Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan anugrahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Hasil Telaah Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran pada lembaga binaan TK
Kecamatan Tanjungkerta, Tanjungmedar dan Surian sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.

Penulis sadar bahwa Laporan Telaah Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran


pada TK Kecamatan Tanjungkerta, Tanjungmedar dan Surian ini dapat terselesaikan
bukan karna hasil jerih payah penulis sendiri, tetapi juga merupakan hasil dari
keterlibatan semua pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
laporan ini. Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
terkait lainnya yang telah membantu baik itu dalam proses pelaksanaan ataupun
penyelesaian laporan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan hasil telaah kurikulum
dan perangkat pembelajaran pada TK Kecamatan Tanjungkerta, Tanjungmedar dan
Surian ini masih banyak kekurangan karena terbatasnya pengetahuan dan
kemampuan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penulis berharap laporan hasil telaah kurikulum dan perangkat
pembelajaran dapat bermanfaat bagi yang membaca dan tidak lain bagi penulis
sendiri.

Sumedang, Desember 2022


Penyusun

ROSTIKA, S.Pd
NIP. 196411151984032003

i
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kurikulum adalah suatu program yang direncanakan dan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu yang pada dasarnya itu ditujukan kepada
anak didik pada tingkatan pendidikan untuk berperilaku dan memiliki intelektual
yang diharapkan membawa mereka menjadi masyarakat yang berguna bagi
bangsa dan Negara. Dalam aktivitas belajar mengajar, kududukan kurikulum ini
sangat krusial karena kurikulum digunakan sebagai pedoman pada aktivitas
belajar mengajar yang dituangkan dalam perangkat pembelajaran.

Karena begitu penting kurikulum ini, maka diperlukan pendidik yang


mampu menyusun kurikulum dengan memperhatikan prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum melalui bimbingan dan pelatihan supaya terbentuk
sikap dan ketrampilan sebagai calon guru yang profesional. Berkaitan dengan
usaha tersebut, maka dengan menelaah, merancang dan mengembangkan
berbagai aspek system pembelajaran, seperti kurikulum dan perangkat
pembelajaran yang digunakan guru. Dimana masing- masing memiliki konsep
dan tujuan yang berbeda, meskipun masing-masing tahapan tersebut saling
berkaitan erat dalam rangka pembentukan calon guru yang profesional dan
berkarakter.

1.2 Tujuan
Secara khusus, tujuan untuk memantapkan kompetensi akademik
kependidikan dan kaitannya dengan akademik bidang studi dan memantapkan
kemampuan awal dalam mengembangkan perangkat pembelajaran.yang lebih
ditakankan pada :
1. Pemantapan kompetensi akademik kependidikan
2. Pemantapan kompetensi akademik bidang studi
3. Pementapan kemampuan awal dalam mengembangkan perangkat
pembalajaran.
Adapun tujuan dari menelaah kurikulum dan silabus serta perangkat
pembelajaran yang digunakan oleh guru di sekolah adalah sebagai berikut :
1. Memiliki pengalaman belajar untuk menelaah kurikulum dan perangkat
pembelajaran yang digunakan gruru
ii di sekolah.
2. Belajar memberikan rekomendasi untuk perbaikan kepada sekolah yang
bersangkutan apabila ada.
BAB II

HASIL TELAH DAN PEMBAHASAN

2.1 Hasil Telaah

A. Telaah Kurikulum
Istilah kurikulum yang digunakan TK Kecamatan Tanjungkerta,
Tanjungmedar dan Surian adalah
iii kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) , sedangkan kurikulum atau pembelajaran yang berlaku yaitu
kurikulum TK. Didalam sejalan dengan komponen KTSP yang disusun oleh
Bada Standar Nasional Pendidikan (BNSP), maka KTSP memiliku 4
komponen, yaitu :
a) Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan
b) Struktur dan muatan KTSP
c) Kalender Pendidikan
d) Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Dimana kurikulum SD Negeri Salatiga 12 disusun dengan tujuan
sebagai berikut :
1. Sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah ;
2. Menjadikan kurikulum lebih sesuai dengan kebutuhan setempat ;
3. Menciptakan suasana pembelajaran di sekolah yang bersifat
mendidik, menceerdaskan dan mengembangkan kreativitas anak ;
4. Menciptakaan pembelajaran yang efektif, demokratis, menantang,
menyenangkan dan mengasyikan ;
5. Menciptakan pembelajaran langsung dan tak langsung yang bertujuan
untuk menanamkan nilai-nilai karakter bangsa pada siswa.
Kurikulum yang berlaku di TK Kecamatan Tanjungkerta,
Tanjungmedar dan Surian berlandaskan pada UU. No.20/2003 tentang
“Sistem Pendidikan Nasional” pasal 36 ayat (2) dan pasal 38 ayat (2),
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan
Nasional pasal 17 ayat (1) dan Permen Diknas No.6 Tahun 2007 : Perubahan
Permen No. 24 Tahun 2006.

Dengan strategi pencapain tujuan itu dilakukan secara bersama- sama


antara guru, peserta didik, orangtua dan komite sekolah dalam membangun
semangat warga sekolah sesuai dengan motto sekolah, yaitu “Membangun
karakter untuk meraih prestasi”.
Kurikulum yang berlaku di TK lebih menekankan pada aspek kognitif,
afektif dan psikomotor yang berorientasi kepada Tuhan YME dan juga pada
sikap atau karakter peserta didik. Dalam kurikulum ini, guru juga
menggunakan beberapa metode penyampaian pembelajaran seperti
berdiskusi, ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan melakukan pecobaan.
Belum ditemukannya model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
penyusunan kurikulum ini. Sumber belajar yang digunakan juga masih
terpaku pada buku paket dan LKS. Karena itu, penilaian yang digunakan
iv
guru juga meliputi penilaian kognitif yang lebih banyak, selanjutnya ada
penilaian afektif dan psikomotor.

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang


harus ditempuh oleh peserta didik. Pada struktur kurikulum diatas berisi
sejumlah mata pelajaran yang harus disampaikan kepada siswa dalam
kegiatan pembelajaran. Yang terdiri dari sejumlah mata pelajaran yang wajib
di ikuti oleh peserta didik dan ada pula pelajaran yang menjadi keunggulan
lokal dan global pada muatan lokal. Alokasi waktu dalam 1 jam pembelajaran
adalah 35 menit.

1. Mata Pelajaran
Komponen mata pelajaran, yaitu mata pelajaran agama yang meliputi
pendidikan agama Islam, pendidikan agama Kristen dan pendidikan
agama Katholik. Selanjutnya adalah mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan, bahasa Indonesia, matematika, IPA (Ilmu Pengetahuan
Alam), IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), seni budaya dan ketrampilan serta
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.

2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler yang bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi peserta didik dengan menyesuaikan cirri
khas dan potensi daerah, termasuk juga keunggulan daerah. Yang mana
substansi muatan lokal ini ditentukan oleh sekolah itu sendiri.

3. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bukanlah merupakan suatu mata pelajaran yang
harus diasuh oleh guru, sebab tujuan umum pengembnagan diri adalah
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, minat dan perkembangan peserta didik. Kegiatan
pengembangan diri di TK meliputi, kewiraan seperti koperasi sekolah
dan pramuka. Kemudian dalam bidang olah raga itu ada sepak bola, senam
kreasi, bulu tangkis, catur dan atletik. Dalam bidang seni ada seni lukis
dan seni musik serta vokal. Ada pula dokter kecil / 7K pada bidang
kesehatan (UKS) serta kegiatan pembiasaan yang meliputi peringatan hari
besar keagamaan, menjenguk teman sakit / terkena musibah. Kemudian
ada pula pembiasaan perilaku sopan santun, misalnya mengikuti upacara,
cium tangan terhadap orang tua dan guru, membuang sampah pada
v
tempatnya, berbaris setiap akan masuk kelas, makan dan minum tidak
sambil berdiri, menjaga kebersihan pribadi dan berdoa bersama sebelum
dan sesudah pelajaran serta mengucapkan salam kepada orang lain.
Selanjutnya kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran. Kalender
pendidikan ini mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif, efektif fakulatif, dan hari libur.
Dimana satuan pendidikan dapat menyusun kalender pendidikan sesuai
dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik
dan masyarakat yang tentunya memperhatikan kalender pendidikan
sebagaimana tercantum dalam Standar Isi (SI).
Untuk pengaturan beban mengajar itu disusun berdasarkan pada
penghitungan jumlah minggu efektif dalam satu tahun kalender
pendidikan. Berikut adalah pengaturan beban mengajar pada kurikulum
TK ;

Table 1. 2 Pengaturan Beban Mengajar

Kelas Satu Jam Jumlah Jam Minggu Waktu


Pelajaran Pembelajaran Efektif Per Pembelajaran
Tatap Muka (Minggu) Tahun (Jam/ Tahun)
(Menit) Ajaran
1. 35 34 35 1.090
2. 35 35 35 1.225
3. 35 38 35 1.330
4. 35 38 35 1.330
5. 35 38 35 1.330
6. 35 38 35 1.330

B. Telaah Perangkat Pembelajaran


Perencanaan Pembelajaran merupakan suatu rangkaian yang saling
berhubungan dan saling menunjang antara berbagai komponen pembelajaran,
atau suatu pedoman yang mengatur, mengkoordinasikan, dan menetapkan
komponen-komponen dalam proses pembelajaran. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran di susun oleh guru sebagai pedoman dalam kegiatan
pembelajaran yang di laksanakan di kelas.

Hasil telaah mengenai kesesuaian antara silabus dengan standar


kompetensi dan kompetensi dasar yang berlaku di sekolah sudah sesuai. Jika
ditinjau dari indikator dan kompetensi
vi dasar pada silabus masih ada yang tidak
sesuai terutama pada mapel PKN, Bahasa Indonesia, Seni Budaya, dan
ketrampilan, karena kata kerja yang digunakan dalam indikator masih belum
HOTS ( taraf berfikir diri ). Dalam pembuatan indikator pencapaian
kompetensi sebagian tidak sesuai dengan kompetensi dasar.
Kemudian pada kesesuaian materi pembelajaran dengan kompetensi
dasar dan indikator yang telah disusun masih kurang sesuai terutama pada
mapel Bahasa Indomnesia dan Seni Budaya, contohnya kompetensi dasar
pada mapel Bahasa Indonesia menjiplak berbagai bentuk

gambar, lingkaran dan bernagai bentuk huruf tetapi di materi pokoknya itu
diberi materi penulisan huruf, kata dan kalomat sederhana saja . Sedangkan
kesesuaian kegiatan belajar dengan indikator yang hendak dicapai sudah
cukup sesuai karena ada beberapa indikator yang tidak dirancang dalam
kegiatan belajar.Referensi guru yang digunakan masih kurang karena hanya
terpaku pada buku tematik pengembangan guru.

Dari hasil telaah parangkat pembelajaran yang telah dilakukan, ditemukan


tidak adanya perumusan indikator yang disusun dalam perangakat
pembelajaran. Dalam materi yang akan diajarnya masih kurang agar bisa
mencapai kompetensi dasar yang diinginkan. Sementara itu alokasi waktu
yang telah dibuat sudah sesuai dengan banyaknya materi yang akan di ajarkan.

Jika dilihat dari perangkat pembelajaran, pengalaman pembelajaran


yang dirangcang masih kurang tepat dengan materi dan berkesan pada siswa.
Kegiatan belajar mengajar yang ada diperangkat pembelajaran belum
menggunakan student center. Metode pembelajaran yang digunakan masih
kurang kreatif sehingga kurang menciptakan suasana belajar yang interaktif.
Sumber belajar yang digunakan atau referensi guru dalam mengajar juga
masih kurang luas. Alat evaluasi atau penilaian terhadap materi sudah cukup
sesuai dengan materi yang sedang diajarkan dengan menggunakan tes dan
nontes dengan bentuk tertulis, lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap,
penilaian hasil karya (tugas, proyek, produk) portofolio dan penilaian diri.

Secara rinci hasil telaah kurikulum serta perangkat pembelajaran akan


di bahas pada tabel dibawah ini :

vii
Tabel 1. 3 Hasil Proses Telaah Kurikulum Serta Perangkat Pembelajaran

Sub
Kompenen Kondisi Ideal Kondisi Riil Tindak Lanjut
Komponen

vii
i
Kerangka Prinsip  Berpusat pada  Jika dikaitkan  Perlu mencari
Dasar Pengemban potensi, dengan visi dan tahu
Kurikulum gan perkemabangan misi sudah kepentinggan
Kurikulum , kebutuhan, sesuai, tetapi peserta didik
dan dalam melalui angket
kepentingan pelaksanaanya pendapat dan
perserta dididk belum wawancara
dan lingkungan. terlaksana
 Dengan mendata
secara
 Beragam informasi peserta
maksimal
didik melalui
dan terpadu
 Belum BSM (Bantuan
 Tanggap memperhatikaa Siswa Miskin) dll
terhadap n keragaman yang berkaitan
perkembangan yang ada dengan status
ilmu ekonomi dan
 Belum karena
pengetahuan, sosial
masih terpaku
teknologi dan
pada ilmu  Perlu
seni
pengetahuan dikembangkan
 Relevan dengan lagi sarana dan
 Sudah cukup
kebutuhan prasarana untuk
relevan dengan
kehidupan mata pelajran
kebutuhan dan
yang belum
 Menyeluruh kehidupan di
tanggap terhadap
dan lingkungan
perkembangan
berkesinambun sekitar
IPTEK dan Seni
gan
 Kurikulum yang
 Lebih
 Belajar dikembangkan
meningkatkan
sepanjang hayat sudah
komunikasi dan
mencakup
 Seimbang kerja sama antar
keseluruhan dan
antara sekolah dengan
kesinambungan
kepentingan komite dalam
menyesuaikan

ix
nasional dan anta semua pengembnagan
kepentingan jenjang kurikulum
daerah pendidikan terhadap
kebutuhan
 Kurikulum
kehidupan
sudah
diarahklan pada  Perlu
proses penyempurnaan
pengembangan secara
dan berkelanjutan
pemberdayaan
 Perlu
peserta didik
penyempurnaan
angh
secara
berlangsung
berkelanjutan
sepanjang hayat
 Perlu
 Sudah seimbang
penyempurnaan
secara
berkelanjutan

Struktur  Mata  Mata pelajaran  Mata pelajaran  Perlu melakukan


Kurikulum Pelajaran dan Muatan dan Muatan analisis
dan lokal lokal telah keunggulan lokal
Muatan dikembangkan dikembangkan supaya da[pat
Lokal berpedoman berpedoman melaksanakan
pada kurikulum pada kurikulum program PBKL
 Penetapa
(Pendidikan
n Muatan  Muatan lokal  Mutan lokal
Berbasis
Lokal merupakan yang
Keunggukan
Pada kegiatan yang dikembangakan
Lokal), yang
Struktur bertujuan untuk dan
dimasukkan pada
Kurikulu mengembangka dilaksanakan
mata pelaran dan
n kompetensi diatur oleh

x
m yang pemerinttah muatan lokal
disesuaikan daerah, dimana
 Kegiatan  Perlu
dengan potensi substansi
Pengemb meningkatkan
daerah atau muatan lokal
angan sarana dan
karakteristik ditentukan oleh
diri prasarana
daerah sekolah yang
penungjang
meliputi
 Memberikan terlebih SDM
pelajaran
kesempatan untuk dapat
Bahasa Jawa,
pada peserta menyalurkan
Bahasa inggris
didik untuk bakat, minat,
dan Komputer.
mengembangka potensi peserta
n dan  Belum didik
mengekspresika sepenuhnya
n diri sesuai potensi,
dengan kebutuhan,
kebutuhan, minat dan bakat
bakat, potensi, peserta didik
minat, dan dapat
perkembangan tersalurkan
peserta didik secara maksima
serta kondisi karena masih
sekolah ada
keterbatasan
sarana dan
prasana
penujang serta
SDMnya

Beban  Beban  Jumlah jam  Sekolahan  Dalam


Belajar kegiatan pelajaran tatap memanfaatkan penambahan jam
untuk muka per penambahan sebaiknya lebih
kegiatan minggu mulai jam sehingga memperjatikan
tatap dari kelas I beban belajar tingkat konsentrasi
muka adalah 30 jam, kelas I menjadi sesuai umur dan
permingg kelas II 32 34 jam, kelas II kelas
u jam, kelas IIIxi 35 jam, kelas
34 jam, kelas III,IV,V dan
IV VI menjadi 38
,V,VI 36 jam jam
Kalender  Perhitung  Kalender  Kalender
akademik an pendidikan pendidikan
minggu tingkat satuan sekolah dibuat
efektif pendidikan dan
disusun sesuai dilaksanakan
dengan sesuai pedoman
karakteristik pemerintahdeng
dan kebutuhan an
sekolah menyesuaikan
berdasarkan karakteristik
kurikulum atau daerah
standar isi

xii
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Kurikulum yang digunakan sekolah adalah kurikulum TK. Dalam proses
pengembangan kurikulum hendaknya memperhatikan prinsip- prinsip
pengembangan kurikulum yaitu, prinsip relevansi, efektivitas, efisiensi,
kesinambungan, fleksibilitas, berorientasi tujuan serta prinsip dan model
pengembangan kurikulum. Perlu juga memperhatikan tujuan pendidikan dasar,
visi dan misi yang akan dicapai disekolah melalui perangkat pembelajaran yang
disusun oleh guru. Kerena idealnya pada materi pelajaran itu harus relevan
dengan kebutuhan siswanya dan sesuai perkembangan anak, sehingga nantinya
dapat menghasilkan peserta didik yang berkarakter yang mulia, memiliki
ketrampilan yang relevan pada kondisi saat ini. Dimana proses pembelajaran
yang dirancang juga harus berpusat pada siswa dan HOTS (Higher Order
Thingking Skill).

xii
i

Anda mungkin juga menyukai