RSITAS V VE ET NI
ER
AN
BA
NG
UN
N USANTAR
A
U
SU KO
HA R JO
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO 2013
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Kepala sekolah, guru, dan pengawas sangat banyak berinteraksi dengan kurikulum satuan pendidikan. Mereka ini merupakan tenaga professional di bidangnya. Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Kurikulum digunakan sebagai acuan penyelenggaraan pendidikan dan sekaligus salah satu indicator mutu pendidikan. Indonesia tercatat lima kali merevisi kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Revisi kurikulum tersebut bertujuan untuk mewujudkan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat, guna mengantisipasi perkembangan jaman, serta memberikan acuan bagi penyelenggara pembelajaraan disatuan pendidikan. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) suatu model pengelolaan kurikulum yang dirancang mengikuti potensi dan karakteristik daerah, kondisi sosial budaya masyarakat setempat, dan peserta didik. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan diharapkan membuat guru semakin kreatif, Karena mereka dituntut harus merencanakan sendiri materi pelajarannya untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.kurikulum sebelumnya dibuat dari pusat, menyebabkan kreatifitas guru kurang terpupuk, tetapi dengan KTSP kreatifitas berkembang. Pengembangan KTSP oleh guru dan tenaga kependidikan di sekolah yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan terhadap berbagai aspek pendidikan, termasuk reformasi sekolah. Reformasi sekolah merupakan suatu konsep perubahan kearah peningkatan mutu
pendidikan. Reformasi sekolah harus dilakukan untuk merespon kondisi pendidikan dewasa ini yang semakin terpuruk. Hal ini telah dicanangkan oleh MENDIKNAS tanggal 2 Mei 2002,bahwa pada saat ini dimulai gerakan peningkatan mutu pendidikan. Gerakan ini perlu diawali dengan mereformasi penyelenggaraan pendidikan di sekolah sebagai lembaga yang memberikan layanan pendidikan apabila kita ingi pendidikan ini bermutu. Gerakan ini saatnya dimulai mengingat mutu pendidikan kita yang memprihatinkan (DEPDIKNAS 2002).
1.2.
Rumusan Masalah
1) Apa definisi dan prinsip kurikulum KTSP? 2) Apa saja Komponen KTSP? 3) Apa definisi dan prinsip pengembangan silabus? 4) Alokasi waktu dan pelaksana pengembangan silabus? 5) Apa sajakah langkah-langkah dalam pengembangan silabus? 6) Bagaimana pelaksanaan penyusunan KTSP?
2. PEMBAHASAN
2.1. Definisi dan Prisip Pengembangan
Kurikulum merupakan seperangkat rencana yang memuat tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia.KTSP secara yuridis diamanatkan oleh UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional masing-masing Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh BSNP. Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI, namun pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan sekolah itu sendiri.KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP mengacu pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL. (Sumber : id.wikipedia.org) KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada
panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Berpusat Pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, dan Kepentingan Peserta Didik dan Lingkungannya 2. Beragam dan Terpadu 3. Tanggap terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni. 4. Relevan dengan Kebutuhan Kehidupan 5. Menyeluruh dan Berkesinambungan 6. Belajar Sepanjang Hayat 7. Seimbang antara Kepentingan Nasional dan Kepentingan Daerah
Selain itu KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional sebagai berikut ; a. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia. b. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik. c. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan. d. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional. e. Tuntutan dunia kerja. f. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. g. Agama. h. Dinamika perkembangan global. i. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. j. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat. k. Kesetaraan jender. l. Karakteristik satuan pendidikan.
2.2. Komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 1. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan. 2. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 3. Mata Pelajaran. 4. Muatan Lokal. 5. Kegiatan Pengembangan Diri. 6. Pengaturan Beban Belajar 7. Ketuntasan Belajar. 8. Kenaikan Kelas Dan Kelulusan 9. Penjurusan. 10. Pendidikan Kecakapan Hidup. 11. Pendidikan Berbasis Keunggulan Local Dan Global. 12. Kalender Pendidikan.
2.3.
Pengembangan Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau
kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indicator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Prinsip pengembangan silabus disajikan berikut ini. 1. Ilmiah. 2. Relevan. 3. Sistematis. 4. Konsisten. 5. Memadai. 6. Aktual dan Kontekstual. 7. Fleksibel. 8. Menyeluruh.
2.4.
2.5.
2.6.
1.
2.
Menganalisis kondisi yang ada di satuan pendidikan yang meliputi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan program-program.
3.
Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar: komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya.
B. Mekanisme Penyusunan
1.
Tim Penyusun
Tim penyusun KTSP pada SD, SMP, SMA dan SMK terdiri atas guru, konselor, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Di dalam kegiatan tim penyusun
melibatkan komite sekolah, dan nara sumber, serta pihak lain yang terkait. di Supervisi dilakukan oleh dinas yang bertanggung jawab di bidang pendidikan tingkat kabupaten/kota untuk SD dan SMP dan tingkat provinsi untuk SMA dan SMK.
Tim penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan MI, MTs, MA dan MAK terdiri atas guru, konselor, dan kepala madrasah sebagai ketua merangkap anggota. Di dalam kegiatan tim penyusun melibatkan komite sekolah, dan nara sumber, serta pihak lain yang terkait. Supervisi dilakukan oleh departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama.
Tim penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan khusus (SDLB,SMPLB, dan SMALB) terdiri atas guru, konselor, kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Supervisi dilakukan oleh dinas provinsi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan.
2.
Kegiatan
Penyusunan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan sekolah/ madrasah. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan/atau lokakarya sekolah/madrasah dan/atau kelompok sekolah/madrasah yang diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum tahun pelajaran baru.
Tahap kegiatan penyusunan KTSP secara garis besar meliputi: penyiapan dan penyusunan draf, reviu dan revisi, serta finalisasi, pemantapan dan penilaian. Langkah yang lebih rinci dari masing-masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh tim penyusun.
3.
Pemberlakuan
Dokumen KTSP pada SD, SMP, SMA, dan SMK dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah setelah mendapat pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui oleh dinas tingkat kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD dan SMP, dan tingkat propinsi untuk SMA dan SMK
Dokumen KTSP pada MI, MTs, MA, dan MAK dinyatakan berlaku oleh kepala madrasah setelah mendapat pertimbangan dari komite madrasah dan diketahui oleh departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama.
Dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan SDLB, SMPLB, dan SMALB dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah serta mendapat pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui dinas provinsi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan.
Hasil Wawancara
Pertanyaan 1. Kurikulum seperti apakah KTSP itu? 2. KTSP terdiri dari apa saja? 3. Dalam pengembangan silabus, di SD ini dilaksanakan Guru secara mandiri atau berkelompok? 4. Siapa saja yang terlibat dalam penyusunan KTSP? 5. KTSP yang digunakan saat ini dengan Kurikulum 2004, KBK, dan Kurikulum 2006 manakah yang paling efektif? Tolong jelaskan! Jawab 1. Kurikulum yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing tingkat satuan pendidikan. 2. Isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 3. Berkelompok, dengan membentuk kelompok guru mata pelajaran dan melalui forum KKG. 4. Guru, konselor dan kepala sekolah. 5. Yang lebih efektif kurikulum 2006, karena satuan pendidikan menyesuaikan dengan keadaan sekolah.
Kesimpulan
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Proses penerapan KTSP belum terlaksana dengan baik, dan memang sulit penerapannya. Perlu adanya upaya-upaya konkrit dari berbagai pihak yang berkepentingan, dalam hal ini Pemerintah/Dinas Pendidikan, Guru, Kepala Sekolah, dan Massyarakat. Yang diharapkan mampu mencari solusi untuk merumuskan implementasi KTSP. Panduan penyusunan KTSP disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), dan ketentuan lain yang menyangkut tentang kurikulum dijelaskan dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005.
Daftar Pustaka
Danim, Sudarwan & Khairil., 2012. Profesi Kependidikan. Alfabeta, Bandung. www.infodiknas.com/309-implementasi-kurikulum-tingkat-satuanpendidikan-ktsp-antara-harapan-dan-kenyataan.html www.kabar-pendidikan.blogspot.com www.kmp-malang.com www.arminaperdana.blogspot.com http://mahmuddin.wordpress.com/2012/05/24/pengembangan-silabuspembelajaran-dalam-ktsp-bsnp-2007/ http://mbegedut.blogspot.com/2011/04/unit-waktu-dan-pengembangsilabus.html#.UY0TbMqW7NE http://hyuga-hd.blogspot.com/2011/11/pelaksanaan-penyusunan-ktsp.html