Anda di halaman 1dari 9

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP,KARAKTERISTIK GURU, KELAS, PELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP.

Di susun Sebagai Pemenuhan Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Kelas Rangkap Dosen Pengampu : Zakat Soeryo Admojo, S.Pd, M.Pd.

Disusun oleh : kelompok 9 Wulan Tyas W. Destika Umi F. Giri Handoko 1152000379 1152000390 1152000 PGSD 5J

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS VETERAN BANTARA SUKOHARJO 2013

PENDAHULUAN
Latar Belakang Karakteristik siswa menurut Degeng (1991:6) adalah aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa yang telah dimilikinya. Menganalisis karakteristik siswa dimaksudkan untuk mengetahui ciri-ciri perseorangan siswa. Hasil dari kegiatan ini akan berupa daftar yang memuat pengelompokkan karakteristik siswa, sebagai pijakan untuk mempreskripsikan metode yang optimal untuk mencapai hasil belajar tertentu. Karakteristik siswa sebagai salah satu variabel dalam domain desain pembelajaran akan memberikan dampak terhadap keefektifan belajar. Selama ini teori-teori dan prinsip-prinsip pembelajaran yang dikembangkan di Indonesia lebih berpijak pada karakteristik siswa di mana teori itu dikembangkan, lebih khusus lagi adalah karakteristik siswa di negara-negara Barat terutama di Amerika Serikat (Degeng, 1991). Adopsi teori-teori dan prinsip-prinsip pembelajaran oleh perancang pembelajaran di Indonesia sering kali menemui kegagalan. Ini dimungkinkan oleh dasar pijakan yang berbeda atau variabel kondisional yang berbeda dengan kondisi di mana pembelajaran dilakukan. Variabel yang berhubungan dengan karakteristik siswa dan budayanya penting dijadikan pijakan

pengembangan program-program pembelajaran di Indonesia. Secara jelas dapat dikatakan bahwa karakteristik siswa termasuk dalam variabel kondisi pembelajaran. Sebagai variabel kondisi, berarti karakteristik siswa harus diterima apa adanya dan dijadikan pijakan kerja dalam mengembangkan desain pembelajaran. Klasifikasi variabel-variabel pembelajaran seperti dijelaskan di atas dapat dijadikan pedoman bagi guru dan para perancang atau teknolog pembelajaran dalam memformulasikan langkah-langkah mendesain pembelajaran. Langkahlangkah tersebut adalah: (1) melakukan analisis tujuan dan karakteristik materi pembelajaran, (2) menganalisis sumber-sumber belajar (kendala), (3) melakukan analisis karakteristik siswa, (4) menetapkan tujuan belajar dan isi pembelajaran, (5) menetapkan strategi pengorganisasian isi pembelajaran, (6) menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran, (7) menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran, (8) mengembangkan prosedur pengukuran hasil pembelajaran. Kedelapan langkah ini apabila didiagramkan akan terlihat sebagai berikut.
Banyak guru yang merasa enggan dan putus asa merubah gaya mengajarnya dengan sesuatu yang baru dan berbeda, untuk itu perlu ditetapkan prioritas dalam pengembangan guru dengan sesutau yang

baru tentang bagaimana mengajar dengan keragaman dalam tingkatan umur, jenis kelamin, sikap dan kemampuan anak. Disisi lain keuntungan yang dapat diambil oleh siswa dengan menggunakan model kelas rangkap adalah bagi siswa yang lebih tua ada proses pengukuran dari keterampilan yang dimilikinya, bagimana bergaul dengan siswa yang lebih muda, toleransi dengan berbagai tingkatan umur, jenis kelamin dan keterampilan. Bagi siswa yang lebih muda dapat belajar bagaimana bersikap terhadap orang yang lebih tua, bekerja sama dengan siswa yang sikap dan umurnya lebih tua, dan mampu menempatkan diri dalam lingkungan yang berbeda.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas:

1. Apa saja karakteristik umum pembelajaran kelas rangkap ? 2. Bagaimana karakteristik guru, kelas, pelajaran di dalam pembelajaran kelas rangkap? 3. Bagaimana karakteristik pembelajaran kelas rangkap dengan menggunakan PAKEM?

Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini antara lain sebagai berikut:

Untuk mengidentifikasi karakteristik umum dari pembelajaran kelas rangkap Untuk mengidentifikasi karakteristik guru, kelas, pelajaran di dalam pembelajaran kelas rangkap. Untuk mengetahui karakteristik pembelajaran kelas rangkap dengan menggunakan PAKEM.

PEMBAHASAN

Karakteristik Umum Pembelajaran Kelas Rangkap/multigrade 1. Kelas rangkap merupakan gabungan dari beberapa siswa yang berasal dari dua/tiga tingkat

yang berbeda, dengan satu guru di dalam ruang kelas yang sama dan berlangsung selama 1 tahun ajaran penuh. 2. Kelas rangkap merupakan gabungan dari beberapa tingkat kelas yang berdekatan, misalnya kelas 1 dan 2, 3 dan 4 atau 5 dan 6. 3. Di dalam kelas rangkap, terjadi penggabungansiswa yang memiliki usia dan kemampuan yang berbeda. 4. Di dalam kelas rangkap, siswa belajar bersama-sama dengan satu guru, meskipun mereka memiliki usia dan perkembangan yang berbeda/keterampilan dan kemampuan belajarnya tidak sama. 5. Agar perencanaan matang, sebaiknya satu kelas rangkap dipegang oleh guru yang sama untuk 2 tahun ajaran. 6. Kelas rangkap bukanlah merupakan penggabungan dua tingkat kelas yang memiliki pemisahan program di dalam satu ruang kelas dan bukan pula dua kelas yang duduknya terpisah satu sama lain. 7. Di dalam kelas rangkap, guru tidak mengajar dua kelas terpisah secara bergantian dengan program yang berbeda. Sekolah- sekolah yang memiliki jumlah siswa yang kurang memadai seringkali akan digabung menjadi satu. Namun hal ini sulit dilakukan apabila lokasi sekolah satu dengan yang lain berjauhan. Jalan keluar yang dapat diambil adalah dengan membuat kelas rangkap yaitu dengan menggabungkan beberapa tingkat kelas menjadi satu.

Karakteristik pembelajaran PKR Proses pembelajaran yang baik adalah proses pembelajaran yang efektif yang menurut Karweit (1987) ditandai oleh 3 hal sebagai berikut: 1. 2. 3. Sebagian terbesar dari waktu yang tersedia benar-benar digunakan untuk belajar siswa Kualitas pembelajaran guru sangat memadai Sebagian terbesar atau seluruh siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar

Terdapat lima karateristik PKR, antara lain : 1. Karakteristik PKR dari segi guru ( One Teacher School ) Pembelajaran Kelas Rangkap adalah suatu bentuk pembelajaran yang mensyaratkan seorang guru mengajar dalam satu ruangan kelas atau lebih, dalam saat yang sama, dan menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda (IG.AK.Wardhani, 1998 Terdapat seorang guru dalam kelas PKR yang mengajar lebih dari satu tingkatan kelas. Hal yang perlu diperhatikan dalam PKR adalah guru tidak mengajar dua kelas terpisah secara bergantian dengan program yang berbeda. Selain itu, guru harus pandai memilih strategi pembelajaran karena strategi pembelajaran yang dipilih oleh guru harus disesuaikan dengan banyaknya jumlah murid dan dengan menggunakan kombinasi berbagai metode pembelajaran. Kondisi kelas rangkap mengharuskan guru untuk selalu

menggunakan strategi mengajar yang berbeda sesuai dengan kondisi siswa yang diasuhnya yang terdiri atas tingkat kelas yang berbeda agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dan potensi siswa dapat berkembang maksimal.

2.

Karakteristik PKR dari segi siswa ( Multi Ability/Multi Grade) Dalam kelas PKR terdapat lebih dari satu tingkatan kelas anak. Siswa dalam kelas PKR

mempunyai perbedaan usia, kemampuan, dan minat. di dalam kelas rangkap, siswa belajar bersama-

sama dengan satu guru, meskipun mereka memiliki usia dan perkembangan yang berbeda/keterampilan dan kemampuan belajarnya tidak sama. Pembelajaran Kelas Rangkap
merupakan model pembelajaran dengan mencampur beberapa siswa yang terdiri dari dua atau tiga tingkatan kelas dalam satu kelas dan pembelajaran diberikan oleh satu guru saja untuk beberapa waktu. Pembelajaran kelas rangkap sangat menekankan dua hal utama, yaitu kelas digabung secara terintegrasi

dan pembelajaran terpusat pada siswa sehingga guru tidak perlu berlari-lari antara dua ruang kelas untuk mengajar dua tingkatan kelas yang berbeda dengan program yang berbeda. Namun murid dari dua kelas bekerja secara sendiri-sendiri di ruangan yang sama, masing-masing duduk di sisi ruang kelas yang berlainan dan diajarkan program yang berbeda oleh satu guru. 3. Karakteristik PKR dari segi mata pelajaran ( Multi Level Teaching) Pembelajaran dilakukan secara tematik yaitu mata pelajaran setiap kelas digabung dengan

membentuk model pembelajaran tematik yang memperhatikan aspek-aspek penting lainnya.


namun untuk kompetensi kompetensi tertentu yang tidak dapat diikat dengan tema tetap diajarkan secara terpisah. 4. Karakteristik PKR dari segi interaksi edukatif (Educational Interaction) Dalam PKR interaksi edukatif dapat tercipta melalui model PBMKS (Proses Belajar Melalui Kerjasama). Murid dapat memupuk rasa kerja sama dan saling membantu serta dapat bertukar informasi dan pengetahuan yang dimiliki. Selain itu, murid juga dapat berdiskusi untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Guru mengajar dengan kreatifitas yang tinggi, yang menciptakan suasana

kelas yang kondusif dan nyaman. Guru mengelolah kelas dengan pengaturan tempat duduk yang berbeda. agar perencanaan matang, sebaiknya satu kelas rangkap dipegang oleh guru yang sama untuk 2 tahun ajaran. kelas rangkap bukanlah merupakan penggabungan dua tingkat kelas yang memiliki pemisahan program di dalam satu ruang kelas dan bukan pula dua kelas yang duduknya terpisah satu sama lain.

5.

Karakreristik PKR dari segi lingkungan belajar (Learning Environment)

Salah satu prinsip PKR adalah memanfaatkan sumber belajar secara optimal. Dari segi
lingkungan belajar guru harus kreatif dan inovatif dalam menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan dapat memotivasi siswa dalam belajar, yaitu dengan cara menata ruang kelas dengan rapi seperti letak meja, kursi, papan tulis, sumber belajar, tempat penyimpangan bahan dan alat serta pajangan kelas. Guru juga harus memanfaatkan hasil karya murid dengan cara dipajang di ruang kelas karena hal ini dapat meningkatkan karsa dan karya murid.Oleh karena sumber belajar sangat terbatas

maka kita sebagai guru dituntut untuk selalu kreatif menciptakan berbagai sumber sehingga dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran.

Karakteristik Lingkungan belajar dalam PKR yaitu, sekolah dan lingkungan sekolah itu sendiri sebagai sumber belajar, termasuk guru. Lingkungan sekolah, seperti perpustakaan, kebun sekolah dapat dijadikan sebagai sumber belajar.

Pembelajaran kelas rangkap dengan menggunakan PAKEM. Pakem adalah suatu pendekatan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Di dalam kelas, kita dapat melihat apakah guru sudah melaksanakan pakem/tidak dengan melihat beberapa ciri-cirinya sebagai berikut: Siswa terlibat dalam beberapa kegiatan. Belajar melalui berbuat (learning by doing) Guru menggunakan berbagai cara dalam mengajar. Guru mengatur kelas sesuai dengan kebutuhan. Siswa aktif dalam belajar. Guru sebagai fasilitator. Guru sebagai motivator.

Strategi pembelajaran di dalam kelas rangkap tidak jauh berbeda dengan kelas biasa, hanya saja memerlukan program yang disatukan untuk ke dua tingkat kelas dan guru harus memiliki manajemen kelas yang baik.

PENUTUP
Kesimpulan Karakteristik pembelajaran kelas rangkap terdiri dari 5 karakteristik antara lain: Karakteristik PKR dari segi guru ( One Teacher School ) Karakteristik PKR dari segi siswa ( Multi Ability/Multi Grade) Karakteristik PKR dari segi mata pelajaran ( Multi Level Teaching) Karakteristik PKR dari segi interaksi edukatif (Educational Interaction) Karakreristik PKR dari segi lingkungan belajar (Learning Environment)

Strategi pembelajaran kelas rangkap dengan menggunakan PAKEM tidak jauh berbeda dengan kelas biasa, hanya saja memerlukan program yang disatukan untuk ke dua tingkat kelas dan guru harus memiliki manajemen kelas yang baik. Saran Masih banyak praktik-praktik pembelajaran yang kurang memperhatikan karakteristik siswa. Kegiatan pembelajaran semata-mata hanya untuk menyelesaikan program-program yang tertuang di dalam kurikulum. Ciri-ciri kepribadian siswa tidak dijadikan pijakan dalam pembelajaran. Akibatnya, siswa mengalamai kesulitan belajar, mereka merasa stress, bahkan timbul kebencian terhadap pelajaran yang dipelajarinya. Kondisi demikian sebagai penyebab rendahnya kualitas dan kuantitas proses serta hasil belajar siswa. Guna meningkatkan kualitas pembelajaran, para peneliti di bidang pembelajaran serta para perancang pembelajaran perlu menjadikan karakteristik siswa dan budayanya sebagai pijakan dalam mengembangkan prinsip-prinsip dan program-program pembelajaran. Sebab, upaya apapun yang dipilih dan dilakukan oleh guru dan perancang pembelajaran jika tidak bertumpu pada karakteristik perseorangan siswa sebagai subyek belajar, maka pembelajaran yang dikembangkannya tidak akan ada maknanya bagi siswa.

DAFTAR PUSTAKA

http://vkkanamekuran01.blogspot.com/2013/07/karakteristik-pkr.html Diunduh pada rabu, 25 september 2013 pukul 13:50 http://chaerulhatami.blogspot.com/2013/04/karakteristik-pembelajaran-kelas-rangkap.html Diunduh pada rabu, 25 september 2013 pukul 14:40

Asri Budiningsih, dkk. 1996. Pengembangan Media Kotak Unit Pelajaran (KIT) IPA bagi Siswa-siswa SD.(Program Vucer). Jakarta: DPPM Dirjen Dikti.

Anda mungkin juga menyukai