GLOSARIUM
1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
3. Sekolah adalah SMP negeri maupun swasta dalam lingkungan pembinaan Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Dasar dan Direktorat Jenderal Peningkatan
Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, yang tersebar di wilayah kerja Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota.
10. Pramuka (Praja Muda Karana atau dahulu terkenal dengan nama kepanduan yang
terdapat di berbagai penjuru dunia) adalah wahana untuk latihan secara non formal
guna melatih fisik, mental spiritual dan mendorong para pesertanya untuk melakukan
kegiatan positif di masyarakat.
11. Sanggar sekolah adalah sekelompok atau gabungan 5-8 Sekolah Dasar Pertama yang
memiliki tujuan dan semangat maju bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan
melalui penerapan sistem pembinaan profesional.
12. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) adalah wadah pembinaan profesional
bagi guru Sekolah Dasar Pertama (SMP) yang tergabung dalam organisasi sanggar
MGMP dalam rangka peningkatan mutu layanan pembelajaran dan pendidikan.
13. Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) adalah wadah pembinaan profesional
bagi para Kepala Sekolah yang tergabung dalam organisasi sanggar sekolah untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh guru dan membahas temuan ide-ide
baru yang belum terpecahkan pada pertemuan di tingkat musyawarah guru mata
pelajaran (MGMP).
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
SMP Purwa Bhakti berdiri sejak bulan Juli 2008 sesuai dengan Akta Notaris Nomor 01
Tanggal 1 Agustus 2007, beralamat di Jalan Veteran III Tapos Desa Cileungsi
Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. Legalitas yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah berdasarkan Keputusan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor
Nomor : 421.3/513 – Disdik/2009 tanggal 28 Desember 2009, dengan Nomor Statistik
Sekolah : 20 2 02 02 24 511.
Awal berdirinya gedung SMP Purwa Bhakti bermula dari adanya kegiatan belajar
mengajar di Sekolah Menengah Pertama Terbuka (SMPT) 1 Ciawi. Saat itu proses
kegiatan belajar mengajar siswa Sekolah Menengah Pertama Terbuka (SMPT) 1 Ciawi
diselenggarakan di rumah Ibu Yati Yumiati, S.Pd., sekaligus sebagai guru binanya.
Siswa yang tercatat pada saat itu sebanyak 42 orang. Tahun berikutnya bertambah
hingga dua tahun kemudian tercatat 137 orang. Melihat keadaan ini Ibu Yati berinisiatif
membangun gedung sebanyak 3 lokal dengan maksud agar para siswa SMPT 1 Ciawi
dapat belajar dengan nyaman, dan apabila bangunan tersebut tidak di pakai lagi (karena
menurut rencana program Sekolah Menengah Pertama Terbuka hanya 4 tahun akan
dirubah menjadi rumah tinggal).
Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah dan peraturan pemerintah
No. 25 tahun 2004 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan provinsi sebagai
daerah otonom berimplikasi terhadap kebijakan pengelolaan pendidikan dari bersifat
sentralistik ke desentralistik. Pergeseran tesebut berimplikasi terhadap penyempurnaan
kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Dengan pengelolaan
pendidikan yang desentralistik maka daerah mempunyai kewenangan dan keleluasaan
untuk mengembangkan dan menjabarkan lebih lanjut pelaksanaan kurikulum didaerah
4
Selain dari itu, sesuai pula denga UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan PP RI No. 19 tentang Standar Nasional Pendidikan, mengamanatkan
tersusunnya kurikulum pada tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan
menengah dengan mengacu pada kepada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta
berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BNSP). Berdasarkan hal itu perlu adanya penyusunan kurikulum pada tingkat satuan
pendidikan yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah/karakteristik daerah, social budaya masyarakat setempat dan peserta didik.
Sehubungan dengan hal tersebut maka disusunlah kurikulum SMP Purwa Bhakti
Kabupaten Bogor.
B. Landasan Hukum
1. Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Alloh SWT, Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
2. Meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajiban
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta meningkatkan
kualitas dirinya sebagai manusia.
3. Mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta
menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan
mandiri.
4. Meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan, dan kemampuan
mengapresiasi keindahan dan harmoni.
5. Meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup
sehat.
8. Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta akhlak
mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu,
muatan kurikulum semua matapelajaran ikut mendukung peningkatan iman, takwa,
dan akhlak mulia.
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
1. Struktur Kurikulum
Struktur SMP Purwa Bhakti meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu
jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai dengan Kelas IX. Struktur
kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dengan ketentuan sebagai
berikut.
Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik
yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran,
posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat
dan lingkungan alam di sekitarnya.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum SMP Purwa Bhakti dikembangkan
menggunakan filosofi sebagai berikut.
sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan
masyarakat dan bangsa masa kini.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan
kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat,
didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya.
Berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat
kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan
kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik. Kurikulum SMP Purwa
Bhakti memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa
bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi
sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism).
Dengan filosofi ini, Kurikulum SMP Purwa Bhakti bermaksud untuk mengembangkan
potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian
masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis
yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum SMP Purwa Bhakti menggunakan filosofi sebagaimana di
atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni,
kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan
diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.
Landasan Teoritis
Kurikulum SMP Purwa Bhakti dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan
standar” (standar based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi
13
A. MUATAN KURIKULUM
1. Mata Pelajaran
a. Mata Pelajaran Wajib Nasional
- Pendidikan Agama
- Pendidikan Kewarganegaraan
14
- Bahasa Indonesia
- Bahasa Inggris
- Matematika
- Ilmu Pengetahuan Alam
- Ilmu Pengetahuan Sosial
- Seni Budaya
- Pendidikan Jasmani olahraga dan kesehatan
- Teknologi Infromasi dan Komunikasi
b. Mata Pelajaran Muatan Lokal
- Bahasa Sunda
- Pendidikan Lingkungan Hidup.
2. Pengembangan Diri
a. Tujuan
Kegiatan pengembangan diri bertujuan meberikan kesempatan kepada
siswa-siswi untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, minat setiap siswa-siswi dan sesuai pula dengan
kondisi sekolah.
Secara khusus, kegiatan pengembangan diri di SMP Purwa Bhakti memuat
5 aspek tujuan yaitu:
a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa
b. Meningkatkan kecintan terhadap tanah air
c. Memupuk jiwa sportivitas
d. Pembentukan karakter yang tangguh menghadapi tantangan hidup
e. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa sesuai dengan minat
dan bakat
b. Pelaksanaan
Kegiatan pengembangan diri di SMP Purwa Bhakti dilaksanakan dengan
bimbingan guru dan sejumlah Pembina dan pelatih / instruktur dibawah
koordinasi guru BK dalam bentuk rutin / spontan dan terprogram. Kegiatan
pengembangan diri ini dilaksanakan secara intra dan ekstrakurikuler dan
bentuk pengembangan karir, belajar social dan pengembangan kecakapan
hidup melalui layanan BK dan kegiatan kesiswaan
a. Layanan bimbingan konseling (Wajib diikuti semua siswa)
- Pengembangan karir
- Bimbingan belajar
- Budi pekerti
15
b. Kegiatan ekstrakurikuler
- Pramuka
- Olahraga & Kesenian
- BTQ
- Paskibra
- Volley
- Basket
- Paduan Suara
C. KETUNTASAN BELAJAR
disediakan, maka SMP Purwa Bhakti untuk pelajaran 2015/2016 menetapkan KKM
sebagai berikut:
KKM Kelas
No. Komponen
VII VIII IX
A Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama 75 75 75
2 Pendidikan Kewarganegaraan 70 70 70
3 Bahasa Indonesia 70 70 70
4 Bahasa Inggris 70 70 70
5 Matematika 70 70 70
6 Ilmu Pengetahuan Alam 70 70 70
7 Ilmu Pengetahuan Sosial 70 70 70
8 Seni Budaya 70 70 70
Pendidikan Jasmani Olahraga dan
9 75 75 75
Kesehatan
10 Teknologi Infromasi & Komunikasi -- --- 70
B Muatan Lokal
11 Bahasa Sunda 70 70 70
12 Prakarya/Pendidikan Lingkungan Hidup 75 75 75
C Pengembangan Diri
Ketuntasan Nilai
a. Siswa dinyatakan runtas dalam satu mata pelajaran apabila nilai yang diperoleh
dari setiap aspek mata pelajaran minimal sama dengan nilai KKM
b. Apabila nilai dalam salah satu aspek tidak memenuhi maka nilai ketuntasan dilihat
dari nilai komulatif, yaitu nilai rata-rata mata pelajaran yang diperoleh siswa
minimal sama dengan nilai rata-rata KKM mata pelajaran yang bersangkutan,
maka siswa tersebut dinyatakan lulus
c. Ketuntasan nilai raport
1. Jika semester 1 dan 2 suatu mata pelajaran tuntas, mata pelajaran dinyatakan
tuntas
2. Jika semester 1 dan 2 nilai suatu mata pelajaran tidak tuntas, maka pelajaran
dinyatakan tidak tuntas
3. Jika salah satu dari semester 1 atau 2 nilai suatu mata pelajaran tidak tuntas,
harus dilakukan perhitungan komulatif, yaitu jika nilai rata-rata semester 1 dan
2 pada mata pelajaran tersebut minimal sama dengan nilai KKM mata
pelajaran, maka pelajaran tersebut dinyatakan tuntas.
3. Kelulusan
Kelulusan dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran setelah menempuh
Ujian Nasional dan Ujian Sekolah, kriteria kelulusan yang digunakan mengacu
kepada Peraturan Menteri Pendidikan Nasioanal Republik Indonesia Nomor 59
Tahun 2011 Tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan
dan
Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah dan Ujian Nasional dan Peraturan
Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor: 0011/P/BSNP/XII/2011 tentang
Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama,
Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, Sekolah
Menengah Atas, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Atas Luar Biasa, dan
Sekolah Menengah Kejuruan Tahun Pelajaran 2011/2012.
1. Pasal 5
(1) Kriteria kelulusan peserta didik dari US/M untuk semua mata pelajaran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c ditetapkan oleh satuan pendidikan
masing-masing berdasarkan perolehan Nilai S/M.
Nilai S/M sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari gabungan antara
nilai US/M dan nilai rata-rata rapor:
1. untuk SMP/MTs, dan SMPLB semester 1 (satu) sampai dengan 5
(lima);
2. gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 1, 2, 3, 4, dan
5 untuk SMP/MTs dan SMPLB dengan pembobotan 60% untuk nilai US/M
18
E. MUTASI
Perpindahan peserta didik dari atau ke SMP Purwa Bhakti diatur berdasarkan
ketentuan yang mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan disesuaikan dengan hasil musyawarah tingkat
sekolah. Perpindahan peserta didik dari atau ke SMP Purwa Bhakti diatur melalui
ketentuan sebagai berikut:
1. Kapasitas ruang kegiatan belajar serta sarana dan prasarana lain masih
memungkinkan untuk menampung sesuai dengan ketentuan jumlah peserta
didik dalam rombongan belajar
2. Peserta didik yang bersangkutan memiliki alasan yang kuat dalam
kepindahannya ( disertai bukti fisik yang sah)
3. Peserta didik berasal dari sekolah yang sesuai dan memiliki jenjang
akreditasi yang sama atau lebih
4. Peserta didik telah memiliki NISN (nomor induk siswa nasional)
5. Peserta didik memiliki surat pindah sekolah dari sekolah asal
6. Peserta didik memiliki laporan hasil pendidikan (raport) asli dengan nilai
yang lengkap
7. Peserta didik menyerahkan fotocopy ijazah SD/MI yang sudah dilegalisir
atau menunjukkan yang aslinya
8. Peserta didik memiliki surat rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kab./Kota
daerah asal (khusus peserta didik dari luar Kab./Kota)
3. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari
semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
4. Pendidikan berbasis pendidikan lokal dan global dapat diperoleh peserta didik
dari satuan pendidikan formal lain dan atau satuan pendidikan non formal.
Pengembangan nilai/karakter dapat dilihat pada dua latar/domain, yaitu pada latar
makro dan latar mikro. Latar makro bersifat nasional yang mencakup keseluruhan
konteks perencanaan dan ilmpementasi pengembangan nilai/karakter yang
melibatkan seluruh pemangku kepentingan pendidikan nasional.
Sementara itu dalam habituasi diciptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan
peserta didik di sekolahnya, di rumahnya, di lingkungan masyarakatnya
membiasakan diri berprilaku sesuai nilai dan menjadi karakter yang telah
diinternalisasi dan dipersonalisai dari dan melalui proses intervensi. Kedua proses
tersebut- intervensi dan habituasi harus dikembangkan secara sistemik dan
holistik.
d. Pada tahap evaluasi hasil, dilakukan asesmen untuk perbaikan
berkelanjutan yang sengaja dirancang dan dilaksanakan untuk mendikteksi
aktualisasi karakter dalam diri peserta didik sebagai indikator bahwa proses
pembudayaan dan pemberdayaan karakter itu berhasil dengan baik.
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
SEMESTER I
Jumlah
Juli Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
1 2 2
Minggu
4 1 8
1 2 2
Senin 2 13 Juli 2019 Tes Calistung Peserta Didik Baru
5 2 9
1 2 3 Hari pertama masuk sekolah
Selasa 2 15 Juli 2019
6 3 0 semester 1
1 2 3
Rabu 2 15 - 17 Juli 2019 Pengenalan Lingkungan Sekolah
7 4 1
1 2 Masa orientasi pendidikan
Kamis 1 18 - 20 Juli 2019
8 5 kepramukaan
1 2
Jum'at 1
9 6
1 2 2
Sabtu 1
3 0 7
Jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) 9
Jumlah
Agustus Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
1 1 2
Minggu 4
1 8 5
1 1 2
Senin 5 4 11 Agustus 2019 Libur hari raya Idul Adha 1440 H
2 9 6
1 2 2 Libur hari Proklamasi Kemerdekaan
Selasa 6 4 17 Agustus 2019
3 0 7 RI
1 2 2
Rabu 7 4
4 1 8
1 2 2
Kamis 1 8 5
5 2 9
1 2 3
Jum'at 2 9 5
6 3 0
1 1 2 3
Sabtu 3 4
0 7 4 1
Jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) 26
Jumlah
September Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
1 2 2
Minggu 1 8
5 2 9
1 2 3 1 September
Senin 2 9 3 Libur tahun baru Islam 1441 H
6 3 0 2019
Selasa 3 1 1 2 3 23 - 28 Prakiraan jeda tengah semester 1
23
0 7 4 September
1 1 2
Rabu 4 3
1 8 5
1 1 2
Kamis 5 3
2 9 6
1 2 2
Jum'at 6 3
3 0 7
1 2 2
Sabtu 7 3
4 1 8
Jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) 18
Jumlah
Oktober Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
1 2 2
Minggu 6
3 0 7
1 2 2 Prakiraan penilaian tengah
Senin 7 4 30 Sept - 4 Okto
4 1 8 semester 1
1 2 2
Selasa 1 8 4
5 2 9
1 2 3
Rabu 2 9 4
6 3 0
1 1 2 3
Kamis 3 4
0 7 4 1
1 1 2
Jum'at 4 3
1 8 5
1 1 2
Sabtu 5 4
2 9 6
Jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) 23
Jumlah
November Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
1 1 2
Minggu 3
0 7 4
1 1 2 9 November
Senin 4 4 Libur Maulid Nabi Muhammad SAW
1 8 5 2019
1 1 2 29 - 30 Prakiraan LDKS SMP Purwa Bhakti
Selasa 5 4
2 9 6 November ke-8
1 2 2
Rabu 6 4
3 0 7
1 2 2
Kamis 7 4
4 1 8
1 2 2
Jum'at 1 8 5
5 2 9
1 2 3
Sabtu 2 9 4
6 3 0
Jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) 25
Jumlah
Desember Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
1 2 2
Minggu 1 8
5 2 9
1 2 3 Prakiraan Penilaian Akhir Semester
Senin 2 9 2 2 - 14 Desember
6 3 0 1
1 1 2 3 20 Desember Tanggal penetapan rapor semester
Selasa 3 2
0 7 4 1 2019 1
1 1 2
Rabu 4 2 20/21 Desember Pembagian rapor semester 1
1 8 5
1 1 2 25 Desember
Kamis 5 2 Libur hari Natal
2 9 6 2019
1 2 2 22 Des - 5 Jan
Jum'at 6 1 Libur semester 1
3 0 7 '20
1 2 2
Sabtu 7 1
4 1 8
Jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) 10
JUMLAH HBE SMT. 1 111
SEMESTER II
Jumlah
Januari Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
1 1 2
Minggu 5
2 9 6
1 2 2
Senin 6 4 1 Januari 2020 Libur tahun baru Masehi
3 0 7
1 2 2
Selasa 7 4 6 Januari 2020 Hari pertama masuk sekolah
4 1 8
1 2 2 Prakiraan libur tahun baru Imlek
Rabu 1 8 4 25 Januari 2020
5 2 9 2571
1 2 3
Kamis 2 9 4
6 3 0
1 1 2 3
Jum'at 3 4
0 7 4 1
Sabtu 4 1 1 2 2
24
1 8 5
Jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) 22
Jumlah
Februari Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
1 2
Minggu 2 9
6 3
1 1 2
Senin 3 4
0 7 4
1 1 2
Selasa 4 4
1 8 5
1 1 2
Rabu 5 4
2 9 6
1 2 2
Kamis 6 4
3 0 7
1 2 2
Jum'at 7 4
4 1 8
1 2 2
Sabtu 1 8 5
5 2 9
Jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) 25
Jumlah
Maret Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
1 2 2
Minggu 1 8
5 2 9
1 2 3
Senin 2 9 4 22 Maret 2020 Prakiraan libur Isro Mi'raj
6 3 0
1 1 2 3
Selasa 3 4 25 Maret 2020 Prakiraan libur hari raya Nyepi
0 7 4 1
1 1 2 Prakiraan penilaian tengah
Rabu 4 3 23-28 Maret 2020
1 8 5 semester 2
1 1 2
Kamis 5 3 16-20 Maret 2020 Ujian Sekolah SMK
2 9 6
1 2 2
Jum'at 6 3 24-31 Maret 2020 Ujian Nasional SMK
3 0 7
1 2 2
Sabtu 7 3 16-24 Maret 2020 Ujian Sekolah SMA
4 1 8
Jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) 20
Jumlah
April Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
1 1 2
Minggu 5
2 9 6
1 2 2
Senin 6 2 10 April 2020 Prakiraan libur wafat Isa Almasih
3 0 7
1 2 2 Prakiraan libur awal Ramadhan
Selasa 7 2 23-25 April 2020
4 1 8 1441 H
1 2 2
Rabu 1 8 3 27-30 April 2020 Kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti
5 2 9
1 2 3
Kamis 2 9 2 6 - 9 April 2020 Ujian Nasional SMA
6 3 0
1 1 2
Jum'at 3 1 13-18 April 2020 Ujian Sekolah SMP
0 7 4
1 1 2
Sabtu 4 2 27-30 April 2020 Ujian Nasional SMP
1 8 5
Jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) 12
Jumlah
Mei Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
1 1 2 3
Minggu 3
0 7 4 1
1 1 2
Senin 4 2 1 Mei 2020 Libur hari Buruh (May Day)
1 8 5
1 1 2
Selasa 5 2 7 Mei 2020 Prakiraan libur hari raya Waisyak
2 9 6
1 2 2
Rabu 6 2 18-30 Mei 2020 Libur hari raya Idul Fitri 1441 H
3 0 7
1 2 2 Prakiraan libur Kenaikan Isa
Kamis 7 1 21 Mei 2020
4 1 8 Almasih
1 2 2
Jum'at 1 8 2
5 2 9
1 2 3
Sabtu 2 9 3
6 3 0
Jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) 12
Jumlah
Juni Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
1 2 2
Minggu 7
4 1 8
1 2 2
Senin 1 8 1 1 Juni 2020 Libur hari lahir Pancasila
5 2 9
1 2 3 Prakiraan Penilaian Akhir Tahun
Selasa 2 9 2 3-13 Juni 2020
6 3 0 (PAT)
Rabu 3 1 1 2 1 19 Juni 2020 Tanggal penetapan rapor semester
25
0 7 4 2
1 1 2
Kamis 4 1 19/20 Juni 2020 Pembagian rapor semester 2
1 8 5
1 1 2 21 Juni-12 Juli
Jum'at 5 Libur akhir tahun pelajaran
2 9 6 2020
1 2 2
Sabtu 6 Mei-Juli 2020 Masa PPDB SMP PB 2020/2021
3 0 7
Jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) 5
JUMLAH HBE SMT I & SMT II =
JUMLAH HBE SMT. 2 96
205
B. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran
menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan waktu pembelajaran
sebagai berikut:
C. Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat, provinsi,
dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama dalam hal
yang terkait dengan hari raya keagamaan.
2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal penentuan hari
libur umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang dan
jenis Pendidikan.
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:
· Tahun Baru
· Idul Fitri dan Cuti Bersama
· Idul Adha
· Tahun Baru Imlek
· Tahun Baru Hijriah
· Hari Raya Nyepi
· Maulid Nabi Muhammad SAW.
· Tahun Baru Imlek
· Wafat Isa Al Masih
· Hari Buruh Internasional
· Hari Raya Waisak
· Kenaikan Isa Al Masih
· Hari Kemerdekaan RI
· Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw.
· Hari Raya Natal
28
BAB V
PENUTUP
Puji syukur penyusun sembahkan kepada Alloh SWT, berkat petunjuk dan
hidayah-Nya, penyusunan Kurikulum SMP Purwa Bhakti telah selesai kami
susun sesuai dengan batas waktu yang ditentukan. Sholawat dan
penghormatan kami curahkan kepada Guru Besar kita hingga akhir zaman,
Rasul Muhammad SAW. Juga ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya
kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
mempersiapkan dan melaksanakan penyusunan Kurikulum SMP Purwa
Bhakti.
Semoga Kurikulum SMP Purwa Bhakti ini memenuhi sarat dan layak untuk
digunakan, sehingga rencana mengembangkan SMP Purwa Bhakti dapat
terlaksana dengan baik. Kami sangat mengharapkan dukungan dari berbagai
pihak, intern dan ekstern sekolah dalam membantu upaya kami ikut serta
mencerdaskan bangsa sesuai cita-cita luhur bangsa. Pada akhirnya,
kesempurnaan hanya milik Sang Maha Melihat, Alloh SWT, Tuhan Yang
Maha Kuasa.