAS II Klungkung mendapat dukungan dana dari APBD daerah serta Wawancara
BOK. Disamping itu puskesmas juga mengeluarkan dana yang bersumber dari
pengembalian retribusi puskesmas, kapitasi JKN, serta kapitasi JKBM
4. Kontroling Pengontrolan keuangan dilakukan oleh bagian keuangan Wawancara
Kesimpulan : -

3.1.5 MARKET

No. Fungsi Manajemen Hasil Pengkajian Keterangan


1. Planning Pelayanan pasien di PUSKESMAS II KLUNGKUNG bersumber dari BPJS dan Wawancara
umum
2. Organizing Pengadministrasian di PUSKESMAS II Klungkung dilakukan melalui Wawancara dan
administrasi kasir utama dengan membawa nomor pendaftaran. observasi

15
3. Actuating Pengarahan administrasi di PUSKESMAS II Klungkung dilakukan oleh petugas Observasi
loket dengan memberikan nomor antrian kepada keluarga pasien untuk dibawa
ke kasir utama
4. Kontroling Bagian yang mengontrol pelayanan administrasi pasien di PUSKESMAS II Wawancara dan
Klungkung adalah petugas loket. observasi
Kesimpulan : -

MAN
CAUSE EFFECT

3.2 ANALISIS DATA


Materi penyuluhan kader
FISH BONE kurang optimal

sarana penyuluhan kurang menarik

MAN MATERIAL

Kurang optimalnya
pembinaan kader Cakupan
promosi
kesehatan
didalam dan
16 diluar gedung
belum tercapai
Tingkat pendidikan
Social rendah Partisipasi
distancing Inovasi penyuluhan masyarakat kurang
kurang optimal
Padat penduduk
Sarana kesehatan
Pandemic yang sulita dijangkau
Waktu yang kurang
covid19 Kepedulian masy.
Masih kurang

METHODE ENVIRONMENT

3.3 RUMUSAN DAN PRIORITAS MASALAH

No. Masalah M S Mn Nc Af Skor Priorotas


1. Cakupan promosi kesehatan didalam dan diluar 5 5 5 5 5 3.125 1
gedung belum tercapai
Keterangan :
a. Magnitude (M) : Kecenderungan dan seringnya kejadian masalah
b. Severity (S) : Besarnya kerugian yang ditimbulkan oleh masalah

17
c. Manageable (Mn) : Kemungkinan masalah bisa diselesaikan
d. Nursing Concern (Nc) : Melibatkan perhatian dan pertimbangan perawat
e. Affordability (Af) : Ketersediaan sumber daya
Berikan pembobotan sesuai dengan aspek-aspek yang akan diukur, dengan rentang nilai bobot antara 1 – 5, yaitu:
Nilai 5 : sangat penting
Nilai 4 : penting
Nilai 3 : cukup penting
Nilai 2 : kurang penting
Nilai 1: sangat kurang penting

3.4 SELEKSI ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH METODE CARL


No. Alternative Penyelesaian Masalah C A R L Skor
1. Pemberian edukasi kepada pasien 4 4 4 4 256
secara empat mata saat pasien
berkunjung ke puskesmas.
2. Menganjurkan pasien untuk lebih sering 4 2 2 3 48
mencari tau tentang kesehatan di

18
internet.

Keterangan :
Capability (C) : Kemampuan melaksanakan alternative
Accessability (A) : Kemudahan dalam melaksanakan alternative
Readiness (R) : Kesiapan dalam melaksanakan alternative
Leverage (L) : Daya ungkit alternative tersebut dalam menyelesaikan masalah

Nilai 1 : Seharusnya dapat diimplementasikan


Nilai 2 : Mungkin dapat diimplementasikan
Nilai 3 : Harus dapat diimplementasikan
Nilai 4 : Pasti harus diimplementasikan

19
3.5 PLAN OF ACTION
No. Kegiatan Tujuan Indikator Sasaran Waktu Metode Penanggungjawab
1. Kesiapan Agar pasien  Tingkat Kepala 18-21 Diskusi dan Kelompok
meningkatkan tetap mendapat pengetahuan puskesmas dan Agustus sosialisasi
pengetahuan edukasi pasien tentang Staf puskesmas 2020
pasien tentang kesehatan kesehatan yang
kesehatan. dimasa meningkat memberikan
pandemic ini  Pasien pelayanan
melaksanakan
perilaku hidup
sehat

20
BAB IV
PEMBAHASAN

Sebagai unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan dalam unit pelaksana


teknis dinas kesehatan kabupaten/kota, salah satunya adalah UPTD Puskesmas
Klungkung II yang di dirikan pada tahun 1970 oleh pemerintah kabupaten klungkung
yang terletak di wilayah Desa Selat, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung.
Pada pembahasan ini akan dibahas mengenai manajemen dari Puskesmas II Klungkung
apakah sudah sesuai dengan kriteria manajemen keperawatang yan ada atau justru
masih adanya kesenjangan maupun masalah dalam pelayanan maupun pengorganisasian
puskesmas itu sendiri.
1. Dari Data MAN
Dari data MAN yang merupakan kuantitas sumber daya manusia, kualifikasi
sumber daya manusia kebutuhan tenaga perawat sesuai tingkat ketergantungan
pasien. Menurut data yang didapat di Puskesmas Klungkung II dari segi Planning
yaitu jumlah perawat pada Puskesmas Klungkung II sebanyak 18 orang, 1 kepala
puskesmas, 1 kepala tata usaha, 3 dokter gigi, 17 bidan, 3 cleaning servis, 1 tenaga
laboratorium, dan 2 tenaga farmasi dan 1 sopir, jumlah kunjungan sehat di
Puskesmas Klungkung II setiap bulan ada 3.830 kunjungan dan untuk kujungan
sakit ada 1.400 kunjungan. Dari Organizing Puskesmas Klungkung II dibagi
menjadi 9 UKP dimasing-masing UKP terdapat penanggung jawabnya baik
perawat, bidan, tenaga laboratorium maupun farmasi. Actuating Puskesmas II
Klungkung dimana kepala puskesmas memberikan kesempatan untuk perawat yang
ingin mengikuti seminar dan tugas belajar. Kontroling kepala puskesmas setiap
pagi mengontrol setiap ruangan maupun pelayanan puskesmas. Jadi menurut data
yang dipaparkan tersebut dari segi fungsi manajemen MAN tidak mengalami
masalah cakupan untuk struktur maupun kunjungan puskesmas tersebut serta
pengontrolan dari pelayanan kesehatan tersebut sudah bagus dan tercukupi.
2. Data dari MATERIAL AND MACHINE
Dari data MATERIAL AND MACHINE yang merupakan kualitas sarana dan
prasarana, kebutuhan sarana dan prasarana disesuaikan dengan kebutuhan minimal
ruangan tempat praktek. Menurut data yang didapat di Puskesmas Klungkung II
dari segi Planning yaitu Puskesmas Klungkung II sudah memiliki sarana dan

21
prasarana untuk menunjang pengobatan dan pelayanan pasien. Dari Organizing
staff Puskesmas Klungkung II sudah meletakkan alat-alat penunjang kesehatan
sesuai dengan temapatnya. Actuating Puskesmas Klungkung II memesan bahan
habis pakai sebulan sekali, penggunaan alat kesehatan disposibel masing-masing
pasien memiliki alat sendiri (seperti sungkup, nasal kanul, dan spuit), ketika terjadi
kerusakan alat, ruangan melapor kepada Kasubag tata usaha. Kontroling kalibrasi
pengecekan alat dilakukan oleh petugas Puskesmas Klungkung II. Jadi menurut
data yang dipaparkan tersebut dari segi fungsi manajemen MATERIAL AND
MACHINE tidak mengalami masalah baik dilihat dari kualitas sarana dan
prasarana, kebutuhan sarana dan prasarana itu sudah sesuai dengan kebutuhan dari
puskesmas itu dan telah melakukan pemesanan sarana prasarana jika habis atau
kurang.
3. Data dari METHOD
Dari data METHOD yang merupakan fungsi-fungsi manajemen keperawatan,
penerapan standar keperawatan, uraian tugas, methode praktik keperawatan
proffesional, supervisi monitoring. Menurut data yang didapat di Puskesmas
Klungkung II dari segi Planning yaitu melaksanakan promosi kesehatan sebagai
tindakan promotif. Dari Organizing Puskesmas Klungkung IIPetugas promkes
menyiapkan materi sebagai bahan melakukan promosi kesehatan, Pelaksanaan
promosi masih belum berjalan optimal seperti promosi kesehatan mengenai
pentingnya protokol kesehatan saat pandemi covid 19 dimana kesadaran
masyarakat mengenai penggunaan protokol kesehatan covid19 masih kuranng
seperti memakai alat pelindung diri masker, mencuci tangan, menjaga jarak,
Cakupan promosi kesehatan kurang luas akibat kurangnya tingkat kesadaran
masyarakat akan pentingnya kesehatan terutama di masa pandemi covid19 ini.
Actuating Puskesmas Klungkung II dimana Petugas yang ditunjuk untuk
melakukan promosi kesehatan biasanya pergi ke beberapa wilayah kerja untuk
melakukan promosi kesehatan, Tidak semua penduduk yang termasuk kedalam
wilayah kerja ikut berpartisipasi. Kontroling Setiap melakukan promosi kesehatan
dilakukan evaluasi hasil. Jadi menurut data yang dipaparkan tersebut dari segi
fungsi manajemen METHOD mengalami masalah dimana Puskesmas Klungkung II
belum efektif melakukan program Promosi kesehatan kepada masyarakat begitu

22
juga dengan masyarakat yang kurang berpartisipasi ketika dilakukannya promosi
kesehatan. Kurangnya promosi kesehatan di masa pandemi seperti ini menyebabkan
masyarakat kurang pahan mengenai protokol kesehatan maupun menjaga perilaku
hidup sehat dan bersih.
4. Data dari MONEY
Dari data MONEY yang merupakan sistem gaji dan remunerisasi SDM, sumber
pendapatan ruangan. Menurut data yang didapat di Puskesmas Klungkung II dari
segi Planning yaitu Puskesmas Klungkung II mendapat dukungan dana dari APBD
daerah serta BOK disamping itu puskesmas juga mengeluarkan dana yang
bersumber dari pengembalian retribusi puskesmas, kapitasi JKN, serta kapitasi
JKBM . Organizing Pendapatan para staf diperoleh dari dana APBD. Actuating
Puskesmas Klungkung II dimana Puskesmas Klungkung II mendapat dukungan
dana dari APBD daerah serta BOK. Disamping itu puskesmas juga mengeluarkan
dana yang bersumber dari pengembalian retribusi puskesmas, kapitasi JKN, serta
kapitasi JKBM. Kontroling Pengontrolan keuangan dilakukan oleh bagian
keuangan. Jadi menurut data yang dipaparkan tersebut dari segi fungsi manajemen
MONEY tidak mengalami masalah dimana Puskesmas Klungkung II sudah
merencangkan untuk setiap pendanaan agar tetap efektif.
5. Dari data MARKET
Dari data METHOD yang pasien ditinjau dari sistem pembiayaan dan
mekanismenya,asal daerah pasien terkait dengan equity dan equality. Menurut data
yang didapat di Puskesmas Klungkung II dari segi Planning yaitu Pelayanan pasien
di Puskesmas Klungkung II bersumber dari BPJS dan umum . Dari Organizing
Puskesmas Klungkung II Pengadministrasian di PUSKESMAS II Klungkung
dilakukan melalui administrasi kasir utama dengan membawa nomor pendaftaran. .
Actuating Puskesmas Klungkung II dimana Pengarahan administrasi di Puskesmas
Klungkung II dilakukan oleh petugas loket dengan memberikan nomor antrian
kepada keluarga pasien untuk dibawa ke kasir utama. Kontroling Bagian yang
mengontrol pelayanan administrasi pasien di Puskesmas Klungkung II adalah
petugas loket. Jadi menurut data yang dipaparkan tersebut dari segi fungsi
manajemen MARKET tidak mengalami masalah dimana Puskesmas Klungkung II
sudah efektif dalam pengadministrasian puskesmas tersebut.

23
Dari data di atas dimana ada masalah pada bagian methode di Puskesmas II
Klungkung dimana dapat di buat diagram fish bone dengan masalah methode yang
menimbulkan dampak atau efek masalah cakupan promosi kesehatan didalam dan diluar
gedung belum tercapai atau efektif. Dari masalah cakupan kesehatan didalam dan diluar
gedung belum tercapai atau efektif ini merupakan masalah prioritas yang ditetapkan
dengan nilai 5 yang artinya sangat penting untuk diatasi. Masalah tersebut dapat diatasi
dengan beberapa alternatif yaitu pertama pemberian edukasi kepada pasien secara
langsung saat pasien berkunjung ke puskesmas, kemudian kedua menganjurkan pasien
untuk lebih sering mencari tahu tentang kesehatan di petugas kesehatan maupun
internet. Selanjutnya dapat di buat plan of action mengenai kesiapan meningkatkan
pengetahuan pasien tentang kesehatan tujuannya agar pasien tetap mendapat edukasi
kesehatan dimasa pandemi ini agar tingkat pengetahuan pasien tentang kesehatan
meningkat dan pasien melaksanakan perilaku hidu bersih dan sehat.

24
BAB V
PENUTUP

5.1 SIMPULAN
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan diorganisasi. Manajemen tersebut mencakup kegiatan
planning, organizing, aktualing, controlling terhadap staf, sarana dan prasarana dalam
mencapai tujuan organisasi (Nursalam, 2013). Jadi dari masalah di Puskesmas II
Klungkung yaitu mengenai manajemen keperawatan yaitu cakupan kesehatan didalam
dan diluar gedung belum tercapai atau efektif masalah tersebut dapat diatasi dengan
beberapa alternatif yaitu pertama pemberian edukasi kepada pasien secara langsung saat
pasien berkunjung ke puskesmas, kemudian kedua menganjurkan pasien untuk lebih
sering mencari tahu tentang kesehatan di petugas kesehatan maupun internet.
Selanjutnya dapat di buat plan of action mengenai kesiapan meningkatkan pengetahuan
pasien tentang kesehatan tujuannya agar pasien tetap mendapat edukasi kesehatan
dimasa pandemi ini agar tingkat pengetahuan pasien tentang kesehatan meningkat dan
pasien melaksanakan perilaku hidu bersih dan sehat.
5.2 REKOMENDASI
1. Rekomendasi untuk Puskesmas II Klungkung terutama untuk bagian promosi
kesehatan agar melakukan kegiatan promosi kesehatan lebih efektif lagi
terutama di masa pandemi ini agar masyarakat tetap menjaga pola hidup sehat
dan bersih.
2. Rekomendasi untuk kepala puskesmas dan petugas puskesmas untuk
menghimbau kepada pasien yang berkunjung ke puskesmas agar dilakukan
secara efektif dan rutin.

25
DAFTAR PUSTAKA

DINKES Kota Denpasar. 2019. Profil Dinas Kesehatan Kota Denpasar Tahun 2018.
Denpasar : DINKES Kota Denpasar
Kuntoro, W., dan Istiono, W. 2017. Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan di
Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Puskesmas Kretek Bantul Yogyakarta.
Jurnal Kesehatan Vokasional. Vol. 2. No. 1
Saputera, B. A., Asmuji, dan Sigit, A. 2015. Hubungan Sikap Perawat Dalam
Memberikan Pelayanan Kesehatan Dengan Kepuasan Klien Di Puskesmas
Tanggul Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember. Skripsi. Universitas
Muhammadiyah Jember.

Tafwidhah, Y. 2012. Kompetensi Perawat Puskesmas Dan Tingkat Keterlaksanaan


Kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas). Jurnal Keperawatan
Indonesia. Vol. 15. No. 1

Widyastuti, A. S. 2013. Hubungan Antara Mutu Pelayanan Tenaga Perawat Dengan


Tingkat Kepuasan Pasien Diruang Rawat Inap Puskesmas Wonosegoro I
Boyolali. Skripsi : Universitas Muhammadiyah Surakarta

26

Anda mungkin juga menyukai