Anda di halaman 1dari 9

Masukan kami,kini kepala sekolah mempunyai keinginan untuk melakukan hal

tersebut jika RKS telah di susun oleh satu tim penyusun RKS.

RKS disususn melalui tahapan- tahapan identifikasi tantangan,analisis pemecahan


tantangan,penyusun program dan penyusunsn rencana biaya dan pendanaan.pada
tahap identifikasi tantangan,langkah-langkah yang dilakukan adalah penyusunan
profil sekolah,mengidentifikasi harapan pemangku kepentingan dan merumuskan
tantangan.

Menyusun RKS berdasarkan rekomendasi hasil EDS belum banyak dilakukan


oleh sekolah-sekolah di Indonesia apalagi sekolah-sekolah di daerah terpencil. Hal
ini dapat dimaklumi karna instrumen EDS belum banyak di kenal dan di pahami
oleh kepal-kepala sekolah. Hanya sekolah-sekolah tertentu yang sudah menyusun
RKS berdasarkan rekomendasi EDS karena sekolah tersebut termasuk dalam
sekolah binaan LPMP.

Model RKS yang dikembangkan semestinya mengelompokkan kegiatan-kegiatan


sekolah ke dalam Sembilan pokok kegiatan yaitu :

1.pengembangan kurikulum dan pembelajaran

2.perbaikan administrasi dan menejemen sekolah

3.pengembangan organisasi dan kelembagaan

4.perbaikan sarana dan prasarana

5.peningkatan kualitas SDM (ketenagaan).

6.peningkatan pembiayaan dan pendanaan sekolah

7.peningkatan peran serta masyarakat

8.peningkatan prestasi peserta didik

9.peningkatan kualitas lingkungan dan budaya sekolah

Berdasarkan ketentuan permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang standart


pengelolaan pendidikan yang mengamanatkan penyusunan RKS harus memuat
penjelasan mengenai: 1) kesiswaan, 2) kurikulum dan kegiatan pembelajaran, 3)
PTK serta pengembangannya , 4) sarana dan prasarana, 5) keungan dan
pembiayaan, 6) budaya dan lingkungan sekolah, 7) peran serta masyarakat dan
kemitraan,dan 8) rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan
pengembangan mutu,maka masih terlihat adanya relevansi dengan model RKS
yang dikembangkan.hl yang sama juga terlihat adanya kesesuaian dengan RKS
yang di susun berdasarkan rekomendasi EDS.

Mengingat model RKS yang di susun berdasarkan rekomendasi EDS adalah


sebuah pemikiran yang paling baru,maka kepala SMA Negeri 1 BELIATANG III
berencana melakukan pengisian instrumen EDS yang kemudian di tindak lanjuti
dengan menyusun RKS.keinginan kepala sekolah muncul setelah kami para
peserta diklat calon kepala sekolah sebanyak 3 orang yang magang di SMAN1
BELITANG III memberikan pembimbingan pengisian instrument EDS kepada
wakil-wakil kepala sekolah dan kemudian memberikan masukan kepada pihak
sekolah untuk menyusun RKS berdasarkan rekomendasi EDS.

Rencana program kegiatan sekolah yang telah di tetapkan sekolah tentunya tak
selamanya dapat terlaksana 100% . jika dengan terpaksa ada pelaksanaan kegiatan
sekolah yang tidak sesuai dengan RKS, maka hal tersebut tidak perlu di
permasalahkan. Hal ini dapat di lakukan dengan terlebih dahulu mendapat
persetujuan melalui rapat dewan guru komite sekolah. Demikian halnya dengan
SMAN1 BELITANG III kadang ada kegiatan sekolah yang tidak sesuai dengan
RKS tersebut hanya di bicarakan kepada orang orang tertentu di sekolah.

Adanya kegiatan-kegiatan yang dilaksakan tidak berdasarkan RKS di sebabkan


karena kegiatan tersebut adalah kegiatan tiba-tiba atau karena penyusunan
program sekolah belum melakukan analisis kebutuhan preioritas. Dengan
pemilihan program- program sekolah berdasarkan prioritas maka akan
meminimalisir terjadinya pelaksanaan kegiatan-kegiatan sekolah yang tidak
zsesuai dengan rencana kerja sekolah.

Untuk itu, melalui diskusi kami dengan kepal sekolah dan wakil-wakilnya
memberikan saran-saran agar jika terjadi kemungkinanadanya kegiatan sekolah
yang tidak sesuai dengan rencana kerja sekolah yang tidak sesuai dengan rencana
kerja sekolah maka sebaiknya di bicarakan terlebih dahulu dengan warga sekolah
dalam rapat dewan guru dan jika memungkinkan dapat pula dihadiri oleh pihak
komite sekolah. Saran terakhir adalah agar pemilihan program- program sekolah
di dasarkan pada analisis kebutuhan skala prioritas.

2. kajian pengelolaan kurikulum

Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum


operasional pendidikan yang di susun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis di amanatkan oleh undang-
undang nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional dan peraturan
pemerintah republic Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan. Penyusunan KTSP oleh sekolah di mulai ajaran 2007/2008 dengan
mengacu pada standar isi (SI) dan standar kompetensi lulusan (SKL) untuk
pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang di terbitkan melalui peraturan
menteri pendidikan nasional masing-masing nomor 22 tahun 2006 dan nomor 23
tahun 2006, serta pan duan pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh BSNP.
Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI,namun
pengembangannya di serahkan kepada sekolah `agar sesuai dengan kebutuhan
sekolah itu sendiri. KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan) terdiri dari
tujuan pendidikan tingkatb satuan pendidikan ,struktur dan muatan kurikulum
tingkat satuan pendidikan, kalender pendidiukan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP
mengacu pada permendiknas nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan SI dan
SKL.

Terbitnya kurikulum 2013 (peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor


81A tahun 2013 tentang implementasi kureikulum) untuk semua satuan
pendidikan dasar dan menengah, merupakan salah satu langkah sentral dan
strategis dalam kerangka penguatan karakter menuju bangsa Indonesia yang
mendani. Kurikulum 2013 dikembangkan secara komprehensif, integrative,
dinamis,akomodatif,dan antisipatif terhadap berbagai tantangan pada masa yang
akan dating. Kurikulum 2013 di desain berdasarkan pada budaya dan karakter
bangsa,berbasis peradaban,dan berbasis padsa kompetensi. Dengan demikian,
kurikulum 2013 di yakini mamapu mendorong terwujudnya manusia Indonesia
yang bermartabat,beradab,berbudaya,berkarakter,beriman dan bertakwa kepada
tuhan yang maha esa, berahlak mulia,sehat,berilmu,bercakap,kreatif,mandiri,dan
menjadi warga Negara yang demokratis.bertanggung jawab,serta mampu
menghadapi berbagai tantangan yang muncul di masa depan.

Seorang calon kepala sekolah di harap kan dapat memahami pengelolaan


kurikulum sekolah sehingga pada saatnya nanti setelah menjadi kepala sekolah
sudah dapat mengelola kurikulum sekolahnya dengan baik.

Berdasarkan hasil pengisian instrument analisis dokumen 1,dokumen 2, dan


matriks kajian pengelolaan kurikulum, berikut ini penulis sajikan deskripsi hasil
kajian pengelolaan kurikulum di sekolah tempat magang di sekolah sendiri dan
sekolah lain.

A. SMA NEGERI 1 BELITANG (sekolah sendiri)

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,


isi dan bahan pelajaran serta cara yang di gunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan. Tujuan tersebut meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi, potensi daerah, satuan pendidikan
dan peserta didik. Oleh sebab itu,kurikulum di susun oleh satuan
pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan
dengan kebutuhan dan potensi di daerah.

Kurikulum yang di gunakan oleh SMAN1 BELITANG tahun pelajaran


2014/2015 di semester ganjil terdiri dari KTSP untuk kelas XII dan
kurikulum 2013 untuk kelas X dan XI. Kemudian pada semester genap
kembali menggunakan KTSP untuk kelas X dan XI berdasarkan surat
edaran dari kementrian pendidikan dan kebudayaan tentang penundaan
kurikulum 2013.

Kurikulum SMA N1 BELITANG pada awalnya di susun oleh tim


pengembang kurikulum ya di bentuk oleh kepala sekolah.tim ini bekerja
merampungkan kurikulum dengan menggabung dokumen 1 dan dokumen
2. Kemudian untuk tahun pelajaran berikutnya di sususn oleh wakil kepala
sekolahurusan kurikulum. Kurikulum SMAN 1 BELITANG tahun
pelajaran 2014/2015 ditanada tangani kepala sekolah, ketua komite, dan
kepala dinas pendidikan kabupaten OKU TIMUR. Sedangkan di semester
genap kembali menggunakan KTSP tahun pelajaran 2013/2014 yang
sudah di sahkan dan di tanda tangani oleh kepala sekolah, ketua komite,
kepala dinas pendidikan kabupaten OKU TIMUR, dan kepala dinas
pendididkan provinsi Sumatra selatan. Berdasarkan hal tersebut sebaiknya
kurikulum sekolah di sususn oleh tim pengembang kurikulum (TPK)
sekolah dan di setujui dalam rapat dewan guru. Pengesahan di lakaukan
oleh ketua komite dan kepala dinas pendidikan kabupaten dan kepala dinas
pendidikan provinsi.

Secara umum, kurikulum SMAN 1 BELITANG tahun pelajaran


2014/2015 di sususn berdasarkan panduan penyusunan KTSP yang di
terbitkan BSNP untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah dan
berdasarkan panduan penyusunan kurikulum 2013. Dokumen 1 kurikulum
di susun dengan kerangka sbg berikut:

Halaman judul

Halaman penetapan/pengesahan

Kata pengantar

Daftar isi
BAB I. PENDAHULUAN

A. latar belakang
B. landasan
C. tujuan pendidikan

BAB II. VISI,MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN SMAN 1 BELITANG

A.visi

B. misi

C.tujuan pendidikan SMAN 1 BELITANG

BAB III. STRUKTUR DAN MUATAN KTSP KELAS XII

A. struktur kurikulum 2006 (KTSP) kelas XII


1.kelompok mata pelajaran
2.struktur kurikulum

B. muatan kurikulum 2006 (KTSP) kelas

1. mata pelajaran
2. mutan local
3. kegiatan pengembangan diri
4. pengaturan beban belajar
5. ketuntasan belajar
6. kriteria kelulusan
7. kriteria penjurusan
8. pendidikan kecakapan hidup
9. pendidikan berbasis keunggulan local dan global

BAB IV. MUATAN KURIKULUM 2013 KELAS X DAN XI

A. muatan kurikulum pada tingkat nasional


1. karakteristik kurikulum 2013
2. tujuan kurikulum 2013
3. kerangka dasar kurikulum 2013
4. struktur kurikulum 2013
B. muatan kurikulum pada tingkat daerah
C. muatan kurikulun kekhasan satuan pendidikan
D. pengaturan beban belajar
1.sistem paket atau SKS
2.pembelajaran tatap muka
3. penugasan terstruktur
4.kegiatan mandiri
5. beban belajar tambahan
6. pembelajaran saintifik
7. penilaian autentik
8. ketuntasan belajar
9.kenaikan kelas 1
10. UTK dan UMTK
11. kelulusan
12. mutasi
13. peminatan, lintas minat, dan pendalaman minat

- BAB V. KALENDER PENDIDIKAN

A. permulaan tahun pelajaran


B. Pengaturan waktu belajar efektif
C. Pengaturan waktu libur

Lampiran :

1. Silabus mata pelajaran


2. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

Sedangkan kurikulum yang digunakan pada semester genap


tahununa pelajaran 2014/2015 berdasarkan kurikulum SMAN 1
BELITANG tahun pelajaran 2013/2014 yang di susun
berdasarkan panduan penyusunan KTSP yang di terbitkan BSNP
untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Dokumen 1
kurikulum di susun dengan kerangka sebagai berikut :

Halam judul
Lembar pengesahan
Kata pengantar
Daftar isi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang
B. Landasan
C. Tujuan dan prinsip pengembangan kurikulum
D. Pengertian dan konsep

BAB II. TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN


A. Tujuan pendidikan menegah
B. Visi
C. Misi
D. Tujuan

BAB III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur kurikulum

1. Kelompok mata pelajaran


2. Struktur kurikulum
B. Muatan kurikulum

1. Mata pelajaran
2. Muatan local
3. Kegiatan pengembangan diri
4. Pengaturan beban belajar
5. Ketuntasan belajar
6. Kriteria kenaikan kelas dan kelulusan
a. Kriteria kenaikan kelas
b. Kriteria kelulusan
c. Ketentuan pindah sekolah
7. Kriteria penjurusan
8. Pendidkan kecakapan hidup
9. Pendiddikan berbasis ke unggulan lokal dan global

BAB IV. KALENDER PENDIDIKAN

+” sekian hasil ketikan saya”+

Anda mungkin juga menyukai