Anda di halaman 1dari 82

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai


tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan
dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan
untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan
potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin
pencapaian tujuan pendidikan nasional.Standar nasional pendidikan terdiri
atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari
kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan
pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU
20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar
Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang
pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan
mengacu kepada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Selain dari itu, penyusunan
KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam
UU 20/2003 dan PP 19/2005.

Kurikulum SDN Gaddel I 1


Panduan yang disusun BSNP terdiri atas dua bagian. Pertama,
Panduan Umum yang memuat ketentuan umum pengembangan kurikulum
yang dapat diterapkan pada satuan pendidikan dengan mengacu pada Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam SI dan
SKL.Termasuk dalam ketentuan umum adalah penjabaran amanat dalam UU
20/2003 dan ketentuan PP 19/2005 serta prinsip dan langkah yang harus diacu
dalam pengembangan KTSP. Kedua, model KTSP sebagai salah satu contoh
hasil akhir pengembangan KTSP dengan mengacu pada SI dan SKL dengan
berpedoman pada Panduan Umum yang dikembangkan BSNP. Sebagai model
KTSP, tentu tidak dapat mengakomodasi kebutuhan seluruh daerah di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan hendaknya digunakan
sebagai referensi.
Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat
memberi kesempatan peserta didik untuk :
(a) Belajar untuk beriman dan bertakwa kpadaa Tuhan Yang Maha Esa,
(b) Belajar untuk memahami dan menghayati,
© Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
(d) Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
(e) Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar
yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

K13 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru yang


dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk
menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). K13
merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan
pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam
berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi.
Kurikulum ini menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
diterapkan sejak 2006 lalu. Dalam K13 mata pelajaran wajib diikuti oleh
seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang
pendidikan.

Kurikulum SDN Gaddel I 2


Di dalam Penjelasan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pada Bagian Umum dijelaskan bahwa pembaruan
pendidikan memer-lukan strategi tertentu, dan salah satu strategi pem-
bangunan pendidikan nasional ini adalah ... “2. pengembangan dan
pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi.”

Pasal 35 Undang-undang Nomor Nomor 20 Tahun 2003 juga mengatur


bahwa ... “(2) Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan
pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, dan pembiayaan.” Selanjutnya di dalam penjelasan Pasal 35
dinyatakan bahwa “kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan
standar nasional yanga telah disepakati.”

Pada hakikatnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1 Ayat (1) menyebutkan bahwa
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengem-
bangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Dalam rangka mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran


tersebut diperlukan suatu kurikulum yang dijadikan sebagai pedoman bagi
para pendidik dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Kurikulum
sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Pengembangan K13 merupakan langkah lanjutan Pengembangan
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan
KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
secara terpadu. Ketika pertama kali Kurikulum 2013 diberlakukan secara

Kurikulum SDN Gaddel I 3


terbatas pada tahun pelajaran 2013-2014, bahwa untuk menunjang penerapan
Kurikulum 2013 pemerintah telah menerbitkan sejumlah peraturan menteri
yang menjadi rujukan penerapan Kurikulum 2013, diantaranya adalah
peraturan menteri tentang:

1. Standar Kompetensi Lulusan


2. Standar Isi
3. Standar Proses
4. Standar Penilaian
5. Kompetensi Dasar dan Struktur Kurikulum mulai jenjang SD/MI sampai
jenjang SLTA
6. Buku Teks Pelajaran

Untuk kepentingan pelaksanaan Kurikulum 2013 pemerintah


menerbitkan Permendikbud No. 81A tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum 2013. Peraturan ini tampaknya masih bersifat transisional, karena
belum menggambarkan secara utuh dan lengkap bagaimana seharusnya
mengimplementasikan Kurikulum 2013. Peraturan tersebut yang memuat
tentang beberapa pedoman yang berkaitan dengan Implementasi Kurikulum
2013, yaitu:

1. Pedoman Penyusunan dan Pengelolaan Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan;
2. Pedoman Pengembangan Muatan Lokal;
3. Pedoman Kegiatan Ekstrakurikuler;
4. Pedoman Umum Pembelajaran; dan
5. Pedoman Evaluasi Kurikulum.

Pada tahun pelajaran 2014-2015, akhirnya secara resmi pemerintah


memberlakukan Kurikulum 2013 dalam skala nasional. Dan untuk
kepentingan pemberlakuan Kurikulum 2013 secara nasional ini, pada bulan
Juli 2014 pemerintah melalui Kemendikbud menerbitkan beberapa

Kurikulum SDN Gaddel I 4


Permendikbud guna melengkapi peraturan yang sudah ada, diantaranya
tentang:

1. Kurikulum SD
2. Kurikulum SMP
3. Kurikulum SMA
4. Kurikulum SMK
5. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
6. Kegiatan Ekstra Kurikuler
7.  Kepramukaan
8. Peminatan

Pada awal Oktober 2014, pemerintah kembali meluncurkan sejumlah


peraturan baru yang terkait dengan Kurikulum 2013, diantaranya adalah
tentang:

1. Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah


2. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
3. Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
4. Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
5. Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
6. Evaluasi Kurikulum.
B. LANDASAN HUKUM

KTSP

1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;


2. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;

Kurikulum SDN Gaddel I 5


3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan;
4. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 125/U/2002 tentang
Kalender Pendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006, tentang
Standar Isi;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi Lulusan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 12 Tahun 2007 tentang
Standar Pengawas Sekolah/Madrasah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 13 Tahun
2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun
2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 19 Tahun
2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2007 tentang standar Penilaian Pendidikan;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 24 Tahun
2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA);
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 24 Tahun
2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 25 Tahun
2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah;

Kurikulum SDN Gaddel I 6


16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 27 Tahun
2008 tentang Standar Kulifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor.
17. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Prov. Jawa Barat Nomor
422/3666-Set. Disdik tanggal 14 Juni 2012 tentang Kalender Pendidikan;
18. Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Menengah
19. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu Nomor
422.5/1427-Disdik tanggal tentang Kalender Pendidikan Kab. Indramayu
tahun pelajaran 2016/2017

K13
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum,
proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan
peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.  
K13 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar
bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia
berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.  
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat
digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat
menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, K13
dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut.

1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun


kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini
menjadikan K13 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa
Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan
masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang
lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk
kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini

Kurikulum SDN Gaddel I 7


mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan
untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan
demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi
tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan
masa kini dan masa depan peserta didik, K13 mengembangkan
pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta
didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan
di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap
mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya
bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat
dan bangsa masa kini.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan
di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi
kurikulum untuk dipelajari peserta didik.  Proses pendidikan adalah
suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir
rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna
terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan
budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya
dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan
fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir
rasional dan cemerlang dalam akademik, K13 memposisikan
keunggulan budaya tersebut  dipelajari untuk  menimbulkan rasa
bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan
pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam
kehidupan berbangsa masa kini.
3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual
dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu.
Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu
dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism).

Kurikulum SDN Gaddel I 8


Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama matapelajaran
yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan
akademik.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan
yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan
intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan
berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa
yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).
Dengan filosofi ini, K13 bermaksud untuk mengembangkan potensi
peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi
penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun
kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, K13 menggunakan filosofi sebagaimana di atas
dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam
beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai
dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan
diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat manusia.

2. Landasan Yuridis K13


Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak
serta peradabann bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa (UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional). Untuk mengembangkan dan membentuk watak dan peradaban
bangsa yang bermartabat, pendidikan berfungsi mengembangkan segenap
potensi peserta didik “menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab”
(UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka pengembangan
kurikulum haruslah berakar pada budaya bangsa, kehidupan bangsa masa kini,
dan kehidupan bangsa di masa mendatang.

Kurikulum SDN Gaddel I 9


Pendidikan berakar pada budaya bangsa. Proses pendidikan adalah suatu
proses pengembangan potensi peserta didik sehingga mereka mampu menjadi
pewaris dan pengembang budaya bangsa. Melalui pendidikan berbagai nilai
dan keunggulan budaya di masa lampau diperkenalkan, dikaji, dan
dikembangkan menjadi budaya dirinya, masyarakat, dan bangsa yang sesuai
dengan zaman dimana peserta didik tersebut hidup dan mengembangkan diri.
Kemampuan menjadi pewaris dan pengembang budaya tersebut akan dimiliki
peserta didik apabila pengetahuan, kemampuan intelektual, sikap dan
kebiasaan, ketrampilan sosial memberikan dasar untuk secara aktif
mengembangkan dirinya sebagai individu, anggota masyarakat, warganegara,
dan anggota ummat manusia.
Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan kehidupan
bangsa dengan segala aspek kehidupan yang mencerminkan karakter bangsa
masa kini dan masa yang akan datang. Oleh karena itu, konten pendidikan
yang dikembangkan kurikulumi tidak berupa prestasi besar bangsa di masa
lalu semata tetapi juga hal-hal yang berkembang pada saat kini dan akan
berkelanjutan ke masa mendatang. Berbagai perkembangan baru dalam ilmu,
teknologi, budaya, ekonomi, sosial, politik yang dihadapi masyarakat, bangsa
dan ummat manusia dikemas sebagai konten pendidikan. Konten pendidikan
dari kehidupan bangsa masa kini memberi landasan bagi pendidikan untuk
selalu terkait dengan kehidupan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan,
kemampuan berpartisipasi dalam membangun kehidupan bangsa yang lebih
baik, dan memposisikan pendidikan sebagai sesuatu yang tidak terlepas dari
lingkungan sosial, budaya, dan alam. Lagipula, konten pendidikan dari
kehidupan bangsa masa kini akan memberi makna yang lebih berarti bagi
keunggulan budaya bangsa di masa lalu untuk digunakan dan dikembangkan
sebagai bagian dari kehidupan masa kini.
Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan menggunakan
apa yang diperolehnya dari pendidikan ketika mereka telah menyelesaikan
pendidikan 12 tahun dan berpartisipasi penuh sebagai warganegara. Atas dasar
pikiran itu maka konten pendidikan yang dikembangkan dari warian budaya

Kurikulum SDN Gaddel I 10


dan kehidupan masa kini perlu diarahkan untuk memberi kemampuan bagi
peserta didik menggunakannya bagi kehidupan masa depan terutama masa
dimana dia telah menyelesaikan pendidikan formalnya. Dengan demikian
sikap, ketrampilan dan pengetahuan yang menjadi konten pendidikan harus
dapat digunakan untuk kehidupan paling tidak satu sampai dua dekade dari
sekarang. Artinya, konten pendidikan yang dirumuskan dalam Standar
Kompetensi Lulusan dan dikembangkan dalam kurikulum harus menjadi dasar
bagi peserta didik untuk dikembangkan dan disesuaikan dengan kehidupan
mereka sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan warganegara yang produktif
serta bertanggungjawab di masa mendatang.
Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan masa kini
dan masa akan datang bangsa, yang dikembangkan dari warisan nilai dan
pretasi bangsa di masa lalu, serta kemudian diwariskan serta dikembangkan
untuk kehidupan masa depan. Ketiga dimensi kehidupan bangsa, masa lalu-
masa sekarang-masa yang akan datang, menjadi landasan filosofis
pengembangan kurikulum. Pewarisan nilai dan pretasi bangsa di masa lampau
memberikan dasar bagi kehidupan bangsa dan individu sebagai anggota
masyarakat, modal yang digunakan dan dikembangkan untuk membangun
kualitas kehidupan bangsa dan individu yang diperlukan bagi kehidupan masa
kini, dan keberlanjutan kehidupan bangsa dan warganegara di amsa
mendatang. Dengan tiga dimensi kehidupan tersebut kurikulum selalu
menempatkan peserta didik dalam lingkungan sosial-budayanya,
mengembangkan kehidupan individu peserta didik sebagai warganegara yang
tidak kehilangan kepribadian dan kualitas untuk kehidupan masa kini yang
lebih baik, dan membangun kehidupan masa depan yang lebih baik lagi.
Adapun Landasan Filosofis K13 Adalah Sebagai Berikut
1. Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. PP No 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. PP No 23 tahun 2014 tentang Perubahan Standar Nasional Pendidikan
4. Permendikbud No 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
5. Permendikbud No 64 tahun 2013 tentang Standar Isi

Kurikulum SDN Gaddel I 11


6. Permendikbud No 65 tahun 2013 tentang Standar Proses
7. Permendikbud No 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian
8. Permendikbud No 69 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar Kurikulum
Kompetensi SD
9. Permendikbud No 71 tahun 2014 tentang Buku Teks Pelajaran Layak
10. Permendikbud No. 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum
11. Permendikbud No. 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum
Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 yang terdiri dari 9 pasal tersebut telah
mengatur ataupun memuat ketentuan-ketentuan
12. Permendikbud No 7 Tahun 2016 tentang perubahan atas peraturan menteri
prndidikan dan kebudayaan nomor 81 tahun 2015

C. TUJUAN PENYUSUNAN KURIKULUM

Kurikulum SD Negeri Gadel I ini disusun sebagai pedoman


penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan di
SD Negeri Gadel I Kecamatan Tukdana.
Mempersiapkan insan Indonesia untuk memiliki kemampuan hidup
sebagai pribadi dan warganegara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara dan peradaban dunia.

D. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

Kurikulum SD Negeri Gadel Idikembangkan berdasarkan pada Standar Isi


dan Standar Kompetensi Lulusan dan berpedoman pada panduan penyusunan
kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan
komite sekolah dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungan SD Negeri Gadel I
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar

Kurikulum SDN Gaddel I 12


menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri. Selain
itu, juga menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut, pengembangan kompetensi
peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik, serta tuntutan lingkungan.
2. Beragam dan terpadu, karena Kurikulum SD Negeri Gadel Idisusun sesuai
dengan karakteristik peserta didik, kondisi kabupaten, jenjang dan jenis
pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan
agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender, serta
terpadu, karena antara muatan wajib, muatan lokal, dan pengembangan
diri dalam Kurikulum SD Negeri Gadel I
3. Mempunyai keterkaitan dan berkesinambungan yang bermakna.
4. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat
dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni tersebut.
5. Relevan dengan kebutuhan kehidupan masa kini dan masa datang;
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi di pendidikan
dengan kebutuhan kehidupan. Termasuk di dalamnya adalah kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan
sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan
keniscayaan.
6. Menyeluruh, karena mencakup keseluruhan dimensi kompetensi dan
bidang kajian keilmuan.
Berkesinambungan, karena antar semua jenjang pendidikan berjenjang dan
berkelanjutan; Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi

Kurikulum SDN Gaddel I 13


kompetensi, bidang kajian, keilmuan, dan mata pelajaran yang
direncanakan dan disajikan secara berkesinam bungan antar semua jenjang
pendidikan.
7. Belajar sepanjang hayat, dan
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal, dan informal dengan memerhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seluruhnya.
8. Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah.
Kurikulum dikembangkan dengan memerhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah
harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka
Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pelaksanaan pembelajaran pada pelaksanaan K13 memiliki karakteristik


yang berbeda dari pelaksanaan kurikulum 2006. Berdasarkan hasil analisis
terhadap kondisi yang diharapkan terdapat maka dipeloleh 14 prinsip utama
pembelajaran yang perlu guru terapkan.
Ada pun 14 prinsip itu adalah:

1. Dari siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu; pembelajaran


mendorong siswa menjadi pembelajar aktif, pada awal pembelajaran
guru tidak berusaha untuk meberitahu siswa karena itu materi
pembelajaran tidak disajikan dalam bentuk final. Pada awal
pembelajaran guru membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap
suatu fenomena atau fakta lalu mereka merumuskan
ketidaktahuannya dalam bentuk pertanyaan. Jika biasanya kegiatan
pembelajaran dimulai dengan penyampaian informasi dari guru

Kurikulum SDN Gaddel I 14


sebagai sumber belajar, maka dalam pelaksanaan kurikulum 2013
kegiatan inti dimulai dengan siswa mengamati fenomena atau fakta
tertentu. Oleh karena itu guru selalu memulai dengan menyajikan alat
bantu pembelajaran untuk mengembangkan rasa ingin tahu siswa dan
dengan alat bantu itu guru membangkitkan rasa ingin tahu siswa
dengan bertanya.
2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar
berbasis aneka sumber; pembelajaran berbasis sistem lingkungan.
Dalam kegiatan pembelajaran membuka peluang kepada siswa
sumber belajar seperti informasi dari buku siswa,  internet, koran,
majalah, referensi dari perpustakaan yang telah disiapkan. Pada
metode proyek, pemecahan masalah, atau inkuiri siswa dapat
memanfaatkan sumber belajar di luar kelas. Dianjurkan pula untuk
materi tertentu siswa memanfaatkan sumber belajar di sekitar
lingkungan masyarakat. Tentu dengan pendekatan ini pembelajaran
tidak cukup dengan pelaksanaan tatap muka dalam kelas.
3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan
penggunaan pendekatan ilmiah; pergeseran ini membuat guru tidak
hanya menggunakan sumber belajar tertulis sebagai satu-satunya
sumber belajar siswa dan hasil belajar siswa hanya dalam bentuk
teks. Hasil belajar dapat diperluas dalam bentuk teks, disain program,
mind maping, gambar, diagram, tabel, kemampuan berkomunikasi,
kemampuan mempraktikan sesuatu yang dapat dilihat dari lisannya,
tulisannya, geraknya, atau karyanya.
4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran
berbasis kompetensi;pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil
belajar, tetapi dari aktivitas dalam proses belajar. Yang
dikembangkan dan dinilai adalah sikap, pengetahuan, dan
keterampilannya.
5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; mata
pelajaran dalam pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi komponen

Kurikulum SDN Gaddel I 15


sistem yang terpadu. Semua materi pelajaran perlu diletakkan dalam
sistem yang terpadu untuk menghasilkan kompetensi lulusan. Oleh
karena itu guru perlu merancang pembelajaran bersama-sama,
menentukan karya siswa bersama-sama, serta menentukan karya
utama pada tiap mata pelajaran bersama-sama, agar beban belajar
siswa dapat diatur sehingga tugas yang banyak, aktivitas yang
banyak, serta penggunaan waktu yang banyak tidak menjadi beban
belajar berlebih yang kontraproduktif terhadap perkembangan siswa.
6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju
pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi
dimensi; di sini siswa belajar menerima kebenaran tidak tunggul.
Siswa melihat awan yang sama di sebuah kabupaten. Mereka akan
melihatnya dari tempatnya berpijak. Jika ada sejumlah siswa yang
melukiskan awan pada jam yang sama dari tempat yangberjauhan,
mereka akan melukiskannya berbeda-beda, semua benar tentang
awan itu, benar menjadi beragam.
7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan
aplikatif; pada waktu lalu pembelajaran berlangsung ceramah.
Segala sesuatu diungkapkan dalam bentuk lisan guru, fakta disajikan
dalam bentuk informasi verbal, sekarang siswa harus lihat faktanya,
gambarnya, videonya, diagaramnya, teksnya yang membuat siswa
melihat, meraba, merasa dengan panca indranya. Siswa belajar tidak
hanya dengan mendengar, namun dengan menggunakan panca indra
lainnya.
8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal
(hardskills) dan keterampilan mental (softskills); hasil belajar pada
rapot tidak hanya melaporkan angka dalam bentuk pengetahuannya,
tetapi menyajikan informasi menyangku perkembangan sikapnya dan
keterampilannya. Keterampilan yang dimaksud bisa keterampilan
membacan, menulis, berbicara, mendengar yang mencerminkan
keterampilan berpikirnya. Keterampilan bisa juga dalam bentuk

Kurikulum SDN Gaddel I 16


aktivitas dalam menghasilkan karya, sampai pada keterampilan
berkomunikasi yang santun, keterampilan menghargai pendapat dan
yang lainnya.
9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan  dan
pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat; ini
memerlukan guru untuk mengembangkan pembiasaan sejak dini
untuk melaksanakan norma yang baik sesuai dengan budaya
masyarakat setempat, dalam ruang lingkup yang lebih luas siswa
perlu mengembangkan kecakapan berpikir, bertindak, berbudi
sebagai bangsa, bahkan memiliki kemampuan untuk menyesusaikan
dengan dengan kebutuhan beradaptasi pada lingkungan global.
Kebiasaan membaca, menulis, menggunakan teknologi, bicara yang
santun  merupakan aktivitas yang tidak hanya diperlukan dalam
budaya lokal, namun bermanfaat untuk berkompetisi dalam ruang
lingkup global.
10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan (ing ngarso sung tulodo),  membangun kemauan (ing
madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas siswa
dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); di sini guru
perlu menempatkan diri sebagai fasilitator yang dapat menjadi
teladan, meberi contoh bagaimana hidup selalu belajar, hidup patuh
menjalankan agama dan prilaku baik lain. Guru di depan jadi teladan,
di tengah siswa menjadi teman belajar, di belakang selalu mendorong
semangat siswa tumbuh mengembangkan pontensi dirinya secara
optimal.
11. Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan di
masyarakat; karena itu pembelajaran dalam kurikulum 2013
memerlukan waktu yang lebih banyak dan memanfaatkan ruang dan
waktu secara integratif. Pembelajaran tidak hanya memanfaatkan
waktu dalam kelas.

Kurikulum SDN Gaddel I 17


12. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah
guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah
kelas. Prinsip ini menadakan bahwa ruang belajar siswa tidak hanya
dibatasi dengan dinding ruang kelas. Sekolah dan lingkungan sekitar
adalah kelas besar untuk siswa belajar. Lingkungan sekolah sebagai
ruang belajar yang sangat ideal untuk mengembangkan kompetensi
siswa. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya dapat
mengembangkan sistem yang terbuka.
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (tIK) untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; di sini
sekolah perlu meningkatkan daya guru dan siswa untuk
memanfaatkan TIK. Jika guru belum memiliki kapasitas yang
mumpuni siswa dapat belajar dari siapa pun. Yang paling penting
mereka harus dapat menguasai TIK sebabab mendapatkan pelajaran
dengan dukungan TIK atau tidak siswa tetap akan menghadapi
tantangan dalam hidupnya menjadi pengguna TIK. Jika sekolah tidak
memfasilitasi pasti daya kompetisi siswa akan jomplang daripada
siswa yang memeroleh pelajaran menggunakannya.
14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya
siswa; cita-cita, latar belakang keluarga, cara mendapat pendidikan di
rumah, cara pandang, cara belajar, cara berpikir, keyakinan siswa
berbeda-beda. Oleh karena itu pembelajaran harus melihat perbedaan
itu sebagai kekayaan yang potensial dan indah jika dikembangkan
menjadi kesatuan yang memiliki unsur keragaman. Hargai semua
siswa, kembangkan kolaborasi, dan biarkan siswa tumbuh menurut
potensinya masing-masing dalam kolobarasi kelompoknya.
Demikian materi tentang prinsip pembelajaran yang disarikan dari materi
pelatihan implementasi K13.

Kurikulum SDN Gaddel I 18


BAB II
VISI DAN MISI

A. Visi
” Terbentuknya kemampuan dasar pada siswa agar menjadi insan yang unggul
dalam Keimanan, Bertaqwa, Cerdas, Terampil, dan Berbudaya Bersih ”

B. MISI SEKOLAH

Untuk mencapai visi yang telah dirumuskan, adapun misinya adalah :

1. Membina kegiatan keagamaan secara rutin

2. Mengoptimlakan KBM dengan pendekatan PAKEM / K13

3. Melakukan kegiatan kurikuler dan kokurikuler

4. Membudayakan K3

C. TUJUAN PENDIDIKAN

Pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Gadel I Kecamatan Tukdana bertujuan


untuk :
1. Terbentuknya peserta didik yang berakhlak mulia
2. Siswa memliki keterampilan dasar untuk hidup
dilingkungan masyarakat
3. Siswa dapat melanjutkan sekolah kejenjang yang
lebih tinggi
4. Siswa dapat meraih prestasi dalam lomba-lomba
tertentu.

Kurikulum SDN Gaddel I 19


BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang
harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan
pembelajaran. Susunan mata pelajaran tersebut terbagi dalam lima kelompok
yaitu kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kewarganegaraan
dan kepribadian; ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika; jasmani, olahraga
dan kesehatan.
Struktur kurikulum SDN Gadel I meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai kelas I
sampai dengan kelas VI.
Struktur kurikulum SDN Gadel I disusun berdasarkan standar
kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Kurikulum SDN Gadel I memuat 8 mata pelajaran, 3 muatan lokal dan
pengembangan diri.
b. Pembelajaran pada kelas I s/d III dilaksanakan melalui pendekatan
tematik, sedangkan pada kelas IV s/d VI dilaksanakan melalui pendekatan
mata pelajaran.
c. Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 35 menit.
d. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38
minggu.

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional


Pendidikan pasal 6 ayat (1) bahwa Struktur dan muatan Kurikulum pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai
berikut :

Kurikulum SDN Gaddel I 20


1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
4. Kelompok mata pelajaran estetika;
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran
1. Agama dan Akhlak Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
Mulia mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta
didik menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, atau moral sebagai per
wujudan dari Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti.
2. Kewarganegaraan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan
dan Kepribadian dan kepribadian dimaksudkan untuk
peningkatan kesadaran dan wawasan peserta
didik akan status, hak, dan ke- wajibannya
dalam kehidupan bermasyarakat, ber bangsa,
dan bernegara, serta peningkatan kualitas diri
nya seba gai manusia. Kesadaran dan wawasan
termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan
patriotisme bela negara, peng- har gaan
terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan
bangsa, pelestarian lingkungan hidup,
kesetaraan gen der, demokrasi, tanggung jawab
sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
3. Ilmu Pengetahuan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan Teknologi dan tek nologi dimaksudkan untuk mengenal,
menyikapi, dan mengapresiasi ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan
kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang
kritis, kreatif dan mandiri.
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika
dimaksudkan un tuk meningkatkan sensitivitas,
kemampuan mengeks presikan dan kemampuan
mengapresiasi keindahan dan harmoni.

Kurikulum SDN Gaddel I 21


Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran
Kemampuan mengapresiasi dan meng
ekspresikan keindahan serta harmoni mencakup
apre siasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan
individual sehingga mampu menikmati dan
mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.
5. Jasmani, Olahraga Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga
dan Kesehatan dan kesehatan dimaksudkan untuk
meningkatkan po tensi fisik serta menanamkan
sportivitas dan kesa daran hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap,
dan perilaku hidup sehat yang bersifat
individual ataupun yang bersifat kolektif
kemasyarakatan seperti keter bebasan dari
perilaku seksual bebas, kecanduan nar koba,
HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan pe
nyakit lain yang potensial untuk mewabah.

Selanjutnya dalam Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005


tentang standar Pendidikan, dijelaskan pula bahwa :
(1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dilaksanakan melalui
muatan dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu
pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olah raga dan kesehatan.
(2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilaksanakan
melalui muatan dan/atau kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan,
bahasa, seni dan budaya, dan pendidikan jasmani.
(3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan tehnologi dilaksanakan
melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan
alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal
yang relevan.
(4) Kelompok mata pelajaran estetika dilaksanakan melalui muatan dan/atau
kegiatan bahasa, seni dan buadaya, keterampilan, dan muatan lokal yang
relevan.

Kurikulum SDN Gaddel I 22


(5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan dilaksanakan
melalui muatan dan/atau kegiatan pendidikan jasmani, olah raga,
pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan muatan lokal yang
relevan.
Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, struktur Kurikulum di SD Negeri
Gadel I Kec. Tukdana Kab. Indramayu, adalah sebagai berikut :

Tabel 1
STRUKTUR KURIKULUM SDN GADEL I
Kelas dan Alokasi Waktu
Komponen
I II III IV V VI
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 3 4 3 4 3 3
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 5 5 5 5 5 5
4. Matematika 5 5 5 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4 4 4 4
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3 3 3 3 3 3
7. Seni Budaya dan Ketrampilan 2 2 4 3 4 4
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
4 4 4 4 4 4
Kesehatan
B. Muatan Lokal
1. Pendidikan Budi Pekerti 2 2 2 2 2 2
2. Bahasa Indramayu 2 2 2 2 2 2
3. Bahasa Inggris - - - 2 2 2
C. Pengembangan Diri 2* 2* 2* 2* 2* 2*
1. Pramuka
2. Olahraga
3. Kesenian
4. Keagamaan
Jumlah 32 33 34 36 36 36
*) Ekuivalen 2 jam pelajaran

Kurikulum SDN Gaddel I 23


B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum SDN Gadel I meliputi sejumlah mata pelajaran yang
keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta, disamping
materi muatan lokal dan pengembangan diri.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Satandar Nasional
Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap
satuan pendidikan diuntungkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan
semester sesuai dengan Satandar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang
dimaksud terdiri atas kompetensi dasar dam kompensi inti dengan penjelasan
sebagai berikut :
1. Mata Pelajaran
Struktur kurikulum SDN Gadel I meliputi 5 (lima) kelompok mata
pelajaran, yaitu :
1.1 Kelompok Mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dilaksanakan
melalui muatan dan atau kegiatan agama, kewarganegaraan,
kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olah
raga dan kesehatan.
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan
untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
Akhlak mulia mencakup etika/pendidikan karakter, budi pekerti atau
moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
1.2 Kelompok Mata Pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
dilaksanakan melalui muatan dan atau kegiatan agama, akhlak mulia,
kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan pendidikan jasmani.
Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan kepribadian
dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta
didik akan status, hak kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.

Kurikulum SDN Gaddel I 24


Kesadaran dan wawasan termasuk kebangsaan, jiwa dan patriotisme
bela negara, penghargaan terhadap hak-hak azasi manusia,
kemajemukan bangsa pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan
gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum,
ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi,
kolusi dan nepotisme.
1.3 Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
dilaksanakan melalui muatan dan atau kegiatan bahasa, matematika,
ilmu pengetahuan sosial, keterampilan dan muatan lokal yang
relevan.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dimaksud
untuk mengenal, menyikapi dan mengapresiasi ilmu pengetahuan
dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berfikir dan berperilaku
ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.
1.4 Kelompok Mata Pelajaran Estetika
Kelompok mata pelajaran estetika dilaksanakan melalui muatan dan
atau kegiatan bahasa, seni dan budaya keterampilan dan muatan lokal
yang relevan.
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan
sensitivitas kemampuan mengekspresikan, dan kemampuan
mengapresiasikan keindahan dan harmoni. Kemampuan
mengapresiasi, dan mengapresiasikan keindahan dan harmoni
mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan indvidual
sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, mampu dalam
kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.
1.5 Kelompok Mata Pelajaran Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
dilaksanakan melalui muatan dan kegiatan pendidikan jasmani,

Kurikulum SDN Gaddel I 25


olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam dan muatan
lokal yang relevan.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan
sportivitas dan kesadaran hidup sehat.
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian
dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi
mata pelajaran tersendiri.
Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas
pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal merupakan mata
pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang
diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata
pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satu tahun
satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan
lokal.
Mata pelajaran muatan lokal wajib diberikan di SDN Gadel I adalah
Bahasa Indramayu dan Pendidikan Budi Pekerti, Mata Pelajaran Muatan
Lokal pilihan / anjuran Bahasa Inggris.
Tujuan dari mata pelajaran muatan lokal adalah :
A. Memperkenalkan siswa terhadap lingkungan, ikut serta
melestarikan budaya termasuk kerajinan, keterampilan yang
dijunjung tinggi terutama yang menghasilkan nilai ekonomis di
daerah tersebut.
B. Membekali siswa kemampuan dan keterampilan yang dapat
menjadi bekal hidup mereka di masyarakat apabila mereka tidak
dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih lanjut / lebih
tinggi.

Kurikulum SDN Gaddel I 26


C. Membekali siswa agar bisa hidup mandiri, serta membantu orang
tuanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
2.1 Muatan Lokal Pendidikan Budi Pekerti
- Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan,
dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan,
pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam
sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
- Mewujudkan manusia Indonesia berakhlak mulia yaitu manusia
yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil,
etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), serta menjaga
keharmonisan secara personal dan sosial serta menembangkan
budaya, agama dalam komunitas sekolah.
- Mewujudkan manusia Indonesia berakhlak mulia yaitu manusia
yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil,
etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), serta menjaga
keharmonisan secara personal dan sosial serta menembangkan
budaya, agama dalam komunitas sekolah.
- Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
- Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia
secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
2.2 Muatan Lokal Bahasa Indramayu
Mata pelajaran muatan lokal wajib yang diberlakukan di Propinsi
Jawa Barat Khususnya Kabupaten Indramayu adalah Bahasa
Indramayu di SDN Gadel I mata pelajaran muatan lokal Bahasa
Indramayu diberikan mulai dari kelas I sampai kelas VI.
Mata pelajaran Muatan Lokal Bahasa Indramayu adalah muatan
lokal yang berisi sejumlah kajian tentang pengetahuan dan

Kurikulum SDN Gaddel I 27


kemampuan berbahasa Indramayu, berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan bernalar, berkomunikasi dan mengungkapkan pikiran
dan perasaan serta membina rasa cinta, rasa memiliki dan rasa
bangga terhadap budaya daerah sendiri.
Muatan lokal Bahasa Indramayu berisi pelajaran dengan ketentuan
sebagai berikut :
1. Bahan pelajaran Bahasa Indramayu untuk mengembangkan
kemampuan dan keterampilan dasar. Penggunaan bahasa meliputi
: menyimak (ngaragepkeun), berbicara (nyarita), membaca
(maca), dan menulis (nulis). Khusus di kelas I dan II diutamakan
mengembangkan kemampuan berbahasa Indramayu secara
sederhana melalui membaca, menulis dan imla (dikte) dengan
menggunakan bahasa Indramayu.
2. Untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan dasar
menggunakan bahasa Indramayu, diberikan pengetahuan tentang
tata krama dan adat istiadat Indramayu.
2.3 Muatan Lokal Bahasa Inggris
Mata pelajaran muatan lokal Bahasa Inggris di SDN Gadel I
diberikan mulai dari kelas IV sampai dengan kelas VI.
Ruangan lingkup muatan lokal Bahasa Inggris mencakup
keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis sederhana
dalam Bahasa Inggris dengan penekanan pada keterampilan
berbicara mengenai hal-hal yang ada hubungannya dengan
lingkungan siswa di sekolah, di rumah dan di masyarakat, dalam
rangka menunjang pengembangan pariwisata di Kabupaten
Indramayu / Propinsi Jawa Barat.

Kurikulum SDN Gaddel I 28


3. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta
kegiatan keparamukaan, olahraga.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian
kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif
seperti pada mata pelajaran. Tahapan Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan
dengan cara :
a. Identifikasi
 Daya dukung dan potensi
 Bakat dan minat siswa.
b. Pemetaan
 Jenis layanan pengembangan diri
 Petugas yang melayani
 Siswa yang dilayani
c. Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan
Program (Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar yang
dikembangkan, Materi Pokok, Indikator, Kegiatan Pembelajaran,
Alokasi Waktu, Penilaian, dan Sumber Belajar).
 Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
 Monitoring Pelaksanan
 Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )

Kurikulum SDN Gaddel I 29


 Analisis hasil penilaian (berbasis data, propesional, realitis, valid,
transparan dan akuntable)
 Pelaporan : Umum dalam format raport
Rinci dalam buku laporan pengembangan diri.
Adapun kegiatan-kegiatan pengembangan diri seperti :
1. Pembentukan karakter peserta didik melalui pembiasaan guna
mengembangkan nilai-nilai religi, nilai-nilai sportifitas dan nilai-nilai
kehidupan berbangsa bernegara dilakukan melalui :
1.1 Kegiatan Rutin
Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler,
baik di kelas maupun di sekolah yang bertujuan untuk
membiasakan peserta didik mengerjakan sesuatu dengan baik.
Kegiatan rutin, antara lain :
1.1.1 Upacara Bendera, kebersihan dan kesehatan setiap hari
senin
1.1.2 Mengadakan Jumsih sebelum pelajaran di mulai
1.1.3 Membaca doa sebelum dan sesudah melaksanakan KBM
1.1.4 Membaca Al-Qur’an, Yasin setiap hari Jum’at pagi
sebelum KBM tatap muka.Khusus Kelas 3,4,5,6

1.2 Kegiatan Spontan


Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dilakukan kapan saja,di
mana saja, tanpa dibatasi ruang. Kegiatan spontan bertujuan
memberikan pendidikan pada saat itu juga,terutama dalam
disiplin sopan santun dan kebiasaan baik yang lainnya.kegiatan
sopan santun antara lain:
1.2.1 Membiasakan memberikan ucapan salam
(assalamu’alaikum, selamat pagi, selamat sore, selamat
siang, dll).
1.2.2 Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
1.2.3 Membiasakan gotong royong mengerjakan pekerjaan yang
harus dikerjakan bersama

Kurikulum SDN Gaddel I 30


1.2.4 Membiasakan menolong sesama, misal terjadi kecelakaan
1.2.5 Membiasakan mengatasi apabila ada konflik/pertengkaran
1.2.6 Membiasakan mengatasi apanila ada salah paham
1.2.7 Membiasakan budaya antri, misalnya antri berwudhu, dll.

1.3 Kegiatan Terprogram


Kegiatan terprogram adalah kegiatan yang diprogramkan dan
direncanakan baik pada tingkat kelas maupun sekolah. Kegiatan
terprogram bertujuan memberikan wawasan tembahan pada
peserta didik tentang unsur-unsur baru dalam kehidupan
bermasyarakat yang penting untuk perkembangan peserta didik.
Kegiatan terprogram antara lain :
1.3.1 Mengadakan kegiatan bersama olahraga, rekreasi antar SD
se Ranting Tukdana
1.3.2 Kunjungan wisata ke panti asuhan, rumah sakit, musium,
daerah kena bencana, kebun binatang, taman wisata, dll
1.3.3 Proyek: lomba-lomba akademis (calistung, TKD,
Olimpiade MIPA, siswa berprestasi, lomba kreatifitas,
MTQ), pentas seni, camping pramuka, persami, pameran
pendidikan, dll.
1.4 Kegiatan Keterladanan
Kegiatan keteladanan adalah kegiatan yang dilakukan kapan saja
dan dimana saja yang lebih mengutamakan pemberian contoh
dari guru dan pengelola pendidikan yang lain kepada peserta
didik. Kegiatan keteladanan bertujuan untuk memberi contoh
tentang kebiasaan yang baik.
Kegiatan keteladanan antara lain :
1.4.1 Memberikan contoh datang/melalui kegiatan tepat waktu
1.4.2 Memberikan contoh berpakaian rapi
1.4.3 Memberikan contoh berbicara ramah, santun
1.4.4 Memberikan contoh membuang sampah pada tempatnya
1.4.5 Memberikan contoh hidup sehat

Kurikulum SDN Gaddel I 31


1.4.6 Memberikan contoh tidak meludah sembarang tempat
1.4.7 Memberikan contoh mengucapkan salam
1.4.8 Memberikan contoh mengucapkan terima kasih
1.4.9 Memberikan contoh berdo’a sebelum dan sesudah
melakukan kegiatan
1.4.10 Memberikan contoh tidak jajan sembarangan
1.4.11 Memberikan contoh tidak merokok
1.4.12 Memberikan contoh selalu senyum salam sapa sopan
santun
2. Pengembangan potensi dan ekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat, minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi. Kegiatan
dilakukan melalui kegiatan :
2.1 Pengembangan Potensi dan ekspresikan diri sesuai dengan minat
dan bakat guna mengikatkan kecerdasan intra personal, ekstra
personal, kinestika, spesial, bahasa, matematik, musikal (multiple
intelegensi)
2.1.1 Bidang seni : karawitan, Qosidah, melukis/menggambar,
pupuh
2.1.2 Bidang olahraga : tenis meja, sepak bola, bulu tangkis,
atletik, voli ball, catur
2.2 Pengembangan potensi dan ekspresi diri sesuai dengan minat :
2.2.1 Minat dalam pengembangan agama : Pembacaan surat-surat
pendek, baca tulis Al-Qur’an, Pesantren Ramadhan,
Bintalis (pembinaan Mental Ajaran Agama Islam)
2.2.2 Minat dalam pengembangan bahasa : kursus Bahasa Inggris
2.2.3 Minat dalam pengembangan kewarganegaraan dan
kepribadian : paskibra pramuka
2.2.4 Minat dalam pengembangan kesehatan, dokter kecil / UKS

Kurikulum SDN Gaddel I 32


4. Pengaturan Beban Belajar
BEBAN BELAJAR SDN GADEL I
SATUJAM JUMLAH
MINGGU JUMLAH JAM
SATUAN PEMBELAJARAN JAM WAKTU
EFEKTIF PER
PENDIDI KELAS TATAP MUKA PEMBEL PEMBELAJARAN PER TAHUN
TAHUN
KAN PER PER TAHUN (@ 60 MENIT)
(MENIT) PELAJARAN
MINGGU
I s/d III 35 Kelas : 36 Kelas : Kelas :
I. 32 I. 1.152 I. 549
II. 33 II. 1.188 II. 565
III. 34 III. 1.224 III. 583
jam pembelajaran
Kelas :
SD
I. 32.915 menit
II. 33.943 menit
III. 34.971 menit
1.296 618
IV s/d
35 36 36 jam pembelajaran
VI
(37.029 menit)

Beban belajar penugasan tersetruktur dan kegiatan mandiri tidak berstruktur


maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang
bersangkutan.
Contoh mata pelajaran IPA dalam satu minggu 4 jam pelajaran Untuk tatap
muka 60 %
Contoh perhitungan pemberian tugas.
4 x 35 menit = 140 menit maka 40% penugasan yaitu 40% x 140 menit = 56 menit
jadi untuk pemberian tugas hanya 56 menit per minggu.
Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah stara
dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah stara dengan dua
jam tatap muka.
Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan jenis
pengembangan yang di pilih.

5. Ketuntasan Belajar
a. Pembelajaran

Kurikulum SDN Gaddel I 33


1) Ketuntasan pembelajaran dilakkan melalui proses dari mulai
perencanaan smpai pada tahap penilaian.
2) Proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan keman dirian sesuai dengan bakat, minat,
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
3) Selain ketentuan dalam proses pembelajaran pendidik memberikan
keteladanan, dengan tehnik melakukan perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembe- lajaran, penilaian hasil
pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk
terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
4) Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana
pelaksana an pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya
tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber
belajar, dan penilaian hasil belajar.
5) Pelaksanaan proses pembelajaran memperhatikan jumlah maksimal
peserta didik perkelas dan beban mengajar maksimal perpendidik,
rasio maksi mal buku teks pelajaran, setiap peserta didik, dan rasio
maksimal jumlah peserta didik setiap pendidik.
6) Pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan dengan
mengembangkan budaya membaca dan menulis.
b. Penilaian
Penilaian pendidikan terdiri atas:
1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik sebagaimana dimaksud dalam
stándar Nasional Pendidikan Pasal 63 ayat 1 butir a dilakukan
secara berkesi nambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas,
digunakan untuk:

Kurikulum SDN Gaddel I 34


- menilai pencapaian kompetensi peserta didik;
- bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar; dan
- memperbaiki proses pembelajaran.
Tehnik Penilaian
a) Penilaian hasil belajar mata pelajaran pendidikan agama dan
budi pekerti dan mata pelajaran kewarganegaraan melalui
pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk
menilai perkembangan afeksi dan kepribadian peserta didik;
serta ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek
kognitif peserta didik.
b) Penilaian hasil belajar mata pelajaran IPS, bahasa Indramayu,
dan bahasa Inggris diukur melalui ulangan, penugasan,
dan/atau bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik ma teri
yang dinilai
c) Penilaian hasil belajar mata pelajaran seni budaya dan
keterampilan dilakukan melalui pengamatan terhadap
perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan
afeksi dan ekspresi psikomotorik peserta didik.

d) Penilaian hasil belajar mata pelajaran Penjas Olahraga dan


Kesehatan dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan
perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan psikomotorik
dan afeksi peserta didik; dan ulangan, dan/atau penugasan
untuk mengukur aspek kognitif peser ta didik.
2) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
Bertujuan menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk
semua mata pela jaran.
Pada mata pelajaran pendidikan agama dan budi pekerti,
kewarganegara an, seni budaya dan keterampilan, Penjas Olahraga
dan Kesehatan merupa kan penilaian akhir untuk menentukan

Kurikulum SDN Gaddel I 35


kelulusan peserta didik dengan mempertimbangkan hasil penilaian
peserta didik oleh pendidik.
Penilaian hasil belajar mata pelajaran pelajaran IPS, bahasa
Indramayu, dan bahasa Inggris dilakukan melalui ujian sekolah
untuk menentukan kelulusan peserta didik.
Untuk dapat mengikuti ujian sekolah, peserta didik harus
mendapatkan nilai yang sama atau lebih besar dari nilai batas
ambang kompetensi yang dirumuskan oleh BSNP, pada kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran
estetika, serta kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan
kesehatan.
Ketentuan mengenai penilaian akhir dan ujian sekolah/madrasah
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri berdasarkan usulan
BSNP.
3) Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
Bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara
nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata
pelajaran ilmu pengeta huan teknologi dan dilakukan dalam bentuk
ujian nasional.
Ujian nasional dilakukan secara obyektif, berkeadilan, dan
akuntabel.
Ketentuan mengenai ujian nasional diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Menteri.
Hasil ujian nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan
untuk:
a) Pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan;
b) Dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya;
c) Penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan
pendi dikan;

Kurikulum SDN Gaddel I 36


d) Pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan
dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan.
e) Pada jenjang SD Ujian Nasional mencakup mata pelajaran
Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA).
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu
kompetensi Dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk
masing-masing indikator 75%. Satuan pendidikan harus menentukan kriteria
ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata
peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan
belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Ketuntasan-ketuntasan belajar untuk setiap mata pelajaran ditetapkan pada awal
tahun pelajaran Semester I dan awal Semester II melalui rapat kerja dewan guru.

Ketuntasan belajar SDN Gadel I sebagaimana pada tabel 2


Tabel 2
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL SDN GADEL I
TAHUN PELAJARAN 2016– 2017

NO KETUNTASA
KOMPONEN
. N BELAJAR
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 73 %
2. Pendidikan 73 %
Kewarganegaraan 72 %
3. Bahasa Indonesia 70 %
4. Matematika 71 %
5. Ilmu Pengetahuan Alam 73 %
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
73 %
7. Seni Budaya dan
Keterampilan
74 %
8. Pendidikan Jasmani Olah
Raga dan Kesehatan

B.
Muatan Lokal 73 %
1. Pendidikan Budi Pekerti 72 %

Kurikulum SDN Gaddel I 37


2. Bahasa Indramayu 70 %
3. Bahasa Inggris
Rata-rata 72,19
C.
Pengembangan Diri
1. Kewiraan B
 Pramuka
 UKS
2. Olah Raga B
 Atletik
 Catur
 Bulutangkis
 Sepak Bola
 Bola Volly
 Tenis Meja
 Sepak takraw
 Enggrang
 Terompah Panjang
 Dorongan
3. Kesenian B
 Kaligrafi
 Tari
 Paduan Suara
 Deklamasi
4. Keagamaan B
 Tamyiz
 Baca Tulis Al-Qur’an

Untuk membina bakat yang dimiliki siswa, maka kegiatan pengembangan


diri yang dilaksanakan di luar jam belajar, setiap seorang siswa diberi kebebasan
untuk memilih paling banyak 2 jenis kegiatan olah raga. Dengan memperhatikan 3
aspek dalam penentuan KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal ), yaitu
kompleksitas, Intake Siswa dan Daya Dukung Sekolah, maka SD Negeri Gadel I
menetapkan KKM mata pelajaran sebagai berikut :
Kelas I :

Mata Pelajaran Nilai KKM


A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam 75 B
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 75 B
3. Bahasa Indonesia 75 B

Kurikulum SDN Gaddel I 38


4. Matematika 66 B-
5. Ilmu Pengetahuan Alam 70 B-
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 73 B
7. Seni Budaya dan Keterampilan 75 B
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga
75 B
dan Kesehatan
B. Muatan Lokal :
9. Pendidikan Budi Pekerti 75 B
10. Bahasa Cirebon 66 B-
11. Bahasa Inggris -
C. Pengembangan Diri
1. Pramuka B B
2. Olahraga B B
3. Kesenian B B
4. Keagamaan B B

Konversi Nilai Akhir Predikat Klasifikasi Sikap


(Pengetahuan dan dan
Skala 0 – 100 Skala 1 – 4
Keterampilan) Ekstrakurikuler
86-100 4 A
SB (Sangat Baik)
81-85 3.66 A-
76-80 3.33 B+
71-75 3.00 B B (Baik)
66-70 2.66 B-
61-65 2.33 C+
56-60 2 C C (Cukup)
51-55 1.66 C-
46-50 1.33 D+
D ( Kurang)
0-45 1 D-

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas I

E
ENGKOS KOSASIH, S. Pd. SD ISKANDAR, S. Pd.
NIP.19610810 198204 1 005 NIP. 195902281979121002

Kelas II :
Nilai
Mata Pelajaran
KKM
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam 75
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 75

Kurikulum SDN Gaddel I 39


3. Bahasa Indonesia 75
4. Matematika 65
5. Ilmu Pengetahuan Alam 67
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 65
7. Seni Budaya dan Prakarya 75
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga
75
dan Kesehatan
B. Muatan Lokal
9. Pendidikan Budi Pekerti 75
10. Bahasa Cirebon 65
11. Bahasa Inggris -
C. Pengembangan Diri
1. Pramuka B
2. Olahraga B
3. Kesenian B
4. Keagamaan B

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas II

E
ENGKOS KOSASIH, S. Pd. SD SAMILAH, S. Pd.
NIP.19610810 198204 1 005 NIP. 19670913 200701 2 009

Kelas III :
Nilai
Mata Pelajaran
KKM
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam 75
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 75
3. Bahasa Indonesia 75
4. Matematika 65
5. Ilmu Pengetahuan Alam 63
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 66
7. Seni Budaya dan Prakarya 75
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga
75
dan Kesehatan
B. Muatan Lokal
9. Pendidikan Budi Pekerti 75

Kurikulum SDN Gaddel I 40


10. Bahasa Indramayu 65
11. Bahasa Inggris -
C. Pengembangan Diri
1. Pramuka B
2. Olahraga B
3. Kesenian B
4. Keagamaan B

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas III

E
ENGKOS KOSASIH, S. Pd. SD TITIN SUPRIYATIN, S. Pd.
NIP.19610810 198204 1 005 NIP. -

Kelas IV :

Mata Pelajaran Nilai KKM


A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam 75 B
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 75 B
3. Bahasa Indonesia 75 B
4. Matematika 70 B-
5. Ilmu Pengetahuan Alam 75 B
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 72 B
7. Seni Budaya dan Prakarya 75 B
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga 75
B
dan Kesehatan
B. Muatan Lokal
9. Pendidikan Budi Pekerti 75 B
10. Bahasa Cirebon 70 B-
11. Bahasa Inggris 66 B-
C. Pengembangan Diri
1. Pramuka B B
2. Olahraga B B
3. Kesenian B B
4. Keagamaan B B

Konversi Nilai Akhir Predikat Klasifikasi Sikap


Skala 0 – 100 Skala 1 – 4 (Pengetahuan dan dan

Kurikulum SDN Gaddel I 41


Keterampilan) Ekstrakurikuler
86-100 4 A
SB (Sangat Baik)
81-85 3.66 A-
76-80 3.33 B+
71-75 3.00 B B (Baik)
66-70 2.66 B-
61-65 2.33 C+
56-60 2 C C (Cukup)
51-55 1.66 C-
46-50 1.33 D+
D ( Kurang)
0-45 1 D-

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas IV

E
ENGKOS KOSASIH, S. Pd. SD YAYAH KHAYATUN NUFUS, S. Pd.
NIP.19610810 198204 1 005 NIP. 19850906 200801 2 001

Kelas V :
Nilai
Mata Pelajaran
KKM
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam 76
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 75
3. Bahasa Indonesia 76
4. Matematika 72
5. Ilmu Pengetahuan Alam 75
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 70
7. Seni Budaya dan Prakarya 75
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga
75
dan Kesehatan
B. Muatan Lokal
9. Pendidikan Budi Pekerti 75
10. Bahasa Cirebon 72
11. Bahasa Inggris 70
C. Pengembangan Diri
1. Pramuka B
2. Olahraga B
3. Kesenian B
4. Keagamaan B
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas V

Kurikulum SDN Gaddel I 42


E
ENGKOS KOSASIH, S. Pd. SD NURHASAN, S. Pd
NIP.19610810 198204 1 005 NIP. 19610318 198109 1 001
Kelas VI :
Nilai
Mata Pelajaran
KKM
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam 75
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 75
3. Bahasa Indonesia 75
4. Matematika 70
5. Ilmu Pengetahuan Alam 72
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 71
7. Seni Budaya dan Prakarya 75
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga
75
dan Kesehatan
B. Muatan Lokal
9. Pendidikan Budi Pekerti 75
10. Bahasa Cirebon 75
11. Bahasa Inggris 70
C. Pengembangan Diri
1. Pramuka B
2. Olahraga B
3. Kesenian B
4. Keagamaan B

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas VI

E
ENGKOS KOSASIH, S. Pd. SD SITI ROMLAH, S. Pd. SD
NIP.19610810 198204 1 005 NIP. 19850520 201408 2 001

6. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria
kenaikan kelas ditentukan melalui musyawarah dewan guru SDN Gadel I.
a. Kriteria kenaikan kelas

Kurikulum SDN Gaddel I 43


1. Nilai rapor diambil dari nilai pengamatan, nilai harian, nilai
tugas/PR, nilai tes tengah semester dan nilai tes akhir semester
dijumlahkan untuk mencari nilai rata-rata setiap siswa dalam satu
mata pelajaran, yang sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal
(KKM) di SDN Gadel I.
2. Memiliki rapor di kelasnya masing-masing.
3. Siswa sudah menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan
kriteria ketuntasan belajar minimal pada semua Standar
Kompetensi Dasar dan indikator.
4. Kehadiran siswa minimal 75%
5. Prilaku, sikap dan budi Pekerti kriteria baik.
b. Penentuan kenaikan kelas
1) Penentuan siswa yang naik kelas dilakukan oleh sekolah dalam
suatu rapat Dewan guru dengan mempertimbangkan KKM, sikap/
penilaian/budi pekerti dan kehadiran siswa yang bersangkutan.
2) Nilai rata-rata seluruh mata pelajaran sekurang-kurangnya 71 tidak
ada nilai kurang lebih dari 4.
3) Tidak memiliki nilai 4 (empat).
4) Jumlah nilai mata pelajaran Pendidikan Agama, Bahasa Indonesia,
dan Pendidikan Kewarganegaraan sekurang-kurangnya 218 dan
tidak memiliki angka dibawah 71.
5) Memiliki nilai rapor semua mata pelajaran.
6) Siswa yang dinyatakan naik kelas, rapornya dituliskan naik ke
kelas.
7) Siswa yang tidak naik kelas harus mengulang di kelasnya.

7. Kelulusan
Standar kelulusan ditetapkan pada awal tahun pelajaran melalui rapat kerja
Dewan Guru SDN Gadel I.
Kriteria kelulusan siswa kelas VI di SDN Gadel I adalah sebagai berikut :
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.

Kurikulum SDN Gaddel I 44


2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran
estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan
kesehatan; serendah-rendahnya 71.
3) Berbudi pekerti baik sesuai dengan kriteria yang ditetapkan di SDN
Gadel I.
4) Persentasi kehadiran minimal 75%
5) Lulus ujian sekolah.
6) Lulus Ujian Nasional.

8. Pendidikan Kecakapan Hidup


Pendidikan kecakapan hidup yang dikembangkan di SDN Gadel I bagi
peserta didik adalah Seni Karawitan, Pramuka, Olah raga, UKS,
Keagamaan dan Pertanian. Pengembangan Seni Karawitan, Pramuka, Olah
raga, UKS, Keagamaan dan Pertanian dilaksanakan di luar jam pelajaran
efektif dengan mengacu pada program sekolah yang dijadwalkan secara
khusus (jadwal pengembangan diatur lebih lanjut oleh Sekolah) seksi
kurikulum dan komite sekolah.

9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam
aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi,
ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan
kompetensi peserta didik.
Pada pendidikan berbasis keunggulan secara lokal SDN Gadel I
menerapkan pendidikan keagamaan bagi peserta didik, terutama pada
membaca Al-qur’an.
Tujuan dari pendidikan keagamaan selain pengetahuan kegamaan juga,
membaca Al-qur’an (Yasinan) juga untuk membentuk peserta didik yang
berbudi pekerti dan berakhlak mulia.

Kurikulum SDN Gaddel I 45


Kurikulum SDN Gaddel I 46
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan


pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan
mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif dan hari libur.
Pengaturan waktu belajar di sekolah mengacu kepada Standar Isi dan
disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta
didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah daerah.

A. JUMLAH PEKAN DAN HARI LIBUR

NO BULAN PEKAN KETERANGAN HARI LIBUR


1 Juli
Tgl 17 Agustus 2017 Libur Hari Proklamasi
2 Agustus 1
Kemerdekaan RI
Tgl 12 September 2017 Libur Hari Raya Idul
3 September 1
Adha 1437H
4 Oktober 1 Libur Tahun Baru Hijriyah 1438
5 Nopember -
Tgl 12 Desember 2017 Libur Maulid Nabi
6 Desember 2 Muhammad SAW
Tgl 25 Desember 2017 Libur Hari Natal
7 Januari 1 Tgl 28 Januari 2017 Libur Tahun Baru Imlek
8 Pebruari -
9 Maret 1 Tgl 28 Maret 2017 Libur Hari Raya Nyepi
Tagl 14 April 2017 Libur Wafat Isa Almasih
10 April 2 Tgl 24 April 2017 Libur Isra Mi’raj Nabi
Muhammad SAW
Tgl 11 Mei 2017 Libur Hari Raya Waisak
Tgl 25 Mei 2017 Libur Kenaikan Isa Almasih
11 Mei 3
Tgl 25-27 Mei 2017 Libur Awal Ramadhan
1437H
Tgl 18-24 Juni 2017 Libur Hari Raya Idul Fitri
12 Juni 1
1438H
Jumlah Pekan 13
Jumlah Pekan Hari
35
Efektif
Jumlah Pekan

Kurikulum SDN Gaddel I 47


Kreatifitas Siswa 16
Jumlah Pekan
2
Ulangan Mid
Jumlah Pekan
Ulangan Ahir 1
Semester Satu
Jumlah Pekan
Ulangan Ke- 1
naikan Kelas
Jumlah Pekan
2
Ujian
Jumlah Pekan
3
Libur Ramadhan
Jumlah Pekan Idul
1
Fitri
Jumlah Pekan
64
Seluruhnya

B. PERHITUNGAN HARI LIBUR DAN HARI EFEKTIF SEKOLAH


Hari Libur Jumlah
Hari
Bulan Pertama Hari
Efektif M Kh U Sms Jml
Kls I-VI Kalender
Juli 12 - 2 - - - 2 30
Agustus 26 - 4 - 1 - 5 31
September 25 - 4 - 1 - 5 30
Oktober 25 - 5 - 1 - 5 29
Nopember 26 - 4 - - - 4 30
Desember 20 - 4 - 1 6 11 31
Januari 19 - 5 - 1 6 12 31
Pebruari 24 - 4 - - - 4 28
Maret 22 - 4 - 1 - 5 31
April 23 - 5 - 2 - 7 30
Mei 22 - 4 - 5 - 9 31
Juni 15 - 4 - 12 5 21 30
Jumlah 259 - 49 - 20 17 90 362

Kurikulum SDN Gaddel I 48


C. JADWAL KEGIATAN SD NEGERI BENDA II

NO TANGGAL KEGIATAN

1. 18 Juli 2016 Hari Pertama masuk sekolah

2. 17 Agustus 2016 Libur Hari Proklamasi RI

3. 12 September 2016 Libur Hari Raya Idul Adha 1437 H

4. 19-25 September 2016 Perkiraan Ulangan Tengah Semester I

5. 26 Sep – 1 Oktober 2016 Perkiraan Jedah Tengah Semester I

6. 2 Oktober 2016 Libur Tahun Baru 1438H

7. 5-10 Desember 2016 Perkiraan Penilaian Akhir Semester 1

8. 12 Desember 2016 Libur Maulid Nabi Muhammad SAW

9. 24 Desember 2016 Titimangsa & Pembagian Raport

10. 25 Desember 2016 Libur Hari Natal

11. 26 Des – 8 Januari 2017 Libur Semester 1

12. 9 Januari 2017 Hari pertama Masuk Sekolah

13. 28 Januari 2017 Libur Tahun baru Imlek

14. 6 – 11 Maret 2017 Perkiraan Ulangan Tengah Semester 2

Kurikulum SDN Gaddel I 49


15. 13 – 18 Maret 2017 Perkiraan Jedah Tengah Semester 2

16. 28 Maret 2017 Libur Hari Raya Nyepi

17. 14 April 2017 Libur Wafat Isa Almasih

18. 24 April 2017 Libur Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW

19. 1 Mei 2017 Hari Buruh

20. 11 Mei 2017 Libur Hari Raya Waisak

21. 25 – 27 Mei 2017 Libur Awal Ramadhan 1437H

22. 29 Mei – 3 Juni 2017 Perkiraan Penilaian Akhir Tahun

23. 5 – 10 Juni 2017 Kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti

24. 17 Juni 2017 Titimangsa & Pembagian Raport

25. 18 – 24 Juni 2017 Libur Hari Raya Idul Fitri 1438H

26. 26 Juni – 16 juli 2017 Libur Akhir Tahun Pelajaran

BAB V

Kurikulum SDN Gaddel I 50


SILABUS

A. Pengertian Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok


mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi
dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan
penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian.

B. Prinsip Pengembangan Silabus

1. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus
harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

2. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi
dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual,
sosial, emosional, dan spritual peserta didik.

3. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional
dalam mencapai kompetensi.

4. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi
dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian.

5. Memadai

Kurikulum SDN Gaddel I 51


Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

6. Aktual dan Kontekstual


Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni
mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan
tuntutan masyarakat.

8. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,
afektif, psikomotor).

C. Unit Waktu Silabus

1. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang


disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di
tingkat satuan pendidikan.
2. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per
semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang
sekelompok.
3. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus
sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata
pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.

D. Pengembangan Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri
atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, Pusat
Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendikan.

Kurikulum SDN Gaddel I 52


1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu
mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah dan lingkungannya.
2. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat
mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk
mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah tersebut.
3. Di SD semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun
silabus secara bersama.
4. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri,
sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum PKG
untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh
sekolah-sekolah dalam lingkup PKG setempat.
5. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus
dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman
di bidangnya masing-masing.

E. Langkah-langkah Pengembangan Silabus

1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar


Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal
berikut:
a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat
kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di
SI;
b. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam
mata pelajaran;
c. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata
pelajaran.

2. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran

Kurikulum SDN Gaddel I 53


Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian
kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:
a. Potensi peserta didik;
b. Relevansi dengan karakteristik daerah,
c. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual
peserta didik;
d. Kebermanfaatan bagi peserta didik;
e. Struktur keilmuan;
f. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
g. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan;
dan
h. Alokasi waktu.

3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta
didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya
dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang
dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran
yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar
memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada
para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses
pembelajaran secara profesional.
b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus
dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai
kompetensi dasar.
c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki
konsep materi pembelajaran.

Kurikulum SDN Gaddel I 54


d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal
mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan
pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.

4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi


Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai
oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata
pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata
kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator
digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

5. Penentuan Jenis Penilaian


Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan
berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan
non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja,
pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau
produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.
a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang
bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran,
dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya

Kurikulum SDN Gaddel I 55


dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan
yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak
lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program
remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah
kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang
telah memenuhi kriteria ketuntasan.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang
ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran
menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi
harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya
teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi
lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.

6. Menentukan Alokasi Waktu


Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada
jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu
dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan,
kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar.
Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan
waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh
peserta didik yang beragam.

7. Menentukan Sumber Belajar


Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik,
narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

Kurikulum SDN Gaddel I 56


BAB VI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Pengertian
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai
satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam
silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu)
kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa indikator
untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.

B. Alur Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

SK dan KD Silabus RPP

C. Komponen RPP
1) Tujuan Pembelajaran
2) Materi Pokok
3) Metode Pembelajaran
4) Sumber Belajar
5) Penilaian Hasil Belajar

Kurikulum SDN Gaddel I 57


D. Format RPP
KTSP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : …
Kelas/Semester : …
Pertemuan Ke- : …
Alokasi Waktu : …
Standar Kompetensi : …
Kompetensi Dasar : …
Indikator : …
I. Tujuan Pembelajaran :…
II. Materi Ajar :…

III. Metode Pembelajaran: …

IV. Langkah-langkah Pembelajaran


Kegiatan Awal: …
Kegiatan Inti: …
Kegiatan Akhir: …
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar: …
VI. Penilaian: …

Langkah-langkah Menyusun RPP

1. Mengisi kolom identitas


2. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang
ditetapkan
3. Menentukan SK, KD, dan Indikator yang akan digunakan yang terdapat
dalam silabus yang telah disusun
4. Merumuskan tujuan pembelajaran baerdasarkan SK, KD, dan Indikator
yang telah ditetapkan

Kurikulum SDN Gaddel I 58


5. mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok pembelajaran yang
terdapat dalam silabus. Materi ajar merupakan uraian dari materi pokok
pembelajaran
6. Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan
7. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari dari
kegiatan awal. inti, dan akhir.
8. Menentukan alat/bahan/sumber belajar yang digunakan menyusun kriteria
penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik pelaporan, dan lain-
lain.

K13
Tahap pertama dalam pembelajaran yaitu perencanaan pembelajaran yang
diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP).  Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP
untuk kelas di mana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD/MI. Untuk
menyusun RPP yang benar Anda dapat mempelajari hakikat, prinsip dan langkah-
langkah penyusunan RPP seperti yang tertera pada Permendiknas tentang
Pembelajaran  Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah - Pedoman
Pelaksanaan Pembelajaran nomor 103 Tahun 2014.
Komponen rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan
permendikbud no 103 tahun 2014 agak berbeda dari komponen RPP sebelumnya.
Misalnya tidak dituliskan lagi tujuan pembelajarannya dan metode/pendekatan/
model pembelajaran.
Secara lebih jelas komponen-komponen RPP secara operasional diwujudkan
dalam bentuk format berikut ini.

Kurikulum SDN Gaddel I 59


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah :
Kelas/Semester :
Tema :
Subtema :
Pembelajaran ke :
Alokasi Waktu :

A.      Kompetensi Inti (KI)


B.      Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
( Karakter : …… )
C.      Tujuan Pembelajaran
(dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan guru, sumber
belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran
dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk
pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial)
D. Materi Pembelajaran
(dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan guru, sumber
belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran
dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk
pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial)
E. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran: Tanya jawab, diskusi, Cooperative Learning,
demonstrasi. Pendekatan Pembelajaran:Saintifik
F. Langkah-langkah Pembelajaran
G. Penilaian
Tujuan Penilaian :
Mengukur pengetahuan, keterampilan dan kemampuan siswa

Kurikulum SDN Gaddel I 60


Langkah Penyusunan RPP
1.    Pengkajian silabus  meliputi:        
a.    Pengkajian KI  dan  KD; materi pembelajaran, proses   pembelajaran,
penilaian pembelajaran, alokasi waktu,  dan sumber belajar.
b.    Perumusan indikator pencapaian KD pada KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4.
Indikator pencapaian kompetensi yang ditentukan terutama untuk KD 3 dan
KD 4. Indikator untuk KD  diturunkan dari KI-1 dan KI-2 dirumuskan dalam
bentuk perilaku umum yang bermuatan nilai dan sikap yang gejalanya dapat
diamati sebagai dampak pengiring dari KD pada KI-3 dan KI-4. Indikator
untuk KD yang diturunkan dari KI-3 dan KI-4 dirumuskan dalam bentuk
perilaku spesifik yang dapat diamati dan terukur. Dalam merumuskan
indikator pencapaian kompetensi ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
yakni :
1)    Kata kerja operasional hanya satu dan sebaiknya di mulai dari kompetensi
yang rendah sampai mencapai kata kerja operasional kompetensi dasar
terutama untuk materi yang baru dipelajari.
2)    Indikator pencapaian kompetensi untuk materi yang tidak sejenis atau
sejalan sebaiknya dipisah menjadi beberapa indikator.
3)    Indikator pencapaian kompetensi tujuannya adalah untuk mencapai KD.
4)    Penentuan indikator pencapaian kompetensi memperhatikan kemampuan
siswa dan  kondisi sekolah
5)    Kompetensi dasar 1 dan 2 tidak menggunakan kata kerja operasional.
6)    Indikator pencapaian kompetensi yang baik mempunyai 3 syarat, yaitu
mempunyai KKO, materi, dan tergambar metode/cara untuk
mencapainya.
Contoh indikator pencapaian kompetensi :
1.   Menuliskan konfigurasi elektron melalui membaca literatur.
2.   Menjelaskan reaksi redoks  pada sel elektrolisis larutan dengan
elektroda tidak  inert berdasarkan data percobaan.
c.    Materi Pembelajaran dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku
panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal,    materi    kekinian,   

Kurikulum SDN Gaddel I 61


konteks    pembelajaran    dari lingkungan  sekitar  yang  dikelompokkan 
menjadi  materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial. Materi
pembelajaran dapat juga dibagi sebagai berikut:
1)      Faktual
Pengetahuan tentang  istilah,  nama  orang, nama  benda,  angka, 
tahun,  dan  hal-hal yang  terkait  secara  khusus  dengan  suatu mata
pelajaran.
2)      Konseptual
Pengetahuan  tentang  kategori,  klasifikasi, keterkaitan  antara  satu 
kategori  dengan lainnya, hukum kausalita, definisi, teori.
3)      Prosedural
Pengetahuan  tentang  prosedur  dan  proses khusus  dari  suatu 
mata  pelajaran  seperti algoritma,   teknik,   metoda,   dan   kriteria
untuk  menentukan  ketepatan  penggunaan suatu prosedur.
4)      Metakognitif
Pengetahuan tentang cara mempelajari pengetahuan, menentukan
pengetahuan yang  penting  dan  tidak  penting (strategic
knowledge), pengetahuan yang sesuai dengan konteks tertentu, dan
pengetahuan diri (self-knowledge).
d.    Penjabaran Kegiatan Pembelajaran yang ada pada silabus dalam  bentuk 
yang  lebih  operasional berupa pendekatan saintifik  disesuaikan 
dengan  kondisi  peserta  didik  dan
satuan pendidikan termasuk penggunaan media, alat, bahan, dan sumber
belajar. Pendekatan saintifik ini harus tergambar dalam model yang kita
gunakan. Jadi pendekatan saintifik merupakan landasan dari sintak-sintak
yang sesuai dengan modelnya. Model yang disarankan antara lain adalah
discovery learning, problem based learning, dan project based learning.
e.    Penentuan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi
waktu pada silabus, selanjutnya dibagi ke dalam kegiatan pendahuluan,
inti, dan penutup.
f. Pengembangan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan

Kurikulum SDN Gaddel I 62


lingkup, teknik, dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman
penskoran. Instrumen penilaian untuk kurikulum 2013 yang terbaru
terdiri dari dari 12 instrumen. Kalau kita menggunakan semua instrumen
tersebut untuk satu kali pertemuan akan merepotkan. Maka kita harus
memilih sesuai dengan KD/IPK yang kita laksanakan dalam
pembelajaran. Misalnya penilaian diri minimal satu kali dalam satu
semester, penilaian tertulis pada keterampilan tidak kita laksanakan
seandainya dalam penilaian proyek sudah ada menilai hasil laporan.
Penilaian pembelajaran dapat dikelompokkan berdasarkan berikut ini:
1)   Penilaian sikap
Penilaian sikap sesuai dengan Permendikbud No 53 Tahun 2015
tentang penilaian yang terbaru menyebutkan bahwa untuk penilaian
sikap terutama akan menggunakan jurnal dalam penilaiannya
sedangkan teknik penilaian yang lain bersifat sebagai penunjang.
Catatan jurnal selama pembelajaran akan dicatat oleh guru
sedangkan diluar pembelajaran akan dicatat oleh wali kelas dan/atau
guru BK. Namun untuk mata pelajaran Agama dan PKN akan tetap
seperti biasanya.
a)   Penilaian  kompetensi  sikap  melalui  observasi
Penilaian kompetensi sikap atau perilaku dapat dilakukan oleh guru
pada saat peserta didik melakukan praktikum atau diskusi.
b)   Penilaian Kompetensi Sikap melalui Penilaian Diri
Penilaian diri digunakan untuk memberikan penguatan
(reinforcement) terhadap kemajuan proses belajar peserta didik.
Penilaian diri berperan penting bersamaan dengan bergesernya pusat
pembelajaran dari guru ke peserta didik yang didasarkan pada
konsep belajar mandiri (autonomous learning).
Untuk menghilangkan kecenderungan peserta didik menilai diri
terlalu tinggi dan subyektif, penilaian diri dilakukan berdasarkan
kriteria yang jelas dan objektif. Untuk itu penilaian diri oleh peserta

Kurikulum SDN Gaddel I 63


didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai
berikut.
-    Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri.
-    Menentukan kompetensi yang akan dinilai.
-    Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
- Merumuskan format penilaian, dapat berupa daftar tanda cek, atau
skala penilaian.
c)    Penilaian teman sebaya (peer assessment)
Penilaian teman sebaya atau antarpeserta didik merupakan teknik
penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai
terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan
berupa lembar pengamatan antar antar peserta didik. Penilaian teman
antar peserta didik dilakukan oleh peserta didik terhadap 3 (tiga)
teman sekelas atau sebaliknya.
d)   Penilaian Jurnal (anecdotal record)
Jurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga
kependidikan di lingkungan sekolah tentang sikap dan perilaku
positif atau negatif, selama dan di luar proses pembelajaran mata
pelajaran.
Jurnal dapat memuat penilaian peserta didik terhadap aspek tertentu
secara kronologis. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
membuat jurnal adalah:
-   Catatan atas pengamatan guru harus objektif
-   Pengamatan dilaksanakan secara selektif, artinya yang dicatat
hanyalah kejadian/peristiwa yang berkaitan dengan Kompetensi
Inti.
-     Pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda-tunda)
-     Setiap peserta didik memiliki Jurnal yang berbeda (kartu Jurnal
yang berbeda)
2)   Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dapat berupa tes tulis, observasi pada diskusi,

Kurikulum SDN Gaddel I 64


tanyajawab dan percakapan serta dan penugasan ( Permendikbud
nomor 104 tahun 2014).
a)    Tes Tulis
Instrumen tes tulis umumnya menggunakan soal pilihan ganda dan
soal uraian. Soal tes tertulis yang menjadi penilaian autentik adalah
soal-soal yang menghendaki peserta didik merumuskan jawabannya
sendiri, seperti soal-soal uraian. Soal-soal uraian menghendaki
peserta didik mengemukakan atau mengekspresikan gagasannya
dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya
sendiri, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan
menyimpulkan. Pada pembelajaran yang menggunakan pendekatan
scientific, instrumen penilaian harus dapat menilai keterampilan
berpikir tingkat tinggi (HOTS, “Higher Order thinking Skill”)
menguji proses analisis, sintesis, evaluasi bahkan sampai kreatif.
Untuk menguji keterampilan berpikir peserta didik, soal-soal untuk
menilai hasil belajar dirancang sedemikian rupa sehingga peserta
didik menjawab soal melalui proses berpikir yang sesuai dengan kata
kerja operasional dalam taksonomi Bloom. Misalnya untukmenguji
ranah analisis peserta didik pada pembelajaran IPA, guru dapat
membuat soal dengan menggunakan kata kerja operasional yang
termasuk ranah analisis seperti menganalisis, mendeteksi, mengukur,
dan menominasikan.Ranah evaluasi contohnya membandingkan,
menilai, memprediksi, dan menafsirkan.
b)   Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan.
Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat dilakukan
melalui observasi terhadap diskusi, tanya jawab, dan percakapan.
Teknik ini adalah cerminan dari penilaian autentik.
Ketika terjadi diskusi, guru dapat mengenal kemampuan peserta
didik dalam kompetensi pengetahuan (fakta, konsep, prosedur)
seperti melalui pengungkapan gagasan yang orisinal, kebenaran
konsep, dan ketepatan penggunaan istilah/fakta/prosedur yang

Kurikulum SDN Gaddel I 65


digunakan pada waktu mengungkapkan pendapat, bertanya, atau pun
menjawab pertanyaan. Seorang peserta didik yang selalu
menggunakan kalimat yang baik dan benar menurut kaedah bahasa
menunjukkan bahwa yang bersangkutan memiliki pengetahuan tata
bahasa yang baik dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut
dalam kalimat-kalimat.
c)    Penugasan
Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat
berupa pekerjaan rumah baik secara individu ataupun kelompok
sesuai dengan karakteristik tugasnya.Instrumen penugasan berupa
pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu
atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
3)   Penilaian Kompetensi Keterampilan
Kompetensi keterampilan terdiri atas keterampilan abstrak dan
keterampilan kongkret. Penilaian kompetensi keterampilan dapat
dilakukan dengan menggunakan: Unjuk kerja/kinerja/praktik, Projek,
Produk dan portofolio. Teknik penilaian untuk keterampilan dapat
digunakan secara bersamaan untuk satu kegiatan. Misalnya
mengadakan penilaian proyek, maka kalau kita memperhatikan
proses pelaksanaannya bisa termasuk penilaian praktik. Namun kalau
kita menilai hasilnya maka termasuk penilaian produk, tapi kalau
kita menilai laporannya bisa termasuk portofolio atau tertulis
sedangkan kalau secara keseluruhan termasuk teknik penilaian
proyek. Di samping itu juga kita bisa merencanakan teknik penilaian
proyek lintas mata pelajaran. Misalnya suatu proyek bisa dilakukan
bersama antara mata pelajaran kimia, biologi, fisika, bahasa
indonesia, dan ekonomi. Sehingga tidak terlalu memberatkan peserta
didik dan tidak akan muncul istilah "K13, kurikulum banyak tugas".
a)    Penilaian Unjuk Kerja/Kinerja/Praktik
Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik dilakukan dengan cara
mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu.

Kurikulum SDN Gaddel I 66


Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian
kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu
seperti: praktikum di laboratorium, praktik ibadah, praktik olahraga,
presentasi, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, dan
membaca puisi/deklamasi.
b)    Penilaian  Proyek
Penilaian projek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman,
kemampuan mengaplikasi, kemampuan menyelidiki dan kemampuan
menginformasikan suatu hal secara jelas. Penilaian projek dilakukan
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pelaporan dan
merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Guru perlu menetapkan
hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan desain,
pengumpulan data, analisis data, dan penyiapan laporan tertulis/lisan.
Untuk menilai setiap tahap perlu disiapkan kriteria penilaian atau
rubrik.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu
dipertimbangkan yaitu:
-      Kemampuan pengelolaan; Kemampuan peserta didik dalam
memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu
pengumpulan data serta penulisan laporan.
-      Relevansi; Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan
mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan
keterampilan dalam pembelajaran.
-      Keaslian; Projek yang dilakukan peserta didik harus merupakan
hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru
berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.
c)     Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan
kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian
kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan

Kurikulum SDN Gaddel I 67


seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan,
gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan
logam atau alat-alat teknologi tepat guna yang sederhana.
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu
diadakan penilaian yaitu:
-      Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik
dalam merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan,
dan mendesain produk.
-      Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian
kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan
bahan, alat, dan teknik.
-      Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk
yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
Teknik Penilaian Produk
Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.
-      Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk,
biasanya dilakukan pada tahap appraisal.
-      Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya
dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua
tahap proses pengembangan.
d)    Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik
secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Pada
akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh
guru dan peserta didik sendiri. Berdasarkan informasi perkembangan
tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan
kemampuan peserta didik dan terus menerus melakukan perbaikan.
Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan dinamika
kemampuan belajar peserta didik melalui sekumpulan karyanya.
Karya pada mata pelajaran kimia antara lain:  gambar, foto, resensi

Kurikulum SDN Gaddel I 68


buku/literatur, laporan penelitian  dan karya nyata individu peserta
didik yang diperoleh dari pengalaman.
Kriteria tugas pada penilaian portofolio:
-   Tugas sesuai dengan kompetensi   dan tujuan pembelajaran yang
akan diukur.
-   Hasil karya peserta didik yang dijadikan  portofolio berupa
pekerjaan hasil tes, perilaku peserta didik sehari-hari, hasil tugas
terstruktur, dokumentasi aktivitas peserta didik di luar sekolah
yang menunjang kegiatan belajar.
-   Tugas portofolio memuat aspek judul, tujuan pembelajaran, ruang
lingkup belajar, uraian tugas, kriteria penilaian.
-   Uraian tugas memuat kegiatan yang melatih peserta didik
mengembangkankompetensi dalam semua aspek (sikap,
pengetahuan, keterampilan).
-   Uraian tugas bersifat terbuka, dalam arti mengakomodasi hasilkan
portofolio yang beragam isinya.
-   Kalimat  yang  digunakan  dalam  uraian  tugas  menggunakan 
bahasa  yang komunikatif dan mudah dilaksanakan.
-   Alat  dan  bahan  yang  digunakan  dalam  penyelesaian  tugas 
portofolio tersedia di lingkungan peserta didik dan mudah
diperoleh.
e)   Tertulis
Selain menilai kompetensi pengetahuan, penilaian, tertulis juga
digunakan untuk menilai kompetensi keterampilan, seperti menulis
laporan karangan, menulis laporan, dan menulis surat. Penilaian
tertulis ini lebih banyak digunakan untuk mata pelajaran bahasa.
Sedangkan untuk pembelajaran mata pelajaran MIPA ini dapat
digunakan untuk penilaian hasil laporan praktikum, jika seandainya
pada penilaian praktik/proyek belum ada penilaian untuk laporan
praktikum tersebut.

Kurikulum SDN Gaddel I 69


f)    Menentukan  strategi  pembelajaran  remedial  segera  setelah
dilakukan penilaian.
Pembelajaran remidial ini kadang-kadang agak terlupa bagi pendidik,
biasanya langsung saja mengadakan tes remidial. Strategi yang dapat
digunakan antara lain pembelajaran ulang, tutor sebaya, atau
penugasan. Strategi ini dipilih sesuai dengan banyaknya peserta didik
yang tidak tuntas atau kedalaman/kerumitan materi yang akan
diremidial.
g.    Menentukan Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar
disesuaikan  dengan  yang  telah  ditetapkan dalam langkah penjabaran
proses pembelajaran.
2.    Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini merupakan kegiatan utama dalam pembelajaran. Kalau
kita simpulkan tahap kegiatan pembelajaran ini terdiri dari rumus 5 – 5 – 3 – 3. Lima
yang pertama adalah pendahuluan yang terdiri dari 5 kegiatan, lima yang kedua
adalah kegiatan inti yang menekankan 5 tahap pembelajaran saintifik, dan tiga-tiga
terakhir adalah kegiatan penutup yang terdiri dari dua kegiatan dengan 3 pertama
merupakan kegiatan guru bersama peserta didik sedangkan 3 terakhir hanya kegiatan
guru saja.
Tahap pelaksanaan pembelajaran meliputi:
a.    Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
1)   Mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
2)   Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan
dikembangkan sebelumnya     berkaitan dengan kompetensi yang akan
dipelajari dan dikembangkan;
3)   Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari;
4)   Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan; dan
5)   Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

Kurikulum SDN Gaddel I 70


b.    Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
kompetensi,    yang    dilakukan    secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, 
menantang,  memotivasi  peserta  didik  untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, 
kreativitas,  dan  kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan pendekatan saintifik yang disesuaikan 
dengan  karakteristik  mata  pelajaran  dan  peserta didik. Guru memfasilitasi
peserta didik untuk melakukan proses mengamati,menanya, mengumpulkan
informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan perkembangan sikap 
peserta  didik  pada  kompetensi  dasar  dari  KI-1  dan  KI-2 antara lain
mensyukuri karunia Tuhan, jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat
aturan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan
RPP.
c.     Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup terdiri atas:
1)    Kegiatan  guru  bersama  peserta  didik  yaitu:          
a)     Membuat rangkuman/simpulan   pelajaran;     
b)     Melakukan   refleksi terhadap   kegiatan   yang   sudah  
dilaksanakan;   dan       
c)     Memberikan   umpan   balik   terhadap   proses   dan   hasil
pembelajaran; dan
2)    Kegiatan    guru    yaitu:       
a)    Melakukan    penilaian;              
b)    Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau 
memberikan  tugas  baik  tugas  individual  maupun kelompok 
sesuai  dengan  hasil  belajar  peserta  didik;  dan 
c)     Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Kurikulum SDN Gaddel I 71


d. Pembelajaran Tematik Integrated (Terpadu)
Kurikulum SDN Gadel I menggunakan pendekatan pembelajaran
tematik integratif dari kelas I sampai kelas VI. Pembelajaran tematik
integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan
berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema.
Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap,
keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi
berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema merajut makna berbagai konsep
dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial.
Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada
peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia.
Dalam pembelajaran tematik integratif, tema yang dipilih berkenaan
dengan alam dan kehidupan manusia. Untuk kelas I, II, dan III, keduanya
merupakan pemberi makna yang substansial terhadap mata pelajaran PPKn,
Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari IPA dan
IPS yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran penting
sebagai pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya.
Dari sudut pandang psikologis, peserta didik belum mampu berpikir
abstrak untuk memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali kelas
IV, V, dan VI sudah mulai mampu berpikir abstrak. Pandangan psikologi
perkembangan dan Gestalt memberi dasar yang kuat untuk integrasi
Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam pembelajaran tematik. Dari
sudut pandang transdisciplinarity maka pengotakan konten kurikulum secara
terpisah ketat tidak memberikan keuntungan bagi kemampuan berpikir
selanjutnya.
Di bawah ini adalah tema-tema yang telah disiapkan untuk peserta didik
Sekolah Dasar kelas I dan IV serta kelas II dan V pada K13.

Kurikulum SDN Gaddel I 72


Tabel 3.
Tema-Tema di Sekolah Dasar

KELAS I KELAS IV
1. Diriku 1. Indahn
2. Kegemaranku ya Kebersamaan
3. Kegiatanku 2. Selalu
4. Keluargaku Berhemat Energi
5. Pengalamanku 3. Peduli
6. Lingkungan Bersih dan Sehat Makhluk Hidup
7. Benda, Binatang dan Tanaman 4. Berbag
di Sekitar ai Pekerjaan.
8. Peristiwa alam 5. Mengh
argai Jasa Pahlawan
6. Indahn
ya Negeriku
7. Cita-
citaku
8. Daerah
Tempat Tinggalku
9. Makana
n Sehat dan Bergizi

e. Pendekatan Saintifik (Ilmiah)


Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV, proses
pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:

1. Mengamati;

2. Menanya;

3. Mengumpulkan informasi/eksperimen;

4. Mengasosiasikan/mengolah informasi; dan

Kurikulum SDN Gaddel I 73


5. Mengkomunikasikan.

Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan


belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 4 :

Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan


Maknanya

Langkah Kompetensi yang


Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
Mengamati Membaca, mendengar, Melatih kesungguhan,
menyimak, melihat (tanpa ketelitian, mencari
atau dengan alat) informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan Mengembangkan
tentang informasi yang kreativitas, rasa ingin
tidak dipahami dari apa tahu, kemampuan
yang diamati atau merumuskan pertanyaan
pertanyaan untuk untuk membentuk
mendapatkan informasi pikiran kritis yang perlu
tambahan tentang apa yang untuk hidup cerdas dan
diamati belajar sepanjang hayat
(dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat
hipotetik)
Mengumpulkan - melakukan eksperimen Mengembangkan sikap
informasi/ teliti, jujur,sopan,
- membaca sumber lain
eksperimen menghargai pendapat
selain buku teks
orang lain, kemampuan
- mengamati objek/ berkomunikasi,
kejadian/ menerapkan
kemampuan
- aktivitas
mengumpulkan
- wawancara dengan informasi melalui

Kurikulum SDN Gaddel I 74


Langkah Kompetensi yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
narasumber berbagai cara yang
dipelajari,
mengembangkan
kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
Mengasosiasikan - mengolah informasi yang Mengembangkan sikap
/ sudah dikumpulkan baik jujur, teliti, disiplin, taat
terbatas dari hasil aturan, kerja keras,
mengolah
kegiatan kemampuan
informasi
mengumpulkan/eksperim menerapkan prosedur
en mau pun hasil dari dan kemampuan
kegiatan mengamati dan berpikir induktif serta
kegiatan mengumpulkan deduktif dalam
informasi. menyimpulkan .
- Pengolahan informasi
yang dikumpulkan dari
yang bersifat menambah
keluasan dan kedalaman
sampai kepada
pengolahan informasi
yang bersifat mencari
solusi dari berbagai
sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda
sampai kepada yang
bertentangan.
Mengkomunikas Menyampaikan hasil Mengembangkan sikap
ikan pengamatan, kesimpulan jujur, teliti, toleransi,
berdasarkan hasil analisis kemampuan berpikir
secara lisan, tertulis, atau sistematis,
media lainnya mengungkapkan
pendapat dengan
singkat dan jelas, dan
mengembangkan
kemampuan berbahasa
yang baik dan benar.

f. Penilaian Autentik (Responsif)


Dalam rangka melaksanakan penilaian autentik yang baik, guru harus
memahami secara jelas tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru harus

Kurikulum SDN Gaddel I 75


bertanya pada diri sendiri, khususnya berkaitan dengan: (1) sikap, pengetahuan
dan keterampilan apa yang akan dinilai; (2) fokus penilaian akan dilakukan,
misalnya, berkaitan dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan; dan (3)
tingkat pengetahuan apa yang akan dinilai, seperti penalaran, memori, atau
proses. Bentuk-Bentuk Penilaian Autentik Yang Di Kembangkan

g. Penilaian Sikap

1) Observasi

2) Penilaian Diri

3) Penilaian Antarteman

4) Jurnal Catatan Guru

h. Penilaian Pengetahuan

1) Tes Tulis

2) Tes Lisan

3) Penugasan

i. Penilaian Keterampilan

1) Penilaian Kinerja

2) Penilaian Proyek

3) Penilaian Portopolio

Kurikulum SDN Gaddel I 76


BAB VII
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan di SD Negeri Gadel I Kecamatan
Tukdana Kabupaten Indramayu merupakan program inti yang telah
disusun berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan, dan.Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22, 23, dan 24 Tahun 2006;
2. Beranjak dari tujuan pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut, maka SD Negeri Gadel I
pada akhir tahun pelajaran mencapai tujuan sebagai berikut :
a. 95% siswa taat melaksanakan ibadah dan berakhlak mulia
b. Meluluskan siswa dalam Ujian Nasional dengan nilai minimal 6
c. 100% siswa dapat melanjutkan ke SMP/MTs Negeri
d. Memenangkan lomba-lomba di tingkat kecamatan juara pertama
e. Setiap lomba/kompetisi masuk dalam peringkat 2 besar tingkat
kabupaten
f. Minimal 90 %, Kepala Sekolah, Guru, Karyawan, dan Siswa
menyadari penuh akan tanggungjawabnya sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya.

Kurikulum SDN Gaddel I 77


g. Minimal 80 %, kualitas Akademis seluruh mata pelajaran
menunjukkan prestasi yang memuaskan.
h. Minimal 80 %, penataan lingkungan yang asri dan nyaman serta
bermanfaat multi fungsi bagi warga sekolah.
3. Beranjak dari Muatan Kurikulum Mulok di samping melaksanakan
program Dinas Pendidikan Kab. Indramayu yaitu Bahasa Indramayu dan
Budi Pekerti, serta melaksanakan pembelajaran Mulok Pilihan yaitu
Pelajaran Bahasa Inggris yang diberikan 2 jam dalam 1 minggu untuk
siswa kelas VI.
4. Kegiatan Pengembangan Diri yang bersifat pengembangan karir SD
Negeri Gadel I melaksanakan bimbingan siswa berupa:
a. Kewiraan
b. Olahraga
c. Kesenian
d. Keterampilan
e. Pekan Kreativitas Siswa
f. Outdoor Learning and Training
g. Pembiasan
h. Bimbingan Konseling
5. Kriteria Kenaikan mempedomani batas nilai KKM, dan Kelulusan
mengacu pada acuan Kurikulum KTSP dan Pedoman POS Ujian pada
setiap tahunnya.
6. Ketentuan Batasan Nilai KKM di SD Negeri Gadel Iadalah sebagai berikut

Kelas Rata-Rata
Mata Pelajaran
KKM
I II I IV V VI
A. Mata Pelajaran
1. Pendi
dikan Agama 75 75 75 75 76 75 75,18
Islam
2. Pendidikan Pancasila 75 75 75 75 75 75 75,00
dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 75 75 75 75 76 75 75,18
4. Matematika 66 65 65 70 72 70 68,00
5. 70 67 63 75 75 71 70,17

Kurikulum SDN Gaddel I 78


6. Ilmu Pengetahuan Sosial 73 65 66 72 70 72 69,67
7. SBK 75 75 75 75 75 75 75,00
8. Pendidikan Jasmani,
75 75 75 75 75 75 75,00
Olahraga dan Kesehatan
B. Muatan Lokal
9. Pendidikan Budi Pekerti 75 75 75 75 75 75 75,00
10. Bahasa Indramayu 66 65 65 70 72 70 68,00
11. Bahasa Inggris - - - 66 70 68 68,00
C. Pengembangan Diri
1. Pramuka B B B B B B B
2. Olahraga B B B B B B B
3. Kesenian B B B B B B B
4. Keagamaan B B B B B B B
Fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa selain
mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring pengaruh dari
luar yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat
mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan karakter sesuai
dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah
melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar baik melalui mata pelajaran
maupun serangkaian kegiatan pengembangan diri yang dilakukan di kelas dan luar
sekolah. Pembiasaan-pembiasan (habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius,
jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung-jawab, dsb. perlu
dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih
luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu ditumbuhkembangkan yang
pada akhirnya dapat membentuk pribadi karakter peserta didik yang selanjutnya
merupakan pencerminan hidup suatu bangsa yang besar.

Pedoman yang disusun ini lebih diperuntukkan kepada kepala sekolah.


Pembentukan budaya sekolah (school culture) dapat dilakukan oleh sekolah
melalui serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran yang lebih
berorientasi pada peserta didik, dan penilaian yang bersifat komprehensif.
Perencanaan di tingkat sekolah pada intinya adalah melakukan penguatan dalam
penyusunan kurikulum di tingkat sekolah (K13), seperti menetapkan visi, misi,
tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan silabus.
Keseluruhan perencanaan sekolah yang bertitik tolak dari melakukan analisis
kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat dihasilkan program pendidikan yang

Kurikulum SDN Gaddel I 79


lebih terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan dan
keterampilan melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya dapat membentuk
ahklak budi luhur.

Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan mata pelajaran


yang berdiri sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada
upaya penanaman nilai-nilai baik melalui mata pelajaran, program pengembangan
diri maupun budaya sekolah. Peta nilai dan indikator yang disajikan dalam naskah
ini merupakan contoh penyebaran nilai yang dapat diajarkan melalui berbagai
mata pelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) dan Kompetensi Inti (KI)
yang terdapat dalam standar isi (SI). Begitu pula melalui program pengembangan
diri, seperti kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan, keteladanan, pengkondisian.
Perencanaan pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ini perlu
dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di sekolah yang secara bersama-
sama sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam kurikulum sekolah
yang selanjutnya diharapkan menghasil budaya sekolah.

Penyempurnaan pedoman ini akan terus menerus dilanjutkan seiring


dengan kompleksnya permasalahan pendidikan terutama dalam pembentukan
budaya dan karakter bangsa. Penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar aktif
dengan muatan budaya dan karakter bangsa perlu menjadi perhatian terutama
dalam membelajarkan peserta didik. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan dari semua pihak pemerhati, pelaksana
pendidikan untuk kesempurnaan yang akhirnya dapat memberikan pencerahan
pelaksanaan di tingkat sekolah. Selanjutnya diharapkan kualitas produk peserta
didik yang memiliki ahklak budi mulia sebagai pencerminan bangsa yang besar.

B. SARAN – SARAN
1. Untuk efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program, diperlukan system
kerja yang terpadu di antara para pelaksana tugas terkait dalam system

Kurikulum SDN Gaddel I 80


pendidikan, sehingga keharmonisan, keluwesan dan ketepatan kerja dapat
terbina dengan baik.
2. Untuk memudahkan evaluasi pelaksanaan program, diperlukan adanya
pertemuan yang bersifat konsolidasi dan koordinasi minimal dalam setiap
semester, sehingga dapat dipantau terlaksananya atau tidaknya scenario
program.

Kurikulum SDN Gaddel I 81


Kurikulum SDN Gaddel I 82

Anda mungkin juga menyukai