Anda di halaman 1dari 20

Kurikulum SMK Edisi 2006

MAKSUD DAN TUJUAN


Dokumen kurikulum SMK Edisi 2006 merupakan penyempurnaan,
pengembangan dan penajaman kurikulum sebelumnya, yang disusun dan
disebarluaskan kepada masyarakat, khususnya kepada para pelaku
pendidikan menengah kejuruan
(Dikmenjur) dengan maksud untuk hal
hal sebagai berikut :
Menyamakan persepsi dengan semua pihak yang terlibat dalam
pengembangan dan pelaksanaan Kurikulum SMK,
khususnya tentang
landasan dan konsepsi yang menjadi dasar pengembangan.

Memberikan rambu
rambu yang dapat mengarahkan semua pihak yang
terlibat dalam pelaksanaan kurikulum SMK

Menjadi asuhan dalam pemantauan dan penilaiaan pelaksanaan


kurikulum

Kurikulum SMK Edisi 2006


PROGRAM KEAHLIAN
:
SEMUA PROGRAM KEAHLIAN
1

LANDASAN
Pendidikan nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan
berdasarkan Pancas
ila dan Undang
undang Dasar 1945. Undang

undang Dasar

1945 mengamanatkan upaya mencerdaskan kehidupkan bangsa


serta agar
pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan
nasional yang diatur dengan undang
undang yaitu Undang
undang Nomo
r 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Sebagai bagian dari sistem Pendidikan Nasional, pendidikan
menengah kejuruan
merupakan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang
mengutamakan
pengembangan kemampuan peserta didik untuk dapat beke
rja dalam bidang
tertentu, kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja, melihat peluang
kerja dan
mengembangkan diri di kemuadian hari.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, kurikulum SMK
disusun
memperhatikan tahap perkembangan siswa dan kesesuaian
dengan jenis
pekerjaan, lingkungan sosial, kebutuhan pembangunan nasional,
perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kesenian. Karena itu,
penyusunannya
bertumpu pada landasan filosofis, ekonomis dan yuridis tertentu.
1.
Landasan Filosofis
Pe
ndidikan adalah salah satu wujud kebudayaan manusia yang selalu
tumbuh
dan berkembang, tetapi ada kalanya mengalami penurunan
kualitasnya sehingga
hancur perlahan

lahan seiring dengan perkembangan zaman. Kurikulum SMK


disusun untuk mengemban misi agar dapa
t turut mendukung SMK harus
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :

Pendidikan harus menanamkan tata nilai yang kuat dan jelas sebagai
landasan pembentukan watak dan perkembangan kehidupan
manusia.

Pendidikan harus memberikan sesuatu yang bermakna,


baik yang ideal
maupun pragmatis, sesuai dengan kebutuhan peserta didik

Pendidikan harus memberikan arah yang terencana bagi kepentingan


bersama peserta didik, keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara.
Pendidikan menjadi bermakna apabila secara pragmatis
dapat mendidik manusia
dapat hidup sesuai dengan zamannya. Pendidikan harus dilihat
sebagai wahana
untuk membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan guna
menjalani
dan mengatasi masalah kehidupan pada hari esok maupun masa
depan yang
selalu berubah.
Pendidikan kejuruan perlu mengajar dan melatih peserta didik untuk
menguasai
kompetensi dan kemampuan lain yang dibutuhkan untuk menjalani
kehidupan
sebagai modal untuk pengembangan dirinya di kemudian hari.
Secara filosofis, penyusunan kurikulum SMK
perlu mempertimbangkan
perkembangan psikologis peserta didik dan perkembangan / kondisi
kehidupan
sosial budaya masayarakat
Kurikulum SMK Edisi 2006
PROGRAM KEAHLIAN

:
SEMUA PROGRAM KEAHLIAN
2
a.
Perkembangan Psikologis Peserta Didik
Secara umum, manusia mengalami perkembangan psikologi sesuai
dengan
pertambangan usia dan
berbagai faktor lainnya yaitu latar belakang pendidikan,
ekonomi keluarga dan lingkungan pergaulan yang mengakibatkan
perbedaan
dalam dimensi fisik, intelektual, emosional, dan spiritual. Pada kurun
usia peserta
didik di SMK, mereka memiliki kecenderungan
untuk mencari identitas atau jati
diri.
Fondasi kejiwaan yang kuat diperlukan oleh peserta didik agar berani
menghadapi, mampu beradaptasi dan mengatasi berbagai masalah
kehidupan,
baik kehidupan profesional maupun kehidupan keseharian, yang
selalu beruba
h
bentuk dan jenisnya serta mampu meningkatkan diri dengan
mengikuti
pendidikan yang lebih tinggi.
b.
Kondisi Sosial Budaya
Pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara keluarga,
masyarakat,
dan pemerintah. Pendidikan yang diterima dari lingkungan ke
luarga (informal),
yang diserap dari masyarakat (nonformal) maupun yang diperoleh
satu kesatuan
yang utuh, saling mengisi, dan diharapkan dapat saling memperkaya
secara
positif.

Peserta didik SMK berasal dari anggota berbagai lingkungan


masyarakat yang
me
miliki budaya, tata nilai, dan kodisi social yang berbeda. Pendidikan
kejuruan
mempertimbangkan kondisi social. Karenanya segala upaya yang
dilakukan harus
selalu berpegang teguh pada keharmonisan hubungan antar individu
dalam
masyarakat luas yang dilandas
i dengan akhlak dan budi pekerti yang luhur, serta
keharmonisan antar system pendidikan dengan sistem
sistem yang lain
(ekonomi, sosial, politik, religi, dan moral). Secara sosial budaya,
Kurikulum SMK
edisi 2006 dikembangkan dengan memperhatikan berbagai
dinamika, kebutuhan
masyarakat, dan tidak meninggalkan akar budaya Indonesia.
Dengan mempertimbangkan faktor budaya, tata nilai dan opini
sosiologis
masyarakat, kurikulum SMK juga disusun berdasarkan prinsip
diversifikasi
dimaksudkan untuk memungkinkan pe
nyesuaian program pendidikan pada
satuan pendidikan, baik dengan kondisi dan kekhasan potensi yang
ada di
daerah maupun dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Oleh
karena itu, berbagai jenis program keahlian pada pendidikan
menengah kejuruan
s
emestinya dapat diterima dan diapresiasikan secara positif oleh
berbagai
kolompok masyarakat Indonesia.
2.
Landasan Ekonomis

Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan yang menyiapkan


peserta
didik menjadi manusia yang produktif yang dapat langsung be
kerja di bidangnya
setelah malalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi.
Dengan
demikian, pembukaan program diklat di SMK harus responsif
terhadap
perubahan pasar kerja. Penyiapan manusia untuk bekerja bukan
berarti
menganggap
manusia
semata
mata
s
ebagai
faktor
produksi
karena
Kurikulum SMK Edisi 2006
PROGRAM KEAHLIAN
:
SEMUA PROGRAM KEAHLIAN
3
pembangunan ekonomi memerlukan kesadaran sebagai warga
Negara yang baik
dan bertanggung jawab, sekaligus sebagai warga Negara yang
produktif.
Pendidikan menengah kejuruan harus dijalankan atas dasar prinsip
investasi
SDM (hum
an capital investment). Semakin tinggi kualitas pendidikan dan
pelatihan yang diperoleh seseorang, akan semakin produktif orang
tersebut.
Akibatnya selain meningkatkan produktivitas nasional, meningkatkan
pula daya

saing tenaga kerja di pasar kerja global.


Untuk mampu bersaing di pasar global,
sekolah menengah kejuruan harus mengadopsi nilai
nilai yang diterapkan dalam
melaksanakan pekerjaan, yaitu disiplin, taat azas, efektif, dan efisien.
3.
Landasan Yuridis
Peraturan perundang
undangan yang mendasari dan
menjadi acuan dalam
penyusunan Kurikulum SMK edisi 2006 adalah

UUD 1945

Undang
undang Republik Indonesia Nomor : 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 323 / U /


1997
tentang penyelenggara
an Pendidikan Sistem Gnada pada Sekolah Menengah
Kejuruan

Ketentuan
ketentuan lain (yang akan disusun) berkaitan dengan SIstem
Pendidikan Nasional Indonesia pada umumnya dan Pendidikan
Menengah
Kejuruan pada Khususnya.
Beberapa peraturan yang perlu diant
isipasi berlakunya karena digunakan sebagai
dasar pengembangan dan pelaksanaan kurikulum SMK adalah
peraturan yang

akan menggantikan peraturan dan SK / Kepmen di bawah ini :

Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1990 tentang Pendidikan


Menengah

Keputu
san Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0490/U/1992
tentang Sekolah Menengah Kejuruan

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 080/U/1993


tentang
Kurikulum Sekolah menengah kejuruan

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 323/U/199


7 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Sistem Garda pada Sekolah Menengah
Kejuruan

Ketentuan
ketentuan lain yang berkaitan dengan Sistem Pendidikan Nasional
Indonesia pada umumnya dan Pendidikan Menengah Kejuruan pada
khususnya
Dalam kaitannya dengan pendid
ikan nasional, UUD 1945 mengamanatkan (1)
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, (2) agar mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang
meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan
kehidupan bangsa
yang diatur dengan Undang
undang.
Terkait dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan
pengembangan

kurikulum, Undang
undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (UU SISDIKNAS) memberikan dasar yang dapat digunakan
sebagai
Kurikulum SMK Edisi 2006
PROGRAM KEAHLIAN
:
SEMUA PROGRAM KEAHLIAN
4
landasan dalam
proses perencanaan, penyelenggaraan dan evaluasi program
pendidikan seperti yang dinyatakan dalam pasal
pasal sebagai berikut.
a.
Pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan
kemampuan serta membentuk watak dan peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri menjadi warga N
egara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
b.
Pasal 4 ayat 2 menyatakan bahwa pendidikan diselengarakan
sebagai satu
kesatuan yang sistemik dengan ssstem terbuka dan multimakna.
Dalam
penjelasan pasal tersebut dikemukakan bahwa yang dimaksud
dengan
syste

m terbuka adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan


fleksibilitas
pilihan dan waktu penyelesaian program lintas satuan dan jalur
pendidikan
(multi
entry
exit system) peserta diklat dapat belajar sambil bekerja, atau
mengambil program pendidikan pada je
nis dan jalur pendidikan yang
berbeda secara terpadu dan berkelanjutan melalui pembelajaran tatap
muka
atau jarak jauh. Pendidikan multimakna adalah proses pendidikan
yang
diselenggarakan dengan berorientasi pada pembudayaan,
pemberdayaan,
pembentukan wata
k dan kepribadian, serta berbagai kecakapan hidup.
c.
Pasal 8 menyatakan bahwa masyarakat berhak berperan serta dalam
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi program
pendidikan.
d.
Pasal 9 menyatakan bahwa masyarakat berkewajiban memberikan
dukungan
s
umber daya dalam penyelenggaraan pendidikan.
e.
Pasal 21 ayat (1) menjelaskan bahwa setiap peserta didik pada setiap
satuan
pendidikan berhak :
1). Pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan
lain
yang setara (butir e);
2). Menyelesa
ikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan masing

masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang


ditetapkan
(butir f).
f.
Pasal 15 menyatakan bahwa jenis pendidikan mencakup pendidikan
umum,
kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan dan
khusus. Penjelasan
pasal 15 menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan
pendidikan
menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja
dalam
bidang tertentu.
g.
Pasal 18 ayat (3) menyebutkan bahwa pendidikan menengah
berbentuk
Sekolah Meneng
ah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk
lain yang
sederajat.
h.
Pasal 31 ayat (2) menyatakan bahwa pendidikan jarak jauh berfungsi
memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masya
rakat yang tidak
dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau regular
i.
Pasal 32 ayat (2) menyatakan bahwa pendidikan layanan khusus
merupakan
pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang,
masyarakat adat yang terpencil, dan atau
mengalami bencana alam, bencana
sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi.
j.
Pasal 36 ayat (2) menyatakan bahwa kurikulum pada semua jenjang
dan

jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai


dengan
satuan pendidikan, potensi daerah, dan
peserta didik.
Kurikulum SMK Edisi 2006
PROGRAM KEAHLIAN
:
SEMUA PROGRAM KEAHLIAN
5
k.
Pasal 36 ayat (3) menyebutkan kurikulum disusun sesuai dengan
jenjang
pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
dengan
memperhatikan :
1). Peningkatan iman dan takwa
2). Peningkatan akhlak mulia
3). Penin
gkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik
4). Keragaman potensi daerah dan lingkungan
5). Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
6). Tuntutan dunia kerja
7). Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
8). Agama
9). Dinamika perkembangan global dan
10. Persatuan nasional dan nilai
nilai kebangsaan.
l.
Pasal 37 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan
menengah wajib memuat :
1). Pendidikan agama
2). Pendidikan kewarganegaraan
3).
Bahasa
4). Matematika
5). Ilmu pengetahuan alam

6). Ilmu pengetahuan social


7). Seni dan Budaya
8). Pendidikan jasmani dan olah raga
9). Keterampilan / kejuruan dan
10). Muatan lokal
Berdasarkan berbagai landasan terse
but di atas, pengembangan pendidikan
kejuruan diharapkan dapat memberi arah pada peserta didik untuk
menemukan
jatidir atau identitas sesuai dengan pribadinya masing
masing.
Tujuan
dan Fungsi Pendidikan Nasional
a.
Fungsi
Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada
Tuhan Yang Maha Esa,
berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab
(UU
Sisdiknas, Bab II, Pasal 3)
b.
Tujuan SMK
Sekolah menengah kejuruan (SMK) sebagai bentuk satuan
pendidikan
kejuruan sebagaimana d
itegaskan dalam penjelasan pasal 15 UU SISDIKNAS,
merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik

terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Tujuan umum dan


tujuan
khusus pendidikan menengah kejuruan adalah sebagai berikut.
Kurikulum SMK Edisi 2006
PROGRAM KEAHLIAN
:
SEMUA PROGRAM KEAHLIAN
6
Tujuan Umum
1).
Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Tuhan
Yang
Maha Esa
2).
Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga Negara
yang
berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis,
dan
bertanggung jawab.
3).
Meng
embangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan
kebangsaan,
memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa
Indonesia.
4).
Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian
terhadap
lingkungan hidup, dengan secara aktif turut memeliha
ra dan melestarikan
lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan
efektif dan
efesien
Tujuan Khusus
1).
Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu
bekerja

mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di pelayanan keseh


atan gigi
dan mulut dan dunia usaha lainnya sebagai tenaga kerja tingkat
menengah
sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya.
2).
Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih
dalam
berkompetensi, beradaptasi di li
ngkungan kerja, dan mengembangkan sikap
profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.
3).
Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni, agar
mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri
maupun
melalui jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
4).
Membekali peserta didik dengan kompetensi
kompetensi yang sesuai dengan
program keahlian yang dipilih.

PROGRAM
1.
Jenis Program Keahlian
SMK menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) berbagai
program
keahlian
yang disesuaikan dengan kebutuhan lapangan kerja. Program
keahlian
tersebut dikelompokkan menjadi bidang keahlian sesuai dengan
kelompok
bidang industri / usaha / profesi. Penamaan bidang keahlian dan
program
keahlian pada kurikulum SMK Edisi 2006 dikemban
gkan mengacu pada nama

bidang dan program keahlian yang berlaku pada kurikulum


sebelumnya. Jenis
keahlian baru diwadahi dengan jenis program keahlian baru atau
spesialisasi
baru pada program keahlian yang relevan. Jenis bidang dan program
keahlian
ditetapk
an oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Kurikulum SMK Edisi 2006
PROGRAM KEAHLIAN
:
SEMUA PROGRAM KEAHLIAN
7
2.
Substansi Pendidikan
Substansi atau materi yang diajarkan di SMK disajikan dalam bentuk
berbagai
kompetensi yang dinilai penting dan perlu bagi peserta didik dalam
menjalani
kehidupan sesuai
dengan zamannya.
Kompetensi dimaksud meliputi kompetensi
kompetensi yang dibutuhkan untuk
menjadi manusia Indonesia yang cerdas dan pekerja yang kompeten,
sesuai
dengan standar kompetensi yang ditetapkan oleh industri / dunia
usaha /
asosiasi profesi.
3.
St
rutur Kurikulum
Untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh
industri / dunia
usaha / asosiasi profesi, substansi diklat dikemas dalam berbagai
mata diklat

yang dikelompokkan dan diorganisasikan menjadi program Normatif,


Adaptif dan
Produ
ktif.
a.
Program Normatif
Program normative adalah kelompok mata diklat yang berfungsi
membentuk
peserta didik menjadi pribadi utuh, yang memiliki norma
norma kehidupan
sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial anggota
masyarakat baik
sebagai warga Ne
gara Indonesia maupun sebagai warga dunia. Program normatif
diberikan agar peserta didik bisa hidup dan berkembang selaras
dalam
kehidupan pribadi, sosial dan bernegara. Program ini berisi mata
diklat yang lebih
menitikberatkan pada norma, sikap dan perila
ku yang harus diajarkan,
ditanamkan, dan dilatihkan pada peserta didik, di samping kandungan
pengathuan dan keterampilan yang ada di dalamnya. Mata diklat pada
kelompok
normative berlaku sama untuk semua program keahlian.
b.
Program Adaptif
Program adapt
if adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membentuk peserta
didik sebagai individu agar memiliki dasar pengetahuan yang luas dan
kuat untuk
menyelesaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di
lingkungan sosial, lingkungan kerja serta m
ampu mengembangkan diri sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Program adaptif

berisi mata diklat yang lebih menitikberatkan pada pemberian


kesempatan
kepada peserta didik untuk memahami dan menguasai konsep dan
prinsip dasar
ilmu
dan teknologi yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari
hari dan atau
melandasi kompetensi untuk bekerja.
Program adaptif diberikan agar peserta didik tidak hanya memahami
dan
menguasai apa dan bagaimana suatu pekerjaan dilakukan,
tetapi membe
ri
juga pemahaman dan penguasaan tentang mengapa hal tersebut
harus
dilakukan. Program adaptif terdiri dari kelompok mata diklat yang
berlaku sama
bagi semua program keahlian dan mata diklat yang hanya berlaku
bagi program
keahlian tertentu sesuai deng
an kebutuhan masing
masing program keahlian.
Kurikulum SMK Edisi 2006
PROGRAM KEAHLIAN
:
SEMUA PROGRAM KEAHLIAN
8
c.
Program Produktif
Program produktif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi
membekali
peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai Standar
Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI). Dalam hal SKKN
I belum ada, maka digunakan

standar kompetensi yang disepakati oleh forum yang di anggap


mewakili dunia
usaha/industri atau asosiasi profesi. Program produktif bersifat
melayani
permintaan pasar kerja, karena itu lebih banyak ditentukan oleh dunia
usaha /
industri atau asosiasi profesi. Program produktif diajarkan secara
spesifik sesuai
dengan kebutuhan tiap program keahlian.
4.
Masa Pendidikan
Masa pendidikan di SMK pada prinsipnya sama dengan masa
pendidikan tingkat
menengah lainnya yaitu 3 (tiga) tahun.
Dengan mempertimbangkan keluasan dan
jumlah kompetensi yang harus dipelajari, jika SKKNI menuntut masa
pendidikan
lebih dari tiga tahun, maka masa pendidikan dapat diperpanjang
paling banyak 2
(dua) semester atau sampai dengan 4 (empat) tahun.

PELAKSANAAN
1. Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dituangkan dalam bentuk kegiatan
kegiatan kurikuler
dan ekstrakurikuler.
a). Keiatan Kurikuler
Kegiatan kuriku
ler merupakan kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan
struktur kurikulum, ditujukan untuk mengembangkan kompetensi
peserta didik
sesuai dengan bidang keahliannya. Kegiatan kurikuler dilakukan
melalui
kegiatan pembelajaran terstruktur sesuai dengan strukt
ur kurikulum.
b). Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan diklat diluar jam yang


tercantum
pada
struktur
kurikulum.
Kegiatan
ekstrakurikuler
ditujukan
untuk
pengembangan bakat dan minat serta untuk memanfaatkan
pembentukan
kepribadian peserta didik, antara lain dapat berupa :

Kepramukaan

Usaha kesehatan sekolah

Olah raga

Palang merah

Kesenian

Kelompok debat

Kegiatan social

Penyelenggaraan kesiswaan dan kemasyarakatan

dan kegiatan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai