Anda di halaman 1dari 113

KTSP SMKN 1 Legonkulon

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1) Rasional
Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan.
Kualitas Kurikulum menentukan kualitas proses pendidikan. Kurikulum adalah
keseluruhan program aktivitas pembelajaran baik terstruktur maupun hidden
yang terdokumentasi dengan rapi, digunakan sebagai acuan pelaksanaan
pembelajaran untuk memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna dan
berdampak bagi peserta didik dan diatur oleh sekolah.Pengalaman belajar
harus terprogram dan berpusat pada peserta didik “student is the central focus
of the curriculum”. Keluasan dan kedalaman level kompetensi sebagai
pengalaman dan aktivitas pembelajaran terstruktur dan terukur dengan baik.
Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK)berisi seperangkat
program pencapaian tujuan PMK yaitu terwujudnyaStandar Kompetensi
Lulusan (SKL), kompetensi dasar dalam setiap Mata Pelajaran, dan bahan
pelajaran serta cara-cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran. Definisi ini menunjukkan bahwa setiap satuan
pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) membutuhkan kurikulum
implementatif yang relevan dan cocok dengan kebutuhan peserta didik dan
seluruh stakeholders serta siap diimplementasikan oleh SMK guna memberi
pengalaman belajar bermakna dan berdampak besar bagi peserta didik.
Kurikulum dikembangkan untuk memberi solusi tantangan internal dan
eksternal. Tantangan internal yang mendasar adalah: Indonesia merupakan
negara kepulauan yang terdiri atas pulau besar dan kecil yang berjumlah
sekitar 17.500. Penduduk Indonesia berdasarkan pada Sensus Penduduk
tahun 2017 berjumlah lebih dari 264 juta jiwa. Keragaman yang menjadi
karakteristik dan keunikan Indonesia antara lain keragaman geografis,
keragaman demografis, keragaman potensi sumber daya daerah, keragaman
latar belakang dan kondisi sosial budaya, keragaman potensi SMK, keragaman
ketersediaan sarana dan prasarana di SMK,dan berbagai keragaman lainnya
yang ada di setiap daerah. Keragaman tersebut selanjutnya melahirkan
perbedaan jenis kebutuhan,tingkat kebutuhan, tingkat kesiapan, peluang dan
tantangan pengembangan yang berbeda antar daerah dan antar SMK.
Keragaman tersebut harus diadaptasi dalam rangka peningkatan relevansi
mutu PMK sebagai upaya mencerdaskan dan meningkatkan kesejahteraan
kehidupan masyarakatdi setiap daerah.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, mengamanatkan

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 1


KTSP SMKN 1 Legonkulon

tersusunnya kurikulum pada tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan


dasar dan menengah, mengacu kepada Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian. Terkait dengan
pembangunan PMK, masing-masing daerah dan masing-masing SMK
memerlukan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik dan potensi daerah
atau potensi SMK. Kurikulum tersebut adalah Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) SMK implementatif. KTSP SMK sebagai ”the sum of the
learning activities and experiences a student under directions of the school”
perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara dinamis kontekstual dan
auotentik untuk merespon kebutuhan peserta didik,masyarakat dan pemerintah
daerah, SMK, dan dunia kerja. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:
1. Pasal 36 ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan
jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
2. Pasal 36 ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan
jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan
akhlak mulia; (c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
(d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan
daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan
global; dan (j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
3. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap
kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah
koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama
kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan
menengah.
Dari amanat undang-undang tersebut dapat ditegaskan bahwa:
1. KTSP SMK dikembangkan dengan prinsip diversifikasi dengan maksud
agar memungkinkan adanya kesesuaian program-program pendidikan
pada SMKdengan situasi, kondisi dan kekhasan potensi yang ada di
daerah dan potensi SMK serta potensi peserta didik;
2. KTSP SMK dikembangkan, diterapkan, dimonitor dan dievaluasi secara
terus menerus oleh SMK dan Dinas Pendidikan sebagai bentuk penjaminan
mutu PMK;
3. KTSP SMK merupakan salah satu standar akreditasi BAN SM.
Tantangan eksternal pengembangan KTSP SMK adalah adanya
globalisasi industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World
Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)
Economic Community (AEC), Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan
ASEAN FreeTrade Area(AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 2
KTSP SMKN 1 Legonkulon

pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta


mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Pendidikan Menengah
Kejuruan ditantang turut memberi andil menyiapkan modal manusia kompeten
untuk bersaing di pasar tenaga kerja global.
Kurikulum implementatif dikembangkan dan dilaksanakan oleh SMK
diwujudkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
disebut dengan KTSP SMK . KTSP SMK dikembangkan berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) paling rendah setara dengan jenjang 2 KKNI untuk
setiap Kompetensi Keahlian Program Pendidikan 3 tahun danpaling rendah
setara dengan jenjang 3 KKNI untuk setiap Kompetensi Keahlian Program
Pendidikan 4 tahun, Standar Isi (SI), Standar Proses (SPr), Standar Penilaian
(SPn) setiap satuan pendidikan SMK. Semua SMK diharapkan dapat
menyiapkan kurikulum implementatif KTSP SMK yang digunakan sebagai
pedoman atau landasan program-program pembelajaran di SMK.
Direktorat Pembinaan SMK sesuai dengan tugas dan fungsinya
berkewajiban untuk memberikan bimbingan teknis kepada setiap SMK melalui
berbagai strategi dan pendekatan, agar pada saatnya setiap SMK memiliki
kemampuan untuk menyiapkan KTSP SMKN 1 Legonkulon sebagaimana
diharapkan.

2) Rasional Pengembangan Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Tantangan Internal

Tantangan besar yang dihadapi adalah Tantangan internal antara lain


terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan
yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang
meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk
Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia prod10uktif. Saat ini
jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari
usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia
65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai
puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%.
Bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif
yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia
yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak
menjadi beban.
b.

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 3


KTSP SMKN 1 Legonkulon

b. Tantangan Eksternal

Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan


berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan
teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan
perkembangan pendidikan di tingkat internasional.
Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris
dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan
modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO),
Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific
Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA).
Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi
dunia,pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan
transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi
International Trends in International Mathematics and Science Study
(TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak
tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anakIndonesia tidak
menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS
dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang
ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.
Tantangan eksternal selanjutnya adalah pengembangan kurikulum
berdasarkan keadaan dimana pada saat ini dunia dihadapkan dengan
suatu keadaan pendemik Covid-19. Keadaan tersebut tentunya akan
berdampak pada suatu keadaan baru termasuk dalam penyelenggaraan
pendidikan atau kegiatan belajar dan mengajar. Penyelenggaraan kegiatan
belajar dan mengajar harus disesuaikan dan berdasarkan standar protokol
kesehatan Covid-19, Tentunya dengan hal tersebut akan menjadi
tantangan baru dalam menjalankan penyelenggaraan pendidikan.
c. Penyempurnaan Pola Pikir

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir


sebagai berikut:
1. pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran
berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-
pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki
kompetensi yang sama;
2. pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi
pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-
masyarakatlingkungan alam, sumber/media lainnya);
3. pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring
(peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana
saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 4


KTSP SMKN 1 Legonkulon

4. pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari


(pembelajaransiswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model
pembelajaran pende katan sains);
5. pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
6. pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat
multi-media;
7. pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan
(users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang
dimiliki setiap peserta didik;
8. pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline)
menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak
(multidisciplines);dan
9. pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum

Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum


sebagai daftar Mata pelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk
Sekolah Menegah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan diubah sesuai
dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum
2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut:
1. Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja
yang bersifat kolaboratif;
2. Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan
manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan
(educational leader); dan
3. Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen
dan proses pembelajaran.
e. Karakteristik Kurikulum 2013

Setiap kurikulum tentunya memiliki karakteristik yang hendak


ditampilkan, agar dapat membedakannya dengan kurikulum yang ada
sebelumnya. Karakteristik ini juga akan menggambarkan berbagai hal
yang hendak diwujudkan melalui pelaksanaan kurikulum ini termasuk
strategi yang digunakan untuk mewujudkannya.
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap
spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan
kemampuan intelektual dan psikomotorik;
2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan penga-
laman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa
yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar;

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 5


KTSP SMKN 1 Legonkulon

3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan


sertamenerap-kannya dalam berbagai situasi di sekolah dan
masyarakat;
4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai
sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang
dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar Mata pelajaran;
6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing
elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan
proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi
yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya
(enriched) antarMata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi
horizontal dan vertikal).
f. Penguatan Materi

Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan


perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.
3) Kondisi nyata berdasarkan hasil analisis konteks

Secara rinci dariHasil analisis konteks tersebut diringkas dalam tabel 1


sebagai berikut.
Tabel 1Hasil AnalisisKonteks Standar Nasional Pendidikan (SNP)

No Standar Nasional
Kondisi Riil
. Pendidikan
 90% Lulusan memiliki kompetensi pada
dimensi sikap yang mencerminkan sikap
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
YME,berkarakter,disiplin,santun,jujur,ped
uli, percaya diri,bertanggung jawab serta
sehat jasmani dan rohani.
 62% Lulusan memiliki kompetensi pada
1 Standar Kelulusan dimensi,pengetahuan,faktual,procedural,
 konseptual dan metakognitif
 95% Lulusan memiliki kompetensi pada
dimensi keterampilan berfikir dan
bertindak secara kreatif, berfikir dan
bertindak secara produktif , kritis, mandiri,
kolaboratif serta memiliki keterampilan
berfikir dan bertindak komunikatif.
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 6
KTSP SMKN 1 Legonkulon

No Standar Nasional
Kondisi Riil
. Pendidikan
83% Perangkat pembelajaran sesuai
rumusan kompetensi lulusan yang
memuat karakteristik kompetensi
sikap,pengetahuan,keterampilan.
 89% Kurikulum tingkat satuan pendidikan
dikembangkan sesuai prosedur yang
2 Standar Isi
melibatkan pemangku kepentingan.
 90 % Sekolah melaksanakan kurikulum
sesuai ketentuan kurikulum yang berlaku
dengan mengakomodir kurikulum pada
muatan local dan pengembangan diri
siswa.
 90% Sekolah merencanakan proses
pembelajaran sesuai ketentuan yang
mengacu pada silabus yang
dikembangkan yang mengarah pada
pencapain kompetensi.
3 Standar Proses
 89 % Proses pembelajaran dilaksanakan
dengan tepat.
 89 % Pengawasan dan penilaian otentik
dilakukan dalam proses pembelajaran
secara komperhensif
 90 % Aspek penilaian sesuai ranah
kompetensi yang mencakup ranah sikap,
pengetahuan dan keterampilan
 77 % Teknik penilaian dilakukan secara
obyektif dan akuntabel.
 70 % Hasil penilaian pendidikan ditindak
4 Standar Penilaian lanjuti secara periodik.
 78 % Instrumen penilaian menyesuaikan
instrument penilaian aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
 90 % Penilaian dilakukan mengikuti
prosedur baik dalam aspek
penyelenggaraan atau pun aspek ranah.
 74 % Ketersedian dan Kompetensi guru
Standar Pendidik dan sesuai dengan ketentuan.
5
Tenaga Kependidikan
 94 % Ketersedian dan kompetensi kepala
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 7
KTSP SMKN 1 Legonkulon

No Standar Nasional
Kondisi Riil
. Pendidikan
sekolah sesuai ketentuan
 30 % Ketersedian dan kompetensi
tenaga administrasi sesuai ketentuan
 22 % Ketersedian dan kompetensi
laboran sesuai ketentuan.
 30 % Ketersedian dan kompetensi
pustakawan sesuai ketentuan
 29 % Kapasitas daya tamping sekolah
sudah memadai
 21 % Sekolah memiliki sarana dan
Standar Sarana dan
6 prasarana pembelajaran yang lengkap
Prasarana Pendidikan
dan layak
 26 % Sekolah memiliki sarana
pendukung yang lengkap dan layak.
 89 % Sekolah melakukan perencanaan
pengelolaan sesuai visi, misi dan tujuan
yang jelas
 90 % Program pengelolaan dilakukan
sesuai ketentuan
7 Standar Pengelolaan
 34 % Kepala sekolah berkinerja baik
dalam melaksanakan tugas
kepemimpinan
 90 % Sekolah mengelola sitem informasi
manajemen sesuai ketentuan.
 98 % Sekolah memberikan layanan
subsidi silang bagi siswa yang tidak
mampu atau dari latar belakang ekonomi
lemah
8 Standar Pembiayaan 96 % Beban operasional sekolah sesuai
ketentuan
 60 % Sekolah melakukan pengelolaan
dana dengan baik dan dapat diakses oleh
semua pemangku kepentingan.

4) Kondisi Ideal sesuai Permedikbud

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 8


KTSP SMKN 1 Legonkulon

Sebagaimana yang diamanatkan dalam Pancasila dan Undang-Undang


Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 sebagai landasan kehidupan
bangsa Indonesia, pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Untuk mewujudkan fungsi pendidikan tersebut, pemerintah
menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas
manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga
agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan
relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai
dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia.
Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan
manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan
secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Kurikulum SMKN 1 Legonkulon yang direvisi dan disusun oleh Tim
Pengembang Kurikulum (TPK) dibuat berdasarkan buku pedoman
penyusunan KTSP dari BSNP dan model pengembangan KTSP yang
disusun oleh Dit. PSMK tahun 2018. TPK mengawali dengan kegiatan
analisis konteks Standar Nasional Pendidikan pada tahun 2018 yang
meliputi: Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses, Standar
Penilaian, Standar Pengelolaan, dan ditambah Analisis konteks Satuan
Pendidikan dan Analisa Konteks Kondisi Eksternal. Dilanjutkan dengan
evaluasi diri pemenuhan 8 SNP, Tim Pengembang Kurikulum telah
menemukan sebagian besar aspek telah memenuhi SNP dan beberapa
aspek lagi yang harus ditingkatkan untuk mencapai SNP. Pengembangan
KTSP yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan dimaksudkan untuk
menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional
Pendidikan terdiri atas: standar isi, standar proses, standar kompetensi
lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian.
Dua dari delapan standar nasional pendidikan tersebut yaitu Standar Isi (SI)
dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi
satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum. Sekolah harus
berupaya mencapai kondisi ideal yang di tetapkan dalam SNP. Kurikulum
merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
Tujuan pendidikan ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta tuntutan
dunia internasional yang berkesesuaian dengan kekhasan, kondisi,potensi

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 9


KTSP SMKN 1 Legonkulon

daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu


Kurikulumdisusun untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan
dengan kebutuhan dan potensi lokal maupun global.
5) Potensi dan Karakteristik Satuan Pendidikan

Memperhatikan kondisi riil SMKN 1 Legonkulon yang berada dekat


dengan pantai Pondokbali, berdekatan dengan SMPN 1 Legonkulon dan
berjarak kira-kira 10 kilo meter dari pusat Pamanukan dan berdaerah
nelayan, maka pengembangan kurikulum juga harus disesuaikan dengan
kondisi tersebut. Kurikulum dikembangkan untuk memberi solusi tantangan
internal dan eksternal. Tantangan internal yang mendasar adalah SMKN 1
Legonkulon berkurangnya fasilitas sarana dan prasarana yang memadai dan
untuk tahun pelajaran 2020/2021 mendaftarkan peminat 130 siswa yang
ingin belajar di SMKN 1 Legonkulon yang berasal dari beragam latar
belakang keluarga. Keragaman tersebut harus diadaptasi dalam rangka
peningkatan relevan mutu PMK sebagai upaya mencerdaskan dan
meningkatkan kesejahtraan kehidupan masyarakat di setiap daerah.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem PendidikanNasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
mengamanatkan tersusunnya kurikulum pada tingkat satuan pendidikan
jenjang pendidikan dasar dan menengah, mengacu kepada Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar
Penilaian. Terkait dengan pembangunan PMK, maka idealnyaSMKN 1
Legonkulon memerlukan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik dan
potensi daerah atau potensi SMK. Kurikulum tersebut adalah Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) implementatif. KTSP SMKN 1
Legonkulon dengan jumlah kegiatan belajar dan pengalaman siswa di bawah
arahan sekolah (the sum of the learning activities and experiences a student
under directions of the school) perlu dikembangkan dan diimplementasikan
secara dinamis kontekstual dan auotentik untuk merespon kebutuhan
peserta didik, masyarakat dan pemerintah daerah, dan dunia kerja. Hal
tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:
1. Pasal 36 ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang
dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai
dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
2. Pasal 36 ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan
jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b)
peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan
minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e)
tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g)
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i)

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 10


KTSP SMKN 1 Legonkulon

dinamika perkembangan global; dan (j) persatuan nasional dan nilai-nilai


kebangsaan.
3. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap
kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di
bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi
untuk pendidikan menengah.
Dari amanat undang-undang tersebut dapat ditegaskan bahwa:
1. KTSP SMKN 1 Legonkulon dikembangkan dengan prinsip diversifikasi
dengan maksud agar memungkinkan adanya kesesuaian program-
program pendidikan di sekolah dengan situasi,kondisi dan kekhasan
potensi yang ada di daerah dan potensi sekolah, serta potensi peserta
didik;
2. KTSP SMKN 1 Legonkulon dikembangkan, diterapkan, dimonitor dan
dievaluasi secara terus menerus oleh pemangku kebijakan dan Dinas
Pendidikan sebagai bentuk penjaminan mutu PMK;
3. KTSP SMKN 1 Legonkulon merupakan salah satu sekolah yang sesuai
dengan standar akreditasi BAN SM.
Tantangan eksternal pengembangan KTSP SMKN 1 Legonkulon adalah
adanya globalisasi industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di
World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations
(ASEAN) Economic Community (AEC), Asia-Pacific Economic Cooperation
(APEC), dan ASEAN FreeTrade Area(AFTA). Tantangan eksternal juga
terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas
teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan.
Pendidikan Menengah Kejuruan ditantang turut memberi andil menyiapkan
modal manusia kompeten untuk bersaing di pasar tenaga kerja global.
Kurikulum implementatif dikembangkan dan dilaksanakan oleh SMKN 1
Legonkulondiwujudkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) yang disebut dengan KTSP SMKN 1 Legonkulon yang
dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) paling
rendah setara dengan jenjang 2 KKNI untuk setiap Kompetensi Keahlian
Program Pendidikan 3 tahun.
Penyelenggaraan pendidikan di SMKN 1 Legonkulon tampak dalam
kegiatan pembelajaran yang mampu membentuk pola tingkah laku peserta
didik sesuai dengan tujuan pendidikan baik nasional maupun internasional,
serta dievaluasi melalui pengukuran dengan menggunakan tes dan non tes.
Proses pembelajaran efektif dilaksanakan secara terencana guna
memenuhi:
1) Ekspektasi peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi baik di dalam negeri maupun di luar negeri;

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 11


KTSP SMKN 1 Legonkulon

2) Mempersiapkan peserta didik dalam rangka learning to do, learning to


be, learning to know, dan learning to life together dalam situasi dunia
yang multikultur;
3) Mempersiapkan peserta didik untuk dapat unggul dalam ajang kompetisi
baik tingkat nasional maupun internasional.
4) Kebutuhan masyarakat setempat dan masyarakat global.

B. Tujuan Pengembangan KTSP


a) Pengertian KTSP SMK
KTSP SMK adalah keseluruhan program aktivitas pembelajaran baik
terstruktur maupun hidden yang terdokumentasi dengan rapi, digunakan
sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran di SMK untuk memberikan
berbagai pengalaman belajar bermakna dan berdampak besar bagi peserta
didik dalam bekerja, melanjutkan pendidikan atau berwirausaha dan diatur
oleh sekolah. KTSP SMK merupakan kurikulum implementatif yang disusun
dan dilaksanakan oleh SMKyang bersangkutan. KTSP SMK merupakan
program pemberian pengalaman belajar sebagai dokumen terdiri atas visi,
misi, tujuan, strategi pencapaian visi-misi, Profil Lulusan, SKL, Struktur
kurikulum, kalender pendidikan, Silabus, dan RPP.Silabus adalah kerangka
acuan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk setiap mata
pelajaran, berisi komponenIdentitas mata pelajaran; Identitas satuan
pendidikan, kelas dansemester; Kompetensi inti dan kompetensi dasar;
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK); Materi pembelajaran; Kegiatan
pembelajaran; Penilaian; Alokasi waktu; dan Sumber belajar.Silabus
merupakan penjabaran kompetensi intidan kompetensi dasar dengan
seluruh IPK ke dalam materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
dan penilaian.

b) Karakteristik KTSP SMK


KTSP SMK dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual
dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan
intelektual dan psikomotorik;
2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa
yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat
sebagai sumber belajar;
3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai
sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 12


KTSP SMKN 1 Legonkulon

5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti mata pelajaran


yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar;
6. Kompetensi intimenjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti;
7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

c) Tujuan KTSP SMK

Kurikulum SMKN 1 legonkulon disusun agar sekolah memiliki pedoman


penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar
Nasional Pendidikan (SNP) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
nasional.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMKN 1 Legonkulon
bertujuan menyediakan program pembelajaran untuk mempersiapkan
peserta didik agar memiliki kemampuan mulia, produktif, kreatif, inovatif, dan
efektif dalam menyelesaikan permasalahan kehidupan serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
peradaban dunia. KTSP SMKN 1 Legonkulon diharapkan membangun
dampak pendidikan berupa kompetensi untuk dapat melakukan seperangkat
tindakan cerdas, penuh tanggungjawab sebagai syarat untuk dianggap
mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang
pekerjaan tertentu. Luaran hasil pendidikanpada SMK dinilai oleh sekolah
danmasyarakat pemangku kepentingan. Sehingga KTSP SMKN 1
Legonkulon ditetapkan bersama dengan pemangku kepentingan dan
kalangan profesi,ditetapkan oleh Kepala SMKN 1 Legonkulon, dan disahkan
oleh Kepala Cabang Wilayah IV Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

C. Landasan & Dasar Hukum

1) Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum,
proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan
peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang
memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik
menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan
pendidikan nasional. Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan
yang dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 13


KTSP SMKN 1 Legonkulon

dapat menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut,


Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia
yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan
untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa
depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan
selalu menjadi kepedu-lian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa
kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan
kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu
kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan
peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar
yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai
kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa
depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan
mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap
permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.

2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut


pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan
dimasa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum
untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses
yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan
akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat,
didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna
yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat
kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain
mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam
akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut
dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan
dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di
masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupanberbangsa masa kini.

3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan


kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran
adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan
kurikulum memiliki nama Mata pelajaran yang sama dengan nama
disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
intelektual dan kecemerlangan akademik.

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 14


KTSP SMKN 1 Legonkulon

4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan


yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi
untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini,
Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik
menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah
sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat
demokratis yang lebih baik.

Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di


atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam
beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi
inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan
masyarakat, bangsa dan umat manusia.

2) Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan
perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi
dinamika kehidupan nasional. Dewasa ini perkembangan pendidikan di
Indonesia tidak dilepaskan dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni.
Perubahan ini memungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru
dalam masyarakat, dunia kerja dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi
pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus menerus. Hal itu
dimaksudkan agar pendidikan agar selalu menjawab tuntutan perubahan
sesuai dengan jamannya. Dengan demikian keluaran pendidikan akan mampu
memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya membangun masyarakat
berbasis pengetahuan(knowledge-based society).

3) Landasan Psikopedagogis
Dalam konvensi hak anak tahun 1990 (dalam Tim Pengembang Ilmu
Pendidikan FIP-UPI, 2007:54) dijelaskan bahwa perspektif psikopedagogis
anak yang paling logis adalah sampai sejauh mana seorang anak mampu
mengubah dirinya sesuai dengan kondisi di sekitarnya. Kemampuan
mengubah kondisi tersebut sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan
pengaruh-pengaruh di sekitarnya.
Agar proses perkembangannya optimal, anak memerlukan berbagai
kegiatan dan latihan yang sesuai dengan keberadaannya dan sesuai dengan
kebutuhan psikologisnya. Kegiatan dan latihan dapat diperoleh anak melalui
proses pendidikan. Namun yang perlu diperhatikan dalam mendidik yaitu
setiap kegiatan dan tugas yang dibebankan kepada anak sebagai siswa harus

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 15


KTSP SMKN 1 Legonkulon

sesuai dengan tingkat kemampuannya. Jika hal tersebut terabaikan, maka


ketidakberhasilan peserta didik dalam mencapai tugas-tugas di sekolah akan
terjadi.
Landasan psikopedagogis (dalam Kemendikbud, 2013) adalah sebagai
berikut:    
1. Relevansi
Kesesuaian program pembelajaran dengan tingkat perkembangan
kemampuan anak, tingkat unsur mentalnya (aspek kesesuaian) dan
tingkat kebutuhan anak (aspek kecukupan).
2. Model Kurikulum Berbasis Kompetensi
Pembelajaran yang dikembangkan berbasis kompetensi (sikap,
keterampilan dan pengetahuan) sehingga dapat memenuhi aspek
kesesuaian dan kecukupan.   
3. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran berorientasi pada karakteristik kompetensi sikap
(Krathwohl):(Menerima+Menjalankan+Menghargai+Menghayati+
Mengamalkan), keterampilan (Dyers) : (Mengamati + Menanya +
Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta), dan pengetahuan (Bloom &
Anderson): (Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa +
Mengevaluasi +Mencipta).
4. Aktivitas  Belajar: menggunakan pendekatan saintifik, karakteristik
kompetensi.
5. Output Belajar: keseimbangan sikap, keterampilan dan pengetahuan
dalam diri peserta didik.
6. Outcomes Belajar: soft skill dan hard skill.
7. Penilaian :
a. Authentic Asessment : pada input, proses dan output.
b. Kesesuaian teknik penilaian pada 3 ranah kompetensi : sikap,
pengetahuan dan keterampilan (tes dan portofolio)

4) Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan
standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis
kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan
standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal
warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 16
KTSP SMKN 1 Legonkulon

mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan,


berketerampilan, dan bertindak. Kurikulum 2013 menganut:
1. pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk
proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah,
kelas, dan masyarakat; dan
2. pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai
dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik.
Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil
belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik
menjadi hasil kurikulum.

5) Landasan Yuridis
Landasan Yuridis merupakan landasan hukum dalam pengembangan
kurikulum 2013 SMKN 1 Legonkulon. Beberapa landasan yuridis kurikulum
2013 adalah sebagai berikut :
Landasan yuridis pengembangan KTSP SMK antara lain:
1 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2 PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
3 Permendikbud No.34 Tahun 2018 Tentang SNP SMK
4 Permendikbud Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter
5 Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMK
6 Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP pada
Pendidikan Dasar dan Menengah
7 Permedikbud Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler Pendidikan Dasar dan Menengah
8 Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan
Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib
9 Permendikbud Nomor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan Pendidikan
Menengah
10 Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 tentang Implementasi Mulok
Kurikulum 2013
11 Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan
Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah
12 Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi
Pekerti
13 Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil
Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 17


KTSP SMKN 1 Legonkulon

Dasar dan Menengah


14 Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
15 Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan
Dasar dan Menengah
16 Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah
17 Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan Dasar dan Menengah
18 Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang KI dan KD Pelajaran
pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah
19 Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter
20 Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban
Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas
21 Permendikbud Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar
oleh Satuan Pendidikan dan Pemerintah pada Pendidikan Dasar dan
Menengah
22 Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 464/D.D5/KR/2018 tentang KI
dan KD Mata Pelajaran pada SMK
23 Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 06/D.D5/KK/2018 tentang
Spektrum Keahlian SMK/MAK
24 Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 07/D.D5/KK/2018 tentang
Struktur Kurikulum SMK/MAK
25 Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 69 Tahun 2013, Tentang
Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada
jenjang Dikdasmen
26 Intruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016, tentang Revitalisasi Sekolah
Menengah Kejuruan dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya
Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
27 Peraturan Menteri Perindustrian No. 3/M-IND/PER/1/2017 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah
Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri
28 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 36 Tahun 2016, Tentang
Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri.

6) Landasan Hukum KBM pada Masa COVID 19.

1. KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN,


MENTERI AGAMA, MENTERI KESEHATAN, DAN MENTERI DALAM

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 18


KTSP SMKN 1 Legonkulon

NEGERI REPUBLIK INDONESIA, NOMOR O1/KB/2O2O, NOMOR 516


TAHUN 2O2O, NOMOR HK.03.0 1 /Menkes I 363 I 2O2O, NOMOR 440-
aa2 TENTANG PANDUAN PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN
PADA TAHUN AJARAN 2O2O/2O21 DAN TAHUN AKADEMIK
2O2O/2O21 DI MASA PANDEMI CORONA VIRUSDISEASE2019
(COVID_19)
2. SURAT EDARAN Mendikbud 3 tahun 2020 tentang Pencegahan Corona
Virus Disease (Covid-19) pada Satuan Pendidikan
3. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 4 tahun 2020,
tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Pada Masa Darurat
Penyebaran COVID 19
4. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARATNOMOR 36 TAHUN 2O2O,
tentang PEDOMAN PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESARDALAM
PENANGGULANGAN CORON VIRUS DISEASE (COVID 19) DI
WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT
5. Peraturan Gubernur Nomor 46 Tahun 2020 Tentang PEDOMAN
PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR SECARA PROPORSIONAL
SESUAI LEVEL KEWASPADAAN DAERAH KABUPATEN/KOTA
SEBAGAI PERSIAPAN PELAKSANAAN ADAPTASI KEBIASAAN BARU
UNTUK PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN CORONAVIRUS
DISEASE 2019 (COVID-19)

D. Prinsip-Prinsip Pengembangan & Pengelolaan KTSP


1) Prinsip-Prinsip Pengembangan dan Pengelolaan KTSP SMKN 1
Legonkulon
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMKN 1 Legonkulon
dikembangkan sesuai kebutuhan peserta didik dan kapasitas sekolah
sebagai bentuk akuntabilitas SMK dalam memberi layanan pendidikan
kejuruan kepada masyarakat dan pemerintah. KTSP SMKN 1
Legonkulondibawah koordinasi Dinas Pendidikan Provinsi dikembangkan
oleh SMK secara cermat memperhatikan: visi-misi-tujuan sekolah, Profil
Lulusan, SKL, SI, SPr, SPn, KKNIdan ketersediaan sarana prasarana
pendidikan di SMK. KTSP SMK dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip
berikut.
1. Peningkatan iman,takwa, dan budi pekerti luhur/akhlak mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. KTSP SMK disusun agar
semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman, takwa,
dan akhlak mulia.
2. Pengembangan Kompetensi secara Komprehensif
Kompetensi peserta didik dikembangkan secara seimbang.
Keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual, sosial, kerja,
rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 19
KTSP SMKN 1 Legonkulon

dan psikomotorik. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat dan


dunia kerja yang memberikan pengalaman belajar terencana, dimana
peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke
masyarakat dan dunia kerja, serta memanfaatkan masyarakat dan
dunia kerja sebagai sumber belajar. Mengembangkan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai
situasi di sekolah dan di masyarakat. Memberi waktu yang cukup
leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti
mata pelajaran yang dirinci lebih lanjut menjadikompetensi dasar.
Kompetensi inti mata pelajaran menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi
dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai
kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti.
3. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain
kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis, berkolaborasi dan kreatif
dengan mempertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar menjadi
warga negara yang demokratis dan bertanggung-jawab, toleran dalam
keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat
luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai
dengan bakatdan minatnya, serta peduli terhadap lingkungan.
Kurikulum harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu
mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam proses
pembelajaran.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan
martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri
(afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan
dengan itu, KTSP SMK disusun dengan memperhatikan potensi,
tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional,
sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
5. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan
pendidikan kejuruan yang sesuai dengan potensi, karakteristik daerah
dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, KTSP SMK perlu
memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang
relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.
6. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu
media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 20
KTSP SMKN 1 Legonkulon

mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan


wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
7. Tuntutan Dunia Kerja
Tuntutan dunia kerja merupakan variabel pokok pengembangan
pendidikan kejuruan. Pengembangan KTSP SMK berbasis tuntutan
kompetensi dunia kerja. Kegiatan pembelajaran di SMK harus dapat
mendukung tumbuh-kembangnya:(1) keterampilan
kebekerjaan(employability skills)yakni kemampuan individu untuk
menyesuaikan diri dengan iklim kerja di dunia kerja; (2) keterampilan
teknis (technical skills) adalah kemampuan melakukan pekerjaan
sesuai dengan mekanisme, prosedur, cara, serta penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai bidang kerjanya; (3)
bertindak produktif, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam
melaksanakan tugas dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah
kompleks sesuai dengan bidang kerja; (4) menampilkan kinerja
mandiri dengan pengawasan tidak langsung atasan dan atau secara
mandiri berdasarkan kuantitas dan kualitas terukur sesuai standar
kompetensi kerja, serta bertanggung jawab atas hasil kerja orang lain;
(5) berjiwa wirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh
sebab itu, KTSP SMK perlu memuat kecakapan hidup untuk
membekali peserta didik memasuki dunia kerja.
8. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan
sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus
menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan
IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.
Pendekatan sains dan rekayasa penting dijadikan model pendekatan
pembelajaran kejuruan di SMK. Oleh karena itu, KTSP SMK harus
dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
9. Dinamika Perkembangan Global
KTSP SMK dikembangkan untuk menciptakan kemandirian, baik
pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia
digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin
dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta
mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan
bangsa lain.
10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 21
KTSP SMKN 1 Legonkulon

memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara


Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, KTSP SMK K-
13harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan
serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam
wilayah NKRI.
11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
KTSP SMK K-13dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian
keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya
setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya
dari daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan Jender
KTSP SMK K-13 diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku
yang berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
KTSP SMK K-13dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas
satuan pendidikan.

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 22


KTSP SMKN 1 Legonkulon

BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN, VISI DAN MISI
A. Tujuan Pendidikan Nasional
a. Dasar Pendidikan Nasional
Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik IndonesiaTahun1945.
b. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggungjawab.

B. Tujuan Pendidikan SMK


1) Tujuan Satuan Pendidikan
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia
agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban
dunia.
Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan
kecerdasan pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan
kejuruannya.
Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang
pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan
siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. Pendidikan
menengah kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki
lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional. Sesuai dengan
bentuknya, sekolah menengah kejuruan menyelenggarakan program-
program pendidikan yang disesuaikan dengan jenis-jenis lapangan kerja
(Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990).
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk
satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan
pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau
bentuk lain yang sederajat. Sekolah di jenjang pendidikan dan jenis
kejuruan dapat bernama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat
(Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003).

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 23


KTSP SMKN 1 Legonkulon

SMK memiliki banyak program keahlian. Program keahlian yang


dilaksanakan di SMK menyesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja yang
ada. Program keahlian pada jenjang SMK juga menyesuaikan pada
permintaan masyarakat dan pasar. Pendidikan kejuruan adalah
pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama agar
siap bekerja dalam bidang tertentu. Peserta didik dapat memilih bidang
keahlian yang diminati di SMK. Kurikulum SMK dibuat agar peserta didik
siap untuk langsung bekerja di dunia kerja. Muatan kurikulum yang ada di
SMK disusun sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan dunia kerja yang
ada. Hal ini dilakukan agar peserta didik tidak mengalami kesulitan yang
berarti ketika masuk di dunia kerja. Dengan masa studi sekitar tiga atau
empat tahun, lulusan SMK diharapkan mampu untuk bekerja sesuai
dengan keahlian yang telah ditekuni.
Tujuan pendidikan menengah kejuruan menurut Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003, terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus.

2) Tujuan Umum Pendidikan Menengah Kejuruan


Tujuan Umum Pendidikan Menengah Kejuruan adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada
Tuhan Yang Maha Esa;
2. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga
Negara yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, demokratis dan bertanggung jawab;
3. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan
kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman
budaya bangsa Indonesia; dan
4. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian
terhadap lingkungan hidup dengan secara aktif turut memelihara
dan melestarikan lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber
daya alam dengan efektif dan efisien.

3) Tujuan Khusus Pendidikan Menengah Kejuruan


Tujuan Khususus Pendidikan Menengah Kejuruan adalah sebagai
berikut:
1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu
bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai
tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam
program keahlian yang dipilihnya;
2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan
gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan
mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang
diminatinya;

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 24


KTSP SMKN 1 Legonkulon

3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan


seni agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik
secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih
tinggi; dan
4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang
sesuai dengan program keahlian yang dipilih.
C. Visi SMKN 1 Legonkulon

“Mengembangkan peserta didik agar bertaqwa, berkarakter, cerdas,


mandiri, kompeten dan berdaya saing di tingkat nasional dan
internasional”
D. Misi SMKN 1 Legonkulon

Untuk mencapai VISI tersebut, SMKN 1 Legonkulon mengembangkan


misi sebagai berikut:
1. Memberi teladan dalam pencapaian kopetensi spiritual
2. Membiasakan beribadah dan beramal shaleh di rumah, di sekolah, di
masyarakat, di dunia usaha/industry
3. Memberi teladan dan membiasakan diri dalam kejujuran, kedisiplinan, dan
tanggung jawab
4. Menumbuhkembangkan inisiatif, kreativitas, inovasi dalam kegiatan
kurikuler, ko kurikuler dan ekstrakurikuler
5. Menumbuhkembangkan kemandirian memenuhi kewajiban individu,
kelompok dan sosial
6. Mendidik dan melatih untuk mencapai standar terkini
7. Mendidik, melatih, dan membiasakan berkomunikasi dalam bahasa
Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Jepang dalam kegiatan di sekolah
8. Mendidik, melatih dan membiasakan mengakses informasi terkini sesuai
kebutuhan secara bertanggungjawab
9. Mendidik, melatih dan membiasakan bekerja sama secara konstruktif

E. Tujuan SMKN 1 Legonkulon

Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah


meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Secara lebih rinci tujuan SMKN 1 Legonkulon Propinsi Jawa Barat adalah
sebagai berikut :
a. Menjadikan pendidik dan tenaga kepedidikan sebagai teladan dalam
mengamalkan dan implementasikan nilai-nilai Ketuhanan dalam
kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 25


KTSP SMKN 1 Legonkulon

b. Membiasakan pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik untuk


selalu mejaga 5K(kebersihan, keamanan, ketertiban, keindahan dan
kekeluargaan)
c. Melatih pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik saling
menghormati sesama manusia
d. Melatih pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik terbiasa jujur
dalam berfikir, berucap dan berperilaku
e. Membiasakan pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik disiplin
dalam mentaati peraturan yang ada di sekolah, keluarga dan masyarakat
f. Membekali peserta didik dalam pengetahuan teknologi, seni, sosial dan
budaya untuk bekal di masa depan
g. Mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan, keterampilan, ketekunan, kerja
keras, dan disiplin melalui kegiatan ekstra kurikuler
h. Mengembangkan teaching factory
i. Mengadakan IHT dan Workshop tentang pembelajaran setiap semester
j. Menjalin kerjasama dengan dunia industri
k. Menjadikan peserta didik mandiri dalam melakukan kegiatan Individu
l. Menjadikan peserta didik mandiri dalam melakukan kegiatan literasi
m. Menjadikan peserta didik yang terlatih dan terbiasa berkomunikasi
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam lingkungan
sekolah
n. Menjadikan peserta didik yang terlatih dan terbiasa dalam
mengimplementasikan empat ketrampilan bahasa(menyimak, membaca,
menulis dan berbicara)
o. Melatih dan membiasakan peserta didik dalam mengakses dan
mengolah informasi dengan rasa tanggungjawab
p. Memfasilitasi dan membiasakan peserta didik dalam organisasi untuk
membangun sikap musyarawah, kerjasama dan bertanggungjawab.

1) Tujuan Kejuruan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif

Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif umum


mengacu pada isi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU
SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan
pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan
pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama
untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Secara khusus tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan
dan sikap agar kompeten dalam:

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 26


KTSP SMKN 1 Legonkulon

a. Bekerja baik secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang


ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat
menengah dalam bidang Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
b. Memilih karir, berkompetisi, dan mengembangkan sikap profesional
dalam Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
c. Memiliki kompetensi sesuai jenjang dalam bidang Teknik Kendaraan
Ringan Otomotif, meliputi kompetensi dalam:
1) Gambar Teknik Otomotif
2) Teknologi Dasar Otomotif
3) Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif
4) Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan
5) Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan
6) Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan
7) Produk Kreatif dan Kewirausahaan

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 27


KTSP SMKN 1 Legonkulon

BAB III
PROFIL LULUSAN, SKL KOMPETENSI KEAHLIAN DAN DESKRIPSI KKNI

A. Profil Lulusan
1) Profil Lulusan Mengacu Pada UUSPN dan SKL
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan profil
kualifikasi kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi
lulusan. Dalam penjelasan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
disebutkan bahwa standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
peserta didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah memiliki
kompetensi pada tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Berikut Standar Kompetensi Lulusan :
i. Dimensi Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
2. Berkarakter, jujur, dan peduli,
3. Bertanggungjawab,
4. Pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5. Sehat jasmani dan rohani
Sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan internasional.
ii. Dimensi Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan,
2. teknologi,
3. seni,
4. budaya, dan
5. humaniora.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, serta kawasan regionaldan internasional.
Istilah pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif
pada masing-masing satuan pendidikan dijelaskan pada matriks
berikut.
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 28
KTSP SMKN 1 Legonkulon

 Faktual. Pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks


berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan internasional.
 Konseptual. Terminologi/istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip,
generalisasi, teori,model, dan struktur yang digunakan terkait dengan
pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan internasional.
 Prosedural. Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau
kegiatan yang terkait dengan pengetahuan teknis, spesifik, algoritma,
metode, dan kriteria untuk menentukan prosedur yang sesuai
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya,
terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan internasional.
 Metakognitif. Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri
sendiri dan menggunakannya dalam mempelajari pengetahuan teknis,
detail, spesifik, kompleks, kontekstual dan kondisional berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan internasional.
iii. Dimensi Keterampilan
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
1. kreatif,
2. produktif,
3. kritis,
4. mandiri,
5. kolaboratif, dan
6. komunikatif

Melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang dipelajari di


satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri
Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar
jenjang pendidikan memperhatikan:
 Perkembangan psikologis anak;
 Lingkup dan kedalaman;
 Kesinambungan;
 Fungsi satuan pendidikan; dan
 Lingkungan.
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 29
KTSP SMKN 1 Legonkulon

2) Kondisi Nyata Profil Sekolah

SMKN 1 LEGONKULON - SUBANG, sedikit banyaknya tentu


mempunyai peran dan tanggung jawab untuk ikut ambil bagian dalam
rangka meningkatkan kualitas SDM peserta didiknya. Salah satu faktor
yang perlu menjadi perhatian sekolah adalah Raw input material peserta
didik sebagai bahan baku utama lulusan. Sebagai sebuah sekolah yang
berada di pelosok pedesaan, maka permasalahan klasiknya adalah bahwa
raw input material peserta didik berasal dari kalangan yang secara
lingkungan akademisnya tentu berbeda dari peserta didik yang berada di
daerah perkotaan. Masih ditemukannya anak yang belum lancar membaca
dan menghitung adalah sebuah indikasi bahwa raw input material peserta
didik SMKN 1 LEGONKULON - SUBANG secara umum bukanlah dari
kalangan highgrade academic quality. Ini tentu adalah sebuah tantangan
bagaimana sekolahharus berupaya meningkatkan kualitas SDM tersebut,
sehingga peningkatan layanan kualitas pembelajaran menjadi sebuah hal
mutlak yang perlu dilakukan untuk menjaga kualitas lulusan.

Profil Sekolah

1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SMKN 1 LEGONKULON
2 NPSN : 69757495
3 Jenjang Pendidikan : SMK
:
4 Status Sekolah Negeri
5 Alamat Sekolah : JL RAYA PONDOK BALI KM 9
RT / RW : 2 / 1
Kode Pos : 41254
Kelurahan : Legonwetan
Kecamatan : Kec. Legon Kulon
Kabupaten/Kota : Kab. Subang
Provinsi : Prov. Jawa Barat
:
Negara Indonesia
6 Posisi Geografis : -6.223 Lintang
107.7931 Bujur
3. Data Pelengkap              
7 SK Pendirian Sekolah : 421.5/Kep.125-org/2013
8 Tanggal SK Pendirian : 2013-03-27

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 30


KTSP SMKN 1 Legonkulon

9 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah


10 SK Izin Operasional :  
11 Tgl SK Izin Operasional :  
12 Kebutuhan Khusus Dilayani :  
13 Nomor Rekening : 012301001026302
14 Nama Bank : BRI
15 Cabang KCP/Unit : PAMANUKAN
16 Rekening Atas Nama : SMKN 1 LEGONKULON
17 MBS : Tidak
18 Luas Tanah Milik (m2) : 7060
19 Luas Tanah Bukan Milik (m2) : 0
20 Nama Wajib Pajak : SMK NEGERI 1 LEGONKULON
21 NPWP : 301569208439000
3. Kontak Sekolah
20 Nomor Telepon : 081320670344
:
21 Nomor Fax 0260
22 Email : info@smkn1legonkulon.sch.id
:
23 Website http://www.smkn1legonkulon.sch.id
4. Data Periodik
24 Waktu Penyelenggaraan : Sehari Penuh/5 hari
25 Bersedia Menerima Bos? : Ya
26 Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat
27 Sumber Listrik : PLN
28 Daya Listrik (watt) : 13000
29 Akses Internet : Telkom Speedy
30 Akses Internet Alternatif : Axis
5. Sanitasi
31 Kecukupan Air : Cukup
32 Sekolah Memproses Air : Ya
Sendiri
33 Air Minum Untuk Siswa : Tidak Disediakan
34 Mayoritas Siswa Membawa : Tidak
Air Minum

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 31


KTSP SMKN 1 Legonkulon

35 Jumlah Toilet Berkebutuhan : 0


Khusus
36 Sumber Air Sanitasi : Pompa
37 Ketersediaan Air di : Tidak Ada
Lingkungan Sekolah
38 Tipe Jamban : Leher angsa (toilet duduk/jongkok)
39 Jumlah Tempat Cuci : 20
Tangan
40 Apakah Sabun dan Air : Ya
Mengalir pada Tempat Cuci
Tangan
Perempua
41 Jumlah Jamban Dapat : Laki-laki n Bersama
Digunakan 4 4 0
Perempua
42 Jumlah Jamban Tidak Dapat : Laki-laki n Bersama
Digunakan 2 1 0

3) Kondisi Ekonomi Orang Tua

Berdasarkan data siswa, ±75% peserta didik SMKN 1 LEGONKULON -


SUBANG adalah peserta didik dengan Surat Keterangan Tidak Mampu
(SKTM), selain itu pula, sekolah mempunyai program pembebasan biaya
pendidikan untuk anak Keluarga tidak mampu sebanyak 30% sehingga anak
Keluarga tidak mampu ini yang bersekolah di SMKN 1 LEGONKULON–
SUBANG tidak dipungut biaya. Sementara itu, di lain sisi, 95% tenaga pendidik
di SMKN 1 LEGONKULON - SUBANG adalah tenaga honorer, dan 100%
tenaga kependidikannya adalah honorer. Bagaimana sekolah bisa menjaga
keberlangsungan proses pembelajaran dengan segala tuntutan kualitasnya,
dengan pendanaan yang minimalis. Maka rekayasa pencarian dan penggalian
sumber pendanaan (yang bisa dipertanggung-jawabkan, tentunya) menjadi
sebuah tantangan tersendiri.
4) Kondisi Peralatan dan Sarana Praktik TKRO
Sebagai jurusan yang baru berdiri tahun pelajaran 2007/2008, tidak
dipungkiri bahwa kondisi peralatan dan sarana praktik khususnya pada
KompetensiTeknik Kendaraan Ringan Otomotif ini belum memadai baik secara
jumlah maupun spesifikasinya yang masih belum standar. Sehingga, diperlukan
beberapa penyesuaian dalam hal target capaian kompetesni siswa. Diperlukan
analisis kemampuan sekolah dalam rangka menjamin kompetensi-kompetensi

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 32


KTSP SMKN 1 Legonkulon

apa saja yang sanggup diberikan kepada siswa dari target standar kompetensi
secara nasional. Mahalnya biaya untuk pembelian mesin-mesin peralatan
praktik menjadi kendala di sekolah yang pula harus dipikirkan solusi ke
depannya, apabila sekolah ingin benar-benar menjamin bahwa lulusannya
memiliki kompetensi sesuai dengan standar nasional.

B. SKL Kompetensi Keahlian

Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama


pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Standar Kompetensi Lulusan
terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat
dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah. Untuk mengetahui ketercapaian dan
kesesuaian antara Standar Kompetensi Lulusan dan lulusan dari masing-
masing satuan pendidikan dan kurikulum yang digunakan pada satuan
pendidikan tertentu perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan
berkelanjutan dalam setiap periode. Hasil yang diperoleh dari monitoring dan
evaluasi digunakan sebagai bahan masukan bagi penyempurnaan Standar
Kompetensi Lulusan di masa yang akan datang.
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah
kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan bidang dan lingkup kerja.
Dalam merumuskan SKL PMK dimulai dengan menentukan profil lulusan
PMK, sebagai berikut.
1. Beriman, bertakwa, dan berbudi pekerti luhur;
2. Memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan diri secara
berkelanjutan;
3. Menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta memiliki
keterampilan sesuai dengan kebutuhan pembangunan;
4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik
untuk bekerja pada pihak lain atau berwirausaha, dan
5. Berkontribusi dalam pengembangan industri Indonesia yang kompetitif
menghadapi pasar global.
Berdasarkan profil lulusan PMK tersebut, maka rumusan Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan dijabarkan ke dalam Sembilan Area
Kompetensi:
1. Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. Kebangsaan dan cinta tanah air;
3. Karakter pribadi dan sosial;

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 33


KTSP SMKN 1 Legonkulon

4. Literasi;
5. Kesehatan jasmani dan rohani;
6. Kreativitas;
7. Estetika;
8. Kemampuan teknis; dan
9. Kewirausahaan.
Standar kompetensi lulusan SMK/MAK dirumuskan secara menyeluruh dalam
satu kemampuan utuh dengan mengintegrasikan dimensi sikap , yaitu
internalisasi nilai-nilai sikap ke dalam diri setiap peserta didik dapat dilakukan
melalui strategi: (1) pemberian keteladanan; (2) pemberian nasehat sesuai
dengan konteks materi, waktu, dan tempat; (3) penguatan positif dan negatif;
(4) pembiasaan; dan (5) pengkondisian.
Sesuai dengan Permendikbud Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar
Kompetensi Lulusan memiliki tekad untuk mewujudkan target mutu
Tabel 6. Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK Program Pendidikan 3 (tiga)
Tahun
Area Kompetensi Standar Kompetensi Lulusan – 3
(tiga) Tahun
1. Keimanan dan Ketakwaan 1. Memiliki pemahaman,
kepada Tuhan Yang Maha Esa penghayatan, dan kesadaran
dalam mengamalkan ajaran
agama yang dianut
2. Memiliki pemahaman,
penghayatan, dan kesadaran
dalam berperilaku yang
menggambarkan akhlak mulia
3. Memiliki pemahaman,
penghayatan, dan kesadaran
dalam hidup berdasarkan nilai
kasih dan sayang
2. Kebangsaan dan Cinta Tanah 1. Meyakini Pancasila sebagai
Air dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia
2. Memiliki kesadaran sejarah,
rasa cinta, rasa bangga, dan
semangat berkorban untuk
tanah air, bangsa, dan Negara
3. Menjalankan hak dan kewajiban
sebagai warga negara yang
demokratis dan warga
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 34
KTSP SMKN 1 Legonkulon

Area Kompetensi Standar Kompetensi Lulusan – 3


(tiga) Tahun
masyarakat global
4. Bekerjasama dalam
keberagaman suku, agama,
ras, antargolongan, jender, dan
bahasa dengan menjunjung hak
asasi dan martabat manusia
5. Memiliki pemahaman,
penghayatan, dan kesadaran
untuk patuh terhadap hukum
dan norma social
6. Memiliki kebiasaan,
pemahaman, dan kesadaran
untuk menjaga dan
melestarikan lingkungan alam,
kepedulian sosial dalam
konteks pembangunan
berkelanjutan

3. Karakter Pribadi dan Sosial 1. Memiliki kebiasaan,


pemahaman, dan kesadaran
untuk bersikap dan berperilaku
jujur
2. Memiliki kemandirian dan
bertanggungjawab dalam
melaksanakan tugas
pekerjaannya
3. Memiliki kemampuan
berinteraksi dan bekerja dalam
kelompok secara santun,
efektif, dan produktif dalam
melaksanakan tugas
pekerjaannya
4. Memiliki, kemampuan
menyesuaikan diridengan
situasi dan lingkungan kerja
secara efektif
5. Memiliki rasa ingin tahu untuk
mengembangkan keahliannya
secara berkelanjutan

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 35


KTSP SMKN 1 Legonkulon

Area Kompetensi Standar Kompetensi Lulusan – 3


(tiga) Tahun
6. Memiliki etos kerja yang baik
dalam menjalankan tugas
keahliannya
4. Kesehatan Jasmani dan Rohani 1. Memiliki pemahaman dan
kesadaran berperilaku hidup
bersih dan sehat untuk diri dan
lingkungan kerja
2. Memiliki kebugaran dan
ketahanan jasmani dan rohani
dalam menjalankan tugas
keahliannya
3. Menyadari potensi dirinya,
tangguh mengatasi tekanan
pekerjaan, dapat bekerja
produktif, dan bermanfaat bagi
lingkungan kerja
5. Literasi 1. Memiliki kemampuan
berkomunikasi dengan
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik untuk
melaksanakan pekerjaan
sesuai keahliannya
2. Memiliki kemampuan
menggunakan Bahasa Inggris
dan bahasa asing lainnya untuk
menunjang pelaksanaaan tugas
sesuai keahliannya
3. Memiliki pemahaman
matematika dalam
melaksanakan tugas sesuai
keahliannya
4. Memiliki pemahaman konsep
dan prinsip sains dalam
melaksanakan tugas sesuai
keahliannya
5. Memiliki pemahaman konsep
dan prinsip pengetahuan sosial
dalam melaksanakan tugas
sesuai keahliannya
6. Memiliki kemampuan
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 36
KTSP SMKN 1 Legonkulon

Area Kompetensi Standar Kompetensi Lulusan – 3


(tiga) Tahun
menggunakan teknologi dalam
melaksanakan tugas sesuai
keahliannya
7. Memiliki kemampuan
mengekspresikan dan mencipta
karya seni budaya lokal dan
nasional
6. Kreativitas 1. Memiliki kemampuan untuk
mencari dan menghasilkan
gagasan, cara kerja, layanan,
dan produk karya inovatif
sesuai keahliannya
2. Memiliki kemampuan
bekerjasama menyelesaikan
masalah dalam melaksanakan
tugas sesuai keahliannya
secara kreatif
7. Estetika 1. Memiliki kemampuan
mengapresiasi, mengkritisi, dan
menerapkan aspek estetika
dalam menciptakan layanan
dan/atau produk sesuai
keahliannya
8. Kemampuan Teknis 1. Memiliki kemampuan dasar
dalam bidang keahlian tertentu
sesuai dengan kebutuhan dunia
kerja
2. Memiliki kemampuan spesifik
dalam program keahlian
tertentu sesuai dengan
kebutuhan dunia kerja dan
menerapkan kemampuannya
sesuai prosedur/kaidah
dibawah pengawasan
3. Memiliki pengalaman dalam
menerapkan keahlian spesifik
yang relevan dengan dunia
kerja
4. Memiliki kemampuan
menjalankan tugas keahliannya

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 37


KTSP SMKN 1 Legonkulon

Area Kompetensi Standar Kompetensi Lulusan – 3


(tiga) Tahun
dengan menerapkan prinsip
keselamatan, kesehatan, dan
keamanan lingkungan
9. Kewirausahaan 1. Memiliki kemampuan
mengidentifikasi dan
memanfaatkan peluang usaha
dengan mendayagunakan
pengetahuan dan keterampilan
dalam keahlian tertentu
2. Memiliki kemampuan
memperhitungkan dan
mengambil resiko dalam
mengembangkan dan
mengelola usaha
3. Memiliki keinginan kuat dan
kemampuan mengelola usaha
dengan mendayagunakan
pengetahuan dan keterampilan
dalam keahlian tertentu

C. Deskripsi KKNI Level 2 atau 3

Standar Kompetensi Kerja Nasional Iindonesia (SKKNI) merupakan rumusan


kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan (knowledge),
keterampilan dan/atau keahlian (skills) serta sikap kerja (attitude) yang
relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetepkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
SKKNI yang harus dicapai untuk Kompetensi Keahlian Teknik Kendaran
Ringan Otomotif adalah sebagai berikut :
Tabel 7.Kode Unit KKNI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaran Ringan
Otomotif

N KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI


O
GENERAL
1. OTO.KR01.001.01 Melaksanakan Pemeliharaan/Servis Komponen
2. OTO.KR01.009.01 Membaca dan Memahami GambarTeknik
3. OTO.KR01.001.01 Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur
4. OTO.KR01.016.01 Mengikuti prosedur Keselamatan dan
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 38
KTSP SMKN 1 Legonkulon

Kesehatan Kerja
5. OTO.KR01.017.01 Menggunakan dan Memelihara Peralatan dan
Perlengkapan Tempat Keria
6 OTO.KR01.018.01 Kontribusi Komunikasi di Tempat Kerja
7 OTO.KR01.019.01 Melaksanakan Operasi Penanganan Secara
Manual
ENGINE
8. OTO.KR02.001.01 Memelihara/Servis Engine dan Komponen-
Komponennya
9. OTO.KR02.010.01 Memelihara /Servis Sistem Pendingin dan
Komponennya
10. OTO.KR02.014.01 Memelihara /Servis Sistem Bahan Bakar
Bensin
11. OTO.KR02.017.01 Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar
Diesel
12. OTO.KR02.020.01 Pemeliharaan/Servis Sistem Kontrol Emisi

POWER TRAIN
13. OTO.KR03.001.01 Memelihara/Servis Unit Kopling dan Komponen
Komponennya Sistem Pengoperasian
14. OTO.KR03.004.01 Memelihara/servis transmisi manual
15. OTO.KR03.007.01 Memelihara/Servis Transmisi Otomati
16. OTO.KR03.010.01 Memelihara/Servis Unit Final Drive / Cardan
CHASIS
17. OTO.KR04.001.01 Perakitan dan pemasangan system rem dan
komponenkomponennya
18. OTO.KR04.002.01 Pemeliharan /servis system rem
19. OTO.KR04.003.01 Perbaikan Sistem Rem
20. OTO.KR04.004.01 Overhaul system Rem
21. OTO.KR04.009.01 Memelihara/Servis Sistem Kemudi
22. OTO.KR04.014.01 Memelihara/Servis Sistem Suspensi
23. OTO.KR04.015.01 Melaksanakan Pekerjaan Pelurusan
Roda/Spooring
24. OTO.KR04.016.01 Mem balance Roda/Ban
25. OTO.KR04.017.01 Melepas, Memasang dan Menyetel Roda

ELECTRICAL

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 39


KTSP SMKN 1 Legonkulon

26 OTO.KR05.001.01 Menguji, Memelihara servis dan Mengganti


Baterai
27 OTO.KR05.002.01 Perbaikan Ringan pada Rangkalan / Sistem
Kellstrikan
28 OTO.KR05.006.01 Memperbaiki sistem starter dan pengisian

29 OTO.KR05.007.01 Memasang, Menguji dan Memperbaiki Sistem


Penerangan dan Wiring
30 OTO.KR05.008.01 Memasang, Menguji dan Memperbaiki Sistem
Pengaman Kelistrikan dan Komponennya
31 OTO.KR05.009.01 Memasang Perlengkapan Kelistrikan
Tambahan (Asesories
32 OTO.KR05.011.01 Memperbaiki Sistem Pengapian

33 OTO.KR05.012.01 Memelihara /Servis dan Memperbaiki Engine


Management System
34 OTO.KR05.013.01 Memelihara/Servis dan Memperbaiki Sistem
PenggerakControlElektronik
35 OTO.KR05.014.01 Memelihara/Servis dan Memperbaiki Sistem
Kelistrikan BodiControl Elektronik
36 OTO.KR05.015.01 Memelihara/Servis dan Memperbaiki Sistem
Rem Anti-Lock Brake System (ABS)
37 OTO.KR05.016.01 Memasang Sistem A/C (Air Conditioner)

38 OTO.KR05.017.01 Overhaul Komponen Sistem A/C (Air


Conditioner)
39 OTO.KR05.018.01 Memperbaiki/Retrofit Sistem A/C (Air
Conditioner)
40 OTO.KR05.017.01 Memelihara/Servis Sistem A/C (Air Conditioner

Skema KKNI Level II pada kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan


Otomotif dapat dicapai melalui pendekatan klaster dengan kemasan di bawah
ini dan harus dicapai dalam 3 (tiga) tahun. Kemasan yang digunakan
adalahsebagai berikut:
Tabel 8. Pemeliharaan Kendaraan Ringan Sistem Konvesional

NO KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI

1. OTO.KR01.009.01 Membaca dan Memahami Gambar Teknik

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 40


KTSP SMKN 1 Legonkulon

2. OTO.KR01.010.0 Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur


Mengikuti Prosedur Kesehatan &
3. OTO.KR01.016.01 Keselamatan Kerja
4. Menggunakan dan Memelihara Peralatan
dan Perlengkapan Tempat Kerja
OTO.KR01.017.01
5. OTO.KR01.018.01 Kontribusi Komunikasi di Tempat Kerja
6. OTO.KR02.001.01 Memelihara/Servis Engine dan Komponen-
Komponennya
7. Memelihara/servis sistem pendingin dan
OTO.KR02.010.01
komponennya
Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar
8. OTO.KR02.014.01 Bensi
9. OTO.KR02.020.01 Pemeliharaan/Servis Sistem Kontrol Emisi
OTO.KR03.001.01 Memelihara/Servis Unit Kopling dan
10. Komponen Komponennya Sistem
Pengoperasian
11 OTO.KR03.004.01 Memelihara/servis transmisi manual
12 OTO.KR03.010.01 Memelihara/Servis Unit Final Drive / Gardan
13 OTO.KR04.002.01 Memelihara/Servis sistem rem
14 OTO.KR05.001.01 Menguji, Memelihara/Servis dan Mengganti
Baterai
15 OTO.KR05.006.01 Memperbaiki sistem starter dan pengisian
16 OTO.KR05.011.0 Memperbaiki sistem pengapian

Tabel9.Pemeliharaan Kendaraan Ringan Sistem Injeksi

NO KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI

1. OTO.KR01.009.01 Membaca dan Memahami Gambar Teknik


2. OTO.KR01.010.01 Menggunakan dan Memelihara Mat Ukur
3. OTO.KR01.016.0 Mengikuti prosedur kesehatan &
keselamatan
4. OTO.KR02.020.01 Memelihara/Servis Sistem Kontrol Emisi
Memelihara/Servis dan Memperbaiki Engine
5. OTO.KR05.012.01 Management System

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 41


KTSP SMKN 1 Legonkulon

Tabel10.Pemeliharaan Berkala Kendaraan Ringan

NO KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI

Melaksanakan Pemeliharaan Servis


OTO.KR01.001.01
1 Komponen
2 OTO.KR01.009.01 Membaca dan Memahami Gambar
Teknik
3 OTO.KR01.010.01 Menggunakan dan memelihara alat
ukur
4 OTO.KR01.016.01 Mengikuti Prosedur Kesehatan &
Keselamatan Kerja
5 OTO.KR01.017.01 Menggunakan dan Memelihara
Peralatan dan Perlengkapan Tempat
Kerja
6 OTO.KR01.018.01 Kontribusi Komunikasi di Tempat Kerja
7 OTO.KR02.001.01 Memelihara/Servis Engine dan
Komponen-Komponennya
8 OTO.KR02.010.01 Memelihara/servis sistem pendingin
dan komponennya
9 OTO.KR02.017.01 Memelihara/Servis Sistem Injeksi
Bahan Bakar Diesel
10 OTO,KR02.020.01 Pemeliharaan/Servis Sistem Kontrol
Emisi
11 OTO.KR03.007.01 Memelihara/Servis Transmisi Otomatis

12 OTO.KR03.010.01 Memelihara/Servis Unit Final Drive /


Gardan

Tabel 11.Spooring Balancing Kendaraan Ringan

NO KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI

Membaca dan Memahami Gambar


OTO.KR01.009.01
1 Teknik
2 OTO.KR01.010.01 Menggunakan dan Memelihara Mat
Uku

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 42


KTSP SMKN 1 Legonkulon

3 OTO.KR01.016.01 Mengikuti Prosedur Kesehatan &


Keselamatan Kerja

4 OTO.KR01.017.01 Menggunakan dan Memelihara


Peraiatan dan Periengkapan Tempat
Kerja
5 OTO.KR01.019.01 Melaksanakan Operas! Penanganan
Secara Manual
6 OTO.KR04.009.01 Memelihara/Servis Sistem Kemudi
7 OTO.KR04.014.0 Memelihara/Servis Sistem Suspensi
8 OTO.KR04.015.01 Melaksanakan Pekerjaan Pelurusan
Roda/Spooring
9 OTO.KR04.016.01 Membalance Roda/Ban
10 OTO.KR04.017.01 Melepas, Memasang dan Menyetel
Roda

Tabel 12.Pemeiiharaan/Servis Chasis

NO KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI

Perakitan dan pemasangan system


OTO.KR04.001.01
1 rem dan komponenkomponennya
2 OTO.KR04.002.01 Pemeliharan /servis system re
3 OTO.KR04.003.01 Perbaikan Sistem Rem
4 OTO.KR04.004.01 Overhaul system Rem
5 OTO.KR04.017.01 Melepas, Memasang dan Menyetel
Roda
6 OTO.KR40.009.01 Memelihara/Servis Sistem Kemudi
7 OTO.KR40.014.01 Memelihara/Servis Sistem Suspensi

Tabel 13.Pemeliharaan Sistem Elektrikal (Kelistrikan Body)

NO KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI

Perbaikan Ringan pada Rangkaian /


OTO.KR05.002.01
1 Sistem Kelistrikan

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 43


KTSP SMKN 1 Legonkulon

2 OTO.KR05.007.01 Memasang, Menguji dan Memperbaiki


Sistem Penerangan dan Wiring
3 OTO.KR05.008.01 Memasang, Menguji dan Memperbaiki
Sistem Pengaman Kelistrikan dan
Komponenny
4 OTO.KR05.009.01 Memasang Periengkapan Kelistrikan
Tambahan (Asesories

Tabel 14.Pemeliharaan Sistem Elektrikal (Kelistrikan Body)

NO KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI

Memasang Sistem A/C (Air


OTO.KR05.016.01
1 Conditioner)
2 OTO.KR05.017.01 Overhaul Komponen Sistem A/C (Air
Conditione
3 OTO.KR05.018.01 Memperbaiki/Retrofit Sistem NC (Air
Conditioner)
4 OTO.KR05.019.01 Memelihara/Servis Sistem A/C (Air
Conditioner

Pencapaian kompetensi sebagaimana yang tertuang dalam target selanjutnya


akan sekolah gunakan sebagai fokus dalam menentukan strategi
pengembangan sekolah dan akan dievaluasi secara berkala untuk
memastikan bahwa pengembangan sekolah berkembang sesuai dengan arah
yang diharapkan.

D. Deskripsi Standar Kompetensi PMK 3 Tahun atau PMK 4 tahun berdasarkan


KI
Sebagaimana tertuang pada rumusan SKL, kompetensi yang bersifat generik
mencakup 3 (tiga)ranah yakni sikap,
pengetahuandanketerampilan.Ranahsikapdipilahmenjadisikapspiritual dan
sikap sosial.Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan pentingnya
keseimbanganfungsisebagaimanusiaseutuhnya yangmencakup aspek
spiritual dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan
nasional. Dengan demikian kompetensi yang bersifat generik tersebut
diuraikan menjadi empat yaitu kompetensi inti sikapspiritual disebut KI-1,
kompetensi inti sikapsosial disebut KI-2, kompetensi inti pengetahuan disebut
KI-3, dan kompetensi inti keterampilandisebut KI-4.
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 44
KTSP SMKN 1 Legonkulon

Uraian Kompetensi Intiuntuk program pendidikan 3 tahun dan 4 tahun pada


SMKdisajikan dalam Tabel 12.
Tabel 15. Deskripsi Kompetensi Inti Program PMK

KOMPETEN DESKRIPSI KOMPETENSI


SI INTI 3 Tahun 4 Tahun
Sikap Spritual Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
(KI-1) dianutnya.
Sikap Sosial Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
(KI-2)
damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif
melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan Memahami, Memahami, menerapkan,
(KI-3) menerapkan, menganalisis, dan
menganalisis, dan mengevaluasi tentang
mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
pengetahuan faktual, konseptual, operasional
konseptual, operasional lanjut, dan metakognitif
dasar, dan metakognitif secara multidisiplin sesuai
sesuai dengan bidang dengan bidang dan lingkup
dan lingkup kerja pada kerja pada tingkat teknis,
tingkat teknis, spesifik, spesifik, detil, dan
detil, dan kompleks, kompleks, berkenaan
berkenaan dengan ilmu denganilmu
pengetahuan, pengetahuan,teknologi,sen
teknologi, seni, budaya, i, budaya, dan humaniora
dan humaniora dalam dalam konteks
konteks pengembangan potensi
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
keluarga, sekolah, kerja, warga masyarakat
dunia kerja, warga nasional, regional, dan
masyarakat nasional, internasional.
regional, dan
internasional.
Keterampilan Melaksanakan tugas Melaksanakan tugas
(KI-4) spesifik, dengan spesifik, dengan
menggunakan alat, menggunakan alat,
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 45
KTSP SMKN 1 Legonkulon

KOMPETEN DESKRIPSI KOMPETENSI


SI INTI 3 Tahun 4 Tahun
informasi, dan prosedur informasi, dan prosedur kerja
kerja yang lazim yang lazim dilakukan serta
dilakukan serta menyelesaikan masalah
menyelesaikan masalah kompleks sesuai dengan
sederhana sesuai dengan bidang kerja.
bidangkerja. Menampilkan kinerja mandiri
Menampilkan kinerja di dengan mutu dan kuantitas
bawah bimbingan dengan yang terukur sesuai dengan
mutu dan kuantitas yang standar kompetensi kerja.
terukur sesuai dengan Menunjukkanketerampilan
standar kompetensi kerja. menalar, mengolah, dan
Menunjukkanketerampila menyaji secara efektif,
n menalar, mengolah, kreatif, produktif, kritis,
dan menyaji secara mandiri, kolaboratif,
efektif, kreatif, produktif, komunikatif, dan solutif
kritis, mandiri, kolaboratif, dalam ranah abstrak terkait
komunikatif, dan solutif dengan pengembangan dari
dalam ranah abstrak yang dipelajarinya di
terkait dengan sekolah, serta mampu
pengembangan dari yang melaksanakan tugas spesifik
dipelajarinya di sekolah, secara mandiri.
serta mampu Menunjukkan keterampilan
melaksanakan tugas mempersepsi, kesiapan,
spesifik di bawah meniru, membiasakan, gerak
pengawasan langsung. mahir, menjadikan gerak
Menunjukkan alami, sampai dengan
keterampilan tindakan orisinal dalam
mempersepsi, kesiapan, ranah konkret terkait
meniru, membiasakan, dengan pengembangan dari
gerak mahir, menjadikan yang dipelajarinya di
gerak alami, dalam ranah sekolah, serta mampu
konkret terkait dengan melaksanakan tugas spesifik
pengembangan dari yang secara mandiri.
dipelajarinya di sekolah,
serta mampu
melaksanakan tugas
spesifik di bawah
pengawasan langsung.

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 46


KTSP SMKN 1 Legonkulon

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 47


KTSP SMKN 1 Legonkulon

BAB IV
STRUKTUR KURIKULUM, KOMPETENSI MATA PELAJARAN, STRUKTUR
KURIKULUM PENYESUAIAN DAN PERATURAN AKADEMIK

A. Daftar Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan


Otomotif

Muatan KTSP ini meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya merupakan beban belajar bagi siswa.Di samping itu materi
muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi
kurikulum.Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat
satuan pendidikan berpedoman pada struktur kurikulum yang tercantum dalam
Standar Isi.

Mata pelajaran pada SMKN 1 Legonkulon - SUBANG, di Kompetensi Keahlian


TKRO ini adalah :
1. Mata Pelajaran Kelompok Muatan Nasional
1) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3) Bahasa Indonesia
4) Matematika
5) Sejarah Indonesia
6) Bahasa Inggris
2. Mata Pelajaran Kelompok Muatan Kewilayahan
1) Seni Budaya
2) Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan
3) Bahasa Sunda (Muatan Lokal)
3. Mata Pelajaran Kelompok Peminatan ( C )
• Dasar Bidang Keahlian (C1)
1) Simulasi dan Komunikasi Digital
2) Fisika
3) Kimia
• Dasar Program Keahlian (C2)
1) Gambar Teknik Otomotif
2) Teknologi Dasar Otomotif
3) Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif
• Kompetensi Keahlian (C3)

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 48


KTSP SMKN 1 Legonkulon

1) Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan


2) Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan
3) Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan
4) Produk Kreatif dan Kewirausahaan

B. Struktur dan Muatan Kurikulum Teknik Kendaraan Ringan Otomotif


Bidang Keahlian : Teknik dan Rekayasa
Program Keahlian :Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO)
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 212
3. Bahasa Indonesia 320
4. Matematika 424
5. Sejarah Indonesia 108
6. Bahasa Inggris danBahasa Asing Lainnya 352
Jumlah A 1.734
B. Muatan Kewilayahan
7. Seni Budaya 108
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 144
Jumlah B 252
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
9. Simulasi dan Komunikasi Digital 108
10. Fisika 108
11. Kimia 108
C2. Dasar Program Keahlian
12. Gambar Teknik Otomotif 144
13. Teknologi Dasar Otomotif 144
14. Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif 180
C3. Kompetensi Keahlian
15. Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan 594
16. Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga
560
Kendaraan Ringan

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 49


KTSP SMKN 1 Legonkulon

ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
Pemeliharaan
17. Kelistrikan Kendaraan Ringan 560
18. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 524
Jumlah C (C1, C2, dan C3) 3.030
Total 5.016

Bidang Keahlian : Teknik dan Rekayasa


Program Keahlian :Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. MUATAN NASIONAL
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan 2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6 Bahasa Inggris 3 3 3 3 4 4
B. MUATAN KEWILAYAHAN
7 Seni Budaya 3 3 - - - -
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & 2 2 2 2 - -
Kesehatan
9 Bahasa Sunda 2 2 2 2 2 2
Jumlah A & B 26 26 19 19 17 17
KE LOMPOK PEMINATAN ( C )
DA SAR BIDANG KEAHLIAN (C1)
10 Simulasi & Komunikasi Digital 3 3 - - - -
11 Fisika 3 3 - - - -
12 Kimia 3 3 - - - -
DA SAR PROGRAM KEAHLIAN (C2)
13 Gambar Teknik Otomotif 4 4 - - - -
14 Teknologi Dasar Otomotif 4 4 - - - -
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 50
KTSP SMKN 1 Legonkulon

15 Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif 5 5 - - -


-
KO MPETENSI KEAHLIAN (C3)
17 Pemeliharaan Mesin Kendaraan - - 8 8 9 9
Ringan
18 Pemeliharaan Sasis dan Pemindah - - 8 8 8 8
Tenaga Kendaraan Ringan
Pemeliharaan
19 Kelistrikan Kendaraan Ringan - - 8 8 8 8
21 Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
Jumlah C (C1, C2, C3) 2 2 3 3 3 3
2 2 1 1 3 3
Total 4 4 5 5 5 5
8 8 0 0 0 0
Tabel 17. Pengaturan Jumlah Jam Pelajaran Per Pekan

C. Peraturan Akademik
1. Pengaturan Beban Belajar
a. Pengaturan Beban Belajar pada Masa Pandemi COVID 19
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 mentri Nomor 36
Tahun 2020, yang secara tegas menyatakan bahwa satuan Pendidikan
yang bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka adalah satuan
Pendidikan yang berada pada zona hijau dengan memenuhi berbagai
persyaratan yang telah di tetapkan, dan dengan memperhatikan wacana
gubernur Jawa Barat terkait dengan program PSBB dalam bentuk
Adaptasi Kegiatan Baru (AKB), dimana satuan Pendidikan bisa
melaksanakan pembelajaran dengan tatap muka diperkirakan pada bulan
Januari 2021, maka SMKN 1 Legonkulon memutuskan untuk
melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan beberapa strategi pilihan
sesuai dengan situasi dan kondisi terkini di masa COVID 19 sebagai
berikut:
1) Strategi full daring
Strategi Full daring adalah model pembelajaran yang menggunakan
media seperti internet, smartphone siswa, whatsapp, SMS dan
sebagainya, dimana materi pembelajaran dimasukkan dalam aplikasi
tersebut. Siswa bisa mempelajari seluruh kompetensi dasar dengan
cara mengakses di rumahnya masing-masing menggunakan
smartphonenya/gawai yang dimilikinya. Adapun bagi siswa yang tidak
memiliki gawai/smartphone, akan diberikan insentif pembelian kuota
dan berkelompok dalam kelas sesuai wilayah terdekat. Berikut

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 51


KTSP SMKN 1 Legonkulon

Pengaturan beban belajar yang akan diterapkan dalam strategi full


daring:
a. Minggu ganjil (minggu ke 1 dan ke 3), siswa diberikan
pembelajaran dengan full daring untuk mata pelajaran muatan
nasional dan muatan kewilayahan.
Pengaturan penjadwalan untuk mata pelajaran muatan nasional
dan muatan wilayah adalah sebagai berikut:

1. Kelasa X

JP/
No Hari Mata Pelajaran Waktu
minggu
1 Senin PABP 3 07.30 – 16.00
PKn 2 07.30 – 16.00
2 Selasa Bahasa Indonesia 4 07.30 – 16.00
PJOK 2 07.30 – 16.00
3 Rabu Matematika 4 07.30 – 16.00
4 Kamis Sejarah Indonesia 3 07.30 – 16.00
Seni budaya 3 07.30 – 16.00
5 Jumat Bahasa Sunda 2 07.30 – 16.00
Bahasa Inggris 3 07.30 – 16.00
Total JP 26

2. Kelasa XI

No Hari Mata Pelajaran JP/ming


Waktu
gu
1 Senin PABP 3 07.30 – 16.00
Bahasa Indonesia 3 07.30 – 16.00
2 Selasa PPKn 2 07.30 – 16.00
3 Rabu Bahasa Inggris 3 07.30 – 16.00
4 Kamis Matematika 4 07.30 – 16.00
Bahasa Sunda 2 07.30 – 16.00
5 Jumat PJOK 2 07.30 – 16.00
Total JP 19

3. Kelasa XII

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 52


KTSP SMKN 1 Legonkulon

No Hari Mata Pelajaran JP/ming


Waktu
gu
1 Senin Matematika 4 07.30 – 16.00
Bahasa Sunda 2 07.30 – 16.00
2 Selasa PABP 3 07.30 – 16.00
3 Rabu Bahasa Indonesia 2 07.30 – 16.00
4 Kamis Matematika 4 07.30 – 16.00
5 Jumat Bahasa Inggris 4 07.30 – 16.00
Total JP 19

b. Minggu genap (minggu ke 2 dan ke 4), siswa diberikan


pembelajaran dengan full daring untuk mata pelajaran
peminatan C1, C2 dan C3.
1. Kelasa X
JP/
No Hari Mata Pelajaran Waktu
minggu
1 Senin Simulasi Digital 3 07.30 – 16.00
2 Selasa Fisika 3 07.30 – 16.00
Kimia 3 07.30 – 16.00
3 Rabu Gambar Teknik 4 07.30 – 16.00
Otomotif
4 Kamis Teknologi Dasar 4 07.30 – 16.00
Otomotif
5 Jumat Pekerjaan Dasar 5 07.30 – 16.00
Teknik Otomotif
Total JP 22

2. Kelas XI

JP/
No Hari Mata Pelajaran Waktu
minggu
1 Senin Pemeliharaan 07.30 – 16.00
Mesin Kendaraan 8
Ringan
2 Selasa Pemeliharaan 8 07.30 – 16.00
Sasis dan
Pemindah
Tenaga

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 53


KTSP SMKN 1 Legonkulon

JP/
No Hari Mata Pelajaran Waktu
minggu
Kendaraan
Ringan
3 Rabu Pemeliharaan 07.30 – 16.00
Kelistrikan
8
Kendaraan
Ringan
4 Kamis Produk Kreatif dan 07.30 – 16.00
7
Kewirausahaan
5 Jumat
Total JP 31

3. Kelasa XII
JP/
No Hari Mata Pelajaran Waktu
minggu
1 Senin Pemeliharaan 07.30 – 16.00
Mesin dan
9
Kendaraan
Ringan
2 Selasa Pemeliharaan 07.30 – 16.00
Sasis dan
Pemindah
8
Tenaga
Kendaraan
Ringan
3 Rabu Pemeliharaan 07.30 – 16.00
Kelistrikan
8
Kendaraan
Ringan
4 Kamis Produk Kreatif dan 07.30 – 16.00
8
Kewirausahaan
5 Jumat
Total JP 33

2) Strategi Blended Learning


Strategi Blended Learning adalah merupakan strategi yang akan
dilaksanakan Ketika status Kabupaten Subang dan provinsi Jawa Barat
sudah dinyatakan sebagai zona hijau. Strategi Blended Learning

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 54


KTSP SMKN 1 Legonkulon

merupakan strategi pembelajaran yang menggabungkan antara


pembelajaran daring dengan pembelajaran luring (tatap muka).
Pengaturan beban belajar dalam strategi Blended Learning adalah
sebagai berikut:
a. Minggu ganjil (minggu ke 1 dan 3), siswa diberikan pembelajaran
full daring di rumah untuk mata pelajaran muatan nasional dan
wilayah.
b. Minggu genap (minggu 2 dan 4) siswa diberikan pembelajaran
daring untuk aspek pengetahuan bagi mata pelajaran peminatan
yaitu C1, C2, dan C3 dilaksanakan di rumah masing-masing siswa
menggunakan gawai/ smartphonenya. Untuk aspek
keterampilannya siswa dijadwal secara beraturan untuk masuk ke
sekolah dan belajar di bawah bimbingan guru di lab masing-masing.
Adapun pengaturan beban belajar adalah sebagai berikut:
1. Untuk mata pelajaran muatan nasional dan muatan kewilayahan
sesuai dengan jadwal di strategii full daring
2. Untuk mata pelajaran peminatan/kejuruan, menggunakan jadwal
pada strategi full daring untuk aspek pengetahuan.
3. Untuk aspek keterampilan mata pelajaran peminatan/ kejuruan,
siswa dijadwal untuk masuk ke sekolah dengan penjadwalan
sebagai berikut:
a. Senin, yang masuk ke sekolah untuk belajar di RPS adalah
setengahnya dari jumlah rombel kelas X.
b. Selasa, yang masuk ke sekolah untuk belajar di RPS adalah
sisa setengahnya dari jumlah rombel kelas X
c. Rabu, yang masuk ke sekolah untuk belajar di RPS adalah
setengahnya dari jumlah rombel kelas XI.
d. Kamis, yang masuk ke sekolah untuk belajar di bengkel RPS
adalah sisa setengahnya dari jumlah rombel kelas XI
e. Jum’at, yang masuk ke sekolah untuk belajar di RPS adalah
setengahnya dari jumlah rombel kelas XII.
f. Sabtu, yang masuk ke sekolah untuk belajar di RPS adalah
sisa setengahnya dari jumlah rombel kelas XII
Untuk mata pelajaran peminatan C1, tatap muka di sekolah
mengambil hari yang selain hari siswa belajar di RPS.
Pengertiannya untuk simulasi digital C1 di kelas X, siswa masuk ke
sekolah untuk belajar di lab. Computer menggunakan hari senin
untuk setengah kelas X yang belajar di RPS pada hari selasa, dan
hari selasa untuk siswa kelas X yang belajar di RPS pada hari
senin. Demikian juga untuk Pelajaran fisika dan kimia. Penjadwalan

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 55


KTSP SMKN 1 Legonkulon

secara teknis akan diatur oleh ketua kompetensi keahlian Bersama


dengan guru.
Untuk mata pelajaran C2 dan C3, pembelajaran di RPS
menggunakan model tematik berdasarkan pekerjaan di DU/DI
bukan berdasarkan mata pelajaran.

b. Pengaturan Beban Belajar pada Masa Normal


Pengaturan beban belajar SMKN 1 Legonkulon pada masa Normal,
adalah pengaturan beban belajar pada saat pandemi COVID 19
dinyatakan berakhir. Pengaturan beban belajar akan menerapkan sistem
paket, dimana jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem
paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum,
meskipun demikian, praktik di lapangan tidaklah kaku, karena ada
program khas SMKN 1 Legonkulon yakni LATDASTAR, yang juga menyita
banyak jam, maka ada penyesuaian-penyesuaian sebagaimana diuraikan
dalam Program Unggulan LATDASTAR.

Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan dilakukan dengan


mempertimbangkan kebutuhan siswa dalam mencapai kompetensi, di
samping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting
dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam
Standar Isi.

Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak


terstruktur dalam sistem paket untuk SMKN 1 Legonkulon ±40% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan
kebutuhan siswa dalam mencapai kompetensi.
Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara
dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara
dengan satu jam tatap muka.
Beban belajar dalam tahun pertama adalah 32 minggu, tahun ke-2 36
minggu dan tahun ke-3 27 minggu. Beban belajar dalam seluruh
penyelesaian studi adalah 5092 jam atau setara dengan ± 48 jam
perminggu.
Tuntutan Beban belajar per minggu adalah 48 jam tatap muka, dengan
perincian sebagai berikut:
 Jumlah jam rata-rata perminggu tatap muka teori adalah ±28 jam, dan
 Jumlah jam perminggu pelajaran praktik adalah ±20 jam
Meski demikian, penerapan di lapangan tidaklah kaku, mengingat bahwa
di SMKN 1 Legonkulonmenerapkan beberapa program unggulan yang
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 56
KTSP SMKN 1 Legonkulon

cukup menyita waktu, maka dilakukan beberapa penyesuaian


sebagaimana diuraikan dalam struktur kurikulum penyesuaian.

2. Struktur Kurikulum Penyesuaian (Berlaku hanya di masa normal)


Seperti telah diuraikan pada Karakteristik SMKN 1 Legonkulon, bahwa dalam
rangka menjawab tantangan yang muncul baik secara external maupun
internal, SMKN 1 Legonkulonmenerapkan program unggulan LATDASTAR,
yang memiliki beban pembelajaran yang cukup besar. Oleh karenanya,
sekolah tidak bisa mengadopsi 100% dari struktur kurikulum secara nasional
serta harus melakukan penyesuaian-penyesuaian. Faktor terjadinya
penyesuaian struktur kurikulum di SMKN 1 Legonkulonadalah adanya
program unggulan LATDASTAR (Latihan Dasar Ketarunaan) yang
dilaksanakan secara intensif 2 bulan penuh di kelas X. Dengan adanya
program unggulan tersebut, juga perkiraan jumlah minggu efektif di setiap
tahunnya setelah dikurangi pekan PTS, PAS, US, Ujikom dan AKM dan lain-
lain, maka diasumsikan bahwa minggu efektif untuk pembelajaran di masing-
masing tahun adalah :

Tahun / kelas Jumlah Minggu


Efektif
Ke-1 / X 28 minggu
Ke-2 / XI 36 minggu
Ke-3 / XII 28 minggu
Tabel Sebaran Minggu Efektif

Dengan adanya program unggulan ini juga menjadikan beberapa mata


pelajaran mengalami perubahan secara jumlah jam. Perubahan-perubahan
tersebut terjadi pada mata pelajaran sebagai berikut;
Jml Jam Jml Setelah
No Mata Pelajaran Seharusnya Penyesuaian Keterangan
X XI XII X XI XII
1 PAI 3 3 3 3 3 3
2 PPKn 2 2 2 2 2 2
3 B. Indonesia 4 3 2 4 3 2
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
Sejarah
5 3 - - 3 - -
Indonesia
6 B. Inggris 3 3 4 3 3 4
7 Seni Budaya 3 - - 3 - -

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 57


KTSP SMKN 1 Legonkulon

Penjas 2 2 - - 2 - 2 Jam Penjas


di kelas X
digantikan
Program
8 Unggulan
Latdastar 288 jam Latdastar
yang setara
dengan 288
jam
9 SimKomDig 3 - - 3 - -
10 Fisika 3 - - 3 - -
11 Kimia 3 - - 3 - -
Gambar Teknik
12 4 - - 3 - -
Otomotif
Teknologi Dasar
13 4 - - 4 - -
Otomotif
Pekerjaan
14 Dasar Teknik 5 - - 5 - -
Otomotif
Pemeliharaan
Mesin
15 - 8 9 - 8 9
Kendaraan
Ringan
Pemeliharaan
Sasis dan
Pemindah
16 - 8 8 - 8 8
Tenaga
Kendaraan
Ringan
Pemeliharaan
Kelistrikan
17 - 8 8 - 8 8
Kendaraan
Ringan
Produk Kreatif
18 dan - 7 8 - 7 8
Kewirausahaan
Tabel Perubahan & Jam Mata Pelajaran Kurikulum Penyesuaian

3. Pengaturan Penjurusan

Mengacu kepada SK Dirjen Dikdasmen Kemdikbud Nomor 06/D.D5/KK/2018


tentang Spektrum Keahlian SMK/MAK, ada 4 kompetensi keahlian yang
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 58
KTSP SMKN 1 Legonkulon

diselenggarakan di SMKN 1 LegonkulonKe-4 kompetensi keahlian tersebut


adalah;
1. Kompetensi Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan
2. Kompetensi Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan
3. Kompetensi Keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran
4. Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
Adapun teknis Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) proses
pemilihan/penjurusan dilakukan pada kelas X, adalah mengacu kepada
Permendikbud Nomor 70 tahun 2017 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru,
yang intinya ketika awal masuk SMK, calon siswa baru diberikan 3 pilihan
keahlian yang akan diambil, yakni pilihan utama, kedua dan pilihan ketiga. Jika
terjadi kelebihan peminat dibandingkan dengan kuota yang ditetapkan sekolah
pada suatu kompetensi keahlian tertentu, maka dilakukan test peminatan
dengan berbasis komputerisasi untuk memilih calon siswa yang sesuai. Untuk
kelebihannya akan diberikan pemahaman untuk memilih jurusan lain yang ada
di sekolah.

4. Praktek Kerja Lapangan (PKL)


a. Latar Belakang
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenjang
pendidikan menengah yang mempunyai misi khusus.Sekolah Menengah
Kejuruan bertujuan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki
lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional sebagai tenaga
kerja tingkat menengah pada DU/DI.

Mengacu kepada Permendikbud no. 60 tahun 2014, tentang PKL,


bahwasannya PKL adalah satu konsepsi pendidikan yang sudah cukup lama
berjalan bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Di Jerman system
ini disebut dual system, di Australia disebut dengan apprentice
system.Dalam lingkungan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas)
khususnya pada Sekolah Menengah Kejuruan sistem PKL ini operasioalnya
disebut dengan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang diadopsi dari istilah
Jerman dual system. Pemerintah melalui Depdiknas menetapkan
kebijaksanaan link and match yang berlaku pada semua jenis dan jenjang
pendidikan di Indonesia.

Pendekatan Pendidikan dengan Sistem Ganda sebagai kajian tak


terpisahkan dari kebijakan link and match dijadikan pola utama
penyelenggaraan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan yang dimulai pada
tahun pelajaran 1994/1995.

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 59


KTSP SMKN 1 Legonkulon

Melalui program ini diharapkan output SMK mampu memenuhi kebutuhan


pasar kerja khususnya tenaga kerja menengah untuk Dunia Usaha dan
Industri (DU/DI) atau menciptakan lapangan kerja baru.

Dalam masa ini, seorang siswa bukan hanya dituntut berkompeten dalam
teori ilmunya tetapi juga dituntut untuk memiliki kompetensi yang holistik
seperti: mandiri; mampu berkomunikasi; memiliki jejaring (networking) yang
luas; mampu mengambil keputusan; peka terhadap perubahan dan
perkembangan yang terjadi di dunia luar, dan lain-lain.

Fakta yang terjadi menunjukkan bahwa siswa dengan kualifikasi tersebut


sulit ditemukan, untuk hal tersebut maka dibutuhkan sebuah program PKL
sebagai sarana pembelajaran bagi siswa untuk memperoleh berbagai
kompetensi holistik yang dibutuhkan setelah menyelesaikan pendidikan.

c. Pengertian PKL
Program PKL adalah suatu kegiatan pembelajaran di lapangan yang
bertujuan untuk memperkenalkan dan menumbuhkan kemampuan siswa
dalam dunia kerja nyata.Pembelajaran ini terutama dilaksanakan melalui
hubungan yang intensif antara peserta program PKL dan tenaga
pembinanya di instansi/perusahaan / DUDI.

Pendidikan Sistem Ganda / PKL / PKL adalah suatu bentuk


penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional, yang memadukan secara
sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program
penguasaan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja
untuk mencapai suatu tingkat keahlian professional.

d. Tujuan PKL
Program PKL bertujuan agar siswa mampu:
1. Mengenal suasana kerja yang sebenarnya agar mereka memahami
sejauh mana mereka harus mempersiapkan diri apabila nanti memasuki
dunia kerja. Dengan adanya PKL ini diharapkan siswa bisa
mengintropeksi diri akan kekurangan - kekurangan yang ada dalam diri
mereka, baik itu bidang keilmuan maupun sosialisasinya dengan
lingkungan
2. Menerapkan pengetahuan teoritis ke dalam dunia praktik sehingga
mampu menumbuhkan pengetahuan kerja sesuai dengan latar belakang
bidang ilmu siswa.
3. Melatih kemampuan siswa untuk menjadi pribadi-pribadi yang mandiri,
mampu bersikap, mampu memecahkan masalah dan mengambil
keputusan dalam bekerja;
4. Menumbuhkan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang lain di
dalam dunia kerja.

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 60


KTSP SMKN 1 Legonkulon

e. Kompetensi PKL
Secara garis besar kompetensi siswa yang diharapkan terwujud dari
program PKL adalah sebagai berikut:
1. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan kemampuan dalam melaksanakan
pekerjaan, seperti: pemahaman tugas, kecekatan bekerja, kreativitas
bekerja, pengambilan keputusan
2. Kompetensi Personal
Kompetensi personal adalah kemampuan dalam hal sikap dan
kepribadian, meliputi: kejujuran; kedewasaan berpikir, tanggung jawab,
kemandirian, disiplin, dan antusiasme.
3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial menitikberatkan kepada kemampuan siswa dalam
berinteraksi dengan lingkungan kerja, meliputi: komunikasi, kerja sama,
dan empati.

f. Prosedur PKL
Pelaksanaan PKL mengikuti tahapan-tahapan seperti berikut ini:
1. Siswa mengajukan permohonan PKL kepada Ketua Program Keahlian
atau Sekretaris jurusan ;
2. Siswa mendiskusikan persiapan PKL kepada Ka.Prog / Sekjur sebagai
pembimbing PKL;
3. Siswa melakukan PKL ke lokasi PKL yang telah disetujui ;
4. Siswa menyusun laporan PKL dan melakukan pembimbingan laporan PKL
kepada pembimbing;
5. Siswa memperoleh nilai PKL ;
6. Siswa mendapatkan sertifikat ;

g. Tugas dan Etika PKL


Siswa harus memperhatikan hal berikut ini selama melaksanakan PKL,
antara lain :
1. Mempelajari tata tertib yang berlaku di instansi tempat PKL;
2. Memahami deskripsi kerja yang diberikan instansi kepada peserta PKL;
3. Memahami budaya kerja di instansi PKL;
4. Mendokumentasikan setiap aktivitas yang dilakukan, yakni:

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 61


KTSP SMKN 1 Legonkulon

1) Mencatat setiap kegiatan kerja yang dilakukan baik pekerjaan


sederhana maupun pekerjaan kompleks
2) Mengumpulkan foto copy bukti-bukti hasil pekerjaan;
3) Membuat Dokumentasi kegiatan-kegiatan yang penting.
Beberapa etika yang perlu diperhatikan selama PKL antara lain :
1).Berpakaian dan berpenampilan rapi;
2).Hadir tepat waktu;
3).Bersosialisasi kepada pimpinan dan pegawai;
4).Bekerja dengan sungguh-sungguh sesuai dengan prosedur dan
aturan perusahaan.

h. Waktu PKL
1. Waktu pelaksanaan PKL reguler diperkirakan akan dilaksanakan dalam
rentang mulai bulan Mei sampai dengan Juli 2021 dengan
memperhatikan protokol kesehatan, atau sesuai dengan kesiapan
DU/DI berkaitan dengan lama waktunya.
2. Ketika masa pandemic COVID 19 masih dinyatakan berjalan, maka
program PKL diganti dengan produksi di sekolah melalui kegiatan
Teaching Factory.
3. Magang industri disesuaikan dengan kebutuhan Perusahaan, dengan
waktu yang disepakati dalam MOU.

i. Syarat PKL di masa pandemi


1. Sebelum dan sesudah PKL peserta didik harus di tes swab.
2. Jika tidak memungkinkan melanjutkan PKL selama waktu yang
ditentukan maka diganti dengan mengerjakan tugas proyek yang
diberikan oleh guru produktif atau menyusun laporan selama PKL.

j. Evaluasi/Penilaian PKL
Evaluasi atau penilaian magang dilakukan secara ketat dengan
memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Penilaian dilaksanakan pada akhir semester saat magang dilakukan;


2. Nilai hasil magang diinput ke dalam Kartu Hasil Studi (KHS);
3 Apabila magang tidak selesai dilaksanakan pada semester tersebut
maka magang akan dibebankan pada Kartu Rencana Studi (KRS)
semester berikutnya.
4. Pembimbing perwakilan dari perusahaan / DU / DI berhak memberikan
nilai kepada peserta magang.

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 62


KTSP SMKN 1 Legonkulon

k. Tata Tertib Siswa PKL


Tata tertib siswa SMKN 1 Legonkulondalam melaksanakan magang / PKL /
PSG adalah sebagai berikut :
1. Mentaati peraturan Perusahaan yang berlaku, seperti halnya jam kerja,
keselamatan dan disiplin kerja.
2. Taruna/taruni berada ditempat praktik 15 menit sebelum praktik dimulai
dan mengisi daftar hadir setiap hari.
3. Bersikap sopan, berkomunikasi dengan baik dan berpakaian yang
pantas, tidak dibenarkan memakai baju kaos, baik yang oblong maupun
yang berkerah. Pakaian putra: baju kemeja dan memasukkan baju ke
dalam. Pakaian putri : busana muslimah dan tidak dibenarkan
berpakaian yang ketat, memakai sepatu kantor (panses) kecuali bagi
yang tugas lapangan dan harus memakai sepatu safety.
4. Bagi Siswa Putra tidak dibenarkan berambut panjang/gondrong dan
harus dipangkas rapi sesuai dengan tampang taruna.
5. Bagi taruna/taruni diwajibkan memakai baju seragam sekolah atau baju
seragam praktek dan harus memasukkan bajunya ke dalam bagi putra.
6. Melaksanakan tugas kerja praktek tepat waktu, sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan. Tidak diberikan perpanjangan waktu kerja
praktek atau magang tanpa alasan yang mendasar, untuk memberikan
kesempatan lain.
7. Tidak diperkenankan mengambil data dari atau memakai komputer
untuk keperluan kerja praktek tanpa seizin Mentor / Pembimbing /
Petugas yang telah ditunjuk oleh pihak perusahaan yang berwenang.
8. Keperluan fotokopi data/referensi yang diinginkan, harus mendapat
persetujuan lebih dahulu dari Mentor / Pembimbing / Petugas atau T&D
Supervisor.
9. Selama menjalani PKL dan magang tidak diperbolehkan meninggalkan
tempat kerja kecuali dalam hal yang sifatnya darurat, emergency
seperti: orang tua meninggal/sakit keras , bencana alam atau keadaan
darurat lainnya .
10. Pada akhir kerja praktek diharuskan membuat laporan hasil kerja
11. Mengisi jurnal harian dan dibuktikan dengan bukti paraf (tanda tangan)
dari Mentor/ Pembimbing / Petugas yang telah ditunjuk perusahaan
12. Dilarang keras berkeliaran pada waktu kerja tanpa izin Mentor /
Pembimbing / Petugas
13. Taruna/taruni dilarang keras merokok atau melakukan tindakan lain
yang melanggar norma-norma sosial maupun perundangan yang
berlaku di wilayah Indonesia

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 63


KTSP SMKN 1 Legonkulon

14 Mentaati peraturan perusahaan dan ketentuan lain yang belum


tercantum dalam tata tertib
15. Bagi taruna/taruni kerja praktek/magang yang melanggar tata tertib dan
ketentuan yang berlaku tersebut di atas akan dikenakan sanksi oleh
sekolah.
16. Segera melapor kepada Mentor/Pembimbing/Petugas perusahaan
apabila mendapatkan kesulitan dalam melaksanakan tugas.

l. Pengisian Jurnal
a. Fungsi Jurnal
Jurnal adalah berupa buku panduan pelaksanaan magang/PKL/PSG
yang berisi tentang tata cara pelaksanaan magang/PKL/PSG, cara
pelaporan hasil magang / PKL/PSG, cara pengisian, absensi kehadiran
dan unsur penilaian lain yang dibutuhkan.
b. Tata Cara Pengisian
Tata cara pengisian jurnal adalah sebagai berikut:
1). Siswa/I mengisi daftar identitas pada lembar identitas secara
lengkap dan jelas.
2). Siswa diwajibkan mengisi laporan harian pada kolom yang telah
disediakan.
3). Siswa mengisi lembar daftar hadir pada kolom yang telah disediakan
4). Siswa diwajibkan memberikan paraf (tanda-tangan) pada setiap
laporan harian.
5). Pembimbing dari DU/DI harus memberikan parafnya pada setiap
laporan harian sebagai bukti fisik siswa telah melaksanakan
tugasnya dan diketahui oleh pembimbing dari DU/DI yang
bersangkutan .
c. Tata cara pelaporan ke sekolah
Untuk pengontrolan hasil magang taruna/i diwajibkan memberikan
laporan dengan cara memberikan jurnal kepada Ka.prog / Sesprog
untuk diperiksa setiap akhir bulan.

m. Sistematika Laporan
1. konten
Secara garis besar laporan magang terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu:
bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Secara rinci bagian-bagian
tersebut adalah sebagai berikut:
- Sampul Depan
- Kata Pengantar
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 64
KTSP SMKN 1 Legonkulon

- Daftar Isi
- Bab I. Pendahuluan
a. Latar belakang Magang
b. Tujuan Magang
- Bab II. Gambaran Umum Perusahaan
a. Sejarah dan Kegiatan Operasional Perusahaan
b. Struktur Organisasi
- Bab III. Hasil dan Pembahasan
a. Hasil
b. Pembahasan (sesuai dengan teori)
- Bab IV. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan manfaat, factor-faktor pendukung dan penghambat
b. Saran – saran
- Bab V. Penutup
- Daftar Pustaka (jika ada)
- Lampiran
1. Catatan kegiatan
2. Foto – foto Kegiatan

2. Aturan Penulisan
a. Kertas : HVS A4
b. Margin : Atas 4cm, bawah 3cm, kanan 3cm, kiri 4cm
c. Spasi : Dari bab ke sub bab 3 spasi, dari sub bab ke
penjelasan
2 spasi, jarak antar tulisan 1,5 spasi
d. Font : Times New Roman
e. Size : Bab 14, Sub bab dan penjelasan 122
f. Sampul : TBSM = Merah, RPL = Kuning, ATU = Hijau,
APAT = Biru

m. Evaluasi
Penilaian siswa
Ada beberapa point penilaian terhadap siswa dalam PKL yaitu:

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 65


KTSP SMKN 1 Legonkulon

1. Kehadiran point nilai 10%, nilai ini diberikan oleh pembimbing


ditempat magang.
2. Tugas Kerja ditempat magang point nilai 10%, nilai ini diberikan
oleh pembimbing ditempat PKL
3. Membuat laporan kerja point nilai 35%, nilai ini diberikan oleh
sekolah.
4. Presentasi, point nilai 45%, nilai ini diberikan oleh sekolah

 Daftar Nama Dunia Usaha / Industri Mitra SMKN 1 Legonkulon Yang Sudah
Melaksanakan MOU

NAMA DUNIA USAHA /


NO ALAMAT NO MOU KET.
DUNIA INDUSTRI
PT. KARYA SEKAWAN
1 Bandung MOU
BAYANUDIN

2 AGUS LIO BAN Subang-Pagaden MOU

WIJAYA TOYOTA MOU


3 Pamanukan
PAMANUKAN
4 ZIA MOTOR Subang MOU
5 SINAR 33 MOTOR Subang MOU
6 HARAMAY MOTOR Pagaden MOU
7 PRIMA MOTOR Subang MOU

Teaching Factory

Salah satu kata kunci untuk menjawab tantangan penerapan Masyarakat


Ekonomi ASEAN (MEA) yaitu bagaimana kita dapat memenangkan persaingan
yang semakin terbuka lebar dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya
manusia (SDM) melalui proses pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan
baik secara formal maupun non formal. SMK sebagai salah satu bentuk
pendidikan dan pelatihan formal perlu senantiasa mengembangkan program
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran di SMK yaitu menyiapakan peserta
didiknya untuk siap memasuki dunia kerja. Salah satu program yang
dilaksanakan yaitu teaching factory.
Teaching factory adalah kegiatan pembelajaran dimana peserta didik
secara langsung melakukan kegiatan produksi baik berupa barang atau jasa.
Barang atau jasa yang dihasilkan memiliki kualitas sehingga layak jual dan
diterima oleh masyarakat atau konsumen. Pelaksanaan teaching factory di
SMK program keahlian Otomotif dapat diwujudkan dalam bentuk
pengembangan fasilitas teaching factory di dalam lingkungan sekolah maupun
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 66
KTSP SMKN 1 Legonkulon

diluar lingkungan sekolah. Produk yang dihasilkan berupa jasa perawatan dan
perbaikan kendaraan serta produksi body kendaraan.
Keberhasilan pelaksanaan teaching factory di SMK Program Keahlian
Teknik Otomotif sangat dipengaruhi faktor adanya seseorang yang memiliki
komitmen, kemauan kuat, dan kompetensi untuk mengembangkan teaching
factory. Faktor kedua yang sangat penting yaitu adanya dukungan dari industri
atau instansi terkait khususnya dalam investasi sarana dan prasarana untuk
pelaksanaan teaching factory.
a. Pengertian dan Tujuan Teaching Factory
Dalam konsep sederhana Teaching factorymerupakan pengembangan
dari unit produksi dan pendidikan sistem ganda yang sudah dilaksanakan di
SMK – SMK.Konsep teaching factory merupakan salah satu bentuk
pengembangan dari sekolah kejuruan menjadi model sekolah produksi.
Hal ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh Triatmoko
(2009: 35) bahwa SMK masih kesulitan untuk menerapkan pendidikan
berbasis produksi (production based education and training) sebagaimana
yang dilaksanakan di ATMI (Akademi Teknik Mesin Indonesia).Oleh karena itu
dimunculkan istilah teaching factory yang mengharuskan SMK yang
melaksanakannya untuk memiliki sebuah unit usaha atau unit produksi
sebagai tempat untuk pembelajaran peserta didik. Dalam unit usaha atau
produksi tersebut, peserta didik secara langsung melakukan praktik dengan
memproduksi barang atau jasa yang mampu dijual ke konsumen.Pelaksanaan
teaching factory untuk pembelajaran dengan mendirikan unit usaha atau
produksi di sekolah berkebalikan dengan proses pembelajaran yang terjadi di
Jerman. Menurut Moerwismadhi (2009), kegiatan praktik peserta didik sekolah
kejuruan di Jerman dilakukan di dalam sebuah pabrik atau perusahaan,
sedangkan pemerintah mengajarkan materi-materi teoritik di sekolah selama
satu sampai dua hari per minggu.
Dengan demikian, teaching factory adalah kegiatan pembelajaran
dimana peserta didik secara langsung melakukan kegiatan produksi baik
berupa barang atau jasa. Barang atau jasa yang dihasilkan memiliki kualitas
sehingga layak jual dan diterima oleh masyarakat atau konsumen.
Teaching factory sebagai salah satu strategi pembelajaran memiliki
beberapa tujuan. Dalam makalah yang dipublikasikan American Society for
Engineering Education Annual Conference and Exposition, Alptekin, et al
(2001: 1) menyatakan bahwa tujuan teaching factoryialah: menghasilkan
lulusan yang professional di bidangnya, mengembangkan kurikulum yang
fokus pada konsep modern, mendemonstrasikan solusi yang tepat untuk
tantangan yang dihadapi dunia industri, serta transfer teknologi dari industri
yang menjadi partner dengan peserta didik dan institusi pendidikan.
Sementara pengembangan teaching factory di Penn State Univesity, The
University of Puerto Rico-Mayagues, The University of Washington, dan
Sandia Natinal Labs bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata dalam

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 67


KTSP SMKN 1 Legonkulon

desain, manufaktur, dan realisasi produk yang dirancang serta


mengembangkan sebuah kurikulum yang memiliki
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Otomotif UMP ISSN:
2338-0284 23 Mei 2015 keseimbangan antara pengetahuan teori dan analisis
dengan manufaktur, perancangan, kegiatan bisnis, dan ketrampilan yang
professional (Jorgensen, et al. 2995: 2). Sedangkan dalam roadmap
pengembangan SMK 2010-2014 (Direktorat PSMK: 2009), teaching factory
digunakan sebagai salah satu model untuk memberdayakan SMK dalam
menciptakan lulusan yang berjiwa wirausaha dan memiliki kompetensi
keahlian melalui pengembangan kerjasama dengan industri dan entitas bisnis
yang relevan. Selain itu teaching factory bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran melalui wahana belajar sambil berbuat
(learningbydoing). Pembelajaran dengan pendekatan seperti ini, akan
menumbuhkan jiwa entrepreneurship bagi siswa. Selain bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi lulusan peserta didik SMK, barang atau jasa yang
dihasilkan dari kegiatan teaching factory juga harus dapat diterima oleh
masyarakat atau konsumen. Produk maupun jasa yang dihasilkan harus
memenuhi kriteria yang layak jual sehingga dapat menghasilkan nilai tambah
untuk sekolah (Direktorat PSMK, 2008). Keuntungan yang didapatkan
dipergunakan untuk menambah sumber pendapatan untuk membiayai
kegiatan pembelajaran di SMK.Dari beberapa pendapat yang dikemukanaan
di atas, dapat disimpulkan bahwa teaching factory memiliki beberapa tujuan,
yaitu:
a. Meningkatkan kompetensi lulusan SMK
b. Meningkatkan jiwa entepreneurship lulusan SMK
c. Menghasilkan produk berupa barang atau jasa yang memiliki nilai tambah
d. Meningkatkan sumber pendapatan sekolah
e. Meningkatkan kerja sama dengan industri atau entitas bisnis yang relevan
f. Menumbuhkembangkan peserta didik lebih meningkat pada kompetensi
Soft Skiil
g. Menumbuh kembangkan peserta didik lebih meningkat pada kompetensi
Hard Skiil

b. Produk

Teaching factory Teknik Kendaraan Ringan Otomotif memproduksi berbagai


macam material extruder PVC & karet untuk industri otomotif, yang selalu
melakukan pengembangan produk, tergantung kepada permintaan.

c. Tempat Pelaksanaan Teaching Factory

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 68


KTSP SMKN 1 Legonkulon

Pelaksanaan Teaching Factory Teknik Kendaraan Ringan dilaksanakan di


lingkungan SMKN 1 Legonkulon.

d. Sumber Biaya

Sumber dana berasal dari bantuan pemerintah

5. Ketentuan tentang Perpindahan Peserta Didik.

Perpindahan peserta didik diupayakan tidak terjadi di kelas XII, apalagi ketika
data peserta didik sudah masuk dalam Data Nominatif Sementara (DNS) dan
Data Nominatif Tetap (DNT) peserta Ujian Nasional.Apabila memaksakan,
maka orang tua peserta didik yang bersangkutan bertanggungjawab terhadap
segala bentuk konsukensi baik dari segi materil maupun non materil.Adapun
diluar itu, sekolah berkewajiban untuk mengurusnya ketika kepindahan peserta
didik memiliki alasan dan keterangan pindah yang jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan.

Apabila perpindahan peserta didik terjadi lintas jurusan yang ada di sekolah
(masih di SMKN 1 Legonkulon), dan diajukan atas permintaan pribadi peserta
didik atau orang tua/wali, maka orangtua/wali, peserta didik, kepala program
keahlian yang ditinggalkan dan yang dituju, waka Kesiswaan serta bagian
pendataan peserta didik harus saling berkordinasi dengan tetap menempuh
jalur administratif/pencatatan dilakukan dengan baik dan terarsipkan.
Perpindahan antar jurusan ini hanya boleh terjadi selama peserta didik masih
berada di kelas X, juga disertai alasan kepindahan yang jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan. Sekolah berhak menolak manakala perpindahan
diajukan ketika anak sudah berada di kelas XI atau XII.

Apabila perpindahan terjadi lintas sekolah dalam kabupaten yang sama, dan
diajukan atas permintaan pribadi peserta didik atau orang tua/wali, maka
orangtua/wali wajib menyampaikan surat permohonan perpindahan secara
tertulis, serta mencantumkan nama dan alamat sekolah yang dituju. Dalam
surat tersbut juga orang tua/wali harus mencantumkan alasan kepindahan yang
jelas dan dapat dipertanggung-jawabkan. Orang tua/wali berkewajiban
melunasi segala bentuk administrasi sekolah yang belum tertunaikan (apabila
ada).

Apabila perpindahan terjadi lintas kabupaten, dan diajukan atas permintaan


pribadi peserta didik atau orang tua/wali, maka orangtua/wali wajib
menyampaikan surat permohonan perpindahan secara tertulis, serta
mencantumkan nama dan alamat sekolah yang dituju, juga menunjukan surat
persetujuan dari sekolah yang dituju yang menyatakan siap menerima peserta

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 69


KTSP SMKN 1 Legonkulon

didik pindahan tersebut. Orang tua/wali wajib melunasi seluruh administrasi


keuangan sekolah yang belum ditunaikan (apabila ada).Sekolah juga berhak
memungut biaya administrasi pengurusan perpindahan.

D. PENILAIAN
1. Konsep Penilaian
a. Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik dalam ranah
sikap (spiritual dan sosial), ranah pengetahuan, dan ranah
keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama
dan setelah proses pembelajaran suatu kompetensi muatan
pembelajaran untuk kurun waktu tertentu.
b. Penilaian hasil belajar berperan membantu peserta didik mengetahui
capaian pembelajaran (learning outcomes), memperoleh informasi
tentang kelemahan dan kekuatan pembelajaran dan belajar. Dalam
pendidikan berbasis standar (standard-based education), kurikulum
bebasis kompetensi (competency-based curriculum), dan pendekatan
belajar tuntas (mastery learning) penilaian proses dan hasil belajar
merupakan parameter tingkat pencapaian kompetensi minimal yang
menjadi batas ketuntasan belajar.
c. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan
pemerintah.
d. Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan
informasi/ bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam
ranah sikap spiritual dan sikap sosial, ranah pengetahuan, dan ranah
keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama
dan setelah proses pembelajaran.
e. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.
Penilaian oleh pendidik digunakan untuk menilai pencapaian
kompetensi peserta didik; bahan penyusunan laporan kemajuan hasil
belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.
f. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan menilai
pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran.
Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran
tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi, dilakukan dalam bentuk ujian nasional.

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 70


KTSP SMKN 1 Legonkulon

g. Jenis ujian pada Pendidikan Menengah Kejuruan (SMK/MAK) terdiri


atas ulangan, ujian sekolah/madrasah, ujian nasional, Ujian Unit
Kompetensi (UUK), dan Ujian Kompetensi Keahlian (UKK)
h. Ulangan adalah proses yang dilakukan oleh pendidik untuk memantau
kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkelanjutan.
i. Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan yang dilakukan oleh satuan
pendidikan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
sebagai pengakuan prestasibelajardan/ataupenyelesaian dari suatu
satuan pendidikan.
j. Ujian Nasional adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik.
k. Ujian Unit Kompetensi yang selanjutnya disebut UUK adalah penilaian
terhadap pencapaian satu atau beberapa unit kompetensi yang dapat
membentuk 1 (satu) Skema Sertifikasi Profesi yang dilaksanakan
setiap tahun oleh satuan pendidikan terakreditasi. Unit Kompetensi
terdiri atas beberapa Kompetensi Dasar (KD) untuk mencapai
kemampuan melaksanakan satu bidang pekerjaan spesifik.
l. Ujian Kompetensi Keahlian yang selanjutnya disebut UKK adalah
penilaian terhadap pencapaian kualifikasi jenjang 2 (dua) atau 3 (tiga)
pada KKNI yang dilaksanakan di akhir masa studi oleh Lembaga
Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP-P1) atau satuan pendidikan
terakreditasi bersama DUDI dengan memperhatikan paspor
keterampilan (Skills Passport)
m. Skills Passport adalah salah satu laporan evaluasi hasil belajar
peserta didik, yang berisi tentang kompetensi dasar-kompetensi dasar
yang sudah dipelajari dan diujikan serta keterangan lain yang
diperlukan.
n. Skills passport berfungsi sebagai dokumen pendukung pada saat
peserta didik mengikuti uji kompetensi yang dilaksanakan oleh
Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSP). Kompetensi dasar yang sudah
dinyatakan lulus dalam dokumen ini diharapkan menjadi Recognition
Prior Learning (RPL) dan Recognition Current Competency (RCC)
pada pelaksanaan uji kompetensi
o. Skema sertifikasi profesi merupakan persyaratan sertifikasi spesifik
yang berkaitan dengan kategori profesi yang ditetapkan dengan
menggunakan standar dan aturan khusus yang sama, serta prosedur
yang sama. Dalam bahasa sehari-sehari merupakan jenis- jenis
produk sertifikasi profesi
p. Teknik penilaian yang digunakan meliputi observasi, tes tertulis, tes
lisan, penugasan, kinerja, proyek, dan portofolio.

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 71


KTSP SMKN 1 Legonkulon

q. Pinsip penilaian hasil belajar adalah sahih, obyektif, adil, terpadu,


terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis, beracuan
kriteria, akuntabel dan andal.
r. Penilaian autentik adalah suatu proses pengumpulan, pelaporan, dn
penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa, dengan
menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan,
bukti-bukti autentik, akurat, dan konsisten sebagai akuntabilitas publik.
s. Penilaian kinerja merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan
keluaran (output) pembelajaran.
t. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan
untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik
termasuk penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam
dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan
keterampilan.
u. Penilaian berbasis HOTs adalah penilaian yang bertujuan untuk
mengukur kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan
berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah
kriteria ketuntasan belajar untuk mata pelajaran muatan umum
ditentukan oleh satuan pendidikan dan mata pelajaran muatan
kejuruan ditentukan oleh satuan pendidikan bersama dengan DUDI
dan/atau lembaga terkait.

2. Deskripsi
a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik memiliki tujuan untuk mengetahui
tingkat penguasaan kompetensi, menetapkan ketuntasan penguasaan
kompetensi, menetapkan program perbaikan atau pengayaan
berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi, dan memperbaiki proses
pembelajaran.
b. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan acuan kriteria.
Acuan kriteria merupakan penilaian kemajuan peserta didik
dibandingkan dengan kriteria capaian indikator hasil belajar dari
kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Bagi yang belum berhasil
mencapai kriteria, diberi kesempatan mengikuti pembelajaran remedial
yang dilakukan setelah suatu kegiatan penilaian baik secara individual,
kelompok, maupun kelas. Bagi peserta didik yang berhasil dapat
diberikan program pengayaan sesuai dengan waktu yang tersedia baik
secara individual maupun kelompok. Program pengayaan merupakan
pendalaman atau perluasan dari kompetensi yang dipelajari.
c. Penilaian hasil belajar oleh pendidik untuk ranah pengetahuan dan
ranah keterampilan menggunakan skala penilaian 0 - 100, sedangkan
skala penilaian untuk ranah sikap menggunakan rentang predikat

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 72


KTSP SMKN 1 Legonkulon

Sangat Baik (SB), Baik (B), dan Kurang (K).Penilaian ranah sikap
spiritual dan sikap sosial dilakukan oleh wali kelas, guru BK, guru
Pendidikan Agama dan Budi pekerti serta guru PPKn. Sedangkan
penilaian sikap spiritual dan sosial oleh guru mata pelajaran
lainnya,merupakan bahan masukan bagi wali kelas untuk menentukan
deskripsi akhir.

3. Penilaian Ranah Sikap


a.Penilaian ranah sikap pada masa Covid 19.
a Strategi Full daring.
Penilaian sikap pada masa COVID 19 dengan strategi full daring
dilaksanakan secara daring menggunakan google form untuk
semua mata pelajaran. Aspek sikap yang menjadi beban untuk di
capai pada semester 1, diterjemahkan dalam bentuk google form.
Google form akan diminta untuk di isi oleh siswa yang
bersangkutan dan orang tua siswa. Google form di buat oleh tim
kurikulum.
b Strategi Blendid Learning
Penilaian sikap pada masa COVID 19 dengan strategi blendid
Learning dilaksanakan secara daring menggunakan google form
untuk mata pelajaran muatan nasional dan kewilayahan. Aspek
sikap yang menjadi beban untuk di capai pada semester 1,
diterjemahkan dalam bentuk google form. Google form akan
diminta untuk di isi oleh siswa yang bersangkutan dan orang tua
siswa. Google form di buat oleh tim kurikulum. Untuk mata
pelajaran pemintan C1, C2, C3 nilai sikap diisi dengan sikap kerja
siswa ketika melaksanakan praktik pada tatap muka di RPS.

b Penilaian sikap pada masa Normal.


Penilaian ranah sikap bertujuan membentuk sikap dan karakter peserta
didik (attitude) terkait dengan pengembangan karaker bangsa, yang
dilaksanakan selama kegiatan proses pembelajaran berlangsung.
Penilaian ranah sikap dilakukan melalui observasi yang dicatat dalam
buku jurnal, mencakup catatan anekdot (anecdotal record), catatan
kejadian tertentu (incidental record) dan informasi lain yang valid dan
relevan. Catatan jurnal hanya diberikan kepada siswa yang
memperlihatkan sikap sangat baik dankurang baik, bagi siswa yang
tidak tercatat dalam jurnal, berarti sikapnya baik.
Penilaian sikap oleh guru mata pelajaran (Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti dan PPKn) diperkuat dengan penilaian diri dan penilaian antar
teman.Penilaian diri dan penilaian antar teman yang dilakukan oleh
siswa sebagai penunjang yang sifatnya untuk konfirmasi terhadap
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 73
KTSP SMKN 1 Legonkulon

penilaian guru mata pelajaran.Hasil penilaian sikap oleh guru mata


pelajaran, guru BK dan atau penilaian diri dan antar teman diserahkan
ke wali kelas, yang selanjutnya diolah menjadi deskripsi sikap yang
dituliskan dalam raport.

Gambar 1. Skema Penilaian Sikap.

4. Penilaian Ranah Pengetahuan


a. Penilaian ranah pengetahuan pada masa Covid 19.
a Strategi Full daring.
Penilaian pengetahuan pada masa COVID 19 dengan strategi full
daring dilaksanakan secara daring menggunakan google form
untuk semua mata pelajaran dalam bentuk pilihan ganda
sebanyak 20 soal dengan 5 option pilihan. Dilaksanakan setelah
selesai satu kompetensi Dasar.

b Strategi Blendid Learning


Penilaian Pengetahuan pada masa COVID 19 dengan strategi
blendid Learning dilaksanakan secara daring menggunakan
google form untuk semua mata pelajaran dengan pilihan ganda
sebanyak 20 soal dan 5 option pilihan.

b. Penilaian ranah pengetahuan pada masa normal


Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengetahui pencapaian
ketuntasan belajar siswa dan mengidentifikasi kelemahan dan
kekuatan proses pembelajaran yang dilaakukan.Penilaian ranah
pengetahuan dilakukan melalui berbagai teknik antara lain tes tertulis

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 74


KTSP SMKN 1 Legonkulon

(pilihan ganda beralasan, isian), tes lisan, penugasan dan portofolio.


Pemilihan teknik penilaian harus disesuaikan dengan karakteristik
KDyang akan dinilai.

Gambar 2.Teknik Penilaian Pengetahuan


Langkah awal untuk menilai pengetahuan adalah membuat indikator
pencapaian komopetensi (IPK) dari KD yang akan disusun soal
evaluasinya, kemudian menentukan teknik penilaiannya. Berdasarkan
indikator tersebut selanjutnya dikembangkan kisi-kisi soal seperti pada
Tabel 1.

5. Penilaian Ranah Keterampilan


1. Penilaian keterampilan pada masa Covid 19.
a. Strategi Full daring.
Penilaian Keterampilan pada masa COVID 19 dengan strategi full
daring dilaksanakan dengan bentuk portofolio.Penugasan
portofolio bisa dilaksanakan setelah selesai 1 kompetensi dasar
atau dilaksanakan setelah selesai beberapa kompetensi
dasar.Tugas portofolio di kumpulkan oleh siswa sesuai denga
perjanjian dengan guru yang bersangkutan di sekolah atau di
tempat yang ditentukan oleh siswa dan guru yang bersangkutan.
b. Strategi Blendid Learning
Penilaian Keterampilan pada masa COVID 19 dengan strategi
blendid Learning dilaksanakan dengan bentuk portofolio untuk
mata pelajaran muatan nasional dan kewilayahan. Penugasan
portofolio bisa dilaksanakan setelah selesai 1 kompetensi dasar
atau dilaksanakan setelah selesai bebeapa kompetensi
dasar.Tugas portofolio di kumpulkan oleh siswa sesuai denga
perjanjian dengan guru yang bersangkutan di sekolah atau di
tempat yang ditentukan oleh siswa dan guru yang bersangkutan.

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 75


KTSP SMKN 1 Legonkulon

Untuk kelompok peminatan dilaksanakan dalam bentuk unjuk


kerja di bengkel.

2. Penilaian keterampilan pada masa normal.


Penilaian keterampilan meliputi keterampilan abstrak dan keterampilan
konkret.Keterampilan abstrak cenderung pada keterampilan seperti
mengamati, menanya, mengolah, menalar, dan mengomunikasikan
yang lebih dominan pada kemampuan mental (berpikir).Sedangkan
untuk keterampilan kongkret cenderung pada kemampuan fisik seperti
menggunakan alat, mencoba, membuat, memodifikasi, dan mencipta
dengan bantuan alat.Teknik penilaian keterampilan dilakukan melalui
kinerja, produk, proyek dan portofolio.

Gambar 3. Teknik Penilaian Keterampilan.


Sebagaimana pengetahuan, penilaian keterampilan diawali dengan
penyusunan IPK, yang dilanjutkan dengan penentuan teknik penilaian, dan
penyusunan instrument penilaian.

6. Ketuntasan

Kriteria ketuntasan hasil belajar diperlukan untuk mengetahui ketuntasan


hasil belajar peserta didik.Penentuan ketuntasan hasil belajar dilakukan
pada awal tahun pelajaran melalui musyawarah oleh satuan
pendidikan.Nilai ketuntasan minimal untuk KD pengetahuan dan KD
keterampilan pada mata pelajaran baik dikelompok muatan nasional (A),
muatan kewilayahan(B), maupun muatan peminatan kejuruan (C1, C2,
C3)adalah minimal 70 (Kategori Baik) sesuai ketentuan dalam
Permendikbud No 23 tahun 2016, tentang standar penilaian. Hasil

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 76


KTSP SMKN 1 Legonkulon

penilaian pengetahuan dan keterampilan meliputi 3 (tiga) kategori, yaitu


Kategori ‘Kurang/belum mencapai KKM(<70); kategori ‘Baik/sudah
mencapai KKM (70 s.d. 85) dan “Sangat Baik/Melampaui KKM (86 s.d.
100). sedangkan untuk sikap spiritual dan sikap sosial adalah baik
(B).Satuan pendidikan dapat menentukan nilai ketuntasan minimal diatas
nilai ketuntasan minimal yang ditentukan pemerintah, melalui proses
analisis kondisi sekolah dengan mempertimbangkan faktor Intake, tingkat
kesulitan/kompleksitas KD dan daya dukung. Untuk penilaian mata
pelajaran kelompok C2 dan C3 (kompetensi keahlian) selain mengacu
pada ketentuan pemerintah, juga mengacu pada tuntutan kriteria dari KD
yang berlaku di dunia kerja yaitu minimal memuaskan (satisfaction) yang di
dalam pedoman penilaian SMK dilambangkan dengan nilai “70”

1) Remedial & Pengayaan


Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar wajib mengikuti
kegiatan remedial pada semester berjalan hingga mencapai ketuntasan
belajar. Sedangkan bagi peserta didik yang telah mencapai ketuntasan
belajar dan memiliki kecepatan belajar di atas rata-rata yang telah
ditetapkan dapat diberikan pengayaan dan pendalaman materi

2) Penyusunan Instrumen Penilaian


a. Instrumen dan Bentuk Penilaian
1) Instrumenpenilaian yang digunakandalam bentuk tes dan
nontes.
2) Instrumen penilaian dalam bentuk tes berupa isian, uraian,
pilihan, dan pengamatan menggunakan daftar centang
(checklist).
3) Instrumen penilaian dalam bentuk nontes berupa penilaian
sikap dan kinerja melalui pengamatan dengan menggunakan
pedoman dan/atau rubrik.
4) Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan substansi,
konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti validitas isi sesuai
dengan materi pelajaran.
5) Instrumen penilaian memberikan hasil yang dapat
diperbandingkan antarsekolah, antardaerah, dan antartahun.
6) Instrumen penilaian yang digunakan secara luas harus melalui
uji coba untuk mengetahui karakteristik dan kualitas instrumen.

b. Pinsip Penilaian otentik (Griffin, 2012)


1) Materi penilaian dikembangkan dari kurikulum.

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 77


KTSP SMKN 1 Legonkulon

2) Bersifat lintas muatan atau mata pelajaran.


3) Berkaitan dengan kemampuan peserta didik.
4) Berbasis kinerja peserta didik.
5) Memotivasi belajar peserta didik.
6) Menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta
didik.
7) Memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi
responnya.
8) Menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
9) Mengembangkan kemampuan berpikir divergen.
10) Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran.
11) Menghendaki balikan yang segera dan terus menerus.
12) Menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata.
13) Terkait dengan dunia kerja.
14) Menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata.
15) Menggunakan berbagai cara dan instrumen.

c. Prosedur Penilaian Pembelajaran Dan Hasil Belajar (Oleh


pendidik)
1) Menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP
yang telah disusun;
2) Menyusun kisi-kisi penilaian;
3) Membuat instrumen penilaian berikut pedoman penskoran;
4) Melakukan analisis kualitas instrumen;
5) Melakukan penilaian;
6) Mengolah, menganalisis, dan Menginterpretasikan hasil
penilaian;
7) Melaporkan hasil penilaian; dan
8) Menindaklanjuti laporan hasil penilaian.

d. Langkah Penyusunan Soal


1) Menganalisis SKL, KI, dan KD;
2) Menjabarkan KD ke dalam IPK,
3) Menjabarkan IPK ke dalam soal;

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 78


KTSP SMKN 1 Legonkulon

4) Menyusun kisi-kisi dan kartu soal


5) Menyusun pedoman penskoran sesuai dengan bentuk soal
yang digunakan.
6) Melakukan analisis kualitatif (telaah soal) sebelum soal
diujikan, baik substansi/materi, konstruksi maupun bahasa.

e. Kaidah Penulisan Soal Bentuk Pilihan Ganda


Butir soal pilihan ganda terdiri atas pokok soal (stem) dan pilihan
jawaban (option). Untuk tingkat SMK biasanya digunakan 5 (lima)
pilihan jawaban. Dari kelima pilihan jawaban tersebut, salah satu
adalah kunci (key) yaitu jawaban yang benar atau paling tepat, dan
lainnya disebut pengecoh (distractor).

Kaidah penulisan soal bentuk pilihan ganda sebagai berikut:


1) Materi
a) Soal harus sesuai dengan indikator.
b) Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi
materi.
c) Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau
yang paling benar.
2) Konstruksi
a) Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
b) Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan
pernyataan yang diperlukan saja.
c) Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban benar.
d) Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif
ganda.
e) Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
f) Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, “Semua
pilihan jawaban di atas salah”, atau “Semua pilihan jawaban di
atas benar”.
g) Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun
berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut, atau
kronologisnya.
h) Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yangterdapat
pada soal harus jelas dan berfungsi.
i) Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
3) Bahasa

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 79


KTSP SMKN 1 Legonkulon

a) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan


kaidah bahasaIndonesia.
b) Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat, jika soal
akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.
c) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif.
d) Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan
merupakan satu kesatuan pengertian.

f . Kaidah Penulisan Soal Bentuk Uraian


1) Substansi/Materi
a) Soal sesuai dengan indikator KD dan menuntut tes bentuk uraian
b) Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sesuai
c) Materi yang diukur sesuai dengan kompetensi (UKRK)
d) Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang, jenis sekolah,
dan tingkat kelas
2) Konstruksi
a) Ada petunjuk yang jelas mengenai cara mengerjakan soal
b) Rumusan kalimat soal/pertanyaan menggunakan kata tanya atau
perintah yang menuntut jawaban terurai. Gunakanlah kata-kata:
mengapa, uraiakan, jelaskan, tafsirkan, bandingkan, buktikan,
hitunglah, dan hindari pertanyaan : siapa, apa, bila.
c) Gambar/grafik/tabel/diagram dan sejenisnya harus jelas dan
berfungsi
d) Ada pedoman penskoran
3) Bahasa
a) Rumusan kalimat soal/pertanyaan komunikatif
b) Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku
c) Tidak mengandung kata-kata/kalimat yang menimbulkan
penafsiran ganda atau salah pengertian
d) Tidak mengandung kata yang menyinggung perasaan
e) Tidak menggunakan bahasa yang berlaku daerah tertentu atau
bahasa tabu
g. Pembuatan Soal Kategori HOTs
Menyusun soal kategori HOTs, harus menyediakan :
1) Berbagai macam data (pernyataan, tabel, grafik, hasil dari
percobaan yang dilakukan, laporan, bahan bacaan, paragrap,
teks drama, penggalan novel/cerita/dongeng, puisi, kasus,
gambar, foto, rumus, tabel, daftar kata/symbol, contoh, peta, film,
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 80
KTSP SMKN 1 Legonkulon

suara yang direkam,dll) sebagai stimulus untuk menjawab soal-


soal HOTS
2) Data yang disediakan harus memberikan informasi kepada siswa
merujuk kepada pengetahuan atau kemampuan dasar sehingga
dapat diolah lebih lanjut
3) Data yang diajukkan sebagai stimulus kepada siswa dibuat
dengan situasi yang “autentik” atau nyata

h. Matrik Jenis Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Bentuk Penilaian/Tes

Tabel Matrik Jenis Kompetensi, KD dan Bentuk Penilaian/Tes


N Jenis Kompetensi Tes Non Tes
o Kompeten Dasar Isian Urai P Observ Penila Penil Po
si (Melen an G asi ian aian rto
gkapi) Kinerj Proy foli
a ek o
1 Sikap A1-A5 V V
2 Pengetahu C2 – V v V
an konseptual
C3 – V V V
Prosedural
C4 – V V V
Metakognitif
C5 – V V V
Metakognitif
C6 – V V
Metakognitif
3 Keterampil V V V
an P2-manipulasi V V V
(Konkrit)
V V V V
P4-artikulasi V V V V
P5-naturalisasi V V V V
4 Keterampil V V
an V V
(Abstrak)
V v

i. Penyusunan Kisi-Kisi dan Soal

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 81


KTSP SMKN 1 Legonkulon

Kisi-kisi adalah suatu format berupa matriks yang memuat informasi/kriteria


yang dapat dijadikan pedoman untuk menulis/merakit soal.Kisi-kisi berfungsi
sebagai pedoman dalam penulisan soal hingga menghasilkan soal yang siap
digunakan sesuai dengan tujuan tes.Melalui kisi-kisi dapat diketahui arah
dan tujuan setiap soal. Kisi-kisi yang baik akan dapat menghasilkan
perangkat soal yang baik pula
Syarat Kisi-Kisi Soaladalah :
 Dapat mewakili isi kurikulum secara tepat
 Komponen-komponennyarinci, jelas dan mudah dipahami
 Soal-soalnya dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang
ditetapkan

Komponen kisi-kisi terdiri dari :


1) Kelompok Identitas :
 NamaInstitusi
 Program/Kompetensi
 Matapelajaran
 Semeser
 Tahun Pelajaran
2) Kelompok Matriks
 Kompetensi Dasar
 Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
 Materi yang akan dijadikan soal
 Indikator Soal
 Bentuk Soal
 Jumlah soal
 Nomor urut soal (jika diperlukan)

7. Jenis-jenis Penilaian/Ujian
Merujuk kepada Panduan Penilaian SMK tahun 2018, ujian-ujian yang
dilakukan dalam rangka mengukur kompetensi siswa SMK adalah sebagai
berikut;
a. Penilaian/Ulangan Harian
Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan, dalam proses
pembelajaran untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 82


KTSP SMKN 1 Legonkulon

peserta didik. Teknis pelaksanaannya diserahkan kepada guru masing-


masing dengan tidak keluar dari ranah koridor teknik-teknik penilaian
seperti di atas.
b. Penilaian Akhir Semester (PAS)
Adalah proses pengolahan dan pengumpulan informasi untuk mengukur
capaian hasil belajar peserta didik dalam aspek sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis untuk
memantau proses, kemajuan belajar dan perbaikan hasil belajar.
Penilaian Akhir Semester dilakukan untuk mengukur tingkat pencapaian
peserta didik 50% (1/2 tahun pembelajaran) dari materi yang
disampaikan tiap jenjangnya. Dilakukan secara terprogram oleh sekolah
melalui kepanitiaan ujian di bawah kordinasi Wakil Kepala sekolah
bidang kurikulum.
c. Penilaian Akhir Tahun (PAT)
Penilaiana Akhir Tahun (PAT) Adalah proses pengolahan dan
pengumpulan informasi untuk mengukur capaian hasil belajar peserta
didik dalam aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan
secara terencana dan sistematis untuk memantau proses, kemajuan
belajar dan perbaikan hasil belajar. dilakukan untuk mengukur tingkat
pencapaian peserta didik 100% dari materi yang disampaikan tiap
jenjangnya (1 tahun pembelajaran). Dilakukan secara terprogram oleh
sekolah melalui kepanitiaan ujian di bawah kordinasi Wakil Kepala
sekolah bidang kurikulum.
d. Ujian Sekolah (US)
Ujian Sekolah adalah kegiatan pengukuran capaian kompetensi peserta
didik yang dilakukan Satuan Pendidikan dengan mengacu pada Standar
Kompetensi Lulusan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar.
Teknis pelaksanaannya mengacu kepada Prosedur Operasi Standar
(POS) yang diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP).
e. Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)Asesment Kompentensi
Minimal (AKM)
Ujian Sekolah yang diselenggarakan dengan mengikuti beberapa
standar yang bersifat nasional. Teknis pelaksanaannya mengacu kepada
Prosedur Operasi Standar (POS) yang diterbitkan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) setiap tahunnya, dan dibantu dengan
kebijakan-kebijakan teknis dari Dinas Pendidikan tingkat Provinsi.
f. Ujian Kompetensi Keahlian (UKK)
UKK adalah penilaian terhadap pencapaian kualifikasi jenjang 2 (dua)
atau 3 (tiga) pada KKNI dilaksanakan di akhir masa studi oleh Lembaga
Sertifikasi Profesi atau satuan pendidikan terakreditasi bersama mitra

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 83


KTSP SMKN 1 Legonkulon

dunia usaha/industri dengan memperhatikan paspor keterampilan


dan/atau portofolio.
UKK ini juga dilakukan bisa melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)
untuk jurusan-jurusan yang dianggap layak/memiliki rekanan/di bawah
jejaring sekolah lain yang sudah memiliki sertifikat LSP dan sudah
ditunjuk menjadi TUK (Tempat Uji Kompuetensi).
g. Ujian Nasional (UN) dan Penggantinya
Ujian Nasional adalah kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat
untuk mengukur pencapaian kompetensi lulusan peserta didik pada mata
pelajaran tertentu, dengan petunjuk teknis mengikuti POS yang
dikeluarkan oleh BSNP. Menurut kebijakan Mendikbud, mulai tahun
pelajaran 2020/2021, UN ini akan dihilangkan dan diganti dengan
Asesmen. Untuk pelaksanaan Assesmen SOP akan mengikuti nanti
sesuai aturan yang dikeluarkan pemerintah.

8. Ketuntasan Belajar dan Kriteria Ketuntasan Minimal


Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu
kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk
masing-masing indikator adalah sekurang-kurangnya 70%.

Kriteria ideal tersebut tentu tidak bisa disamakan antara sekolah yang satu
dengan sekolah lainnya, tergantung karakteristik masing-masing sekolah.
Maka di awal tahun pembelajaran, sekolah menentukan KKM tersebut
berdasarkan kriteria:
1. Esensial (tingkat urgensi materi, diperlukan atau tidak)
2. Kompleksitas (tingkat kesulitan dan kerumitan)
3. Daya Dukung (tingkat kemampuan, kualifikasi SDM guru dan sarana
penunjang pembelajaran)
4. Intake/input siswa (kualitas/kemampuan dasar siswa sebagai ”bahan
olahnya”.

Dalam perumusan KKM ini, kriteria yang digunakan hanyalah dari point 2
s.d. 4. Adapun point 1 hanyalah lebih bersifat seleksi materi. Ketika
diperlukan dipakai, ketika tidak diperlukan dibuang. Rumusnya penentuan
KKM tersebut adalah sebagai berikut:
(K + D + I) x 100
9

Dimana :
K = Kompleksitas tinggi 1

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 84


KTSP SMKN 1 Legonkulon

Kompleksitas sedang 2
Kompleksitas rendah 3

D = Daya Dukung tinggi 3


Daya Dukung sedang 2
Daya Dukung rendah 1

I= Intake siswa tinggi 3


Intake siswa sedang 2
Intake siswa rendah 1
Berdasarkan rumus di atas, ditetapkan KKM SMKN 1 Legonkulon
adalah sebagaimana tabel berikut ini;

KKM
MATA PELAJARAN Kelas Kelas Kelas
X XI XII
MUATAN NASIONAL
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 70 70 70
2 Pendidikan Pancasila dan 70 70 70
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 70 75 75
4 Matematika 70 70 70
5 Sejarah Indonesia 70 70 70
6 Bahasa Inggris 70 70 70
MU ATAN KEWILAYAHAN
7 Seni Budaya 70 - -
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & 70 70 -
Kesehatan
9 Bahasa Sunda - 70 -
KE LOMPOK PEMINATAN ( C )
DA SAR BIDANG KEAHLIAN (C1)
10 Simulasi & Komunikasi Digital 75 - -
11 Fisika 75 - -
12 Kimia 75 - -
DA SAR PROGRAM KEAHLIAN (C2)
14 Gambar Teknik Otomotif 75 - -
15 Teknologi Dasar Otomotif 75 - -
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 85
KTSP SMKN 1 Legonkulon

16 Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif 75 - -


KO MPETENSI KEAHLIAN (C3)
17 Pemeliharaan Mesin Kendaraan - 75 80
Ringan
18 Pemeliharaan Sasis dan Pemindah - 75 80
Tenaga Kendaraan Ringan
Pemeliharaan
19 Kelistrikan Kendaraan Ringan - 75 80
21 Produk Kreatif dan Kewirausahaan - 75 80

Tabel Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMKN 1 Legonkulon

9. Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria


Penentuan Kenaikan Kelas diatur sesuai dengan ketentuan yaitu apabila
kegiatan penilaian kenaikan kelas dilakukan secara berkesinambungan
sehingga tindakan perbaikan dan pengayaan diberikan saat dini dan tepat
waktu diharapkan tidak ada siswa yang tidak mencapai kompetensi yang
ditargetkan walaupun dengan kecepatan dan gaya belajar yang berbeda satu
dengan yang lainnya. Kalau setiap siswa bisa dibantu secara optimal sesuai
dengan keperluannya mencapai kompetensi tertentu, maka tidak perlu ada
siswa yang tidak naik kelas (automatic promotion). Namun apabila karena
alasan yang kuat, misalnya karena gangguan kesehatan fisik, emosi atau
mental sehingga tidak mungkin bisa berhasil dibantu mencapai kompetensi
yang ditargetkan, maka hasil penilaian kelas bisa menjadi dasar siswa
tersebut tinggal kelas.

Berdasarkan uraian di atas, dan berdasarkan analisis kebutuhan sekolah,


ditetapkan Kriteria kenaikan kelas SMKN 1 Legonkulon adalah sebagai
berikut:
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila:
a. Peserta didik memiliki nilai sikap yang dibuktikan dengan deskripsi niilai
minimal baik dan memiliki nilai PAI dan PPkn dengan kriteria minimal
Baik
b. Peserta didik telah menuntaskan seluruh mata pelajaran di tiap
semester dan memperoleh nilai serendah-rendahnya nilai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimum) untuk setiap mata pelajaran, atau
memiliki nilai di bawah KKM tidak lebih dari 3 mata pelajaran.
c. Peserta didik telah menuntaskan nilai Kepesantrenan & Ketarunaan di
tiap semester, dan memperoleh nilai serendah-rendahnya nilai KKM
kepesantrenan.

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 86


KTSP SMKN 1 Legonkulon

d. Siswa telah menyelesaikan PKL, Laporan PKL, dan Presentasi laporan


PKL (untuk kelas XI yang akan naik ke kelas XII).
e. Siswa tidak sedang terlibat dan atau melakukan pelanggaran berat baik
secara hukum negara, hukum agama, dan atau norma& etika yang ada
di lingkungan SMKN 1 Legonkulon.
f. Siswa telah melalui dan dinyatakan naik tingkat dalam rapat Kenaikan
Tingkat oleh Kepala Sekolah, Kaprog dan Wali Kelas.
g. Memiliki Nilai Kepribadian maksimal hanya 1 (dari 3 item) yang memiliki
nilai kurang semester

10. Kelulusan
Penilaian akhir untuk masing-masing kelompok mata pelajaran dilakukan oleh
satuan pendidikan dengan mempertimbang hasil penilaian siswa oleh
pendidik.
a. Penilaian hasil kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia dilakukan
melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai
aspek perkembangan afeksi siswa, serta melalui ulangan, dan/atau
penugasan untuk mengukur aspek kognitif siswa.
Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran
agama dan ahlak mulia dapat berdasarkan indikator :
1) kerajinan melaksanakan ibadah sesuai dengan
agama yang dianut;
2) kerajinan mengikuti kegiatan keagamaan;
3) jujur dalam perkataan dan perbuatan;
4) mematuhi aturan sekolah;
5) hormat terhadap pendidik;
6) ketertiban ketika mengikuti pelajaran di kelas
atau di tempat lain;
7) kriteria lainnya yang dapat dikembangkan oleh
masing-masing satuan pendidikan.
8) Ulangan dan/atau penugasan dilakukan sekolah
dengan materi ujian berdasarkan kurikulum yang digunakan.

Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing-masing harus
minimum baik :
1) hasil pengamatan terhadap perkembangan perilaku minimum baik
2) hasil ulangan dan/atau penugasan minimum baik.

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 87


KTSP SMKN 1 Legonkulon

b. Penilaian hasil kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan


kepribadian dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku
dan sikap untuk menilai perkemabangan afeksi siswa dan kepribadian,
serta melalui ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif
perserta didik.
Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian dapat menggunakan indikator :
1) menunjukan kemampuan belajar;
2) ulet tidak mudah menyerah;
3) memenuhi aturan sosial;
4) tidak mudah dipengaruhi hal yang negatif;
5) berani bertanya dan menyampaikan pendapat;
6) kerjasama dengan teman dalam hal yang positif
7) mengikuti kegiatan ekstra kurikuler satuan pendidikan;
8) kriteria lainnya yang dikembangkan satuan pendidikan.

Ulangan dan/atau penugasan dilakukan satuan pendidikan dengan materi


ujian berdasarkan kurikulum yang digunakan.
Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing-masing harus
minimum baik :
1) hasil pengamatan terhadap perkembangan perilaku minimum baik;
2) hasil ulangan dan/atau penugasan minimum baik

c. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika dilakukan


melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai
afeksi dan ekspresi psikomotorik siswa.
Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran
estetika menggunakan indikator :
1) dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan. apresiasi seni;
2) kreasi seni;
Hasil penilaian akhir yang merupakan gabungan dari hasil penilaian dari
beberapa observasi ditentukan oleh satuan pendidikan

d. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan


kesehatan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap
untuk menilai perkembangan psikomotorik dan efeksi siswa.

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 88


KTSP SMKN 1 Legonkulon

Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran


jasmani, olaraga dan kesehatan dapat menggunakan indikator :
1) aktifitas dalam kegiatan olahraga di satuan pendidikan;
2) kebiasaan hidup sehat dan bersih;
3) tidak merokok;
4) tidak menggunakan narkoba;
5) disiplin waktu;
6) keterampilan melakukan gerak olahraga;
7) Tidak terlibat tawuran / perkelahian antar pelajar.
8) Ulangan dan/atau penugasan dilakukan satuan pendidikan
dengan materi ujian berdasarkan kurikulum yang digunakan.
Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing-
masing harus minimum baik.
1) hasil pengamatan terhadap perkembangan perilaku minimum baik;
2) hasil ulangan dan/atau penugasan minimum baik.

e. Lulus ujian sekolah


Ujian sekolah mencakup :
1) Ujian untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan pada mata
pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dan
teknologi yang tidak diujikan pada ujian nasional
2) Ujian praktek untuk mata pelajaran yang tidak dinilai melalui UN.
Hasil ujian sekolah digunakan sebagai salah satu
pertimbangan untuk :
1) Penentuan kelulusan siswa dari satuan pendidikan;
2) Pembinaan siswa, pendidik, dan tenaga kependidikan serta
pengembangan fasilitas dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan.

f. Kriteria Kelulusan
Berdasarkan uraian di atas, ditambah beberapa point tambahan yang
diberlakukan di SMKN 1 Legonkulon, maka dirumuskan kriteria kelulusan
kelas XII dari SMKN 1 Legonkulon adalah sebagai berikut ;
1). Siswa telah menuntaskan seluruh pembelajaran dari semester 1
sampai dengan semester 6 dan telah mencapai nilai KKM (Kriteria

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 89


KTSP SMKN 1 Legonkulon

Kelulusan Minimum) untuk setiap mata pelajaran yang dibuktikan


dengan nilai dalam buku raport.
2). Telah mengikuti Ujian Nasional
3). Siswa telah menyelesaikan Ujian Sekolah untuk mata pelajaran
yang tidak di-UN-kan dan memperoleh nilai paling rendah sesuai
KKM.
4). Siswa telah menuntaskan seluruh pembelajaran Ketarunaan dari
semester 1 sampai dengan semester 6, yang dibuktikan dengan
nilai dalam buku raport khas SMKN 1 Legonkulon
5). Siswa tidak sedang terlibat dan atau melakukan pelanggaran berat
baik secara hukum negara, hukum agama, dan atau norma& etika
yang ada di lingkungan SMKN 1 Legonkulon
6). Siswa telah melalui dan dinyatakan lulus dalam rapat penentuan
kelulusan oleh kepala sekolah dan dewan guru.

E. PELAPORAN HASIL BELAJAR


Secara konkrit pelaporan hasil belajar dituangkan dalam bentuk:
a. Rapor; untuk Penilaian Akhir Semester dan Penilaian Akhir Tahun Pelajaran
b. Sertifikat Kompetensi; untuk UKK
c. Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN); untuk nilai UN
d. Transkip Nilai; untuk akumulasi seluruh nilai baik nilai rapor tiap semester,
SKHUN, sertifikat UKK, dan keterangan PKL

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 90


KTSP SMKN 1 Legonkulon

BAB V
MUATAN KURIKULUM SMKN 1 LEGONKULON

A. MUATAN LOKAL
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata
pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Muatan lokal untuk kelas X, XI, XII terdiri atas satu mata pelajaran yaitu mata
pelajaran Bahasa Sunda. Pelaksanaan muatan lokal bahasa Sunda didasarkan
sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 69 tahun tentang 2013 tentang
Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada jenjang SMA/SMK. Mata
pelajaran muatan lokal ini dimasukkan dalam struktur kelompok mata pelajaran
wajib B sehingga pada kelompok wajib B terdapat 1 mata pelajaran. Sesuai
dengan kerangka dasar pengembangan kurikulum 2013, maka mata pelajaran
muatan lokal yang diajarkan mengikuti ketentuan sepenuhnya baik mengenai
kompetensi inti, kompetensi dasar, proses pembelajaran, maupun proses
penilaiannya.
SMKN 1 Legonkulon, sangat mendukung kebijakan Daerah Provinsi
Jawa Barat untuk melestarikan kemampuan berbahasa Sunda dengan
memasukkan pelajaran Bahasa Sunda dalam muatan lokal. .
Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak
terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal merupakan mata
pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang
diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata
pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satu tahun
satuan pendidikan dapat menyelenggarakan.

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 91


KTSP SMKN 1 Legonkulon

1) Bahasa Sunda
Kelas X

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


3. Memahami, menerapkan, 1.1. Menganalisis, mengidentifikasi, dan
menganalisis pengetahuan memahami teks BIANTARA sesuai
faktual, konseptual, prosedural dengan kaidah-kaidahnya.
berdasarkan rasa ingintahunya 1.2. Menganalisis, mengidentifikasi, dan
tentang ilmu pengetahuan, memahami PEGUNEMAN sesuai
teknologi, seni, budaya, dan dengan kaidah-kaidahnya.
humaniora dengan wawasan 1.3. Menganalisis, mengidentifikasi, dan
kemanusiaan, kebangsaan, memahami teks BIOGRAFI dan
kenegaraan, dan peradaban OTOBIOGRAFI sesuai dengan kaidah-
terkait fenomena dan kejadian, kaidahnya.
serta menerapkan 1.4. Menganalisis, mengidentifikasi, dan
pengetahuan prosedural pada memahami teks AKSARA SUNDA
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
sesuai dengan bakat dan 1.5. Menganalisis, mengidentifikasi, dan
minatnya untuk memecahkan memahami teks DONGENG sesuai
masalah dengan kaidah-kaidahnya.
1.6. Menganalisis, mengidentifikasi, dan
memahami teks PUPUH sesuai
dengan kaidah-kaidahnya.
1.7. Menganalisis, mengidentifikasi, dan
memahami teks SISINDIRAN sesuai
dengan kaidah-kaidahnya.

2. Mengolah, menalar, dan 2.1. Menyusun dan menyampaikan teks


menyaji dalam ranah konkret BIANTARA sesuai dengan kaidah-
dan ranah abstrak terkait kaidahnya secara lisan dan tulisan.
dengan pengembangan dari 2.2. Memperagakan dan menanggapi
yang dipelajarinya di sekolah PEGUNEMAN untuk menyampaikan
secara mandiri, dan mampu informasi tentang budaya Sunda
menggunakan metoda sesuai sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
kaidah keilmuan 2.3. Menyusun, menyunting, dan menyajikan
teks BIOGRAFI dan OTOBIOGRAFI
sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
2.4. Menyusun teks pendek serta
menyunting kalimat dan paragrafnya
yang menggunakan aksara Sunda
sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
2.5. Menanggapi dan mengekspresikan
DONGENG sesuai dengan kaidah-
kaidahnya secara lisan dan tulisan.
2.6. Menanggapi dan mengekspresikan

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 92


KTSP SMKN 1 Legonkulon

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


PUPUH sesuai dengan kaidah-
kaidahnya secara lisan dan tulisan.
2.7. Menanggapi dan mengekspresikan
SISINDIRAN sesuai dengan kaidah-
kaidahnya secara lisan dan tulisan.

Kelas XI

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


3. Memahami, menerapkan, 3.8 Menganalisis, mengidentifikasi, dan
menganalisis pengetahuan memahami RUMPAKA KAWIH sesuai
faktual, konseptual, prosedural dengan kaidah-kaidahnya.
berdasarkan rasa ingintahunya 3.9 Menganalisis, mengidentifikasi, dan
tentang ilmu pengetahuan, memahami SAJAK sesuai dengan
teknologi, seni, budaya, dan kaidah-kaidahnya.
humaniora dengan wawasan 3.10 Menganalisis, mengidentifikasi, dan
kemanusiaan, kebangsaan, memahami PAKEMAN BASA
kenegaraan, dan peradaban (babasan jeung paribasa, cacandran,
terkait fenomena dan kejadian, dan/atau uga) sesuai dengan kaidah-
serta menerapkan kaidahnya.
pengetahuan prosedural pada 3.11 Menganalisis, mengidentifikasi, dan
bidang kajian yang spesifik memahami BAHASAN BUDAYA
sesuai dengan bakat dan sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
minatnya untuk memecahkan 3.12 Menganalisis, mengidentifikasi, dan
masalah memahami NOVEL sesuai dengan
kaidah-kaidahnya.
3.13 Menganalisis, mengidentifikasi, dan
memahami teks WAWANCARA sesuai
dengan kaidah-kaidahnya secara lisan
dan tulisan.
3.14 Menganalisis, mengidentifikasi, dan
memahami teks WARTA dan/atau
IKLAN sesuai dengan kaidah-
kaidahnya.

4. Mengolah, menalar, dan 4.8 Menanggapi dan mengekspresikan


menyaji dalam ranah konkret RUMPAKA KAWIH sesuai dengan
dan ranah abstrak terkait kaidah-kaidahnya secara lisan dan
dengan pengembangan dari tulisan.
yang dipelajarinya di sekolah 4.9 Menanggapi dan mengekspresikan
secara mandiri, dan mampu SAJAK sesuai dengan kaidah-
menggunakan metoda sesuai kaidahnya secara lisan dan tulisan
kaidah keilmuan 4.10Menanggapi dan menggunakan

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 93


KTSP SMKN 1 Legonkulon

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


PAKEMAN BASA sesuai dengan
kaidah-kaidahnya.
4.11Menangkap isi, menjelaskan dan
mengomentari isi teks BAHASAN
tentang BUDAYA sesuai dengan
kaidah-kaidahnya.
4.12Menanggapi, menjelaskan, dan
mengomentari isi teks NOVEL sesuai
dengan kaidah-kaidahnya.
4.13Menyusun, menanggapi, dan
memperagakan teks WAWANCARA
sesuai dengan kaidah-kaidahnya
secara lisan dan tulisan.
4.14Menyusun, menanggapi, dan
menyampaikan teks WARTA dan/atau
IKLAN berbahasa Sunda sesuai
dengan kaidah-kaidahnya.

Kelas XII

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


3. Memahami, menerapkan, 3.15 Menganalisis, mengidentifikasi, dan
menganalisis pengetahuan memahami teks WAWACAN
faktual, konseptual, prosedural berdasarkan kaidah-kaidahnya secara
berdasarkan rasa ingintahunya lisan dan tulisan
tentang ilmu pengetahuan, 3.16 Menganalisis, mengidentifikasi, dan
teknologi, seni, budaya, dan memahami teks CARITA PANTUN
humaniora dengan wawasan berdasarkan kaidah-kaidahnya secara
kemanusiaan, kebangsaan, lisan dan tulisan
kenegaraan, dan peradaban 3.17 Menganalisis, mengidentifikasi, dan
terkait fenomena dan kejadian, memahami teks ARTIKEL
serta menerapkan berdasarkan kaidah-kaidahnya secara
pengetahuan prosedural pada lisan dan tulisan.
bidang kajian yang spesifik 3.18 Menganalisis, mengidentifikasi, dan
sesuai dengan bakat dan memahami proses TERJEMAHAN
minatnya untuk memecahkan berdasarkan kaidah-kaidahnya secara
masalah lisan dan tulisan.
3.19 Menganalisis, mengidentifikasi, dan
memahami teks PANDUAN ACARA
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 94
KTSP SMKN 1 Legonkulon

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


berdasarkan kaidah-kaidahnya secara
lisan dan tulisan.
3.20 Menganalisis, mengidentifikasi, dan
memahami teks DRAMA (teater,
gending karesmen dan/atau longser)
berdasarkan kaidah-kaidahnya secara
lisan dan tulisan.

4. Mengolah, menalar, dan 4.15. Menanggapi, menginterpretasi, dan


menyaji dalam ranah konkret mengomentari isi teks WAWACAN
dan ranah abstrak terkait dengan sesuai dengan kaidah-
dengan pengembangan dari kaidahnya.
yang dipelajarinya di sekolah 4.16. Menanggapi, menginterpretasi, dan
secara mandiri, dan mampu mengomentari isi teks CARITA
menggunakan metoda sesuai PANTUN sesuai dengan kaidah-
kaidah keilmuan kaidahnya secara lisan dan tulisan
4.17. Menanggapi, menginterpretasi, dan
mengomentari teks ARTIKEL sesuai
dengan kaidah-kaidahnya.
4.18. Memproduksi dan menanggapi teks
TERJEMAHAN dari bahasa Indonesia
atau bahasa lain ke dalam bahasa
Sunda atau sebaliknya sesuai dengan
kaidah-kaidahnya dengan bahasa yang
baik dan benar.
4.19. Memproduksi dan memperagakan
teks PANDUAN ACARA sesuai dengan
kaidah-kaidahnya secara lisan dan
tulisan
4.20. Menginterpretasi, menanggapi, dan
mengekspresikan teks DRAMA (teater,
gending karesmen dan/atau longser)
sesuai dengan kaidah-kaidahnya.

B. Keunggulan Sekolah
1) Ketarunaan
Ketarunaan memiliki arti sebagai sistem pendidikan yang
menerapkan prinsip-prinsip militer yang bertujuan untuk membentuk
karakter. Tentu saja prinsip militer yang diterapkan bukanlah militer murni,
karena sebagian besar lulusan Perguruan tinggi, SMA, dan SMK yang
menggunakan system ketarunaan, ditujukan untuk pegawai di lingkungan
sipil, perusahaan, dan dunia wirausaha. Namun, untuk sebagian intansi
yang berorientasi militer (contoh: Akmil, AAU, AAL), prinsip yang
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 95
KTSP SMKN 1 Legonkulon

diterapkan murni militer, karena lulusannya akan berkecimpung di bidang


tersebut. Dalam Pembentukan karakter ada tiga hal yang berlangsung
secara terintegrasi. Pertama, anak mengerti baik dan buruk, mengerti
tindakan apa yang harus diambil,mampu memberikan prioritas hal-hal
yang baik. Kedua, mempunyai kecintaan terhadap kebajikan, dan
membenci perbuatan buruk. Kecintaan ini merupakan obor atau semangat
untuk berbuat kebajikan. Misalnya, anak tak mau mencuri, karena tahu
mencuri itu buruk, ia tidak mau melakukannya karena mencintai kebajikan.
Ketiga, anak mampu melakukan kebajikan, dan terbiasa melakukannya.
Lewatproses sembilan pilar karakter yang penting ditanamkan pada anak.
Ia memulainya dari cinta Tuhan dan alam semesta beserta isinya;
tanggung jawab, kedisiplinan, dan kemandirian; kejujuran; hormat dan
santun; kasih sayang, kepedulian, dan kerja sama; percaya diri, kreatif,
kerja keras, dan pantang menyerah; keadilan dan kepemimpinan; baik
dan rendah hati; toleransi, cinta damai, dan persatuan.
Tujuan mengembangkan karakter adalah mendorong lahirnya anak-
anak yang baik. Begitu tumbuh dalam karakter yang baik, anak-anak akan
tumbuh dengan kapasitas dan komitmenya untuk melakukan berbagai hal
yang terbaik dan melakukannya dengan benar, dan cenderung memiliki
tujuan hidup. Membangun karakter yang efektif, ditemukan dalam
lingkungan sekolah yang memungkinkan semua anak menunjukan
potensi mereka untuk mencapai tujuan yang sangat penting Ketarunaan
memiliki beberapa aspek penting yang ditumbuhkan, antara lain:
1) Kedisiplinan terhadap aturan
2) Respon yang cepat terhadap instruksi
3) Keseragaman & kerapian dalam berpakaian (rambut, pakaian dan
sepatu).
4) Penghormatan & jiwa korsa kesatuan yang tinggi.
5) Latihan fisik.

2) Kunjungan Industri

Dalam rangka menghadapi dunia kerja pada era global diperlukan


langkah yang kongkrit bagi lembaga pendidikan dalam mempersiapkan
sumber daya manusia yang berkualitas, profesional, inovatif dan kreatif
serta menguasai teknologi yang berorientasi pada pasar (market and
customer oriented).               Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
menerapkan Pendidikan Sistem Ganda di mana peserta didik akan
melaksanakan proses pendidikan terpadu yang melibatkan sekolah
sebagai institusi penyelenggara dan Dunia Usaha dan Dunia Industri
(DU/DI) sebagai institusi pasangan. Kurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan telah melalui tahap sinkronisasi dengan kebutuhan dunia
usaha/insudtri, yang dalam arti sempit telah menyesuaikan perkembangan
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 96
KTSP SMKN 1 Legonkulon

kebutuhan tenaga terampil tingkat menengah. Dengan demikian lulusan


SMK diorientasikan untuk mengisi tenaga kerja terampil yang
memproduksi barang atau jasa.
Sebagai langkah awal, sebelum peserta didik melaksanakan praktik
kerja di industri serta siap memasuki dunia kerja setelah lulus nantinya,
perlu diperkenalkan lebih awal kehidupan Dunia Usaha/Dunia Industri
kepada peserta didik untuk memberikan wawasan profil industri beserta
aktifitas-aktiftas kerja di dalamnya serta memberikan motifasi agar peserta
didik menyadari urgensi kompetisi dan kompetensi tenaga kerja, sehingga
peserta didik akan termotifasi untuk giat belajar dan meningkatkan
kompetensi yang pada akhirnya siap bersaing memasuki dunia kerja.

C. Layanan Bimbingan Konseling

Bimbingan Konseling telah diatur tersendiri pada Peraturan Menteri


Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 tahun 2014. Bimbingan dan
konseling sebagai layanan profesional pada satuan pendidikan dilakukan
olehtenaga pendidik profesional yaitu Konselor atau Guru Bimbingan dan
Konseling. Konselor adalah seseorang yang berkualifikasi akademik Sarjana
Pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan konseling dan telah lulus
Pendidikan Profesi Guru Bimbingan dan Konseling/ Konselor.Sarjana
Pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan konseling yangdihasilkan
Lembaga Pendidikan Tinggi Kependidikan (LPTK) dapat ditugasi sebagai
Guru Bimbingan dan Konseling untuk menyelenggarakan layanan bimbingan
dan konseling pada satuan pendidikan.
Guru Bimbingan dan Konseling yang bertugas pada satuan pendidikan
tetapi belum memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi yang ditentukan,
secara bertahap ditingkatkan kualifikasi akademik dan kompetensinya
sehingga mencapai standar yang ditentukan sebagaimana yang diatur dalam
Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Konselor yaitu Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang
bimbingan dan konseling dan telah lulus Pendidikan Profesi Guru Bimbingan
dan Konseling/Konselor.

1) Fungsi Layanan Bimbingan dan Konseling


Fungsi layanan bimbingan dan konseling terdiri dari;
a. Pemahaman yaitu membantu konseli agar memiliki pemahaman yang
lebih baik terhadap dirinya dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan,
budaya, dan norma agama).
b. Fasilitasi yaitu memberikan kemudahan kepada konseli dalam
mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi,
selaras dan seimbang seluruh aspek pribadinya.

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 97


KTSP SMKN 1 Legonkulon

c. Penyesuaian yaitu membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri


dengan diri sendiri dan dengan lingkungannya secara dinamis dan
konstruktif.
d. Penyaluran yaitu membantu konseli merencanakan pendidikan,
pekerjaan dan karir masa depan, termasuk juga memilih program
peminatan, yang sesuai dengan kemampuan, minat, bakat, kejuruan
dan ciri-ciri kepribadiannya.
e. Adaptasi yaitu membantu para pelaksana pendidikan termasuk kepala
satuan pendidikan, staf administrasi,dan guru mata pelajaran atau
guru kelas untuk menyesuaikan program dan aktivitas pendidikan
dengan latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan
kebutuhan peserta didik/konseli.
f. Pencegahan yaitu membantu peserta didik/konseli dalam
mengantisipasi berbagai kemungkinan timbulnya masalah dan
berupaya untuk mencegahnya, supaya peserta didik/konseli tidak
mengalami masalah dalam kehidupannya.
g. Perbaikan dan Penyembuhan yaitu membantu peserta didik/konseli
yang bermasalah agar dapat memperbaiki kekeliruan berfikir,
berperasaan, berkehendak, dan bertindak. Konselor atau guru
bimbingan dan konseling memberikan perlakuan terhadap konseli
supaya memiliki pola fikir yang rasional dan memiliki perasaan yang
tepat, sehingga konseli berkehendak merencanakan dan
melaksanakan tindakan yang produktif dan normatif.
h. Pemeliharaan yaitu membantu peserta didik/konseli supaya dapat
menjaga kondisi pribadi yang sehat-normal dan mempertahankan
situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya.
i. Pengembangan yaitu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif,
yang memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli melalui
pembangunan jejaring yang bersifat kolaboratif.
j. Advokasi yaitu membantu peserta didik/konseli berupa pembelaan
terhadap hak-hak konseli yang mengalami perlakuan diskriminatif.
2. Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling
Tujuan umum layanan bimbingan dan konseling adalah membantu
peserta didik/konseli agar dapat mencapai kematangan dan kemandirian
dalam kehidupannya serta menjalankan tugas-tugas perkembangannya
yang mencakup aspek pribadi, sosial, belajar, karir secara utuh dan
optimal. Tujuan khusus layanan bimbingan dan konseling adalah
membantu konseli agar mampu: (1) memahami dan menerima diri dan
lingkungannya; (2) merencanakan kegiatan penyelesaian studi,
perkembangan karir dan kehidupannya di masa yang akan datang; (3)
mengembangkan potensinya seoptimal mungkin; (4) menyesuaikan diri
dengan lingkungannya; (5) mengatasi hambatan atau kesulitan yang

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 98


KTSP SMKN 1 Legonkulon

dihadapi dalam kehidupannya dan (6) mengaktualiasikan dirinya secara


bertanggung jawab.
Layanan bimbingan dan konseling sebagai layanan profesional
yang diselenggarakan pada satuan pendidikan mencakup komponen
program, bidang layanan, struktur dan program layanan, kegiatan dan
alokasi waktu layanan. Komponen program meliputi layanan dasar,
layanan peminatan dan perencanaan individual, layanan responsif, dan
dukungan sistem, sedangkan bidang layanan terdiri atas bidang layanan
pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Komponen program dan bidang layanan dituangkan ke dalam
program tahunan dan semesteran dengan mempertimbangkan komposisi,
proporsi, dan alokasi waktu layanan, baik di dalam maupun di luar kelas.
Program kerja layanan bimbingan dan konseling disusun
berdasarkan hasil analisis kebutuhan peserta didik/konseli dan struktur
program dengan menggunakan sistematika minimal meliputi: rasional, visi
dan misi, deskripsi kebutuhan, komponen program, bidang layanan,
rencana operasional, pengembangan tema/topik, pengembangan RPLBK,
evaluasi, pelaporan, tindak lanjut, dan anggaran biaya.
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat
bidang layanan, yaitu bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan
pribadi, sosial, belajar, dan karir. Pada hakikatnya perkembangan tersebut
merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan dalam setiap
diri individu peserta didik/konseling.
a. Bimbingan dan konseling pribadi
b. Bimbingan dan konseling sosial
c. Bimbingan dan konseling belajar
d. Bimbingan dan konseling karir
Mulai tahun ajaran 2020/2021 lalu, sekolah membentuk/menunjuk
pelaksana teknis untuk memberikan layanan Bimbingan Konseling.
Penanganan BK ini dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan jenjang
kelas. Idealnya bahwa sekolah menunjuk 1 guru BK untuk menangani 100
orang peserta didik.

D. Ekstrakurikuler
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Pengembangan potensi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam
tujuan pendidikan nasional tersebut juga dapat diwujudkan melalui kegiatan

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 99


KTSP SMKN 1 Legonkulon

ekstrakurikuler yang merupakan salah satu kegiatan dalam program kurikuler.


Kegiatan ekstrakurikuler adalah program kurikuler yang alokasi waktunya
tidak ditetapkan dalam kurikulum. Jelasnya bahwa kegiatan ekstrakurikuler
merupakan perangkat operasional (supplement dan complements) kurikulum,
yang perlu disusun dan dituangkan dalam rencana kerja tahunan/kalender
pendidikan satuan pendidikan.
Kegiatan ekstrakurikuler menjembatani kebutuhan perkembangan peserta
didik yang berbeda; seperti perbedaan sense akan nilai moral dan sikap,
kemampuan, dan kreativitas. Melalui partisipasinya dalam kegiatan
ekstrakurikuler peserta didik dapat belajar dan mengembangkan kemampuan
berkomunikasi, bekerja sama dengan orang lain, serta menemukan dan
mengembangkan potensinya. Kegiatan ekstrakurikuler juga memberikan
manfaat sosial yang besar.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu perangkat operasional
(supplement dan complements) kurikulum, yang perlu disusun dan dituangkan
dalam rencana kerja tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan (seperti
disebutkan pada Pasal 53 ayat (2) butir a Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan) serta dievaluasi pelaksanaannya setiap semester oleh satuan
pendidikan (seperti disebutkan pada Pasal 79 ayat (2) butir b Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan) dan selanjutnya diatur tersendiri dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 tahun 2014.
Beberapa istilah yang perlu dijelaskan dalam pedoman ini adalah sebagai
berikut:
1. Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta
didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan
kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk
mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik
yang lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum.
Berdasarkan definisi tersebut, maka kegiatan di sekolah atau pun di luar
sekolah yang terkait dengan tugas belajar suatu mata pelajaran bukanlah
kegiatan ekstrakurikuler.
2. Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti
oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi
tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler tersebut.

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 100


KTSP SMKN 1 Legonkulon

3. Ekstrakurikuler pilihan merupakan program ekstrakurikuler yang dapat


diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya masing-
masing.
1) Fungsi Kegiatan Ekstra Kurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan memiliki beberapa fungsi,
yaitu :
a. Fungsi pengembangan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi
untuk mendukung perkembangan personal peserta didik melalui
perluasan minat, pengembangan potensi, dan pemberian kesempatan
untuk pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan.
b. Fungsi sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta
didik. Kompetensi sosial dikembangkan dengan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk memperluas pengalaman
sosial, praktek keterampilan sosial, dan internalisasi nilai moral dan
nilai sosial.
c. Fungsi rekreatif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam
suasana rileks, menggembirakan, dan menyenangkan sehingga
menunjang proses perkembangan peserta didik. Kegiatan
ekstrakurikuler harus dapat menjadikan kehidupan atau atmosfer
sekolah lebih menantang dan lebih menarik bagi peserta didik.
d. Fungsi persiapan karir, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi
untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik melalui
pengembangan kapasitas.
2) Tujuan Dilaksanakannya Kegiatan Ekstrakurikuler

Tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan


adalah:

a. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan


kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik.
b. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat mengembangkan bakat dan minat
peserta didik dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan
manusia seutuhnya.
3) Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler

Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler dapat berupa:


1) Krida, misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS),
Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),
Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), dan lainnya;

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 101


KTSP SMKN 1 Legonkulon

2) Karya ilmiah, misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan


penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan
lainnya;
3) Latihan olah-bakat latihan olah-minat, misalnya: pengembangan bakat
olahraga, seni dan budaya, pecinta alam, jurnalistik, teater, teknologi
informasi dan komunikasi, rekayasa, dan lainnya;
4) Keagamaan, misalnya: pesantren kilat, ceramah keagamaan, baca tulis
alquran, retreat; atau
5) Bentuk kegiatan lainnya.

Kegiatan Ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dikembangkan


dengan prinsip: (1) partisipasi aktif yakni bahwa Kegiatan Ekstrakurikuler
menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh sesuai dengan minat
dan pilihan masing-masing; dan (2) menyenangkan yakni bahwa Kegiatan
Ekstrakurikuler dilaksanakan dalam suasana yang menggembirakan bagi
peserta didik.

4) Lingkup Kegiatan Ekstrakurikuler


Lingkup Kegiatan Ekstrakurikuler meliputi:
1) Individual, yakni Kegiatan Ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik
secara perorangan.
2) Berkelompok, yakni Kegiatan Ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta
didik secara:
3) Berkelompok dalam satu kelas (klasikal).
4) Berkelompok dalam kelas paralel
5) Berkelompok antarkelas.
Kegiatan Ekstrakurikuler dikelompokkan menjadi Kegiatan
Ekstrakurikuler wajib dan Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan. Dalam Kurikulum
2013 Pendidikan Kepramukaan merupakan ekstrakurikuler wajib.Kegiatan
Ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan diperuntukan bagi peserta
didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK. Pelaksananannya dapat
bekerja sama dengan organisasi kepramukaan setempat/terdekat dengan
mengacu kepada Pedoman dan Prosedur Operasi Standar Pendidikan
Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler wajib.
Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan diselenggarakan oleh satuan
pendidikan bagi peserta didik sesuai bakat dan minat peserta didik.
Pengembangan Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan di satuan pendidikan dapat
dilakukan melalui tahapan: (1) analisis sumber daya yang diperlukan dalam
penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler; (2) identifikasi kebutuhan,
potensi, dan minat peserta didik; (3) menetapkan bentuk kegiatan yang

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 102


KTSP SMKN 1 Legonkulon

diselenggarakan; (4) mengupayakan sumber daya sesuai pilihan peserta


didik atau menyalurkannya ke satuan pendidikan atau lembaga lainnya; (5)
menyusun Program Kegiatan Ekstrakurikuler.
Satuan pendidikan wajib menyusun program Kegiatan Ekstrakurikuler
yang merupakan bagian dari Rencana Kerja Sekolah. Program Kegiatan
Ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dikembangkan dengan
mempertimbangkan penggunaan sumber daya bersama yang tersedia
pada gugus/klaster sekolah. Penggunaannya difasilitasi oleh pemerintah
provinsi atau pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan kewenangan
masing-masing. Program Kegiatan Ekstrakurikuler disosialisasikan kepada
peserta didik dan orangtua/wali pada setiap awal tahun pelajaran.
Sistematika Program Kegiatan Ekstrakurikuler sekurang-kurangnya
memuat:
1) Rasional dan tujuan umum;
2) Deskripsi setiap Kegiatan Ekstrakurikuler;
3) pengelolaan;
4) Pendanaan; dan
5) Evaluasi
Penjadwalan Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan dirancang di awal tahun
pelajaran oleh pembina di bawah bimbingan kepala sekolah/madrasah atau
wakil kepala sekolah/madrasah. Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler diatur
agar tidak menghambat pelaksanaan kegiatan intra dan kokurikuler.
Kinerja peserta didik dalam Kegiatan Ekstrakurikuler perlu mendapat
penilaian dan dideskripsikan dalam raport. Kriteria keberhasilannya meliputi
proses dan pencapaian kompetensi peserta didik dalam Kegiatan
Ekstrakurikuler yang dipilihnya. Penilaian dilakukan secara kualitatif.
Peserta didik wajib memperoleh nilai minimal “baik” pada Pendidikan
Kepramukaan pada setiap semesternya. Nilai yang diperoleh pada
Pendidikan Kepramukaan berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta
didik. Bagi peserta didik yang belum mencapai nilai minimal perlu
mendapat bimbingan terus menerus untuk mencapainya.
Evaluasi Kegiatan Ekstrakurikuler dilakukan untuk mengukur
ketercapaian tujuan pada setiap indikator yang telah ditetapkan dalam
perencanaan satuan pendidikan. Satuan pendidikan hendaknya
mengevaluasi setiap indikator yang sudah tercapai maupun yang belum
tercapai. Berdasarkan hasil evaluasi, satuan pendidikan dapat melakukan
perbaikan rencana tindak lanjut untuk siklus kegiatan berikutnya.
Daya dukung pengembangan dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
meliputi:
1) Kebijakan Satuan Pendidikan
Pengembangan dan pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler merupakan
kewenangan dan tanggung jawab penuh dari satuan pendidikan. Oleh

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 103


KTSP SMKN 1 Legonkulon

karena itu untuk dapat mengembangkan dan melaksanakan Kegiatan


Ekstrakurikuler diperlukan kebijakan satuan pendidikan yang ditetapkan
dalam rapat satuan pendidikan dengan melibatkan komite
sekolah/madrasah baik langsung maupun tidak langsung.
2) Ketersediaan Pembina
Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler harus didukung dengan
ketersediaan pembina. Satuan pendidikan dapat bekerja sama dengan
pihak lain untuk memenuhi kebutuhan pembina.

3) Ketersediaan Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan


Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler memerlukan dukungan berupa
ketersediaan sarana dan prasarana satuan pendidikan. Yang termasuk
sarana satuan pendidikan adalah segala kebutuhan fisik, sosial, dan
kultural yang diperlukan untuk mewujudkan proses pendidikan pada satuan
pendidikan. Selain itu unsur prasarana seperti lahan, gedung/bangunan,
prasarana olahraga dan prasarana kesenian, serta prasarana lainnya.
Satuan pendidikan dapat dan perlu memberikan penghargaan kepada
peserta didik yang memiliki prestasi sangat memuaskan atau cemerlang
dalam satu kegiatan ekstrakurikuler wajib atau pilihan. Penghargaan
tersebut diberikan untuk pelaksanaan kegiatan dalam satu kurun waktu
akademik tertentu; misalnya pada setiap akhir semester, akhir tahun, atau
pada waktu peserta didik telah menyelesaikan seluruh program
pembelajarannya. Penghargaan tersebut memiliki arti sebagai suatu sikap
menghargai prestasi seseorang. Kebiasaan satuan pendidikan memberikan
penghargaan terhadap prestasi baik akan menjadi bagian dari diri peserta
didik setelah mereka menyelesaikan pendidikannya.
Pengembangan diri pada SMKN 1 Legonkulon meliputi kegiatan :
1. Kegiatan pengembangan kreativitas dan bimbingan karier dan Wajib
diikuti Peserta didik di SMKN 1 Legonkulon yaitu (1) Pramuka
2. kegiatan yang lebih bersifat individualistis untuk menggali dan
mengembangkan potensi pribadi untuk menimba karier dibidang yang
sesuai dengan bakat berorganisasinya, terkoordinasi dibawah
koordinator kesiswaan yaitu menjadi Pengurus Ketarunaan
3. Kegiatan ekstrakurikuler, yang bersifat pengembangan kemampuan
prestatif dan pengembangan kemampuan individual untuk berprestasi
diantaranya :
a. Sepak bola / Futsal
b. Basket Ball
c. Volley Ball
d. Badminton

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 104


KTSP SMKN 1 Legonkulon

e. Kegiatan berkesenian (Paduan Suara atau Band)


f. PAI
E. Penguatan Pendidikan Karakter
Penguatan Pendidikan Karakter yang selanjutnya disingkat PPK adalah
gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk
memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa,
olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan
pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional
Revolusi Mental (GNRM).

PPK, menurut Perpres ini, memiliki tujuan: a. membangun dan membekali


Peserta Didik sebagai generasi emas Indonesia Tahun 2045 dengan jiwa
Pancasila dan pendidikan karakter yang baik guna menghadapi dinamika
perubahan di masa depan; b. mengembangkan platform pendidikan nasional
yang meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama dalam
penyelenggaraan pendidikan bagi Peserta Didik dengan dukungan pelibatan
publik yang dilakukan melalui pendidikan jalur formal, nonformal, dan informal
dengan memperhatikan keberagaman budaya Indonesia; dan c. merevitalisasi
dan memperkuat potensi dan kompetensi pendidik, tenaga kependidikan,
Peserta Didik, masyarakat, dan lingkungan keluarga dalam
mengimplementasikan PPK.

“PPK dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam


pendidikan karakter terutama meliputi nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin,
bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab,”
bunyi Pasal 3 Perpres ini.

Ruang lingkup Peraturan Presiden tentang Penguatan Pendidikan


Karakter ini meliputi: a. penyelenggaraan PPK yang terdiri atas: 1. PPK pada
Satuan Pendidikan jalur Pendidikan Formal; 2. PPK pada Nonformal; 3. PPK
pada Informal, b. pelaksana dan c. pendanaan.

F. Penyelenggaraan

Ditegaskan dalam Perpres ini, Penyelenggaraan PPK pada Satuan


Pendidikan jalur Pendidikan Formal sebagaimana dimaksud dilakukan
secara terintegrasi dalam kegiatan: a. Intrakurikuier; b. Kokurikuler; dan c.
Ekstrakurikuler, dan dilaksanakan di dalam dan/atau di luar lingkungan
Satuan Pendidikan Formal.

PPK pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan Formal sebagaimana


dimaksud, menurut Perpres ini, dilaksanakan dengan prinsip manajemen

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 105


KTSP SMKN 1 Legonkulon

berbasis sekolah/madrasah, dan merupakan tanggung jawab kepala satuan


Pendidikan Formal dan guru.

Ditegaskan dalam Perpres ini, penyelenggaraan PPK dalam kegiatan


Intrakurikuler merupakan penguatan nilai-nilai karakter melalui kegiatan
penguatan materi pembelajaran, metode pembelajaran sesuai dengan
muatan kurikulum berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sedangkan penyelenggaraan PPK dalam kegiatan Kokurikuler,


menurut Perpres ini, merupakan penguatan nilai-nilai karakter yang
dilaksanakan untuk pendalaman dan/ atau pengayaan kegiatan
Intrakurikuler sesuai muatan kurikulum.

Dan penyelenggaraan PPK dalam kegiatan Ekstrakurikuler merupakan


penguatan nilai-nilai karakter dalam rangka perluasan potensi, bakat, minat,
kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan kemandirian Peserta Didik
secara optimal.

Kegiatan Ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud, menurut Perpres ini,


meliputi kegiatan krida, karya ilmiah, latihan olah bakat/olah minat, dan
kegiatan keagamaan, serta kegiatan penghayat kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

“Kegiatan keagamaan sebagaimana dimaksud dapat dilaksanakan


paling sedikit melalui pesantren kilat, ceramah keagamaan,
katekisasi, retreat, dan/atau baca tulis Alquran dan kitab suci lainnya,”
bunyi Pasal 7 ayat (5) Perpres ini.

Perpres ini juga menyebutkan, bahwa penyelenggaraan PPK pada


Satuan Pendidikan jalur Pendidikan Formal sebagaimana dimaksud
dilaksanakan selama 6 (enam) atau 5 (lima) hari sekolah dalam 1 (satu)
minggu.

“Ketentuan hari sekoiah sebagaimana dimaksud diserahkan pada


masing-masing Satuan Pendidikan bersama-sama dengan Komite Sekolah/
Madrasah dan dilaporkan kepada Pemerintah Daerah atau kantor
kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
agama setempat sesuai dengan kewenangan masingmasing,” bunyi Pasal
9 ayat (2) Perpres ini.

Dalam menetapkan 5 (lima) hari sekolah sebagaimana dimaksud,


menurut Perpres ini, Satuan Pendidikan dan Komite Sekolah/ Madrasah
mempertimbangkan: a. kecukupan pendidik dan tenaga kependidikan; b.
ketersediaan sarana dan prasarana; c. kearifan lokal; dan d. pendapat
tokoh masyarakat dan/atau tokoh agama di luar Komite Sekolah/Madrasah.

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 106


KTSP SMKN 1 Legonkulon

Adapun penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan jalur


Pendidikan Nonformal, menurut Perpres ini, dilaksanakan melalui satuan
Pendidikan Nonformal berbasis keagamaan dan satuan Pendidikan
Nonformal lainnya, dan merupakan penguatan nilai-nilai karakter melalui
materi pembelajaran dan metode pembelajaran dalam pemenuhan muatan
kurikulum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

G. Literasi

Menurut penuturannya, perubahan pada kurikulum 2013 ini berpatok


pada, pertama penyusunan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang
memuat pendidikan karakter. Implementasi penyusunan RPP haruslah
mampu berpedoman pada Plan Do See yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan
evalusi. Kedua adalah kemampuan berliterasi yaitu melihat, menyimak,
berbicara, membaca, dan mencipta. Diharapkan siswa gemar membaca dan
pada akhirnya dapat diaplikasikan dalam sebuah tulisan. Tujuan literasi itu
sendiri tentunya menumbuh kembangkan budaya literasi, menumbuhkan
budaya membaca serta menulis, meningkatkan karakter, serta melaksanakan
literasi dalam pembelajaran.

Kaitannya dengan literasi dalam pembelajaran yaitu, guru mampu


membangun pembelajaran dengan memasukkan budaya literasi. Literasi
tersebut dapat dicapai dengan alat atau media pembelajaran seperti literasi
membaca yaitu mengarahkan siswa agar gemar ke perpustakaan maupun
literasi alat seperti alat peraga. Melalui alat peraga siswa tentu akan
mengalami proses melihat serta menuliskan apa yang ia lihat.
Ketiga, pembelajaran yang mengandung 4 unsur
yaitu creative (kreatif), critical (berpikir kritis), collaboration (berkelompok),
dan communication (berbicara). Dari kesemuanya itu, diharapkan guru
mampu menyajikan pembelajaran yang menyenangkan. dibutuhkan kreatifitas
guru yang berbasis lingkungan sekitar yang dapat menjadi panduan
pembelajaran. Patokan yang dijadikan bukan pada pemenuhan Kompetensi
Dasar melainankan daya serap siswa.
H. Kecakapan Abad 21
Pendidikan pada Abad 21 merupakan pendidikan yang mengintegrasikan
antara kecakapan pengetahuan, keterampilan, dan sikap, serta penguasaan
terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Kecakapan tersebut
dapat dikembangkan melalui berbagai model kegiatan pembelajaran berbasis
pada aktivitas yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan materi
pembelajaran. Selain dari pada itu, kecakapan yang dibutuhkan dalam dunia
pendidikan pada Abad 21 adalah keterampilan berpikir lebih tinggi (Higher
Order Thinking Skills (HOTS)) yang sangat diperlukan dalam mempersiapkan
peserta didik dalam menghadapi tantangan global, atau dengan kata lain
pendidikan dapat menciptakan masyarakat terdidik yang di masa depan nanti
dapat bersaing dengan negara lain.

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 107


KTSP SMKN 1 Legonkulon

Kecakapan Abad 21 yang terintegrasi dalam Kecakapan Pengetahuan,


Keterampilan dan sikap serta penguasaan TIK dapat dikembangkan melalui:
(1) Kecakapan Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah (Critical Thinking and
Problem Solving Skill; (2) Kecakapan Berkomunikasi (Communication Skills);
(3) Kecakapan Kreatifitas dan Inovasi (Creativity and Innovation); dan
(4) Kecakapan Kolaborasi (Collaboration). Keempat kecakapan tersebut telah
dikemas dalam proses pembelajaran kurikulum 2013.
Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 memiliki tujuan
untuk mengembangkan bakat, minat, dan potensi peserta didik agar
berkarakter, kompeten dan literat. Untuk mencapai hasil tersebut diperlukan
pengalaman belajar yang bervariasi mulai dari yang sederhana sampai
pengalaman belajar yang bersifat kompleks. Dalam kegiatan tersebut guru
harus melaksanakan pembelajaran dan penilaian yang relevan dengan
karakteristik pembelajaran abad 21.

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 108


KTSP SMKN 1 Legonkulon

BAB VI
KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan


dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender
pendidikan adalah pengaturan waktu dan pemetaan beban belajar untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan
tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Minggu efektif belajar adalah
jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap
satuan pendidikan. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran
setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran
termasuk muatan lokal. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak
diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud.
Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir
tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
Sesuai dengan Standar Isi, maka dalam Pengembangan Kalender
Pendidikan SMKN 1 Legonkulon mengacu pada rambu-rambu sebagai berikut:
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada
bulan Juni tahun berikutnya.
2. Jam pembelajaran efektik dalam satu minggun adalah 48 jam
3. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi
penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan dikembangkan oleh masing-
masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut
pada dokumen Standar Isi ini dengan memperhatikan ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah.
5. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan adalah sebagai berikut:
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya

Tabel 23. Tabel Alokasi Waktu Minggu Efektif

No. Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1 MOPDB 1 (satu) minggu MOPD Diikuti oleh

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif Page 109


KTSP SMKN 1 Legonkulon

No. Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

peserta didik kelas X


Digunakan untuk
2
masa matrikulasi
minggu
kelas X dan XI
Digunakan untuk
kegiatan
36
Pembelajaran paket
45 minggu
1. Minggu Efektif SMK sesuai dengan
Minggu
Standar Isi dan SKL
Digunakan untuk
melaksanakan UTS
7
Ganjil, UTS genap,
minggu
UAS ganjil dan
genap,USBN,UNBK
2. Jeda antar 1 (satu) minggu Libur antara
semester semester ganjil dan
genap
3. Libur akhir tahun 2 (dua) minggu Sesuai edaran
pelajaran kalender Pendidikan
Kabupaten
Sukabumi dan
digunakan untuk
mempersiapkan
administrasi guru
awal tahun
pembelajaran
4. Hari libur 3 minggu Disesuaikan dengan
keagamaan peraturan
pemerintah
5. Hari libur 1 (satu) minggu Disesuaikan dengan
umum/nasional peraturan
pemerintah
6. Kegiatan khusus 25 (duapuluh Diselenggarakan
sekolah lima) hari setiap hari sabtu,
digunakan untuk
kegiatan yang
diprogramkan secara
khusus oleh sekolah
tanpa mengurangi

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif Page 110


KTSP SMKN 1 Legonkulon

No. Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

jumlah minggu efektif


belajar dan waktu
Pembelajaran efektif
seperti Kuliah
Umum,Pelatihan
KKR, Peer Conselor,
Beauty Class,
Renang, Outbound
Education, dan lain-
lain

Berdasarkan rambu-rambu di atas, SMKN 1 Legonkulonmenyusun Kalender


Pendidikan sebagaimana tercantum pada lampiran ini.

Kalender Akademik
SMKN 1 LegonkulonTahun Pelajaran 2020-2021

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2020/2021


SMK NEGERI 1 LEGONKULON
DISUSUN BERDASARKAN KALENDER DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
THN BLN HARI, TANGGAL JUMLAH HARI

M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S HK HL HE ME HE.SMT

JULI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 17 14 3

AGS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 12 19 4
2020

SEP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 30 18 12 3

84
OKT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 13 18 4

NOV 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 30 9 21 4

DES 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 13 0 0

TOTAL SEMESTER GANJIL 184 82 84 18


JAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 17 14 3

PEB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 28 8 20 4

MAR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 23 8 2
2021

30 17 13 2
80

APR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
MEI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 9 22 1

JUN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 30 27 3 1

JULI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 18 0 0

TOTAL SEMESTER G ENAP 212 119 80 13


JUMLAH HARI EFEKTIF SELAMA SATU TAHUN PELAJARAN 164
SEMESTER I SEMESTER II
Tanggal Keterangan Tanggal Keterangan
13 Juli 2020 Hari Pertama Masuk Sekolah 1 Januari 2021 Libur Tahun baru Masehi
13-15 Juli 2020 Pengenalan Lingkungan Sekolah 11 Januari 2021 Hari Pertama Masuk Sekolah Legonkulon, 6 Juli 2020
16-18 Juli 2020 Masa Orientasi Pendidikan Kepramukaan 12 Januari 2021 Prakiraan Libur Tahun Baru Imlek 2572
31 Juli 2020 Libur hari raya Idul Adha 1441 H 1-6 Maret 2021 Prakiraan Ujian Sekolah Kepala SMKN 1 Legonkulon
17 Agustus 2020 Libur hari Proklamasi Kemerdekaan RI 8 - 13 Maret 2021 Prakiraan Ujian Tengah Semester 2
21 Agustus 2020 Libur tahun Baru Islam 1442 Hijriah 15 - 20 Maret 2021 Prakiraan Jeda Tengah Semester 2
14 - 19 September 2020 Prakiraan Penilain tengah semester 1 11 Maret 2021 Prakiraan Libur Isra Mi'raj
21 - 26 September 2020 Prakiraan Jeda Tengah Semester 1 14 Maret 2021 Prakiraan Libur Hari Raya Nyepi
28, 29, 30 Oktober 2020 Libur dan Cuti Bersama Maulid Nabi SAW 29 Maret - 28 April 2021 Prakiraan Waktu UKK SMK
1 - 12 Desemeber 2020 Prakiraan Penilaian akhir Semeser 1 02 April 2021 Prakiraan Libur Wafat isa Almasih DEDI JUNAEDI, SE
18 Desember 2020 Tanggal penetapan raport semester 1 5 - 10 April 2021 Prakiraan AKM NIP. 19670324 198901 1 003
18/19 Desember 2020 Pembagian raport semester 1 12 - 14 April 2021 Prakiraan Libur Awal Ramadhan 1442 H
24-25 Desember 2020 Cuti Bersama dan Libur Hari Natal 15 April - 6 Mei 2021 Kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti
21 Des 2020 - 10 Jan 2021 Libur Semester 1 1 Mei 2021 Libur Hari Buruh
28 - 31 Desember 2020 Pengganti Cuti Bersama dari Hari Raya 7 - 22 Mei 2021 Libur Hari Raya Idul Fitri 1442 H
Idul Fitri 1441 H 13 Mei 2021 Prakiraan Libur Kenaikan Isa Almasih
HK = Hari Kalender 26 Mei 2021 Prakiraan Libur Hari Raya Waisak
HL = Hari Libur 1 Juni 2021 Libur hari lahir Pancasila
HE = Hari Efektif 7 - 19 Juni 2021 Prakiraan Penilaian Akhir tahun pelajaran
ME = Minggu Efektif 25 Juni 2021 Tanggal penetapan raport semester 2
25/26 Juni 2021 Pembagian raport semester 2

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif Page 111


KTSP SMKN 1 Legonkulon

BAB VII
PENUTUP

Demikian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kompetensi Keahlian Teknik


Kendaran Ringan Otomotif, disusun untuk dikembangkan dan diimplementasikan
sebagai suatu pedoman penyelenggaraan pendidikan khususnya Kompetensi
Keahlian Teknik Kendaran Ringan Otomotif.
KTSP ini dirancang dengan asumsi sudah sedemikian rupa mendekati apa
yang diharapkan. Adapun dalam perjalanannya, apabila ada hal-hal yang belum
tercover dalam KTSP ini, maka akan diputuskan berdasarkan mufakat seluruh
elemen sekolah yang berkaitan. Banyak faktor dan hal yang akan ditemui di
lapangan sedemikian rupa, sehingga kami merasa masih banyak hal yang akan
dan perlu untuk terus menerus diperbaiki ke depannya. Kami menyadari bahwa
kesempurnaan Allah SWT sajalah yang mutlak adanya, adapaun hal-hal dan
kekurangan kami, adalah sebuah keniscayaan yang akan membuat kami seluruh
warga SMKN 1 Legonkulon untuk terus belajar dan berbenah.

Legonkulon Subang, ….. Maret 2021

Kepala Kompetensi Keahlian Teknik


Kendaran Ringan Otomotif

ANGGA NUGRAHA NURUL IMAN, S.Pd


NIP. 19880112 201903 1 008

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif Page 112


KTSP SMKN 1 Legonkulon

Lampiran-Lampiran

1. SK TIM Pengembang Kurikulum


2. Sk Penetapan Kriteria Kenaikan Kelas
3. Lembar Verifikasi
4. Lembar Rekomendasi KTSP
5. Laporan Hasil Analisis Konteks
6. SK Kalender Pendidikan
7. Deskripsi KI KD Mata Pelajaran Muatan (A) sesuai KK yang dibuka
8. Deskripsi KI KD Mata Pelajaran Muatan (B) sesuai KK yang dibuka
9. Deskripsi KI KD Mata Pelajaran Muatan (C) sesuai KK yang dibuka

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif Page 113

Anda mungkin juga menyukai