BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1) Rasional
Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan.
Kualitas Kurikulum menentukan kualitas proses pendidikan. Kurikulum adalah
keseluruhan program aktivitas pembelajaran baik terstruktur maupun hidden
yang terdokumentasi dengan rapi, digunakan sebagai acuan pelaksanaan
pembelajaran untuk memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna dan
berdampak bagi peserta didik dan diatur oleh sekolah.Pengalaman belajar
harus terprogram dan berpusat pada peserta didik “student is the central focus
of the curriculum”. Keluasan dan kedalaman level kompetensi sebagai
pengalaman dan aktivitas pembelajaran terstruktur dan terukur dengan baik.
Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK)berisi seperangkat
program pencapaian tujuan PMK yaitu terwujudnyaStandar Kompetensi
Lulusan (SKL), kompetensi dasar dalam setiap Mata Pelajaran, dan bahan
pelajaran serta cara-cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran. Definisi ini menunjukkan bahwa setiap satuan
pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) membutuhkan kurikulum
implementatif yang relevan dan cocok dengan kebutuhan peserta didik dan
seluruh stakeholders serta siap diimplementasikan oleh SMK guna memberi
pengalaman belajar bermakna dan berdampak besar bagi peserta didik.
Kurikulum dikembangkan untuk memberi solusi tantangan internal dan
eksternal. Tantangan internal yang mendasar adalah: Indonesia merupakan
negara kepulauan yang terdiri atas pulau besar dan kecil yang berjumlah
sekitar 17.500. Penduduk Indonesia berdasarkan pada Sensus Penduduk
tahun 2017 berjumlah lebih dari 264 juta jiwa. Keragaman yang menjadi
karakteristik dan keunikan Indonesia antara lain keragaman geografis,
keragaman demografis, keragaman potensi sumber daya daerah, keragaman
latar belakang dan kondisi sosial budaya, keragaman potensi SMK, keragaman
ketersediaan sarana dan prasarana di SMK,dan berbagai keragaman lainnya
yang ada di setiap daerah. Keragaman tersebut selanjutnya melahirkan
perbedaan jenis kebutuhan,tingkat kebutuhan, tingkat kesiapan, peluang dan
tantangan pengembangan yang berbeda antar daerah dan antar SMK.
Keragaman tersebut harus diadaptasi dalam rangka peningkatan relevansi
mutu PMK sebagai upaya mencerdaskan dan meningkatkan kesejahteraan
kehidupan masyarakatdi setiap daerah.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, mengamanatkan
b. Tantangan Eksternal
No Standar Nasional
Kondisi Riil
. Pendidikan
90% Lulusan memiliki kompetensi pada
dimensi sikap yang mencerminkan sikap
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
YME,berkarakter,disiplin,santun,jujur,ped
uli, percaya diri,bertanggung jawab serta
sehat jasmani dan rohani.
62% Lulusan memiliki kompetensi pada
1 Standar Kelulusan dimensi,pengetahuan,faktual,procedural,
konseptual dan metakognitif
95% Lulusan memiliki kompetensi pada
dimensi keterampilan berfikir dan
bertindak secara kreatif, berfikir dan
bertindak secara produktif , kritis, mandiri,
kolaboratif serta memiliki keterampilan
berfikir dan bertindak komunikatif.
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 6
KTSP SMKN 1 Legonkulon
No Standar Nasional
Kondisi Riil
. Pendidikan
83% Perangkat pembelajaran sesuai
rumusan kompetensi lulusan yang
memuat karakteristik kompetensi
sikap,pengetahuan,keterampilan.
89% Kurikulum tingkat satuan pendidikan
dikembangkan sesuai prosedur yang
2 Standar Isi
melibatkan pemangku kepentingan.
90 % Sekolah melaksanakan kurikulum
sesuai ketentuan kurikulum yang berlaku
dengan mengakomodir kurikulum pada
muatan local dan pengembangan diri
siswa.
90% Sekolah merencanakan proses
pembelajaran sesuai ketentuan yang
mengacu pada silabus yang
dikembangkan yang mengarah pada
pencapain kompetensi.
3 Standar Proses
89 % Proses pembelajaran dilaksanakan
dengan tepat.
89 % Pengawasan dan penilaian otentik
dilakukan dalam proses pembelajaran
secara komperhensif
90 % Aspek penilaian sesuai ranah
kompetensi yang mencakup ranah sikap,
pengetahuan dan keterampilan
77 % Teknik penilaian dilakukan secara
obyektif dan akuntabel.
70 % Hasil penilaian pendidikan ditindak
4 Standar Penilaian lanjuti secara periodik.
78 % Instrumen penilaian menyesuaikan
instrument penilaian aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
90 % Penilaian dilakukan mengikuti
prosedur baik dalam aspek
penyelenggaraan atau pun aspek ranah.
74 % Ketersedian dan Kompetensi guru
Standar Pendidik dan sesuai dengan ketentuan.
5
Tenaga Kependidikan
94 % Ketersedian dan kompetensi kepala
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 7
KTSP SMKN 1 Legonkulon
No Standar Nasional
Kondisi Riil
. Pendidikan
sekolah sesuai ketentuan
30 % Ketersedian dan kompetensi
tenaga administrasi sesuai ketentuan
22 % Ketersedian dan kompetensi
laboran sesuai ketentuan.
30 % Ketersedian dan kompetensi
pustakawan sesuai ketentuan
29 % Kapasitas daya tamping sekolah
sudah memadai
21 % Sekolah memiliki sarana dan
Standar Sarana dan
6 prasarana pembelajaran yang lengkap
Prasarana Pendidikan
dan layak
26 % Sekolah memiliki sarana
pendukung yang lengkap dan layak.
89 % Sekolah melakukan perencanaan
pengelolaan sesuai visi, misi dan tujuan
yang jelas
90 % Program pengelolaan dilakukan
sesuai ketentuan
7 Standar Pengelolaan
34 % Kepala sekolah berkinerja baik
dalam melaksanakan tugas
kepemimpinan
90 % Sekolah mengelola sitem informasi
manajemen sesuai ketentuan.
98 % Sekolah memberikan layanan
subsidi silang bagi siswa yang tidak
mampu atau dari latar belakang ekonomi
lemah
8 Standar Pembiayaan 96 % Beban operasional sekolah sesuai
ketentuan
60 % Sekolah melakukan pengelolaan
dana dengan baik dan dapat diakses oleh
semua pemangku kepentingan.
1) Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum,
proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan
peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang
memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik
menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan
pendidikan nasional. Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan
yang dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang
2) Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan
perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi
dinamika kehidupan nasional. Dewasa ini perkembangan pendidikan di
Indonesia tidak dilepaskan dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni.
Perubahan ini memungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru
dalam masyarakat, dunia kerja dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi
pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus menerus. Hal itu
dimaksudkan agar pendidikan agar selalu menjawab tuntutan perubahan
sesuai dengan jamannya. Dengan demikian keluaran pendidikan akan mampu
memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya membangun masyarakat
berbasis pengetahuan(knowledge-based society).
3) Landasan Psikopedagogis
Dalam konvensi hak anak tahun 1990 (dalam Tim Pengembang Ilmu
Pendidikan FIP-UPI, 2007:54) dijelaskan bahwa perspektif psikopedagogis
anak yang paling logis adalah sampai sejauh mana seorang anak mampu
mengubah dirinya sesuai dengan kondisi di sekitarnya. Kemampuan
mengubah kondisi tersebut sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan
pengaruh-pengaruh di sekitarnya.
Agar proses perkembangannya optimal, anak memerlukan berbagai
kegiatan dan latihan yang sesuai dengan keberadaannya dan sesuai dengan
kebutuhan psikologisnya. Kegiatan dan latihan dapat diperoleh anak melalui
proses pendidikan. Namun yang perlu diperhatikan dalam mendidik yaitu
setiap kegiatan dan tugas yang dibebankan kepada anak sebagai siswa harus
4) Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan
standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis
kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan
standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal
warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 16
KTSP SMKN 1 Legonkulon
5) Landasan Yuridis
Landasan Yuridis merupakan landasan hukum dalam pengembangan
kurikulum 2013 SMKN 1 Legonkulon. Beberapa landasan yuridis kurikulum
2013 adalah sebagai berikut :
Landasan yuridis pengembangan KTSP SMK antara lain:
1 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2 PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
3 Permendikbud No.34 Tahun 2018 Tentang SNP SMK
4 Permendikbud Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter
5 Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMK
6 Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP pada
Pendidikan Dasar dan Menengah
7 Permedikbud Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler Pendidikan Dasar dan Menengah
8 Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan
Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib
9 Permendikbud Nomor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan Pendidikan
Menengah
10 Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 tentang Implementasi Mulok
Kurikulum 2013
11 Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan
Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah
12 Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi
Pekerti
13 Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil
Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN, VISI DAN MISI
A. Tujuan Pendidikan Nasional
a. Dasar Pendidikan Nasional
Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik IndonesiaTahun1945.
b. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggungjawab.
BAB III
PROFIL LULUSAN, SKL KOMPETENSI KEAHLIAN DAN DESKRIPSI KKNI
A. Profil Lulusan
1) Profil Lulusan Mengacu Pada UUSPN dan SKL
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan profil
kualifikasi kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi
lulusan. Dalam penjelasan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
disebutkan bahwa standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
peserta didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah memiliki
kompetensi pada tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Berikut Standar Kompetensi Lulusan :
i. Dimensi Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
2. Berkarakter, jujur, dan peduli,
3. Bertanggungjawab,
4. Pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5. Sehat jasmani dan rohani
Sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan internasional.
ii. Dimensi Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan,
2. teknologi,
3. seni,
4. budaya, dan
5. humaniora.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, serta kawasan regionaldan internasional.
Istilah pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif
pada masing-masing satuan pendidikan dijelaskan pada matriks
berikut.
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 28
KTSP SMKN 1 Legonkulon
Profil Sekolah
1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SMKN 1 LEGONKULON
2 NPSN : 69757495
3 Jenjang Pendidikan : SMK
:
4 Status Sekolah Negeri
5 Alamat Sekolah : JL RAYA PONDOK BALI KM 9
RT / RW : 2 / 1
Kode Pos : 41254
Kelurahan : Legonwetan
Kecamatan : Kec. Legon Kulon
Kabupaten/Kota : Kab. Subang
Provinsi : Prov. Jawa Barat
:
Negara Indonesia
6 Posisi Geografis : -6.223 Lintang
107.7931 Bujur
3. Data Pelengkap
7 SK Pendirian Sekolah : 421.5/Kep.125-org/2013
8 Tanggal SK Pendirian : 2013-03-27
apa saja yang sanggup diberikan kepada siswa dari target standar kompetensi
secara nasional. Mahalnya biaya untuk pembelian mesin-mesin peralatan
praktik menjadi kendala di sekolah yang pula harus dipikirkan solusi ke
depannya, apabila sekolah ingin benar-benar menjamin bahwa lulusannya
memiliki kompetensi sesuai dengan standar nasional.
4. Literasi;
5. Kesehatan jasmani dan rohani;
6. Kreativitas;
7. Estetika;
8. Kemampuan teknis; dan
9. Kewirausahaan.
Standar kompetensi lulusan SMK/MAK dirumuskan secara menyeluruh dalam
satu kemampuan utuh dengan mengintegrasikan dimensi sikap , yaitu
internalisasi nilai-nilai sikap ke dalam diri setiap peserta didik dapat dilakukan
melalui strategi: (1) pemberian keteladanan; (2) pemberian nasehat sesuai
dengan konteks materi, waktu, dan tempat; (3) penguatan positif dan negatif;
(4) pembiasaan; dan (5) pengkondisian.
Sesuai dengan Permendikbud Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar
Kompetensi Lulusan memiliki tekad untuk mewujudkan target mutu
Tabel 6. Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK Program Pendidikan 3 (tiga)
Tahun
Area Kompetensi Standar Kompetensi Lulusan – 3
(tiga) Tahun
1. Keimanan dan Ketakwaan 1. Memiliki pemahaman,
kepada Tuhan Yang Maha Esa penghayatan, dan kesadaran
dalam mengamalkan ajaran
agama yang dianut
2. Memiliki pemahaman,
penghayatan, dan kesadaran
dalam berperilaku yang
menggambarkan akhlak mulia
3. Memiliki pemahaman,
penghayatan, dan kesadaran
dalam hidup berdasarkan nilai
kasih dan sayang
2. Kebangsaan dan Cinta Tanah 1. Meyakini Pancasila sebagai
Air dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia
2. Memiliki kesadaran sejarah,
rasa cinta, rasa bangga, dan
semangat berkorban untuk
tanah air, bangsa, dan Negara
3. Menjalankan hak dan kewajiban
sebagai warga negara yang
demokratis dan warga
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 34
KTSP SMKN 1 Legonkulon
Kesehatan Kerja
5. OTO.KR01.017.01 Menggunakan dan Memelihara Peralatan dan
Perlengkapan Tempat Keria
6 OTO.KR01.018.01 Kontribusi Komunikasi di Tempat Kerja
7 OTO.KR01.019.01 Melaksanakan Operasi Penanganan Secara
Manual
ENGINE
8. OTO.KR02.001.01 Memelihara/Servis Engine dan Komponen-
Komponennya
9. OTO.KR02.010.01 Memelihara /Servis Sistem Pendingin dan
Komponennya
10. OTO.KR02.014.01 Memelihara /Servis Sistem Bahan Bakar
Bensin
11. OTO.KR02.017.01 Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar
Diesel
12. OTO.KR02.020.01 Pemeliharaan/Servis Sistem Kontrol Emisi
POWER TRAIN
13. OTO.KR03.001.01 Memelihara/Servis Unit Kopling dan Komponen
Komponennya Sistem Pengoperasian
14. OTO.KR03.004.01 Memelihara/servis transmisi manual
15. OTO.KR03.007.01 Memelihara/Servis Transmisi Otomati
16. OTO.KR03.010.01 Memelihara/Servis Unit Final Drive / Cardan
CHASIS
17. OTO.KR04.001.01 Perakitan dan pemasangan system rem dan
komponenkomponennya
18. OTO.KR04.002.01 Pemeliharan /servis system rem
19. OTO.KR04.003.01 Perbaikan Sistem Rem
20. OTO.KR04.004.01 Overhaul system Rem
21. OTO.KR04.009.01 Memelihara/Servis Sistem Kemudi
22. OTO.KR04.014.01 Memelihara/Servis Sistem Suspensi
23. OTO.KR04.015.01 Melaksanakan Pekerjaan Pelurusan
Roda/Spooring
24. OTO.KR04.016.01 Mem balance Roda/Ban
25. OTO.KR04.017.01 Melepas, Memasang dan Menyetel Roda
ELECTRICAL
BAB IV
STRUKTUR KURIKULUM, KOMPETENSI MATA PELAJARAN, STRUKTUR
KURIKULUM PENYESUAIAN DAN PERATURAN AKADEMIK
Muatan KTSP ini meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya merupakan beban belajar bagi siswa.Di samping itu materi
muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi
kurikulum.Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat
satuan pendidikan berpedoman pada struktur kurikulum yang tercantum dalam
Standar Isi.
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
Pemeliharaan
17. Kelistrikan Kendaraan Ringan 560
18. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 524
Jumlah C (C1, C2, dan C3) 3.030
Total 5.016
C. Peraturan Akademik
1. Pengaturan Beban Belajar
a. Pengaturan Beban Belajar pada Masa Pandemi COVID 19
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 mentri Nomor 36
Tahun 2020, yang secara tegas menyatakan bahwa satuan Pendidikan
yang bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka adalah satuan
Pendidikan yang berada pada zona hijau dengan memenuhi berbagai
persyaratan yang telah di tetapkan, dan dengan memperhatikan wacana
gubernur Jawa Barat terkait dengan program PSBB dalam bentuk
Adaptasi Kegiatan Baru (AKB), dimana satuan Pendidikan bisa
melaksanakan pembelajaran dengan tatap muka diperkirakan pada bulan
Januari 2021, maka SMKN 1 Legonkulon memutuskan untuk
melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan beberapa strategi pilihan
sesuai dengan situasi dan kondisi terkini di masa COVID 19 sebagai
berikut:
1) Strategi full daring
Strategi Full daring adalah model pembelajaran yang menggunakan
media seperti internet, smartphone siswa, whatsapp, SMS dan
sebagainya, dimana materi pembelajaran dimasukkan dalam aplikasi
tersebut. Siswa bisa mempelajari seluruh kompetensi dasar dengan
cara mengakses di rumahnya masing-masing menggunakan
smartphonenya/gawai yang dimilikinya. Adapun bagi siswa yang tidak
memiliki gawai/smartphone, akan diberikan insentif pembelian kuota
dan berkelompok dalam kelas sesuai wilayah terdekat. Berikut
1. Kelasa X
JP/
No Hari Mata Pelajaran Waktu
minggu
1 Senin PABP 3 07.30 – 16.00
PKn 2 07.30 – 16.00
2 Selasa Bahasa Indonesia 4 07.30 – 16.00
PJOK 2 07.30 – 16.00
3 Rabu Matematika 4 07.30 – 16.00
4 Kamis Sejarah Indonesia 3 07.30 – 16.00
Seni budaya 3 07.30 – 16.00
5 Jumat Bahasa Sunda 2 07.30 – 16.00
Bahasa Inggris 3 07.30 – 16.00
Total JP 26
2. Kelasa XI
3. Kelasa XII
2. Kelas XI
JP/
No Hari Mata Pelajaran Waktu
minggu
1 Senin Pemeliharaan 07.30 – 16.00
Mesin Kendaraan 8
Ringan
2 Selasa Pemeliharaan 8 07.30 – 16.00
Sasis dan
Pemindah
Tenaga
JP/
No Hari Mata Pelajaran Waktu
minggu
Kendaraan
Ringan
3 Rabu Pemeliharaan 07.30 – 16.00
Kelistrikan
8
Kendaraan
Ringan
4 Kamis Produk Kreatif dan 07.30 – 16.00
7
Kewirausahaan
5 Jumat
Total JP 31
3. Kelasa XII
JP/
No Hari Mata Pelajaran Waktu
minggu
1 Senin Pemeliharaan 07.30 – 16.00
Mesin dan
9
Kendaraan
Ringan
2 Selasa Pemeliharaan 07.30 – 16.00
Sasis dan
Pemindah
8
Tenaga
Kendaraan
Ringan
3 Rabu Pemeliharaan 07.30 – 16.00
Kelistrikan
8
Kendaraan
Ringan
4 Kamis Produk Kreatif dan 07.30 – 16.00
8
Kewirausahaan
5 Jumat
Total JP 33
3. Pengaturan Penjurusan
Dalam masa ini, seorang siswa bukan hanya dituntut berkompeten dalam
teori ilmunya tetapi juga dituntut untuk memiliki kompetensi yang holistik
seperti: mandiri; mampu berkomunikasi; memiliki jejaring (networking) yang
luas; mampu mengambil keputusan; peka terhadap perubahan dan
perkembangan yang terjadi di dunia luar, dan lain-lain.
c. Pengertian PKL
Program PKL adalah suatu kegiatan pembelajaran di lapangan yang
bertujuan untuk memperkenalkan dan menumbuhkan kemampuan siswa
dalam dunia kerja nyata.Pembelajaran ini terutama dilaksanakan melalui
hubungan yang intensif antara peserta program PKL dan tenaga
pembinanya di instansi/perusahaan / DUDI.
d. Tujuan PKL
Program PKL bertujuan agar siswa mampu:
1. Mengenal suasana kerja yang sebenarnya agar mereka memahami
sejauh mana mereka harus mempersiapkan diri apabila nanti memasuki
dunia kerja. Dengan adanya PKL ini diharapkan siswa bisa
mengintropeksi diri akan kekurangan - kekurangan yang ada dalam diri
mereka, baik itu bidang keilmuan maupun sosialisasinya dengan
lingkungan
2. Menerapkan pengetahuan teoritis ke dalam dunia praktik sehingga
mampu menumbuhkan pengetahuan kerja sesuai dengan latar belakang
bidang ilmu siswa.
3. Melatih kemampuan siswa untuk menjadi pribadi-pribadi yang mandiri,
mampu bersikap, mampu memecahkan masalah dan mengambil
keputusan dalam bekerja;
4. Menumbuhkan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang lain di
dalam dunia kerja.
e. Kompetensi PKL
Secara garis besar kompetensi siswa yang diharapkan terwujud dari
program PKL adalah sebagai berikut:
1. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan kemampuan dalam melaksanakan
pekerjaan, seperti: pemahaman tugas, kecekatan bekerja, kreativitas
bekerja, pengambilan keputusan
2. Kompetensi Personal
Kompetensi personal adalah kemampuan dalam hal sikap dan
kepribadian, meliputi: kejujuran; kedewasaan berpikir, tanggung jawab,
kemandirian, disiplin, dan antusiasme.
3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial menitikberatkan kepada kemampuan siswa dalam
berinteraksi dengan lingkungan kerja, meliputi: komunikasi, kerja sama,
dan empati.
f. Prosedur PKL
Pelaksanaan PKL mengikuti tahapan-tahapan seperti berikut ini:
1. Siswa mengajukan permohonan PKL kepada Ketua Program Keahlian
atau Sekretaris jurusan ;
2. Siswa mendiskusikan persiapan PKL kepada Ka.Prog / Sekjur sebagai
pembimbing PKL;
3. Siswa melakukan PKL ke lokasi PKL yang telah disetujui ;
4. Siswa menyusun laporan PKL dan melakukan pembimbingan laporan PKL
kepada pembimbing;
5. Siswa memperoleh nilai PKL ;
6. Siswa mendapatkan sertifikat ;
h. Waktu PKL
1. Waktu pelaksanaan PKL reguler diperkirakan akan dilaksanakan dalam
rentang mulai bulan Mei sampai dengan Juli 2021 dengan
memperhatikan protokol kesehatan, atau sesuai dengan kesiapan
DU/DI berkaitan dengan lama waktunya.
2. Ketika masa pandemic COVID 19 masih dinyatakan berjalan, maka
program PKL diganti dengan produksi di sekolah melalui kegiatan
Teaching Factory.
3. Magang industri disesuaikan dengan kebutuhan Perusahaan, dengan
waktu yang disepakati dalam MOU.
j. Evaluasi/Penilaian PKL
Evaluasi atau penilaian magang dilakukan secara ketat dengan
memperhatikan hal-hal berikut ini:
l. Pengisian Jurnal
a. Fungsi Jurnal
Jurnal adalah berupa buku panduan pelaksanaan magang/PKL/PSG
yang berisi tentang tata cara pelaksanaan magang/PKL/PSG, cara
pelaporan hasil magang / PKL/PSG, cara pengisian, absensi kehadiran
dan unsur penilaian lain yang dibutuhkan.
b. Tata Cara Pengisian
Tata cara pengisian jurnal adalah sebagai berikut:
1). Siswa/I mengisi daftar identitas pada lembar identitas secara
lengkap dan jelas.
2). Siswa diwajibkan mengisi laporan harian pada kolom yang telah
disediakan.
3). Siswa mengisi lembar daftar hadir pada kolom yang telah disediakan
4). Siswa diwajibkan memberikan paraf (tanda-tangan) pada setiap
laporan harian.
5). Pembimbing dari DU/DI harus memberikan parafnya pada setiap
laporan harian sebagai bukti fisik siswa telah melaksanakan
tugasnya dan diketahui oleh pembimbing dari DU/DI yang
bersangkutan .
c. Tata cara pelaporan ke sekolah
Untuk pengontrolan hasil magang taruna/i diwajibkan memberikan
laporan dengan cara memberikan jurnal kepada Ka.prog / Sesprog
untuk diperiksa setiap akhir bulan.
m. Sistematika Laporan
1. konten
Secara garis besar laporan magang terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu:
bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Secara rinci bagian-bagian
tersebut adalah sebagai berikut:
- Sampul Depan
- Kata Pengantar
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 64
KTSP SMKN 1 Legonkulon
- Daftar Isi
- Bab I. Pendahuluan
a. Latar belakang Magang
b. Tujuan Magang
- Bab II. Gambaran Umum Perusahaan
a. Sejarah dan Kegiatan Operasional Perusahaan
b. Struktur Organisasi
- Bab III. Hasil dan Pembahasan
a. Hasil
b. Pembahasan (sesuai dengan teori)
- Bab IV. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan manfaat, factor-faktor pendukung dan penghambat
b. Saran – saran
- Bab V. Penutup
- Daftar Pustaka (jika ada)
- Lampiran
1. Catatan kegiatan
2. Foto – foto Kegiatan
2. Aturan Penulisan
a. Kertas : HVS A4
b. Margin : Atas 4cm, bawah 3cm, kanan 3cm, kiri 4cm
c. Spasi : Dari bab ke sub bab 3 spasi, dari sub bab ke
penjelasan
2 spasi, jarak antar tulisan 1,5 spasi
d. Font : Times New Roman
e. Size : Bab 14, Sub bab dan penjelasan 122
f. Sampul : TBSM = Merah, RPL = Kuning, ATU = Hijau,
APAT = Biru
m. Evaluasi
Penilaian siswa
Ada beberapa point penilaian terhadap siswa dalam PKL yaitu:
Daftar Nama Dunia Usaha / Industri Mitra SMKN 1 Legonkulon Yang Sudah
Melaksanakan MOU
Teaching Factory
diluar lingkungan sekolah. Produk yang dihasilkan berupa jasa perawatan dan
perbaikan kendaraan serta produksi body kendaraan.
Keberhasilan pelaksanaan teaching factory di SMK Program Keahlian
Teknik Otomotif sangat dipengaruhi faktor adanya seseorang yang memiliki
komitmen, kemauan kuat, dan kompetensi untuk mengembangkan teaching
factory. Faktor kedua yang sangat penting yaitu adanya dukungan dari industri
atau instansi terkait khususnya dalam investasi sarana dan prasarana untuk
pelaksanaan teaching factory.
a. Pengertian dan Tujuan Teaching Factory
Dalam konsep sederhana Teaching factorymerupakan pengembangan
dari unit produksi dan pendidikan sistem ganda yang sudah dilaksanakan di
SMK – SMK.Konsep teaching factory merupakan salah satu bentuk
pengembangan dari sekolah kejuruan menjadi model sekolah produksi.
Hal ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh Triatmoko
(2009: 35) bahwa SMK masih kesulitan untuk menerapkan pendidikan
berbasis produksi (production based education and training) sebagaimana
yang dilaksanakan di ATMI (Akademi Teknik Mesin Indonesia).Oleh karena itu
dimunculkan istilah teaching factory yang mengharuskan SMK yang
melaksanakannya untuk memiliki sebuah unit usaha atau unit produksi
sebagai tempat untuk pembelajaran peserta didik. Dalam unit usaha atau
produksi tersebut, peserta didik secara langsung melakukan praktik dengan
memproduksi barang atau jasa yang mampu dijual ke konsumen.Pelaksanaan
teaching factory untuk pembelajaran dengan mendirikan unit usaha atau
produksi di sekolah berkebalikan dengan proses pembelajaran yang terjadi di
Jerman. Menurut Moerwismadhi (2009), kegiatan praktik peserta didik sekolah
kejuruan di Jerman dilakukan di dalam sebuah pabrik atau perusahaan,
sedangkan pemerintah mengajarkan materi-materi teoritik di sekolah selama
satu sampai dua hari per minggu.
Dengan demikian, teaching factory adalah kegiatan pembelajaran
dimana peserta didik secara langsung melakukan kegiatan produksi baik
berupa barang atau jasa. Barang atau jasa yang dihasilkan memiliki kualitas
sehingga layak jual dan diterima oleh masyarakat atau konsumen.
Teaching factory sebagai salah satu strategi pembelajaran memiliki
beberapa tujuan. Dalam makalah yang dipublikasikan American Society for
Engineering Education Annual Conference and Exposition, Alptekin, et al
(2001: 1) menyatakan bahwa tujuan teaching factoryialah: menghasilkan
lulusan yang professional di bidangnya, mengembangkan kurikulum yang
fokus pada konsep modern, mendemonstrasikan solusi yang tepat untuk
tantangan yang dihadapi dunia industri, serta transfer teknologi dari industri
yang menjadi partner dengan peserta didik dan institusi pendidikan.
Sementara pengembangan teaching factory di Penn State Univesity, The
University of Puerto Rico-Mayagues, The University of Washington, dan
Sandia Natinal Labs bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata dalam
b. Produk
d. Sumber Biaya
Perpindahan peserta didik diupayakan tidak terjadi di kelas XII, apalagi ketika
data peserta didik sudah masuk dalam Data Nominatif Sementara (DNS) dan
Data Nominatif Tetap (DNT) peserta Ujian Nasional.Apabila memaksakan,
maka orang tua peserta didik yang bersangkutan bertanggungjawab terhadap
segala bentuk konsukensi baik dari segi materil maupun non materil.Adapun
diluar itu, sekolah berkewajiban untuk mengurusnya ketika kepindahan peserta
didik memiliki alasan dan keterangan pindah yang jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Apabila perpindahan peserta didik terjadi lintas jurusan yang ada di sekolah
(masih di SMKN 1 Legonkulon), dan diajukan atas permintaan pribadi peserta
didik atau orang tua/wali, maka orangtua/wali, peserta didik, kepala program
keahlian yang ditinggalkan dan yang dituju, waka Kesiswaan serta bagian
pendataan peserta didik harus saling berkordinasi dengan tetap menempuh
jalur administratif/pencatatan dilakukan dengan baik dan terarsipkan.
Perpindahan antar jurusan ini hanya boleh terjadi selama peserta didik masih
berada di kelas X, juga disertai alasan kepindahan yang jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan. Sekolah berhak menolak manakala perpindahan
diajukan ketika anak sudah berada di kelas XI atau XII.
Apabila perpindahan terjadi lintas sekolah dalam kabupaten yang sama, dan
diajukan atas permintaan pribadi peserta didik atau orang tua/wali, maka
orangtua/wali wajib menyampaikan surat permohonan perpindahan secara
tertulis, serta mencantumkan nama dan alamat sekolah yang dituju. Dalam
surat tersbut juga orang tua/wali harus mencantumkan alasan kepindahan yang
jelas dan dapat dipertanggung-jawabkan. Orang tua/wali berkewajiban
melunasi segala bentuk administrasi sekolah yang belum tertunaikan (apabila
ada).
D. PENILAIAN
1. Konsep Penilaian
a. Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik dalam ranah
sikap (spiritual dan sosial), ranah pengetahuan, dan ranah
keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama
dan setelah proses pembelajaran suatu kompetensi muatan
pembelajaran untuk kurun waktu tertentu.
b. Penilaian hasil belajar berperan membantu peserta didik mengetahui
capaian pembelajaran (learning outcomes), memperoleh informasi
tentang kelemahan dan kekuatan pembelajaran dan belajar. Dalam
pendidikan berbasis standar (standard-based education), kurikulum
bebasis kompetensi (competency-based curriculum), dan pendekatan
belajar tuntas (mastery learning) penilaian proses dan hasil belajar
merupakan parameter tingkat pencapaian kompetensi minimal yang
menjadi batas ketuntasan belajar.
c. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan
pemerintah.
d. Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan
informasi/ bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam
ranah sikap spiritual dan sikap sosial, ranah pengetahuan, dan ranah
keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama
dan setelah proses pembelajaran.
e. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.
Penilaian oleh pendidik digunakan untuk menilai pencapaian
kompetensi peserta didik; bahan penyusunan laporan kemajuan hasil
belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.
f. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan menilai
pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran.
Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran
tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi, dilakukan dalam bentuk ujian nasional.
2. Deskripsi
a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik memiliki tujuan untuk mengetahui
tingkat penguasaan kompetensi, menetapkan ketuntasan penguasaan
kompetensi, menetapkan program perbaikan atau pengayaan
berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi, dan memperbaiki proses
pembelajaran.
b. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan acuan kriteria.
Acuan kriteria merupakan penilaian kemajuan peserta didik
dibandingkan dengan kriteria capaian indikator hasil belajar dari
kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Bagi yang belum berhasil
mencapai kriteria, diberi kesempatan mengikuti pembelajaran remedial
yang dilakukan setelah suatu kegiatan penilaian baik secara individual,
kelompok, maupun kelas. Bagi peserta didik yang berhasil dapat
diberikan program pengayaan sesuai dengan waktu yang tersedia baik
secara individual maupun kelompok. Program pengayaan merupakan
pendalaman atau perluasan dari kompetensi yang dipelajari.
c. Penilaian hasil belajar oleh pendidik untuk ranah pengetahuan dan
ranah keterampilan menggunakan skala penilaian 0 - 100, sedangkan
skala penilaian untuk ranah sikap menggunakan rentang predikat
Sangat Baik (SB), Baik (B), dan Kurang (K).Penilaian ranah sikap
spiritual dan sikap sosial dilakukan oleh wali kelas, guru BK, guru
Pendidikan Agama dan Budi pekerti serta guru PPKn. Sedangkan
penilaian sikap spiritual dan sosial oleh guru mata pelajaran
lainnya,merupakan bahan masukan bagi wali kelas untuk menentukan
deskripsi akhir.
6. Ketuntasan
7. Jenis-jenis Penilaian/Ujian
Merujuk kepada Panduan Penilaian SMK tahun 2018, ujian-ujian yang
dilakukan dalam rangka mengukur kompetensi siswa SMK adalah sebagai
berikut;
a. Penilaian/Ulangan Harian
Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan, dalam proses
pembelajaran untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar
Kriteria ideal tersebut tentu tidak bisa disamakan antara sekolah yang satu
dengan sekolah lainnya, tergantung karakteristik masing-masing sekolah.
Maka di awal tahun pembelajaran, sekolah menentukan KKM tersebut
berdasarkan kriteria:
1. Esensial (tingkat urgensi materi, diperlukan atau tidak)
2. Kompleksitas (tingkat kesulitan dan kerumitan)
3. Daya Dukung (tingkat kemampuan, kualifikasi SDM guru dan sarana
penunjang pembelajaran)
4. Intake/input siswa (kualitas/kemampuan dasar siswa sebagai ”bahan
olahnya”.
Dalam perumusan KKM ini, kriteria yang digunakan hanyalah dari point 2
s.d. 4. Adapun point 1 hanyalah lebih bersifat seleksi materi. Ketika
diperlukan dipakai, ketika tidak diperlukan dibuang. Rumusnya penentuan
KKM tersebut adalah sebagai berikut:
(K + D + I) x 100
9
Dimana :
K = Kompleksitas tinggi 1
Kompleksitas sedang 2
Kompleksitas rendah 3
KKM
MATA PELAJARAN Kelas Kelas Kelas
X XI XII
MUATAN NASIONAL
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 70 70 70
2 Pendidikan Pancasila dan 70 70 70
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 70 75 75
4 Matematika 70 70 70
5 Sejarah Indonesia 70 70 70
6 Bahasa Inggris 70 70 70
MU ATAN KEWILAYAHAN
7 Seni Budaya 70 - -
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & 70 70 -
Kesehatan
9 Bahasa Sunda - 70 -
KE LOMPOK PEMINATAN ( C )
DA SAR BIDANG KEAHLIAN (C1)
10 Simulasi & Komunikasi Digital 75 - -
11 Fisika 75 - -
12 Kimia 75 - -
DA SAR PROGRAM KEAHLIAN (C2)
14 Gambar Teknik Otomotif 75 - -
15 Teknologi Dasar Otomotif 75 - -
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 85
KTSP SMKN 1 Legonkulon
9. Kenaikan Kelas
10. Kelulusan
Penilaian akhir untuk masing-masing kelompok mata pelajaran dilakukan oleh
satuan pendidikan dengan mempertimbang hasil penilaian siswa oleh
pendidik.
a. Penilaian hasil kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia dilakukan
melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai
aspek perkembangan afeksi siswa, serta melalui ulangan, dan/atau
penugasan untuk mengukur aspek kognitif siswa.
Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran
agama dan ahlak mulia dapat berdasarkan indikator :
1) kerajinan melaksanakan ibadah sesuai dengan
agama yang dianut;
2) kerajinan mengikuti kegiatan keagamaan;
3) jujur dalam perkataan dan perbuatan;
4) mematuhi aturan sekolah;
5) hormat terhadap pendidik;
6) ketertiban ketika mengikuti pelajaran di kelas
atau di tempat lain;
7) kriteria lainnya yang dapat dikembangkan oleh
masing-masing satuan pendidikan.
8) Ulangan dan/atau penugasan dilakukan sekolah
dengan materi ujian berdasarkan kurikulum yang digunakan.
Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing-masing harus
minimum baik :
1) hasil pengamatan terhadap perkembangan perilaku minimum baik
2) hasil ulangan dan/atau penugasan minimum baik.
f. Kriteria Kelulusan
Berdasarkan uraian di atas, ditambah beberapa point tambahan yang
diberlakukan di SMKN 1 Legonkulon, maka dirumuskan kriteria kelulusan
kelas XII dari SMKN 1 Legonkulon adalah sebagai berikut ;
1). Siswa telah menuntaskan seluruh pembelajaran dari semester 1
sampai dengan semester 6 dan telah mencapai nilai KKM (Kriteria
BAB V
MUATAN KURIKULUM SMKN 1 LEGONKULON
A. MUATAN LOKAL
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata
pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Muatan lokal untuk kelas X, XI, XII terdiri atas satu mata pelajaran yaitu mata
pelajaran Bahasa Sunda. Pelaksanaan muatan lokal bahasa Sunda didasarkan
sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 69 tahun tentang 2013 tentang
Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada jenjang SMA/SMK. Mata
pelajaran muatan lokal ini dimasukkan dalam struktur kelompok mata pelajaran
wajib B sehingga pada kelompok wajib B terdapat 1 mata pelajaran. Sesuai
dengan kerangka dasar pengembangan kurikulum 2013, maka mata pelajaran
muatan lokal yang diajarkan mengikuti ketentuan sepenuhnya baik mengenai
kompetensi inti, kompetensi dasar, proses pembelajaran, maupun proses
penilaiannya.
SMKN 1 Legonkulon, sangat mendukung kebijakan Daerah Provinsi
Jawa Barat untuk melestarikan kemampuan berbahasa Sunda dengan
memasukkan pelajaran Bahasa Sunda dalam muatan lokal. .
Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak
terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal merupakan mata
pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang
diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata
pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satu tahun
satuan pendidikan dapat menyelenggarakan.
1) Bahasa Sunda
Kelas X
Kelas XI
Kelas XII
B. Keunggulan Sekolah
1) Ketarunaan
Ketarunaan memiliki arti sebagai sistem pendidikan yang
menerapkan prinsip-prinsip militer yang bertujuan untuk membentuk
karakter. Tentu saja prinsip militer yang diterapkan bukanlah militer murni,
karena sebagian besar lulusan Perguruan tinggi, SMA, dan SMK yang
menggunakan system ketarunaan, ditujukan untuk pegawai di lingkungan
sipil, perusahaan, dan dunia wirausaha. Namun, untuk sebagian intansi
yang berorientasi militer (contoh: Akmil, AAU, AAL), prinsip yang
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 95
KTSP SMKN 1 Legonkulon
2) Kunjungan Industri
D. Ekstrakurikuler
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Pengembangan potensi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam
tujuan pendidikan nasional tersebut juga dapat diwujudkan melalui kegiatan
F. Penyelenggaraan
G. Literasi
BAB VI
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender Akademik
SMKN 1 LegonkulonTahun Pelajaran 2020-2021
M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S HK HL HE ME HE.SMT
JULI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 17 14 3
AGS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 12 19 4
2020
SEP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 30 18 12 3
84
OKT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 13 18 4
NOV 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 30 9 21 4
DES 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 13 0 0
PEB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 28 8 20 4
MAR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 23 8 2
2021
30 17 13 2
80
APR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
MEI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 9 22 1
JUN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 30 27 3 1
JULI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 18 0 0
BAB VII
PENUTUP
Lampiran-Lampiran