Anda di halaman 1dari 80

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


(1). Rasional

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh
sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Seiring dengan perkembangan jaman, maka kurikulum pun disusun agar dapat menyesuaikan
dengan perkembangan tersebut. Kurikulum mana pun, yang selama ini telah diberlakukan dalam
jenjang dan jenis pendidikan di Indonesia memiliki tujuan untuk mencerdaskan anak-anak bangsa
sehingga mampu menghadapi tantangan jaman dan mampu bersaing dalam tatanan global.
Bertolak dari pikiran tersebut, dikembangkanlah kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa minat dan prestasi siswa dalam bidang matematika,
sains, dan bahasa meningkat secara drastis pada saat; (1) mereka dibantu untuk membangun
keterkaitan antara informasi (pengetahuan) baru dengan pengalaman (pengetahuan lain) yang telah
mereka miliki atau mereka kuasai, (2) mereka diajarkan bagaimana mereka mempelajari konsep, dan
bagaimana konsep tersebut dapat dipergunakan di luar kelas. Meningkatnya minat dan prestasi siswa
tersebut dicapai, karena guru menggunakan suatu pendekatan pembelajaran dan pengajaran
kontekstual. Hal inilah yang melandasi penyusunan kurikulum di tingkat satuan pendidikan di UPTD
SKB Buleleng yang berlokasi di Desa Pemaron Jalan Dewa Putu Kerta Kecamatan Buleleng
Kabupaten Buleleng.

Penyusunan Kurikulum UPTD SKB Buleleng sebagai suatu amanat mendasar yang sangat
diperlukan untuk dapat mengakomodasi semua potensi yang ada di daerah atau lingkungan dan
sekaligus untuk meningkatkan kualitas layanan satuan pendidikan dalam bidang akademis dan non-
akademis, mengikuti perkembangan Iptek yang berlandaskan iman dan takwa, sekaligus memelihara
budaya daerah dan budaya Nasional.

1
SKB BULELENG
Pendidikan nasional yang diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Untuk mengemban fungsi tersebut, pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 Tentang Sistem Pendidikan nasional.

Penyusunan Kurikulum di UPTD SKB Buleleng tidak terlepas dari acuan dan pedoman yang
telah disebutkan di atas. Selain itu, Kurikulum ini diwarnai oleh karakteristik sekolah yang juga tidak
lepas dari karakteristik daerah, lingkungan, atau masyarakat dan peserta didik.

Selain itu berdasarkan data sekolah lima tahun terakhir menunjukkan 97 % lulusan di UPTD
SKB Buleleng melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, 85 % melanjutkan ke sekolah negeri, 12%
melanjutkan ke sekolah swasta dan sisanya tidak melanjutkan. Sehingga dengan demikian
pengembangan potensi peserta didik lebih diorientasikan kepada pengembangan kompetensi pada
bidang akademik dan pendidikan kecakapan hidup (life skill) sebagai bekal dasar untuk melanjutkan
ke pendidikan lanjutan dan pengabdian masyarakat.

Namun di sisi lain masih terdapat beberapa hal yang masih menjadi tantangan dalam upaya
peningkatan kinerja sekolah, antara lain belum mantapnya disiplin secara menyeluruh, belum
optimalnya aktualisasi nilai-nilai budi pekerti dalam kehidupan sosial sekolah.

Dengan mengacu kepada kondisi tersebut di atas, maka diharapkan agar lahirnya Kurikulum
ini mampu lebih mengoptimalkan fungsi-fungsi seluruh komponen pendidikan dalam rangka
meningkatkan kualitas baik proses maupun hasil pendidikan ke depan yang didasari dengan disiplin
dan aktualisasi nilai-nilai budi pekerti

Implementasi Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SPN)
telah dijabarkan dan ditindaklanjuti ke dalam bentuk peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang pada intinya memberikan arahan tentang perlunya
disusun dan dilaksanakannya delapan Standar Nasional pendidikan yaitu : Standar Isi, Standar
Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana
dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, dan Standar Penilaian Pendidikan.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara efektif mengembangkan potensi dirinya
2
SKB BULELENG
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat, bangsa dan negara. Kemudian telah
ditindak lanjuti dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang menegaskan adanya kriteria minimal tentang
sistem pendidikan di seluruh wilayah Hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sekaligus pula
mengamanatkan perlunya kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.

Sebagai acuan penyusunan Kurikulum UPTD SKB Buleleng, Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) telah mengeluarkan panduan pengembangan kurikulum yang disusun oleh tiap
satuan pendidikan dapat memberikan kesempatan peserta didik :
a. Belajar untuk beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
b. Belajar untuk memahami dan menghayati,
c. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif
d. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain dan
e. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif kreatif
efektif dan menyenangkan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi, dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kelulusan, serta
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan mengisyaratkan kepada segenap pelaku pendidikan pada setiap jenjang
untuk segera mungkin melakukan penyusunan, penyesuaian dan segala persiapan terkait dengan
kurikulum dalam rangka pelayanan pendidikan yang lebih berkualitas.
(2). Potensi Satuan Pendidikan
Kurikulum UPTD SKB Buleleng disusun sebagai bagian dari pengembangan sekolah, yang
akan menjadi acuan setiap warga sekolah dalam menyusun program-program kegiatan, khususnya
program pembelajaran. Dengan demikian kurikulum ini merupakan acuan operasional di dalam
melaksanakan program pembelajaran di UPTD SKB Buleleng. Kurikulum ini semakin menjadi
penting mengingat UPTD SKB Buleleng adalah satuan Pendidikan Nonformal yang melaksanakan
program Sekolah Standar Nasional (SSN). Sebagai salah satu sekolah SSN, UPTD SKB Buleleng
dituntut memenuhi seluruh komponen Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan pada setiap
komponennya diperkaya berdasarkan acuan standar nasional sehingga memiliki daya saing di forum
nasional. Secara ideal kondisi SSN yang diharapkan adalah sesuai PP 19/2005 dengan pendalaman
atau pengayaan untuk setiap komponennya.
3
SKB BULELENG
(3). Landasan Yuridis / Dasar Hukum
Penyusunan dan pengembangan Kurikulum UPTD SKB Buleleng mengacu kepada landasan
hukum, yaitu:
a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional

Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat
(1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4);
Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan

Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (5), (13), (14),
(15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8);
Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 13
ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17
ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20.
c. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan
e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 dan 23 Tahun 2006
f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah ( Standar Pendidik dan Kependidikan ).
g. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru (Standar Pendidik dan Kependidikan).
h. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan.
i. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
Pendidikan.
j. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan
Permendiknas No. 22 dan 23 Th. 2006.
k. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
4
SKB BULELENG
l. Surat Keputusan Direktur Jenderal manajemen pendidikan dasar dan menengah No.
12/C/Kep/TU 2008 tentang bentuk dan tata cara penyusunan laporan hasil belajar peserta
didik satuan pendidikan dasar dan menengah (SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, DAN
SMA/MA/SMK/SMALB).
m. Peraturan pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan.
n. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
o. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng Nomor 420/608/DISDIK tentang
Pelaksanaan PERMENDIKNAS No. 22 dan 23 tahun 2006 tertanggal 30 Maret 2007.
1.2 Tujuan Pengembangan Kurikulum UPTD SKB Buleleng

Kurikulum UPTD SKB Buleleng adalah kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh UPTD SKB Buleleng sebagai satuan pendidikan. Kurikulum SMP UPTD SKB
Buleleng Terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum
tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

Kurikulum UPTD SKB Buleleng disusun dan dikembangkan dengan tujuan untuk
memberikan pedoman dan arahan kepada setiap pelaksana pendidikan pada setiap satuan pendidikan
dalam menjalankan aktivitas kependidikan. Tujuan tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1. Pedoman guru di dalam menyusun dan mengembangkan silabus
2. Pedoman guru di dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran di dalam dan di luar kelas
3. Pedoman di dalam pengambilan keputusan menyangkut hasil belajar siswa
4. Pedoman bagi pihak manajemen, Dinas Pendidikan (Kabupaten, Provinsi dan Pusat) sebagai
dasar pertimbangan dalam menentukan dan menetapkan program-program peningkatan mutu
yang sesuai dengan kebutuhan.
1.3 Prinsip Pengembangan Kurikulum UPTD SKB Buleleng
(1) Kondisi Ideal.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan
oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta
panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan
prinsip-prinsip berikut.

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya

5
SKB BULELENG
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan
tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.

Keberagaman potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan siswa yang ada di UPTD SKB
Buleleng diakomodir dengan mengembangkan berbagai program dan pendekatan pembelajaran
baik pada mata pelajaran maupun kegiatan lain. Dengan demikian, siswa akan dapat berkembang
sesuai dengan potensi yang dimiliki.

2. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi


daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat
istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan
wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam
keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta
didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni. Terkait dengan hal tersebut, di UPTD SKB Buleleng terdapat sarana yang
cukup untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam bidang teknologi dengan mengikuti
ekstra komputer. Kemampuan ini juga tidak terlepas dari pengajaran ilmu pengetahuan yang lain,
karena melalui pengembangan daya nalar akan membantu siswa dalam mempelajari dan
menguasai hal-hal yang terkait dengan kemajuan teknologi.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders)


untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya
kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan

6
SKB BULELENG
keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan
keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan
mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang
pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta


didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-
unsur pendidikan formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan
lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah


untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional
dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka
Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pengembangan kurikulum
UPTD SKB Buleleng mengacu kepada dasar hukum sebagai pedoman yuridis, sehingga
implemenntasi kurikulum tersebut tidak menyimpang dari rambu-rambu dan konteks negara
Kesatuan Republik Indonesia. Walaupun ada program-program yang memunculkan ciri khas
sekolah, tetapi tidak bertentangan dengan konsep-konsep persatuan bangsa.
(2) Kondisi Riil.
Kurikulum UPTD SKB Buleleng dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
Kurikulum UPTD SKB Buleleng dikembangkan dengan orientasi kebutuhan siswa untuk
mengembangkan kompetensi dan menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum UPTD SKB Buleleng dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
peserta didik UPTD SKB Buleleng, kondisi daerah Bali, perbedaan agama, status sosial
7
SKB BULELENG
ekonomi, dan jender. Kurikulum UPTD SKB Buleleng meliputi substansi komponen muatan
wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum UPTD SKB Buleleng dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis, yang ditandai dengan isi
kurikulum yang memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum UPTD SKB Buleleng dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) dan pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan sosial,
dan keterampilan akademik.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum UPTD SKB Buleleng mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,
bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum UPTD SKB Buleleng diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan,
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum UPTD SKB Buleleng dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan
nasional dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
(3).Upaya Mengoptimalkan Pemenuhan Prinsip Pengembangan KTSP
Prinsip
Kondisi Tindak
No pengembangan Kondisi Idial Kesenjangan
Nyata Lanjut
kurikulum
1 Berpusat pada Kurikulum Sudah Implementasi Pelaksana
potensi,perkembang dikembangkan sesuai berpusat pada an
an kebutuhan dan berdasarkan prinsip dengan siswa belum pembelaja
kepentingan peserta bahwa peserta didik kondisi optimal ran
didik dan memiliki posisi sentral idial mengutam
lingkungannya untuk mengembangkan akan
kompetensinya agar student
menjadi manusia yang center
beriman dan bertakwa
terhadap Tuhan Yang
Maha Esa

8
SKB BULELENG
2 Beragam dan Kurikulum Sudah - Perlu
terpadu dikembangkan dengan sesuai ditingkatk
memperhatikan dengan an
keragaman dan kondisi
karakteristik peserta idial
didik,kondisi
daerah,jenjang dan jenis
pendidikan serta
menghargai dan tidak
diskriminatif thd
perbedaan
agama,suku,budaya,adat
istiadat,status social
ekonomi dan gender
3 Tanggap terhadap Kurikulum Sudah - Perlu
ilmu pengetahuan dikembangkan sesuai ditingkatk
dan teknologi berdasarkan atas dasar dengan an
kesadaran bahwa ilmu kondisi
pengetahuan,teknologi idial
dan seni yang
berkembang secara
dinamis
4 Relevan dengan Pengembangan Sudah - Perlu
kebutuhan kurikulum dilakukan sesuai ditingkatk
kehidupan dengan melibatkan dengan an
pemangku kepentingan kondisi
untuk menjamin idial
relevansi pendidikan
dengan kebutuhan
kehidupan,termasuk
didalamnya kehidupan
kemasyarakatan dunia
usaha dan dunia kerja
5 Menyeluruh dan Substansi kurikulum Sudah - Perlu
berkesinambungan mencakup keseluruhan sesuai ditingkatk
dimensi dengan an
kompetensi,bidang kajian kondisi
keilmuan dan mata idial
pelajaran yang
direncanakan dan
disajikan secara
berkesinambungan antar
9
SKB BULELENG
semua jenjang
pendidikan
6 Belajar sepanjang Kurikulum diarahkan Sudah - Perlu
hayat kepada proses sesuai ditingkatk
pengembangan,pembuda dengan an
yaan,dan pemberdayaan kondisi
peserta didik yang idial
berlangsung sepanjang
hayat
7 Seimbang antara Kurikulum Sudah - Perlu
kepentingan dikembangkan dengan sesuai ditingkatk
nasional dan memperhatikan dengan an
kepentingan daerah kepentingan Nasional kondisi
dan kepentingan daerah idial
untuk membangun
kehidupan
bermasyarakat,berbangsa
dan bernegara sesuai
dengan motto Bhineka
Tunggal Ika
1.4. Prinsip Pelaksanaan KTSP
(1) Acuan Oprasional KTSP.
Panduan penyusunan KTSP yang dikeluarkan BSNP menyatakan bahwa KTSP dikembangkan
sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah di
bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar. Selain
terdapat prinsip-prinsip pengembangan, KTSP juga harus mengacu pada acuan operasional sebagai
berikut:
1. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta
didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat
menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia. Melalui pelajaran Pendidikan
Agama, Pendidikan kewarganegaraan, serta pelajaran Budi Pekerti, siswa UPTD SKB
Buleleng dituntut agar dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan serta
memiliki akhlak mulia sebagai bekal hidup.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik

10
SKB BULELENG
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara
holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara
optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat
perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional dan sosial, spritual, dan kinestetik
peserta didik.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan.
Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan
pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut
untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.

4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional


Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan
demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat dengan
tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus ditampung secara
berimbang dan saling mengisi.
5. Tuntutan dunia kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik
yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum
perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini
sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS
sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus
dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
7. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa serta
akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh
karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut
11
SKB BULELENG
mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia. Dinamika

perkembangan global
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat
penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antar bangsa yang semakin
dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan
untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

8. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan


Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik
yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam
kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus mendorong berkembangnya wawasan dan
sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam
wilayah NKRI.

9. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat


Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan
apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari
budaya dari daerah dan bangsa lain.

10. Kesetaraan Gender


Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan
memperhatikan kesetaraan jender. Siswa dengan jenis kelamin yang berbeda berhak
mendapat pendidikan yang sama. Hal ini disadari benar dalam penyusunan dan
pengembangan kurikulum di UPTD SKB Buleleng. Karena itu, program-program
pembelajaran tidak membedakan jenis kelamin siswa.

11. Karakteristik satuan pendidikan


Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan
pendidikan. Pengembangan kurikulum UPTD SKB Buleleng mengacu pada visi, misi,
kondisi dan ciri khas daerah dimana sekolah ini berada. Ini tercermin dalam setiap
pengembangan silabus, RPP dan program-program kegiatan lainnya yang berorientasi pada
hal-hal tersebut.
(2) Uraian pelaksanaan KTSP.

12
SKB BULELENG
CATATAN :

a. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

b. Kurikulum UPTD SKB Buleleng adalah kurikulum Operasional yang disusun oleh
satuan pendidikan yang terdiri dari tujuan pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan
Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kalender Pendidikan dan
Silabus

c. Pengintegrasian Agama dan Budi Pekerti adalah untuk membantu beban mengajar
Guru Agama ,sesuai dengan Surat Edaran Kementrian Agama .

13
SKB BULELENG
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN
2.1 Tujuan Pendidikan pada Jenjang Kesetaraan SMP

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


(Sisdiknas), tujuan umum pendidikan adalah :

1. Tujuan pendidikan dasar adalah melatakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,


ahklak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengiktui pendidikan lebih lanjut.

2. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,


ahklak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengiktui pendidikan lebih lanjut.

3. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,


kepribadian, ahklak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengiktui pendidikan
lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
Tujuan pendidikan Kesetaraan (pendidikan dasar) dirumuskan mengacu pada tujuan umum
pendidikan, yaitu : meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
2.2 Visi Dan Misi Pendidikan Nasional
Visi Pendidikan Nasional
Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk
memperdayakan semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas
sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah
Misi Pendidikan Nasional
1. Mengupayakan perluasan kesempatan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan
yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia;
2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini
sampai akhir hayat dalam rangka masyarakat belajar;

14
SKB BULELENG
3. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan
pembentukan kepribadian yang bermoral;
4. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat
pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap dan nilai berdasarkan
standar nasional dan global ;
Dan memperdayakan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan berdasarkan
prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI.
2.3 Tujuan dan Misi Pendidikan Dasar
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Visi yang ditetapkan Departemen Pendidikan Nasional merupakan gambaran dan cermin
kondisi masa depan yang akan dicapai dan diarahkan secara konsisten, antisipatif, inovatif, serta
produktif. yaitu: “Terwujudnya manusia Indonesia yang cerdas, produktif, dan berakhlak
mulia”.
Berdasarkan visi tersebut maka rumusan visi Dirjen Mendikdasmen adalah
“Terwujudnya Institusi yang mampu memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik secara optimal sehingga mereka dapat memiliki kesiapan untuk melanjutkan ke jenjang
yang lebih tinggi dan hidup di tengah-tengah masyarakat secara produktif”.
Untuk mewujudkan visi tersebut maka misi yang di emban adalah :
1. Menuntaskan wajib belajar pendidikan dasar;
2. Mewujudkan sistem pendidikan efektif efisien dan bertanggungjawab;
3. Mewujudkan pendididkan Nasional yang merata dan bermutu;
Visi dan misi tersebut mengandung makna agar pendidikan nasional dapat berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
2.4 Visi Dan Misi Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng
Visi Dinas pendidikan kabupaten Buleleng
Terwujudnya satuan-satuan pendidikan yang berkualitas di Buleleng
Misi Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng
Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidikan.

15
SKB BULELENG
1. Mengupayakan pemerataan pendidikan
2. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan
2.5. VISI UPTD SKB Buleleng
Adapun visi UPTD SKB Buleleng adalah suatu gambaran mental yang jelas mengenai
masa depan yang lebih baik yang dikaruniakan kepada orang tertentu karena yang akurat terhadap
arti dan makna dinamika kehidupan, citra, dan peran diri, serta kepekaannya terhadap situasi yang
ada. Visi Program Kejar Paket B adalah Terselenggaranya layanan Paket B yang bermutu dan
relevan dengan kebutuhan peserta didik.
Indikator Visi
A. Memiliki Kepercayaan Yang Tinggi Terhadap Kemahakuasaan Tuhan Yang Mahaesa.
B. Memberikan pelayanan dan kemudahan kebutuhan belajar bagi peserta didik.
C. Menyediakan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan belajar peserta didik.
2.6. MISI UPTD SKB Buleleng
Untuk mencapai Visi yang dicanangkan ini, maka misi yang dikembangkan adalah sebagai
berikut :
A. Mewujudkan peserta didik yang berbudi pekerti luhur dengan ilmu pengetahuan
ketrampilan dan teknologi
B. Mewujudkan pelaksanaan pembelajaran dan bimbingan secara efektif
C. Mewujudkan etos kerja dan semangat keunggulan sebagai bentuk tanggung jawab
terhadap tugas dan kewajiban masing-masing
D. Meningkatkan ketersediaan layanan Paket B
E. Meningkatkan keterjangkauan layanan Paket B
F. Mewujudkan pengembangan Sarana dan Prasarana Pendidikan
G. Mewujudkan pengembangan diri yang berwawasan lokal dan global
H. Meningkatkan kualitas dan relevansi Paket B
I. Mewujudkan pembangunan fisik dan nonfisik
J. Mewujudkan komputerisasi dalam era globalisasi
K. Meningkatkan kesetaraan layanan Paket B
L. Mewujudkan ketaatan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan tetap
berpijak pada budaya bangsa
M. Pemutakhiran data/Komputerisasi
Dari indikator misi diatas dapat dikatakan bahwa tujuan UPTD SKB Buleleng adalah :

16
SKB BULELENG
2.7. TUJUAN Program Paket B UPTD SKB Buleleng
Program Paket B berfungsi sebagai pelayanan kegiatan pembelajaran bagi warga
masyarakat yang ingin memperoleh pengakuan pendidikkkan setara SMP melalui jalur
pendidikan non formal, bertujuan untuk :
A. Tujuan
a. Memperluas akses pada jenjang pendidikan dasar untuk memberikan kesempatan
seluas-luasnya kepada masyarakat yang tidak memiliki kesempatan memperoleh
pendidikan pada jalur formal jenjang Pendidikan Dasar.
b. Membekali peserta didik dengan kemampuan akademik dan keterampilan fungsional,
serta sikap dan kepribadian profesional
c. Meningkatkan mutu dan daya saing lulusan, sehingga dapat melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi dan atau mampu memasuki dunia kerja maupun berwirausaha
d. Menguatkan tata kelola akuntabilitas dan citra public terhadap penyelenggaraan dan
penilaian program pendidikan kesetaraan Paket B

17
SKB BULELENG
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
3.1 Struktur Kurikulum
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(SNP ) pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa struktur dan muatan kurikulum untuk jenis pendidikan
umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas :
a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
d. Kelompok mata pelajaran estetika
e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pembelajaran.
Sedangkan muata kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya
merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan nonformal paket B Selain itu
materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum ini.
Tabel 3.1: Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
Kelompok
No Cakupan Materi
Mata Pelajaran
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
Agama dan manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
1
Akhlak Mulia Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.
Kelompok mata pelajaran kewarganegaran dan kepribadian
dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan
peserta didik atas status hak, dan kewajibannya dalam
Kewarganegaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta
2
dan Kepribadian peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa
dan patriotisme bela Negara, penghargaan terhadap hak-hak
asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan

18
SKB BULELENG
hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial,
ketaatan pada hokum, ketaatan membayar pajak, dan sikap
serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk memperoleh
Ilmu Pengetahuan
3 kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta
dan Teknologi
membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan
mandiri.
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengapresiasikan
keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasikan dan
mengekpresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi
4 Estetika
dan ekpresi, baik dalam kehidupan individual sehingga
mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam
kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk meningkatkan
potensi fisik serta membudayakan sportivitas dan kesadaran
hidup sehat.
Jasmani,
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku
5 Olahraga dan
hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat
Kesehatan
kolektif kemasyarakatan seperti keterbatasan dari perilaku
seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam
berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk
mewabah.

3.2 Program Muatan Lokal


o Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan
daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang
ada.

19
SKB BULELENG
o Berdasarkan peraturan daerah no. 3 th 1992 mengamanatkan bahwa bahasa
Daerah Bali dan Aksara Bali dijadikan mata pelajaran wajib pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah dan surat edaran Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Bali nomor 420/4992/Dispendik tanggal 20 Agustus 2007 tentang
Muatan Lokal Wajib, yang menggariskan bahwa Bahasa Daerah dan Budi Pekerti
agar dijadikan muatan lokal wajib pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
o Tujuan muatan lokal adalah sebagai upaya agar penyelenggaraan pendidikan di
masing-masing daerah lebih meningkat relevansinya terhadap keadaan dan
kebutuhan daerah yang bersangkutan.
o Muatan lokal yang diselenggarakan, yaitu:
o Bahasa Daerah Bali
o Pemilihan muatan lokal tersebut diatas berdasarkan atas pertimbangan bahwa :
o Bahasa daerah Bali merupakan bahasa ibu yang penggunaannya sangat dominan
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Bali dan merupakan salah satu kekayaan
budaya Bali untuk mewujudkan Ajeg Bali.
o Kurikulum muatan lokal di Program Paket B UPTD SKB Buleleng dibuat,
mengacu pada kurikulum muatan lokal Bahasa Bali. merupakan Muatan Lokal
yang wajib diikuti oleh semua peserta dari kelas VII sampai kelas IX pada
semester ganjil dan genap dengan alokasi waktu 1 jam pelajaran dan 1 jam
pelajaran.

Kelas dan Alokasi Waktu


Muatan local
VII VIII IX

Bahasa Daerah Bali 2 2 2

o SK dan KD Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Bali

o Kelas VII, Semester 1


20
SKB BULELENG
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Mendengarkan 1.1. Menyimpulkan isi berita yang dibicarakan


1. Memahami dan menanggapi melalui siaran atau rekaman
berbagai ragam wacana lisan non 1.2. Mengidentifikasi cerita itihasa wacana
sastra melalui mendengarkan dengan sikap yang sesuai dengan isi cerita
berbgai informasi (siaran berita
dan non sastra) dari radio, TV,
cerita, petunjuk yang disampaikan
langsung atau melalui rekaman.
Berbicara 2.1. Menceritakan pengalaman yang paling
2. Mengungkapkan pikiran, megesankan dengan menggunakan pikiran
pendapat gagasan dan perasaan kata dan kalimat efektif
secara lisan melalui bercerita, 2.2. Menyampaikan dialog dan pidato dengan
berdialog, berpidato dan intonasi yang tepat serta menggunakan tata
bertanya jawab dengan teman. karma berkomunikasi
2.3. Menyimpulkan hasil diskusi dengan teman
tentang masalah yang dibahas
Membaca 3.1. Membaca lancar wacana beraksara Bali
3. Memahami ragam teks nonsastra 3.2. Menyimpoulkan isi bacaan setelah
dengan berbagai cara (cepat, membaca diam wacana yang diberikan
diam, lancar, intensif) 3.3. Menggungkapkan gagasan pokok isi teks
mengungkapkan gagasan pokok yang menggunakan aksara Bali dan lati
isi teks yang menggunakan aksara setelah membaca intensif teks yang
Bali dan Latin. diberikan
Menulis 4.1. Menulis buku harian atau pengalaman
4. Menggungkapkan pikiran, gagasan pribadi dengan memperhatikan cara
pendapat dan perasaan dalam pengungkapan dan bahasa yang baik dan
berbagai komposisi (cerita, benar
argumentasi, deskripsi, petunjuk), 4.2. Menyalin teks beraksara Bali
menulis buku catatan harian. 4.3. Menulis pengalaman dalam bentuk karangan
o Kelas VII, Semester 2

21
SKB BULELENG
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Mendengarkan 5.1 Menyimpulkan pikiran, pendapat dan


5. Memahami wacana sastra prosa, gagasan dari cerita prosa, puisi dan drama
puisi, drama serta gending Bali serta gending Bali dan macepat
dan macepat 5.2 Mengidentifikasi isi karya sastra Bali
Berbicara 6.1 Menceritakan tokoh idola dengan
6. Mengungkapkan tanggapan mengemukakan identitas dan keungngulan
terhadap pembacaan karya sastra tokoh serta alas an dari pembacaan karya
prosa, puisi, drama, esai dan sastra
karya sastra gending. 6.2 Mengidentifikasi puisi Bali anyar, sastra
dang ending Bali
Membaca 7.1. Mengungkapkan hal-hal yang dapat
7 Memahami wacana tulis berbagai diteladani dari bacaan prosa, puisi dan
teks karya sastra prosa, puisi dan drama yang dibaca secara intensif
dama dan gending atau pupuh 7.2. Menemukan informasi secara cepat dalam
berbahasa Bali dan menanggapi wacana yang dibaca
isi karya sastra me;lalui kegiatan 7.3. Memahami unsur-unsur karya sastra
membaca intensif dan membaca berbahasa Bali
memindai
Menulis 8.1. Merumuskan unsur kreatif puisi, prosa dan
8 Mengungkapkan berbagai pupuh
informasi dan gagasan dalam 8.2. Menulis puisi Bali, prosa dan pupuh
berbagai bentuk tulisan, prosa sederhana
puisi dan pupuh (Macepat)

o Kelas VIII, Semester 1

22
SKB BULELENG
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Mendengarkan 1.1. Mengidentifikasi isi pidato dan laporan


1. Memahami wacana lisan 1.2. Menanggapi isi pidato dan laporan
melalui kegiatan
berpidato dan baca berita
Berbicara 2.1. Menyampaikan pidato dengan bahasa yang
2. Mengunkap pikiran, informasi dan tegas dan sederhana
pengalaman melalui kegiatan 2.2. Menampilkan sebuah puisi Bali anyar di
berpidato dan berpuisi depan kelas
Menulis 4.1. Menullis laporan karya wisata sesuai
3. Mengungkapkan pikiran dan dengan tempat yang dikunujungi dengan
pengalaman melalui penulisan menggunakan bahasa yang baik dan benar
laporan 4.2. Menulis petunjuk melakukan sesuatu
dengan urutan yang tepat dan
menggunakanbahasa yang efektif

o Kelas VIII, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Mendengarkan 5.1. Memahami penjabaran dari perkembangan


4. Memahami bentuk puisi Bali kesastraan Bali dalam bentuk puisi Bali
tradisional dalam kesustraan Tradisional
Bali 5.2. Mengidentifikasi isi teks dalam bentuk
karya sastra Bali
Berbicara 6.1 Memainkan peran dalam sebuah drama di
5. Mengemukakan pikiran, perasaan depan kelas
dan informasi melalui 6.2 Menyampaikan pesan-pesan yang
pementasan drama dan berkaitan dengan sekolah dengan bahasa
menyampaikan pengumuman yang lugas dan sederhana

23
SKB BULELENG
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Membaca 7.1.Menemukan gagsan utama dari wacana


6. Memahami ragam wacana tullis yang
sastra Bali anyar dengan berbagai dibaca melalui membaca diam
cara membaca. 7.1 Menyimpulkan isi bacaan melalui
membaca intensif
7.2 Mebaca teks sastra Bali dengan Intonasi
yang tepat serta artikulasi dan volume
suara yang jelas
Menulis 8.1. Mnulis bentuk cerpen dengan
7. Mengungkapkan pikiran, memperhatikan bahasa penulisan dan
perasaan dan pengalaman bahasa yang sederhana
menulis pada puisi, cerpen dan 8.2. Menulis sebuah puisi Bali anyar secara
prosa beraksara Bali sedehana
8.3. Menyalin teks beraksara Bali ke dalam
Aksara latin dengan tanda-tanda diakritik

o Kelas IX, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Mendengarkan 1.1. Menyimpulkan isi dialog interaktif


1. Memahami beragam wacana lisan, beberapa nara sumber pada tayangan
pidato, dialog dalam berbagai televisi/siaran radio berbahsa Bali
situasi dan tujuan berita radio dan 1.2. Mengomentari pendapat nara sumber
televisi dalam dialog interktif pada tayangan
televisi/siaran radio berbahasa Bali
Berbicara 2.1. Mengkritik/menguji berbagai karya (seni
2. Mengungkapkkan pendapat, atau produk) dengan bahasa yang lugas
gagsan dan perasaan secara lisan, dan santun
membawakan pidato, berbicara 2.2. Membaca pidato bahasa Bali dengan lugas
menurut anggah-ungguhing basa, sesuai dengan anggah-ungguhin basa
mengomentari suatu wacana, 2.3. Mengungkapkan pengalaman dengan

24
SKB BULELENG
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

menyampaikan perasaan sesuai kalimat sendiri sesuai dengan anggah-


dengan suasan hati ungguhin basa
Membaca 3.1. Membca lancar wacana yang disajikan
3. Memahami ragam wacana non dalam tulisan latin dan aksara Bali
sastra dengan bermacam cara atau 3.2. Menyimpulkan isi wacana yang ditulis
teknik membaca (membaca lancar, dengan huruf latin dan aksara Bali
memindai, diam, imtensif) tekas 3.3. Menanggapi isi bacaan yang disajikan
beraksara Bali dan latin menggunakan aksara Bali dab huruf latin
Menulis 4.1. Menyali wacana yang ditulis denga huruf
4. Mengungkapkan gagasan, pikiran, latin kedalam aksara Bali dan sebaliknya
dan perasaan dalam bentuk tulisan 4.2. Menulis karangan suatu objek dengan
latin dan aksara Bali dalam bentuk tulisan latin dan aksara bali
berbagai kompetensi

o Kelas IX, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Mendengarkan 5.1. Mrnyimpulkan pesan yang tersurat pada


5. Memahami dan menanggapi prosa, puisi dan drma yang didengar
prosa, puisi, drama dan geguritan 5.2. Menanggapi pesan yang tersurat pada
prosa, puisi dan drama yang didengar
5.3. Menirukan geguritan sesuai dengan lafal
dan intonasi yang tepat
Berbicara 6.1 Berpidato/berceramah dengan intonasi
6. Berkomunikasi dengan bahasa yang tepat dan artikulasi serta volume
yang komunikatif, menggunakan suara yang jelas dan sor singgih basa
sor singgih basa dengan 6.2 Menanggapi gagasan yang dikemukakan
mengemukakan gagasan, dengan bahasa yang komunikatif
perasaan dan imajinasi

25
SKB BULELENG
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Membaca 7.1 Menemukan gagsan utama dari beberapa


7. Memahami ragam gender sastra, artikel dan buku melalui kegiatan
mengapresiasi karya sastra klasik membaca intensif
dan medern (prosa, cerpen, novel, 7.2 Menanggapi isi wacana karya sastra klasik
kutipoan drama, satua klasik dan dan modern
geguritan) 7.3 Melantunkan geguritan sederhana

3.3 Kegiatan Pengembangan Diri


Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan
minat. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan dalam bentuk bimbingan konseling dan kegiatan
ekstrakurikuler.
Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan tidak terprogram.
1. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan perencanaan khusus
dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual,
kelompok, dan atau klasikal melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut ini.
Kegiatan Pelaksanaan
Layanan dan kegiatan  Individual
pendukung konseling  Kelompok: tatap muka guru BK masuk ke kelas
Ekstrakurikuler a. Kepramukaan
b. Komputer
c. Menari
d. Menjahit

26
SKB BULELENG
2. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai berikut.

Kegiatan Contoh

Rutin, yaitu  Piket kelas


kegiatan yang  Ibadah
dilakukan  Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran di kelas
terjadwal  Bakti sosial
 Sabtu Bersih
Spontan, adalah  Memberi dan menjawab salam
kegiatan tidak  Meminta maaf
terjadwal dalam  Berterima kasih
kejadian khusus  Mengunjungi orang yang sakit
 Membuang sampah pada tempatnya
 Menolong orang yang sedang dalam kesusahan
 Melerai pertengkaran
Keteladanan,  Performa Tutor
adalah kegiatan  Mengambil sampah yang berserakan
dalam bentuk  Cara berbicara yang sopan
perilaku sehari-  Mengucapkan terima kasih
hari  Meminta maaf
 Menghargai pendapat orang lain
 Memberikan kesempatan terhadap pendapat yang berbeda
 Mendahulukan kesempatan kepada orang tua
 Penugasan peserta didik secara bergilir
 Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu, taat pada
peraturan)
 Memberi salam ketika bertemu
 Berpakaian rapi dan bersih
 Menepati janji
 Memberikan penghargaan kepada orang yang berprestasi
 Berperilaku santun
 Pengendalian diri yang baik
 Memuji pada orang yang jujur
 Mengakui kebenaran orang lain
 Mengakui kesalahan diri sendiri
 Berani mengambil keputusan

27
SKB BULELENG
Kegiatan Contoh

 Berani berkata benar


 Melindungi kaum yang lemah
 Membantu kaum yang fakir
 Sabar mendengarkan orang lain
 Pola Hidup Bersih dan Sehat
 Mengunjungi teman yang sakit
 Membela kehormatan bangsa
 Mengembalikan barang yang bukan miliknya
 Antri
 Mendamaikan

Jenis Pengembangan Diri yang ditetapkan UPTD SKB Buleleng adalah sebagai berikut ini.
Nilai-nilai yang
Jenis Pengembangan Diri Strategi
ditanamkan
A. Bimbingan Konseling  Kemandirian  Pembentukan karakter
(BK)  Percaya diri atau kepribadian
 Kerja sama  Pemberian motivasi
 Demokratis  Bimbingan karier
 Peduli sosial
 Komunikatif
 Jujur
B. Kegiatan  Demokratis  Latihan terprogram
Ekstrakurikuler:  Disiplin (kepemimpinan,
1. Kepramukaan  Kerja sama berorganisasi)
 Rasa Kebangsaan
 Toleransi
 Peduli sosial dan
lingkungan
 Cinta damai
 Kerja keras
2. Menjahit  Peduli sosial  Latihan menjahit
 Toleransi

28
SKB BULELENG
Nilai-nilai yang
Jenis Pengembangan Diri Strategi
ditanamkan
 Disiplin
 Komunikatif
3. Komputer  Komunikatif
 Rasa ingin tahu
 Kerja keras
 Senang membaca
 Menghargai prestasi
 Jujur
4. Olahraga  Sportifitas  Melalui latihan rutin
 Menghargai prestasi (antara lain: bola voli,
 Kerja keras basket, tenis meja,
 Cinta damai bulu

 Disiplin tangkis,kempo,panjat

 Jujur tebing, pencak silat, )


 Perlombaan olah raga

5. Kerohanian  Religius  Beribadah rutin


 Rasa kebangsaan  Peringatan hari besar
 Cinta tanah air agama
 Kegiatan keagamaan
6. Seni budaya  Disiplin  Latihan rutin
 Jujur  Mengikuti bina
 Peduli budaya vocalia
 Peduli sosial  Berkompetisi internal
 Cinta tanah air dan eksternal
 Semangat kebangsaan  Pagelaran seni

Program pengembangan (diberikan saat jeda semester/tengah semester)

7. Extra Tari  Disiplin  Kegiatan rutin pada


 Cinta Budaya Lokal waktu hari Sabtu

29
SKB BULELENG
Nilai-nilai yang
Jenis Pengembangan Diri Strategi
ditanamkan
 Tanggung jawab
 Rasa ingin tahu
8. Kepemimpinan  Tanggung jawab
 Keberanian
 Tekun
 Sportivitas
 Disiplin
 Mandiri
 Demokratis
 Cinta damai
 Cinta tanah air
 Peduli lingkungan
 Peduli sosial
 Keteladanan
 Sabar
 Toleransi
 Kerja keras
 Pantang menyerah
 Kerja sama

3.4 Beban Belajar


Muatan Kurikulum UPTD SKB Buleleng meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik.
1) Mata Pelajaran Wajib
Mata pelajaran wajib yang diselenggarakan di UPTD SKB Buleleng terdiri atas mata pelajaran
sebagai berikut ini dan semua mata pelajaran terintegrasi dengan Pendidikan Lingkungan Hidup.
a) Pendidikan Agama
Pendidikan agama yang diselenggarakan di meliputi agama Islam, Kristen Protestan,
Katholik, Hindu, dan Budha.

30
SKB BULELENG
Tujuan:
 Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik sesuai keyakinan agamanya masing-
masing;
 Memberikan wawasan terhadap keberagaman agama di Indonesia; dan
 Menumbuhkembangkan sikap toleransi antarumat beragama.
b) Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan:
Memberikan pemahaman terhadap peserta didik tentang kesadaran hidup berbangsa dan
bernegara dan pentingnya penanaman rasa persatuan dan kesatuan.

Ruang lingkup:

a) Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta
lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap
Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan.

b) Norma, hukum, dan peraturan yang meliputi: tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib
di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum
dan peradilan internasional.

c) Hak asasi manusia, meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota
masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan
perlindungan HAM.

d) Kebutuhan warga negara, meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai warga
masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai
keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warganegara.
e) Konstitusi negara, meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama,
konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan dasar negara dengan
konstitusi.

f) Kekuasan dan politik, meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan daerah
dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya

31
SKB BULELENG
demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat
demokrasi.

g) Pancasila, meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara,
proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.

h) Globalisasi, meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di era


globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi internasional,
serta mengevaluasi globalisasi.
c) Bahasa Indonesia
Tujuan:
Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat menggunakan
bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana pemahaman terhadap IPTEK.

Ruang lingkup:

a) Mendengarkan

b) Berbicara

c) Membaca

d) Menulis
d) Bahasa Inggris
Tujuan:
Membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis untuk
menghadapi perkembangan IPTEK dalam menyongsong era globalisasi.
Ruang lingkup:
a) Kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan
dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yakni
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis secara terpadu untuk mencapai tingkat
literasi functional;
b) Kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek dan monolog
serta esei berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative, dan report. Gradasi bahan
ajar tampak dalam penggunaan kosa kata, tata bahasa, dan langkah-langkah retorika;

32
SKB BULELENG
c) Kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan tata bahasa dan kosa
kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural (menggunakan ungkapan dan tindak
bahasa secara berterima dalam berbagai konteks komunikasi), kompetensi strategi
(mengatasi masalah yang timbul dalam proses komunikasi dengan berbagai cara agar
komunikasi tetap berlangsung), dan kompetensi pembentuk wacana (menggunakan piranti
pembentuk wacana).
e) Matematika
Tujuan: Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar Matematika dalam rangka
penguasaan IPTEK.
Ruang lingkup:
a) Bilangan
b) Aljabar
c) Geometri dan Pengukuran
d) Statistika dan Peluang
f) Ilmu Pengetahuan Alam

Tujuan: Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik untuk menguasai
dasar-dasar sains dalam rangka penguasaan IPTEK.

Ruang lingkup:

a) Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan

b) Materi dan Sifatnya

c) Energi dan Perubahannya

d) Bumi dan Alam Semesta


g) Ilmu Pengetahuan Sosial
Tujuan: Memberikan pengetahuan sosiokultural masyarakat yang majemuk, mengembangkan
kesadaran hidup bermasyarakat serta memiliki keterampilan hidup secara mandiri.
Ruang lingkup:
b) Manusia, Tempat, dan Lingkungan

c) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan

d) Sistem Sosial dan Budaya

e) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan


33
SKB BULELENG
h) Seni Budaya

Tujuan: Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni budaya
nasional.

Ruang lingkup:

a) Seni Rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan karya
seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya.

b) Seni Musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat musik,
apresiasi karya musik.

c) Seni Tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa
rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari

d) Seni Teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara yang
pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari, dan seni peran.
i) Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
Tujuan: Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran dan keterampilan
dalam bidang olah raga, menanamkan rasa sportifitas, tanggung jawab disiplin dan percaya
diri pada peserta didik.

Ruang lingkup;

a) Permainan dan olah raga, meliputi: olah raga tradisional, permainan, eksplorasi gerak,
keterampilan lokomotor nonlokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers,
sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri,
serta aktivitas lainnya.

b) Aktivitas pengembangan, meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani,


dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.
c) Aktivitas senam, meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan
dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya.

d) Aktivitas ritmik, meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta
aktivitas lainnya.
j) Teknologi Informasi dan Komunikasi

34
SKB BULELENG
Tujuan:Memberikan keterampilan dalam bidang teknologi informatika dan komunikasi yang
sesuai dengan bakat dan minat peserta didik.

Ruang lingkup:

a) Perangkat keras dan lunak yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan,


memanipulasi, dan menyajikan informasi;

b) Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindah data dari satu perangkat ke
perangkat lainnya.

Pengaturan Beban Belajar


Beban belajar ditentukan mengacu pada ketentuan standar pengelolaan pendidikan yang berlaku
di satuan pendidikan. Pengaturan beban belajar di UPTD SKB Buleleng dengan sistem paket yang
didasarkan pada struktur dan muatan kurikulum dengan alokasi waktu sebagai berikut ini.
 Beban belajar tetap adalah 27 jam pelajaran per minggu
 Alokasi waktu 40 menit untuk setiap mata pelajaran

35
SKB BULELENG
Kegiatan
Mandiri
Jumlah Jam Kegiatan
MataPelajaran Terstruktur/ Contoh
No per Minggu Tutorial
Tidak
Terstruktur

1 PendidikanAgama 2 1 1 Menghafal Trisandya

2 Pendidikan 2 1 1 Menyusun kliping


Kewarganegaraan tentang pelanggaran HAM

3 Bahasa Indonesia 4 1 2 Menyusun karya tulis

4 Bahasa Inggris 3 1 2 Menulis teks naratif

5 Matematika 3 1 2 Membuat bangun bangun ruang

6 Ilmu Pengetahuan Alam 3 1 2 Menulis laporan penelitian


sederhana
7 Ilmu Pengetahuan Sosial 3 1 2 Menyusun kliping
Indeks Harga Saham
8 Seni Budaya 2 1 2 Membuat reklame layanan sosial

9 Pendidikan 2 1 1 Menyusun kliping kejuaraan


Jasmani, Olahraga dan sepak bola dunia
Kesehatan

10 Komputer 2 1 1 Mengenal cara membuat desain


dan motif Ukiran dengan
komputer
Muatan Lokal Menggarang dengan
11 Bahasa Bali 2 1 1 aksara Bali

36
SKB BULELENG
Jumlah
Satu jam Waktu
Jumlah Minggu jam per
pembelajaran pembelajaran
Kelas jampel/ efektif tahun (@
tatap muka per tahun
minggu per tahun 60
(menit) (jampel)
menit)
VII, VIII,
40 27 34-38 1360 906
IX

Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti peserta didik adalah penugasan terstruktur
dan kegiatan mandiri tidak terstruktur yang waktunya maksimal lima puluh persen (50%) dari jumlah
jam tatap muka. Penugasan terstruktur di antaranya pekerjaan rumah (PR), penyusunan
program/perencanaan kegiatan, laporan pelaksanaan kegiatan. Penugasan mandiri tidak terstruktur
terdiri dari tugas-tugas individu atau kelompok yang disesuaikan dengan potensi, minat, dan bakat
peserta didik.
Pengaturan beban belajar menyesuaikan dengan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam
struktur kurikulum serta didasarkan atas analisis kebutuhan sekolah sebagai berikut.
Kelas dan Alokasi Waktu
Komponen
VII VIII IX

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama dan Budi Pakerti 2 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 3 3 3

4. Bahasa Inggris 3 3 3

5. Matematika 3 3 3

6. Ilmu Pengetahuan Alam 3 3 3

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 3 3 3

8. Seni Budaya 2 2 2

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2

37
SKB BULELENG
Kelas dan Alokasi Waktu
Komponen
VII VIII IX

B. Muatan Lokal

1. Bahasa Daerah Bali 2 2 2

C. Pengembangan Diri

1. Bimbingan Konseling

2. Kegiatan Ekstrakurikuler:

a. Menjahit 1 1 1

b. Komputer 2 2 2

c. Seni Tari 1 1 1
Jumlah 31 31 31

3.5 Ketuntasan Belajar


Dalam penetapan ketuntasan belajar, sekolah menetapkan kriteria ketuntasan minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan tingkat kemampuan awal peserta didik
(intake) dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
untuk mencapai ketuntasan ideal. Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik dan hasil analisis yang
berbeda. Oleh karena itu, maka ditetapkan KKM sebagai berikut ini.

Penetapan KKM

38
SKB BULELENG
Kriteria
Ketuntasan
Komponen
Belajar
VII VIII IX

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama, Budi Pekerti 75 76

2. Pendidikan Kewarganegaraan 75 68

3. Bahasa Indonesia 75 70

4. Bahasa Inggris 75 70

5. Matematika 75 65

6. Ilmu Pengetahuan Alam 75 65

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 75 65

8. Seni Budaya 75 72

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan


76 70
Kesehatan

B. Muatan Lokal
1. Bahasa Daerah Bali 75 76

C. Pengembangan Diri Minimal Baik***


1. BK
2. Kegiatan Ekstra Kurikuler:

o Mekanisme dan Prosedur Penentuan KKM


A. Mekanisme Penentuan KKM
o Mekanisme penentuan KKM adalah sebagai berikut:

39
SKB BULELENG
o Menetapkan KKM setiap indikator pencapaian dengan menggunakan kriteria
analisis yaitu: kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa.
o Menetapkan kriteria ketuntasan minimal setiap kompetensi dasar (KD) yang
merupakan rata-rata dari indikator yang terdapat dalam kompetensi dasar tersebut.
o Menetapkan kriteria ketuntasan minimal setiap standar kompetensi (SK) yang
merupakan rata-rata KKM kompetensi dasar (KD) yang terdapat dalam standar
kompetensi tersebut
o Menetapkan kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran yang merupakan rata-rata
dari semua KKM standar kompetensi yang terdapat dalam satu tahun
pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB/Rapor)
peserta didik (Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal.
B. Prosedur Penentuan KKM
o Prosedur penentuan KKM adalah sebagai berikut:
o Kepala UPTD SKB Buleleng menugaskan kaur kurikulum dan TPK sekolah
untuk menyusun perencanaan penetapan KKM setiap mata pelajaran termasuk
muatan local
o Kepala UPTD SKB Buleleng memberikan arahan teknis tentang penetapan KKM
yang sekurang-kurangnya memuat:
o Dasar pelaksanaan penetapan KKM
o Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penetapan KKM
o Manfaat penetapan KKM
o Hasil yang diharapkan dari penetapan KKM
o Mekanisme kerja penetapan KKM
o Unsur-unsur yang terlibat dan uraian tugas dalam pelaksanaan penetapan KKM.
o Kaur Kurikulum bersama TPK sekolah menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
penetapan KKM, sekurang-kurangnya memuat uraian kegiatan, sasaran/hasil
yang diharapkan, unsur yang terlibat, pelaksana dan jadwal pelaksanaan, yang
mencakup kegiatan:
o Penyusunan rambu-rambu penetapan KKM
o Pengumpulan bahan/data pendukung pelaksanaan penetapan KKM
o Pelaksanaan penetapan KKM
o Pembahasan, penyempurnaan, dan finalisasi hasil penetapan KKM

40
SKB BULELENG
o Penandatanganan dokumen hasil penetapan KKM
o Penggandaan dan pendistribusian hasil penetapan KKM
o Kaur Kurikulum bersama TPK sekolah menyusun rambu-rambu yang akan
digunakan untuk penetapan KKM
o Kaur kurikulum melakukan pembagian tugas kepada guru/MGMP sesuai dengan
tugas masing-masing dalam penetapan KKM
o Tutor mata pelajaran/MGMP termasuk mulok mengumpulkan bahan/data
pendukung yang diperlukan, kemudian melakukan penetapan KKM
o Kepala UPTD SKB Buleleng bersama kaur kurikulum dan TPK sekolah
memeriksa KKM yang telah ditetapkan oleh guru/MGMP dan memberikan
masukan jika diperlukan perbaikan.
o Kepala UPTD SKB Buleleng menandatangani dokumen penetapan KKM setiap
mata pelajaran
o Kaur kurikulum menggandakan, menyimpan arsip (sebagai bagian dari dokumen
KTSP) dan mendistribusikan dokumen penetapan KKM per mata pelajaran
kepada seluruh guru sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan, dan pihak lain
yang memerlukan
o Kepala UPTD SKB Buleleng, Kaur kurikulum dan guru mata pelajaran
mensosialisasikan hasil penetapan KKM kepada orang tua dan peserta didik.
o Upaya-upaya sekolah untuk meningkatkan KKM untuk mencapai KKM Ideal
(100%) adalah sebagai berikut:
1. Mengikutsertakan guru dalam kegiatan seminar maupun diklat-diklat.
2. Mengefektifkan kegiatan remidial dan pengayaan.
o Kegiatan Remidial dan pengayaan
o Remidial
o Remidial diberikan kepada peserta didik yang belum memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimal, oleh karena itu kepada peserta didik yang bersangkutan
wajib diberikan remidial. Kemudian dinilai kembali hingga batas maksimal
sampai 3 kali penilaian.
o Pelaksanaan remedial dapat dilakukan melalui beberapa cara berikut :
o Dari hasil Ulangan Harian, peserta didik yang belum tuntas dianalisa
indikator/KD yang mana yang belum tuntas, kemudian kepadanya di berikan

41
SKB BULELENG
pembelajaran sesuai dengan materi yang belum tuntas dengan cara dan metode
yang berbeda, kemudian dinilai/dites kembali hingga mencapai ketuntasan. Jika
dari hasil tes masih belum memenuhi KKM, kegiatan dengan cara ini bisa
dilakukan lagi sampai maksimal 3 (tiga) kali.
o Kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan ditugaskan untuk belajar
kembali/KD yang belum tuntas nilai UH-nya, kemudian pada waktu yang telah
ditentukan dites/dinilai kembali hingga mencapai ketuntasan minimal. Jika
dengan cara ke 2 (dua) ini hasil tesnya belum mencapai KKM kegiatan remedial
melalui cara ini bisa dilakukan lagi sampai maksimal 3 (tiga) kali.
o Jika telah diremidial dengan cara 1 (satu) atau cara 2 (dua) hingga 3 (tiga) kali
juga belum mencapai KKM, penuntasannya bisa dilakukan dengan cara peserta
didik yang bersangkutan di beri tugas tertentu sesuai dengan KD yang belum
tuntas, kemudian dinilai sehingga mencapai ketuntasan.
o Nilai maksimal yang diberikan guru kepada peserta didik yang mengikuti
remidial sesuai dengan batas KKM.
o Untuk nilai hasil UTS dan atau UAS, jika pencapaian yang di peroleh peserta
didik belum memenuhi KKM, maka guru wajib melakukan kegiatan remidial
atau upaya perbaikan nilai melalui UTS/UAS perbaikan.
o Remidial diberikan kepada siswa yang nilainya di bawah KKM. Remidial dapat
diberikan secara individual, kelompok maupun klasikal. Jika ketuntasan mencapai
75% dapat diberikan remidial secara individu, dan jika ketuntasan 60% s/d 74%
diberikan remidial secara kelompok serta ketuntasan di bawah 60% diberikan
secara klasikal.
o Kegiatan Pengayaan
o Peserta didik yang telah mencapai KKM dalam ulangan harian berhak mendapat
pengayaan, misalnya melalui kegiatan penugasan membaca buku, membuat
rangkuman atau membuat karangan, namun tidak mempengaruhi atau menambah
nilai ulangan harian, karena bagi peserta didik yang mendapatkan remidial
walaupun nilai yang diperoleh setelah remidial dan mendapatkan nilai tinggi,
yang dimasukkan ke dalam nilai ulangan harian hanya sebatas nilai KKM. Akan
tetapi karena batas nilai peserta didik yang mengikuti remidial hanya sebatas

42
SKB BULELENG
KKM, maka kegiatan pengayaan tidak merupakan suatu kewajiban untuk
dilaksanakan.
o Pengelolaan Nilai Rapor
o Nilai rapor diperhitungkan dari nilai Ulangan Harian (UH), nilai ulangan tengah
semester (UTS) dan nilai akhir semester (UAS)
o Sebagai acuan daam pengolahan nilai rapor, ditetapkan beberapa kriteria sebagai
berikut:
o Nilai rapor yang diperoleh dari hasil tes tulis/lisan dihitung dengan rumus:
o Nilai Raport xNH + NAS =
Keterangan :
NH : Nilai Harian
NAS : Nilai Akhir Semster/Nilai Ulangan Kenaikan Kelas
Pelaporan
Pelaporan dilakukan 2 kali dalam setahun yaitu 1 kali di semester ganjil dan 1 kali
di semester genap ( laporan ulangan akhir semester dan kegiatan akhir semester )
menggunakan kertas lampiran sedangkan Laporan akhir semester menggunakan
kertas lempiran.
Satuan pendidikan UPTD SKB Buleleng menggunakan prinsip mastery learning (ketuntasan
belajar), ada perlakuan khusus untuk peserta didik yang belum maupun sudah mencapai ketuntasan.
Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan remedial, sedangkan peserta
didik yang sudah mencapai KKM mengikuti kegiatan pengayaan.
3.6 Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi
yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun nontes.
Pengukuran adalah membandingkan hasil tes dengan standar yang ditetapkan sehingga didapatkan
data bersifat kuantitatif. Hasil dari penilaian yang telah dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan,
bahkan pemerintah merupakan penentu kenaikan dan kelulusan siswa.
1) Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas di UPTD SKB Buleleng tidak hanya berdasarkan hasil penilaian tes saja, namun
juga ada kriteria tertentu yang mengacu pada ketentuan SK Dirjen Mandikdasmen No.
12/C/Kep/TU/2008. Untuk lebih lanjut aturan atau kriteria kenaikan kelas di atur dalam peraturan
akademik (terlampir).

43
SKB BULELENG
Penilaian berupa tes untuk menentukan kenaikan kelas yang dilakukan di UPTD SKB Buleleng
antara lain:
a. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
b. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan
pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh
KD pada periode tersebut.
c. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
d. Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester
genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada
satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan KD pada semester tersebut.
Untuk menginformasikan atau melaporkan hasil belajar peserta didik dilakukan hal-hal berikut:
a. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian
berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedi.
b. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk satu nilai
pencapaian kompetensi mata pelajaran, disertai dengan deskripsi kemajuan belajar.
Telah disebutkan sebelumnya bahwa peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti
kegiatan remedial, sedangkan peserta didik yang sudah mencapai KKM mengikuti kegiatan
pengayaan. Penjelasan pelaksanaannya sebagai berikut:
a. Program Remedial (Perbaikan)
(1) Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM dalam setiap
kompetensi dasar dan/atau indikator.
(2) Kegiatan remedial dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.
(3) Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.
(4) Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.
(5) Kesempatan mengikuti kegiatan remedial.
(6) Nilai remedial dapat melampaui KKM.
-

44
SKB BULELENG
b. Program Pengayaan
(1) Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM dalam setiap
kompetensi dasar.
(2) Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.
(3) Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes.
(4) Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan.
2) Kelulusan
Berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah nomor 19/2005 Pasal 72 ayat 1 maka peserta didik
dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata
pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan ;
c. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi; dan
d. lulus Ujian Nasional.
1).Ujian Sekolah .
Disebutkan bahwa peserta didik harus dinyatakan lulus dalam ujian sekolah dan ujian
nasional. Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan
salah satu persyaratankelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah
matapelajaran kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan dalam
ujian nasional dan aspek kognitif dan/atau psikomotorik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang akan diatur dalam POS
Ujian Sekolah.
2).Ujian Nasional.
Sedangkan Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran
pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok
mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi (bahasa Indonesia, bahasa Inggris,
matematika, dan IPA) dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan yang
pelaksanaannya juga akan diatur dalam POS Ujian Nasional.

45
SKB BULELENG
3).Program Sekolah Dalam meningkatkan Kwalitas Kelulusan.
Untuk meningkatkan kualitas lulusan maka tiap tahunnya dilaksanakan program pengayaan
dan pemantapan (tryout) materi dari kelas VII sampai kelas IX. Program pengayaan dilaksanakan
kurang lebih selama dua bulan sebelum ujian sekolah dan diantaranya diadakan pemantapan (tryout)
sebanyak 2-3 kali.
3) Program Sekolah Dalam Penanggulangan Murid Yang Tidak naik dan Tidak lulus
Jika siswa tidak naik kelas harus mengulang pada jenjang yang sama
2. Jika secara psikhologis anak minder maka sekolah mengijinkan untuk pindah ke sekolah
lain.
3. Jika siswa tidak lulus maka siswa mengulang di jenjang yang sama.

3.7. Pendidikan Kecakapan Hidup


Kecakapan hidup (Life Skills) adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani
menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara
proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya.
Kecakapan hidup yang dikembangkan melalui pembelajaran meliputi:
1) Kecakapan hidup personal meliputi:
 Melaksanakan persembahyangan setiap hari dan pada hari-hari besar
agama seperti Purnama, Tilem dan Saraswati.
 Rajin beribadah
 Jujur
 Disiplin
 Kerja keras
Kecakapan personal ini dapat dicapai dengan mata pelajaran Agama dan
akhlak mulia, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan.
2) Kecakapan social meliputi:
 Terampil memecahkan masalah di lingkungannya
 Memiliki sikap sportif
 Membiasakan hidup sehat
 Sanggup bekerjasama
 Sanggup berkomunikasi lisan dan tertulis

46
SKB BULELENG
Kecakapan social ini dapat dicapai dengan mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa Indonesia, dan
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Teknologi Informasi dan
Komunikasi, dan Ilmu Pengetahuan Alam.
3) Kecakapan Akademik meliputi:
 Terampil dalam karya tulis ilmiah (merencanakan dan melakukan
penelitian dengan merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, dan
membuktikan variabel).
 Terampil menerapkan teknologi sederhana
 Kecakapan berpikir rasional
Kecakapan akademik diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Matematika,
Bahasa Indonesia, Teknologi Informasi dan Komunikasi, dan Ilmu
Pengetahuan ALam
4) Kecakapan vokasional
 Terampil berbahasa Inggris
 Terampil mengoperasikan computer
 Terampil membawakan acara
 Terampil menulis karangan ilmiah/popular
Kecakapan vokasional diintegrasikan dalam mata pelajaran Matematika,
Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
3.8 Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi,
budaya, bahasa, teknologi, ekologi dan lain-lain yang bermanfaat bagi pengembangan
kompetensi peserta didik agar mampu bersaing ditingkat lokal, nasional dan Internasional
(global).
Pendidikan berbasis keunggulan lokal diintegrasikan dalam:
1. Muatan lokal Bahasa Daerah Bali yang di implementasikan dalam bentuk kegiatan
konkrit yaitu pesantian.
2. Pengembangan diri dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler seni tari, tabuh, pesantian,
majejahitan.

47
SKB BULELENG
Pendidikan berbasis keunggulan global diintegrasikan dalam Pendidikan Lingkungan
Hidup
1. Pembinaan kelompok mata pelajaran (matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan
Bahasa Inggris), salah satu bentuk implementasinya adalah melalui kegiatan
pengembangan diri.
2. Menggunakan media internet sebagai sumber belajar untuk semua mata pelajaran.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan
keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa,
teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang bermanfaat untuk
pengembangan kompetensi peserta didik.
 Upaya sekolah dalam menuju pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
1. Pendidikan keunggulan lokal yang dikembangkan sekolah adalah majejahitan,
seni tari/seni musik,kerajinan tangan,prakarya yang lebih diutamakan dalam
pelestarian lingkungan
2. Pendidikan yang berbasis keunggulan global yang dikembangkan sekolah adalah
komputer, internet (baik melalui pelajaran TIK maupun pengembangan diri
komputer dan internet) dan Bahasa Inggris (melalui kelompok penggemar Bahasa
Inggris).

3.9. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa


Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa tidak dimasukkan
sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya
sekolah. Tutor dan sekolah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan
budaya dan karakter bangsa ke dalam KTSP, silabus dan RPP yang sudah ada. Keterkaitan nilai,
jenjang kelas dan indikator untuk pendidikan kesetaraan dapat dilihat pada lampiran 1. Peta nilai
pendidikan budaya dan karakter bangsa berdasarkan mata pelajaran pada jenjang Pendidikan
Nonformal dapat dilihat pada lampiran 2. Sedangkan SK-KD, nilai dan indikator masing-masing
mata pelajaran dapat dilihat pada lampiran 3.
Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala sekolah, guru dan
personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai lembaga
pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan
sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran
menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu.

48
SKB BULELENG
Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat
progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan
jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam
menentukan berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang
lebih kompleks.
Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan pendekatan proses
belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas, sekolah, dan
masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru dengan cara
integrasi. Di sekolah dikembangkan dengan upaya pengkondisian atau perencanaan sejak awal tahun
pelajaran, dan dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari sebagai bagian
dari budaya sekolah sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang
menunjukkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan melalui kegiatan
ekstra kurikuler dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah
air dan melakukan pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan
sosial.
Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada indikator
pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui pengamatan guru ketika seorang peserta didik
melakukan suatu tindakan di sekolah, model anecdotal record (catatan yang dibuat guru ketika
melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan), maupun memberikan
tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat
memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai
berikut ini.
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal perilaku
yang dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal
perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten)
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku
yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)
MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan
dalam indikator secara konsisten)

49
SKB BULELENG
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum UPTD SKB Buleleng diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan yang
telah disusun pada awal tahun pelajaran dan atau semester. Kalender pendidikan Satuan Pendidikan
UPTD SKB Buleleng disusun berpedoman pada kalender pendidikan Dinas Pendidikan Propinsi Bali
dan Kabupaten Buleleng disesuakan dengan kondisi kebutuhan sekolah, peserta didik, karateristik
daerah dan masyarakat, dengan memperhatikan alokasi waktu yang tercantum dalam Standar Isi.
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama
satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran, kegiatan jeda semester dan hari libur.
4.1 Alokasi waktu
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada setiap tahun
pelajaran.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran pada UPTD SKB Buleleng. Waktu efektif belajar adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal di UPTD SKB Buleleng. Waktu libur ini meliputi jeda tengah semester, jeda antarsemester,
libur akhir tahun pelajaran, libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan khusus yang
ditetapkan bersama-sama sekolah dan komite sekolah dengan memperhatikan Kalender pendidikan
yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng maupun Propinsi Bali.

50
SKB BULELENG
Tabel 02 : Alokasi waktu pada kalender pendidikan UPTD SKB Buleleng
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1. Minggu efektif Maksimum 38 Digunakan untuk kegiatan
belajar minggu dan minimum pembelajaran efektif sekolah
34 minggu
1. Minggu efektif Maksimum 38 Digunakan untuk kegiatan
belajar minggu dan minimum pembelajaran efektif sekolah
34 minggu
2. Jeda tengah Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap semester
semester
3. Jeda antarsemester Maksimum 2 minggu Antara semster I dan II
4. Libur akhir tahun Maksimum 3 minggu Digunakan untuk penyiapan
pelajaran kegiatan dan administrasi akhir
tahun pelajaran berjalan dan
awal tahun pelajaran berikutnya
5. Hari libur 2 – 4 minggu Disesuaikan dengan pengaturan
keagamaan pertahun pelajaran pemerintah kabupaten dan
propinsi
6. Hari libur nasional Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan peraturan
pemerintah pusat
7. Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan sekolah

8. Kegiatan khusus Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan yang


sekolah terprogram secara khusus oleh
sekolah tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif

Berdasarkan SK Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi Bali Nomor 420/ 6361/
Disdikpora tertanggal 28 Mei 2012, perhitungan hari belajar sekolah efektif, non kurikuler, dan hari
libur sebagai berikut.
51
SKB BULELENG
Hari Kegiatan Waktu
Senin Pagi : Kegiatan belajar mengajar 08.00 – 12.15

Selasa Pagi :Kegiatan belajar mengajar 08.00 – 12.15

Rabu Pagi : Kegiatan belajar mengajar 08.00 – 12.15

Kamis Pagi : Kegiatan belajar mengajar 08.00 – 12.15

Jumat Pagi : Kegiatan belajar mengajar 08.00 – 12.15

Sabtu Pagi : 08.00 – 10.00


Kegiatan Ektrakurikuler

Secara rinci kalender akademik UPTD SKB Buleleng untuk tahun ajaran 2017/2018 disajikan
dalam lampiran, baik untuk semester ganjil maupun untuk semester genap.
4.2 Penetapan Kalender Pendidikan
1) Permulaan tahun pelajaran adalah pada setiap bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada
bulan Juni tahun berikutnya.
2) Hari Libur sekolah ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan
atau Menteri Agama dalam hal terkait dengan hari raya keagamaan.
3) Hari libur khusus yang tidak diatur sekolah, dapat ditetapkan oleh pemerintah pusat,
propinsi dan kabupaten

52
SKB BULELENG
Kurikulum merupakan kompas bagi pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
Oleh karenanya penyusunannya harus dilakukan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan
dan melibatkan seluruh komponen dan stakeholder sekolah. Namun di sisi lain kurikulum
bisa tidak berarti apa-apa jika para pelaksana tidak memiliki spirit untuk maju dan
berkembang.
b. Sangat disadari oleh warga sekolah bahwa kurikulum adalah roh dari seluruh aktivitas
pembelajaran di satuan pendidikan ini, oleh karenanya sudah sepantasnya kurikulum ini dapat
mengakomodasi kepentingan berbagai pihak, guru, siswa dan masyarakat sekitar. Asumsinya
adalah perencanaan yang baik, akan melahirkan proses (pelaksanaan yang terprogram dan
terarah) yang baik, pelaksanaan yang baik akan menghasilkan produk yang lebih baik.
2. Saran-saran
Namun mengingat, penyusunan kurikulum merupakan barang baru bagi warga sekolah, maka
mungkin itu tidak semua terpenuhi dalam kurikulum ini. Langkah yang akan diambil oleh
sekolah menyikapi kenyataan ini adalah, mengevaluasi secara berkala dan berkesinambungan
kurikulum ini untuk kemudian melakukan reviu dan revisi agar kurikulum senantiasa dapat
mengikuti berbagai perkembangan yang terjadi di masyarakat

53
SKB BULELENG
DAFTAR PUSTAKA

Buku Saku Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Menengah pertama. Depdiknas.
Dirjen Dikdasmen. Direktorat Pembinaan SMP. 2006

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi

Peraturan Menteri Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan

Peraturan Menteri Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan

Peraturan Menteri Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Propinsi Bali : Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran
2010/2011. Denpasar : Disdikpora Propinsi Bali

Disdik Propinsi Bali. 2005. Pengembangan Silabus Muatan Lokal. Denpasar. Bali

54
SKB BULELENG
Lampiran 1
Nilai dan Indikator Karakteristik Bangsa

Nilai Indikator

Religius: Mengagumi kebesaran Tuhan melalui kemampuan


manusia dalam melakukan sinkronisasi antara aspek
Sikap dan perilaku yang patuh
fisik dengan aspek kejiwaan.
dalam melaksanakan ajaran
agama yang dianutnya, toleran Mengagumi kebesaran Tuhan karena kemampuan
terhadap pelaksanaan ibadah dirinya untuk hidup sebagai anggota masyarakat.
agama lain, dan hidup rukun
Mengagumi kekuasaan Tuhan yang telah
dengan pemeluk agama lain.
menciptakan berbagai alam semesta.

Mengagumi kebesaran Tuhan karena adanya agama


yang menjadi sumber keteraturan hidup
masyarakat.

Mengagumi kebesaran Tuhan melalui berbagai


pokok bahasan dalam berbagai mata pelajaran.
Jujur: Tidak menyontek ataupun menjadi plagiat dalam
Perilaku yang didasarkan pada mengerjakan setiap tugas.
upaya menjadikan dirinya Mengemukakan pendapat tanpa ragu tentang suatu
sebagai orang yang selalu pokok diskusi.
dapat dipercaya dalam Mengemukakan rasa senang atau tidak senang
perkataan, tindakan, dan terhadap pelajaran.
pekerjaan. Menyatakan sikap terhadap suatu materi diskusi
kelas.
Membayar barang yang dibeli di toko sekolah
dengan jujur.
Mengembalikan barang yang dipinjam atau
ditemukan di tempat umum.
Toleransi: Tidak menggangu teman yang berbeda pendapat.
Sikap dan tindakan yang Menghormati teman yang berbeda adat-istiadatnya.

55
SKB BULELENG
Nilai Indikator

menghargai perbedaan agama, Bersahabat dengan teman dari kelas lain.


suku, etnis, pendapat, sikap,
dan tindakan orang lain yang
berbeda dari dirinya.

Disiplin: Selalu tertib dalam melaksanakan tugas-tugas


kebersihan sekolah.
Tindakan yang menunjukkan
perilaku tertib dan patuh pada Tertib dalam berbahasa lisan dan tulis.

berbagai ketentuan dan


Patuh dalam menjalankan ketetapan-ketetapan
peraturan.
organisasi peserta didik.

Menaati aturan berbicara yang ditentukan dalam


sebuah diskusi kelas.
Tertib dalam menerapkan aturan penulisan untuk
karya tulis.
Kerja keras: Mengerjakan semua tugas kelas selesai dengan
Perilaku yang menunjukkan baik pada waktu yang telah ditetapkan.
upaya sungguh-sungguh dalam Tidak putus asa dalam menghadapi kesulitan dalam
mengatasi berbagai hambatan belajar.
belajar, tugas, dan Selalu fokus pada pelajaran.
menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya.
Kreatif: Mengajukan pendapat yang berkenaan dengan
Berpikir dan melakukan suatu pokok bahasan.
sesuatu yang menghasilkan Bertanya mengenai penerapan suatu
cara atau hasil baru dari yang hukum/teori/prinsip dari materi lain ke materi yang
telah dimiliki. sedang dipelajari.

Mandiri: Melakukan sendiri tugas kelas yang menjadi


Sikap dan prilaku yang tidak tanggung jawabnya.

56
SKB BULELENG
Nilai Indikator

mudah tergantung pada orang Mencari sendiri di kamus terjemahan kata bahasa
lain dalam menyelesaikan asing untuk bahasa Indonesia atau sebaliknya.
tugas-tugas.

Demokratis: Memilih ketua kelompok berdasarkan suara


Cara berpikir, bersikap, dan terbanyak.
bertindak yang menilai sama Memberikan suara dalam pemilihan di kelas dan
hak dan kewajiban dirinya dan sekolah.
orang lain. Mengemukakan pikiran tentang teman-teman
sekelas.
Ikut membantu melaksanakan program ketua kelas.

Rasa ingin tahu: Bertanya kepada guru dan teman tentang materi
Sikap dan tindakan yang selalu pelajaran.
berupaya untuk mengetahui Bertanya kepada sesuatu tentang gejala alam yang
lebih mendalam dan meluas baru terjadi.
dari sesuatu yang dipelajari,
dilihat, dan didengar. Bertanya kepada guru tentang sesuatu yang
didengar dari ibu, bapak, teman, radio, atau televise.
Semangat kebangsaan: Turut serta dalam upacara peringatan hari pahlawan
dan proklamasi kemerdekaan.
Cara berpikir, bertindak, dan
berwawasan yang Mengemukakan pikiran dan sikap mengenai

menempatkan kepentingan ancaman dari negara lain terhadap bangsa dan

bangsa dan negara di atas negara Indonesia.

kepentingan diri dan Mengemukakan sikap dan tindakan yang akan

kelompoknya. dilakukan mengenai hubungan antara bangsa


Indonesia dengan negara bekas penjajah Indonesia.

Cinta tanah air: Menyenangi keunggulan geografis dan kesuburan


tanah wilayah Indonesia.
Cara berpikir, bersikap, dan
berbuat yang menunjukkan Menyenangi keragaman budaya dan seni di
Indonesia.

57
SKB BULELENG
Nilai Indikator

kesetiaan, kepedulian, dan Menyenangi keberagaman suku bangsa dan bahasa


penghargaan yang tinggi daerah yang dimiliki Indonesia.
terhadap bahasa, lingkungan Mengagumi keberagaman hasil-hasil pertanian,
fisik, sosial, budaya, ekonomi, perikanan, flora, dan fauna Indonesia.
dan politik bangsa. Mengagumi dan menyenangi produk, industri, dan
teknologi yang dihasilkan bangsa Indonesia
Menghargai prestasi: Mengerjakan tugas dari guru dengan sebaik-
Sikap dan tindakan yang baiknya.
mendorong dirinya untuk Berlatih keras untuk berprestasi dalam olah raga dan
menghasilkan sesuatu yang kesenian.
berguna bagi masyarakat, Hormat kepada sesuatu yang sudah dilakukan guru,
mengakui, dan menghormati kepala sekolah, dan personalia sekolah lain.
keberhasilan orang lain. Menceritakan prestasi yang dicapai orang tua.

Menghargai hasil kerja pemimpin di masyarakat


sekitarnya.
Menghargai tradisi dan hasil karya masyarakat di
sekitarnya.
Bersahabat/ komunikatif: Bekerja sama dalam kelompok di kelas.
Tindakan yang memperlihatkan
rasa senang berbicara, bergaul, Berbicara dengan teman sekelas.

dan bekerja sama dengan


orang lain Bergaul dengan teman sekelas ketika istirahat.

Bergaul dengan teman lain kelas.

Berbicara dengan guru, kepala sekolah, dan


personalia sekolah lainnya.
Cinta damai: Melindungi teman dari ancaman fisik.
Sikap, perkataan, dan tindakan Berupaya mempererat pertemanan.
yang menyebabkan orang lain Ikut berpartisipasi dalam sistem keamanan sekolah.
merasa senang dan aman atas

58
SKB BULELENG
Nilai Indikator

kehadiran dirinya.

Gemar membaca: Membaca buku atau tulisan keilmuan, sastra, seni,


budaya, teknologi, dan humaniora.
Kebiasaan menyediakan waktu
untuk membaca berbagai
Membaca koran/majalah dinding.
bacaan yang memberikan
kebajikan bagi dirinya.

Peduli sosial: Ikut dalam berbagai kegiatan sosial.


Sikap dan tindakan yang
selalu ingin memberi bantuan Meminjamkan alat kepada teman yang tidak
bagi orang lain dan membawa atau tidak punya.
masyarakat yang
membutuhkan.
Peduli lingkungan Mengikuti berbagai kegiatan berkenaan dengan
Sikap dan tindakan yang kebersihan, keindahan, dan pemeliharaan
selalu berupaya mencegah lingkungan.
kerusakan lingkungan alam di
sekitarnya dan
mengembangkan upaya-
upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah
terjadi.

59
SKB BULELENG
Lampiran 2
PETA NILAI PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA BERDASARKAN MATA PELAJARAN
Berikut adalah gambaran keterkaitan antara mata pelaajaran dengan nilai yang dapat dikembangkan untuk
pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Mapel Nilai
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN  Semangat kebangsaan
(PKn)  Cinta tanah air
 Menghargai Prestasi
 Bersahabat
 Komunikatif
 Cinta Damai
 Senang membaca
 Peduli sosial
 Peduli lingkungan,
 Religius
 Jujur
 Toleran
 Disiplin
 Kerja keras
 Kreatif
 Mandiri
 Demokratis
 Rasa ingin tahu
 Percaya
 Respek
 Bertanggung jawab
 Saling berbagi
BAHASA INDONESIA  Religius
 Jujur
 Toleransi
 Disiplin
 Kerja keras

60
SKB BULELENG
 Kreatif
 Mandiri
 Demokrasi
 Rasa Ingin Tahu
 Cinta Tanah Air
 Menghargai Prestasi
 Bersahabat/ Komunikatif
 Cinta Damai
 Peduli Sosial
 Peduli Lingkungan
 Kritis
 Terbuka
 Kemanusiaan
 Optimis
MATEMATIKA
 Teliti
 Kreatif
 Patang menyerah
 Rasa ingin Tahu
IPS
 Religius
 Jujur
 Toleransi
 Disiplin
 Kerja keras
 Kreatif
 Mandiri
 Rasa ingin tahu
 Cinta tanah air
 Menghargai prestasi
 Bersahabat
 Senang membaca
 Peduli sosial
 Peduli lingkungan

Lampiran 3
61
SKB BULELENG
SK/KD, Nilai, dan Indikator SMP
Mata Standar Kompetensi Indikator
Nilai
Pelajaran Kompetensi Dasar (7 – 9)
Pendidikan Menunjukkan Mendeskripsikan Semangat Mengumpulkan
Kewarganegaraan sikap positif hakekat norma- kebangsaa beberapa
(PKn) terhadap norma,kebiasaan, n gambar dan
norma-norma adat istiadat, pakaian adat di
yang berlaku peraturan yang Indonesi dan
dalam berlaku dalam memabahasnya
kehidupan masyarakat. dalam tugas
bermasyarakat, Pekerjaan
berbangsa dan Rumah
bernegara. Rasa ingin Mengikuti
tahu lomba cerdas
cermat tentang
adat istiadat di
sekolah
Menjelaskan Rasa ingin Mewakili
hakikat dan arti tahu sekolah dalam
penting hukum lomba cerdas
bagi warganegara cermat tentng
hukum di luar
sekolah
Menerapkan Kreatif Menarikan salah
norma-norma, satu tarian
kebiasaan, adat daerah dalam
istiadat dan peringatan 17
peraturan yang Agustus di
berlaku dalam Sekolah
kehidupan
bermasyarakat
berbangsa dan

62
SKB BULELENG
Mata Standar Kompetensi Indikator
Nilai
Pelajaran Kompetensi Dasar (7 – 9)
bernegara
Menerapkan Bersahabat Menerima dan
norma-norma, mau bergaul
kebiasaan, adat dengan teman
istiadat dan yang berbeda
peraturan yang agama
berlaku dalam
kehidupan
bermasyarakat
berbangsa dan
bernegara
Mendeskripsika Menjelaskan Cinta tanah Turut aktif
n makna makna proklamasi air didalam
Proklamasi kemerdekaan memperingati
Kemerdekaan Mendeskripsikan detik-detik
dan konstitusi suasana kebatinan proklamasi di
pertama konstitusi pertama sekolah

Menjelaskan Menganalisis Rasa ingin Mencari


makna hubungan antara tahu berbagai
proklamasi proklamasi sumber di luar
kemerdekaan kemerdekaan dan buku pelajaran
Mendeskripsika UUD 1945 tentang
n suasana Pancasila dan
kebatinan UUD 1945
konstitusi Menunjukkan Kreatif Memprakarsai
pertama sikap positif kegiatan untuk
terhadap makna memahami
proklamasi makna
kemerdekaan dan proklamasi bagi
suasana kebatinan
para pemimpin

63
SKB BULELENG
Mata Standar Kompetensi Indikator
Nilai
Pelajaran Kompetensi Dasar (7 – 9)
konstitusi pertama. bangsa yang
melahirkan UUD
1945
Menguraikan Peduli Membantu
Menampilkan hakikat, hukum , sosial kegiatan
sikap positif dan kelembagaan lembaga HAM
terhadap HAM dalam
perlindungan kampanye
dan penegakan tentang HAM
Hak Azasi kepada
Manusia (HAM) masyarakat

Menampilkan Mendeskripsikan Rasa ingin Mewawancarai


sikap positif kasus pelanggaran tahu Lembaga
terhadap dan pupaya Swadaya
perlindungan perlindungan HAM Masyarakat
dan penegakan (LSM) dalam
Hak Azasi kaitannya
Manusia (HAM) dengan
penegakan HAM

Ilmu Pengatahuan Memahami Melaksanakan Ingin tahu Mengajukan


Alam (IPA) gejala-gejala pengamatan pertanyaan
alam melalui objek secara untuk
pengamatan terencana dan memperoleh
sistematis untuk penjelasan
memperoleh tentang gejala
informasi gejala alam biotik
alam biotik dan dan abiotik

64
SKB BULELENG
Mata Standar Kompetensi Indikator
Nilai
Pelajaran Kompetensi Dasar (7 – 9)
abiotik Kerja keras Memilah data
hasil
pengamatan
yang relevan
dan tidak
relevan
secara teliti
untuk
memperoleh
informasi
gejala alam
biotik dan a-
biotik
Jujur Melaporkan
hasil
pengamatan
sesuai data /
fakta yang
diperoleh
Disiplin Format dan
teknik
pelaporan
mengikuti
kaidah dan
aturan yang
telah
ditetapkan
dalam tugas

65
SKB BULELENG
Mata Standar Kompetensi Indikator
Nilai
Pelajaran Kompetensi Dasar (7 – 9)
Demokratis Menerima
adanya
perbedaan
pendapat
tentang hasil
pengamatan
Memahami Menggunakan Mandiri Dapat
gejala-gejala mikroskop dan menggunakan
alam melalui peralatan mikroskop serta
pengamatan pendukung lainnya peralatan
untuk mengamati pendukungnya
gejala-gejala
tanpa lagi
kehidupan
dibantu guru
Mengharga Menunjukkan
i prestasi pengakuan
/apresiasi
terhadap mutu
hasil kerja
teman
Bekerja Mencoba
keras berbagai upaya
untuk
memperoleh
jawban
terhadap
pertanyaan
yang diajukan

66
SKB BULELENG
Mata Standar Kompetensi Indikator
Nilai
Pelajaran Kompetensi Dasar (7 – 9)
Menerapkan Disiplin Menggunakan
keselamatan kerja mikroskop dan
dalam melakukan peralatan
pengamatan lainnya secara
gejala-gejala alam hati-hati sesuai
prosedur

Memahami Mendeskripsikan Senang Mendapatkan


prosedur ilmiah besaran pokok dan membaca informasi
untuk besaran turunan melalui kegiatan
mempelajari beserta satuannya membaca
benda-benda tentang besaran
alam dengan pokok dan
menggunakan besaran turunan
peralatan
Rasa ingin
6.1.1.1 Mengajukan
tahu pertanyaan
untuk
mengetahui
besaran
pokok dan
besaran
turunan
6.1.1.2 Melakukan
pengamata
n untuk
mengetahui
besaran
pokok dan
besaran
turunan

67
SKB BULELENG
Mata Standar Kompetensi Indikator
Nilai
Pelajaran Kompetensi Dasar (7 – 9)
Semangat Bangga akan
kebangsaa satuan
n tradisional
Jujur Menyimpulkan
hasil
pengamatan
tentang besaran
pokok dan
besaran turunan
dengan benar
(jujur)
Berani Mau
menjelaskan
besaran pokok
dan besaran
satuan beserta
satuannya
Mendeskripsikan Berani Berani
pengertian suhu menjelaskan
dan pengukuran secara benar

nya dengan bahasa


sendiri.

Kreatif Keatif
menyusun
kalimat yang
benar dan dapat
dimengerti.

68
SKB BULELENG
Mata Standar Kompetensi Indikator
Nilai
Pelajaran Kompetensi Dasar (7 – 9)
Jujur Mengkomunikas
ikan hal yang
dipahami
dengan benar
(jujur) baik
secara lisan
maupun tulisan
Peduli Memperhatikan
lingkungan keselamatan
jiwa dan
keselamatan alat
(seafty) dalam
menyusun
prosedur.

Disiplin Menggunakan
syarat-syarat
khusus dalam
mengukur suhu
(taat azaz).

Ilmu Memahami Mengidenti-fikasi Ktitis Menunjukan


Pengetahuan masalah berbagai usaha kesadaran akan
Sosial (IPS) penyimpangan pencegahan dampak negatif
sosial. penyimpangan dari penyakit
sosial dalam sosial (miras,
keluarga dan narkoba, judi,
masyarakat seks bebas, PSK
dll) akibat
penyimpangan
sosial di

69
SKB BULELENG
Mata Standar Kompetensi Indikator
Nilai
Pelajaran Kompetensi Dasar (7 – 9)
keluarga dan
masyarakat

Disiplin Menunjukan
kewaspadaan
dan menjauhi
perilaku yang
cenderung
mengarah ke
bentuk patologi
sosial yang ada
di lingkungan
sekitar
Peduli Menunjukan
sosial sikap
menghindari
perilaku yang
mengandung
penyakit sosial
dan merugikan
diri sendiri dan
meresahkan
masyarakat.

70
SKB BULELENG
Mata Standar Kompetensi Indikator
Nilai
Pelajaran Kompetensi Dasar (7 – 9)
Rasa ingin Mencari
tahu informasi
tentang upaya
– upaya
menangulangi
dan mencegah
penyakit sosial
yang
diakibatkan oleh
perilaku
menyimpang
dari berbagai
sumber.

Memahami Mengidentifikasi Rasa ingin Menemukan


kegiatan pelaku bentuk pasar tahu contoh dalam
ekonomi di dalam kegiatan kehidupan
masyarakat ekonomi sehari – hari
masyarakat baik di
lingkungan
rumah maupun
di masyarakat
adanya
hubungan
antara
kelangkaan
sumber daya
dengan
kebutuhan
manusia yang
tidak terbatas

71
SKB BULELENG
Mata Standar Kompetensi Indikator
Nilai
Pelajaran Kompetensi Dasar (7 – 9)
Kreatif Menunjukan
melalui sikap
membiasakan
diri dalam
kehidupan
sehari – hari
membuat skala
prioritas
kebutuhan
untuk
mengatasi
keterbatasan
kemampuan
memenuhinya.
Jujur Menceritakan
pengalaman
tentang
perbedaan yang
dirasakan
belanja di pasar
moderen
dengan pasar
tradisional
sesuai dengan
kenyataan

72
SKB BULELENG
Mata Standar Kompetensi Indikator
Nilai
Pelajaran Kompetensi Dasar (7 – 9)
Memahami Mendeskripsikan Senang Mencari
usaha persiapan peristiwa- membaca informasi dari
kemerdekaan peristiwa sekitar sumber bacaan
proklamasi dan lain tentang
proses peranan BPUPKI
terbentuknya dan PPKI dalam
negara kesatuan penyusunan
Republik Indonesia persiapan
kemerdekaan
dan
merumuskan
kelengkapan
sebuah negara
yang merdeka .
Semangat Menunjukan
kebangsaa sikap
n penghargaan
atas kerja keras
dan kerjasama
dalam
menyelesaikan
berbagai
pebedaan dan
mencapai
kesepakatan
baik dalam
sidang BPUPKI
maupun PPKI
demi Indonesia
merdeka

73
SKB BULELENG
Mata Standar Kompetensi Indikator
Nilai
Pelajaran Kompetensi Dasar (7 – 9)
Menunjukan
sikap
meneladani
sikap tokoh –
tokoh BPUPKI
dan PPKI demi
keutuhan
semangat dan
kebersamaan
mempersiapkan
kemerdekaaan
Indonesia.

Empati Menunjukan
dengan
pernyataan ikut
merasakan
gejolak
semangat
bangsa
Indonesia
ketika
mendengar
kekalahan
Jepang dari
Sekutu

74
SKB BULELENG
Mata Standar Kompetensi Indikator
Nilai
Pelajaran Kompetensi Dasar (7 – 9)
Mengharga Menunjukan
i prestasi sikap
menghormati
perbedaan
pemikiran kaum
muda dan kaum
tua menjelang
proklamasi
kemerdekaan
Indonesia
sebagai bagian
dinamika
sejarah
perjuangan
bangsa.
Memahami Mendeskripsikan Senang Mencari
Kegiatan permasalahan membaca informasi
perekonomian angkatan kerja melalui sumber
Indonesia dan tenaga kerja bacaan lain
sebagai sumber tentang
daya dalam masalah ketidak
kegiatan setimbangan
ekonomi, serta antara jumlah
peranan angkatan kerja
pemerintah dalam dengan
upaya kesempatan
penainggulangann kerja
ya

75
SKB BULELENG
Mata Standar Kompetensi Indikator
Nilai
Pelajaran Kompetensi Dasar (7 – 9)
Rasa ingin Melakukan
tahu pengamatan di
lingkungan
setempat
terhadap
rendahnya
kualitas
ketrampilan
tenaga kerja
yang menjadi
beban
pemerindah
daerah

Mandiri Belajar dengan


sungguh –
sungguh dan
memiliki
ketrampilan
yang memadai
agar kelak tidak
menjadi beban
keluarga,
masyarakat dan
negara.

76
SKB BULELENG
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Landasan Yuridis/Dasar Hukum ............................................................... 7
1.3 Tujuan Penegembangan KTSP ................................................................. 9
1.4 Prinsip Pengembangan KTSP ................................................................... 9
1.5 Acuan Pengembangan KTSP .................................................................... 13

BAB II TUJUAN PENDIDIKAN ........................................................................................ 17


2.1 Tujuan Pendidikan .................................................................................17
2.1.1 Tujuan Pendidikan Dasar .................................................................. 17
2.1.2 Tujuan Pendidikan Tingkat Propinsi ................................................ 17
2.2 Visi dan Misi Pendidikan Nasional ........................................................... 18
2.3 Tujuan Dan Misi Pendidikan Dasar.................................... ...................... 19
2.4 Visi Dan Misi Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng................................................
................................................................................................................19
2.5 Visi, Misi dan Tujuan Satuan Pendidikan
2.5.1 Visi Satuan Pendidikan .................................................................. 20
2.5.2 Misi Satuan Pendidikan ................................................................. 20
2.5.3 Tujuan Satuan Pendidikan............................................................. 21
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT

SATUAN PENDIDIKAN ................................................................................ 23


3.1 Struktur Kurikulum................................................................................... 23
3.1.1 Kelompok Mata Pelajaran ............................................................. 23
3.1.2 Struktur Kurikulum ........................................................................ 24
3.2 Muatan Kurikulum .................................................................................26
3.2.1 Mata Pelajaran .............................................................................. 26
3.2.2 Program Muatan Lokal .................................................................. 26

77
SKB BULELENG
3.2.3 Kegiatan Pengembangan Diri ........................................................ 33
3.2.3.1 Jenis Pengembangan Diri ................................................. 34
3.2.3.2 Program Pengembangan Diri ........................................... 35
3.2.4 Pengaturan Beban Belajar............................................................. 40
3.2.5 Ketuntasan Belajar ........................................................................ 42
3.2.5.1 Mekanisme dan Prosedur Penentuan KKM ..................... 43
3.2.6 Kenaikan Kelas dan Kelulusan ....................................................... 48
3.2.6.1 Syarat-Syarat Kenaikan Kelas ........................................... 48
3.2.6.2 Rambu-Rambu Rancangan Hasil Belajar .......................... 48
3.2.6.3 Mekanisme/Prosedur Pelaporan Hasil Belajar ................ 52
3.2.6.4 Uraian Tentang Pelaksanaan Program Remedial
Dan Pengayaan ............................................................... 53
3.2.7 Mutasi Peserta Didik .................................................................... 56
3.2.8 Pendidikan Kecakapan Hidup ........................................................ 57
3.2.9 Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global....................... 58
3.2.10 Pendidikan Karakter Bangsa ........................................................ 59
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN ................................................................................... 72
BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 75

78
SKB BULELENG
KURIKULUM PENDIDIKAN
KESETARAAN
PROGRAM PAKET B SETARA SMP
UPTD SKB BULELENG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
UPTD SKB KABUPATEN BULELENG

79
SKB BULELENG
Lembar Pengesahan
LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Program Paket B setara SMP UPTD SKB
Buleleng dan diketahui Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng, dengan ini Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) Program Paket B UPTD SKB Buleleng Tahun Pelajaran 2017/2018
ditetapkan/disahkan untuk diberlakukan.

Singaraja, Juli 2017


Ketua Komite,

Drs. Made Diksa, M.Pd

80
SKB BULELENG

Anda mungkin juga menyukai