BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah merupakan salah satu sistem pendidikan yang berfungsi untuk
membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dari pendidikan yang
diterima anak bangsa di bangku sekolah, akan mampu mengubah pola pikir
dan daya kreativitas untuk menciptakan negara dengan taraf kesejahteraan
yang baik dan perekonomian yang meningkat. Sekolah ada merupakan bagian
dari rancangan yang dibuat oleh pemeritah di bidang pendidikan dengan
landasan operasionalnya adalah kurikulum. Dari kurikulum inilah tujuan dari
pendidikan bangsa diharapkan dapat tersusun dengan sistematis untuk
mencapai tujuan bangsa dan negara Indonesia.
Kurikulum yang digunakan saat ini di SMK Ma’arif NU 1 Cilongok
adalah kurikulum KTSP 2013. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara
yuridis diamanatkan oleh Undang undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan
antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah tersebut memberikan arahan
tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional
pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Kurikulum SMK Ma’arif NU 1 Cilongok dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah
dibawah koordinasi dan supervisi propinsi Jawa Tengah (UU Nomor 20 Tahun
2003 Bab X. Pasal 38 ayat 2).
Kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat
setempat dan peserta didik. Sekolah dan komite sekolah mengembangkan
kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka
dunia kerja untuk memperoleh tenaga kerja yang produktif, potensial, dan
berkualitas.
B. Dasar Hukum
Peraturan perundang-undangan yang mendasari dan menjadi acuan
dalam penyusunan Kurikulum SMK Ma’arif NU 1 Cilongok adalah:
1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana dirubah dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. Instruksi Presiden Republik Indonesia nomor 9 Tahun 2016 tentang
Revitalisasi SMK;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014
tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Pedoman Pengembangan
Kurikulum);
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014
tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014
tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan
Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014
tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014
tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014
tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendididikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014
tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015
tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2015
tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah melalui Ujian Nasional dan
Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan melalui Ujian Sekolah/
Madrasah/ Pendidikan Kesetaraan pada SMP/MTs atau yang sederajat dan
SMA/MA/SMK atau yang Sederajat;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018
tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah
Aliyah Kejuruan;
16. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor : 781/D/KP/2013 tentang Bentuk dan Tata Cara
Penyusunan Laporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuraan (SMK/MAK);
17. Keputusan Gubernur Nomor 423.5/27/2011 tentang muatan lokal bahasa
jawa;
18. Peraturan Daerah Jawa Tengah No. 9 Tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra
dan Aksara Jawa;
19. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 57 tahun 2013 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9
tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa;
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN
Tabel 1. Deskripsi Kompetensi Inti Keahlian Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor
KOMPETENS
DESKRIPSI KOMPETENSI
I INTI
KOMPETENS
DESKRIPSI KOMPETENSI
I INTI
KOMPETENS
DESKRIPSI KOMPETENSI
I INTI
Menunjukkan keterampilan
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan,
mempersepsi, kesiapan,
meniru, membiasakan, gerak
meniru, membiasakan,
mahir, menjadikan gerak
gerak mahir, menjadikan
alami, sampai dengan
gerak alami, dalam ranah
tindakan orisinal dalam ranah
konkret terkait dengan
konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah,
dipelajarinya di sekolah, serta
serta mampu melaksanakan
mampu melaksanakan tugas
tugas spesifik di bawah
KOMPETENS
DESKRIPSI KOMPETENSI
I INTI
F. Profil Lulusan
1. Deskripsi KKNI dan Skema Sertifikasi
Deskripsi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah salah
satu rujukan nasional untuk meningkatkan mutu dan daya saing bangsa
Indonesia di sektor sumber daya manusia melalui pencapaian kualifikasi
sumberdaya manusia Indonesia yang dihasilkan oleh sistem pendidikan
dan sistem pelatihan kerja nasional, serta sistem penilaian kesetaraan
capaian pembelajaran.
Kompetensi Kunci
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI LEVEL
1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 2
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 1
6. Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan teknologi 2
Panduan Penilaian
1. Pengetahuan dan keterampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan
tidak melalui pekerjaan.
Kompetensi Kunci
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI LEVEL
1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 3
Panduan Penilaian
1. Pengetahuan dan keterampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan
tidak melalui pekerjaan.
2. Penilaian keterampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang
diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika
kondisi tempat kerja tidak memungkinkan, maka penilaian dapat
dilakukan melalui simulasi.
3. Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan
langsung.
4. Kompetensi harus dinilai sesuai dengan konteks kualifikasi yang sedang
diperhatikan.
5. Aspek-aspek penting :
Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu
menerapkan kompetensi pada keadaan yang berubah-ubah dan
merespon situasi yang berbeda pada beberapa aspek-aspek berikut :
2. Skema Sertifikasi
Kepala SMK
PTUKK
PTUKK
PTUKK yang - program kerja
memenuhi fungsi: uji kompetensi
- perangkat uji sesuai dengan
- pengarah
- penguji (asesor sistem dan
- pelaksana sekolah)
- pendukung prosedur yang
- sistem dan
dalam pelaksanaan prosedur uji ditetapkan di
sertifikasi kompetensi PTUKK
kompetensi
Kepala SMK/MAK
PTUKK
PTUKK
data dan hasil sertifikat
informasi dari pelaksanaan kompetensi
pelaksanaan uji kompetensi kepada
uji kepada Kepala peserta
kompetensi di SMK/MAK didik/asesi
PTUKK yang
dinyatakan
kompeten
Adapun Jabatan dan Lingkup Pekerjaan yang dapat diisi siswa lulusan
Program Keahlian Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor meliputi :
1. Mekanik/Teknisi di bengkel resmi
Perawatan, perbaikan dan pengecekan kendaraa sesuai panduan
manufactur.
2. Teknisi Perakitan/Teknisi Produksi di Industri roda dua dan roda empat
Merakit/memproduksi kendaraan yang akan di jual ke masyarakat
3. Drafter di perusahaan otomotif
Membuat gambar/disain suatu benda sebelum di produksi
4. Enterpreneur/Wiraswasta
Mendirikan usaha sendiri berupa bengkel sepeda motor, bengkel cat
otomotif dan bengkel las
5. Operator/Teknisi di KAI, Pertamina, PLN dan perusahaan BUMN lain milik
Pemerintah ataupun ASN
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
2. Fisika - - -
3. Kimia - - -
D. D. Muatan Lokal
1. Bahasa Jawa 2 2 2
E. E. Muatan Pengembangan
1. Ke-NU-an 2 2 2
Jumlah D dan E 4 4 4
Jumlah Total Durasi Waktu 51 51 51
B. Kompetensi Mata Pelajaran
1. Muatan Nasional (A)
KOMPETENSI INTI (KI)
Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian
Kompetensi Keahlian : Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM)
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
KOMPETENS DESKRIPSI KOMPETENSI
I INTI 3 Tahun 4 Tahun
Sikap Spritual
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
(KI-1)
Sikap Sosial Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,
(KI-2) peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan,
dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan Memahami, menerapkan, Memahami, menerapkan,
(KI-3) menganalisis, dan menganalisis, dan
mengevaluasi tentang mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, pengetahuan faktual,
konseptual, operasional konseptual, operasional lanjut,
dasar, dan metakognitif dan metakognitif secara
sesuai dengan bidang dan multidisiplin sesuai dengan
lingkup kerja pada tingkat bidang dan lingkup kerja pada
teknis, spesifik, detil, dan tingkat teknis, spesifik, detil,
kompleks, berkenaan dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu denganilmu
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
WAKTU
3.1 Menganalisis 4.1 Mempraktikkan
keterampilan gerak salah hasil analisis keterampilan
satu permainan bola besar gerak salah satu
serta menyusun rencana permainan bola besar serta 9
perbaikan* menyusun rencana
perbaikan*
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
WAKTU
dalam aktivitas spesifik gerak yang lebih kompleks
senam lantai dalam aktivitas spesifik
senam lantai
3. Peminatan Kejuruan
a. Dasar Bidang Keahlian (C1)
KOMPETENSI INTI (KI)
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Kompetensi Keahlian : Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM)
Mata Pelajaran : Fisika
KOMPETENS DESKRIPSI KOMPETENSI
I INTI 3 Tahun 4 Tahun
Pengetahuan Memahami, menerapkan, Memahami, menerapkan,
(KI-3) menganalisis, dan menganalisis, dan
mengevaluasi tentang mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, pengetahuan faktual,
konseptual, operasional konseptual, operasional lanjut,
dasar, dan metakognitif dan metakognitif secara
sesuai dengan bidang dan multidisiplin sesuai dengan
lingkup kerja pada tingkat bidang dan lingkup kerja pada
teknis, spesifik, detil, dan tingkat teknis, spesifik, detil,
ALOKAS
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR I
WAKTU
teknologi informasi dan oleh listrik statis pada
komunikasi komponen-komponen
teknologi informasi dan
komunikasi
3.8 Menerapkan hukum- 4.8 Menyajikan hasil 12
hukum kelistrikan arus percobaan hukum-hukum
searah kelistrikan arus searah
3.9 Menerapkan konsep 4.9 Menyajikan hasil 15
kemagnetan dan percobaan tentang medan
elektromagnet magnet dan induksi
magnet
3.10 Mengevaluasi dampak 4.10 Membuat karya tulis 6
radiasi elektromagnetik tentang dampak radiasi
secara kualitatif elektromagnetik
ALOKAS
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR I
WAKTU
system sinyal
3.12 Menganalisis gangguan 4.12 Memperbaiki sistem starter 36
sistem starter
3.13 Menganalisis gangguan 4.13 Memperbaiki sistem 36
sistem pengisian pengisian
3.14 Menganalisis gangguan 4.14 Memperbaiki sistem
sistem pengapian pengapian konvensional 32
konvensional
3.15 Menganalisis gangguan 4.15 Memperbaiki sistem
sistem pengapian pengapian elektronik 32
elektronik
3.16 Mengevaluasi indikator 4.16 Memperbaiki sistem injeksi
kode kerusakan sistem dan reset kode kerusakan 32
injeksi
3.17 Mengevaluasi sistem 4.17 Memperbaiki perbaikan 32
pengaman sistem pengaman
ALOKAS
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR I
WAKTU
3.1 Memahami prinsip 4.1 Merawat secara berkala 30
kerja mekanisme katup mekanisme katup
ALOKAS
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR I
WAKTU
3.10 Menerapkan cara 4.10 Merawat berkala sistem
perawatan sistem kopling kopling otomatis 30
otomatis
ALOKAS
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR I
WAKTU
kopling otomatis otomatis
ALOKAS
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR I
WAKTU
kerja sistem rem sistem rem mekanik
mekanik
ALOKAS
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR I
WAKTU
3.14 Menganalisis 4.14 Memperbaiki ban 30
gangguan pada ban
C. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan mata pelajaran yang kompetensinya tidak
dapat diwadahi pada mata pelajaran yang telah ada, karena itu setiap satuan
pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar
(KD), dan indikator. Muatan lokal di SMK Ma’arif NU 1 Cilongok yaitu :
Muatan lokal Bahasa Jawa
Muatan lokal yang dikembangkan di SMK Ma’arif NU 1 Cilongok berupa
mata pelajaran Bahasa Jawa yang alokasi waktunya untuk masing-masing kelas
2 jam pertemuan. Mulok Bahasa Jawa mengacu pada peraturan daerah provinsi
Jawa Tengah Nomor : 9 tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra, dan aksara Jawa;
peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 57 tahun 2013 tentang petunjuk
pelaksanaan peraturan daerah provinsi Jawa Tengah Nomor : 9 tahun 2012
tentang Bahasa, Sastra, dan aksara jawa, Keputusan Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Tengah Nomor 423.5/14995 tahun 2014.
1. Strategi Pelaksanaan Muatan Lokal pada SMK Ma’arif NU 1 Cilongok adalah
sebagai berikut:
a. Muatan lokal diajarkan pada setiap jenjang kelas mulai dari tingkat X
hingga kelas XII.
b. Alokasi waktu adalah 2 jam/minggu untuk mata pelajaran Bahasa Jawa.
c. Muatan lokal dilaksanakan setiap semester selama tiga tahun.
d. Proses pembelajaran muatan lokal mencakup empat aspek (kognitif,
afektif, psikomotor, dan action).
e. Penilaian pembelajaran muatan lokal mengutamakan unjuk kerja,
produk, dan porto folio.
2. Tujuan Muatan Lokal pada SMK Ma’arif NU 1 Cilongok agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika dan
unggah-ungguh yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis
b. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Jawa sebagai sarana
berkomunikasi dan sebagai lambang kebanggaan serta identitas daerah.
c. Memahami bahasa Jawa dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan
d. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra dan budaya Jawa untuk
memperhalus budi pekerti, meningkatkan kemampuan berbahasa.
e. Menghargai dan membanggakan sastra Jawa sebagai khazanah budaya
dan intelektual manusia Indonesia
3. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Muatan Lokal Bahasa Jawa :
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang
beriman, bertanggung jawab dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam berakhlak mulia, berilmu, percaya diri,
dan menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
Kelas XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Menerima, mensyukuri, menghayati,
mengamalkan ajaran dan mengamalkan anugerah Tuhan
agama yang dianutnya. berupa bahasa Jawa dalam bentuk
teks Serat Wedhatama pupuh Pocung.
1.2 Menerima, mensyukuri, menghayati,
dan mengamalkan anugerah Tuhan
berupa bahasa Jawa dalam bentuk
teks novel.
1.3 Menerima, mensyukuri, menghayati,
dan mengamalkan anugerah Tuhan
berupa bahasa Jawa dalam bentuk
teks sesorah.
1.4 Menerima, mensyukuri, menghayati,
dan mengamalkan anugerah Tuhan
berupa bahasa Jawa dalam bentuk
teks eksposisi tentang adat Jawa
misalnya mantu.
1.5 Menerima, mensyukuri, menghayati,
dan mengamalkan anugerah Tuhan
berupa bahasa Jawa dalam bentuk
4. Mengolah, menalar,
4.1 Menanggapi isi serat Wedhatama
menyaji dalam ranah
pupuh Pocung dan menulis serta
konkret dan ranah abstrak
menyajikan syair tembang Pocung.
terkait dengan
4.2 Menceritakan isi petikan novel
pengembangan dari yang
berbahasa Jawa.
dipelajarinya di sekolah
4.3 Menanggapi, menulis, menyajikan teks
secara mandiri, bertindak
sesorah.
secara efektif dan kreatif,
4.4 Menanggapi isi dan menulis teks
serta dan mampu
eksposisi tentang adat tradisi mantu.
menggunakan metoda
4.5 Menulis dan menyajikan empat
sesuai kaidah keilmuan.
paragraf aksara Jawa yang
menggunakan aksara rekan.
Kelas XII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
2. Menghayati dan 1.1 Menerima, mensyukuri, menghayati,
mengamalkan perilaku dan mengamalkan anugerah
jujur, disiplin, tanggung Tuhanberupa bahasa Jawa dalam
jawab, peduli (gotong bentuk teks Serat Wedhatama pupuh
royong, kerjasama, Kinanthi.
toleran, damai), santun, 1.2 Menerima, mensyukuri, menghayati,
responsif, dan proaktif dan dan mengamalkan anugerah Tuhan
menunjukkan sikap berupa bahasa Jawa dalam bentuk
sebagai bagian dari solusi teks geguritan.
atas berbagai 1.3 Menerima, mensyukuri, menghayati,
permasalahan dalam dan mengamalkan anugerah Tuhan
berinteraksi secara efektif berupa bahasa Jawa dalam bentuk
dengan lingkungan sosial teks deskripsi tentang pakaian adat.
dan alam, serta dalam 1.4 Menerima, mensyukuri, menghayati,
D. Pengembangan Diri
1. Layanan Bimbingan dan Konseling
Substansi bimbingan dan konseling disiapkan untuk memfasilitasi
satuan pendidikan dalam mewujudkan proses pendidikan yang
memperhatikan dan menjawab ragam kemampuan, kebutuhan, dan minat
sesuai dengan karakteristik peserta didik. Khusus SMK bimbingan dan
konseling dimaksudkan untuk membantu satuan pendidikan dalam
memfasilitasi peserta didik dalam memilih dan menetapkan program
peminatan vokasi bagi peserta didik SMK. Selain itu bimbingan dan
konseling juga dimaksudkan untuk memfasilitasi guru bimbingan dan
4) Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan
kegiatan manajemen, tata kerja infrastruktur dan pengembangan
keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang secara tidak
langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau
memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik. Aktivitas
yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1) administrasi,
yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti
asesmen, kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program
bimbingan dan konseling, membuat evaluasi, dan melaksanakan
administrasi dan mekanisme bimbingan dan konseling, serta (2)
kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau
guru kelas yang berfungsi sebagai guru bimbingan dan konseling,
kegiatan pengembangan profesi dilaksanakan sesuai dengan
tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh kegiatan
pelatihan atau lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk
memperkuat kompetensi dalam menjalankan fungsi sebagai guru
bimbingan dan konseling atau konselor.
3. Bidang Layanan
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup
empat bidang layanan, yaitu bidang layanan yang memfasilitasi
1) Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan
dan konseling atau konselor kepada peserta didik/konseli untuk
memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan
merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang
perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai
perkembangan secara optimal dan mencapai kebahagiaan,
kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang
dikembangkan meliputi:
a) Memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan
kelemahannya, baik kondisi fisik maupun psikis
b) Mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam
kehidupannya,
c) Menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara
baik.
2) Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta
didik/konseli untuk memahami lingkungannya dan dapat
melakukan interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi
sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya,
mampu menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan
dengan lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan
kebermaknaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan
meliputi:
a) Berempati terhadap kondisi orang lain,
b) Memahami keragaman latar sosial budaya,
c) Menghormati dan menghargai orang lain,
d) Menyesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku,
3) Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli
dalam mengenali potensi diri untuk belajar, memiliki sikap dan
keterampilan belajar, terampil merencanakan pendidikan, memiliki
kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan
mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai
kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi;
a) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami
berbagai hambatan belajar;
b) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif;
c) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat;
d) Memiliki keterampilan belajar yang efektif;
e) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan
selanjutnya;
f) Memiliki kesiapan menghadapi ujian
4) Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan
konseling atau konselor kepada peserta didik/konseli untuk
mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan
pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara
rasional dan realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan
yang tersedia di lingkungan hidupnya sehingga mencapai
kesuksesan dalam kehidupannya.
b) Misi
Misi kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan adalah
sebagai berikut:
Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih dan
diikuti sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan
minat peserta didik.
Menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang memberikan
kesem-patan kepada peserta didik untuk dapat
mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri secara
optimal melalui kegiatan mandiri dan atau berkelompok.
2) Fungsi dan Tujuan
a) Fungsi
Kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan memiliki
fungsi pengembangan, sosial, rekreatif dan persiapan karir.
Fungsi pengembangan,
Fungsi sosial,
Fungsi rekreatif,
Fungsi persiapan karir,
b) Tujuan
Tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada satuan
pendidikan adalah:
Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan
kemampuan kog-nitif, afektif, dan psikomotor peserta
didik.
Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat mengembangkan
bakat dan minat peserta didik dalam upaya pembinaan
pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya.
c. Prinsip
3. Program Pembiasaan
XI 46 43 4.968 jam/tahun
c. Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti peserta didik adalah
pegasan terstruktur (TT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT)
yang waktunya maksimal lima puluh persen (60%) dari jumlah jam tatap
muka. Pegasan terstruktur di SMK Ma’arif NU 1 Cilongok diberikan alokasi
waktu setelah jam pembelajaran usai. Contoh TT diantaranya
pembelajaran remidi dan pengayaan, sedangkan contoh KMTT adalah
pekerjaan rumah yang sifatnya mendalami KD dengan metode
investigasi dan penemuan.
d. Pegasan mandiri tidak terstruktur terdiri dari tugas-tugas individu atau
kelompok yang disesuaikan dengan potensi, minat, dan bakat peserta
didik.
2. Beban Kerja Pendidik
Beban kerja pendidik, memuat tentang ketentuan waktu jam kerja
pendidik per minggu untuk pelaksanaan tugas pokok mengelola
pembelajaran daan jenis-jenis tugas tambahan. Beban kerja pendidik wajib
berangkat setiap hari efektif kerja dari hari Senin sampai Jumat dan
berangkat sampai sekolah pukul 06.45 dan pulang 15.30. beban kerja
pendidik mengacu pada Permendikbud No 15 tahun 2018.
Adapun beban kerja guru dan kepala sekolah sesuai Pasal 2 (1)
guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah melaksanakan beban krja
selama 40 (empat puluh) jam dalam 1 minggu pada satuan administrasi
pangkal, (2) beban kerja selama 40 (empat puluh ) jam dalam 1 minggu
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas 37.5 (tiga tujuh koma
lima) jam kerja efektif dan 2.5 ( dua koma lima) jam istirahat, (3) dalam hal
diperlukan sekolah bisa menambah jam istirahat tanpa mengurangi jam
kerja efektif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal 3 (1) Pelaksanaan
beban kerja selama 37.5 jam kerja efektif sebagaimana dimaksud pasal 2
ayat (1) bagi guru mencakup kegiatan pokok :
a. Merencanakan pembelajaran dan pembimbingan
b. Melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan
c. Menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan
d. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan
pokok sesuai beban kerja guru
Tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan tugas pokok sesuai
beban kerja guru sebagaimana dimaksud meliputi :
a. Wakil kepala satuan pendidikan
b. Ketua kompetensi keahlian satuan pendidikan
c. Kepala perpustakaan satuan pendidikan
d. Kepala laboratorium, bengkel, unit produksi
e. Pembimbingan khusus pada pendidikan inklusif
f. Tugas tambahan lain
Adapun tugas dari tambahan lain adalah :
a. Wali kelas
b. Pembina OSIS
c. Pembina ekstrakurikuler
d. Koordinator pengembangan keprofesian
e. Guru piket
f. Ketua lembaga sertifikasi
g. Penilai kinerja guru
h. Pengurus organisasi asosiasi profesi guru atau tutor pendidikan jarak jauh
1. Rasional
c. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan literasi pembelajaran dilakukan dengan mengembangkan
pengalaman belajar siswa, baik yang dilakukan dalam proses
pembelajaran maupun kegiatan mandiri. Kegiatan pembelajaran ini
bertujuan :
1) Mengembangkan kemampuan memahami teks dan mengaitkannya
dengan pengalaman pribadi sehingga terbentuk pribadi pembelajar
sepanjang hayat;
2) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis;
b. Perencanaan
Tim Pengembangan menyusun rencana untuk mewujudkan sekolah
sehat yang terintegrasi dalam kebijakan, program, dan kegiatan yang
sudah ada, seperti Usaha Kesehatan Sekolah, Sekolah Aman Bencana,
Rute Aman Selamat Sekolah, dan lainnya sebagai komponen penting
dalam perencanaan pengembangan sekolah sehat.
c. Pelaksanaan
Tim Pengembangan melaksanakan rencana dengan mengoptimalkan
semua sumber daya pemerintah, masyarakat, serta dunia industri dan
usaha.
a. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan dapat diberikan melalui:
1) Kegiatan Kurikuler
Kegiatan kurikuler adalah pelaksanaan pendidikan pada jam
pelajaran, sesuai kurikulum yang berlaku untuk setiap jenjang
pendidikan dan dapat diintegrasikan ke semua mata pelajaran
khususnya Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
Pelaksanaan pendidikan kesehatan dilakukan melalui peningkatan
pengetahuan, keterampilan, penanaman kebiasaan hidup sehat,
terutama melalui pemahaman konsep yang berkaitan dengan
prinsip hidup sehat, mencakup:
a) Memahami pola makanan sehat;
b) Memahami perlunya keseimbangan gizi;
c) Memahami berbagai penyakit menular seksual;
d) Mengenal bahaya seks bebas;
e) Memahami berbagai penyakit menular yang
bersumber dari lingkungan yang tidak sehat;
f) Mengenal bahaya merokok bagi kesehatan;
9) Sampah, meliputi:
Tersedia tempat sampah di setiap ruangan. Pengumpulan sampah
dari seluruh ruang dilakukan setiap hari dan dibuang ke tempat
pembuangan sampah sementara. Pembuangan sampah dari tempat
pembuangan sampah sementara ke tempat pembuangan sampah
akhir dilakukan maksimal 3 hari sekali.
10) Sarana pembuangan air limbah
Membersihkan saluran pembuangan limbah terbuka minimal
seminggu sekali agar tidak terjadi perindukan nyamuk dan tidak
menimbulkan bau.
11) Vektor (pembawa penyakit), meliputi:
Sekolah melakukan kegiatan kerja bakti rutin sekali dalam
seminggu dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk, menguras
bak penampungan air secara rutin minimal seminggu sekali dan
bila libur panjang dikosongkan.
12) Kantin/warung sekolah, meliputi:
Makanan jajanan di kantin sekolah dibungkus dan sehingga
terlindung dari lalat, binatang lain dan debu, makanan tidak
kadaluarsa, tempat penyimpanan makanan dalam keadaan bersih,
terlindung dari debu, terhindar dari bahan berbahaya, serangga
dan hewan lainnya.
13) Halaman Sekolah, meliputi:
Penghijauan, kebersihan halaman sekolah secara berkala seminggu
sekali, menghilangkan genangan air di halaman dengan
menutup/mengurug atau mengalirkan ke saluran umum
14) Meja dan kursi siswa
Desain meja dan kursi memperhatikan aspek ergonomis,
permukaan meja/bangku memiliki kemiringan ke arah pengguna
H. Pembelajaran Abad 21
BAB IV
PENGATURAN PERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN PENILAIAN
PEMBELAJARAN
A. Penyelarasan Kurikulum
Dalam penyelarasan kurikulum SMK Ma’arif NU 1 Cilongok ada
beberapa poin yang dilakukan, yaitu :
1. Melaksanakan IHT atau Workshop
2. Menyusun Dokumen KTSP
Dalam penyusunan KTSP sekolah melibatkan beberapa stage holder
meliputi: Kepala Sekolah, Tim Pengembang Kurikulum, Ketua
Kompetensi Kejuruan, guru mapel, komite dan pengawas sekolah
sebagai verifikator.
3. Menyusun Silabus dan RPP link and match dengan IDUKA PT.Yamaha
Indonesia Motor Manufacturing.
4. Melakukan Sinkronisasi dengan Dunia Industri yang Sesuai dengan
Kompetensi keahlian
2. Pembelajaran Praktik
Pembelajaran praktik digunakan untuk mata pelajaran kompetensi
keahlian yang dilakukan pada ruang khusus, dimana dalam ruangan
praktik terdapat alat-alat yang digunakan untuk pembelajaran yang sesuai
dengan kompetensi keahlianya. Di SMK Ma’arif NU 1 Cilongok ada 4
kompetensi kejuruan:
a. Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor
Ruang praktik TBSM terdapat ;
sesuai;
c. Analisis hasil penilaian untuk mengetahui daya serap materi
pembelajaran pada tingkat peserta didik maupun tingkat kelas;
d. Pemanfaatan hasil analisis untuk meningkatkan mutu satuan
pendidikan; dan
e. Pelaporan berbentuk profil kelas, profil satuan pendidikan yang
berupa angka dan/atau deskripsi.
Bentuk dan Instrumen Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh
satuan pendidikan dilakukan dalam bentuk Ujian Sekolah/Madrasah, UPK,
RPL, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, dan/atau bentuk
lain yang sesuai.
Instrumen penilaian terdiri atas tes dan nontes. Instrumen tes dapat
berupa instrument tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik. Instrumen
nontes dapat berupa kuesioner, lembar pengamatan, dan/atau bentuk
lain yang sesuai. Mekanisme penilaian dijabarkan dalam uraian meliputi
mekanisme penilaian oleh pendidik, mekanisme penilaian oleh satuan
pendidikan, mekanisme remedial dan pengayaaan, penilaian Higher Order
Thinking Skill (HOTS).
A. Muatan Nasional
3 Bahasa Indonesia B 75 75 75 75 75 75
4 Matematika B 75 75 75 75 75 75
5 Sejarah Indonesia B 75 75 75 75 75 75
6 Bahasa Inggris B 75 75 75 75 75 75
B. Muatan Kewilayahan
7 Seni Budaya B 75 75 - - - -
10 Fisika B 75 75 - - - -
11 Kimia B 75 75 - - - -
16 Pemeliharaan Kelistikan B - - 75 75 75 75
Sepeda Motor
Pemeliharaan Sasis
17 B - - 75 75 75 75
Sepeda Motor
Pengelolaan Bengkel
18 B - - 75 75 75 75
Sepeda Motor
D. Muatan Lokal
20 Bahasa Jawa B 75 75 75 75 75 75
E. Muatan Pengembangan
21 Ke NU an B 75 75 75 75 75 75
minimal (SKM).
dan disampaikan kepada orang tua / wali peserta didik dalam bentuk
laporan hasil belajar yang diberikan tiap akhir semester. Bagi peserta
didik yang belum mencapai batas ketuntasan dilaksanakan program
remidi dan pelaksanaannya diatur oleh pendidik mata pelajaran.
Dari hasil penilaian belajar peserta didik dapat dinyatakan naik
atau tidak naik dengan kriteria dan syarat-syarat kenaikan kelas sebagai
berikut:
a. Kehadiran minimal 90%
b. Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada
semester dua, dengan pertimbangan SK/KD yang belum tuntas
pada semester satu harus dituntaskan sampai mencapai SKM yang
ditetapkan. Peserta didik yang belum mencapai SKM harus
mengikuti pembelajaran remedi.
c. Nilai (deskripsi) sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan satuanpendidikan
d. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas ke kelas XI, apabila yang
bersangkutan tidak mencapai ketuntasan lebih dari 3 (tiga) mata
pelajaran yang merupakan prasyarat dari Standar Kompetensi (SK)
berikutnya.
e. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang- kurangnya
BAIK.
f. Peserta didik yang dinyatakan tidak naik kelas harus mengulang
seluruh pelajaran di tingkat tersebut.
g. Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing- masing
nilai kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi
keterampilannya di bawah skor ketuntasan minimal (SKM).
Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai SMK Ma’arif NU 1
Cilongok pada semester ganjil, nilai akhir diambil dari rerata
semester ganjil dan genap pada tahun pelajaran tersebut.
8. Kriteria Kelulusan
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN
ALOKASI
NO KEGIATAN KETERANGAN
WAKTU
jumlah minggu efektif
belajar dan
waktu pembelajaran
efektif
6. Hari libur Maksimal 2 Disesuaikan
umum/nasional minggu dengan Peraturan
Pemerintah
7. Hari libur khusus Maksimal 1 Untuk satuan
Minggu pendidikan sesuai
dengan ciri
kekhususan
masing- masing
1 07.00 - 07.45
2 07.45 - 08.30
3 08.30 - 09.15
4 09.15 - 10.00
5 10.15 - 11.00
6 11.00 - 11.45
7 11.45 - 12.30
8 13.00 - 13.45
9 13.45 - 14.30
10 14.30 – 15.15
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat,
provinsi dan kabupaten/kota untuk tidak diadakan proses pembelajaran di
sekolah.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini :
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama
dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan.
2. Peraturan Pemerintah Pusat / Provinsi / Kabupaten / Kota dalam hal
penentuan hari libur umum / nasional atau penetapan hari libur serentak
untuk setiap jenjang dan jenis Pendidikan yang terkait dengan ciri khas
budaya daerah setempat.
Hari libur yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah :
1. Libur Semester Gasal : 19 – 31 Desember 2022
2. Libur Semester Genap : 26 Juni 2023 s.d 15 Juli 2023
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain :
1. Tahun Baru
2. Idul Fitri dan cuti bersama
3. Idul Adha
4. Tahun Baru Imlek
5. Tahun Baru Hijriah
6. Hari Raya Nyepi
7. Maulid Nabi Muhammad SAW
8. Tahun Baru Imlek
9. Wafat Isa al Masih
10. Hari Raya Waisak
11. Kenaikan Isa al Masih
12. Hari Kemerdekaan RI
13. Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
14. Hari Raya Natal
1 07.00 - 07.45
2 07.45 - 08.30
3 08.30 - 09.15
4 09.15 - 10.00
5 10.15 - 11.00
6 11.00 - 11.45
7 11.45 - 12.30
8 13.00 - 13.45
9 13.45 - 14.30
10 14.30 – 15.15