PENDAHULUAN
A. Rasional
1. Hasil Evaluasi KTSP Tahun Sebelumnya
SMKN 1 Silaut merupakan unit sekolah baru dan baru memiliki siswa pada
kelas X. Dokumen KTSP mulai disusun pada tahun pelajaran 2019/2010 jadi
belum memiliki dokumen KTSP tahun sebelumnya.
1
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan tersusunnya
kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah,
mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, serta berpedoman
pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP).
Berdasarkan Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan dan Panduan yang
dikeluarkan BNSP, setiap satuan pendidikan harus dapat menyiapkan kurikulum
yang akan digunakan sebagai kurikulum operasional. Termasuk dalam hal ini
adalah SMKN 1 Silaut. Untuk pedoman pelaksanaan proses pembelajarn, maka
SMKN 1 Silaut harus mempunyai kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Menurut UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 Butir 19, menyatakan
bahwa : Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Kurikulum, pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan
dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan
peserta didik. (UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab X Pasal 36 Butir 2) Kurikulum
pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh
setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah dibawah
koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen Agama
Kabupaten/ Kota untuk pendidikan dasar dan propinsi untuk pendidikan
menengah (UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab X Pasal 38 ayat 2)
Kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan
peserta didik. Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah,
mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya
berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan,
penjelasan ini sesuai dengan pasal 17 ayat 1 dan 2, Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005.
2
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan. (PP 19/2005 Bab I Pasal 1 butir 15)
Berdasarkan aturan tersebut, maka :
3
- Banyak sedikitnya jumlah siswa dan beragamnya intake siswa
menuntut sekolah harus mampu menyajikan kurikulum yang
relevan untuk memenuhi kebutuhan masing masing siswa.
- Minat siswa
Minat siswa akan berbeda dari tahun ke tahun, minat ini secara
tidak langsung dipengaruhi oleh lingkungan siswa dan kebutuhan
dunia usaha dan industri. Nah, muatan kurikulum harus dapat
mendorong dan mengembangkan minat yang posisitf dan
mengarahkan minat minat yang kurang sesuai dengan potensi
siswa.
b. Pendidik
Betapapun sempurnanya muatan kurikulkum jika tidak dimbangi oleh
potensi tenaga pendidik maka tetap saja tidak akan membawa hasil.
Karena yang akan menjadi motor penggerak kurikulum adalah
tenaga pendidik. Maka tenaga pendidik yang berkompeten akan
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan sebuah kurikulum
c. Tenaga kependidikan
Tenaga kependidikan cukup menentukan dalam pengembangan
kurikulum Karena tenaga kependidikan adalah membantu
melancarkan tugas pendidik, bertanggung jawab terhadap lalu lintas
data sekolah
d. Sarana Prasarana
Keberadaan sarana dan prasarana sekolah juga mempengaruhi
mutu kurikulum, karena mutu kurikulum berkaitan dengan proses
pembelajaran, proses pembelajaran dipengaruhi oleh ketersedian
sarana dan prasarana.
4
yang menunjang proses belajar mengajar dan pembayaran dan
kegiatan kegiatan proses belajar mengajar
5
2. Tuntutan pengguna lulusan SMK (PT / DUDI ) terhadap kompetensi
lulusan yang semakin tinggi dan kompleks (Paradigma perubahan
kompetensi lulusan )
Komponen eksternal lainnya yang mempengaruhi perkembangan
kurikulum adalah permintaan pasar (persyaratan dari perguruan tinggi
dan dunia kerja/Dunia usaha). Akibat dari kebutuhan pemenuhan
kualifikasi dunia kerja ini adalah munculnya kegiatan penerbitan paspor
kompetensi untuk setiap naik tingkat dan sertifikasi konpetensi untuk
siswa lebih ditingkatkan mutunya yaitu dengan melibatkan lembaga
sertifikasi Profesi (LSP)
Hal ini juga diperkuat dengan sudah disepakatinya kerjasama Negara
Negara Asean di bidang ekonomi (MEA). Di mana ini menuntut setiap
Negara yang tergabung dalam kesepakatan tersebut harus mampu
menyiapkan tenaga poduktif yang siap bersaing. Tentu saja ini
merupakan tantangan bagi SMK yang notabene bertugas menyiapkan
siswa untuk bekerja. Maka SMKN 1 Silaut harus terlibat dalam
penyiapan tenaga terampil tersebut.
4. Dukungan lingkungan
Dukungan dari lingkungan juga mempengaruhi muatan kurikulum. Pada
lingkungan yang mendukung segala potensi yang ada di sekolah akan
dapat berkembang dengan baik. Sebaliknya Jika lingkungan tidak
6
mendukung maka hambatan dalam pelaksanaan muatan kurikulum
akan sangat memberatkan sekolah. Lingkungan SMKN 1 Silaut sampai
saat ini masih kondusif dan cukup mendukung dalam pengembangan
potensi sekolah.
7
standar menggunakan sistem paket dan model kurikulum tingkat satuan
pendidikan kategori mandiri menggunakan sistem kredit semester.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk jenis kejuruan terdiri atas;
kelompok mata pelajaran muatan nasional (Pendidikan Agama dan Budi Pekerti,
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika,
Sejarah Indonesia, Bahasa Inggris), kelompok mata pelajaran kewilayahan (Seni
Budaya, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan), kelompok mata pelajaran
peminatan kejuruan terdiri dari: C1. Dasar Bidang Keahlian (Simulasi dan
Komunikasi Digital, Fisika,Kimia), C1. Dasar Program Keahlian (Gambar Teknik
Mesin, Dasar Teknik Mesin, Teknologi Mekanik, Mekanika Teknik, dan Elemen
Mesin), C3. Kompetensi Keahlian (Teknik Pengelasan Oksi-asetelin, Teknik
Pengelasan Busur Manual, Teknik Pengelasan Gas Metal, Teknik Pengelasan
Gas Tungsten, Produk Kreatif dan Kewirausahaan).
Kalender pendidikan/kalender akademik sekolah menengah kejuruan
mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif, dan hari libur. Hari libur berbentuk jeda tengah semester, jeda antar
semester, hari libur nasional dan hari libur keagamaan.
8
Belum sempurnanya format silabus dan RPP yang dipakai
A.1. 3. Solusi untuk mengatasi masalah yang belum tercapai pada TP 2018-
2019
9
Pelaksanaan proses pembelajaran harus memperhatikan jumlah maksimal
peserta didik per kelas dan beban mengajar maksimal per pendidik, rasio
maksimal buku teks pelajaran setiap peserta didik, dan rasio maksimal jumlah
peserta didik setiap pendidik. Pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan
dengan mengembangkan budaya membaca dan menulis. Penilaian hasil
pembelajaran menggunakan berbagai teknik penilaian sesuai dengan kompetensi
dasar yang harus dikuasai. Teknik penilaian dapat berupa tes tertulis, observasi,
tes praktek, dan penugasan perseorangan atau kelompok. Untuk mata pelajaran
selain kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, teknik penilaian
observasi secara individual sekurang-kurangnya dilaksanakan satu kali dalam
satu semester. Pengawasan proses pembelajaran meliputi pemantauan, supervisi,
evaluasi, pelaporan, dan pengambilan langkah tindak lanjut yang diperlukan.
10
penilaian yang belum dilakukan, seperti belum adanya pembuatan
soal yang diawali dengan pembuatan kisi kisi soal. Hal ini terjadi
karena kurangnya kemauan dan kemampuan pendidik dalam
melaksanakan proses pembelajaran sebagaimana yang diharapkan
dalam standar proses
Pengawasan proses pembelajaran seperti pemantauan, supervisi,
evaluasi, pelaporan, belum seutuhnya digunakan sebagai
pengambilan langkah tindak lanjut yang diperlukan.
A.2.3. Solusi untuk mengatasi masalah yang belum tercapai pada TP 2018-
2019
11
terhadap ketua – ketua Kompetensi keahlian yang bertanggung
Jawab terhadap ada dan terlaksananya kurikulum sesuai dengan
Standar Proses pendidikan
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. Berarti peserta
didik memperoleh nilai kepribadian minimal B (baik) atau telah dinyatakan
kompeten untuk mata pelajaran kompetensi normatif.
c. Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi; Berarti telah mengikuti ujian sekolah dan dinyatakan lulus atau
kompeten untuk mata pelajaran yang diujikan. Program produktif tidak
menjadi bagian dari ujian sekolah. Pelaksanaan ujian sekolah mengikuti
ketentuan Permendiknas dan POS yang diterbitkan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP).
12
d. Lulus Ujian Nasional untuk mata pelajaran yang diujikan (Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Matematika, dan Ujian Kompetensi Keahlian). Pelaksanaan
Ujian Nasional mengikuti Permendiknas yang dikeluarkan setiap tahun oleh
Depdiknas dan POS yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).
13
A.4. Standar Pengelolaan
A.4.1 Kondisi Ideal Standar pengelolaan
Standar pengelolaan adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi,
atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
Pengelolaan satuan pendidikan pada sekolah menengah kejuruan menerapkan
manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan,
partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.
14
8) Kode etik hubungan antara sesama warga di dalam lingkungan satuan
pendidikan dan hubungan antara warga satuan pendidikan dengan
masyarakat;
9) Biaya operasional satuan pendidikan.
Pedoman butir 1), 2), 4), 5), 6), dan 8) diputuskan oleh rapat dewan
pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah. Pedoman butir 3) dan 9) diputuskan
oleh komite sekolah dan ditetapkan oleh kepala sekolah. Pedoman butir 7)
ditetapkan oleh kepala sekolah setelah mempertimbangkan masukan dari rapat
dewan pendidik dan komite sekolah.
Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang
merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan
pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun. Rencana kerja tahunan meliputi :
16
A.4.2. Kondisi Real Standar Pengelolaan TP 2018-2019
Dalam hal pengelolaan sekolah pada tingkat program studi keahlian atau
jurusan belum terlaksana menurut standar pengelolaan. Program studi keahlian
belum menyusun rencana kerja tahunan secara berkesinambungan setiap
tahunnya. Pendidik belum melaksanakan laporan kinerja secara periodik maupun
insidental. Mekanisme kerja untuk pencapaian tujuan belum terkoordinasi dengan
baik.
18
A.5. Standar Penilaian
A.5.1. Kondisi Ideal Standar penilaian
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar
peserta didik. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan menengah kejuruan
terdiri atas :
Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan
melalui :
19
2) ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta
didik.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan menilai
pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran. Penilaian
hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai semua mata
pelajaran pada kelompok mata pelajaran muatan nasional (Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa
Indonesia, Matematika, Sejarah Indonesia, Bahasa Inggris), kelompok mata
pelajaran kewilayahan (Seni Budaya, Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan), kelompok mata pelajaran peminatan kejuruan terdiri dari: C1. Dasar
Bidang Keahlian (Simulasi dan Komunikasi Digital, Fisika,Kimia), C1. Dasar
Program Keahlian (Gambar Teknik Mesin, Dasar Teknik Mesin, Teknologi
Mekanik, Mekanika Teknik, dan Elemen Mesin), C3. Kompetensi Keahlian (Teknik
Pengelasan Oksi-asetelin, Teknik Pengelasan Busur Manual, Teknik Pengelasan
Gas Metal, Teknik Pengelasan Gas Tungsten, Produk Kreatif dan
Kewirausahaan). Penilaian akhir mempertimbangkan hasil penilaian peserta didik
oleh pendidik. Penilaian hasil belajar untuk semua mata pelajaran pada kelompok
ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan melalui ujian sekolah untuk
menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Untuk dapat
mengikuti ujian sekolah peserta didik harus mendapatkan nilai yang sama atau
lebih besar dari nilai batas ambang kompetensi yang dirumuskan oleh BSNP,
pada kelompok mata pelajaran muatan nasional dan kelompok mata pelajaran
muatan kewilayahan. Ketentuan mengenai penilaian akhir dan ujian sekolah diatur
lebih lanjut dengan Peraturan Menteri berdasarkan usulan BSNP.
Penilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian
kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok
mata pelajaran ilmu pengetahuan teknologi dan dilakukan dalam bentuk ujian
nasional. Ujian nasional dilakukan secara obyektif, berkeadilan, dan akuntabel.
Ujian nasional diadakan sekurang-kurangnya satu kali dan sebanyak-banyaknya
dua kali dalam satu tahun pelajaran. Pemerintah menugaskan BSNP untuk
menyelenggarakan ujian nasional yang diikuti peserta didik pada setiap satuan
pendidikan jalur formal pendidikan dasar dan menengah dan jalur nonformal
kesetaraan. Dalam penyelenggaraan ujian nasional BSNP bekerja sama dengan
20
instansi terkait di lingkungan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten/Kota, dan satuan pendidikan. Ketentuan mengenai ujian nasional
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri. Hasil ujian nasional digunakan
sebagai salah satu pertimbangan untuk :
21
Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh satuan
pendidikan yang bersangkutan sesuai dengan kriteria yang dikembangkan oleh
BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.
Penilaian hasil belajar peserta didik oleh pendidik terdiri atas penilaian
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan semester dan ulangan
kenaikan kelas. Bentuk tes dapat berupa tes tertulis dan tes lisan. Teknik tes
dapat berupa observasi atau pengamatan dan penugasan secara individu atau
kelompok. Perangkat tes harus disiapkan saat menyusun silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran. Setiap tes yang dilakukan oleh pendidik harus
dianalisis agar diketahui sejauhmana peserta didik telah menguasai standar
kompetensi yang diajarkan sekaligus untuk menentukan tindakan perbaikan dan
pengayaan.
23
4. Potensi Internal dan Eksternal yang dimiliki sekolah
Potensi internal yang dimiliki SMKN 1 Silaut antara lain :
* Potensi tenaga kependidikan
SMKN 1 Silaut mempunyai tenaga pendidik yang terdiri dari guru PNS 8
orang dan guru honorer 8 orang. Sedangkan tenaga kependidikan terdiri atas 5
orang.
* Potensi sarana Prasarana
SMKN 1 Silaut mempunyai 2 Program keahlian dan masing masing
program keahlian sudah mempunyai bengkel kerja atau ruang workshop walaupun
peralatannya pada masing masing bengkel belum lengkap.
* Potensi Pembiayaan
Kegiatan operasional di SMKN 1 Silaut dibiayai oleh dana BOP dari Dinas
Pendidikan provinsi Sumatera Barat.
B. Dasar Hukum
Dasar Hukum adalah landasan konstitusional bagi sebuah pekerjaan yang
dilakukan dan atau merupakan aspel legalitas bagi sebuah institusi. Kurikulum
sebuah sekolah adalah panduan bagi sekolah tersebut dalam mengorganisasikan
sebuah Pelangi sekolah dan harus mempunyai aspel legalitas yang dinamakan
dasar hukum.
24
Dasar hukum kurikulum SMK Negeri 1 Silaut adalah sebagai berikut :
a. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP)
c. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar nasional
pendidikan (SNP)
d. Peraturan Kementerian Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi (SI)
e. Peraturan Kementerian Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
f. Peraturan Kementerian Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006
tentang Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan
g. Peraturan Kementerian Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007
tentang Perubahan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006
h. Peraturan Kementerian Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan
i. Peraturan Kementerian Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007
tentang Penilaian
j. Peraturan Kementerian Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007
tentang Standar Proses
k. Permen No. 69 tahun 2009 tentang Standar Biaya SMK
l. Permen No. 5 tahun 2015 tentang Kriteria kelulusan peserta didik
m. Permendiknas No 57 tahun 2015 tentang penilaian hasil belajar
C. Tujuan Penyusunan KTSP
KTSP merupakan seperangkat dokumen yang berisikan muatan muatan
yang diamantkan dalam kurikulum nasional dan disesuaikan dengan kebutuhan
sekolah. KTSP menjadi pedoman dalam semua pelaksanaan kegiatan di sekolah.
Jadi dapat dipahami betapa pentingnya fungsi KTSP ini bagi sekolah.
Penyusunan KTSP ini bertujuan :
1. Menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM)
2. Menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler
3. Menjadi pedoman dalam melakukan penilaian
25
BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
A. Visi Sekolah
1. Rumusan Visi
“ Terciptanya lulusan yang religius, inovatif dan berdaya saing di dunia kerja
B. Misi Sekolah
1. Menanamkan kepada peserta didik keimanan dan ketakwaan yang
diselaraskan dengan IPTEK.
2. Mengaktifkan fungsi rohis sekolah menuju SMK bisa.
3. Membekali peserta didik dengan keterampilan sesuai kompetensi agar
mampu beradaptasi dalam dunia kerja.
4. Meningkatkan prestasi dalam IPTEK, seni budaya dan Olahraga
C. Tujuan Sekolah
Tujuan SMKN 1 Silaut adalah :
1. Peserta didik yang religi dan berakhlak mulia
2. Peserta didik menguasai setiap kompetensi yang diberikan per
tingkatnya.
3. Tamatan Sekolah Menengah Kejuruan mempunyai kemampuan
mengaplikasikan kompetensi yang dipunyai pada dunia kerja
4. Tamatan Sekolah Menengah Kejuruan memiliki bekal yang kuat untuk
berhasil dalam melakukan usaha mandiri
5. Tamatan mampu memilih karir, mampu berkompetensi dan mampu
mengembangkan diri
26
6. Tamatan mampu menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi
kebutuhan dunia usaha dan dunia industri pada saat ini maupun masa
yang akan dating
7. Tamatan mampu menjadi warga Negara yang produktif, adaptif dan
kreatif
8. Peserta didik yang mampu berkompetisi di era global
27
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
A. Muatan Nasional
1. Pendidian Agama dan Budi Pekerti 318
4. Matematika 424
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 108
28
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 144
2. Fisika 144
3. Kimia 108
Total 4.876
29
3.3 Menerapkan 4.3 Menggunakan alat
penggunaan alat ukur ukur Mekanik Presisi
Mekanik Presisi
30
konstruksi geometris konstruksi geometris
berdasarkan bentuk berdasarkan bentuk
konstruksi konstruksi
31
3.6 Menganalisis jenis dan 4.6 Menghitung kekuatan
kekuatan sambungan sambungan
32
3.5 Menerapkan teknik 4.5 Melakukan
pengelasan pelat pengelasan pelat
dengan pipa pada dengan pipa pada
sambungan sudut posisi sambungan sudut
di bawah tangan dengan posisi di bawah tangan
las oksi asetilin (OAW) dengan las oksi
asetilin (OAW)
33
(SMAW) manual (SMAW)
34
sambungan sudut posisi sambungan sudut
atas kepala dengan las posisi atas kepala
busur manual (SMAW) dengan las busur
manual (SMAW)
35
pengelasan pelat pengelasan pelat
dengan pipa pada dengan pipa pada
sambungan sudut posisi sambungan sudut
6 F dengan las busur posisi 6 F dengan las
manual (SMAW) busur manual (SMAW)
36
sambungan sudut dan sambungan sudut dan
tumpul posisi vertikal tumpul posisi vertikal
dengan las gas metal dengan las gas metal
(MIG/MAG) (MIG/MAG)
37
3.11 Menerapkan teknik 4.11 Melakukan
pengelasan pelat pada pengelasan pelat pada
sambungan sudut posisi sambungan sudut
vertical (3F), dengan las posisi vertical (3F),
gas metal (MIG/MAG) dengan las gas metal
(MIG/MAG)
38
sambungan tumpul sambungan tumpul
posisi 6G dengan las posisi 6G dengan las
gas metal (MIG/MAG) gas metal (MIG/MAG)
39
sumbu tegak (2G) sumbu tegak (2G)
dengan proses las gas dengan proses las gas
tungsten (TIG) tungsten (TIG)
40
n 3.2 Menganalisis peluang 4.2 Menentukan peluang
usaha produk usaha produk
barang/jasa barang/jasa
41
3.13 Menerapkan metoda 4.13 Melakukan perakitan
perakitan produk produk barang/jasa
barang/jasa
2. Struktur Kurikulum
Gambaran mata pelajaran pada Struktur kurikulum K13 edisi revisi
tertera di bawah ini :
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan agama dan Budi pekerti 318
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 212
3 Bahasa Indonesia 354
4 Matematika 424
5 Sejarah Indonesia 108
6 Bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya 488
B Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 108
42
2 Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan 144
Jumlah A dan B 2.156
C Muatan Peminatan kejuruan
C1 Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan komunikasi digital 108
2 Fisika 72
3 Kimia 72
C2 Dasar Program Keahlian
1 Gambar Teknik Mesin 144
2 Dasar Teknik Mesin 144
3 Teknologi Mekanik, Mekanika Teknik dan 144
Elemen Mesin
C3 Kompetensi Keahlian
1 Teknik Pengelasan Oksi-Asetelin (OAW) 420
Jumlah C 2.856
Total 4.876
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan agama dan Budi pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan 2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 3
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3 . . . .
6 Bahasa Inggris dan bahasa asing 3 3 3 3 4 4
lainnya
B Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 3 3 . . . .
2 Pendidikan jasmani olahraga dan 2 2 2 2 . .
43
kesehatan
Jumlah A dan B
C Muatan Peminatan kejuruan
C1 Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan komunikasi digital 3 3 . . . .
2 Fisika 2 2 . . . .
3 Kimia 3 3 . . . .
C2 Dasar Program Keahlian
1 Gambar Teknik Mesin 4 4 . . . .
2 Dasar Teknik Mesin 4 4 . . . .
3 Teknologi Mekanik, Mekanika Teknik 4 4 . . . .
dan Elemen Mesin
C3 Kompetensi Keahlian
1 Teknik Pengelasan Oksi-Asetelin (OAW) . . 6 6 6 6
Jumlah C 22 22 31 31 33 33
Total 46 46 48 48 48 48
44
Mata Pelajaran yang mengimplementasikan nilai Alquran dan Budaya
Minangkabau adalah :
1 Pendidikan agama dan Budi pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Sejarah Indonesia
6 Bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya
7 Seni Budaya
8 Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
9 Simulasi dan komunikasi digital
10 Fisika terapan
11 Kimia terapan
12 Gambar Teknik Mesin
13 Dasar Teknik Mesin
14 Teknologi Mekanik, Mekanika Teknik dan Elemen Mesin
15 Kompetensi Keahlian
16 Teknik Pengelasan Oksi-Asetelin (OAW)
45
Strategi pelaksanaan integrasi nilai Alquran dan budaya Minangkabau adalah
dengan memasukannya ke setiap KD yang relevan.
C. Pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter
1. Berbasis Kelas
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis kelas dilakukan dengan:
a. Mengelola kelas.
b. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
c. Memperkaya dan menyeimbangkan kegiatan pembelajaran.
d. Merefleksikan pelaksanaan pembelajaran melalui umpan balik, kuesioner,
anekdot, dan selebrasi.
46
Sedangkan Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam
melakukan penilaian dan evaluasi pembelajaran melalui:
47
5. Kerja Keras:
a. Menciptakan suasana kompetisi yang sehat
b. Memiliki pajangan tentang slogan atau motto tentang giat bekerja dan
belajar
c. Menciptakan kondisi etos kerja, pantang menyerah, dan daya tahan
belajar.
6. Kreatif
a. Menciptakan situasi belajar yang menumbuhkan daya berpikir dan
bertindak kreatif
b. Pemberian tugas yang menantang munculnya karya-karya baru baik
yang autentik maupun modifikasi.
7. Demokrasi
a. Mengambil keputusan secara bersama melalui musyawarah dan
mufakat
b. Pemilihan pengurus kelas secara terbuka
8. Rasa Ingin Tahu
a. Menciptakan suasan kelas yang mengundang rasa ingin tahu
b. Tersedia media komunikasi atau informasi.
9. Semangat Kebangsaan
a. Melakukan upacara rutin sekolah
b. Melakukan upacara hari-hari besar nasional,
c. Menyelenggarakan peringatan hari kepahlawanan nasional
d. Memiliki program melakukan kunjungan ke tempat bersejarah
e. Mengikuti lomba pada hari besar nasional
f. Bekerja sama dengan teman sekelas yang berbeda suku, etnis, status
sosial-ekonomi.
10. Cinta Tanah Air
a. Menggunakan produk buatan dalam negeri
b. Menyediakan informasi tentang kekayaan alam dan budaya indonesia
c. menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar
d. Memajangkan foto presiden dan wakil presiden, bendera negara,
lambang negara dan peta indonesia
48
3. Berbasis Komunitas
49
SMK Negeri 1 Silaut merupakan sekolah yang turut serta dalam
menggalakkan program GLS demi terwujudnya masyarakat sekolah yang literat.
SMK Negeri 1 Silaut memberikan kesempatan peserta didik untuk berkarya dan
memberikan apresiasi terhadap karyanya. Pihak sekolah berusaha menciptakan
lingkungan fisik sekolah yang kondusif agar memudahkan peserta didik untuk
mengakses berbagai sumber informasi. Berikut adalah langkah yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan Lingkungan Fisik sekolah yang ramah literasi.
a. Membuat pojok baca pada setiap kelas.
b. Memajang karya peserta didik di seluruh area sekolah, termasuk di
koridor, kantor kepala sekolah dan guru.
c. meramaikan mading sekolah dengan karya-karya peserta didik.
d. Memuat karya peserta didik maupun guru dalam buletin/majalah
sekolah.
50
c. melaksanakan berbagai ajang lomba seperti lomba poster, lomba
menulis puisi/cerpen, dll.
3. Lingkungan Akademik
Pelaksanaan GLS juga harus didukung oleh lingkungan akademik yang
literat. Upaya yang dilakukan oleh SMK Negeri 1 Silaut dalam meningkatkan
budaya literasi peserta didik, salah satunya dengan cara membentuk Tim
Literasi Sekolah (TLS). TLS bertugas untuk membuat perencanaan,
pelaksanaan, serta asesmen program. Program GLS di SMK Negeri 1 Silaut
adalah berupa kegiatan membaca dalam hati 15 menit sebelum pembelajaran
setiap hari. Selain itu, kegiatan literasi juga dikembangkan dalam proses
pembelajaran di kelas oleh setiap guru mata pelajaran.
E. Pengembangan Diri
51
d. Menguasai pengetahuan dan keterampilan akademik serta beretos
belajar untuk melanjutkan pendidikan dan atau berkarya.
e. Menggunakan kemampuan akademik dan keterampilan berkarya untuk
keluarga dan masyarakat
f. Menghargai seni
g. Mengembangkan pola hidup berdasarkan nilai nilai kebersihan,
kesehatan rohani dan kebugaran jasmani
h. Berpartisipasi dan berwawasan kebangsaan dalam kehidupan
i. Bermayarakat, berbangsa dan bernegara secara demokratis dan
memiliki pemahaman dan wawasan yang luas terhadap dunia
pendidikan dan mampu memilih jurusan yang sesuai kemampuan, bakat
dan minat yang dimilikinya.
1) Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling
atau konselor kepada peserta didik/konseli untuk memahami, menerima,
mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya
secara bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya,
sehingga dapat mencapai perkembangan secara optimal dan mencapai
kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi
(1) memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya,
baik kondisi fisik maupun psikis, (2) mengembangkan potensi untuk
mencapai kesuksesan dalam kehidupannya, (3) menerima kelemahan
kondisi diri dan mengatasinya secara baik.
2) Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta
didik/konseli untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi
sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial, mampu mengatasi
masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan
52
memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya sehingga
mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi
(1) berempati terhadap kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar
sosial budaya, (3) menghormati dan menghargai orang lain, (4)
menyesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku, (5) berinteraksi sosial
yang efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung jawab,
dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang saling
menguntungkan.
3) Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam
mengenali potensi diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar,
terampil merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian,
memiliki kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar secara optimal
sehingga dapat mencapai kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan
dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi; (1) menyadari potensi
diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan belajar; (2)
memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif; (3) memiliki motif yang
tinggi untuk belajar sepanjang hayat; (4) memiliki keterampilan belajar yang
efektif; (5) memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan
selanjutnya; dan (6) memiliki kesiapan menghadapi ujian
4) Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau
konselor kepada peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan,
perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir
sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan realistis berdasar informasi
potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya sehingga
mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.
53
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi; (1) pengetahuan
konsep diri yang positif tentang karir, (2) kematangan emosi dan fisik dalam
membuat keputusan karir, (3) Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi
untuk mendapatkan kesempatan karir, (4) Kesadaran hubungan antara
pekerjaan dan belajar, (5) Keterampilan untuk memahami dan menggunakan
informasi karir, (6) Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal,
kebiasaan bekerja yang baik dan kesempatan karir, (7) Kesadaran
bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di masyarakat,
(8) Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-laki
dan perempuan.
54
Konseling kelompok dilaksanakan untuk membantu siswa memecahkan
masalahnya melalui kelompok. Dalam konseling kelompok ini, masing-
masing siswa mengemukakan masalah yang dialaminya, kemudian satu
sama lain saling memberikan masukan atau pendapat untuk memecahkan
masalah tersebut.
5) Referral (rujukan atau alih tangan)
Apabila konselor merasa kurang memiliki kemampuan untuk
menangani masalah klien, maka sebaiknya dia mereferal atau
mengalihtangankan klien kepada pihak lain yang lebih berwenang, seperti
psikolog, psikiater, dokter, dan kepolisian. Klien yang sebaiknya direferal
adalah mereka yang memiliki masalah, seperti depresi, tindak kejahatan
(kriminalitas), kecanduan narkoba, dan penyakit kronis
6) Pengembangan professional
Konselor secara terus menerus berusaha untuk “meng-update”
pengetahuan dan keterampilannya melalui (1) in-service training, (2) aktif
dalam organisasi profesi, (3) aktif dalam kegiatan-kegiatan ilmiah, seperti
seminar dan workshop (lokakarya), atau (4) melanjutkan studi ke program
yang lebih tinggi (Pascasarjana).
55
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan
bimbingan dan konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk
mengetahui tingkat keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan
program yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi program bimbingan dan
konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses dan
evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis
hasil penilaian proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling
brlangsung. Fokus penilaian adalah keterlibatan unsur-unsur dalam
pelaksanaan kegitan bimbingan dan konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh
informasi tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari
hasilnya. Evaluasi hasil pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan pada
hasil yang diacapi oleh peserta didik yang menjalin pelayanan bimbingan
dan konseling. Fokus penilaian dapat diaragakan pada berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan
materi/topik/masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah
yang dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam
rangka mewujudkan upaya pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data
2) Pelaporan
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam
pelaporan lebih bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis
terhadap hasil-hasil yang telah dicapai dalam kegiatan evaluasi
sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan kegiatan menyusun
dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi
proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan
56
informasi kepada seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan
kekurangan dari program bimbingan dan konseling yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan
laporan yiatu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah
penulisan dan kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus
dilaporkan secara akurat dan tepat waktu.
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan
3) Tindak Lanjut
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan
konseling. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari hasil
evaluasi, guru BK atau konselor dapat memikirkan ulang keseluruhan
program yang telah dilaksanakan denganc ara membuat desain ulang atau
merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari program yang
dianggap belum begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan
dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan
dan konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang
akan diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah
ditentukan.
57
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta
didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui
kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga
kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah
(panduan pengembangan diri yangditerbitkan oleh Dit. PSMA, BAB. III, Butir
A1);
Fungsi kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas pengembangan, sosial,
rekreasi, persiapan karier yang dalam pelaksanaanya harus memenuhi
beberapa prinsip,yaitu individual, pilihan, keterlibatan aktif, menyenangkan,
etos kerja, kemanfaatansosial (panduan pengembangan diri oleh Dit. PSMA,
BAB. III, Butir A. 4-6);
Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler mengacu pada jenis-jenis kegiatan
yang memuat unsur-unsur sasaran kegiatan, substansi kegiatan, waktu pelaksana
kegiatan, serta keorganisasiannya, tempat, dan sarana (panduan pengembangan
diri yang diterbitkan oleh Dit. PSMA, BAB. III, Butir A 4 – 6);
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dapat dilaksanakan secara
terprogram maupun tidak terprogram yang penilaiannya secara kualitatif deskripsi
sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Mandikdasmen Nomor 12
Tahun 2008 tentang LHBPD;
Wakil Kepala SMK Bidang Kesiswaan secara operasional bertanggung
jawab atas pelaksanaan penyusunan program Pengembangan Diri.
58
2.2.Kelompok Volley
2. Bidang seni
3.1.Kelompok Tari
3. Bidang pembinaan akhlak, social dan kemasyarakatan
4.1.Kelompok Muhadarah
4.2.Kelompok Pramuka
4.3.Kelompok Paskibra
59
2). Kegiatan dibimbing oleh 15 orang guru
60
pendidikan pada SMK Negeri 1 Silaut menggunakan sistem paket dan termasuk
dalam kategori standar.
Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang
peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban
belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum
yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada
Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.
Jam pembelajaran tatap muka per minggu 46 jam pelajaran untuk kelas X
dan 48 jam pembelajaran untuk kelas XI.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh
peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka,
penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu
dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan
tingkat perkembangan peserta didik.
61
tahun pelajaran adalah 88 minggu. Waktu pembelajaran pada tahun pertama 1748
jam pembelajaran (78660 menit), pada tahun kedua 1392 jam pembelajaran
(62640 menit) belajar di sekolah , serta pada tahun ketiga 1008 jam pembelajaran
(45360 menit) dan belajar di industri selama 6 bulan .
Tabel 12. Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan (KK Teknik
Pengelasan)
62
terisi jam, tergantung pada tuntutan waktu kebutuhan penugasan
kompetensi.
b. Mengkonversi jam estimasi untuk TM, PS dan PI dengan ketentuan
konversi 1-2-4.
c. Menghitung jumlah total jam terstruktur berdasarkan rumus :
TM + PS = PI
2 4
Keterangan :
63
60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang
bersangkutan.
Dua jam pembelajaran kegiatan praktik di sekolah atau empat jam pembelajar
an kegiatan praktik di luar sekolah, setara dengan satu jam pembelajaran tatap m
uka yang tercantum pada struktur kurikulum.
64
a) Penilaian akademik terutama dari nilai Rapor untuk pelajaran Fisika
dan Kimia (IPA), Olah Raga dan matematika
b) Penilaian fisik, Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan sedikit
banyak memang dipengaruhi oleh keadaan fisik calon siswa. Karena
kegiatan praktek pada kompetensi keahlian teknik pengelasan
menghendaki tenaga yang tentunya harus berasal dari jasmani yang
sehat.
c) Minat calon siswa yang akan mendaftar
H. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar peserta didik digambarkan dalam bentuk kriteria
ketuntasan minimal yaitu kriteria ketuntasan belajar untuk mata pelajaran muatan
nasional dan muatan kewilayahan, ditentukan oleh satuan pendidikan dan mata
pelajaran muatan peminatan kejuruan ditentukan oleh satuan pendidikan bersama
dengan DUDI dan atau lembaga terkait.
Berdasarkan beberapa pertimbangan, untuk tahun pelajaran 2019-2020
KKM yang diganti penyebutannya dengan SKM nilainya ditetapkan oleh Direktorat
Pendidikan Menengah dan Kejuruan seperti tertera pada tabel berikut :
Daftar SKM semua mata pelajaran per semester
MATA PELAJARAN SKM
A. Muatan 1 Pendidikan agama dan Budi pekerti 60
Nasional 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 60
3 Bahasa Indonesia 60
4 Matematika 60
5 Sejarah Indonesia 60
6 Bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya 60
B. Muatan 1 Seni Budaya 60
kewilayahan 2 Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan 60
Mata Pelajaran Kejuruan
C1.Dasar 1 Simulasi dan komunikasi digital 65
Bidang 2 Fisika terapan 65
keahlian 3 Kimia terapan 65
C 2. dasar program 1 Gambar Teknik Mesin 65
keahlian
2 Dasar Teknik Mesin 65
65
3 Teknik Pengelasa Gas Metal (MIG/MAG) 65
66
2.Program sekolah untuk pencapaian KPK
Program yang dilakukan sekolah untuk mencapai KPK (kriteria pencapaian
kompetensi) antara lain :
1. Mendorong guru mapel untuk aktif pada kegiatan MGMP
2. Secara berangsur mencukupi sarana dan prasarana pembelajaran
3. Secara berangsur menyediakan buku penunjang
4. Secara berkala melakukan supervisi kelas
5. Menfasilitasi proses pembelajaran yang harus dilakukan di luar sekolah
6. Mengadakan workshop penyusunan perangkat dengan mendatangkan
narasumber yang relevan
1.Penilaian Sikap
Penilaian sikap adalah penilaian dalam lingkup ranah afektif. Ranah
afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan tingkah laku. Penilaian
sikap merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati sikap peserta
67
didik dalam berprilaku di lingkungan tempat belajar. Ciri-ciri hasil belajar afektif
akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku. Seperti:
perhatiannya terhadap mata pelajaran, kedisiplinannya dalam mengikuti mata
pelajaran, motivasi yang tinggi untuk tahu lebih banyak mengenai mata
pelajaran yang diterimanya atau rasa hormatnya terhadap guru mata pelajaran,
dan sebagainya.
a. Teknik Penilaian
Penilaian aspek sikap dilakukan oleh pendidik atau pembimbing lapangan
melalui tahapan :
a. Mengamati perilaku peserta didik selama pembelajarannya
b. Mencatat perilaku peserta didik
c. Menganalisa perilaku peserta didik
d. Menindaklanjuti hasil analisis dalam proses pembelajaran
e. Mengklasifikasi perilaku peserta didik ke dalam kategori sangat baik,
baik atau kurang dan mendeskripsikannya secara singkat pada setiap
akhir semester
68
peraturan peratura peraturan kadang- sering
kerja n kerja kerja kadang dilanggar
secara secara dengan dilanggar meskipun
konsisten konsiste pengawas meskipun diawasi
tanpa n an guru diawasi
instruksi dengan
dan sedikit
pengawasa pengaw
n guru asan
dari guru
2 Kejujura Selalu jujur Jujur Kadang- Kadang- Sering
n selama kadang kadang tidak jujur
diawasi jujur tidak jujur
walaupun
diawasi
3 Kerja Dapat Bisa Dapat Hanya Tidak
sama bekerjasa
bekerjas bekerjasa dapat dapat
ma dengan
ama ma dalam bekerjasam bekerjasa
semua dengan grup a dengan ma
pihak grup kerjasama guru walaupun
tertentu diawasi dalam
tanpa guru grup kerja
pengaw
asan
guru
4 Tanggun Dapat ber Bertang Kadang- Bertanggun Kurang
g jawab tanggung gung kadang g jawab bertanggu
jawab jawab bertanggu selama ng jawab
dalam tetapi ngjawab menguntun pada
segala hanya jika g kan dan kewajiban
kewajiban sebagia diawasi diawasi nya
n saja
5 Memeca Dapat Dapat Dapat Dapat Semua
hkan memecah memeca memecah memecah masalah
masalah kan hkan kan kan diselesaik
masalah masalah sebagian sebagian an
dengan dengan besar masalah selaluden
baik tanpa baik atas masalah walau gan
bimbingan bimbing tanpa tanpa bantuan
an bimbingan bimbingan penuh
6 Ketekun Tekun Tekun Kadang- Kadang- Kurang
an tanpa selama kadang kadang tekun
harus dibimbin tekun kurang walau
dibimbing g tekun walau dibimbing
dibimbing
7 Kemandi Dapat Dapat Kadang- Kadang- Kurang
rian belajar belajar kadang kadang mampu
sendiri sendiri dapat mandiri jika bekerja
tanpa dengan belajar diawasi mandiri
69
pengawa pengaw mandiri
san guru a san
guru
70
Tahun pelajaran : 2018/2019
Penilai : Guru PPKn
Wali kelas nanti menerima jurnal penilaian sikap dan karakter dari guru PPKn,
guru BK dan guru Agama kemudian Wali Kelas merekapnya dengan tambahan
masukan secara lisan dari guru lainnya. Wali kelas menuliskan sikap yang paling
LAPORAN PERKEMBANGAN KARAKTER PESERTA DIDIK
menonjol dan yang perlu bimbingan.
SMKN 1 SILAUT
Contoh penulisan sikap di rapor
PROVINSI SUMATERA BARAT
Nama : yasril
Ananda , siswa yang selalu mandiri, dan jujur jika ananda bisa menyeimbangkan dan
Kelas : teknik mesin
memanfaatkannya suatu hari ananda akan menjadi pribadi yang sukses
Semester / tahun : Genap
Yasril memiliki sikap mandiri dan disiplin yang tinggi, ia menyelesaikan pekerjaan pekerjaan di
bengkel dengan bersih, rapi dan teliti. Selalu menyelesaikan tepat waktu dan sesuai dengan SOP yang
ditentukan. Selalu bekerja mandiri, baik ketika belajar di sekolah atau bekerja di lapangan.
Memiliki sikap sportif dan pantang menyerah, terutama jika diadakan perlombaan sehingga pada
perlombaan cerdas cermat individu yang diadakan dalam memperingati pekan muharram, Yasril
berhasil menjadi juara 1.
Yasril juga rajin beribadah dan santun dalam berbicara, bersikap baik dengan teman sebaya, ataupun
dengan bapak ibuk guru
........................ ....................
Mengetahui
71
Kepala sekolah
............................
2.Penilaian Pengetahuan
Penilaian kognitif merupakan penilaian dalam lingkup ranah kognitif. Ranah
kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Ranah kognitif
berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya kemampuan
menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan
kemampuan mengevaluasi.
a. Teknik penilaian
Pelaksanaan penilaian kognitif di sekolah dilakukan oleh guru
(pendidik) dan satuan pendidikan.Ada beberapa teknik penilaian yang bisa
dilakukan guru dalam penilaian kognitif, yaitu tes (lisan maupun tulisan),
72
penugasan (peseorangan atau kelompok), dan portofolio. Selain oleh guru,
teknik penilaian berbentuk tes juga dilakukan oleh satuan pendidikan.
Penilaian dalam bentuk tes yang dilakukan oleh guru berupa ulangan
harian. Ulangan harian dirancang dan dikembangkan berdasarkan instrumen
penilaian oleh guru/kelompok MGMP di sekolah dalam bentuk tes uraian atau
pilihan ganda dan tes lisan. Bahan/materi pembelajaran untuk ulangan harian
sesuai dengan kompetensi dasar yang dibelajarkan di kelas.
73
b. Pengolahan nilai pengetahuan
1.
2.
74
Terdapat empat komponen penilaian yang membentuk nilai akhir sebuah
standar kompetensi atau sebuah mata pelajaran. Komponen tersebut adalah
rata-rata nilai tugas dan nilai harian, rata – rata nilai tengah semester dan rata
rata nilai ulangan akhir semester. Masing masing komponen mempunyai
persentase yang berbeda dalam menyusun nilai akhir sebuah standar
kompetensi. Untuk SMKN 1 Silaut porsentase yang dipakai adalah : 30 %
untuk nilai tugas, 30 % untuk nilai harian, 20 % untuk nilai hasil ulangan
tengah semester dan 20 % untuk nilai hasil ulangan akhir semester.
NH = Nilai harian
Nh = rata rata nilai ulangan harian
NPrt = Nilai praktek harian
75
3.Penilaian Keterampilan
Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan
(skill) tau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar
tertentu. Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik,
misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya. Mata
pelajaran yang berkaitan dengan psikomotor adalah mata pelajaran yang lebih
berorientasi pada gerakan dan menekankan pada reaksi-reaksi fisik dan
keterampilan tangan.
1.
2.
3.
76
4. Remedi dan pengayaan
a. Mekanisme dan prosedur pelaksanaan
Program perbaikan dilakukan terhadap peserta didik yang mengalami kesulitan
belajar dalam menyelesaikan kompetensi dasar dan standar kompetensi yang
dipelajari dalam mata pelajaran.
Bentuk kegiatan remedial berupa ;
1) Memberikan tambahan penjelasan atau contoh, dilakukan terhadap
peserta didik yang mengalami kesulitan memahami penyampaian materi
pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang disajikan hanya sekali,
apalagi kurang ilustrasi dan contoh.
2) Menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dengan sebelumnya,
penggunaan alternatif berbagai strategi pembelajaran akan
memungkinkan peserta didik dapat mengatasi masalah pembelajaran
yang dihadapi
3) .Mengkaji ulang pembelajaran yang lalu, penerapan prinsip pengulangan
dalam pembelajaran akan membantu peserta didik menangkap pesan
pembelajaran. Pengulangan dapat dilakukan dengan menggunakan
metode dan media yang sama atau metode dan media yang berbeda
4) .Menggunakan berbagai jenis media, penggunaan berbagai jenis media
dapat menarik perhatian peserta didik. Semakin memperhatikan, hasil
belajar akan lebih baik. Agar perhatian peserta didik terkonsentrasi pada
materi pelajaran perlu digunakan berbagai media untuk mengendalikan
perhatian peserta didik.
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran remedial meliputi ; mendiagnosis
kesulitan belajar dan memberikan perlakuan (treatment) pembelajaran remedial.
Kesulitan belajar terdiri atas ;
1) Kesulitan belajar ringan, biasanya dijumpai pada peserta didik yang
kurang perhatian di saat mengikuti pembelajaran.
2) Kesulitan belajar sedang, dijumpai pada peserta didik yang
mengalami gangguan belajar yang berasal dari luar diri peserta didik,
misalnya faktor keluarga, lingkungan tempat tinggal, pergaulan, dsb.
77
3) Kesulitan belajar berat, dijumpai pada peserta didik yang mengalami
ketunaan pada diri mereka, misalnya tuna rungu, tuna netra¸tuna daksa,
dsb.
Teknik yang digunakan untuk mendiagnosis kesulitan belajar antara lain: tes
prasyarat (prasyarat pengetahuan, prasyarat keterampilan), tes diagnostik,
wawancara, pengamatan, dsb.)
1) Tes prasyarat adalah tes yang digunakan untuk mengetahui apakah
prasyarat yang diperlukan untuk mencapai penguasaan kompetensi
tertentu terpenuhi atau belum. Prasyarat ini meliputi prasyarat
pengetahuan dan prasyarat keterampilan.
2) Tes diagnostik digunakan untuk mengetahui kesulitan peserta didik
dalam menguasai kompetensi tertentu. Misalnya dalam mempelajari
operasi bilangan, apakah peserta didik mengalami kesulitan pada
kompetensi penambahan, pengurangan, pembagian, atau perkalian.
3) Wawancara dilakukan dengan mengadakan interaksi lisan dengan
peserta didik untuk menggali lebih dalam mengenai kesulitan belajar
yang dijumpai peserta didik
4) .Pengamatan (observasi) dilakukan dengan jalan melihat secara cermat
perilaku belajar peserta didik. Dari pengamatan tersebut diharapkan
dapat diketahui jenis maupun penyebab kesulitan belajar peserta didik.
Langkah-langkah yang diperlukan untuk melakukan remidial ;
1) mengidentifikasi kesulitan siswa.
2) memberikan perlakuan kepada siswa sesuai dengan kesulitan yang
dihadapi
3) .memberikan tes.
Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial :
1) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.
Pembelajaran ulang dapat disampaikan dengan cara penyederhanaan
materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
Pembelajaran ulang dilakukan bilamana sebagian besar atau semua
peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar atau mengalami
kesulitan belajar. Pendidik perlu memberikan penjelasan kembali dengan
menggunakan metode dan/atau media yang lebih tepat.
78
2) Pemberian bimbingan secara khusus (bimbingan perorangan). Dalam hal
pembelajaran klasikal peserta didik mengalami kesulitan, perlu dipilih
alternatif tindak lanjut berupa pemberian bimbingan secara individual.
Pemberian bimbingan perorangan merupakan implikasi peran pendidik
sebagai tutor. Sistem tutorial dilaksanakan bilamana terdapat satu atau
beberapa peserta didik yang belum berhasil mencapai ketuntasan.
3) Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus. Dalam rangka
menerapkan prinsip pengulangan, tugas-tugas latihan perlu diperbanyak
agar peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan tes
akhir. Peserta didik perlu diberi latihan intensif (drill) untuk membantu
menguasai kompetensi yang ditetapkan
4) .Pemanfaatan tutor sebaya. Tutor sebaya adalah teman sekelas yang
memiliki kecepatan belajar lebih. Mereka perlu dimanfaatkan untuk
memberikan tutorial kepada rekannya yang mengalami kelambatan
belajar. Dengan teman sebaya diharapkan peserta didik yang mengalami
kesulitan belajar akan lebih terbuka dan akrab.
Tes Ulang
tes ulang diberikan kepada peserta didik yang telah mengikuti program
pembelajaran remedial agar dapat diketahui apakah peserta didik telah mencapai
ketuntasan dalam penguasaan kompetensi yang telah ditentukan. Nilai remedial
79
idealnya dapat lebih tinggi dari KKM. Apabila kebijakan ini diberlakukan, maka
setiap peserta didik (termasuk yang sudah mencapai KKM) berhak mengikuti
remedi untuk memperbaiki nilai sehingga mencapai nilai maksimal (100). Oleh
karena itu, mempertimbangkan kepraktisan dalam pelaksanaan remedial sekolah
dapat menetapkan nilai remedi sama dengan nilai KKM. Kebijakan ini harus
disosialisasikan sejak awal tahun pelajaran. Teknik pelaksanaan
penugasan/pembelajaran remedial adalah ;
1) Penugasan individu diakhiri dengan penilaian bila jumlah peserta didik
yang mengikuti remedial maksimal 20%.
2) Penugasan kelompok diakhiri dengan penilaian individual bila jumlah
peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 20% tetapi kurang dari 50%
3) .Pembelajaran ulang diakhiri dengan penilaian individual bila jumlah
peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 50 %.
80
Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan antara lain
melalui :
1) Belajar Kelompok
2) Belajar mandiri.
Secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang diminati.
4) Pemadatan kurikulum.
Pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi/materi yang belum
diketahui peserta didik. Dengan demikian tersedia waktu bagi peserta didik
untuk memperoleh kompetensi/materi baru, atau bekerja dalam proyek secara
mandiri sesuai dengan kapasitas maupun kapabilitas masing-masing.
Pembelajaran seperti ini diselenggarakan untuk membantu peserta didik
mempersiapkan diri mengikuti kompetisi tingkat nasional maupun
internasional seperti olimpiade internasional fisika, kimia dan biologi.
b. Pengolahan nilai
Nilai untuk kegiatan yang diremedi di batasi sampai nilai SKM, pengolahan
selanjutnya seperti pengolahan nilai yang lain. Jadi peserta didik yang
melakukan remedi nilai yang dituliskan dari hasil remedi adalah sebatas SKM
81
5.Pengolahan nilai akhir dan predikat/kategori
Untuk pengolahan nilai akhir belum dibakukan karena peserta didik di SMKN 1
Silaut untuk tahun 2019 -2020 belum ada yang menamatkan sekolah.
J.Kenaikan Kelas
1. Kriteria kenaikan kelas
82
3. Sekolah mempertimbangkan mata pelajaran, standar kompetensi,
kompetensi dasar dan indikator yang telah tuntas pada tahun ajaran
sebelumnya.
M. Kelulusan
Standar kelulusan juga belum dirumuskan karena belum adanya siswa
kelas XII.
83
N. Teaching Factory (TEFA)/Business Centre(BC) dan Bursa Kerja Khusus
(BKK)
DEWAN PEMBINA
KEPALA SEKOLAH /ELDI
S.Pd.M.Pd.T
KETUA
RONI PRAYOGA
SEKRETARIS BENDAHARA
AHMAD DWI NOVIANTO ENDANG SETIA RINI
RAPAT ANGGOTA
84
b. Ruang lingkup usaha dan strategi pemasaran
Teaching Factory SMK Negeri 1 Silaut bergerak di bidang barang dan jasa,
yaitu penjualan barang dan jasa. Kami memilih usaha di bidang ini karena
disesuaikan berdasarkan dengan Kompetensi keahlian yang ada di SMK
Negeri 1 Silaut.
Kondisi Pasar
C. Rencana Pemasaran
85
c. Analisis sinkronisasi KD-KD mata pelajaran C2 dan C3 dengan produk/jasa yang ada di Teaching Factory/
Mata Pelajaran dan KD yang relevan untuk usaha produksi pupuk organik adalah :
Mata Pelajaran Kompetensi Dasar
1 Dasar dasar budidaya 3.2 Memahami keselamatan dan kesehatan kerja 4.2 Melaksanakan K3 dalam kegiatan produksi tanaman
3.3 Menerapkan komunikasi 4.3 Melakukan komunikasi
tanaman (C2)
3.4 Menerapkan pelestarian lingkungan hidup 4.4 Melakukan pelestarian lingkungan hidup
3.11 Menerapkan pemupukan tanaman 4.11 Melaksanakan pemupukan tanaman
2 Alat Mesin Pertanian (C 3.8 Menerapkan dan mengoperasikan alat dan mesin produksi 4.8 Melakukan pengoperasian alat dan mesin produksi
2) pertanian pertanian
3.10 Menerapkan cara perawatan alat dan mesin produksi 4.10 Mengkalibarasi perawatan alat dan mesin produksi
pertanian , laboratorium, klimatologi, penyimpanan dan pertanian , laboratorium, klimatologi, penyimpanan dan
prosesin sesuai prosedur prosesin sesuai prosedur
3 Pemeliharaan dan 3.6 Menerapkan pemeliharaan kesuburan tanah 4.6 Melakukan pemeliharaan kesuburan tanah
pengelolaan tanaman
perkebunan (C 3)
4 Produk kreatif dan 3.1 - Semua KD relevan 4.1 Semua KD relevan
kewirausahan (C 3) 3.20 -
4.20
Mata Pelajaran dan KD yang relevan untuk usaha produksi jasa pengelasan adalah :
Mata Pelajaran Kompetensi Dasar
1 Gambar teknik mesin 3.4 Menganalisis gambar konstruksi geometris berdasarkan 4.4 Merancang gambar konstruksi geometris berdasarkan bentuk
86
bentuk konstruksi konstruksi
2 Dasar Teknik mesin 3.2 Memahami K3L 4.2 Melaksanakan K3L
3.3 Menerapkan penggunaan alat ukur mekanik 4.3 Menggunakan alat ukur mekanik
3
3.4 Menerapkan pengunaan perkakas tangan 4.4 Menggunakan perkakas tangan
3.8 Menerapkan perosedur pengelasan busur manual 4.8 Melakukan pengelasan busur manual
4 Teknik pengelasan gas 3.1 Menerapkan teknik pengelasan pelat dengan pelat pada 4.1 Melakukan pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan
metal sambungan sudut posisi bawah tangan dengan las gas metal sudut posisi bawah tangan dengan las gas metal
3.2 Menerapkan teknik pengelasan pelat dengan pelat pada 4.2 Melakukan pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan
sambungan sudut dan tumpul posisi mendatar dengan las sudut dan tumpul posisi mendatar dengan las gas metal
gas metal
3.3. Menerapkan teknik pengelasan pelat dengan pelat pada 4.3 Melakukan pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan
sambungan tumpul posisi bawah tangan dengan las gas tumpul posisi bawah tangan dengan las gas metal
metal
5 Teknik pengelasan Oksi 3.1 Menerapkan teknik pengelasan pelat dengan pelat pada 4.1 Melakukan pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan
aseteli (OAW) sambungan sudut posisi bawah tangan dengan las oksi sudut posisi bawah tangan dengan las oksi asetelin
asetelin
3.2 Menerapkan teknik pengelasan pelat dengan pelat pada 4.2 Melakukan pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan
sambungan sudut dan tumpul posisi mendatar dengan las sudut dan tumpul posisi mendatar dengan las oksi asetelin
oksi asetelin
3.3 Menerapkan teknik pengelasan pelat dengan pelat pada 4.3 Melakukan pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan
sambungan tumpul posisi bawah tangan dengan las oksi tumpul posisi bawah tangan dengan las oksi asetelin
asetelin
4 Produk kreatif dan Semua KD relevan Semua KD relevan
kewirausahan (C 3)
87
d. Program pembelajaran yang dilaksanakan di Teaching Factory/ Business
Centre
Teaching factory merupakan suatu konsep pembelajaran pada
tingkat yang sesungguhnya, untuk itu ada beberapa elemen penting dalam
teaching factory yang perlu dikembangkan yaitu :
1) Standar Kompetensi
2) Peserta didik
3) Media belajar
5) Instruktur/Pengajar
88
Instruktur/pengajar adalah mereka yang memiliki kualifikasi
akademis dan juga memiliki pengalaman industri. Dengan demikian mereka
mampu mentransformasikan pengetahuan dan “know how” sekaligus
men”supervisi” proses untuk dapat menyajikan “finished products on time”.
7) Pengakuan Kompetensi
89
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
90
Minggu efektif belajar untuk SMK N 1 Silaut untuk tahun pembelajaran 2019
2020 adalah 38 minggu, dengan rincian 20 minggu untuk semester ganjil dan 18
minggu untuk semester genap. Minggu ini dihitung sejak dimulainya kegiatan
pembelajaran pada permulaan waktu sekolah.. Ini berlaku untuk semester 1, 2,
dan 3. Sedangkan untuk semester 4, 5 dan 6 minggu efektif yang diperoleh
sekitar 10 minggu. Pengurangan minggu efektif ini karena pada Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK ) terdapat kegiatan Pendidikan Sistem Ganda (PSG )
pada semester 4 dan 5 dan Kegiatan Ujian Nasional (yang sudah dimulai pada
pertengahan Maret ) pada semester 6.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Pelaksanaan
libur di SMK N 1 Silaut adalah sebagai berikut :
1. Libur umum
Libur umum adalah hari libur yang sudah ditetapkan secara nasional yang
meliputi hari hari besar keagamaan atau hari yang ditetapkan secara
internasional seperti hari Buruh.
2. Libur semester
Libur Semester adalah hari libur yang diberikan pada peserta didik setelah
mengikuti ujian akhir semester, baik itu semester ganjil ataupun semester
genap.
3. Libur Lebaran
Libur lebaran adalah libur yang diberikan pada saat Hari raya Idul Fitri
91
2. Tabel Alokasi waktu libur pada kalender pendidikan
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1 Minggu efektif belajar 36 minggu Untuk pembelajaran
efektif
2. Jeda tengah semester Maks 2 minggu 1 minggu/semester
3. Jeda antar semester Maks 2 minggu Antara sem I & Sem
II
4. Libur akhir tahun Maks 3 minggu Penyiapan
pelajaran administrasi akhir dn
awal tahun
pembelajaran
5. Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Daerah dapat
mengaturnya tanpa
mengurangi minggu
efektif
6. Libur umum Maks 2 minggu Sesuai PP
7. PSG 24 minggu Implementasi praktek
industri
92
D. Penjabaran Matrik Kalender Pendidikan Sekolah
KALENDER PENDIDIKAN SMKN 1 SILAUT TP 2019 - 2020
JULI 2019 AGUSTUS 2019 SEPTEMBER 2019 OKTOBER 2019 Keterangan
Mgg Sen Sel Rab Kam Jum Sab mgg sen Sel rab Kam Jum Sab Mgg Sen Sel Rab Kam Jum Sabt Mgg Sen Sel Rab Kam Jum Sabt
1 2 3 4 5 6 1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 Awal semester
7 8 9 10 11 12 13 4 5 6 7 8 9 10 8 9 10 11 12 13 14 6 7 8 9 10 11 12 MPLS
14 15 16 17 18 19 20 11 12 13 14 15 16 17 15 16 17 18 19 20 21 13 14 15 16 17 18 19 Ujian Mid / semester
21 22 23 24 25 26 27 18 19 20 21 22 23 24 22 23 24 25 26 27 28 20 21 22 23 24 25 26 Pekan kreatifitas siswa
28 29 30 31 25 26 27 28 29 30 31 29 30 27 28 29 30 31 Pemberangkatan siswa PSG
Hari Raya idul fitri
NOVEMBER 2019 DESEMBER 2019 JANUARI 2020 FEBRUARI 2020 Libur Idul Fitri
Mgg Sen Sel Rab Kam Jum Sab Mgg sen Sel Rab Kam Jum sab Mgg Sen Sel Rab Kam Jum Sab Mgg Sen Sel Rab Kam Jum Sabt Libur awal Ramadhan
1 2 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 1 Pembagian rapor
3 4 5 6 7 8 9 8 9 10 11 12 13 14 5 6 7 8 9 10 11 2 3 4 5 6 7 8 Libur semester
10 11 12 13 14 15 16 15 16 17 18 19 20 21 12 13 14 15 16 17 18 9 10 11 12 13 14 15
17 18 19 20 21 22 23 22 23 24 25 26 27 28 19 20 21 22 23 24 25 16 17 18 19 20 21 22
24 25 26 27 28 29 30 29 30 31 26 27 28 29 30 31 23 24 25 26 27 28 29
93
Penjabaran matrik kalender pendidikan
A. Pembelajaran Semester 1(juli - desember 2019)
* Awal semester 1 : 8 juli 2019
* Kegiatan MPLS (BC) : 9,10,11 juli 2019
* Peringatan tahun baru Islam : 2 September 2019
* Penilaian tengah semester : 16 - 21 september 2019
* Penilaian Semester ganjil : 9 - 14 desember 2019
* Pekan kreatifitas siswa : 16 - 21 Desember 2019
*
B. Pembelajaran Semester 2 (Januari - juni 2020)
* Awal semester 2 : 2 januari 2020
* Penilaian tengah semester : 2 - 7 Maret 2020
* PSG : 16 Maret - 16 september 2020
* penilaian semester genap : 8 - 13 juni 2020
* Libur awal ramadhan : 23,24,25 April 2020
* Penyusunan KTSP 2020-2021 : 11 - 16 Mei 2020
* Kegiatan Pesantren : 27 - 30 April dan 2 - 9 Mei 2020
* Libur idul Fitri ; 20 - 30 Mei 2020
* Libur Akhir tahun : 22 - 30 juni 2020
94
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
95
Minggu efektif belajar untuk SMKN 1 Silaut untuk tahun pembelajaran 2019
2020 adalah 36 minggu, dengan rincian 20 minggu untuk semester ganjil dan 16
minggu untuk semester genap. Minggu ini dihitung sejak dimulainya kegiatan
pembelajaran pada permulaan waktu sekolah.. Ini berlaku untuk semester 1, 2,
dan 3. Sedangkan untuk semester 4, 5 dan 6 minggu efektif yang diperoleh
sekitar 10 minggu. Pengurangan minggu efektif ini karena pada Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK ) terdapat kegiatan Pendidikan Sistem Ganda (PSG )
pada semester 4 dan 5 dan Kegiatan Ujian Nasional (yang sudah dimulai pada
pertengahan Maret ) pada semester 6.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Pelaksanaan
libur di SMKN 1 Silaut adalah sebagai berikut :
1. Libur umum
Libur umum adalah hari libur yang sudah ditetapkan secara nasional yang
meliputi hari hari besar keagamaan atau hari yang ditetapkan secara
internasional seperti hari Buruh.
2. Libur semester
Libur Semester adalah hari libur yang diberikan pada peserta didik setelah
mengikuti ujian akhir semester, baik itu semester ganjil ataupun semester
genap.
3. Libur Lebaran
Libur lebaran adalah libur yang diberikan pada saat Hari raya Idul Fitri
96
Tabel Alokasi waktu libur pada kalender pendidikan
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1 Minggu efektif belajar 36 minggu Untuk pembelajaran
efektif
2. Jeda tengah semester Maks 2 minggu 1 minggu/semester
3. Jeda antar semester Maks 2 minggu Antara sem I & Sem
II
4. Libur akhir tahun Maks 3 minggu Penyiapan
pelajaran administrasi akhir dn
awal tahun
pembelajaran
5. Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Daerah dapat
mengaturnya tanpa
mengurangi minggu
efektif
6. Libur umum Maks 2 minggu Sesuai PP
7. PSG 24 minggu Implementasi praktek
industri
97
JULI AGUSTUS
Mgg sen Sel Rab Kam Jum sab Mgg sen Sel Rab Kam Jum sab
1 2 3 4 5 6 1 2 3
7 8 9 10 11 12 13 4 5 6 7 8 9 10
14 15 16 17 18 19 20 11 12 13 14 15 16 17
21 22 23 24 25 26 27 18 19 20 21 22 23 24
28 29 30 31 25 26 27 28 29 30 31
17 hari proklamasi
SEPTEMBER OKTOBER
Mgg sen Sel Rab Kam Jum sab Mgg sen Sel Rab Kam Jum sab
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5
201
8 9 10 11 12 13 14 6 7 8 9 10 11 12
9
15 16 17 18 19 20 21 13 14 15 16 17 18 19
22 23 24 25 26 27 28 20 21 22 23 24 25 26
29 30 27 28 29 30 31
1 th baru hijrah
NOVEMBER DESEMBER
Mgg sen Sel Rab Kam Jum sab Mgg sen Sel Rab Kam Jum sab
1 2 1 2 3 4 5 6 7
3 4 5 6 7 8 9 8 9 10 11 12 13 14
10 11 12 13 14 15 16 15 16 17 18 19 20 21
17 18 19 20 21 22 23 22 23 24 25 26 27 28
24 25 26 27 28 29 30 29 30 31
9 maulid nabi
JANUARI FEBRUARI
Mgg sen Sel Rab Kam Jum sab Mgg sen Sel Rab Kam Jum sab
1 2 3 4 1
5 6 7 8 9 10 11 2 3 4 5 6 7 8
12 13 14 15 16 17 18 9 10 11 12 13 14 15
19 20 21 22 23 24 25 16 17 18 19 20 21 22
26 27 28 29 30 31 23 24 25 26 27 28 29
25 imlek
MARET APRIL
Mgg sen Sel Rab Kam Jum sab Mgg sen Sel Rab Kam Jum sab
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4
8 9 10 11 12 13 14 5 6 7 8 9 10 11
202
15 16 17 18 19 20 21 12 13 14 15 16 17 18 0
22 23 24 25 26 27 28 19 20 21 22 23 24 25
29 30 31 26 27 28 29 30
22 israk mikraj 25 nyepi 10 April jumat agung
MEI JUNI
Mgg sen Sel Rab Kam Jum sab Mgg sen Sel Rab Kam Jum sab
1 2 1 2 3 4 5 6
3 4 5 6 7 8 9 7 8 9 10 11 12 13
10 11 12 13 14 15 16 14 15 16 17 18 19 20
17 18 19 20 21 22 23 21 22 23 24 25 26 27
24 25 26 27 28 29 30 28 29 30
31
1 juni hari lahir Pancasila
98
* Kegiatan MPLS (BC) : 9,10,11 juli 2019
* Peringatan tahun baru Islam : 2 September 2019
* Penilaian tengah semester : 16 - 21 september 2019
* Penilaian Semester ganjil : 9 - 14 desember 2019
* Pekan kreatifitas siswa : 16 - 21 Desember 2019
LAMPIRAN
1. SK TIM Pengembang Kurikulum (TPK) Sekolah yang dilengkapi
dengan uraian tugas dan rencana kerja (action plan)
99
2. Photo copy rekomendasi/saran perbaikan KTSP tahun lalu dari
TPK Provinsi
3. Analisis keterkaitan SKL, KI, KD 1 per kelompok mapel per
tingkat
4. Contoh 1 analisis sinkronisasi KD-KD mata pelajaran C3 dengan
SKKNI/ Jabatan di DUDI yang relevan tingkat XI dan XII.
5. Contoh 1 RPP mata pelajaran yang mengitegrasikan Mulok nilai-
nilai Alquran dan Budaya Minangkabau
6. Program pelaksanaan PPK di sekolah
7. Program pelaksanaan literasi disekolah
8. Peraturan Tata Tertib Peserta Didik
9. Peraturan Akademik dan non akademik
10. Program Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
100