Anda di halaman 1dari 111

DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional

Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan.


Kualitas Kurikulum menentukan kualitas proses pendidikan. Kurikulum adalah
keseluruhan program aktivitas pembelajaran baik terstruktur maupun hidden yang
terdokumentasi dengan rapi, digunakan sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran
untuk memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna dan berdampak bagi
peserta didik dan diatur oleh sekolah.Pengalaman belajar harus terprogram dan
berpusat pada peserta didik “student is the central focus of the curriculum”.
Keluasan dan kedalaman level kompetensi sebagai pengalaman dan aktivitas
pembelajaran terstruktur dan terukur dengan baik.
Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) berisi seperangkat
program pencapaian tujuan PMK yaitu terwujudnya Standar Kompetensi Lulusan
(SKL), kompetensi dasar dalam setiap Mata Pelajaran, dan bahan pelajaran serta
cara-cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran. Definisi ini menunjukkan bahwa setiap satuan pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) membutuhkan kurikulum implementatif yang relevan
dan cocok dengan kebutuhan peserta didik dan seluruh stakeholders serta siap
diimplementasikan oleh SMK guna memberi pengalaman belajar bermakna dan
berdampak besar bagi peserta didik.
Kurikulum dikembangkan untuk memberi solusi tantangan internal dan
eksternal. Tantangan internal yang mendasar adalah: Indonesia merupakan negara
kepulauan yang terdiri atas pulau besar dan kecil yang berjumlah sekitar 17.500.
Penduduk Indonesia berdasarkan pada Sensus Penduduk tahun 2010 berjumlah
lebih dari 238 juta jiwa. Keragaman yang menjadi karakteristik dan keunikan
Indonesia antara lain keragaman geografis, keragaman demografis, keragaman
potensi sumber daya daerah, keragaman latar belakang dan kondisi sosial budaya,
keragaman potensi SMK, keragaman ketersediaan sarana dan prasarana di SMK,
dan berbagai keragaman lainnya yang ada di setiap daerah. Keragaman tersebut

1
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

selanjutnya melahirkan perbedaan jenis kebutuhan,tingkatkebutuhan, tingkat


kesiapan, peluang dan tantangan pengembangan yang berbeda antar daerah dan
antar SMK. Keragaman tersebut harus diadaptasi dalam rangka peningkatan
relevansi mutu PMK sebagai upaya mencerdaskan dan meningkatkan
kesejahteraan kehidupan masyarakatdi setiap daerah.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, mengamanatkan tersusunnya
kurikulum pada tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan
menengah, mengacu kepada Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar
Proses, dan Standar Penilaian. Terkait dengan pembangunan PMK, masing-
masing daerah dan masing-masing SMK memerlukan kurikulum yang sesuai
dengan karakteristik dan potensi daerah atau potensi SMK. Kurikulum tersebut
adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK implementatif. KTSP
SMK sebagai ”the sum of the learning activities and experiences a student under
directions of the school” perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara
dinamis kontekstual dan otentik untuk merespon kebutuhan peserta didik,
masyarakat dan pemerintah daerah, SMK, dan dunia kerja. Hal tersebut sesuai
dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional:
1. Pasal 36 ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan
jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
2. Pasal 36 ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan
jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan
akhlak mulia; (c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta
didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan
pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g)
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i)
dinamika perkembangan global; dan (j) persatuan nasional dan nilai-nilai
kebangsaan.

2
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

3. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan


menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap
kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah
koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama
kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan
menengah.
Dari amanat undang-undang tersebut dapat ditegaskan bahwa:
1. KTSP SMK dikembangkan dengan prinsip diversifikasi dengan maksud
agar memungkinkan adanya kesesuaian program-program pendidikan pada
SMK dengan situasi, kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah dan
potensi SMK serta potensi peserta didik;
2. KTSP SMK dikembangkan, diterapkan, dimonitor dandievaluasi secara
terus menerus oleh SMK dan Dinas Pendidikan sebagai bentuk
penjaminan mutu PMK;
3. KTSP SMK merupakan salah satu standar akreditasi BAN SM.
Tantangan eksternal pengembangan KTSP SMK adalah adanya globalisasi
industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade
Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)
Economic Community (AEC), Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan
ASEAN FreeTrade Area(AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan
pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu,
investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Pendidikan Menengah Kejuruan
ditantang turut memberi andil menyiapkan modal manusia kompeten untuk
bersaing di pasar tenaga kerja global.
Kurikulum implementatif dikembangkan dan dilaksanakan oleh SMK
diwujudkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
disebut dengan KTSP SMK. KTSP SMK dikembangkan berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) paling rendah setara dengan jenjang 2 KKNI untuk
setiap Kompetensi Keahlian Program Pendidikan 3 tahun dan paling rendah setara
dengan jenjang 3 KKNI untuk setiap Kompetensi Keahlian Program Pendidikan 4
tahun, Standar Isi (SI), Standar Proses (SPr), Standar Penilaian (SPn) setiap satuan
pendidikan SMK. Semua SMK diharapkan dapat menyiapkan kurikulum

3
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

implementatif KTSP SMK yang digunakan sebagai pedoman atau landasan


program-program pembelajaran di SMK.
Berdasar uraian di atas, SMK Negeri 1 Cileungsi, melalui berbagai strategi
dan pendekatan yang sesuai dengan peraturan dan pedoman teknis, telah berupaya
mengembangkan Kurikulum SMK Negeri 1 Cileungsi Tahun Pelajaran 2018-
2019 untuk 2018-2019 Bidang Keahlian Teknologi Rekayasa, Program Keahlian
Teknik Industri, Kompetensi Keahlian Teknik Pengeendalian Produksi melalui
pembentukan tim pengembang yang mengkordinasikan kegiatan sesuai prosedur
yang telah ditetpkan.
Kiranya upaya pengembangan kurikulum ini dapat mendorong SMK Negeri
1 Cileungsi untuk menjadi SMK yang berkualitas dan sesuai dengan tuntutan dan
tantangan era global.

B. Tujuan KTSP SMK

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK bertujuan


menyediakan program pembelajaran untuk mempersiapkan peserta didik agar
memiliki kemampuan mulia, produktif, kreatif, inovatif, dan efektif dalam
menyelesaikan permasalahan kehidupan serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. KTSP
SMK diharapkan membangun dampak pendidikan berupa kompetensi untuk
dapat melakukan seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab sebagai
syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas
di bidang pekerjaan tertentu. Luaran hasil pendidikan pada SMK dinilai oleh
sekolah dan masyarakat pemangku kepentingan, sehingga KTSP SMK ditetapkan
bersama dengan pemangku kepentingan dan kalangan profesi, ditetapkan oleh
Kepala SMK, dan disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi.

C. Karakteristik KTSP SMK

KTSP SMK dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:


1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan
sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual
dan psikomotorik;

4
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman


belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber
belajar;
3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya
dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti mata pelajaran yang
dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar;
6. Kompetensi intimenjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam
kompetensi inti;
7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
D. Ruang Lingkup Penyusunan KTSP

Penyusunan KTSP SMK Negeri 1 Cileungsi mencakup pengembangan


program pembelajaran program pendidikan 3 (tiga) tahun sesuai spektrum
pendidikan menengah kejuruan, dengan memperhatikan jenjang Kualifikasi Kerja
Nasional Indonesia (KKNI) minimal kualifikasi 2 (kompetensi keahlian 3 tahun)
dengan Deskripsi Jenjang Kualifikasi 2 KKNI sebagai berikut:
1. Mampu melaksanakan satu tugas spesifik, dengan menggunakan alat, dan
informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan, serta menunjukkan
kinerja dengan mutu yang terukur, di bawah pengawasan langsung
atasannya;
2. Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan faktual bidang
kerja yang spesifik, sehingga mampu memilih pemecahan yang tersedia
terhadap masalah yang lazim timbul;
3. Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab membimbing orang lain.

5
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

E. Prinsip Pengembangan dan Pengelolaan KTSP SMK

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dikembangkan sesuai


kebutuhan peserta didik dan kapasitas sekolah sebagai bentuk akuntabilitas SMK
dalam memberi layanan pendidikan kejuruan kepada masyarakat dan pemerintah.
KTSP SMK dibawah koordinasi Dinas Pendidikan Provinsi dikembangkan oleh
SMK secara cermat memperhatikan: visi-misi-tujuan sekolah, Profil Lulusan,
SKL, SI, SPr, SPn, KKNI dan ketersediaan sarana prasarana pendidikan di SMK.
KTSP SMK dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut.
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian
peserta didik secara utuh. KTSP SMK disusun agar semua mata pelajaran
dapat menunjang peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
2. Pengembangan Kompetensi secara Komprehensif
Kompetensi peserta didik dikembangkan secara seimbang. Keseimbangan
antara pengembangan sikap spiritual, sosial, kerja, rasa ingin tahu,
kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik.
Sekolah merupakan bagian dari masyarakat dan dunia kerja yang
memberikan pengalaman belajar terencana, dimana peserta didik
menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan dunia kerja,
serta memanfaatkan masyarakat dan dunia kerja sebagai sumber belajar.
Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan di masyarakat.
Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk
kompetensi inti mata pelajaran yang dirinci lebih lanjut menjadikompetensi
dasar. Kompetensi inti mata pelajaran menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar
dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti.
3. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan
berkomunikasi, berpikir kritis, berkolaborasi dan kreatif dengan

6
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

mempertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar menjadi warga negara


yang demokratis dan bertanggung-jawab, toleran dalam keberagaman,
mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat luas dalam
kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan bakatdan
minatnya, serta peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu
menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-
kemampuan ini dalam proses pembelajaran.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat
manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif,
psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, KTSP SMK
disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat,
kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta
didik.
5. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan
kejuruan yang sesuai dengan potensi, karakteristik daerah dan pengalaman
hidup sehari-hari. Oleh karena itu, KTSP SMK perlu memuat keragaman
tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan
pengembangan daerah.
6. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong
partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional.
Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara
kepentingan daerah dan nasional.
7. Tuntutan Dunia Kerja
Tuntutan dunia kerja merupakan variabel pokok pengembangan pendidikan
kejuruan. Pengembangan KTSP SMK berbasis tuntutan kompetensi dunia
kerja. Kegiatan pembelajaran di SMK harus dapat mendukung tumbuh-

7
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

kembangnya:(1) keterampilan kebekerjaan(employability skills)yakni


kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan iklim kerja di dunia
kerja; (2) keterampilan teknis (technical skills) adalah kemampuan
melakukan pekerjaan sesuai dengan mekanisme, prosedur, cara, serta
penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai bidang kerjanya;
(3) bertindak produktif, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam
melaksanakan tugas dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah kompleks sesuai
dengan bidang kerja; (4) menampilkan kinerja mandiri dengan pengawasan
tidak langsung atasan dan atau secara mandiri berdasarkan kuantitas dan
kualitas terukur sesuai standar kompetensi kerja, serta bertanggung jawab
atas hasil kerja orang lain; (5) berjiwa wirausahaan dan mempunyai
kecakapan hidup. Oleh sebab itu, KTSP SMK perlu memuat kecakapan
hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja.
8. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak
utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan
penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual
dengan perubahan. Pendekatan sains dan rekayasa penting dijadikan model
pendekatan pembelajaran kejuruan di SMK. Oleh karena itu, KTSP SMK
harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
9. Dinamika Perkembangan Global
KTSP SMK dikembangkan untuk menciptakan kemandirian, baik pada
individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh
pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan
individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan
untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara

8
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik


Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, KTSP SMK K-13 harus
menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan
nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
KTSP SMK K-13 dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial
budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.
Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih
dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan Jender
KTSP SMK K-13 diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang
berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
KTSP SMK K-13 dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan
pendidikan.

F. Landasan Pengembangan KTSP

1. Landasan Filosofi
Landasan filosofis penting kedudukannya dalam pengembangan kurikulum.
Landasan filosofis memberi arah ideal dan pemikiran yang mendasar tentang isi
suatu kurikulum, konsep pembelajaran yang tepat, posisi peserta didik, penilaian
hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan kerja
serta lingkungan alam di sekitarnya. KTSP SMK dikembangkan dengan landasan
filosofis sebagai berikut:
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan KTSP
SMK dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam,
diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini dan untuk membangun
dasar-dasar kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi
tujuan dasar KTSP SMK . Hal ini mengandung makna bahwa KTSP SMK
adalah rancangan program pembelajaran PMK untuk mempersiapkan

9
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

kehidupan generasi muda sebagai human capital bangsa. Dengan demikian,


tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tenaga kerja menengah
yang handal merupakan tugas utama SMK. Untuk mempersiapkan
kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, KTSP SMK
mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas
bagi peserta didik untuk menguasai berbagai kompetensi. Kompetensi yang
diajarkan dan dilatihkan pada SMK diprogramkan untuk memenuhi
kebutuhan pasar tenaga kerja (labour market), hal ini sejalan dengan
pandangan filsafat esensialisme. Di sisi lain dalam pandangan filosofi
pragmatisme PMK diselenggarakan untuk maksud memenuhi seluruh
kebutuhan individu peserta didik dalam mempersiapkan diri menjalani dan
memecahkan permasalahan-permasalahan kehidupan sehari-hari di
masyarakat dan keluarga.
2. KTSP SMK disusun untuk membangun budaya tekno-sain-sosio-kultural
yaitu suatu budaya masyarakat yang secara sosial baik di sekolah, dunia
kerja, keluarga, maupun di masyarakat secara sinergi tumbuh budaya
pemecahan masalah secara terencana, terprogram, produktif, terdesain dan
dijelaskan atau diberi eksplanasi melalui proses inkuiri dan diskoveri.
Budaya teknologi melakukan rekayasa pemecahan masalah kehidupan dan
masalah pekerjaan melalui pengembangan disain dan temuan-temuan baru.
KTSP SMK mengembangkan kemampuan peserta didik sebagai pewaris
budaya bangsa dan peduli terhadap permasalahan dunia kerja, masyarakat
dan bangsa masa kini dan masa depan.
3. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Peserta didik
SMK belajar membangun pengalaman diri dalam memecahkan
permasalahan-permasalahan secara kreatif. Untukitu peserta didik SMK
perlu memiliki pengalaman belajar berpikir kreatif, bekerja kreatif sendiri-
sendiri maupun dengan orang lain, dan menerapkan inovasi-inovasi dalam
setiap pemecahan masalah kerja dan kehidupan. Menurut pandangan filosofi
ini, proses pendidikan kejuruan adalah suatu proses pemberian dan
fasilitasipengalaman dan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan
proses mind on, hands on, dan heart on secara seimbang melalui penguatan

10
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

kemampuan milihat, mendengar, membaca, bertindak secara matang dan


cermat. KTSP SMK mengunggulkan budaya tekno-sain-sosio-kultural
dalam memecahkan masalah-masalah kerja dan sosial dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
4. Pendidikan menengah kejuruan membutuhkan penumbuhan atitude pokok
(core attitudes) yaitu disiplin diri (self-discipline), keterbukaan terhadap
pengalaman diri dan orang lain (openness to experience), kemampuan
pengambilan resiko (risk-taking), toleran terhadap dualisme (tolerance for
ambiguity), dan kepercayaan kelompok (group trust).
5. Pendidikan menengah kejuruan mengembangkan kecerdasan emosional-
spiritual, sosial-ekologis, intelektual, kinestetis, ekonomika, teknologi, seni-
budaya, dan kecerdasan belajar sebagai pusat pengembangan kecerdasan
(Sudira, 2015). Filosofi ini menentukan bahwa isi KTSP SMK mencakup
kecerdasan ganda dan bersifat kontekstual. Filosofi ini mensyaratkan KTSP
SMK memberi pengalaman belajar yang utuh dan menyeluruh dalam
mengembangkan kecerdasan peserta didik.
6. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang
lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan belajar yang cerdas
dalam menumbuhkan kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi,
sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan
masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism).
Merujuk enam filosofi tersebut, maka KTSP SMK Negeri 1 Cileungsi
dikembangkan dengan maksud untuk mengembangkan seluruh potensi kecerdasan
peserta didik agar kompeten dalam memecahkan masalah-masalahkerja, masalah-
masalahsosial di masyarakat secara kreatif, memiliki kemampuan berpikir kreatif,
bekerja kreatif dengan orang lain dan mampu menerapkan inovasi serta dilandasi
disiplin diri yang tinggi, keterbukaan terhadap pengalaman diri dan orang lain
(openness to experience), kemampuan pengambilan resiko (risk-taking), dan
toleran terhadap dualisme untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis
yang lebih baik.

2. Landasan Teoritis

11
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Dua tokoh pendidikan kejuruan berbeda aliran sangat kuat mewarnai teori-
teori pendidikan kejuruan dunia. Tokoh tersebut adalah Charles Prosser dan John
Dewey. Teori Prosser menyatakan bahwa Pendidikan Kejuruan membutuhkan
lingkungan pembelajaran menyerupai dunia kerja dan peralatan yang memadai
sesuai kebutuhan pelaksanaan pekerjaan di dunia kerja. Agar efektif Pendidikan
Kejuruan harus melatih dan membentuk kebiasaan kerja sebagai suatu kebutuhan
yang harus dimiliki bagi setiap individu yang mau bekerja. Penguatan
kemampuan dan skill kerja dapat ditingkatkan melalui pengulangan cara berpikir
dan cara bekerja yang efisien. Pendidikan Kejuruan harus melakukan seleksi bakat
dan minat. Guru Pendidikan Kejuruan akan berhasil jika telah memiliki
pengalaman sukses dalam menerapkan skill dan pengetahuan sesuai bidang yang
diajarkan. Kemampuan produktif sebagai standar performance dikembangkan
berdasarkankebutuhan industri sesuai actual jobs. Pendidikan Kejuruan
membutuhkan biaya pendidikan dan pelatihan yang harus terpenuhi dan jika tidak
sebaiknya tidak diselenggarakan.
Pendidikan Kejuruan dalam pandangan teori John Dewey menegaskan
bahwa Pendidikan Kejuruan menyiapkan peserta didik memiliki kemampuann
memecahkan permasalahan sesuai perubahan-perubahan dalam cara-cara
berlogika dan membangun rasional melalui proses pemikiran yang semakin
terbuka dalam menemukan berbagai kemungkinan solusi dari berbagai
pengalaman. Dampak pokok dari TVET yang diharapkan oleh Dewey adalah
masyarakat berpengetahuan yang mampu beradaptasi dan menemukan
kevokasionalan dirinya sendiri dalam berpartisipasi di masyarakat, memiliki
wawasan belajar dan bertindak dan melakukan berbagai perubahan sebagai proses
belajar sepanjang hayat. Belajar berlangsung selama jiwa masih dikandung badan.
Dewey juga mengusulkan agar Pendidikan Kejuruan dapat mengatasi
permasalahan diskriminasi pekerjaan, diskriminasi kaum perempuan, dan
minoritas. Dewey memberi advokasi modernisasikurikulum Pendidikan Kejuruan
menjadi "scientific-technical". Studi ini mengkaitkan cara-cara bekerja yang
didukung pengetahuan yang jelas dan memadai.
Dewey berargumen bahwa sekolah tradisional yang tumpul dan mekanistis
harus dikembangkan menjadi pendidikan yang demokratis dimana peserta didik

12
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

mengeksplorasi kapasitas dirinya sendiri untuk berpartisipasi dalam segala aspek


kehidupan masyarakat. Dewey memberi wawasan bahwa sekolah harus mampu
melakukan proses transmisi dan transformasi budaya dengan peningkatan dan
kesetaraan posisi dalam ras, etnik, posisi sosial ekonomi di masyarakat.Setiap
individu memiliki pandangan positif terhadap satu sama lain. Pendidikan
Kejuruan tidak hanya fokus pada bagaimana memasuki lapangan pekerjaan, tetapi
juga fokus pada peluang-peluang pengembangan karir, adaptif terhadap perubahan
lapangan kerja dan berbasis pengetahuan atau ide-ide kreatif.
Kurikulum Pendidikan Kejuruan menurut Dewey memuat kemampuan
akademik yang luas dan kompetensi generik, skill teknis, skill interpersonal, dan
karakter kerja. Kurikulum Pendidikan Kejuruan mengintegrasikan pendidikan
akademik, karir, dan teknik. Ada artikulasi di antara pendidikan dasar, menengah,
pendidikan tinggi, dandekat dengan dunia kerja. Sekolah yang baik adalah sekolah
yang mampu membangun komunitas masyarakatsecara bersama-sama menjadi
anggota masyarakat yang aktif mengembangkan budaya. Menurut Dewey hanya
pengalaman yang benar dan nyatayang dapat membuat peserta didik dapat
menghubungkanpengetahuan yang dipelajari. Teori pendidikan demokratis Dewey
cocok dengan tuntutan Pendidikan Kejuruan Abad XXI.
Selain dua teori induk Pendidikan Kejuruan yaitu Teori Efisiensi Sosial dari
Charles Prosser dan Pendidikan Vokasional Demokratis dari John Dewey,
adaTeori Tri Budaya sebagai pemikiran awal yang dapat digunakan untuk
pengembangan kompetensi kevokasionalan. Teori Tri Budaya menyatakan
Pendidikan Kejuruan akan berhasil jika mampu mengembangkan budaya
berkarya, budaya belajar, dan budaya melayani secara simultan. Pendidikan
Kejuruan dalam melakukan proses pendidikan dan pelatihan harus membangun
budaya berkarya, belajar, dan menerapkan hasil-hasil karya inovatif sebagai
bentuk-bentuk layanan kemanusiaan. Karya sebagai hasil inovasi belajar harus
digunakan untuk kesejahteraan bersama melayani orang lain.
Pendekatan pembelajaran yang diterapkan di SMK Negeri 1 Cileungsi
adalah pembelajaran berbasis kompetensi. Pembelajaran yang membangun
performa peserta didik “individual ability to perform” mencakup penguasaan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara terpadu. Pendekatan pembelajaran

13
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

ini harus menganut pembelajaran tuntas (mastery learning) untuk dapat


menguasai sikap (attitude), pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skills)
agar dapat bekerja sesuai profesinya. Agar peserta didik dapat belajar secara
tuntas, dikembangkan prinsip pembelajaran sebagai berikut.
1) Learning by doing (belajar melalui aktivitas/kegiatan nyata, otentik,
kontekstual yang memberikan pengalaman belajar bermakna),
dikembangkan menjadi pembelajaran berbasis produksi, pembelajaran
berbasis pemecahan masalah, pembelajaran berbasis kerja, pembelajaran
berbasis inkuiri, pembelajaran berbasis diskoveri;
2) Individualized learning yakni pembelajaran dengan memperhatikan
keunikan setiap individu dan dilaksanakandengan sistem modular.
3) Team work learning adalah pembelajaran yang mengembangkan
kemampuan bekerja secara tim dengan penguatan kompetensi diri
bertanggung-jawab dengan tugas-tugas dan memahami posisi dan fungsinya
dalam tim. Pembelajaran kejuruan tidak cukup belajar menguasai
kompetensi secara individu tetapi perlu belajar dalam kelompok.
Pendidikan Kejuruan sebagai pendidikan untuk dunia kerja sangat penting
fungsi dan posisinya dalam memenuhi tujuan kebijakan ketenagakerjaan.
Kebijakan ketenagakerjaan suatu negara diharapkan mencakup lima hal
pokokyaitu: (1) memberi peluang kerja untuk semua angkatan kerja yang
membutuhkan; (2) pekerjaan tersedia seimbang dan merata di setiap daerah dan
wilayah; (3) memberi penghasilan yang mencukupi sesuai dengan kelayakan
hidup dalam bermasyarakat; (4) pendidikan dan pelatihan mampu secara penuh
mengembangkan semua potensi dan masa depan setiap individu; (5) matching
man and jobs dengan kerugian-kerugian minimum, pendapatan tinggi dan
produktif. Kebijakan ketenagakerjaan tidak boleh memihak hanya pada
sekelompok atau sebagian dari masyarakatnya. Jumlah dan jenis-jenis lapangan
pekerjaan tersedia, tersebar merata, seimbang, dan layak untuk kehidupan seluruh
masyarakat. Pendidikan kejuruan menjadi tidak efisien jika lapangan pekerjaan
tidak tersedia merata dan seimbang bagi lulusannya.
KTSP SMK Negeri 1 Cileungsi dikembangkan atas teori Efisiensi Sosial
dan Pendidikan Demokratis, “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based

14
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based


curriculum), pembelajaran berbasis kerja, pembelajaran berbasis produksi,
danpembelajaran berbasis pemecahan masalah. Pendidikan berdasarkan standar
menetapkan adanya standar nasional sebagai standar minimal warga negara yang
dirinci menjadi standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum
berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-
luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap,
berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
KTSP SMK Negeri 1 Cileungsi menganut: (1) pembelajaran yang
dilakukan guru dalam bentuk proses belajar mengajar yang dikembangkan berupa
kegiatan pembelajaran teori di kelas, pembelajaran pembuktian teori di
laboratorium, pembelajaran skill di bengkel/studio/workshop/kebun dsb,
pembelajaran ketrampilan kerja di tempat kerja (DU-DI, Teaching factory,
Business centre); dan (2) pengalaman belajar langsung di dunia kerja untuk
membangun kebiasan kerja. Demikian juga dengan pembelajaran langsung di
masyarakat sesuai dengan latar belakang, karakteristik, kompetensi keahlian dan
kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta
didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta
didik menjadi hasil kurikulum.

3. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
4) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
5) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
6) Peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 74 Tahum 2008 tentang Guru

15
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

7) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor


16 tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru
8) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
40 tahun 2008 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah
Menengah Kejuruan / Madras Aliah (SMK /MAK)
9) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan
Menengah
10) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah
11) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
22.Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah
12) Permendikbud Nomor 80 tahun 2013 tentang Pendidikan Universal
13) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
60 tahun 2014 tentang Kurikulum SMK
14) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada
Pendidikan dasar dan Menengah
15) Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 tentang
Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan;
16) Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 130/D/KEP/KR/2017 tentang Struktur
Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah.
17) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
62 tahun 2014 tentang Ekstra Kurikuler
18) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
63 tahun 2014 tentang Kepramukaan
19) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
64 tahun 2014 tentang Peminatan
20) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 tahun 2014
tentang Pemberlakukan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013
21) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014
Tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar Menengah
22) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014
Tentang Bimbingan dan Konsellng pada Pendidikan Dasar dan Menengah

16
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

23) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor


23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan
24) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2017 Tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan
Pendidikan
25) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
75 Tahun 2016 Tentang Komite Sekolah
26) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
64 Tahun 2015 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Sekolah
27) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
082 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan
di Lingkungan Satuan Pendidikan
28) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia No 23
tahun 2015 Tentang penumbuhan budi pekerti
29) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
18 tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru
30) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 28 Tahun 2016 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah
31) Surat Edaran Bersama Menteri Dalam Negeri dan Mendikbud No:
420/176/SJ dan No: 0258 /MP.A/KR /2014 tentang implementasi kurikulum
2013
32) Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Nomor:
253/Kep.D/Kr/2017 Tanggal: 7 April 2017 Tentang Sekolah Menengah
Kejuruan Pelaksana Kurikulum 2013 Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana
Kurikulum 2013 Tahun 2017
33) Surat Edaran Direktur Jendral Pendidikan islam No: SE/DJ.I/PP.00/143/2015
tentang implementasi kurikulum 2013 PAI
34) Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Menengah Nomor: 7013/D/P/2013
Tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan
35) Peraturan Bersama Dirjen Pendidikan Dasar Dan Dirjen Pendidikan
Menengah (Nomor:5496/C/KR/2014 dan Nomor 7915/D/KP/2014) Tentang
Juknis Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 Pada
Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
36) Pergub Jabar No. 69-2013 tentang mulok bahasa sunda
37) Pergub Jabar No 25 Thn 2007 Tentang PLH
G. Tata Kelola KTSP SMK

17
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Penyempurnaan tata kelola KTSP SMK diarahkan pada peningkatan


hal-hal sebagai berikut.
1. Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang
bersifat kolaboratif;
2. Penguatan manajemen sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen
kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader);
3. Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses
pembelajaran;
4. Penguatan kerjasama dengan dunia kerja melalui sharing sumberdaya;
5. Pengelolaan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus
memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki
kompetensi yang sama;
6. Pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-
lingkungan alam, sumber/media lainnya);
7. Pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa
saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui
internet);
8. Pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin
diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);
9. Belajar kelompok berbasis tim;
10. Pembelajaran berbasis alat nyata dan multimedia;
11. Pembelajaran memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki
setiap peserta didik, dan
12. Pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidiscipline).
H. Tim Pengembang KTSP SMK

KTSP SMK dikembangkan secara tim di bawah koordinasi dan supervisi


dinas pendidikan provinsi. Tim pengembang KTSP SMK terdiri atas: ketua
kompetensi keahlian, kelompok guru kompetensi keahlian, wakil kepala
sekolah/madrasah bidang kurikulum, wakil kepala sekolah/madrasah bidang
humas, dan kepala sekolah/madrasah sebagai ketua merangkap anggota. Dalam
kegiatan pengembangan KTSP SMK, tim pengembang melibatkan komite
sekolah/madrasah, pengawas SMK, nara sumber ahli pendidikan teknologi dan

18
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

kejuruan, ahli materi kompetensi keahlian, praktisi dunia kerja terkait,dan pihak
lain yang terkait. Koordinasi dan supervisi dilakukan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi.
Pada Pengembangan Kurikulum SMK Negeri 1 Cileungsi Bidang Keahlian
Teknologi Rekayasa, Program Keahlian Teknik Industri, Kompetensi Keahlian
Teknik Pengendalian Produksi Tahun pelajaran 2018-2019, Tim pengembang
kurikulum adalah sebagai berikut:

Tim Penyusun Kurikulum SMK Negeri 1 Cileungsi


Tahun Pelajaran 2018- 2019

Bidang Keahlian : Teknologi Rekayasa


Program Keahlian : Teknik Industri
Kompetensi Keahlian : Teknik Pengendalian Produksi

No Nama Jabatan
1 Aman Sihombing, M.Pd Kepala Sekolah/ Penanggung Jawab
2 Dina Martha Tiraswati, M.Pd Nara Sumber/ Pengawas Pembina
Nara Sumber/ Dinas Pendidikan Prov. Jawa
3
Barat
Nara Sumber/ Dinas Pendidikan Prov. Jawa
4
Barat
5 Budi Wahyu, S.Pd, M.M Nara Sumber/ Komte Sekolah
6 Agus Sumarna, S.Si Waka. Kurikulum/Ketua Tim
7 Budi Wilaksono, S.T Ka.Kompetensi Keahlian
8 Kaur. TU /Anggota
9 Maulida Faizatul Lathiefah, S.Sos Guru BP-BK/ Anggota

10 M. Fery Abdullah Muslim, S.T, M.Pd Guru Mapel/ Anggota

11 Yuliana, S.Pd Guru Mapel/ Anggota


12 Arifin Siregar, S.Pd.i Guru Mapel/ Anggota

19
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

No Nama Jabatan

13 Agus Sumarna, S.Si Guru Mapel/ Anggota

14 Fazrianty, S.Pd Guru Mapel/ Anggota

15 Joshua Simanjuntak, S.Th Guru Mapel/ Anggota

16 Zulkifli, S. Or Guru Mapel/ Anggota

17 Fakhrunisa, S.Pd Guru Mapel/ Anggota

18 Wiwik Murtiningsih, S.Pd Guru Mapel/ Anggota

19 Riestania Faradilla, S.Pd Guru Mapel/ Anggota

20 Selvi Martini Fitriah S, S.Pd Guru Mapel/ Anggota

21 Sulastri, S.Kom Guru Mapel/ Anggota

22 Novia Yulistiawati Guru Mapel/ Anggota

23 Imam Maulana, S.Pd Guru Mapel/ Anggota

24 Fathanah Isra, S.Pd Guru Mapel/ Anggota

25 Filan Nadam, S.Si Guru Mapel/ Anggota

26 Apriyani, S.Pd.I Guru Mapel/ Anggota

I. Tahapan Penyusunan KTSP SMK

Tahapan penyusunan KTSP SMK digambarkan seperti gambar


dibawah ini.

20
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Validasi –
Sinkronisasi
dengan DU/DI

Tahapan pengembangan KTSP SMK berdasarkan Gambar di atas dapat


dijelaskan sebagai berikut.
1. Analisis SWOT potensi SMK dan wilayah tempat sekolah didirikan
dilakukan untuk menemukan kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan
SMK terkait potensi sekolahnya dan potensi wilayah. SMK membuat analisis
sehingga menemukan strategi bagaimana: (1) menggunakan kekuatan (S)
yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang (O) yang ada di lingkungannya;
(2) menggunakan kekuatan (S) yang dimiliki untuk menghindari ancaman
(T); (3) menghilangkan kelemahan (W) dengan memanfaatkan peluang (O);
(4) meminimalkan kelemahan (W) dengan menghindari ancaman (T).
2. Need Assessment dilakukan sebagai studi analisis kebutuhan kompetensi kerja
tenaga kerja tingkat menengah yang dibutuhkan di suatu daerah dengan
mempertimbangkan Standar Kompetensi Kerja yang berlaku baik tingkat
nasional, regional dan internasional. Studi ini diperkuat dengan studi
pelacakan (tracer study) lulusan yang sudah bekerja dan analisis kebutuhan
daerah.

21
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

3. Memperhatikan hasil-hasil analsis SWOT, need analysis, tracer study lulusan,


dan analisis kebutuhan wilayah maka dapat selanjutkan dirumuskan profil
lulusan. Profil lulusan menggambarkan peran dan fungsi yang diharapkan
dapat dijalankan oleh lulusan nantinya setelah memasuki dunia kerja dan
berpartisipasi dalam pembangunan di masyarakat selanjutnya disusun
deskripsi kompetensi dasar seseuai profil lulusan;
4. Tim pengembang KTSP SMK pada masing-masing Kompetensi Keahlian,
harus mencermati Struktur Kurikulum sesuai Keputusan Dirjen Dikdasmen
Nomor 130/D/KEP/KR/2017, deskripsi KI/KD setiap mata pelajaran C2 dan
C3. Selanjutnya deskripsi KD padan mata pelajaran C2 dan C3 diselaraskan
dengan KD profil lulusan.
5. Kompetensi Dasar pada setiap mata pelajaran divalidasi dan di sinkronisasi
dengan industri pasangan
6. Silabus masing-masing Mata Pelajaran dikembangkan sesuai Standar Proses.
Masing-masing KD dideskripsikan indikator-indikatornya, cakupan materi,
sumber belajar, waktu yang diperkirakan dibutuhkan.
7. Pengembangan RPP Mata Pelajaran mengacu pada Silabus Mata Pelajaran.
RPP dikembangkan untuk setiap pasang KD.
8. RPP dirancang dan dilaksanakan dalam Pembelajaran Teori, Pembelajaran
Praktik, dan atau PKL sesuai karakteristik KD pada masing-masing Mata
Pelajaran. PKL dilaksnakan secara blok waktu diupayakan sepenuhnya untuk
pengembangan kompetensi pada silabus sesuai kebutuhan pengembangan
SKL.
J. Alur penyusunan KTSP SMK

Alur penyusunan digambarkan seperti gambar berikut ini.

Penyiapan dan Review dan


Pembentukan
Penyusunan Draf Validasi KTSP Revisi (4)
Tim Penyusun
KTSP SMK/MAK SMK/MAKK-13
(1)
K-13(2) (3)

Naskah KTSP
Penetapan dan Pengesahan KTSP
SMK/MAK K-13(5)
SMK/MAK K-13(6)

Ditetapkan oleh Kepala Sekolah


Disyahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi
22
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

K. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP)


Sistem penjaminan mutu pendidikan merupakan kesatuan unsur yang terdiri
atas organisasi, kebijakan, dan proses terpadu yang mengatur segala kegiatan
untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah yang saling
berinteraksi secara sistematis, terencana dan berkelanjutan. SPMP meliputi Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal
(SPME). Sistem Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Dasar dan Menengah,
adalah suatu kesatuan unsur yang terdiri atas kebijakan dan proses yang terkait
untuk melakukan penjaminan mutu pendidikan yang dilaksanakan oleh setiap
satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan menengah untuk menjamin
terwujudnya pendidikan bermutu yang memenuhi atau melampaui Standar
Nasional Pendidikan. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal adalah suatu kesatuan
unsur yang terdiri atas organisasi, kebijakan, dan proses yang terkait untuk
melakukan fasilitasi dan penilaian melalui akreditasi untuk menentukan kelayakan
dan tingkat pencapaian mutu satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Sistem Penjaminan Mutu Internal merupakan suatu siklus yang kontinu
yang dilaksanakan oleh Satuan Pendidikan dalam menjamin peningkatan mutu
pendidikan berkelanjutan serta terbangunnya budaya mutu pendidikan di sekolah.
Dalam menjalankan penjaminan mutu pendidikan di setiap satuan pendidikan
merupakan upaya terpadu dan sistematis antara seluruh pemangku kepentingan di
sekolah yang meliputi Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata
Usaha, dan bekerja sama dengan komite sekolah.
Sistem penjaminan mutu pendidikan di sekolah dibagi menjadi lima tahapan
yaitu:
1. Pemetaan mutu; penyusunan rencana peningkatan mutu
2. Implementasi rencana peningkatan mutu
3. Evaluasi/audit internal
4. Penetapan standar mutu pendidikan
Tugas Sekolah dalam kaitannya implementasi SPMI ini adalah:

23
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

1. Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan mengembangkan SPMI


2. Menyusun dokumen SPMI
3. Membuat perencanaan peningkatan mutu yang dituangkan dalam Rencana
Kerja Sekolah
4. Melaksanakan pemenuhan mutu baik dalam pengelolaan satuan pendidikan
maupun proses pembelajaran
5. Menetapkan standar baru dan menyusun strategi peningkatan mutu
berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi
6. Membentuk unit penjaminan mutu pada satuan
Hasil dari Sistem Penjaminan Mutu Internal adalah terjadinya peningkatan mutu
pendidikan pada level sekolah dari waktu ke waktu untuk setiap standar dari 8
SNP yang telah ditetapkan. Keberhasilan SPMI di setiap satuan pendidikan
ditunjukkan oleh peningkatan skor dari setiap standar setiap kali dilakukan
penilaian.

L. Out Line Penulisan KTSP SMK

Penulisan KTSP SMK Negeri 1 Cileungsi disusun dengan Out Line sebagai
berikut:
Sampul Muka
Lembar Penetapan
Kata Pengantar
Daftar Istilah ( Glosarium)
Daftar Isi
BAB I. Pendahuluan
A. Rasional
B. Tujuan KTSP SMK
C. Karakteristik KTSP SMK
D. Ruang Lingkup Penyusunan KTSP SMK
E. Prinsip pengembangan dan pengelolaan KTSP-SMK
F. Landasan Pengembangan KTSP
G. Tim Pengembangan KTSP SMK
H. Penyusunan KTSP SMK
I. Alur penyusunan KTSP-SMK
J. Sistem penjaminan Mutu Internal
K. Outline penulisan KTSP SMK

24
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

BAB II. Analisis Konteks Lingkungan Strategis dan Need Assessment


A. Analisis Lingkungan Strategis
B. Need Assessment
BAB III. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan
A. Tujuan Pendidikan
B. Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
C. Visi Misi dan Tujuan SMK Negeri 1 Cileungsi
D. Tujuan Kompetensi Keahlian Perbankan dan Keuangan Mikro
BAB IV. Kurikulum SMK Negeri 1 Cileungsi Tahun Pelajaran 2018-2019
Keahlian Teknologi Rekayasa, Program Keahlian Teknik Industri,
Kompetensi Keahlian Teknik Pengendalian Produksi
A. Profil Lulusan
B. SKL Komptensi Keahliann
C. Kompetensi Inti
D. Struktur dan Muatan KTSP
E. Muatan Lokal
F. Pengembangan Diri
G. Bimbingan dan Konseling
H. Rencana Pembelajaran
I. Penumbuhan Budi Pekerti
J. Pendidikan Kecakapan Hidup
K. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan global
L. Karakteristik Pembelajaran
M.Desain Pembelajaran
N. Pengembangan Silabus
O. Pelaksanaan Pembelajaran
P. Pengawasan Proses Pembelajaran
Q. Pelaksanaan dan pelaporan penilaian
R. Pelaksanaan dan pelaporan oleh satuan pendidikan
S. Pelaksanaan dan pelaporan penilaian oleh pemerintah
T. Ujian Mutu tingkat Kompetensi
U. Kenaikan Kelas
V. Kelulusan
W.Ketuntasan Belajar
BAB V. Kalender Pendidikan
A. Alokasi Waktu
B. Kalender Pendidikan
BAB VI. Penutup
Lampiran

25
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

26
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

BAB II
ANALISIS KONTEKS

A. Analisis Lingkungan Strategis


Menjelang tahun pelajaran 2018-2019, telah dilaksanakan kajian
peningkatan peran SMK Negri 1 Cileungsi pada Tahun pelajaran 2018-2019,
dilakukan melalui analisis lingkungan strategis model SWOT. Dalam analisis ini
dilakukan kajian internal yang meliputi Strength (Kekuatan) dan Weakness
(Kelemahan), serta kajian eksternal yang terdiri dari Opportunity (Peluang) dan
Threath (Ancaman).
1. Strength (Kekuatan) merupakan setiap faktor/kondisi positif yang berasal
dari dalam organisasi yang memungkinkan organisasi tersebut dapat terus
tumbuh, berkembang, atau mencapai kondisi yang lebih baik. Kekuatan
yang mendukung pemasaran produk (jasa pendidikan)
2. Weakness (Kelemahan) meruapakan setiap faktor/kondisi negatif yang
berasal dari dalam organisasi yang memungkinkan organisasi tersebut
mengalami kehancuran, kekalahan, degradasi atau penurunan keadaan.
3. Opportunity (Peluang) merupakan setiap faktor/kondisi positif yang berasal
dari luar organisasi yang memungkinkan organisasi tersebut mengalami
kemajuan, perkembangan, atau pencapaian kondisi yang lebih baik,
sehingga bisa digunakan untuk meningkatkan pemasaran produk / jasa
pendidikan, serta meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
4. Threath (Ancaman) merupakan setiap faktor/kondisi negatif yang berasal
dari luar organisasi yang dapat mengakibatkan organisasi tersebut
mengalami kehancuran, kemunduran, atau jatuh ke kondisi yang lebih
buruk. Ancaman atau tantangan dari pihak luar yang mempengaruhi kondisi
dan pengembangan sekolah serta menjadi faktor tuntutan sehingga SMK
Negeri 1 Cileungsi melakukan tindakan / perubahan / peningkatan kualitas
Langkah-langkah Penerapan analisis SWOT dilaksanakan sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi STRENGTHS (Kekuatan), WEAKNESSES (Kelemahan),
OPPORTUNITIES (Peluang) dan THREATS (Ancaman) dari aspek-aspek

27
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

yang akan dinilai dalam organisasi sekolah, dengan sekup analisis,


menyeluruh atau parsial. Dalam melaksanakan analisis ini dilakukan analisis
secara menyeluruh sesuai dengan delapan standar nasional pendidikan.
2. Menyusun instrumen untuk melakukan assessment / pembobotan, yaitu
menganalisis secara kuwantitatif kekuatan dan kelemahan serta Peluang dan
Ancaman dengan menghitung bobot (skala 1 s.d 10) berdasar ada
kepentinghan / urgensi, mendesaknya serta pengaruhnya. Dari pembobotan ini
muncul STRENGTHS (Kekuatan), WEAKNESSES (Kelemahan),
OPPORTUNITIES (Peluang) dan THREATS (Ancaman) potensial.
3. Kwadran SWOT
Kwadran SWOT dilakukan untuk mencari posisi organisasi yang ditunjukkan
oleh titik (x,y) pada kuadran SWOT. Dengan memperhatikan skor bobot pada
langkah ke dua di atas, titik kwadran dieroleh dengan melakukan pengurangan
antara jumlah total faktor S dengan W (titik x) dan faktor O dengan T (titik y).
Jika ditarik garis panah dari titik O ke (X,Y) diperoleh sebuah posisi yang
memiliki makna :
a. Kuadran I (positif, positif):
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang,
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi
dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk
terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih
kemajuan secara maksimal.
b. Kuadran II (positif, negatif):
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi
tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah
Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun
menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda
organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya
bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasi disarankan
untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.

c. Kuadran III (negatif, positif):

28
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat


berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi,
artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab,
strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang
yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.
d. Kuadran IV (negatif, negatif):
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi
tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi
Bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis.
Oleh karenanya organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi
bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok.
Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.
4. Tarik kesimpulan dan susun strategi, kebijakan, program dan kegiatan
berdasarkan hasil analisis.

Tabel 2.1 Identifikasi Kekuatan Dan Kelemahan


( Analisis Lingkungan Internal)
Strengths Weaknesses
Kode Kode
(Kekuatan) (Kelemahan)
Sekolah Negeri dibawah
S.1 pengelolaan Disdik Prov W.1 Jumlah siswa sedikit
Jabar
Memiliki lahan sekolah yang Minat pada program keahlian
S.2 W.2
luas dilokasi yang strategis teknik industri terbatas
Biaya operasional tinggi tidak
Memiliki prasarana sarana
S.3 W.3 didukung adanya anggaran dari
kosong belum dimanfaatkan
pemda Disdik Prov Jabar
Memiliki kesiapan
SMK baru belum banyak
S.4 melaksanakan pembukaan W.4
memiliki guru/ TU PNS / Tetap
program keahlian baru
Guru kejuruan teknik industri
Telah dicanangkan menjadi sebelumnya dibiayai pemda
S.5 W.5
SMK rujukan Kab. Bogor sekarang harus
dibiaya oleh anggaran sekolah
Memiliki sarana praktik Jumlah pendidik PNS masih
S.6 lengkap untuk program W.6 kurang dipenuhi oleh pendidik
keahlian teknik industri honorer

Tabel 2.2 Identifikasi Peluang Dan Ancaman

29
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

(Analisis Lingkungan Eksternal)

Kode Opportunities (Peluang) Kode Threats (Ancaman)


Animo masyarakat untuk Bantuan dan penganggaran
O1 belajar di SMKN 1 Cileungsi T1 sekolah berdasar jumlah
selain teknik industri peserta didik
Tuntutan kebutuhan calon
Dukungan institusi dan
tenaga kerja menengah yang
O2 DU/DI untuk membuka T2
berkualitas dan siap bersaing
program keahlian baru
di era global
Dukungan institusi dan Bantuan anggaran untuk
O3 DU/DI pada program teknik T3 pendidik dll dari Pemda Kab
industri Bogor tidak diberikan lagi
Biaya operasional pendidikan
Harapan Pemda Kab. Bogor
dari Disdik Prov Jabar tidak
O4 memiliki SMK unggulan T4
mencukupi biaya operasional
bidang industri
pendidikan
Saran berdasar konsultasi Tantangan persaingan sekolah
kepada unsur pimpinan untuk kejuruan menyediakan
O5 T5
menambah program keahlian layanan pendidikan
baru berkualitas

30
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Analisis Lingkungan Internal Dan Eksternal Potensial


Untuk mendapatkan analisis lingkungan strategis potensial, dilakukan
pembobotan terhadap aspek internal dan eksternal sebagaimana tabel berikut ini:

Tabel 2.3 Analisis Lingkungan Internal Dan Eksternal Potensial

OPPORTUNITIES (Peluang) Skor


Jumlah
No /
Uraian Urgensi Mendesak Pengaruh Skor
Kode
Animo masyarakat untuk
O1 belajar di SMKN 1 Cileungsi 10 10 10 30
selain teknik industri
Dukungan institusi dan DU/DI
O2 untuk membuka program 10 10 10 30
keahlian baru
Dukungan institusi dan DU/DI
O3 10 10 10 30
pada program teknik industri
Harapan Pemda Kab. Bogor
O4 memiliki SMK unggulan 10 8 7 25
bidang industri
Saran berdasar konsultasi
kepada unsur pimpinan untuk
O5 10 10 10 30
menambah program keahlian
baru
Jumlah 50 48 47 145

SCOR PELUANG (O) 96,7

THREATS (Ancaman) Skor Jumlah


Kode Uraian Urgensi Mendesak Pengaruh Skor
Bantuan dan penganggaran
T1 sekolah berdasar jumlah peserta 10 9 9 28
didik

31
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Tuntutan kebutuhan calon


tenaga kerja menengah yang
T2 9 8 8 25
berkualitas dan siap bersaing di
era global
Bantuan anggaran untuk
T3 pendidik dll dari Pemda Kab 8 7 7 22
Bogor tidak diberikan lagi
Biaya operasional pendidikan
dari Disdik Prov Jabar tidak
T4 10 10 10 30
mencukupi biaya operasional
pendidikan
Tantangan persaingan sekolah
T5 kejuruan menyediakan layanan 9 7 9 25
pendidikan berkualitas
Jumlah 46 41 43 130
SCOR ANCAMAN (T) 86,67

Peluang - Ancaman 10,00

STRENGTHS (Kekuatan) Skor ( 1 s.d 10)


Jumlah
No /
Uraian Urgensi Mendesak Pengaruh Skor
Kode
Sekolah Negeri dibawah
S.1 10 10 10 30
pengelolaan Disdik Prov Jabar
Memiliki lahan sekolah yang
S.2 10 9 9 28
luas dilokasi yang strategis
Memiliki prasarana sarana
S.3 10 9 10 29
kosong belum dimanfaatkan
Memiliki kesiapan
S.4 melaksanakan pembukaan 10 10 10 30
program keahlian baru
Telah dicanangkan menjadi
S.5 10 9 8 27
SMK rujukan
S.6 Memiliki sarana praktik 10 10 6 26
lengkap untuk Program

32
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

keahlian teknik industri

Jumlah 60 57 53 170

SCOR KEKUATAN (S) 94,44

WEAKNESSES (Kelemahan) Skor


Jumlah
No / Skor
Uraian Urgensi Mendesak Pengaruh
Kode

W.1 Jumlah siswa sedikit 10 9 10 29

Minat pada program keahlian


W.2 9 8 10 27
seni musik klasik terbatas
Biaya operasional tinggi tidak
W.3 didukung adanya anggaran dari 9 7 10 26
pemda Disdik Prov Jabar
SMK baru belum banyak
W.4 8 9 9 26
memiliki guru/ TU PNS / Tetap
Guru kejuruan teknik
pengendalian industri
W.5 sebelumnya dibiayai pemda 9 8 10 27
Kab. Bogor sekarang harus
dibiaya oleh anggaran sekolah
Jumlah pendidik PNS masih
W.6 kurang dipenuhi oleh pendidik 9 7 10 26
honorer
Jumlah 54 48 59 161
SCOR KELEMAHAN (W) 89,44
Kekuatan - Kelemahan 5,00

Berdasar pada pemberian skor di atas diperoleh jumlah sebagai berikut


O = 96,70 S = 94,44
T = 86,67 W = 89,44

33
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Dengan demikian diperoleh titik kuadran SWOT sebagai berikut


Titik x = S - W = 94,44 – 89,44 = 5,00
Titik y= O - T = 96,70 - 86,67 = 10,00

Menetapkan Kuadran SWOT


Dengan demikian dapat digambarkan diagram kwadran SWOT sebagai
berikut:

Berdasar analisis di atas, upaya mengkaji peningkatan peran SMK Negeri


1 Cileungsi Tahun pelajaran 2018-2019 berada pada posisi yang sangat baik,
yaitu berada di Kuadran I (POSITIF, POSITIF) yang memiliki makna /
menandakan bahwa SMK Negeri 1 Cileungsi memiliki Kekuatan dan peluang
untuk meningkatkan perannya dalam pengembangan sekolah, melalui
penyusunan rencana dan strategi baru dengan memanfaatkan kekuatan dan
peluang yang ada. Oleh karenya, sekolah disarankan untuk segera merencanakan
dan mengembangkan kebijakan peningkatan dan pengembangan sekolah.
Rekomendasi strategi yang harus dilaksanakan adalah Progresif, artinya
SMKN 1 Cileungsi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat
dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan
meraih kemajuan secara maksimal melalui pembukaan program keahlian baru.

Matrik Analisis Strategi SWOT Menetapkan Kebijakan Pengembangan


SMKN 1 Cileungsi

34
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Untuk melakukan kajian terhadap kebijakan yang harus dilakukan SMKN


1 Cileungsi pada tahapan selanjutnya dari analisis SWOT dilakukan dengan
membuat matrik SWOT, untuk data melakukan peningkatan kinerja melalui hasil
analisis kwadran SWOT, matrik SWOT yang digunakan untuk saat ini kondisi
program keahlian berada pada kuadran II. (POSITIF,NEGATIF) dengan urutan
kekuatan dan tantangan sebagai berikut

Strengths (Kekuatan)

Peringkat Kode Uraian scor


Sekolah Negeri dibawah pengelolaan Disdik
1 S.1 30
Prov Jabar
Memiliki kesiapan melaksanakan pembukaan
2 S.4 30
program keahlian baru
Memiliki prasarana sarana kosong belum
3 S.3 29
dimanfaatkan
Memiliki lahan sekolah yang luas dilokasi
4 S.2 28
yang strategis
5 S.5 Telah dicanangkan menjadi SMK rujukan 27
Memiliki sarana praktik lengkap untuk
6 S.6 26
progra keahlian teknik industri

Opportunities (Peluang)

Peringkat Kode Uraian scor


Animo masyarakat untuk belajar di SMKN 1
1 O1 30
Cileungsi selain teknik industri
Dukungan institusi dan DU/DI untuk
2 O2 30
membuka program keahlian baru
Dukungan institusi dan DU/DI pada
3 O3 30
program teknik industri
Saran berdasar konsultasi kepada unsur
4 O5 pimpinan untuk menambah program 30
keahlian baru
Harapan Pemda Kab. Bogor memiliki SMK
5 O4 25
unggulan bidang teknik industri

35
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

36
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Kebijakan
Pengambilan kebijakan pengembangan SMK Negeri 1 Cileungsi
dilakukan melalui kajian matrik analisis SWOT berikut:
MATRIK ANALISIS STRATEGI SWOT

Lingkungan Opportunities (Peluang)


Ekternal

Lingkungan Internal

Strengths (Kekuatan) KEBIJAKAN STRATEGIS


Berdasar kajian kebijakan yang
dijadikan strategi pengembangan
SMKN 1 Cileungsi di tahun 2018-2019
adalah:
“Penambahan Program Keahlian Baru
2018-2019 Bidang Keahlian Teknologi
Rekayasa, Program Keahlian Teknik
Industri, Kompetensi Keahlian Teknik
Pengendalian Produksi ”

Dari hasil analisis di atas, SMK Negeri 1 Cileungsi dibawah


pengelolaan Disdik Prov Jabar SMK Negeri 1 Cileungsi Kab. Bogor berdiri
sejak tahun 2013 dan membuka Program Studi Keahlian Teknologi
Rekayasa dan Teknologi Informatika yang terdiri dari 3 Kompetensi
Keahlian pada tahun 2013 dan bertambah 3 Kompetensi Keahlian pada
tahun 2016, beberapa Kompetensi Keahlian tersebut adalah sebagai berikut :

1. Program studi Keahlian : Teknik mesin


 Kompetensi Keahlian : Teknik Gambar Mesin
2. Program Studi Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
 Kompetensi Keahlian : Teknik Otomasi Industri
3. Program Studi Keahlian : Teknik Otomotif

37
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

 Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan


4. Program Studi Keahlian : Teknik Industri
 Kompetensi Keahlian : Teknik Pengendalian Produksi
5. Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
 Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan.
 Kompetensi Keahlian : Multimedia
Dukungan institusi dan DU/DI untuk membuka program keahlian baru
telah di jajaki dan secara umum pihak instansi dan dunia industri memberikan
dukungan yang baik, kekuatan SMK Negeri 1 Cileungsi untuk membuka program
keahlian baru juga telah didukungan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor,
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 1, Disdik Provinsi Jawa Barat dan Direktorat
PSMK secara lisan pada saat tim pengkajian pengembangan SMKN 1 Cileungsi
melaporkan hasil analisis ini.
Dengan pembukaan program keahlian yang baru di SMK Negeri 1
Cileungsi akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas layanan
pendidikan di SMK Negeri 1 Cileungsi dan masyarakat serta kepentingan daerah
dan nasonal dalam penyediaan sumber daya manusia berkualitas.
Dengan penambahan program keahlian baru permasalahan sedikitnya
jumlah siswa yang berdampak pada rendahnya/ terbatasnya biaya operasional
sekolah akan mulai teratasi, sekolah dapat lebih leluasa menerapkan sistem
pembiayaan subsidi silang. Demikian halnya dengan berbagai bantuan berupa
Ruang kelas baru, ruang praktik, sarana praktikum sampai biaya operasional
sekolah dari pemerintah pusat da daerah akan meningkat. Dengan peningkatan
anggaran ini maka sekolah akan mampu menutupi biaya operasional tetap untuk
pembelajaran, honor guru, pemeliharaan gedung bangunan dan lainnya. Secara
luas, penambahan program keahlian baru juga memberikan kesempatan lebih luas
pada masyarakat untuk belajar di sekolah yan memiliki sarana prasarana lebih
baik. Tuntutan kebutuhan calon tenaga kerja menengah yang berkualitas dan siap
bersaing di era global akan dapat terwujud melalui pendidikan dan pelatihan yang
baik di SMKN 1 Cileungsi.

38
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Penambahan program keahlian baru merupakan sebuah tuntutan yang realistis


dan memiliki dampak positif, karenanya dilakukan langkah-langkah untuk menuju hal
tersebut, sebagai berikut:
Unsur
Flowchart Uraian Waktu
Terlibat
Ka.Sekolah Januari
Melakukan
Analisis Lingkungan Ka.Tu 2017
strategia pengkajian
Komite
pengembangan
Sekolah
Penetapan Kebijakan SMKN 1 Cileungsi
Pengawas
tahun 2018-2019
Pembina
Penunjukan tim Bedasar Hasil Ka.Sekolah Januari
Analisis diambil Ka.Tu 2017
kebijakan Komite
Penyusunan Proposal
penambahan Sekolah
tidak program keahlian Pengawas
sebagai solusi Pembina
Verifika
pengembangan
si
Lengkap
SMKN 1 Cileungsi
Untuk Ka.Sekolah Januari
Penerimaan
Peserta Dididk merealisasikan Ka.Tu 2017
program dibentuk Komite
tim kerja pengajuan Sekolah
ijin penambahan Pengawas
program keahlian Pembina
baru Tik Kerja
Proposal di susun Tik Kerja Januari –
sebagaimana Instansi dan Februari
persyaratan yang institusi 2017
dikeluarkan oleh terkait
Disdik Prov Jabar

39
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Pengajuan Ijin Ka.Sekolah Februari -


penambahan Tim Kerja Maret 2017
program keahlian Disdik Prov
baru disampaikan Jabar
kepada Disdik Prov
Jabar
Dilakukan Ka.Sekolah Maret – Juli
penerimaan peserta Panitia 2017
didik baru sesuai
program keahlian
dibuka

B. Need Assessment Tracer Study


Need Assessment dilakukan sebagai studi analisis kebutuhan kompetensi
kerja tenaga kerja tingkat menengah yang dibutuhkan di suatu daerah dengan
mempertimbangkan Standar Kompetensi Kerja yang berlaku baik tingkat
nasional, regional dan internasional. Studi ini diperkuat dengan studi pelacakan
(tracer study) lulusan yang sudah bekerja dan analisis kebutuhan daerah.

40
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

BAB III
VISI, MISI DAN TUJUAN PENDDIKAN

A. Tujuan Pendidikan
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

B. Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)


1. Mempersiapkan siswa menjadi manusia produktif, kompetitif dan mampu
bekerja mandiri, dan dapat diserap oleh DU/DI sebagai tenaga kerja
tingkat menengah pada Paket Keahlian yang dimilikinya.
2. Memberikan bekal kepada siswa agar mampu berkarir, ulet dan giat dalam
berkompetisi, mampu beradaptasi di lingkungan kerja dan dapat
mengembangkan sikap profesional sesuai Paket Keahlian yang dimilikinya
3. Membekali siswa dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan wawasan
enterpreneur agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik
secara mandiri maupun melanjutkan pada jenjang pendidikan lebih tinggi.

C. Visi Misi dan Tujuan SMK Negeri 1 Cileungsi


VISI
Menjadi SMK Berkualitas yang menghasilkan tenaga kerja, trampil,
disiplin, dan handal sesuai dengan kemajuan IPTEK dan IMTAQ, serta
memiliki jiwa wirausahawan yang sanggup bersaing di Era Global.

MISI
1. Menanamkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mencetak Peserta Didik yang berkompeten, yang menguasai Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi sesuai dengan kemajuan IPTEK dan IMTAQ.

41
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

3. Menghasilkan tenaga kerja yang profesional di bidang teknologi untuk


memenuhi tuntutan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) serta berjiwa
wirausaha.
4. Membekali Peserta Didik dengan kemampuan untuk dapat
mengembangkan diri, dan sanggup bersaing di Era Global.
5. Membentuk Peserta Didik yang berjiwa peduli terhadap lingkungan
Sekitar.

Tujuan
Tujuan SMK Negeri 1 Cileungsi
a. Mempersiapkan tamatan yang memiliki kepribadian dan berakhlak
mulia sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang kompeten sesuai
Kompetensi Keahlian pilihannya
b. Membekali peserta didik untuk berkarir, mandiri yang mampu
beradaptasi dilingkungan kerja sesuai bidangnya dan mampu
menghadapi perubahan yang terjadi di masyarakat.
c. Membekali peserta didik sikap profesional untuk mengembangkan diri
dan mampu berkompetisi di tingkat nasional, regional dan
internasional.
d. Membekali siswa ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan
standar kompensi lulusan

D. Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Pengendalian Produksi


Tujuan Program Keahlian Teknik Pengendalian Produksi secara umum
mengacu pada isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3
mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan
bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Secara khusus tujuan Program Keahlian Teknik Pengendalian Produksi adalah
membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar
kompeten:

1) Menerima dan memproses/menerapkan Teknik Pengendalian Produksi agar


dapat bekerja baik secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang

42
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat
menengah.
2) Memilih karir, berkompetisi, dan mengembangkan sikap profesional dalam
Program Keahlian Teknik Pengendalian Produksi
3) Menciptakan lapangan kerja sendiri.

BAB IV
KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

43
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

TAHUN PELAJARAN 2018-2019


BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INDUSTRI
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGENDALIAN PRODUKSI (030)

A. Profil Lulusan SMK


Profil lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan, adalah sebagai berikut:
1. Beriman, bertakwa, dan berbudi-pekerti luhur;
2. Memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan diri secara
berkelanjutan;
3. Menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta memiliki
keterampilan sesuai dengan kebutuhan pembangunan;
4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik
untuk bekerja pada pihak lain atau berwirausaha, dan
5. Berkontribusi dalam pengembangan industri Indonesia yang kompetitif
menghadapi pasar global.

B. Standar Kompetensi Lulusan SMK


Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan dijabarkan ke
dalam tiga dimensi, yaitu dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Lulusan
SMK program pendidikan 3 tahun adalah sebagai berikut:
1. Dimensi Sikap
Berperilaku yang mencerminkan sikap:
1) beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME;
2) jujur, disiplin, empati, dan pembelajar sejati sepanjang hayat;
3) bangga dan cinta tanah air, bangga pada profesinya, dan berbudaya
nasional;
4) memelihara kesehatan jasmani, rohani, dan lingkungan;
5) berpikir kritis, kreatif, beretika-kerja, bekerja sama, berkomunikasi,
dan bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi
tanggung jawab membimbing orang lainsesuai bidang dan lingkup

44
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

kerja dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat,


bangsa, negara, dan industri lingkup lokal, nasional, regional, dan
internasional.

2. Dimensi Pengetahuan
Berfikir secara faktual, konseptual, operasional dasar, prinsip, dan
metakognitif sesuai denganbidang dan lingkup kerjapada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan:
1) Ilmu pengetahuan,
2) Teknologi,
3) Keterampilan,
4) Budaya, dan
5) Humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat lokal, nasional, regional, dan
internasional.

3. Dimensi Keterampilan
Bertindak produktif, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam:
1) melaksanakan tugas dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah
sederhana sesuai dengan bidang kerja, dan
2) menampilkan kinerja mandiri dengan pengawasan langsung atasan
berdasarkan kuantitas dan kualitas terukur sesuai standar
kompetensi kerja, dan dapat diberi tugas membimbing orang lain.

C. Kompetensi Inti
Sebagaimana tertuang pada rumusan SKL, kompetensi yang bersifat
generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini
diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai manusia
seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana

45
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian kompetensi


yang bersifat generik tersebut diuraikan menjadi empat yaitu kompetensi inti
sikap spiritual disebut KI-1, kompetensi inti sikap sosial disebut KI-2,
kompetensi inti pengetahuan disebut KI-3, dan kompetensi inti keterampilan
disebut KI-4. Uraian Kompetensi Inti untuk program pendidikan 3 tahun dan 4
tahun pada SMK disajikan dalam Tabel berikut:

Tabel 3.1 Deskripsi Kompetensi Inti Program PMK 3 Tahun


KOMPETENSI
DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI
Sikap Spritual Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
(KI-1) dianutnya.
Sikap Sosial Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
(KI-2) santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif
melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan Memahami, menerapkan, menganalisis, dan
(KI-3) mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan
bidang dan lingkup kerja pada tingkat teknis, spesifik,
detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.

46
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

KOMPETENSI
DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI
Keterampilan Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat,
(KI-4) informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan
bidangkerja.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu
dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkanketerampilan menalar, mengolah, dan
menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan,
meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak
alami, dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

D. Struktur dan Muatan KTSP SMK


Struktur dan muatan KTSP SMK ditetapkan melalui Keputusan Dirjen
Dikdasmen Nomor 130/D/KEP/KR/2017. Struktur Kurikulum Pendidikan
Menengah Kejuruan berisi Muatan Umum yang terdiri atas: (A) Muatan Nasional
dan (B) Muatan Kewilayahan yang dikembangkan sesuai kebutuhan wilayah dan
(C) Muatan Peminatan Kejuruan yang terdiri atas Dasar Bidang Keahlian, Dasar
Program Keahlian, dan Kompetensi Keahlian.
Muatan Nasional terdiri atas enam Mata Pelajaran yaitu: (1) Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti; (2) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan; (3)
Bahasa Indonesia; (4) Matematika; (5) Sejarah Indonesia; (6) Bahasa Inggris dan
Bahasa Asing Lainnya. Muatan Kewilayahan berisi dua Mata Pelajaran yaitu: (1)

47
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Seni Budaya dan (2) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Muatan
Peminatan Kejuruan yang terdiri atas tiga subkelompok, yaitu: (1) Dasar Bidang
Keahlian; (2) Dasar Program Keahlian; (3) Kompetensi Keahlian. Keputusan
Dirjen Dikdasmen Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum Keahlian
PMK menetapkan 9 (Sembilan) Bidang Keahlian dan 48 Program Keahlian
Struktur Kurikulum dan Mata Pelajaran KTSP SMK dari masing-masing
Kompetensi Keahlian dapat dilihat dalam Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor
130/D/KEP/KR/2017. Contoh struktur Mata Pelajaran KTSP SMK dapat dilihat
dalam Tabel 6 berikut ini.

48
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

STRUKTUR KURIKULUM (MODEL BLOK)


SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa


Program Keahlian : Teknik Industri
Kompetensi Keahlian : Teknik Pengendalian Produksi
Program Pendidikan : 3 Tahun

ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 212
3. Bahasa Indonesia 354
4. Matematika 424
5. Sejaran Indonesia 108
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 352
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 108
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 144
Jumlah A dan B 2020
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 108
2. Fisika 144
3. Kimia 108
C2. Dasar Program Keahlian
1. Gambar Teknik 144
2. Penanganan Material dan Sikap Kerja 144
3. Pengendalian Persediaan 144
C3. Kompetensi Keahlian
1. Sistem dan Pengendalian Produksi 454
2. Perencanaan Tata letak Fasilitas 420
3. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomis 420
4. Pengendalian Mutu 420
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 350
Jumlah C (C1, C2, dan C3) 2856
Total 4876
STRUKTUR KURIKULUM (MODEL IMPLEENTATIF)

49
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa


Program Keahlian : Teknik Industri
Kompetensi Keahlian : Teknik Pengendalian Produksi
Program Pendidikan : 3 Tahun

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
Pendidikan Pancasila dan
2. 2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 3
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 3 3 3 3 4 4
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 3
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
2. 2 2 2 2
Kesehatan
Jumlah A dan B 24 24 17 17 16 16
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3
2. Fisika 4 4
3. Kimia 3 3
C2. Dasar Program Keahlian
1. Gambar Teknik 2 2
2. Penanganan Material dan Sikap Kerja 2 2
3. Pengendalian Persediaan 2 2
C3. Kompetensi Keahlian
1. Sistem dan Pengendalian Produksi 6 6 7 7
2. Perencanaan Tata letak Fasilitas 6 6 6 6
3. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomis 6 6 6 6
4. Pengendalian Mutu 6 6 6 6
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 5 5 5 5
Jumlah C (C1, C2, dan C3) 16 16 29 29 30 30
Muatan Lokal

50
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

1 Bahasa Sunda 2 2
2 Bahasa Jepang 2 2 2 2
3 BP/BK 2 2 2 2 2 2
4 Akutansi 4 4 4 4 2 2
Jumlah Mulok 10 10 4 4 4 4
Total 50 50 50 50 50 50

E. Beban Belajar di SMK


Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta
didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pelajaran.
1. Beban belajar di Sekolah Menengah Kejuruan dinyatakan dalam jam
pelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas X, XI, XII, dan
XIII adalah 46 jam pelajaran. Durasi setiap satu jam pelajaran adalah 45
menit.
2. Beban belajar di Kelas X dan XIdalam satu semester 18 minggu.
3. Beban belajar di kelas XII dan XIII pada semester ganjil 18 minggu.
4. Beban belajar di kelas XII dan XIII pada semester genap paling sedikit 14
minggu dan paling banyak 16 minggu.
Setiap satuan pendidikan SMK boleh menambah jam belajar per minggu
berdasarkan pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan
akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.

F. Muatan Lokal
Muatan lokal, sebagaimana dimaksud dalam Penjelasan Atas Undang-
undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, merupakan
bahan kajian yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik
terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya. Dalam Pasal 77 N Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional dinyatakan bahwa : (1) Muatan
lokal untuk setiap satuan pendidikan berisi muatan dan proses pembelajaran
tentang potensi dan keunikan lokal; (2) Muatan lokal dikembangkan dan
dilaksanakan pada setiap satuan pendidikan.
Selanjutnya, dalam Pasal 77 antara lain dinyatakan bahwa : (1) Pemerintah
daerah provinsi melakukan koordinasi dan supervisi pengelolaan muatan lokal

51
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

pada pendidikan menengah; (2) Pemerintah daerah kabupaten/kota melakukan


koordinasi dan supervisi pengelolaan muatan lokal pada pendidikan dasar; (3)
Pengelolaan muatan lokal meliputi penyiapan, penyusunan, dan evaluasi terhadap
dokumen muatan lokal, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru; dan (4)
Dalam hal seluruh kabupaten/kota pada 1 (satu) provinsi sepakat menetapkan 1
(satu) muatan lokal yang sama, koordinasi dan supervisi pengelolaan kurikulum
pada pendidikan dasar dilakukan oleh pemerintah daerah provinsi.
Muatan lokal sebagai bahan kajian yang membentuk pemahaman terhadap
potensi di daerah tempat tinggalnya bermanfaat untuk memberikan bekal sikap,
pengetahuan, dan keterampilan kepada peserta didik agar:
1. mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan
budayanya;
2. memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai
daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada
umumnya; dan
3. memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan-aturan
yang berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-
nilai luhur budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan
nasional.
Pelaksanaan muatan lokal diimplementasikan melalui pedoman yang disusun oleh
sekolah.Pedoman muatan lokal merupakan acuan bagi satuan pendidikan (guru,
kepala sekolah, dan komite sekolah) dalam pengembangan muatan lokal oleh
masing- masing satuan pendidikan. Ruang lingkup muatan lokal adalah sebagai
berikut:
1. Lingkup keadaan dan kebutuhan daerah.
Keadaan daerah adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tertentu
yang pada dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial
ekonomi, dan lingkungan sosial budaya. Kebutuhan daerah adalah segala
sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat di suatu daerah, khususnya untuk
kelangsungan hidup dan peningkatan taraf kehidupan masyarakat tersebut,
yang disesuaikan dengan arah perkembangan daerah serta potensi daerah
yang bersangkutan. Kebutuhan daerah tersebut adalah seperti kebutuhan
untuk:

52
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

a. melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah;


b. meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang tertentu sesuai
dengan keadaan perekonomian daerah;
c. meningkatkan kemampuan berwirausaha.
2. Lingkup isi/jenis muatan lokal.
Lingkup isi/jenis muatan lokal dapat berupa: bahasa daerah, bahasa
Inggris, kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat,
dan pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar, serta
hal-hal yang dianggap perlu untuk pengembangan potensi daerah yang
bersangkutan.
Pengembangan muatan lokal memperhatikan beberapa prinsip pengembangan
sebagai berikut.
1) Utuh
Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan
pendidikan berbasis kompetensi, kinerja, dan kecakapan hidup.
2) Kontekstual
Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan
budaya, potensi, dan masalah daerah.
3) Terpadu
Pendidikan muatan lokal dipadukan dengan lingkungan satuan
pendidikan, termasuk terpadu dengan dunia usaha dan industri.
4) Apresiatif
Hasil-hasil pendidikan muatan lokal dirayakan (dalam bentuk
pertunjukkan, lomba-lomba, pemberian penghargaan) di level satuan
pendidikan dan daerah.
5) Fleksibel
Jenis muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan dan pengaturan
waktunya bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi dan karakteristik
satuan pendidikan.
6) Pendidikan Sepanjang Hayat
Pendidikan muatan lokal tidak hanya berorientasi pada hasil belajar,
tetapi juga mengupayakan peserta didik untuk belajar secara terus-
menerus.

53
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

7) Manfaat
Pendidikan muatan lokal berorientasi pada upaya melestarikan dan
mengembangkan budaya lokal dalam menghadapi tantangan global.
Strategi Pengembangan Muatan Lokal, dilaksanakan melalui dua strategi dalam
pengembangan muatan lokal, yaitu:
1. Dari bawah ke atas (bottom up)
Penyelenggaraan pendidikan muatan lokal dapat dibangun secara bertahap
tumbuh di dan dari satuan-satuan pendidikan.Hal ini berarti bahwa satuan
pendidikan diberi kewenangan untuk menentukan jenis muatan lokal
sesuai dengan hasil analisis konteks. Penentuan jenis muatan lokal
kemudian diikuti dengan penyusunan kurikulum yang sesuai dengan
identifikasi kebutuhan dan/atau ketersediaan sumber daya pendukung.Jenis
muatan lokal yang sudah diselenggarakan satuan pendidikan kemudian
dianalisis untuk mencari dan menentukan bahan kajian umum/ besarannya.
2. Dari atas ke bawah (top down)
Pada tahap ini pemerintah daerah) sudah memiliki bahan kajian muatan
lokal yang diidentifikasi dari jenis muatan lokal yang diselenggarakan
satuan pendidikan di daerahnya. Tim pengembang muatan lokal dapat
menganalisis core and content dari jenis muatan lokal secara keseluruhan.
Setelah core and content umum ditemukan, maka tim pengembang
kurikulum daerah dapat merumuskan rekomendasi kepada pemerintah
daerah untuk membuat kebijakan tentang jenis muatan lokal yang akan
diselenggarakan di daerahnya.
Muatan Lokal dikembangkan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Melakukan identifikasi dan analisis konteks kurikulum.
Identifikasi konteks kurikulum meliputi analisis ciri khas, potensi,
keunggulan, kearifan lokal, dan kebutuhan/tuntutan daerah. Metode
identifikasi dan analisis disesuaikan dengan kemampuan tim.
2. Menentukan jenis muatan lokal yang akan dikembangkan.
Jenis muatan lokal meliputi empat rumpun muatan lokal yang merupakan
persinggungan antara budaya lokal (dimensi sosio-budaya-politik),

54
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

kewirausahaan, pra-vokasional (dimensi ekonomi), pendidikan


lingkungan, dan kekhususan lokal lainnya (dimensi fisik).
a. Budaya lokal mencakup pandangan-pandangan yang mendasar, nilai-
nilai sosial, dan artifak-artifak (material dan perilaku) yang luhur yang
bersifat lokal.
b. Kewirausahaan dan pra-vokasional adalah muatan lokal yang mencakup
pendidikan yang tertuju pada pengembangan potensi jiwa usaha dan
kecakapannya.
c. Pendidikan lingkungan & kekhususan lokal lainnya adalah mata
pelajaran muatan lokal yang bertujuan untuk mengenal lingkungan
lebih baik, mengembangkan kepedulian terhadap lingkungan, dan
mengembangkan potensi lingkungan.
d. Perpaduan antara budaya lokal, kewirausahaan, pra-vokasional,
lingkungan hidup, dan kekhususan lokal lainnya yang dapat
menumbuhkan suatu kecakapan hidup.
3. Menentukan bahan kajian muatan lokal
Kegiatan ini pada dasarnya untuk mendata dan mengkaji berbagai
kemungkinan muatan lokal yang dapat diangkat sebagai bahan kajian
sesuai dengan dengan keadaan dan kebutuhan satuan pendidikan.
Penentuan bahan kajian muatan lokal didasarkan pada kriteria berikut:
a. kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik;
b. kemampuan guru dan ketersediaan tenaga pendidik yang diperlukan;
c. tersedianya sarana dan prasarana;
d. tidak bertentangan dengan agama dan nilai luhur bangsa;
e. tidak menimbulkan kerawanan sosial dan keamanan;
f. kelayakan yang berkaitan dengan pelaksanaan di satuan pendidikan;
g. karakteristik yang sesuai dengan kondisi dan situasi daerah;
h. komponen analisis kebutuhan muatan lokal (ciri khas, potensi,
keunggulan, dan kebutuhan/tuntutan);
i. mengembangkan kompetensi dasar yang mengacu pada kompetensi inti;
j. menyusun silabus muatan lokal.
Rambu-rambu yang perlu diperhatikan dalam pengembangan muatan lokal:

55
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

1. Satuan pendidikan yang mampu mengembangkan standar kompetensi dan


kompetensi dasar beserta silabusnya dapat melaksanakan mata pelajaran
muatan lokal. Apabila satuan pendidikan belum mampu mengembangkan
standar kompetensi dan kompetensi dasar beserta silabusnya, maka satuan
pendidikan dapat melaksanakan muatan lokal berdasarkan kegiatan-
kegiatan yang direncanakan oleh satuan pendidikan, atau dapat meminta
bantuan kepada satuan pendidikan terdekat yang masih dalam satu
daerahnya. Beberapa satuan pendidikan dalam satu daerah yang belum
mampu mengembangkannya dapat meminta bantuan tim pengembang
kurikulum daerah atau meminta bantuan dari Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP) di propinsinya.
2. Bahan kajian disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik yang
mencakup perkembangan pengetahuan dan cara berpikir, emosional, dan
sosial peserta didik. Pembelajaran diatur agar tidak memberatkan peserta
didik dan tidak mengganggu penguasaan kurikulum nasional.Oleh karena
itu, pelaksanaan muatan lokal dihindarkan dari penugasan pekerjaan
rumah (PR).
3. Program pengajaran dikembangkan dengan melihat kedekatannya dengan
peserta didik yang meliputi kedekatan secara fisik dan secara psikis. Dekat
secara fisik berarti bahwa terdapat dalam lingkungan tempat tinggal dan
sekolah peserta didik, sedangkan dekat secara psikis berarti bahwa bahan
kajian tersebut mudah dipahami oleh kemampuan berpikir dan mencerna
informasi sesuai dengan usia peserta didik. Untuk itu, bahan pengajaran
perlu disusun berdasarkan prinsip belajar yaitu: (1) bertitik tolak dari hal-
hal konkret ke abstrak; (2) dikembangkan dari yang diketahui ke yang
belum diketahui; (3) dari pengalaman lama ke pengalaman baru; (4) dari
yang mudah/sederhana ke yang lebih sukar/rumit. Selain itu, bahan
kajian/pelajaran diharapkan bermakna bagi peserta didik yaitu bermanfaat
karena dapat membantu peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
4. Bahan kajian/pelajaran diharapkan dapat memberikan keluwesan bagi guru
dalam memilih metode mengajar dan sumber belajar seperti buku dan nara
sumber. Dalam kaitan dengan sumber belajar, guru diharapkan dapat

56
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

mengembangkan sumber belajar yang sesuai dengan memanfaatkan


potensi di lingkungan satuan pendidikan, misalnya dengan memanfaatkan
tanah/kebun satuan pendidikan, meminta bantuan dari instansi terkait atau
dunia usaha/industri (lapangan kerja) atau tokoh-tokoh masyarakat. Selain
itu, guru diharapkan dapat memilih dan menggunakan strategi yang
melibatkan peserta didik aktif dalam proses belajar mengajar, baik secara
mental, fisik, maupun sosial.
5. Bahan kajian muatan lokal yang diajarkan harus bersifat utuh dalam arti
mengacu kepada suatu tujuan pengajaran yang jelas dan memberi makna
kepada peserta didik. Namun demikian bahan kajian muatan lokal tertentu
tidak harus secara terus-menerus diajarkan mulai dari kelas I sampai
dengan kelas VI, atau dari kelas VII sampai dengan kelas IX, atau dari
kelas X sampai dengan kelas XII. Bahan kajian muatan lokal juga dapat
disusun dan diajarkan hanya dalam jangka waktu satu semester, dua
semester, atau satu tahun ajaran.
6. Alokasi waktu untuk bahan kajian/pelajaran muatan lokal perlu
memperhatikan jumlah hari/minggu dan minggu efektif untuk mata
pelajaran muatan lokal pada setiap semester.
Langkah pelaksanaan muatan lokal mengikuti rambu-rambu pelaksanaan
pendidikan muatan lokal di satuan pendidikan:
1. Muatan lokal diajarkan pada setiap jenjang kelas mulai dari tingkat pra
satuan pendidikan hingga satuan pendidikan menengah. Khusus pada
jenjang pra satuan pendidikan, muatan lokal tidak berbentuk sebagai mata
pelajaran.
2. Muatan lokal dilaksanakan sebagai mata pelajaran tersendiri dan/atau
bahan kajian yang dipadukan ke dalam mata pelajaran lain dan/atau
pengembangan diri.
3. Alokasi waktu adalah 2 jam/minggu jika muatan lokal berupa mata
pelajaran khusus muatan lokal.
4. Muatan lokal dilaksanakan selama satu semester atau satu tahun atau
bahkan selama tiga tahun.

57
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

5. Proses pembelajaran muatan lokal mencakup empat aspek (kognitif,


afektif, psikomotor, dan action).
6. Penilaian pembelajaran muatan lokal mengutamakan unjuk kerja, produk,
dan portofolio.
7. Satuan pendidikan dapat menentukan satu atau lebih jenis bahan kajian
mata pelajaran muatan lokal.
8. Penyelenggaraan muatan lokal disesuaikan dengan potensi dan
karakteristik satuan pendidikan.
9. Satuan pendidikan yang tidak memiliki tenaga khusus untuk muatan lokal
dapat bekerja sama atau menggunakan tenaga dengan pihak lain.
Daya dukung pelaksanaan muatan lokal meliputi segala hal yang dianggap perlu
dan penting untuk mendukung keterlaksanaan muatan lokal di satuan pendidikan.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan adalah kebijakan mengenai muatan
lokal, guru, sarana dan prasarana, dan manajemen sekolah.
1. Kebijakan Muatan Lokal
Pelaksanaan muatan lokal harus didukung kebijakan, baik pada level
pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan satuan pendidikan. Kebijakan
diperlukan dalam hal:
a. kerja sama dengan lembaga lain, baik pemerintah maupun swasta;
b. pemenuhan kebutuhan sumber daya (ahli, peralatan, dana, sarana dan
lain-lain);
c. penentuan jenis muatan lokal pada level kabupaten/kota/provinsi
sebagai muatan lokal wajib pada daerah tertentu. Yang dimaksud
daerah tertentu adalah daerah yang memiliki kondisi khusus seperti:
rawan konflik, rawan sosial, rawan bencana, dan lain-lain.
2. Guru
Guru yang ditugaskan sebagai pengampu muatan lokal adalah yang
memiliki:
a. kemampuan atau keahlian dan/atau lulusan pada bidang yang relevan;
b. pengalaman melakukan bidang yang diampu; dan
c. minat tinggi terhadap bidang yang diampu.

58
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Guru muatan lokal dapat berasal dari luar satuan pendidikan, seperti:
satuan pendidikan terdekat, tokoh masyarakat, pelaku sosial-budaya, dan
lain-lain.
3. Sarana dan Prasarana Sekolah
Kebutuhan sarana dan prasarana muatan lokal harus dipenuhi oleh satuan
pendidikan. Jika satuan pendidikan belum mampu memenuhi kebutuhan
sarana dan prasarana, maka pemenuhannya dapat dibantu melalui kerja
sama dengan pihak tertentu atau bantuan dari pihak lain.
4. Manajemen Sekolah
Untuk memfasilitasi implementasi muatan lokal, kepala sekolah:
a. menugaskan guru, menjadwalkan, dan menyediakan sumber daya secara
khusus untuk muatan local;
b. menjaga konsistensi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip
pembelajaran umum dan muatan lokal khususnya; dan
c. mencantumkan kegiatan pameran atau sejenisnya dalam kalender
akademik satuan pendidikan.
Muatan lokal di dalam kurikulum SMK Negeri 1 Cileungsi merupakan
bagian dari struktur dan muatan kurikulum, merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi peserta didik yang disesuaikan dengan ciri khas dan
sumber daya sekolah di Jawa Barat Khususnya Kabupaten Bogor. Muatan lokal
tersebut meliputi:
1. Bahasa sunda
Mengacu kepada Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa barat
nomor: 423/2372-set.Disdik tanggal 26 Maret 2013 Perihal Pembelajaran
Muatan lokal Bahas Daerah pada Jenjang SD/MI, SMP/M.Ts,
SMA/SMK/MA dan Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
barat nomor: 423/15281-set. Disdik tanggal 5 Juli 2013 Perihal Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD) Mata Pelajaran Bahasa Daerah.
2. Bahasa Japan
3. CAD dan CAM

59
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

G. Praktik Kerja Lapangan


1. Pendalaman Kompetensi Kejuruan
Pendalaman Kompetensi Kejuruan adalah program kurikuler atau jam
tambahan yang disediakan untuk mengakomodasi pendalaman kompetensi
kejuruan peserta didik. Pendalaman Kompetensi Keahlian sebagaimana
dimaksud diselenggarakan oleh satuan pendidikan melalui kerjasama dengan
dunia usaha dan dunia industri atau perguruan tinggi, dalam bentuk Magang,
Praktik Kerja Lapangan. Kerja sama praktikum, Guru Tamu, Kunjungan
Industri, Seminar, Workshop dan bentuk pembelajaran lain yang relefan dan
sesuai dengan kebutuhan.
2. PKL
PKL yaitu kegiatan pembelajaran praktik untuk menerapan, memantapan, dan
meningkatan kompetensi peserta didik. Pelaksanaan PKL melibatkan
praktisi ahli yang berpengalaman di bidangnya untuk memperkuat
pembelajaran praktik dengan cara pembimbingan.
Tujuan PKL adalah:
1) Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik
dalam rangka menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang
berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
2) Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk
memasuki dunia kerja dalam menghadapi tuntutan pasar kerja global.
3) Memenuhi hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai
keutuhan standar kompetensi lulusan.
4) mengaktualisasikan salah satu bentuk aktivitas dalam
penyelenggaraan Model Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK
dan Institusi Pasangan Du/Di yang memadukan secara sistematis dan
sistemik.
Manfaat PKL bagi peserta didik
a. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di
sekolah.
b. Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya berupa
pengalaman kerja langsung (real) dalam rangka menanamkan

60
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan
hasil kerja.
c. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta dapat menamkan
etos kerja yang tinggi.
d. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian
yang dipelajari.
e. Mengembangkan kemampuannya sesuai dengan bimbingan/ arahan
pembimbing industri dan dapat berkontribusi kepada dunia kerja.
Manfaat PKL bagi sekolah
a. Terjalinnya hubungan kerjasama yang saling menguntungkan
antara sekolah dengan Du/Di
b. Meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman kerja
selama PKL.
c. Mengembangkan program sekolah melalui sinkronisasi kurikulum,
proses pembelajaran, teaching factory, dan pengembangan sarana
dan prasarana praktik berdasarkan hasil pengamatan di tempat
PKL.
d. Meningkatkan kualitas lulusan.
Manfaat PKL bagi dunia kerja
a. Du/Di lebih dikenal oleh masyarakat khususnya masyarakat
sekolah sehingga dapat membantu promosi produk.
b. Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK untuk
perkembangan Du/Di.
c. Du/Didapat mengembangkan proses dan atau produk melalui
optimalisasi peserta PKL.
d. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhannya.
e. Meningkatkan citra positif Du/Dikarena dapat berkontribusi
terhadap dunia pendidikan sekaligus sebagai implementasi dari
Inpres No 9 Tahun 2016.

61
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Pelaksanaan PKL mencakup serangkaian fase yang membantu


mengartikulasikan peran peserta didik, guru dan pembimbing industri.
Ruang Lingkup PKL meliputi:
1. Tahap I: Pengamatan. Peserta didik mengamati kinerja dari suatu
kegiatan di tempat PKL kemudian merencanakan
mengartikulasikannya dalam suatu kegiatan nyata/riil.
2. Tahap II: Meniru tindakan (approximating). Peserta didik meniru
tindakan yang dilakukan oleh staf Du/Di/ pembimbing industri.
Peserta didik mencoba melakukan kegiatan seperti yang dilakukan
oleh ahli dan membandingkannya
3. Tahap III: Kerja dalam bantuan dan pengawasan. Peserta didik
mulai bekerja secara lebih rinci dibawah pengawasan dan bantuan
pembimbing industri. Mereka bekerja sesuai dengan standar tempat
kerja. Kemampuan peserta didik meningkat melalui bantuan ahli
atau pembimbing industri.
4. Tahap IV: Bekerja Mandiri (Self-directed Learning). Peserta didik
hanya minta bantuan jika diperlukan. Peserta didik mencoba
tindakan nyata di dunia kerja Du/Di, namun tetap membatasi
dirinya untuk lingkup tindakan di lapangan yang dipahami. Peserta
didik melakukan tugas yang sebenarnya dan hanya mencari
bantuan bila diperlukan dari ahli.
5. Tahap V: Aktualisasi dan eksplorasi. Peserta didik melakukan
aktualisasi dan eksplorasi dalam penerapan pengetahuan dan
keterampilan yang sudah dimiliki. Dalam tahap ini peserta didik
memberikan tanggapan terhadap pengembangan metode kerja,
prosedur kerja, formula dan hal lain yang digunakan di DU/DI.
3. Kunjungan Industri
Kunjungan industri adalah salah satu bentuk dari implementasi pendidikan
Sistem ganda yang dilaksanakan di sekolah menengah kejuruan. Kunjungan
industri merupakan suatu bentuk pembelajaran yang dilaksanakan diluar
sekolah guna menambah wawasan dan pengetahuan peserta didik dalam

62
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

mengenal dunia industri. Kunjungan industri memberikan mabfaat bagi siswa


dalam aspek sikap profesional, pengetahuan dan keteramplan sebagai berikut:
1) Memperluas pengatahuan siswa dalam lingkungan dunia kerja.
2) Mendorong siswa agar mempunyai minat bekerja di perusahaan.
3) Memberi informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja perusahaan.
4) Mendorong siswa agar mempunyai rasa kedisiplinan dan tanggung
jawab.
5) Membantu siswa memahami materi pembelajaran yang disekolah tidak
memungkinkan diberikan gambaran secara nyata.

4. Guru Tamu
Secara khusus, materi pembelajaran yang belum atau kurang dikuasai guru
yang ada dapat dilakukan melalui program guru tamu, yaitu menghadirkan
tenaga ahli yang mampu memberikan penjelasan kepada siswa bahkan kepada
guru terkait materi tersebut. Selain itu, guru tamu dapat dihadirkan di kelas
untuk memberi motifasi kepada siswa dalam mendalami dan mempelajari
kompetensinya.

H. Pengembangan Diri
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Pengembangan potensi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam tujuan
pendidikan nasional tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan ekstrakurikuler
yang merupakan salah satu kegiatan dalam program kurikuler.Kegiatan
ekstrakurikuler adalah program kurikuler yang alokasi waktunya tidak ditetapkan
dalam kurikulum. Jelasnya bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan perangkat
operasional (supplement dan complements) kurikulum, yang perlu disusun dan
dituangkan dalam rencana kerja tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan.

63
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Kegiatan ekstrakurikuler menjembatani kebutuhan perkembangan peserta didik


yang berbeda; seperti perbedaan sense akan nilai moral dan sikap, kemampuan,
dan kreativitas. Melalui partisipasinya dalam kegiatan ekstrakurikuler peserta
didik dapat belajar dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja
sama dengan orang lain, serta menemukan dan mengembangkan potensinya.
Kegiatan ekstrakurikuler juga memberikan manfaat sosial yang besar.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu perangkat operasional
(supplement dan complements) kurikulum, yang perlu disusun dan dituangkan
dalam rencana kerja tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan (seperti
disebutkan pada Pasal 53 ayat (2) butir a Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan) serta
dievaluasi pelaksanaannya setiap semester oleh satuan pendidikan (seperti
disebutkan pada Pasal 79 ayat (2) butir b Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan).
Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta
didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan
kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk
mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik yang
lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum. Berdasarkan
definisi tersebut, maka kegiatan di sekolah atau pun di luar sekolah yang terkait
dengan tugas belajar suatu mata pelajaran bukanlah kegiatan ekstrakurikuler.
Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus
diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi
tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
tersebut. Ekstrakurikuler pilihan merupakan program ekstrakurikuler yang dapat
diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing.
Tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan
adalahmeningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik

64
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

dan untuk mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam upaya
pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya. Kegiatan
ekstrakurikuler pada satuan pendidikan memiliki fungsi pengembangan, sosial,
rekreatif, dan persiapan karir.
1. Fungsi pengembangan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler
berfungsi untuk mendukung perkembangan personal peserta didik melalui
perluasan minat, pengembangan potensi, dan pemberian kesempatan untuk
pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan.
2. Fungsi sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi
untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial
peserta didik. Kompetensi sosial dikembangkan dengan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk memperluas pengalaman sosial,
praktek keterampilan sosial, dan internalisasi nilai moral dan nilai sosial.
3. Fungsi rekreatif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan
dalam suasana rileks, menggembirakan, dan menyenangkan sehingga
menunjang proses perkembangan peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler
harus dapat menjadikan kehidupan atau atmosfer sekolah lebih menantang
dan lebih menarik bagi peserta didik.
4. Fungsi persiapan karir, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler
berfungsi untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik melalui
pengembangan kapasitas.
Kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dikembangkan dengan prinsip
sebagai berikut.
1. Bersifat individual, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan
sesuai dengan potensi, bakat, dan minat peserta didik masing-masing.
2. Bersifat pilihan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan
sesuai dengan minat dan diikuti oleh peserta didik secara sukarela.
3. Keterlibatan aktif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler menuntut
keikutsertaan peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan pilihan
masing-masing.
4. Menyenangkan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dalam
suasana yang menggembirakan bagi peserta didik.

65
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

5. Membangun etos kerja, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler


dikembangkan dan dilaksanakan dengan prinsip membangun semangat
peserta didik untuk berusaha dan bekerja dengan baik dan giat.
6. Kemanfaatan sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan
dan dilaksanakan dengan tidak melupakan kepentingan masyarakat.
Kegiatan ekstrakurikuler dapat berbentuk.
1. Krida; meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa
(LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera Pusaka
(Paskibraka), dan lainnya;
2. Karya ilmiah; meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan
penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya;
3. Latihan/olah bakat/prestasi; meliputi pengembangan bakat olahraga, seni
dan budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan, dan lainnya; atau
4. Jenis lainnya.
Kegiatan ekstrakurikuler dapat diselenggarakan dalam berbagai bentuk.
1. Individual; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format
yang diikuti oleh peserta didik secara perorangan.
2. Kelompok; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format
yang diikuti oleh kelompok-kelompok peserta didik.
3. Klasikal; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang
diikuti oleh peserta didik dalam satu kelas.
4. Gabungan; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format
yang diikuti oleh peserta didik antarkelas.
5. Lapangan; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format
yang diikuti oleh seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di
luar sekolah atau kegiatan lapangan.
Kegiatan ekstrakurikuler dalam Kurikulum 2013 dikelompokkan
berdasarkan kaitan kegiatan tersebut dengan kurikulum, yakni ekstrakurikuler
wajib dan ekstrakurikuler pilihan.Ekstrakurikuler wajib merupakan program
ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali peserta
didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Dalam Kurikulum 2013, Kepramukaan

66
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

ditetapkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib, dalam pendidikan dari sekolah


dasar hingga sekolah menengah atas. Pelaksananannya dapat bekerja sama dengan
organisasi Kepramukaan setempat/terdekat. Ekstrakurikuler pilihan merupakan
kegiatan yang antara lain OSIS, UKS, dan PMR. Selain itu, kegiatan ini dapat
juga dalam bentuk antara lain kelompok atau klub yang kegiatan
ekstrakurikulernya dikembangkan atau berkenaan dengan konten suatu mata
pelajaran, misalnya klub olahraga seperti klub sepak bola atau klub bola voli.
Berkenaan dengan hal tersebut, satuan pendidikan (kepala sekolah, guru,
dan tenaga kependidikan) perlu secara aktif mengidentifikasi kebutuhan dan minat
peserta didik yang selanjutnya dikembangkan ke dalam kegiatan ekstrakurikuler
yang bermanfaat positif bagi peserta didik.Ide pengembangan suatu kegiatan
ekstrakurikuler dapat pula berasal dari peserta didik atau sekelompok peserta
didik.
Program ekstrakurikuler berikut adalah contoh yang dapat dikembangkan di
satuan pendidikan sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang dimilikinya.
Peserta didik harus mengikuti program ekstrakurikuler wajib (kecuali bagi
yang terkendala), dan dapat mengikuti suatu program ekstrakurikuler pilihan baik
yang terkait maupun yang tidak terkait dengan suatu mata pelajaran di satuan
pendidikan tempatnya belajar. Penjadwalan waktu kegiatan ekstrakurikuler sudah
harus dirancang pada awal tahun atau semester dan di bawah bimbingan kepala
sekolah atau wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan peserta didik.Jadwal
waktu kegiatan ekstrakurikuler diatur sedemikian rupa sehingga tidak
menghambat pelaksanaan kegiatan kurikuler atau dapat menyebabkan gangguan
bagi peserta didik dalam mengikuti kegiatan kurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan di luar jam pelajaran kurikuler yang
terencana setiap hari. Kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan setiap hari atau
waktu tertentu (blok waktu). Kegiatan ekstrakurikuler seperti OSIS, klub
olahraga, atau seni mungkin saja dilakukan setiap hari setelah jam pelajaran usai.
Sementara itu kegiatan lain seperti Klub Pencinta Alam, Panjat Gunung, dan
kegiatan lain yang memerlukan waktu panjang dapat direncanakan sebagai
kegiatan dengan waktu tertentu (blok waktu). Khusus untuk Kepramukaan,
kegiatan yang dilakukan di luar sekolah atau terkait dengan berbagai satuan

67
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

pendidikan lainnya, seperti Jambore Pramuka, ditentukan oleh pengelola/pembina


Kepramukaan dan diatur agar tidak bersamaan dengan waktu belajar kurikuler
rutin.
Penilaian perlu diberikan terhadap kinerja peserta didik dalam kegiatan
ekstrakurikuler. Kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan
keikutsertaan peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler yang dipilihnya.
Penilaian dilakukan secara kualitatif. Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan
nilai memuaskan pada kegiatan ekstrakurikuler wajib pada setiap semester.Nilai
yang diperoleh pada kegiatan ekstrakurikuler wajib Kepramukaan berpengaruh
terhadap kenaikan kelas peserta didik. Nilai di bawah memuaskan dalam dua
semester atau satu tahun memberikan sanksi bahwa peserta didik tersebut harus
mengikuti program khusus yang diselenggarakan bagi mereka. Persyaratan
demikian tidak dikenakan bagi peserta didik yang mengikuti program
ekstrakurikuler pilihan. Meskipun demikian, penilaian tetap diberikan dan
dinyatakan dalam buku rapor.Penilaian didasarkan atas keikutsertaan dan prestasi
peserta didik dalam suatu kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti. Hanya nilai
memuaskan atau di atasnya yang dicantumkan dalam buku rapor.
Satuan pendidikan dapat dan perlu memberikan penghargaan kepada peserta
didik yang memiliki prestasi sangat memuaskan atau cemerlang dalam satu
kegiatan ekstrakurikuler wajib atau pilihan.Penghargaan tersebut diberikan untuk
pelaksanaan kegiatan dalam satu kurun waktu akademik tertentu; misalnya pada
setiap akhir semester, akhir tahun, atau pada waktu peserta didik telah
menyelesaikan seluruh program pembelajarannya.Penghargaan tersebut memiliki
arti sebagai suatu sikap menghargai prestasi seseorang. Kebiasaan satuan
pendidikan memberikan penghargaan terhadap prestasi baik akan menjadi bagian
dari diri peserta didik setelah mereka menyelesaikan pendidikannya.
Program ekstrakurikuler merupakan program yang dinamis.Satuan
pendidikan dapat menambah atau mengurangi ragam kegiatan ekstrakurikuler
berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pada setiap semester.Satuan pendidikan
melakukan revisi “Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler” yang berlaku di satuan
pendidikan untuk tahun ajaran berikutnya berdasarkan hasil evaluasi tersebut dan
mendiseminasikannya kepada peserta didik dan pemangku kepentingan lainnya.

68
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Pihak-pihak yang terkait dengan pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian


kegiatan ekstrakurikuler antara lain :
a. Satuan Pendidikan
Kepala sekolah, dewan guru, guru pembina ekstrakurikuler, dan tenaga
kependidikan bersama-sama mengembangkan ragam kegiatan
ekstrakurikuler; sesuai dengan penugasannya melaksanakan supervisi dan
pembinaan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, serta
melaksanakan evaluasi terhadap program ekstrakurikuler.
b. Komite Sekolah/Madrasah
Sebagai mitra sekolah yang mewakili orang tua peserta didik memberikan
usulan dalam pengembangan ragam kegiatan ekstrakurikuler dan
dukungan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.
c. Orang tua
Memberikan kepedulian dan komitmen penuh terhadap suksesnya
kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan karena pendidikan
holistik bergantung pada pendekatan kooperatif antara satuan
pendidikan/sekolah dan orang tua
Berdasar pertimbangan kebutuhan peserta didik dan program keahlian,
Pengembangan diri di SMK Negeri 1 Cileungsi sebagaimana di jelaskan tabel
berikut:
Tabel Jenis Pengembangan diri
Jenis
Pelaksanaan
No Pengembangan Kegiatan Wajib Pilihan
di Kelas
Diri
1 Krida Kepramukaan V X, XI, XII
Palang Merah Remaja
2 Krida V X, XI, XII
(PMR)
Pasukan Pengibar
3 Krida Bendera Pusaka V X, XI, XII
(Paskibraka)
Bantalawana (Pecinta
4. Krida V X, XI, XII
Alam)
5 Karya Ilmiah Jurnalistik V X, XI, XII
6 Olah Bakat/Prestasi Sepak Bola V X, XI, XII
Footsal

69
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Jenis
Pelaksanaan
No Pengembangan Kegiatan Wajib Pilihan
di Kelas
Diri
Voly
Pencak Silat
7 Seni Dan Budaya Paduan Suara V X, XI, XII
8 Keagamaam Rohis V X, XI, XII

I. Kepramukaan
Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian,
kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan
pengamalan nilai nilai kepramukaan. Dilaksanakan sebagai Kegiatan
Ekstrakurikuler wajib pada pendidikan dasar dan menengah, yaitu kegiatan
ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik.
Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan dalam 3 (tiga) Model meliputi
Model Blok, Model Aktualisasi, dan Model Reguler.
(1) Model Blok sebagaimana dimaksud merupakan kegiatan wajib dalam
bentuk perkemahan yang dilaksanakan setahun sekali dan diberikan
penilaian umum.
(2) Model Aktualisasi sebagaimana merupakan kegiatan wajib dalam bentuk
penerapan sikap dan keterampilan yang dipelajari didalam kelas yang
dilaksanakan dalam kegiatan Kepramukaan secara rutin, terjadwal, dan
diberikan penilaian formal.
(3) Model Reguler merupakan kegiatan sukarela berbasis minat peserta didik
yang dilaksanakan di Gugus depan.
Pendidikan Kepramukaan berisi perpaduan proses pengembangan nilai sikap dan
keterampilan. Pola Kegiatan Pendidikan Kepramukaan diwujudkan dalam bentuk
upacara dan keterampilan Kepramukaan dengan menggunakan berbagai metode
dan teknik.
(1) Upacara meliputi upacara pembukaan dan penutupan.
(2) Keterampilan Kepramukaan dilaksanakan sebagai perwujudan komitmen
Kepramukaan dalam bentuk pembiasan dan penguatan sikap dan
keterampilan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
Metode dan teknik dituangkan dalam bentuk belajar interaktif dan progresif
disesuaikan dengan kemampuan fisik dan mental peserta didik.

70
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Penilaian dalam Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan dengan menggunaka


penilaian yang bersifat otentik mencakup penilaian sikap dan keterampilan.
(1) Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan penilaian berdasarkan
pengamatan, penilaian diri, dan penilaian teman sebaya.
(2) Penilaian keterampilan dilakukan dengan menggunakan penilaian unjuk
kerja.
(3) Penilaian sikap dan keterampilan menggunakan jurnal pendidik dan
portofolio.
Pengelolaan Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib
pada satuan pendidikan dasar dan menengah merupakan tanggung jawab kepala
sekolah dengan pelaksana pembina pramuka. Pembina adalah Guru kelas/Guru
mata pelajaran yang telah memperoleh sertifikat paling rendah kursus mahir dasar
atau Pembina Pramuka yang bukan guru kelas/guru mata pelajaran.
Guru kelas/guru mata pelajaran yang melaksanakan tugas tambahan sebagai
Pembina Pramuka dihitung sebagai bagian dari pemenuhan beban kerja guru
dengan beban kerja paling banyak 2 jam pelajaran per minggu.
Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib merujuk pada
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib dan Prosedur Operasi Standar (POS) Penyelenggaraan
Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib. Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler
Wajib serta Prosedur Operasi Standar (POS) Penyelenggaraan Pendidikan
Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib dijelaskan dalam ketentuan
terpisah.

J. Bimbingan dan Konseling


Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan
berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru Bimbingan
dan Konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik/Konseli untuk
mencapai kemandirian dalam kehidupannya. Konseli adalah penerima layanan
Bimbingan dan Konseling pada satuan pendidikan. Konselor adalah pendidik
profesional yang berkualifikasi akademik minimal Sarjana Pendidikan (S-1)
dalam bidang Bimbingan dan Konseling dan telah lulus pendidikan profesi guru

71
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Bimbingan dan Konseling/konselor. Guru Bimbingan dan Konseling adalah


pendidik yang berkualifikasi akademik minimal Sarjana Pendidikan (S-1) dalam
bidang Bimbingan dan Konseling dan memiliki kompetensi di bidang Bimbingan
dan Konseling.
Layanan Bimbingan dan Konseling bagi Konseli pada satuan pendidikan
memiliki fungsi:
a. pemahaman diri dan lingkungan;
b. fasilitasi pertumbuhan dan perkembangan;
c. penyesuaian diri dengan diri sendiri dan lingkungan;
d. penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan, dan karir;
e. pencegahan timbulnya masalah;
f. perbaikan dan penyembuhan;
g. pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif untuk perkembangan
diri Konseli;
h. pengembangan potensi optimal;
i. advokasi diri terhadap perlakuan diskriminatif; dan
j. membangun adaptasi pendidik dan tenaga kependidikan terhadap program
dan aktivitas pendidikan sesuai dengan latar belakang pendidikan, bakat,
minat, kemampuan, kecepatan belajar, dan kebutuhan Konseli.
Layanan Bimbingan dan Konseling memiliki tujuan membantu Konseli mencapai
perkembangan optimal dan kemandirian secara utuh dalam aspek pribadi, belajar,
sosial, dan karir. Layanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan dengan asas:
a. kerahasiaan sebagaimana diatur dalam kode etik Bimbingan dan Konseling;
b. kesukarelaan dalam mengikuti layanan yang diperlukan;
c. keterbukaan dalam memberikan dan menerima informasi;
d. keaktifan dalam penyelesaian masalah;
e. kemandirian dalam pengambilan keputusan;
f. kekinian dalam penyelesaian masalah yang berpengaruh pada kehidupan
Konseli;
g. kedinamisan dalam memandang Konseli dan menggunakan teknik layanan
sejalan dengan perkembangan ilmu Bimbingan dan Konseling;

72
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

h. keterpaduan kerja antarpemangku kepentingan pendidikan dalam membantu


Konseli;
i. keharmonisan layanan dengan visi dan misi satuan pendidikan, serta nilai dan
norma kehidupan yang berlaku di masyarakat;
j. keahlian dalam pelayanan yang didasarkan pada kaidah-kaidah akademik dan
profesional di bidang Bimbingan dan Konseling;
k. Tut Wuri Handayani dalam memfasilitasi setiap peserta didik untuk
mencapai tingkat perkembangan yang optimal.
Layanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan berdasarkan prinsip:
a. diperuntukkan bagi semua dan tidak diskriminatif;
b. merupakan proses individuasi;
c. menekankan pada nilai yang positif;
d. merupakan tanggung jawab bersama antara kepala satuan pendidikan,
Konselor atau guru Bimbingan dan Konseling, dan pendidik lainnya dalam
satuan pendidikan;
e. mendorong Konseli untuk mengambil dan merealisasikan keputusan secara
bertanggungjawab;
f. berlangsung dalam berbagai latar kehidupan;
g. merupakan bagian integral dari proses pendidikan;
h. dilaksanakan dalam bingkai budaya Indonesia;
i. bersifat fleksibel dan adaptif serta berkelanjutan;
j. dilaksanakan sesuai standar dan prosedur profesional Bimbingan dan
Konseling;
k. disusun berdasarkan kebutuhan Konseli.
Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program
yang mencakup:
a. layanan dasar;
b. layanan peminatan dan perencanaan individual;
c. layanan responsif; dan
d. layanan dukungan sistem.
Bidang layanan Bimbingan dan Konseling mencakup:
a. bidang layanan pribadi;

73
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

b. bidang layanan belajar;


c. bidang layanan sosial;
d. bidang layanan karir.
Komponen layanan Bimbingan dan Konseling dituangkan ke dalam
program tahunan dan semester dengan mempertimbangkan komposisi dan
proporsi serta alokasi waktu layanan baik di dalam maupun di luar kelas.
Layanan Bimbingan dan Konseling yang diselenggarakan di dalam kelas dengan
beban belajar 2 (dua) jam perminggu. Layanan Bimbingan dan Konseling yang
diselenggarakan di luar kelas, setiap kegiatan layanan disetarakan dengan beban
belajar 2 (dua) jam perminggu.

Strategi layanan Bimbingan dan Konseling dibedakan atas:


a. jumlah individu yang dilayani;
b. permasalahan; dan
c. cara komunikasi layanan.
Strategi layanan Bimbingan dan Konseling berdasarkan jumlah individu
yang dilayani dilaksanakan melalui layanan individual, layanan kelompok,
layanan klasikal, atau kelas besar. Strategi layanan Bimbingan dan Konseling
berdasarkan permasalahan dilaksanakan melalui pembimbingan, konseling, atau
advokasi. Strategi layanan Bimbingan dan Konseling berdasarkan cara
komunikasi layanan dilaksanakan melalui tatap muka atau media.
Mekanisme layanan Bimbingan dan Konseling meliputi:
a. mekanisme pengelolaan;
Mekanisme pengelolaan merupakan langkah-langkah dalam pengelolaan
program Bimbingan dan Konseling pada satuan pendidikan yang meliputi
langkah: analisis kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pelaporan,
dan tindak lanjut pengembangan program.
b. mekanisme penyelesaian masalah.
Mekanisme penyelesaian masalah merupakan langkah-langkah yang
dilakukan oleh Konselor dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling kepada
Konseli atau peserta didik yang meliputi langkah: identifikasi, pengumpulan

74
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

data, analisis, diagnosis, prognosis, perlakuan, evaluasi, dan tindak lanjut


pelayanan.
Program Bimbingan dan Konseling dievaluasi untuk mengetahui keberhasilan
layanan dan pengembangan program lebih lanjut.
Layanan Bimbingan dan Konseling pada satuan pendidikan dilakukan oleh
Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling. Tanggung jawab pelaksanaan
layanan Bimbingan dan Konseling pada satuan pendidikan dilakukan oleh
Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling. Pada satuan pendidikan yang
mempunyai lebih dari satu Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling kepala
satuan pendidikan menugaskan seorang koordinator. Tanggung jawab
pengelolaan program layanan Bimbingan dan Konseling pada satuan pendidikan
dilakukan oleh kepala satuan pendidikan. Dalam melaksanakan layanan,
Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling dapat bekerja sama dengan
berbagai pemangku kepentingan di dalam dan di luar satuan pendidikan.
Pemangku kepentingan mendukung pelaksanaan layanan Bimbingan dan
Konseling yang dilakukan dalam bentuk antara lain: mitra layanan, sumber
data/informasi, konsultan, dan narasumber melalui strategi layanan kolaborasi,
konsultasi, kunjungan, ataupun alih-tangan kasus.
Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling SMK dilakukan oleh
Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling dengan rasio satu Konselor atau
Guru Bimbingan dan Konseling melayani 150 orang Konseli atau peserta didik.
Guru Bimbingan dan Konseling dalam jabatan yang belum memiliki kualifikasi
akademik Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan konseling dan
kompetensi Konselor, secara bertahap ditingkatkan kompetensinya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Calon Konselor atau Guru Bimbingan dan
Konseling harus memiliki kualifikasi akademik Sarjana Pendidikan (S-1) dalam
bidang bimbingan dan konseling dan telah lulus pendidikan profesi Guru
Bimbingan dan Konseling/Konselor. Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling
menggunakan Pedoman Bimbingan dan Konseling dan Panduan operasional.

75
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

K. Penumbuhan Budi Pekerti


Penumbuhan Budi Pekerti yang selanjutnya disingkat PBP adalah kegiatan
pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah yang dimulai sejak dari hari
pertama sekolah, masa orientasi peserta didik baru untuk jenjang sekolah
menengah pertama, sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan,
sampai dengan kelulusan sekolah.
Metode pelaksanaan kegiatan PBP untuk semua jenjang pendidikan
disesuaikan dengan tahapan usia perkembangan peserta didik yang berjenjang
dari mulai sekolah dasar; untuk jenjang SMP, SMA/SMK, dan sekolah pada
jalur pendidikan khusus dimulai sejak dari masa orientasi peserta didik baru
sampai dengan kelulusan. Sekolah Menengah Kejuruan dilakukan dengan
kemandirian peserta didik membiasakan keteraturan dan pengulangan, yang
dimulai sejak dari masa orientasi peserta didik baru, proses kegiatan
ekstrakurikuler, intra kurikuler, sampai dengan lulus.
Penumbuhan Budi Pekerti di Sekolah melalui pembiasaan-pembiasaan:
1. Menumbuhkembangkan Nilai-nilai Moral dan
Spiritual
Mewujudkan nilai-nilai moral dalam perilaku sehari-hari. Nilai moral
diajarkan pada siswa, lalu guru dan siswa mempraktekkannya secara
rutin hingga menjadi kebiasaan dan akhirnya bisa membudaya. Guru dan
peserta didik berdoa bersama sesuai dengan keyakinan masing-masing,
sebelum dan sesudah hari pembelajaran, dipimpin oleh seorang peserta
didik secara bergantian dibawah bimbingan guru. Membiasakan untuk
menunaikan ibadah bersama sesuai agama dan kepercayaannya baik
dilakukan di sekolah maupun bersama masyarakat; Membiasakan
perayaan Hari Besar Keagamaan dengan kegiatan yang sederhana
dan hikmat.
2. Menumbuhkembangkan Nilai-nilai Kebangsaan dan
Kebhinnekaan
Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan menerima keberagaman sebagai
anugerah untuk bangsa Indonesia. Anugerah yang harus dirasakan dan
disyukuri sehingga manfaatnya bisa terasa dalam kehidupan sehari-hari.

76
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Kegiatan wajib:
1) Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin dengan
mengenakan seragam atau pakaian yang sesuai dengan ketetapan
sekolah.
2) Melaksanakan upacara bendera pada pembukaan MOPDB untuk
jenjang SMP, SMA/SMK, dan sekolah pada jalur pendidikan khusus
yang setara SMK dengan peserta didik bertugas sebagai komandan
dan petugas upacara serta kepala sekolah/wakil bertindak sebagai
inspektur upacara;
3) Sesudah berdoa setiap memulai hari pembelajaran, guru dan peserta
didik menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan/atau satu
lagu wajib nasional atau satu lagu terkini yang menggambarkan
semangat patriotisme dan cinta tanah air.
4) Sebelum berdoa saat mengakhiri hari pembelajaran, guru dan peserta
didik menyanyikansatu lagu daerah (lagu-lagu daerah seluruh
Nusantara).
5) Contoh-contoh pembiasaan baik yang dapat dilakukan oleh sekolah:
Mengenalkan beragam keunikan potensi daerah asal siswa melalui
berbagai media dan kegiatan.
6) Membiasakan perayaan Hari Besar Nasional dengan mengkaji atau
mengenalkan pemikiran dan semangat yang melandasinya melalui
berbagai media dan kegiatan.
3. Mengembangkan Interaksi Positif Antara Peserta Didik dengan Guru dan
Orangtua
Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara sekolah, peserta didik
dan orangtua. Interaksi positif antara tiga pihak tersebut dibutuhkan untuk
membangun persepsi positif, saling pengertian dan saling dukung demi
terwujudnya pendidikan yang efektif.
Kegiatan wajib:
Sekolah mengadakan pertemuan dengan orangtua siswa pada setiap tahun
ajaran baru untuk mensosialisasikan: (a) visi; (b) aturan; (c) materi; dan (d)
rencana capaian belajar siswa agar orangtua turut mendukung keempat

77
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

poin tersebut. Contoh-contoh pembiasaan baik yang dapat dilakukan oleh


sekolah:
1) Memberi salam, senyum dan sapaan kepada setiap orang di
komunitas sekolah.
2) Guru dan tenaga kependidikan datang lebih awal untuk menyambut
kedatangan peserta didik sesuai dengan tata nilai yang berlaku.
3) Membiasakan peserta didik (dan keluarga) untuk berpamitan dengan
orangtua/wali/penghuni rumah saat pergi dan lapor saat pulang,
sesuai kebiasaan/adat yang dibangun masing-masing keluarga;
4) Secara bersama peserta didik mengucapkan salam hormat kepada
guru sebelum pembelajaran dimulai, dipimpin oleh seorang peserta
didik secara bergantian.
4. Mengembangkan Interaksi Positif Antar Peserta Didik. Peserta didik hadir
di sekolah bukan hanya belajar akademik semata, tapi juga belajar
bersosialisasi. Interaksi positif antar peserta didik akan mewujudkan
pembelajaran dari rekan (peer learning) sekaligus membantu siswa untuk
belajar bersosialisasi.
Kegiatan wajib: Membiasakan pertemuan di lingkungan sekolah dan/atau
rumah untuk belajar kelompok yang diketahui oleh guru dan/atau
orangtua. Contoh-contoh pembiasaan baik yang dapat dilakukan oleh
sekolah:
1) Gerakan kepedulian kepada sesama warga sekolah dengan
menjenguk warga sekolah yang sedang mengalami musibah, seperti
sakit, kematian, dan lainnya.
2) Membiasakan siswa saling membantu bila ada siswa yang sedang
mengalami musibah atau kesusahan.
5. Merawat Diri dan Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah akan mempengaruhi warga sekolah baik dari aspek
fisik, emosi, maupun kesehatannya. Karena itu penting bagi warga sekolah
untuk menjaga keamanan, kenyamanan, ketertiban, kebersihan dan
kesehatan lingkungan sekolah serta diri.

78
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

L. Pendidikan Kecakapan Hidup


Pendidikan kecakapan hidup bertujuan memfungsikan pendidikan sesuai
dengan fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi manusiawi peserta didik untuk
menghadapi perannya dimasa datang. Secara khusus Pendidikan kecakapan hidup
bertujuan untuk:
a. Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk
memecahkan problema yang dihadapi.
b. Merancang pendidikan agar fungsional bagi kehidupan peserta didik dalam
menghadapi kehidupannya dimasa yang akan datang.
c. Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan
pembelajaran yang lebih fleksibel sesuai prinsip pendidikan berbasais luas.
d. Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang ada dimasyarakat, sesuai
dengan prinsip manajemen berbasis sekolah.
Pendidikan kecakapan hidup mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial,
kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.Pendidikan kecakapan hidup
diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran yang direncanakan didalam RPP
setiap mata pelajaran.

M. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal Dan Global


Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan
pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global. Pendidikan berbasis keunggulan
lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan
kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi
informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi
pengembangan kompetensi peserta didik. Pendidikan berbasis keunggulan lokal
dan global merupakan bagian dari semua mata pelajaran yang diajarkan.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan formal lain dan/atau nonformal yang sudah memperoleh akreditasi.
Sebagai upaya pelaksanaan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan
global di SMK Negeri 1 Cileungsi di semua Program Keahlian, dilaksanakan
proses pembelajaran dan peningkatan pelayanan penunjang pendidikan melalui
pengadaan fasilitas internet yang dapat diakses oleh peserta didik di lingkungan
sekolah dengan menggunakan jaringan LAN dan hotspot, sebagai sarana

79
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

eningkatan wawasan global siswa yang dimanfaatkan pada semua proses


pembelajaran di semua mata pelajaran.

N. Karakteristik Pembelajaran
Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat
padaStandar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan
memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang
harusdicapai.Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan
belajardan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang
lingkup materi.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran
mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan.Ketiga ranah kompetensi tersebut
memiliki lintasan perolehan (prosespsikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh
melalui aktivitas“ menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas“ mengingat, memahami,
menerapkan,menganalisis, mengevaluasi, mencipta. Keterampilan diperoleh
melalui aktivitas“ mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji,
danmencipta”.Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehanturut
serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Untuk memperkuat pendekatan
ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antarmata pelajaran), dan tematik
(dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis
penyingkapan/ penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong
kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual
maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project
based learning). Rincian gradasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai
berikut

Gradasi Sikap, Pengetahuan, Dan Keterampilan

80
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Karakteristik proses pembelajaran di SMK secara keseluruhan berbasis mata


pelajaran, meskipun pendekatan tematik masih dipertahankan.Secara umum
pendekatan belajar yang dipilih berbasis pada teori tentangtaksonomi tujuan
pendidikan yang dalam lima dasawarsa terakhir yang secaraumum sudah dikenal
luas. Berdasarkan teori taksonomi tersebut capaianpembelajaran dapat
dikelompokkan dalam tiga ranah yakni: ranah kognitif, affektif dan psikomotor.
Penerapan teori taksonomi dalam tujuan pendidikandi berbagai negara dilakukan
secara adaptif sesuai dengan kebutuhannyamasing-masing.Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional telah mengadopsi
taksonomi dalam bentuk rumusansikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga
ranah tersebut secara utuh/holistik, artinya pengembangan ranah yang satu
tidakbisa dipisahkan dengan ranah lainnya. Dengan demikian proses pembelajaran
secara utuh melahirkan kualitas pribadi yang mencerminkan keutuhan penguasaan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

O. Desain Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan
pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan
penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan
skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan
pembelajaran yang digunakan.
1. Pengembangan Silabus
Silabus Mencakup seluruh mata pelajaran yang terdapat pada Struktur
Kurikulum Kompetensi Keahlian masing-masing. Silabus disusun oleh satuan

81
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

pendidikan. Silabus adalah bagian dari perencanaan pembelajaran pada suatu


kelompok kompetensi atau mata pelajaran sebagai acuan penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan pelaksanaan pembelajaran.
Silabus memuat rumusan kompetensi Bidang Keahlian masing-masing mata
pelajaran yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK), materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan
acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata
pelajaran.
Pengembangan silabus dilaksanakan dengan prinsip-prinsip:
1) Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan pebelajaran yang menjadi muatan
dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara
keilmuan.
2) Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi
dalam silabus masing-masing mata pelajaran sesuai dengan tingkat
perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, spiritual peserta
didik, dan level 2 dan 3 KKNI.
3) Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional
dalam pencapaian kompetensi inti sikap spiritual (KI-1), sikap sosial
(KI-2), pengetahuan (KI-3), dan ketrampilan (KI-4). (Lihat Tabel 1,
Tabel 2, Tabel 3, Tabel 4, Tabel 5 di atas).
4) Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi
dasar, indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber
belajar, dan sistem penilaian.
5) Memadai
Cakupan IPK, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber
belajar, dan sistem penilaian memadai untuk menunjang pencapaian
kompetensi dasar dan KI.

82
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

6) Aktual dan kontekstual


Cakupan IPK, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber
belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu,
teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa
yang terjadi di dunia kerja.
7) Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan
tuntutan masyarakat.
8) Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi dimensi
sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan ketrampilan (kognitif, afektif,
dan psikomotor).

83
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Langkah-langkah pengembangan silabus disajikan pada diagram alir berikut.

Diagram Alir Pengembangan Silabus Mata Pelajaran

Pengembangan Silabus dilakukan melalui dua langkah yaitu: (1) pengkajian


profil lulusan, SKL, KKNI, dan Kompetensi Inti; (2) penyusunan silabus.
Penyusunan silabus dilakukan melalui tahapan-tahapan:
1) Mengkaji kompetensi inti dan kompetensi dasar
2) Merumuskan indikator pencapai kompetensi
3) Penentuan jenis penilaian
4) Mengidentifikasi materi pembelajaran
5) Mengembangkan kegiatan pembelajaran
6) Menentukan alokasi waktu
7) Menentukan sumber belajar

84
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Dalam implementasinya, silabus dijabarkan menjadi rencana pelaksanaan


pembelajaran (RPP), dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh
masing-masing guru. Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara
berkelanjutan dengan memperhatikan data evaluasi hasil belajar, evaluasi
proses (pelaksanaan pembelajaran), dan evaluasi rencana pembelajaran.
Silabus pada Kurikulum 2013 yang disempurnakan dan dikembangkan pada
tingkat nasional merupakan silabus minimal. Satuan pendidikan SMK dapat
mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan dunia kerja yang menjadi
institusi pasangan dan nilai-nilai lokal dimana SMK tersebut berada.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta
didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada
satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis
agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
pesertadidik.RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan
dalam satu kali pertemuan atau lebih. Komponen RPP terdiri atas:
a. identitas sekolahyaitunamasatuanpendidikan
b. identitasmatapelajaranatautema/subtema;
c. kelas/semester;
d. materipokok;
e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian
KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran
yang tersedia dalam silabus dan KD yangharus dicapai;
f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dandiukur,
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
g. kompetensi dasar dan indicator pencapaian kompetensi;

85
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

h. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang


relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator ketercapaian kompetensi;
i. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didikdan KD yang
akan dicapai;
j. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
k. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
l. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan,
inti, dan penutup; dan
m. penilaian hasil pembelajaran.
Dalam menyusun RPP memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Perbedaan individual peserta didikantara lain kemampuan awal,tingkat
intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar,kemampuan sosial,
emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,kecepatan belajar, latar belakang
budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
b. Partisipasi aktif peserta didik.
c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat
belajar,motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi
dankemandirian.
d. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan,
dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan
program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan
remedi.
f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata
pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi,
sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

86
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

3. Pelaksanaan Pembelajaran
Alokasi Waktu Jam Tatap Muka Pembelajaran SMK adalah 45 menit dimana
dalam pelaksanaan pembelajaran Buku teks pelajaran digunakan untuk
meningkatan efisiensi danefektivitas yang jumlahnya disesuaikan dengan
kebutuhan peserta didik. Pengelolaan Kelas dilaksanakan melalui:
a. Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik seduaidengan
tujuan dan karakteristik proses pembelajaran.
b. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harusdapat
didengar dengan baik oleh peserta didik.
c. Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah dimengerti
oleh peserta didik.
d. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan
belajar peserta didik.
e. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan
dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.
f. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil
belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
g. Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan
mengemukakan pendapat.
h. Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi.
i. Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus
mata pelajaran; dan
j. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu
yang dijadwalkan.
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi
kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.
Dalam kegiatan pendahuluan, guru melaksanakan kegiatan:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
b. memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan
aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan
contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional;
c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;

87
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akandi


capai;
e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus.
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran,media
pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan/atau
tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiridan penyingkapan
(discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis
pemecahan masalah (project basedlearning) disesuaikan dengan karakteristik
kompetensi dan jenjang pendidikan.
a. Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih
adalah proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran
berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong siswa untuk
melakuan aktivitas tersebut.

b. Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteritik
aktivititas belajar dalam domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan
kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain keterampilan. Untuk
memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat
disarankan untukmenerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian
(discovery/inquiry learning). Untuk mendorong peserta didik menghasilkan
karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok,
disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan
karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).
c. Keterampilan
Keterampilan diperoleh melaluikegiatan mengamati, menanya, mencoba,
menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan subtopik)
mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilanharus mendorong siswa

88
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk


mewujudkan keterampilan tersebut perlumelakukan pembelajaran yang
menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan/penelitian
(discovery/inquirylearning) dan pembelajaran yang menghasilkan karya
berbasis pemecahan masalah (project based learning).
Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun
kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh
untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun
tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas
individual maupun kelompok;
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.

4. Pengawasan Proses Pembelajaran


Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan pemantauan,
supervisi, evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut secara berkala dan
berkelanjutan. Pengawasan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala
satuanpendidikan dan pengawas. Pengawasan dilakukan dengan prinsip
objektif dan transparan guna peningkatan mutu secara berkelanjutan dan
menetapkan peringkat akreditasi. Sistem pengawasan internal dilakukan oleh
kepala sekolah, pengawas,dinas pendidikan dan Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan.
a. Kepala Sekolah, Pengawas dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
melakukan pengawasan dalam rangka peningkatan mutu.
b. Kepala Sekolah dan Pengawas melakukan pengawasan dalam bentuk
supervisi akademik dan supervisi manajerial. Pengawasan yang dilakukan
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan diwujudkan dalam bentuk
Evaluasi Diri Sekolah.
Proses Pengawasan dilaksanakan melalui pemantauan, supervisi, pelaporan dan
tindak lanjut. Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap

89
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. Pemantauan


dilakukan melalui antara lain, diskusi kelompok terfokus, pengamatan,
pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi. Supervisi proses
pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
hasil pembelajaran yang dilakukan melalui antara lain, pemberian contoh,
diskusi, konsultasi, atau pelatihan. Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan
evaluasi proses pembelajaran disusun dalam bentuk laporan untuk kepentingan
tindak lanjut pengembangan keprofesionalan pendidik secara berkelanjutan.
Tindak lanjut hasil pengawasan dilakukan dalam bentuk:
a. penguatan dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja yang
memenuhi atau melampaui standar; dan
b. pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti program
pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.

5. Penilaian Hasil Dan Proses Pembelajaran


Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian
otentik(authentic assesment)yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil
belajarsecara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan
menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar siswa atau bahkan
mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak
pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan
program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan
konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik dapat digunakansebagai bahan
untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian
Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran
dengan menggunakan alat: angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi.
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur,
dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan
sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didikmencakup: penilaian otentik, penilaian
diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah

90
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

semester, ulangan akhirsemester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat


kompetensi, ujiannasional, dan ujian sekolah , yang diuraikan sebagai berikut:
a. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan
keluaran (output) pembelajaran.
b. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh
pesertadidik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya
dengan kriteria yang telah ditetapkan.
c. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan
untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didiktermasuk
penugasan perseorangan dan/atau kelompok didalam dan/atau di luar kelas
khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.
d. Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalamproses pembelajaran,
untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik.
e. Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi
Dasar (KD) atau lebih.
f. Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
setelahmelaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan
ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
g. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik diakhir semester.
Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan
semua KD pada semester tersebut.
h. Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK
merupakankegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan
untukmengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UTK
meliputisejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi
Intipada tingkat kompetensi tersebut.
i. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK
merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintahuntuk
mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UMTK meliputi

91
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikanKompetensi Inti pada


tingkat kompetensi tersebut.
j. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan
kegiatanpengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam
rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang
dilaksanakan secara nasional.
k. Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian
kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh
satuan pendidikan.
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi
b. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara
terencana,menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
c. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporannya.
d. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan
dasarpengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
b. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak
internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik,prosedur, dan
hasilnya.
c. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
d. Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan criteria
(PAK). PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan
pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria
ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan
mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai,
daya dukung, dan karakteristik peserta didik.
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan
untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah
ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi
matapelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan proses. Teknik dan
instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensisikap, pengetahuan, dan
keterampilan sebagai berikut.

92
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

a. Penilaian kompetensi sikap


Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi,penilaian
diri, penilaian “teman sejawat”(peer evaluation) olehpeserta didik dan
jurnal. Instrumen yang digunakan untukobservasi, penilaian diri, dan
penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating
scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
1) Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secaralangsung
maupun tidak langsung dengan menggunakanpedoman observasi yang
berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
2) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangandirinya dalam
konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa
lembar penilaian diri.
3) Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupalembar penilaian antar
peserta didik.
4) Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang
berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan
peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.
b. Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan
penugasan.
1) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat,
benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi
pedoman penskoran.
2) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
3) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang
dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik
tugas.
c. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu
penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikansuatu kompetensi
tertentu dengan menggunakan tes praktik,projek, dan penilaian portofolio.

93
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Instrumen yang digunakan berupadaftar cek atau skala penilaian (rating


scale) yang dilengkapi rubrik.
1) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupaketerampilan
melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuaidengan tuntutan
kompetensi.
2) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputikegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secaratertulis maupun lisan
dalam waktu tertentu.
3) Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai
kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang
bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan,
prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan
kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.Instrumen penilaian
harus memenuhi persyaratan:
a) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;
b) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan
bentuk instrumen yang digunakan; dan
c) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai
dengan tingkat perkembangan peserta didik.
Mekanisme dan prosedur penilaian dilaksanakn dengan;
1) Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah dan/atau
lembaga mandiri.
2) Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik,
penilaian diri, penilaian projek, ulangan harian, ulangan
tengahsemester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian
mutu tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan ujian nasional.
a. Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
b. Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum
ulangan harian.
c. Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau
tema pelajaran.
b. Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses
pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan.

94
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

c. Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan


oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
d. Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada
akhir kelas XII (tingkat 6) dilakukan melalui UN.
e. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survey
oleh Pemerintah pada akhir kelas XI (tingkat 5).
f. Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
g. Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
3) Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik sesuai
dengan silabus dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP).
4) Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah:
a. menyusun kisi-kisi ujian;
b. mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen;
c. melaksanakan ujian;
d. mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusan peserta
didik;
e. melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.
5).Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur dalam
Prosedur Operasi Standar (POS).
6).Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum
diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai
KKM harus mengikuti pembelajaran remedial.
7). Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam
bentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orangtua dan
pemerintah.

6. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian


Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan secara berkesinambungan
bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta

95
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Penilaian hasil belajar oleh


pendidik memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
a. Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan dalam
membuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. Setelah
menetapkan kriteria penilaian, pendidik memilih teknik penilaian sesuai
dengan indikator dan mengembangkan instrumen serta pedoman
penyekoran sesuai dengan teknik penilaian yang dipilih.
b. Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali dengan
penelusuran dan diakhiri dengan tes dan/atau nontes. Penelusuran
dilakukan dengan menggunakan teknik bertanya untuk mengeksplorasi
pengalaman belajar sesuai dengan kondisi dan tingkat kemampuan peserta
didik.
c. Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan mengacu
pada indikator dari Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang
diintegrasikan dalam tema tersebut.
d. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui
kemajuan dan kesulitan belajar, dikembalikan kepadapeserta didik disertai
balikan (feedback) berupa komentar yang mendidik (penguatan) yang
dilaporkan kepada pihak terkait dan dimanfaatkan untuk perbaikan
pembelajaran.
e. Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:
1) nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian
kompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian hasil
pembelajaran tematik-terpadu.
2) deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap piritual dan
sikap sosial.
f. Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada kepala
sekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru
Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali) pada periode yang
ditentukan.

96
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

g. Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semua


pendidik selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakan
dalam bentuk deskripsi kompetensi oleh wali kelas/guru kelas.

7. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Satuan Pendidikan


Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan peserta didik yang meliputi kegiatan sebagai
berikut:
a. menentukan kriteria minimal pencapaian Tingkat Kompetensi dengan
mengacu pada indikator Kompetensi Dasar tiap mata pelajaran;
b. mengoordinasikan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ulangan kenaikan kelas, ujian tingkatkompetensi, dan ujian akhir
sekolah/madrasah;
c. menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan kelulusan
peserta didik dari ujian sekolah/madrasah sesuai dengan POS Ujian
Sekolah ;
d. menentukan kriteria kenaikan kelas;
1) melaporkan hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat kompetensi
kepada orang tua/wali menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2) mencapai tingkat Kompetensi yang dipersyaratkan, denganketentuan
kompetensi sikap (spiritual dan sosial) termasuk kategori baik dan
kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal sama dengan
Ketuntasan Belajar (KB) yang telah ditetapkan;
3) lulus ujian sekolah
e. peserta didik dalam bentuk buku rapor;
f. melaporkan pencapaian hasil;
g. melaporkan hasil ujian Tingkat Kompetensi kepada belajar tingkat satuan
pendidikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota dan instansi lain
yangterkait orangtua/wali peserta didik dan dinas pendidikan.
h. menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat
dewan guru sesuai dengan kriteria:
i. menerbitkan Surat Hasil Ujian Nasional (SHUN) setiap peserta didik bagi
satuan pendidikan penyelenggara Ujian Nasional;

97
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

k. menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan
bagi satuan pendidikan yang telah terakreditasi.

8. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pemerintah


Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan melalui Ujian Nasional dan
ujian mutu Tingkat Kompetensi, dengan memperhatikanhal-hal berikut.
a. Ujian Nasional
1) Penilaian hasil belajar dalam bentuk UN didukung oleh suatusistem yang
menjamin mutu dan kerahasiaan soal sertapelaksanaan yang aman, jujur,
dan adil.
2) Hasil UN digunakan untuk:
a) pemetaan mutu program dan/atau Satuan Pendidikan;
b) pertimbangan seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya; dan
c) pertimbangan dalam pembinaan dan pemberian bantuan kepada
Satuan Pendidikan dalam upaya untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
3) Dalam rangka standarisasi UN diperlukan acuan berupa kisi-kisi bersifat
nasional yang dikembangkan oleh Pemerintah, sedangkan soalnya disusun
oleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah dengan komposisi
tertentu yang ditentukanoleh Pemerintah.
4) Sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan,
kriteria kelulusan UN ditetapkan setiap tahun oleh pemerintah.
5) Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu program
dan/atau satuan pendidikan, Pemerintah menganalisis dan membuat peta
daya serap UN dan menyampaikan hasilnya kepada pihak yang
berkepentingan.

b. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi


1) Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukan oleh Pemerintah pada seluruh
satuan pendidikan yang bertujuan untuk pemetaan dan penjaminan mutu
pendidikan di suatu satuan pendidikan.

98
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

2) Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukan sebelum peserta didik


menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu, sehingga hasilnya dapat
dimanfaatkan untuk perbaikan proses pembelajaran.
3) Instrumen, pelaksanaan, dan pelaporan ujian mutu Tingkat Kompetensi
mampu memberikan hasil yang komprehensif sebagaimana hasil studi lain
dalam skala internasional.
9. Kenaikan Kelas
Pesyaratan kenaikan kelas ditetapkn sebagai berikut;
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada
tahun pelajaran yang diikuti.
2) Nilai (deskripsi) sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan satuan pendidikan.
3) Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya BAIK.
4) Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing nilai
kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah
Ketuntasan Belajar (KB). Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai
ketuntasan belajar pada semester ganjil, nilai akhir diambil dari rerata
semester ganjil dan genap pada semester tersebut.
5) Kenaikan kelas peserta didik SMK Negeri 1 Cileungsi ditentukan
berdasarkan rapat Dewan Guru

10. Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari SMK Negeri 1 Cileungsi setelah
memenuhi kriteria:
1). menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
Peserta didik dinyatakan menyelesaikan seluruh program pembelajaran
sebagaimana dimaksud adalah apabila telah menyelesaikan
pembelajaran dari kelas X sampai dengan kelas XII;
2). memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik
Nilai sikap/perilaku peserta didik sebagaimana dimaksud adalah nilai
prilaku siswa selama mengikuti kegiatan belajar di SMK Negeri 1
Cileungsi sebagaimana tercantum dalam buku rapot semester I sampai
dengan VI
3). lulus Ujian Sekolah

99
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Peserta didik dinyatakan lulus dari SMK Negeri 1 Cileungsi apabila


telah memenuhi kriteria kelulusan Ujian Sekolah yang ditetapkan oleh
SMK Negeri 1 Cileungsi berdasarkan perolehan Nilai Ujian Sekolah.
Nilai Ujian Sekolah dimaksud di atas diperoleh dari Nilai ujian
Sekolah pada semua mata pelajaran adalah Nilai Ujian Sekolah pada
semua mata pelajaran yang diujikan minmal 75 (Tujuh Puluh Lima)
Kelulusan peserta didik dari SMK Negeri 1 Cileungsi ditentukan
berdasarkan rapat Dewan Guru, dan ditetapkan setelah satuan pendidikan
menerima hasil UN peserta didik yang bersangkutan

P. Ketuntasan Belajar (KB)


Ketuntasan Belajar (KB) atau Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
digunakan untuk mengetahui kompetensi yang harus dikuasai secara tuntas oleh
peserta didik, sehingga pencapaian kompetensi yang kurang optimal dapat segera
diperbaiki. KB ditetapkan pada awal tahun pelajaran melalui musyawarah oeh
sekolah dengan memperhatikan:
1. Intake yaitu kemampuan rata
rata peserta didik. Untuk kelas X kemampuan rata-rata digunakan berdasar
tes awal yang dilaksanakan oleh guru, sedangkan untuk kelas XI dan XI
didasari oleh nilai rata-rata pada semester sebelumnya.
2. Kompleksitas diperoleh
dengan mengidentifiasi indikator sebagai penanda tercapainya kompetensi
dasar
3. Kemampuan daya dukung,
yang berorientasi pada sumber belajar.
KKM minimal yang ditetapkan minimal 60 untuk pengetahuan dan keterampilan,
sedangkan sikap minimal baik. Nilai perolehan siswa untuk pengetahuan
menggunakan rerata, keterampilan menggunakan rata-rata optimum dengan skala
1 – 100. Untuk Tahun pelajaran 2018-2019 KB setiap mata pelajaran adalah
sebagai berikut:

KETUNTASAN BELAJAR

100
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa


Program Keahlian : Teknik Industri
Kompetensi Keahlian : Teknik Pengendarian Produksi
Program Pendidikan : 3 Tahun

Kelas : X ( Sepuluh )
Semester : 1 (Ganjil)

KB Kelas X
No Mata Pelajaran Ketrampila
Sikap Pengetahuan
n
A.Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan
75 75 75
BudiPekerti
2. Pendidikan Pancasila dan
76 76 76
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 75 75 75
4. Matematika 75 75 75
5. Sejarah Indonesia 75 75 75
6. Bahasa Inggris dan Bahasa
75 75 75
Asing Lainnya
B.Muatan Kewilayahan
7. Seni Budaya 75 75 75
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga,
75 75 75
dan Kesehatan
9 Muatan Lokal : Bahasa Sunda 75 75 75
C.Muatan Peminatan Kejuruan
C1.Dasar Bidang Keahlian
Simulasi dan Komunikasi
75 75 75
Digital
Fisika 75 75 75
Kimia 75 75 75

C2.Dasar Program Keahlian


Gambar Teknik 75 75 75
Penanganan Material dan
75 75 75
Sikap Kerja
Pengendalian Persediaan 75 75 75
C2.Program Keahlian
Sistem dan Pengendalian
75 75 75
Produksi
Perencanaan Tata letak
75 75 75
Fasilitas
Perancangan Sistem Kerja dan
75 75 75
Ergonomis
Pengendalian Mutu 75 75 75

101
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

KB Kelas X
No Mata Pelajaran Ketrampila
Sikap Pengetahuan
n
Produk Kreatif dan
75 75 75
Kewirausahaan

Kelas : X ( Sepuluh )
Semester : 2 (Genap)

KB Kelas X
No Mata Pelajaran Ketrampila
Sikap Pengetahuan
n
A.Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan
75 75 75
BudiPekerti
2. Pendidikan Pancasila dan
76 76 76
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 75 75 75
4. Matematika 75 75 75
5. Sejarah Indonesia 75 75 75
6. Bahasa Inggris dan Bahasa
75 75 75
Asing Lainnya
B.Muatan Kewilayahan
7. Seni Budaya 75 75 75
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga,
75 75 75
dan Kesehatan
9 Muatan Lokal : Bahasa Sunda 75 75 75
C.Muatan Peminatan Kejuruan
C1.Dasar Bidang Keahlian
Simulasi dan Komunikasi
75 75 75
Digital
Fisika 75 75 75
Kimia 75 75 75

C2.Dasar Program Keahlian


Gambar Teknik 75 75 75
Penanganan Material dan
75 75 75
Sikap Kerja
Pengendalian Persediaan 75 75 75
C2.Program Keahlian
Sistem dan Pengendalian
75 75 75
Produksi
Perencanaan Tata letak
75 75 75
Fasilitas
Perancangan Sistem Kerja dan 75 75 75

102
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

KB Kelas X
No Mata Pelajaran Ketrampila
Sikap Pengetahuan
n
Ergonomis
Pengendalian Mutu 75 75 75
Produk Kreatif dan
75 75 75
Kewirausahaan

Keterangan:

103
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

BAB V
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan


pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan
tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Minggu efektif belajar adalah
jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap
satuan pendidikan. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran
setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran
termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan ekstrakurikuler.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,
hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari
libur khusus. Kalender pendidikan ditetapkan oleh sekolah, apabila ada perubahan
sekolah melaporkan kepada dinas pendidikan.

A. Alokasi Waktu
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
tertera pada tabel berikut.
Tabel 5.1
Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


1. Minggu efektif Minimum 34 Digunakan untuk kegiatan
belajar minggu dan pembelajaran efektif pada setiap
maksimum 36 satuan pendidikan.
minggu

104
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


2. Jeda tengah Maksimum 2 Satu minggu setiap semester.
semester minggu
3. Jeda Maksimum 2 Antara semester I dan II.
antarsemester minggu
4. Libur akhir Maksimum 3 Digunakan untuk penyiapan
tahun pelajaran minggu kegiatan dan administrasi akhir
dan awal tahun pelajaran.
5. Hari libur 2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan
keagamaan libur keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
6. Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan Peraturan
umum/nasional minggu Pemerintah.
7. Hari libur Maksimum 1 Untuk satuan pendidikan sesuai
khusus minggu dengan ciri kekhususan masing-
masing.
8. Kegiatan Maksimum 3 Digunakan untuk kegiatan yang
khusus minggu diprogramkan secara khusus oleh
sekolah/madra sekolah/madrasah tanpa
sah mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.

105
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

B. KALENDER PENDIDIKAN
Kalender Pendidikan SMK Negeri 1 Cileungsi
Tahun Pelajaran 2019-2020

Kepla Sekolah

Aman Sihombing, M.Pd


NIP. 196510181995121001

106
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Kalender Pendidikan SMK Negeri 1 Cileungsi


Tahun Pelajaran 2019-2020

Kepla Sekolah

Aman Sihombing, M.Pd


NIP. 196510181995121001

107
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

BAB VI
PENUTUP

Kurikulum merupakan acuan dan pedoman dalam pelaksanaan


pendidikan di sekolah, seluruh keberhasilan pembelajaran yang terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan hasil belajar akan tergantung
kepada pelaksana kegiatan pembelajaran, yaitu pengelola sekolah, guru dan siswa.
Peran guru dalam merealisasikan kurikulum sangatlah besar sekali, Guru yang
kreatif, inovatif dan pantang menyerah dalam mendorong siswa untuk menjadi
manusia pembelajar. Dengan demikan Kurikulum ini dapat mehjadi acuan bagi
tim manajemen sekolah dan guru secara bersama-sama untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran.
Pada penyusunan Kurikulum ini, Kami menyadari masih adanya
kekurangan dan masih banyak yang harus disempurnakan. Karenanya kepada
rekan pengguna Kuriulum ini, hendaknya dibaca dan dikaji baik secara isi
maupun implementasinya dalam proses pembelajaran, sehingga pada tahun
pelajaran yang akan datang Kurikulum SMK Negeri 1 Cileungsi dapat
disempurnakan.
Hasil akhir dari kurikulum ini adalah perubahan yang terjadi pada
peserta didik sebagai hasil proses pembelajaran, yaitu menjadi siswa yang
memiliki ciri mampu hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Kita berharap dengan
kerja keras hal tersebut dapat tercapai.

108
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

LAMPIRAN

VERIFIKASI DOKUMEN KTSP (KURIKULUM 2013)


SMK KABUPATEN BOGOR
TAHUN PELAJARAN 2018-2019

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Cileungsi


Alamat : Jl. Narogong KM 16.5 Limusnunggal, Cileungsi
Kompetensi Keahlian : Teknik Pengendalian Produksi

Tanggal Validasi/Verifikasi : 11 Desember 2019


Petugas Validasi/Verifikasi :
Jabatan Petugas Validasi/Verifikasi : Pengawas Sekolah

Hasil Verifikasi
Komponen KTSP/Indikator Ket
Sesuai Tidak
Memiliki program kerja pengembangan kuriulum
Memiliki SK Tim Pengembang KTSP
Memiliki POS pengembangan KTSP
Melakukan identifikasi SNP
Menyusun Analisis Konteks
Pengembangan Kurikulum Dilakukan oleh Tim
pengembang KTSP di sekolah melibatkan unsur
sekolah dan komite
Pengembangan Kurikulum Dilakukan oleh tim
pengembang KTSP di sekolah melibatkan unsur
DU/DI
Pengembangan Kurikulum Dilakukan oleh Tim
pengembang KTSP di sekolah melibatkan unsur Dinas
Pendidikan
Pengembangan Kurikulum Dilakukan oleh Tim
pengembang KTSP di sekolah melibatkan unsur
sekolah dan komite
Halaman sampul dilengapi logo sekolah/daerah, Judul
Kerikulum, tahun pelajaran dan alamat sekolah
Lembar pengesahan dengan kalimat yang benar,
ditandatangani dan distempeloleh Kepala Sekolah,

1
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

Hasil Verifikasi
Komponen KTSP/Indikator Ket
Sesuai Tidak
Komite Sekolah serta pejabat Dinas Pendidikan
Provinsi
Daftar isi sesuai isi dan halaman dokumen kurikulum
Bab I
Pendahuluan: Rasional/ Latar belakang menjelaskan
kondisi ideal, kondisi nyata dan potensi/karakteristik
satuan pendidikan
Mencantumkan dasar hukum yang sesuai dan berlaku
Mencantumkan Tujuan pendidikan menengah kejuruan
Mencantumkan Visi, misi dan tujuaan satuan
pendidikan
Profil dan standar kompetensi lulusan
Bab II
Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan meliputi; muatan nasional, muatan
kewilayahan, dan muatan peminatan Kejuruan
Pengaturan alokasi waktu per mata pelajaran
disesuaikan struktur kurikulum, minat dan kebutuhan
peserta didik dan sekolah dengan jumlah waktu
minimal 42 jam pelajaran per minggu
Mencantumkan penjelasan implementasi pengaturan
beban belajar
Mencantumkan penjelasan keunggulan lokal/ global
dan muatan lokal
Mencantumkan KKM setiap mata pelajaran
Mencantumkan penjelasan peminatan
Mencantumkan penjelasan lintas minat
Mencantumkan penjelasan pendalaman minat
Mencantumkan penjelasan implementasi kegiatan
pengembangan diri
Mencantumkan penjelasan kriteria kenaikan kelas
Mencantumkan penjelasan kriteria kelulusan
Bab. III Memuat kalender pendidikan yang memuat
awal tahun pelajaran, hari efektif belajar, jadwal libur,
agenda kegiatan sekolah selama satu tahun pelajaran
Bab. IV Penutup
Melampirkan SK Tim pengemnag kurikulum

Catatan:

................................................................................................................................................

2
DOKUMEN 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 CILEUNGSI

................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................

Mengetahui Petugas Validasi/Verifikasi


Kepala SMK Negeri 1 Cileungsi

Aman Sihombing, M.Pd Dina Martha Tiraswati, M.Pd


NIP.196510181995121001 NIP. 196603271988032005

Anda mungkin juga menyukai