Anda di halaman 1dari 190

BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasional

Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas


Kurikulum menentukan kualitas proses pendidikan. Kurikulum adalah keseluruhan program
aktivitas pembelajaran baik terstruktur maupun hidden yang terdokumentasi dengan rapi,
digunakan sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran untuk memberikan berbagai pengalaman
belajar bermakna dan berdampak bagi peserta didik dan diatur oleh sekolah.Pengalaman
belajar harus terprogram dan berpusat pada peserta didik “student is the central focus of the
curriculum”. Keluasan dan kedalaman level kompetensi sebagai pengalaman dan aktivitas
pembelajaran terstruktur dan terukur dengan baik.

Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) berisi seperangkat program


pencapaian tujuan PMK yaitu terwujudnya Standar Kompetensi Lulusan (SKL), kompetensi
dasar dalam setiap Mata Pelajaran, dan bahan pelajaran serta cara-cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Definisi ini menunjukkan bahwa
setiap satuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK) membutuhkan kurikulum implementatif yang relevan dan cocok dengan
kebutuhan peserta didik dan seluruh stakeholders serta siap diimplementasikan oleh
SMK/MAK guna memberi pengalaman belajar bermakna dan berdampak besar bagi peserta
didik.

Kurikulum dikembangkan untuk memberi solusi tantangan internal dan eksternal.


Tantangan internal yang mendasar adalah: Indonesia merupakan negara kepulauan yang
terdiri atas pulau besar dan kecil yang berjumlah sekitar 17.500. Penduduk Indonesia
berdasarkan pada Sensus Penduduk tahun 2010 berjumlah lebih dari 238 juta jiwa.
Keragaman yang menjadi karakteristik dan keunikan Indonesia antara lain keragaman
geografis, keragaman demografis, keragaman potensi sumber daya daerah, keragaman latar
belakang dan kondisi sosial budaya, keragaman potensi SMK/MAK, keragaman ketersediaan
sarana dan prasarana di SMK/MAK,dan berbagai keragaman lainnya yang ada di setiap
daerah. Keragaman tersebut selanjutnya melahirkan perbedaan jenis
kebutuhan,tingkatkebutuhan, tingkat kesiapan, peluang dan tantangan pengembangan yang
berbeda antar daerah dan antar SMK/MAK. Keragaman tersebut harus diadaptasi dalam
rangka peningkatan relevansi mutu PMK sebagai upaya mencerdaskan dan meningkatkan
kesejahteraan kehidupan masyarakatdi setiap daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, mengamanatkan tersusunnya kurikulum pada tingkat satuan
pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah, mengacu kepada Standar Kompetensi
Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian. Terkait dengan
pembangunan PMK, masing-masing daerah dan masing-masing SMK/MAK memerlukan
kurikulum yang sesuai dengan karakteristik dan potensi daerah atau potensi SMK/MAK.
Kurikulum tersebut adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK/MAK
implementatif. KTSP SMK/MAK sebagai ”the sum of the learning activities and experiences
a student under directions of the school” perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara
dinamis kontekstual dan auotentik untuk merespon kebutuhan peserta didik,masyarakat dan
pemerintah daerah, SMK/MAK, dan dunia kerja. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:

1. Pasal 36 ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah, dan peserta didik.

2. Pasal 36 ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang
pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:
(a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi,
kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e)
tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan
(j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

3. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan
dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau
kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk
pendidikan menengah.

Dari amanat undang-undang tersebut dapat ditegaskan bahwa:

1. KTSP SMK/MAK dikembangkan dengan prinsip diversifikasi dengan maksud agar


memungkinkan adanya kesesuaian program-program pendidikan pada SMK/MAK
dengan situasi, kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah dan potensi SMK/MAK
serta potensi peserta didik;

2. KTSP SMK/MAK dikembangkan, diterapkan, dimonitor dandievaluasi secara terus


menerus oleh SMK/MAK dan Dinas Pendidikan sebagai bentuk penjaminan mutu PMK;

3. KTSP SMK/MAK merupakan salah satu standar akreditasi BAN SM.


Tantangan eksternal pengembangan KTSP SMK/MAK adalah adanya globalisasi
industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO),
Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Economic Community (AEC), Asia-
Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN FreeTrade Area(AFTA). Tantangan
eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas
teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Pendidikan Menengah
Kejuruan ditantang turut memberi andil menyiapkan modal manusia kompeten untuk
bersaing di pasar tenaga kerja global.

Kurikulum implementatif dikembangkan dan dilaksanakan oleh SMK/MAK


diwujudkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang disebut
dengan KTSP SMK/MAK . KTSP SMK/MAK dikembangkan berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) paling rendah setara dengan jenjang 2 KKNI untuk setiap
Kompetensi Keahlian Program Pendidikan 3 tahun dan paling rendah setara dengan jenjang 3
KKNI untuk setiap Kompetensi Keahlian Program Pendidikan 4 tahun, Standar Isi (SI),
Standar Proses (SPr), Standar Penilaian (SPn) setiap satuan pendidikan SMK/MAK. Semua
SMK/MAK diharapkan dapat menyiapkan kurikulum implementatif KTSP SMK/MAK yang
digunakan sebagai pedoman atau landasan program-program pembelajaran di
SMK/MAK.

Direktorat Pembinaan SMK sesuai dengan tugas dan fungsinya berkewajiban untuk
memberikan bimbingan teknis kepada setiap SMK/MAK melalui berbagai strategi dan
pendekatan, agar pada saatnya setiap SMK/MAK memiliki kemampuan untuk menyiapkan
KTSP SMK/MAK sebagaimana diharapkan.

B. Landasan Filosofis

Landasan filosofis penting kedudukannya dalam pengembangan kurikulum. Landasan


filosofis memberi arah ideal dan pemikiran yang mendasar tentang isi suatu kurikulum,
konsep pembelajaran yang tepat, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan
peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan kerja serta lingkungan alam di sekitarnya.
KTSP SMK/MAK dikembangkan dengan landasan filosofis sebagai berikut. :

1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini
dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan KTSP SMK/MAK dikembangkan
berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini dan untuk membangun dasar-dasar kehidupan bangsa yang lebih
baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu
menjadi tujuan dasar KTSP SMK/MAK . Hal ini mengandung makna bahwa KTSP
SMK/MAK adalah rancangan program pembelajaran PMK untuk mempersiapkan
kehidupan generasi muda sebagai human capital bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tenaga kerja menengah yang handal
merupakan tugas utama SMK/MAK. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan
masa depan peserta didik, KTSP SMK/MAK mengembangkan pengalaman belajar yang
memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai berbagai kompetensi.
Kompetensi yang diajarkan dan dilatihkan pada SMK/MAK diprogramkan untuk
memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja (labour market), hal ini sejalan dengan
pandangan filsafat esensialisme. Di sisi lain dalam pandangan filosofi pragmatisme
PMK diselenggarakan untuk maksud memenuhi seluruh kebutuhan individu peserta didik
dalam mempersiapkan diri menjalani dan memecahkan permasalahan-permasalahan
kehidupan sehari-hari di masyarakat dan keluarga.

2. KTSP SMK/MAK disusun untuk membangun budaya tekno-sain-sosio-kultural yaitu


suatu budaya masyarakat yang secara sosial baik di sekolah, dunia kerja, keluarga,
maupun di masyarakat secara sinergi tumbuh budaya pemecahan masalah secara
terencana, terprogram, produktif, terdesain dan dijelaskan atau diberi eksplanasi melalui
proses inkuiri dan diskoveri. Budaya teknologi melakukan rekayasa pemecahan masalah
kehidupan dan masalah pekerjaan melalui pengembangan disain dan temuan-temuan
baru. KTSP SMK/MAK mengembangkan kemampuan peserta didik sebagai pewaris
budaya bangsa dan peduli terhadap permasalahan dunia kerja, masyarakat dan bangsa
masa kini dan masa depan.

3. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Peserta didik SMK/MAK
belajar membangun pengalaman diri dalam memecahkan permasalahan-permasalahan
secara kreatif. Untukitu peserta didik SMK/MAK perlu memiliki pengalaman belajar
berpikir kreatif, bekerja kreatif sendiri-sendiri maupun dengan orang lain, dan
menerapkan inovasi-inovasi dalam setiap pemecahan masalah kerja dan kehidupan.
Menurut pandangan filosofi ini, proses pendidikan kejuruan adalah suatu proses
pemberian dan fasilitasipengalaman dan kesempatan kepada peserta didik untuk
melakukan proses mind on, hands on, dan heart on secara seimbang melalui penguatan
kemampuan milihat, mendengar, membaca, bertindak secara matang dan cermat. KTSP
SMK/MAK mengunggulkan budaya tekno-sain-sosio-kultural dalam memecahkan
masalah-masalah kerja dan sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

4. Pendidikan menengah kejuruan membutuhkan penumbuhan atitude pokok (core


attitudes) yaitu disiplin diri (self-discipline), keterbukaan terhadap pengalaman diri dan
orang lain (openness to experience), kemampuan pengambilan resiko (risk-taking),
toleran terhadap dualisme (tolerance for ambiguity), dan kepercayaan kelompok (group
trust).

5. Pendidikan menengah kejuruan mengembangkan kecerdasan emosional-spiritual, sosial-


ekologis, intelektual, kinestetis, ekonomika, teknologi, seni-budaya, dan kecerdasan
belajar sebagai pusat pengembangan kecerdasan (Sudira, 2015). Filosofi ini menentukan
bahwa isi KTSP SMK/MAK mencakup kecerdasan ganda dan bersifat kontekstual.
Filosofi ini mensyaratkan KTSP SMK/MAK memberi pengalaman belajar yang utuh dan
menyeluruh dalam mengembangkan kecerdasan peserta didik.

6. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari
masa lalu dengan berbagai kemampuan belajar yang cerdas dalam menumbuhkan
kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan
berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism).

Merujuk enam filosofi tersebut,maka KTSP SMK/MAK dikembangkan dengan


maksud untuk mengembangkan seluruh potensi kecerdasan peserta didik agar kompeten
dalam memecahkan masalah-masalahkerja, masalah-masalahsosial di masyarakat secara
kreatif, memiliki kemampuan berpikir kreatif, bekerja kreatif dengan orang lain dan mampu
menerapkan inovasi serta dilandasi disiplin diri yang tinggi, keterbukaan terhadap
pengalaman diri dan orang lain (openness to experience), kemampuan pengambilan resiko
(risk-taking), dan toleran terhadap dualisme untuk membangun kehidupan masyarakat
demokratis yang lebih baik.

C. Landasan Teoritis

Dua tokoh pendidikan kejuruan berbeda aliran sangat kuat mewarnai teori-teori
pendidikan kejuruan dunia. Tokoh tersebut adalah Charles Prosser dan John Dewey. Teori
Prosser menyatakan bahwa Pendidikan Kejuruan membutuhkan lingkungan pembelajaran
menyerupai dunia kerja dan peralatan yang memadai sesuai kebutuhan pelaksanaan pekerjaan
di dunia kerja. Agar efektif Pendidikan Kejuruan harus melatih dan membentuk kebiasaan
kerja sebagai suatu kebutuhan yang harus dimiliki bagi setiap individu yang mau bekerja.
Penguatan kemampuan dan skill kerja dapat ditingkatkan melalui pengulangan cara berpikir
dan cara bekerja yang efisien. Pendidikan Kejuruan harus melakukan seleksi bakat dan minat.
Guru Pendidikan Kejuruan akan berhasil jika telah memiliki pengalaman sukses dalam
menerapkan skill dan pengetahuan sesuai bidang yang diajarkan. Kemampuan produktif
sebagai standar performance dikembangkan berdasarkankebutuhan industri sesuai actual
jobs. Pendidikan Kejuruan membutuhkan biaya pendidikan dan pelatihan yang harus
terpenuhi dan jika tidak sebaiknya tidak diselenggarakan.

Pendidikan Kejuruan dalam pandangan teori John Dewey menegaskan bahwa


Pendidikan Kejuruan menyiapkan peserta didik memiliki kemampuann memecahkan
permasalahan sesuai perubahan-perubahan dalam cara-cara berlogika dan membangun
rasional melalui proses pemikiran yang semakin terbuka dalam menemukan berbagai
kemungkinan solusi dari berbagai pengalaman. Dampak pokok dari TVET yang diharapkan
oleh Dewey adalah masyarakat berpengetahuan yang mampu beradaptasi dan menemukan
kevokasionalan dirinya sendiri dalam berpartisipasi di masyarakat, memiliki wawasan belajar
dan bertindak dan melakukan berbagai perubahan sebagai proses belajar sepanjang hayat.
Belajar berlangsung selama jiwa masih dikandung badan. Dewey juga mengusulkan agar
Pendidikan Kejuruan dapat mengatasi permasalahan diskriminasi pekerjaan, diskriminasi
kaum perempuan, dan minoritas. Dewey memberi advokasi modernisasikurikulum
Pendidikan Kejuruan menjadi "scientific-technical". Studi ini mengkaitkan cara-cara bekerja
yang didukung pengetahuan yang jelas dan memadai.

Dewey berargumen bahwa sekolah tradisional yang tumpul dan mekanistis harus
dikembangkan menjadi pendidikan yang demokratis dimanapeserta didik mengeksplorasi
kapasitas dirinya sendiri untuk berpartisipasi dalam segala aspek kehidupan masyarakat.
Dewey memberi wawasan bahwa sekolah harus mampu melakukan proses transmisi dan
transformasi budaya dengan peningkatan dan kesetaraan posisi dalam ras, etnik, posisi sosial
ekonomi di masyarakat.Setiap individu memiliki pandangan positif terhadap satu sama lain.
Pendidikan Kejuruan tidak hanya fokus pada bagaimana memasuki lapangan pekerjaan,
tetapi juga fokus pada peluang-peluang pengembangan karir, adaptif terhadap perubahan
lapangan kerja dan berbasis pengetahuan atau ide-ide kreatif.

Kurikulum Pendidikan Kejuruan menurut Dewey memuat kemampuan akademik yang


luas dan kompetensi generik, skill teknis, skillinterpersonal, dan karakter kerja. Kurikulum
Pendidikan Kejuruan mengintegrasikanpendidikan akademik, karir, dan teknik. Ada
artikulasi di antara pendidikan dasar, menengah, pendidikan tinggi, dandekat dengan dunia
kerja. Sekolah yang baik adalah sekolah yang mampu membangun komunitas
masyarakatsecara bersama-sama menjadi anggota masyarakat yang aktifmengembangkan
budaya. Menurut Dewey hanya pengalaman yang benar dan nyatayang dapat membuat
peserta didik dapat menghubungkanpengetahuan yang dipelajari. Teori pendidikan
demokratis Dewey cocok dengan tuntutan Pendidikan Kejuruan Abad XXI.

Selain dua teori induk Pendidikan Kejuruan yaitu Teori Efisiensi Sosial dari Charles
Prosser dan Pendidikan Vokasional Demokratis dari John Dewey, adaTeori Tri Budaya
sebagai pemikiran awal yang dapat digunakan untuk pengembangan kompetensi
kevokasionalan (Sudira, 2011). Teori Tri Budaya menyatakan Pendidikan Kejuruan akan
berhasil jika mampu mengembangkan budaya berkarya, budaya belajar, dan budaya melayani
secara simultan. Pendidikan Kejuruan dalam melakukan proses pendidikan dan pelatihan
harus membangun budaya berkarya, belajar, dan menerapkan hasil-hasil karya inovatif
sebagai bentuk-bentuk layanan kemanusiaan. Karya sebagai hasil inovasi belajar harus
digunakan untuk kesejahteraan bersama melayani orang lain.
Pendekatan pembelajaran yang diterapkan di SMK/MAK adalah pembelajaran berbasis
kompetensi. Pembelajaran yang membangun performa peserta didik “individual ability to
perform” mencakup penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara terpadu.
Pendekatan pembelajaran ini harus menganut pembelajaran tuntas (mastery learning) untuk
dapat menguasai sikap (attitude), pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skills) agar
dapat bekerja sesuai profesinya. Agar peserta didik dapat belajar secara tuntas, dikembangkan
prinsip pembelajaran sebagai berikut.

1. Learning by doing (belajar melalui aktivitas/kegiatan nyata, otentik, kontekstual yang


memberikan pengalaman belajar bermakna), dikembangkan menjadi pembelajaran
berbasis produksi, pembelajaran berbasis pemecahan masalah, pembelajaran berbasis
kerja, pembelajaran berbasis inkuiri, pembelajaran berbasis diskoveri;

2. Individualized learning yakni pembelajaran dengan memperhatikan keunikan setiap


individu dan dilaksanakandengan sistem modular.

3. Team work learning adalah pembelajaran yang mengembangkan kemampuan bekerja


secara tim dengan penguatan kompetensi diri bertanggung-jawab dengan tugas-tugas dan
memahami posisi dan fungsinya dalam tim. Pembelajaran kejuruan tidak cukup belajar
menguasai kompetensi secara individu tetapi perlu belajar dalam kelompok.

Pendidikan Kejuruan sebagai pendidikan untuk dunia kerja sangat penting fungsi dan
posisinya dalam memenuhi tujuan kebijakan ketenagakerjaan. Kebijakan ketenagakerjaan
suatu negara diharapkan mencakup lima hal pokokyaitu: (1) memberi peluang kerja untuk
semua angkatan kerja yang membutuhkan; (2) pekerjaan tersedia seimbang dan merata di
setiap daerah dan wilayah; (3) memberi penghasilan yang mencukupi sesuai dengan
kelayakan hidup dalam bermasyarakat; (4) pendidikan dan pelatihan mampu secara penuh
mengembangkan semua potensi dan masa depan setiap individu; (5) matching man and jobs
dengan kerugian-kerugian minimum, pendapatan tinggi dan produktif. Kebijakan
ketenagakerjaan tidak boleh memihak hanya pada sekelompok atau sebagian dari
masyarakatnya. Jumlah dan jenis-jenis lapangan pekerjaan tersedia, tersebar merata,
seimbang, dan layak untuk kehidupan seluruh masyarakat. Pendidikan kejuruan menjadi
tidak efisien jika lapangan pekerjaan tidak tersedia merata dan seimbang bagi lulusannya.

KTSP SMK/MAK dikembangkan atas teoriEfisiensi Sosial dan Pendidikan


Demokratis, “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori
kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum), pembelajaran berbasis kerja,
pembelajaran berbasis produksi, danpembelajaran berbasis pemecahan masalah. Pendidikan
berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai standar minimal warga
negara yang dirinci menjadi standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang
untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam
mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan
bertindak.

KTSP SMK/MAK menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru dalam bentuk
proses belajar mengajar yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran teori di kelas,
pembelajaran pembuktian teori di laboratorium, pembelajaran skill di
bengkel/studio/workshop/kebun dsb, pembelajaran ketrampilan kerja di tempat kerja (DU-DI,
Teaching factory, Business centre); dan (2) pengalaman belajar langsung di dunia kerja untuk
membangun kebiasan kerja. Demikian juga dengan pembelajaran langsung di masyarakat
sesuai dengan latar belakang, karakteristik, kompetensi keahlian dan kemampuan awal
peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar
bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

D. Landasan Yuridis

Landasan yuridis pengembangan KTSP SMK/MAK antara lain:

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan


sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Pemerintah Nomor13
Tahun2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan;

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 tahun


2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor ....tahun


2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan;

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor ....tahun


2016 tentang Standar Isi Pendidikan Menengah Kejuruan;

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor ....tahun


2016 tentang Standar Proses Pendidikan Menengah Kejuruan;

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor ....tahun


2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Menengah Kejuruan;
8. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan
Menengah Kejuruan;

9. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan


dan Kebudayaan Nomor 130/D/KEP/KR/2017 tentang Struktur Kurikulum Pendidikan
Dasar dan Menengah.

E. Tujuan Penyusunan KTSP


TujuanPenyusunan KTSP SMK Negeri 1Pugaan K-13 agar
kurikulumtetapsesuaidengantuntutanzamandanperkembanganilmupengetahuansertateknologi
. Kurikulumdisusunantaralain :
1. Pesertadidikbelajaruntukberiman dan bertakwakepadaTuhan Yang Maha Esa;
2. Pesertadidikbelajaruntukmemahami,menghayati, mengamalkan, menghargai dan
melestarikan nilai budaya dan karakter bangsa
3. Pesertadidik belajar untuk mengembangkan ekonomi kreatif dan menumbuhkan jiwa
kewirausahaan
4. Pesertadidik belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif;
5. Pesertadidik belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain;
6. Pesertadidik belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses
belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
7. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah
8. Meningkatkan komitmen guru, komite sekolah, dunia kerja, dan Dinas Pendidikan
Provinsi dalam peningkatan kualitas layanan, output, dan outcome pendidikan kejuruan
di SMKNegeri 1 Pugaan
9. Meningkatkan kapasitas kepala sekolah, ketua kompetensi keahlian dan para guru
dalam mengembangkan kurikulum implementatif yang sesuai dengan kebutuhaan
sekolah dan stake holder.
10. Menyinkronkan kompetensi-kompetensi yang tertuang dalam standar isi ke dalam
silabus dan menstrukturkan menjadi program pembelajaran kejuruan 3 tahun.
11. Menghasilkan KTSP SMK Negeri 1 Pugaan K-13 yangimplementatif sebagai
program pembelajaran yang terdokumentasi dengan baik yang berisi antara lain visi,
misi, tujuan, strategi pencapaian visi-misi, profil lulusan, SKL, struktur kurikulum,
silabus, RPP.
12. Menggunakan KTSP SMKNegeri 1 Pugaan K-13 secara konsisten sebagai acuan
program pembelajaraan oleh semua guru.
13. Menghasilkan lulusan dengan kualifikasi jenjang 2 KKNI untuk kompetensi keahlian
programpendidikan 3(tiga) tahundan jenjang kualifikasi 3 KKNI.
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Visi Sekolah
Terwujudnya lulusan yang berakhlak mulia, cerdas terampil dan mampu mandiri
Di Dunia kerja berlandaskan Pancasila, Iman dan Taqwa.
B. Misi Sekolah
1. Melaksanakan Pelayanan Pendidikan Agama, Budi Pekerti Luhur dan Karakter Bangsa
yang diintegrasikan dalam setiap Mata Diklat Normatif, Adaptif dan Produktif.
2. Melaksanakan Kegiatan Pengembangan Diri dibidang Lingkungan Hidup, Bela Negara,
Olahraga dan Seni.
3. Membekali Siswa dengan berbagai Keterampilan Produktif dalam rangka memasuki
Dunia Kerja dan membuka Lapangan Kerja.

C. Tujuan Sekolah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK Negeri 1 Pugaan bertujuan
menyediakan program pembelajaran untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki
kemampuanmulia, produktif, kreatif, inovatif, dan efektif dalam menyelesaikan
permasalahan kehidupan serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. KTSP SMK Negeri 1 Pugaan diharapkan
membangun dampak pendidikan berupa kompetensi untuk dapat melakukan seperangkat
tindakan cerdas, penuh tanggungjawab sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh
masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. Luaran hasil
pendidikanpada SMK Negeri 1 Pugaan dinilai oleh sekolah danmasyarakat pemangku
kepentingan. Sehingga KTSP SMK Negeri 1 Pugaan ditetapkan bersama dengan pemangku
kepentingan dan kalangan profesi,ditetapkan oleh Kepala SMK Negeri 1 Pugaan, dan
disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi

4. Prinsip-Prinsip Pengembangan dan Pengelolaan KTSP SMK Negeri 1 Pugaan


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Pugaan dikembangkan sesuai
kebutuhan peserta didik dan kapasitas sekolah sebagai bentuk akuntabilitas SMK dalam
memberi layanan pendidikan kejuruan kepada masyarakat dan pemerintah. KTSP SMK
Negeri 1 Pugaan dibawah koordinasi Dinas Pendidikan Provinsi dikembangkan oleh SMK
Negeri 1 Pugaan secara cermat memperhatikan: visi-misi-tujuan sekolah, Profil Lulusan,
SKL, SI, SPr, SPn, KKNIdan ketersediaan sarana prasarana pendidikan di SMK Negeri 1
Pugaan. KTSP SMK Negeri 1 Pugaan dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut.
1. PeningkatanIman, Takwa, danAkhlakMulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik
secara utuh.KTSP SMK Negeri 1 Pugaan disusun agar semua mata pelajaran dapa
tmenunjang peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
2. Pengembangan Kompetensi secara Komprehensif
Kompetensi peserta didik dikembangkan secara seimbang. Keseimbangan antara
pengembangan sikap spiritual, sosial, kerja, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama
dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik. Sekolah merupakan bagian dari
masyarakat dan dunia kerja yang memberikan pengalaman belajar terencana, dimana
peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan dunia kerja,
serta memanfaatkan masyarakat dan dunia kerja sebagai sumber belajar. Mengembangkan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di
sekolah dan di masyarakat. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan
berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk
kompetensi inti matapelajaranyang dirinci lebih lanjut menjadikompetensi dasar.
Kompetensi inti matapelajaranmenjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti.
3. KebutuhanKompetensiMasaDepan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan berkomunikasi,
berpikir kritis, berkolaborasi dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai dan moral
Pancasila agar menjadi warganegara yang demokratis dan bertanggung-jawab, toleran
dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat luas dalam
kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan bakat dan minatnya,
serta peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab tantangan ini
sehingga perlu mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam proses pembelajaran.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan
Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara
holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang
secara optimal. Sejalan dengan itu, KTSP SMK Negeri 1 Pugaan disusun dengan
memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional,
sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
5. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan.Masing-masing daerah memerlukan pendidikan kejuruan yang sesuai dengan
potensi, karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari.Oleh karena itu, KTSP
SMK Negeri 1 Pugaan perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan
yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.
6. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan
pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap
mengedepankan wawasan nasional.Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.

7. TuntutanDuniaKerja
Tuntutan dunia kerja merupakan variabel pokok pengembangan pendidikan kejuruan.
Pengembangan KTSP SMK Negeri 1 Pugaan berbasis tuntutan kompetensi dunia kerja.
Kegiatan pembelajaran di SMK Negeri 1 Pugaan harus dapat mendukung tumbuh-
kembangnya:(1) keterampilan kebekerjaan(employability skills) yakni kemampuan
individu untuk menyesuaikan diri dengan iklim kerja di dunia kerja; (2) keterampilan
teknis (technical skills) adalah kemampuan melakukan pekerjaan sesuai dengan
mekanisme, prosedur, cara, serta penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
sesuai bidangkerjanya; (3) bertindak produktif, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif
dalam melaksanakan tugas dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah komplek ssesuai dengan bidang kerja; (4)
menampilkan kinerja mandiri dengan pengawasan tidak langsung atasan dan atau
secaraman diri berdasarkan kuantitas dan kualitas terukur sesuai standar kompetensi
kerja, serta bertanggung jawab atas hasil kerja orang lain; (5) berjiwa wirausahaan dan
mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, KTSP SMK Negeri 1 Pugaan perlu memuat
kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja.
8. PerkembanganIlmuPengetahuan, Teknologi, danSeni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan
IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.Pendekatan sains dan
rekayasa penting dijadikan model pendekatan pembelajaran kejuruan di SMK1 Negeri
Pugaan. Olehkarenaitu, KTSP SMK Negeri 1 Pugaan harus dikembangkan secara berkala
dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
9. DinamikaPerkembangan Global
KTSP SMK Negeri 1 Pugaan dikembangkan untuk menciptakan kemandirian, baik pada
individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan
mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku
dan bangsa lain.
10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik
yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Oleh karena itu, KTSP
SMK Negeri 1 Pugaan K-13 harus menumbuh kembangkan wawasan dan sikap
kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah
NKRI.
11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
KTSP SMK Negeri 1 Pugaan K-13 dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
social budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.
Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan Jender
KTSP SMK Negeri 1 Pugaan K-13 diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku
yang berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.
13. KarakteristikSatuanPendidikan
KTSP SMK Negeri 1 Pugaan K-13 dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas
satuan pendidikan.
5. Tata Kelola KTSP SMK Negeri 1 Pugaan
Penyempurnaan tata kelola KTSP SMKNegeri 1 Pugaan diarahkan pada peningkatan
hal-hal sebagai berikut.
1. Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat
kolaboratif.
2. Penguatan manajemen sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala
sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader).
3. Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran.
4. Penguatan kerjasama dengan dunia kerja melalui sharing sumber daya.
5. Pengelolaan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki
pilihan –pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama.
6. Pembelajaran interaktif (interaktif guru-pesertadidik-masyarakat-lingkungan alam,
sumber/media lainnya).
7. Pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari
mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet).
8. Pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan
model pembelajaran pendekatan sains).
9. Belajar kelompok berbasis tim.
10. Pembelajaran berbasis alat nyata dan multimedia.
11. Pembelajaran memperkuat pengembangan potensikhusus yang dimiliki setiap peserta
didik, dan Pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidiscipline).
6. Tim Pengembang KTSP SMK Negeri 1 Pugaan
KTSP SMK Negeri 1 Pugaan dikembangkan secara tim di bawah koordinasi dan
supervise dinas pendidikan atau kantor wilayah kementerian agama provinsi. Tim
pengembang KTSP SMK Negeri 1 Pugaan terdiriatas:
1. Ketua kompetensi keahlian
2. Kelompok gurukompetensi keahlian
3. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum
4. Wakil kepala sekolah bidang humas
5. Kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Dalamkegiatan pengembangan
KTSP SMKNegeri 1 Pugaan, tim pengembang melibatkan :
1. Komite sekolah
2. Pengawas SMK Negeri 1 Pugaan
3. Praktisi dunia kerja terkait
4. Koordinasi dan supervise dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan
BAB III

KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Kerangka Dasar
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis penting kedudukannya dalam pengembangan
kurikulum.Landasan filosofis memberi arah ideal dan pemikiran yang mendasar tentang
isi suatu kurikulum, konsep pembelajaran yang tepat, posisi peserta didik, penilaian hasil
belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan kerja serta
lingkungan alam di sekitarnya.KTSP SMK Negeri 1 Pugaan dikembangkan dengan
landasan filosofis sebagai berikut :
1) Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa
kini dan masa mendatang.
2) KTSP SMK K-13disusun untuk membangun budaya tekno-sain-sosio-kultural yaitu
suatu budaya masyarakat yang secara sosial baik di sekolah,dunia kerja, keluarga,
maupun di masyarakatsecara sinergi tumbuh budaya pemecahan masalah secara
terencana, terprogram, produktif, terdesain dan dijelaskan atau diberi eksplanasi
melalui proses inkuiri dan diskoveri. Pendidikan harus menanamkan tata nilai yang
kuat dan jelas sebagai landasan pembentukan watak dan perkembangan kehidupan
manusia.
3) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif
4) Pendidikan menengah kejuruan membutuhkan penumbuhan atitude pokok (core
attitudes) yaitu disiplin diri (self-discipline), keterbukaan terhadap pengalaman diri
dan orang lain (openness to experience), kemampuan pengambilan resiko (risk-
taking), toleran terhadap dualisme (tolerance for ambiguity), dan kepercayaan
kelompok (group trust).
5) Pendidikan menengah kejuruan mengembangkan kecerdasan emosional-spiritual,
sosial-ekologis, intelektual, kinestetis, ekonomika, teknologi, seni-budaya, dan
kecerdasan belajar sebagai pusat pengembangan kecerdasan (Sudira, 2015). Filosofi
ini menentukan bahwa isi KTSP SMK mencakup kecerdasan ganda dan bersifat
kontekstual. Filosofi ini mensyaratkan KTSP SMK memberi pengalaman belajar
yang utuh dan menyeluruh dalam mengembangkan kecerdasan peserta didik.
6) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik
dari masa lalu dengan berbagai kemampuan belajar yang cerdas dalam
menumbuhkan kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial,
kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa
yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).
Merujuk enam filosofi tersebut,maka KTSP SMK dikembangkan dengan maksud
untuk mengembangkan seluruh potensi kecerdasan peserta didik agar kompeten dalam
memecahkan masalah-masalahkerja, masalah-masalahsosial di masyarakat secara kreatif,
memiliki kemampuan berpikir kreatif, bekerja kreatif dengan orang lain dan mampu
menerapkan inovasi serta dilandasi disiplin diri yang tinggi, keterbukaan terhadap
pengalaman diri dan orang lain (openness to experience), kemampuan pengambilan resiko
(risk-taking), dan toleran terhadap dualisme untuk membangun kehidupan masyarakat
demokratis yang lebih baik.
Pendidikan menjadi bermakna apabila secara pragmatis dapat mendidik manusia dapat
hidup sesuai dengan zamannya. Pendidikan harus dilihat sebagai wahana untuk membekali
peserta didik dengan berbagai kemampuan guna menjalani dan mengatasi masalah
kehidupan pada hari esok maupun masa depan yang selalu berubah. Pendidikan kejuruan
perlu mengajar dan melatih peserta didik untuk menguasai kompetensi dan kemampuan lain
yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan sebagai modal untuk pengembangan dirinya di
kemudian hari.
Secara filosofis, penyusunan kurikulum SMK perlu mempertimbangkan
perkembangan psikologis peserta didik dan perkembangan/kondisi kehidupan sosial budaya
masyarakat.
a. Perkembangan Psikologis Peserta Didik
Secara umum, manusia mengalami perkembangan psikologis sesuai dengan
pertambahan usia dan berbagai faktor lainnya yaitulatar belakang pendidikan, ekonomi
keluarga, dan lingkungan pergaulan, yang mengakibatkan perbedaan dalam dimensi
fisik, intelektual, emosional, dan spiritual. Pada kurun usia peserta didik di SMK,
mereka memiliki kecenderungan untuk mencari identitas atau jati diri.
Pondasi kejiwaan yang kuat diperlukan oleh peserta didik agar berani
menghadapi, mampu beradaptasi dan mengatasi berbagai masalah kehidupan, baik
kehidupan profesional maupun kehidupan keseharian, yang selalu berubah bentuk dan
jenisnya serta mampu meningkatkan diri dengan mengikuti pendidikan yang lebih
tinggi.
b. Kondisi Sosial Budaya
Pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan
pemerintah. Pendidikan yang diterima dari lingkungan keluarga (informal), yang diserap
dari masyarakat (nonformal), maupun yang diperoleh dari sekolah (formal) akan menyatu
dalam diri peserta didik, menjadi satu kesatuan yang utuh, saling mengisi, dan diharapkan
dapat saling memperkaya secara positif.
Peserta didik SMK berasal dari anggota berbagai lingkungan masyarakat yang
memiliki budaya, tata nilai, dan kondisi sosial yang berbeda.Pendidikan kejuruan
mempertimbangkan kondisi sosial. Karenanya, segala upaya yang dilakukan harus selalu
berpegang teguh pada keharmonisan hubungan antar individu dalam masyarakat luas
yang dilandasi dengan akhlak dan budi pekerti yang luhur, serta keharmonisan
antarsistem pendidikan dengan sistem-sistem yang lain (ekonomi, sosial, politik, religi,
dan moral). Secara sosial-budaya, Kurikulum SMK edisi 2013 dikembangkan dengan
memperhatikan berbagai dinamika, kebutuhan masyarakat, dan tidak meninggalkan akar
budaya Indonesia.
Dengan mempertimbangkan faktor budaya, tata nilai, dan opini sosiologis
masyarakat, kurikulum SMK juga disusun berdasarkan prinsip diversifikasi dimaksudkan
untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan, baik
dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah, maupun dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, berbagai jenis program keahlian pada
pendidikan menengah kejuruan semestinya dapat diterima dan diapresiasi secara positif
oleh berbagai kelompok masyarakat Indonesia.
2. Landasan Teoritis
Dua tokoh pendidikan kejuruan berbeda aliran sangat kuat mewarnai teori-teori
pendidikan kejuruan dunia. Tokoh tersebut adalah Charles Prosser dan John Dewey.
Teori Prosser menyatakan bahwa Pendidikan Kejuruanmembutuhkan lingkungan
pembelajaran menyerupai dunia kerja danperalatan yang memadai sesuai
kebutuhanpelaksanaan pekerjaan di dunia kerja. Agar efektif Pendidikan Kejuruan harus
melatih dan membentuk kebiasaan kerja sebagai suatu kebutuhan yang harus dimiliki
bagi setiap individu yang mau bekerja. Penguatan kemampuan dan skill kerja dapat
ditingkatkan melalui pengulangan cara berpikir dan cara bekerja yang efisien. Pendidikan
Kejuruan harus melakukan seleksi bakat dan minat. Guru Pendidikan Kejuruan akan
berhasil jika telah memiliki pengalaman sukses dalam menerapkan skilldan pengetahuan
sesuai bidang yang diajarkan. Kemampuan produktif sebagai standar performance
dikembangkan berdasarkankebutuhan industri sesuai actual jobs.Pendidikan Kejuruan
membutuhkan biaya pendidikan dan pelatihan yang harus terpenuhi dan jika tidak
sebaiknya tidak diselenggarakan.
Pendidikan Kejuruan dalam pandangan teori John Dewey menegaskan bahwa
Pendidikan Kejuruan menyiapkan peserta didik memiliki kemampuann memecahkan
permasalahan sesuai perubahan-perubahan dalam cara-cara berlogika dan membangun
rasional melalui proses pemikiran yang semakin terbuka dalam menemukan berbagai
kemungkinan solusi dari berbagai pengalaman. Dampak pokok dari TVET yang
diharapkan oleh Dewey adalah masyarakat berpengetahuan yang mampu beradaptasi dan
menemukan kevokasionalan dirinya sendiri dalam berpartisipasi di masyarakat, memiliki
wawasan belajar dan bertindak dan melakukan berbagai perubahan sebagai proses belajar
sepanjang hayat. Belajar berlangsung selama jiwa masih dikandung badan. Dewey juga
mengusulkan agar Pendidikan Kejuruan dapat mengatasi permasalahan diskriminasi
pekerjaan, diskriminasi kaum perempuan, dan minoritas. Dewey memberi advokasi
modernisasikurikulum Pendidikan Kejuruan menjadi "scientific-technical". Studi ini
mengkaitkan cara-cara bekerja yang didukung pengetahuan yang jelas dan memadai.
Dewey berargumen bahwa sekolah tradisional yang tumpul dan mekanistis harus
dikembangkan menjadi pendidikan yang demokratis dimanapeserta didik mengeksplorasi
kapasitas dirinya sendiriuntuk berpartisipasi dalam segala aspek kehidupan masyarakat.
Dewey memberi wawasan bahwa sekolah harus mampu melakukan proses transmisi dan
transformasi budaya dengan peningkatan dan kesetaraan posisi dalam ras, etnik, posisi
sosial ekonomi di masyarakat.Setiap individu memiliki pandangan positif terhadap satu
sama lain. Pendidikan Kejuruan tidak hanya fokus pada bagaimana memasuki lapangan
pekerjaan, tetapi juga fokus pada peluang-peluang pengembangan karir, adaptif terhadap
perubahan lapangan kerja dan berbasis pengetahuan atau ide-ide kreatif.
Kurikulum Pendidikan Kejuruan menurut Dewey memuat kemampuan akademik
yang luas dan kompetensi generik, skill teknis, skillinterpersonal, dan karakter kerja.
Kurikulum Pendidikan Kejuruan mengintegrasikanpendidikan akademik, karir, dan
teknik. Ada artikulasi di antara pendidikan dasar, menengah, pendidikan tinggi, dandekat
dengan dunia kerja. Sekolah yang baik adalah sekolah yang mampu membangun
komunitas masyarakatsecara bersama-sama menjadi anggota masyarakat yang
aktifmengembangkan budaya. Menurut Dewey hanya pengalaman yang benar dan
nyatayang dapat membuat peserta didik dapat menghubungkanpengetahuan yang
dipelajari. Teori pendidikan demokratis Dewey cocok dengan tuntutan Pendidikan
Kejuruan Abad XXI.
Selain dua teori induk Pendidikan Kejuruan yaitu Teori Efisiensi Sosial dari Charles
Prosser dan Pendidikan Vokasional Demokratis dari John Dewey, adaTeori Tri Budaya
sebagai pemikiran awal yang dapat digunakan untuk pengembangan kompetensi
kevokasionalan (Sudira, 2011). Teori Tri Budaya menyatakan Pendidikan Kejuruan akan
berhasil jika mampu mengembangkan budaya berkarya, budaya belajar, dan budaya
melayani secara simultan. Pendidikan Kejuruan dalam melakukan proses pendidikan dan
pelatihan harus membangun budaya berkarya, belajar, dan menerapkan hasil-hasil karya
inovatif sebagai bentuk-bentuk layanan kemanusiaan. Karya sebagai hasil inovasi belajar
harus digunakan untuk kesejahteraan bersama melayani orang lain.
Pendekatan pembelajaran yang diterapkan di SMK/MAK adalah pembelajaran
berbasis kompetensi. Pembelajaran yang membangun performa peserta didik “individual
ability to perform” mencakup penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara
terpadu. Pendekatan pembelajaran ini harus menganut pembelajaran tuntas (mastery
learning) untuk dapat menguasai sikap (attitude), pengetahuan (knowledge) dan
keterampilan (skills) agar dapat bekerja sesuai profesinya. Agar peserta didik dapat
belajar secara tuntas, dikembangkan prinsip pembelajaran sebagai berikut.
4. Learning by doing (belajar melalui aktivitas/kegiatan nyata, otentik, kontekstual yang
memberikan pengalaman belajar bermakna), dikembangkan menjadi pembelajaran
berbasis produksi, pembelajaran berbasis pemecahan masalah, pembelajaran berbasis
kerja, pembelajaran berbasis inkuiri, pembelajaran berbasis diskoveri;
5. Individualized learning yakni pembelajaran dengan memperhatikan keunikan setiap
individu dan dilaksanakandengan sistem modular.
6. Team work learning adalah pembelajaran yang mengembangkan kemampuan bekerja
secara tim dengan penguatan kompetensi diri bertanggung-jawab dengan tugas-tugas
dan memahami posisi dan fungsinya dalam tim. Pembelajaran kejuruan tidak cukup
belajar menguasai kompetensi secara individu tetapi perlu belajar dalam kelompok.
Pendidikan Kejuruan sebagai pendidikan untuk dunia kerja sangat penting fungsi
dan posisinya dalam memenuhi tujuan kebijakan ketenagakerjaan. Kebijakan
ketenagakerjaan suatu negara diharapkanmencakup lima hal pokokyaitu: (1) memberi
peluang kerja untuk semua angkatan kerja yang membutuhkan; (2) pekerjaan tersedia
seimbang dan merata di setiap daerah dan wilayah; (3)memberi penghasilan yang
mencukupi sesuai dengan kelayakan hidup dalam bermasyarakat; (4) pendidikan dan
pelatihan mampu secara penuh mengembangkan semua potensi dan masa depan setiap
individu; (5) matching man and jobs dengan kerugian-kerugian minimum, pendapatan
tinggi dan produktif. Kebijakan ketenagakerjaan tidak boleh memihak hanya pada
sekelompok atau sebagian dari masyarakatnya. Jumlah dan jenis-jenis lapangan
pekerjaantersedia, tersebar merata, seimbang, dan layak untuk kehidupan seluruh
masyarakat. Pendidikan kejuruan menjadi tidak efisien jika lapangan pekerjaan tidak
tersedia merata dan seimbang bagi lulusannya.
KTSP SMK/MAK dikembangkan atas teoriEfisiensi Sosial dan Pendidikan
Demokratis, “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori
kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum), pembelajaran berbasis
kerja, pembelajaran berbasis produksi, danpembelajaran berbasis pemecahan masalah.
Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai standar
minimal warga negara yang dirinci menjadi standar kompetensi lulusan, standar isi,
standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum
berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya
bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan,
berketerampilan, dan bertindak.
KTSP SMK/MAK menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru dalam bentuk
proses belajar mengajar yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran teori di kelas,
pembelajaran pembuktian teori di laboratorium, pembelajaran skill di
bengkel/studio/workshop/kebun dsb, pembelajaran ketrampilan kerja di tempat kerja
(DU-DI, Teaching factory, Business centre); dan (2) pengalaman belajar langsung di
dunia kerja untuk membangun kebiasan kerja.Demikian juga dengan pembelajaran
langsung di masyarakat sesuai dengan latar belakang, karakteristik, kompetensi keahlian
dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik
menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi
hasil kurikulum.
3. Landasan Yuridis
Landasan yuridis pengembangan KTSP SMK Negeri 1 Pugaan K-13 antara lain:
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Pemerintah Nomor13
Tahun2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 tahun
2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor ....tahun
2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor ....tahun
2016 tentang Standar Isi Pendidikan Menengah Kejuruan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor ....tahun
2016 tentang Standar Proses Pendidikan Menengah Kejuruan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor ....tahun
2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Menengah Kejuruan;
8. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum
Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan;
9. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 130/D/KEP/KR/2017 tentang Struktur
Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah.
10. Permendikbud Nomor : 07 / D.D5 / KK/ 2018 tentang Strktur kurikulum SMK /
MAK
11. Permendikbud Nomor : 06 / D.D5 / KK / 2018 tentang Spektrum Keahlian Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) / Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).
B. Struktur Kurikulum , Muatan Kurikulum Tingkat Nasional dan Daerah

1) Program Keahlian Teknik Kendaraan ringan Tingkat X, XI


Program teknik Otomotif Tingkat X,XI, menggunakan Peraturan Direktur Pendidikan
Dasar Dan menengah Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor : 07 / D.D5 / KK /
2018 tentang Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/ Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK)
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 212
3 Bahasa Indonesia 320
4 Matematika 424
5 Sejarah Indonesia 108
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing lainnya*) 352
Jumlah A 1.734
B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 108
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 144
Jumlah B 252
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 108
2 Fisika 108
3 Kimia 108
C2. Dasar Program Keahlian
1 Gambar Teknik Otomotif 144
2 Teknologi Dasar Otomotif 144
3 Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif 180
C3. Kompetensi Keahlian
1 Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan 594
2 Pemeliharaan sasis dan Pemindah Tenaga 560
Kendaraan Ringan
3 Pemeliharaan kelistrikan kendaraan Ringan 560
4 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 524
Jumlah C 3.030
Total 5.016

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya*) 3 3 3 3 4 4
Jumlah A 19 19 15 15 15 15
B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 3 3 - - - -
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2 - -
Jumlah B 5 5 2 2 - -
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2 Fisika 3 3 - - - -
3 Kimia 3 3 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1 Gambar Teknik Otomotif 4 4 - - - -
2 Teknologi Dasar Otomotif 4 4 - - - -
3 Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif 5 5 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
1 Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan - - 8 8 9 9

Pemeliharaan sasis dan Pemindah Tenaga


2 - - 8 8 8 8
Kendaraan Ringan
Pemeliharaan kelistrikan kendaraan
3 - - 8 8 8 8
Ringan
4 Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
Jumlah C 22 22 31 31 33 33
Total 46 46 48 48 48 48
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

Muatan : Nasional

Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Jam Pelajaran : 318 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1)


aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2

(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)

1. Menghayati dan mengamalkan 2. Menghayati dan mengamalkan

ajaran agama yang dianutnya. perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (gotong royong,

kerja sama, toleran, damai),

bertanggung-jawab, responsif,

dan proaktif melalui

keteladanan, pemberian nasihat,

penguatan, pembiasaan, dan

pengkondisian secara
berkesinambungan serta

menunjukkan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2

(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)

alam serta dalam menempatkan

diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

2.1 Menunjukkan perilaku


1.1 Membaca al-Qur’an dengan
kontrol diri (mujahadah an-
meyakini bahwa kontrol
nafs), prasangka baik
diri (mujahadah an-nafs),
(husnuzzan), dan
prasangka baik
persaudaraan (ukhuwah)
(husnuzzan), dan
sebagai implementasi
persaudaraan (ukhuwah)
perintah QS al-Anfal (8):72,
adalah perintah agama
QS al- Hujurat (49): 10 dan 12

serta Hadis terkait

2.2 Menghindarkan diri dari


1.2 Meyakini bahwa pergaulan
pergaulan bebas dan
bebas dan zina adalah
perbuatan zina sebagai
dilarang agama
pengamalan QS al-Isra’ (17):

32, dan QS an-Nur (24): 2,

serta Hadis terkait

2.3 Memiliki sikap keluhuran


1.3 Meyakini bahwa Allah
budi; kokoh pendirian,
Maha Mulia, Maha
pemberi rasa aman, tawakal
Memberi Rasa Aman, Maha
dan adil sebagai implementasi
Memelihara, Maha
pemahaman al-Asmau al-
Sempurna Kekuatan-Nya,
Husna: Al-Karim, Al-Mu’min,
Maha Penghimpun, Maha
Al-Wakil, Al- Matin, Al-Jami’,
Adil, dan Maha Akhir
Al-‘Adl, dan Al-Akhir

2.4 Menunjukkan sikap disiplin,


1.4 Meyakini keberadaan
jujur dan bertanggung jawab,
malaikat-malaikat Allah
sebagai implementasi beriman
swt.
kepada malaikat-malaikat

Allah swt.

2.5 Menunjukkan perilaku


1.5 Terbiasa berpakaian sesuai
berpakaian sesuai dengan
dengan syariat Islam
syariat Islam
2.6 Menunjukkan perilaku jujur
1.6 Meyakini bahwa jujur
dalam kehidupan sehari-hari
adalah ajaran pokok

agama

2.7 Memiliki sikap semangat


1.7 Meyakini bahwa menuntut
keilmuan sebagai
ilmu adalah perintah Allah
implementasi pemahaman QS
dan Rasul-Nya
at-Taubah (9): 122 dan Hadis

terkait

2.8 Menunjukkan perilaku ikhlas


1.8 Meyakini al-Qur’an, Hadis
dan taat beribadah sebagai
dan ijtihad sebagai sumber
implementasi pemahaman
hukum Islam
terhadap kedudukan al-

Qur’an, Hadis, dan ijtihad

sebagai sumber hukum Islam

1.9 Meyakini bahwa haji, zakat 2.9 Menunjukkan kepedulian

sosial sebagai hikmah dari


dan wakaf adalah perintah
perintah haji, zakat, dan
Allah dapat memberi
wakaf
kemaslahatan bagi

individu dan masyarakat


KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

2.10 Bersikap tangguh dan rela


1.10 Meyakini kebenaran
berkorban menegakkan
dakwah Nabi Muhammad
kebenaran sebagai ’ibrah dari
saw di Makkah
sejarah strategi dakwah Nabi

di Makkah

2.11 Menunjukkan sikap semangat


1.11 Meyakini kebenaran
ukhuwah dan kerukunan
dakwah Nabi Muhammad
sebagai ibrah dari sejarah
saw di Madinah
strategi dakwah Nabi di

Madinah

2.12 Bersikap taat aturan,


1.12 Terbiasa membaca al-
tanggung jawab, kompetitif
Qur’an dengan meyakini
dalam kebaikan dan kerja
bahwa taat pada aturan,
keras sebagai implementasi
kompetisi dalam kebaikan,
dari pemahaman QS al
dan etos kerja sebagai
Maidah (5): 48; QS an-Nisa
perintah agama
(4): 59; dan QS at-Taubah (9):

105 serta Hadis yang terkait

2.13 Bersikap toleran, rukun, dan


1.13 Meyakini bahwa agama
menghindarkan diri dari
mengajarkan toleransi,
tindak kekerasan sebagai
kerukunan, dan
implementasi pemahaman QS
menghindarkan diri dari
Yunus (10): 40-41 dan QS al-
tindak kekerasan
Maidah (5): 32, serta Hadis

terkait

2.14 Peduli kepada orang lain


1.14 Meyakini adanya kitab-
dengan saling menasihati
kitab suci Allah swt.
sebagai cerminan beriman

kepada kitab-kitab Allah swt.

2.15 Menunjukkan perilaku saling


1.15 Meyakini adanya rasul-
menolong sebagai cerminan
rasul Allah swt.
beriman kepada rasul-rasul

Allah swt.

2.16 Menunjukkan sikap syaja’ah


1.16 Meyakini bahwa Islam
(berani membela kebenaran)
mengharus-kan umatnya
dalam mewujudkan kejujuran
untuk memiliki sifat

syaja’ah (berani membela

kebenaran) dalam

mewujudkan kejujuran

2.17 Menunjukkan perilaku


1.17 Meyakini bahwa hormat
hormat dan patuh kepada
dan patuh kepada
orangtua dan guru sebagai
orangtua dan guru sebagai
implementasi pemahaman QS
kewajiban agama
al-Isra’ (17): 23 dan Hadis

terkait

2.18 Menunjukkan sikap tanggung


1.18 Menerapkan
jawab dan kerja sama dalam
penyelenggaraan jenazah
penyelenggaraan perawatan
sesuai dengan ketentuan
jenazah di masyarakat
syariat Islam

2.19 Menjaga kebersamaan dengan


1.19 Menerapkan ketentuan
orang lain dengan saling
khutbah, tablig, dan

dakwah di masyarakat

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

sesuai dengan syariat menasihati melalui khutbah,

Islam tablig, dan dakwah

2.20 Bekerjasama dalam


1.20 Menerapkan prinsip
menegakkan prinsip-prinsip
ekonomi dan muamalah
dan praktik ekonomi sesuai
sesuai dengan ketentuan
syariat Islam
syariat Islam

2.21 Bersikap rukun dan


1.21 Mengakui bahwa nilai-nilai
kompetitif dalam kebaikan
Islam dapat mendorong
sebagai implementasi nilai-
kemajuan perkembangan
nilai perkembangan
Islam pada masa kejayaan
peradaban Islam pada masa

kejayaan

2.22 Bersikap rukun dan


1.22 Mempertahankan
kompetitif dalam kebaikan
keyakinan yang benar
sebagai implementasi nilai-
sesuai ajaran Islam dalam
nilai sejarah peradaban Islam
sejarah peradaban Islam
pada masa modern
pada masa modern

2.23 Bersikap kritis dan


1.23 Terbiasa membaca al-
demokratis sesuai dengan
Qur’an sebagai
pesan QS Ali Imran (3): 190-
pengamalan dengan
191 dan 159, serta Hadis
meyakini bahwa agama
terkait
mengajarkan kepada

umatnya untuk berpikir

kritis dan bersikap

demokratis

2.24 Berbuat baik kepada sesama


1.24 Meyakini bahwa agama
manusia sesuai dengan
mewajibkan umatnya
perintah QS Luqman (31): 13-
untuk beribadah dan
14 dan QS al-Baqarah (2): 83,
bersyukur kepada Allah
serta Hadis terkait
serta berbuat baik kepada

sesama manusia

2.25 Berperilaku jujur,


1.25 Meyakini terjadinya hari
bertanggung jawab, dan adil
akhir
sesuai dengan keimanan

kepada hari akhir

2.26 Bersikap optimis, ikhtiar, dan


1.26 Meyakini adanya qadha
tawakal sebagai implementasi
dan qadar Allah swt.
beriman kepada qadha dan

qadar Allah swt.

2.27 Berperilaku kerja keras, dan


1.27 Meyakini bahwa agama
bertanggung jawab dalam
mewajibkan umatnya
kehidupan sehari-hari
untuk bekerja keras dan

bertanggung jawab dalam

kehidupan sehari-hari

2.28 Menunjukkan sikap bersatu


1.28 Meyakini kebenaran
dan kebersamaan dalam
ketentuan pelaksanaan
lingkungan masyarakat
pernikahan berdasarkan
sebagai implementasi
syariat Islam
ketentuan pernikahan dalam
Islam

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

2.29 Peduli kepada orang lain


1.29 Meyakini kebenaran
sebagai cerminan
ketentuan waris
pelaksanaan ketentuan waris
berdasarkan syariat Islam
dalam Islam

2.30 Bersikap moderat dan santun


1.30 Meyakini kebenaran
dalam berdakwah dan
ketentuan dakwah
mengembangkan ajaran Islam
berdasarkan syariat Islam

dalam memajukan

perkembangan Islam di

Indonesia

2.31 Menjunjung tinggi kerukunan


1.31 Meyakini kebenaran bahwa
dan kedamaian dalam
dakwah dengan cara
kehidupan sehari-hari
damai, Islam diterima oleh

masyarakat di Indonesia

2.32 Menjunjung tinggi nilai-nilai


1.32 Meyakini bahwa islam
Islam rahmatanlil-alamin
adalah rahmatan lil-
sebagai pemicu kemajuan
‘alamin yang dapat
peradaban Islam di masa
memajukan peradaban
mendatang
dunia

2.33 Mewaspadai secara bijaksana


1.33 Meyakini bahwa
terhadap penyimpangan
kemunduran umat Islam di
ajaran Islam yang
dunia, sebagai bukti
berkembang di masyarakat
penyimpangan dari ajaran

Islam yang benar

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik,

menganalisis dan mengevaluasi dengan menggunakan alat

tentang pengetahuan faktual, informasi dan prosedur kerja

konseptual, prosedural, dan yang lazim dilakukan serta

metakognitif sesuai dengan menyelesaikan masalah

bidang dan lingkup kajian sederhana sesuai dengan

Pendidikan Agama Islam dan Budi lingkup kajian Pendidikan

Pekerti pada tingkat teknis, Agama Islam dan Budi Pekerti.

spesifik, detail dan kompleks

Menunjukkan keterampilan
berkenaan dengan ilmu

menalar, mengolah, dan


pengetahuan, teknologi, seni,

menyaji secara efektif, kreatif,


budaya, dan humaniora dalam

produktif, kritis, mandiri,


konteks pengembangan potensi

kolaboratif, komunikatif dan


diri sebagai bagian dari keluarga,

solutif dalam ranah abstrak,


sekolah, dunia kerja, warga

terkait dengan pengembangan


masyarakat nasional, regional dan

dari yang dipelajarinya di


internasional.
sekolah.

Menunjukkan keterampilan

mempersepsi, kesiapan,

meniru, membiasakan gerak

mahir, menjadikan gerak alami,

dalam ranah kongkrit terkait

dengan pengembangan dari

yang dipelajarinya di sekolah.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

4.1.1Membaca QS al-Anfal (8):72,


3.1 Menganalisis QS al-Anfal
QS al-Hujurat (49): 10 dan 12,
(8):72, QS al-Hujurat (49):
sesuai dengan kaidah tajwid
10 dan 12 serta Hadis
dan makharijul huruf
tentang kontrol diri
4.1.2 Mendemonstrasikan hafalan
(mujahadah an-nafs),
QS al-Anfal (8:72), QS al-
prasangka baik
Hujurat (49): 10 dan 12
(husnuzzan), dan
dengan fasih dan lancar
persaudaraan (ukhuwah)
4.1.3 Menyajikan keterkaitan

antara kualitas keimanan

dengan kontrol diri

(mujahadah an-nafs),

prasangka baik (husnuzzan),

dan persaudaraan (ukhuwah)

sesuai dengan pesan QS al-

Anfal (8:72), QS al-Hujurat

(49): 10 dan 12, serta Hadis

terkait

4.2.1 Membaca QS al-Isra’ (17): 32,


3.2 Menganalisis QS al-Isra’
dan QS an-Nur (24): 2 sesuai
(17): 32, dan QS an-Nur
dengan kaidah tajwid dan
(24): 2, serta Hadis tentang
makharijul huruf
larangan pergaulan bebas
4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan
dan perbuatan zina
QS al-Isra’ (17): 32, dan QS

an-Nur (24): 2 dengan fasih

dan lancar

4.2.3 Menyajikan larangan

pergaulan bebas dan

perbuatan zina dengan

berbagai kekejian (fahisyah)

yang ditimbulkannya sesuai


pesan QS al-Isra’ (17): 32,

dan QS an-Nur (24): 2

4.3 Menyajikan hubungan


3.3 Menganalisis makna al-
makna al-Asma’u al-Husna:
Asma’u al-Husna: al-
al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil,
Karim, al-Mu’min, al-
al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan
Wakil, al-Matin, al-Jami’,
al-Akhir dengan perilaku
al-‘Adl, dan al-Akhir
keluhuran budi, kokoh

pendirian, rasa aman,

tawakal dan perilaku adil

4.4 Mempresentasikan
3.4 Menganalisis makna
hubungan makna beriman
beriman kepada malaikat-
kepada malaikat-malaikat
malaikat Allah swt.
Allah swt dengan perilaku

teliti, disiplin, dan waspada

4.5 Mempraktikkan tata cara


3.5 Menerapkan ketentuan
berpakaian sesuai syariat
berpakaian sesuai syariat
Islam
Islam

4.6 Melaksanakan perilaku jujur


3.6 Memahami manfaat
dalam kehidupan sehari-
kejujuran dalam
hari.
kehidupan sehari-hari
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

4.7 Menyajikan kewajiban


3.7 Menganalisis kewajiban
menuntut ilmu dengan
menuntut ilmu untuk
kewajiban membela agama
membela agama
sesuai perintah QS at-

Taubah (9): 122 dan Hadis

4.8 Menentukan suatu hukum


3.8 Menganalisis kedudukan
berdasarkan al-Qur’an,
al-Qur’an, Hadis, dan
Hadis, dan ijtihad sebagai
ijtihad sebagai sumber
sumber hukum Islam
hukum Islam

4.9 Menyimulasikan tata cara


3.9 Menganalisis tata cara
ibadah haji, zakat, dan wakaf
ibadah haji, zakat, dan

wakaf

4.10 Menyajikan substansi,


3.10 Menganalisis substansi,
strategi, dan penyebab
strategi, dan penyebab
keberhasilan dakwah Nabi
keberhasilan dakwah Nabi
Muhammad saw di Makkah
Muhammad saw di

Makkah

4.11 Mempresentasikan dan


3.11 Menganalisis strategi, dan
strategi dengan keberhasilan
keberhasilan dakwah Nabi
dakwah Nabi Muhammad
Muhammad saw di
saw di Madinah
Madinah

4.12.1 Membaca QS al-Maidah (5):


3.12 Menganalisis makna QS
48; QS an-Nisa (4): 59, dan QS
al-Maidah (5): 48; QS an-
at-Taubah (9): 105 sesuai
Nisa (4): 59, dan QS at-
dengan kaidah tajwid dan
Taubah (9): 105, serta
makharijulhuruf
Hadis tentang taat pada
4.12.2 Mendemonstrasikan hafalan
aturan, kompetisi dalam
QS al-Maidah (5): 48; QS an-
kebaikan, dan etos kerja
Nisa (4): 59, dan QS at-

Taubah (9): 105 dengan fasih

dan lancar

4.12.3 Menyajikan perintah

berkompetisi dalam kebaikan

dan kepatuhan terhadap

ketentuan Allah sesuai

dengan pesan QS al-Maidah

(5): 48; QS an-Nisa (4): 59,

dan QS at-Taubah (9): 105

4.13.1 Membaca QS Yunus (10): 40-


3.13 Menganalisis makna QS
41 dan QS al-Maidah (5): 32
Yunus (10): 40-41 dan QS
sesuai dengan kaidah tajwid
al-Maidah (5): 32, serta
dan makharijul huruf
Hadis tentang toleransi,
4.13.2 Mendemonstrasikan hafalan
rukun, dan
QS Yunus (10): 40-41 dan QS
menghindarkan diri dari
al-Maidah (5): 32 dengan fasih
tindak kekerasan
dan lancar

4.13.3 Mempresentasikan perintah

toleransi dan kerukunan

sesuai pesan QS Yunus (10):

40-41 dan menghindari tindak

kekerasan sesuai pesan QS

Al-Maidah (5): 32
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

4.14 Mempresentasikan keterkaitan


3.14 Menganalisis makna iman
antara beriman kepada kitab-
kepada kitab-kitab Allah
kitab suci Allah swt dengan
swt.
perilaku sehari-hari

4.15 Menyajikan hubungan antara


3.15 Menganalisis makna iman
iman kepada rasul-rasul Allah
kepada rasul-rasul Allah
swt dengan keteguhan dalam
swt.
bertauhid, toleransi, ketaatan,

dan kecintaan kepada Allah

4.16 Menyajikan makna syaja’ah


3.16 Menganalisis makna
(berani membela kebenaran)
syaja’ah (berani membela
dan upaya mewujudkan
kebenaran) dalam
kejujuran dalam kehidupan
mewujudkan kejujuran
sehari-hari

4.17 Menyajikan ketauhidan dalam


3.17 Menganalisis perilaku
beribadah serta hormat dan
hormat dan patuh kepada
patuh kepada orangtua dan
orangtua dan guru
guru sesuai dengan QS al-Isra’

(17): 23 dan Hadis terkait

3.18 Mengevaluasi tata cara 4.18 Menyimulasikan tata cara

perawatan jenazah
perawatan jenazah

4.19 Menyimulasikan tata cara


3.19 Menganalisis pelaksanaan
khutbah, tablig, dan dakwah
khutbah, tablig, dan

dakwah

4.20 Menentukan kegiatan usaha


3.20 Menganalisis prinsip-
sesuai dengan prinsip-prinsip
prinsip dan praktik
dan praktik ekonomi dalam
ekonomi dalam Islam
Islam

4.21 Menyajikan perkembangan


3.21 Menganalisis
peradaban Islam dan faktor-
perkembangan peradaban
faktor yang mempengaruhinya
Islam pada masa kejayaan
pada masa kejayaan
(Masa Khulafaur Rasyidin
(Khulafaur Rasyidin – Bani
– Bani Umayyah)
Umayyah)

4.22.1 Menyajikan perkembangan


3.22 Menganalisis
peradaban Islam pada masa
perkembangan Islam pada
modern (1800-sekarang)
masa modern (1800-
4.22.2 Menyajikan prinsip-prinsip
sekarang)
pembaharuan yang sesuai

dengan perkembangan
peradaban Islam pada masa

modern

4.23.1 Membaca QS Ali Imran (3):


3.23 Mengevaluasi makna QS
190-191, dan QS Ali Imran
Ali Imran (3): 190-191, dan
(3): 159,; sesuai dengan
QS Ali Imran (3): 159,
kaidah tajwid dan makharijul-
serta Hadis tentang
huruf
berpikir kritis dan
4.23.2 Mendemonstrasikan hafalan
bersikap demokratis
QS Ali Imran (3): 190-191,

dan QS Ali Imran (3): 159,

dengan lancar

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

4.23.3 Menyajikan sikap kritis dan

ciri orang-orang berakal (ulil

albab) sesuai pesan QS Ali

Imran (3): 190-191

4.23.4 Mempresentasikan demokrasi

dan sikap tidak memaksakan

kehendak sesuai pesan QS Ali

Imran (3): 159

4.24.1 Membaca QS Luqman (31): 13-


3.24 Mengevaluasi makna QS
14 dan QS al-Baqarah (2): 83
Luqman (31): 13-14 dan
sesuai dengan kaidah tajwid
QS al-Baqarah (2): 83,
dan makharijul huruf
serta Hadis tentang
4.24.2 Mendemonstrasikan hafalan
kewajibanberibadah dan
QS Luqman (31): 13-14 dan
bersyukur kepada Allah
QS al-Baqarah (2): 83 dengan
sertaberbuat baik kepada
lancar
sesama manusia
4.24.3 Mempresentasikan kewajiban

beribadah dan bersyukur

kepada Allah serta berbuat

baik terhadap sesama

manusia sesuai pesan QS

Luqman (31): 13-14 dan QS al-

Baqarah (2): 83

4.25 Menyajikan perilaku jujur,


3.25 Mengevaluasi makna iman
bertanggung jawab, dan adil
kepada hari akhir
sebagai perwujudan iman

kepada hari akhir

4.26 Mempresentasikan makna


3.26 Mengevaluasi makna iman
sikap optimis, ikhtiar, dan
kepada qadha dan qadar
tawakkal sebagai perwujudan

iman kepada qadha dan qadar

Allah swt.

3.27 Mengevaluasi perilaku 4.27 Menyajikan perilaku bekerja


keras, jujur, bertanggung
bekerja keras dan
jawab, adil, dan toleransi
bertanggung jawab dalam
dalam kehidupan sehari-hari
kehidupan sehari-hari
yang berkembang di
yang berkembang di
masyarakat sebagai wujud
masyarakat
keimanan

4.28 Menyajikan prosesi


3.28 Mengevaluasi ketentuan
pernikahan dalam Islam
pernikahan dalam Islam

4.29 Menggunakan ketentuan


3.29 Mengevaluasi ketentuan
pembagian waris Islam dalam
waris dalam Islam
kehidupan

4.30 Menyajikan prinsip-prinsip


3.30 Mengevaluasi strategi
strategi dakwah dan
dakwah dan
perkembangan Islam di
perkembangan Islam di
Indonesia
Indonesia

4.31 Menyajikan nilai-nilai


3.31 Mengevaluasi sejarah
keteladanan tokoh-tokoh
perkembangan Islam di
dalam sejarah perkembangan
Indonesia
Islam di Indonesia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

4.32Menyajikan faktor-faktor
3.32 Mengevaluasi faktor-faktor

penentu kemajuan peradaban


kemajuan peradaban Islam

Islam di dunia
di dunia

4.33Menyajikan faktor-faktor
3.33 Mengevaluasi faktor-faktor

penyebab kemunduran
kemunduran peradaban

peradaban Islam di dunia


Islam di dunia

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

Muatan : Nasional

Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

Jam Pelajaran : 318 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2

(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)

1. Menghayati dan mengamalkan 2. Menghayati dan mengamalkan

ajaran agama yang dianutnya. perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (gotong royong,

kerja sama, toleran, damai),

bertanggung-jawab, responsif,

dan proaktif melalui keteladanan,

pemberian nasihat, penguatan,

pembiasaan, dan pengkondisian

secara berkesinambungan serta

menunjukkan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 Mensyukuri karunia Allah bagi 2.1 Mengembangkan perilaku

dirinya yang terus bertumbuh sebagai pribadi yang terus


sebagai pribadi dewasa bertumbuh menjadi dewasa

1.2 Menghayati nilai-nilai Kristiani: 2.2 Meneladani Yesus dalam

kesetiaan, kasih dan keadilan mewujudkan nilai-nilai Kristiani:

dalam kehidupan social kesetiaan, kasih dan keadilan

dalam kehidupan sosial

1.3 Mengakui peran Roh Kudus 2.3 Menyatakan bersedia hidup baru

dalam membaharui kehidupan sebagai wujud percaya pada

orang beriman peran Roh Kudus sebagai

pembaharu

1.4 Mensyukuri karunia Allah 2.4 Membangun hidup bersama

melalui kebersamaan dengan dengan orang lain tanpa

orang lain tanpa kehilangan kehilangan identitas

identitas

1.5 Mensyukuri keberadaan Allah 2.5 Merespons keberadaan Allah

sebagai pembaharu dalam relasi sebagai pembaharu dalam relasi

dengan sesama manusia dan dengan sesama manusia dan

alam alam

1.6 Mengakui peran Allah dalam 2.6 Mengembangkan perilaku

kehidupan keluarga tanggung jawab sebagai wujud

pengakuan terhadap peran Allah

dalam kehidupan keluarga

1.7 Menghayati nilai-nilai iman 2.7 Menampilkan nilai-nilai

Kristen dalam menghadapi gaya Kristiani sebagai filter dalam

hidup masa kini menghadapi gaya hidup masa

kini
1.8 Mengakui peran k eluarga dan 2.8 Mengkritis peran keluarga dan

sekolah sebagai lembaga sekolah sebagai lembaga

pendidikan utama dalam pendidikan utama dalam

kehidupan masa kini kehidupan masa kini

1.9 Mengakui perkembangan 2.9 Mengkritisi perkembangan

kebudayaan, dan teknologi kebudayaan, dan tekonologi

sesuai pada Alkitab dengan sesuai pada Alkitab

1.10 Menerima demokrasi dan HAM 2.10 Mengembangkan sikap dan

sebagai anugerah Allah karakter yang sesuai dengan

nilai-nilai demokrasi dan HAM

1.11 Menghayati pentingnya peran 2.11 Memperjelas peran remaja

remaja selaku murid Kristus selaku murid Kristus dalam

dalam kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari

1.12 Mensyukuri pemberian Allah 2.12 Mengembangkan sikap

dalam kehidupan budaya dan bersyukur dalam kehidupan

agama budaya dan agama

1.13 Menghayati dan menjalankan 2.13 Membiasakan peran murid

peran murid Kristus sebagai Kristus sebagai pembawa

pembawa damai damai

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik,

menganalisis dan mengevaluasi dengan menggunakan alat

tentang pengetahuan faktual, informasi dan prosedur kerja


konseptual, prosedural, dan yang lazim dilakukan serta

metakognitif sesuai dengan menyelesaikan masalah

bidang dan lingkup kajian sederhana sesuai dengan lingkup

Pendidikan Agama Kristen dan kajian Pendidikan Agama Kristen

Budi Pekerti pada tingkat teknis, dan Budi Pekerti.

spesifik, detail dan kompleks

Menunjukkan keterampilan
berkenaan dengan ilmu

menalar, mengolah, dan menyaji


pengetahuan, teknologi, seni,

secara efektif, kreatif, produktif,


budaya, dan humaniora dalam

kritis, mandiri, kolaboratif,


konteks pengembangan potensi

komunikatif dan solutif dalam


diri sebagai bagian dari keluarga,

ranah abstrak, terkait dengan


sekolah, dunia kerja, warga

pengembangan dari yang


masyarakat nasional, regional

dipelajarinya di sekolah.
dan internasional.

Menunjukkan keterampilan

mempersepsi, kesiapan, meniru,

membiasakan gerak mahir,

menjadikan gerak alami, dalam

ranah kongkrit terkait dengan


pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menganalisis ciri-ciri pribadi 4.1 Menyajikan hasil wawancara

yang terus bertumbuh menjadi yang berkaitan dengan ciri-ciri

dewasa pribadi yang terus bertumbuh

menjadi dewasa

3.2 Menerapkan makna nilai-nilai 4.2 Menyajikan nilai-nilai Kristiani:

Kristiani: kesetiaan, kasih, dan kesetiaan, kasih dan keadilan

keadilan dalam kehidupan dalam kehidupan

3.3 Menganalisis peran Roh Kudus 4.3 Mempresentasi peran Roh Kudus

dalam membaharui kehidupan sebagai membaharui kehidupan

orang beriman orang beriman

3.4 Menganalisis makna 4.4 Membuat program kunjungan

kebersamaan dengan orang lain sebagai bukti kebersamaan

tanpa kehilangan identitas dengan orang lain tanpa

kehilangan identitas

3.5 Menelaah keberadaan Allah 4.5 Membuat karya bahan daur

sebagai pembaharu dalam relasi ulang yang mengambarkan

dengan sesama manusia dan peran Allah sebagai pembaharu

alam dalam relasi dengan sesama

manusia dan alam

3.6 Memahami peran Allah dalam 4.6 Mengaplikasikan peran Allah


kehidupan keluarga dalam kehidupan keluarga

3.7 Menganalisis nilai-nilai Kristiani 4.7 Menentukan berbagai aktivitas

dalam menghadapi gaya hidup yang menggambarkan nilai-nilai

masa kini Kristiani menghadapi gaya hidup

masa kini

3.8 Menganalisis peran keluarga dan 4.8 Membuat program yang

sekolah sebagai lembaga berkaitan dengan peran keluarga

pendidikan utama dalam dan sekolah sebagai lembaga

kehidupan masa kini pendidikan utama dalam

kehidupan masa kini

3.9 Mengidentifikasi perkembangan 4.9 Memperagakan perkembangan

kebudayaan dan teknologi sesuai kebudayaan dan teknologi sesuai

pada Alkitab pada Alkitab dalam bentuk

sosiodrama

3.10 Menentukan sikap dan karakter 4.10 Menunjukkan sikap dan

yang sesuai dengan nilai-nilai karakter yang sesuai dengan

demokrasi dan HAM nilai-nilai demokrasi dan HAM

3.11 Menerapkan peran remaja 4.11 Memprestasikan film peran

selaku murid Kristus dalam remaja selaku murid Kristus

kehidupan sehari-hari dalam kehidupan sehari-hari

3.12 Mengidentifikasi nilai-nilai 4.12 Mengaplikasikan nilai-nilai

budaya dan agama dalam budaya dan agama dalam

kehidupan kehidupan

3.13 Mengevaluasi murid Kristus 4.13 Menata murid Kristus sebagai

sebagai pembawa damai pembawa damai.


KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

Muatan : Nasional

Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Jam Pelajaran : 318 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2

(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)

1. Menghayati dan mengamalkan 2. Menghayati dan mengamalkan

ajaran agama yang dianutnya. perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (gotong royong,

kerja sama, toleran, damai),

bertanggung-jawab, responsif,

dan proaktif melalui keteladanan,

pemberian nasihat, penguatan,

pembiasaan, dan pengkondisian


secara berkesinambungan serta

menunjukkan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 Bersyukur kepada Allah atas 2.1 Bertanggungjawab dalam

keberadaan dirinya sebagai citra menerima diri sebagai citra

Allah dengan segala kemampuan Allah dengan segala kemampuan

dan keterbatasannya dan keterbatasannya

1.2 Bersyukur kepada Allah yang 2.2 Santun sebagai perempuan atau

menciptakan dirinya sebagai laki-laki yang saling melengkapi

perempuan atau laki-laki yang dan sederajat

saling melengkapi dan sederajat

1.3 Bersyukur atas peran dan fungsi 2.3 Bersikap santun menurut peran

suara hati untuk bertindak dan fungsi suara hati untuk

secara benar dan tepat sehingga bertindak secara benar dan

dapat berelasi dengan tepat sehingga dapat berelasi

sesamanya dengan sesamanya

1.4 Bertanggung jawab terhadap 2.4 Bersikap kritis terhadap


perkembangan mass media, pengaruh massmedia, ideologi

ideologi dan gaya hidup dan gaya hidup yang

berkembang

1.5 Beriman kepada Allah melalui 2.5 Responsif dan proaktif dalam

Kitab Suci dan Tradisi sebagai mengembangkan pemahaman

dasar iman kristiani tentang Kitab Suci dan Tradisi

sebagai dasar iman kristiani

1.6 Percaya kepada Yesus Kristus 2.6 Bertanggung jawab untuk ikut

yang datang untuk mewartakan mewartakan dan

dan memperjuangkan Kerajaan memperjuangkan Kerajaan Allah

Allah seturut teladan Yesus Kristus

1.7 Percaya pada pribadi Yesus 2.7 Peduli terhadap orang lain

Kristus yang rela menderita, seperti pribadi Yesus Kristus

sengsara, wafat,dan bangkit yang rela menderita, sengsara,

demi kebahagiaan manusia wafat,dan bangkit demi

kebahagiaan manusia

1.8 Bersyukur atas pribadi Yesus 2.8 Responsif dan proaktif

Kristus sebagai sahabat sejati, menerima pribadi Yesus Kristus

tokoh idola, dan Juru Selamat sebagai sahabat sejati,tokoh

idola,dan Juru Selamat

1.9 Percaya pada Allah Tritunggal 2.9 Bertanggung jawab

sebagai kebenaran iman mengembangkan hidup sesuai

Kristiani iman akan Allah Tritunggal

1.10 Percaya pada peran Roh Kudus 2.10 Peduli terhadap pelbagai

yang melahirkan, membimbing, masalah kehidupan Gereja


dan menghidupi Gereja yang dilahirkan, dibimbing,

dan dihidupi Roh Kudus

1.11 Mengagumi Gereja sebagai 2.11 Menyadari Gereja sebagai umat

umat Allah dan persekutuan Allah dan persekutuan yang

yang terbuka terbuka

1.12 Mengakui sifat-sifat Gereja 2.12 Peduli pada sifat-sifat Gereja

sebagai dasar panggilan untuk sebagai dasar panggilan untuk

merasul dan memperjuangkan merasul dan memperjuangkan

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

nilai-nilai Kerajaan Allah nilai- nilai Kerajaan Allah

1.13 Bersyukur atas fungsi dan 2.13 Bertanggungjawab pada fungsi

peranan hierarki serta awam dan peranan hierarki serta

dalam Gereja awam dalam Gereja

1.14 Mengakui tugas pokok Gereja 2.14 Bertanggungjawab atas tugas

sesuai kedudukan dan pokok Gereja sesuai dengan

peranannya sebagai murid kedudukan dan peranannya

Yesus Kristus sebagai murid Yesus Kristus

1.15 Bersyukur atas hubungan 2.15 Bekerjasama mengembangkan

Gereja dengan dunia sehingga keterlibatan Gereja dalam

dapat terlibat dalam kegem- kegembiraan dan keprihatinan

biraan dan keprihatinan dunia dunia

1.16 Bersyukur atas adanya hak 2.16 Peduli terhadap berbagai

asasi Manusia, sebagai dasar permasalahan hak asasi

panggilan untuk ikut serta manusia


menegakkan hak- hak asasi

manusia

1.17 Beriman pada Allah sebagai 2.17 menunjukkan sikap bersyukur

pemberi hidup dalam hidup sebagai anugerah

Allah

1.18 Bersyukur atas panggilan 2.18 Bertanggungjawab atas

hidupnya sebagai umat Allah panggilan hidupnya sebagai

(Gereja) dengan menentukan umat Allah (Gereja) dengan

langkah yang tepat dalam menentukan langkah yang

menjawab panggilan hidup tepat dalam menjawab

tersebut panggilan hidup tersebut

1.19 Beriman kepada Yesus Kristus 2.19 Bekerjasama untuk

yang mengajarkan nilai –nilai memperjuangkan nilai-nilai

kehidupan kehidupan seperti yang

diajarkan oleh Yesus Kristus

1.20 Bersyukur atas kemajemukan 2.20 Cinta damai di tengah

bangsa Indonesia sebagai kemajemukan bangsa

anugerah Allah Indonesia

1.21 Bersyukur atas adanya 2.21 Proaktif dan responsif untuk

semangat dialog dan berdialog serta bekerjasama

kerjasama dengan umat dengan umat beragama lain

beragama lain

1.22 Bersyukur atas keterlibatan 2.22 Bertanggungjawab sebagai

aktif umat Katolik dalam umat Katolik yangterlibat aktif

membangun bangsa dan membangun bangsa dan


negara Indonesia negara Indonesia

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik,

menganalisis dan mengevaluasi dengan menggunakan alat

tentang pengetahuan faktual, informasi dan prosedur kerja

konseptual, prosedural, dan yang lazim dilakukan serta

metakognitif sesuai dengan menyelesaikan masalah

bidang dan lingkup kajian sederhana sesuai dengan lingkup

Pendidikan Agama Katolik dan kajian Pendidikan Agama Katolik

Budi Pekerti pada tingkat teknis, dan Budi Pekerti.

spesifik, detail dan kompleks

Menunjukkan keterampilan
berkenaan dengan ilmu

menalar, mengolah, dan menyaji


pengetahuan, teknologi, seni,

secara efektif, kreatif, produktif,


budaya, dan humaniora dalam

kritis, mandiri, kolaboratif,


konteks pengembangan potensi

komunikatif dan solutif dalam


diri sebagai bagian dari keluarga,

ranah abstrak, terkait dengan


sekolah, dunia kerja, warga

pengembangan dari yang


masyarakat nasional, regional
dipelajarinya di sekolah.
dan internasional.
Menunjukkan keterampilan

mempersepsi, kesiapan, meniru,

membiasakan gerak mahir,

menjadikan gerak alami, dalam

ranah kongkrit terkait dengan

pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menganalisis diri sebagai citra 4.1 Menunjukkan diri sebagai citra

Allah yang memiliki kemampuan Allah yang memiliki kemampuan

dan keterbatasan dan keterbatasan

3.2 Menganalisis jati diri sebagai 4.2 Menyajikan jati diri sebagai

perempuan atau laki-laki yang perempuan atau laki-laki yang

saling melengkapi saling melengkapi

3.3 Menjabarkan peran dan fungsi 4.3 Mengamalkan peran dan fungsi

suara hati sehingga dapat suara hati sehingga dapat

berelasi dengan sesamanya berelasi dengan sesamanya

3.4 Menganalisis pengaruh 4.4 Menyajikan pengaruh

massmedia, ideologi dalam gaya massmedia, ideologi dalam gaya

hidup yang berkembang hidup yang berkembang

3.5 Menguraikan Kitab Suci dan 4.5 Menyajikan Kitab Suci dan

Tradisi sebagai dasar iman Tradisi sebagai dasar iman

kristiani kristiani
3.6 Mengemukakan Yesus Kristus 4.6 Menyadari Kristus yang datang

yang datang untuk mewartakan untuk mewartakan dan

dan memperjuangkan Kerajaan memperjuangkan Kerajaan Allah

Allah

3.7 Menganalisis makna sengsara, 4.7 Mempraktikkan tindakan Yesus

wafat, kebangkitan dan kenaikan Kristus yang rela menderita,

Yesus Kristus demi kebahagiaan sengsara, wafat, dan bangkit

manusia demi kebahagiaan manusia

3.8 Mengemukakan pribadi Yesus 4.8 Mengamalkan pribadi Yesus

Kristus sebagai sahabat sejati, Kristus sebagai sahabat sejati,

tokoh idola, dan Juru Selamat tokoh idola, dan Juru Selamat

3.9 Menguraikan Allah Tritunggal 4.9 Merefleksikan Allah Tritunggal

sebagai kebenaran iman Kristiani sebagai kebenaran iman Kristiani

3.10 Menerapkan peran Roh Kudus 4.10 Melaksanakan peran Roh Kudus

yang membimbing, dan yang membimbing, dan

menghidupi Gereja menghidupi Gereja

3.11 Menguraikan Gereja sebagai 4.11 Mempresentasikan tentang

umat Allah dan persekutuan Gereja sebagai umat Allah dan

yang terbuka persekutuan yang terbuka

3.12 Menerapkan sifat-sifat Gereja 4.12 Melaksanakan sifat- sifat Gereja

sebagai dasar panggilan untuk sebagai dasar panggilan untuk

merasul dan memperjuangkan merasul dan memperjuangkan

nilai-nilai Kerajaan Allah nilai-nilai Kerajaan Allah

3.13 Menyelidiki fungsi dan peranan 4.13 Menyajikan fungsi dan peranan

hierarki serta kaum awam Hierarki serta kaum awam


dalam Gereja Katolik dalam Gereja Katolik

3.14 Menganalisis tugas pokok Gereja 4.14 Mempraktikkan tugas pokok

sesuai dengan kedudukan dan Gereja sesuai dengan

peranannya sebagai murid kedudukan dan peranannya

Yesus Kristus sebagai murid Yesus Kristus

3.15 Menganalisis hubungan Gereja 4.15 Merangkum hubungan Gereja

dengan dunia agar dapat terlibat dengan dunia agar dapat terlibat

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

dalam kegembiraan dan dalam kegembiraan dan

keprihatinan dunia keprihatinan dunia

3.16 Menganalisis hak asasi 4.16 Melaksanakan perjuangan

Manusia, sebagai dasar Gereja dalam menegakkan hak

panggilan untuk menegakkan asasi manusia

hak asasi manusia

3.17 Menganalisis makna dan 4.17 Merefleksikan makna dan

hakikat bersyukur atas hidup hakikat bersyukur atas hidup

sebagai anugerah Allah sebagai anugerah Allah

3.18 Mengevaluasi panggilan hidup 4.18 Mempresentasikan hidup

sebagai umat Allah dengan sebagai umat Allah dengan

menentukan langkah yang tepat menentukan langkah yang tepat

dalam menjawab dalam menjawab

3.19 Menerapkan nilai-nilai 4.19 Merefleksikan nilai-nilai

kehidupan sesuai dengan ajaran kehidupan sesuai dengan ajaran

Yesus Kristus Yesus Kristus


3.20 Menerapkan kemajemukan 4.20 Mengamalkan kemajemukan

budaya bangsa Indonesia budaya bangsa Indonesia

sebagai anugerah Allah sebagai anugerah Allah

3.21 Mengevaluasi makna berdialog 4.21 Mempresentasikan dialog serta

serta bekerjasama dengan umat kerjasama dengan umat

beragama Lain beragama Lain

3.22 Menganalisis makna 4.22 Membangun keterlibatan aktif

keterlibatan aktif umat katolik umat Katolik dalam membangun

dalam membangun bangsa dan bangsa dan Negara Indonesia

Negara Indonesia
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian

Program Keahlian : Semua Program Keahlian

Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian

Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan

Jam pelajaran : 212 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1)


aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2

(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)

1. Menghayati dan mengamalkan 2. Menghayati dan mengamalkan

ajaran agama yang dianutnya perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (gotong royong,

kerja sama, toleran, damai),

bertanggung-jawab, responsif,

dan proaktif melalui keteladanan,

pemberian nasihat, penguatan,

pembiasaan, dan pengkondisian


secara berkesinambungan serta

menunjukkan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 Menghayati hakikat bangsa dan 2.1 Responsif terhadap hakikat

Negara sebagai anugerah Tuhan bangsa dan Negara

Yang Maha Esa

1.2 Mensyukuri fungsi dan peran 2.2 Proaktif melaksanakan fungsi

Pancasila dalam kehidupan dan peran Pancasila dalam

bangsa dan negara Indonesia kehidupan bangsa dan negara

Indonesia

1.3 Mensyukuri nilai-nilai Pancasila 2.3 Menunjukkan sikap peduli

dalam praktik penyelenggaraan terhadap penerapan nilai-nilai

pemerintahan Negara sebagai Pancasila dalam kehidupan

salah satu bentuk pengabdian berbangsa dan bernegara

kepada Tuhan Yang Maha Esa

1.4 Mengamalkan ketentuan 2.4 Peduli terhadap penerapan

Undang-Undang Dasar Negara ketentuan Undang-Undang


Republik Indonesia Tahun 1945 Dasar Negara Republik

yang mengatur tentang wilayah, Indonesia Tahun 1945 yang

warga Negara, penduduk, mengatur tentang wilayah,

agama dan kepercayaan serta warga Negara, penduduk,

pertahanan dan keamanan agama dan kepercayaan serta

sebagai wujud rasa syukur pertahanan dan keamanan

kepada Tuhan Yang Maha Esa

1.5 Menghayati sistem politik 2.5 Responsif terhadap sistem

Indonesia sebagai wujud rasa politik Indonesia

syukur kepada Tuhan Yang

Maha Esa

1.6 Menghayati nilai-nilai terkait 2.6 Peduli terhadap fungsi dan

fungsi dan kewenangan kewenangan lembaga-lembaga

lembaga-lembaga negara negara menurut Undang-

menurut Undang-Undang Dasar Undang Dasar Negara

Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahun

Tahun 1945 sebagai bentuk 1945

sikap beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa

1.7 Melaksanakan budaya politik 2.7 Peduli terhadap budaya politik

Indonesia sebagai wujud rasa Indonesia

syukur kepada Tuhan Yang

Maha Esa

1.8 Menghayati hubungan 2.8 Peduli terhadap hubungan


pemerintah pusat dan daerah pemerintah pusat dan daerah

menurut Undang-Undang Dasar yang harmonis di daerah

Negara Republik Indonesia setempat

Tahun 1945 sebagai anugerah

Tuhan Yang Maha Esa

1.9 Mensyukuri nilai-nilai yang 2.9 Menunjukkan sikap kerja sama

membentuk komitmen integrasi dalam rangka mewujudkan

nasional dalam bingkai komitmen integrasi nasional

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

Bhinneka Tunggal Ika sebagai dalam bingkai Bhinneka

wujud syukur kepada Tuhan Tunggal Ika

yang Maha Esa

1.10 Bersyukur kepada Tuhan Yang 2.10 Responsif terhadap ancaman

Maha Esa atas nilai-nilai yang negara dan upaya

membentuk kesadaran atas penyelesaiannya di bidang

ancaman terhadap negara dan ideologi, politik, ekonomi,

upaya penyelesaiannya dalam sosial, budaya, pertahanan,

bingkai Bhinneka Tunggal Ika dan keamanan dalam bingkai

Bhinneka Tunggal Ika

1.11 Menghayati wawasan 2.11 Bertanggung-jawab

nusantara dalam konteks mengembangkan kesadaran

Negara Kesatuan Republik akan pentingnya wawasan

Indonesia sebagai anugerah nusantara dalam konteks

Tuhan Yang Maha Esa Negara Kesatuan Republik


Indonesia

1.12 Menghayati hak asasi manusia 2.12 Peduli terhadap hak asasi

berdasarkan perspektif manusia berdasarkan

Pancasila sebagai anugerah perspektif Pancasila dalam

Tuhan yang Maha Esa kehidupan berbangsa dan

bernegara

1.13 Mengsyukuri sistem 2.13 Proaktif terhadap sistem

pemerintahan di Indonesia pemerintahan di Indonesia

sebagai anugerah Tuhan Yang

Maha Esa

1.14 Mengamalkan nilai-nilai ke- 2.14 Peduli dalam berdemokrasi

Tuhanan dalam berdemokrasi Pancasila sesuai Undang-

Pancasila sesuai Undang- Undang Dasar Negara

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

Republik Indonesia Tahun 1945

1945

1.15 Mengahayati nilai-nilai dalam 2.15 Disiplin terhadap aturan

sistem hukum dan peradilan sistem hukum dan peradilan

Indonesia sesuai dengan sesuai dengan Undang-Undang

Undang-Undang Dasar Negara Dasar Negara Republik

Republik Indonesia Tahun Indonesia Tahun 1945

1945 sebagai rasa syukur

kepada Tuhan Yang Maha Esa

1.16 Mengamalkan nilai-nilai dalam 2.16 Proaktif terhadap sistem


sistem perlindungan tenaga perlindungan tenaga kerja di

kerja di Indonesia Indonesia

berlandaskan Ketuhanan Yang

Maha Esa

1.17 Menghayati nilai-nilai dalam 2.17 Disiplin terhadap aturan

sistem hukum dan peradilan sistem hukum dan peradilan

Internasional sebagai rasa Internasional

syukur kepada Tuhan Yang

Maha Esa

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.18 Mensyukuri peran Indonesia 2.18 Toleran dan cinta damai

dalam mewujudkan sebagai refleksi peran

perdamaian dunia sebagai Indonesia dalam perdamaian

anugerah Tuhan Yang Maha dunia dalam hidup

Esa bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara

1.19 Bersyukur pada Tuhan Yang 2.19 Responsif terhadap ancaman

Maha Esa atas nilai-nilai yang negara dan strategi

membentuk kesadaran akan mengatasinya berdasarkan

ancaman terhadap negara asas Bhinneka Tunggal Ika

strategi mengatasinya

berdasarkan asas Bhinneka

Tunggal Ika

1.20 Bersyukur pada Tuhan Yang 2.20 Proaktif dalam menerapkan


Maha Esa atas nilai-nilai nilai-nilai persatuan dan

persatuan dan kesatuan kesatuan bangsa dalam Negara

bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

Kesatuan Republik Indonesia

1.21 Menghayati perbedaan sebagai 2.21 Proaktif menghindari

anugerah Tuhan yang Maha pelanggaran hak dan

Esa dalam rangka menghindari pengingkaran kewajiban warga

pelanggaran hak dan negara dalam kehidupan

pengingkaran kewajiban warga berbangsa dan bernegara

negara dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara

1.22 Mengamalkan perilaku orang 2.22 Berperilaku jujur dalam

beriman kepada Tuhan Yang praktik perlindungan dan

Maha Esa dalam praktik penegakan hukum di tengah

pelindungan dan penegakan masyarakat

hukum untuk menjamin

keadilan dan kedamaian

1.23 Melaksanakan pemerintahan 2.23 Berperilaku jujur dalam

sesuai karakteristik good pelaksanaan pemerintahan

governance dengan sesuai karakteristik good

berlandaskan nilai-nilai governance

ketuhanan Yang Maha Esa

1.24 Menghayati kemajuan Ilmu 2.24 Bertanggung-jawab dalam

pengetahuan dan teknologi menyikapi pengaruh kemajuan

sebagai anugerah Tuhanan ilmu pengetahuan dan


Yang Maha Esa teknologi dalam bingkai

Bhinneka Tunggal Ika

1.25 Mensyukuri persatuan dan 2.25 Proaktif dalam

kesatuan bangsa sebagai mengembangkan persatuan

upaya dalam menjaga dan dan kesatuan bangsa sebagai

mempertahankan Negara upaya dalam menjaga dan

Kesatuan Republik Indonesia mempertahanakan Negara

sebagai bentuk pengabdian Kesatuan Republik Indonesia


KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.26 Menghayati peranan pers di 2.26 Bertanggung-jawab dalam

Indonesia dengan menyikapi peranan pers di

berlandaskan nilai-nilai Indonesia

ketuhanan Yang Maha Esa

1.27 Mengamalkan etos kerja 2.27 Peduli terhadap etos kerja

masyarakat Indonesia dengan masyarakat Indonesia

berlandaskan nilai-nilai

ketuhanan Yang Maha Esa

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan

menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan

mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan

pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai

konseptual, prosedural, dan dengan bidang kajian Pendidikan

metakognitif sesuai dengan Pancasila dan Kewarganegaraan

bidang dan lingkup kajian

Menampilkan kinerja di bawah


Pendidikan Pancasila dan

bimbingan dengan mutu dan


Kewarganegaraan pada

kuantitas yang terukur sesuai dengan


tingkat teknis, spesifik,
standar kompetensi kerja.
detil, dan kompleks,

berkenaan dengan ilmu Menunjukkan keterampilan menalar,

pengetahuan, teknologi, mengolah, dan menyaji secara efektif,

seni, budaya, dan kreatif, produktif, kritis, mandiri,

humaniora dalam konteks kolaboratif, komunikatif, dan solutif

pengembangan potensi diri dalam ranah abstrak terkait dengan

sebagai bagian dari pengembangan dari yang dipelajarinya

keluarga, sekolah, dunia di sekolah, serta mampu

kerja, warga masyarakat melaksanakan tugas spesifik di bawah

nasional, regional, dan pengawasan langsung.

internasional.
Menunjukkan keterampilan

mempersepsi, kesiapan, meniru,

membiasakan, gerak mahir,

menjadikan gerak alami dalam ranah

konkret terkait dengan pengembangan

dari yang dipelajarinya di sekolah,

serta mampu melaksanakan tugas

spesifik di bawah pengawasan

langsung.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menganalisis hakikat bangsa 4.1 Menyaji hasil analisis hakikat

dan Negara bangsa dan negara

3.2 Menganalisis fungsi dan peran 4.2 Menyaji hasil analisis fungsi
Pancasila dalam kehidupan dan peran Pancasila dalam

bangsa dan negara Indonesia kehidupan bangsa dan negara

Indonesia

3.3 Menganalisis nilai-nilai 4.3 Menyaji hasil analisis nilai-nilai

Pancasila dalam kerangka Pancasila dalam kerangka

praktik penyelenggaraan praktik penyelenggaraan

pemerintahan Negara pemerintahan Negara

3.4 Menganalisis ketentuan 4.4 Menyaji hasil analisis tentang

Undang-Undang Dasar Negara ketentuan Undang-Undang

Republik Indonesia Tahun 1945 Dasar Negara Republik

yang mengatur tentang wilayah Indonesia Tahun 1945 yang

negara, warga negara dan mengatur tentang wilayah

penduduk, agama dan negara, warga negara dan

kepercayaan, serta pertahanan penduduk, agama dan

dan keamanan kepercayaan, serta pertahanan

dan keamanan

3.5 Menganalisis sistem politik di 4.5 Menyaji hasil analisis tentang

Indonesia sistem politik di Indonesia

3.6 Menganalisis fungsi dan 4.6 Menyaji hasil analisis tentang

kewenangan lembaga-lembaga fungsi dan kewenangan

Negara menurut Undang- lembaga-lembaga Negara

Undang Dasar Negara Republik menurut Undang-Undang Dasar

Indonesia Tahun 1945 Negara Republik Indonesia

Tahun 1945

3.7 Menganalisis budaya politik di 4.7 Menyaji hasil analisis tentang


Indonesia budaya politik di Indonesia

3.8 Menganalisis hubungan 4.8 Menyaji hasil analisis tentang

pemerintah pusat dan daerah hubungan pemerintah pusat

menurut Undang-Undang Dasar dan pemerintah daerah

Negara Republik Indonesia setempat menurut Undang-

Tahun 1945 Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945

3.9 Menganalisis faktor-faktor 4.9 enyaji hasil analisis tentang

pembentuk integrasi nasional faktor-faktor pembentuk

dalam bingkai Bhinneka integrasi nasional dalam

Tunggal Ika bingkai Bhinneka Tunggal Ika

3.10 Menganalisis ancaman 4.10 Menyaji hasil analisis tentang

terhadap negara dan upaya ancaman terhadap negara dan

penyelesaiannya di bidang upaya penyelesaiannya di

ideologi, politik, ekonomi, bidang Ideologi, politik,

sosial, budaya, pertahanan, ekonomi, sosial, budaya,

dan keamanan dalam bingkai pertahanan, dan keamanan

Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai Bhineka

Tunggal Ika

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.11 Menelaah pentingnya 4.11 Mempresentasikan hasil telaah

Wawasan Nusantara dalam terkait pentingnya Wawasan

konteks Negara Kesatuan Nusantara dalam konteks


Republik Indonesia Negara Kesatuan Republik

Indonesia

3.12 Menganalisis pelanggaran hak 4.12 Menyaji hasil analisis

asasi manusia dalam pelanggaran hak asasi

perspektif Pancasila dalam manusia dalam perspektif

kehidupan berbangsa dan Pancasila dalam kehidupan

bernegara berbangsa dan bernegara

3.13 Menganalisis sistem 4.13 Menyaji hasil analisis tentang

pemerintahan di Indonesia sistem pemerintahan di

Indonesia

3.14 Menganalisis sistem dan 4.14 Menyaji hasil analisis tentang

dinamika demokrasi Pancasila sistem dan dinamika

sesuai dengan Undang-Undang demokrasi Pancasila sesuai

Dasar Negara Republik dengan Undang-Undang Dasar

Indonesia Tahun 1945 Negara Republik Indonesia

Tahun 1945

3.15 Menganalis sistem hukum dan 4.15 Menyaji hasil analisis tentang

peradilan di Indonesia sesuai sistem hukum dan peradilan di

dengan Undang-Undang Dasar Indonesia sesuai dengan

Negara Republik Indonesia Undang-Undang Dasar Negara

Tahun 1945 Republik Indonesia Tahun

1945

3.16 Menganalisis sistem 4.16 Menyaji hasil analisis tentang

perlindungan tenaga kerja di sistem perlindungan tenaga

Indonesia kerja di Indonesia


3.17 Menganalisis system hukum 4.17 Menyaji hasil analisis tentang

dan peradilan internasional system hukum dan peradilan

internasional

3.18 Mengevaluasi dinamika peran 4.18 4.18 Menyaji hasil evaluasi

Indonesia dalam perdamaian tentang peran Indonesia dalam

dunia sesuai Undang-Undang perdamaian dunia sesuai

Dasar Negara Republik Undang-Undang Dasar Negara

Indonesia Tahun 1945 Republik Indonesia Tahun

1945

3.19 Menganalisis kasus-kasus 4.19 Melakukan penelitian

ancaman terhadap Ideologi, sederhana tentang potensi

politik, ekonomi, sosial, ancaman terhadap Ideologi,

budaya, pertahanan, dan politik, ekonomi, sosial,

keamanan dan strategi budaya, pertahanan, dan

mengatasinya dalam bingkai keamanan dan strategi

Bhinneka Tunggal Ika mengatasinya dalam bingkai

BhinnekaTunggal Ika

3.20 Menganalisis faktor pendorong 4.20 Menyaji hasil analisis tentang

dan penghambat persatuan faktor- faktor pendorong dan

dan kesatuan bangsa dalam penghambat persatuan dan

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

Negara Kesatuan Republik kesatuan bangsa dalam Negara

Indonesia Kesatuan Republik Indonesia

3.21 Menganalisis nilai-nilai 4.21 Menyaji hasil analisis tentang


Pancasila terkait dengan nilai-nilai Pancasila terkait

kasus-kasus pelanggaran hak dengan kasus-kasus

dan pengingkaran kewajiban pelanggaran hak dan

warga negara dalam kehidupan pengingkaran kewajiban warga

berbangsa dan bernegara negara dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara

3.22 Mengevaluasi praktik 4.22 Mendemonstrasikan praktik

perlindungan dan penegakan perlindungan dan penegakan

hukum untuk menjamin hukum untuk menjamin

keadilan dan kedamaian keadilan dan kedamaian

3.23 Menganalisis pelaksanaan 4.23 Menyaji hasil analisis tentang

pemerintahan sesuai pelaksanaan pemerintahan

karakteristik good governance sesuai karakteristik good

governance

3.24 3.24 Menganalisis pengaruh 4.24 Menyaji hasil analisis tentang

kemajuan ilmu pengetahuan pengaruh kemajuan ilmu

dan teknologi terhadap bangsa pengetahuan dan teknologi

dan negara dalam bingkai terhadap bangsa dan negara

Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai Bhinneka

Tunggal Ika

3.25 Mengevaluasi dinamika 4.25 Menyaji hasil evaluasi tentang

persatuan dan kesatuan dinamika persatuan dan

bangsa sebagai upaya menjaga kesatuan bangsa sebagai

dan mempertahankan Negara upaya menjaga dan

Kesatuan Republik Indonesia mempertahankan Negara


Kesatuan Republik Indonesia

3.26 Mengevaluasi peranan pers di 4.26 Menyaji hasil evaluasi tentang

Indonesia peranan pers di Indonesia

3.27 Mengevaluasi etos kerja 4.27 Menyaji hasil evaluasi tentang

masyarakat Indonesia etos kerja masyarakat

Indonesia
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

Muatan : Nasional

Bidang Keahlian : Seluruh Bidang Keahlian

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Jam Pelajaran : 354 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan


mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan
kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian

nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara


berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan

menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan

mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan


pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai

konseptual, prosedural, dan dengan bidang kajian bahasa

metakognitif sesuai dengan Indonesia.

bidang dan lingkup kajian

Menampilkan kinerja di bawah


bahasa Indonesia pada

bimbingan dengan mutu dan


tingkat teknis, spesifik, detil,

kuantitas yang terukur sesuai dengan


dan kompleks, berkenaan

standar kompetensi kerja.


dengan ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan Menunjukkan keterampilan menalar,

humaniora dalam konteks mengolah, dan menyaji secara efektif,

pengembangan potensi diri kreatif, produktif, kritis, mandiri,

sebagai bagian dari keluarga, kolaboratif, komunikatif, dan solutif

sekolah, dunia kerja, warga dalam ranah abstrak terkait dengan

masyarakat nasional, pengembangan dari yang

regional, dan internasional. dipelajarinya di sekolah, serta mampu

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

melaksanakan tugas spesifik di

bawah pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan

mempersepsi, kesiapan, meniru,


membiasakan, gerak mahir,

menjadikan gerak alami dalam ranah

konkret terkait dengan

pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah, serta mampu

melaksanakan tugas spesifik di

bawah pengawasan langsung.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami laporan hasil 4.1 Menyajikan isi teks (intisari)

observasi berkaitan dengan laporan hasil observasi berkaitan

bidang pekerjaan yang dengan bidang pekerjaan

dipresentasikan dengan lisan berdasarkan interpretasi baik

dan tulis secara lisan maupun tulis

3.2 Menganalisis isi dan aspek 4.2 Mengonstruksikan teks laporan

kebahasaan dari minimal dua observasi berkaitan bidang

teks laporan hasil observasi pekerjaan dengan memerhatikan

berkaitan dengan bidang isi dan aspek kebahasaan baik

pekerjaan lisan maupun tulis

3.3 Mendeskripsikan(permasalahan, 4.3 Mengembangkan isi

argumentasi, pengetahuan, dan (permasalahan, argumen,

rekomendasi) teks eksposisi pengetahuan, dan rekomendasi)

berkaitan dengan bidang teks eksposisi berkaitan dengan

pekerjaan yang didengar dan bidang pekerjaan secara lisan

atau dibaca dan/tulis


3.4 Menganalisis struktur dan 4.4 Mengonstruksikan teks eksposisi

kebahasaan teks eksposisi yang berkaitan bidang pekerjaan

berkaitan dengan bidang dengan memerhatikan isi

pekerjaan (permasalahan, argumen,

pengetahuan, dan rekomendasi),

struktur dan kebahasaan

3.5 Menganalisis teks anekdot dari 4.5 Mengonstruksi makna tersirat

aspek makna tersirat dalam sebuah teks anekdot baik

lisan maupun tulis

3.6 Mengevaluasi struktur dan 4.6 Menciptakan kembali teks

kebahasaan teks anekdot anekdot dengan memerhatikan

struktur, dan kebahasaan baik

lisan maupun tulis.

3.7 Mendeskripsikan nilai-nilai dan 4.7 Menceritakan kembali isi cerita

isi yang terkandung dalam cerita rakyat (hikayat) yang didengar

rakyat (hikayat) baik lisan dan dibaca

maupun tulis

3.8 Membandingkan nilai-nilai dan 4.8 Mengembangkan cerita rakyat

kebahasaan cerita rakyat dan (hikayat) ke dalam bentuk

cerpen cerpen dengan memerhatikan isi

dan nilai-nilai

3.9 Menguraikan butir-butir penting 4.9 Menyusun ikhtisar dari dua

dari dua buku nonfiksi (buku buku nonfiksi (buku pengayaan)

pengayaan) dan satu novel dan ringkasan dari satu novel

yang dibaca

3.10 Menganalisis pengajuan, 4.10 Menyampaikan pengajuan,


penawaran dan persetujuan penawaran, persetujuan dan

dalam teks negosiasi berkaitan penutup dalam teks negosiasi

dengan bidang pekerjaan lisan berkaitan dengan bidang

maupun tertulis pekerjaan secara lisan atau

tulis

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.11 Mengevaluasi isi, struktur 4.11 Mengonstruksikan teks

(orientasi, pengajuan, negosiasi berkaitan dengan

penawaran, persetujuan, bidang pekerjaan dengan

penutup) dan kebahasaan teks memerhatikan isi, struktur

negosiasi berkaitan dengan (orientasi, pengajuan,

bidang pekerjaan penawaran, persetujuan,

penutup) dan kebahasaan

3.12 Menganalisis permasalahan/ 4.12 Mengonstruksi

isu, sudut pandang dan permasalahan/isu, sudut

argumen beberapa pihak dan pandang dan argumen beberapa

simpulan dari debat berkaitan pihak, dan simpulan dari debat

dengan bidang pekerjaan untuk berkaitan dengan bidang

menemukan esensi dari debat pekerjaan secara lisan untuk

menunjukkan esensi dari debat

3.13 Menganalisis isi debat berkaitan 4.13 Mengembangkan

dengan bidang pekerjaan permasalahan/ isu dari

(permasalahan/isu, sudut berbagai sudut pandang yang


pandang dan argumen beberapa dilengkapi argumen dalam

pihak, dan simpulan) berdebat berkaitan dengan

bidang pekerjaan

3.14 Menganalisis butir-butir 4.14 Menyajikan hal-hal yang dapat

penting yang dapat diteladani diteladani dari tokoh yang

dari teks biografi berkaitan terdapat dalam teks biografi

dengan bidang pekerjaan berkaitan dengan bidang

pekerjaan yang dibaca secara

tertulis

3.15 Menganalisis aspek makna dan 4.15 Membuat teks biografi

kebahasaan dalam teks biografi berkaitan dengan bidang

berkaitan dengan bidang pekerjaan baik lisan maupun

pekerjaan tulis

3.16 Menganalisis suasana, tema, 4.16 Mendemonstrasikan

dan makna beberapa puisi yang (membacakan atau

terkandung dalam antologi memusikalisasikan) satu puisi

puisi yang diperdengarkan atau dari antologi puisi atau

dibaca kumpulan puisi dengan

memerhatikan vokal, ekspresi,

dan intonasi (tekanan dinamik

dan tekanan tempo)

3.17 Menganalisis unsur pembangun 4.17 Menulis puisi dengan

puisi memerhatikan unsur

pembangunnya (tema, diksi,

gaya bahasa, imaji, struktur,

perwajahan)
3.18 Menganalisis isi dari minimal 4.18 Menyajikan replikasi isi buku

satu buku fiksi dan satu buku ilmiah yang dibaca dalam

nonfiksi yang sudah dibaca bentuk resensi

3.19 Menganalisis informasi berupa 4.19 Merancang pernyataan umum

pernyataan-pernyataan umum dan tahapan-tahapan dalam

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

dan tahapan-tahapan dalam teks prosedur berkaitan bidang

teks prosedur berkaitan dengan pekerjaan dengan organisasi

bidang pekerjaan yang tepat secara lisan dan

tulis

3.20 Menganalisis struktur dan 4.20 Mengembangkan teks prosedur

kebahasaan teks prosedur berkaitan bidang pekerjaan

berkaitan dengan bidang dengan memerhatikan hasil

pekerjaan analisis terhadap isi, struktur,

dan kebahasaan

3.21 Menganalisis informasi 4.21 Mengkonstruksi informasi

(pengetahuan dan urutan (pengetahuan dan urutan

kejadian) dalam teks ekplanasi kejadian) dalam teks eksplanasi

berkaitan dengan bidang berkaitan dengan bidang

pekerjaan lisan dan tulis pekerjaan secara lisan dan tulis

3.22 Menganalisis struktur dan 4.22 Memproduksi teks eksplanasi

kebahasaan teks eksplanasi berkaitan dengan bidang

berkaitan dengan bidang pekerjaan secara lisan atau

pekerjaan tulis dengan memerhatikan


struktur dan kebahasaan

3.23 Menganalisis informasi berupa 4.23 Menyusun bagian-bagian

permasalahan aktual yang penting dari permasalahan

disajikan dalam ceramah aktual sebagai bahan untuk

berkaitan dengan bidang disajikan dalam ceramah

pekerjaan berkaitan dengan bidang

pekerjaan

3.24 Menganalisis isi, struktur, dan 4.24 Mengonstruksi ceramah

kebahasaan dalam ceramah berkaitan bidang pekerjaan

berkaitan dengan bidang dengan memerhatikan aspek

pekerjaan kebahasaan dan menggunakan

struktur yang tepat

3.25 Mendeskripsikan butir-butir 4.25 Menyajikan butir-butir penting

penting dari satu buku dari satu buku pengayaan

pengayaan (nonfiksi) berkaitan (nonfiksi) berkaitan dengan

dengan bidang pekerjaan yang bidang pekerjaan

dibaca

3.26 Menemukan butir-butir penting 4.26 Menyajikan persamaan dan

dari dua buku pengayaan perbedaan isi dua buku

berkaitan dengan bidang pengayaan berkaitan dengan

pekerjaan (nonfiksi) yang dibaca bidang pekerjaan (nonfiksi)

yang dibaca

3.27 Menganalisis pesan dari satu 4.27 Menyusun ulasan terhadap

buku fiksi yang dibaca pesan dari satu buku fiksi yang

dibaca

3.28 Mendeskripsikan informasi 4.28 Melengkapi informasi dalam


penting yang ada dalam proposal berkaitan dengan

proposal kegiatan atau bidang pekerjaan supaya lebih

penelitian berkaitan dengan efektif

bidang pekerjaan
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.29 Menganalisis isi, sistematika, 4.29 Merancang sebuah proposal

dan kebahasaan suatu proposal karya ilmiah berkaitan bidang

berkaitan dengan bidang pekerjaan dengan

pekerjaan memerhatikan informasi,

tujuan, dan esensi karya ilmiah

yang diperlukan

3.30 Menganalisis informasi, tujuan 4.30 Merancang informasi, tujuan,

dan esensi sebuah karya ilmiah dan esensi yang harus disajikan

berkaitan dengan bidang dalam karya ilmiah berkaitan

pekerjaan yang dibaca dengan bidang pekerjaan

3.31 Menganalisis sistematika dan 4.31 Mengonstruksi sebuah karya

kebahasaan karya ilmiah ilmiah berkaitan bidang

berkaitan dengan bidang pekerjaan dengan

pekerjaan memerhatikan isi, sistematika,

dan kebahasaan

3.32 Membandingkan isi berbagai 4.32 Menyajikan isi sebuah resensi

resensi berkaitan dengan berkaitan bidang pekerjaan

bidang pekerjaan untuk dengan memerhatikan hasil

menemukan sistematika perbandingan beberapa teks

sebuah resensi resensi

3.33 Menganalisis kebahasaan 4.33 Mengkonstruksi sebuah resensi

resensi dalam kumpulan cerpen dari buku kumpulan cerita

atau novel setidaknya dua pendek atau novel yang sudah


karya yang berbeda dibaca

3.34 Menganalisis alur cerita, babak 4.34 Mempertunjukkan salah satu

demi babak, dan konflik dalam tokoh dalam drama yang dibaca

drama yang dibaca atau atau ditonton secara lisan

ditonton

3.35 Menganalisis isi dan 4.35 Mendemonstrasikan sebuah

kebahasaan drama yang dibaca naskah drama dengan

atau ditonton memerhatikan isi dan

kebahasaan

3.36 Menganalisis pesan dari dua 4.36 Menyusun ulasan terhadap

buku fiksi (novel dan buku pesan dari dua buku kumpulan

kumpulan puisi) yang dibaca puisi yang dikaitkan dengan

situasi kekinian

3.37 Mendeskripsikan isi dan 4.37 Menyajikan simpulan

sistematika surat lamaran sistematika dan unsur-unsur isi

pekerjaan yang dibaca surat lamaran baik secara lisan

maupun tulis

3.38 Menganalisis unsur kebahasaan 4.38 Menyusun surat lamaran

surat lamaran pekerjaan pekerjaan dengan

memerhatikan isi, sistematika

dan kebahasaan

3.39 Menganalisis informasi, yang 4.39 Mengonstruksi nilai-nilai dari

mencakup orientasi, rangkaian informasi cerita sejarah dalam

kejadian yang saling berkaitan, sebuah teks eksplanasi


KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

komplikasi dan resolusi, dalam

cerita sejarah lisan atau tulis

3.40 Menganalisis kebahasaan cerita 4.40 Menulis cerita sejarah pribadi

atau novel sejarah dengan memerhatikan

kebahasaan

3.41 Mendeskripsikan informasi 4.41 Menyeleksi ragam informasi

(pendapat, alternatif solusi dan sebagai bahan teks editorial

simpulan terhadap suatu isu) berkaitan dengan bidang

dalam teks editorial berkaitan pekerjaan baik secara lisan

dengan bidang pekerjaan maupun tulis

3.42 Menganalisis struktur dan 4.42 Merancang teks editorial

kebahasaan teks editorial berkaitan bidang pekerjaan

berkaitan dengan bidang dengan memerhatikan struktur

pekerjaan dan kebahasaan baik secara

lisan maupun tulis

3.43 Menilai isi dua buku fiksi 4.43 Menyusun laporan hasil diskusi

(kumpulan cerita pendek atau buku tentang satu topik baik

kumpulan puisi) dan satu buku secara lisan maupun tulis

pengayaan (nonfiksi) yang

dibaca

3.44 Menganalisis isi teks iklan 4.44 Mengonstruksi makna dan

sesuai bidang pekerjaan tujuan isi teks iklan sesuai


bidang pekerjaan

3.45 Menganalisis struktur dan ciri 4.45 Menyusun teks iklan sesuai

kebahasaan teks iklan sesuai bidang pekerjaan dengan

bidang pekerjaan memerhatikan struktur dan

kebahasaan baik secara lisan

maupun tulis

3.46 Mengevaluasi informasi, baik 4.46 Menyusun opini dalam bentuk

fakta maupun opini, dalam artikel berkaitan dengan bidang

sebuah artikel berkaitan pekerjaan

dengan bidang pekerjaan yang

dibaca

3.47 Menganalisis kebahasaan 4.47 Mengonstruksi sebuah artikel

artikel dan/atau buku ilmiah berkaitan bidang pekerjaan

berkaitan dengan bidang dengan memerhatikan fakta

pekerjaan dan kebahasaan

3.48 Mendeskripsikan isi dan 4.48 Menyajikan simpulan

sistematika surat dinas sistematika dan unsur-unsur isi

berkaitan dengan bidang surat dinas berkaitan dengan

pekerjaan bidang pekerjaan baik secara

lisan maupun tulis

3.49 Menganalisis unsur kebahasaan 4.49 Menyusun surat dinas yang

surat dinas yang sesuai bidang berkaitan bidang pekerjaan

pekerjaan dengan memerhatikan isi,

sistematika dan kebahasaan

3.50 Menganalisis nilai-nilai yang 4.50 Menulis refleksi tentang nilai-


KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

terdapat dalam sebuah buku nilai yang terkandung dalam

pengayaan (nonfiksi) dan satu sebuah buku pengayaan

buku drama (fiksi) (nonfiksi) dan satu buku drama

(fiksi)
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

Muatan : Nasional

Bidang Keahlian : Seluruh Bidang Keahlian

Mata Pelajaran : Matematika

Jam Pelajaran : 424 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1)


aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan


mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan
kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian

nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara


berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan


sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan

menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan

mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan

pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai

konseptual, prosedural, dan dengan bidang kajian Matematika`

metakognitif sesuai dengan

Menampilkan kinerja di bawah


bidang dan lingkup kajian

bimbingan dengan mutu dan


Matematika pada tingkat

kuantitas yang terukur sesuai dengan


teknis, spesifik, detil, dan

standar kompetensi kerja.


kompleks, berkenaan

dengan ilmu pengetahuan, Menunjukkan keterampilan menalar,

teknologi, seni, budaya, dan mengolah, dan menyaji secara efektif,

humaniora dalam konteks kreatif, produktif, kritis, mandiri,

pengembangan potensi diri kolaboratif, komunikatif, dan solutif

sebagai bagian dari dalam ranah abstrak terkait dengan

keluarga, sekolah, dunia pengembangan dari yang dipelajarinya

kerja, warga masyarakat di sekolah, serta mampu

melaksanakan tugas spesifik di bawah

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

nasional, regional, dan pengawasan langsung.

internasional.
Menunjukkan keterampilan

mempersepsi, kesiapan, meniru,

membiasakan, gerak mahir,

menjadikan gerak alami dalam ranah

konkret terkait dengan pengembangan

dari yang dipelajarinya di sekolah,

serta mampu melaksanakan tugas

spesifik di bawah pengawasan

langsung.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menerapkan konsep bilangan 4.1 Menyajikan penyelesaian

berpangkat, bentuk akar dan masalah bilangan berpangkat,

logaritma dalam menyelesaikan bentuk akar dan logaritma

masalah

3.2 Menerapkan persamaan dan 4.2 Menyajikan penyelesaian

pertidaksamaan nilai mutlak masalah yang berkaitan dengan

bentuk linear satu variabel persamaan dan pertidaksamaan

nilai mutlak bentuk linear satu

variabel

3.3 Menentukan nilai variabel pada 4.3 Menyelesaikan masalah sistem

sistem persamaan linear dua persamaan linier dua variabel


variabel dalam masalah

kontekstual

3.4 Menentukan nilai maksimum 4.4 Menyelesaikan masalah

dan minimum permasalahan kontekstual yang berkaitan

kontekstual yang berkaitan dengan program linear dua

dengan program linear dua variabel

variabel

3.5 Menganalisis barisan dan deret 4.5 Menyelesaikan masalah

aritmetika kontekstual yang berkaitan

dengan barisan dan deret

aritmatika

3.6 Menganalisis barisan dan deret 4.6 Menyelesaikan masalah

geometri kontekstual yang berkaitan

dengan barisan dan deret

geometri

3.7 Menganalisis pertumbuhan, 4.7 Menyelesaiakan masalah

peluruhan, bunga dan anuitas kontekstual yang berkaitan

dengan pertumbuhan,

peluruhan, bunga dan anuitas

3.8 Menentukan perbandingan 4.8 Menyelesaikan masalah yang

trigonometri pada segitiga siku- berkaitan dengan perbandingan

siku trigonometri pada segitiga siku-

siku

3.9 Menentukan nilai sudut 4.9 Menyelesaikan masalah nilai


berelasi diberbagai kuadran sudut berelasi diberbagai

kuadran

3.10 Menentukan koordinat 4.10 Menyelesaikan masalah

kartesius menjadi koordinat perubahan koordinat kartesius

kutub dan sebaliknya menjadi koordinat kutub dan

sebaliknya

3.11 Menerapkan nilai 4.11 Menyajikan grafik fungsi

perbandingan trigonometri trigonometri

pada grafik fungsi trigonometri

3.12 Menerapkan aturan sinus dan 4.12 Menyelesaikan permasalah

kosinus kontekstual dengan aturan

sinus dan kosinus

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.13 Menentukan luas segitiga pada 4.13 Menyelesaikan masalah

trigonometri kontekstual yang berkaitan

dengan luas segitiga pada

trigonometri

3.14 Menganalisis nilai sudut 4.14 Menyelesaikan nilai nilai sudut

dengan rumus jumlah dan dengan rumus jumlah dan

selisih dua sudut selisih dua sudut

3.15 Menerapkan operasi matriks 4.15 Menyelesaikan masalah yang

dalam menyelesaiakan berkaitan dengan matriks

masalah yang berkaitan

dengan matriks
3.16 Menetukan nilai determinan, 4.16 Menyelesaikan masalah yang

invers dan tranpos pada ordo 2 berkaitan dengan determinan,

x 2 dan nilai determinan dan invers dan tranpose pada ordo

tranpos pada ordo 3 x 3 2 x 2 serta nilai determinan

dan tranpos pada ordo 3 x 3

3.17 Menentukan nilai besaran 4.17 Menyelesaikan masalah yang

vektor pada dimensi dua berkaitan dengan nilai besaran

vektor pada dimensi dua

3.18 Menentukan nilai besaran 4.18 Menyelesaikan masalah yang

vektor pada dimensi tiga berkaitan dengan nilai besaran

vektor pada dimensi tiga

3.19 Menentukan nilai variabel 4.19 Menyelesaikan masalah yang

pada persamaan dan fungsi berkaitan dengan persamaan

kuadrat dan fungsi kuadrat

3.20 Menganalisis operasi 4.20 Menyelesaikan masalah

komposisi dan operasi invers operasi komposisi dan operasi

pada fungsi invers pada fungsi

3.21 Menentukan persamaan 4.21 Menyelesaikan masalah yang

lingkaran berkaitan dengan persamaan

lingkaran

3.22 Menganalisis masalah 4.22 Menyelesaikan masalah

kontekstual yang berkaitan kontekstual yang berkaitan

dengan logika matematika dengan logika matematika

(pernyataan sederhana, negasi (pernyataan sederhana, negasi

pernyataan sederhana, pernyataan sederhana,


pernyataan majemuk, negasi pernyataan majemuk , negasi

pernyataan majemuk dan pernyataan majemuk dan

penarikan kesimpulan) penarikan kesimpulan )

3.23 Menganalisis titik, garis dan 4.23 Menyajikan penyelesaian

bidang pada geometri dimensi masalah yang berkaitan

tiga dengan jarak antara titik ke

titik, titik ke garis dan garis ke

bidang pada geometri dimensi

tiga

3.24 Menetukan masalah 4.24 Menyelesaikan masalah

kontekstual yang berkaitan kontekstual kontekstual yang

dengan transformasi geometri

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

berkaitan dengan transformasi

geometri

3.25 Menganalisis kaidah 4.25 Menyajikan penyelesaian

pencacahan, permutasi dan masalah kontekstual berkaitan

kombinasi pada masalah dengan kaidah pencacahan,

kontekstual permutasi dan kombinasi

3.26 Menentukan peluang kejadian 4.26 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan peluang

kejadian

3.27 Mengevaluasi kajian statistika 4.27 Menyelesaikan masalah

dalam masalah kontekstual kontekstual yang berkaitan


dengan kajian statistika

3.28 Menganalisis ukuran 4.28 Menyelesaikan masalah yang

pemusatan data tunggal dan berkaitan dengan ukuran

data kelompok pemusatan data tunggal dan

data kelompok

3.29 Menganalisis ukuran 4.29 Menyelesaikan masalah yang

penyebaran data tunggal dan berkaitan dengan ukuran

data kelompok penyebaran data tunggal dan

data kelompok

3.30 Menentukan nilai limit fungsi 4.30 Menyelesaikan masalah yang

aljabar berkaitan dengan limit fungsi

aljabar

3.31 Menentukan turunan fungsi 4.31 Menyelesaikan masalah yang

aljabar menggunakan definisi berkaitan dengan turunan

limit fungsi atau sifat – sifat fungsi aljabar

turunan fungsi serta

penerapannya

3.32 Menganalisis keberkaitan 4.32 Menyelesaikan masalah

turunan pertama fungsi kontekstual yang berkaitan

dengan nilai maksimum, nilai dengan turunan pertama

minimum, dan selang fungsi aljabar

kemonotonan fungsi, serta

kemiringan garis singgung

kurva

3.33 Menentukan nilai integral tak 4.33 Menyelesaikan masalah yang


tentu dan tertentu fungsi berkaitan dengan integral tak

aljabar tentu dan tertentu fungsi

aljabar

3.34 Menentukan luas permukaan 4.34 Menyelesaikan masalah luas

dan volume benda putar permukaan dan volume benda

dengan menggunakan integral putar dengan menggunakan

tertentu integral tertentu


KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian

Program Keahlian : Semua Program Keahlian

Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Jam Pelajaran : 108 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1)


aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan


mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan
kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian

nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara


berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan


sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan

menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan

mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan

pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai

konseptual, prosedural, dan dengan bidang kajian Sejarah

metakognitif sesuai dengan Indonesia.

bidang dan lingkup kajian

Menampilkan kinerja di bawah


Sejarah Indonesia pada

bimbingan dengan mutu dan


tingkat teknis, spesifik,

kuantitas yang terukur sesuai dengan


detil, dan kompleks,

standar kompetensi kerja.


berkenaan dengan ilmu

pengetahuan, teknologi, Menunjukkan keterampilan menalar,

seni, budaya, dan mengolah, dan menyaji secara efektif,

humaniora dalam konteks kreatif, produktif, kritis, mandiri,

pengembangan potensi diri kolaboratif, komunikatif, dan solutif

sebagai bagian dari dalam ranah abstrak terkait dengan

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
keluarga, sekolah, dunia pengembangan dari yang dipelajarinya

kerja, warga masyarakat di sekolah, serta mampu

nasional, regional, dan melaksanakan tugas spesifik di bawah

internasional. pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan

mempersepsi, kesiapan, meniru,

membiasakan, gerak mahir,

menjadikan gerak alami dalam ranah

konkret terkait dengan pengembangan

dari yang dipelajarinya di sekolah,

serta mampu melaksanakan tugas

spesifik di bawah pengawasan

langsung.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami konsep dasar 4.1 Menyajikan hasil pemahaman

sejarah (berpikir kronologis, tentang konsep dasar sejarah

diakronik, sinkronik, ruang (berpikir kronologis, diakronik,

dan waktu serta perubahan sinkronik, ruang dan waktu

dan keberlanjutan) serta perubahan dan

keberlanjutan)

3.2 Menganalisis kehidupan 4.2 Menyajikan informasi mengenai

manusia dan hasil-hasil manusia dan hasil-hasil budaya

budaya masyarakat Pra Aksara khususnya masyarakat Pra

Indonesia Aksara Indonesia


3.3 Menganalisis berbagai teori 4.3 Mengolah informasi tentang

tentang proses masuknya berbagai teori masuknya agama

agama dan kebudayaan Hindu dan kebudayaan Hindu dan

dan Buddha serta Buddha serta pengaruhnya

pengaruhnya terhadap terhadap kehidupan masyarakat

kehidupan masyarakat Indonesia (pemerintahan,

Indonesia (pemerintahan, budaya)

budaya)

3.4 Menganalisis berbagai teori 4.4 Menyajikan hasil analisis

tentang proses masuknya berbagai teori tentang proses

agama dan kebudayaan Islam masuknya agama dan

serta pengaruhnya terhadap kebudayaan Islam serta

kehidupan masyarakat pengaruhnya terhadap

Indonesia (ekonomi, kehidupan masyarakat Indonesia

pemerintahan, budaya) (ekonomi, pemerintahan,

budaya)

3.5 3Menganalisis proses masuk 4.5 Mengolah informasi tentang

dan perkembangan penjajahan proses masuk dan

bangsa Eropa (Portugis, perkembangan penjajahan

Spanyol, Belanda, Inggris) ke bangsa Eropa (Portugis, Spanyol,

Indonesia Belanda, Inggris) ke Indonesia

3.6 Menganalisis dampak politik, 4.6 Menalar dampak politik, budaya,

budaya, sosial, ekonomi, dan sosial, ekonomi, dan pendidikan

pendidikan pada masa pada masa penjajahan bangsa

penjajahan bangsa Eropa, Eropa lahirnya pergerakan


lahirnya pergerakan nasional nasional dan peristiwa sumpah

dan peristiwa sumpah pemuda pemuda

3.7 Menganalisis peristiwa 4.7 Menalar peristiwa proklamasi

proklamasi kemerdekaan dan kemerdekaan dan pembentukan

pembentukan pemerintahan pemerintahan pertama Republik

pertama Republik Indonesia, Indonesia, serta maknanya bagi

serta maknanya bagi kehidupan sosial, budaya,

kehidupan sosial, budaya, ekonomi, politik, dan pendidikan

ekonomi, politik, dan bangsa Indonesia

pendidikan bangsa Indonesia

3.8 Menganalisis strategi dan 4.8 Mengolah informasi tentang

bentuk perjuangan bangsa strategi dan bentuk perjuangan

Indonesia dalam upaya bangsa Indonesia dalam upaya

mempertahankan mempertahankan kemerdekaan

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

kemerdekaan dari ancaman dari ancaman Sekutu dan

Sekutu dan Belanda Belanda

3.9 Mengevaluasi upaya bangsa 4.9 Menyajikan hasil kesimpulan

indonesia dalam menghadapi tentang upaya bangsa Indonesia

ancaman disintegrasi bangsa dalam menghadapi ancaman

antara lain PKI Madiun 1948, disintegrasi bangsa antara lain

DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS, PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA,

PRRI, Permesta, G-30-S/PKI Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta,

G-30-S/PKI
3.10 Mengevaluasi perkembangan 4.10 Menyajikan hasil telaah tentang

kehidupan politik dan perkembangan kehidupan

ekonomi Bangsa Indonesia politik dan ekonomi Bangsa

pada masa awal kemerdekaan Indonesia pada masa awal

sampai dengan masa kemerdekaan sampai masa

Demokrasi Terpimpin Demokrasi Terpimpin

3.11 Mengevaluasi perkembangan 4.11 Mengolah informasi tentang

kehidupan politik dan pekembangan kehidupan politik

ekonomi Bangsa Indonesia dan ekonomi Bangsa Indonesia

pada masa Orde Baru sampai pada masa Orde Baru sampai

dengan awal Reformasi, serta dengan awal Reformasi, serta

peranan mahasiswa dan peranan mahasiswa dan

pemuda dalam perubahan pemuda dalam perubahan

politik dan ketatanegaraan politik dan ketatanegaraan

Indonesia Indonesia

3.12 Mengevaluasi peran bangsa 4.12 Menyajikan hasil telaah tentang

Indonesia dalam perdamaian peran bangsa Indonesia dalam

dunia antara lain KAA, Misi perdamaian dunia antara lain

Garuda, Deklarasi Djuanda, KAA, Misi Garuda, Deklarasi

Gerakan Non Blok, dan Djuanda, Gerakan Non Blok,

ASEAN, OKI, dan Jakarta dan ASEAN, OKI, dan Jakarta

Informal Meeting Informal Meeting

3.13 Mengevaluasi kehidupan 4.13 Membuat studi evaluasi tentang

Bangsa Indonesia dalam kehidupan Bangsa Indonesia

mengembangkan ilmu dalam mengembangkan ilmu


pengetahuan dan teknologi pengetahuan dan teknologi di

pada era kemerdekaan (sejak era kemerdekaan (sejak

proklamasi sampai dengan proklamasi sampai dengan

Reformasi) Reformasi)
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Seluruh Bidang Keahlian

Program Keahlian : Seluruh Program Keahlian

Kompetensi Keahlian : Seluruh Kompetensi Keahlian (3 Tahun)

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris

Jam Pelajaran : 352 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1)


aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan


mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan
kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian

nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara


berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan


sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan

menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan

mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan

pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai

konseptual, prosedural dengan bidang kajian Bahasa Inggris.

dasar, dan metakognitif

Menampilkan kinerja di bawah


sesuai dengan bidang dan

bimbingan dengan mutu dan


lingkup kajian Bahasa

kuantitas yang terukur sesuai dengan


Inggris pada tingkat teknis,

standar kompetensi kerja.


spesifik, detil, dan

kompleks, berkenaan Menunjukkan keterampilan menalar,

dengan ilmu pengetahuan, mengolah, dan menyaji secara efektif,

teknologi, seni, budaya, dan kreatif, produktif, kritis, mandiri,

humaniora dalam konteks kolaboratif, komunikatif, dan solutif

pengembangan potensi diri dalam ranah abstrak terkait dengan

sebagai bagian dari pengembangan dari yang dipelajarinya

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

keluarga, sekolah, dunia di sekolah, serta mampu

kerja, warga masyarakat melaksanakan tugas spesifik di bawah

nasional, regional, dan pengawasan langsung.

internasional.
Menunjukkan keterampilan

mempersepsi, kesiapan, meniru,

membiasakan, gerak mahir,

menjadikan gerak alami dalam ranah

konkret terkait dengan pengembangan

dari yang dipelajarinya di sekolah,

serta mampu melaksanakan tugas

spesifik di bawah pengawasan

langsung.

n KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menganalisis fungsi sosial, 4.1 Menyusun teks interaksi

struktur teks, dan unsur transaksional lisan dan tulis

kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana yang

transaksional lisan dan tulis melibatkan tindakan memberi

yang melibatkan tindakan dan meminta informasi terkait

memberi dan meminta jati diri, dengan memperhatikan

informasi terkait jati diri dan fungsi sosial, struktur teks, dan

hubungan keluarga, sesuai unsur kebahasaan yang benar

dengan konteks dan sesuai konteks

penggunaannya. (Perhatikan penggunaannya.


unsur kebahasaan pronoun:

subjective, objective,

possessive)

3.2 Menganalisis fungsi sosial, 4.2 Menyusun teks interaksi

struktur teks, dan unsur interpersonal lisan dan tulis

kebahasaan teks interaksi sederhana yang melibatkan

interpersonal lisan dan tulis tindakan memberikan ucapan

yang melibatkan tindakan selamat bersayap (extended), dan

memberikan ucapan selamat responnya dengan

bersayap (extended), dan memperhatikan fungsi sosial,

responnya, sesuai dengan struktur teks, dan unsur

konteks penggunaannya. kebahasaan yang benar dan

sesuai konteks.

3.3 Menganalisis fungsi sosial, 4.3 Menyusun teks interaksi

struktur teks, dan unsur transaksional lisan dan tulis

kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana yang

transaksional lisan dan tulis melibatkan tindakan memberi

yang melibatkan tindakan dan meminta informasi terkait

memberi dan meminta niat melakukan suatu

informasi terkait niat tindakan/kegiatan, dengan

melakukan suatu memperhatikan fungsi sosial,

tindakan/kegiatan, sesuai struktur teks, dan unsur

dengan konteks kebahasaan yang benar dan

penggunaannya. (Perhatikan sesuai konteks penggunaannya.

unsur kebahasaan be going to,


would like to)

3.4 Menganalisis fungsi sosial, 4.4 Menyusun teks deskriptif lisan

struktur teks, dan unsur dan tulis, pendek dan

kebahasaan beberapa teks sederhana, terkait orang, benda

deskriptif lisan dan tulis dan tempat, dengan

dengan memberi dan meminta memperhatikan fungsi sosial,

informasi pendek dan struktur teks, dan unsur

sederhana terkait orang, benda kebahasaan, secara benar dan

dan tempat sesuai dengan sesuai konteks

konteks penggunaannya.

3.5 Menganalisis fungsi sosial, 4.5 Menyusun teks khusus dalam

struktur teks, dan unsur bentuk pemberitahuan

kebahasaan beberapa teks (announcement), lisan dan tulis,

khusus dalam bentuk pendek dan sederhana, dengan

pemberitahuan memperhatikan fungsi sosial,

‘k u’

\ KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

(announcement), dengan struktur teks, dan unsur

memberi dan meminta kebahasaan, secara benar dan

informasi terkait kegiatan sesuai konteks

sekolah/tempat kerja, sesuai

dengan konteks

penggunaannya

3.6 Menganalisis fungsi sosial, 4.6 Menyusun teks interaksi


struktur teks, dan 4unsur transaksional, lisan dan tulis,

kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana, yang

transaksional lisan dan tulis melibatkan tindakan unsur dan

yang melibatkan tindakan meminta informasi terkait

memberi dan meminta keadaan/tindakan/ kegiatan/

informasi terkait kejadian yang dilakukan/terjadi

keadaan/tindakan/ kegiatan/ di waktu lampau yang merujuk

kejadian yang waktu terjadinya dan

dilakukan/terjadi di waktu kesudahannya, dengan

lampau yang merujuk waktu memperhatikan fungsi sosial,

terjadinya dan kesudahannya, struktur teks, dan unsur

sesuai dengan konteks kebahasaan yang benar dan

penggunaannya. (Perhatikan sesuai konteks

unsur kebahasaan simple past

tense vs present perfect tense)

3.7 Menganalisis fungsi sosial, 4.7 Menyusun teks recount lisan

struktur teks, dan unsur dan tulis, pendek dan

kebahasaan beberapa teks sederhana, terkait

recount lisan dan tulis dengan peristiwa/pengalaman, dengan

memberi dan meminta memperhatikan fungsi sosial,

informasi terkait struktur teks, dan unsur

peristiwa/pengalaman sesuai kebahasaan, secara benar dan

dengan konteks sesuai konteks

penggunaannya

3.8 Menganalisis fungsi sosial, 4.8 Menyajikan teks naratif pendek


struktur teks, dan unsur dan sederhana terkait legenda

kebahasaan beberapa teks rakyat secara lisan dan tulis

naratif lisan dan tulis dengan dengan memperhatikan fungsi

memberi dan meminta social, struktur teks dan unsur

informasi terkait legenda kebahasaan secara benar dan

rakyat sederhana, sesuai sesuai konteks

dengan konteks

penggunaannya

3.9 Menganalisis fungsi social, 4.9 Menyusun teks khusus dalam

struktur teks dan unsur bentuk memo, menu, jadwal dan

kebahasaan beberapa teks tanda-tanda (signs) lisan dan

khusus dalam bentuk memo, tulis, pendek dan sederhana,

menu, schedule dan signs dengan memperhatikan fungsi

dengan memberi dan meminta sosial, struktur teks dan unsur

informasi terkait kegiatan kebahasaan secara benar dan

sekolah atau tempat kerja, sesuai konteks.

sesuai dengan konteks

penggunaannya di dunia kerja.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.10 Menerapkan fungsi social, 4.10 Menyusun teks interaksi

struktur teks dan unsur transaksional lisan dan tulis

kebahasaan teks interaksi yang melibatkan tindakan

transaksional lisan dan tulis member dan meminta informasi

yang melibatkan tindakan terkait perbandingan kata sifat


memberi dan meminta dengan memperhatikan fungsi

informasi terkait social, struktur teks dan unsur

perbandingan kata sifat kebahasaan yang benar dan

sesuai dengan bidang sesuai konteks.

keahlian dan konteks

penggunaannya.

3.11 Menganalisis fungsi social, 4.11 Menyusun teks interaksi

struktur teks dan unsur transaksional lisan dan tulis,

kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana, yang

transaksional lisan dan tulis melibatkan tindakan memberi

yang melibatkan tindakan dan meminta informasi tentang

memberi dan meminta petunjuk arah (direction)

informasi tentang petunjuk dengan memperhatikan fungsi

arah (direction) sesuai dengan social, struktur teks dan unsur

konteks penggunaannya di kebahasaan yang benar dan

dunia kerja. sesuai konteks di dunia kerja.

3.12 Menganalisis fungsi social, 4.12 Menyusun teks interaksi

struktur teks dan unsur transaksional lisan dan tulis,

kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana yang

transaksional yang melibatkan tindakan memberi

melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait

dan meminta informasi kegiatan/tugas-tugas rutin

terkait kegiatan/tugas-tugas sederhana (simple routine

rutin sederhana (simple tasks) dengan memperhatikan

routine tasks) sesuai dengan fungsi social, struktur teks dan


konteks penggunaan di dunia unsur kebahasaan yang benar

kerja. dan sesuai konteks dunia kerja.

3.13 Menganalisis fungsi sosial, 4.13 Menyusun teks interaksi

struktur teks, dan unsur transaksional, lisan dan tulis,

kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana, yang

transaksional lisan dan tulis melibatkan tindakan memberi

yang melibatkan tindakan dan meminta informasi terkait

memberi dan meminta saran dan tawaran, dengan

informasi terkait saran dan memperhatikan fungsi sosial,

tawaran, sesuai dengan struktur teks, dan unsur

konteks penggunaannya. kebahasaan yang benar dan

(Perhatikan unsur sesuai konteks

kebahasaan should, can)

3.14 Menganalisis fungsi sosial, 4.14 Menyusun teks interaksi

struktur teks, dan unsur transaksional, lisan dan tulis,

kebahasaan teks interaksi pendek dan sederhana, yang

transaksional lisan dan tulis melibatkan tindakan memberi

yang melibatkan tindakan dan meminta informasi terkait

memberi dan meminta pendapat dan pikiran, dengan

informasi terkait pendapat memperhatikan fungsi sosial,

dan pikiran, sesuai dengan struktur teks, dan unsur

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

konteks penggunaannya. kebahasaan yang benar dan

(Perhatikan unsur sesuai konteks


kebahasaan I think, I suppose,

in my opinion)

3.15 Menerapkan fungsi social, 4.15 Menuliskan kembali teks pesan

struktur teks dan unsur sederhana lewat telephone

kebahasaan teks interaksi terkait tempat kerja dengan

transaksional yang memperhatikan fungsi sosial,

melibatkan tindakan memberi struktur teks dan unsur

dan meminta informasi kebahasaan secara benar dan

terkait pesan sederhana lewat sesuai konteks dunia kerja

telephone (taking simple

phone message) sesuai

dengan konteks

penggunaannya di dunia

kerja

3.16 Menganalisis fungsi 6sosial, 4.16 Menyusun teks khusus dalam

struktur teks, dan 6unsur bentuk undangan resmi lisan

kebahasaan beberapa teks dan tulis, terkait kegiatan

khusus dalam bentuk sekolah/tempat kerja, dengan

undangan resmi dengan memperhatikan fungsi 6nsure,

memberi dan meminta struktur teks, dan 6unsur

informasi terkait kegiatan kebahasaan, secara benar dan

sekolah/tempat kerja sesuai sesuai konteks

dengan konteks

penggunaannya

3.17 Membedakan fungsi sosial, 4.17 Menyusun teks khusus dalam


struktur teks, dan unsur bentuk surat pribadi terkait

kebahasaan beberapa teks kegiatan diri sendiri dan orang

khusus dalam bentuk surat sekitarnya, lisan dan tulis,

pribadi dengan memberi dan dengan memperhatikan fungsi

menerima informasi terkait sosial, struktur teks, dan unsur

kegiatan diri sendiri dan kebahasaan, secara benar dan

orang sekitarnya, sesuai sesuai konteks

dengan konteks

penggunaannya

3.18 Menganalisis fungsi sosial, 4.18 Menyusun teks prosedur, lisan

struktur teks, dan unsur dan tulis, dalam bentuk manual

kebahasaan beberapa teks terkait penggunaan teknologi

prosedur lisan dan tulis dan kiat-kiat (tips), dengan

dengan memberi dan memperhatikan fungsi sosial,

meminta informasi terkait struktur teks, dan unsur

manual penggunaan teknologi kebahasaan, secara benar dan

dan kiat-kiat (tips), pendek sesuai konteks

dan sederhana, sesuai dengan

bidang keahlian dan konteks

penggunaannya

3.19 Menganalisis fungsi sosial, 4.19 Menyusun teks interaksi

struktur teks, dan unsur transaksional lisan dan tulis

kebahasaan teks interaksi yang melibatkan tindakan

transaksional lisan dan tulis memberi dan meminta


KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

yang melibatkan tindakan informasi terkait

memberi dan meminta keadaan/tindakan/

informasi terkait keadaan kegiatan/kejadian tanpa perlu

/tindakan/ kegiatan/ menyebutkan pelakunya dalam

kejadian tanpa perlu teks ilmiah, dengan

menyebutkan pelakunya memperhatikan fungsi sosial,

dalam teks ilmiah, sesuai struktur teks, dan unsur

dengan konteks kebahasaan yang benar dan

penggunaannya. (Perhatikan sesuai konteks

unsur kebahasaan passive

voice)

3.20 Menganalisis fungsi sosial, 4.20 Menyusun teks lisan dan tulis

struktur teks, dan unsur untuk menyatakan dan

kebahasaan untuk menanyakan tentang

menyatakan dan menanyakan pengandaian jika terjadi suatu

tentang pengandaian jika keadaan/ kejadian/peristiwa di

terjadi suatu keadaan/ waktu yang akan datang,

kejadian/peristiwa di waktu dengan memperhatikan fungsi

yang akan datang, sesuai sosial, struktur teks, dan unsur

dengan konteks kebahasaan yang benar dan

penggunaannya. sesuai konteks.

3.21 Menganalisis struktur teks 4.21 Menyusun teks ilmiah faktual

dan unsur kebahasaan untuk (factual report), lisan dan tulis,

melaksanakan fungsi sosial sederhana, tentang orang,


teks factual report dengan binatang, benda, gejala dan

menyatakan dan menanyakan peristiwa alam dan sosial,

tentang teks ilmiah faktual terkait dengan mata pelajaran

tentang orang, binatang, lain

benda, gejala dan peristiwa

alam dan sosial, sederhana,

sesuai dengan konteks

pembelajaran di pelajaran lain

3.22 Menganalisis fungsi sosial, 4.22 Menyusun teks eksposisi

struktur teks, dan unsur analitis tulis, terkait isu aktual,

kebahasaan beberapa teks dengan memperhatikan fungsi

eksposisi analitis lisan dan sosial, struktur teks, dan unsur

tulis dengan memberi dan kebahasaan, secara benar dan

meminta informasi terkait isu sesuai konteks

aktual, sesuai dengan

konteks penggunaannya

3.23 Menganalisis fungsi social, 4.23 Menyusun teks biografi tokoh

struktur teks dan unsur lisan dan tulis, pendek dan

kebahasaan pada teks sederhana, dengan

biografi tokoh sesuai dengan memperhatikan fungsi sosial,

konteks penggunaannya. struktur teks, dan unsur

kebahasaan yang benar dan

sesuai konteks

3.24 Menganalisis fungsi sosial, 4.24 Menyusun teks interaksi

struktur teks, dan unsur transaksional lisan dan tulis


kebahasaan teks interaksi yang melibatkan tindakan

transaksional lisan dan tulis memberi dan meminta

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

yang melibatkan tindakan informasi terkait hubungan

memberi dan meminta sebab akibat, dengan

informasi terkait hubungan memperhatikan fungsi sosial,

sebab akibat, sesuai dengan struktur teks, dan unsur

konteks penggunaannya. kebahasaan yang benar dan

(Perhatikan unsur sesuai konteks

kebahasaan because of ..., due

to ..., thanks to ...)

3.25 Menganalisis fungsi social, 4.25 Menyusun teks interaksi

struktur teks dan unsur transaksional tulis yang

kebahasaan teks interaksi melibatkan tindakan memberi

transaksional yang dan meminta informasi terkait

melibatkan tindakan memberi penulisan laporan sederhana

dan meminta informasi dengan memperhatikan fungsi

terkait penulisan laporan social, struktur teks dan unsur

sederhana. kebahasaan yang benar dan

sesuai dengan konteks

penggunaannya di dunia kerja.

3.26 Menganalisis fungsi social, 4.26 Menyusun teks interaksi

struktur teks dan unsur transaksional lisan yang

kebahasaan teks interaksi melibatkan tindakan memberi


transaksional yang dan meminta informasi terkait

melibatkan tindakan memberi penyajian laporan dengan

dan meminta informasi memperhatikan fungsi social,

terkait penyajian laporan struktur teks dan unsur

secara lisan (report kebahasaan yang benar dan

presentation) sesuai dengan konteks

penggunaannya di dunia kerja.

3.27 Menganalisis fungsi sosial, 4.27 Menyusun teks interaksi

struktur teks, dan unsur interpersonal lisan dan tulis

kebahasaan teks interaksi sederhana yang melibatkan

interpersonal lisan dan tulis tindakan menawarkan jasa, dan

yang melibatkan tindakan menanggapinya dengan

menawarkan jasa, serta memperhatikan fungsi sosial,

menanggapinya, sesuai struktur teks, dan unsur

dengan konteks kebahasaan yang benar dan

penggunaannya. (Perhatikan sesuai konteks

unsur kebahasaan May I help

you? What can I do for you?

What if ...?)

3.28 Menganalisis fungsi sosial, 4.28 Menyusun teks khusus surat

struktur teks, dan unsur lamaran kerja, yang

kebahasaan beberapa teks memberikan informasi antara

khusus dalam bentuk surat lain jati diri, latar belakang

lamaran kerja, dengan pendidikan/pengalaman kerja,

memberi dan meminta dengan memperhatikan fungsi


informasi terkait jati diri, latar sosial, struktur teks, dan unsur

belakang kebahasaan, secara benar dan

pendidikan/pengalaman sesuai konteks

kerja, sesuai dengan konteks

penggunaannya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.29 Menganalisis fungsi sosial, 4.29 Menyusun teks interaksi

struktur teks, dan unsur transaksional lisan yang

kebahasaan teks interaksi melibatkan tindakan memberi

transaksional lisan yang dan meminta informasi terkait

melibatkan tindakan memberi jati diri dalam konteks

dan meminta informasi pekerjaan (wawancara

terkait jati diri dalam konteks pekerjaan), dengan

pekerjaan (wawancara memperhatikan fungsi sosial,

pekerjaan) struktur teks, dan unsur

kebahasaan yang benar dan

sesuai konteks penggunaannya

di dunia kerja.

3.30 Menganalisis fungsi sosial, 4.30 Menyusun teks lisan dan tulis

struktur teks, dan unsur untuk menyatakan dan

kebahasaan untuk menanyakan tentang

menyatakan dan menanyakan keharusan, dengan

tentang keharusan, sesuai memperhatikan fungsi sosial,

dengan konteks struktur teks, dan unsur


penggunaannya. kebahasaan yang benar dan

sesuai konteks.

3.31 Menganalisis fungsi sosial, 4.31 Menangkap makna secara

struktur teks, dan unsur kontekstual terkait fungsi

kebahasaan beberapa teks sosial, struktur teks, dan unsur

news item lisan dan tulis kebahasaan teks news items

dengan memberi dan lisan dan tulis, dalam bentuk

meminta informasi terkait berita sederhana

berita sederhana dari koran/radio/TV

koran/radio/TV, sesuai

dengan konteks

penggunaannya

3.32 Menganalisis fungsi sosial, 4.32 Menyusun teks interaksi

struktur teks, dan unsur transaksional lisan dan tulis

kebahasaan teks interaksi yang melibatkan tindakan

transaksional lisan dan tulis memberi dan meminta

yang melibatkan tindakan informasi terkait pengandaian

memberi dan meminta diikuti oleh perintah/saran,

informasi terkait pengandaian dengan memperhatikan fungsi

diikuti oleh perintah/saran, sosial, struktur teks, dan unsur

sesuai dengan bidang kebahasaan yang benar dan

keahlian dan konteks sesuai konteks

penggunaannya. (Perhatikan

unsur kebahasaan if dengan

imperative, can, should)


KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Seluruh Bidang Keahlian

Program Keahlian : Seluruh Program Keahlian

Kompetensi Keahlian : Seluruh Kompetensi Keahlian (3 dan 4

Tahun)

Mata Pelajaran : Seni Budaya

Jam Pelajaran : 108 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1)


aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan


mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan
kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian

nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara


berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan

menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan

mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan

pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai

konseptual, operasional dengan bidang kajian/kerja Seni

dasar, dan metakognitif Budaya.

sesuai dengan bidang dan

Menampilkan kinerja di bawah


lingkup kajian/kerja Seni

bimbingan dengan mutu dan


Budaya pada tingkat teknis,

kuantitas yang terukur sesuai dengan


spesifik, detil, dan

standar kompetensi kerja.


kompleks, berkenaan

dengan ilmu pengetahuan, Menunjukkan keterampilan menalar,

teknologi, seni, budaya, dan mengolah, dan menyaji secara efektif,

humaniora dalam konteks kreatif, produktif, kritis, mandiri,

pengembangan potensi diri kolaboratif, komunikatif, dan solutif


KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

sebagai bagian dari dalam ranah abstrak terkait dengan

keluarga, sekolah, dunia pengembangan dari yang dipelajarinya

kerja, warga masyarakat di sekolah, serta mampu

nasional, regional, dan melaksanakan tugas spesifik di bawah

internasional. pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan

mempersepsi, kesiapan, meniru,

membiasakan, gerak mahir,

menjadikan gerak alami dalam ranah

konkret terkait dengan pengembangan

dari yang dipelajarinya di sekolah,

serta mampu melaksanakan tugas

spesifik di bawah pengawasan

langsung.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

4.1. Mempresentasikan konsep

3.1 Memahami konsep budaya


budaya

4.2. Mempresentasikan konsep

3.2 Memahami konsep seni


seni

3.3 Memahami konsep keindahan 4.3. Mempresentasikan konsep

keindahan
3.4 Menganalisis jenis, fungsi dan 4.4. Memilah jenis, fungsi dan

unsur seni budaya Nusantara unsur seni budaya Nusantara

3.5 Menganalisis perkembangan 4.5. Merumuskan perkembangan

seni budaya Nusantara seni budaya Nusantara

3.6 Menerapkan apresiasi seni 4.6. Melaksanakan peniruan karya

budaya Nusantara seni budaya Nusantara

3.7 Menerapkan apresiasi seni 4.7. Melaksanakan apresiasi seni

budaya mancanegara budaya mancanegara

3.8 Menganalisis karya seni 4.8. Mengembangkan karya seni

budaya Nusantara budaya Nusantara

4.9. Mempresentasikan hasil

3.9 Mengevaluasi karya seni


evaluasi karya seni budaya

budaya Nusantara
Nusantara

3.10 Merancang karya seni 4.10. Mengkreasi karya seni budaya

budaya Nusantara Nusantara


KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian

Program Keahlian : Semua Program Keahlian

Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan

Kesehatan

Jam Pelajaran : 144 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1)


aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan


mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan
kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian

nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara


berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan

menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan

mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan

pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai

konseptual, prosedural dengan bidang kajian Pendidikan

dasar, dan metakognitif Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.

sesuai dengan bidang dan

Menampilkan kinerja di bawah


lingkup kajian Pendidikan

bimbingan dengan mutu dan


Jasmani, Olahraga, dan

kuantitas yang terukur sesuai dengan


Kesehatan pada tingkat

standar kompetensi kerja.


teknis, spesifik, detil, dan

kompleks, berkenaan Menunjukkan keterampilan menalar,

dengan ilmu pengetahuan, mengolah, dan menyaji secara efektif,

teknologi, seni, budaya, dan kreatif, produktif, kritis, mandiri,

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

humaniora dalam konteks kolaboratif, komunikatif, dan solutif

pengembangan potensi diri dalam ranah abstrak terkait dengan

sebagai bagian dari pengembangan dari yang dipelajarinya


keluarga, sekolah, dunia di sekolah, serta mampu

kerja, warga masyarakat melaksanakan tugas spesifik di bawah

nasional, regional, dan pengawasan langsung.

internasional.
Menunjukkan keterampilan

mempersepsi, kesiapan, meniru,

membiasakan, gerak mahir,

menjadikan gerak alami dalam ranah

konkret terkait dengan pengembangan

dari yang dipelajarinya di sekolah,

serta mampu melaksanakan tugas

spesifik di bawah pengawasan

langsung.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menerapkan teknik dasar salah 4.1 Mempraktikan teknik dasar

satu aktifitas olahraga salah satu aktifitas olahraga

permainan bola besar untuk permainan bola besar untuk

menghasilkan koordinasi gerak menghasilkan koordinasi gerak

yang baik yang baik

3.2 Menerapkan teknik dasar salah 4.2 Mempraktikan teknik dasar

satu aktifitas olahraga salah satu aktifitas olahraga

permainan bola kecil untuk permainan bola kecil untuk

menghasilkan koordinasi gerak menghasilkan koordinasi gerak

3.3 Menerapkan salah satu 4.3 Mempraktikan salah satu


keterampilan aktifitas atletik keterampilan aktifitas atletik

untuk menghasilkan gerak untuk menghasilkan gerak

yang efektif yang efektif

3.4 Menerapkan salah satu 4.4 Mempraktikan salah satu

keterampilan aktifitas olahraga keterampilan aktifitas olahraga

beladiri untuk menghasilkan beladiri untuk menghasilkan

gerak yang efektif gerak yang efektif

3.5 Menerapkan latihan 4.5 Mempraktikan latihan

pengukuran komponen pengukuran komponen

kebugaran jasmani untuk kebugaran jasmani untuk

kesehatan (daya tahan, kesehatan (daya tahan,

kekuatan, komposisi tubuh, kekuatan, komposisi tubuh,

dan kelenturan) menggunakan dan kelenturan) menggunakan

instrumen terstandar instrumen terstandar

3.6 Menerapkan keterampilan 4.6 Memraktikan keterampilan

rangkaian gerak dasar aktifitas rangkaian gerak dasar aktifitas

olahraga senam untuk olahraga senam lantai untuk

menghasilkan koordinasi yang menghasilkan koordinasi yang

baik baik

3.7 Menerapkan keterampilan 4.7 Mempraktikan hasil analisis

gerak rangkaian aktifitas gerakan rangkaian aktifitas

olahraga senam ritmik untuk olahraga senam ritmik untuk

menghasilkan koordinasi yang menghasilkan koordinasi yang

baik baik

3.8 Menerapkan keterampilan 4.8 Mempraktikan keterampilan


salah satu gaya renang pada salah satu gaya renang pada

aktifitas olahraga air* aktifitas olahraga air*

3.9 Memahami cara perilaku 4.9 Mempresentasikan cara

budaya hidup sehat dalam perilaku budaya hidup sehat

kehidupan sehari-hari dalam kehidupan sehari-hari

3.10 Menganalisis teknik dasar 4.10 Mempraktikan teknik dasar

salah satu aktifitas olahraga salah satu aktifitas olahraga

permainan bola besar untuk permainan bola besar untuk

menghasilkan koordinasi menghasilkan koordinasi

gerak yang baik gerak yang baik

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.11 Menganalisis teknik dasar 4.11 Mempraktikan teknik dasar

salah satu aktifitas olahraga salah satu aktifitas olahraga

permainan bola kecil untuk permainan bola kecil untuk

menghasilkan koordinasi menghasilkan koordinasi

gerak gerak

3.12 Menganalisis salah satu 4.12 Mempraktikan salah satu

keterampilan aktifitas atletik keterampilan aktifitas atletik

untuk menghasilkan gerak untuk menghasilkan gerak

yang efektif yang efektif

3.13 Menganalisis salah satu 4.13 Mempraktikan salah satu

keterampilan aktifitas olahraga keterampilan aktifitas olahraga


beladiri untuk menghasilkan beladiri untuk menghasilkan

gerak yang efektif gerak yang efektif

3.14 Menganalisis latihan 4.14 Mempraktikan latihan

pengukuran komponen pengukuran komponen

kebugaran jasmani untuk kebugaran jasmani untuk

kesehatan (daya tahan, kesehatan (daya tahan,

kekuatan, komposisi tubuh, kekuatan, komposisi tubuh,

dan kelenturan) menggunakan dan kelenturan) menggunakan

instrumen terstandar instrumen terstandar

3.15 Menganalisis keterampilan 4.15 Mempraktikan keterampilan

rangkaian gerak dasar aktifitas rangkaian gerak dasar aktifitas

olahraga senam untuk olahraga senam untuk

menghasilkan koordinasi yang menghasilkan koordinasi yang

baik baik

3.16 Menerapkan keterampilan 4.16 Mempraktikan hasil analisis

gerak rangkaian aktifitas gerakan rangkaian aktifitas

olahraga senam ritmik untuk olahraga senam ritmik untuk

menghasilkan koordinasi yang menghasilkan koordinasi yang

baik baik

3.17 Menganalisis keterampilan 4.17 Mempraktikan keterampilan

salah satu gaya renang pada salah satu gaya renang pada

aktifitas olahraga air* aktifitas olahraga air*

3.18 Menganalisis permasalahan 4.18 Mempresentasikan

cara perilaku budaya hidup permasalahan cara perilaku


sehat dalam kehidupan sehari- budaya hidup sehat dalam

hari kehidupan sehari-hari


KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa

Program Keahlian : Teknik Otomotif

Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C1)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan


mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan
kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian

nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara


berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan


sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik

menganalisis, dan dengan menggunakan alat,


mengevaluasi tentang informasi, dan prosedur kerja yang

pengetahuan faktual, lazim dilakukan serta memecahkan

konseptual, operasional dasar, masalah sesuai dengan lingkup

dan metakognitif sesuai Simulasi dan Komuniksasi Digital,

dengan bidang dan lingkup dan Dasar Bidang Teknologi dan

Simulasi dan Komuniksasi Rekayasa.

Digital, dan Dasar Bidang

Menampilkan kinerja di bawah


Teknologi dan Rekayasa pada

bimbingan dengan mutu dan


tingkat teknis, spesifik, detil,

kuantitas yang terukur sesuai


dan kompleks, berkenaan

dengan standar kompetensi kerja.


dengan ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan Menunjukkan keterampilan

humaniora dalam konteks menalar, mengolah, dan menyaji

pengembangan potensi diri secara efektif, kreatif, produktif,

sebagai bagian dari keluarga, kritis, mandiri, kolaboratif,

sekolah, dunia kerja, warga komunikatif, dan solutif dalam

masyarakat nasional, regional, ranah abstrak terkait dengan

dan internasional. pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah, serta

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

mampu melaksanakan tugas


spesifik di bawah pengawasan

langsung.

Menunjukkan keterampilan

mempersepsi, kesiapan, meniru,

membiasakan, gerak mahir,

menjadikan gerak alami dalam

ranah konkret terkait dengan

pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah, serta

mampu melaksanakan tugas

spesifik di bawah pengawasan

langsung.
Mata Pelajaran : Simulasi dan Komunikasi Digital

Jam Pelajaran : 108 JP (@ 45 menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menerapkan logika dan 4.1 Menggunakan fungsi-fungsi

algoritma komputer perintah (Command)

3.2 Menerapkan metode peta- 4.2 Membuat peta-minda

minda

3.3 Mengevaluasi paragraf 4.3 Menyusun kembali format

deskriptif, argumentatif, dokumen pengolah kata

naratif, dan persuasif

3.4 Menerapkan logika dan 4.4 Mengoperasikan perangkat

operasi perhitungan data lunak pengolah angka

3.5 Menganalisis fitur yang 4.5 Membuat slide untuk

tepat untuk pembuatan presentasi

slide

3.6 Menerapkan teknik 4.6 Melakukan presentasi yang

presentasi yang efektif efektif

3.7 Menganalisis pembuatan e- 4.7 Membuat e-book dengan

book perangkat lunak e-book editor

3.8 Memahami konsep 4.8 Merumuskan etika Kewargaan

Kewargaan Digital Digital

3.9 Menerapkan teknik 4.9 Melakukan penelusuran

penelusuran Search Engine informasi

3.10 Menganalisis komunikasi 4.10 Melakukan komunikasi


sinkron dan asinkron sinkron dan asinkron dalam

dalam jaringan jaringan

3.11 Menganalisis fitur 4.11 Menggunakan fitur untuk

perangkat lunak pembelajaran kolaboratif

pembelajaran kolaboratif daring (kelas maya)

daring

3.12 Merancang dokumen tahap 4.12 Membuat dokumen tahap pra-

pra-produksi produksi

3.13 Menganalisis produksi 4.13 Memroduksi video dan/atau

video, animasi dan/atau animasi dan/atau musik

musik digital digital

3.14 Mengevaluasi pasca- 4.14 Membuat laporan hasil pasca-

produksi video, animasi produksi

dan/atau musik digital

Mata Pelajaran : Fisika

Jam Pelajaran : 108 JP (@ 45 menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menerapkan prinsip- 4.1 Melakukan pengukuran

prinsip pengukuran besaran fisis dengan

besaran fisis, angka menggunakan peralatan dan

penting dan notasi ilmiah teknik yang tepat serta

pada bidang teknologi dan mengikuti aturan angka

rekayasa penting.

3.2 Mengevaluasi gerak lurus 4.2 Menyajikan hasil percobaan


dan gerak melingkar gerak lurus dan gerak

dengan kelajuan tetap melingkar dalam bentuk

atau percepatan tetap grafik/tabel pada bidang

dalam kehidupan sehari- teknologi dan rekayasa.

hari.

3.3 Menganalisis gerak dan 4.3 Menggunakan alat-alat

gaya dengan sederhana yang berhubungan

menggunakan hukum- dengan hukum Newton tentang

hukum Newton gerak.

3.4 Menganalisis hubungan 4.4 Menyajikan ide/gagasan

usaha, energi, daya dan dampak keterbatasan sumber

efisiensi energi bagi kehidupan dan

upaya penanggulannya dengan

energi terbarukan

3.5 Menerapkan konsep 4.5 Mendemonstrasikan berbagai

momentum, impuls dan jenis tumbukan

hukum kekekalan

momentum

3.6 Menerapkan konsep torsi, 4.6 Melakukan percobaan

momen inersia, dan sederhana tentang momentum

momentum sudut pada sudut dan rotasi benda tegar

benda tegar dalam bidang

teknologi dan rekayasa

3.7 Menganalisis kekuatan 4.7 Menyelesaikan masalah teknis

bahan dari sifat dalam bidang teknologi terkait

elastisitasnya dengan elastisitas bahan

3.8 Menerapkan hukum- 4.8 Melakukan percobaan


hukum yang berkaitan sederhana yang berkaitan

dengan fluida statis dan dengan hukum-hukum fluida

dinamis statis dan dinamis

3.9 Menganalisis getaran, 4.9 Menyajikan penggunaan

gelombang dan bunyi gelombang bunyi dalam

teknologi. (Misalnya : dalam

pengujian menggunakan Non

Distructive Testing)

3.10 Memahami teori bumi dan 4.10 Mendiskusikan teori bumi dan

atmosfer pada teknik atmosfer terkait dengan aplikasi

geomatika.* pada teknik geomatika.*

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.11 Menganalisis proses 4.11 Menggunakan alat sederhana

pemuaian, perubahan dalam percobaan yang

wujud zat dan berhubungan dengan kalor.

perpindahan kalor dengan

konsep suhu dan kalor.

3.12 Menerapkan hukum- 4.12 Menunjukkan cara kerja alat

hukum termodinamika sederhana yang berhubungan

dengan termodinamika.

3.13 Menerapkan listrik statis 4.13 Melakukan percobaan terkait

dan listrik dinamis. listrik statis dan listrik dinamis

3.14 Menerapkan hukum- 4.14 Mendemonstrasikan percobaan

hukum kemagnetan yang berkaitan dengan konsep


dalam persoalan sehari- kemagnetan dan elektromagnet.

hari.

3.15 Menganalisis rangkaian 4.15 Memecahkan masalah teknologi

listrik arus bolak balik yang berkaitan dengan listrik

(AC). arus bolak balik (AC).

3.16 Menerapkan sifat cermin 4.16 Merencanakan pembuatan alat-

dan lensa pada alat–alat alat optik sederhana dengan

optik.* menerapkan prinsip

pemantulan pada cermin dan

pembiasan pada lensa.*

3.17 Memahami gejala 4.17 Menentukan aplikasi

radioaktivitas yang terkait radioaktivitas pada teknik

dengan teknik geomatika.* geomatika.*

Mata Pelajaran : Kimia

Jam Pelajaran : 108 JP (@ 45 menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menganalisis perubahan 4.1 Melakukan pemisahan

materi dan pemisahan campuran melalui praktikum

campuran dengan berdasarkan sifat fisika dan

berbagai cara sifat kimianya

3.2 Menganalisis lambang 4.2 Mengintegrasikan penulisan

unsur, rumus kimia dan lambang unsur dengan rumus

persamaan reaksi kimia pada persamaan reaksi

kimia berdasarkan kasus-


kasus dalam kehidupan sehari-

hari

3.3 Mengkorelasikan struktur 4.3 Menentukan letak unsur dalam

atom berdasarkan tabel periodik berdasarkan

konfigurasi elektron untuk konfigurasi elektron

menentukan letak unsur

dalam tabel periodik

3.4 Menganalisis proses 4.4 Mengintegrasikan proses

pembentukan ikatan pembentukan ikatan kimia

kimia pada beberapa pada beberapa senyawa dalam

senyawa dalam kehidupan kehidupan sehari hari dengan

sehari hari elektron valensi atom atom

penyusunnya

3.5 Menerapkan hukum- 4.5 Menggunakan hukum-hukum

hukum dasar kimia dalam dasar kimia dalam perhitungan

perhitungan kimia kimia

3.6 Menganalisis sifat larutan 4.6 Membandingkan sifat sifat

berdasarkan konsep asam larutan melalui praktikum

basa dan pH larutan berdasarkan konsep asam basa

(asam kuat dan asam dan pH larutan (asam kuat dan

lemah, basa kuat dan asam lemah, basa kuat dan

basa lemah) dalam basa lemah) dalam kehidupan

kehidupan sehari hari sehari hari

3.7 Menentukan bilangan 4.7 Membandingkan antara reaksi

oksidasi unsur untuk oksidasi dengan reaksi reduksi

mengidentifikasi reaksi berdasarkan hasil perhitungan


oksidasi dan reduksi bilangan oksidasinya

3.8 Mengevaluasi proses yang 4.8 Mengintegrasikan antara hasil

terjadi dalam sel perhitungan E0 sel dengan

elektrokimia (menghitung proses yang terjadi dalam sel

E0 sel, reaksi reaksi pada elektrokimia (menghitung E0

sel volta dan sel eletrolisa, sel, reaksi reaksi pada sel volta

proses pelapisan logam) dan sel eletrolisa, proses

yang digunakan dalam pelapisan logam) reaksi yang

kehidupan digunakan dalam kehidupan

3.9 Menganalisis struktur, 4.9 Mengatasi dampak

sifat senyawa hidrokarbon pembakaran senyawa

serta dampak pembakaran hidrokarbon terhadap

senyawa hidrokarbon lingkungan dan kesehatan


KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

terhadap lingkungan dan berdasarkan hasil analisis

kesehatan serta cara struktur, sifat senyawa

mengatasinya hidrokarbon

3.10 Menganalisis proses 4.10 Mempresentasikan proses

teknik pemisahan fraksi- teknik pemisahan fraksi-fraksi

fraksi minyak bumi serta minyak bumi serta

kegunaannya kegunaannya.

3.11 Menganalisis struktur, 4.11 Mengintegrasikan kegunaan

tata nama, sifat, polimer dalam kehidupan

penggolongan dan sehari hari dengan struktur,

kegunaan polimer tata nama, sifat, penggolongan

polimer
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa

Program Keahlian : Teknik Otomotif

Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C2)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan


mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan
kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian

nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara


berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan


sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik

menganalisis, dan mengevaluasi dengan menggunakan alat,

tentang pengetahuan faktual, informasi, dan prosedur kerja yang

konseptual, operasional dasar, lazim dilakukan serta memecahkan

dan metakognitif sesuai dengan masalah sesuai dengan bidang

bidang dan lingkup kerja Dasar- kerja Dasar-dasar Teknik Otomotif..

dasar Teknik Otomotif. Pada Menampilkan kinerja di bawah

tingkat teknis, spesifik, detil, bimbingan dengan mutu dan

dan kompleks, berkenaan kuantitas yang terukur sesuai

dengan ilmu pengetahuan, dengan standar kompetensi kerja.

teknologi, seni, budaya, dan

Menunjukkan keterampilan
humaniora dalam konteks

menalar, mengolah, dan menyaji


pengembangan potensi diri

secara efektif, kreatif, produktif,


sebagai bagian dari keluarga,

kritis, mandiri, kolaboratif,


sekolah, dunia kerja, warga

komunikatif, dan solutif dalam


masyarakat nasional, regional,

ranah abstrak terkait dengan


dan internasional.
pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah, serta

mampu melaksanakan tugas


KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

spesifik di bawah pengawasan

langsung.

Menunjukkan keterampilan

mempersepsi, kesiapan, meniru,

membiasakan, gerak mahir,

menjadikan gerak alami dalam

ranah konkret terkait dengan

pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah, serta

mampu melaksanakan tugas

spesifik di bawah pengawasan

langsung.
Mata Pelajaran : Gambar Teknik Otomotif

Jam Pelajaran : 144 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

4.1 Memilih peralatan dan


3.1 Memahami peralatan dan
kelengkapan gambar teknik
kelengkapan gambar teknik

4.2 Membedakan garis-garis gambar


3.2 Memahami garis-garis gambar
teknik sesuai bentuk dan fungsi
teknik sesuai bentuk dan
garis
fungsi garis

4.3 Menyajikan huruf, angka dan


3.3 Memahami huruf, angka dan
etiket gambar teknik
etiket gambar teknik

4.4 Mengelompokkan gambar


3.4 Memahami gambar konstruksi
konstruksi geometris
geometris berdasarkan bentuk
berdasarkan bentuk konstruksi
konstruksi

4.5 Menyajikan sketsa gambar benda


3.5 Menerapkan sketsa gambar
3D sesuai aturan proyeksi
benda 3D sesuai aturan
pictorial
proyeksi pictorial

3.6 Menerapkan sketsa gambar 4.6 Menyajikan sketsa gambar benda

2D sesuai aturan proyeksi


benda 2D sesuai aturan
orthogonal
proyeksi orthogonal

4.7 Menyajikan jenis gambar


3.7 Menganalisis gambar potongan
potongan berdasar jenis
berdasar jenis potongan
potongan

4.8 Menyajikan ukuran sesuai fungsi


3.8 Menerapkan pembuatan
dan pandangan utama gambar
ukuran sesuai fungsi dan
teknik
pandangan utama gambar

teknik

4.9 Menggunakan ukuran berantai,


3.9 Memahami pemberian ukuran
sejajar, kombinasi, berimpit,
berantai, sejajar, kombinasi,
koordinat dan ukuran khusus
berimpit, koordinat dan

ukuran khusus

4.10 Menyajikan hasil evaluasi sketsa


3.10 Mengevaluasi hasil sketsa
gambar benda 2D dan 3D
gambar benda 2D dan 3D
standard proyeksi orthogonal
standard proyeksi orthogonal

Mata Pelajaran : Teknologi Dasar Otomotif

Jam Pelajaran : 144 JP (@ 45 Menit)


KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami prinsip-prinsip 4.1 Mengidentifikasi potensi dan

Keselamatan dan Kesehatan resiko kecelakaan kerja

Kerja (K3)

3.2 Mengklasifikasi Alat Pemadam 4.2 Menerapkan penggunaan Alat

Api Ringan (APAR) Pemadam Api Ringan (APAR)

3.3 Memahami prinsip-prinsip 4.3 Menerapkan prinsip-prinsip

pengendalian kontaminasi pengendalian kontaminasi

3.4 Memahami proses mesin 4.4 Mendemontrasikan mesin

konversi energi konversi energi

3.5 Memahami klasifikasi engine 4.5 Mengidentifikasi model-model

engine

3.6 Memahami cara kerja engine 2 4.6 Menjelaskan cara kerja engine 2

dan 4 langkah dan 4 langkah

4.7 Melaksanakan proses dasar


3.7 Memahami proses dasar
pembentukan logam
pembentukan logam

4.8 Menggunakan OMM (operation


3.8 Menerapkan cara penggunaan
maintenance manual), service
OMM (operation maintenance
manual dan part book sesuai
manual), service manual dan
peruntukannya
part book sesuai

peruntukannya

3.9 Memahami dasar-dasar system 4.9 Menjelaskan dasar-dasar dan

symbol pada system hidraulik


hidraulik

4.10 Menjelaskan dasar-dasar dan


3.10 Memahami dasar-dasar system
symbol pada system pneumatik
pneumatic

4.11 Membuat rangkaian listrik


3.11 Memahami rangkaian
sederhana
kelistrikan sederhana

4.12 Membuat rangkaian elektronika


3.12 Memahami dasar-dasar
sederhana
elektronika sederhana

4.13 Membuat rangkaian kontrol


3.13 Memahami dasar-dasar kontrol
sederhana

4.14 Menguji sensor


3.14 Memahami dasar-dasar sensor

4.15 Merawat baterai


3.15 Mengevaluasi kerja baterai
Mata Pelajaran : Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif

Jam Pelajaran : 180 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

4.1 Menggunakan macam-macam hand


3.1 Mengklasifikasi jenis-jenis
tools
hand tools

4.2 Menggunakan macam-macam


3.2 Mengklasifikasi jenis-jenis
power tools
power tools

4.3 Menggunakan macam-macam


3.3 Mengklasifikasi jenis-jenis
special service tools
special service tools

4.4 Menggunakan workshop equipment


3.4 Menerapkan workshop

equipment

4.5 Menggunakan alat-alat ukur


3.5 Menerapkan alat ukur
mekanik
mekanik serta fungsinya

4.6 Menggunakan alal-alat ukur


3.6 Menerapkan alat ukur
elektrik
elektrik serta fungsinya

4.7 Menggunakan alal-alat ukur


3.7 Menerapkan alat ukur
elektronik
elektronik serta fungsinya

3.8 Menerapkan alat ukur 4.8 Menggunakan alat-alat ukur


hidrolik
hidrolik serta fungsinya

4.9 Menggunakan alat-alat ukur


3.9 Menerapkan alat ukur
pneumatik
pneumatik serta fungsinya

4.10 Merawat peralatan jacking, blocking


3.10 Menganalisis berbagai jenis
dan liffting sesuai operation
jacking, blocking dan lifting
manual

3.11 Menerapkan cara 4.11 Mendemonstrasikan pengangkatan

pengangkatan benda kerja benda kerja

4.12 Merawat berbagai bearing, seal,


3.12 Menganalisis berbagai
gasket dan hoses
bearing, seal, gasket dan

hoses

4.13 Menggunakan treaded, fastener,


3.13 Memahami treaded,
sealant dan adhesive
fasterner, sealant dan

adhesive
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa

Program Keahlian : Teknik Otomotif

Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif

(C3)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan


mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi
sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian

nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan


serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Menerapkan, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik


menganalisis, dan dengan menggunakan alat,

mengevaluasi tentang informasi, dan prosedur kerja yang

pengetahuan faktual, lazim dilakukan serta memecahkan

konseptual, operasional dasar, masalah sesuai dengan bidang

dan metakognitif sesuai dengan kerja Teknik Kendaraan Ringan

bidang dan lingkup kerja Otomotif. Menampilkan kinerja di

Teknik Kendaraan Ringan bawah bimbingan dengan mutu

Otomotif pada tingkat teknis, dan kuantitas yang terukur sesuai

spesifik, detil, dan kompleks, dengan standar kompetensi kerja.

berkenaan dengan ilmu

Menunjukkan keterampilan
pengetahuan, teknologi, seni,

menalar, mengolah, dan menyaji


budaya, dan humaniora dalam

secara efektif, kreatif, produktif,


konteks pengembangan potensi

kritis, mandiri, kolaboratif,


diri sebagai bagian dari

komunikatif, dan solutif dalam


keluarga, sekolah, dunia kerja,

ranah abstrak terkait dengan


warga masyarakat nasional,

pengembangan dari yang


regional, dan internasional.
dipelajarinya di sekolah, serta

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
mampu melaksanakan tugas

spesifik di bawah pengawasan

langsung.

Menunjukkan keterampilan

mempersepsi, kesiapan, meniru,

membiasakan, gerak mahir,

menjadikan gerak alami dalam

ranah konkret terkait dengan

pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah, serta

mampu melaksanakan tugas

spesifik di bawah pengawasan

langsung.

Mata Pelajaran : Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan

Jam Pelajaran : 594 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menerapkan cara perawatan 4.1 Merawat berkala system

sistem utama Engine dan utama Engine dan

mekanisme katup mekanisme katup

3.2 Menerapkan cara perawatan 4.2 Merawat berkala system

sistem pelumasan Pelumasan

3.3 Menerapkan cara perawatan 4.3 Merawat berkala system

sistem pendinginan Pendinginan


3.4 Menerapkan cara perawatan 4.4 Merawat berkala system

sistem bahan bakar bensin bahan bakar bensin

konvensional/karburator konvensional/karburator

3.5 Menerapkan cara perawatan 4.5 Merawat berkala system

sistem bahan bakar bensin bahan bakar bensin injeksi

injeksi (Electronic Fuel (Electronic Fuel

Injection/EFI) Injection/EFI)

3.6 3.6 Menerapkan cara 4.6 Merawat berkala Engine

Perawatan Engine Management Management System (EMS)

System (EMS)

3.7 3.7 Menerapkan cara 4.7 Merawat berkala system

perawatan sistem bahan bakar bahan bakar diesel pompa

diesel pompa injeksi In-Line injeksi In-Line

3.8 3.8 Menerapkan cara 4.8 Merawat berkala system

perawatan sistem bahan bakar bahan bakar diesel pompa

diesel pompa injeksi Rotary injeksi Rotary

3.9 3.9 Menerapkan cara 4.9 Merawat berkala system

perawatan sistem bahan bakar bahan bakar diesel Common

diesel Common Rail Rail

3.10 Mengevaluasi hasil perawatan 4.10 Melakukan pemeriksaan

berkala Mesin Kendaraan hasil perawatan berkala

Ringan mesin kendaraan

3.11 Mendiagnosis kerusakan 4.11 Memperbaiki mekanisme

mekanisme kepala silinder dan kepala silinder dan

kelengkapannya Kelengkapannya

3.12 Mendiagnosis kerusakan 4.12 Memperbaiki mekanisme


mekanisme blok silinder dan blok silinder dan

kelengkapannya Kelengkapannya

3.13 Mendiagnosis kerusakan 4.13 Memperbaiki system

sistem pelumasan Pelumasan

3.14 Mendiagnosis kerusakan 4.14 Memperbaiki system

sistem pendinginan Pendinginan

3.15 Mendiagnosis kerusakan 4.15 Memperbaiki sistem bahan

sistem bahan bakar bensin bakar bensin

konvensional/karburator konvensional/karburator

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.16 Mendiagnosis kerusakan 4.16 Memperbaiki sistem bahan

sistem bahan bakar bensin bakar bensin injeksi

injeksi (Electronic Fuel (Electronic Fuel

Injection/EFI) Injection/EFI)

3.17 Mendiagnosis kerusakan 4.17 Memperbaiki Engine

Engine Management System Management System (EMS)

(EMS)

3.18 Mendiagnosis kerusakan 4.18 Memperbaiki 4ystem bahan

4ystem bahan bakar diesel bakar diesel pompa injeksi

pompa injeksi In-Line In-Line

3.19 Mendiagnosis kerusakan 4.19 Memperbaiki sistem bahan

sistem bahan bakar diesel bakar diesel pompa injeksi

pompa injeksi Rotary Rotary

3.20 Mendiagnosis kerusakan 4.20 Memperbaiki sistem bahan

sistem bahan bakar diesel bakar diesel Common Rail


Common Rail

3.21 Mengevaluasi hasil perbaikan 4.21 Melakukan laporan hasil

mesin kendaraan ringan perbaikan mesin kendaraan

Ringan

Mata Pelajaran : Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan


Ringan

Jam Pelajaran : 560 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menerapkan cara perawatan 4.1 Merawat berkala kopling

kopling

3.2 Menerapkan cara perawatan 4.2 Merawat berkala transmisi

transmisi manual Manual

3.3 Menerapkan cara perawatan 4.3 Merawat berkala transmisi

transmisi otomatis Otomatis

3.4 Menerapkan cara perawatan 4.4 Merawat berkala poros

poros propeler Propeller

3.5 Menerapkan cara perawatan 4.5 Merawat berkala Differential

Differential

3.6 Menerapkan cara perawatan 4.6 Merawat berkala poros roda

poros roda

3.7 Menerapkan cara perawatan 4.7 Merawat berkala sistem rem

sistem rem Konvensional Konvensional

3.8 Menerapkan cara perawatan 4.8 Merawat berkala Antilock


Antilock Break System (ABS) Break System (ABS)

3.9 Menerapkan cara perawatan 4.9 Merawat berkala system

sistem suspensi Suspense

3.10 Menerapkan cara perawatan 4.10 Merawat berkala system

sistem kemudi dan Power kemudi dan Power Steering

Steering

3.11 Menerapkan Melepas, 4.11 Melaksanakan Melepas,

Memasang dan Menyetel Roda Memasang dan Menyetel Roda

3.12 Menerapkan cara 4.12 Melaksanakan Membongkar,

Membongkar, Memperbaiki Memperbaiki dan Memasang

dan Memasang Ban Luar dan Ban Luar dan Dalam

Dalam

3.13 Menerapkan cara Memilih 4.13 Melaksanakan Memilih Ban

Ban dan Pelek Untuk dan Pelek Untuk Pemakaian

Pemakaian Khusus Khusus

3.14 Mengevaluasi hasil perawatan 4.14 Melakukan pengujian akhir

berkala sasis dan pemindah hasil perawatan berkala sasis

tenaga dan pemindah tenaga

3.15 Mendiagnosis kerusakan 4.15 Memperbaiki kopling

Kopling

3.16 Mendiagnosis kerusakan 4.16 Memperbaiki transmisi

Transmisi Manual Manual

3.17 Mendiagnosis kerusakan 4.17 Memperbaiki transmisi

Transmisi Otomatis Otomatis

3.18 Mendiagnosis kerusakan 4.18 Memperbaiki poros propeler


KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR DASAR
Poros propeler

Memperbaiki
3.19 Mendiagnosis kerusakan 4.19 Differential

Differential

Memperbaiki poros
3.20 Mendiagnosis kerusakan 4.20 roda

poros roda

Memperbaiki sistem
3.21 Mendiagnosis kerusakan 4.21 rem

sistem rem Konvensional Konvensional

Memperbaiki
3.22 Mendiagnosis kerusakan 4.22 Antilock Break

Antilock Break System (ABS) System (ABS)

Memperbaiki sistem
3.23 Mendiagnosis kerusakan 4.23 suspense

sistem suspensi

Memperbaiki sistem
3.24 Mendiagnosis kerusakan 4.24 kemudi

sistem kemudi

Memperbaik
3.25 Mendiagnosis kerusakan 4.25 Spooring

Spooring

3.26 Mendiagnosis Balans 4.26 Memperbaiki Balans

Roda/Ban Roda/Ban

3.27 Mendiagnosis Pelek 4.27 Merperbaiki Pelek

Melakukan
3.28 Mengevaluasi hasil perbaikan 4.28 pengujian akhir
hasil perbaikan
sasis dan pemindah tenaga sasis dan

pemindah tenaga

Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan

Jam Pelajaran : 560 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR DASAR

Merawat secara
3.1 Menerapkan cara perawatan 4.1 berkala

sistem kelistrikan sistem kelistrikan

Memasang
4.2 Perlengkapan
3.2 Menerapakan Perlengkapan
Kelistrikan
Tambahan
Kelistrikan Tambahan (Asesoris)
(Asesories)

Merawat secara
3.3 Menerapkan cara perawatan 4.3 berkala

sistem starter sistem starter

Merawat secara
3.4 Menerapkan cara perawatan 4.4 berkala

sistem pengisian sistem pengisian

Merawat secara
3.5 Menerapkan cara perawatan 4.5 berkala

sistem pengapian konvensional sistem pengapian

Konvensional

Merawat secara
3.6 Menerapkan cara perawatan 4.6 berkala
sistem pengapian
sistem pengapian elektronik elektronik

3.7 Menerapkan cara perawatan 4.7 Merawat berkala


system

sistem penerangan dan panel penerangan dan


panel

instrument Instrument

3.8 Menerapkan cara perawatan 4.8 Merawat berkala


sistem Air

sistem Air Conditioning (AC) Conditioning (AC)

3.9 Menerapkan cara perawatan 4.9 Merawat berkala


system

sistem audio Audio

3.10 Menerapkan cara perawatan 4.10 Merawat secara


berkala

sistem pengaman sistem pengaman

3.11 Mengevaluasi hasil perawatan 4.11 Melakukan hasil


perawatan

berkala kelistrikan kendaraan berkala kelistrikan


kendaraan

ringan Ringan

3.12 Mendiagnosis kerusakan sistem 4.12 Memperbaiki


system

kelistrikan dan kelengkapan kelistrikan dan


kelengkapan

tambahan Tambahan

3.13 Mendiagnosis kerusakan sistem 4.13 Memperbaiki sistem


starter

starter
Memperbaiki
3.14 Mendiagnosis kerusakan sistem 4.14 system

pengisian Pengisian

Memperbaiki
3.15 Mendiagnosis kerusakan sistem 4.15 system

pengapian
pengapian konvensional konvensional

Memperbaiki
3.16 Mendiagnosis kerusakan sistem 4.16 system

pengapian
pengapian elektronik elektronik

Memperbaiki
3.17 Mendiagnosis kerusakan sistem 4.17 system

penerangan dan
penerangan dan panel panel

instrumen Instrument

Memperbaiki sistem
3.18 Mendiagnosis kerusakan sistem 4.18 Air

KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR DASAR

Air Conditioning (AC) Conditioning (AC)

Memperbaiki sistem
3.19 Mendiagnosis kerusakan sistem 4.19 audio

audio

Memperbaiki
3.20 Mendiagnosis kerusakan sistem 4.20 system

pengaman Pengaman

3.21 Mengevaluasi hasil perbaikan 4.21 Mengelola hasil


perbaikan

kelistrikan
kelistrikan kendaraan ringan kendaraan ringan

Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan

Jam Pelajaran : 350 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR DASAR

Memresentasikan sikap
3.1 Memahami sikap dan perilaku 4.1 dan

wirausahawan perilaku wirausahawan

Menentukan peluang
3.2 Menganalisis peluang usaha 4.2 usaha

produk barang/jasa produk barang/jasa

Memresentasikan hak
3.3 Memahami hak atas kekayaan 4.3 atas

intelektual kekayaan intelektual

Membuat
3.4 Menganalisis konsep 4.4 desain/prototype dan

kemasan produk
desain/prototype dan kemasan barang/jasa

produk barang/ jasa

Membuat alur dan


3.5 Menganalisis proses kerja 4.5 proses kerja

pembuatan prototype
pembuatan prototype produk produk

barang/jasa barang/jasa
Membuat lembar kerja/
3.6 Menganalisis lembar kerja/ 4.6 gambar

gambar kerja untuk pembuatan kerja untuk pembuatan

prototype produk
prototype produk barang/jasa barang/jasa

Menghitung biaya
3.7 Menganalisis biaya produksi 4.7 produksi

prototype produk
prototype produk barang/jasa barang/jasa

Membuat prototype
3.8 Menerapkan proses kerja 4.8 produk

pembuatan prototype produk barang/jasa

barang/jasa

Menguji prototype
3.9 Menentukan pengujian 4.9 produk

kesesuaian fungsi prototype barang/jasa

produk barang/jasa

3.10 Menganalisis perencanaan 4.10 Membuat perencanaan

produksi massal produksi massal

3.11 Menentukan indikator 4.11 Membuat indicator

keberhasilan tahapan
keberhasilan tahapan produksi produksi

massal Missal

4.12 Melakukan produksi


3.12 Menerapkan proses produksi massal

massal

4.13 Melakukan perakitan


3.13 Menerapkan metoda perakitan produk

produk barang/jasa barang/jasa


4.14 Melakukan pengujian
3.14 Menganalisis prosedur produk

pengujian kesesuaian fungsi barang/jasa

produk barang/jasa

4.15 Melakukan
3.15 Mengevaluasi kesesuaian hasil pemeriksaan

produk sesuai dengan


produk dengan rancangan kriteria

kelayakan
produk/standar

Operasional

4.16 Menyusun paparan


3.16 Memahami paparan deskriptif, deskriptif,

naratif, argumentatif,
naratif, argumentatif, atau atau

KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR DASAR

persuasif tentang
persuasif tentang produk/jasa produk/jasa

Membuat media
3.17 Menentukan media promosi 4.17 promosi

berdasarkan
segmentasi pasar

3.18 Menyeleksi strategi pemasaran 4.18 Melakukan pemasaran

Membuat bagan
3.19 Menilai perkembangan usaha 4.19 perkembangan

Usaha

3.20 Menentukan standard laporan 4.20 Membuat laporan


keuangan

keuangan

1) Program Keahlian Teknik Kendaraan ringan Tingkat XII


Program Teknik Otomotif Tingkat, XII menggunakan Peraturan Direktur Pendidikan Dasar
Dan menengah Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor : 23 / 2006 tentang
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/ Madrasah Aliyah Kejuruan
(MAK) jumlah jam pembelajaran tatap muka perminggu 36 jam pelajaran dan 38 minggu
dalam 1 tahun
Struktur Kurikulum SMK
komponen Durasi waktu
A. MATA PELAJARAN
1. Pendidikan Agama 192
2. Pendidikan Kewarganegaraan 192
3. Bahasa Indonesia 192
4. Bahasa Inggris 440a)
5. Matematika 516a)
6. IPA FISIKA 192a)
7. IPA KIMIA 276a)
8. IPS 128a)
9. Seni budaya dan Keterampilan 128a)
10. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 192
11. KKPI 202
12. Kewirausahan 192
13. Dasar Kompetensi Kejuruanb) 140
14. Kompetensi Kejuruanb) 1044c)
B. MUATAN LOKAL 192
C. PENGEMBANGAN DIRId) (192)

Keterangan notasi
a) Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap program keahlian.
Program keahlian yang memerlukan waktu lebih jam tambahannya

diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sama, di luar jumlah jam yang

dicantumkan.

b) Terdiri dari berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan
setiap program keahlian.

c) Jumlah jam Kompetensi Kejuruan pada dasarnya sesuai dengan kebutuhan


standard kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari
1044 jam.

d) Ekuivalen 2 jam pembelajaran.

Implikasi dari struktur kurikulum di atas dijelaskan sebagai berikut.

1. Di dalam penyusunan kurikulum SMK/MAK mata pelajaran dibagi ke dalam tiga


kelompok, yaitu kelompok normatif, adaptif, dan produktif. Kelompok normatif adalah
mata pelajaran yang dialokasikan secara tetap yang meliputi Pendidikan Agama,
Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan, dan Seni Budaya. Kelompok adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris,
Matematika, IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, dan
Kewirausahaan. Kelompok produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran
yang dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan.
Kelompok adaptif dan produktif adalah mata pelajaran yang alokasi waktunya disesuaikan
dengan kebutuhan program keahlian, dan dapat diselenggarakan dalam blok waktu atau
alternatif lain.
2. Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan disesuaikan
dengan kebutuhan program keahlian untuk memenuhi standar kompetensi kerja di dunia
kerja.

3. Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap akhir penyelesaian satu standar kompetensi atau
beberapa penyelesaian kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran.

4. Pendidikan SMK/MAK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan system ganda.

5. Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit.

6. Beban belajar SMK/MAK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah
dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha / industri ekuivalen dengan 36 jam pelajaran per
minggu.
7. Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK/MAK adalah 38 minggu dalam satu
tahun pelajaran.
8. Lama penyelenggaraan pendidikan SMK/MAK tiga tahun, maksimum empat tahun
sesuai dengan tuntutan program keahlian.
C. Muatan KTSP
1. Muatan Kurikulum Kekhasan Satuan Pendidikan
1) Mata Pelajaran
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang
akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan
pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh keluasan dan
kedalaman pada masing-masing tingkat satuan pendidikan. Metode dan pedekatan pada
mata pelajaran bergantung pada ciri khas dan karakteristik masing-masing mata pelajaran
dengan menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah. Sejumlah mata pelajaran
tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada SMK.Untuk mencapai standar
kompetensi yang telah ditetapkan oleh industri/dunia usaha/asosiasi profesi, subtansi
mata pelajaran di SMK dikemas dalam berbagai mata pelajaran yang dikelompokkan dan
diorganisasikan kelompok A (Muatan Nasional), kelompok B (Muatan Kewilyahan),
kelompok C (Muatan Peminatan Kejuruan), muatan lokal (Bataqu) dan pengembangan
diri. Mata Pelajaran Kelompok A (Muatan Nasional) adalah kelompok mata pelajaran
yang berfungsi membentuk peserta didik menjadi pribadi utuh, yang memiliki norma-
norma kehidupan sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial (anggota
masyarakat) baik sebagai warga negara Indonesia maupn sebagai warga dunia. Mata
pelajaran kelompok B (Muatan Kewilayahan) diberikan agar peserta didik bisa hidup dan
berkembang selaras dalam kehidupan pribadi, sosial dan bernegara. Program ini berisi
mata pelajaran yang lebih menitik beratkan pada norma, sikap dan perilaku yang harus
diajarkan, ditanamkan dan dilatihkan pada peserta didik, disamping kandungan
pengetahuan dan keterampilan yang ada di dalamnya. Mata pelajaran pada kelompok A
dan B berlaku sama untuk semua program keahlian.Mata Pelajaran Kelompok B (Muatan
Kewilyahan) adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk peserta didik
sebagai individu agar memiliki dasar pengetahuan yang luas dan kuat untuk
menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sosial,
lingkungan kerja, serta mampu mengembangkan diri sesuai denga perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni. Mata Pelajaran Kelompok B (Muatan Kewilayahan)
berisi mata pelajaran yang lebih menitikberatkan pada pemberian kesempatan pada
peserta didik untuk memahami dan menguasai konsep dan prinsip ilmu dan teknologi
yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari dan atau melandasi kompetensi untuk
bekerja.Mata Pelajaran Kelompok B (Muatan Kewilayahan) diberikan agar peserta didik
tidak hanya memahami dan menguasai ”apa” dan ”bagaimana” suatu pekerjaan
dilakukan, tetapi juga memberi pemahaman dan penguasaan tentang ”mengapa” hal
tersebut harus dilakukan. Mata Pelajaran Kelompok B (Muatan Kewilayahan) terdiri dari
kelompok mata pelajaran yang berlaku sama bagi semua program keahlian dan mata
diklat yang hanya berlaku bagi program keahlian tertentu sesuai dengan kebutuhan
masing-masing program keahlian.Mata pelajaran kelompok C (Muatan Peminatan
Kejuruan) adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi membekali peserta didik agar
memiliki kompetensi kerja sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI). Dalam hal SKKNI belum ada, maka digunakan standar kompetensi yang
disepakati oleh forum yang dianggap mewakili dunia usaha/industri atau asosiasi profesi.
Program produktif melayani permintaan pasar kerja, karena itu lebih banyak ditentukan
oleh dunia usaha/industri atau asosiasi profesi. Program peminatan diajarkan secara
spesifik sesuai dengan kebutuhan tiap program keahlian.
2) Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah,
dimana SMK Negeri 1 Pugaan terletak di , agamis . Untuk saat ini SMK Negeri 1 Pugaan
menerapkan mata pelajaranBataqu dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran sebagai salah
satu muatan lokal untuk tingkat X, XI, XII.
3) Pengembangan Diri
a. Pengertian
Bimbingan Karir dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik
secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara
optimal, dalam mengembangkan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan
belajar, terkait dengan pengembangan karir, melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku. Bimbingan Karir dan
Konseling bagi peserta didik meliputi kemampuan menentukan pilihan jenis karir,
menerapkan nilai-nilai hubungan industrial dalam lingkup dunia kerja atau
ketenagakerjaan, dan layanan belajar baik pribadi maupun kelompok.
Tujuan Bimbingan Karir dan Konseling adalah sebagai berikut.
a) Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait
dengan pekerjaan.
b) Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang
menunjang kematangan kompetensi kerja.
c) Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam
bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya,
dan sesuai dengan norma agama.
d) Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran)
dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi
cita-cita karirnya masa depan.
e) Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali
ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan
sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja.
f) Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan
secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat,
kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi.
g) Mengenal keterampilan, minat dan bakat. Keberhasilan atau kenyamanan dalam
suatu karir amat dipengaruhi oleh minat dan bakat yang dimiliki. Oleh karena itu,
maka setiaporang perlu memahami kemampuan dan minatnya, dalam
bidangpekerjaan apa dia mampu, dan apakah dia berminat terhadap pekerjaan
tersebut.
h) Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan karier.
i) Memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana hubungan industrial yang
harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat.
b. Bidang Pengembangan
a) Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami, menilai bakat dan minat,
b) Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan
sosial dan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat.
c) Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan
sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.
d) Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
c. Jenis Layanan
a) Layanan Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan
baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk
menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di
lingkungan yang baru.
b) Layanan Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan
memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan
lanjutan.
c) Layanan Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik
memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar,
jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.
d) Layanan Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai
konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam
kehidupan di sekolah, keluarga, industri dan masyarakat.
e) Layanan Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
mengentaskan masalah pribadinya.
f) Layanan Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan,
dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika
kelompok.
g) Layanan Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
h) Layanan Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain
dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan
dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
i) Layanan Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan
permasalahan dan memperbaiki hubungan antar mereka.
4) Pengaturan Beban
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta
didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai standar kompetensi
lulusan serta kemampuan lainnya dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta
didik.
1. Rumusan satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik dalam mengikuti program
pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur untuk mencapai standar kompetensi lulusan serta kemampuan lainnya
dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
2. Waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran
dengan sistem :
1). Tatap Muka (TM)
Kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi langsung antara pendidik
dengan peserta didik
2). Penugasan Terstruktur (PT)
Kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi untuk peserta didik, dirancang
guru untuk mencapai kompetensi.Waktu penyelesaian penugasan ditentukan oleh
guru.Dalam kegiatan ini tidak terjadi interaksi langsung antara pendidik dengan
peserta didik.
3). Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT)
Kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi untuk peserta didik, dirancang
guru untuk mencapai kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan ditentukan oleh
peserta didik dan tidak terjadi interaksi langsung antara pendidik dengan peserta
didik.
Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada masing-masing satuan
pendidikan ditetapkan sebagai berikut :
a. 45 menit kegiatan tatap muka terjadwal dengan guru, sepertiKBM, diskusi, Kerja
kelompok, diskusi dan presentasi.
b. 25 menit kegiataan terstruktur, yaitu kegiatan belajar yang tidak terjadwal tetapi
direncanakan oleh guru, seperti membuat pekerjaan rumah (PR), atau bentuk-bentuk
tagihaan lain
c. 25 menit kegiatan mandiri peserta didik, yaitu kegiatan belajar yang harus dilakukan
peserta didik secara mandiri seperti membaca modul bahan ajar, membaca buku
anjuran/pengayaan dan pembuatan resume/pelaporan
5) Ketuntasan Belajar
Kriteria ketuntasan minimal (KKM)  adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang
ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang satuan pendidikan untuk
kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan batas ambang
kompetensi (Permendiknas Nomor: 20/2007 tentang Standar Peniaian Pendidikan,
Pengertian butir 10).
Nilai ketuntasan belajar untuk aspek kompetensi pengetahuan dan praktik dinyatakan
dalam bentuk bilangan bulat, dengan rentang 0 -100.
Penetapan KKM dilakukan oleh dewan pendidik pada awal tahun pelajarandan atau awal
semester melalui proses penetapan KKM setiap Indikator, Kompetensi Dasar (KD),
Standar Kompetensi(SK) menjadi KKM mata pelajaran, dengan mempertimbangkan, hal-
hal sebagai berikut:
a) Tingkat kompleksitas (kesulitan dan kerumitan) setiap KD yang harus dicapai oleh
peserta didik..
b) Tingkat kemampuan (intake) rata-rata siswa pada sekolah yang bersangkutan.
c) Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran pada
masing-masing sekolah.
d) Ketuntasan belajar setiap indikator, KD, SK dan mata pelajaran yang telah ditetapkan
dalam suatu kompetensi   dasar berkisar antara 0% sd 100%. Kriteria ideal
ketuntasan masing-masing indikator 75 %.
e) Dewan guru dapat menentukan kriteria ketuntasan minimal  (KKM) dibawah nilai
ketuntasan belajar ideal, namun secara bertahap harus meningkatkan kriteria
ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
f) KKM tersebut dicantumkan dalam LHB (berlaku untuk pengetahuan maupun praktik)
dan diinformasikan kepada seluruh warga sekolah dan orang tua peserta didik.
KKM Program Produktif
KKM program produktif mengacu kepada standar minimal penguasaan kompetensi yang
berlaku di dunia kerja yang bersangkutan. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing
indikator pada KD program produktif pada dasarnya adalah lulus/tidak lulus atau
kompeten/tidak kompeten. Peserta didik yang mencapai kompetensi minimal diberi skor
75 . Penentuan nilai ketuntasan belajar program produktif dapat dilakukan melalui
langkah-langkah sebagai berikut :
a). Tentukan proporsi pembobotan untuk pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai
dengan indikator/ kompetensi dasar/standar kompetensi mengarah pada kebutuhan
ranah taksonomi.
b). Tentukan batas kompeten untuk pengetahuan, keterampilan dan sikap. Batas
kompeten adalah cerminan penguasaan indikator yang dipersyaratkan pada setiap
SK/KD/indikator yang merupakan kemampuan minimal. Peserta didik dinyatakan
kompeten jika memenuhi persyaratan minimal berikut :
1). Pengetahuan : sesuai dengan kisi-kisi soal teori.
2). Keterampilan dan sikap : sesuai dengan indikator yang dijabarkan menjadi
aspek penilaian pada lembar observasi (lihat lampiran RPP Perangkat Penilaian).
c). Menghitung perolehan nilai untuk setiap ranah dan menggabungkannya sesuai dengan
bobot yang telah ditentukan.
Peserta didik yang telah mencapai standar minimal sesuai dengan indikator
dinyatakan kompeten dan memperoleh nilai konversi 75. Gradasi nilai hanya
diberikan kepada peserta didik yang telah dinyatakan kompeten, yang berarti nilai 75
telah dimiliki peserta didik. Jika peserta didik memiliki performansi/unjuk kerja
melebihi standar minimal yang ditetapkan dalam aspek penilaian seperti : Lebih
cepat, lebih presisi, lebih indah, lebih kreatif, lebih bersih, dan lebih teliti, maka
peserta didik dapat memperoleh nilai lebih dari 75.
6) Kreteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan Peserta Didik
Seluruh hasil penilaian untuk semua mata pelajaran yang diperoleh siswa baik sikap,
pengetahuan, maupun keterampilan setelah diolah dan dianalisis akan menentukan apakah
siswa tersebut berhak naik kelas atau tidak. Secara umum siswa dinyatakan naik kelas
apabila memenuhi syarat:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.
b. Nilai (deskripsi) sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan satuan pendidikan.
c. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya BAIK.
d. Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing nilai kompetensi
pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah kriteria ketuntasan
minimal (KKM).
e. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester
ganjil, nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada tahun pelajaran
tersebut
7) Pendidikan Kecakapan Hidup
Kecakapan hidup (life skill) adalah kemampuan dan keberanian untuk menghadapi
problematika kehidupan, kemudian secara proaktif dan kreatif, mencari serta menemukan
solusi untuk mengatasi permasalahan.Brolin (dalam Imam Mawardi, 2012, hlm. 287)
mendefinisikan life skill atau kecakapan hidup sebagai “kontinum pengetahuan dan
kemampuan yang diperlukan oleh seseorang untuk berfungsi secara independen dalam
kehidupan”. Di sisi lain, Depdiknas (2002, hlm. 9) mengartikan kecakapan hidup sebagai
“kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau dan berani menghadapi problem hidup dan
kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan”.Berdasar sejumlah pendapat tersebut, dapat
disimpulkan bahwa pendidikan kecakapan hidup (life skill) adalah pendidikan kecakapan-
kecakapan yang secara praktis dapat membekali peserta didik dalam mengatasi berbagai
macam persoalan hidup dan kehidupan.Depdiknas (2007, hlm. 11) menyatakan bahwa “life
skill atau kecakapan hidup dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu: (1) kecakapan
hidup generik (generic life skill/ GLS) dan (2) kecakapan hidup spesifik (specific life skill/
SLS)”. Masing-masing jenis kecakapan ini dibagi menjadi sub kecakapan. Kecakapan
hidup generik terdiri atas kecakapan personal (personal skill) dan kecakapan sosial (sosial
skill).Kecakapan personal mencakup kecakapan dalam memahami diri sendiri (self
awareness skill) dan kecakapan berpikir (thinking skill). Sedangkan kecakapan sosial
mencakup kecakapan berkomunikasi (communication skill) dan kecakapan kerja sama
(collaboration skill). Kecakapan hidup spesifik adalah kecakapan untuk menghadapi
pekerjaan atau keadaan tertentu.Kecakapan ini terdiri atas kecakapan akademik (academic
skill) atau kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional (vocational skill).Kecakapan
akademik terkait dengan bidang-bidang pekerjaan yang lebih memerlukan pemikiran atau
kerja intelektual.Kecakapan vokasional terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih
memerlukan keterampilan motorik.Kecakapan vokasional terdiri atas kecakapan
vokasional dasar (basic vocational skill) dan kecakapan vokasional khusus (accuptional
skill). Kesemuaan tersebut dijabarkan secara terperinci, sebagai berikut:
1. Kecakapan personal (personal skill)
Kecakapan personal mencakup kesadaran diri dan berpikir rasional.Kesadaran diri ini
lebih difokuskan pada kemampuan peserta didik untuk melihat potretnya sendiri dalam
lingkungan keluarga, kebiasaannya, kegemarannya, dan sebagainya.Sedangkan
kecakapan berpikir lebih terfokus dalam menggunakan rasio atau pikiran yang meliputi
menggali informasi, mengolah informasi, dan mengambil keputusan secara cerdas, serta
mampu memecahkan masalah secara tepat dan baik.
2. Kecakapan sosial (social skill)
Kecakapan sosial terdiri atas kecakapan berkomunikasi yang dilakukan secara lisan
maupun tulisan dan kecakapan kerja sama, maksudnya adanya saling pengertian dan
saling membantu antar sesama untuk mencapai tujuan yang baik, karena hal tersebut
merupakan suatu kebutuhan yang tidak dielakan sepanjang hidup manusia.
3. Kecakapan akademik (academic skill)
Kecakapan akademik sering kali disebut dengan kecakapan intelektual atau kemampuan
berpikir ilmiah yang pada dasarnya merupakan pengembangan dari kecakapan berpikir
secara umum, namun mengarah kepada kegiatan yang bersifat keilmuan. Kecakapan ini
mencakup antara lain kecakapan mengidentifikasi variabel, menjelaskan hubungan
suatu fenomena tertentu, merumuskan hipotesis, merancang dan melaksanakan
penelitian. Untuk membangun kecakapan tersebut diperlukan sikap ilmiah, kritis,
obyektif, dan transparan.
4. Kecakapan vokasional (vocational skill)
Kecakapan vokasional sering kali disebut dengan kecakapan kejuruan, artinya suatu
kecakapan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu yang terdapat di masyarakat
atau lingkungan peserta didik.Kecakapan vokasional lebih cocok untuk peserta didik
yang menekuni pekerjaan yang mengandalkan keterampilan psikomotorik daripada
kecakapan berpikir ilmiah. Kecakapan vokasional terdiri atas kecakapan vokasional
dasar yang berkaitan dengan bagaimana peserta didik menggunakan alat sederhana,
misalnya obeng, palu, dan sebagainya, dan kecakapan vokasional khusus hanya
diperlukan bagi mereka yang akan menekuni pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya,
misalnya pekerja montir, apoteker, tukang, dan sebagianya.
Pendidikan kecakapan hidup (life skill) memiliki tujuan, sebagai berikut:
1. Memberdayakan asset kualitas batiniyah, sikap, dan perbuatan
lahiriyah peserta didik melalui pengenalan (logos), penghayatan (etos), dan pengalaman
(patos) nilai-nilai kehidupan sehari-hari sehingga dapat digunakan untuk menjaga
kelangsungan hidup dan perkembangannya.
2. Memberikan wawasan yang luas tentang perkembangan karir,
yang dimulai dari perkembangan diri, eksplorasi karir, orientasi karir, dan penyiapan
karir.
3. Memberikan bekal dasar dan latihan-latihan yang dilakukan
secara benar mengenai nilai-nilai kehidupan sehari-hari yang dapat memampukan
peserta didik untuk berfungsi menghadapi kehidupan masa depan yang sarat kompetisi
dan kolaborasi sekaligus.
4. Mengoptimalisasi pemanfaatan sumber daya sekolah melalui
pendekatan manajemen berbasis sekolah, partisipasi stakeholder, dan fleksibilitas
pengelolaan sumber daya sekolah.
5. Memfasilitasi peserta didik dalam memecahkan masalah
kehidupan yang dihadapi sehari-hari.
Secara umum manfaat pendidikan kecakapan hidup bagi peserta didik adalah sebagai bekal
dalam menghadapi problema hidup dan kehidupan, baik sebagai pribadi yang mandiri,
warga masyarakat, dan warga negara. Adapun secara khusus manfaat pendidikan kecakapan
hidup, di antaranya:
1. Menurunkan angka pengangguran.
2. Meningkatkan produktivitas nasional.
3. Memperluas lapangan kerja.
4. Memahami konsep kecakapan hidup dan
menerapkannya sesuai prinsip pendidikan berbasis luas dan pendidikan berbasis
masyarakat.
Usaha-usaha dalam memberikan kecakapan hidup kepada peserta didik sebenarnya telah
dilaksanakan, namun masih memerlukan peningkatan dalam hal efektivitas dan efisiensi,
sehingga diperlukan pemahaman dari pendidik (guru) mengenai konsep kecakapan hidup
tersebut.Pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup dapat diwujudkan melalui penerapan
prinsip-prinsip pendidikan berbasis luas yang merupakan salah satu pendekatan
pembelajaran pada Kurikulum 1999 yang berbasis kompetensi.Menurut Indra Jati Sidi
(2004, hlm. 11) “pendidikan berbasis luas adalah pendidikan yang memberi bekal learning
how to learn (belajar bagaimana belajar) dan general life skill (kecakapan hidup generik),
tidak hanya memberikan teori saja tetapi juga mempraktikannya untuk memecahkan
problema kehidupan sehari-hari”.
Terdapat sejumlah strategi penerapan life skill dalam kegiatan pembelajaran, sebagai berikut:
1. Life skill diimplementasikan secara integratif dalam
kegiatan pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Dengan demikian tujuan
pembelajaran ada tiga, yakni:
a. Penguasaan konsep utama materi
pembelajaran.
b. Mendapatkan kemampuan learning how to
learn atau keterampilan proses melalui metode-metode
pembelajaran inquiry/discovery.
c. Memperoleh kemampuan general life skill.
2. Life skill diimplementasikan melalui kegiatan
ekstrakurikuler, sehingga peserta didik mendapatkan kemampuan general life skill.
3. General life skill dan academic life skill dilaksanakan
dengan diintregasikan ke dalam kegiatan pembelajaran pada setiap mata pelajaran yang
ada dalam bentuk paket pembelajaran life skill.
2). Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global. Pendidikan berbasis keunggulan local
dan global yaitu
a. Pendidikan berbasis keunggulan local Kabupaten Tabalong memiliki
kekhasan sebagai daerah pertambangan dan perkebunan, maka untuk menyikapi
tantangan yang dihadapi saat ini serta melestarikan keunggulan Kabupaten Tablong,
peserta didik dituntut memiliki kemampuan pendidikan berwawasaan local
diantaranya :
a) Bidang pertambangan dan perkebunan yang menjadi ciri khas akan diusahakan
semaksimal mungkin menjadi media pembelajaran di berbagai mata pelajaran.
b) Seni dan budaya Banjar dilatihkan kepada peserta didik dalam kegiatan
ekstrakurikuler sejak dini.
c) Bahasa dan sastra banjar sebagai bahasa ibu dijadikan mata pelajaran tersendiri
dalam kegiatan kurikuler.
d) Kabupaten Tabalong sebagai kota religious maka peserta didik diwajibkan mampu
membaca dan menulis Al Quran dan memasukkan kegiatan keagamaan dalam
kegiatan belajar mengajar.
b. Pendidikan berbasis keunggulan global menyikapi tantangan era
globalisasi yang semakin besar, arus informasi semakin cepat dan persaingan semakin
kuat, maka dipersiapkan sejak dini berbagai kegiatan yang menunjang diantaranya :
a) Pembelajaran bahasa inggris lebih ditingkatkan
b) Memberikan pemahaman dampak informasi dari media
c) Memberikan pemahaman dan pembelajaran tentang TIK
d) Memberikan ketrampilan melalui TEFA (teaching factory) sehingga lulusan SMK
Negeri 1 Pugaan trampil dan diserap DU/DI.
D. Pengaturan Beban Belajar
Pengaturan beban belajar terlampir (SK mengajar semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019)
BAB IV

PENUTUP

Seperti telah diuraikan pada awal pendahuluan bahwa fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter
Bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring pengaruh dari luar
yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat mencerminkan budaya bangsa
Indonesia. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata
hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar baik melalui mata
pelajaran maupun serangkaian kegiatan pengembangan diri yang dilakukan di kelas dan luar sekolah.
Pembiasaan-pembiasan (habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja
keras, cinta damai, tanggung-jawab, dsb. perlu dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai
dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu
ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat membentuk pribadi karakter peserta didik yang
selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu bangsa yang besar.
Pedoman yang disusun ini lebih diperuntukkan kepada kepala sekolah. Pembentukan budaya
sekolah (school culture) dapat dilakukan oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan perencanaan,
pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan penilaian yang bersifat
komprehensif. Perencanaan di tingkat sekolah pada intinya adalah melakukan penguatan dalam
penyusunan kurikulum di tingkat sekolah (KURIKULUM 2013), seperti menetapkan visi, misi,
tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan silabus. Keseluruhan perencanaan
sekolah yang bertitik tolak dari melakukan analisis kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat
dihasilkan program pendidikan yang lebih terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah
pengetahuan dan keterampilan melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya dapat membentuk ahklak
budi luhur.
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri
atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya penanaman nilai-nilai baik melalui
mata pelajaran, program pengembangan diri maupun budaya sekolah. Peta nilai dan indikator yang
disajikan dalam naskah ini merupakan contoh penyebaran nilai yang dapat diajarkan melalui berbagai
mata pelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) dan Kompetensi Inti (KI) yang terdapat dalam
standar isi (SI). Begitu pula melalui program pengembangan diri, seperti kegiatan rutin sekolah,
kegiatan spontan, keteladanan, pengkondisian. Perencanaan pengembangan Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa ini perlu dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di sekolah yang secara
bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam kurikulum sekolah yang
selanjutnya diharapkan menghasil budaya sekolah.
Penyempurnaan pedoman ini akan terus menerus dilanjutkan seiring dengan kompleksnya
permasalahan pendidikan terutama dalam pembentukan budaya dan karakter bangsa. Penyajian
pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan muatan budaya dan karakter bangsa perlu menjadi
perhatian terutama dalam membelajarkan peserta didik. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan dari semua pihak pemerhati, pelaksana pendidikan untuk
kesempurnaan yang akhirnya dapat memberikan pencerahan pelaksanaan di tingkat sekolah.
Selanjutnya diharapkan kualitas produk peserta didik yang memiliki ahklak budi mulia sebagai
pencerminan bangsa yang besar.

Anda mungkin juga menyukai