Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasional

Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dan sentralisasi ke


desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa
aspek pendidikan, termasuk kurikulum. Dalam kaitan ini kurikulum sekolah
dasar pun menjadi perhatian dan pemikiran-pemikiran baru, sehingga
mengalami perubahan-perubahan kebijakan.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,


isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada semua
jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai
dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik. Atas dasar
pemikiran itu maka dikembangkanlah apa yang dinamakan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang


disusun oleh dan dilaksanakan dimasing-masing satuan pendidikan. Sesuai
dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 bahwa
Kurikulum TingkatSatuan Pendidikan pada jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan serta
berpedoman pada panduan dari Badan Standar Nasional Pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Negeri 09/VIII
Teluk Kembang Jambu, Kecamatan Tebo Ulu, KabupatenTebo dikembangkan
sebagai perwujudan dari Kurikulum 2013 dan kurikulum 2006 pendidikan dasar

1
dan menengah. Kurikulum ini disusun oleh satu tim penyusun yang terdiri atas
unsur sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan KabupatenTebo, serta dengan bimbingan nara
sumber ahli pendidikan dan pembelajaran dan Pengembangan kurikulum ini
didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan


peserta didik dan lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat, dan
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

Pada akhirnya kurikulum ini tetap hanya sebuah dokumen yang akan
menjadi kenyataan apabila terlaksana dilapangan dalam proses pembelajaran
yang baik. Pembelajaran baik dikelas maupun diluar kelas, hendaknya
berlangsung secara efektif yang mampu membangkitkan aktivitas dan kreativitas
anak. Dalam hal ini para pelaksana kurikulumlah (baca : guru) yang akan
membumikan kurikulum ini dalam proses pembelajaran. Para pendidik juga
hendaknya mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan
mengasyikkan bagi anak, sehingga anak betah di sekolah. Atas dasar kenyataan
tersebut, maka pembelajaran di sekolah dasar hendaknya bersifat mendidik,
mencerdaskan, membangkitkan aktivitas dan kreatifitas anak, efektif,
demokratis, menantang, menyenangkan, dan mengasyikkan. Dengan spirit
seperti itulah kurikulum ini akan menjadi pedoman yang dinamis bagi
penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di SD Negeri ……/VIII ……..,
Kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo.
Kinerja SD Negeri No 97/VIII Pagar Puding dilihat dari pencapaian 8
(delapan) Standar Pendidikan Nasional(SNP) dapat diuraikan sebagai berikut:

2
1. Standar Isi
SD Negeri …../VIII ….. Kecamatan Tebo Ulu Kabupaten Tebo memiliki
kurikulum, yang mana kurikulum tersebut dikembangkan oleh sekolah sendiri
dengan menggunakan panduan yang disusun BSNP dengan mempertimbangkan
karakter daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta
didik, dan kebutuhan pembelajaran. Mata pelajaran pertanian, budaya daerah
jambi, dan iqro adalah mata pelajaran muatan lokal sekolah yang merupakan
kebutuhan sosial masyarakat Pagar Puding kecamatan Tebo Ulu yang mayoritas
beragama Islam yang ingin melestrasikan serta mendukung mata pencaharian
penduduk adalah sebagian besarnya sebagai petani.
Kurikulum sekolah memuat 10 mata pelajaran muatan nasional dan dua mata
pelajaran muatan lokal. Alokasi waktu mata pelajaran Pendidikan Agama, PKn,
Seni Budaya(SBKL), Penjas, Pertanian dan BTQ masing-masing 2 jam
pelajaran. Mata pelajaran yang diujinasionalkan yaitu Bahasa Indonesia,
Matematika dan IPA masing-masing 4 jam pelajaran. Mata pelajaran IPS juga
diberikan alokasi waktu 4 jam pelajaran. Pengembangan diri memperoleh
alokasi waktu ekuivalen dengan 2 jam pelajaran. Satu jam pelajaran setara 35
menit. Jumlah jam pelajaran perminggu 24 jam pelajaran per kelas, sehingga
total jumlah jam pelajaran tatap muka sebanyak 24 jam pelajaran per rombel x 6
rombel = 144 jam pelajaran perminggu.
Program pembelajaran remedial dan pengayaan bagi siswa belum berjalan
secara sistematis sebagaimana mestinya. Bagi siswa yang dinyatakan belum
mencapai nilai ketuntasan minimal dalam pencapaian kompetensi hanya
diberikan kesempatan belajar sendiri indikator-indikator kompetensi yang belum
dikuasai untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti ulangan perbaikan.
Pembelajaran remedial dan pengayaan mestinya dilaksanakan diluar jam
pelajaran terjadwal disore hari namun pelaksanaan pembelajaran remedial hanya
sebagian kecil saja guru yang melaksanakannya. Hal ini dikarenakan sebagian
guru masih beranggapan pembelajaran remedial dan pengayaan hanya sebagai
pelengkap/bukti fisik bahan kenaikan pangkat, jadi guru yang tidak berniat
untuk naik pangkat lagi tidak berkeinginan untuk melaksanakan pembelajaran

3
remedial dan pengayaan, padahal untuk memastikan tercapainya pelayanan
kepada siswa yang memerlukan penjelasan ulang tentang kompetensi yang
belum dikuasai ataupun yang ingin dikembangkan seyogyanya pembelajaran
remedial dan pengayaan sangat dibutuhkan siswa.
Kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan mengacu kepada kebutuhan
pengembangan pribadi siswa. Program kegiatan ektra kurikuler yang disediakan
diantaranya pembinaan kepramukaan.
Pemenuhan akan kebutuhan pengembangan pribadi siswa dilakukan
dengan menyediakan layanan bimbingan dan konseling (BK). Tenaga konseling
adalah guru yang merangkap sebagai wali kelas.

2. Standar Proses.
Silabus yang disusun oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI), Standar
Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan KTSP. Kegiatan
penyusunan dan pengembangkan silabus dilakukan secara mandiri ataupun
berkelompok dalam pertemuan KKG sekolah ataupun KKGA dan KKGO mata
pelajaran. Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru berasal dari hasil
pemikiran sendiri namun sebahagian masih mencontoh silabus dari sekolah-
sekolah lain dengan beberapa perbaikan-perbaikan. Bahkan sebagian guru
hanya mengkopi paste dari silabus yang ada.
Kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam silabus belum membagi ke
dalam bentuk tatap muka (TM), penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur (KMTT).
Guru-guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun
berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran baik mata
pelajaran muatan nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal. Seperti halnya
dengan silabus, kegiatan penyusunan RPP juga dilakukan oleh guru-guru secara
mandiri ataupun berkelompok dalam pertemuan KKG sekolah ataupun KKGA
dan KKGO mata pelajaran. RPP yang disusun guru sebahagian masih meng-
copy paste RPP sekolah lain dengan beberapa perubahan-perubahan.
Namun tentu ada juga beberapa guru yang telah menyusun RPP
berdasarkan hasil pemikiran sendiri ataupun kelompok dengan memperhatikan

4
lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai, dan norma-norma yang ada dalam
masyarakat Pagar Puding.
Metode pembelajaran yang dirancang guru-guru dalam silabus dan RPP
sebagian sudah menggunakan metode yang interaktif, inspiratif,
menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi siswa. Sebahagian guru
masih ada yang menggunakan pembelajaran konvensional dengan model
pembelajaran langsung.
Keterbatasan jumlah buku referensi yang dimiliki sekolah mengakibat-kan
terbatasnya sumber belajar dari buku. Kebijakan pelarangan penjualan buku
paket di sekolah dan terbatasnya anggaran pengadaan buku paket sangat
merugikan siswa sendiri. Buku-buku yang disediakan sekolah paling lama
bertahan satu atau dua tahun dimanfaatkan oleh siswa. Umur penggunaan buku-
buku paket yang singkat sangat terkait dengan kepribadian siswa yang senang
merusak atau menghilangkan buku-buku yang dipinjamkan.
Untuk meningkatkan mutu pelaksanaan proses pembelajaran di kelas,
pengawas, kepala SD Negeri …../VIII………., melakukan supervisi dan
evaluasi proses pembelajaran. Hanya saja kegiatan supervisi belum dilakukan
secara berkala dan berkelanjutan.

3. Standar Kompetensi Lulusan


Perolehan rata-rata nilai ujian nasional tahun pelajaran 2015/2016 dan
tahun 2016/2017 untuk masing-masing mata pelajaran berturut-turut Bahasa
Indonesia 60,23 (kategori C) dan 47,25 (kategori D), Matematika 56,43
(kategori C) dan 52,81 (kategori D) serta IPA 65,79(kategori C) dan
67,71(kategori C). Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan matematika
mengalami penurunan yaitu untuk Bahasa Indonesia 21,55 % dan Matematika
6,4 % sedangkan mata pelajaran IPA mengalami peningkatan itupun 2,9 %.
Untuk mengembangkan nilai-nilai agama khusunya Islam dan budaya
masyarakat Pagar Puding, SD Negeri No 97/VIII Pagar Puding melaksanakan
kegiatan pesantren kilat setiap bulan ramadhan. Selain itu, sekolah
membudayakan saling bersalaman antara siswa dengan guru ketika jam
pelajaran habis.

5
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Jumlah guru yang mencapai 8 orang dan tenaga administrasi sekolah
sebanyak 1 orang sudah memenuhi standar jumlah pendidik dan tenaga
kependidikan sekolah. Guru yang sudah berkualifikasi minimal S1 sebanyak
62,5 % sedangkan pegawai administrasi berkualifikasi SMA 100%.
Standar kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan SD Negeri No
97/VIII Pagar Puding belum terukur karena belum ada hasil penilaian yang
mengukur berapa tingkat pencapaian kompetensi masing-masing.

5. Standar Sarana dan Prasarana


SD Negeri ………./VIII ……...Kecamatan tebo Ulu Kabupaten Tebo
memiliki luas lahan 560 meter persegi dengan jumlah gedung sebanyak 4 unit
yang semua nya gedung berlantai satu. Ruang kelas yang digunakan sebagai
tempat proses belajar mengajar sebanyak 6 ruang kelas dengan luas masing-
masing 64 m2 per ruang kelas. Setiap ruang kelas masing-masing memiliki satu
white board, satu meja dan satu kursi guru, masing-masing siswa mendapatkan
satu meja dan kursi untuk belajar. Ruang guru berukuran (8  8) m2 memuat 10
pasang meja setengah biro dan kursi guru, 1 papan blak board, 1 set kursi dan
meja tamu, 2 lemari yang berisi buku pelajaran dan administrasi dan
perlengkapan sekolah, 1 set sound system dan 1 buah jam dinding. Ruang
perpustakaan berukuran (98) m2. Jumlah buku teks pelajaran masih kurang
dari jumlah siswa dan buku-buku yang tersedia adalah buku-buku yang sudah
usang/rusak.
Sekolah SD Negeri ……/VIII……………Kecamatan Tebo Ulu kabupaten
Tebo tidak memiliki Laboratorium. Kegiatan praktik dilakukan didalam kelas
yang kadang-kadang hasilnya kurang memuaskan karena kurangnya peralatan
yang mendukung seperti aliran listrik yang sangat minim ditiap-tiap kelas,
malah ada beberapa kelas yang memang tidak ada aliran listrik sama sekali.
Ruang kepala sekolah berukuran (41,5)m2 terdapat di dalam ruang guru
yang mana ruang kepala sekolah hanya dibatasi oleh sekat dari lemari buku
sebagai pembatas, ruang kepala sekolah dilengkapi dengan 1 pasang meja dan

6
kursi, 1 set kursi tamu, dan tidak memiliki pendingin udara, karena ruangan
kepala sekolah yang sangat sempit dan jika kepala sekolah menerima tamu
maka dibawa ke ruang guru yang berada diruang yang sama.
Ruang tenaga administrasi/operator sekolah berukuran ( 4 x 1,5 ) m2
terdapat 2 pasang meja dan kursi, 1 set laptop yang dilengkapi dengan printer,
dan 1 buah lemari adminuistrasi, jaringan internet tidak terlalu bagus karena
hanya mengandalkan sinyal yang berasal dari tower yang dibangun di desa
Pagar Puding.
Sarana dan prasana sekolah lainnya yang belum dimiliki tetapi sangat
diperlukan adalah ruang kepala sekolah yang layak, ruang tenaga
administrasi/OPS yang layak, ruang UKS, kantin sesuai standar/kantin
kejujuran, mushallah, sumur/air yang sesuai standar dan gudang. sarana dan
prasarana lainnya yang dimiliki adalah jamban (WC) guru, jamban(WC) siswa
tidak ada, jika siswa mau BAB maka siswa minta izin pulang ke rumah atau
menumpang pada keluarga/tetangga yang rumahnya berdekatan dengan lokasi
sekolah.

6. Standar Pengelolaan
Visi dan misi serta tujuan pendidikan SD Negeri NO 97/VIII Pagar Puding
sudah disosialisasikan kepada warga sekolah, masyarakat ataupun pemangku
kepentingan melalui beberapa cara diantaranya menuliskannya pada sebuah
spanduk yang dipajang/gantung pada tembok/dinding pada dinduing ruangan
guru dan jelas terlihat.
Rencana kerja sekolah (RKS), rencana kerja tahunan (RKT) ataupun
rencana kerja jangka menengah (RKJM) tidak disosialisasikan kepada warga
sekolah. Demikian pula dengan rencana kegiatan dan anggaran sekolah
(RKAS) belum disosialisasikan kepada warga sekolah. Sekolah melakukan
pengisian EDS namun tidak dilakukan secara berkelanjutan, hanya mengkopi
paste dari EDS yang tahun sebelumnya sehingga RKAS yang disusun masih
mengacu pada cara lama namun sudah mengelompokkan ke dalam delapan
standar.

7
Kegiatan supervisi Yang dilakukan oleh kepala sekolah belum
dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan sehingga masih sulit untuk
mengukur dan menilai kinerja untuk melakukan perbaikan-perbaikan terutama
dalam peningkatan hasil belajar siswa.
Pengumpulan dan penggunaan data sudah menggunakan sistem informasi
berbasis ICT program office. Sebagian data dan informasi sekolah dapat
diakses melalui telepon, grup WhatsApp(wa) dengan nama Grup SD …..yang
dibuat oleh kepala sekolah dan semua guru sudah bergabung juga digrup wa
KKG Rayon V.

7. Standar Pembiayaan
SD Negeri …../VIII……Kecamatan Tebo Ulu Kabupaten Tebo
mempunyai RKAS yang disusun oleh kepala sekolah, tidak melibatkan guru
dan warga sekolah. Penyusunan RKAS belum melibatkan secara langsung
pihak pemangku kepentingan yang relevan, namun demikian tetap
mempertimbangkan usulan-usulannya, komite sekolah belum dilibatkan secara
langsung dan belum diberdayakan untuk membantu pembiayaan sekolah.
Sumber keuangan sekolah masih tergantung pada bantuan pemerintah
berupa dana BOS APBN. Sekolah belum mampu untuk mencari sumber
keuangan lain misalnya dengan membangun kerja sama yang saling
menguntungkan dengan dunia usaha atau industri.
Penyusunan rencana keuangan sekolah belum dilakukan secara
transparan, efisien dan akuntabel. Laporan keuangan sekolah hanya ditujukan
kepada pemerintah sebagai pemberi dana.

8. Standar Penilaian Pendidikan


Sebagian guru mata pelajaran sudah menyusun perencanaan penilaian
berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. KKM yang telah ditetapkan
oleh masing-masing guru mata pelajaran dan diinformasikan oleh sebagian guru
kepada siswa diawal pertemuan tatap muka dan sebagiannya menginformasikan
KKM sebelum pelaksanaan setiap ulangan harian.

8
Guru melaksanakan penilaian melalui pelaksanaan ulangan harian,
pemberian tugas/PR, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,
kenaikan kelas, ujian sekolah dan ujian sekolah berstandar nasional. Penilaian
melalui ulangan harian dilaksanakan sebagian guru berdasarkan rencana yang telah
dibuat.
Hasil penilaian sebagian guru pada pelaksanaan ulangan harian ataupun
tugas-tugas pekerjaan rumah ditambahkan informasi berupa komentar dan masukan
untuk perbaikan. Setiap guru menyampaikan hasil penilaian sikap dan akademik
siswa kepada kepala sekolah untuk diarsipkan dan menjadi kajian bagi sekolah.
Hasil penilaian dijadikan dasar bagi sebagian guru sebagai koreksi untuk
melakukan perbaikan pembelajaran berikutnya.

Kondisi sosial budaya Sekolah Dasar Negeri …../VIII…… Kecamatan Tebo


Ulu Kabupaten Tebo yang beralamat di Jln. Padang Lamo Kec. Tebo Ulu Kab. Tebo
berada ditengah lingkungan yang beraneka ragam baik dari segi ekonomi, latar
belakang pendidikan maupun asal daerah, sehingga peserta didikpun berasal dari
keluarga yang beraneka ragam yaitu ada yang dari pedagang besar , pedagang kaki
lima, petani, buruh, pegawai negeri, sehingga keadaan peserta didik sangatlah
beragam, namun sebagian besar pekerjaan orang tua pesrta didik adalah sebagai
petani karet malah ditengah-tengah lokasi sekolah dimanfaatkan sebagai jalan bagi
masyarakat untuk sarana menuju lahan perkebunan mereka masing-masing. Sekolah
Dasar Negeri …./VIII…..Kecamatan Tebo Ulu Kabupaten Tebo dalam penggunaan
dana BOS untuk pengembangan pembelajaran dan ekstrakurikuler, PPDB,
pengadaan bahan habis pakai, kegiatan ujian, perawatan sekolah, honor guru
komite, membantu siswa miskin, pembiayaan, pengelolaan BOS dan pembelian
perangkat computer sesuai dengan petunjuk teknis penggunaan dana BOS. Sebagai
mitra masyarakat sekolah belum maksimal memberdayakan komite sekolah untuk
meningkatkan mutu sekolah ini dikarenakan masyarakat enggan untuk terlalu
terlibat dalam kegiatan di sekolah. Selain itu kantin sekolah juga memberikan
kontribusi pada sekolah untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

9
B. Landasan Hukum dan Landasan Operasional
Kurikulum SD Negeri ..../VIII.......Kecamatan Tebo Ulu Kabupaten Tebo
adalah kurikulum yang dikembangkan dengan berlandaskan pada 2(dua) landasan
yaitu landasan hukum dan landasan operasional, kedua landasan tersebut akan
dijelaskan dibawah ini.
1. Landasan Hukum
Peraturan yang mengamanatkan dan mengatur keharusan sekolah
menyusun/mengembangkan KTSP adalah :
a. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
c. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2006 tentang
Pelaksanaan Permendiknas No.22 dan No. 23 Tahun 2006.
d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 06 tahun 2007 tanggal 13
Februari 2007 tentang perubahan Permendiknas No.24 Tahun 2006.
e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007 tanggal 23 Mei
2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.
f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 tanggal 20 Juni
2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
g. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2007 tanggal 28 Juni
2007 tentang Standar Sarana Prasarana.
h. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
i. Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) Tahun Pelajaran 2018- 2019

a. Landasan Operasional
Peraturan-peraturan yang dirujuk terkait hal-hal yang bersifat
ketetapan ataupun hal-hal tekhnis tentang SKL, SI, Standar Proses dan

10
Standar Penilaian, serta ketentuan Mulok serta kekhasan satuan
pendidikan adalah:
1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2006 tentang standar isi pendidikan dasar dan menengah.
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan pendidikan dasar dan
menengah.
3. Peraturan menteri pendidikan nasional Republik Indonesia Nomor 24
tahun 2006 tentang pelaksanaan peraturan menteri Pendidikan nasional
Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan
dasar dan menengah dan peraturan menteri pendidikan nasional no 23
tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah.
4. Peraturan menteri pendidikan Nasional republik Indonesia nomor 6
tahun 2007 tentang perubahan peraturan menteri pendidikan nasional
nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan peraturan menteri
pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar isi untuk
Satuan Pendidikan dasar dan menengah dan peraturan menteri
pendidikan nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan menengah.
5. Peraturan menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan pendidikan
Dasar dan Menengah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah.

11
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan
Menengah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran pada kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SD/MI atau 53 Tahun2018 untuk SMP/MTS/Paket B
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks pelajaran dan Buku
Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 81 Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.....
tentang Literasi.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.....
tentang PPK
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.....
tentang Pramuka.
16. Permendikbud-permendikbud yang lainnya yang berhubungan dengan
kurikulum 2013
17. Surat keputusan Bupati 370 tahun 2019 tentang Mulok/PLH.

C. Tujuan
1. Tujuan Pengembangan KTSP 2006
Tujuan Pengembangan KTSP 2006 ini, untuk memberikan acuan kepada kepala
sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya yang ada di sekolah dalam
mengembangkan program-program yang akan dilaksanakan.

12
Selain itu, KTSP disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta
didik untuk :
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
b. Belajar memahami dan menghayati,
c. Belajar mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
d. Belajar hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
e. Belajar membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

2. Tujuan Pengembangan KTSP 2013


Tujuan Pengembangan KTSP 2013 disusun agar sekolah memiliki pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar Nasional
Pendidikan (SNP) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Oleh
sebab itu pengembangan KTSP 2013 memperhatikan unsur-unsur sebagai
berikut :
a. Peningkatan Iman Dan Takwa Serta Akhlak Mulia . Keimanan dan
ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian
peserta didik secara utuh yang disusun memungkinkan semua mata pelajaran
dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia. Khusus
untuk peningkatan keimanan dan ketakwaan ini dilaksanakan juga program
pendalaman agama Islam yang diisi dengan kegiatan pengajian, akhlak dan
budi pekerti, kegiatan IMTAQ dan IPTEK.

Selain itu peringatan hari-hari besar keagamaan dilaksanakan dengan


mengundang penceramah yang kompeten atau memanfaatkan warga sekolah
juga melaksanakan qurban dan bantuan sosial terhadap warga sekitar
sekolah yang kurang mampu dengan anggaran dari infak warga sekolah.

b. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat


perkembangan dan kemampuan peserta didik. Kurikulum disusun dengan
memperhatikan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual,
emosional, spiritual, dan kinestetik peserta didik agar dapat berkembang

13
secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya yang mencakup
domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
c. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan Kabupaten
Tebo memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman
karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum memuat keragaman
tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi bagi
pengembangan daerah, terutama dalam bidang seni dan peduli lingkungan,
serta keterampilan sesuai dengan tuntutan Kompetensi Dasar pada mata
pelajaran Prakarya.
d. Tuntutan melanjutkan harus memuat kecakapan hidup untuk membekali
peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di antaranya
ialah program Mulok atau PBKL yang terintegrasi dalam mata pelajaran.
e. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dikembangkan secara
berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni, serta perubahan kurikulum yang berlaku.
f. Agama dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan umat
beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan
sekolahsesuai dengan Kompetensi Inti yang diharapkan.
g. Dinamika perkembangan global dikembangkan agar peserta didik mampu
bersaing baik local maupun secara nasional dan dapat hidup berdampingan
dengan orang laindengan membekali peserta didik dengan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan tingkat perkembangannya,
agar mereka mampu mengembangkannya secara mandiri di dunia
nyata/kehidupan sehari-hari.
h. Penerapan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik, penilaian
autentik, dan tematik terpadu dengan mancakup domain sikap, pengetahuan,
dan keterampilan
i. Pengembangan kegiatan ekstra kurikuler yang dapat mengembangkan
potensi diri peserta didik, serta pengembangan kegiatan pramuka sebagai
ekstra kurikuler wajib yang harus diikuti.

14
j. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan dikembangkan mendorong
wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat
keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
k. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan
menunjang kelestarian keragaman budaya.
l. Kesetaraan Gender diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan dan
mendorong tumbuhkembangnya kesetaraan gender.
m. Karakteristik satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan visi, misi,
tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan
n. Integrasi Nilai-nilai Karakter Bangsa dikembangkan dengan
mengitegrasikan nilai-nilai karakter bangsa dalam dokumen dan
implementasinya baik dalam pembelajaran di kelas maupun dalam
kehidupan sekolah ataupun dalam lingkungan kehidupan di luar sekolah.

15

Anda mungkin juga menyukai