Disusun Oleh:
Nama : Emalilian
Nim : 2112101P
Dosen Pengampuh :
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 2
C. TujuanPenulisan……………………………………………... 3
BAB II PEMBAHASAN MATERI DAN KASUS
A. Pengertian Humas Rumah Sakit ……………………………… 4
B. Tujuan Humas ………………………………………………... 4
C. FungsiHumas…………………………………………………. 6
D. Pengertian Mutu Pelayanan Kesehatan ...……………………. 7
E. Ukuran Mutu Pelayanan ……………………………………… 8
BAB III KESIMPULAN............................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memasuki era globalisasi, persaingan di berbagai bidang semakin
nyata saja. Keberhasilan kinerja public relation sebagai hal penting organisasi
/ perusahaan yang bertugas menciptakan dan mempertahankan nilai / image
positif organisasi semakin tinggi. Salah satu cara yang ditempuh adalah
dengan berusaha meningkatkan aktivitas public relation dengan maksimal
dan efektif.
Pada kenyataanya, saat ini pelayanan kesehatan telah berkembang
menjadi suatu industri yang berbasis pada ekonomi dan manajemen untuk
mempromosikan pelayanan dan produk jasa yang diselenggarakannya. Hal
tersebut juga dilaksanakan sebagai usaha pemantapan citra rumah sakit secara
keseluruhan. Berkenaan dengan hal tersebut, pelayanan rumah sakit akan
terus meningkat. Untuk itu, para penyedia jasa layanan kesehatan berlomba-
lomba mencari cara bagaimana memuaskan pelanggan (Aditama, 2003:12).
Humas kependekkan dari hubungan masyarakat, seringkali menggunakan
istilah Public Relations, disingkat PR, atau Purel, adalah ilmu pengetahuan
yang masih relatif baru bagi masyarakat Indonesia. Humas merupakan
gabungan berbagai ilmu dan termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu sosial.
Humas dalam melaksanakan tugasnya, harus melakukan perannya
secara eksternal dan internal serta menjadi penghubung antara publik internal
dan eksternal untuk membentuk citra positif, menyelesaikan masalah dengan
komunikasi dua arah, data komplain untuk dasar evaluasi program kerja
humas dan sebagainya. Humas rumah sakit harus mampu membangun kerja
sama dengan komunitasnya mulai dari karyawan administrasi, para medis,
pasien dan pihak pemerintah, industri obat dan alat kesehatan untuk
mendukung peningkatan kesehatan masyarakat, keberhasilan medis
(ketepatan dan kecepatan pelayanan medis) serta pelayanan pasca rawat inap
(rehabilitasi medis).
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat,
bagian unit kerja humas Rumah Sakit “X” bekerja keras dalam memetakan
rencana strategis yang dapat menunjang tujuan rumah sakit. Humas yang
1
bertugas sebagai pemberi informasi, menyatukan sikap atau tindakan suatu
lembaga mengajak masyarakat untuk mengubah sikap kepada yang lebih
baik. Salah satu cara yang dilakukan guna memenuhi kepuasan pelayanan
kepada pasien adalah dengan menunjukkan keramahan. Dengan menunjukkan
perhatian penuh, sikap ramah, dan tutur kata yang lemah lembut, diharapkan
seorang petugas layanan kesehatan mampu bekerjasama dengan pasien dalam
memberikan asuhan keperawatan (Kariyoso, 1994:2). Peran humas pada
Rumah Sakit diharapkan ikut mensosialisasikan, hal itu bertujuan :
1. Agar dapat mengetahui hak dan kewajiban pasien serta hak lainya
2. Agar dapat mengetahui hak dan kewajiban Suster dan dokter-dokter lainya
3. Dapat mengaplikasikan kewajibannya dan memperhatikan hak pasien
dalam pelaksanaan praktik rumah sakit.
4. Untuk menciptakan peluang strategis dalam upaya mensosialisasikan
program-program yang di buat
Dengan demikian tidak terjadi masalah yang bisa menurunkan citra
rumah sakit.
Dalam menjalankan fungsinya, humas Rumah Sakit “X” berupaya
memberikan pelayanan kepada pasien dengan mengutamakan kepuasan dan
kenyamanan serta berusaha untuk memenuhi keinginan dan hasrat yang
menjadi media pemenuhan kebutuhan bagi pasien. Dalam prosesnya, kegiatan
pemenuhan kebutuhan pasien ini tidak hanya melibatkan personel humas saja,
melainkan juga melibatkan seluruh komponen yang ada dalam lingkungan
rumah sakit tersebut. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit “X”
berorientasi pada visi dan misi RS.
B. Rumusan Masalah
Pada periode Januari-Desember 2017 humas Rumah Sakit “X”
melakukan evaluasi mengenai mutu pelayanan Rumah Sakit. Melalui angket
yang disebarkan kepada pasien dan keluarga pasien yang berkunjung ke
poliklinik dan keluarga pasien/pasien yang ada di rawat inap selaku
responden serta kumpulan pesan yang diperoleh dari kotak saran rumah sakit,
hasil evaluasi menunjukkan bahwa terdapat beberapa masalah yang
menyangkut dengan mutu pelayanan kesehatan. Adapun permasalahan yang
dimaksud diantaranya adalah menyangkut ketidakpuasan pasien terhadap
2
mutu pelayanan kesehatan rumah sakit yang meliputi soal ketepatan waktu
pelayanan (60%), keramahan petugas (35%) serta sarana dan prasarana yang
kurang memadai (30%)
C. Tujuan Penulisan
1.1 Tujuan Umum
Mengetahui peranan humas terhadap mutu pelayanan kesehatan
Rumah Sakit “X”
1.2 Tujuan Khusus
a. Bagaimanakah peranan humas terhadap mutu pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit “X”?
b. Bagaimanakah penilaian pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh pihak “X”?
c. Apa sajakah yang menjadi faktor pendorong dan penghambat humas
dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
“X” ?
3
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
B. Tujuan Humas
4
5. Mendukung bauran pemasaran.
Jefkins (2003) mendefinisikan dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan
tujuan public relation sebuah perusahaan, beberapa diantaranya yang pokok
adalah sebagai berikut :
5
14. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan
perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu
mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.
Secara keseluruhan tujuan dari public relation adalah untuk menciptakan citra
baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan publik terhadap
produk yang ditawarkan oleh perusahaan, hal ini diungkapkan oleh Mulyana
(2007). Selain itu public relation bertujuan untuk menciptakan, membina dan
memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di
satu pihak dan dengan publik di lain pihak dengan komunikasi yang harmonis
dan timbal balik (Maria, 2002).
C. Fungsi Humas
Humas Rumah Sakit adalah bagian di dalam organisasi rumah sakit yang
berfungsi memberi identitas organisasi dengan tepat dan benar serta membina
komunikasi dengan baik sehingga publik menaruh kepercayaan dan
mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut.
Menurut Cutlip dan Center yang dikutip oleh Roosady Ruslan, ( 1999:20),
fungsi humas meliputi hal-hal berikut:
1. Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi.
2. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik denggan
menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan
menyalurkan opini publik pada perusahaan.
3. Melayani publik dan memberikan nasehat keoada pimpinan organisasi
untuk kepentingan umum.
4. Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dan publik, baik
internal maupun eksternal.
6
1. Memberi konseling yang didasari pemahaman masalah prilaku
manusia.
2. Membuat analisis "trend" masa depan dan ramalan akan akibat-
akibatnya bagi institusi.
3. Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan masyarakat terhadap
institusi serta memberi saran tindakan-tindakan yang diperlukan
institusi untuk mengatasinya.
4. Menciptakan dan membina komunikasi dua-arah berlandaskan
kebenaran dan informasi yang utuh.
5. Mencegah konflik dan salah pengertian.
6. Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial. g.
Melakukan penyerasian kepentingan institusi terhadap kepentingan
umum.
7. Meningkatkan itikat baik institusi terhadap anggota, pemasok dan
konsumen.
8. Memperbaiki hubungan industrial.
9. Menarik calon tenaga yang baik agar menjadi anggota serta
mengurangi keinginan anggota untuk keluar dari institusi.
10. Memasyarakatkan produk atau layanan.
11. Mengusahakan perolehan laba yang maksimal.
12. Menciptakan jadi diri institusi.
13. Memupuk minat mengenai masalah-masalah nasional
7
keramahtamahan petugas dalam melayani pasien. Sedangkan bagi
penyelenggara jasa pelayanan, kepuasan pelayanan kesehatan lebih terkait
pada dimensi kesesuaian pelayanan yang diselenggarakan dengan
perkembangan ilmu dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
Kepuasan pasien akan pelayanan kesehatan pada dasarnya sangat sukar
diartikan karena terkait pada suatu kesatuan yang kompleks (Azrul Azwar,
1996:29).
8
1. Layanan Teknik (Technical Care), yaitu penerapan ilmu dan teknis
bagi kedokteran atau ilmu kesehatan lainnya kedalam penanganan
masalah kesehatan.
2. Layanan Interpersonal (Interpersonal Care), yaitu menejemen
interaksi sosial dan psikososial antara pasien dan praktisi kesehatan
lainnya,
9
9. Kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan, artinya pemberi pelayanan
harus bersikap disiplin, sopan, santun, ramah, serta memberikan
pelayanan dengan ikhlas.
10. Kenyamanan, artinya lingkungan pelayanan harus tertib, teratur,
disediakan ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi lingkungan yang
indah dan sehat serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung
pelayanan seperti parkir, toilet, tempat ibadah, dan lain-lain.
10
a. Mengevaluasi kinerja produk saat ini.
b. Membandingkan kinerja sesungguhnya dengan tujuan produk.
c. Melaksanakan/ memperbaiki perbedaan.
11
BAB III
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
Bayundara, Kelik. (2015). Peluang dan Tantangan Industri Rumah Sakit Modern
di Indonesia. Diakses melalui http://marketeers.com/peluang-dan-
tantangan-industri-rumah-sakit-modern-di-indonesia/, diakses pada
tanggal 21 Oktober 2017.
Manurung, Wanrajib Azhari. (2015). Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) kelas C non pendidikan berbasis low cost di Kota Tanjungbalai:
Tema low energy. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim.
Ruslan, Heri. (2012). Peradaban Islam Perintis Pengobatan Sakit Jiwa. Diakses
melalui
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/03/12/m0ro8a-
peradaban-islam-perintis-pengobatan-sakit-jiwa, diakses pada tanggal 21
Oktober 2017.
Willan, James A. (1990). Hospital Management. USA: MacMillan Eduction Ltd.
Yuningsih, Rahmi. (2009). Hubungan bauran pemasaran dengan keputusan
memilih berobat di sub bagian rawat jalan Rumah Sakit Haji Jakarta
tahun 2009. Universitas Indonesia: Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Sabarguna, Boy S. 2009. Buku pegangan mahasiswa Manajemen Rumah Sakit
Jilid 3. Jakarta: Penerbit Sagung Seto, p 12-15.
13